PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Pendidikan Strata I Psikologi
Oleh: Hasan Fahrur Rozi G0112048
Dosen Pembimbing: Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si. Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016
HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi dengan judul
:
Pengaruh
Pelatihan
Efikasi
Diri
Terhadap
Kecenderungan Relapse Pada Pecandu Narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor
Nama Peneliti
: Hasan Fahrur Rozi
NIM
: G0112048
Tahun
: 2016
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Pembimbing dan Penguji skripsi Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari: ................... Tanggal: ............................. Pembimbing Utama
Pembimbing Pendamping
Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si. NIP. 197810222005011002
Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog. NIK. 1981071920130201
Koordinator Skripsi
Pratista Arya Satwika, S.Psi., M.Psi., Psikolog. NIK. 1986103120130201
ii
HALAMAN PENGESAHAN Skripsi dengan Judul: PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR Hasan Fahrur Rozi, G0112048, Tahun 2016
Telah diuji dan disahkan oleh Pembimbing dan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
: ......................................
Tanggal
: ......................................
Ketua Sidang Aditya Nanda Priyatama, S.Psi., M.Si. NIP. 197810222005011002
(
)
Sekretaris Sidang Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog. NIK. 1981071920130201
(
)
Anggota Penguji Penguji I Dra. Machmuroch, M.S., Psikolog. NIP. 195306181980032002
(
)
Penguji II Nugraha Arif Karyanta, S.Psi., M.Psi., Psikolog. NIP. 197603232005011002
(
)
Surakarta,
.
Kepala Program Studi Psikologi,
Koordinator Skripsi
Drs. Hardjono, M.Si. NIP. 195901191989031002
Pratista Arya Satwika, S.Psi., M.Psi., Psikolog. NIK. 1986103120130201
iii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis dan pernah diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Jika terdapat hal-hal yang tidak sesuai dengan isi pernyataan ini, maka saya bersedia untuk dicabut gelar kesarjanaan saya.
Surakarta, Maret 2016
Hasan Fahrur Rozi
iv
MOTTO
“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (QS. Al Isra: 7)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, ath Thabrani, ad Daruqudni)
“Bukanlah kebaikan itu dengan banyaknya harta dan anak, tetapi dengan banyaknya ilmu, besarnya kesabaran, mengungguli orang lain dalam hal ibadah, apabila berbuat kebaikan ia bersyukur dan bila berbuat dosa dia beristighfar kepada Allah.” (Ali bin Abi Thalib)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur, karya ini kuspersembahkan untuk: Bapak, Emak, Ibu, Kakak, Adik yang senantiasa menyertai perjalanan panjang dalam hidupku.... Juga untukmu yang memiliki kepedulian lebih dalam mengentaskan masalah NARKOBA di tanah air kita tercinta INDONESIA.
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur terpanjatkan kepada Allah SWT yang telah menganugerahkan kenikmatan dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ini. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya karya ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepatutnya rasa terima kasih penulis ucapkan kepada: 1. Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si. selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Drs. Hardjono, M.Si., Psikolog. selaku Kepala Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Aditya Nanda Priyatama, S.Psi. M.Si. selaku pembimbing utama yang telah memberikan pengarahan serta saran yang sangat membantu proses pembuatan karya ini. 4. Arif Tri Setyanto, S.Psi., M.Psi., Psikolog. selaku pembimbing pendamping yang telah memberikan berbagai masukan dalam proses pembuatan karya ini. 5. Dra. Machmuroch, M.S., Psikolog. selaku penguji I dan Nugraha Arif Karyanta, S.Psi. M.Psi., Psikolog selaku penguji II yang telah memberikan berbagai koreksi dan saran untuk perbaikan karya ini. 6. Dra. Suci Murti Karini, M.Si. Psikolog. selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan selama masa perkuliahan. 7. Seluruh civitas akademika Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
vii
8. Pimpinan dan staf Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor dan seluruh subjek penelitian yang telah berkenan untuk membantu dalam proses penelitian. 9. Bapak, Emak, Ibu, dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan dukungan penuh selama penulis melaksanakan pendidikan hingga terciptanya karya ini. 10. Seluruh penghuni Pesantren Mahasiswa Ar Royyan yang telah menjadi keluarga besar selama penulis menempuh pendidikan di Kota Solo. 11. Seluruh guru dan sahabat di organisasi yang telah menjadi tempat pembelajaran bagi penulis: HIMAPSI, Biro AAI FK UNS, Tranceformer FK UNS, Rumah Jati Sehat, Beasiswa Aktivis Nusantara UNS, ACBI, KAMMI UNS, Dewan Santri Ar Royyan, Komunitas Soto Babat, dan Majalah Embun. 12. Keluarga besar DIGNITY yang telah mendampingi dan membersamai perjuangan penulis di Psikologi UNS. 13. Seluruh kakak tingkat dan adik tingkat di Psikologi FK UNS yang telah berkenan menjadi guru bagi penulis. Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan balas terbaik untuk Bapak, Ibu, dan teman-teman semua atas bantuan yang sudah diberikan. Akhir kata, penulis berharap karya ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Maret 2016
Penulis
viii
PENGARUH PELATIHAN EFIKASI DIRI TERHADAP KECENDERUNGAN RELAPSE PADA PECANDU NARKOBA DI BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR Hasan Fahrur Rozi G0112048 Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Relapse atau penggunaan kembali narkoba setelah masa berhenti dengan frekuensi berulang adalah hal yang paling dikhawatirkan terjadi pada pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi. Kecenderungan pecandu narkoba untuk mengalami relapse memiliki hubungan negatif dengan efikasi diri. Fakta menunjukkan bahwa banyak pecandu narkoba memiliki efikasi diri yang rendah yang akan meningkatkan kecenderungan relapse. Melihat adanya permasalahan ini perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan efikasi diri melalui sebuah pelatihan. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan desain pretestposttest independent group. Subjek dalam penelitian ini adalah pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor berjumlah 7 orang untuk kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan berupa pelatihan efikasi diri dan 7 orang untuk kelompok kontrol yang tidak mendapat perlakuan. Pelatihan efikasi diri dilakukan dalam 11 sesi yang dibagi menjadi 3 pertemuan dengan metode lecturrette, diskusi, studi kasus, mengerjakan tugas, simulasi, dan evaluasi. Pengumpulan data menggunakan skala kecenderungan relapse yang memiliki koefisien reliabilitas alpha cronbach sebesar 0,888. Berdasarkan uji 2 Sample Independen Mann-Whitney didapatkan hasil berupa nilai z sebesar -1,929 dan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0.054 (p>0.05) yang menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor. Selanjutnya uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen menghasilkan nilai z sebesar -2,371 dan nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,018 (p<0.05) yang menunjukkan adanya perbedaan signifikan pada kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat signifikansi perbedaan skor dengan nilai z sebesar -1,577 dan hasil nilai uji signifikansi (p) sebesar 0,115 (p>0.05) pada uji Wilcoxon. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan efikasi diri tidak mempengaruhi kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi BNN secara signifikan. Kata kunci: pelatihan efikasi diri, kecenderungan relapse, pecandu narkoba
ix
THE EFFECT OF SELF EFFICACY TRAINING TO TENDENCY-TORELAPSE ON DRUG ADDICTS IN BALAI BESAR REHABILITASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL BOGOR Hasan Fahrur Rozi G0112048 Departement of Psychology Faculty of Medicine Sebelas Maret University Surakarta ABSTRACT Relapse or reuse of the drug after the quit period with repetitive frequency is the most feared phase in drug addicts undergoing rehabilitation. Tendency-torelapse of drug addicts has negative correlation with self-efficacy. The reality show that many drug addicts have low rate of self-efficacy. Seeing the fact that low selfefficacy is occured in drug addicts, there should be efforts to increase self-efficacy through a training. Therefore, this research was conducted to determining the effect of self-efficacy training to a tendency-to-relapse in drug addicts in Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor. This research used experimental method with pretest-posttest independent group design. Subjects in this study are drug addicts undergoing rehabilitation at Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor amounted to 7 people for the experimental group who received treatment in the form of self-efficacy training and 7 people to a control group that did not receive any treatment. Self-efficacy training conducted in 11 sessions divided into 3 meeting with lecturrette method, discussion, case studies, tasks, simulation, and evaluation. Data collecting use a tendency-to-relapse scale that has correlation index ranged from 0.417 to 0.707 and the reliability coefficient of 0.888. Based on the test for two Independent Samples Mann-Whitney, z score is obtained as -1,929 and significance test (p) of 0.054 (p> 0.05), which indicates that there is no influence of self efficacy training against the tendency-to-relapse in drug addicts at the Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor. Furthermore, the Wilcoxon test of the experimental group generating value for -2,371 and value z test of significance (p) of 0.018 (p <0.05), which show a significant difference in the experimental group. While the control group has no significant difference scores with the z score of -1,577 and the results of the tests of significance (p) of 0.115 (p> 0.05) on the Wilcoxon test. There is no significant effect of self efficacy training to tendency-to-relapse on drug addicts in Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor. Keyword: self-efficacy training, tendency-to-relapse, drug addicts
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i Halaman Persetujuan ............................................................................................... ii Halaman Pengesahan ............................................................................................. iii Halaman Pernyataan............................................................................................... iv Motto ........................................................................................................................v Halaman Persembahan ........................................................................................... vi Kata Pengantar ...................................................................................................... vii Abstrak ................................................................................................................... ix Abstract ....................................................................................................................x Daftar Isi ................................................................................................................ xi Daftar Tabel
.......................................................................................................xv
Daftar Gambar .................................................................................................... xvii Daftar Lampiran ................................................................................................ xviii BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang ......................................................................................1 B. Perumusan Masalah...............................................................................9 C. Tujuan Penelitian...................................................................................9 D. Manfaat Penelitian.................................................................................9 BAB II. LANDASAN TEORI ...............................................................................11 A. Kecenderungan Relapse ......................................................................11 1. Pengertian Kecenderungan Relapse ..............................................11
xi
2. Aspek-Aspek Kecenderungan Relapse .........................................13 3. Fase-Fase Kecenderungan Relapse ...............................................16 B. Pelatihan Efikasi Diri ..........................................................................19 1. Efikasi Diri ....................................................................................19 2. Pelatihan ........................................................................................32 3. Pengertian Pelatihan Efikasi Diri ..................................................36 C. Pecandu Narkoba.................................................................................40 1. Narkoba ..........................................................................................40 2. Pengertian Pecandu Narkoba ..........................................................41 3. Pemulihan Pecandu Narkoba ..........................................................42 D. Pengaruh Pelatihan Efikasi Diri Terhadap Kecenderungan Relapse Pada Pecandu Narkoba Di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor .......56 E. Kerangka Pemikiran ............................................................................62 F. Hipotesis ..............................................................................................63 BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................64 A. Identifikasi Variabel Penelitian ...........................................................64 B. Definisi Operasional ............................................................................64 C. Subjek Penelitian .................................................................................69 D. Desain Penelitian .................................................................................70 E. Metode Pengumpulan Data .................................................................74 1. Skala Kecenderungan Relapse .......................................................74 2. Modul Pelatihan Efikasi Diri ..........................................................76 3. Wawancara .....................................................................................77
xii
4. Observasi dan Dokumentasi ...........................................................77 F. Validitas dan Reliabilitas ....................................................................78 G. Teknik Analisis Data ...........................................................................79 BAB IV. HASIL PENELITIAN ............................................................................80 A. Persiapan Penelitian ............................................................................80 1. Orientasi Kancah ...........................................................................80 2. Persiapan Administrasi ..................................................................92 3. Persiapan Alat Ukur ......................................................................94 4. Persiapan Eksperimen ...................................................................95 5. Pelaksanaan Uji Coba....................................................................97 6. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas .............................................106 7. Penyusunan Alat Ukur ................................................................108 B. Pelaksanaan Penelitian ......................................................................109 1. Pengambilan Data Pretest ............................................................109 2. Penentuan Subjek Penelitian ........................................................109 3. Pelaksanaan Eksperimen ..............................................................111 4. Pengambilan Data Posttest ...........................................................128 C. Hasil Penelitian .................................................................................129 1. Analisis Data Kuantitatif ..............................................................129 2. Analisis Data Kualitatif ................................................................138 D. Pembahasan .......................................................................................156
xiii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................165 A. Kesimpulan........................................................................................165 B. Saran ..................................................................................................166 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................170 LAMPIRAN .........................................................................................................173
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. The Twelve Steps of Alcoholics Anonymus .............................................48 Tabel 2. Rangkaian Pelatihan Efikasi Diri .............................................................66 Tabel 3. Skor Item Favorabel dan Unfavorabel .....................................................75 Tabel 4. Blue Print Skala Kecenderungan Relapse ...............................................75 Tabel 5. Sesi Pertemuan Pelatihan Efikasi Diri .....................................................76 Tabel 6. Tenaga Medis Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ...............................82 Tabel 7. Tenaga Sosial Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ...............................82 Tabel 8. Penunjang Medis Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ..........................83 Tabel 9. Rancangan Kegiatan Uji Coba Modul Pelatihan Efikasi Diri................102 Tabel 10. Rentang Skor dan Kriteria Penilaian Uji Coba Modul Pelatihan Efikasi Diri .......................................................................................................103 Tabel 11. Rata-rata Skor dan Kategori Penilaian Uji Coba Modul Pelatihan Efikasi Diri ..........................................................................................104 Tabel 12. Daftar Item Valid .................................................................................107 Tabel 13. Blue Print Skala Kecenderungan Relapse Item Valid dan Reliabel ....109 Tabel 14. Subjek Kelompok Eksperimen ............................................................110 Tabel 15. Subjek Kelompom Kontrol ..................................................................110 Tabel 16. Daftar Kelompok Eksperimen Setelah Dropout ..................................112 Tabel 17. Daftar Kelompok Kontrol Setelah Dropout .........................................112 Tabel 18. Data Deskriptif Kelompok Eksperimen Setelah Dropout....................113 Tabel 19. Data Deskriptif Kontrol Eksperimen Setelah Dropout ........................113
xv
Tabel 20. Data Deskriptif Hasil Penelitian ..........................................................129 Tabel 21. Hasil Uji 2 Sample Independent Mann-Whitney Pada Kelompok Kontrol dan Eksperimen ...................................................................................132 Tabel 22. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Eksperimen .........................................132 Tabel 23. Hasil Uji Wilcoxon Kelompok Kontrol ................................................133 Tabel 24. Hasil Analisis Program Pelatihan Efikasi Diri .....................................134 Tabel 25. Hasil Evaluasi Pemahaman Materi ......................................................137
xvi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Cognitive-Behavioral Model of Relapse ..............................................18 Gambar 2. Experiential Learning Cycle ................................................................34 Gambar 3. Kerangka Pemikiran .............................................................................62 Gambar 4. Desain Penelitian ..................................................................................71 Gambar 5. Struktur Organisasi Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor...................86 Gambar 6. Proses Rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN Bogor ...............87 Gambar 7. Rata-rata Skor Kecenderungan Relapse Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol.............................................................................131 Gambar 8. Skor Kecenderungan Relapse Subjek A Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................140 Gambar 9. Skor Kecenderungan Relapse Subjek B Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................142 Gambar 10. Skor Kecenderungan Relapse Subjek C Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................145 Gambar 11. Skor Kecenderungan Relapse Subjek D Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................148 Gambar 12. Skor Kecenderungan Relapse Subjek E Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................150 Gambar 13. Skor Kecenderungan Relapse Subjek F Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................153 Gambar 14. Skor Kecenderungan Relapse Subjek G Sebelum dan Sesudah Pelatihan Efikasi Diri ........................................................................155
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Instrumen Pelatihan ........................................................................172 Lampiran B. Alat Ukur Penelitian .......................................................................248 Lampiran C. Uji Coba Skala ................................................................................258 Lampiran D. Uji Coba Modul ..............................................................................274 Lampiran E. Distribusi Skor Pretest dan Posttest ................................................278 Lampiran F. Hasil Uji Hipotesis ..........................................................................281 Lampiran G. Dokumentasi ...................................................................................283 Lampiran H. Surat dan Administrasi ...................................................................286
xviii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Narkoba adalah musuh negara, musuh rakyat, musuh kita semua. Demikianlah lirik yang mengawali mars Badan Narkotika Nasional. Sebuah bentuk informasi dan persuasi bagi masyarakat agar menjadikan penyalahgunaan narkoba sebagai musuh bersama. Lirik tersebut menjadi rangkuman yang tajam untuk mengkritisi dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba, terlebih ketika penggunaan narkoba menyebabkan adanya kecanduan atau ketergantungan bagi penggunanya. Pada masa penggunaan narkoba, pecandu akan mengalami substance intoxification, yaitu perilaku maladaptif yang terjadi sementara atau perubahan psikologis karena akumulasi suatu zat tertentu dalam tubuh (Halgin dan Whitbourne, 2010). Lebih lanjut Halgin dan Whitbourne (2010) menyatakan adanya efek tambahan yang mengikuti penggunaan zat tersebut berupa substance withdrawal yang dapat menimbulkan distress, kecemasan, bahkan berbagai macam gangguan fisik dan psikologis yang memerlukan penangan medis. Secara lebih spesifik BNN (2015) dalam survei yang dilaporkan dalam Laporan BNN 2014 menyebutkan adanya gangguan fisik pada responden berupa penyakit seperti AIDS, Hepatitis C, TBC, depresi, dan kejiwaan. Pecandu narkoba juga memiliki kecenderungan untuk memunculkan perilaku bunuh diri (Sher dalam Verster, 2012).
2
Selain kerugian bagi diri sendiri, narkoba juga dapat menimbulkan berbagai kerugian untuk masyarakat. Seperti yang dikemukakan oleh Hoaken, dkk (dalam Verster, 2012) bahwa hubungan antara penyalahgunaan narkoba dengan kejahatan interpersonal sudah tidak dapat dihindari. Sejumlah 32% responden dalam survei nasional perkembangan penyalahgunaan narkoba 2014 pernah melakukan tindak pencurian dan 21% pernah mengalami kecelakaan akibat pengaruh narkoba (BNN, 2015). Meskipun dampak buruk penyalahgunaan narkoba sudah banyak disosialisasikan, namun masih ditemui banyak sekali kasus penyalahgunaan narkoba. Termasuk di negara kita Indonesia yang merupakan negara berkembang dan masih menyisakan banyak masalah untuk diselesaikan. Penyalahgunaan narkoba menambah daftar masalah yang harus segera ditangani karena dampak kerugian yang ditimbulkan tidak hanya dirasakan oleh pelakunya melainkan juga masyarakat secara luas. Berdasarkan laporan BNN yang melakukan survei tentang perkembangan penyalahgunaan narkoba bersama tim litbang UI pada tahun 2014 diperkirakan jumlah penyalahguna narkoba sebanyak 3,8 juta sampai 4,1 juta orang atau sekitar 2,10% sampai 2,25% dari total seluruh penduduk Indonesia yang berisiko terpapar narkoba di tahun 2014. Bahkan diprediksi pada tahun 2015 akan mencapai 4,3 juta orang (BNN, 2015) Munculnya kesadaran tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi para pecandu narkoba dan masyarakat serta melihat semakin meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba, maka pemerintah berusaha membentuk suatu lembaga khusus yang menangani masalah ini. BNN (Badan Narkotika Nasional) merupakan
3
wujud nyata kepedulian pemerintah dalam menangani masalah penyalahgunaan narkoba. Mulai dari tindakan pencegahan serta pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba hingga program rehabilitasi bagi pecandu narkoba yang berpusat di Balai Besar Rehabilitasi BNN, Lido, Bogor. Rehabilitasi adalah pemulihan yang mengarah pada normalitas atau pemulihan menuju status yang paling memuaskan terhadap individu yang pernah mengalami luka ataupun penyakit mental (Chaplin, 2011). Hal ini menunjukkan bahwa rehabilitasi bagi pecandu narkoba dilakukan dengan tujuan untuk membuat pecandu narkoba terbebas dari ketergantungan penggunaan narkoba dan berbagai dampak negatif yang menyertainya. Pemulihan untuk mencapai normalitas atau status yang paling memuaskan dalam proses rehabilitasi akan terhambat jika pecandu narkoba kembali mengalami ketergantungan setelah proses rehabilitasi berakhir atau biasa disebut dengan relapse. Relapse merupakan fenomena pengunaan kembali narkoba dengan frekuensi berulang atau lebih dari satu kali setelah masa berhenti dari penggunaan. Berdasarkan data dari Rumah Sakit Ketergantungan Obat (2013) sebagian besar (65,17%) pasien rawat jalan dan rawat inap penyalahguna narkoba di RSKO adalah pasien penyalahguna narkoba dengan status pengguna lama (Primadi, 2014). Hal ini menunjukkan bahwa relapse mungkin terjadi meskipun program rehabilitasi telah dilaksanakan. Kekhawatiran untuk relapse dirasakan oleh pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Hal ini berdasarkan ungkapan dari seorang pecandu narkoba yang menyatakan tidak ingin keluar dari
4
Balai Besar Rehabilitasi BNN setelah proses rehabilitisi berakhir dan memilih untuk mengikuti Sekolah Rasa agar bisa menjadi konselor di Balai Besar Rehabilitasi BNN. Pecandu tersebut menyatakan takut untuk kembali ke lingkungannya karena tidak yakin bisa menolak ajakan teman-temannya untuk kembali menggunakan narkoba (Wawancara, 22 Juli 2015). Berdasarkan fakta tersebut dapat dipahami bahwa ada perasaan tidak yakin pada diri pecandu narkoba untuk menolak dan menghindari pemakaian narkoba kembali yang dikhawatirkan akan menyebabkan relapse. Apalagi, ketika mereka harus kembali ke lingkungan yang mengantarkan mereka menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Suatu keyakinan yang dipegang seseorang terhadap kemampuan atau kompetensinya untuk melakukan sebuah tugas, mencapai tujuan, atau mengatasi hambatan disebut sebagai efikasi diri (Bandura dalam Baron dan Byrne, 2003). Keyakinan diri terhadap kompetensi yang dimiliki sangat bervariasi dan bergantung pada konteks. Seperti yang dikemukakan oleh (Cervone dalam Baron, dkk, 2003) bahwa evaluasi dalam efikasi diri sangat bervariasi dan bergantung pada situasi. Terdapat beberapa macam efikasi seperti yang diungkapkan oleh Baron dan Byrne (2003), yaitu efikasi diri akademis (keyakinan siswa akan kemampuannya melakukan tugas-tugas, mengatur kegiatan belajar, dan hidup dengan harapan akademis) dan efikasi diri sosial (keyakinan akan kemampuan seseorang dalam membentuk dan mempertahankan hubungan, asertif, dan melakukan kegiatan di waktu senggang). Pada pecandu narkoba efikasi diri lebih spesifik terkait dengan keyakinan terhadap kemampuan mencapai keberhasilan dalam melakukan penolakan dan
5
mengatasi hambatan untuk menghindari penggunaan kembali narkoba yang akan menyebabkan relapse. Sesuai dengan pendapat Husin dan Mulyati (2009) efikasi diri dapat dianggap sebagai keyakinan spesifik pecandu narkoba bahwa dia sanggup berubah menghadapi problem napzanya. Berdasarkan pernyataan yang telah diuraikan di atas diketahui bahwa efikasi diri atau keyakinan akan kemampuan pecandu narkoba dalam menghindari penggunaan narkoba kembali masih rendah. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh salah satu pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi di Balai Besar Rehabilitasi BNN seperti yang telah diuraikan di atas. Kondisi efikasi diri yang rendah pada pecandu narkoba telah dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim, Kumar, dan Samah (2011) terhadap 400 pecandu narkoba yang pernah mengalami kasus relapse dan menunjukkan hasil bahwa 86,3% subjek memiliki level efikasi diri sedang menuju rendah. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa 74,5% responden mengakui bahwa mereka mudah diserang pada situasi tertentu dan 53,8% mengaku bahwa mereka merasa kurang yakin terhadap kemampuan dalam melakukan sesuatu (Ibrahim, Kumar, dan Samah, 2011). Memperkuat pembuktian adanya efikasi diri yang rendah pada pecandu narkoba, D’ Silva dan Aminabhavi (2013) melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat adjustment, efikasi diri, dan kompetensi sosial pada orang dewasa yang mengalami adiksi narkoba dibandingkan dengan orang dewasa yang tidak mengalami adiksi narkoba. Penelitian yang melibatkan 40 responden dewasa pecandu narkoba dan 40 responden dewasa bukan pecandu narkoba mendapatkan hasil bahwa tingkat adjustment, efikasi diri, dan kompetensi sosial pada orang
6
dewasa pecandu narkoba lebih rendah dibandingkan dengan dewasa bukan pecandu narkoba. Selain itu, secara lebih spesifik didapatkan hasil bahwa tingkat efikasi diri pada kelompok sampel pecandu narkoba secara signifikan jauh lebih rendah dibanding kelompok sampel bukan pecandu narkoba (D’ Silva dan Aminabhavi, 2013). Rendahnya efikasi diri memiliki keterkaitan dengan relapse. Hal ini didasarkan pada cognitive-behavioral model of relapse yang menjelaskan bahwa rendahnya efikasi diri akan mempengaruhi peningkatan risiko terjadinya relapse (Witkiewitz dan Marlatt, 2004). Begitu pula dengan efikasi diri yang tinggi akan menurunkan resiko relapse. Penelitian yang dilakukan oleh Ibrahim, Kumar, dan Samah (2011) memperkuat penjelasan cognitive-behavioral model of relapse yang menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif yang kuat dan signifikan (r = 0,790, p<0,05) antara efikasi diri dengan kecenderungan pecandu untuk mengalami relapse. Hal ini membuktikan bahwa pada kondisi efikasi diri yang rendah terdapat kecenderungan relapse yang tinggi, sebaliknya efikasi diri yang tinggi akan menurunkan kecenderungan relapse. Secara lebih spesifik penelitian yang dilakukan oleh Torrecillas, Cobo, Delgado, dan Ucles (2015) dapat menjelaskan peran efikasi diri dalam memprediksi jumlah penggunaan narkoba yang dapat menimbulkan kemungkinan relapse. Efikasi diri memiliki korelasi negatif dengan kuantitas penggunaan narkoba yang mengindikasikan bahwa peningkatan efikasi diri menurunkan kemungkinan penggunaan narkoba (Torrecillas, dkk, 2015). Hal ini memperkuat bukti bahwa
7
efikasi diri dapat menjadi indikator terjadinya relapse melalui tingkat kemungkinan penggunaan narkoba. Secara umum efikasi diri memiliki peranan untuk mendukung proses pemulihan pecandu narkoba. Larimer, Palmer, dan Marlatt (1999) menyatakan bahwa salah satu intervensi spesifik yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya relapse adalah peningkatan efikasi diri klien (pecandu narkoba). Shalomestri (2004) yang menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki peranan dalam mendukung proses pemulihan. Selain dapat membantu proses pemulihan, efikasi diri juga memiliki keterkaitan dengan keinginan penggunaan kembali narkoba yang dapat memicu pecandu narkoba untuk mengalami relapse. Pembuktian ini dilakukan oleh Astuti (2008) dalam penelitiannya tentang hubungan antara selfefficacy dan craving (keinginan untuk kembali menggunakan narkoba) pada 47 pecandu narkoba yang sedang menjalani proses penyembuhan di Panti Pamardi Putra menunjukkan adanya hubungan negatif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan craving pada pecandu narkoba. Artinya, semakin tinggi efikasi diri, semakin rendah keinginan untuk kembali menggunakan, dan sebaliknya semakin rendah efikasi diri maka semakin tinggi keinginan untuk kembali menggunakan narkoba. Bandura (1994) menyebutkan bahwa efikasi memiliki peran utama dalam meregulasi motivasi untuk melakukan berbagai aksi antisipasi dan membangun keyakinan bahwa seseorang mampu untuk melaksanakan tugas. Melalui aktivasi proses motivasi, efikasi diri yang kuat dapat memotivasi pecandu narkoba untuk mengarahkan aksi antisipasi terhadap situasi berisiko tinggi yang dapat
8
menimbulkan relapse. Selain itu, efikasi diri yang kuat akan membuat pecandu narkoba lebih pantang menyerah, tidak terlalu cemas, dan tertekan untuk menghadapi kondisi dengan risiko tinggi untuk menggunakan narkoba setelah menjalani rehabilitasi. Efikasi diri bersumber dari 4 hal, yaitu: mastery experience (pengalaman berhasil), vicarious experience (pengamatan terhadap pengalaman orang lain), verbal persuation (persuasi verbal), serta somatic and emotional states (kondisi fisik dan emosional). Sumber efikasi diri ini dapat digunakan untuk mempengaruhi efikasi diri pada pecandu narkoba untuk menghindari penggunaan kembali narkoba yang dapat menimbulkan relapse melalui sebuah bentuk pelatihan. Melihat adanya urgensi pencegahan dan penanggulangan relapse yang berkaitan dengan efikasi diri bagi para pecandu narkoba, maka upaya membangun efikasi diri untuk mempengaruhi kecenderungan relapse melalui sumber-sumber efikasi diri sangat diperlukan. Penelitian-penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya korelasi negatif antara efikasi diri dengan relapse. Untuk itu, penelitian ini akan dirancang untuk pembuktian terkait pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, Bogor.
9
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini dalam sebuah pertanyaan, apakah ada pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor?
C. Tujuan Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan efikasi diri terhadap kecenderungan relapse pada pecandu narkoba di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional Bogor.
D. Manfaat Adapun manfaat dilaksanakannya penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberi sumbangan ilmu pengetahuan, terutama di bidang psikolgi klinis dan sosial yang mengkaji tentang efikasi diri pada pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi. 2. Manfaat Praktis a. Bagi pecandu narkoba yang berada pada masa rehabilitasi Pecandu narkoba yang sedang menjalani program rehabilitasi dapat memanfaatkan pelatihan ini sebagai upaya memperkuat efikasi diri untuk mempengaruhi kecenderungan relapse.
10
b. Bagi lembaga penyelenggara program rehabilitasi Memberikan
saran
bagi
lembaga
penyelenggara
program
rehabilitasi untuk memberikan pelatihan efikasi diri sebagai upaya untuk mempengaruhi kecenderungan relapse bagi para pecandu narkoba yang menjalani rehabilitasi agar tidak kembali menggunakan narkoba setelah program rehabilitasi berakhir. c. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk penelitian terkait efikasi diri pada pecandu narkoba dan pencegahan terjadinya relapse.