JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMUNIKASI PIMPINAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA KANTOR KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) PROPINSI BENGKULU Septi Rindawati Sekolah Ilmu Administrasi Bengkulu Abstract The focus of this study was to determine the effect of motivation and communication with the Office of the General Elections Commission (KPU) Bengkulu province. This research uses quantitative analysis techniques. As for predicting how far the influence between two or more variables, the authors use regression analysis method. The analysis showed significant relationship between the variables of motivation and communication to increase employee job performance. The method used in this study is a survey method. The amount of sample as many as 47 people. The results of this study it can be concluded that there is a significant effect of motivation on the performance stated in the correlation value of 86.2%. In addition, the existence of significant influence on the performance of communication variables were expressed quantitatively correlation coefficient of 60.5%. There is significant motivation and communication jointly on the performance of employees with effect value was 88%. Key word: motivation, communication, job performance
PENDAHULUAN Motivasi merupakan elemen penting dalam mempertahankan, mencapai dan meningkatkan kinerja organisasi, hal ini dikarenakan keefektifan aparatur dalam melakukan pekerjaan mereka dan menghadapi tantangan baik dari dalam maupun dari luar tergantung dari pengaruh yang diterima dari pemimpin mereka. Oleh karenanya seorang pemimpin memiliki peran yang aktif dan akan selalu terlibat dalam masalahmasalah yang ada dalam lingkungan kerjanya. Pemimpin mampu menstimulasi usaha agar aparatur bawahannya lebih kreatif dan inovatif, dengan memberikan perhatian pada kebutuhan aparatur bawahannya dan pengaruh yang ideal. Jika pemimpin berhasil mempengaruhi aparatur bawahannya dengan memotivasi, menjadii inspirator, mestimulasi kretifitas dan menghargai bawahanya maka akan dipastikan aparatur akan bekerja dengan baik, sungguh-sungguh dan loyal pada Dinas, yang pada akhirnya aparatur bawahannya akan tergerak untuk melakukan lebih dari yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, melihat motivasi dan komunikasi yang ada pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu dalam menjalani rutinitasnya sehari-hari berpedoman pada tugas pokok dan fungsi dari masing masing bidang. Komunikasi pemimpin yang ada pada saat ini antara bidang yang satu dengan bidang yang lain sesuai dengan jabatan yang didudukinya, secara objektif komunikasi pimpinan yang dapat mengakomodasikan pekerjaannya dengan kemampuan yang dimilikinya sangat menentukan sekali dalam pencapaian tujuan. Penulis dalam pengamatan sekilas dalam pelaksanaan administrasi kepemerintahan keberadaan pemimpin yang ditugaskan pada suatu instansi itu adalah
245
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
orang-orang yang mampu dan sanggup mengakomodir pelaksanaan tugasnya yang baik oleh bawahan dan memiliki kemampuan untuk membimbing bawahan yang kurang cakap dalam menjalankan tugasnya. Keberhasilan pemimpin suatu instansi dengan memlilki sumber daya manusia yang berkualitas dan berpotensi tinggi akan mencapai keberhasilan. Keberhasilan tersebut akan dapat dicapai apabila dalam pelaksanaannya didukung dengan komunikasi yang terarah. Komunikasi merupakan faktor yang paling penting untuk mempengaruhi keberhasilan kerja, dan menjadi variabel dalam penelitian ini. Berkenaan dengan adanya proses komunikasi maka proses pemberian informasi dari atasan kepada bawahan akan terjadi, dimana pada karyawan akan mengetahui apa yang harus dikerjkan dalam hubungan dengan kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi berfungsi sebagai kontrol organisasi yang maksudnya untuk mengendalikan perilaku anggotanya sesuai dengan hierarki dan panduan formal yang harus dipatuhi oleh karyawan. Sedangkan komunikasi sebagai pendorong motivasi dengan maksud menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka bekerja dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja mereka agar dapat menjadi lebih baik. Namun jika diamati ternyata peningkatan prestasi kerja aparatur pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu tersebut sedang-sedang saja. Dengan kata lain tidak tinggi atau tidak rendah hal ini dapat diindentifikasi dari disiplin kepatuhan jam kerja, juga ditandai dengan adanya kurang menghargai sarana kerja, banyak kesalahan yang cenderung ke pemborosan dan beberapa faktor lain yang merupakan ciri dari rendahnya kinerja aparatur. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi untuk meningkatkan prestasi kerja aparatur tersebut diantaranya “ Sikap Pemimpin” yang komunikatif. Hal ini dapat dilihat pada unit kerja tertentu yang aparaturnya dengan sukarela bekerja giat, bahkan rela kerja lembur bertugas di bawah tekanan yang harus dicapai. Pengamatan sementara yang dapat diidentifikasikan adalah karena sikap pemimpin yang konsisten, konsekuen serta mengayomi, melibatkan aparatur dalam menyusun dan menetapkan target yang hendak dicapai. Disamping itu komunikasi yang efektif untuk memecahkan masalah baik yang bersifat horizontal dan vertikal, sehingga pada setiap bagian atau subdin tidak mudah begitu saja pada masalah yang dihadapi. Pengukuran keberhasilan suatu lembaga pemerintah yang diklasifikasikan dengan kata kinerja, untuk sebagai tolak ukur pekerjaan yang dihaslikan oleh sesorang/kelompok orang sebagai kewajiban dan tanggungjawab dengan memperhatikan kaidah-kaidah atau aturan-aturan berlaku. Sebagaimana dalam penilaian pekerjaan terdiri dari berbagai aspek dalam pelaksanaan pekerjaan yang tertuang dalam bentuk kesetiaan, prestasi kerja, tanggungjawab, ketaatan, kejujuran, kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan. Penulis dalam pengamatan sekilas dalam pelaksanaan administrasi kepemerintahan keberadaan pemimpin yang ditugaskan pada suatu instansi itu khususnya pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu dapat diidentifikasi masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Pimpinan dalam mengakomodasi pelaksanaan tugasnya kepada bawahan belum maksimal khususnya dalam membimbing bawahan yang kurang cakap dalam menjalankan tugasnya. 2. Peningkatan prestasi kerja aparatur pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu tersebut sedang-sedang saja dengan kata lain tidak tinggi atau tidak rendah hal ini dapat diindentifikasi dari disiplin kepatuhan jam kerja, juga ditandai dengan adanya kurang
246
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
menghargai sarana kerja, banyak kesalahan yang cenderung ke pemborosan dan beberapa faktor lain yang merupakan ciri dari rendahnya kinerja aparatur. 3. Sikap Pemimpin yang kurang komunikatif. Hal ini dapat dilihat pada unit kerja tertentu yang aparaturnya dengan sukarela bekerja giat, bahkan rela kerja lembur bertugas dibawah tekanan yang harus dicapai. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang tersebut diatas, penulis akan melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu” TINJAUAN PUSTAKA Peranan Motivasi Dalam Organisasi Organisasi pada hakekatnya adalah terdiri dari kumpulan orang-orang bersama unsur-unsur lainnya yang disusun dan diatur sehingga merupakan kesatuan yang teratur untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Orang-orang yang bekerja dalam organisasi dapat berada dalam posisi pimpinan, maupun bawahan. Apabila bawahan telah menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dengan baik, itu adalah memang yang diharapkan. Jika tugas yang dibebankan kepada bawahan tidak dapat terlaksana dengan baik, maka kita perlu mengetahui sebab sebabnya. Hal ini mungkin karena memang pegawai tersebut tidak mampu menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan, tetapi mungkin juga karena pegawai tersebut tidak mempunyai dorongan atau motivasi untuk bekerja dengan baik. Oleh karena itu yang menjadi tugas dari seorang pimpinan untuk bisa memberikan motivasi (dorongan) kepada bawahannya agar dapat bekerja sesuai dengan keinginan pimpinan. Mereka yang bekerja pada organisasi mengharapkan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup dari pekerjaan tersebut. Organisasi perlu sekali memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan maupun keinginan para pegawai. Keinginan memperoleh uang jelas merupakan rangsangan yang bersifat nyata. Jadi, memang tidak perlu disangsikan lagi bahwa uang merupakan suatu hal yang berharga bagi seseorang untuk mendorong dalam mewujudkan apa yang diinginkan. Salah satu bentuk motivasi dapat dinyatakan dalam wujud uang, karena uang merupakan suatu bentuk kesejahteraan yang diberikan kepada para pegawai dalam rangka memotivasi atau mendorong pegawai untuk bekerja lebih baik. Pengertian kesejahteraan bagi pegawai adalah "Setiap pelayanan atau kenikmatan hidup yang diberikan oleh pimpinan atau organisasi". Selain kesejahteraan, wujud motivasi itu dapat berupa pemberian penghargaan atas pelaksanaan tugas dengan baik. Apabila seseorang pegawai mampu bekerja dan melaksanakan tugas dengan baik, pimpinan wajib memberikan penghargaan kepada yang bersangkutan. Penghargaan itu dapat terbentuk sebagai berikut: 1. Pujian yang dinyatakan dengan kata-kata. 2. Pujian yang dinyatakan secara tertulis dalam bentuk piagam atau tanda penghargaan satya lencana dan sejenisnya. 3. Percepatan kenaikan gaji berkala 4. Promosi kenaikan pangkat atau jabatan. 5. Pemberian barang yang bermanfaat bagi yang bersangkutan dalam pelaksanaan tugas.
247
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Sehubungan dengan tingkah laku bawahan dalam kehidupan organisasi harus berorientasi pada tugas, maka tingkah laku bawahan yang biasanya didorong oleh keinginan untuk mencapai tujuan harus diamati, diawasi, dan diarahkan dalam pelaksanaan tidak boleh bertentangan dengan norma atau sistem nilai dan segala ketentuan yang tugas mereka guna mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan, ada dalam kehidupan organisasi. Jadi untuk itu diperlukan pengetahuan dan kemampuan teknik untuk menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi atau dorongan bagi mereka untuk berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh organisasi. Menurut Maslow ada lima macam kebutuhan manusia seperti yang dikutip oleh Zainun (1989) mengai Lima jenjang kebutuhan pokok manusia tersebut adalah : a. Kebutuhan-kebutuhan dasar manusia sehari-hari untuk makan, minum, berpakaian, bertempat tinggal, dan kebutuhan-kebutuhan fisik lainnya (Physical Needs). b. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupannya dengan segala aspeknya (Safety Needs). c. Kebutuhan-kebutuhan untuk disukai dan menyukai, disenangi dan menyenangi, dicintai, dan mencintai, kebutuhan untuk bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbahasa dan bernegara, menjadi anggota kelompok yang lebih besar (Socian Needs). d. Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan dan pengakuan. (The Needs for Esteem). Kebutuhan-kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan, keagungan, kekaguman, dan kemasyhuran sebagai seorang yang mampu dan berhasil untuk mewujudkan bakatnya, dengan hasil prestasi yang luar biasa (he Needs for Self Actualization). Selain itu, untuk para pegawai pada suatu organisasi dapat juga dilakukan dengan melalui pengembangan, yang mana pengembangan itu dapat berupa pendidikan dan latihan. Kellogg dalam Moekijat (1992:13), merumuskan pengembangan sebagai berikut: "Suatu perubahan dalam orang-suatu perubahan yang menguntungkan yang memungkinkan dia bekerja lebih efektif. Hasil pengembangan cara seorang manajer mengetahui hal itu terjadi adalah bahwa pegawai memiliki pengetahuan atau informasi baru, dapat menerapkan pengetahuan lama dengan cara yang baru, atau mempunyai minat yang lebih besar untuk menerapkan apa yang ia ketahui". Efisiensi suatu organisasi sangat tergantung baik buruknya pengembangan anggota organisasi itu sendiri. Tujuan ini dapat tercapai dengan baik apabila pegawai-pegawainya dilatih secara sempurna. Latihan-latihan yang diberikan pada pegawai, biasanya akan dapat mendorong para pegawai bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan karena pegawai-pegawai yang telah dilatih, lebih mengetahui dengan baik tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Adapun untuk mengetahui adanya suatu kemajuan atau tidak, yaitu menggunakan sistem penilaian. Sistem penilaian ini akan memberikan gambaran tentang tinggi rendahnya prestasi kerja dari pegawai, yang akan mempengaruhi produktivitas kerja pegawai. Faktor-faktor yang biasa dipakai untuk penilaian adalah: “Kuantitas dan kualitas pekerja, kerja sama, kepemimpinan, kehati-hatian, pengetahuan mengenai jabatannya, kerajinan, kesetiaan, dapat tidaknya diandalkan, dan inisiatif”.
248
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Jadi apapun yang dilakukan oleh seorang atasan dalam menggerakkan bawahan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diharapkan pada akhirnya dapat memberikan kepuasan kerja kepada bawahan. Kepuasan kerja itu sendiri dapat terwujud apabila kebutuhan yang ada pada diri setiap bawahan dapat terpenuhi. Jadi, perlu dipahami bahwa kebutuhan yang dimiliki seseorang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dan kebutuhan yang paling kuat. Suatu saat tertentu akan terjadi daya pendorong yang menggerakan (memotivasi) seseorang untuk berperilaku kearah tercapainya tujuan. Sehingga, dalam hal ini dapat dimengerti betapa pentingnya motivasi dalam kehidupan organisasi. Seorang atasan atau manajer dapat dikatakan berhasil dalam menggerakan bawahan, apabila menciptakan motivasi yang tepat bagi bawahannya dalam suatu organisasi. Para peneliti seperti Argyris, Mc Gregor, dan Maslow yang diterjemahkan oleh f-liedjrachman Ranupandjoyo, Suad Husnan (1996:234) berpendapat bahwa motivasi pegawai tidak hanya uang ataupun keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk peningkatan produktivitas kerja dan pekerjaan yang mempunyai arti. "Motivasi yang penting bagi pegawai menurut model ini adalah pengembangan tanggung jawab bersama untuk mencapai tujuan organisasi dan anggota-anggota organisasi, dimana setiap pegawai menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuan mereka". Pengertian Komunikasi Menurut Kreitner dan Kinicki (2000:429) mendefinisikan bahwa; Communication is defined as the excchange of informasion between a sender and a receiver, and the inference (perception) of meaningbetween the individuals involved” kamunikasi dapat diartikan sebagai pertukaran informasi antara pengirim dan si penerima, serta kesimpulan(persepsi) dari arti antara individu-individu yang terlibat di dalam proses komunikasi tersebut. Sementara menurut pendapat Raymond (1996: 5) menyatakan bahwa : “ Communication is essential to all organization, extermely, a bussiness can not survive if it doesn’ communicatte and efficiently, customer will go else where, if they can not their field correctly and quickly, or they have to waste valuable time trying to diciphere message intermally a bussiness will fail if a employee recive confusing memos, report, instruction or other messages. A misinterpreted memo can create costly delays a poorly writen repor can lead to someone wrong decision, confusing instruction can cost injure, the distrution of defencive equiment on product unless of unimportant account”. Komunikasi merupakan faktor yang paling penting untuk mempengaruhi peningkatan kinerja, dan menjadi varibel dalam penelitian ini. Bekenaan dengan adanya proses komunikasi, maka proses pemberian informasi dari atasan kepada bawahan akan terjadi, dimana para karyawan akan mengetahui apa yang harus dikerjkan dalam hubungan dengan usaha kerjasama untuk mencapai tujuan organisasi. Komunikasi berfungsi sebagai kontrol organisasi yang maksudnya untuk mengendalikan perilaku anggotanya sesuai dengan hierarki dan paduan formal yang harus dipatuhi oleh para karyawan. Sedangkan komunikasi sebagai pendorong motivasi maksudnya adalah menjelaskan kepada karyawan apa yang harus dilakukan, bagaimana mereka mengerjakan dengan baik, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki kinerja mereka agar dapat menjadi lebih baik. Fungsi komunikasi sebagai pengungkapan emosional maksudnya adalah bagaimana para karyawan menunjukkan rasa kecewa atau rasa puas mereka terhadap pemenuhan kebutuhan sosial mereka. Akhirnya fungsi komunikasi sebagai informasi
249
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
yang maksudnya adalah bagaimana informasi yang diperlukan individu atau kelompok untuk mengambil keputusan dengan meneruskan data untuk mengenali dan menilai alternatif pilihan. Sebagaimana telah dikemukakan pentingnya komunikasi dan langkah-langkah dari proses komunikasi, berikut ini akan dibahas tipe-tipe komunikasi yang secara khusus mengenai komunikasi administrasi. Tipe-tipe yang mempengaruhi anggota organisasi dan disahkan secara Komplementer sehingga komunikasi menjadi efektif adalah : 1. Komunikasi formal dan informal 2. Komunikasi ke atas, kebawah dan horizontal 3. Komunikasi lisan dan tertulis 4. Komunikasi non verbal Lebih lanjut dapat disampaikan bahwa komunikasi formal dilakukan secara resmi melalui jaringan struktur organisasi, sedangan komunikasi informal adalah dilakukan melalui wadah yang sebenarnya dari jaringan-jaringan pesanan, wahana yang dapat membantu mencapai tujuan organisasi. komunikasi keatas (upward communication) yang dianjurkan adalah keterbukaan, mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan survey semangat kerja, sedangkan komunikasi ke bawah (donward communication) mencakup pemberian pedoman, instruksi-instruksi, perintah-perintah dan peringatan. Komunikasi horizontal (horizotal communication) adalah suatu komunikasi yang memungkiinkan untuk melakukan koordinasi antar anggota. Dari semua hal yang telah dikemukakan dan disampaikan dalam penjelasan , maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi suatu sarana atau wahana dalam memberikan petunjuk pada suatu organsasi atau kelompok agar dapat berjalan sebagaimana mestinya dilakukan oleh orang-orang yang terlibat didalamnya untuk mencapai tujuan organisasi. C. Pengertian Prestasi Kerja Organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan yang menyangkut sumber daya manusia, selajutnya sumber daya manusia mempengaruhi bentuk sebuah organisasi. Pengaruh organisasi adalah atribut yang mencerminkan kondisi organisasi saat ini dan masa yang akan datang. Audit situasional haruslah mendaftar karasteristik organisasi, sebelum menentukan program – program sumber daya manusia yang paling tepat dan akurat. Sumber daya manusia haruslah selaras dengan analisis organisasional antara lain : Tujuan organisasi, sumber dayanya, iklim organisasi dan struktur orgasisasinya. Menurut John Westerman dan Pauline Donughue (1992 :160-161) : “Orang–orang yang berada didalam suatu organisasi perlu mengetahui apa yang mereka harapkan, bagaimana pengukurannya, dan yang terpenting lagi bagaimana perkembangannya, dengan tujuan untuk meningkatkan kecakapan seseorang dan meningkatkan nilai tambah, mengidentifikasi kesulitan – kesulitan yang membatasi peningkatan guna mencapai yang telah diproyeksikan “. Pendapat lain mengenai penilaian prestasi kerja ( perfomance apprasial ) adalah proses melalui mana organisasi – organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan – keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka ( Pandji Anaroga, 1995: 109 ).
250
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Baik buruknya kondisi suatu organisasi secara keseluruhan akan terlihat dari hasil kerja atau prestasi pegawainya dalam bentuk produktivitas. Prestasi pegawai tersebut merupakan suatu aspek penting dalam sumber daya manusia, prestasi kerja dapat diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau tampilan kerja. Menurut Dharma (1991) prestasi kerja adalah sesuatu yang dikerjakan atau produk/jasa yang dihasilkan atau diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Dalam setiap instansi apakah instansi pemerintah atau non pemerintah dari berbagai jenis dan bentuk usahanya, maka prestasi kerja ditetapkan untuk mencapai tujuan organisasi melalui efisiensi dan efektivitas. Apabila masalah efektivitas di analisis dari sudut pandang individu pada pegawai, akan organisasi. Untuk mencapai prestasi kerja yang diinginkan, selanjutnya diperlukan penilaian terhadap prestasi kerja. H. Pengajuan Hipotesis Hipotesis adalah merupakan suatu jawaban atau dugaan sementara untuk pernyataan yang tentative atau dugaan yang mungkin benar atau salah. HO akan ditolak jika salah, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. Hipotesa Yang dapat penulis kemukakan sebagai berikut : a. Hipotesis Nol (Ho) < 0 : tidak terdapat hubungan dan pengaruh antara : 1. Variabel X1 (motivasi), dengan variabel Y (prestasi karyawan) 2. Variabel X2 (komunikasi) dengan variabel Y (prestasi keryawan) b. Hipotesis Alternatif (Ha)> 0 : terdapat hubungan dan pengaruh antara variabel X1 (motivasi), X2 (komunikasi) dengan variabel Y (prestasi kerja karyawan). METODE PENELITIAN Populasi Dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi menurut J.Supranto adalah obyek yang menjadi sasaran penelitian, sementara sampel adalah sebagian dari populasi yang berfungsi sebagai referensi dari populasi. Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu berjumlah 48 orang. Sedang yang dimaksud dengan sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang diambil dari seluruh objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu”. (M. Ali : 1984,54). Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka penulis menyimpulkan bahwa sampel adalah : sebagian dari pada populasi yang dianggap akan dapat mewakili dan mampu mencerminkan keadaan mayoritas dari populasi. Maka sampel diambil adalah sebagian dari total populasi yaitu sebanyak 47 orang kecuali peneliti. Instrumen Penelitian/ Alat Pengumpulan Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian ini adalah subyek darimana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 1992, 102), data dalam penelitian ini dapat digolongkan menjadi dua, yaitu : 1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari objek penelitian secara langsung pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu.
251
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
2.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lainnya yang erat hubungannya dengan penelitian ini. Di dalam penelitian ini penulis menggunakan 4 (empat metode) pengumpulan data yaitu : 1. Metode Kuesioner. Merupakan teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian ini. Kuesioner disebarkan kepada seluruh pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu. 2. Metode Observasi. Yaitu mengumpulkan data dengan cara pengamatan langsung pada Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu. 3. Metode wawancara Untuk melengkapi data-data yang sudah diperoleh, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang karyawan pada Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu. 4. Studi Pustaka dan Dokumentasi Yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, peraturan perundang-undangan dan bahan bacaan lainnya yang erat hubungannya dengan penelitian ini.
Teknik Analisa Data 1. Teknik Pengolahan Data Data-data yang diperoleh dengan menggunakan angket kemudian masing-masing pertanyaan diberi alternatif jawaban dengan nilai skor adalah sebagai berikut : - Apabila responden menjawab a maka diberi skor 5. - Apabila responden menjawab b maka diberi skor 4 - Apabila responden menjawab c maka diberi skor 3 - Apabila responden menjawab d maka diberi skor 2 - Apabila responden menjawab e maka diberi skor 1 Kemudian diperiksa dan diediting, selanjutnya diolah dan didistribusikan sesuai dengan variabel-variabel penelitian. Untuk mendeskripsikan data dalam penelitian ini setiap variabel dibagi ke dalam 5 kelompok dengan melakukan kategorisasi selengkapnya dijelaskan dalam tabel berikut ini: Tabel 1. Penilaian Instrumen Penelitian No Kategori Nilai Skor 1
Sangat Setuju
5
2 3.
Setuju Cukup Setuju
4 3
4
Tidak Setuju
2
5
Sangat Tidak setuju
1
252
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
2. Teknik Analisa Data Untuk dapat mengukur pengaruh motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu, penulis terlebih dahulu melakukan : a. Uji Validitas dan Reliabilitas b. Analisa Koefisien Kolerasi c. Analisis Regresi Untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi (X1) dan komunikasi (X2) terhadap prestasi kerja (Y) dengan rumus sebagai berikut : Y =α0 + β1 X1 + β2 X2 +ε Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui apakah regresi linier berganda yang didapat dari penelitian, ada artinya jika dipakai untuk membuat kesimpulan tentang hubungan antara Y dari X1 dan X2, maka dipergunakan pengujian persamaan regresi linier berganda dengan rumus hipotesis : kriteria uji F: Ho : Tidak terdapat Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y : Terdapat Pengaruh X1 dan X2 Terhadap Y H1 Dengan Ketentuan : Jika F hitung > F tabel (α = 5 %) maka Ho : di Tolak Jika F hitung < F tabel (α 5%) maka Ho diterima α = 5% Untuk Tolak Ho jika ho jika thit ≥ t (1-1/2α : n-k-1) pada taraf signifikansi menentukan berapa kuatnya hubungan antara variabel tersebut, secara partial dilakukan dengan Uji t : : Koefisien regersi tidak signifikan Ho Ho : Koefisien regresi adalah signifikan Dengan ketentuan : (berdasarkan nilai t) Jika t hitung > t tabel 0,05 (dk=n-2) maka Ho : di tolak Jika t hitung < t tabel 0,05 (dk= n-2) maka Ho : di terima Koefisien Determinasi Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja, dapat dicari dengan menghitung koefisien determinasi dengan rumus: R2 adalah koefisien penentu yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang mempunyai nilai paling kecil 0% dan nilai yang paling besar adalah 100%, analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar variabel independen memberikan pengaruh terhadap variebel dependen. Uji Hipotesis. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja sebab kalau tidak berkorelasi maka dengan motivasi dan komunikasi pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu tak akan mempengaruhi terhadap prestasi kerja. hitung dan uji F Tes ini dilakukan untuk membuktikan benar tidaknya suatu hipotesis. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan sebesar 5% (95% tingkat kepercayaan).
253
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Deskripsi Operasional Variabel 1. Prestasi kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja seorang pegawai ,merupakan dasar prestasi kerjanya, dalam arti seorang pegawai yang berhasil melaksanakan pekerjaannya dengan baik dengan indikator sbb: - Kemampuan meyelesaikan tugas dan pekerjaan secara tepat waktu - Kesanggupan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan lebih baik - Kemamapuan untuk mencari metode dan cara sendiri dalam melaksanakan pekerjaan. - Kemampuan menggunakan fasilitas kantor yang tersedia dengan volume pekerjaan yang dikerjakan. - Keseriusan dalam melaksanakan pekerjaan tanpa membedakan jumlah dan jenisnya. 2. Motivasi. Dalam penelitian ini adalah dorongan yang diberikan pimpinan berupa penghargaan/ganjaran pada pegawai yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang di sebut bekerja. Dan dikelompokkan dengan indikator sbb: - Dorongan untuk memenuhi kebutuhan - Dorongan untuk maju - Dorongan untuk dihargai - Dorongan untuk pengembangan karier 3. Komunikasi diartikan sebagai pertukaran informasi antara pengirim dan si penerima, serta kesimpulan(persepsi) dari arti antara individu-individu, Dalam penelitian ini dengan indikator : - Komunikasi keatas (upward communication) yaitu adanya keterbukaan, mendengarkan keluhan-keluhan karyawan dan survey semangat kerja, - Komunikasi ke bawah (donward communication) yaitu adanya pemberian pedoman, instruksi-instruksi, perintah-perintah dan peringatan. - Komunikasi horizontal (horizotal communication) yaitu adanya suatu komunikasi yang memungkiinkan untuk melakukan koordinasi antar anggota. Kepegawaian Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu Dalam menjalankan tugas-tugas yang ada, Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu didukung oleh pegawai sebanyak 49 orang. Dengan jumlah pegawai yang cukup banyak ini tentunya dapat mendukung pelaksanaan seluruh tugas yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu Gambaran Kekuatan pegawai sebagai pelaksanaan tugas pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 2. Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan Kepangkatan No Golongan Kepangkatan Jumlah % 1 IV/a sd IV/d 9 19,35 2 III/a sd III/d 18 58,06 3 II/a sd II/d 6 19,35 4 I/a sd I/d 1 3,23 Jumlah 49 100 Sumber : Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu Keadaan kepegawai dilihat berdasarkan golongan kepangkatan yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu menunjukkan sudah mempunyai masa kerja dan pengalaman kerja yang cukup baik untuk menjalankan
254
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
pelaksanaan pekerjaan yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum propinsi Bengkulu . Untuk melihat kepegawaian berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 3. Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Golongan Kepangkatan Jumlah % 1 S2 1 3,22 2 S1 18 58,06 3 D3 6 19,35 4 SLTA 5 16,12 5 SLTP 1 3,22 Jumlah 49 100 Sumber : Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu Dilihat dari tingkat pendidikan formal yang telah ditempuh pegawai di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu dengan tingkat pendidikan sarjana (D3 s/d S2) berjumlah 50 orang atau sudah lebih dari 60% sudah cukup memiliki SDM untuk menjalankan pelaksanaan pekerjaan yang ada di Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Propinsi Bengkulu HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Diskriptif Hasil analisis data yang yang telah dilaksanakan dilapangan sesudah diolah melalui perangkat lunak SPSS 15 di dapat analisis tanggapan responden terhadap variable-variabel di uraikan sebagai berikut: Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Motivasi Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas terhadap semua variabel yang menjadi ukuran dalam motivasi pimpinan ini. Hasil uji validitas variabel X1 (motivasi pimpinan) dapat dilihat hasil perhitungan validitas dijelaskan sebagai berikut: . Uji Validitas Variabel Motivasi Pimpinan (X1) Dari hasil perhitungan untuk variabel X1 yang diperoleh tersebut dapat disusun hasil validitas seperti terlihat tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)
X1_1 X1_2 Spear man's rho
X1 _1
X1 _2
X1_3
Correlati on 1.00 .764( .406(* Coefficie 0 **) *) nt Sig. (2. .000 .005 tailed) N 47 47 47 Correlati .764( 1.00 on .309(*) **) 0 Coefficie
255
X1_7
Total _X1
X1_4
X1_5
X1_6
.809(* *)
.830(* *)
.736(* .764( .875( *) **) **)
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
.770(* *)
.822(* *)
.780(* 1.00 .903( *) 0(**) **)
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
nt Sig. (2.000 . .035 .000 .000 tailed) N 47 47 47 47 47 X1 Correlati _3 on .406( .309( .524(* 1.000 .361(*) Coefficie **) *) *) nt Sig. (2.005 .035 . .000 .013 tailed) N 47 47 47 47 47 X1 Correlati _4 on .809( .770( .524(* .782(* 1.000 Coefficie **) **) *) *) nt Sig. (2.000 .000 .000 . .000 tailed) N 47 47 47 47 47 X1 Correlati _5 on .830( .822( .782(* .361(*) 1.000 Coefficie **) **) *) nt Sig. (2.000 .000 .013 .000 . tailed) N 47 47 47 47 47 X1 Correlati _6 on .736( .780( .682(* .733(* .286 Coefficie **) **) *) *) nt Sig. (2.000 .000 .052 .000 .000 tailed) N 47 47 47 47 47 X1 Correlati _7 on .764( 1.00 .770(* .822(* .309(*) Coefficie **) 0(**) *) *) nt Sig. (2.000 . .035 .000 .000 tailed) N 47 47 47 47 47 Tot Correlati al_ on .875( .903( .540(* .897(* .900(* X1 Coefficie **) **) *) *) *) nt Sig. (2.000 .000 .000 .000 .000 tailed) N 47 47 47 47 47 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
256
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
.000
.
.000
47
47
47
.286
.309( .540( *) **)
.052
.035
.000
47
47
47
.682(* .770( .897( *) **) **) .000
.000
.000
47
47
47
.733(* .822( .900( *) **) **) .000
.000
.000
47
47
47
1.000
.780( .846( **) **)
.
.000
.000
47
47
47
.780(* *)
1.00 .903( 0 **)
.000
.
.000
47
47
47
.846(* .903( *) **)
1.00 0
.000
.000
.
47
47
47
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Tampilan tabel di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47 . Dan untuk variabel yang dinyatakan valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**) yang artinya variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada Tabel diatas yang dinyatakan valid sangat valid. Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas di bawah ini : Tabel 5. Reliability Variabel Motivasi Cronbach's Alpha
X1_1 X1_2 X1_3 X1_4 X1_5 X1_6 X1_7
N of Items .799 8 Item-Total Statistics Scale Cronbach's Scale Mean Variance if Corrected Alpha if if Item Item Item-Total Item Deleted Deleted Correlation Deleted 24.22 27.849 .677 .875 24.62 26.159 .800 .862 24.42 29.024 .490 .889 24.74 24.931 .830 .857 24.60 25.184 .766 .864 24.94 24.711 .751 .865 25.10 23.765 .812 .858
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s = 0,799 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan rebialitasnya secara nyata validitas. 4. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Komunikasi Untuk mengukur apa yang harus diukur maka digunakan hasil uji validitas terhadap semua variabel yang menjadi ukuran dalam penelitian ini. Hasil uji validitas variabel X1 (motivasi) dan Variabel komunikasi (X2 ) serta Variabel prestasi kerja (Y) dapat dilihat hasil perhitungan validitas dijelaskan sebagai berikut: . Uji Validitas Variabel Komunikasi (X2) Dari hasil perhitungan untuk variabel X2 yang diperoleh tersebut dapat disusun hasil validitas seperti terlihat tabel 6 berikut ini :
257
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Tabel 6. Validitas Komunikasi Correlations
Spear man's rho
X2_ Correlatio 1 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 2 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 3 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 4 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 5 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 6 n Coefficien t Sig. (2tailed) N X2_ Correlatio 7 n Coefficien t Sig. (2tailed) N Tot Correlatio al_ n X2 Coefficien
X2_1
X2_2
1.000
.780(* *)
.
X2_3
Total_ X2
X2_4
X2_5
X2_6
X2_7
.132
.881(**)
.930(**)
.626(**)
.930(**)
.952(* *)
.000
.375
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.780(* *)
1.000
.062
.710(**)
.759(**)
.548(**)
.759(**)
.840(* *)
.000
.
.680
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.132
.062
1.000
.243
.151
-.059
.151
.292(* )
.375
.680
.
.100
.311
.694
.311
.046
47
47
47
47
47
47
47
47
.881(* *)
.710(* *)
.243
1.000
.772(**)
.408(**)
.772(**)
.871(* *)
.000
.000
.100
.
.000
.004
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.930(* *)
.759(* *)
.151
.772(**)
1.000
.652(**)
1.000(* *)
.937(* *)
.000
.000
.311
.000
.
.000
.
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.626(* *)
.548(* *)
-.059
.408(**)
.652(**)
1.000
.652(**)
.642(* *)
.000
.000
.694
.004
.000
.
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.930(* *)
.759(* *)
.151
.772(**)
1.000(* *)
.652(**)
1.000
.937(* *)
.000
.000
.311
.000
.
.000
.
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.952(* *)
.840(* *)
.292(*)
.871(**)
.937(**)
.642(**)
.937(**)
1.000
258
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
t Sig. (2tailed) N
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
.000
.000
.046
.000
.000
.000
.000
.
47
47
47
47
47
47
47
47
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Tampilan tabel di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47. Dan untuk variabel yang dinyatakan valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**) yang artinya variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada Tabel diatas semuanya dinyatakan sangat valid. Uji Reabilitas Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas dibawah ini : Tabel 7. Uji Reabilitas Variabel Komunikasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha
X2_1 X2_2 X2_3 X2_4 X2_5 X2_6 X2_7
Scale Mean if Item Deleted 20.30 20.40 20.36 20.48 20.48 20.44 21.06
N of Items
.794 8 Item-Total Statistics Scale Cronbach's Variance if Corrected Alpha if Item Item-Total Item Deleted Correlation Deleted 19.888 .849 .848 22.408 .707 .869 19.949 .835 .850 20.581 .774 .858 23.765 .438 .898 23.598 .471 .894 20.343 .701 .868
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s = 0,794 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan reliabialitasnya secara nyata validitas. Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Prestasi Kerja Y Analisis untuk variabel Y yang diperoleh tersebut dapat disusun hasil korelasi valid dan tidak valid seperti terlihat 8 tabel berikut ini :
259
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Tabel 8. Hasil Uji Validitas Variabel Prestasi Kerja (Y) Correlations Y_1 Spear man's rho
Y_1 Correlation Coefficient
Y_2
Y_3
Y_4
Y_5
Y_6
Y_7
Tot al_ Y
Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2tailed) N
Y_2
Y_3
1.000
.754(* *)
.312(* )
.765(**)
.785(**)
.
.000
.033
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.754(**)
1.000
.204
.702(**)
.741(**)
.725(**) .734(**)
.890(**)
.000
.
.169
.000
.000
.000
.000
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.312(*)
.204
1.000
.417(**)
.205
.136
.227
.432(**)
.033
.169
.
.004
.167
.363
.125
.002
47
47 .702(* *)
47 .417(* *)
47
47
47
47
47
1.000
.751(**)
.550(**) .575(**)
.857(**)
.000
.000
.004
.
.000
.000
.000
.000
47
47 .741(* *)
47
47
47
47
47
47
.205
.751(**)
1.000
.544(**) .636(**)
.847(**)
.765(**)
.785(**)
Y_4
Y_5
Y_6
Y_7
Total_Y
.729(**) .621(**)
.895(**)
.000
.000
.167
.000
.
.000
.000
.000
47
47 .725(* *)
47
47
47
47
47
47
.136
.550(**)
.544(**)
1.000 .540(**)
.770(**)
.729(**) .000
.000
.363
.000
.000
.
.000
.000
47
47 .734(* *)
47
47
47
47
47
47
.227
.575(**)
.636(**)
.540(**)
1.000
.795(**)
.621(**) .000
.000
.125
.000
.000
.000
.
.000
47
47
47
47
47
47
47
47
.895(**)
.890(* *)
.432(* *)
.857(**)
.847(**)
.770(**) .795(**)
1.000
.000
.000
.002
.000
.000
.000
.000
.
47
47
47
47
47
47
47
47
* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Tampilan tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa semua variabel yang diuji dengan rumus validitas dinyatakan valid karena hasil nilai r hitung yang diperoleh lebih besar dari nilai r tabel yaitu 0, 288 untuk N = 47. Dan untuk variabel yang dinyatakan valid tersebut ditandai dengan (*) dan sangat valid tanda dua bintang (**) yang artinya variabel tersebut memiliki nilai yang dinyatakan valid "sangat tinggi". Pada Tabel diatas
260
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
yang dinyatakan semua pertanyaan adalah sangat valid terlihat semua pertanyaan bertanda (**). Uji Reabilitas Variabel Prestasi Kerja Untuk pengujian skala pengukuran dilakukan dengan pendekatan Cronbach’s Alpha hasil analisis tersebut digambarkan dalam table reabilitas dibawah ini Tabel 9. Uji Reabilitas Variabel Prestasi Kerja Cronbach's Alpha
Y_1 Y_2 Y_3 Y_4 Y_5 Y_6 Y_7
Scale Mean if Item Deleted 26.04 26.42 26.24 26.48 26.20 26.68 26.26
N of Items .790 8 Item-Total Statistics Scale Cronbach's Variance if Corrected Alpha if Item Item-Total Item Deleted Correlation Deleted 23.876 .735 .824 22.412 .821 .811 26.145 .390 .859 22.336 .735 .820 22.653 .679 .827 23.528 .522 .848 26.400 .355 .863
Hasil analisis dengan pendekatan perangkat lunak SPSS 15 didapat Cronbach’s = 0,790 dan r tabel = 0,288. ini menunjukan skala pengukuran dinyatakan reliabialitasnya secara nyata validitas. B. Analisis Uji Korelasi Variabel Motivasi dan Variabel Komunikasi Terhadap Variabel Prestasi Kerja Hasil korelasi motivasi kerja pegawai, komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai selengkapnya dijelaskan dalam gambar berikut ini. Tabel 10. Hasil Korelasi Motivasi, Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja
Spearma n's rho
Total_X Correlation 1 Coefficient Sig. (2-tailed) N Total_X Correlation 2 Coefficient Sig. (2-tailed) N
261
Total_X 1
Total_X 2
Total_Y
1.000
.586(**)
.933(**)
. 47
.000 47
.000 47
.586(**)
1.000
.646(**)
.000 47
. 47
.000 47
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
Total_Y Correlation .933(**) .646(**) Coefficient Sig. (2-tailed) .000 .000 N 47 47 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
1.000 . 47
Tampilan tabel di atas menunjukan hasil analisis dengan mengunakan rank spearman’s rho didapat hubungan motivasi kerja pegawai dan komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu secara nyata ada hubungan yang erat. Untuk nilai motivasi kerja terhadap prestasi kerja 0.933** dan komunikasi dengan nilai 0.646**. Hasil korelasi ini menunjukkan bahwa kedua variabel tersebut ada hubungan yang kuat dan nyata terhadap prestasi kerja pegawai. Analisis Hubungan secara Parsial Analisis Uji Korelasi Variabel Motivasi terhadap Prestasi Kerja Analisis regresi antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak program statistik SPSS versi 15.00. Hasil analisis sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut ini : Tabel 11. Uji Variabel Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Std. Error Mode Adjusted of the Durbinl R R Square R Square Estimate Watson 1 .928(a) .862 .859 2.195 1.855 a Predictors: (Constant), Y_Prestasi Kerja b Dependent Variable: X1_Motivasi Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh motivasi terhadap prestasi kerja dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0,928 dengan nilai R2 sebesar 0,862, jika dipersentasekan sebesar 86,2 % dan dibulatkan menjadi 86 %. Hal ini menunjukan bahwa variabel bebas (berpengaruh cukup kuat terhadap kinerja) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah mempengaruhi variabel terikat (cukup kuat) sebesar 86 %. Nilai koefisien determinasi ini juga menunjukan besarnya sumbangan variabel motivasi terhadap variabel prestasi kerja. Selebihnya sebesar 14 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori sedang ini adalah hubungan yang positif antara motivasi terhadap prestasi kerja. Untuk itu semakin baik motivasi semakin baik pula prestasi kerja pegawai. Uji t hitung Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ini. Tabel 12. Tabel T Hitung Variabel Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Unstandardized Standardized Model Coefficients Coefficients t Sig. Std. B Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 1.387 1.737 .798 .429
262
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
Motivasi
.982
.057
.928
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
17.3 07
.000
a Dependent Variable: prestasi Tampilan pada gambar diatas menunjukan t hitung motivasi dengan nilai sebesar 17,307 dan t tabel nilainya sebesar 1,678. menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan yang nyata antara motivasi terhadap prestasi kerja pegawai dilingkungan Kantor KPU Provinsi Bengkulu. Berdasarkan hasil analisis t hitungan di atas disusun analisis regresi yaitu: Y = 1,387 + 0.982 X1 + ε Berdasarkan persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 1,387 Nilai konstanta tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat motivasi belum dipahami bernilai 0, maka prestasi kerja pegawai memiliki nilai 1,387. Sedangkan Nilai (0,982) yang terdapat pada koefisien regresi variabel (X1) menggambarkan bahwa setiap kenaikan satu unit motivasi akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,982 Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja tersebut digambarkan dalam Gambar grafik di bawah ini. Histogram
Dependent Variable: Prestasi 20
Frequency
15
10
5
Mean =1.94E-16 Std. Dev. =0.99 N =50
0 -2
-1
0
1
2
3
4
Regression Standardized Residual
Gambar 1. Hubungan Dan Pengaruh Variabel Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Tersebut Analisis Uji Korelasi Variabel Komunikasi terhadap Prestasi Kerja Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak program komputer statistik SP'SS 15.00 for windows. Hasil analisis nilai diskrimant sebagaimana ditampilkan pada gambar berikut ini. Tabel 25. Model Summary(b) Std. Error Mode Adjusted of the Durbinl R R Square R Square Estimate Watson 1 .778(a) .605 .597 3.508 1.696 a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi b Dependent Variable: Y_Prestasi Kerja Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh komunikasi terhadap prestasi kerja dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0,778 dengan nilai R2 sebesar 0,605, jika dipersentasekan sebesar 60,5 %. Hal ini menunjukan bahwa variabel bebas (komunikasi) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah mempengaruhi variabel terikat (prestasi kerja) sebesar 60,5 %. Nilai koefisien
263
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
determinasi ini juga menunjukan besarnya sumbangan variabel komunikasi terhadap prestasi kerja. Sumbangan tersebut menunjukan peranan komunikasi sebesar 60,5% terhadap prestasi kerja. Selebihnya sebesar 39,5 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori cukup ini adalah hubungan yang positif antara komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai. semakin baik komunikasi maka prestasi kerja pegawai juga akan meningkat. Uji t hitung Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel 13. Uji t Hitung Variabel Komunikasi terhadap Prestasi Kerja Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients T Sig. Mode Std. Std. l B Error Beta B Error 1 (Constant) 10.944 2.291 4.778 .000 X2_Komunik .802 .093 .778 8.574 .000 asi a Dependent Variable: Y_prestasi Kerja Tampilan pada gambar di atas menunjukan t hitung komunikasi dengan nilai sebesar 8,574 sedangkan t tabel sebesar 1,678 menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan yang nyata antara komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai pada Kantor KPU Provinsi Bengkulu. Hasil uraian diatas dapat disusun analisis regresi yaitu : Y = 10,944 + 0,802 X2 + ε Berdasarkan persamaan diatas didapat nilai konstantanya sebesar 10,944 Nilai konstanta tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat Komunikasi bernilai 0, maka prestasi kerja pegawai memiliki nilai 10,944. Sedangkan Nilai 0,802 yang terdapat pada koefisien regresi variabel komunikasi (X2) menggambarkan bahwa arah hubungan terhadap prestasi kerja adalah searah, dimana setiap kenaikan satu satuan unit komunikasi akan meningkatkan presatsi kerja sebesar 0.440. Kenaikan variabel Komunikasi sebesar satuan unit akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0.802. Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel tersebut digambarkan dalam Gambar grafik di bawah ini. Histogram
Dependent Variable: Prestasi 12
Frequency
10
8
6
4
2
Mean =-2.79E-16 Std. Dev. =0.99 N =50
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Gambar 2. Hubungan dan Pengaruh Variabel
264
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Analisa Hubungan Variabel Secara Simultan Uji Korelasi Variabel Motivasi dan Komunikasi terhadap Prestasi Kerja Analisis hubungan antar variabel dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi dengan program komputer statistik SPSS 15.00 for windows. Hasil analisis sebagaimana ditampilkan pada tabel berikut ini. Tabel 14. Uji Regresi X1 dan X2 terhadap Y Std. Error Mode Adjusted of the Durbinl R R Square R Square Estimate Watson 1 .938(a) .880 .875 1.953 1.954 a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi, X1_Motivasi b Dependent Variable: Y_Prestasi Tampilan tabel di atas menunjukan pengaruh motivasi dan komunikasi dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R = 0.938 dengan nilai R2 sebesar 0.880, jika dipersentasekan sebesar 88%. Hal ini menunjukan bahwa variabel bebas (motivasi dan komunikasi) menjelaskan bahwa pengaruh variabel bebas telah mempengaruhi variabel terikat (prestasi kerja) sebesar 88 %. Nilai koefisien determinasi ini juga menunjukan besarnya sumbangan variabel motivasi dan komunikasi terhadap variabel prestasi kerja pegawai. Sumbangan tersebut menunjukan peranan motivasi dan komunikasi sebesar 88 % terhadap prestasi kerja pegawai dilingkungan Kantor KPU Provinsi Bengkulu secara bersama-bersama. Selebihnya sebesar 12 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Hubungan yang dalam kategori cukup ini adalah hubungan yang positif antara motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja semakin motivasi dan komunikasi yang diberikan oleh pimpinan maka semakin baik juga prestasi kerja pegawai. Uji F Hitung Perhitungan F hitung digunakan untuk melihat signifikan atau tidaknya regresi berganda yang lakukan. Hasil analisis regresi berganda ini menujukan F hitung lebih besar dari F tabel untuk jelasnya disajikan dalam gambar berikut ini : Tabel 15. ANOVA(b) Mode Sum of Mean l Squares Df Square F Sig. 1 Regressio 316.066 2 658.033 72.574 .000(a) n Residual 79.214 48 3.813 Total 495.280 50 a Predictors: (Constant), X2_Komunikasi, X1_motivasi b Dependent Variable: Y_Prestasi Hasil analisis F hitung sebesar 72,574 dan F tabel sebesar 3,183 menunjukan F hitung lebih besar untuk itu Ha diterima dimanan variabel motivasi dan Komunikasi dapat diterima berpengaruh posistif secara simultan terhadap prestasi kerja pegawai.
265
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
Uji t hitung Sedangkan perhitungan uji t selengkapnya disajikan dalam gambar berikut ini. Tabel 16. Uji t Hitung X1 dan x2 Terhadap Y Mode Unstandardized Standardized l Coefficients Coefficients t Sig. Std. Std. B Error Beta B Error 1 (Constant) 4.386 1.423 3.082 .003 X1_Motivasi .737 .071 .780 10.387 .000 X2_Komunikasi .207 .077 .201 2.676 .010 a Dependent Variable: Y_Prestasi Tampilan pada gambar di atas menunjukan t hitung motivasi dengan nilai sebesar 10,387 dan t hitung Komunikasi nilainya sebesar 2,676. Sedangkan t tabel dengan dan t tabel sebesar 1,676 (α= 0.05) menunjukan bawah t hitung lebih besar dari t tabel. Kondisi demikian bahwa hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima yaitu ada hubungan yang nyata antara motivasi dan komunikasi terhadap prestasi kerja pegawai secara signifikan berpengaruh nyata untuk itu dapat disusun analisis regresi yaitu: Y = 4,346 + 0,737 X1 + 0.207 X2 + ε Berdasarkan persamaan di atas didapat nilai konstantanya sebesar 4,346 nilai konstanta tersebut secara matematis menyatakan bahwa pada saat motivasi dan komunikasi bernilai 0, maka prestasi kerja pegawai memiliki nilai 4,346. Sedangkan yang terdapat pada koefisien regresi variabel motivasi (X1) dan komunikasi (X2) menggambarkan bahwa arah hubungan terhadap prestasi kerja pegawai adalah searah. Dimana setiap kenaikan satu satuan unit motivasi akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0,737. Kenaikan variabel Komunikasi sebesar satuan unit akan meningkatkan prestasi kerja sebesar 0.207. Selengkapnya hubungan dan pengaruh variabel tersebut digambarkan dalam Gambar grafik di bawah ini. Histogram
Dependent Variable: Prestasi
12.5
Frequency
10.0
7.5
5.0
2.5
Mean =-1.67E-16 Std. Dev. =0.979 N =50
0.0 -2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Gambar 3. Hubungan dan Pengaruh Variabel
266
JURNAL EKONOMI DAN INFORMASI AKUNTANSI (JENIUS) Pengaruh Motivasi dan Komunikasi Pimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Bengkulu
VOL. 3 NO. 3 SEPT 2013
PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa motivasi dan komunikasi pimpinan yang diberikan dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai pada Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu, hal ini dapat dilihat dari hasil analisa berikut : bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhapat prestasi kerja pegawai, ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh adalah R2 sebesar 0,862 atau sebesar 86,2%. Selebihnya sebesar 14 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. Bahwa komunikasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhapat prestasi kerja pegawai, hal ini dapat dilihat dari hasil analisis koefisien determinasi nilai yang diperoleh nilai R2 sebesar 0,605 atau 60,5 %. selebihnya 39,5 % dipengaruhi variabel lain yang tidak terlibat dalam penelitian ini. Terdapat pengaruh yang signifikan motivasi dan komunikasi secara simultan terhadap prestasi kerja pegawai, ini dapat dilihat dari hasil analisis R2 sebesar 0.880 atau 88 %. Selebihnya 12 % dipengaruhi variabel-variabel lainnya yang belum terlibat dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anoraga, Pandji. 1995. Perilaku Keorganisasian. Jakarta: Pustaka Jaya.
Ali, Muhammad. 1984. Prosedur Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa. Buchari Zainun. 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara. Dharma, A. 1991. Manajemen Prestasi Kerja. Jakarta : Rajawali. Kreitner, Robert and Angelo Kinicki. 2000. Organizatonal Behavior, i Edition.Irwin/Mc-Graw .
Four
Moekijat, T.1991. Perilaku Karyawan di Perusahaan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama. Paloutzian,Raymond F. 1996. Invitation To The Psychology Of Religion. London : Allyn and Bacon. Suad Husnan.1996. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, edisi ketiga, cetakan pertama. Yogyakarta :UPP-YKPN.
Westerman, John dan Pauline Donoghue. 1992. Pengelolaan Sumber Daya Manusia. Diterjemahkan oleh Drs. Suparman. Jakarta: Bumi Aksara.
267