Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
PENGARUH p-KLOROFENOL TERHADAP EFEKTIVITAS FOTOREDUKSI ION Hg(II) YANG DIKATALISIS TiO2 Devina Ingrid Anggraini1, Endang Tri Wahyuni2, Mudasir2 1
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Yayasan Pharmasi Semarang 2 Jurusan Kimia FMIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode fotoreduksi yang dikatalisis TiO2 guna pengurangan konsentrasi ion Hg(II). Proses fotoreduksi ion Hg(II) dilakukan dalam suatu reaktor tertutup yang dilengkapi dengan lampu UV, yaitu dengan cara menyinari campuran yang terdiri dari larutan ion Hg(II) dan serbuk fotokatalis TiO2, disertai dengan pengadukan selama waktu tertentu. Penentuan konsentrasi ion Hg(II) yang tidak tereduksi dilakukan dengan menggunakan spektrofotometri serapan atom teknik pembangkitan uap dingin (Cold Vapor-Atomic Absorption Spectrophotometry, CV-AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan fotokatalis TiO2 dapat meningkatkan hasil fotoreduksi ion Hg(II). Pada proses fotokatalisis, TiO2 yang dikenai energi foton dapat menghasilkan radikal •OH dan elektron. Dalam waktu yang bersamaan, elektron dan radikal •OH dapat mengalami penggabungan kembali sambil melepaskan panas. Adanya p-klorofenol dapat meningkatkan efektivitas fotoreduksi ion Hg(II) karena dapat mencegah penggabungan kembali radikal •OH dan elektron. Kristalinitas TiO2 mengalami penurunan hingga 15,54 %. Kata kunci: fotoreduksi, ion Hg(II), TiO2, p-klorofenol Abstract The objective is to develop photoreduction method catalyzed by TiO2 for the decreasing Hg(II) concentration. Photocatalytic reduction was carried out in a closed reactor equipped with UV lamp, by irradiating and stirring a mixture of Hg(II) solution and TiO 2 photocatalyst powder for a certain period of time. The amount of reduced Hg(II) by photoreduction was calculated by substracting initial Hg(II) concentration with unreduced one, which was determined using cold vapor atomic absorption spectrophotometry method. The result of the research indicated that the use of TiO2 photocatalyst has increased the effectiveness of Hg(II) photoreduction. In the photocatalysis process TiO2 exposured by photon energy could resulted in •OH radicals and electrons that can recombined in the same time. The presence of pchlorophenol in the solution mixture increased the photoreduction effectiveness probably due to its capability in capturing •OH radicals.TiO2 decreases in its crystalinity up to 15.54 % after process. Keywords: photoreduction, Hg(II), TiO2, p-chlorophenol
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
Berbagai metode penghilangan ion
PENDAHULUAN selain
Hg(II) dari lingkungan perairan telah
memberikan manfaat dan keuntungan juga
dikembangkan antara lain secara biologi,
memberikan dampak negatif yang besar
fisika-kimia,
bagi lingkungan. Dampak negatif tersebut
penghilangan ion Hg(II) secara biologi
antara lain berupa pencemaran lingkungan
dilakukan
yang disebabkan oleh pembuangan limbah
mikroorganisme.
cair. Pencemar limbah cair dapat berupa
konsentrasi ion Hg(II) dapat mengalami
zat organik maupun anorganik. Diantara
penurunan secara signifikan, tetapi secara
pencemar organik yang sering ditemukan
teknik sulit dan mahal. Penghilangan ion
adalah fenol dan turunannya. Turunan
Hg(II) secara fisika-kimia telah dilakukan
senyawa fenol yaitu p-klorofenol, banyak
menggunakan
digunakan dalam pembuatan insektisida,
kaolin.
herbisida, dan bahan pengawet kayu (Hong
memberikan hasil samping berupa limbah
dkk.,
padat adsorben yang telah jenuh oleh
Perkembangan
2003),
industri
sedangkan
pencemar
dan
kimia.
dengan
Cara
menggunakan
Dengan
adsorben ini
cara
asam
humat-
sederhana
tetapi
polutan.
berat seperti merkuri yang secara umum
Hg(II) secara kimia dapat dilakukan
diketahui
dengan
merkuri
merupakan
beracun,
dan
sehingga
penghilangan
fotoreduksi
yang
menggabungkan cahaya ultraviolet dengan
pencemar paling berbahaya. Merkuri
metode
itu,
ini
anorganik diantaranya dapat berupa logam
bahwa
Sementara
Metode
turunannya
sangat
partikel semikonduktor sebagai fotokatalis.
kehadiran
spesies
Fotokatalis yang telah diuji secara intensif
tersebut di lingkungan perairan dapat
dan
mengakibatkan kerugian pada manusia.
lingkungan adalah TiO2. Fotokatalis TiO2
Selain itu pencemaran perairan oleh merkuri terhadap
juga
mempunyai
ekosistem
pengaruh
setempat
yang
ini
diaplikasikan
telah
banyak
pada
teknologi
digunakan
untuk
fotooksidasi atau fotodegradasi senyawa organik
maupun
digunakan
untuk
disebabkan oleh sifat merkuri stabil dalam
fotoreduksi
beberapa
sendimen, kelarutan dalam air rendah dan
sebagaimana
telah
mudah diserap serta terakumulasi dalam
(2005), namun belum banyak dilaporkan
jaringan tubuh organisme air. Oleh karena
untuk
itu
Penghilangan limbah yang mengandung
penghilangan
atau
penurunan
konsentrasi ion Hg(II) dalam air perlu dilakukan.
fotoreduksi
ion
logam,
dilakukan
Wastini
ion
Hg(II).
ion logam serupa secara fotokatalisis akhir-akhir ini memang telah menarik perhatian. Proses diinduksi oleh energi
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
foton
atau
cahaya
ultraviolet
dan
klorofenol
terhadap
hasil
fotoreduksi
dipercepat oleh TiO2 sebagai fotokatalis.
Hg(II) menjadi Hg(0) yang dikatalisis
Penggunan
pada
TiO2. Sementara itu ketahanan TiO2
Hg(II) telah dilaporkan
setelah digunakan untuk proses katalisis
oleh Chen dan Ray (2001) dan Wang dkk.,
perlu diketahui juga, sehingga sebelum dan
(2003). Chen dan Ray (2001) telah
sesudah digunakan pengujian kristalinitas
mengkaji bahwa adanya ion logam dan
TiO2 harus dilakukan.
fotokatalis
fotoreduksi ion
senyawa-senyawa
TiO2
dapat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan efektivitas fotoreduksi ion
memberikan sumbangan pemikiran bagi
Hg(II) menjadi Hg(0), namun penambahan
pengembangan
oksigen
khususnya
terlarut
organik
memberikan
dampak
negatif terhadap efektivitas fotoreduksi.
bersama-sama
dengan
polutan
organik lain seperti p-klorofenol (4klorofenol). P-klorofenol dapat mengalami fotodegradasi
terkatalisis
penanganan
lingkungan limbah
yang
mengandung ion Hg(II) dan p-klorofenol
Ion Hg(II) di dalam perairan dapat berada
teknologi
secara simultan. METODE PENELITIAN ALAT DAN BAHAN Peralatan
yang
digunakan
dalam
TiO2
penelitian fotoreduksi ion Hg(II) yang
(Mukaromah, 2004; Candra, 2005). TiO2
dikatalisis TiO2 ini meliputi reaktor yang
juga telah dibuktikan dapat mempercepat
dilengkapi dengan satu set alat pengaduk
reaksi
magnetik merk Spinbar ukuran 2 cm dan
fotodegradasi
p-klorofenol
(Alemany dkk., 1997; Burrows 1998;
Wastini,
klorofenol melalui
2005).
Senyawa
mengalami mekanisme
sedangkan
dkk.,
lampu UV 40 watt merk Philips seperti
p-
pada Gambar 1. Alat gelas laboratorium
fotodegradasi
dan instrumen yang digunakan meliputi
fotooksidasi,
erlenmeyer, pipet volum, corong gelas,
merupakan
labu ukur, gelas beker, neraca analitik
fotoreduksi
pasangan fotooksidasi, maka keberadaan
Mettler
p-klorofenol dalam larutan diduga dapat
(International
berpengaruh
ion
AGIMATIC-N, Spektrosfotometri Serapan
Hg(II) menjadi Hg(0). Sampai saat ini
Atom (SSA) GBC HG 3000 teknik
fenomena
pembangkit uap dingin, difraksi sinar-X
dilaporkan dilakukannya mempelajari
terhadap
tersebut
fotoreduksi
belum
sehingga
banyak
mendorong
penelitian pengaruh
senyawa
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
untuk p-
AE
200,
Centrifuge
Equipment
merk Shimadzu X6000.
IEC
Company)
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
informasi tambahan seberapa jauh TiO2 masih dapat digunakan untuk proses ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses dilakukan
fotoreduksi dengan
ion
cara
Hg(II) menyinari
campuran yang terdiri dari larutan ion Gambar 1 Reaktor Fotokatalis Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah TiO2 teknis, HgCl2, p-klorofenol, kertas saring Whatman 42 (Φ =
110
nm),
dan
akuabides
buatan
Hg(II) dan serbuk fotokatalis TiO2 dengan lampu UV dalam suatu reaktor tertutup. Lampu UV ini berfungsi sebagai sumber energi foton yang diperlukan agar reaksi fotoreduksi
berlangsung.
Efektivitas
fotoreduksi dinyatakan dengan % ion
Laboratorim PAU UGM.
Hg(II) yang tereduksi, yang dihitung PROSEDUR KERJA
berdasarkan selisih antara konsentrasi ion
Proses fotoreduksi dilakukan secara
Hg(II) mula-mula dengan konsentrasi ion
batch dalam suatu reaktor tertutup yang
Hg(II) sisa atau yang tak tereduksi.
dilengkapi dengan lampu UV dan plat
Penentuan konsentrasi ion Hg(II) yang
pengaduk magnetik. Kajian pengaruh p-
tidak
klorofenol ini dilakukan dengan cara
menggunakan spektrofotometri
menyinari campuran yang terdiri dari 25
atom teknik pembangkitan uap dingin
mL larutan ion Hg(II) 5 mg/L, serbuk TiO2
(Cold-Vapor
25 mg, dan 25 mL p-klorofenol dengan
Spectrophotometry,
variasi 1; 2,5; 5; 10; dan 15 mg/L selama
didasarkan pada kurva standar.
tereduksi
dilakukan
Atomic
dengan serapan
Absorption
CV-AAS),
yang
24 jam. Selanjutnya ditentukan konsentrasi
Senyawa p-klorofenol merupakan zat
ion Hg(II) sisa dalam larutan dengan
organik yang sering ditemukan dalam
menggunakan
perairan
metode
spektrofotometri
dan
dapat
mengalami
serapan atom teknik pembangkitan uap
fotooksidasi,
dingin (Cold Vapor-Atomic Absorption
dapat
Spectrophotometry,
CV-AAS).
Kajian
fotoreduksi ion Hg(II) yang dikatalisis
kristalinitas
dilakukan
dengan
TiO2. Untuk membuktikan hal itu telah
pengujian XRD terhadap TiO2 sebelum
dilakukan pengamatan hasil fotoreduksi
dan sesudah digunakan, untuk memberikan
ion Hg(II) yang dikatalisis TiO2 dengan
TiO2
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
sehingga
keberadaannya
memberikan pengaruh terhadap
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
penambahan
Kajian
demikian, jumlah elektron yang tersedia
dilakukan
untuk mereduksi ion Hg(II) lebih banyak,
dengan cara menyinari campuran yang
sehingga hasil fotoreduksi meningkat.
terdiri dari 25 mL larutan ion Hg(II) 5
Reaksi p-klorofenol dengan radikal •OH
mg/L, serbuk TiO2 25 mg, dan p-
menyebabkan
klorofenol
sehingga
pengaruh
p-klorofenol.
p-klorofenol
ini
25 mL selama 24 jam.
degradasi
dipastikan dalam
p-klorofenol
konsentrasi
larutan
p-
Hasil pengamatan disajikan dalam Gambar
klorofenol
berkurang.
2.
Namun dalam penelitian ini penurunan konsentrasi p-klorofenol tidak ditentukan, sehingga disarankan untuk dilakukan pada
100
91.02
% ion Hg(II) tereduksi
90 80
penelitian selanjutnya.
70.78
Untuk
70 60
mendukung
keberadaan
50 40
data
bahwa
p-klorofenol
telah
meningkatkan efektivitas fotoreduksi ion
30
Hg(II), maka dilakukan kajian tentang
20 10
pengaruh
0
Hg(II) + TiO2
Hg(II) + TiO2 + p-Cp
Gambar 2. Pengaruh penambahan pkloro-fenol terhadap efektivitas fotoreduksi ion Hg(II) yang dikatalisis TiO2
konsentrasi
p-klorofenol
terhadap fotoreduksi ion Hg(II) yang dikatalisis TiO2. Dalam kajian tersebut proses fotoreduksi dilakukan pada kondisi larutan awal 25 mL, konsentrasi ion Hg(II) 5 mg/L, dengan berat TiO2 25 mg, dan
Gambar 2 memperlihatkan bahwa penambahan
p-klorofenol
memberikan
waktu penyinaran 24 jam. Hasil kajian ditunjukkan pada Gambar 3.
efektivitas fotoreduksi yang lebih tinggi
Hal ini terjadi karena p-klorofenol dapat bereaksi dengan radikal •OH yang tersedia dalam sistem reaksi (Hoffman dkk., 1995). Reaksi pengikatan radikal •OH oleh pklorofenol ini dapat mencegah terjadinya
% ion Hg(II) tereduksi
daripada tanpa penambahan p-klorofenol.
100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 0
2
4
6
8
10
12
14
16
Konsentrasi p-klorofenol (m g/L)
penggabungan kembali antara elektron dengan radikal •OH sebagaimana telah dikaji
oleh
Lestari
(2003).
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Dengan
Gambar 3.
Pengaruh konsentrasi p-klorofenol terhadap efektivitas
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
fotoreduksi ion Hg(II) yang dikatalisis TiO2 Gambar 3 menunjukkan bahwa pada
peningkatan fotoreduksi yang signifikan pada kenaikan konsentrasi p-klorofenol dari 10-15 mg/L.
kenaikan konsentrasi p-klorofenol dari 0
Dalam
sampai dengan 10 mg/L memberikan
berinteraksi
kenaikan efektivitas fotoreduksi ion Hg(II)
pembentukan radikal •OH maupun dengan
yang cukup tajam. Namun kenaikan
p-klorofenol. Hal ini dapat berpengaruh
konsentrasi p-klorofenol dari 10 sampai
terhadap
dengan 15 mg/L, hanya memberikan
mengetahui hal tersebut maka dilakukan
kenaikan yang relatif kecil. Kenaikan
penentuan
konsentrasi p-klorofenol dalam larutan
mengkaji difraktogram TiO2 sebelum dan
menunjukkan bahwa jumlah p-klorofenol
sesudah proses. Kristalinitas ditentukan
yang ada dalam sistem reaksi semakin
dengan cara membandingkan intensitas
banyak.
p-
yang relatif tinggi pada beberapa harga d
klorofenol yang semakin banyak, maka
pada difraktogram TiO2 sebelum dan
semakin banyak juga radikal •OH yang
sesudah
terikat atau bereaksi dengan p-klorofenol,
fotoreduksi ion Hg(II) dengan adanya p-
sehingga
dan
klorofenol. Difraktogram TiO2 sebelum
radikal •OH dapat tercegah secara lebih
dan sesudah digunakan untuk fotoreduksi
efektif. Pencegahan yang efektif terhadap
ion Hg(II) dengan adanya p-klorofenol
rekombinasi elektron dan radikal •OH ini
disajikan sebagai Gambar 4.
Dengan
jumlah
penggabungan
molekul
elektron
proses
fotokatalisis,
dengan
kristalinitas
kristalinitas
digunakan
sinar
TiO2. TiO2,
dalam
TiO2 untuk
Untuk
dengan
proses
memungkinkan tersedianya elektron yang diperlukan untuk reduksi ion Hg(II) dalam jumlah yang tetap dan relatif banyak, sehingga fotoreduksi berlangsung semakin efektif. Namun untuk kenaikan konsentrasi p-klorofenol
yang
lebih
tinggi
lagi,
ternyata tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal ini mungkin disebabkan oleh jumlah radikal •OH yang ada relatif tetap sehingga hampir semua radikal •OH telah
ditangkap
demikian
tidak
p-klorofenol. teramati
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Dengan adanya
Gambar 4. Difraktogram TiO2 sebelum dan sesudah digunakan dalam
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
prosesfotoreduksi ion Hg(II) dengan adanya p-klorofenol
no.
Sebelum
Sesudah
1
22,90
3,87
481
462
2
25,40
3,50
2202
1605
3
29,51
3,02
1043
1013
4
37,89
2,37
473
417
difraktogram TiO2 sebelum dan sesudah
5
48,15
1,89
689
550
digunakan dalam proses fotoreduksi ion
6
54,00
1,70
415
392
Hg(II) relatif sama, tetapi intensitasnya
7
55,18
1,66
398
348
berbeda.
8
62,80
1,48
342
317
Gambar 4 menunjukkan bahwa puncak-puncak
yang
muncul
pada
Puncak-puncak
pada
difraktogram TiO2 sebelum digunakan
Jumlah
6043
5104
dalam proses fotoreduksi ion Hg(II)
Kristalinitas relatif
100%
84,46%
mempunyai intensitas yang lebih tinggi
(%)
daripada intensitas difraktogram TiO2 sesudah
digunakan
dalam
proses
menandakan
intensitas telah
difraktogram
terjadi
penurunan
kristalinitas TiO2. Untuk memperjelas besarnya penurunan kristalinitas tersebut, telah ditentukan persentase kristalinitas TiO2 dengan membandingkan intensitas total difraksi sinar X TiO2 sebelum dan sesudah
digunakan
dalam
proses
fotoreduksi ion Hg(II) dengan adanya pklorofenol.
Hasil
memperlihatkan
kristalinitas
TiO2 sesudah digunakan adalah 84,46%,
fotoreduksi ion Hg(II). Penurunan
Data
penentuan
disajikan
dalam tabel 1 berikut.
relatif terhadap kristalinitas TiO2 sebelum digunakan dalam proses fotoreduksi ion Hg(II), yang berarti telah terjadi penurunan kristalinitas sebesar 15,54%. Hal ini mengindikasikan bahwa selama proses fotoreduksi ion Hg(II) dengan adanya pklorofenol telah terjadi kerusakan kristal TiO2. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh interaksi antara TiO2 dengan cahaya, dan TiO2 dengan ion Hg(II) maupun dengan pklorofenol. Selain itu, penurunan intensitas dapat
disebabkan
oleh
penutupan
Tabel .1 Data 2θ, d, dan intensitas TiO2
permukaan TiO2 oleh padatan Hg0 hasil
sebelum dan sesudah digunakan
fotoreduksi. Namun demikian, puncak-
dalam proses fotoreduksi ion
puncak yang muncul tidak memperlihatkan
Hg(II)
adanya puncak Hg0, atau semua puncak
dengan
adanya
p-
klorofenol
yang muncul adalah milik TiO2. Ketiadaan puncak
Puncak 2θ (o)
d(Ǻ)
Intensitas (Counts)
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Hg0
kemungkinan
pada karena
difraktogram Hg0
tersebut
Devina, Dkk.:Pengaruh p-Klorofenol terhadap Efektivitas Fotoreduksi Ion Hg(II) yang Dikatalisis TiO 2
berbentuk amorf atau kristal dalam jumlah yang sedikit.
KESIMPULAN Penambahan fotokatalis TiO2 dapat
Engineering Science, 56, 15611570. Hoffmann, M. R., Martin, S. T., Choi, W., dan Bahnemann, D. W., 1995, Environmental Application of Semiconductor Photocatalysis, J. Chem Rev., 95, 69-96.
meningkatkan laju fotoreduksi ion Hg(II) dengan
berperan
sebagai
penyedia
elektron. Penambahan p-klorofenol dapat meningkatkan efektivitas fotoreduksi ion Hg(II) dari 70,78 % menjadi 90,12 %, disertai penurunan kritalinitas TiO2 sebesar 15,54 %.
DAFTAR PUSTAKA Alemany, L. J., Banares, M. A., Pardo, E., Martin, F., Galán-Fereres, M., dan Blasco, J. M., 1997, Photodegradation of Phenol in Water Using Silica-Supported Titania Catalysis, Appl. Catal. B: Environ., 13, 289-297. Burrows, H. D., Ernestova, L. S., Kemp, T. J., Skurlatov, Y. I., Purmal, A. P., dan Yermakov, A. N., 1998, Kinetics and Mechanism of Photodegradation of Chlorophenol, J. Sci. and Techn. Lett., 23, 42854299. Candra, W., 2005, Pengaruh 4-Nitrofenol dan 2,4-Dinitrofenol Terhadap Efektivitas Fotodegradasi 4Klorofenol Terkatalisis TiO2, Skripsi, FMIPA UGM, Yogyakarta. Chen, D., dan Ray, A. K., 2001, Removal of Toxic Metal Ion from Wastewater by Semiconductor Photocatalysis, J. Chemical
JSKA.Volume.XI.Nomor.2.Tahun.2008
Hong, J., Do-Gyun K., Jung-Ju S., Chulhyun L., Chaejoon C., dan Kwang-Wook K., 2003, Identification of Electrical Degradation Product of 4Chlorophenol in Water, J. Analytical Sciences, 19, 537-542. Lestari, A. D. N, 2003, Mempelajari Proses Fotoreduksi Cr(VI) yang Terkatalisis oleh ZnO-Zeolit, Skripsi, FMIPA UGM, Yogyakarta. Mukaromah, A.H., 2004, Pengaruh Ion Fe(III) terhadap Efektivitas Fotodegradasi p-Klorofenol Terkatalisis TiO2, Tesis S-2, Program Studi Kimia FMIPA UGM, Yogyakarta. Wang, X., Pchkoncn, S. O. dan Ray, A.K., 2003, Photocatalytic Reduction of Hg(II) on Two Commercial TiO2 Catalysts, J. Electrochimica Acta, 49, 1435-1444. Wastini., 2005, Kajian Pengaruh Ion Cr(VI) terhadap Efektivitas Fotodegradasi p-Klorofenol Terkatalisis TiO2, Skripsi, Program Sarjana S-1, FMIPA UGM, Yogyakarta.