e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI Made Yuli Astiti Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan klateral cone hops dan depth jump terhadap peningkatan power otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pretest posttest control groups design. Subjek penelitian sebanyak 36 orang siswi ditentukan dengan teknik simple random sampling. Power otot tungkai diukur dengan vertical jump test dan data dianalisis dengan uji-t independent, uji anava satu jalur dan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05 dengan bantuan SPSS 16,0. Hasil analisis data menggunakan uji-t independent menunjukkan bahwa pelatihan lateral cone hops dan depth jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai dengan nilai signifikansi sebesar 0,001 dan 0,000 (Sig < 0,05). Berdasarkan uji anava satu jalur dan uji least significant difference (LSD) menunjukkan pelatihan lateral cone hops dan depht jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai, dan terdapat perbedaan pengaruh antara kedua pelatihan yang dimana pelatihan lateral cone hops mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan depth jump dengan mean difference sebesar 3,04000. Dari hasil analis data dan pembahasan, disimpulkan bahwa: (1) Pelatihan lateral cone hops dan depth jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai pada siswi peserta ekstrakurikuer bola basket SMP Bhaktiyasa Singaraja tahun pelajaran 2013/2014, (2) Terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan lateral cone hops dan pelatihan depht jump terhadap peningkatan power otot tungkai, dimana pelatihan lateral cone hops mempunyai pengaruh lebih baik dari pada pelatihan depht jump dalam meningkakan power otot tungkai. Kata-kata kunci:
Pelatihan, lateral cone hops, depth jump, power dan otot tungkai
. Abstract This research was done to know the effect of lateral cone hops and depth jump training to the leg muscle strenght escalation. this kind of research is a real experiment research with program the randomized pretest postest control groups design. the research sample used was 36 people which choosen with random sampling technique. the strenght of leg muscle measured by vertical jump test and analysis data with UJI-T Independent, One Way UJI-Anava, and UJI Least Significant Different (LSD). At significant rate (α) 0,05 with the help of SPSS 16.0. The result of analysis data with UJI-T Independent showed that lateral cone hops and depth jump training take effect to the leg muscle strenght with significant value 0,001 and 0,000 (Sig < 0,05). Based on One Way UJI-Anava and UJI Least Significant Different
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) (LSD), showed that there are differences effect between both training and lateral cone hops training have a better result than depth jump training with mean difference 3,04000. Based on the research result, 1) Training of lateral cone hops and depth jumps affect the increase in leg muscle power in girls basketball junior participants ekstrakurikuer Bhaktiyasa Singaraja school year 2013/2014, (2) There is a difference between the effect of lateral cone hops training and jump training depht to increase leg muscle power , where training lateral cone hops have a better effect than the depht jump in improved its training leg muscle power. Keywords: lateral cone hops training, depth jump training and power of leg muscle.
PENDAHULUAN Olahraga merupakan aktivita
juara dalam pekan olahraga dan
fisik yang memiliki dimensi yang
seni
kompleks yaitu gabungan dari jalan,
olahraga provinsi (PORPROV BALI).
lari, lompat dan unsur kekuatan,
Subjek
kecepatan, ketepatan, kelentukan,
peserta ekstrakurikuler bola basket
kebugaran jasmini dan lain – lain.
SMP Bhaktyasa Singaraja tahun
Selain unsur – unsur di atas dalam
2013/2014. Dipilihnya siswi peserta
permainan bola basket, power otot
ekstrakurikuler bola basket SMP
tungkai juga perlu dilatih mengingat
Bhaktyasa Singaraja karena pemain
dalam
bola basket putri di sekolah ini
permaian
bola
basket
(PORSENI)
serta
penelitian
pekan
adalah
terdapat gerakan melompat saat
terjadinya
melakukan tembakan (shooting) dan
ditingkat daerah. Hal ini terbukti dari
merayah
tim
(rebound).
Keterampilan
bola
penurunan
siswi
basket
prestasi
putri
SMP
shooting dan rebound merupakan
Bhaktiyasa Singaraja yang ikut serta
keterampilan yang harus dimiliki oleh
dalam kejuaraan bola basket Rektor
pemain bola basket.
Cup
Pemain
Buleleng
khususnya di Kabupaten Buleleng
Undiksha
masuk
dalam
masih
kategori tingkat provensi,
yang
bisa
basket
menunjukan
yang
se-Kabupaten
putri
belum
bola
Undiksha kini
sudah
Rektor
Cup
prestasi yang bagus. Ini dapat dilihat
biasanya SMP Bhaktiyasa Singaraja
dari prestasi yang mampu dicapai
dapat masuk dalam kategori juara,
dalam kompetisi di tingkat daerah.
kini dalam 3 tahun terakhir SMP
Data yang diperoleh dari KONI
Bhaktiysa Singaraja
Kabupaten Buleleng sejak tahun
masuk dalam kategori juara. Siswi
2005 hingga tahun 2013 tim bola
peserta ekstrakurikuler bola basket
basket putri Kabupaten Buleleng
SMP Bhaktyasa Singaraja tahun
belum
2013/2014 diambil sebagai subjek
berhasil
mencapai
posisi
tidak dapat
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) penelitian,
karena
ekstrakurikuler
siswi
bola
peserta
basket
ini
daya ledak otot dengan bentuk kombinasi
latihan
isometrik
dan
berada pada masa adolesensi, yaitu
isotonik (eksentrik dan kosentrik)
individu yang berusia 10 sampai 18
yang mempergunakan pembebanan
tahun.
dinamik.
Faktor
diperhatikan pelatihan.
usia
harus
dalam
memberikan
“Masa
adolesensi
secara
Regangan mendadak
berkontraksi
yang
terjadi
sebelum
kembali
atau
otot suatu
merupakan saat yang paling tepat
latihan yang memungkinkan otot –
dalam meningkatkan kemampuan
otot
fisik yang optimal. Pada masa ini,
maksimal
perkembangan yang
paling
untuk
mencapai dalam
kekuatan
waktu
yang
kemampuam
fisik
sesingkat mungkin. Lateral cone
menonjol,
yaitu
hops dan depht jump dapat di pilih
kekuatan, kecepatan, dan ketahanan
sebagai
kardiorespiratori”(Sugiyanto,1998:3).
meningkatkan power otot tungkai,
Hal tersebut tidak terlepas
karena
metode
pelatihan
pelatihan
ini
mempunyai
dari pembinaan fisik dan teknik yang
kombinasi
masih
pada
isotonik dengan pembebanan yang
kebutuhan atlet terutama terhadap
dinamik, dan memungkinkan otot
power
untuk
kurang
otot
menyentuh
tungkai.
Power
latihan
untuk
isometrik
mencapai
dan
kekuantan
merupakan kemampuan otot untuk
sesingkat mungkin yang
mengerahkan kekuatan
pada gerakan otot tungkai seperti
maksimal
dalam waktu yang sangat cepat.
lari,
Melatih pemain bola basket terutama
jongkok.
dalam power otot tungkai sehingga pada
nantinya
dapat
lompat,
loncat,
Dalam
terpusat
dan
jalan
pelaksanaan
menopang
pelatihan lateral cone hops dan
terciptanya koordinasi gerak lain
depht jump ini berpengaruh pada
yang diperlukan pada spesifikasi
otot-otot
dalam cabang olahraga bola basket,
gastroneminius,
biceps
femoris,
dapat dilakukan dengan penerapan
gluteus, brevis, soleus,
extensor
pelatihan lateral cone hops dan
digitorium, vastus lateralis (M.Furqon
depht jump.
H & Muchin Doewes, 2002: 45).
Lateral cone hops dan depht jump pliometrik,
merupakan pliometrik
pelatihan
yang
kuat
Penurunan cabang
olahraga
prestasi bola
seperti
dalam basket
merupakan
khususnya pada atlet putri juga
metode latihan untuk meningkatkan
terjadi di SMP Bhaktiyasa singaraja,
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) hal ini terbukti dari tim bola basket
atau tidaknya akibat dari sesuatu
putri SMP Bhaktyasa Singaraja yang
yang
ikut serta dalam kejuaraan bola
penelitian.
basket Rektor Cup Undiksha se-
eksperimen yang digunakan adalah
Kabupaten
eksperimental
Buleleng
yang
kini
dikenakan
pada
Jenis
subjek penelitian
semu
(quasi
Rektor Cup Undiksha sudah masuk
experimental). Rancangan penelitian
dalam
kategori
yang digunakan dalam penelitian ini
yang
biasanya
Singaraja
tingkat
provensi,
SMP
dapat
Bhaktyasa
masuk
dalam
adalah
“The
Randomized
Pretest
Non Posttest
kategori juara, kini dalam 3 tahun
Control
terakhir SMP Bhaktysa Singaraja
2006: 81). Subjek penelitian adalah
tidak dapat masuk dalam kategori
keseluruhan varian yang menjadi
juara.
karena
bahan penelitian. Jumlah subjek
kurangnya power pada siswi yang di
yang digunakan dalam penelitian ini
mana
sebanyak 36 orang. Instrumen yang
Ini
diakibatkan
power
penting
sangat
dalam
berperan
Design”
(Kanca,
bola
di gunakan dalam penelitian ini
basket untuk melakukan rebound
adalah tes vertical jump dengan
dan shooting.
koefisien
Berdasarkan
permainan
Group
Modifide
hal
tersebut
validitas
reliabilitas 0,607
0,93
(Johnson
dan dan
maka pelatihan lateral cone hops
Nelson, 1970: 282). Uji hipotesis
dan depht jump di harapkan mampu
terdapat pengaruh pelatihan lateral
menjadi solusi dari permasalahan
cone hops dan depht jump terhadap
lemahnya power otot tungkai pada
power otot tungkai, menggunakan uji
siswa SMP Bhaktiyasa Singaraja
ANOVA (uji F) khususnya One Way
karena jika meningkatnya power otot
ANOVA karena dalam penelitian ini
tungkai maka semakin kuat tolakan
menguji lebih dari dua sampel.
tangan untuk lontarkan bola agar
Tujuan dari uji One Way ANOVA
mencapai ring basket dan lompatan
adalah ingin mengetahui apakah ada
saat melakukan rebound .
perbedaan yang signifikan antara rata-rata hitung beberapa kelompok.
METODE
Jika terdapat perbedaan yang nyata
Menurut Kanca (2006: 79) Model
Penelitian
penelitian
ini
merupakan
eksperimental
yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada
dari maing-masing kelompok maka perlu dilakukan uji lanjut atau uji pembanding
berganda
untuk
mengetahui lateral cone hops dan
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) depht jump, yang mana yang lebih
demikian nilai rata-rata kelompok
baik
terhadap
perlakuan
lateral
tungkai.
mengalami
peningkatan
pengaruhnya
peningkatan Dalam
power
penelitian
otot ini
jenis
uji
sebesar
6,05.
cone
Untuk
hops rata-rata
kelompok
pembanding yang di pergunakan
perlakuan depht jump rata-rata pre-
adalah Least Significant Difference
test sebesar 87,33 dan rata-rata
(LSD) dengan bantuan SPSS 16.0
post-test 90,34. Dengan demikian
dengan taraf signifikan (α) 0,05.
nilai rata-rata kelompok pelakuan depht jump mengalami peningkatan
HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar
Hasil
kontrol terjadi peningkatan sebesar
3,01.
Pada
kelompok
Pada setiap kelompok terjadi
0,12 dari 87.32 pada saat pre-test
peningkatan nilai rata-rata, rata-rata
menjadi 87,44 pada saat post-test.
pre-test
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada
pada kelompok perlakuan
lateral cone hops sebesar 87,44 dan
tabel 1, 2 dan 3.
rata-rata post-test 93,49. dengan
Tabel 1. Data Hasil Penelitian Power Otot Tungkai pada Kelompok Perlakuan Pelatihan Lateral Cone Hops. Variabel Data Jumlah Sampel Rentangan
Kelompok Lateral Cone Hops Pretest Posttest 12 12 9.16
9.98
Nilai Terendah
83.44
89.01
Nilai Tertinggi
92.60
98.99
Jumlah Data
1049.33
1121.93
Mean/rata-rata
87.44
93.49
Standar Deviasi Varians
2.75 7.57
3.28 10.73
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) Tabel 2. Data Hasil Penelitian Power Otot Tungkai pada Kelompok Perlakuan Pelatihan Depht Jump Kelompok Lateral Cone Hops
Variabel Data
Pretest 12
Posttest 12
rentangan
9.01
10.24
Nilai Terendah
83.59
86.24
Nilai Tertinggi
92.60
96.49
Jumlah Data
1047.97
1084.07
Mean/rata-rata
87.33
90.34
Standar Deviasi
2.80
3.29
Varians
7.84
10.85
Jumlah Sampel
Tabel 3. Data Hasil Penelitian Power Otot Tungkai pada Kelompok Kontrol Kelompok Lateral Cone Hops
Variabel Data
Pretest
Posttest
12
12
7.67
7.99
Nilai Terendah
84.00
82.83
Nilai Tertinggi
91.67
90.81
Jumlah Data
1047.88
1049.28
Mean/rata-rata
87.32
87.44
Standar Deviasi
2.64
2.47
Varians
6.99
6.08
Jumlah Sampel Range/rentangan
Sebelum
menguji
hipotesis
levene
dengantaraf
signifikasi
α
penelitian, dilakukan uji prasyarat
(0,05). Pada penelitian ini untuk
terhadap sebaran data yang meliputi
kelompok
uji normalitas dan homogenitas data.
hops, depht jump dan kelompok
Untuk
kontrol
uji
normalitas
data
pelatuhan lateral cone
memiliki
nilai
signifikansi
Lilliefors
hitung lebih besar dari pada α (0,05).
Kolmogorov-Smirnov dengan taraf
Jadi data dari ketiga kelompok
signifikasi α (0,05) dan untuk uji
berdistribusi
homogenitas
homogenitasa kelompok pelatihan
menggunakan
uji
menggunakan
uji
normal.untuk
uji
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
lateral cone hops, pelatihan depht
data power otot tungkai
ketiga
jump dan kelompok kontrol juga
kelompok
memiliki
memiliki nilai signivikan hitung lebih
homogen.
Untuk
besar dari pada α (0,05), sehingga
dapat dilihat pada tabel 4 dan 5.
varian lebih
yang
jelasnya
Tabel 4. Uji Normalitas Data Hasil Tes Power Otot Tungkai Kelompok
Lateral Cone Hops, Depth Jump, dan Kontrol Kolmogorov-Smirnov Sumber Data Statistik
Keterangan
Sig. Hitung
df
Power Otot Tungkai Kelompok Lateral Cone Hops
0.110
12
0.200*
Normal
Power Otot Tungkai Kelompok Depth Jump
0.194
12
0.200*
Normal
Power Otot Tungkai Kelompok Kontrol
0.201
12
0.197
Normal
Tabel 5. Uji Homogenitas Data Hasil Tes Power Otot Tungkai Kelompok Lateral Cone Hops, Depth Jump, dan Kontrol
Jumlah Levene Sig. df1 df2 Kelompok Statistik Hitung
Sumber Data Power Otot Tungkai Kelompok Lateral Cone Hops, Depth Jump, dan Kontrol
3
2.790
2
33
0.076
Ket.
Varian Homogen
Hasil uji One Way Anova data power
signifikansi 0,000
otot tungkai diperoleh nilai Fhitung
terdapat perbedaan pengaruh dari
sebesar
masing-masing kelompok. Nilai
signifikansi
45,622 sebesar
dengan 0,000.
nilai Nilai
< 0,05, maka
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) signifikansi Fhitung 0,000 data power
antara pelatihan lateran cone hops
otot tungkai lebih kecil dari nilai α
dan pelatihan depht jump terhadap
(sig. < 0,05), sehingga hipotesis
peningkatan power otot tungkat”,
“terdapat
diterima
perbedaan
pengaruh
Tabel 6. Hasil uji One Way Anova pelatihan Lateran Cone Hops dan pelatihan Depht Jump, dan kelompok kontrol.
df
Mean Square
F
Sig.
2
105.576
45.622
0.000
Within Groups 76.367
33
2.314
Total
35
Between Groups
Sum of Squares 211.152
287.519
Sedangkan hasil uji least significant
hasil mean difference power otot
difference
tungkai
(LSD)
diperoleh
nilai
diperoleh
signifikansi untuk semua kelompok
kelompok
0,000. Nilai signifikansi 0,000 < 0,05
hops
yang berarti terdapat perbedaan
dengan kelompok pelatihan depht
yang
jump
signifikan
pada
semua
kelompok. Selanjutnya, dilihat dari
pelatihan
perbandingan
lebih
dan
besar
lateral
cone
dibandingkan
kelompok
kontrol
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
Tabel 7. Hasil Uji LSD Data Power Otot Tungkai
Mean (I) (J) Difference Std. Error Kelompok Kelompok (I-J) Lateral Cone Hops
Depth Jump Kontrol Lateral Cone Hops Kontrol Lateral Cone Hops Depth Jump
Depth Jump Kontrol
95% Confidence Interval Lower Upper Bound Bound
Sig.
3.04000*
0.62104
0.000
1.7765
5.93167*
0.62104
0.000
4.6681
-3.04000*
0.62104
0.000
2.89167*
0.62104
0.000
-5.93167*
0.62104
0.000
-2.89167*
0.62104
0.000
4.3035
7.1952 -4.3035 1.7765 1.6281 4.1552 -7.1952 4.6681 -4.1552 1.6281
*. Mean difference (perbedaan rata-rata)signifikan pada taraf 0,05. Pembahasan
dan
Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan
femoris.
Gerakannya
cukup
spesifik untuk meningkatkan power pada
bola
basket
umumnya.
maksimal dalam waktu yang sangat
Gerakan lateran cone hops yang
cepat” (Syarif 2011:88). kekuatan
dilakukan
otot
adalah
kemampuan
untuk
pengembangan tenaga maksimum dalam
kontraksi
untuk
mengatasi
yang
maksimal
tahanan
atau
secara
mengakibatkan
berulang-ulang stres
pada
komponen otot tungkai sehingga akan mengalami pembesaran otot. Pembesaran otot disebabkan oleh
beban. Power sangat penting dalam
peningkatan jumlah dan ukuran-
menunjang
ukuran sel serta serabut otot. Melalui
aktivitas-aktivitas
olahraga, seperti
shooting dan
peningkatan
dalam
ukuran
dan
bola
jumlah sel-sel dan serabut-serabut
cone
hops
otot tungkai, maka akan menambah
satu
model
pelatihan plaiometrik yaitu
sebuah
rebound
pada
basket.
Lateral
merupakan
latihan
pemainan
salah
yang
mengembangkan
kekuatan otot tungkai, khususnya kerja otot-otot gastronemius, soleus,
atau
meningkatkan
power
otot
tersebut. Meningkatnya power otot tungkai
maka
akan
terjadi
peningkatan kekuatan otot tungkai.
Hasil penelitian ini didukung oleh
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
hasil penelitian yang dilakukan
sehingga
oleh
judul
pembesaran otot. Pembesaran otot
Latihan
disebabkan oleh peningkatan jumlah
Lateral cone hops dengan Stide
dan ukuran-ukuran sel serta serabut
Syahputra
“Perbedaan
Jump
dengan
Pengaruh
Crossover
Terhadap
Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kemampuan Long Passing pada Pemain Usia 14 Tahun Sekolah Sepak Bola (SSB) Bima Medan Tahun 2010” penelitian
ini
dalam terdapat
peningkatan power otot tungkai (Syahputra,2011). depht
jump
merupakan pengukur power badan bawah.
pelatihan
depht
Melalui
ukuran
dan
mengalami
peningkatan jumlah
dalam
sel-sel
dan
serabut-serabut otot tungkai, maka akan menambah atau meningkatkan kekuatan
otot
tersebut.
Hasil
penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Hasanah
dengan
judul
pengaruh
Pelatihan
“
Pliometrik
depht jump dan jump to box
Sedangkan
bagian
otot.
akan
Gerakan jump
pada
dilakukan
dengan berdiri di atas box dengan ketinggian box 61cm, lalu jatuhkan
terhadap power otot tungkai pada atlet bola voli klub tugumuda kata semarang” dalam Penelitian ini terdapat peningkatan power otot tungkai (Hasanah, 2013).
tubuh ke lantai dan disertai dengan tolakan
atau
lompatan
ke
arah
vertical. Selain itu gerakan depht jump yang dilakukan melibatkan otot
SIMPULAN
gastronemius dan femoris. Dalam melakukan depht jump yang baik, fokuskan
power
melakukan meningkatnya gastronemius
pada
lompatan. power maka
akan
saat Dengan otot terjadi
peningkatan terhadap power otot tungkai. Selain itu gerakan depht jump
yang
berulang-ulang
dilakukan
secara
mengakibatkan
stres pada komponen otot tungkai
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan,
penelitian
ini
dapat
maka
dalam
disimpulkan
sebagai berikut, yaitu (1) pelatihan lateral cone hosp dan pelatihan depht jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai dan (2) terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan lateral cone hops dan pelatihan depht jump terhadap peningkatan
power otot tungkai
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) pada siswi
peserta ekstra bola
terprogram dengan baik sebagai
basket SMP Bkahtiyasa singaraja
salah
tahun pelajaran 2013/2014.
meningkatkan unsur kondisi fisik
Dan
berdasarkan
hasil
penelitian dan pembahasan, maka dapat
diajukan
beberapa
saran,
yaitu (1) disarankan bagi pembina olahraga,
pelatih
olahraga,
guru
penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga
lainnya
dapat
menggunakan pelatihan lateral cone hops dan pelatihan depht jump yang
DAFTAR RUJUKAN Candiasa, I Made. 2010. Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha. Furqon H, M dan Muchsin Doewes. 2002. Plaiometrik: Untuk Meningkatkan Power. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.
Hasanah. 2013. Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump dan Jump To Box Terhadap Power Otot Tungkai Pada Atlet Bola Voli Klub Tugumuda Kota Semarang. Tersedia Pada Http://ib.unnes.ac.id/1887 5/1/6250 408040 (diakses tanggal 10 Februari 2014).
satu
alternatif
untuk
terutama power otot tungkai, (2) Bagi
peneliti
melakukan disarankan
lain
yang
penelitian untuk
ingin sejenis
menggunakan
variabel dan sampel penelitian yang berbeda
dengan
memperhatikan
kelemahan-kelemahan
yang
ada
pada penelitian ini sebagai bahan perbandingan.
Kanca, I Nyoman. 2006. Buku Ajar Metodologi Penelitian Keolahragaan. Singaraja: Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga.
Syahputra, Andi . 2011. Perbedaan Pengaruh Latihan Lateral Cone Hops dengan Stride Jump Crossover Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai dan Kemampuan Long Passing pada pemain Usia 14 Tahun Sekolah Sepak Bola (SBB) Bima Medan Tahun 2010. Tersedia pada http://digilib.unimed.ac.id/
e – journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
UNIMEDUndergraduate1 1049/11049/pelatihanlateral-conehops.(diakses pada tanggal 30 Juli 2014)
Trihendradi, Cornelius. 2011. Langkah Mudah Melakukan Analisis Statistik Menggunakan SPSS 19. Yogyakarta: ANDI.