PENGARUH PBV, DER, EPS, DPR DAN ROA TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI) Gede Priana Dwipratama Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2009 ABSTRAK Menurut Sri Mulyani (www.ina.go.id, 2007), beberapa industri pengolahan spesifik yang menunjukkan sangat kuat kenaikannya adalah makanan dan minuman. pertumbuhan industri makanan dan minuman cukup baik yaitu mencapai antara 10 sampai 15 persen, di antaranya disebabkan adanya pergeseran produk-produk pertanian tidak hanya dijual mentah tetapi diproses dulu menjadi makanan untuk meningkatkan pendapatan. Tinggi rendahnya harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya performance dari perusahaan emiten, tingkat bunga, dividen yield, return investasi saham, tingkat GNP, daya beli masyarakat, faktor kebijakan makro, dan lain sebagainya Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang meliputi PBV, DER, EPS, DPR dan ROA mempunyai hubungan yang positif terhadap harga saham. Sampel yang digunakan adalah 14 perusahaan yang terdaftar dalam sektor makanan dan minuman di BEI. Ada dua variabel yang diangkat yaitu : harga saham sebagai dependent variable dan rasio keuangan perusahaan sebagai independent variable. Hasil penelitian menunjukkan hanya Earning Per Share (EPS) yang mempengaruhi harga saham secara parsial, sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh. Sedangkan secara simultan, semua rasio keuangan (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) berpengaruh terhadap harga saham. Kata Kunci : PBV, DER, EPS, DPR, ROA, Harga Saham
ABSTRACT According to Sri Mulyani (www.ina.go.id, 2007), several manufacture industries that show a significant increasing is food and beverages industries. The growth of food and beverages industries is quit good between 10% -15 %, this happened because nowadays agriculture crops have been improving to a ready to eat products that more valuable. There are several factors that influence share price in the market. The factors are emitens company performance, interests, deviden yield, macro economics policy, etc. To appraise companies financial and achievment, financial analysis needs several parameters. The common parameters that used is ratio / index, that connecting financial datas one and another. Analysis and interpretation of diverse ratio can give a better point of view in viewing companies financial and achievment for experienced and experticed analyst rather than one that only based on financial data which not in ratio. The aim of this research is to know whether financial ratios which are PBV, DER, EPS, DPR and ROA has a positive relation with stock price. 14 food and beverages companies which registered ini BEI has been used as sample. There are two main variable to be researched : stock price as dependent variable and companies financial ratios as independent variable. The result of this research shows only Earning Per Share (EPS) can influence stock price partially, while other financial ratios not. All financial ratios (PBV, DER, EPS, DPR and ROA) simultaneously influential to stock price. Keyword : PBV, DER, EPS, DPR, ROA, Stock Price 1. PENDAHULUAN Untuk menilai kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan yang lainnya. Analisis dan interprestasi dari macam-macam rasio dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi keuangan dan prestasi keuangan perusahaan bagi para analisis yang lebih ahli dan berpengalaman dibanding analisis yang hanya didasarkan atas data keuangan sendiri-sendiri yang tidak berbentuk rasio. Dengan melihat pentingnya informasi rasio-rasio keuangan, maka dipandang penting untuk mencari jawaban apakah Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets mempunyai hubungan terhadap harga saham. 1.1
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu apakah saham-saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI pergerakan harga sahamnya dipengaruhi oleh rasio-rasio keuangan yaitu
variabel Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets baik secara parsial (masing-masing) maupun simultan (bersama-sama) ? 1.2
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan utama perusahaan (Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets) secara parsial terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2003 – 2007. 2. Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan utama perusahaan (Price Book Value, Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Deviden Payout Ratio dan Return On Assets) secara simultan terhadap harga saham pada perusahaan makanan dan minuman tahun 2003 – 2007 1.3
Kajian Teoritis
1.3.1
Pengertian Saham Saham (Weston dan Copeland, 2004:56) adalah tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas seperti yang telah diketahui bahwa tujuan pemodal membeli saham untuk memperoleh penghasilan dari saham tersebut. 1.3.2
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Menurut Jogiyanto (2003:57), ada beberapa faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga saham, yaitu : a. Deviden b. Pemecahan Saham c. Pembelian Kembali Saham d. Penerbitan Saham 1.3.3 Pengertian PBV, DER, EPS, DPR dan ROA a. Price Book Value (PBV) Rasio PBV ini di definisikan sebagai perbandingan nilai pasar suatu saham terhadap nilai bukunya sendiri. b. Debt to Equity Ratio (DER) Rasio DER (Diah Andarini, 2007:20) dipergunakan untuk mengukur tingkat penggunaan utang terhadap total shareholder’s equity yang dimiliki perusahaan. c. Earning per Share (EPS) Rasio Earning per Share digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan.
d.
Deviden Payout Ratio (DPR) Menurut Warsono (2003:275), Deviden Payout Ratio merupakan rasio hasil perbandingan antara deviden dengan laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa. e. Return On Assets (ROA) Rasio ini mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih setelah pajak dari total aset yang digunakan untuk operasional perusahaan. 2
METODE PENELITIAN
2.1
Objek Penelitian Terdapat 14 perusahaan yang menjadi sampel penelitian dan termasuk dalam kelompok perusahaan food and beverage, yaitu : 1. PT. Ades Water Indonesia Tbk. 2. PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. 3. PT. Cahaya Kalbar Tbk. 4. PT. Davomas Abadi Tbk. 5. PT. Delta Djakarta Tbk. 6. PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. 7. PT. Mayora Indah Tbk. 8. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk. 9. PT. Prasidha Aneka Niaga Tbk 10. PT. Siantar TOP Tbk. 11. PT. Sekar Laut Tbk. 12. PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 13. PT. Tunas Baru Lampung Tbk. 14. PT. Ultrajaya Milk Tbk. 2.2
Variabel Peneltian Sebagai variabel bebas (independent variable) secara konsep dalam penelitian ini adalah : 1. 2. 3. 4. 5.
Price Book Value (PBV). Debt to Equity Ratio (DER). Earning Per Share (EPS). Deviden Payout Ratio (DPR). Return On Assets (ROA).
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis memperoleh data berupa laporan keuangan Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id dan dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di BEI.
Hipotesis Dalam penelitian ini akan dirumuskan hipotesis, yaitu : H1a : Price Book Value mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1b : Debt to Equity Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1c : Earning Per Share mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1d : Deviden Payout Ratio mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1e : Return On Assets mempunyai pengaruh positif terhadap harga saham. H1f : Variabel PBV, DER, EPS, DPR, ROA secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap harga saham. 2.5
Teknik Pengolahan Data 2.5.1 Uji Normalitas Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:105), salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametik yaitu uji normalitas data populasi. 2.5.2 Uji Asumsi Klasik Regresi linier berganda dengan persamaan Y =β0 + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 -β 4 X4 + β5 X5 + ℮. Persamaan regresi di atas harus bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimator). a. Autokorelasi Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:142), autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu (seperti sata time series) atau urutan tempat / ruang (data cross section), atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri. b. Multikoliniearitas Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:136), uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. c. Heteroskesdastisitas Menurut R. Gunawan Sudarmanto (2003:147), uji asumsi heteroskedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan. 2.5.3 1.
Regresi Linier Berganda Koefisien Korelasi (r/R) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y
2.
Koefisien Determinasi (r2/R2) Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). 3. Kesalahan Standar Estimasi Digunakan untuk mengetahui ketepatan persamaan estimasi. 4. Pesamaan Regresi berganda Dalam analisis regresi, untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain menggunakan persamaan estimasi. Y =β0 + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + β5 X5 + ℮ Dimana : Y = Harga saham β = Konstanta X1 = PBV X2 = DER X3 = EPS X4 = DPR X5 = ROA ℮ = Residual (variabel kesalahan) 2.5.4 Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t) Uji t dipakai untuk melihat signifikansi dari pengaruh bebas secara individu terhadap variabel terikat dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. 2.5.5 Uji Regresi Secara Simultan (Uji-F) Uji simultan (serempak) dilakukan untuk mengetahui apakah variable bebas (X1-5) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y) dan sekaligus juga untuk menguji hipotesis pertama. 2. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 3.1.1
Pengujian Data Uji Normalitas
Keterangan PBV DER EPS DPR ROA
Tabel 3.1 Ringkasan Hasil Analisis Normalitas Asymp.Sig.(2-tailed) Alpha Kondisi 0.592 0.05 Asy > Alp 0.630 0.05 Asy > Alp 0.054 0.05 Asy > Alp 0.599 0.05 Asy > Alp 0.083 0.05 Asy > Alp
Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Normal
3.1.2 Uji Asumsi Klasik 3.1.2.1 Autokorelasi Berdasarkan hasil pengujian, nilai Durbin Watson yang diperoleh adalah 1.798. Nilai tersebut mendekati angka 2, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik autokorelasi.
Daerah Keraguraguan
Daerah Keraguraguan
Tidak ada autokorelasi positif dan tidak ada autokorelasi negatif
1.21 1.65 1.798 2.35 (Diah Andarini, 2007:71) Gambar 3.1 Kurva Identifikasi Gejala Autokorelasi
2.79
3.1.2.2 Multikolinearitas
No 1 2 3 4 5
Variabel PBV - DER PBV - EPS PBV - DPR PBV - ROA DER - EPS
Tabel 3.4 Korelasi Korelasi 0.389 0.173 0.171 (0.420) (0.108)
No 6 7 8 9 10
Variabel DER - DPR DER - ROA EPS - DPR EPS - ROA DPR - ROA
Korelasi 0.125 0.209 0.395 0.450 0.333
Berdasarkan tabel 3.4 dapat dilihat bahwa hubungan antara variabel bebas tidak ada yang mendekati satu. Maka dari cara yang digunakan untuk menguji multikolinearitas, dapat diambil kesimpulan tidak terjadi multikolinearitas.
3.1.2.3 Heteroskesdastisitas Tabel 3.5 Ringkasan Hasil Analisis Heteroskesdastisitas Keterangan Signifikansi Alpha Kondisi Kesimpulan Tidak terjadi PBV (X1) - AX1 0.659 0.05 Sig > Alp Heteroskesdastisitas Tidak terjadi DER (X2) - AX2 0.794 0.05 Sig > Alp Heteroskesdastisitas Tidak terjadi EPS (X3) - AX3 0.493 0.05 Sig > Alp Heteroskesdastisitas Tidak terjadi DPR (X4) - AX4 0.523 0.05 Sig > Alp Heteroskesdastisitas Tidak terjadi ROA (X5) - AX5 0.072 0.05 Sig > Alp Heteroskesdastisitas 3.1.3
Analisis Data Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan SPSS, dapat diketahui halhal penting dalam analisis regresi, yaitu : 1.
Koefisien Korelasi (r/R) Digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y. Tabel 3.6 Koefisien Korelasi No Variabel Korelasi No Variabel Korelasi 1 HRG_SHM - PBV 0.312 11 DER - DPR 0.125 2 HRG_SHM - DER (0.066) 12 DER - ROA 0.209 3 HRG_SHM - EPS 0.946 13 EPS - DPR 0.395 4 HRG_SHM - DPR 0.269 14 EPS - ROA 0.450 5 HRG_SHM - ROA 0.303 15 DPR - ROA 0.333 6 PBV - DER 0.389 7 PBV - EPS 0.173 8 PBV - DPR 0.171 9 PBV - ROA (0.420) 10 DER - EPS (0.108) Sumber : Hasil Analisis a. Harga Saham dengan Price Book Value Koefisien korelasi sebesar 0.312 yang berarti hubungan harga saham dengan PBV adalah lemah dan searah. b. Harga Saham dengan Debt to Equity Ratio Hubungan antara variabel harga saham dengan DER sebesar 0.066 yang berarti hubungan harga saham dengan DER adalah sangat lemah dan tidak searah.
c.
Harga Saham dengan Earning Per Share Koefisien korelasi sebesar 0.946 yang berarti hubungan harga saham dengan EPS adalah kuat dan searah. d. Harga Saham dengan Deviden Payout Ratio Hubungan variabel harga saham dengan DPR sebesar 0.269 yang berarti hubungan harga saham dengan DPR adalah lemah dan searah. Harga Saham dengan Return On Assets e. Hubungan variabel harga saham dengan ROA sebesar 0.303 yang berarti hubungan harga saham dengan ROA adalah lemah dan searah. f. Price Book Value dengan Debt to Equity Ratio Hubungan variabel PBV dengan DER sebesar 0.389 yang berarti hubungan PBV dengan DER adalah lemah dan searah. g. Price Book Value dengan Earning Per Share Hubungan variabel PBV dengan EPS sebesar 0.173 yang berarti hubungan PBV dengan EPS adalah lemah dan searah. h. Price Book Value dengan Deviden Payout Ratio Hubungan variabel PBV dengan DPR sebesar 0.171 yang berarti hubungan PBV dengan DPR adalah lemah dan searah. i. Price Book Value dengan Return On Assets Hubungan variabel PBV dengan ROA sebesar -0.420 yang berarti hubungan PBV dengan ROA adalah sangat lemah dan tidak searah. j. Debt to Equity Ratio dengan Earning Per Share Hubungan variabel DER dengan EPS sebesar -0.108 yang berarti hubungan DER dengan EPS adalah sangat lemah dan tidak searah. k. Debt to Equity Ratio dengan Deviden Payout Ratio Hubungan variabel DER dengan DPR sebesar 0.125 yang berarti hubungan DER dengan DPR adalah lemah dan searah. l. Debt to Equity Ratio dengan Return On Assets Hubungan variabel DER dengan ROA sebesar 0.209 yang berarti hubungan DER dengan ROA adalah lemah dan searah. m. Earning Per Share dengan Deviden Payout Ratio Hubungan variabel EPS dengan DPR sebesar 0.395 yang berarti hubungan EPS dengan DPR adalah lemah dan searah. n. Earning Per Share dengan Return On Assets Hubungan variabel EPS dengan ROA sebesar 0.450 yang berarti hubungan EPS dengan ROA adalah lemah dan searah. o. Deviden Payout Ratio dengan Return On Assets Hubungan variabel DPR dengan ROA sebesar 0.333 yang berarti hubungan DPR dengan ROA adalah lemah dan searah.
2.
Koefisien Determinasi (r2/R2) Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.935. Hal ini berarti 93.5% harga saham perusahaan makanan dan minuman bisa dijelaskan dengan variabel PBV, DER, EPS, DPR dan ROA. Sedangkan sisanya (100% - 93.5% = 6.5%) dijelaskan oleh faktor lain. 3. Kesalahan Standar Estimasi Nilai standar estimasi sebesar Rp. 7,630.92 (satuan yang dipakai adalah variabel terikat yaitu harga saham). Bandingkan dengan nilai standar deviasi harga saham sebesar Rp. 23,659.46 lebih besar dari standard error of estimate yang hanya Rp. 7,630.92. 4. Persamaan Regresi Berganda Untuk mengetahui pengaruh hubungan PBV (X1), DER (X2), EPS (X3), DPR (X4), ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y), maka digunakan analisis regresi linier berganda yang dapat dirumuskan, yaitu : Y =β0 + β 1 X1 + β2 X2 + β 3 X3 + β 4 X4 + β5 X5 + ℮ Dimana : Y = Harga saham β = Konstanta X1 = PBV X2 = DER X3 = EPS X4 = DPR X5 = ROA ℮ = Residual (variabel kesalahan) Tabel 3.7 Tabel Uji-t Unstandardized Coefficients Model B 1 (Constant) -2511.793 PBV 2360.566 DER 469.604 EPS 15.585 DPR -127.387 ROA -52.063 a Dependent Variable: HRG_SHM
Standardize t d Coefficients Std. Error Beta 4295.010 -.585 2948.427 .136 .801 4076.658 .016 .115 2.261 .999 6.893 98.105 -.136 -1.298 195.024 -.048 -.267
Sig.
.575 .446 .911 .000 .230 .796
Y = - 2511.793 + 2360.566 PBV + 469.604 DER + 15.585 EPS - 127.387 DPR - 52.063 ROA + 11472.524 e Dari persamaan di atas dapat dijelaskan Konstanta sebesar - 2511.793 menyatakan bahwa jika tidak ada PBV, DER, EPS, DPR dan ROA maka harga saham adalah - Rp. 2,511.793.
a. Price Book Value (PBV) Koefisien regresi untuk PBV (X1) sebesar 2360.566. Berarti jika PBV (X1) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 2360.566 satuan. b.
Debt to Equity Ratio (DER) Koefisien regresi untuk DER (X2) sebesar 469.604. Berarti jika DER (X2) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 469.604 satuan. c. Earning Per Share (EPS) Koefisien regresi untuk EPS (X3) sebesar 15.585. Berarti jika EPS (X3) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 15.585 satuan. d.
Deviden Payout Ratio (DPR) Koefisien regresi untuk DPR (X4) sebesar -127.387. Berarti jika DPR (X4) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 127.387 satuan. e. Return On Assets (ROA) Koefisien regresi untuk ROA (X5) sebesar -52.063. Berarti jika ROA (X5) naik sebesar 1 satuan, maka harga saham (Y) akan mengalami penurunan sebesar 52.063 satuan. 3.1.4 Uji Regresi Secara Parsial (Uji-t) 1. PBV (X1) terhadap Harga Saham (Y) H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel
t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t hitung (0,801) < t- tabel (2,306), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PBV (X1) tidak berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). 2. DER (X2) terhadap Harga Saham (Y) H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t-hitung (0,115) < t-tabel (2,306), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DER (X2) tidak berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). 3. EPS (X3) terhadap Harga Saham (Y) H0 diterima dan H0 ditolak bila –t tabel t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t-hitung (6,893) > t-tabel (2,306), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa EPS (X3) berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). 4. DPR (X4) terhadap Harga Saham (Y) H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel
5.
H1 diterima dan H0 ditolak bila t-hitung > t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t-hitung (-1,298) < t-tabel (2,306), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa DPR (X4) tidak berpengaruh positif terhadap Harga Saham (Y). ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y) H0 diterima dan H1 ditolak bila –t tabel t-tabel atau -t hitung< -t tabel. Karena t-hitung (-0.267) < t-tabel (2,306), maka H1 ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ROA (X5) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Harga Saham (Y).
3.1.5
Uji Regresi Secara Simultan (Uji-F) Digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersamaan) antara PBV (X1), DER (X2), EPS (X3), DPR (X4) dan ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y). Langkah-langkah pengujiannya adalah : H0 : b1=b2=b3=b4=b5=0, tidak ada pengaruh PBV (X1), DER(X2), EPS (X3), DPR (X4) dan ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y). H1 : semua atau salah satu dari b≠0, ada pengaruh PBV (X1), DER(X2), EPS (X3), DPR (X4) dan ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y). Tabel 3.7 Tabel Uji-F (ANOVA) Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square 1Regression 66886568 513377313 22.973 .000 12.671 62.534 Residual 46584769 8 58230961 4.749 .844 Total 71545045 13 7.420 a Predictors: (Constant), ROA, PBV, DPR, EPS, DER b Dependent Variable: HRG_SHM
Kriteria penerimaan dan penolakan, yaitu : H0 ditolak bila F hitung > F tabel H0 diterima bila F hitung < dari F tabel Karena F hitung (22.973) > F tabel (3.69) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh PBV (X1), DER (X2), EPS (X3), DPR (X4) dan ROA (X5) terhadap Harga Saham (Y).
5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan a. Pada uji regresi secara parsial, dimana uji-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengaruh dari masing-masing variabel bebas (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) terhadap variabel tergantung/terikat (Harga Saham). Diketahui bahwa hanya variabel EPS (Earning per Share) yang positif berpengaruh secara parsial terhadap Harga Saham. Dapat dikatakan EPS yang memiliki kontribusi dominan terhadap Harga Saham. b. Sedangkan pada uji regresi secara simultan, dimana uji simultan (serempak) atau uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (PBV, DER, EPS, DPR dan ROA) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Harga Saham). Diketahui bahwa semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap Harga Saham.
5.2
Saran a. Pada skripsi ini, hanya diambil 14 perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman. Saran yang diberikan agar mengambil semua perusahaan yang terdaftar dalam sektor ini. b. Pada skripsi ini, rasio keuangan utama perusahaan yang diambil hanya 5, yaitu PBV, DER, EPS, DPR dan ROA. Sedangkan masih banyak rasio keuangan utama perusahaan yang belum di teliti. Diharapkan penulisan berikutnya menggunakan rasio keuangan lainnya. c. Saran kepada investor yang ingin membeli saham perusahaan makanan dan minuman sebaiknya membeli saham PT. DLTA atau PT. MLBI, karena kedua perusahaan tersebut memiliki pendapatan per lembar saham terbesar selama periode penelitian yang menandakan ketiga perusahaan tersebut paling mapan (mature) dan atau memiliki lembar saham terbatas serta tingginya proporsi alokasi dari laba bersih perusahaan pada deviden yang dibagikan kepada pemegang saham. Saran juga diberikan kepada mahasiswa yang akan mengambil judul ini d. untuk penulisan skripsinya, agar melakukan penelitian dengan menggunakan data berupa laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda jenis, seperti jasa dan bidang industri lainnya. DAFTAR PUSTAKA
Aditya Kesuma. 2006. Pengaruh Earning Per Share Dan Tingkat Bunga Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta). Skripsi S-1. Malang : Universitas Brawijaya.
Boediono dan Wayan Koster. 2001. Teori dan Aplikasi Statistika dan Probabilitas. Bandung : Remaja Rosdakarya. Diah Andarini. 2007. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Sistematik Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Skripsi S-1. Jakarta : Universitas Gunadarma. Gill, James O. Dan Moirra Chatton, 2003. Memahami Laporan Keuangan, Terjemahan oleh Dwi Prabaningtyas, PPM, Jakarta. Ika Hermawati. 2007. Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Utama Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan LQ 45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007. Skripsi S-1. Jakarta : Universitas Gunadarma. Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. Yogyakarta : BPFE. Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Ed – 6. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Njoo Silvia Puji Lestari. 2007. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Deviden Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Skripsi S-1. Malang : Universitas Brawijaya. R. Gunawan Sudarmanto. 2003. Analisis Regresi Linear Ganda Dengan SPSS. Jakarta : Graha Ilmu. Ridwan S. Sunjaya dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan. Jilid Satu, Edisi Kelima, Literata Lintas Media , Jakarta. Suad Husnan. 2001. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. UPP AMP YKPN, Yogyakarta. Syahrul Syarifudin. 2005. Analisis Perbandingan Kinerja Perusahaan Milik Dalam Negeri Dan Asing Dengan Menggunakan Rasio Modal Saham. Skripsi S -1. Jakarta : Universitas Gunadarma. Warsono. 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid Satu. Bayu Media, Malang.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Coopland. 1996. Manajemen Keuangan. Jilid Dua. Terjemahan oleh Jaka Wasana dan Kibrandoko. 2000. Bina Rupa Aksara, Jakarta www.forumspss.com www.idx.co.id www.ina.go.id