PENGARUH MODEL PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI (Studi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ISMAH NIM. 1112015000071
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRACT Ismah (NIM. 1112015000071). Influence Model Portfolio Assessment Against Enhanced Learning Achievement Economics (A Study IPS Students SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta). This research aims to determine the effect of the portfolio valuation model to increase student learning achievement economy IPS. The research was conducted at the State Islamic University (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta. The method used is the correlation method with quantitative approach and using simple linear regression analysis of the data. Sampling was conducted using a populated sampling. These samples included 63 students of IPS semesters 5 and 7 semesters of economic concentration. The data analysis using t-test results obtained tcalculate equal 0,371 and ttable 1,999624, with a probability value 0,05 so this shows thattcalculate equal< t-table = Ho be accept and Ha rejected. This show that there is no positive influence between judging of the model portfolio assessment enhanced learning achievement economics (A Study IPS Students SyarifHidayatullah State Islamic University Jakarta).The reason lecturers using the model portfolio assessment for the purpose, vision, and mission IPS that the study should produce a product or the work produced by the students of IPS, and the assessment is not only in terms of cognitive, but also the process of learning activities, including output, portfolio assessment can measure students' potential. The steps that made a lecturer in the model portfolio assessment is the First, the learning plan where in the contract include lectures and set learning goals, standards and basic competencies. Second, the learning process where professors choose what learning methods will be used. Third, select the type of portfolio will be used and their agreement or commitment of students in lectures. Keyword :portfolio assessment, learning achievement
ABSTRAK Ismah (NIM. 1112015000071). Pengaruh Model Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model penilaian portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi mahasiswa IPS. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis data regresi linear sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik populated sampling yaitusemua populasi dijadikan sampel. Sampel penelitian berjumlah 63 mahasiswa IPS semester 5 dan semester 7 konsentrasi ekonomi. Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian menggunakan angket dan wawancara. Angket diberikan kepada mahasiswa semester 5 dan 7 sedangkan wawacara dilakukan kepada Dosen Pendidikan IPS yang menggunakan model penilaian portofolio. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil dari analisis data menggunakan uji-t diperoleh hasil t-hitung sebesar -0,657 dan t-tabel sebesar 1.999624, dengan nilai probabilitas 0,05 maka thitung < ttabel = Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (Studi Pada Mahasiswa IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi IPS bahwa dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah produk atau karya yang dihasilkan oleh mahasiswa IPS, dan penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya, penilaian portofolio dapat mengukur potensi mahasiswa. Langkah-langkah yang yang dilakukan dosen dalam menggunakan model penilaian portofolio adalah Pertama, perencanaan pembelajaran dimana didalamnya termasuk kontrak perkuliahan dan menetapkan tujuan pembelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, proses pembelajarannya dimana dosen memilih metode pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang akan digunakan dan adanya kesepakatan atau komitmen mahasiswa dalam perkuliahan. Kata Kunci: Penilaian portofolio, prestasi belajar
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam, atas rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam menyelesaikan skrispsi yang berjudul “Pengaruh Model Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)” dapat terselesaikan. Tak lupa pula sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagi manusia, dan semoga kita menjadi pengikutnya hingga akhir nanti. Aamin. Selesainya skripsi ini tak luput dari do’a, kesungguhan hati, kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak, baik saran, bimbingan maupun bantuan lainnya. Tiada kata yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya atas bantuan ini semua, dan lebih khusus ucapan terima kasih saya ucapkan kepada: 1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 4. Drs. Syaripulloh, M.Si., Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. 5. Ulfah Fajarini, DR., M.Si., Dosen Penasehat Akademik yang selalu memberi arahan selama 9 semester. 6. Dr. Abdul Rozak, M.Si., dan Neng Sri Nuraeni, M.Pd., selaku Dosen pembimbing skripsi, terima kasih atas segala bimbingan, saran, pengarahan, ilmu, waktu dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan IPS, yang telah dengan sabar dan ikhlas mendidik penulis, semoga ilmu yang diberikan kepada penulis dapat bertambah dan bermanfaat.
i
8. Bapak dan Ibu petugas Perpustakaan Utama (PU) dan Perputakaan FITK UIN, dan Perpustakaan UNJ yang telah berjaga dan bertugas untuk meminjamkan buku kepada penulis. 9. Kedua Orang Tua penulis, ayahanda Ismail dan ibunda Siti Aminah, dan semua sepupu yang tiada henti setiap hari bahkan setiap waktu untuk senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi serta dorongan moril atau materiil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 10. Teman-teman Jurusan Pendidikan IPS 2012 dan terutama konsentrasi Ekonomi yang telah memberikan suka maupun duka, dan memberikan inspirasi kepada penulis. 11. Sahabat-sahabat “OTEWE” Cut Aja Muliasari, Nenda Muslihah, Fildzah Octaviani, Nurhikmalasari, Herawati Suherli, Nurwidi Oktaria, Dede Tiara Rachmawaty, Agustina Permatasari, Iis Mawati dan Hani Pertiwi, yang senantiasa mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan doa, semangat, motivasi, dan dorongan sehingga penulis bersemangat juga mengerjakan skripsi sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini. 12. Sahabat “Gengs” Aliyah Al-Falah, Rabiatul Jannah, Sausan Aulia Fitri, Nur Amelya, Raudotur Rizqiah, Emi Fahmiah, Lia Farhiyah, Bachraini, Rosliyati yang selalu mendengarkan keluh kesah, memberikan motivasi, semangat dan doa kepada penulis. 13. Teman-teman PPKT MTS. Al-Falah, Inayati Ma’rifah, Sofyan Sauri, Haiza Hazrina, Ahmad Fairuzabadi, Hani Pertiwi, Rizka Amelia, dan Nur Hidayat, yang selalu memberikan semangat dan semoga silaturahmi kita tetap berjalan dengan baik. 14. Teman bimbingan bareng, Nur Aini dan Nita Chairunnisa yang selalu menjadi teman ketika bimbingan dengan Dosen Pembimbing I (baik bimbingan siang, sore atau malam hari) dan memberikan semangat kepada penulis Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, semoga segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT (Aamiin).
ii
Akhir
kata
penulis
mohon
maaf
atas
segala
kekurangan
dan
ketidaksempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Jakarta, 14 Oktober 2016
Ismah
iii
DAFTAR ISI Kata Pengantar …………………………………………………………………..
i
Daftar Isi ………………………………………………………………………… iv Daftar Gambar …………………………………………………………………... vii Daftar Tabel ……………………………………………………………….. …… viii Daftar Lampiran …………………………………………………………………
x
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
1
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………. 1 B. Identifikasi Masalah……………………………………………………...
6
C. Pembatasan Masalah……………………………………………………..
6
D. Perumusan Masalah……………………………………………………… 7 E. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 7 F. Manfaat Penelitian………………………………………………………. BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS……………..
8 9
A. Deskripsi Teoritik………………………………………………………..
9
1. Penilaian Portofolio……………………………………………………..
9
a. Pengertian Penilaian Portofolio……………………………………..
9
b. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio………………………………...
11
c. Cara Penggunaan Penilaian Portofolio……………………………...
11
d. Karakteristik Penilaian Portofolio…………………………………..
13
e. Jenis-jenis Penilaian Portofolio……………………………………..
13
f. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio…………………………….
13
g. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio………………….
14
2. Hakikat Prestasi Belajar………………………………………………...
17
a. Taksonomi Hasil Belajar……………………………………………
21
b. Ranah Kognitif Menurut Anderson………………………………...
23
c. Ranah Afektif Menurut Anderson………………………………….
26
d. Ranah Psikomotor Menurut Anderson……………………………..
27
3. Hakikat IPS dan Mata Pelajaran Ekonomi……………………………..
28
B. Hasil Penelitian yang Relevan………………………………………….
31
C. Kerangka Berpikir………………………………………………………
34
iv
D. Hipotesis Penelitian…………………………………………………….
37
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………………………..
38
A. Tempat dan Waktu Penelitian………………………………………….
38
B. Metode Penelitian………………………………………………………
38
C. Populasi dan Sampel……………………………………………………
39
D. Operasional Variabel Penelitian………………………………………...
39
E. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………...
40
F. Instrumen Penelitian…………………………………………………….
40
G. Teknik Analisis Data……………………………………………………
44
H. Hipotesis Statistik……………………………………………………….
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………………
49
A. Deskripsi Data…………………………………………………………..
49
1. Gambaran Umum IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta……………….
49
a. Sejarah Berdirinya IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta…………..
49
b. Visi, Misi, Tujuan, IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta…………..
51
2. Karakteristik Responden………………………………………………..
52
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………………
52
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Semester……………………
53
c. Tabulasi Angket Penilaian Portofolio……………………………….
54
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis……………….
64
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas……………………………………...
64
2. Uji Asumsi Klasik……………………………………………………….
66
a. Uji Normalitas……………………………………………………….
66
b. Uji Heteroskedositas………………………………………………...
67
c. Uji Linearitas………………………………………….......................
68
3. Uji Koefisien Determinasi……………………………………………….
68
4. Uji Hipotesis……………………………………………………………..
69
5. Hasil Wawancara………………………………………………………...
70
C. Pembahasan Penelitian…………………………………………………...
71
D. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………..
75
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN……………………….
v
76
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
76
B. Implikasi………………………………………………………………..
77
C. Saran……………………………………………………………………
78
Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Dokumentasi Profil Penulis
vi
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Gambar 4.1
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Gambar 4.2
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Semester
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Ekonomi
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedositas
vii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1
Perbedaan antara penilaian portofolio dengan penilaian baku
Tabel 2.2
Isi Penilaian Portofolio
Tabel 2.3
Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi
Tabel 2.4
Norma pengukuran keberhasilan siswa
Tabel 2.5
Taksonomi Hasil Belajar
Tabel 2.6
Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 3.1
Waktu penelitian
Tabel 3.2
Instrumen penilaian portofolio dan prsetasi belajar
Tabel 3.3
Kisi-kisi instrumen angket penilaian portofolio
Tabel 3.4
Pedoman wawancara
Tabel 4.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester
Tabel 4.3
Penugasan Pembuatan Makalah dalam Kegiatan Belajar Ekonomi
Tabel 4.4
Penugasan Makalah Secara Kelompok
Tabel 4.5
Penugasan Makalah Secara Individu
Tabel 4.6
Dosen Memberikan Acuan dalam Penugasan Makalah
Tabel 4.7
Pengumpulan Makalah dan Pembuatan Buku
Tabel 4.8
Dosen Meminta Mahasiswa Presentasi Hasil Pembuatan Makalah
Tabel 4.9
Dalam Kegiatan Presentasi, Mahasiswa Berperan Aktif
Tabel 4.10
Dosen Menyimpulkan Materi Setelah Mahasiswa Presentasi
Tabel 4.11
Penugasan Resume untuk Materi Selanjutnya
Tabel 4.12
Penugasan Resume Secara Kelompok
Tabel 4.13
Mempresentasikan Hasil Resume Depan Kelas
Tabel 4.14
Dosen Mengadakan Kuis Dadakan Pembelajaran Ekonomi
Tabel 4.15
Dosen Membagikan Hasil Kuis
Tabel 4.16
Dosen Mengadakan Remedial Jika Hasil Kuis Kurang Baik
Tabel 4.17
Mahasiswa Mengajukan Tanya Jawab Saat Presentasi
Tabel 4.18
Dosen Mendorong Mahasiswa untuk Aktif dalam Presentasi
Tabel 4.19
Dosen Memberi Kebebasan Berkreativitas dalam Pengerjaan Tugas
Tabel 4.20
Mengerjakan Tugas Dengan Tanggung Jawab
Tabel 4.21
Mahasiswa Memahami Materi Dengan Baik
Tabel 4.22
Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Ekonomi dan Penilaian Portofolio viii
Tabel 4.23
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penilaian Portofolio
Tabel 4.24
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Tabel 4.25
Hasil Uji Linearitas
Tabel 4.26
Uji Hipotesis (Uji T)
ix
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1
Daftar Nilai Ekonomi Makro
LAMPIRAN 2
Angket Penelitian
LAMPIRAN 3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
LAMPIRAN 4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
LAMPIRAN 5
Karakteristik Responden Berdasarkan Semester
LAMPIRAN 6
Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar dan Hasil Uji Heteroskedositas
LAMPIRAN 7
Hasil Uji Koefisien Determinasi dan Hasil Uji Linearitas
LAMPIRAN 8
Hasil Uji Hipotesis (Uji T)
LAMPIRAN 9
Transkip Wawancara
LAMPIRAN 10
Dokumentasi Wawancara
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bisa bermula dari sebelum bayi lahir, seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa mengajar bayi mereka sebelum kelahiran. Pendidikan dapat diperoleh baik secara formal dan nonformal. Pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.1 Menurut GBHN (Ketetapan MPR RI No.IV/MPR/1973) dikatakan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup”. Menurut Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 pada Bab I pasal 1 ayat 1, menjelaskan bahwa pendidikan adalah “usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memliki kekuatan spiritual kegamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.2 Berbicara mengenai pendidikan, para ahli memberikan definisi pendidikan yang berbeda-beda sebagaimana yang dikutip dari buku Muhibbin Syah, sebagai berikut: a. Lengeveld: pendidikan adalah mempengaruhi anak dalam upaya membimbingnya agar menjadi dewasa. Usaha membimbing haruslah usaha yang disadari dan dilaksanakan dengan sengaja. Oleh karena itu,
1 2
PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1
1
2
pendidikan hanya terdapat dalam pergaulan yang disengaja antara orang dewasa dengan anak yang diarahkan kepada tujuan pendidikan. b. Hoogveld: pendidikan
membantu
anak supaya
ia
cukup cakap
menyelenggarakan tugas hidupnya atas tanggung jawabnya sendiri. c. S.A. Branata: pendidikan adalah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam perkembangannya mencapai kedewasaan. d. Ki Hajar Dewantara: pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang setinggi-tingginya. 3 Berdasarkan pernyataan yang terkandung dalam pengertian pendidikan yang dikemukakan dalam Undang-Undang Sisdiknas dan para ahli, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dari seorang individu yang dewasa untuk membantu, mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak atau peserta didik ke arah yang lebih baik dan dewasa. Dalam proses pembelajaran, ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa (dalam hal ini mahasiswa), diantaranya adalah ”1). Faktor internal mahasiswa, seperti fisik dan psikologis mahasiswa, 2). Faktor eksternal mahasiswa, seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.4 Menurut undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen pada bab 1 pasal 1, bahwa dosen adalah “pendidik profesional
dan
ilmuwan
dengan
tugas
utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat”.5 Menurut bab 2 pasal 3, bahwa “Dosen mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pengakuan kedudukan dosen sebagai 3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2010, Cet.15,
4
Ibid, h.129 Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab I pasal I
h.8 5
3
tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikan dengan sertifikat pendidik, sedangkan menurut pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.6 Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi berbagai faktor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman, dan keterampilan guru dalam berkomunikasi.
Jika
faktor-faktor
tersebut
dipenuhi,
maka
melalui
pembelajaran, peserta didik dapat belajar dengan baik.7 Sebagai seorang dosen sangat perlu memahami perkembangan mahasiswa. Perkembangan mahasiswa tersebut meliputi, perkembangan fisik, perkembangan kognitif, dan perkembangan sosial dan moral mahasiswa. Perkembangan tersebut sangat diperlukan untuk merancang pembelajaran yang kondusif dan mampu meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang diinginkan. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar tergantung pada beberapa aspek, yaitu sarana prasarana, pendidik (dosen), peserta didik (mahasiswa), metode, strategi, dan model penilaian. Dosen sebagai motivator dan fasilitator sedangkan mahasiswa sebagai penerima informasi yang diharapkan lebih aktif dalam pembelajaran. Dosen hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup dalam merancang kegiatan belajar mengajar, seperti merumuskan tujuan, memilih bahan, metode pembelajaran, evaluasi pembelajaran, sistem penilaian, dan lain sebagainya. Salah satu upaya yang dilakukan dosen untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan prestasi belajar mahasiswa adalah dengan menggunakan 6 7
Undang-undang No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Bab II pasal 3 dan 6 Mulyasa,Menjadi Guru Profesional. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya, 2015, h 39
4
sistem penilaian berbasis portofolio yang diterapkan oleh dosen-dosen kreatif. Sebaliknya, dosen menyadari bahwa sistem penilaian dapat dikatakan sebagai komponen yang turut berperan dalam peningkatan prestasi belajar mahasiswa. Menurut Oemar Hamalik, penilaian (Assessment) adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur prestasi belajar peserta didik sebagai hasil dari suatu program instruksional. Rumusan ini menunjukkan, bahwa hasil penilaian terhadap pserta didik dapat digunakan sebagai bukti yang patut dipertimbangkan dalam rangka evaluasi pengajaran.8 Dengan kata lain, penilaian digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran sudah baik atau masih perlu perbaikan. Di dalam ruang kelas, penilaian mempertimbangkan kinerja peserta didik pada tugas-tugas dalam berbagai setting dan konteks. Pengumpulan data dalam penilaian ini dilakukan dengan berbagai cara, seperti observasi perilaku, presentasi tugas, dan merekam tanggapan peserta didik dalam menulis atau pemeriksaan produk yang dihasilkan.9 Penilaian hasil belajar essensial bertujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran
yang
dilakukan oleh
dosen dan
sekaligus
mengukur
keberhasilan mahasiswa dalam penguasaan kompetensi yang telah ditentukan. Dengan demikian, penilaian hasil belajar itu sesuatu yang sangat penting, karena dengan penilaian dosen bisa melakukan evaluasi terhadap kualitas pembelajaran yang telah dilakukan. Namun yang terjadi dilapangan adalah model penilaian peserta didik yang masih sering terjadi di sekolah atau universitas hanya sebatas memberikan nilai dan tanda benar atau salahnya saja tanpa ada tindak lanjut oleh pendidik (dalam hal ini dosen), sehingga mahasiswa tidak tahu pasti letah kesalahannya. Penilaian yang masih sering digunakan adalah jenis penilaian tes konvensional (uraian). Hal ini dipilih karna mempunyai kelebihan dapat
8
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara: 2008,h.146 Muhammad Yaumi, Prinsip-Prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group:2013,h.178 9
5
menjangkau materi yang luas dan dapat dilaksanakan dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini terjadi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, berdasarkan daftar nilai teori ekonomi mikro dan makro, mahasiswa Pendidikan IPS di UIN ini rata-rata mendapat nilai A tetapi ada beberapa mahasiswa juga yang mendapat nilai B bahkan C10, dalam hal ini dosen menugaskan mahasiswa untuk mengerjakan tugas (berupa resume, makalah, presentasi, atau kuis) dan karya-karya lain untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa yang kemudian karya-karya tersebut akan dijadikan satu dan dibuat menjadi buku. Berdasarkan observasi dan pengalaman penulis, bahwa pada masa perkuliahan banyak mahasiswa yang kurang aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran dan mengerjakan tugas, kemudian pada mata kuliah teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro, dosen tersebut dalam memberikan materi perkuliahan meminta mahasiswa untuk mengerjakan makalah, tugas resume dan kegiatan presentasi. Berkaitan dengan hal ini, maka pendekatan nilai yang digunakan oleh dosen adalah penilaian portofolio. Karena dengan penilaian portofolio inilah prestasi belajar mahasiswa akan meningkat dan dapat terukur dan ternilai, baik dari aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Portofolio merupakan koleksi pekerjaan-pekerjaan siswa. Portofolio menampilkan pekerjaan siswa yang terbaik atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatannya. Portofolio dapat menampilkan pekerjaan terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa.11 Portofolio sebagai salah satu alat penilaian memiliki sifat lebih objektif, terbuka dan menyeluruh akan menjadi alat penilaian yang efektif. Langkah-langkah dalam menggunakan portofolio ada tiga, pertama, melakukan persiapan penilaian porotofolio. Kedua, mengatur penilaian
10
Lampiran Nilai Teori Ekonomi Makro Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,h.275-277 11
6
portofolio selama proses pembelajaran. Ketiga, mengatur penilaian portofolio pada akhir dari pemberian nilai.12 Maka dari latar belakang diatas membuat penulis ingin mengetahui dan mengadakan suatu penelitian mengenai “Pengaruh Model Penilaian Portofolio Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Ekonomi (Studi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)” B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Rendahnya nilai ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Mahasiswa kurang aktif pada saat pembelajaran ekonomi di kelas 3. Mahasiswa kurang kreatif dalam mengerjakan tugas dan karya-karya dalam pembelajaran ekonomi 4. Penilaian yang digunakan masih menggunakan jenis tes konvensional (uraian) 5. Masih minimnya dosen yang menggunakan model penilaian portofolio terhadap
peningkatan
prestasi
belajar
ekonomi
pada
mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Pengaruh model penilaian berbasis portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
12
Ibid, h.287
7
3. Langkah-langkah dosen dalam menggunakan model penilaian portofolio terhadap
peningkatan
prestasi
belajar
ekonomi
pada
mahasiswa
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta D. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Adakah
pengaruh
model
penilaian
berbasis
portofolio
terhadap
peningkatan prestasi belajar ekonomi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 2. Mengapa dosen menggunakan
model penilaian portofolio untuk
meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? 3. Bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui: 1. Pengaruh model penilaian berbasis portofolio terhadap peningkatan prestasi belajar ekonomi pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Alasan
dosen
menggunakan
model
penilaian
portofolio
untuk
meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3. Langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio terhadap
peningkatan
prestasi
belajar
ekonomi
Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
pada
mahasiswa
8
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang model penilaian portofolio
2. Manfaat Praktis a. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan alasan untuk lebih kreatif, terampil, dan melibatkan mahasiswa dalam berpikir untuk memecahkan masalah dalam berbagai situasi. b. Bagi Dosen, dapat dijadikan salah satu alternatif dalam sistem penilaian agar dapat mengetahui perkembangan dan prestasi mahasiswa c. Bagi peneliti, dapat memperluas wawasan mengenai sistem penilaian berbasis portofolio untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi d. Bagi pembaca, dapat dijadikan bahan informasi untuk membuka wawasan tentang sistem penilaian portofolio
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Penilaian Portofolio a. Pengertian Penilaian Portofolio Penilaian merupakan bagian integral dalam pembelajaran. Penilaian (assessment) adalah proses pengumpulan data kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan dengan sengaja di dalam ruang kelas. Penilaian mencakup kegiatan mendiagnosis
kesulitan,
memverifikasi
belajar
setelah
pelaksanaan
pembelajaran, mengidentifikasi pengetahuan prasyarat dalam belajar dan menentukan pada bagian mana harus mengawali pembelajaran dengan memerhatikan urutan pembelajaran berdasarkan kemampuan awal peserta didik.1 Penilaian juga merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum dan berhasil tidaknya proses pembelajaran. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan.2 Berbagai macam bentuk penilaian menurut Sudaryono yang biasa dilakukan untuk peserta didik, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian portofolio, penilaian proyek, penilaian proses dan produk, dan penilaian diri.3 Salah satu alternatif bentuk pengukuran yang dapat digunakan dalam mengukur kompetensi seseorang adalah penyusunan portofolio. Portofolio merupakan terjemahan dari bahasa Inggris portfolio, yang berarti kumpulan berkas atau arsip yang disimpan dalam kemasan berbentuk 1
Muhammad Yaumi, op. cit., h.174 Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h.72 3 Ibid, h.71 2
9
10
jilid (bundle) ataupun arsip dalam file khusus (map). Tetapi dalam Kamus Inggris-Indonesia , portofolio diartikan sebagai tas surat dan jabatan (menteri). Sedangkan dalam The Contemporary Dictionary, diartikan sebagai tas surat, daftar stok, surat berharga, dan jabatan menteri.4 Portofolio menurut Depdiknas, sebagai instrument penilaian, difokuskan pada dokumen tentang kerja siswa yang produktif, yaitu „bukti‟ tentang apa yang dapat dilakukan oleh siswa, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan (dijawab atau dipecahkan) oleh siswa. Bagi guru, portofolio menyajikan wawasan tentang banyak segi perkembangan siswa dalam belajarnya: cara berpikirnya,
pemahamannya
atas
pelajaran
yang
bersangkutan,
dan
sebagainya. Portofolio penilaian bukan sekedar kumpulan hasil siswa kerja, melainkan kumpulan hasil siswa dari kerja yang sengaja diperbuat siswa untuk menunjukkan bukti tentang kompetensi, pemahaman, dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio juga merupakan kumpulan informasi yang perlu diketahui oleh guru sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah perbaikan pembelajaran atau peningkatan belajar siswa.5 Beberapa pengertian portofolio menurut pendapat para ahli yang dikutip oleh Yuliani Nurani Sujiono dalam buku Mengajar dengan Portofolio, sebagai berikut:6 a. Winter, portofolio merupakan suatu rangkaian kerja untuk membahas suatu permasalahan yang harus berisikan deskripsi tentang pengalaman yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan seseorang yang dibuat tertulis b. Herman, portofolio diakui keberadaannya apabila terdapat pembahasan dari sebuah proses pengumpulan, penggabungan dan interpretasi informasi untuk mengambil keputusan c. Kolb, portofolio termasuk belajar dengan mengalami secara langsung (learning by experience)
4
Trianto, loc. cit Ibid, h.276 6 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT. Indeks, 2013, h.3 5
11
Jadi, portofolio merupakan koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan, dan sikap siswa. Dengan kata lain, dari kutipan diatas, tergambar bahwa portofolio merupakan koleksi pekerjaan-pekerjaan siswa. Portofolio menampilkan pekerjaan siswa yang terbaik atau karya siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatannya. Portofolio dapat menampilkan pekerjaan terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa. b. Prinsip-prinsip Penilaian Portofolio Beberapa prinsip-prinsip dalam penilaian portofolio, yaitu: saling percaya, keterbukaan, kerahasian, milik bersama, kepuasan dan kesesuaian, budaya pembelajaran, refleksi, berorientasi pada proses dan hasil.7 Maksud dari prinsip-prinsip tersebut adalah siswa harus memiliki kepercayaan bahwa evaluasi yang dilakukan oleh guru bukan semata-mata untuk menilai hasil pekerjaan tetapi juga untuk peningkatan hasil belajar, dan untuk
menciptakan
keterbukaan
siswa
harus
aktif
dalam
kegiatan
pembelajaran dikelas. Sebelum dilakukan pameran, guru harus menjaga setiap dokumen-dokumen siswa dan dalam hal ini baik guru maupun siswa harus merasa bahwa dokumen itu milik bersama agar menjaga dokumen itu dengan baik karna jika kompetensi itu telah tercapai maka guru dan siswa akan merasa puas. Dengan demikian portofolio tidak hanya sekedar menilai hasil akhir yang dimiliki siswa akan tetapi juga menilai proses pembelajaran yang dilakukan siswa. c. Cara Penggunaan Penilaian Portofolio Aspek-aspek penting dari peran guru dalam menggunakan portofolio terjadi pada: sebelum pengajaran atau pemberian nilai dimulai, selama pengajaran dan pemberian nilai berlangsung, dan setelah pengajaran atau pemberian nilai.
7
Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005, h.198
12
Langkah pertama adalah persiapan untuk menggunakan portofolio. Pedoman ini diberikan sebagai berikut: a. Putuskan jenis portofolio apa yang akan digunakan. Apakah secara individu atau kelompk b. Identifikasi tujuan dari portofolio c. Pilihlah kategori-kategori pekerjaan apa yang akan dimasukkan dalam portofolio d. Mintalah siswa memilih hal-hal yang akan dimasukkan dalam portofolio e. Putuskan bagaimana portofolio tersebut dinilai dan dievaluasi8 Jadi, seorang guru atau dosen harus meyiapkan jenis tugas apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik dan jenis portofolio apa yang akan digunakan sebelum penilaian nanti dilakukan. Langkah kedua adalah mengatur portofolio selama pembelajaran. Portofolio diatur dengan cara berikut ini: a. Proses portofolio. Guru menjelaskan kepada siswa kategori contoh pekerjaan siswa yang akan dimasukkan ke dalam portofolio b. Rubrik. Guru mengembangkan rubrik penilaian untuk menilai dan mengevaluasi pekerjaan siswa c. Tugas-tugas. Siswa menyelesaikan tugas-tugas mengetahui bahwa beberapa atau semua dari mereka akan dimasukkan ke portofolio final. Semua tugas-tugas mengukin dapat ditempatkan di portofolio d. Penilaian diri. Siswa merefleksi dan menilai dirinya sendiri tentang kualitas dan kuantitas pekerjaannya dan kemajuannya dalam mencapai tujuan pembelajaran9 Setelah guru atau dosen meyiapkan tugas dan jenis portofolio apa yang akan digunakan, selanjutnya ialah mengatur dan menjelaskan kepada peserta didik mengenai tugas yang akan dikerjakan untuk mencapai tujuan pemebelajaran. Langkah ketiga adalah mengatur proses portofolio pada akhir dari pemberian nilai. Portofolio harus lengkap, penilaian terhadap portofolio harus dibuat, dan diorganisir dalam suatu representasi atau kerja kelompok.10
8
Trianto, op.cit., h.287 Ibid, h.288 10 Ibid, h.289 9
13
d. Karakteristik Penilaian Portofolio a. Mengukur prestasi siswa secara individual dan menyadari perbedaan antar siswa b. Merupakan suatu pendekatan kerjasama yang melibatkan guru dan siswa c. Mempunyai tujuan untuk melakukan refleksi dan menilai kemampuan diri d. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi kerja siswa yang terbaik e. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran11 e. Jenis-jenis Penilaian Portofolio a. Portofolio Proses
Menunjukan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang telah ditetapkan kurikulum, serta menunjukan semua hasil dari awal sampai akhir selama kurun waktu tertentu.12 b. Portofolio Produk
Portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, komptensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar, serta hanya menunjukan evidence tersebut diperoleh.13 f. Fungsi dan Tujuan Penilaian Portofolio Fungsi Penilaian Portofolio: a. Informasi bagi guru b. Alat pembelajaran c. Alat penilaian autentik d. Self-assessment bagi peserta didik Tujuan Penilaian Portofolio: a. Menghargai perkembangan peserta didik b. Mendokumentasikan proses pembelajaran 11
Fajar Arnie, Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h.91 12 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h.206 13 Ibid, h.206
14
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja d. Merefleksikan
kesanggupan
mengambil
resiko
dan
melakukan
eksperimentasi e. Mengingkatkan efektivitas proses pembelajaran f. Bertukar informasi antaraorang tua pesera didik dengan guru lain g. Mempercepat pertumbuhan konsep diri positif peserta didik h. Membantu peserta didik merumuskan tujuan i.
Meningkatkan kemampuan refleksi diri14 g. Keunggulan dan Kelemahan Penilaian Portofolio Menurut Maesuri dalam buku mendesain model pembelajaran inovatif-
progresif beberapa keuntungan menggunakan portofolio dalam pembelajaran antara lain: a. Siswa dapat menggambarkan pembelajaran mereka sendiri dan cara-cara memperbaikinya b. Siswa dapat terlibat bekerja pada tingkat kompleksitas yang berbeda atau mendukung bekerja komplit di dalam maupun di luar kelas c. Memberi lebih banyak informasi tentang apa dan bagaimana siswa belajar dibandingkan siswa lainnya d. Menjadi media bagi siswa, guru, orang tua, dan penilai eksternal untuk mengomunikasikan dan menyampaikan harapannya tentang pembelajaran siswa e. Memberikan gambarannya yang akurat dari program pembelajaran yang diikuti siswa. f. Dapat digunakan untuk mendokumentasikan prestasi siswa. g. Mendemonastrasikan pemecahan
kemampuan
masalah,
mengomunikasikan
ide,
siswa
kemampuan kemampuan
menerapkan
menggunakan memberi
menganalisis h. Dapat meningkatkan kemampuan evaluasi diri siswa 14
Ibid, h.199
pengetahuan
bahasa alasan
ilmiah,
atau
pun
15
i. Berguna bagi guru dalam mengidentifikasi letak kelemahan dan kelebihan siswa atau memberi nilai diagnostik yang berarti bagi guru j. Umpan balik yang diberikan siswa akan membangun pemahaman siswa k. Guru dapat mendeteksi variabel afektif siswa, atau memantau status afektif siswa. Antara lain kejujuran, percaya diri, ketekunan, sikap positif terhadap pembelajaran dan lain-lain.15 Disamping kelebihan, penilaian portofolio memiliki kelemahan diantaranya: 1. Memerlukan Waktu dan Kerja Keras Guru dituntut untuk dapat memerhatikan setiap siswa secara individual, memantau perkembangannya, mendorong agar mereka lebih banyak beraktivitas, mengumpulkan setiap pekerjaan siswa untuk diberi komentar. 2. Memerlukan Perubahan Cara Pandang Guru yang terbiasa melaksanakan proses pembelajaran dengan menyampaikan materi pelajaran untuk diingat dan dihapal siswa, kini siswa didorong untuk lebih banyak beraktivitas, mencari dan menemukan sendiri hingga kompetensi tercapai sesuai dengan tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum, setiap perkembangan dan perubahan siswa dimonitor dan diberi catatan secara terus-menerus. 3. Memerlukan Perubahan Gaya Belajar Mengubah pola belajar siswa bukanlah pekerjaan mudah, namun memerlukan kesabaran dan kesungguhan. Tidak sedikit guru yang merasa frustasi, ketika siswa sulit untuk diajak bertanya jawab, sulit untuk diberi tanggung jawab penyelesaian tugas, dan lain sebagainya. 4. Memerlukan Perubahan Sistem Pembelajaran Selama ini sistem pembelajaran di kelas memiliki siswa sekitar 40-45 orang, sistem yang seperti ini akan sulit untuk penilaian portofolio, belum lagi setiap guru harus mengajar banyak kelas.16
15 16
Trianto, op. cit., h. 288 Fajar Arnie, op. cit., h.99
16
Tabel 2.1 Perbedaan Hasil Nyata Antara Penilaian Portofolio dengan Penilaian Baku: Penilaian Portofolio
Penilaian Baku
Menggambarkan tingkat
Menilai siswa melalui tugas menulis
pencapaian siswa dalam membaca
dan membaca dalam jangkauan
dan menulis.
terbatas yang mungkin tidak sesuai dengan yang dikerjakan siswa
Menempatkan siswa dalam
Di skor secara mekanik atau di skor
penilaian kemajuan mereka atau
oleh guru yang hanya memiliki sedikit
prsetasi mereka dan
masukan
memperlihatkan tujuan belajar yang berkelanjutan Mengukur kemampuan setiap
Menilai seluruh siswa dalam dimensi
siswa sekaligus memberikan
yang sama
perbedaan individu antar siswa Menggambarkan suatu pendekatan
Proses penilaian tidak kolaboratif
kolaboratif pada penilaian Mempunyai tujuan untuk penilaian
Penilaian siswa bukan suatu tujuan
diri sendiri pada siswa Bertujuan perbaikan karya dan
Bertujuan hanya untuk kemampuan
pengajaran terhadap pembelajaran Mengaitkan penilaian dan
Memisahkan pembelajaran pengujian
pengajaran terhadap pembelajaran
dan pengajaran
17
Tabel 2.2 Isi dari penilaian portofolio:
Reflesi diri dan ceklis
Hasil-hasil kelompok
Bukti kecakapan sosial
curriculum supplied)
Bukti kebiasaan dan sikap kerja
Komposisi (essay, laporan,
Catatan anekdot, laporan naratif
cerita)
Hasil-hasil tes baku
Foto, sketsa autobiografi
Kinerja
Pekerjaan
rumah,
tugas-
tugas kelas
Tes
(buatan
Presentasi
guru,
(rekaman
dan
observasi)
Investigasi,
penemuan,
(menari,
thespian
activies) 17
proyek
Buku harian atau jurnal
Ceklis observasi (guru dan teman sekelas)
Seni
visual
(melukis,
pahatan, puisi)
2. Hakikat Prestasi Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsure yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Beberapa pengertian belajar menurut para ahli: a. Skinner, belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. b. Hintzman, belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri
organisme (manusia dan hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
17
Trianto, op. cit., h.280-281
18
c. Witting, belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam
segala macam atau keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman.18 Menurut Bruner, inti belajar adalah cara bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu: memperoleh informasi baru, transformasi baru, dan menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.19 Proses menurut psikologi pendidikan adalah cara-cara atau langkahlangkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Jadi, prestasi belajar merupakan hasil dari evaluasi yang dilakukan dalam proses belajar mengajar. Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Berarti prestasi belajar merupakan hasil evalusasi dari kegiatan belajar.Jadi, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari evaluasi yang kriterianya sudah ditetapkan meliputi perubahan serta perkembangan dalam segi pengetahuan, sikap serta psikomotorik siswa dari kegiatan belajar-mengajar. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator (penunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Berikut ini adalah tabel dari jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi.20
18
Muhibbin Syah, op.cit., h.87 Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h.27 20 Ibid, h.148 19
19
Tabel 2.3 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Prestasi Ranah / Jenis Prestasi
Indikator
Cara Evaluasi
A. Ranah Cipta (Kognitif) 1. Pengamatan
1. Dapat menunjukan 2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Obeservasi
2. Ingatan
1. Dapat menyebutkan 2. Dapat menunjukkan kembali
1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Obeservasi
3. Pemahaman
1. Dapat menjelaskan 2. Dapat mendefinisikan dengan lisan sendiri
1. Tes lisan 2. Tes tertulis
4. Aplikasi/penerap an
1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara tepat
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi
1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasikan/ memilah-milah
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
1. Dapat menghubungkan 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat menggeneralisasikan (membuat prinsip umum)
1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas
5. Analisis (Pemeriksaan dan pemilahan secara teliti)
6. Sintesis (Membuat panduan utuh dan baru)
B. Ranah Rasa (Afektif)
20
1. Penerimaan
1. Menunjukkan sikap menerima 2. Menunjukkan sikap menolak
1. Tes Tertulis 2. Tes skala sikap 3. Observasi
2. Sambutan
1. Kesediaan berpartisipasi/terlibat 2. Kesediaan memanfaatkan
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
3. Apresiasi (Sikap menghargai)
1. Menganggap penting dan bermanfaat 2. Menganggap indah dan harmonis 3. Mengagumi
1. Tes skala penilaian sikap 2. Pemberian tugas 3. Observasi
4. Internalisasi (Pendalaman)
1. Mengakui dan meyakini 2. Mengingkari
1. Tes skala sikap 2. Pemberian tugas ekspresif (yang menyataka n sikap) dan tugas proyektif (yang menyataka n perkiraan atau ramalan)
5. Karakterisasi (Pendalman)
1. Melembagakan atau meniadakan 2. Menjelmakan dalam pribadi dan perilaku sehari-hari
1. Pemberian tugas ekspresif dan proyektif 2. Observasi
C. Ranah Karsa (Psikomotor) 1. Keterampilan bergerak dan
Kecakapan mengkoordinasikan gerak
1. Observasi 2. Tes
21
bertindak
mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya
2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal
tindakan
1. Kefasihan melafalkan/menguca pkan 2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani
1. Tes lisan 2. Observasi 3. Tes tindakan
Setelah mengetahui indikator prestasi belajar, guru perlu menetapkan batas minimal prestasi belajar para siswanya. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajarmengajar. Diantara beberapa norma pengukuran tersebut adalah:21 Tabel 2.4 Norma Pengukuran Prestasi Belajar Simbol-simbol Nilai Angka dan Huruf Angka
Huruf
Predikat
8 – 10 = 80 – 100 = 3.1 – 4
A
Sangat baik
7 – 7.9 = 70 – 79 = 2.1 – 3
B
Baik
6 – 6.9 = 60 – 69 = 1.1. 2
C
Cukup
5 – 5.9. – 50 – 59 = 1
D
Kurang
0 – 4.9 = 0 – 49 = 0
E
Gagal
a. Taksonomi Prestasi Belajar: Taksonomi berasal dari bahasa Yunani, tassein yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi adalah suatu klasifikasi atau pengelompokkan benda menurut ciri-ciri tertentu. Dalam bidang pendidikan, taksonomi digunakan untuk mengklasifikasikan tujuan instruksional.22 Berikut adalah tabel taksonomi menurut para ahli:
21
Ibid, h.148 Siyamita, Skripsi: Ranah Kognitif dalam Pembelajaran, 2013, Malang, Program Studi S3 Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Universitas Negeri Malang 22
22
Tabel 2.5 Taksonomi Belajar Menurut Para Ahli Bloom
Gagne
Knowledge
Verbal
Ausubel Rote
skill Application
Merril
Reigeluth
Declarative Remember
Momorize
knowledge
verbatim
information
Meaningful Procedural
Remember
Understand
learning
paraphrased relationship
Information learning Comprehension Intellectual
Anderson
knowledge
Cognitive
Use a
strategy
generality
Analysis
Apply skill
Find a
Apply generic
generality
skills
Synthesis Evaluation
Taksonomi Bloom memiliki hierarki yang paling banyak, yaitu 6. Taksonomi Gagne terdapat 5 komponen, bahwa hasil belajar yang berbeda memerlukan kondisi belajar yang berbeda pula. Gagne membagi hasil belajar menjadi
lima
mengomunikasikan
kategori: secara
informasi lisan
verbal:
pengetahuannya
kemampuan tentang
untuk
fakta-fakta.
Keterampilan intelektual: kemampuan membedakan, menguasai konsep, aturan
dan
memecahkan
masalah.
Strategi
kognitif:
kemampuan
mengkoordinasikan dan mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis. Taksonomi Ausubel, bahwa dalam diri seorang pelajar sudah ada organisasi dan kejelasan tentang pengetahuan dibidang subjek tertentu. Anderson membagi 2 pengetahuan, pengetahuan deklaratif: pengetahuan yang
bisa dideklarasikan dalam bentuk kata,
sedangkan pengetahuan procedural: pengetahuan tentang tahapan yang harus dilakukan. Taksonomi Merril berisi fakta, konsep, prinsip dan prosedur. Terakhir, taksonomi Reigeluth, berkaitan dengan bagaimana informasi akan
23
masuk dalam memori seseorang dan bagaimana keahlian diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.23 Setelah adanya taksnonomi pembelajaran Bloom, kemudian muncul berbagai usaha untuk memperbaharui taksonomi tersebut. Salah satu usaha perbaikan yang paling dekat dan terkenal adalah perbaharuan taksonomi yang dilakukan oleh Anderson dan Krathwol. Perubahan utama yang dilakukan Anderson dan Krathwol adalah perubahan pada tingkat pembelajaran kesatu, dimana menurut Bloom adalah penguasaan pengetahuan. Hal ini menurut Anderson sering menyebabkan kerancuan dengan aspek pengetahuannya, sehingga pada peringkat kesatu ini dari penguasaan kemampuan diubah menjadi kalimat kerja aktifnya yaitu mengingat. Perbedaan kedua adalah, Anderson dan Krathwol menambahkan satu tipe kognitif yaitu metacognitive. Oleh karenanya tipe kognitif Anderson menjadi (1) factual knowledge, pengetahuan dasar sebuah ilmu, berisi fakta, terminologi,
dan
unsur-unsur
sebuah
pengetahuan;
(2)
pengetahuan
konseptual, berisi klasifikasi, prinsip, kesimpulan umum, teori, model dan struktur; (3) pengetahuan prosedural, yang berisi metode, cara, prinsip prosedural, dan (4) metakognitif, yang berisi kesadaran seseorang akan kemampuan kognitifnya yang merupakan pengetahuan reflektif.24 a. Ranah Kognitif Menurut Anderson: 1. Knowledge / Remember (C1) Mengingat merupakan proses kognitif paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” dapat menjadi bagian belajar bermakna, maka tugas mengingat hendaknya selalu dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu mengenali (recognizing) dan mengingat. Beberapa kata kerja operasional yang berkaitan dengan mengingat antara lain Mengetahui, Mengutip, 23
Ibid, h.10-12 Buku Kurikulum Pendidikan Tingkat Tinggi, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 24
24
Menjelaskan, Menggambar, Menyebutkan, Membilang, Mengidentifikasi, Memasangkan,
Menandai,
Menamai,
Mengutip,
Menyebutkan,
Menjelaskan, Menggambar, Membilang, Mengidentifikasi, Mendaftar, Menunjukkan, Memberi label, Memberi indeks, Memasangkan, Menamai, Menandai,
Membaca,
Mengulang,
Menyadari,
Mereproduksi,
Menghafal,
Meninjau,
Meniru,
Memilih,
Mencatat,
Menyatakan,
Mempelajari, Mentabulasi, Memberi kode, Menelusuri, Menulis. 2. Comprehension / Understanding (C2) Pertanyaan pemahaman menuntut siswa agar dapat menunjukkan bahwa mereka
telah
mempunyai
pengertian
yang
memadai
untuk
mengorganisasikan dan menyusun materi-materi yang telah diketahui. Siswa harus memilih fakta-fakta yang cocok untuk menjawab pertanyaan. Jawaban siswa tidak sekedar mengingat kembali informasi, namun harus menunjukkan pengertian terhadap materi yang diketahuinya. Kata kerja operasional yang berkaitan dengan memahami antara lain Menafsirkan, Meringkas,
Mengklasifikasikan,
Membeberkan,
Memperkirakan,
Membandingkan, Menjelaskan,
Menjelaskan,
Mengkategorikan,
Mencirikan, Merinci, Mengasosiasikan, Membandingkan, Menghitung, Mengkontraskan, Mengubah, Mempertahankan, Menguraikan, Menjalin, Membedakan, Mendiskusikan, Menggali, Mencontohkan, Menerangkan, Mengemukakan,
Mempolakan,
Memperluas,
Menyimpulkan,
Meramalkan, Merangkum, Menjabarkan. 3. Application / Applying (C3) Pertanyaan penerapan mencakup penggunaan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu, mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. Kata kerja oprasionalnya antara lain
Melaksanakan,
Mempraktekan,
Menggunakan,
Memilih,
Menyusun,
Menjalankan, Memulai,
Melakukan, Menyelesaikan,
25
Mendeteks, Menugaskan, Mengurutkan, Menerapkan, Menyesuaikan, Mengkalkulasi,
Memodifikasi,
Mengklasifikasi,
Menghitung,
Membangun, Membiasakan, Mencegah, Menentukan, Menggambarkan, Menggunakan,
Menilai,
Mengadaptasi,
Menyelidiki,
Mengkonsepkan, Memproses,
Melatih,
Menggali,
Mengemukakan,
Mengoperasikan,
Mempersoalkan,
Melaksanakan,
Mengaitkan,
Meramalkan,
Memproduksi,
Menyusun, Mensimulasikan, Memecahkan,
Melakukan, Mentabulasi, Meramalkan. 4. Analysis / Analysing (C4) Pertanyaan analisis menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsurunsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut.
Kata
kerja
oprasionalnya
antara
lain
Menguraikan,
Membandingkan, Mengorganisir, Menyusun ulang, Mengubah struktur, Mengkerangkakan, Menyusun outline, Mengintegrasikan, Membedakan, Menyamakan,
Membandingkan,
Mengintegrasikan,
Menganalisis,
Mengaudit, Memecahkan, Menegaskan, Mendeteksi, Mendiagnosis, Menyeleksi, Merinci, Menominasikan, Mendiagramkan, Megkorelasikan, Merasionalkan,
Menguji,
Menyimpulkan,
Mencerahkan, Menjelajah,
Menemukan,
Menelaah,
Membagankan, Memaksimalkan,
Memerintahkan, Mengedit, Mengaitkan, Memilih, Mengukur, Melatih, Mentransfer. 5. Sintesis / Evaluation (C5) Teori Bloom Sebelum direvisi Dengan kata kerja operasional Mengabstraksi, Mengatur, Menganimasi, Mengumpulkan,
Mengkategorikan,
Mengkode,
Mengombinasikan,
Menyusun, Mengarang, Membangun, Menanggulangi, Menghubungkan, Menciptakan, Mengkreasikan, Mengoreksi, Merancang, Merencanakan, Mendikte, Meningkatkan, Merumuskan, Membatas,
Memperjelas,
Menggeneralisasi,
Memfasilitasi,
Menggabungkan,
Membentuk, Memadukan,
Mereparasi, Menampilkan, Menyiapkan Memproduksi,
Merangkum, Merekonstruksi.
26
Teori Bloom Setelah direvisi Mengevaluasi adalah membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini adalah memeriksa dan mengkritik. Kata operasionalnya antara lain Menyusun hipotesis, Mengkritik, Memprediksi, Menilai, Menguji, Membenarkan, Menyalahkan. 6. Evaluation / Creating (C6) Teori Bloom Sebelum direvisi Dengan kata kerja operasional Membandingkan, Menyimpulkan, Menilai, Mengarahkan, Mengkritik, Menimbang, Memutuskan, Memisahkan, Memprediksi, Mempertahankan,
Memperjelas,
Menugaskan,
Menafsirkan,
Memerinci, Mengukur, Merangkum, Membuktikan,
Memvalidasi, Mengetes, Mendukung, Memilih, Memproyeksikan. Teori Bloom Setelah direvisi Membuat adalah menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini yaitu Membuat, Merencanakan, dan Memproduksi. Kata kerja oprasionalnya antara lain: Merancang, Memproduksi,
Menemukan,
Membangun,
Membaharui,
Merencanakan,
Menyempurnakan,
Memperkuat, Memperindah, Mengubah.25
b. Ranah Afektif Menurut Anderson: Indikator pada ranah afektif merupakan sikap yang diharapkan saat dan setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, indikator afektif disusun dengan menggunakan kata kerja operasional dengan objek sikap ilmiah. Beberapa contoh sikap ilmiah adalah: berlaku jujur, peduli, tanggungjawab dan lain-lain. Selain itu, indikator Afektif juga perlu memunculkan keterampilan sosial misalnya : bertanya, menyumbang ide atau berpendapat, menjadi pendengar yang baik, berkomunikasi dan lain sebagainya. Beberapa hal yang berkaitan dengan ranah afektif antara lain: 25
Siyamta, Skripsi, h.12
27
1. Menerima (A1) : Memilih, Mempertanyakan, Mengikuti, Memberi, Menganut, Mematuhi, Meminati 2. Menanggapi
(A2)
: Menjawab,
Membantu,
Mengajukan,
Mengompromika, Menyenangi, Menyambut, Mendukung, Menyetujui, Menampilkan, Melaporkan, Memilih, Mengatakan, Memilah, Menolak 3. Menilai (A3) : Mengasumsikan, Meyakini, Melengkapi, Meyakinkan, Memperjelas,
Memprakarsai,
Mengimani,
Mengundang,
Menggabungkan, Mengusulkan, Menekankan, Menyumbang 4. Mengelola (A4) : Menganut, Mengubah, Menata, Mengklasifikasikan, Mengombinasikan,
Mempertahankan,
Membangun,
Membentuk
pendapat, Memadukan, Mengelola, Menegosiasi, Merembuk 5. Menghayati
(A5)
Mempengaruhi,
: Mengubah
Mendengarkan,
perilaku,
Berakhlak
Mengkualifikasi,
Menunjukkan, Membuktikan, Memecahkan
mulia, Melayani,
26
c. Ranah Psikomotorik Menurut Anderson: Hal-hal yang berkaitan dengan ranah Psikomotor, antara lain : 1. Menirukan (P1) : Mengaktifkan, Menyesuaikan, Menggabungkan, Melamar,
Mengatur,
Mengumpulkan,
Menimbang,
Memperkecil,
Membangun, Mengubah, Membersihkan, Memposisikan, Mengonstruksi 2. Memanipulasi (P2) : Mengoreksi, Mendemonstrasikan, Merancang, Memilah,
Melatih,
Memperbaiki,
Mengidentifikasikan,
Mengisi,
Menempatkan, Membuat, Memanipulasi, Mereparasi, Mencampur 3. Pengalamiahan Mengirim,
(P3)
: Mengalihkan,
Memindahkan,
Menggantikan,
Mendorong,
Menarik,
Memutar,
Memproduksi,
Mencampur, Mengoperasikan, Mengemas, Membungkus 4. Artikulasi
(P4)
: Mengalihkan,
Memadankan, Menggunakan,
Mempertajam,
Memulai,
Menyetir,
Menempel, Menseketsa, Melonggarkan, Menimbang.27 26 27
Ibid, h.16 Ibid, h.17
Membentuk, Menjeniskan,
28
b. Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial dan Mata Pelajaran Ekonomi a. Ilmu Pengetahuan Sosial Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu mata pelajaran yang diajarkan disekolah, mulai dari jenjang pendidikan dasar, sampai ke pendidikan menengah. Dapatlah dinyatakan yang dimasukkan dalam studi ini adalah “suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan tata negara. Dengan mendapat sumber materi dari berbagai ilmu sosial. Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1. Manusia, tempat dan lingkungan 2. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan 3. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 4. Sistem sosial dan budaya28 Tujuan mata pelajaran IPS agar peserta didik memiliki kemampuan: 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dalam dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global29 d. Mata Pelajaran Ekonomi Istilah Ekonomi berasal dari kata Yunani “oikos” yang berarti keluarga, rumah tangga, dan “nomos” yang berarti aturan, hukum, peraturan dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah 28
Pengembangan Pendidikan IPS, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 29 Pengembangan Pendidikan IPS, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014
29
tangga.30 Ilmu yang mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelola sumber daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka disebut ilmu ekonomi.31 Ilmu ekonomi adalah suatu bidang studi yang sudah cukup lama berkembang sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith menerbitkan bukunya yang berjudul An Inquiry intu the Nature and Causes of the Wealth of Nations. Adam Smith dapat dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi..32 Ruang lingkup ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu: Pertama, ilmu ekonomi deskriptif, adalah kajian yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah atau negara pada suatu masa tertentu. Misalnya ekonomi Indonesia pada tahun 1970 dan ekonomi Jepang pasca perang dunia II. Kedua, ilmu ekonomi teori, yang terdiri dari mikro ekonomi dan makro ekonomi. Mikro ekonomi mempelajari perilaku ekonomi dari satuan-satuan pengambilan keputusan individu seperti konsumen, pemilik sumber daya dan badan-badan usaha dalam suatu perekonomian yang bebas (free enterprise). Sedangkan makro ekonomi mempelajari tingkat keseluruhan (agregat) kegiatan ekonomi seperti seluruh tingkat keluaran (output) tingkat pendapatan nasional, tingkat tenaga kerja, serta tingkat harga umum dalam perekonomian sebagai suatu kesatuan.
30
Khairu Ahmadi, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya), 2011, h. 105 31 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada, 2014, h.2 32 Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada, 2012, Cet.27, h.3
30
1. Ilmu Ekonomi Mikro Ilmu ekonomi mikro (sering juga ditulis mikroekonomi) adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku konsumen dan perusahaan serta penentuan harga-harga pasar dan kuantitas faktor input, barang, dan jasa yang diperjualbelikan. Ekonomi mikro meneliti bagaimana berbagai keputusan dan perilaku tersebut memengaruhi penawaran dan permintaan atas barang dan jasa, yang akan menentukan harga dan bagaimana harga, pada gilirannya, menentukan penawaran dan permintaan barang dan jasa selanjutnya. Individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi secara optimal, bersamasama individu lainnya di pasar, akan membentuk suatu keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi bahwa semua hal lain tetap sama (ceteris paribus).33 2. Ilmu Ekonomi Makro Ilmu Ekonomi Makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Baik ilmu ekonomi mikro ataupun ekonomi makro pada hakikatnya adalah ilmu ekonomi, karennya substansi pembahasan kedua cabang ilmu ekonomi tersebut adalah masalah kelangkaan, bagaimana manusia sebagai individu yang rasional dan juga sebagai makhluk sosial mencoba mengatasi masalah kelangkaan. Dalam ekonomi mikro, fokus analisisnya adalah perilaku individu seperti perusahaan tenaga kerja dan konsumen dalam konteks yang lebih terbatas. Sementara dalam ekonomi makro, fokus analisisnya adalah bagaimana perilaku para agen ekonomi dalam konteks agregat (keseluruhan).34
33
Sukirno Sadono, loc.cit,. Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Edisi KeEmpat, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008, h.4 34
31
B. Hasil Penelitian Yang Relevan Tabel 2.6 Hasil Penelitian Yang Relevan
No
Nama, Judul, Tahun
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Perbedaan
1.
Zuhrotul Badriyah, Skripsi, dengan judul “Efektivitas Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi Dan Fungsi”, 2010.
Eksperimen
thitung = 3,388 sedangkan ttabel = 1,66. Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel artinya penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang
Perbedaan: Skripsi Zuhrotul Badriyah menggunakan metode eksperimen dan penelitiannya mengenai penilaian portofolio terhadap hasil belajar matematika. Sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana, dan penelitiannya mengenai penelitian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi.
2.
Arie Prihandono, Penelitian Skripsi, dengan Tindakan judul “Efektifitas Kelas (PTK) Penerapan Penilaian Berbasis Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar”, 2010.
Melalui pembelajaran dengan metode penilaian berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Variasi penerapan pembelajaran dengan metode penilaian portofolio ini dapat juga menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai 77,56% dan nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar
Perbedaan: Skripsi Arie menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Sedangkan peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan analisis regresi linear sederhana.
32
3.
Kintoko, Skripsi, judul “ Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi belajar matematika Pokok bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006”, 2005
Kuantitatif
4.
Yuliani, Skripsi, model pembelajaran portofolio yang sesuai dengan satuan kredit semester yang berlaku bagi pelaksanan proses pembelajaran di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). 2010
Kuantitatif
16,14%. Ada pengaruh antara penerapan penilaian portofolio terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan teorema phythagoras pada peserta didik kelas 2 semester 1 SMP Negeri I Bojong pekalongan tahun ajaran 2005/2006 , dengan besarnya pengaruh mencapai 19,277 %
Terbukti dari uji keefektifan model pembelajaran bahwa peserta didik yang menggunakan model pembelajaran penugasan portofolio hasilnya lebih tinggi dari peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional
Perbedaan: Skripsi Kintoko menggunakan judul pengaruh penilaian portofolio terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan teorema phythagoras, sedangkan peneliti menggunakan judul pengaruh penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi.
Perbedaan: Skripsi Yuliani mengadakan penelitian tentang satuan kredit semester yang berlaku bagi pelaksanan proses pembelajaran di perguruan tinggi di UNJ, sedangkan peneliti mengadakan penelitian menggunakan judul pengaruh penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi di UIN Jakarta.
1. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penelitian yang telah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu yang hasilnya telah dibuktikan kesahihannya. Diantaranya yang pertama, yaitu skripsi yang disusun oleh Zuhrotul Badriyah (NIM: 053511329) dengan judul “Efektivitas Penilaian Portofolio Terhadap Hasil Belajar Matematika Materi Pokok Relasi Dan Fungsi”, diperoleh t hitung = 3,388 sedangkan t tabel = 1,66. Hal ini
33
menunjukkan bahwa t hitung
> t tabel artinya rata-rata hasil belajar
matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai dengan penilaian portofolio lebih besar dari pada rata-rata hasil belajar matematika peserta didik pada materi pokok relasi dan fungsi yang dinilai dengan penilaian konvensional (uraian). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penilaian portofolio efektif terhadap hasil belajar matematika materi pokok relasi dan fungsi pada peserta didik kelas VIII MTs NU Nurul Huda Semarang.35 2. Penelitian kedua, skripsi yang ditulis oleh Arie Prihandono dengan judul “Efektifitas Penerapan Penilaian Berbasis Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar”, Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran dengan metode penilaian berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Selain itu siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapat dan dapat menerapkan ilmu ekonomi dalam kehidupan bermasyarakat. Variasi penerapan
pembelajaran dengan
metode penilaian portofolio ini dapat juga menghindari kebosanan siswa dalam mengikuti pembelajaran Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai 77,56% dan nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14%.36 3. Penelitian ketiga, dalam skripsi Zuhrotul Badriyah, terdapat penelitian yang disusun oleh Kintoko, mahasiswa UNNES yang berjudul “ Pengaruh Penerapan Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi belajar matematika Pokok bahasan Pythagoras Pada Siswa Kelas 2 Semester I SMP Negeri I Bojong Pekalongan Tahun Ajaran 2005/2006”, telah membuktikan ada pengaruh antara penerapan penilaian portofolio terhadap prestasi belajar matematika pokok bahasan teorema phythagoras pada peserta didik kelas 2
35
Zuhrotul Badriyah, Skripsi, 2010, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo 36 Arie prihandono, Skripsi, 2010, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri Malang
34
semester 1 SMP Negeri I Bojong pekalongan tahun ajaran 2005/2006 , dengan besarnya pengaruh mencapai 19,277 %.37 4. Penelitian keempat, Penelitian lainnya tentang keefektifan model pembelajaran penugasan portofolio telah dilakukan oleh Yuliani Nurani. Dalam tesisnya terbukti bahwa model pembelajaran penugasan dengan sistem penilaian portofolio merupakan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan satuan kredit semester yang berlaku bagi pelaksanan proses pembelajaran di perguruan tinggi khususnya di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Mengingat semua komponen yang terdapat dalam SKS, yaitu pembelajaran tatap muka, terstruktur dan mandiri dapat diaplikasikan ke dalam model pembelajaran portofolio yang terdiri dari empat fase, yaitu fase pemberian tugas, pelaksanaan tugas, reses dan pertanggungjawaban tugas. Selain itu terbukti dari uji keefektifan model pembelajaran bahwa peserta didik yang menggunakan model pembelajaran penugasan portofolio hasilnya lebih tinggi dari peserta didik yang menggunakan model pembelajaran konvensional.38 Berangkat dari penelitian yang telah ada, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menggunakan penilaian portofolio untuk pembelajaran ekonomi. Peneliti akan mengadakan penelitian di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan penelitian yang akan dilaksanakan ini tergolong penelitian kuantitatif. C. Kerangka Berfikir Kerangka berpikir adalah argumentasi-argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penelitian yang disusunn peneliti berdasarkan hasil komparasi, analisis, dan sintesis teori.39
37
Zuhrotul Badriyah, Skripsi, 2010, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam Negeri Walisongo 38 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, (Jakarta: PT Indeks, 2010), h. 12. 39 Buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h.58
35
Menurut Sudaryono, penilaian dibagi menjadi tiga, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian portofolio, penilaian proyek, dan penilaian proses & produk. Penilaian portofolio adalah penilaian koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan dan sikap siswa. Penilaian portofolio juga dibagi menjadi dua macam yaitu, portofolio produk dan portofolio proses. Menurut Bruner, inti belajar adalah cara bagaimana orang memilih, mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Belajar melibatkan tiga proses yang berlangsung hampir bersamaan, yaitu: memperoleh informasi baru, transformasi baru, dan menguji relevansi dan ketepatan pengetahuan.40Proses menurut psikologi pendidikan adalah caracara atau langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hasil-hasil tertentu. Jadi, proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa evaluasi adalah assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Berarti prestasi belajar merupakan hasil evalusasi dari kegiatan belajar. Jadi, prestasi belajar dapat diartikan sebagai hasil dari evaluasi yang kriterianya sudah ditetapkan meliputi perubahan serta perkembangan dalam segi pengetahuan, sikap serta psikomotorik siswa dari kegiatan belajar-mengajar.. Berdasarkan beberapa penelitian yang dilakukan oleh yang lain, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Arie Prihandono, yaitu “Efektivitas Penerapan Penilaian Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar, didapatkan hasil bahwa penerapan pembelajaran dengan metode penilaian portofolio ini dapat juga
menghindari
kebosanan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran
Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai 77,56% dan 40
Yuliani Nurani Sujiono, op. cit., h.27
36
nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14%. Berangkat dari penjelasan dan penelitian yang telah ada, maka penulis membuat bagan kerangka berpikir sebagai berikut.
PENILAIAN
a. Penilaian Unjuk Kerja b. Penilaian Sikap c. Penilaian Portofolio d. Penilaian Proyek e. Penilaian Proses dan Produk
Penilaian Portofolio adalah penilaian koleksi dari buktibukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan dan sikap siswa.
a. Portofolio produk b. Portofolio Proses
Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Arie Prihandono, 2010
Langkah-langkah Penilaian portofolio: a. Persiapan b. Menjelaskan portofolio yang akan digunakan c. Pemberian nilai Prestasi Belajar
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
37
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian menurut Sugiyono adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan41 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: Ha: Terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ho: Tidak terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
41
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta, 2011, h.64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini adalah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 7 (tujuh) bulan dengan rincian: Tabel 3.1 Waktu Penelitian No
Kegiatan
Feb Mar Jun √
Jul
Ags Sept
Okt
√
1
Pengerjaan Bab I
2
Pengerjaan Bab II
3
Pengerjaan Bab III
4
Pengerjaan Bab IV
√
5
Pengerjaan Bab V
√
√
√ √
√
B. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana dan analisis deskripsi. Analisis regresi linear sederhana adalah analisis yang didasarkan pada hubungan satu variabel dependen dengan satu variabel independen.2 Analisis
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta, 2011. h. 7 Dewi Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Gaya Media, 2013, h.40 2
38
39
ini dilakukan untuk mengetahui pengearuh satu variabel terhadap variabel lainnya (Penilaian Portofolio: Variabel bebas) dan (Prestasi Belajar: variabel terikat). Deskripsi dalam penelitian ini dalah mendeskripsikan tentang alasan dosen yang menggunakan model penilaian portofolio dan mengetahui langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio tersebut. C. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek, yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa-mahasiswi IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 63 orang dengan membagi dua kelompok, yaitu mahasiswa semester 5 dan mahasiswa semester 7 konsentrasi ekonomi. Sampel adalah pengambilan subjek penelitian dengan cara menggunakan sebagian dari populasi yang ada. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah populated sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel.4 Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa-mahasiswi IPS FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semester 5 dan semester 7 konsentrasi ekonomi yang berjumlah 63 orang. D. Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.5 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yakni variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang memberi pengaruh kepada variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen adalah variabel yang mendapat pengaruh dan menjadi akibat dari adanya variabel bebas. 3
Sugiyono, op. cit., h. 80,81 Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial (Yogyakarta : Erlangga, 2009), h.96. 5 Sugiyono, op. cit., h. 38 4
40
Karenanya, dalam penelitian yang menjadi indikator dari variabel ini adalah : 1. Variabel Bebas (X)
: Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah penilaian yang digunakan oleh dosen dengan cara memberikan tugas kepada mahasiswa berupa makalah, jurnal, artikel, power point, dan ringkasan yang kemudian tugas tersebut dijilid menjadi satu atau dibuat menjadi sebuah buku dan akan di nilai bahkan jika bagus akan di pamerkan. Penilaian portofolio ini bertujuan agar mahasiswa menjadi aktif dan kreatif dalam membuat tugas, tidak hanya mengcopypaste dari internet atau dari teman sebaya. 2. Variabel Terikat (Y) : Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah hasil akhir dari proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh dosen. Dosen biasanya memberikan indikator atau kriteria ketuntasan belajar mahasiswa, (berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotor) dan untuk penelitian ini, prestasi belajar dapat dilihat dari nilai ekonomi yang diberikan dosen kepada mahasiswa. E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Selanjutnya, dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik pengumpulan data melalui kepustakaan dan melalui lapangan. 1. Field Research (penelitian lapangan)
a. Angket Lembar angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi butir-butir pertanyaan
untuk
mengetahui
informasi
mengenai
perencanaan,
implementasi, analisis, dan pelaporan mengenai pelaksanaan penilaian portofolio yang telah dilakukan dosen IPS. Lembar angket ini juga menggunakan validitas isi dengan pertimbangan ahli, (dalam hal ini dosen pembimbing skripsi). b. Wawancara Wawancara akan dilakukan kepada dosen untuk mengetahui alasan mengapa dosen memilih menggunakan model penilaian portofolio kepada
41
mahasiswa dan mengetahui bagaimana langkah-langkah yang digunakan dalam menggunakan model penilaian portofolio. 2. Dokumentasi
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa daftar nilai teori ekonomi makro mahasiswa Pendidikan IPS semester 5 dan semester 7 konsentrasi ekonomi. Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama.6 Instrumen hasil belajar yang akan digunakan berupa nilai ekonomi mikro dan ekonomi makro mahasiswa dan angket. Berikut ini merupakan instrumen untuk angket penilaian portofolio. Tabel 3.2 Instrumen Penilaian Portofolio dan Prestasi Belajar No
1.
Konsep
Variabel
Penilaian portofolio Penilaian adalah penilaian yang Portofolio difokuskan pada dokumen tentang kajian siswa yang produktif yang sengaja dibuat berupa koleksi tugas dari bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan dan sikap siswa yang dapat menghasilkan pengetahuan, keterampilan dan 6
Syofian Siregar,op. cit.,h..46
Definisi
Dimensi
Operasional
Variabel
Penilaian portofolio adalah 1. Koleksi penilaian yang berisi karya siswa koleksi karya siswa, baik 2. Perubahan individu atau kelompok, gaya belajar dengan cara menyatukan siswa tugas individu atau 3. Capaian presentasi, dengan tujuan belajar siswa mencapai pengetahuan, keterampialan, kompetensi, pemahaman, dan capaian hasil belajar siswa dalam mata pelajaran tertentu (ekonomi)
42
2.
kemampuan siswa yang dibuat tertulis untuk menunjukan kompetensi, pemahaman dan capaian siswa dalam mata pelajaran tertentu (ekonomi). Portofolio juga perlu diketahui guru sebagai bahan pertimabangan dalam menentukan langkahlangkah perbaikan atau peningkatan belajar siswa Prestasi belajar adalah Prestasi
Prestasi
hasil dari evaluasi yang Belajar
evaluasi yang dilakukan mikro dan makro
dilakukan dalam proses
dalam
belajar mengajar yang
mengajar dengan membagi 1. Aspek
kriterianya
sudah
tiga aspek, aspek kognitif,
ditetapkan
meliputi
perubahan
serta
perkembangan
dalam
segi pengetahuan, sikap serta psikomotorik siswa dalam kegiatan belajarmengajar menetapkan
dengan batas
minimal prestasi belajar siswanya.
belajar
proses
adalah Nilai
ekonomi
belajar yang berupa:
afektif dan psikomotorik.
kognitif 2. Aspek afektif 3. Aspek psikomotorik
43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Angket Penilaian Portofolio Variabel
Penilaian Portofolio
Dimensi 1. Koleksi karya mahasiswa (Pengertian Penilaian Portofolio, menurut Depdiknas) 2. Perubahan gaya belajar mahasiswa (Kelemahan Penilaian Portofolio menurut Fajar Arnie)
Indikator 1. 2. 3. 4.
No. Soal
Penugasan makalah Penugasan presentasi Penugasan resume Pengerjaan kuis
1. Keaktifan di kelas 2. Kreativitas dalam pengerjaan tugas
1,2,3,4,5 6,7,8,9,10 11,12,13 14,15,16
Jumlah soal 5 5 3 3
17,18,19 20,21,22
3 3
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara Konsep
Variabel
Penilaian portofolio Penilaian adalah penilaian yang portofolio difokuskan pada dokumen tentang kajian siswa yang produktif yang sengaja dibuat berupa koleksi tugas dari bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti presentasi, keterampilan dan sikap siswa yang dapat menghasilkan pengetahuan,keterampilan dan kemampuan siswa yang dibuat tertulis untuk menunjukan kompetensi, pemahaman dan capaian siswa dalam mata
Indikator
Pertanyaan
Alasan penggunaan model penilaian portofolio
Mengapa Bapak/Ibu menggunakan model penilaian portofolio?
Langkah-langkah dalam penggunaan model penilaian portofolio
Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Bapak/Ibu dalam menggunakan model penilaian portofoio?
Aspek penilaian kognitif, afektif, psikomotorik
Apakah Bapak/Ibu dalam menilai memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotirk? Bagaimana cara penilaian yang dilakukan oleh
44
pelajaran tertentu (ekonomi). Portofolio juga perlu diketahui guru sebagai bahan pertimabangan dalam menentukan langkahlangkah perbaikan atau peningkatan belajar siswa
Bapak/Ibu, untuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik? Prestasi belajar
Apakah setelah dilakukan penilaian portofolio prestasi belajar mahasiswa lebih baik?
F. Teknik Analisis Data Teknik analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.7 Teknik analisis data penelitian pendekatan
kuantitatif menggunakan statistik. Dan untuk penelitian yang
akan dilakukan ini, menggunakan metode regresi liner sederhana. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penganalisisan data adalah sebagai berikut: 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang berupa angket yang digunakan, hal ini menjadi ukuran untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Maka dalam Uji validitas dan reliabilitas penelitian ini, angket yang akan diujikan untuk menentukan valid serta memliki reliabilitas yang baik, angket ini dibagikan kepada responden sebanyak 42 orang. Hasil uji validitas dari variabel penilaian portofolio dinyatakan valid sebanyak 23 pernyataan. Namun, untuk item yang tidak valid sebanyak 11 pernyataan, penulis mengganti soal dan menguji kembali dengan menggunakan validitas content atau validitas isi sehingga terdapat 30 pernyataan yang valid.
7
Sugiyono, op. cit., h. 147
45
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas data ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian harus data yang memliki distribusi normal.8 b. Uji Heteroskedositas Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Tujuannya adalah untuk melihat ada atau tidaknya penyimpangan heteroskedastisitas pada model regresi. c. Uji Linearitas Regresi linear sederhana digunakan hanya untuk satu variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Tujuan dari metode ini adalah untuk meramalkan atau memprediksi besaran nilai variabel terikat (dependent) yang dipengaruhi oleh variabel bebas (independent).9 Rumus regresi Linier Sederhana: Y = a + b(X) Dimana: Y : Variabel terikat X: Variabel bebas a dan b : Konstanta Persamaan regresi liner sederhana: Data (n) 1 2 3 Jumlah
8 9
Variabel bebas (X)
Variabel Terikat (Y)
XY
X2
∑X
∑Y
∑XY
∑X2
Nuraida, op.cit., h.123 Syofian Siregar, op. cit., h.284
46
b = n .∑XY - ∑X . ∑Y n . ∑X2 – (∑X)2 a = ∑Y – b . ∑X n dimana : n = jumlah data Membuat persamaan regresi: Y = a + b . X 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui nilai Adjusted R-Square, dimana persentase pengaruh didapat dari nilai Adjusted R-Square dikali 100. 4. Uji Hipotesis (Uji T) Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan teknik regresi linear sederhana ini adalah menggunakan uji-t (t-Test). Penggunaan uji t sebagai pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. 5. Deskripsi Hasil Wawancara Deskripsi dalam penelitian ini berupa hasil wawancara dengan Dosen mengenai alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio dan bagaimana langkah-langkah dalam menggunakan model penilaian portofolio untuk meningkatkan prestasi belajar ekonomi pada mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
47
G. Hipotesis Statistik Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh adanya penilaian portofolio terhadap prsetasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka hipotesis statistiknya adalah: a. H0 :
= 0; Terdapat pengaruh positif model penilaian portofolio terhadap
prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta b. Ha :
≠ 0; Tidak terdapat pengaruh positif model penilaian portofolio
terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a. Sejarah
Berdirinya
Jurusan
Pendidikan
IPS
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta Pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berawal dari dibentuknya Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) sebagai akademi dinas Departemen Agama pada tanggal 1 Juni 1957, berdasarkan Ketetapan Menteri Agama, Nomor 1 Tahun 1957. Dalam Putusan Pemerintah No II Tahun 1960 disebutkan bahwa tujuan pembentukan IAIN adalah memberikan pengajaran tinggi dan menjadi pusat untuk mengembangkan dan memperdalam Ilmu pengetahuan tentang agama Islam. Pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Harun Nasution (1973-1984) IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dikenal sebagai “Kampus Pembaharu”, karena beliau banyak mengadakan pembaharuan-pembaharuan dalam Pemikiran Islam dengan pemikiran-pemikirannya yang rasional, bahkan cenderung controversial (pada saat itu mengundang reaksi masyarakat). Langkah
pengembangan
ini
mulai
diintensifkan
pada
masa
kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra MA. Tahun 1988 dengan konsep “IAIN with wider mandate” atau IAIN dengan mandat yang lebih luas menjadi dasar menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta . Pada tahun akademik 1998/1999. dibuka Jurusan Psikologi dan Matematika pada Fakultas Tarbiyah serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah. Pada tahun selanjutnya Rancangan Keppres tentang Perubahan Bentuk IAIN menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat Rekomendasi dan Pertimbangan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI dan Dirjen Anggaran Departemen Keuangan RI Nomor 02/M48
49
PAN/I/2002 tanggal 9 Januari 2002 dan Nomor S-490/MK-2/2002 tanggal 14 Februari 2002, dan ini menjadi dasar bagi perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. IAIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta
resmi
menjadi
UIN
Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan terbitnya Keputusan Presiden RI No. 031 Tanggal 20 Mei 2002. Keppres itu menjadi landasan legalitas formal perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada saat itu terdiri dari 9 fakultas yaitu: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Ushuludin dan Filsafat, Fakultas Syari’ah dan Hukum, Fakultas Dakwah dam Komunikasi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Fakultas Sains dan Teknologi, dengan jumlah jurusan/prodi sebanyak 41 dengan bidang studi ilmu-ilmu umum dan ilmu-ilmu agama.1 Salah satu fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dalam fakultas ini terdapat 8 Jurusan dan program studinya, antara lain Jurusan Pendidikan Agama Islam, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Jurusan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan IPA dengan program studi Biologi, Fisika, Kimia, Jurusan Kependidikan Islam dengan program studi Manajemen Pendidikan dan PGMI, Jurusan Pendidikan IPS dengan program studi Ekonomi, Geografi dan Sosiologi, Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia.2 Mata kuliah dalam Jurusan Pendidikan IPS dengan program studi Ekonomi salah satunya adalah mata kuliah Teori Ekonomi Mikro dan Teori Ekonomi Makro dengan memiliki ciri khas yang menggunakan model
1
(http://www.uinjkt.ac.id/id/tentang-uin/) diakses pada kamis, 1 september, 2016.
Pkl.12:30 2
Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I 2012/2013
50
penilaian portofolio, yaitu model penilaian dimana mahasiswa diminta untuk aktif dan memiliki kreativitas dalam melakukan proses pembelajaran. b. Visi, Misi, Tujuan dan Motto Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta a) Visi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta “Menjadi program studi Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul, kompetitif, professional, dan berwawasan keislaman, kemanusiaan dan keIndonesiaan”. b) Misi Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Buku Pedoman Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I 2012/2013, misi Jurusan Pendidikan IPS adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 Program Studi Pendidikan IPS untuk mewujudkan guru IPS yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial yang berwawasan ke-Islaman, kemanusiaan dan keIndonesiaan. 2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan untuk kemajuan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial. 3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dengan menyebarluaskan hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang ilmu sosial dan pendidikan ilmu pengetahuan sosial melalui program seminar, workshop, dan berbagai program pelatihan sebagai wujud tanggung jawab sosial akademik perguruan tinggi. c) Tujuan Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Menurut Buku Pedoman Buku Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I 2012/2013, misi Jurusan Pendidikan IPS adalah:
1. Menyiapkan tenaga ahli ilmu sosial dan guru ilmu sosial yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.
51
2. Mengembangkan ilmu-ilmu sosial dan pendidikan ilmu-ilmu sosial untuk tingkat SLTP/MTs, SMA/MA, dan SMK. 3. Menyiapkan tenaga ahli ilmu/ilmuan sosial yang Islami, nasionali, dan berprikemanusiaan. 4. Menyiapkan tenaga ahli untuk mengadakan penelitian ilmu-ilmu sosial 5. Mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi ilmu sosial dan ilmu pendidikan sosial. 6. Menciptakan S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial untuk guru SLTP/MTs, SMA/MA, dan SMK.3
2. Karakteristik Responden Berdasarkan teknik populated sampling, mka penelitian ini disebarkan kepada responden yang merupakan mahasiswa-mahasiswi IPS semester 5 dan semester 7 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebanyak 63 angket. Berikut akan lebih dijelaskan mengenai data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan sebagai berikut: a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin, data ini dapat menggambarkan perbandingan antara jumlah laki-laki dan perempuan pada mahasiswa-mahasiswi IPS semester 5 dan semester 7 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tabel 4.1 Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Pria
14
22.2
22.2
22.2
Wanita
49
77.8
77.8
100.0
Total
63
100.0
100.0
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for Windows 20, 2016 3
Ibid, h.70
52
GRAFIK DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
22,2 % Laki-laki Perempuan
77,8 %
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat digambarkan bahwa jumlah responden yang terlibat dalam penelitian ini yaitu laki-laki sebanyak 14 orang dengan persentase 22,2% dan perempuan sebanyak 49 orang dengan persentase 77,8%. b. Data Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas Berdasarkan pembagian kelas/semester, maka dapat diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas SEMESTER/KELAS Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
5
33
52.4
52.4
52.4
7
30
47.6
47.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
Sumber : Data Primer yang diperoleh dengan SPSS for windows 20, 2016
53
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester /Kelas
47,6 %
Semester 5
52,4 %
Semester 7
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas Berdasarkan hasil yang tertera pada tabel dan grafik di atas dapat digambarkan bahwa dalam penelitian ini responden yang berasal dari semester 5 sebanyak 33 orang dengan persentase 52,4% dan semester 7 sebanyak 30 orang dengan persentase 47,6%. c. Tabulasi Angket Model Penilaian Portofolio Berikut akan digambarkan hasil tabulasi dengan frekuensi dari setiap jawaban responden beserta persentasenya dari setiap item pernyataan yang ada dalam penelitian ini. Tabel 4.3 Penugasan Pembuatan Makalah dalam Kegiatan Belajar Ekonomi No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
35 24 4 0
55,55% 38,10% 6,35% 0% 100%
1
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa penugasan pembuatan makalah telah membantu mereka dalam belajar dapat dilihat pada responden yang
54
menjawab selalu dengan persentase 55,55%, menjawab sering sebesar 38,10%, kadang sebesar 6,35% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka, dari hasil tersebut penulis dapat menganalisis bahwa dalam pelajaran ekonomi, dosen selalu menugaskan mahasiswa untuk membuat makalah. Tabel 4.4 Penugasan Makalah Secara Kelompok Alternatif Jawaban N F
No (1) 2
(2) a. b. c. d.
(3)
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
P (%)
(4)
(5)
32 24 7 0
50,79% 38,10% 11,11% 0% 100%
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penugasan makalah secara kelompok dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 50,79%, menjawab sering sebesar 38,10%, kadang sebesar 11,11% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dalam pelajaran ekonomi, dosen selalu menugaskan pembuatan makalah secara kelompok. Tabel 4.5 Penugasan Makalah Secara Individu No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
3 18 39 3
4,76% 28,57% 61,90% 4,76% 100%
3
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa penugasan makalah secara individu dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 4,76%, menjawab sering sebesar 28,57%, kadang sebesar 61,90% dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis
55
bahwa dalam penugasan makalah dosen jarang meminta mahasiswa untuk mengerjakannya secara individu. Tabel 4.6 Dosen Memberikan Acuan dalam Penugasan Makalah No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
9 23 28 3
14,29% 36,51% 44,44% 4,76% 100%
4
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dosen memberikan acuan dalam penugasan makalah, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 14,29%, menjawab sering sebesar 36,51%, kadang sebesar 44,44% dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa jika dosen jarang memberikan acuan dalam penugasan makalah. Tabel 4.7 Pengumpulan Makalah dan Pembuatan Buku No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
20 28 14 1
31,75% 44,44% 22,22% 1,59% 100%
5
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pada saat pengumpulan makalah kemudian dibuat menjadi buku, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 31,75%, menjawab sering sebesar 44,44%, kadang sebesar 22,22% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari
56
hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering menugaskan mahasiswa membuat buku setelah pengumpulan makalah. Tabel 4.8 Dosen Meminta Mahasiswa Presentasi Hasil Pembuatan Makalah No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
43 14 6 1
68,25% 22,22% 9,52% 1,59% 100%
6
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen meminta mahasiswa untuk presentasi dari hasil pembuatan makalah, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 68,25%, menjawab sering sebesar 22,22%, kadang sebesar 9,52% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen selalu meminta mahasiswa untuk presentasi dari hasil pembuatan makalah ekonomi. Tabel 4.9 Dalam Kegiatan Presentasi, Mahasiswa Berperan Aktif No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
33 24 6 1
52,38% 38,10% 9,52% 1,59% 100%
7
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika kegiatan presentasi, mahasiswa berperan aktif dari hasil pembuatan makalah, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 52,38%, menjawab sering sebesar 38,10%, kadang sebesar 9,52% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka
57
dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa selalu berperan aktif dalam kegiatan presentasi. Tabel 4.10 Dosen Menyimpulkan Materi Setelah Mahasiswa Presentasi No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
20 34 9 1
31,75% 53,97% 14,29% 1,59% 100%
8
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menyimpulkan materi setelah mahasiswa presentasi, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 31,75%, menjawab sering sebesar 53,97%, kadang sebesar 14,29% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering menyimpulkan materi setelah mahasiswa presentasi. Tabel 4.11 Penugasan Resume untuk Materi Selanjutnya No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
4 12 42 5
6,35% 19,05% 66,67% 7,94% 100%
9
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan resume, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 6,35%, menjawab sering sebesar 19,05%, kadang sebesar 66,67% dan tidak pernah sebesar 7,94%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa
58
dosen jarang menugaskan mahasiswa untuk meresume untuk materi selanjutnya. Tabel 4.12 Penugasan Resume Secara Individu No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
5 16 39 3
7,94% 25,40% 61.90% 4,76% 100%
10
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan resume secara individu, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase7,94% %, menjawab sering sebesar 25,40%, kadang sebesar 61,90% dan tidak pernah sebesar 4,76%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen jarang menugaskan mahasiswa meresume secara individu untuk materi selanjutnya. Tabel 4.13 Penugasan Resume Secara Kelompok No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
0 6 34 23
0% 9,52% 53,97% 36,51% 100%
11
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen menugaskan resume secara kelompok, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 0%, menjawab sering sebesar 9,52%, kadang sebesar 53,97% dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil tersebut penulis
59
menganalisis bahwa dosen jarang menugaskan resume secara kelompok untuk materi selanjutnya. Tabel 4.14 Mempresentasikan Hasil Resume Depan Kelas No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 8 27 27
1,59% 12,70% 42,86% 42,86% 100%
12
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa presentasi hasil resume, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 12,70%, kadang sebesar 42,86% dan tidak pernah sebesar 42,86%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa jarang mempresentasikan kembali hasil resume. Tabel 4.15 Dosen Mengadakan Kuis Dadakan Pembelajaran Ekonomi No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
0 50 6 7
0% 79,37% 9,52% 11,11% 100%
13
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosenmengadakan kuis dadakan, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 0%, menjawab sering sebesar 79,37%, kadang sebesar 9,52% dan tidak pernah sebesar 11,11%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering mengadakan kuis dadakan dalam pembelajaran ekonomi.
60
Tabel 4.16 Dosen Membagikan Hasil Kuis No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 12 27 23
1,59% 19,01% 42,86% 36,51% 100%
14
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen membagikan hasil kuis, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 19,01%, kadang sebesar 42,86% dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen jarang membagikan hasil kuis dalam mata pelajaran ekonomi. Tabel 4.17 Dosen Mengadakan Remedial Jika Hasil Kuis Kurang Baik No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
1 14 25 23
1,59% 22,22% 39,68% 36,51% 100%
15
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dosen mengadakan remedial ketika hasil kuis kurang baik, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 1,59%, menjawab sering sebesar 22,22%, kadang sebesar 39,68% dan tidak pernah sebesar 36,51%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen jarang mengadakan remedial ketika hasil kuis kurang baik.
61
Tabel 4.18 Mahasiswa Mengajukan Tanya Jawab Saat Presentasi No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
13 24 25 1
20,63% 38,10% 39,68% 1,59% 100%
16
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa mengajukan tanya jawab saat presentasi, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 20,63%, menjawab sering sebesar 38,10%, kadang sebesar 39,68% dan tidak pernah sebesar 1,59%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa jarang mengajukan tanya jawab saat presentasi mata pelajaran ekonomi. Tabel 4.19 Dosen Mendorong Mahasiswa untuk Aktif dalam Presentasi No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
27 23 13 0
42,86% 36,51% 20,63% 0% 100%
17
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen mendoronh mahasiswa untuk aktif dalam presentasi, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 42,86%, menjawab sering sebesar 36,51%, kadang sebesar 20,63% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen selalu mendorong mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan presentasi mata pelajaran ekonomi.
62
Tabel 4.20 Dosen Memberi Kebebasan Berkreativitas dalam Pengerjaan Tugas No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
14 38 11 0
22,22% 60,32% 17,46% 0% 100%
18
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika dosen memberi kebebasan berkreativitas dalam pengerjaan tugas, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 22,22%, menjawab sering sebesar 60,32%, kadang sebesar 17,46% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa dosen sering memberi kebebasan kepada mahasiswa untuk berkreativitas dalam pengerjaan tugas ekonomi. Tabel 4.21 Mahasiswa Mengerjakan Tugas Menggunakan Ide dan Kreativitas Sendiri No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
32 26 5 0
50,79% 41,27% 7,94% 0% 100%
19
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa mengerjakan tugas dengan berkreativitas sendiri, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 50,79%, menjawab sering sebesar 41,27%, kadang sebesar 7,94% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa selalu megerjakan tugas dengan menggunakan kreativitas sendiri.
63
Tabel 4.22 Mahasiswa Mengerjakan Tugas Dengan Tanggung Jawab No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
11 30 22 0
17,46% 47,62% 34,92% 0% 100%
20
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa mengerjakan tugas dengan tanggung jawab, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 17,46%, menjawab sering sebesar 47,62%, kadang sebesar 34,92% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa sering mengerjakan tugas dengan tanggung jawab. Tabel 4.23 Mahasiswa Dapat Memahami Materi Ekonomi Dengan Baik No
Alternatif Jawaban
N
F
P (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
18 29 16 0
28,57% 46,03% 25,40 0% 100%
21
a. b. c. d.
Selalu Sering Kadang Tidak Pernah Jumlah
63
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa jika mahasiswa dapat memahami materi dengan baik, dapat dilihat pada responden yang menjawab selalu dengan persentase 28,57%, menjawab sering sebesar 46,03%, kadang sebesar 25,40% dan tidak pernah sebesar 0%. Maka dari hasil tersebut penulis menganalisis bahwa mahasiswa sering memahami materi pelajaran ekonomi dengan baik.
64
Tabel 4.24 Rata-Rata Nilai Prestasi Belajar Ekonomi dan Penilaian Portofolio Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Prestasi Belajar Ekonomi
81.63
6.743
63
Penilaian Portofolio
58.29
7.065
63
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Salah satu ciri dari penelitian kuantitatif adalah terdapat uji validitas dan reliabilitas terhadap instrumen penelitian yang berupa angket yang digunakan, hal ini menjadi ukuran untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Maka dalam penelitian ini, angket yang akan diujikan untuk menentukan valid serta memliki reliabilitas yang baik, angket ini dibagikan kepada responden sebanyak 42 orang. Berikut deskripsi hasil uji validitas dan reliabilitas. Tabel 4.25 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Penilaian Portofolio Item No
r hitung
1
.345
Kesimpulan Valid
2
.317
Valid
3
.246
Tidak Valid
4
.551
Valid
5
.386
Valid
6
.376
Valid
7
.546
Valid
8
.180
Tidak Valid
9
.393
Valid
10
.298
Tidak Valid
11
.469
Valid
12
.341
Valid
13
.280
Tidak Valid
65
14
.378
Valid
15
.396
Valid
16
.273
Tidak Valid
17
.442
Valid
18
.349
Valid
19
.446
Valid
20
.334
Valid
21
.175
Tidak Valid
22
.104
Tidak Valid
23
.255
Tidak Valid
24
.192
Tidak Valid
25
.212
Tidak Valid
26
.368
Valid
27
.369
Valid
28 29 30
.299 .519 .351
Tidak Valid
31
.308
Valid
32
.566
Valid
33
.405
Valid
34
.445
Valid
Valid Valid
Reliabel Reliabilitas 0,706 N = 34, a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0.304) Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji validitas dari variabel penilaian portofolio dinyatakan valid sebanyak 23 pernyataan. Namun, untuk item yang tidak valid sebanyak 11 pernyataan, penulis mengganti soal dan menguji kembali dengan menggunakan validitas content atau validitas isi sehingga terdapat 30 pernyataan yang valid. Sedangkan hasil dari uji reliabilitas yaitu sebesar 0.711 dinyatakan reliable karena memenuhi kriteria > 0.6.
66
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar Ekonomi Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for wimdows 20, 2016 Berdasarkan grafik normal P-Plot di atas, dapat diketahui bahwa data prestasi belajar ekonomi mahasiswa berdistribusi normal. Artinya, data berdistribusi normal jika titik-titik (lingkaran kecil) berada di sekitar garis dan tidak jauh dari garis, maka penelitian ini data yang diperoleh berdistribusi normal.
67
b. Uji Heteroskedositas
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedositas pada Grafik Scatterplot Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Berdasarkan grafik scatterplot diatas, dapat diketahui bahwa lingkaran kecil menyebar dengan pola yang tidak jelas berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Sehingga model regresi ini tidak terjadi masalah heteroskedositas, karena dalam penelitian yang mengguanakan regresi penelitian
dikatakan
heteroskedositas.
baik
jika
penelitian
tidak
terjadi
masalah
68
c. Uji Linearitas Tabel 4.34 Hasil Uji Linearitas ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
19.781
1
19.781
Residual
2798.822
61
45.882
Total
2818.603
62
F
Sig. .514b
.431
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi b. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Berdasarkan tabel di atas, nilai uji signifikansi diperoleh sebesar 0,514 lebih besar dari nilai probabilitas yaitu 0,05. Artinya 0,514 > 0,05 maka dapat ditafsirkan bahwa terdapat hubungan linear secara signifikansi antara variabel X (Model Penilaian Portofolio) dengan variabel Y (Prestasi Belajar Ekonomi). 3. Uji Koefisien Determinasi (R2) Tabel 4.34 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
1
R
.084a
R
Adjusted R
Std. Error
Square
Square
of the
R Square
Estimate
Change
.007
-.009
6.774
Change Statistics
.007
Sig. F ChangeS df1
Durbin-
df2
Sig F. Change
Watson
Change .431
1
61
.514
a. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa Adjusted R-Square atau Koefisien Determinasi (KD) yang menunjukan angka -0.009. Nilai Koefisien yang diperoleh ditafsirkan sebesar -0,9% (didapat dari -0,009 x 100 %). Jadi, tidak ada pengaruh model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar
1.365
69
ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) adalah -0,9%. 4. Uji Hipotesis Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian yang menggunakan teknik regresi linear sederhana ini adalah menggunakan uji-t (t-Test). Penggunaan uji t sebagai pengujian hipotesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual terhadap variabel dependen, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. Tabel 4.35 Uji Hipotesis (Uji T) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
Collinearity Statistics
Beta
Zero-
Error (Constant) 1 Penilaian Portofolio
Correlations
Partial
Part
VIF
order
86.295
7.148
-.080
.122
-.084
12.073
.000
-.657
.514
-.084
-.084
-.084
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Berdasarkan tabel coefficients di atas, dapat diketahui koefisien regresi yang diperoleh pada harga komponen a = 86,295 dan harga komponen b = 0.080. Maka dapt diperoleh persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut: ̂ Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 86,295. Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel prestasi belajar (Y) adalah 86,295. Koefisien regresi pada variabel penilaian portofolio (X) sebesar -0,080, sehingga dapat diartikan setiap pengurangan (karna ada tanda -) satu skor atau nilai dari penilaian portofolio akan memberi penurunan skor sebesar -0,080 satuan.
Tolerance
1.000 1.000
70
Selanjutnya nilai thitung dapat diketahui sebesar -0,657. Koefisien regresi regresi dikatakan linear jika thitung > ttabel. Dalam penelitian ini diketahui ttabel = 1.999624. Berikut ini akan dijelaskan pengujian hipotesis menggunakan t-Test sebagai berikut: Ho : Tidak ada pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Ha : Terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Nilai yang di analisis adalah ttabel = 1.999624 dan thitung = -0,657. Maka dapat diambil keputusan thitung < ttabel = Ho diterima dan Ha ditolak. Maka tidak terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Dapat diketahui juga bahwa nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). 5. Hasil Wawancara Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan salah satu dosen Pendidikan IPS (mata kuliah teori ekonomi makro) yang menggunakan model penilaian portofolio, dapat diambil kesimpulan bahwa alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi Pendidikan IPS bahwa dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah produk atau karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Pendidikan IPS, seperti makalah, resume dengan tujuan agar sebelum mahasiswa mau membaca memulai kegiatan pembelajaran. Kemudian, langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan penilaian portofolio, Pertama, menetapkan tujuan
71
pembelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, memilih metode pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang akan digunakan. Dalam menggunakan penilaian portofolio,
dosen
juga
memperhatikan
aspek
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik. Dimana untuk aspek kognitif dapat dilihat dari pemahaman mahasiswa
ketika
pembelajaran,
aspek
afektif
dapat
dilihat
dari
pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari, dan aspek psikomotorik dapat dilihat dari keterampilan mahasiswa dalam membuat produk menjawab soal-soal ekonomi. Hasil wawancara lain dengan dosen Pendidikan IPS (mata kuliah teori ekonomi mikro) yang menggunakan model penilaian portofolio, dapat diambil kesimpulan bahwa alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio karena Pertama, karena penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya. Kedua, termasuk gambaran setiap potensi mahasiswa. Ketiga, sebagai bukti bahwa mahasiswa telah mengerjakan tugas dan berbentuk produk. Kemudian, langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan penilaian portofolio, Pertama, perencanaan pembelajaran dimana termasuk didalamnya kegiatan kontrak perkuliahan. Kedua, proses pembelajaran dimana didalamnya termasuk kehadiran mahasiswa dan pengumpulan tugas. Ketiga, kesepakatan atau komitmen mahasiswa dalam perkuliahan. Dalam menggunakan penilaian portofolio,
dosen
juga
memperhatikan
aspek
kognitif,
afektif,
dan
psikomotorik. Segi kognitif, dilihat dari hasil kerja mahasiswa. Segi afektif, dilihat dari kehadiran mahasiswa, dan penyajian atau pengumpulan tugas apakah tepat waktu atau tidak, mengenai sistematika penulisan (kerapihan, kecermatan dalam pengerjaan tugas). Segi psikomotorik, dilihat dari gerak secara keseluruhan (dari awal). C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa nilai Sig = 0,514 lebih besar dari nilai probabilitas 0,05. Maka Ho
72
diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa koefisien regresi tidak cukup signifikan. Dapat disimpulkan bahwa model penilaian portofolio tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa. Model penilaian portofolio berupaya meningkatkan keaktifan dan kreativitas mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran terutama dalam proses mengerjakan tugas, memiliki nilai Adjusted R-Square sebesar -0,9% yang ada pada hasil uji koefisien
determinasi,
sisanya
prestasi
belajar
ekonomi
mahasiswa
dipengaruhi oleh faktor lainnya (selain faktor penilaian). Selanjutnya, jika dikaitkan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arie Prihandono4 dalamnya skripsinya yang berjudul “Efektifitas Penerapan Penilaian Berbasis Portofolio dalam Meningkatkan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS 2 SMAN 3 Blitar”, Berdasarkan hasil penelitian
dapat
disimpulkan
bahwa
melalui
pembelajaran
dengan
metode penilaian berbasis portofolio, kemampuan siswa dalam menyampaikan materi di depan kelas dan belajar mandiri di rumah dapat ditingkatkan. Selain itu siswa menjadi lebih berani mengemukakan pendapat dan dapat menerapkan
ilmu ekonomi dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Variasi
penerapan pembelajaran dengan metode penilaian portofolio ini dapat juga menghindari
kebosanan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran Ekonomi sehingga hasil evaluasi belajar siswa pada siklus I nilai 77,56% dan nilai pada siklus II sebesar 93,7%. Jadi pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan sebesar 16,14%. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang peneliti lakukan di Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, bahwa model penilaian portofolio tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa IPS, dikarenakan beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya tidak adanya pengaruh antara penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa mengandung pengertian bahwa dosen Pendidikan IPS masih banyak yang tidak menggunakan model penilaian portofolio atau masih menggunakan jenis penilaian konvensional yang berupa 4
Arie prihandono, Skripsi, 2010, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri Malang
73
soal tes atau uraian, berupa evaluasi pre-test dan post-test, yaitu dengan mengadakan tes evaluasi sebelum dan sesudah menyajikan materi baru, atau berupa evaluasi formatif, yaitu evaluasi yang dilakukan setiap akhir penyajian satuan pelajaran atau modul, hal ini dapat dilihat pada saat UTS ataupun UAS masih banyak dosen yang melakukan tes tertulis, bukan dalam bentuk produk yang dihasilkan oleh mahasiswa. Penilaian portofolio memiliki banyak kelebihannya, menurut Maesuri, kelebihan
dari
penilaian
portofolio
ini
adalah:
mahasiswa
dapat
menggambarkan pembelajaran mereka sendiri, dapat menjadi aktif dalam belajar baik di dalam maupun diluar kelas, mendapat banyak informasi tentang apa dan bagamaina mahasiswa belajar, dapat meningkatkan kemampuan
evaluasi
diri
mahasiswa
dan
dapat
digunakan
untuk
mendokumentasikan prestasi mahasiswa.5 Selain penilaian portofolio memiliki kelebihan, menurut teori Fajar Arnie6, penilaian portofolio juga banyak memiliki kelemahan, diantaranya memerlukan waktu dan kerja keras, disini dosen dituntut agar dapat memperhatikan setiap mahasiswa secara individual, memantau perkembangan, mendorong agar mereka lebih banyak beraktivitas, dan memberi komentar setiap mahasiswa mengumpulkan pekerjaannya. Hal ini tidak mungkin para dosen lakukan, karena dosen tidak memiliki banyak waktu untuk melakukan itu semua, biasanya para dosen memperhatikan mahasiswa secara menyeluruh. Kelemahan kedua, yaitu memerlukan perubahan cara pandang. Maksudnya adalah dosen yang sudah terbiasa melaksanakan proses pembelajaran dengan cara menyampaikan materi pelajaran hanya untuk diingat dan dihapal oleh mahasiswa kini mahasiswa didorong untuk lebih banyak beraktivitas, mencari dan menemukan sendiri hingga tercapai semua kompetensi dan tujuan sesuai kurikulum dan setiap perkembangannya mahasiswa dimonitor dan diberi catatan secara terus-menerus.
5
Ibid, h.288 Fajar Arnie, Portofolio dalam pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h.99 6
74
Kelemahan ketiga, memerlukan perubahan gaya belajar. Karena mahasiswa sudah terbiasa dengan cara belajar yang simpel dan tidak banyak melakukan aktivitas, maka dengan menggunakan penilaian portofolio ini mahasiswa dituntut untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan lain sebagainya. Kelemahan selanjutnya, memerlukan perubahan sistem pembelajaran. Karena biasanya setiap kelas memiliki mahasiswa dengan jumlah banyak, diatas 30, maka sistem ini akan sulit dilakukan model penilaian portofolio, belum lagi dosen yang harus mengajar banyak kelas. Berdasarkan pertimbangan kelemahan-kelemahan dalam penilaian portofolio, maka para dosen banyak yang tidak melakukan penilaian dengan jenis penilaian portofolio tersebut. Hal lain terkait tidak adanya pengaruh yang diberikan variabel penilaian portofolio terhadap prestasi belajar mahasiswa ini bisa saja datang dari faktor lain, faktor lain tersebut berupa faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa (internal) seperti intelegensi, minat, bakat, emosi dan motivasi yang dimiliki oleh mahasiswa tersebut yang tidak peneliti gunakan dalam penelitian ini. Selain itu, terdapat faktor eksternal yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, seperti keluarga, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar mahasiswa tersebut (teman sebaya misalnya). Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen Pendidikan IPS, bahwa faktor lain selain yang berasal dari dalam diri mahasiswa atau luar (internal dan eksternal) juga terdapat faktor dalam pemilihan metode pembelajaran yang digunakan oleh seorang dosen. Jika seorang dosen menggunakan model pembelajaran yang bervariatif, dapat membangkitkan keaktifan dan kreativitas mahasiswa maka mahasiswa akan merasa nyaman dalam mengikuti proses pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bukan hanya jenis penilaian portofolio yang menjadi faktor prestasi belajar mahasiswa, tetapi banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
75
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan dan disusun sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Meskipun demikian, penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya, antara lain: 1. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi mahasiswa. Dengan demikian akan lebih baik jika penelitian selanjutnya, lebih lengkap untuk memperhatikan variabel lain yang akan dijadikan penelitian yang tidak ada dalam penelitian ini. 2. Satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam penelitian ini belum cukup untuk membuktikan faktor utama yang mempengaruhi prestasi belajar ekonomi mahasiswa.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio, dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menggunakan penilaian portofolio. 1. Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dapat ditarik kesimpulan bahwa thitung < ttabel = Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara model penilaian portofolio terhadap prestasi belajar ekonomi (studi pada mahasiswa Pendidikan IPS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). 2. Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa alasan dosen menggunakan model penilaian portofolio karena tujuan, visi, dan misi Pendidikan IPS bahwa dalam pembelajaran harus menghasilkan sebuah produk atau karya yang dihasilkan oleh mahasiswa Pendidikan IPS, dan penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya, penilaian portofolio dapat mengukur potensi mahasiswa. 3. Langkah-langkah yang yang dilakukan dosen dalam menggunakan model penilaian portofolio adalah Pertama, perencanaan pembelajaran dimana didalamnya termasuk kontrak perkuliahan dan menetapkan tujuan pembelajaran, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Kedua, proses pembelajarannya dimana dosen memilih metode pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang akan digunakan dan adanya kesepakatan atau komitmen mahasiswa dalam perkuliahan.
76
77
B. Implikasi Tidak adanya pengaruh yang signifikan antara penilaian portofolio dengan prestasi belajar memberikan implikasi tehadap jenis penilaian yang digunakan oleh semua pendidik baik dosen ataupun guru untuk lebih optimal. Kemudian, memberikan evaluasi terhadap jenis penilaian agar lebih diperhatikan dan dikembangkan. Selain itu, memberikan kesadaran kepada semua pedidik baik guru ataupun dosen yang ada untuk dapat melaksanakan jenis penilaian dengan sebaik-baiknya. C. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah dipaparkan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi mahasiswa, hendaknya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab, aktif dalam kegiatan proses pembelajaran, dan menggunakan kreativitas sendiri dalam mengerjakan tugas 2. Bagi dosen, hendaknya dalam menggunakan proses penilaian lebih memperhatikan kelebihan dan kelemahannya, jika suatu penilaian banyak kelebihannya dan sedikit kekurangannya, maka dosen lebih baik menggunakan model penilaian tersebut dan memperhatikan yng dapat mengembangkan tanggung jawab, keaktifan, dan daya kreativitas mahasiswa dalam proses pembelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya, hendaknya sebelum melakukan penelitian lebih memperhatikan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi prestasi belajar, jangan hanya mengambil satu variabel saja yang akan diteliti mengenai yang dapat mempengaruhi prestasi belajar.
DAFTAR PUSTAKA Buku Ahmadi, Khairu, Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu, Jakarta: PT. Prestasi Pusta karya, 2011 Arifin, Zainal, Evaluasi Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Buku Kurikulum Pendidikan Tingkat Tinggi, Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat
Pembelajaran
dan
Kemahasiswaan
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014 Buku Pedoman Akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Program Strata I, Jakarta 2012/2013 Bungin, Burhan, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013 Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers, 2014 Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran IPS, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009 Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008 Idrus, Muhammad, Metode Penelitian Ilmu Sosial, Yogyakarta: Erlangga, 2009 Mulyasa, E, Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015 Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Priyatno,Dewi, Analisis Korelasi, Regresi dan Multivariate dengan SPSS, Yogyakarta: Gaya Media, 2013
Rahardja Prathama, dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro Edisi KeEmpat, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008 Siregar, Syofian, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenamedia Group, 2013 Sudaryono, Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D, Bandung: Alfabeta, 2011 Sukirno, Sadono, Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009 Wina
Sanjaya,
Pembelajaran
dalam
Implementasi
Kurikulum
Berbasis
Kompetensi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008 Yaumi, Muhammad, Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada media Group, 2013 Yuliani Nurani Sujiono, Mengajar dengan Portofolio, Jakarta: PT Indeks, 2013 Internet http://www.uinjkt.ac.id/id/tentang-uin/ Skripsi, Tesis, Disertasi Badriyah, Zuhrotul, Skripsi, Fakultas Tarbiyah, Semarang: Institut Agama Islam NegeriWalisongo, 2010
Prihandono, Arie, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Malang: Universitas Negeri Malang, 2010 Siyamta, Skripsi, Teknologi Pembelajaran Pasca Sarjana, Malang: Universitas Negeri Malang, 2013 Peraturan Pemerintah, Undang-undang Anonim, PP No.19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Undang Anonim, undang No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen Anonim, Undang-undang No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
LAMPIRAN
ANGKET Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Perkenalkan saya Ismah, mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang melakukan penelitian untuk keperluan skripsi dengan judul Pengaruh Model Penilaian Portofolio Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi (Studi Pada Mahasiswa Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Saudara/i dapat meluangkan waktu untuk mengisi semua pertanyaan dalam angket berikut. Saya menjamin kerahasiaan datadata dari angket ini dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata. Nama Saudara/i tidak perlu dicantumkan. Semua jawaban Saudara/i akan dihimpun dan diolah menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain jawaban Saudara/i tidak diolah secara individual. Jawaban Saudara/i tidak ada yang benar atau salah karena pengalaman Saudara/i tidak ada yang sama. Maka diharapkan semua pertanyaan diisi dan tidak ada yang dikosongi. Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Saudara/i mengisi angket ini. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh A. Petunjuk Pengisian Angket 1. Pengisian angket ini digunakan untuk kepentingan penelitian skripsi. 2. Mohon di isi identitas Saudara/i. 3. Bacalah dengan seksama pernyataan yang sudah disediakan, kemudian pilihlah bagaimana pendapat dan sikap anda terhadap pernyataan tersebut dengan memberi tanda check list (√) pada setiap pernyataan, dengan ketentuan: SL : Selalu (Skor 4) SR : Sering (Skor 3) K : Kadang (Skor 2) TP : Tidak Pernah (Skor 1)
1
B. Identitas Responden
No. 1 2 3 4 5
Nama
:
Jurusan/Semester
: P.IPS (3 /5 /7 /9) *lingkari
Jenis Kelamin
: (L / P) *lingkari Pernyataan
SL
SR
K
TP
Dosen menugaskan mahasiswa untuk membuat makalah dalam kegiatan belajar ekonomi Dosen menugaskan mahasiswa membuat makalah secara kelompok Dosen menugaskan mahasiswa membuat makalah secara individu Dalam pembuatan makalah, Dosen memberikan acuan/tahapan dalam pembuatan makalah yang baik dan benar Pada saat pengumpulan makalah, Dosen menugaskan kembali untuk menyatukan seluruh makalah dan dibuat menjadi sebuah buku
6
Setelah mengerjakan makalah, Dosen meminta mempresentasikan kembali hasil dari makalah tersebut
mahasiswa
7
Dalam kegiatan presentasi, mahasiswa ikut berperan aktif
8
Setelah kegiatan presentasi, Dosen menjelaskan kembali materi yang telah mahasiswa sampaikan
9
Selain penugasan makalah dan presentasi, Dosen menugaskan juga resume kepada mahasiswa untuk materi selanjutnya
10
Dosen menugaskan mahasiswa mengerjakan tugas resume secara individu
11
Dosen menugaskan mahasiswa mengerjakan tugas resume secara kelompok
12
Dosen meminta mahasiswa mempresentasikan kembali hasil dari resume di depan kelas
13
Dosen mengadakan kuis secara dadakan dalam proses pembelajaran
14
Dosen membagikan hasil dari kuis kepada mahasiswa
15
Dosen mengadakan remedial jika hasil kuis mahasiswa kurang bagus
16
Saya mengajukan pertanyaan dan memberikan jawaban ketika proses presentasi/diskusi berlangsung
17
Dosen mendorong mahasiswa untuk berperan aktif melakukan dalam proses presentasi/diskusi
18
Dosen menjelaskan kembali dan memberi kesimpulan setelah mahasiswa selesai presentasi/diskusi
19
Dosen memberikan kebebasan berkreativitas pada mahasiswa dalam mengerjakan tugas
20
Saya mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab
2
No
Pernyataan
21
Setelah pembelajaran selesai, saya dapat memahami materi dengan baik
22
Dosen mengadakan remedial ketika nilai mahasiswa kurang dari batas minimal
SL
SR
K
TP
Ket : SL : Selalu (Skor 4) SR : Sering (Skor 3) K : Kadang (Skor 2) TP : Tidak Pernah (Skor 1)
3
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20, yaitu dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel. Berikut ini hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada variabel Penilaian Portofolio:
Cronbach's Alpha
Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.706
N of Items
Case Processing Summary N Valid Cases
.847
35
Excluded
% 42
a
Total
100.0
0
.0
42
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Squared
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Correlation
Deleted
P1
183.86
311.345
.345
.
.699
P2
184.98
313.975
.317
.
.701
P3
183.74
315.125
.246
.
.702
P4
184.90
307.942
.551
.
.694
P5
184.74
312.832
.386
.
.699
P6
183.40
314.930
.376
.
.701
P7
184.76
305.357
.546
.
.692
P8
183.67
316.813
.180
.
.704
P9
183.83
311.703
.393
.
.698
P10
183.88
312.595
.298
.
.700
P11
184.74
309.808
.469
.
.697
P12
183.98
311.048
.341
.
.698
P13
184.83
310.289
.280
.
.699
P14
184.90
308.039
.378
.
.696
P15
184.64
311.406
.396
.
.698
P16
185.00
312.585
.273
.
.700
P17
184.57
306.690
.442
.
.694
P18
185.19
309.426
.349
.
.697
P19
184.88
311.473
.446
.
.698
P20
183.98
312.121
.334
.
.699
P21
183.98
317.146
.175
.
.704
1
P22
184.00
317.902
.104
.
.705
P23
184.12
314.449
.255
.
.701
P24
185.40
316.149
.192
.
.703
P25
184.67
316.179
.212
.
.703
P26
184.21
313.002
.368
.
.700
P27
184.19
313.280
.369
.
.700
P28
184.43
314.202
.299
.
.701
P29
184.57
308.885
.519
.
.695
P30
184.55
311.132
.351
.
.698
P31
184.19
312.987
.308
.
.700
P32
184.45
303.620
.566
.
.691
P33
184.79
311.294
.405
.
.698
P34
184.79
309.782
.445
.
.697
Total
93.67
76.569
.981
.
.824
2
Item No
r hitung
r tabel
Kesimpulan Valid
1
.345
2
.317
0.304 0.304
3
.246
0.304
Tidak Valid
4
.551
0.304
Valid
5
.386
0.304
Valid
6
.376
0.304
Valid
7
.546
0.304
Valid
8
.180
0.304
Tidak Valid
9
.393
0.304
Valid
10
.298
0.304
Tidak Valid
11
.469
0.304
Valid
12
.341
0.304
Valid
13
.280
0.304
Tidak Valid
14
.378
0.304
Valid
15
.396
0.304
Valid
16
.273
0.304
Tidak Valid
17
.442
0.304
Valid
18
.349
0.304
Valid
19
.446
0.304
Valid
20
.334
0.304
Valid
21
.175
0.304
Tidak Valid
22
.104
0.304
Tidak Valid
23
.255
0.304
Tidak Valid
24
.192
0.304
Tidak Valid
25
.212
0.304
Tidak Valid
26
.368
0.304
Valid
27
.369
0.304
Valid
28
.299
0.304
Tidak Valid
Valid
3
29
.519
0.304
Valid
30
.351
0.304
Valid
31
.308
0.304
Valid
32
.566
0.304
Valid
33
.405
0.304
Valid
34
.445
0.304
Valid
Keterangan : Soal Valid
: 23 Soal
Tidak Valid
: 11 Soal
4
UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS Ini adalah hasil uji validitas dan uji reliabilitas untuk beberapa instrumen yang tidak valid sebelumnya, uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 20, yaitu dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar daripada r tabel
Case Processing Summary N Valid Excludeda Cases
Total
Reliability Statistics
% 42
100.0
0
.0
42
100.0
Cronbach's
N of Items
Alpha .711
11
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Item-Total Statistics Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Cronbach's
Item Deleted
if Item Deleted
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
P3
26.07
12.897
.245
.709
P8
27.19
13.134
.301
.699
P10
27.12
12.059
.503
.670
P13
26.95
12.534
.475
.678
P16
25.62
13.949
.182
.711
P21
26.95
11.998
.418
.681
P22
26.79
11.587
.408
.683
P23
27.40
11.661
.392
.686
P24
27.10
12.479
.476
.677
P25
26.19
13.621
.119
.725
P28
26.67
11.447
.456
.674
5
Item No
r hitung
r tabel
Kesimpulan Tidak Valid
3
.245
8
.301
0.304 0.304
10
.503
0.304
Valid
13
.475
0.304
Valid
16
.182
0.304
Tidak Valid
21
.418
0.304
Valid
22
.408
0.304
Valid
23
.392
0.304
Valid
24
.476
0.304
Valid
25
.119
0.304
Tidak Valid
28
.456
0.304
Valid
Tidak Valid
Keterangan : Soal Valid Tidak Valid
: 7 soal : 4 soal
6
Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Pria
14
22.2
22.2
22.2
Wanita
49
77.8
77.8
100.0
Total
63
100.0
100.0
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for Windows 20, 2016 GRAFIK DISTRIBUSI RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
22,2 % Laki-laki Perempuan
77,8 %
Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester/Kelas SEMESTER/KELAS Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
5
33
52.4
52.4
52.4
7
30
47.6
47.6
100.0
Total
63
100.0
100.0
Sumber : Data Primer yang diperoleh dengan SPSS for windows 20, 2016
Grafik Distribusi Responden Berdasarkan Klasifikasi Semester /Kelas
47,6 %
52,4 %
Semester 5 Semester 7
Hasil Uji Normalitas Data Prestasi Belajar
Hasil Uji Heteroskedositas
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
1
R
.084a
R
Adjusted R
Std. Error
Square
Square
of the
R Square
Estimate
Change
.007
-.009
Change Statistics
6.774
Sig. F ChangeS df1
Durbin-
df2
Watson
Sig F. Change
Change
.007
.431
1
61
.514
1.365
a. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio b. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Hasil Uji Linearitas ANOVAa Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
F
19.781
1
19.781
Residual
2798.822
61
45.882
Total
2818.603
62
Sig. .514b
.431
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi b. Predictors: (Constant), Penilaian Portofolio
Sumber: Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016 Uji Hipotesis (Uji T) Coefficientsa Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std.
t
Sig.
86.295
7.148
-.080
.122
Collinearity Statistics
Beta
Zero-
Error (Constant) 1 Penilaian Portofolio
Correlations
Partial
Part
Tolerance
VIF
order
-.084
12.073
.000
-.657
.514
-.084
-.084
a. Dependent Variable: Prestasi Belajar Ekonomi
Sumber : Data primer yang diolah dengan SPSS for windows 20, 2016
-.084
1.000 1.000
TRANSKIP WAWANCARA Wawancara ini dilakukan kepada dosen IPS yang menggunakan model penilaian portofolio, berikut ini hasil wawancara: D : Dosen (Neng Sri Nuraeni, M.Pd) P : Peneliti NO 1.
PERTANYAAN DAN JAWABAN P : Mengapa Ibu menggunakan model penilaian portofolio? D : Pertama, terkait dengan tujuan/visi-misi IPS bahwa kepala Jurusan Pendidikan IPS (Pak Iwan) ingin pembelajaran berbentuk produk. Kedua, agar proses pembelajaran lebih terlihat output/karyanya, seperti yang saya lakukan untuk menugaskan resume, dengan tujuan agar mahasiswa mau membaca, terutama sebelum kegiatan proses pembelajaran dilakukan
2.
P : Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Ibu dalam menggunakan model penilaian portofolio? D : Pertama, menetapkan tujuan, standar kompetensi dan kompetensi dasar. Karena jika kita tidak mengetahui tujuan pembelajarannya, belum tentu bisa menggunakan
model
penilaian
portofolio.
Kedua,
memilih
metode
pembelajaran apa yang akan digunakan. Ketiga, memilih jenis portofolio apa yang akan digunakan, kalo saya menggunakan portooflio produk karena saya minta mahasiswa untuk mengumpulkan makalah atau kegiatan pembelajaran selama satu semester kemudian buat satu buku. Keempat, publikasikan atau cetak dalam bentuk buku untuk dokumentasi dan akan disimpan di jurusan, atau tempat lain. 3.
P : Apakah Ibu dalam menilai memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik? D : He’eh, pastinya saya memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam memberikan penilaian.
4.
P : Bagaimana cara penilaian yang dilakukan oleh Bapak/Ibu, untuk aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik? D : Pertama, kognitif, melalui penjelasan saya dan pemahaman mereka dalam membaca itu. Kedua, afektif, mereka dapat mengaplikasikan teori ekonomi makro dalam kehidupan sehari-hari yang dia tau itu. Keterampilan, mereka dapat membuat produk dan keterampilan dalam menjawab soal-soal SMA dalam ekonomi makro. Jadi, kognitifnya pemahaman, afektifnya keaktifan mereka dan pengaplikasian ekonomi makro dalam kehidupan sehari-hari, keterampilannya ya dapat menjawab soal-soal. 5.
P : Apakah setelah dilakukan penilaian portofolio prestasi belajar mahasiswa lebih baik? D : Ada perubahan yang saya rasakan sebelum melakukan penilaian portofolio kan hanya melihat kognitifnya aja tapi setelah portofolio terlihat lebih aktif dan kreativitas. Yang tadinya dia di dalem kelas diem, tapi kalo diliat outputnya bagus. Karena kan kemampuan orang beda-beda ya.
6.
P : Jika ada mahasiswa yang setelah menggunakan penilaian portofolio, prestasi belajarnya tidak berubah, menurut Ibu, faktor penyebabnya apa saja?
D : Yang pertama, bisa dari dalam diri mahasiswanya. Kedua, dari dosennya. Mungkin dosennya kurang tepat dalam memilih metode pembelajarannya atau penjelasan dosennya yang kurang dimengerti oleh mahasiswa itu.
TRANSKIP WAWANCARA Wawancara ini dilakukan kepada dosen IPS yang menggunakan model penilaian portofolio, berikut hasil wawancara: D : Dosen (Dr. Iwan Purwanto, M.Pd) P : Peneliti NO
PERTANYAAN DAN JAWABAN P : Mengapa Bapak menggunakan model penilaian portofolio?
1. D : Pertama, karena penilaian tidak hanya dilihat dari segi kognitif, tetapi juga proses dari kegiatan pembelajarannya, termasuk outputnya. Kedua, termasuk gambaran setiap potensi mahasiswa, karena mahasiswa memiliki potensi yang beda-beda. Ketiga, sebagai bukti bahwa mahasiswa telah mengerjakan tugas dan berbentuk produk. P : Apa saja langkah-langkah yang dilakukan Bapak dalam menggunakan 2.
model penilaian portofolio? D : Pertama, perencanaan pembelajaran dimana termasuk didalamnya kegiatan kontrak perkuliahan. Biasanya kan sebelum memulai kegiatan perkuliahan mahasiswa diminta untuk tanda-tangan dan mengisi kontrak perkuliahan. Kedua, proses pembelajaran dimana didalamnya termasuk kehadiran mahasiswa dan pengumpulan tugas, apakah mahasiswa tepat waktu atau tidak dalam pengumpulan tugas. Ketiga, kesepakatan atau komitmen dalam perkuliahan, karena yang paling penting itu adalah komitmen yang dimiliki mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran. P : Apakah Bapak dalam menilai memperhatikan aspek kognitif, afektif dan
3.
psikomotorik? D : Iya pasti saya memperhatikan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. P : Bagaimana cara penilaian yang dilakukan oleh Bapak, untuk aspek
4.
kognitif, afektif, dan psikomotorik? D : Segi kognitif, dilihat dari hasil kerja mahasiswa atau konsep yang dibuat
dalam pengerjaan tugas. Segi afektif, dilihat dari kehadiran mahasiswa dalam perkuliahan, dan penyajian atau pengumpulan tugas apakah tepat waktu atau tidak, mengenai sistematika penulisan (kerapihan, kecermatan dalam pengerjaan tugas). Segi psikomotorik, dilihat dari gerak secara keseluruhan (dari awal). P : Apakah setelah dilakukan penilaian portofolio prestasi belajar mahasiswa 5.
lebih baik? D : Betul, mahasiswa benar-benar ada peningkatan dalam prestasi belajarnya. Jika ada mahasiswa yang tidak ada peningkatan dalam prestasi belajarnya maka ada faktor lain yang mempengaruhi, bisa dari mahasiswa yang sering copas kalo ngerjain tugas, ga serius dalam perkuliahan, atau dari dosennya yang menilai tidak tepat waktu
DOKUMENTASI WAWANCARA
PROFIL PENULIS
ISMAH, lahir di Jakarta, 24 November 1994 dari pasangan Ismail dan Siti Aminah. Putri tunggal ini menyelesaikan pendidikan dasar di MI Al-Barkah tamat pada tahun (2006), lalu melanjutkan pendidikan di MTs. Al-Falah tamat pada (2009), lalu melanjutkan pendidikan di MA. Al-Falah tamat pada (2012) di Jakarta Barat. Pada saat berada di Aliyah, penulis mengikuti kegiatan Palang Merah Remaja (PMR). Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan jurusan pendidikan IPS dan memilih konsentrasi Ekonomi tahun 2012. Saat ini penulis tinggal di Jl. Kemandoran VIII RT 10/11, Kebayoran Lama, Grogol Utara, Jakarta Selatan (12210), penulis pernah melakukan Praktik Profesi Keguruan Terpadu (PPKT) di MTs. Al-Falah Kebayoran Lama.