HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN AKTUALISASI DIRI PADA REMAJA PECANDU NARKOBA DI PANTI REHABILITASI
Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Kartika Pradita Andriani : 13510847 : Psikologi : Prof. Dr. AM. Heru Basuki
LATAR BELAKANG Jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 3,8 juta orang, yang kebanyakan penggunanya adalah kaum remaja. Dengan berbagai jenis
narkoba yang memberikan efek atau dampak yang berbeda-beda dan akibat dari penggunaan narkoba terhadap pemakai. Beberapa pengobatan atau cara yang bisa dilakukan untuk membantu pemakai narkoba untuk mencapai
kesembuhan, salah satunya memasukan pecandu narkoba kedalam panti rehabilitasi. Didalam panti rehabilitasi dukungan sosial memiliki peran yang penting dalam membawa remaja pecandu narkoba kepada kesembuhannya
dan mencapai aktualisasi dirinya.
TUJUAN & MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian
Menguji secara empirik hubungan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Remaja pecandu narkoba
Manfaat Praktis
Masyarakat
Manfaat penelitian
Orang tua dari remaja pecandu narkoba
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Aktualisasi Diri Jenjang kebutuhan tertinggi manusia menurut Maslow (dalam Atmosoeprapto, 2000) adalah kebutuhan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan untuk mewujudkan apa yang seharusnya dan mampu kita lakukan sesuai dengan potensi yang kita miliki. Aktualisasi diri merupakan kecenderungan kreatif dari kodrat manusia.
2. Dukungan Sosial Dukungan sosial, yaitu mengacu pada kenyamanan, perhatian, penghargaan, atau bantuan yang diberikan orang lain atau kelompok kepada individu (Sarafino, 2006). Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti pasangan hidup, keluarga, pacar, teman, rekan kerja, dan organisasi komunitas, sehingga individu tersebut merasa bahwa orang lain memperhatikan, menghargai, dan mencintainya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3. Narkoba Narkoba (Narkoba dan Obat atau Bahan Berbahaya), disebut juga NAPZA (Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif lain) adalah obat, bahan, atau zat bukan makanan yang jika diminum, dihisap, ditelan, atau disuntikkan,
berpengaruh pada kerja otak (susunan syaraf pusat) dan seringkali menimbulkan ketergantungan (Martono, 2008)
4. Remaja Pecandu Narkoba Usia remaja adalah masa transisi saat individu berubah secara fisik maupun psikologis dari anak ke dewasa. Haditono (2002) menyebutkan masa remaja berlangsung antara 12-21 tahun. Penyalahgunaan narkoba
disebabkan remaja sedang mengalami perubahan biologis yaitu untuk mempermudah penyaluran dan pembuatan seks, psikologis yaitu remaja mencari dan menemukan arti hidup dan juga didorong oleh rasa
ingin tahu ,maupun sosial yaitu untuk melepaskan diri dari kesepian, memperoleh pengalaman-pengalaman emosional dan untuk mengisi kekosongan atau kesepian hidup (Razali, 2004).
HIPOTESIS Ada hubungan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba di panti rehabilitasi. Dimana jika semakin tinggi dukungan sosial
yang diterima oleh remaja pecandu narkoba, maka akan semakin tinggi pula tingkat aktualisasi dirinya, dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial yang diterima, maka akan semakin rendah pula aktualisasi diri pada remaja pecandu
narkoba yang berada di panti rehabilitasi.
BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel-variabel Penelitian Variabel Terikat, yaitu aktualisasi diri
Variabel Bebas, yaitu dukungan sosial Definisi Operasional Variable-variabel Penelitian Aktualisasi Diri
Dukungan Sosial
Sampel dan Populasi Populasi dalam hal ini berkaitan dengan penelitian yaitu remaja pecandu narkoba yang berada dipanti rehabilitasi Lido yang terletak di Sukabumi Sampel penelitian: berjumlah 53 orang Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah incidential sampling
BAB III METODE PENELITIAN Teknik Pengambilan Data dan Instrumen Penelitian Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner . Jenis kuesioner yang digunakan adalah angket tertutup (terdiri dari 2 skala, yaitu skala aktualisasi diri dan dukungan sosial). Alat pengumpul data menggunakan skala Likert
Validitas dan Reliabilitas • Uji Validitas dengan teknik item total correlation dengan nilai > 0,300 . Sebaliknya, apabila jumlah aitem yang lolos belum mencukupi jumlah yang diinginkan, dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2008) dan, • Reliabilitas item diuji dengan melihat Koefisien Alpha Cronbach dengan nilai >0,700. Melakukan analisis validitas dan reliabilitas
dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Teknik Analisis Data Teknik analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data statistik inferensial, dengan teknik analisis metode product moment Pearson menggunakan SPSS ver. 16.0 for Windows.
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN PERSIAPAN Peneliti mempersiapkan alat ukur atau penggandaan kuesioner serta menetukan sampel. Populasi penelitian ini remaja pecandu narkoba di panti rehabilitasi Lido, Sukabumi . Sampel dari penelitian ini adalah 53 orang terdiri dari 49 laki-laki dan 4 perempuan. Kemudian peneliti menyiapkan alat ukur yang akan digunakan yaitu, skala dukungan sosial yang terdiri dari 40 aitem dan skala aktualisasi diri
yang terdiri dari 28 aitem. PELAKSANAAN Pengambilan data dilakukan peneliti mengunjungi panti rehabilitasi narkoba di Lido Sukabumi, pada tanggal 28 Agustus 2014 untuk mengetahui prosedur dalam perijinan penelitian. Kemudian peneliti menyiapkan 70 ekslempar kuesioner yang akan diedarkan. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 29-30 Oktober 2014.
DESKRIPSI SUBJEK No
1
2
3
4
5
Jumlah
Persen %
Laki – laki
49
92,45 %
82,27
131,33
Perempuan
4
7,54%
88
131,25
17 tahun
4
7,54 %
77,75
125,5
18 tahun
5
9,43 %
82,35
127,4
19 tahun
7
13,21 %
82,14
125,43
20 tahun
17
32,08 %
84,8
135,35
21 tahun
20
37,74 %
83,65
132,1
SMP
7
13,21 %
86,14
131,53
SMA
43
81,13 %
90,09
131,14
D3
1
1,89 %
79
118
S1
2
3,77 %
91,5
134
Bekerja
29
54,72 %
83,42
128,07
Pelajar
24
45,28 %
82,1
123,5
Rp 500.000 – 1.500.000
9
16,98 %
81
130,67
Rp 1.500.000 – 3.000.000
13
24,53 %
82,85
130
Rp 3.000.000 – ke atas
31
58,49 %
86,26
128
Identitas Jenis kelamin
Usia
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
Pendapatan orang tua
Mean Dukungan Sosial
Mean Aktualisasi Diri
Penggolongan
Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Skala Skala Dukungan Sosial - Dari 40 aitem : 33 aitem valid dan 7 aitem dinyatakan gugur -Aitem yang valid memiliki korelasi antara 0,318 sampai dengan 0,613
Dukungan sosial
Skala Aktualisasi Diri - Dari 28 aitem : 20 aitem valid dan 8 aitem dinyatakan gugur - Aitem yang valid memiliki korelasi antara 0,250 sampai 0,598 Aktualisasi diri
Uji Reliabilitas Skala Dukungan Sosial angka koefisiensi reliabilitas pada kuesioner dukungan sosial sebesar 0,898 Skala Aktualisasi Diri angka koefisiensi pada kuesioner aktualisasi diri sebesar 0,810
UJI ASUMSI Uji Normalitas - Dukungan sosial dengan nilai signifikansi sebesar 0,200 (p > 0,05).
- Aktualisasi diri dengan nilai signifikansi 0,200 (p > 0,05). -Hal ini dapat dikatakan bahwa, data skala dukungan sosial dan aktualisasi diri terdistribusi normal
Uji Linearitas -Hasil uji linearitas pada dukungan sosial
dan aktualisasi diri menunjukkan hasil F = 9,395 dan nilai signifikansi sebesar 0,003 (p < 0,05). - Dari hasil analisa tersebut dapat disimpulkan bahwa, data skala dukungan sosial dengan aktualisasi diri
bersifat linear, dengan score 0,003.
UJI HIPOTESIS
• Diketahui nilai koefisien korelasi sebesar r = 0,394 dengan nilai signifikansi 0,002 (p < 0,005)
• Hipotesis diterima bahwa adanya hubungan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi.
Kategori Subjek Penelitian •Skala Dukungan Sosial
menunjukkan bahwa remeja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki dukungan sosial yang tergolong tinggi.
•Skala Aktualisasi Diri
menunjukkan bahwa remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki tingkat aktualisasi diri yang tergolong tinggi.
Pembahasan • Hipotesis diterima bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi. Terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan
aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi, artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka semakin tinggi pula aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi. • Berdasarkan hasil mean empirik dan kurva normal, remeja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki dukungan
sosial yang tergolong tinggi. • Hasil perhitungan mean empirik pada skala aktualisasi diri, remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki tingkat aktualisasi diri yang tergolong tinggi. • Kelemahan dari penelitian ini, yaitu lemahnya keeratan antar variabel dukungan sosial dengan aktualisasi diri yang
diketahui memiliki skor 0.394, dimana untuk uji korelasi nilai keeratan yang baik > 0,7.
Pembahasan & Kesimpulan • Hipotesis diterima bahwa adanya hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi. Terdapat hubungan yang positif antara dukungan sosial dengan
aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi, artinya semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka semakin tinggi pula aktualisasi diri pada remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi. • Berdasarkan hasil mean empirik dan kurva normal, remeja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki dukungan
sosial yang tergolong tinggi. • Hasil perhitungan mean empirik pada skala aktualisasi diri, remaja pecandu narkoba dipanti rehabilitasi memiliki tingkat aktualisasi diri yang tergolong tinggi. • Kelemahan dari penelitian ini, yaitu lemahnya keeratan antar variabel dukungan sosial dengan aktualisasi diri yang
diketahui memiliki skor 0.394, dimana untuk uji korelasi nilai keeratan yang baik > 0,7.
SARAN Saran Bagi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Sukabumi 1.
Meningkatkan terus dukungan sosial yang diberikan, baik dari pihak BNN lewat perawat, dokter atau konselor
dan juga orang tua atau orang terdekat pecandu narkoba di panti rehabilitasi 2.
Penambahan aktivitas atau program yang dibuat untuk membantu mengembangkan potensi atau bakat dari
remaja pecandu di panti rehabilitasi
Bagi Peneliti Selanjutnya 1.
Peneliti menyarakan untuk peneliti selanjutnya dalam meneliti remaja pecandu narkoba sebaiknya
menggunakan metode kualitatif, karena hasilnya akan lebih mendalam dan spesifik. 2.
Jika peneliti selanjutnya dalam pengambilan data bersangkutan dengan suatu lembaga besar diharapkan untuk
siap dan cepat dalam membuat perijinan, karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan respon dari suatu lembaga besar.
VALIDITAS dukungan sosial
VALIDITAS dukungan sosial