PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Empiris PT MISAJA MITRA PATI)
Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Strata-1 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun oleh: SINTA MOEKTI DWI CAHYANI B100130346
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
1
i 2
ii 3
iii 4
PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Empiris Pada PT MISAJA MITRA PATI) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh motivasi, lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan PT Misaja Mitra Pati secara individu dan bersamasama. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan populasi adalah karyawan PT Misaja Mitra Pati dengan jumlah 425 orang dengan menggunakan sampel sebanyak sampel 100 orang. Pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji analisis regresi linier berganda dengan uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). Hasil analisis uji t dapat diperoleh motivasi, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Misaja Mitra Pati secara individu sedangkan hasil uji F dapat diperoleh motivasi, lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Misaja Mitra Pati secara bersama-sama. Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja karyawan Abstract This study aims to analyze the influence of motivation, work environment on employee performance PT Misaja Mitra Pati individually and together. This research method using research type of quantitative approach. This study uses the population is employees of PT Misaja Mitra Pati with the number of 425 people using a sample sample of 100 people. Sampling using random sampling method. Data analysis method used is validity test, reliability test, classical assumption test and multiple linear regression analysis test with t test, F test, and coefficient of determination (R2). The result of t test analysis can be got motivation, work environment influence to employee performance of PT Misaja Mitra Pati individually whereas F test result can be got motivation, work environment influence to employee performance PT Misaja Mitra Pati together. Keywords: Motivation, Work Environment and Employee Performance 1. PENDAHULUAN Setiap perusahaan dalam mencapai tujuannya sangat membutuhkan manusia. Artinya untuk menjalankan aktivitasnya perusahaan membutuhkan tenaga manusia sekalipun jumlahnya sangat minimal misalnya dengan teknologi mesin yang makin canggih penggunaanya tetap membutuhkan bantuan manusia. Walaupun manusia memiliki sifat dan perilaku berbeda, akan tetapi jika memiliki tujuan yang sama maka dengan mudah dapat dikelola sekalipun memiliki perbedaan. 1
Suatu perusahaan harus mampu mengembangan sumber daya manusia (SDM) bagi seluluruh karyawannya agar dapat mencapai tujuannya. Maka dari itu suatu perusahaan harus mempunyai program-program SDM seperti melatih pegawai baru agar dapat bekerja dengan sesuai yang diharapkan dan mengembangkan kemampuan karyawan-karyawan yang ada sehingga prestasi mereka dipersiapkan untuk menerima tanggung jawab yang lebih besar di masa yang akan datang (Armstrong 1988: 207). Kinerja karyawan menurut (Hakim 2006) merupakan suatu hasil kerja yang dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu tersebut bekerja. Semakin meningkatnya tuntutan perusahaan terhadap karyawannya maka peran seorang pemimpin akan semakin terlihat dalam memberikan dorongan (motivasi) pada karyawannya agar bisa bekerja sesuai yang diharapkan. Sehingga seorang pemimpin harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana memotivasi pekerjanya agar bekerja sesuai dengan yang diharapkan (Ranupandojo, Suad H, 1988: 197). Motivasi adalah kesediaan melakukan usaha tingkat tinggi guna mencapai sasaran organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan usaha tersebut memuaskan kebutuhan sejumlah individu (Robins dan Mary, 2005 dalam Reza 2010). Dalam upaya meningkatkan motivasi karyawan atau pekerja, kondisi lingkungan kerja juga merupakan faktor penting dalam meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja. Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung pelaksanaan kerja
sehingga
karyawan memiliki
semangat
bekerja
dan
meningkatkan kinerja karyawan. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lainlain. (Sunyoto, 2013:43).
2
2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel yang termasuk dalam penelitian ini antara lain: a. Motivasi (X1) Menurut Handoko (2011: 252) motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai tujuan. b. Lingkungan Kerja (X2) Menurut Sunyoto (2013: 43) lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang di bebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lain-lain. 2.2 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya tertutup untuk mengungkap variable-vaiabel yang di teliti. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, dengan interval jawaban 1 sampai 5 dengan menyesuaikan pertanyaan yang diajukan. Sebelum kuesioner digunakan untuk pengumpulan data primer, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan berasal dari populasi yang normal. Pengujian ini menggunakan metode One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test dengan membandingkan Asymptotic Significance (probabilitas) dengan taraf signifikansi. Kriteria pengukuran sebagai berikut: 1) Nilai Asymptotic Significance (probalitas) > taraf signifikansi () berarti data sampel berasal dari distribusi normal. 2) Nilai Asymptotic Significance (probalitas) < taraf signifikansi () berarti data sampel berasal dari distribusi tidak normal. Hasil Pengujian normalitas masing-masing variabel ditunjukkan dalam tabel di bawah ini: 3
Tabel 1: Hasil Pengujian Normalitas KolmogorovSig Smirnov (2-tailed) 1,216 0,104
Variabel Undstadardized residual
p-value
Keterangan
P > 0,05
Normal
Sumber: data primer diolah penulis, 2017
Dari basil perhitungan uji Kolmogorov-Smirov dapat diketahui bahwa p-value sebesar 0,104 ternyata lebih besar dari α (0,05), sehingga data tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data yang normal. b. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah variabel independen yang satu dengan variabel independen yang lain dalam model terdapat hubungan yang sempurna atau tidak. Pengujian Multikolinearitas dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1) VIF > 10 terjadi multikolinearitas 2) VIF < 10 tidak terjadi multikolinearitas. Tabel 2: Hasil Pengujian Multikolinieritas Tolerance
VIF
α
Keterangan
Motivasi
0,750
1,333
10
Lingkungan Kerja
0,750
1,333
10
Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas
Variabel
Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00 Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa VIF < 10, sehingga tidak terjadi multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan sebaliknya disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data yang mengandung heteroskedastisitas adalah data crossection, karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas adalah Uji 4
Glejser. Metode uji glejser meregresikan nilai absolute residual dengan variabel bebas. Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu sebagai berikut: 1) Nilai probabilitas > 0,05 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 2) Nilai probabilitas < 0,05 berarti terkena heteroskedastisitas. Ringkasan hasil perhitungan data selengkapnya disajikan pada tabel di bawah ini. Tabel 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel
taraf Sig. signifikansi 0,05 0,518 Motivasi 0,05 0,861 Lingkungan Kerja Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00
Kesimpulan Bebas Heteroskedastisitas Bebas Heteroskedastisitas
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Nilai probabilitas > 0,5 berarti bebas dari heteroskedastisitas. 3.2 Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis ini digunakan untuk menentukan pengaruh variabel Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Persamaan regresi berganda secara umum ditulis: Y = a + b1X1 + b2X2 Dimana: Y
= Variabel Kinerja Karyawan
a
= Konstanta
b1, b2,
= Koefisien regresi partial
X1
= Variabel Motivasi
X2
= Variabel Lingkungan Kerja Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama dapat dilihat dari hasil analisis dari program SPSS 21.00 pada tabel di bawah ini: Tabel 4: Rekapitulasi Regresi Linier Berganda Variabel
Unstandardized Coefficients
(Constant) Motivasi Lingkungan Kerja Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00 5
1,144 0,250 0,192
Berdasarkan hasil perhitungan program komputer SPSS versi 21.00 diperoleh hasil sebagai berikut : Y = 1,144 + 0,250 X1 + 0,192 X2 Berdasarkan persamaan regresi di atas, maka interpretasi dari koefisien masing-masing variabel sebagai berikut: 1) a
=
Konstanta sebesar 1,144 menyatakan bahwa jika variabel
Motivasi (X1), variabel Lingkungan Kerja (X2) dianggap konstan maka Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati akan positif. 2) b1 =
0,250, koefisien regresi
Motivasi (X1) sebesar 0,250 yang
berarti apabila Lingkungan Kerja (X2) konstan, maka dengan adanya peningkatan motivasi semakin tinggi sehingga mengakibatkan kinerja karyawan meningkat. 3) b2 =
0,192, koefisien regresi Lingkungan Kerja (X2) sebesar 0,192
yang berarti apabila peningkatan
Motivasi (X1) konstan, maka dengan adanya
Lingkungan Kerja yang aman dan nyaman sehingga
mengakibatkan Kinerja Karyawan meningkat. b. Uji t Perhitungan untuk menguji keberartian variabel independen Motivasi (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) secara individu. Hasil analisis uji t dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 5: Uji t Keterangan thitung ttabel Sig. Motivasi 2,360 1,985 0,020 Lingkungan Kerja 2,041 1,985 0,044 Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00
Keterangan H1 terbukti H2 terbukti
Uraian hasil uji t sebagai berikut: 1) Uji t yang berkaitan dengan Motivasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Langkah-langkah pengujian : a) Komposisi hipotesis H0 : = 0, berarti tidak ada pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan . H1 : 0, berarti ada pengaruh Karyawan . 6
Motivasi
terhadap Kinerja
b) Level of significant = 0,05 = t /2; (n-k-1)
c) Nilai t tabel
= t 0,025; 100 - 2 - 1 = 1,985 Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel d) Nilai t hitung Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 21.00 dapat diperoleh thitung sebesar 2,360. Daerah tolak
Daerah tolak
Daerah terima Ho
-1,985
1,985
e) Kesimpulan
2,360
Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 2,360 > ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis pertama yang menyatakan “ Motivasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati” terbukti kebenarannya. 2) Uji t yang berkaitan dengan Lingkungan Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) Langkah-langkah pengujian : a) Komposisi hipotesis H0 : = 0, berarti tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. H1 : 0, berarti ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. b) Level of significant = 0,05 c) Nilai t tabel
= t /2; (n-k-1) = t 0,025; 100 - 2 - 1 = -1,985
Ho diterima apabila -ttabel < thitung <-ttabel Ho ditolak apabila thitung > ttabel atau -thitung < -ttabel 7
d) Nilai t hitung Dari hasil perhitungan komputer SPSS versi 21.00 dapat diperoleh thitung sebesar 2,041.
Daerah tolak
Daerah tolak
Daerah terima Ho
1,985 2,041
-1,985
e) Kesimpulan Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari thitung = 2,041> ttabel = 1,985, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis kedua yang menyatakan “Lingkungan Kerja berpengaruh positif signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati” terbukti kebenarannya. c. Uji F Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secata simultan terhadap variabel dependen. Hasil analisis uji F dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 6: Uji F Fhitung
Ftabel
Sig.
Keterangan
9,700 3,090 0,000 Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00
H3 terbukti
Pengujian ini telah dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Ho : b1 = b2 berarti secara simultan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Ha : b1 b2 berarti secara
simultan
ada
pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian: Nilai Fhitung diperbandingkan dengan nilai Ftabel (dengan tingkat signifikansi 5% (= 5%) dan derajat kebebasan df pembilang k – 1(2-1) = 2 dan df penyebut n-k-1 (100-2-1) = 97, sehingga Ftabel bernilai 3,090 maka: Jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha diterima Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima dan Ha ditolak 8
Daerah penerimaan dan penolakan Ho ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut:
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
3,090
9,700
Dari hasil perhitungan yang diperoleh nilai Fhitung sebesar 9,700, angka tersebut berarti Fhitung lebih besar daripada Ftabel sehingga kedua variabel
Motivasi dan
Lingkungan Kerja signifikan mempengaruhi
Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati secara simultan. Berdasarkan hasil analisis ini menunjukkan hipotesis ketiga yang menyatakan “Motivasi dan Lingkungan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati” terbukti kebenarannya d. Uji R2 (koefisien determinasi) Koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R 2 berkisar antara nol sampai satu, semakin mendekati angka satu dapat dikatakan model tersebut semakin baik. Hasil analisis uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel 7: Uji Koefisien Determinasi (R2) R2
R
Keterangan
0,408 0,167 Persentase pengaruh 16,7% Sumber : Data diolah SPSS Versi 21.00 Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien determinasi (R 2) sebesar 0,167, hal ini berarti bahwa variabel independen dalam model ( Motivasi dan Lingkungan Kerja) menjelaskan variasi Kinerja Karyawan di PT. Misaja Mitra Pati sebesar 16,7% dan 83,3% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain di luar model. 3.3 Pembahasan 1. Pengaruh dari Motivasi terhadap Kinerja Karyawan karyawan Motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja. Motivasi kerja seorang karyawan akan dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan faktor
eksternal.
Faktor
internal 9
antara
lain
prestasi,
pengakuan/penghargaan, tanggung jawab, memperoleh kemajuan dan perkembangan dalam bekerja. Faktor eksternal antara lain gaji/upah, hubungan antara pekerja, supervisi teknis, kondisi kerja, kebijaksanaan kantor, dan proses kerja di kantor. Pemberian motivasi oleh atasan berarti telah memberikan kesempatan terhadap karyawan
yang menjadi
bawahannya, sehingga karyawan bisa dan mampu mengembangkan kemampuannya. Motivasi yang diberikan ini juga merupakan dorongan semaksimal mungkin karyawan untuk bekerja.
Semakin Motivasi Kerja
karyawan PT. Misaja Mitra Pati tinggi akan meningkatkan kinerja karyawan kerja. Motivasi kerja yang diberikan PT. Misaja Mitra Pati kepada karyawan berupa penghargaan sangat membantu terhadap peningkatan kinerja karyawan kerja. 2. Pengaruh dari Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan karyawan Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan kerja yang memberikan rasa nyaman bagi
karyawan untuk melakukan aktivitas
pekerjaannya yang pada akhirnya mempengaruhi semangat kerja yang dicapainya. Lingkungan kerja yang baik dan menyenangkan dapat meningkatkan gairah dan semangat kerja dalam instansi juga akan mendorong para karyawan untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga pelaksanaan produksi dalam suatu instansi akan berjalan baik yang pada akhirnya berpengaruh positif terhadap semangat kerja karyawan.
4. PENUTUP 4.1 Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Misaja Mitra Pati. 2. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT Misaja Mitra Pati. 3. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan motivasi dan lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. 4.2 Saran Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa keterbatasan yang menyebabkan penelitian ini memiliki kekurangankekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain: 10
1. Penulis diharapkan mengawasi secara langsung atas pengisian jawaban atau dengan membacakannya, sehingga jawaban dari responden dapat mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Peneliti Yang Akan Datang, diharapkan sebagai referensi bagi peneliti yang akan datang, sehingga akan menyempurnakan kekurangankekurangan atau kelemahan dalam hasil penelitian yang berhubungan dengan Kinerja Karyawan dengan menambah-menambah variabel-variabel untuk melengkapinya, misalnya lokasi, promosi dan lain-lain. 3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan menambah obyek penelitian dan menambah sampel penelitian untuk membuktikan kembali obyek penelitian dalam penelitian ini. 4. Diharapkan perusahaan dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan dengan memperhatikan penghargaan dalam bekerja sebaiknya kita rajin bekerja keras dan berprestasi, pastilah pimpinan akan memberikan motivasi yang lebih berbobot agar kita menjadi karyawan yang baik dan menghargai hasil kerja kita dan tidaklah dipungkiri kalau nantinya kita akan mendapatkan kesempatan menempati jabatan yang dipromosikan. 5. PT. Misaja Mitra Pati dalam usaha meningkatkan kinerja karyawan, maka perusahaan seyogyanya memperhatikan lingkungan kerja berupa kondisi aman, nyaman dan tenang serta komunikasi antar karyawan yang selaras. DAFTAR PUSTAKA Amstrong, M. (1988). Manajemen Sumber Daya Manusia : Seri Pedoman Manajemen. Jakarta: PT Gramedia Jakarta. Andriawan, R., Agus, P., Diah, Y. (2015). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Gudang Sparepart Yamaha Cabang Jember. Artikel Ilmiah. Fakultas Ekonomi. Universitas Jember (UNEJ). Diakses 15 februari 2017 dari alamat http://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/68260/RISKI%20AN DRIAWAN.pdf?sequence=1 Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka. Azizah, N.R. (2016). Pengaruh Kepemimpinan Transformasinal Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Brotoseno Sragen. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
11
Bahari, P.Y. (2016). Pengaruh Stress Kerja dan Lingkungan Kerhja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Kusuma Mulia Palsindo Infitex Klaten. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bambang, K. (1991). Meningkatkan Produktvitas Karyawan. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta. Bonsu, A.C., Anthony. (2014). Effects of Motivation on job Performance of Local Government works in Ghana: A case study Atwima Nwabiagya District Assembly in the Ashanti Region. Vol 2. No 8. Hal: 337-350. Diakses 2 februari 2017 dari alamat http://www.rassweb.com/wpcontent/uploads/PDF/IJMS/Vol-2/Issue-8/Paper%201.pdf Brahmasari. I.A., Agus, S. (2008). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan serta Dampaknya pada Kinerja Perusahaan (Studi kasus pada PT. Pei Hai International Wiratama Indonesia). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol 10. No 2, September 2008: 124-135. Universitas 17 Agustus Surabaya. Diakses 16 februari 2017 dari alamat http://edukasi-aub.net/download/al56.pdf Bungin, B. (2005). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media. Fauzi, M.P. (2012). Pengaruh Upah dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Ungaran Semarang. Srikpsi S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ginanjar, R.A. (2013). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Sleman. Skripsi S1. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses 16 februari 2017 dari alamat http://eprints.uny.ac.id/25614/1/Rodi%20Ahmad%20Ginanjar.pdf. Hakim, Abdul. (2006). Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180. Handoko, T., Hani. (2011). Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia : Teori dan Praktik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Maulida, Diana. (2014). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada Toyota Nasmoco Surakarta). Skripsi S1. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Nitisemito, A.S. (1992). Manajemen Personalia. Ghaila Indonesia: Jakarta. Nitisemito, A.S. (2000). Manajemen Personalian: Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi 3. Ghaila Indonesia: Jakarta.
12
Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan, Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE – Yogyakarta. Ranupandojo, H., Suad, H. (1988). Manajemen Personalia, edisi keempat. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Reza, R.A. (2010). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Skripsi S1. Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro Semarang. Diakses 16 februari 2017 dari alamat http://eprints.undip.ac.id/24466/ Shahzadi at all. (2014). Impact of Employee Motivation on Employee Performance. Vol 6. No 23. ISSN. Hal: 159-166. Diakses 2 februari 2017 dari alamat http://www.iiste.org/Journals/indeks.php/EJBM/ article/viewFile/14794/15276 Siagian, Sondang P. (1995). Teori Motivasi dan Aplikasinya. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Siagian, Sondang P. (1996). Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi pertama cetakan kelima. Jakarta: Bumi Aksara. Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju: Bandung. Sunyoto, Danang. (2013). Teori, Kuesioner, dan Analisis Data Sumber Daya Manusia (Praktik Penelitian). Yogyakarta: CAPS. Supardi, (2005). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UII Press Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Umar, H. (2002). Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
13