e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017)
PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK Putu Esy Suastiningsih1, I Wayan Wiarta2, Luh Ayu Tirtayani3 1,3
Jurusan PG PAUD, 2Jurusan PGSD Fakultas Ilmu PPenelitian Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan perkembangan kemampuan mengenal warna kelompok anak yang dibelajarkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto dengan kelompok anak yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada anak kelompok B TK Gugus Mawar Denpasar Utara tahun Ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Gugus Mawar Denpasar Utara yang berjumlah 417 orang. Sampel diambil dengan teknik random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok B1 TK Negeri Pembina Denpasar berjumlah 31 orang sebagai kelompok yang dibelajarkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto dan anak kelompok B1 TK Dharma Praja berjumlah 29 orang sebagai kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis uji-t. Hasil analisis data diperoleh thitung = 4,720> ttabel 2,000 untuk signifikansi 5% dan dk = 58. Berdasarkan criteria pengujian , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Adapun nilai rata-rata perkembangan kemampuan mengenal warna kelompok yang dibelajarkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto adalah 74,64, sedangkan pada kelompok yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional adalah 65,34. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017 Kata-kata kunci: pembelajaran saintifik, kemampuan mengenal warna, anak usia dini
Abstract This study aims to determine the significant differences in the development of the ability to recognize the color of the group of children who were taught by learning using a media-driven visual aid approach with groups of children who were taught through conventional learning in the group B TK child Gugus Mawar Denpasar Utara in the academic year 2016/2017. This research type is quasi experiment research with nonequivalent control group design. The population of this research is all children of
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) group TK Gugus Mawar Denpasar Utara amounting to 417 people. Samples were taken by random sampling technique. The sample in this research is group of B1 TK Negeri Pembina Denpasar amounted to 31 people as group which is taught by using instruction of media-aided and scientific approach of children of B1 TK Dharma Praja group of 29 people as control group with conventional learning. The data obtained were analyzed using t-test analysis. The result of data analysis is tct = 4,720> ttable 2,000 for 5% significance and dk = 58. Based on test criteria, H0 is rejected and Ha accepted. The average value of the development of the ability to recognize the color of the group that was taught by the learning using the scientific approach of media-aided aid was 74.64, while in the group taught by conventional learning was 65.34. Based on the result of the research, it can be concluded that learning using the loto media-assisted saintific approach has an effect on the development of the ability to recognize the color of the children of group TK Gugus Mawar Denpasar Utara Teaching Year 2016/2017 Keywords: scientific learning, the ability to recognize color, early childhood.
PENDAHULUAN Pemerintah menaruh perhatian penting dalam proses pembelajaran sains di Indonesia. Rendahnya perhatian serta pemahaman masyarakat Indonesia terhadap sains perlu dikembangkan. Menurut Soemantri (2013) Rektor Universitas Indonesia (UI), hal tersebut dipicu oleh adanya praktik-praktik dalam masyarakat Indonesia yang kurang kondusif. Secara umum sains merupakan proses pengamatan, berbikir dan merefleksikan aksi dan kejadian atau peristiwa. Sains berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sains bukan hanya berupa faktafakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran sains berarti suatu bidang ilmu yang mempelajari setiap fenomena alam yang terjadi di lingkungan sekitar dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu Pengetahuan Alam (sains) pada hakikatnya dapat ditanamkan pada anak sejak usia dini (Jamaris, 2006: 74). Pengenalan sains penting untuk diterapkan sejak usia dini, karena dengan memberikan pengenalan sain pada anak dapat merangsng anak untuk berpikir kritis terhadap lingkungannya. Pengenalanan sains juga berfungsi untuk menstimulus anak untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan masalah, sehingga memunculkan pemikiran dari perbuatan seperti mengobservasi, berpikir
dan mengkaitkan antar konsep dan peristiwa. Pembelajaran sains penting di terapkan disetiap jenjang pendidikan untuk memberikan suatu pengenalan konsep kehidupan sehari-hari. Menurut Juwita, (2000:327), sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains merupakan batang tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik dan alami. Sebagai proses, sains merupakan kegiatan menelusuri, mengamati, dan melakukan percobaan. Sains juga melatih anak menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan peristiwa. Di Indonesia, proses pembelajaran sains untuk anak usia dini (PAUD) dilakukan melalui kegiatan belajar sambil bermain. Menurut Yulianti (2008) mengungkapkan bahwa pembelajaran sains dengan pendekatan bermain sambil belajar dapat melatih kemampuan berpikir kritis dan kreatif anak. Melalui kegiatan bermain, anak mampu mengeksplorasi pengetahuannya dan mampu merangsang anak untuk berpikir memecahkan masalah. Pembelajaran sains juga termasuk dalam aspek kognitif. Dalam aspek kognitif anak di harapkan mampu mengenal konsep yang berhubungan dengan pemahaman dan pengetahuan. Menurut penelitian Suryaningrum (2012) bidang kognitif dibagi menjadi tiga bidang yaitu bidang pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna, dan ukuran, konsep
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) bilangan, lambang bilangan dan huruf. Proses pembelajaran sains juga dapat diterapkan melalui suatu pendekatan ilmiah. Mengacu pada kurikulum terbaru yaitu kurikulum 2013, proses pembelajaran di setiap jenjang pendidikan dilaksanakan secara tematik integratif. Selain itu kurikulum 2013 mencanangkan adanya suatu pendekatan, yaitu Pendekatan saintifik yang memungkinkan peserta didik belajar secara efektif serta bermakna. Pendekatan saintifik merupakan suatu proses pembelajaran yang dirancang untuk melatih siswa agar mampu membangun pemahamannya secara aktif dan mampu memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik merupakan suatu pendekatan ilmiah, yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik tidak diartikan sebagai belajar sains tetapi menggunakan proses saintis dalam kegiatan belajar. Pendekatan saintifik merupakan suatu pendekatan ilmiah, yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik tidak diartikan sebagai belajar sains tetapi menggunakan proses saintis dalam kegiatan belajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan, di TK Gugus Mawar Denpasar Utara diketahui bahwa bidang kognitif yang perlu distimulasi adalah pengenalan tentang warna pada anak. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan anak dalam mengenal warna. Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan mengenal warna masih rendah dan perlu distimulasi. Mengenal warna penting untuk membantu anak dalam memahami konsep dasar warna untuk kehidupan dimasa mendatang.
Terbatasnya media yang digunakan juga mempengaruhi aspek perkembangan kognitif dalam mengenal warna. . Peran
media dalam kegiatan belajar untuk anak usia dini sangatlah penting mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa berpikir konkret. Salah satu media yang dapat digunakan dalam mengenalkan warna adalah dengan menggunakan media loto warna. Media loto warna merupakan media visual jenis model yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran mengenal warna pada anak. Menurut penelitian Sukarelawanto (2012) dengan menggunakan media loto anak diharapkan dapat membedekan macam-macam warna dengan baik dengan melakukan kegiatan secara langsung sehingga pengetahuan lebih cepat diterima anak.. Selain itu pemilihan media loto ini juga aman dan pembuatannya yang relatife mudah. Hasil penelitian Laris (2014) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan kognitif anak kelompok A PAUD Santi Kumara setelah menggunakan media loto sebesar 19,75%. Putri (2016) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan kognitif anak kelompok A TK Trisula Singaraja setelah menerapkan metode bermain berbantuan media loto sebesar 24,17%. Dewi, (2015) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan presentase ratarata perkembangan kognitif berbantuan media loto sebesar 25,86%. Asta (2015) mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar IPA. Perbedaan yang signifikan terlihat dari rerata hasil post-test IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik adalah 21,3 termasuk kategori tinggi sedangkan rerata hasil post-test IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) adalah 14,7 termasuk kategori sedang. Hal ini berarti, rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor pada kelompok kontrol (21,3>14,7). Puspita (2016) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. dalam penelitian ini peningkatan presentase kemampuan bicara anak pada silus I sebesar 68% yang berada pada kategori sedang menjadi 83,67% pada siklusII yang berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata presentase keterampilan berbicara anak sebesar 14,33%. Dari beberapa kajian penelitian yang relevan terdapat perbedaan dan kesamaan dengan kajian penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini sama-sama menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sedangkan perbedaan dari penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai media pendukung pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, mendorong peneliti untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Warna pada Anak Kelompok B di TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017 METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi experiment) karena tidak semua variabel yang muncul dalam kondisi eksperimen dapat diatur dan dikontrol secara ketat. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasi satu variabel pada satu kelompok eksperimental. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol (yang tidak dimanipulasi).
Penelitian ini dilaksanakan di TK Gugus Mawar Denpasar Utara. Pelaksanaan kelompok eksperimen di kelompok B TK Negeri Pembina Denpasar pada bulan Mei s/d Juni. Pelaksanaan kelompok kontrol di TK BIMS pada bulan Mei, dengan rentang waktu semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Rancangan eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test post-test control-group design. Desain ini dipilih karena eksperimen tidak memungkinkan mengubah kelas yang ada. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang tidak mendapat perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono 2012). Desain eksperimen yang digunakan adalah “Nonquivalent control group design”. Populasi merupakan seluruh subjek pada gugus dalam penelitian Sudjana (dalam Agung, 2014:69) menyatakan “populasi adalah sebuah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak kelompok B TK Gugus Mawar Denpasar Utarai. Jumlah kelas keseluruhannya adalah 8 kelompok kelas. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sugiyono (2012:81), teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Random Sampling yang diacak adalah kelas, sehingga setiap kelas B mendapatkan peluang yang sama untuk menjadi sampel penelitianTeknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling yaitu dengan mengacak kelas bukan anak. Teknik Random sampling yang digunakan mengakibatkan setiap kelas memperoleh hak atau kesempatan yang sama dipilih menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel dengan teknik random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tradisional yaitu diundi. Selanjutnya, dua kelas yang terpilih diberikan pre test untuk diuji kesetaraanya
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) menggunakan uji-t, uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas varians dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan uji-t. Setelah kedua kelas dinyatakan setara, kedua kelas kemudian diundi kembali untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan analisis uji normalitas data pre test, di bawah ini disajikan rekapitulasi hasil uji normalitas untuk kedua kelas yang terpilih menjadi sampel penelitian melalui random sampling dengan teknik undian yaitu kelas B1 TK Negeri Pembina Denpasar kelas B1 TK Dharma Praja Denpasar. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik non tes berupa observasi. Observasi/pengamatan adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian dengan cara pengamatan.Observasi ini dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung dengan menggunakan pedoman observasi. menurut Nurkancana (dalam Agung 2014: 94) observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Dalam penelitian ini, teknik observasi digunakan untuk menilai kegiatan atau pengamatan terhadap perlakuan yang dilakukan dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu penilaian terhadap pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuam media loto terhadap perkembangan kemampuan mengenal warna Hal ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran dan akibat yang timbul setelah pembelajaran. Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut apbila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Instrumen penelitian dibuat dalam bentuk kisi-kisi lembar observasi. Sebelum lembar observasi dapat digunakan maka diadakan uji coba intrumen yaitu dengan uji validitas isi.
Validitas isi yang menyangkut dengan isi dan format instrumen. Validitas isi berkenaan dengan ketepatan instrument dalam suatu variabel yang akan diukur, serta ketepatan format instrumen. Pada penelitian ini, validasi instrument diperoleh dari penilaian yang dilakukan oleh penguji (judgement expert). Dalam hal ini adalah dosen yang memiliki spesifikasi di bidang kognitif. Uji validitas isi dilakukan dengan membuat kerangka isi (blue print) atau kisikisi lembar observasi. Untuk mendapatkan validitas isi dari rubrik penilaian, maka ditempuh cara dengan menyusun tabel instrumen berdasarkan kisi-kisi yang materinya diambil dari kurikulum maupun buku ajar. Isi dikatakan valid apabila pengumpulan data tersebut benar-benar representatif terhadap tujuan pengumpulan data. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari kegiatan pengolahan data dan analisis statistik. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu analisis data deskripsi, yang dilakukan mencari mean, median, modus, standar deviasi, uji prasyarat analisis yang terdiri dari uji normalitas dengan chi-kuadrat, uji homogenitas dengan uji F, dan uji hipotesis menggunakan analisis uji-t. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan quasi exsperiment atau exsperimen semu yang menggunakan rancangan nonequivalent control group design yang dianalisis menggunakan uji-t objek yang diteliti adalah kemampuan mengenal warna dari pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto. Dengan demikian data pada penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua yaitu, (1) Kemampuan mengenal warna yang dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Loto , (2) Kemampuan mengenal warna yang tidak dibelajarkan dengan Pendekatan Saintifik berbantuan Media Loto. Berikut adalah sajian data dari masing-masing kelompok tersebut. Data yang dianalisis pada penelitian ini adalah data hasil kemampuan mengenal
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) konsep bilangan anak kelas B pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Mean kelompok yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto adalah 74,64 dengan median 82,50, modus 72,82, varian sebesar 58,52 dan standar deviasi 7,64. Sedangkan mean kelompok yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional adalah 65,34 dengan median 67,10 modus 59,50, varian sebesar 50,81 dan standar deviasi 7,12. Dari data tersebut menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto memiliki rata-rata yang lebih tinggi dari kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional. Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas kelompok eksperimen nilai pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = 6-1 = 5) adalah 9,22 dan hasil analisis
= 1,15,
sehingga
maka
data
berdistribusi normal. Hal ini berarti sebaran data perkembangan kemampuan mengenal warna berdistribusi normal. Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas kelompok kontrol nilai pada taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan (dk = 6-1 = 5) adalah 11,07 dan hasil analisis =
1,98,
sehingga
maka data berdistribusi normal. Untuk menentukan homogenitas variannya menggunakan uji F. Kriteria
pengujian
jika
maka
sampel homogen. Pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk pembilang = 31 – 1= 30 dan dk penyebut = 29 – 1= 28) harga Ftabel (a=0,05) = 2,03 dan hasil analisis Fhitung = 1,15, sehingga Fhitung< Ftabel maka varians kedua kelompok data homogen. Ini berarti bahwa varians antara kelompok anak yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto dan kelompok anak yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional homogen. Hipotesis penelitian yang diuji adalah H0 yang berbunyi: tidak terdapat pengaruh pendekatan saintifik berbantuan media loto terhadap perkembangan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B di TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017”. Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas varians diperoleh data kedua kelompok yaitu kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto dan kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan pembelajaran konvensional berdistribusi normal dan varian kedua kelompok homogen. Berdasarkan hal itu maka uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji beda mean (uji-t) dengan rumus polled varians. Dengan kriteria pengujian jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, dan jika harga thitung > ttabel , maka H0 ditolak dan Ha diterima. Pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk = 31 + 29 – 2 = 58) diperoleh nilai ttabel =2,00. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan dalam tabel 1 berikut.
Tabel 01 Uji Hipotesis Sampel
N
Kelompok Eksperimen
31
Kelompok Kontrol
29
dk 58
Mean
Varians
74,64
58,52
65,34
50,81
Kesimpulan 4,72
2,00
H0 ditolak
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) Hasil analisis data tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh kemampuan mengenal warna antara anak yang mengikuti pembelajaran melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto dengan anak yang mengikuti pembelajaran melalui metode konvensional. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis data dengan menggunakan uji-t, diketahui diperoleh thitung= 9,22 sedangkan pada taraf signifikansi 5% dengan dk = 58 diperoleh nilai ttabel = 2,000 sehingga thitung = 9,22 > ttabel =2,000. Dapat dilihat bahwa > yaitu 5,94 > 2,000, sehingga hasil penelitian adalah signifikan. Hal ini berarti, terdapat pengaruh kemampuan warna melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto pada anak kelompok B di TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017 Perbedaan dilihat dari rata-rata skor hasil kemampuan mengenal warna pada anak kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Berdasarkan deskripsi data hasil penelitian, kelompok anak yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto memiliki hasil kemampuan mengenal warna lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok anak yang dibelajarkan dengan kelompok anak yang menggunakan metode konvensional. Tinjauan ini didasarkan pada rata-rata skor hasil perkembangan kemampuan mengenal warna adalah 74,34 dan rata-rata skor hasil perkembangan kemampuan mengenal warna anak yang dibelajarkan melalui metode konvensional adalah 64,34. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran pada anak kelompok B1 TK Negeri Pembina Denpasar yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto memiliki pengaruh terhadap kemampuan mengenal konsep bilangan pada anak. Melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto skor pada anak memiliki kecendrungan lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor kelebihan pendekatan saintifik berbantuan media loto dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional
Pendekatan saintifik merupakan suatu pendekatan ilmiah, yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkontruk kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik tidak diartikan sebagai belajar sains tetapi menggunakan proses saintis dalam kegiatan belajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan, di TK Gugus Mawar Denpasar Utara diketahui bahwa bidang kognitif yang perlu distimulasi adalah pengenalan tentang warna pada anak. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauhmana kemampuan anak dalam mengenal warna. Observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan mengenal warna masih rendah dan perlu distimulasi. Mengenal warna penting untuk membantu anak dalam memahami konsep dasar warna untuk kehidupan dimasa mendatang.
Terbatasnya media yang digunakan juga mempengaruhi aspek perkembangan kognitif dalam mengenal warna. . Peran media dalam kegiatan belajar untuk anak usia dini sangatlah penting mengingat perkembangan anak pada saat itu berada pada masa berpikir konkret. Salah satu media yang dapat digunakan dalam mengenalkan warna adalah dengan menggunakan media loto warna. Media loto warna merupakan media visual jenis model yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran mengenal warna pada anak. Menurut penelitian Sukarelawanto (2012) dengan menggunakan media loto anak diharapkan dapat membedekan macam-macam warna dengan baik dengan melakukan kegiatan secara langsung sehingga pengetahuan lebih cepat diterima anak.. Selain itu pemilihan media loto ini juga aman dan pembuatannya yang relatife mudah. Hasil penelitian Laris (2014) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan kognitif
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) anak kelompok A PAUD Santi Kumara setelah menggunakan media loto sebesar 19,75%. Putri (2016) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan perkembangan kognitif anak kelompok A TK Trisula Singaraja setelah menerapkan metode bermain berbantuan media loto sebesar 24,17%. Dewi, (2015) mengungkapkan bahwa terdapat peningkatan presentase ratarata perkembangan kognitif berbantuan media loto sebesar 25,86%. Asta (2015) mengungkapkan bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran berpengaruh pada hasil belajar IPA. Perbedaan yang signifikan terlihat dari rerata hasil post-test IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan saintifik adalah 21,3 termasuk kategori tinggi sedangkan rerata hasil post-test IPA siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvensional adalah 14,7 termasuk kategori sedang. Hal ini berarti, rata-rata skor hasil belajar IPA kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata skor pada kelompok kontrol (21,3>14,7). Puspita (2016) mengungkapkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan berbicara anak. dalam penelitian ini peningkatan presentase kemampuan bicara anak pada silus I sebesar 68% yang berada pada kategori sedang menjadi 83,67% pada siklusII yang berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan rata-rata presentase keterampilan berbicara anak sebesar 14,33%. Dari beberapa kajian penelitian yang relevan terdapat perbedaan dan kesamaan dengan kajian penelitian yang peneliti gunakan. Penelitian ini sama-sama menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran sedangkan perbedaan dari penelitian ini adalah media pembelajaran yang digunakan sebagai media pendukung pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, mendorong peneliti untuk mengkaji permasalahan tersebut dengan penelitian yang berjudul Pengaruh Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik Terhadap Kemampuan Mengenal Konsep Warna pada Anak Kelompok B di TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017
PENUTUP Berdasarkan hasil uji hipotesis di peroleh thitung = 4,720dan ttabel = 2,000 pada taraf signifikansi 5% dengan dk = n1 + n2 – 2 = (31+29-2) =58. Oleh karena thitung 6,536 dan ttabel = 2,000 maka H0 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan perkembangan kemampuan mengenal warna antara anak yang dibelajarkan melalui pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto dengan anak yang dibelajarkan melalui Pembelajaran Konvensional pada kelompok B TK Gugus Mawar Tahun Ajaran 2016/2017 di tolak, dan Ha yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan perkembangan kemampuan mengenal warna antara anak yang dibelajarkan melalui pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik berbantuan media loto dengan anak yang dibelajarkan melalui Pembelajaran Konvensional pada kelompok B TK Gugus Mawar Tahun Ajaran2016/2017 diterima. Dilihat dari rata-rata kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pendekatan saintifik berbantuan media loto X = 74,64> X = 65,34kelompok anak yang dibelajarkan secara konvensional. Jadi dapat disimpulkan bahwapembelajaran Menggunakan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Loto berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok B TK Gugus Mawar Denpasar Utara Tahun Ajaran 2016/2017. Berdasarkan simpulan maka dapat diajukan beberapa saran kepada beberapa pihak sebagai berikut. Kepada guru disarankan agar lebih
kreatif untuk memberikan fasilitas berupa sumber belajar dan kesempatan
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) yang lebih besar bagi siswa pada pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Loto sehingga tercipta pembelajaran bermakna dan menyenangkan bagi anak. Kepada kepala sekolah disarankan agar dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pendukung sumber belajar guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan di sekolah sehingga sekolah mampu menghasilkan peserta didik yang berkualitas. Kepada peneliti agar hasil penelitian ini digunakan sebagai referensi untuk melaksanakan penelitian selanjutnya atau menemukan inovasi kegiatan pembelajaran lainnya yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik. DAFTAR RUJUKAN Agung,
A. A. G. 2014. Metodologi Penelitian Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Asta, I Ketut Restana, 2015, Pengaruh Pendekatan Saintifik Dan KemampuanBerpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar IPA. Singaraja: Undiksha. Ejournal PGSD Volume 3 (1). Tersedia Pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPAUD (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Astuti, D. 2015. Efektivitas Pendekatan Saintifik Terhadap Keterampilan MenulisKarangan Narasi di Kelas IV SD Jombangan. e-journal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Yogyakarta Edisi 3 Tahun ke IV. (Diakses Pada tanggal 10 Juni 2017) Daryanto. 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta: Gava Media.
Dewi, I.G.A.A. dkk. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share Berbantuan Media Lotto Warna dan Bentuk Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok B3. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Volume 3(1). Tersedia Pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPAUD (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Fajrin, S.A. 2014. Peningkatan Kemampuan Kognitif Mengenal Warna Melalui Permainan Mencampur Warna Dengan Media Bahan Alam pada Anak. E-journal PGPAUD IKIP Veteran. Tersedia padahttp://www.ejournal.ikip.veteran. ac.id. (diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Jamaris, M. 2006. Perkembangan dan Pengembangan Anak Usia Taman Kanak- Kanak. Jakarta: Grasindo Juwita, dkk. 1997. Alih Bahasa Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Children’s Resources International, inc. Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013. Jakarta: Kemendikbud. Laris, N.P. 2014. Pemanfaatan Media Lotto untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A Di PAUD Santi Kumara. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 2(1). Tersedia pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPAUD (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Nur, M. I. 2002. Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unesa. Puspita, P.M. 2016. Penerapan Pendekatan Saintifik Berbantuan Media Kartu Gambar Untuk Meningkatkan Kemampuan Berbicara Di TK Catur Paramita. Jurnal Pendidikan Anak
e-Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Volume 5. No. 2 - Tahun 2017) Usia Dini, Vol. 4(2). Tersedia pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPAUD (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Putri, Sri Lastari. 2016. Penerapan Metode Bermain Berbantuan Media Loto Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, Vol. 3(1). Tersedia pada https://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPAUD (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Sukarelawanto, S.A. 2012. Pengaruh Penggunaan Media Loto Warna TerhadapKemampuan Kognitif pada Anak Kelompok A di TK PKK I Gintungan. e-journal PGPAUD Universitas Negeri Surabaya. Tersedia Pada http://www.jurnalmahasiswa.unesa.a c.id. (Diakses Pada tanggal 10 Juni 2017) Suryaningrum, M. 2012. Pengaruh Media Loto Warna dan Bentuk Terhadap Kemampuan Kognitif Anak Kelompok A di AL-Islam Madiun. Ejounal PGPAUD Universitas Negeri Surabaya. Ejounal PGPAUD Universitas Negeri Surabaya. Tersedia pada http://www.jurnalmahasiswa.unesa.a c.id. (Diakses pada tanggal 10 Juni 2017) Suyanto, S. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing, halaman. Yulianti, D. Dewanti & SS. Wiryanto. 2008. Pengembangan Model Pembelajaran Sains untuk Siswa Taman Kanak-Kanak dengan Pendekatan Bermain SambilBelajar.Laporan Tahun II Hibah Bersaing, XV. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Negeri Semarang. Yulianti, D. 2010. Bermain Sambil Belajar Sains Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Indeks.
Zaman, B. Hernawan, AH. 2014. Media dan Sumber Belajar PAUD. Banten: Universitas Terbuka.