PENGARUH MOTIVASI KERJA,KOMPENSASI DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU DI SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Edi Purwanto STIE Wijaya Mulya Surakarta ABSTRACT
This research is aimed to: 1) investigate the effect of work motivation towards teacher’s work performance, 2) investigate the effect of compensation towards teacher’s work performance, 3) investigate the effect of organizational climate towards teacher’s work performance, 4) investigate the effect of motivation, compensation, and organizational climate towards teacher’s work performance at Muhammadiyah Junior High School 7 Surakarta. Primary data were collected using observational method and questionaire. The population was all of teacher at Muhammadiyah Junior High School 7 Surakarta i.e. 40 teachers, and all are taken as samples since total sampling was applied. The data were analyzed using multiple linear regression. Result of this research are as follow: (1) t test for coefficient of regression shows that work motivation significantly and positively affects teacher’s performance ( | tcount | > ttable or 2.772 > 2.024), compensation doesn’t significantly affect teacher’s performance ( | tcount | < ttable or 0.889 < 2.024), organizational climate doesn’t significantly affect teacher’s performance ( | tcount | < ttable or 1.810 < 2.024), (2) F test shows that there is significant and positive effect of work motivation, compensation, and organizational climate towards teacher’s performance at Muhammadiyah Junior High School 7 Surakarta, (3) R2 of 0.548 shows that 54.8% of all variabilities of dependent variable can be explained by independent variables, thus 45.2% remains are caused by other factors, (4) the regression model representing relationship between work motivation, compensation, organizational climate, and teacher’s performance at Muhammadiyah Junior High School 7 Surakarta meet all of classical assumption including normality, heteroscedasticity, multicollinearity, and autocorrelation. Keywords :
Work Motivation, Compensation, Organizational Climate, Teacher’s Work Performance
Edi Purwanto PENDAHULUAN Penelitian ini memfokuskan perhatian pada sumberdaya manusia, dikarenakan sumberdaya manusia merupakan faktor esensial dalam menunjang tujuan organisasi. Sumberdaya manusia merupakan penggerak laju organisasi, sehingga baik buruknya suatu organisasi sangat ditentukan oleh kinerja sumberdaya manusianya. Berawal dari pandangan itulah maka perhatian pada sumberdaya manusia merupakan suatu hal yang esensial dan tidak bisa ditawar lagi. Pernyataan tersebut merupakan sesuatu yang logis karena tanpa sumberdaya manusia suatu organisasi tidak akan bisa berjalan. Sumberdaya manusia juga sangat berperan dalam mewujudkan tujuan organisasi. Sumberdaya manusialah yang akan memberikan warna pada organisasi. Jika kinerja sumberdaya manusia bagus tujuan, misi dan visi orgnasisasi juga akan bagus, dan kebalikannya. Melalui manajemen sumberdaya manusia aspek kinerja dapat lebih diarahkan secara efektif dan efisien khususnya berkaitan dengan tujuan organisasi. Pernyataan tersebut diatas menyiratkan makna bahwa guna menunjang tujuan lembaga perlu didukung oleh sumberdaya manusia yang mempunyai kinerja yang baik. Guna menunjang kinerja guru dapat ditilik dari faktor motivasi, kompensasi dan iklim organisasi yang diberikan pihak lembaga terhadap guru. Faktor motivasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan salah satu masalah yang sangat penting bagi suatu lembaga. Tanpa adanya motivasi, seorang guru tidak akan bisa bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Kompensasi juga sangat mempengaruhi kinerja guru. Kompensasi diberikan untuk
57
menarik guru dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan, mendorong agar lebih berprestasi, dimana kompensasi merupakan imbalan jasa yang diberikan secara teratur dalam jumlah tertentu berupa gaji. Iklim organisasi adalah lingkungan manusia dimana para pegawai organisasi melaksanakan pekerjaannya. Iklim organisasi ini tidak dapat dilihat dan disentuh, tetapi iklim tersebut ada dan akan mempengaruhi segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi. SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dalam keberadaannya telah menjalankan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Namun demikian banyak fenomena yang masih perlu dibenahi menyangkut pelaksanaan kedinasan yang ada, terkait dengan etos kerja guru, motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi yang pada akhirnya bermuara pada jugment bahwa kinerja guru masih kurang baik. Hal ini dilihat dari faktor-faktor antara lain: 1. Profesionalisme guru, kompetensi guru yang harus dimiliki dan pelaksanaan tugasnya yaitu proses pembelajaran di kelas. 2. Seringkali guru meninggalkan kegiatan belajar mengajarnya dengan pemberian tugas saja. 3. Masih kurangnya kedisiplinan terhadap jam mengajar di kelas. 4. Dijumpai adanya ketidaksesuaian basic pendidikan dengan beban tugas yang diberikan. Fenomena tersebut diatas menarik untuk dikaji dan mengilhami peneliti untuk lebih jauh menemukan faktor penyebab adanya permasalahan yang ada, dikarenakan hal
FORUM AKADEMIKA tersebut secara langsung berimplikasi terhadap terciptanya keberlangsungan dan eksistensi lembaga khususnya SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan pada uraian di atas dengan mencermati fenomena dan arti penting pelayanan dalam keberlangsungan bidang usaha mendorong penulis untuk melihat dan meneliti permasalahan tersebut yang diimplementasikan dalam sebuah karya penelitian yang mengambil topik permasalahan tentang: 1. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta? 2. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta? 3. Apakah ada pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta? 4. Apakah ada pengaruh motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi secara bersama- sama terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dapat diperinci sebagai berikut : 1. Untuk menguji pengaruh motivasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. 2. Untuk menguji pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.
58 3. Untuk menguji pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta 4. Untuk menguji pengaruh motivasi, kompensasi, dan iklim organisasi secara bersama- s a m a terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Suralkarta HIPOTESIS PENELITIAN Sejalan dengan pokok permasalahan yang telah diutarakan di atas dan didukung dengan teori-teori yang mendasarinya, maka dapat dirumuskan hipotesa alternatif penelitian sebagai berikut: H1: Motivasi kerja berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. H2: Kompensasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. H3: Iklim organisasi berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. H4: Motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. METODE PENELITIAN 1. Populasi dan Sampel Sampel penelitian adalah sebagaian dari populasi yang hendak diteliti dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Pengertian ini menunjukkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang
Edi Purwanto dapat mewakili populasi, namun demikian sampel bersifat representatif, a r t i n y a sampel yang diambil dari populasi terdiri dari unsur-unsur yang mewakili seluruh sifat populasi. Di dalam penentuan sampel, penulis menggunakan teknik total sampling. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel keseluruhan populasi, yaitu sebanyak 40 orang guru SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. 2. Sumber Data a. Data primer Data yang diperoleh secara langsung dari resondenyang meliputi penelitian tentang Motivasi Kerja, Konpensasi,Iklim Organisasi , dan Kinerja guru. b. Data Sekunder Data yang diproleh secara tidak langsung dari sumber-sumbe lain yang berkaitan dengan Literatur,Referensi maupaun data lain yang mendukung penelitian. 3. Definisi Variabel a. Variabel terikat (variabel dependen) Kinerja (Y) merupakan suatu perilaku atau tindakan yang relevan dengan tujuan lembaga, spesifikasi tujuan ini mewakili sebuah keputusan penilaian yang dilakukan oleh ahlinya. b. Variabel bebas (variabel independen) 1) Motivasi (X1) merupakan daya dorong bagi guru untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. 2) Kompensasi (X2) merupakan imbalan jasa yang diberikan secara teratur
3)
59 dan dalam jumlah tertentu oleh lembaga kepada para guru atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan lembaga. Iklim Organisasi (X3) merupakan sikap, nilai, norma dan sesuatu yang dirasakan oleh p a r a individu guru terhadap lingkungan tempat mereka bekerja, serta iklim organisasi m e r u p a k a n karateristik yang dimiliki oleh sebuah organisasi. a. Kinerja indikatornya adalah : 1) Pengetahuan tentang pekerjaan yang meliputi pemahaman jelas mengenai fakta-fakta atau faktorfaktor yang berkaitan dengan pekerjaan. 2) Kualitas pribadi yang mencakup kepribadian, penampilan, kemampuan sosial dan integritas. 3) Ketepatan melakukan pekerjaan. 4) Penggunaan sarana dan prasarana. 5) Kerjasama berkenaan dengan kemampuan dan kesediaan untuk bekerja dengan rekan kerja. b. Motivasi indikatornya adalah: 1) Gaji atau honor yang diterima guru. 2) Kesesuaian bidang pekerjaan. 3) Pemberian penghargaan. 4) Kenyamanan dalam bekerja.
60
FORUM AKADEMIKA 5) Mengekspresikan kreativitas. c. Kompensasi indikatornya adalah : 1) Kesesuaian kompensasi yang diterima dengan beban kerja. 2) Sistem pemberian kompensasi. 3) Jam tambahan (berupa ekstra kulikuler dan pengembangan diri). 4) Sistem kompensasi yang diterapkan sudah sesuai dengan ketentuan atau tidak. 5) Dapat meningkatkan kinerja guru. d. Iklim organisasi indikatornya adalah: 1) Kenyamanan dalam melaksanakan tugas. 2) Kerjasama dengan rekan kerja. 3) Fasilitas sarana dan prasarana. 4) Hubungan kerja. 5) Lingkungan kerja. METODE ANALISIS DATA Uji Regresi Berganda Metode analisis data yang digunakan adalah dengan metode regresi berganda OLS (Ordinary Least Square). Adapun urutan pengujian yang akan dilakukan dengan menggunakan model empirik sebagai berikut: Y = β0 + β1X1+ β2X2 + β3X3+ ei Keterangan: Y : nilai Kinerja;
X1 X2 X3 β0
: Motivasi : Kompensasi : Iklim Organisasi
: bilangan konstanta; β1 : Koefisien regresi dari motivasi; β2 : Koefisien regresi dari kompensasi; β3 : Koefisien regresi dari iklim organisasi; dan e : error, yaitu variabel lain yang tidak masuk ke dalam model, tetapi ikut mempengaruhi kinerja karyawan. Langkah-langkah pengujian hipotesa secara rinci dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Uji Model (Uji F) Uji F bertujuan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diformulasikan ke dalam model penelitian ini. b. Uji Signifikasi (Uji t) Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel penjelas dalam menerangkan variasi variabel terikat c..Koefisien c. Uji Determinasi (R2 ) Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat (Kuncoro, 2001: 100). Uji asumsi klasik. a. Uji normalitas Digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi mormal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap Nilai Residual dengan mengunakan metode Kolmogorov Smirnov Test. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05.
61
Edi Purwanto b. Uji Heteroskedastisitas Digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Trasforat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Pada penelitian ini dilakukan uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Park, yaitu mengkorelasikan nilai residual (unstandardize residual) dengan
c.
variabel dependen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0.05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya autokorelasi pada model regresi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (uji DW)
Gambar 1. Statistik Durbin Watson
Do not reject Ho or H*o or Both
Zone of Indecision
Zone of Indecision
Reject Ho Evidence of Positive Autocorelations
0
dl
Reject H*o Evidence of Negative Autocorelations
du
d. Uji Multikolinearitas Digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah ada tidaknya multikolinearitas. Pada pembahasan ini akan dilakuan uji multikolinearitas dengan melihat nilai Inflation Factor (VIF) pada model regresi. Menurut Santoso
2
4-du
4-dl
4
(2001), pada umumnya jika VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Validitas dan Realiabilitas Data a. Uji Validititas (test of validity) Uji validitas dilakukan dengan maksud untuk menguji kemampuan suatu kuesioner sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Suatu
62
FORUM AKADEMIKA angket/kuesioner dikatakan valid (sah) jika pertanyaan pada suatu angket mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut (Santoso, 2000: 270). b. Uji keandalan (test of reliability) Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran data dapat memberikan hasil relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran pada subyek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan jenis alat pengukur yang dipakai. Suatu angket dikatakan reliable (andal) jika jawaban
seseorang terhadap suatu pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2000: 270). HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Penelitian 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan berdasarkan angka korelasi product moment skor item dengan skor total pada tiap-tiap variabel. Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13 for Windows. Berikut adalah hasil uji validitas selengkapnya.
Tabel 3 Hasil Uji Validitas
Variabel
Kinerja (Y)
Motivasi Kerja (X1)
Kompensasi (X2)
Iklim Organisasi (X3)
Sumber : Pengolahan Data SPSS
Item
rxy
rtabel
Keterangan
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
0,569 0,502 0,696 0,807 0,733 0,625 0,671 0,755 0,818 0,773 0,749 0,919 0,765 0,814 0,458 0,862 0,871 0,832 0,813 0,906
0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312 0,312
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
63
Edi Purwanto
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan berdasarkan setiap item dari keempat variabel memiliki nilai rxy > rtabel. Dengan demikian disimpulkan bahwa koefisien Cronbach’s Alpha. semua item dalam kuesioner dikategorikan Perhitungan dilakukan dengan menggunakan valid. Hal ini juga berarti bahwa data secara program SPSS 13 for Windows. Berikut adalah keseluruhan dapat digunakan dalam analisis hasil uji reliabilitas selengkapnya. apabila masing-masing variabel dikategorikan reliabel. Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
Alpha
rtabel
Keterangan
Kinerja (Y)
0,691
0,312
Reliabel
Motivasi Kerja (X1)
0,780
0,312
Reliabel
Kompensasi (X2)
0,801
0,312
Reliabel
Iklim Organisasi (X3)
0,908
0,312
Reliabel
Sumber : Pengolahan Data SPSS Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa keempat variabel memiliki koefisien alpha > rtabel. Dengan demikian disimpulkan bahwa item-item kuesioner yang mengukur keempat variabel dikategorikan reliabel. Hal ini berarti bahwa secara keseluruhan data dapat digunakan dalam analisis. 3. Analisis Regresi Linier Ganda Beberapa hasil perhitungan dan analisis yang diperoleh dari model regresi linier ganda mencakup persamaan regresi, pengujian statistik, dan angka koefisien determinasi. a. Persamaan Regresi Linier Model regresi linier yang ditentukan berdasarkan konsep Ordinary Least Square (OLS) dinyatakan dalam bentuk persamaan linier (garis lurus). Berikut adalah persamaan linier yang menyatakan hubungan
matematis antara motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Y = 6,547 + 0,586 X1 – 0,182 X2 + 0,288 X3 Dimana Y = kinerja guru motivasi kerja X1 = X2 = kompensasi X3 = iklim organisasi Dengan persamaan regresi tersebut skor kinerja guru dapat diprediksi dengan berdasarkan skor-skor motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi (dalam skala numerik menurut struktur instrumen / kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini). Besarnya korelasi ganda
64
FORUM AKADEMIKA
b.
berdasarkan persamaan regresi adalah sebesar 0,740. Angka ini menunjukkan bahwa korelasi kinerja guru dengan ketiga variabel independen termasuk kuat dengan arah positif. Pengujian Statistik Pengujian statistik sebenarnya digunakan untuk mengetahui signifikansi model regresi yang
menyatakan tingkat akurasi persamaan regresi sebagai alat prediksi skor kinerja guru. Meskipun begitu pada dasarnya tingkat akurasi juga berarti karakteristik besarnya pengaruh variabel-variabel independen terhadap skor kinerja guru. Berikut adalah rekap hasil pengujian statistik selengkapnya.
Tabel 5 Hasil Pengujian Statistik
Angka Statistik Pengujian
Nilai Hitung
Nilai Tabel
Keterangan
Persamaan Regresi (Uji F) Motivasi Kerja Koefisien Kompensasi Regresi (Uji t) Iklim Organisasi
14,528 2,772
2,866 2,024
–0,889
2,024
1,810
2,024
Signifikan Signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan
Sumber : Pengolahan Data SPSS 1)
Uji Signifikansi Model Regresi (Uji F) Uji signifikansi model regresi merupakan uji untuk mengetahui tingkat akurasi prediksi persamaan regresi secara keseluruhan. Pengujian statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi secara bersamasama terhadap kinerja guru. Berdasarkan tabel 5
diperoleh bahwa pengujian terhadap persamaan regresi keseluruhan menghasilkan nilai statistik Fhitung sebesar 14,528. Nilai Ftabel untuk pengujian dengan taraf signifikansi 5% dan derajat bebas 3 (nominator / pembilang) dan 36 (denominator / penyebut) adalah sebesar 2,866. Oleh karena Fhitung > Ftabel (14,528 > 2,866) maka diputuskan untuk menolak H0. Dengan
Edi Purwanto
2)
demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi secara bersamasama terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Sesuai dengan korelasi ganda yang bertanda positif berarti pengaruh tersebut bersifat positif, artinya semakin tinggi motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi, maka semakin tinggi pula kinerja guru. Uji Signifikansi Koefisien Regresi (Uji t) Uji signifikansi koefisien regresi merupakan uji untuk mengetahui tingkat akurasi prediksi masingmasing koefisien persamaan regresi. Pengujian statistik ini digunakan untuk menguji hipotesis ada tidaknya pengaruh motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi masing-masing terhadap kinerja guru. (1) Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa pengujian terhadap koefisien regresi variabel motivasi kerja menghasilkan nilai statistik thitung sebesar 2,772. Nilai ttabel untuk pengujian dengan taraf
65 signifikansi 5% dan derajat bebas 38 adalah sebesar 2,024. Oleh karena | thitung |
> ttabel (2,772 > 2,024) maka diputuskan untuk menolak H0. Dengan demikian disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Nilai thitung yang bertanda positif (diperoleh dari koefisien regresi yang bertanda positif) menunjukkan bahwa pengaruh tersebut positif, artinya semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi pula kinerja guru. (2) Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Guru Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa pengujian terhadap koefisien regresi variabel kompensasi menghasilkan nilai statistik thitung sebesar –0,889. Nilai ttabel untuk pengujian dengan taraf signifikansi 5% dan derajat bebas 38 adalah sebesar 2,024. Oleh karena | thitung | < ttabel (0,889 < 2,024) maka diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh kompensasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta.
FORUM AKADEMIKA
c.
(3) Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kinerja Guru Berdasarkan tabel 5 diperoleh bahwa pengujian terhadap koefisien regresi variabel iklim organisasi menghasilkan nilai statistik thitung sebesar 1,810. Nilai ttabel untuk pengujian dengan taraf signifikansi 5% dan derajat bebas 38 adalah sebesar 2,024. Oleh karena | thitung | < ttabel (1,810 < 2,024) maka diputuskan untuk menerima H0. Dengan demikian disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi menyatakan seberapa besar persamaan regresi mampu menjelaskan variasi skor kinerja guru. Secara aplikatif angka ini dapat diartikan sebagai besarnya kontribusi pengaruh motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi terhadap kinerja guru. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka R2 sebesar 0,548. Dengan demikian diketahui bahwa 54,8% variasi kinerja guru dapat dijelaskan dengan motivasi kerja, kompensasi, dan iklim organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa 45,2% variasi kinerja guru disebabkan karena faktor-faktor lain.
66 4. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik mencakup seperangkat pengujian terhadap berbagai karakteristik model regresi linier untuk mengetahui apakah persamaan linier yang terbentuk (dan juga data-data yang mendasarinya) memenuhi syarat-syarat atau asumsi-asumsi metode OLS. Persamaan linier yang memenuhi semua asumsi OLS dikategorikan sebagai alat prediksi yang tidak bias (best linear unbiased estimator). a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap nilai residual (error) dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai statistik sebesar 0,096 dengan signifikansi sebesar 0,200. Oleh karena signifikansi > 0,05 maka disimpulkan bahwa nilai residual (error) berdistribusi normal. Dengan demikian persamaan linier yang menyatakan hubungan motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta memenuhi asumsi normalitas nilai residual. b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode Park Test. Dalam uji Park, ketiga variabel independen diregresikan terhadap nilai logaritma natural dari kuadrat residual. Deteksi heteroskedastisitas dilakukan berdasarkan uji t terhadap koefisien regresi. Berikut adalah hasil uji t koefisien persamaan regresi dengan nilai logaritma natural dari kuadrat residual sebagai variabel dependen.
67
Edi Purwanto Tabel 6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
Nilai Statistik t
Signifikansi
Keterangan
Motivasi Kerja
–1,208
0,235
Tidak signifikan
Kompensasi
–1,067
0,293
Tidak signifikan
Iklim Organisasi 1,206 Sumber : Pengolahan Data SPSS
0,236
Tidak signifikan
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa uji t terhadap ketiga variabel independen dalam persamaan regresi dengan nilai logaritma natural dari kuadrat residual sebagai variabel dependen menghasilkan signifikansi > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satu pun koefisien regresi variabel independen yang signifikan. Dengan demikian persamaan linier yang menyatakan hubungan motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta memenuhi asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas). c. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan metode Durbin-Watson Test. Model regresi dikatakan bebas autokorelasi apabila memiliki nilai statistik DW di antara du dan 4 – du. du merupakan suatu nilai batas kritis (atas) pengujian Durbin-Watson. Dalam penelitian ini model regresi melibatkan 3 variabel independen dan responden sebanyak 40 sehingga didapatkan nilai du sebesar 1,659 dan selanjutnya didapatkan 4 – du sebesar 2,341. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai statistik DW sebesar
1,852. Angka ini terletak pada wilayah di antara du dan 4 – du (1,659 < 1,852 < 2,341) sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Dengan demikian persamaan linier yang menyatakan hubungan motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta memenuhi asumsi bebas autokorelasi. d. Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas dilakukan berdasarkan nilai Variance Inflation Factor (VIF), suatu angka yang menyatakan besarnya keterkaitan suatu variabel independen dengan variabelvariabel independen lainnya. Suatu variabel independen dikategorikan tidak berkorelasi dengan variabelvariabel independen lainnya apabila memiliki nilai VIF < 10. Berikut adalah hasil perhitungan VIF untuk masing-masing variable independen. Tabel 7 Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
VIF
Motivasi Kerja
3,754
Kompensasi
3,707
Iklim Organisasi 2,905 Sumber : Pengolahan Data SPSS
FORUM AKADEMIKA Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa ketiga variabel independen memiliki nilai VIF < 10 sehingga disimpulkan bahwa masing-masing tidak berkorelasi dengan yang lain. Dengan demikian persamaan linier yang menyatakan hubungan motivasi kerja, kompensasi, iklim organisasi, dan kinerja guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta memenuhi asumsi bebas multikolinieritas. B. Pembahasan Hasil Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh motivasi (X1), kompensasi (X2), dan iklim organisasi (X3) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta, baik secara parsial maupun secara simultan. Implikasi dari hasil pengujian direkomendasikan untuk pemuat kebijakan dalam upaya perbaikan kinerja guru pada masa yang akan datang meliputi : 1. Peran motivasi (X1) untuk kinerja guru (Y) Motivasi (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru (Y), artinya apabila motivasi (X1) ditingkatkan maka kinerkkja guru (Y) meningkat. Kebijakan nyata yang direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan melihat indicator Variabel ini meliputi : a. Peningkatan Kesejahtraan guru b. Guru pengajar sesuai dengan bidang ilmu yang dimiliki c. Pemberian reward dan punishment secara ruti dan berkala
68 d. Menciptakan kondisi kerja tetap harmonis e. Memberikan keleluasaan kerja kepada guru untuk melakukan kreativitas secara mandiri. 2. Peran kompensasi (X2) untuk kinerja guru (Y) Kompensasi (X2) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru (Y) artinya, meskipun kompensasi (X2) ditingkatkan kinerja guru (Y) tidak meningkat. Kebijakan nyata yang direkomendasikan untuk dilaksanakan dengan melihat indicator variable ini meliputi : a. Pemberian kompensasi disesuaikan dengan beban kerja b. Sistem pemberian kompensasi diwujudkan secara transparan dan jelas c. Pemberian kompensasi ekstra kulikuler dioptimalkan sesusi dengan tugasnya d. Sistem kompensasi diterapkan sesuai dengan ketentuan e. Pemberian kompensasi tidak perlu diberikan apabila kinerja guru tidak meningkat, bila kinerja guru meningkat layak mendapatkan kompensasi. 3. Peran iklim organisasi (X3) untuk kinerja guru (Y) Iklim organisasi (X3) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru (Y), artinya meskipun iklim organisasi (X3) ditingkatkan kinerja guru (Y) tidak meningkat kebijakan nyata yang direkomendasikan untuk
Edi Purwanto dilaksanaka dengan melihat undikator variable ini meliputi : a. Ciptakan suasana kerja yang kondusip dalam lingkungan kerja b. Lebih ditingkatkan lagi kebersamaan dalam pelaksanaan tugas c. Pengoptimalan penggunaan sarana dan prasarana kelas d. Hubungan sesame rekan kerja lebih dijaga lagi kebersamaannya e. Wujudkan suasana lingkungan kerja yang aman,nyaman dan tenang. 4. Secara simultan Variabel motivasi (X1), kompensasi (X2), dan iklim organisasi (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja guru (Y) di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. Hal ini didukung pula dengan hasil uji Determinasi sebesar 0,548, dengan demikian diketahui bahwa 54,8% variasi kinerja guru (Y) SMP Muhammadiyah 7 Surakarta dapat dijelaskan dengan motivasi kerja (X1), kompensasi (X2) dan iklim organisasi (X3). Sisanya 45,2% variasi kinerja guru (Y) di SMP Muhammaiyah 7 Surakarta disebabkan karena faktor-faktor lain. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat pengaruh psositif yang signifikan dari motivasi kerja (X1) terhadap kinerja guru (Y) di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta
2. Tidak terdapat pengaruh positif sighnifikan dari kompensasi terhadap kinerja guru (X2) di MUhammadioyah 7 Surakarta 3. Tidak terdpat pengaruh positif signifikan dari iklim organisasi terhadap kinerja guru (Y) di Muhammadiyah 7 Surakarta
69 yang (X2) SMP yang (X3) SMP
4. Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari motivasi kerja (X1), kompensasi (X2), dan iklim organisasi (X3) secara bersama sama terhadap kinerja guru (Y) di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta. B. Saran
Berikut adalah beberapa saranyang dapat dikemukakan terkait dengan penelitian yang telah dilakukan 1. Untuk meningkatkan motivasi guru di SMP Muhammadiyah 7 Surakarta sebaiknya diciptakan kondisi kerja tetap harmonis, pemberian keleluasaan kerja kepada guru untuk melakukan kreatifitas secara mandiri serta peningkatan kesejahtraan guru 2. Untuk pemberian kompensasi (X2) harus lebih ditingkatkan secara berkala dan konsisten dengan mempertimbangkan kinerja guru (Y). Dimana guru yang memiliki kinerja baik layak mendapatkan kompensasi (X2) yang memadai, dan guru yang memiliki kinerja kurang baik wajib mendapatkan sangsi. 3. Untuk mewujudkan terjadinya iklim organisasi (X3) yang baik, sebaiknya diwujudkan adanya suasana kerja yang kondusif, aman, nyaman dan tenang dalm lingkungan kerja,,disamping
70
FORUM AKADEMIKA itu perlu juga ditingkatkan lagi kebersamaan dan hubungan sesama rekan guru yang lebih baik. 4. Untuk mewujudkan kinerja yang lebih baik, sebaiknya para guru bisa meningkatkan tingkat profesionalismenya dan tetapdisiplin dalam jam mengajar di kelas baik jam masuk maupun jam keluar.
Santoso, Singgih (2000), SPSS Versi 10, Mengolah Data Statistik Secara Profesional,, aaaaJakarta: Elex Media Komputindo. Siagian, P, Sondang (2007), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Simamora, Adnan (2001), Manajemen Tenaga Kerja, Yogyakarta: BPFE.
DAFTAR PUSTAKA As’ad, M., (2000), Psikologi Industri, Yogyakarta: Liberty. Gujarati, D.N., (1995), Basic Econometric, 3rd ed. New York: McGrow-Hill, Inc. Hasibuan (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara. Hasibuan, Malayu, S.P. (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Penerbit aaaaBumi Aksara.
Simamora, Henry (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia,Yogyakarta: STIE aaaaYKPN. Simamora, Henry (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: STIE aaaaYKPN. Sugiyono (2008), Metodologi Penelitian Kuantitatif dan R & D, Bandung: Alfabeta. Susilo, Martoyo (2001), Manajemen Sumber Daya Manusia , Yogyakarta: BPFE.
Kuncoro, Mudrajad (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Jakarta: Penerbit aaaaErlangga.
Thoha, Miftah (2000), Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Rajawali Press.
Kuncoro, Mudrajad (2004), Metode Kuantitatif dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi, aaaaYogyakarta: YKPN.
Wirawan (2007), Budaya dan Iklim Organisasi Teori Aplikasi dan Penelitian, Jakarta: aaaaSalemba Empat.
Mangkunegara, Anwar Prabu (2005), Manajemen Sumber Daya Manusia Otganisasi, aaaaCetakan Ketiga, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offiset. M. Manulang (2001), Manajemen Personalia, Jakarta: Ghalia.