PENGARUH NILAI UJIAN NASIONAL FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HASIL NILAI UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SISWA KELAS AKSELERASI IPA DI SMAN 3 BANDUNG
1. Pendahuluan
Latar Belakang Ujian Nasional biasa disingkat UN merupakan sistem evaluasi standar
pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Pendidikan. Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Perlu diketahui bahwa selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antara pengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama. Hal itu tidak menjadi pertimbangan para pengambil keputusan pendidikan. Belum tentu dalam satu jenjang pendidikan tertentu, tiap mata pelajaran memiliki standar yang sama sebagai standar minimum pencapaian kompetensi. Ada mata pelajaran yang menuntut pencapaian kompetensi minimum yang tinggi, sementara mata pelajaran lain menentukan tidak setinggi itu. Keadaan ini menjadi tidak adil bagi peserta didik, karena dituntut melebihi kapasitas kemampuan maksimalnya. Berdasarkan data sebelumnya yang menyatakan hubungan ipk dengan nilai ujian nasional memberikan sumbangsi variabel sebesar 58,1%. Peneliti sebelumnya mengatakan bahwa hubungan semua mata pelajaran di ujian nasional ternyata berkorelasi positif dengan ipk saat perkuliahaan.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana Boxplot ketiga nilai ujian nasional siswa kelas akselerasi IPA di SMAN 3 Bandung? 2. Adakah pengaruh nilai ujian nasional fisika dan kimia terhadap hasil ujian nasional matematika siswa kelas akselerasi IPA di SMAN 3 Bandung?
1
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui bagaimana boxplot ketiga nilai ujian nasional siswa kelas akselerasi IPA di SMAN 3 Bandung. 2. Mengetahui ada tidaknya pengaruh nilai ujian nasional fisika dan kimia terhadap hasil ujian nasional matematika siswa kelas akselerasi IPA di SMAN 3 Bandung.
Metodologi Alat statistik yang digunakan adalah minitab 15 dan Excel
2. Kajian Pustaka 2.1. Urgensi Ujian Nasional Menurut Ki Supriyoko, Ujian Nasional untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah perlu dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan. Pertama, sebagai tolak ukur kualitas pendidikan antar daerah. Kedua, sebagai upaya standarisasi mutu pendidikan secara nasional. Ketiga, sebagai sarana memotivasi peserta didik, orang tua, guru, dan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam menghadapi standar pendidikan. 2.2. Hubungan Fisika, Kimia, dan Matematika Fisika memiliki kaitan erat dengan matematika. Hal ini karena mampu menyediakan kerangka logika di mana hukum-hukum fisika dapat diformulasikan secara tepat. Definisi, teori dan model fisika selalu dinyatakan menggunakan hubungan matematis. Sebagai ilmu dasar, fisika juga memiliki pengaruh pada banyak ilmu sains lainnya. Salah satu contohnya pada ilmu kimia. Fisika juga banyak mempelajari partikel renik semacam elektron. Bahasan tersebut ternyata juga dipelajari dan dimanfaatkan pada ilmu kimia. Bahkan topik yang berkaitan mekanika kuantum yang diterapkan pada ilmu kimia telah melahirkan bidang baru yang dinamakan kimia kuantum (quantum chemistry). Keterkaitan antara ketiga pelajaran tersebut mampu saling melengkapi satu sama lain dalam pembelajaran sains.
2
2.3. Diagram Alir Mulai
Selesai
Penarikan Kesimpulan
Klasifikasikan dan Proses Data
Hasil dan Pembahasan
Menyajikan dalam
Statistik Inferensial
Statistik Deskriptif
Data UN SMAN 3 Bandung
Analisis Regresi Berganda
Bentuk Boxplot
3. Pengolahan Data 3.1. Statistik Deskriptif
Sari Numerik
Tabel 3.1. Sari Numerik Statistik Nilai UN Matematika Fisika Kimia 78,125 75,250 77,125 Mean 123,602 344,013 146,234 Variansi -0,926 -1,286 -0,410 Skewnes 0,264 1,156 -1,045 Kurtosis Berdasarkan data yang didapakan, nilai rataan matematika yang paling tinggi. Ini menandakan tingkat pemahaman matematika siswa di sekolah tersebut diatas rata-rata. Jika dilihat keragaman dari suatu data, maka nilai fisika memiliki keragaman data yang paling banyak dibandingkan keduanya. Lalu, ketiga mata pelajaran tersebut cenderung menceng ke kiri berarti skewnesnya negatif (tidak simetris). Jika dilihat dari kelancipannya maka fisika yang paling lancip dan kimia agak landai kebawah.
Jadi, data yang menunjukkan paling baik adalah nilai
matematika yang cenderung menghampiri normal.
3
Sari Grafik Box plot adalah salah satu teknik yang dapat digunakan dalam mempelajari karakteristik dan distribusi data. Box plot dapat dibuat pada kelompok data tunggal, tetapi juga dapat dibuat untuk membandingkan dua atau lebih kelompok data.
Tabel 3.2. Statistika Deskriptif Nilai UN Variabel Math Fis Kim
Mean 78,125 75,250 77,125
Q1 74,4 68,8 67,5
Median 80 80 81,3
Q3 87,5 90,0 85,0
Min 55,0 27,5 57,5
Max 92,5 92,5 95,0
Range 37,5 65,0 37,5
Tabel tersebut memperlihatkan bahwa nilai rata-rata ujian nasional masingmasing adalah 78.125, 75.250, dan 77.125. Kuartil bawah yang membawahi 25% data masing-masing berada pada nilai 74.4, 68.8, dan 67.5. Sedangkan untuk nilai median adalah 80, 80, dan 81.3. Lalu, kuartil yang membawahi 75% data, terletak pada nilai 87.5, 90, dan 85. Bila data ini digambarkan secara visual dalam bentuk boxplot maka akan dihasilkan seperti pada gambar 3.1 dibawah ini. Boxplot of Y, X1, X2 100 90 80 70
Data
60 50 40 30 20 Y
X1
X2
Gambar 3.1. Perbandingan Boxplot Ketiga Nilai UN Berdasarkan gambar 3.1 dapat dilihat bahwa median dari nilai UN siswa mempunyai kesamaan hanya pada bidang matematika dan fisika sedangkan kimia memiliki median yang tertinggi dari keduanya. Dari data juga menunjukkan bahwa matematika memiliki nilai rata-rata yang tertinggi kemudian disusul pelajaran kimia dan fisika. Kedua perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa dari 20 sampel siswa
4
di SMAN 3 Bandung nilai UN kimia menjadi yang terbaik diantara keduanya jika dilihat dari mean dan mediannya. Boxplot tersebut memperlihatkan penyebaran data pada masing-masing mata pelajaran. Namun, penyebaran data nilai UN matematika cenderung terpusat kemudian dilanjutkan fisika. Sedangkan kimia memiliki penyebaran data yang paling tinggi dibandingkan keduanya. Jika dilihat dari pencilan, maka hanya fisika yang memiliki pencilan minimum sebesar 27.5. Hal ini menandakan perbedaan jarak antara nilai yang lainnya cukup jauh. Jadi, dapat disimpulkan bahwa nilai UN yang paling baik adalah matematika jika dilihat dari ukuran mean, median, penyebaran, dan nilai outlier. 3.2. Metode Statistika Metode statistik yang digunakan dalam pengolahan data dibawah ini adalah analisis regresi linier berganda.
Scatterplot of Y vs X2
90
90
80
80
Y
Y
Scatterplot of Y vs X1
70
60
70
60
50
50 20
30
40
50
60 X1
70
80
90
100
60
70
80
90
100
X2
Gambar 3.2. Scaterplot y dan x1
Gambar 3.3. Scaterplot y dan x2
Berdasarkan scatterplot antara variabel respon Y (Matematika) terhadap variabel prediktor X1 (Fisika) dan X2 (Kimia) dapat dilihat bahwa terdapat hubungan linier yang positif, serta adanya beberapa penyebaran data sehingga mengindikasikan adanya pencilan. Jadi, semakin besar variabel prediktornya maka semakin besar pula variabel responnya. Selanjutnya, akan dilakukan analisis regresi liner berganda untuk mendukung hasil scatterplot.
5
Output Regresi Linier Berganda Berdasarkan Data Asli Analisis Regresi : Y versus X1, X2 Persamaan Regresi didapatkan sebagai berikut: Y = 28.3 + 0.361 X1 + 0.294 X2 Variabel Prediktor Constant X1 X2 S = 5.72390
koefisien 28.281 0.3614 0.2937
R-Sq = 76.3%
Standar Eror 8.659 0.1114 0.1708
Thit 3.27 3.25 1.72
P-value 0.004551 0.00476 0.103704
R-Sq(adj) = 73.5%
Analisis Variansi Sumber Variasi Regresi Galat Total
Der.Bebas 2 17 19
Jumlah Kuadrat 1791.47 556.97 2348.44
Rataan Kuadrat 895.73 32.76
Fhit 27.34
Gambar 3.4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Nilai UN Berdasarkan hasil analisis regresi berganda maka didapatkan persamaan regresi Y = 28.3 + 0.361 X1 + 0.294 X2. Jika nilai dugaan rata-rata Y pada saat X1 = X2 = 0 maka didapatkan Y sebesar 28,3. Lalu, setiap kenaikan satu satuan peubah X akan menaikan dugaan rata-rata Y sebesar 0,361 dan 0,294. Berdasarkan Uji t yang dihasilkan maka didapatkan nilai Thit sebesar 3,25 untuk X1 dan 1,72 untuk X2 dengan masing-masing p-value 0,00476 dan 0,103704 (taraf nyata 5%). Berarti, koefisien X2 dapat diabaikan karena p-value lebih besar dari 5% (H0 tidak ditolak). Jadi, dapat disimpulkan ada pengaruh signifikan peubah X1 terhadap peubah Y. Adapun nilai koefisien determinasi R2 diperoleh sebesar 76,3%. Artinya, keragaman peubah Y yang dapat dijelaskan oleh peubah X sebesar 76,3%, sedangkan 23,7% keragaman dari peubah Y dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel X1 dan X2.
4. Kesimpulan dan Saran 4.1. Kesimpulan
Ada pengaruh positif antara nilai ujian nasional fisika dan kimia terhadap nilai ujian nasional matematika siswa kelas akselerasi IPA di SMAN 3 Bandung dengan sumbangsi variabel sebesar 76,3%.
Ketiga nilai ujian nasional bila dibandingkan maka ujian nasional matematika yang paling baik jika dilihat dari ukuran mean, median, penyebaran, dan nilai pencilan. 6
4.2. Saran
Bagi siswa yang akan melakukan ujian nasional di SMAN 3 Bandung agar kiranya lebih banyak berinteraksi atau berdiskusi bersama diluar jam pelajaran.
Siswa diharapkan mampu menguasai bidang ilmu yang lain (Fisika atau Kimia). Hal ini sebagai penunjang dalam mengerjakan soal-soal ujian nasional.
Bagi pihak sekolah agar kiranya memberikan bimbingan khusus bagi siswa yang kurang dalam pelajaran fisika, kimia, dan matematika.
Bagi peneliti selanjutnya, agar kiranya mengembangkan penelitian ini dengan menambahkan variabel yang berkaitan dengan pelajaran matematika.
5. Daftar Pustaka Darwis, dkk. (2015): Diagnostik Regresi, Responsi Praktium 3 Program Magister, Institut Pertanian Bogor, 5 – 6. Ferdhiana, Ridha. dkk. (2015): Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional : Studi Kasus di FMIPA Unsyiah, Jurnal Statistika, 15, 16. Harinaldi. (2005): Prinsip-prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains, Erlangga, Jakarta, 4-5. SMAN Unggulan (2015) merupakan data dari WordPress, data diperoleh melalui situs internet: smanunggulbbm.wordpress.com/2008/11/10/hubungan-fisika dengan matematika/. Diunduh pada tanggal 16 Mei 2016. Ujian Nasional 2015 merupakan data dari Wikipedia Ensiklopedi Bebas, data diperoeh melalui situs internet:id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ujian_Nasional&stable=1. Diunduh pada tanggal 16 Mei 2016. Yamin Darsyah, Moh. (2014): Penggunaan Steam and Leaf dan Boxplot untuk Analisis Data, Jurnal Unimus, 1, 60 – 66. Walpole, Ronald E
FAHRUL USMAN
[email protected]
7