1
PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN SERTA PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA AMIK DI KOTA PALEMBANG Hendriansyah Dosen AMIK Bina Sriwijaya Palembang
ABSTRACT The research was conducted by Hendriansyah, student indentification number 92212040. Premises titles influence of motivation and discipline and job experience toward employ achivement at the Academy of Computer and Information Management in Palembang, 2014, under the guidance of Dr. H. M. Idris, SE., M.Si as main supervisor and Diah Isnaini Asiati, SE., MM as supervising member. This research is aimed to know the influence of motivation, dicipline, job experience toward job achievement of Academy of computer and information management employee in Palembang either individually or simultaniusly using correlational research design.This research is implemented by regressing independent variables motivation, dicipline, and job experience toward dependent variables, job achievemen by using multiple regression model.The sample of this research consist of 42 respondents taken by using sensus, that is all the employee of Academy of Computer and Information Management in Palembang. Hypothesis testing study and descriptive study by using statistical analysis multiple linier regression with significance degree of 5%. Data is collected through respondence.responds to the questionnaire toward research variable with the scale of attitude or skala interval from likert scale between 1-5. The data is analized through deskriptif after converted into interval using method of succesive interval. Multiple linier regresi analisys was done by the assistant of SPSS for Windows to test the research hypotesis. The result of analisys cooeficient regression proved that motivation variabel, dicipline, job experience influenced significantly employees’ job achievement at the Academy of Computer and Information Management in Palembang with constanta -0,342 motivation variabel influences significantly with coefisien regresion of 0,497 dicipline variabel with coefisien regresion of 0,375 and job experience also influence siganificantly with coefisien regresion of 0,216. The result of analisys using F test, the variable result F test of 17,484 was higher than F table with α of 0,05 = 2,852 this means on the research with 0,05 significant error that there is significant influence of motivation, dicipline and job experience simultaneously toward job achievement at the academy of computer and information management employee in Palembang.
Key word : Motivation, dicipline, job experience, job achievemnet.
1
2
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan oleh Hendriansyah, Nomor Induk Mahasiswa 92212040 dengan judul Pengaruh Motivasi dan Disiplin serta Pengalaman Kerja Tehadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Di Kota Palembang, tahun 2014, dibawah bimbingan Bapak Dr. H.M. Idris, SE., M.Si sebagai Pembimbing Utama dan Ibu Diah Isnaini Asiati, SE., MM selaku pembimbing Anggota. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh motivasi, disiplin, pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersamasama menggunakan desain penelitian korelasional, penerapan dalam penelitian ini dengan meregresikan variabel bebas yaitu motivasi (X1), disiplin (X2) dan pengalaman kerja (X3) terhadap variabel terikat yaitu prestasi kerja (Y), dengan mengunakan model regresi berganda. Sampel yang digunakan dalam populasi penelitian kali ini menggunakan teknik sampling jenuh (sensus), yaitu seluruh karyawan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang yang berjumlah 42 orang. Tes hipotesis penelitian dan gambaran penelitian dengan pendekatan analisis statistik regresi linear berganda dengan derajat signifikan 5%. Data dikumpulkan melalui jawaban kuesioner responden mengenai variabel penelitian dengan bobot skala sikap atau skala interval dari likert antara 1-5. Analisis data dilakukan secara deskriptif setelah terlebih dahulu data dikonversi kebentuk inteval menggunakan method of succesive interval. Analisis regresi linear berganda dilakukan dengan bantuan program SPSS for Windows untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil analisis uji koefisien regresi membuktikan variabel motivasi, disiplin, pengalaman kerja berpengaruh sangat nyata terhadap prestasi kerja karyawan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang, dengan konstanta sebesar -0,342. Variabel motivasi berpengaruh sangat nyata dengan koefisien regresi sebesar 0,497. Variabel disiplin dengan koefisien regresi sebesar 0,375 dan Variabel pengalaman kerja juga berpengaruh sangat nyata dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,216. Hasil analisis uji F Variabel, menghasilkan F hitung 17,484 ternyata lebih besar dari F tabel pada α 0,05 = 2,852. Hal ini berarti pada penelitian dengan tingkat kesalahan 0,05 ada pengaruh sangat nyata motivasi, disiplin dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. Kata kunci: motivasi, disiplin, pengalaman, prestasi kerja karyawan.
2
3
kemampuan karakteristik pribadinya serta persepsi terhadap perannya dalam pekerjaan itu. Menurut Kaswan (2012:178), prestasi kerja karyawan merupakan salah satu kebutuhan manusia dalam pekerjaan dan sekaligus merupakan motivator intrinsik. Prestasi kerja adalah tingkat dimana orang berharap menyelesaikan sasaran yang menantang, berhasil dalam suatu persaingan dan menunjukkan keinginan umpan balik yang jelas mengenai kinerja. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:67), ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengukur penilaian prestasi kerja karyawan, yaitu dengan melihat hasil kerjanya secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sondang P. Siagian (2013:223), penilaian prestasi kerja karyawan adalah bagian penting dari seluruh proses kekaryaan karyawan yang bersangkutan. Menurut T. Hani Handoko (2011:135), penilaian prestasi kerja (performance appraisal) karyawan adalah proses melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat memperbaiki keputusan-keputusan SDM dan memberikan umpan balik kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka. Banyak hal yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Menurut Byar dan Rue dalam Edy Sutrisno (2012:151), mengemukakan adanya
PENDAHULUAN Penilaian prestasi kerja dapat dilihat dari aktivitas yang berjalan di dalamnya, yaitu input, proses dan output. Input maksudnya sumber daya organisasi, baik sumber daya manusia maupun lainnya, proses adalah ketersediaan daya dukung dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan output adalah hasil dari suatu proses. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:94) prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dimana didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Tolak ukur yang akan digunakan untuk mengukur prestasi kerja karyawan adalah standar yang ditetapkan oleh organisasi guna mencapai tujuan sesuai harapan. Adapun unsur-unsur yang dinilai Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:95) adalah sebagai berikut: 1) Prestasi kerja, dengan menilai hasil kerja secara kualitas maupun kuantitas 2) Kreativitas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya 3) Prakarsa dan kepemimpinan 4) Tanggung jawab atas kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana, prasarana serta lain sebagainnya. Menurut Byars dan Rue dalam Edy Sutrisno (2012:150) prestasi kerja sebagai: “tingkat kecakapan seseorang pada tugas-tugas yang mencakup pada pekerjaannya. Menurut Edy Sutrisno (2012:150), menyebutkan bahwa prestasi kerja karyawan adalah hasil upaya seseorang yang ditentukan oleh 3
4
dua faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu faktor individual dan lingkungan. 1) Individual Faktor yang terdapat dalam diri sendiri baik yang berupa fisik maupun psikis. Contohnya usaha, sifat-sifat individu, pengalaman kerja, prilaku, aktivitas, sikap, motivasi, disiplin, tata nilai dan pengetahuan. 2) Lingkungan Faktor yang terdapat di luar diri sendiri. Contohnya adalah kondisi kerja, peralatan, waktu, material, pendidikan, supervisi, desain organisasi, pelatihan, keberuntungan. Menurut T. Hani Handoko (2011:135), manfaat penilaian prestasi kerja karyawan antara lain: 1) Perbaikan Prestasi Kerja Karyawan 2) Penyesuaian-Penyesuaian Kompensasi 3) Keputusan-keputusan Penempatan 4) Kebutuhan-kebutuhan Latihan dan Pengembangan 5) Perencanaan dan Pengembangan Karier 6) Kesempatan Kerja yang Adil Berdasarkan hal-hal di atas, ada beberapa unsur yang dapat dinilai untuk mengukur prestasi kerja karyawan yaitu: penilaian prestasi kerja itu sendiri dengan menilai hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dapat dihasilkan karyawan tersebut, kreativitas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan, prakarsa dan kepemimpinan, tanggung jawab atas kebijaksanaan, pekerjaan, hasil
kerjanya, sarana, prasarana serta lain sebagainya. Pemahaman terhadap variabel yang mempengaruhi prestasi kerja sanghat penting, karena fungsi manajemen dalam organisasi adalah memahami bagaimana karyawan selalu berprestasi kerja baik, dimana tujuan utamanya adalah untuk peningkatan produktivitas organisasi. Salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan adalah motivasi. Motivasi disini mengenai motivasi pribadi, tujuan yang realistis serta tingginya inisiatif karyawan. Untuk memotivasi karyawan, pimpinan harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan oleh para karyawan. Satu hal yang harus dipahami bahwa orang mau bekerja, karena mereka ingin memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan yang didasari maupun kebutuhan yang tidak didasari. Motivasi bisa berbentuk materi atau non materi, kebutuhan fisik maupun rohaniah. Maka motivasi merupakan masalah yang sangat penting dalam suatu organisasi, karena dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan. Sehingga kemampuan manajemen dalam memberikan motivasi, akan sangat menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian tujuan. Menurut Gibson (2009:185), motivasi merupakan konsep yang kita gunakan untuk menggambarkan dorongan-dorongan yang timbul pada atau di dalam seorang individu yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya.Menurut Brophy dalam Darsono dan Tjatjuk Siswandoko (2011:149), motivasi merupakan suatu gagasan hipotesis yang digunakan 4
5
untuk menerangkan inisiatif atau prakarsa pemula, arah, intensitas, dan ketekunan perilaku mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:143), motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2005:61), ada beberapa prinsip dalam memotivasi seseorang, yaitu: 1) Prinsip Partisipasi, 2) Prinsip Komunikasi, 3) Prinsip Mengakui Andil Bawahan, 4) Prinsip Pendelegasian Wewenang, 5) Prinsip Memberi Perhatian. Menurut Veithzal (2013:538), ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam motivasi, yaitu: 1) Rasa aman dalam bekerja, 2) Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif, 3) Lingkungan kerja yang menyenangkan, 4) Penghargaan atas prestasi kerja, 5) Perlakuan yang adil dari manajemen. Menurut David Mc. Clelland dalam Danang Sunyoto (2013:196) yang dikenal dengan Mc. Clelland’s Achievement Motivation Theory atau teori motivasi prestasi. Teori ini berpendapat bahwa karyawan mempunyai cadangan energi potensial. Bagaimana energi ini dilepaskan dan digunakan tergantung pada kekuatan dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Energi ini akan dimanfaatkan oleh karyawan karena didorong oleh: 1) Kekuatan motif dan kebutuhan dasar
yang terlibat, 2) Peluang yang ada, 3) Situasi. David Mc Clelland mengelompokkan tiga jenis kebutuhan manusia yang dapat memotivasi gairah bekerja yaitu: 1) Kebutuhan akan prestasi (Need for achievement = n.Ach) 2) Kebutuhan akan Afiliasi (Need for affiliation = n.Af) 3) Kebutuhan akan kekuasaan (Need for power = n.Pow) Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:153) mengemukakan beberapa teori motivasi yang paling dikenal, antara lain : 1) Teori Kebutuhan (Teori Hierarki Kebutuhan Maslow) Maslow berpendapat, kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang, artinya jika kebutuhan yang pertama telah terpenuhi, kebutuhan tingkat kedua akan muncul jadi yang utama, dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima. Maslow dalam Malayu S.P. Hasibuan (2007:154) beranggapan bahwa motivasi akan timbul jika kebutuhan manusia dipuaskan mulai dari kebutuhan: a) Physiological needs (Kebutuhan fisik dan biologis), b) Safety and security needs (Kebutuhan keselamatan dan keamanan), c) Affiliation or acceptance needs or belongingness (Kebutuhan sosial dan kasih sayang), d) Esteem or status needs (Kebutuhan penghargaan atau prestise) dan e) Self actualization (Kebutuhan aktualisasi diri). Masingmasing peringkat memberi peranan terhadap fungsi penggerakan yang tidak sama, satu kebutuhan yang telah terpenuhi akan merangsang peranan 5
6
dalam mendorong orang melakukan sesuatu. Pendapat Maslow dapat disimpulkan bahwa kebutuhan manusia dapat dipahami dalam bentuk hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan yang lebih rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum kebutuhan yang lebih tinggi dicapainya. Teori X dan Y ini digunakan oleh Mc Gregor dalam M. Manullang dan Marihot Manullang (2010:110). Untuk memotivasi karyawannya, dasar teorinya adalah asumsi terhadap manusia pekerja, yang diringkas menjadi dua buah teori, yaitu Teori X dan Y. a) Teori X mengasumsikan bahwa: (1) Karyawan pada dasarnya tidak suka bekerja, (2) Karena ia tidak suka bekerja, maka ia harus dipaksa, dikendalikan, (3) Karyawan cenderung menghindari tanggungjawab dan lebih suka diarahkan secara formal; (4) Karyawan umumnya memperioritaskan keselamatan di atas faktor lain. b) Teori Y mengasumsikan bahwa: (1) Karyawan dapat memandang pekerjaannya sebagai hiburan atau permainan; (2) Orang akan melaksanakan sendiri arah pekerjaan dan pengendaliannya (3) Orang pada umumnya mau belajar untuk menerima tanggung-jawab (4) Kreativitas yaitu kemampuan untuk membuat keputusan
yang baik, jadi karyawanpun dapat memiliki kreativitas. Berdasarkan dari beberapa pendapat dan teori di atas, maka dalam penelitian ini variabel motivasi kerja menggunakan pendapat/teori X dan Y, oleh Mc Gregor dalam M. Manullang dan Marihot Manullang (2010:110) beranggapan bahwa motivasi akan timbul jika adanya: kemauan bekerja, komitmen terhadap tujuan, kesediaan menerima tanggung jawab dan karyawan memiliki kreativitas. Faktor lain yang tak kalah penting untuk menunjang prestasi kerja karyawan adalah faktor disiplin. Disiplin dalam organisasi mempunyai peran yang sangat menentukan dalam pencapaian tujuan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:193), kedisiplinan harus mencerminkan besarnya kepatuhan atau rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya serta mentaati peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku, seperti jam kerja, prosedur kerja, dan patuh terhadap aturan, perintah pimpinan, serta keakuratan dalam bekerja. Malayu S.P. Hasibuan (2008:193) berpendapat bahwa kedisiplinan adalah kesadaran, kesediaan dan ketaatan seseorang terhadap peraturan-peraturan perusahaan atau lembaga dan norma sosial yang berlaku. Hal ini diperkuat oleh pendapat Veithzal (2013:825) bahwa disiplin adalah suatu alat yang digunakan atasan untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku untuk meningkatkan kesadaran, kesediaan mentaati peraturan perusahaan dan norma6
7
norma yang berlaku. Menurut Sondang P. Siagian (2013:305), disiplin adalah tindakan manajemen untuk mendorong para anggota organisasi memenuhi tuntutan berbagai ketentuan dan standar yang harus dipenuhi. Indikator-indikator disiplin kerja menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:194) menyatakan bahwa karyawan yang memiliki kedisiplinan yang tinggi dapat dilihat dari kepatuhannya terhadap: 1) Jam kerja, 2) Prosedur kerja, 3) Perintah pimpinan, 4) Keakuratan dalam bekerja. Menurut Singodimejo dalam Edy Sutrisno (2012:89), faktor yang mempengaruhi disiplin karyawan adalah: a) Besar kecilnya pemberian kompensasi, b) Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan, c) Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadiakan pegangan, d) Keberanian pimpinan dalam mengambil keputusan, e) Ada tidaknya pengawasan pimpinan, f) Ada tidaknya perhatian pada karyawan, g) Diciptakannya kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya disiplin. Disiplin kerja adalah perbuatan yang mencerminkan sikap ketaatan atau kepatuhan karyawan dalam mentaati peraturan atau norma-norma yang berlaku di organisasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Disiplin berpengaruh dalam mendukung peningkatan kompetensi karyawan dalam pencapaian prestasi kerja. Tujuan disiplin baik kolektif maupun perorangan sebenarnya adalah untuk mengarahkan tingkah laku pada realita yang harmonis. Untuk itu perlunya mewujudkan keselarasan
antar hak dan kewajiban karyawan. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam meningkatkan prestasi kerja karyawan adalah pengalaman kerja, dimana pengalaman kerja merupakan hal yang sangat berpengaruh. Menurut Kaswan (2012:123), pengalaman kerja adalah hubungan, masalah, tuntutan, tugas atau ciri-ciri lain yang dihadapi karyawan dengan pengalaman masa lalu. Pengalaman kerja meliputi perluasan pekerjaan yang sekarang, rotasi kerja, transfer, promosi, penurunan, dan penugasan sementara dengan perusahaan lain. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2007:109), pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerjanya yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugastugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik. Menurut T Hani Handoko (2011:121), sumber yang paling berguna dalam pendidikan orang dewasa adalah pengalaman. Pengalaman kerja meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimiliki oleh para pekerja akibat dari keterlibatannya dalam melaksanakan suatu aktivitas yang berkenaan dengan dunia pekerjaan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:109), banyak spesialisasi seleksi yang meyakini bahwa pengalaman masa lalu pada suatu pekerjaan merupakan indikator terbaik dari kinerja di masa mendatang. Menurut T. Hani Handoko (2006:238), ada beberapa hal yang menjadi indikator pengalaman kerja yaitu: 7
8
1) Lama waku/masa kerja 2) Tingkat pengetahuan, pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. 3) Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan. Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2003:111), indikator-indikator yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian terhadap pengalaman, dapat diukur dengan menggunakan: 1) Pengetahuan, 2 )Ketrampilan yang dimiliki, 3) Sikap karyawam. Pengalaman kerja adalah lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya secara baik dan benar. Sedangkan dimensi beban kerja, diantarannya: lama masa kerja, tingkat pendidikan dan keterampilan, penguasaan terhadap pekerjaan dan sikap yang dimiliki. Hernowo Narmodo dan M. Farid Wajdi (2009), melakukan penelitian berjudul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Kabuaten Wonogiri. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengaruh motivasi dan disiplin terhadap prestasi kerja. Sampel 40 orang pegawai. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja pegawai dengan koefisien regresi = 0,426. Adapun pengaruh variabel disiplin terhadap prestasi kerja pegawai pada koefisien regresi = 0,498. Ahmad Nur Rofi (2012), melakukan penelitian berjudul Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen
Produksi PT. Leo Agung Raya Semarang. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengaruh disiplin dan pengalaman kerja terhadap prestasi kerja. Sampel diambil sebanyak 54 orang karyawan sebagai responden. Teknik analisa datannya adalah teknik regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel disiplin terhadap prestasi kerja dengan koefisien regresi = 0,486. Adapun pengaruh variabel pengalaman kerja terhadap prestasi kerja karyawan pada koefisien regresi = 0,414. Sylvia Indra Loana dan Bambang Swasto (2014), melakukan penelitian berjudul Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. AXA Financial Indonesia Salas Office Malang. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja. Sampel yang diambil sebanyak 56 karyawan sebagai responden, sementara teknik analisa datanya menggunakan teknik analisa regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh variabel motivasi terhadap prestasi kerja dengan koefisien regresi sebesar 0,451. Adapun pengaruh variabel disiplin terhadap prestasi kerja karyawan pada koefisien regresi sebesar 0,286. Hasil survey dan wawancara yang peneliti lakukan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang, peneliti mendapatkan gambaran bahwa prestasi kerja karyawan masih kurang baik, 8
9
dikarenakan masih banyak: 1) Karyawan yang tidak tekun dalam melaksanakan tugasnya, 2) Pekerjaan yang diserahkan kepadanya sering tidak selesai dan masih sering ada kesalahan dalam pekerjaan, 3) Pelayanan kurang memuaskan masyarakat dan Akademi bersangkutan, 4) Tanggung jawab atas pekerjaan belum begitu baik. Motivasi karyawan masih rendah, terlihat dari: 1) Sikap karyawan kurang memiliki keberanian dalam mengambil resiko, 2) Karyawan tidak memiliki tujuan realistis dan 3) Tingginya tingkat karyawan yang tidak memiliki komitmen serta kreativitas dalam bekerja. Disiplin karyawan sangat mempengaruhi prestasi kerja, dimana masih sering terlihat: 1) Karyawan tidak masuk kerja tanpa keterangan yang jelas, 2) Karyawan masih sering menyelesaikan tugas tidak sesuai aturan atau prosedur yang berlaku, 3) Lingkungan kerja yang kurang mendukung upaya pendisiplinan karyawan, sehingga kedisiplinan karyawan tidakkonsisten. Pekerjaan maupun jabatan yang sedang mereka pegang umumnya hanya didasarkan atas tingkat pendidikan saja, namun terkadang pelaksanaan pekerjaan maupun promosi jabatan pada AMIK di Kota Palembang hanya didasarkan pada pengalaman kerja saja atau senioritas tanpa memiliki pendidikan khusus yang sesuai dengan bidang yang dipimpinnya, jika hal ini terus berlangsung, maka sulit bagi karyawan AMIK di Kota Palembang ini untuk mencapai Prestasi kerja yang baik.Sesuai dengan latar belakang
penelitian di atas, maka rumusan masalahnya adalah: adakah pengaruh motivasi, disiplin, dan pengalaman kerja secara bersama-sama dan secara sendiri-sendiri terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. METODE PENELITIAN a.
Desain Penelitian Desain Penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah korelasional, yaitu desain penelitian yang akan mengungkap pengaruh kolektif variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Penggunaan desain penelitian untuk membuktikan hipotesis yang telah disusun. Penerapan dalam penelitian ini adalah akan meregresikan variabel bebas yaitu Motivasi, Disiplin, dan Pengalaman Kerja terhadap variabel terikat yaitu Prestasi Kerja, dengan menggunakan model regresi berganda. b. Operasionalisasi Variabel Operasional variabel dalam penelitian ini terdiri atas variabel tidak bebas (dependent) adalah prestasi kerja (Y), sedangkan variabel bebas (independent) terdiri dari motivasi (X1), disiplin (X2), dan pengalaman kerja (X3). c. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2012:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
9
10
ditarik kesimpulannya. Menurut Sugiyono (2012:62) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Akademi Manajemen Informatika di Kota Palembang dengan jumlah populasi sebanyak 42 orang, semuanya akan dijadikan sampel, seperti pada tabel berikut ini: Tabel 1. Jumlah Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Frekuensi Prosent Pendidikan ase (%) SLTA 3 7,14 DIII 13 30,95 S1 18 42,86 S2 8 19,05 S3 0 0 Jumlah 42 100 Sumber: Data Primer yang diolah (2014)
e.
Metode Analisis Untuk pembuktian hipotesis digunakan model regresi linear berganda (Sugiyono, 2012:275), dengan persamaan atau menggunakan rumus: Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + ℮ Y = Prestasi Kerja a = Konstanta atau intercept (nilai Y bila X=0) b1b2b3 = Koefisien Regresi X1 = Motivasi X2 = Disiplin X3 = Pengalaman Kerja e = Error Term
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN a.
d. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data penelitian ini adalah data primer yang merupakan data yang didapat langsung dari jawaban responden terhadap kuesioner yang diberikan mengenai variabel penelitian. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini digunakan instrumen kuesioner dan dokumentasi beserta jawaban responden terhadap kuesioner yang disebarkan.
10
DAN
Hasil Penelitian Setelah data dipastikan kualitasnya, dilakukan pengujian sebagai berikut: 1) Uji Regresi Berganda Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) digunakan untuk melihat besaran pengaruh variabel motivasi (X1), disiplin (X2), pengalaman kerja (X3), terhadap prestasi kerja (Y). Hasil pengolahan data dengan menggunakan SPSS ditampilkan pada Tabel sebagai berikut:
11
skor. Koefisien regresi untuk variabel motivasi sebesar 0,497 artinya jika motivasi kondusif tercipta sebesar 100%, maka prestasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 49,7 % demikian sebaliknya. Koefisien regresi untuk variabel disiplin kerja karyawan sebesar 0,375 artinya jika disiplin ditingkatkan 100% , maka prestasi kerja karyawan akan meningkat sebesar 37,5 % demikian sebaliknya; Sedangkan untuk variabel pengalaman kerja, nilai koefisien regresinya sebesar 0,216 artinya jika variabel pengalaman kerja ditingkatkan 100% maka prestasi kerja akan meningkat sebesar 21,6% demikian sebaliknya.
Tabel 2 Hasil Uji Regresi Berganda
Model
(Const ant) Motiva si 1Disipli n Penga laman
Unstandar Stan dized dard Coefficient ized s Coef ficie nts Std. B Erro Beta r .696 .342
t
Sig.
-.491
.626
.497
.147
.469
3.386
.002
.375
.158
.315
2.377
.023
.216
.121
.205
1.792
.035
Coefficientsa a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil pengolahan Data dengan SPSS Versi 21
2) Uji Koefisien Determinasi Berdasarkan hasil regresi berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows versi 21 pada variabel motivasi (X1), disiplin (X2) serta pengalaman kerja (X3) terhadap prestasi kerja karyawan (Y), persamaan regresinya sebagai berikut: Y = a + b1X1+ b2X2 + b3X3 + ℮ berarti: Y = -0,342+ 0,497X1+ 0,375X2+0.216X3 Persamaan multiple regresion linear tersebut mempunyai konstanta (intercept) sebesar -0,342 hal ini berarti jika variabel motivasi(X1), disiplin(X2) serta pengalaman kerja (X3) sama dengan nol, maka prestasi kerja karyawan (Y) = -0,342 satuan
Tabel 3. Nilai Koefisien Determinasi (R2) Penelitian b
Model Summary Mo
R
del
R Squa
Adjusted
Std. Error of
R Square the Estimate
re 1
.762 a
.580
.547
.499708
a. Predictors: (Constant), Pengalaman, Disiplin, Motivasi b. Dependent Variable: Prestasi_Kerja
Berdasarkan sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat ditunjukkan dari nilai koefisien (R2). Pada penelitian ini nilai koefisien determinasi sebesar
11
12
0,580 yang artinya proporsi variasi variabel prestasi kerja sebesar 58,0 % dapat dijelaskan secara bersama-sama oleh variasi variabel motivasi (X1), disiplin (X2), serta pengalaman kerja. Sisa dari % ini sebesar 42,0% dijelaskan oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti.
Menurut Duwi Priyatno (2013:48), Untuk menentukan F tabel, dengan taraf nyata(α) = 5% dengan df = (n-k-l) dan (k). Adapun kriteria pengujiannya adalah: Jika F hitung ≥ F tabel atau Sig F ≤ α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F hitung < F tabel atau Sig F > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan ketentuan keputusan uji : Ho diterima jika Sig F > α (0.05)dan F hitung < F tabel, kemudian Ha diterima jika Sig F < α (0,05) dan F hitung ≥ F tabel. Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai F hitung sebesar 17,484 > F tabel 2,852 dan nilai p-value (Sig) sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang sangat nyata antara motivasi (X1), disiplin (X2), serta pengalaman kerja (X3) secara bersama-sama terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y) pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang.
3) Uji Hipotesis a) Uji F (Uji Secara Bersama-sama) Pada kesempatan ini uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas yaitu motivasi (X1), disiplin (X2), serta pengalaman kerja (X3) terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y) pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. Uji F dilakukan dengan melihat probabilitas (P-value) dari F hitung tehadap F tabel. Hasil dari olahan data menggunakan SPSS ditampilkan pada Tabel berikut: Tabel 4. Hasil Analisis Uji Secara Bersama-sama (Uji F)
b) Uji t ( Uji Parsial) Untuk menjelaskan pengaruh Motivasi (X1), Disiplin (X2), dan Pengalaman Kerja (X3), secara sendiri-sendiri terhadap Prestasi Kerja (Y), maka peneliti menggunakan uji hipotesis t, sebagai berikut:
a
Model
Regre ssion 1Resid ual Total
Sum of Squar es 13.098
ANOVA Df Mea F n Squa re 4.36 3 17.484 6
9.489
38
22.587
41
Sig.
.000
b
.250
a. Dependent Variable: Prestasi_Kerja b. Predictors: (Constant), Pengalaman, Disiplin, Motivasi
12
13
motivasi (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Pada Variabel disiplin (X2), didapatkan pengaruh terhadap prestasi kerja (Y) pada α 0,05 sebesar 2,377 > t tabel 1,686. Hal demikian berarti H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu disiplin (X2) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Beda halnya dengan variabel pengalaman kerja karyawan (X3) pada α 0,05 dimana diperoleh t hitung sebesar 1,792 > t tabel 1,686. Hal demikian berarti H0 ditolak dan Ha diterima, yaitu pengalaman kerja (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi kerja karyawan (Y).
Tabel 5 Hasil Uji t (Uji Parsial) Coefficientsa Unstanda Stan rdized dard Coefficie ized Model nts Coef ficie nts St B d. Beta Err or (Consta .69 -.342 nt) 6 .14 Motivasi .497 .469 7 1 .15 Disiplin .375 .315 8 Pengala .12 .216 .205 man 1
t
Sig.
-.491
.626
3.386
.002
2.377
.023
1.792
.035
a. Dependent Variable: Prestasi Kerja Sumber: Hasil pengolahan Data dengan SPSS Versi 21 Menurut Duwi Priyatno (2013:50), Jika t hitung ≥ t tabel, Sig t ≤ α (0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan jika t hitung < t tabel, Sig t > α (0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Nilai t tabel dengan α = 5% derajat kebebasan df (n-k-1) dimana merupakan jumlah variabel bebas. Berdasarkan hasil uji t pada Tabel 5 untuk variabel motivasi karyawan (X1) dengan t hitung 3,386, variabel disiplin (X2) t hitung 2,377 serta variabel pengalaman kerja (X3) sebesar 1,792. Secara sendiri-sendiri pengujian pengaruh motivasi (X1) terhadap prestasi kerja diperoleh t hitung 3,386 > t tabel 1,686. Hal demikian menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu
b. Pembahasan Hasil Penelitian 1) Pengaruh Motivasi (X1), Disiplin (X2), Serta Pengalaman Kerja (X3), secara bersama-sama terhadap Prestasi Kerja Kerja Karyawan (Y) Hasil uji F untuk variabel motivasi, disiplin serta pengalaman kerja menunjukkan ada pengaruh yang sangat nyata antara motivasi (X1), disiplin (X2), serta pengalaman kerja (X3) secara bersama-sama terhadap variabel prestasi kerja karyawan (Y) pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang, dengan demikian hipotesis dapat diterima. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Malayu S.P. 13
14
Hasibuan (2007:94) bahwa prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya berdasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Prestasi kerja adalah gabungan dari tiga faktor penting yaitu kepatuhan dan minat seorang karyawan, kemampuan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas dan peran serta tingkat motivasi seorang pekerja. Prestasi kerja karyawan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang terbukti dari sikap dan hasil kerja mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Karyawan dalam melaksanakan pekerjaan memiliki kualitas kerja yang baik dan mempunyai rasa tanggung jawab yang cukup tinggi. Sikap mereka yang patuh terhadap pimpinan dan memperhatikan instruksi dari pimpinan serta disiplin terhadap waktu; mereka juga memiliki Motivasi kerja yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya karena pengalaman kerja yang mereka miliki, sehingga proses pekerjaan dapat dilaksanakan dengan baik. Pada variabel pengalaman kerja juga tidak kalah pengaruhnya terhadap prestasi kerja karyawan. Kunci keberhasilan Akademi
Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang dalam mencapai prestasi kerja karyawan pada hakekatnya terletak pada efisiensi dan efektivitas pimpinannya dalam memberikan motivasi, menciptakan iklim kedisiplinan yang baik serta pengalaman kerja yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Peningkatan prestasi kerja karyawan dimulai dari perubahan sikap positif dengan memberikan pengarahan agar karyawan senantiasa bekerja lebih baik, tekun, teliti, kreatif serta tepat waktu. Jadi terbukti prestasi kerja hanya akan tercapai dengan baik, memuaskan dengan penuh rasa tanggung jawab jika adanya motivasi, disiplin dan pengalaman kerja. Oleh karena itu guna pencapaian prestasi kerja karyawan yang lebih baik harus juga memperhatikan faktor-faktor lain, seperti keahlian, kompensasi, dedikasi, loyalitas, beban kerja dan lain sebagainya. 2) Pengaruh Motivasi (X1) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y) Hasil uji t menunjukkan terdapat pengaruh sangat nyata variabel motivasi karyawan (X1) terhadap prestasi kerja karyawan (Y) pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan 14
15
bahwa motivasi berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang dapat diterima. Hal ini sesuai dengan tanggapan responden terhadap variabel motivasi dan prestasi kerja yang mayoritas menyatakan setuju. Meskipun demikian terdapat indikator yang ketidaksetujuannya relatif tinggi, hal ini dikarenakan ada beberapa karyawan menganggap bahwa kurang adanya kemauan, keberanian dalam mengambil resiko dan tanggung jawab serta kurangnya komitmen dalam bekerja. Akibatnya terhadap prestasi kerja karyawan, tidak setiap karyawan memberikan pelayanan yang memuaskan dan tidak setiap karyawan melaksanakan pekerjaan dengan penuh rasa tanggung jawab. Hal ini mungkin terjadi karena sensitifnya terhadap tanggung jawab dan resiko serta komitmen dalam penyelesaian pekerjaan karyawan secara bersama. Oleh karena itu diharapakan kepada Akademi terkait dapat dimulai dengan menanamkan motivasi yang kuat dengan cara mengembangkan diri lewat pelatihan, pendidikan baik secara individu maupun bersama-sama agar prestasi kerja karyawan menjadi lebih baik lagi. Hasil pengujian
hipotesis dengan analisa statistik menunjukkan ada pengaruh positif yang signifikan dari motivasi terhadap prestasi kerja karyawan Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang, artinya semakin baik motivasi maka prestasi kerja karyawan juga akan semakin baik. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh David Mc. Clelland dalam Danang Sunyoto (2013:196) bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi dengan pencapaian prestasi kerja. Pendapat ini juga diperkuat oleh pendapat Mc Gregor dalam M. Manulang da Marihot Manullang (2010:110) dengan teori X dan Y, dimana motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan, dengan kata lain motivasi akan timbul jika adanya: kemauan bekerja, komitmen terhadap tujuan, kesediaan menerima tanggung jawab sehingga pada akhirnya karyawan diharapkan memiliki kreativitas guna pencapaian prestasi kerja. 3) Pengaruh Disiplin (X2) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Y) Hasil uji t untuk variabel disiplin kerja berpengaruh sangat nyata terhadap prestasi kerja karyawan(Y). Berdasarkan nilai koefisien 15
16
regresi tingkat variabel disiplin sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan. Hal tersebut sejalan dengan hipotesis yang menyatakan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap pretasi kerja karyawan. Dari hasil analisis di atas dapat dilihat bahwa disiplin kerja pada dasarnya memberikan kontribusi yang tidak kecil terhadap prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dimaklumi bahwa dengan tingkat disiplin yang tinggi, maka karyawan akan berusaha untuk mencapai prestasi yang telah ditentukan sebelumnya. Disiplin kerja merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan Akademik. Disiplin kerja disini adalah mengenai disiplin waktu, keakuratan dalam bekerja, ketaatan terhadap perintah pimpinan serta prosedur kerja. Penegakan disiplin kerja pada karyawan, mutlak harus dilakukan. Penegakan disiplin dilakukan untuk mendorong karyawan agar berprilaku sepantasnya ditempat kerja, dimana prilaku yang pantas dilakukan sebagai kepatuhan terhadap peraturan dan prosedur. Harapan dengan adanya kedisiplinan pekerjaan dilakukan dengan seefektif dan seefisien mungkin.
Ketegasan pimpinan dalam mendisiplinkan karyawannya, dimulai dari hal sekecil mungkin, mulai dari individu karyawan bersangkutan dengan cara taat mematuhi segala aturan atau prosedur Akademi bersangkutan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2005:193) kedisiplinan mencerminkan besarnya kepatuhan atau rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya serta mentaati peraturan organisasi dan norma-norma sosial yang berlaku, seperti jam kerja, prosedur kerja, patuh terhadap aturan, perintah pimpinan serta keakuratan dalam bekerja. Jadi disini ada pengaruh positif antara kedisiplin dengan pencapaian prestasi kerja. 4) Pengaruh Pengalaman Kerja (X3) Terhadap Pestasi Kerja Karyawan (Y) Hasil uji t untuk variabel pengalaman kerja karyawan (X3), pengalaman kerja secara signifikan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan (Y). Jadi pengalaman kerja banyak memberikan kontribusi yang berarti terhadap pencapaian pretasi kerja karyawan. Pada hipotesis dijelaskan bahwa secara sendiri-sendiri pengalaman 16
17
kerja berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. Kontribusi yang diberikan oleh pengalaman kerja terhadap pencapaian prestasi kerja karyawan, memang merupakan hal yang wajar, karena jika seorang karyawan memiliki pengalaman didalam menjalankan pekerjaannya, maka karyawan tersebut akan menguasai, memahami dan terampil dalam mengerjakan pekerjaannya. Selain itu karyawan akan merasa tenang didalam bekerja, karena ia telah menguasai pekerjaannya, sehingga keragu-raguan dan rasa takut tidak dapat menyelesaikan pekerjaan akan sirna dengan sendirinya. Karyawan yang berpengalaman hanya membutuhkan waktu singkat untuk melakukan penyesuaian dengan pekerjaannya. Mengingat pentingnya pengalaman kerja di atas bagi karyawan pada AMIK di Kota Palembang, maka sebaiknya karyawan dapat meningkatkan pengalaman kerjanya, misalnya dengan mengikuti seminar, pelatihan-pelatihan, pendidikan dan pengembangan guna penguasaan teknis-teknis pekerjaan yang lebih baik serta dengan mempelajari konsep, prosedur kerja yang berlaku
secara nasional, hal ini dapat meningkatkan pengalaman kerja dengan tidak segan-segan bertanya pada karyawan lain yang lebih mengerti tentang pekerjaan yang dilakukannya. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Malayu S.P. Hasibuan (2007:109), pengalaman kerja adalah sebagai suatu ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dalam memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik. Banyak spesialisai seleksi yang meyakini bahwa pengalaman masa lalu pada suatu pekerjaan merupakan indikator terbaik dari prestasi kerja karyawan di masa datang. Berdasarkan hal di atas pengalaman kerja mempunyai pengaruh positif dengan pencapaian prestasi kerja.
SIMPULAN DAN SARAN a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang terdiri atas motivasi, disiplin serta pengalaman kerja mempunyai pengaruh yang signifikan baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri terhadap prestasi kerja karyawan pada Akademi
17
18
Manajemen Informatika dan Komputer di Kota Palembang. Pada penelitian ini membuktikan secara empiris tentang pengaruh motivasi, disiplin, pengalaman kerja.
pekerjaan yang lebih baik lagi, serta dengan mempelajari konsep dan prosedur kerja yang berlaku secara nasional, sehingga pengalaman kerja lebih berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja. 4. Peningkatan prestasi kerja pada AMIK di Kota Palembang, dimulai dari perubahan sikap positif dengan cara memberikan pengarahan kerja agar karyawan senantiasa bekerja lebih baik, tekun, teliti, kreatif serta tepat waktu, sehingga setiap karyawan dapat memberikan pelayanan yang memuaskan dengan penuh rasa tanggung jawab.
b. Saran-Saran Berikut ini peneliti akan mencoba memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi AMIK di Kota Palembang, sebagai berikut: 1. Motivasi karyawan AMIK di Kota Palembang, dimulai dengan motivasi yang kuat untuk berani mengambil resiko dengan cara mengembangan diri lewat pelatihan, pendidikan baik secara individu maupun bersama-sama, karena dengan motivasi yang kuat diharapkan bisa memberikan pelayanan yang memuaskan dengan penuh rasa tanggung jawab, sehingga prestasi kerja karyawan akan menjadi lebih baik lagi. 2. Disiplin kerja karyawan AMIK di Kota Palembang, dimulai dari hal yang sekecil mungkin, yaitu dari diri karyawan masingmasing, dengan cara taat mematuhi segala aturan atau prosedur Akademi, mulai saat ini juga, baik dari segi kedisiplinan waktu, pekerjaan dan ketaatan terhadap pimpinan. 3. Pengalaman kerja karyawan pada AMIK di Kota Palembang, ditingkatkan lagi dengan cara pelatihan, pendidikan, seminar dan pengembangan guna penguasaan teknis-teknis
DAFTAR PUSTAKA Ahmad Nur Rofi. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi PT. Leo Agung Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, (online), Vol.3,No.1,(http://administras ibisnis.studentjournal.ub.ac.id /index.php, diakses 21 Maret 2014). Anwar Prabu Mangkunegara. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Organisasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
18
19
Danang Sunyoto. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Buku Seru. Darsono dan Tjatjuk Siswandoko. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21. Jakarta: Nusantara Consulting. Duwi
Edy
Malayu
S.P. Hasibuan. 2007c. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Malayu
S.P Hasibuan. 2008d. Manajemen Dasar Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara.
Priyatno. 2013. Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
M. Manullang dan Marihot Manullang. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta.
Sutrisno. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sondang P. Siagian. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Statistika Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gibson, Ivancevich, Donnely. 2009. Organisasi Perilaku Struktur dan Proses. Jakarta: Bina Rupa Aksara.
Sunjoyo dkk. 2013. Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.
Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Malayu
S.P Hasibuan. 2003a. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Malayu
S.P. Hasibuan. 2005b. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Untuk CV.
Sylvia Indra Loana dan Bambang Swasto. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan PT. AXA Financial Indonesia Sales Office Malang. Jurnal Administrasi Bisnis, (online), Vol.7,No.1,(http://administrasibis nis.studentjournal.ub.ac.id/index.ph p, diakses 23 Maret 2014)
T. Hani Handoko. 2006a. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta. 19
20
T. Hani H andoko. 2011b. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Yogyakarta.
Veithzal. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Rajawali Garfindo Persada.
20