PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TS-TS (TWO STAY TWO STRAY) TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEBUNG BERAN PANJATAN KULON PROGO
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Retno Wiranti NIM 12108241082
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2016 i
ii
SURATPERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya bersedia menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.
Yogyakarta,8 April 2016 Penulis,
~
Retno Wiranti NIM 12108241082
iii
PENGESAHAN
Skripsi
yang
berjudul
"PENGARUH
MODEL
PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE TS-TS (TWO STAY-TWO STRAY) TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEBUNG BERAN PANJATAN KULON PROGO" yang disusun oleh Retno Wiranti, NIM 12108241082 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 8 April 2016 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI Nama
Tanggal
Fathurrohman, M.Pd.
Itt -Otf - 10lb
Dr. Anwar Senen, M.Pd.
I!;. -o~
Selcretaris Penguji
14-0lf
Prof. Dr. C. Asri Budiningsih Penguji Utama
- :l.Olb . -;lOU,
aryanto, M.Pd NIP 19600902 198702 1 001 c,...
___=.:.........,;-,.
iv
MOTTO
Tindakan bukan berasal dari pemikiran tetapi dari kesediaan untuk memikul tanggung jawab. (Dietrich Bonhoeffer)
Bertanggung jawab lebih berat daripada melepasnya tetapi tak bertanggung jawab lebih berat konsekuensinya dari pada menanggung tanggung jawab. (Anonim)
v
PERSEMBAHAN
Seiring rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan olehNya dan juga dengan mengharap ridhoNya, skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1. Kedua orang tuaku tercinta dan teman-teman semua, terima kasih atas kasih sayang, semangat, dan dorongan serta semua yang telah diberikan sehingga membuat penulis semakin yakin dalam melangkah tanpa kenal lelah. 2. Almamaterku,
Pendidikan
Guru
Sekolah
Dasar,
Fakultas
Ilmu
Pendidikan,Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan
dan
pengalaman
untuk
sesungguhnya.
vi
menghadapi
kehidupan
yang
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TS-TS (TWO STAY TWO STRAY) TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS IV DI SD NEGERI NGEBUNG BERAN PANJATAN KULON PROGO Oleh Retno Wiranti NIM 12108241082 ABSTRAK Penelitian ini menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS(Two Stay Two Stray)terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD N Ngebung Beran. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Experimental Design Type Nonequivalent Control Group. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IVA dan IVB SD N Ngebung Beran yang berjumlah 41 siswa. Kelompok eksperimen diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan guru yaitu tanya jawab, diskusi dan penugasan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan kuisioner. Teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif, yang didukung dengan uji-t (t-test). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD N Ngebung Beran. Hal tersebut ditunjukkan dari hasil perhitungan skor rata-rata post-test kelompok eksperimen sebesar 86,35 lebih tinggi daripada kelompok kontrol sebesar 79,1. Berdasarkan hasil uji-t (ttest) diperoleh nilai t hitung 3,325 lebih besar dari t tabel sebesar 2,023 (3,325 > 2,023) dan nilai signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 0,05 pada taraf 5% (0,02<0,05). Berdasarkan hasil uji-t (t-test) tersebut, dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD N Ngebung Beran.
Kata kunci: kooperatif tipe TS-TS(Two Stay Two Stray), Sikap Tanggung Jawab
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS(Two Stay Two Stray) terhadap Sikap Tanggung Jawab Siswa Kelas IV Di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo” dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini tersusun atas bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dalam penyusunan skripsi 2. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan yang telah memberi kesempatan untuk melaksanakan penelitian 3. Ketua Jurusan PSD FIP yang telah memfasilitasi ide sehingga terciptalah karya skripsi ini 4. Bapak Fathurrohman, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan dorongan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini 5. Ibu Murtiningsih, M.Pd. selaku Dosen Penasehat Akademik 6. Bapak dan Ibu dosen PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberi bekal ilmu yang bermanfaat
viii
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang teJah membantu menye)esaikan skripsi ini. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Oleh karena ito, kritik dan saran
dati semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Penulis berharap, semoga karya ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Y ogyakarta, 8 April 2016
Penulis
ix
DAFTAR ISI hal HALAMAN JUDUL .......................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN.............................................................................
ii
SURAT PERNYATAAN.................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
v
PERSEMBAHAN ............................................................................................
vi
ABSTRAK .......................................................................................................
vii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .........................................................................................
1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................
8
C. Pembatasan Masalah .................................................................................
8
D. Rumusan Masalah .....................................................................................
9
E. Tujuan Penelitian ......................................................................................
10
F. Manfaat Penelitian ....................................................................................
10
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian tentang Sikap Tanggung Jawab ....................................................
12
1. Pengertian Sikap Tanggung Jawab ....................................................
12
2. Macam-macam Sikap Tanggung Jawab ............................................
13
3. Karakteristik atau Ciri-ciri Sikap Tanggung Jawab ............................
16
4. Indikator Sikap Tanggung Jawab .......................................................
17
B. Kajian tentang Model Pembelajaran Kooperatif ......................................
19
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif .......................................
19
x
2. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ..................................
21
3. Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif ............................................
24
4. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif .............................................
27
5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS ......................................
29
6. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS .........
30
C. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar ...........................................
34
D. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) dengan Sikap Tanggung Jawab ............................ E. Penelitian yang Relevan ...........................................................................
36 38
F. Kerangka Pikir .........................................................................................
39
G. Hipotesis Penelitian .................................................................................
41
H. Definisi Operasional ...............................................................................
41
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...............................................................
43
B. Desain Penelitian ......................................................................................
43
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................
45
D. Subyek Penelitian .....................................................................................
45
E. Variabel Penelitian ..................................................................................
46
F. Teknik pengumpulan Data .......................................................................
46
G. Instrumen Penelitian ................................................................................
48
H. Analisis Instrumen Penelitian ..................................................................
51
I.
Teknik Analisis Data ................................................................................
56
1. Analisis Deskriptif .............................................................................
56
2. Uji Prasyarat ........................................................................................
58
3. Uji Hipotesis .......................................................................................
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .........................................................................................
61
1. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian ...........................
61
2. Deskripsi Data Hasil Penelitian .........................................................
61
B. Analisis Data .............................................................................................
87
1. Hasil Uji Prasyarat ..............................................................................
87
xi
2. Hasil Uji Hipotesis ..............................................................................
88
C. Pembahasan Hasil Penelitian ...................................................................
91
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................
97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...............................................................................................
98
B. Saran ........................................................................................................
98
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
100
LAMPIRAN .....................................................................................................
103
xii
DAFTAR TABEL hal Tabel 1. Kisi-kisi Instrumen Sikap Tanggung Jawab Siswa ..........................
49
Tabel 2. Lembar Observasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS ....
51
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa ..............
54
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Sikap Tanggung Jawab Siswa Setelah Uji Coba........................................................................................... Tabel 5. Hasil Pre-Test Kelompok Eksperimen ............................................
55 62
Tabel 6. Perhitungan Statistik Pre-Test Kelompok Eksperimen ...................
63
Tabel 7. Hasil Pre-Test Kelompok Kontrol ...................................................
64
Tabel 8. Perhitungan Statistik Pre-Test Kelompok Kontrol ..........................
65
Tabel 9. Hasil Pre-Test pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol ................
66
Tabel 10. Hasil Observasi Pertama Pembelajaran Model Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ................................................... Tabel 11. Hasil Observasi Kedua Pembelajaran Model Kooperatif tipeTS-TS (Two Stay-Two Stray) .................................................... Tabel 12. Hasil Observasi Ketiga Pembelajaran Model Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ................................................... Tabel 13. Hasil Post-Test pada Kelompok Eksperimen...................................
69 71 73 77
Tabel 14. Perhitungan Statistik Post-Test Kelompok Eksperimen ..................
78
Tabel 15. Hasil Post-Test pada Kelompok Kontrol ........................................
79
Tabel 16. Post-Test Kelompok Kontrol ...........................................................
80
Tabel 17. Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol .....
81
Tabel 18. Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............................................................................................. Tabel 19. Perbandingan Skor Rata-Rata Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa pada Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ........... Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Pre Test dan Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................................................. Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol...........
83 84 87 88
Tabel 22. Hasil Post-test Eksperimen dan Kontrol ..........................................
89
Tabel 23. Hasil Uji-t Post-test Eksperimen dan Kontrol .................................
90
Tabel 24. Hasil Uji-t Post-test Eksperimen dan Kontrol Skor Sikap Tanggung Jawab ..............................................................................
91
xiii
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1. Kerangka Berpikir .........................................................................
41
Gambar 2. Nonequivalent Control Group Design ..........................................
44
Gambar 3. Diagram Batang Pre-Test Kelompok Eksperimen ........................
63
Gambar 4. Diagram Batang Pre-Test Kelompok Kontrol ..............................
65
Gambar 5. Diagram Batang Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol ........................................................................ Gambar 6. Diagram Batang Post-Test Kelompok Eksperimen ......................
67 78
Gambar 7. Diagram Batang Post-Test Kelompok Kontrol .............................
80
Gambar 8. Diagram Batang Hasil Post-Test Kelompok Eksperimendan Kelompok Kontrol......................................................................... Gambar 9. Diagram Batang Pre-Test Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................................................................... Gambar 10. Diagram Batang Perbandingan Skor Rata-Rata Pre-Test dan Post-Test di Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol........
xiv
82 84 86
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran ............................................
hal 104
Lampiran 2. Instrumen Penelitian ....................................................................
140
Lampiran 2.1 Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa.......................................
141
Lampiran 2.2 Lembar Observasi Guru ...........................................................
146
Lampiran 3 Hasil Uji Coba Instrumen ...........................................................
148
Lampiran 3.1 Data Hasil Uji Coba Instrumen .................................................
149
Lampiran 3.2 Uji Validitas Hasil Uji Coba Instrumen ....................................
151
Lampiran 3.3 Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen .................................
154
Lampiran 3.4 Angket Sikap Tanggung Jawab Setelah Uji Coba Instrumen ...
156
Lampiran 4. Data Hasil Penelitian ...................................................................
159
Lampiran 4.1 Data Hasil Pre-Test Kelompok Kontrol ....................................
160
Lampiran 4.2 Data Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen ..............................
161
Lampiran 4.3 Data Hasil Post-test Kelompok Kontrol ....................................
162
Lampiran 4.4 Data Hasil Post-test Kelompok Eksperimen .............................
163
Lampiran 4.5 Hasil Observasi Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan 1 .....
164
Lampiran 4.6 Hasil Observasi Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan 2 .....
166
Lampiran 4.5 Hasil Observasi Guru Kelompok Eksperimen Pertemuan 3 .....
168
Lampiran 5. Analisis Data ...............................................................................
170
Lampiran 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Pre-Test ...............................
171
Lampiran 5.2 Analisis Statistik Deskriptif Data Post-Test ..............................
172
Lampiran 5.3 Hasil Uji Prasyarat .....................................................................
173
Lampiran 5.4 Hasil Uji Hipotesis ....................................................................
175
Lampiran 6. Dokumen Contoh Hasil Kuisioner Sikap Tanggung Jawab Siswa ........................................................................................... Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian ...............................................................
176 189
Lampiran 7.1 Dokumentasi Pembelajaran dengan Mengunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray).... Lampiran 7.2 Dokumentasi Pembelajaran Kelas Kontrol...............................
190 194
Lampiran 8. Surat-surat ....................................................................................
195
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat mendasar bagi kehidupan setiap orang. Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan hidup manusia. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 menyebutkan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.”
Hal ini dipertegas dalam tujuan pendidikan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 menyatakan bahwa, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Berdasarkan uraian di atas, tujuan pendidikan harus mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif (pengetahuan), aspek psikomotor (keterampilan), dan aspek afektif (sikap/perilaku).Pendidikan bukan sekedar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan saja, 1
melainkan juga berfungsi untuk membentuk sikap (karakter) dan peradaban bangsa yang bermartabat. Dalam menghadapi era globalisasi, pendidikan karakter sangat diperlukan untuk membangun karakter bangsa. Muchlas Samani dan Hariyanto (2011: 46) mengemukakan bahwa pendidikan karakter dapat dimaknai sebagai upaya yang terencana untuk menjadikan peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai sehingga peserta didik berperilaku sebagai insan kamil. Nilai-nilai yang bersumber dari agama, pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional meliputi nilai religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab (Muchlas Samani dan Hariyanto, 2011: 46). Sekolah harus mengintegrasikan nilai-nilai karakter tersebut dalam proses pendidikannya. Untuk mewujudkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memerlukan perilaku dan sikap tanggung jawab pada diri siswa. Menurut Sri Narwanti (2011: 30) tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Sikap tanggung jawab memang sangat dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sikap bertanggung jawab siswa mempunyai peran 2
yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa yang baik. Sikap tanggung jawab merupakan perbuatan sebagai wujud kesadarannya terhadap kewajiban dan hak yang harus dilakukan. Tanggung jawab siswa sebagai pelajar di sekolah adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, dan menjalankan tata tertib yang berada di sekolah. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki sikap tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. Namun pada kenyataannya, sekarang ini semakin sering terjadi perkelahian di dalam lingkup sekolah maupun antar sekolah. Hal ini dibuktikan dengan adanya kejadian siswa SD di Kebayoran yang saling mengejek dan berkelahi saat lomba menggambar di sekolah pada 18 September 2015 (Bilal Ramadhan, nasional.republika.co.id, 2015). Kejadian tersebut menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas yang diberikan guru pada kegiatan lomba mewarnai dan
membawa nama baik sekolah. Kejadian serupa juga
terjadiadanya seorang pelajar Sekolah Dasar di Nagari (desa adat) Situjuah Gadang Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia usai berkelahi dengan teman satu kelasnya pada tanggal 12 Oktober 2015 (Stefanus Yuga, nasional.rimanews.com, 2015). Semua ini bisa diakibatkan karena kurangnya sikap tanggung jawab pada setiap siswa sehingga dapat menimbulkan dampak negatif. Selain itu, terdapat masalah terkait dalam praktik kehidupan sekolah yaitu adanya kejadian tertangkapnya pelajar dari tingkat Sekolah 3
Dasar (SD), SMP hingga SMA yang sedang asyik main game tertangkap oleh Satpol PP razia anak sekolah saat jam sekolah di Lubuklinggau pada 28 November 2015 (Antara, www.sinarharapan.co, 2015). Kejadian tersebut merupakan salah satu bentuk pelanggaran peraturan di sekolah. Hal ini menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab siswa dalam melakukan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Hasil observasi pra penelitian yang dilakukan peneliti pada pembelajaran di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo, ada beberapa siswa yang terbukti tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh guru. Dalam pembelajaran, siswa kurang memperhatikan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Pada saat proses kegiatan belajar mengajar siswa seringkali ramai sendiri, tidak jarang anak didik yang kurang fokus terhadap proses pembelajaran. Selain itu, pada kegiatan Jumat Bersih belum semua siswa benar benar melaksanakannya dengan baik. Ada beberapa siswa tidak ikut membantu membersihkan kelas dan halaman sekolah dalam kegiatan Jumat Bersih, namun hanya bermain dengan temannya. Hal ini menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab siswa
yang
dibuktikan
dengan
tidak
mengerjakan
PR,
tidak
memperhatikan pelajaran sebagai pelajar yang harusnya belajar, dan tidak melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru dan pengamatan pra penelitian yang dilakukan peneliti di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo, seringkali siswa tidak melaksanakan piket kelas 4
sesuai jadwal yang telah ditentukan. Biasanya, hanya sebagian siswa yang melaksanakan
piket.
Sedangkan
sebagian
siswa
lainnya
belum
melaksanakan piket. Hal ini juga menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab siswa pada kewajiban yang harus dilakukan. Ada juga siswa yang telah melakukan kesalahan, namun ia tidak berani mengakuinya. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum bisa bersikap tanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukannya. Sikap tanggung jawab memang sangat diperlukan oleh siswa. Saifuddin Azwar (2015: 30) mengemukakan berbagai faktor yang mempengaruhi
pembentukan
sikap
meliputi
pengalaman
pribadi,
kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau lembaga pendidikan, lembaga agama dan faktor emosi dalam diri individu. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap tanggung jawab adalah lembaga pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk membentuk generasi muda yang beriman, bertaqwa, berilmu, dan bermoral. Di dalam pendidikan terdapat proses kegiatan belajar mengajar. Proses inilah yang menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap. Pendidikan yang berkualitas melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran dan mengarah pada terbentuknya nilai-nilai yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
5
Salah satu model pembelajaran yang menekankan siswa pada nilai sosial dalam muatan akademik adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Nur (Isjoni, 2009: 27), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe pembelajaran. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengembangkan sikap tanggung jawab siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). Miftahul Huda (2013: 207) mengemukakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Model pembelajaran ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia siswa. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Depdiknas, 2008: 1). Pendidikan Kewarganegaraan
adalah
mata
pelajaran
sebagai
wahana
dalam
mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai luhur. Nilai luhur tersebut
6
dapat diwujudkan dalam bentuk sikap tanggung jawab yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Mata
pelajaran
IPS
di
Sekolah
Dasar
bertujuan
untuk
mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Depdiknas, 2008:2). Pada mata pelajaran IPS membekali siswa tentang konsep ilmu sosial, memiliki
kepekaan,
dan
kesadaran
terhadap
masalah
sosial
di
lingkungannnya serta mampu memecahkan masalah sosial dengan baik agar terbina menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab. Pada mata pelajaran PKn dan IPS di Sekolah Dasar ini pembelajarannya mempunyai tujuan untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan sosial siswa. Selain mengembangkan kemampuan
akademiknya,
pembelajarannya
juga
diarah
pada
terbentuknya nilai dan sikap yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat adalah sikap tanggung jawab siswa. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini, siswa bekerja sama, saling mendorong, dan membantu memecahkan masalah secara bersama-sama. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bisa bertanggung jawab atas hasil belajarnya dan teman sekelompoknya. Siswa harus bisa bertanggung jawab menyampaikan hasil belajarnya kepada kelompok lain dan juga bisa bertanggung jawab 7
menyampaikan hasil belajarnya dari kelompok lain. Keterlibatan siswa dalam model pembelajaran ini sangat aktif, karena siswa memproses pengetahuan secara bersama-sama. Keterlibatan dengan siswa lain akan membuka
kesempatan
untuk
mengevaluasi
dan
memperbaiki
pemahamannya. Model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini belum pernah digunakan guru dalam pembelajaran di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. Oleh karena itu, peneliti akan mengujicobakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini dalam pembelajaran di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS (Two StayTwo Stray) terhadap Sikap Tanggung Jawab Siswa di Kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Kecamatan Panjatan Kulon Progo”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka muncul beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Banyak kasus pelanggaran peraturan dan perkelahian di sekolah yang melibatkan siswa SD
8
2. Belum semua siswa melaksanakan tugas piket di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo 3. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo 4. Belum semua siswa ikut membersihkan kelas dan halaman sekolah dalam kegiatan Jumat Bersih, sedangkan beberapa siswa hanya bermain dengan teman-temannya. 5. Guru belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. C. Pembatasan Masalah Mengacu pada identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini perlu suatu pembatasan agar masalah tersebut tidak meluas dan penelitian akan lebih terfokus. Dalam penelitian ini, batasan permasalahan yang dibahas oleh peneliti adalah pengaruh pengggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) berpengaruh signifikan terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Kecamatan Panjatan Kulon Progo. 9
E. Tujuan Penelitian Sesuai
dengan rumusan masalah, maka tujuan yang hendak
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Kecamatan Panjatan Kulon Progo. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis, sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis a. Memberikan sumbangan informasi
mengenai pengaruh model
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di Sekolah Dasar. b. Untuk
menambah
dan
mengembangkan
wawasan
dalam
meningkatkan sikap tanggung jawab siswa. c. Sebagai dasar untuk mengadakan penelitian-penelitian lebih lanjut bagi peneliti lain terkait dengan sikap tanggung jawab siswa. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa Penelitian ini dapat melatih siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran dan bersikap tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
10
b. Bagi guru Sebagai masukan bagi guru kelas di SD dalam rangka mengoptimalkan
sikap
tanggung
jawab
siswa
dengan
menggunakan model pembelajaran yang bervariasi yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). c. Bagi peneliti Memberikan pengalaman langsung dalam pembelajaran di dalam kelas dan langkah untuk pembelajaran yang lebih baik.
11
mengembangkan
inovasi
dalam
BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian tentang Sikap Tanggung Jawab 1. Sikap Tanggung Jawab Menurut Lickona (2013: 72), tanggung jawab secara literal berarti kemampuan untuk merespon atau menjawab. Lebih lanjut lagi Lickona (2013: 73) berpendapat bahwa tanggung jawab berarti melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban dalam keluarga, di sekolah, maupun di tempat bekerja dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik. Tanggung jawab tidak hanya sekedar melakukan suatu kewajiban saja, namun dapat diartikan lebih luas lagi.Nurul Zuriah (2007: 83) menjelaskan bahwa tanggung jawab sebagai suatu sikap dan perilaku yang berani menanggung segala akibat dari perbuatan yang telah dilakukannya. Puskur Depdiknas mendeskripsikan perilaku dan sikap tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya ia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial) negara, dan Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan definisi para ahli, sikap tanggung jawab adalah suatu sikap seseorang yang melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik serta berani menanggung segala akibat perbuatan yang dilakukannya. Jadi bersikap tanggung jawab merupakan sikap yang dapat memahami dan menerima resiko atau akibat dari suatu tindakan 12
terhadap diri sendiri dan orang lain. Bertanggung jawab berarti juga melaksanakan kewajiban dan tugasnya secara sungguh-sungguh terhadap apa yang sudah menjadi konsekuensinya. 2. Macam-macam Tanggung Jawab Mohamad Mustari (2014: 21-24) mengemukakan macammacam tanggung jawab sebagai berikut: a. Tanggung jawab personal Orang yang bertanggung jawab pada dirinya adalah orang yang bisa melakukan kontrol internal sekaligus eksternal. Kontrol internal adalah satu keyakinan bahwa ia boleh mengontrol dirinya, dan yakin bahwa kesuksesan yang dicapai adalah dari hasil usaha sendiri. b. Tanggung jawab moral Tanggung jawab moral biasanya merujuk pada pemikiran bahwa seseorang mempunyai kewajiban moral dalam situasi tertentu. Tidak taat pada kewajiban-kewajiban moral, kemudian menjadi alasan untuk diberikan hukuman. Hukuman berlaku kepada mereka yang mampu berefleksi atas situasi mereka, membentuk niat tentang bagaimana mereka bertindak, dan kemudian melakukan tindakannya itu. Mereka ini disebut dengan agen-agen moral.
13
c. Tanggung jawab sosial Tanggung jawab sosial bukan hanya masalah memberi atau tidak membuat kerugian kepada masyarakat. Tetapi bisa juga tanggung jawab sosial itu merupakan sifat-sifat manusia yang perlu dikendalikan dalam hubungannya dengan orang lain. Lebih lanjut lagi Mohamad Mustari (2014: 24) menjelaskan nilai-nilai yang harus ada pada manusia apabila berinteraksi dalam masyarakat atau dengan orang lain diantaranya adalah: 1) Senantiasa berbicara benar 2) Menghindarkan perasaan iri dengki 3) Tidak bakhil 4) Bersikap pemaaf 5) Adil 6) Amanah 7) Tidak sombong Itulah sifat-sifat positif yang perlu ada pada semua individu, karena sebagai manusia mereka tidak boleh lepas dari menjalani kehidupan sosial. Menurut Sukanto (Mohamad Mustari, 2014: 20) menyatakan bahwa antara tanggung jawab yang mesti ada pada manusia adalah : a. Tanggung jawab kepada Tuhan yang telah memberikan kehidupan dengan cara
takut kepada-Nya, bersyukur, dan memohon
pentunjuk. Semua manusia bertanggung jawab kepada Tuhan Pencipta Alam Semesta. Tak ada seorangpun manusia yang lepas bebas dari tanggung jawab, kecuali orang itu gila atau anak-anak b. Tanggung jawab untuk membela diri dari ancaman, siksaan, penindasa, dan pelakuan kejam dari mana pun datangnya. 14
c. Tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi yang berlebihan dalam mencari nafkah, ataupun sebaiknya, dari bersifat kekurangan ekonomi d. Tanggung jawab terhadap anak, suami/istri, dan keluarga e. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat sekitar f. Tanggung jawab berpikir, tidak perlu mesti meniru orang lain dalam menyetujui pendapat umum atau patuh secara membuta terhadap nilai-nilai tradisi, menyaring segala informasi untuk dipilih, memilih yang berguna dan mana yang merugikan kita. Dalam kebebasan berpikir perlu ada pemupukan kreasi, yang berarti mampu mencari pemecahan dari masalah-masalah hidup yang kian rumit kita hadapi, dan menciptakan alternatif baru yang berguna bagi masyarakat. g. Tanggung jawab dalam memelihara hidup dan kehidupan, termasuk kelestarian lingkungan hidup dari berbagai bentuk pencemaran. Berdasarkan kedua pendapat tersebut terdapat kesamaan terkait pada macam-macam tanggung jawab yaitu tanggung jawab sosial. Pendapat yang dikemukakan oleh Mohamad Mustari tentang macammacam tanggung jawab lebih bersifat luas. Sedangkan pendapat yang dikemukakan oleh Sukamto lebih rinci dan spesifik. Dari uraian pendapat dari Mohamad Mustari, dapat dinyatakan bahwa ada beberapa macam tanggung jawab meliputi tanggung jawab 15
personal, sosial, dan moral. Macam-macam tanggung jawab menurut Sukanto meliputi tanggung jawab
kepada Tuhan, tanggung jawab
membela diri, tanggung jawab diri dari kerakusan ekonomi,tanggung jawab sosial, tanggung jawab terhadap keluarga, tanggung jawab berpikir, dan tanggung jawab memelihara hidup. 3. Karakeristik atau Ciri-ciri Sikap Tanggung Jawab Suatu sikap tanggung jawab memerlukan usaha dari setiap individu untuk dapat berperilaku sesuai dengan sikap-sikap yang mencerminkan keadaan yang dilandasi nilai tanggung jawab. Adapun Paul Suparno (Nurul Zuriah, 2007: 98) deskripsi nilai tanggung jawab adalah sebagai berikut: a. Mengerjakan tugas-tugas dengan semestinya b. Menghindarkan diri dari sikap menyalahkan orang lain c. Memahami dan menerima resiko atau akibat dari suatu tindakan terhadap diri sendiri dan orang lain. Mohamad
Mustari
(2014:
22)
mengemukakan
bahwa
bertanggung jawab berarti melaksanakan tugas secara bersungguhsungguh, berani menanggung konsekuensi dari sikap perilaku, perkataan, dan tingkah lakunya. Berdasarkan hal tersebut, timbul indikasi-indikasi yang diharuskan dalam diri seseorang yang bertanggung jawab. Lebih lanjut lagi, Mohamad Mustari (2014: 22) menemukakan ciri-ciri seseorang yang bertanggung jawab di antaranya ialah: 16
a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Memilih jalan lurus Selalu memajukan diri sendiri Menjaga kehormatan diri Selalu waspada Memiliki komitmen pada tugas Melaksanakan tugas dengan standar yang terbaik Mengakui semua perbuatannya Menepati janji Berani menanggung risiko atas tindakan dan ucapannya
Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa ciri-ciri orang yang bersikap tanggung jawab adalah
mengerjakan tugas
dengan baik, mengakui kesalahan yang diperbuatnya, menghindari menyalahkan orang lain sehingga dirinya selalu memajukan diri sendiri. Selain itu, orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung risiko atas tindakan yang dilakukan dirinya. 4. Indikator Sikap Tanggung Jawab Kemendiknas
(2010:
30)
mengemukakan
keberhasilan
indikator pendidikan karakter khususnya indikator tanggung jawab di sekolah sebagai berikut: a. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis b. Melakukan tugas tanpa disuruh c. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat d. Menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas Lebih lanjut lagi, Kemendiknas (2010: 30) mengemukakan indikator tanggung jawab di kelas sebagai berikut: 17
a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur b. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah c. Mengajukan usul dalam pemecahan masalah Hal ini sejalan dengan Daryanto dan Suryatri Darmiatun (2013: 142-143) terdapat dua indikator tanggung jawab yaitu indikator tanggung jawab di sekolah dan
di kelas. Adapun penjabarannya
sebagai berikut: Indikator tanggung jawab di sekolah, meliputi a. Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis b. Melakukan tugas tanpa disuruh c. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat d. Menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas Indikator tanggung jawab di kelas a. Pelaksanaan tugas piket secara teratur b. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah c. Mengajukan usul dalam pemecahan masalah Kedua pendapat para ahli tentang indikator tanggung jawab di atas
hampir sama. Berdasarkan uraian di atas, indikator sikap
tanggung jawab meliputi membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis, melakukan tugas tanpa disuruh, menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam 18
lingkup terdekat, menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas, Pelaksanaan tugas
piket secara teratur, peran serta aktif dalam
kegiatan sekolah, dan mengajukan usul dalam pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengembangkan indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Melakukan tugas dengan baik b. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat c. Menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas d. Pelaksanaan tugas piket secara teratur e. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah f. Mengajukan usul dalam pemecahan masalah Hal tersebut akan dijadikan sebagai instrumen dalam penyusunan angket sikap tanggung jawab. B. Kajian tentang Model Pembelajaran Kooperatif 1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif berasal dari kata kooperatif yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim, (Isjoni, 2009:22). Pembelajaran kooperatif tidak hanya sekedar belajar dalam kelompok, tetapi dapat diartikan lebih luas lagi. Agus Suprijono (2009: 55) berpendapat bahwa istilah kooperatif memiliki makna yang
19
lebih luas yaitu menggambarkan keseluruhan proses sosial dalam belajar. Menurut Nur (Isjoni, 2009: 27), pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mengelompokkan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Pembelajaran kooperatif tidak hanya menekankan pada keberhasilan dalam akademiknya, namun juga menekankan pada keterampilan sosial siswa. Hal ini sejalan dengan Roger ddk (Miftahul Huda, 2011: 29) mengemukakan bahwa, “Pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial di antara kelompok-kelompok pembelajaran yang di dalamnya setiap pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lain.” Slavin (Isjoni, 2009:17) berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Guru berperan mendorong aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif. Hal ini sejalan dengan Agus Suprijono (2009: 54) yang mengemukakan pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja
20
kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana kegiatan belajar secara berkelompok atau dalam satu tim, bekerjasama
dalam
menyelesaikan
suatu
masalah
yang
mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Siswa bekerja sama dalam mengerjakan sesuatu maupun memecahkan suatu masalah dalam satu kelompok. Pembelajaran kooperatif ini tidak hanya bertujuan untuk keberhasilan pembelajaran yang bersifat akademik saja, namun juga mengintegrasikan nilai-nilai sosial. Guru tetap berperan dalam mendorong dan membimbing aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif. 2. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif Ibrahim (Abdul Majid, 2013: 176) mengemukakan ciri atau karakteristik dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi belajar b. kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki keterampilan tinggi, sedang, dan rendah (heterogen) c. apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda d. penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu Menurut Bennet (Isjoni (2009: 60)yang mengemukakan ciriciri dari pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Setiap anggota memiliki peran b. Terjalin hubungan interaksi langsung antara siswa 21
c. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya d. Guru membantu mengembangkan keterampilanketerampilan personalnya e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan Wina Sanjaya (2006: 245-246), terdapat karakteristik dalam model pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Semua anggota tim harus saing membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. setiap kelompok bersifat heterogen. Hal ini dimaksudkan agar setiap anggota kelompok dapat saling memberi pengalaman, saling memberi dan menerima, sehingga diharapkan setiap anggota dapat memberikan kontribusi terhadap keberhasilan kelompok. b. Didasarkan pada manajemen kooperatif Dalam model pembelajaran kooperatif, terdapat manajemen kooperatif yang mempunyai empat fungsi pokok yaitu fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan, dan fungsi kontrol. Fungsi perencanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran
berjalan
secara
efektif.
Fungsi
pelaksanaan
menunjukkan menunjukkan bahwa pembelaajaran kooperatif harus sesuai dengan perencanaan. Fungsi organisasi menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pekerjaan bersama antar setiap 22
anggota kelompok, Oleh sebab itu perlu diatur tugas dan tanggung jawab kelompok. Fungsi kontrol menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes. c. Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Setiap anggota kelompok tidak hanya diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga diperlukan saling membantu d. Keterampilan bekerja sama Kemauan untuk bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerja sama. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain. Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas bahwa karakteristik pembelajaran kooperatif adalah adanya suatu kelompok yang anggotanya bersifat heterogen, dimana anggota kelompok terdiri dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah ataupun dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda. Selain itu, adanya siswa yang bekerja sama secara berkelompok/tim dalam menyelesaikan tugas, dan adanya interaksi langsung antara siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
23
3. Prinsip Model Pembelajaran Kooperatif Agus Suprijono (2009: 58-61) berpendapat bahwa untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur yang harus diterapkan dalam model pembelajaran kooperatif sebagai berikut. a. Pembelajaran kooperatif adalah saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok dan menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan. b. Pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab individu Tanggung jawab individu adalah kunci untuk menjamin semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama. Artinya setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus menyelesaikan tugas yang sama. c. Pembelajaran kooperatif adalah interaksi promotif Unsur
ini
penting
karena
dapat
menghasilkan
saling
ketergantungan positif.Interaksi promotif ini dapat berupa perilaku saling membantu, memberi, memproses informasi, dan memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama. d. Pembelajaran kooperatif adalah keterampilan sosial Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapaian tujuan,
peserta
didik
harus
24
saling
mengenal,
menerima,
mendukung, mempercayai, mampu berkomunikasi, dan mampu menyelesaikan konflik secara konstruktif. e. Pembelajaran kooperatif adalah pemrosesan kelompok Melalui pemrosesan kelompok ini, akan meningkatkan efektivitas anggota kelompok dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Sedangkan Wina Sanjaya (2006: 246) juga mengemukakan empat prinsip dasar pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Prinsip ketergantungan positif Keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja-kinerja masing-masing anggota. Untuk tercipta kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan kemampuan setiap anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok akan merasa saling ketergantungan b. Tanggung jawab perseorangan Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota kelompok, maka setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap kelompok harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.
25
c. Interaksi tatap muka Pembelajaran kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing anggota kelompok. d. Partisipasi dan komunikasi Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi.Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Keberhasilan kelompok
dalam
pembelajaran
kooperatif
ditentukan
oleh
partisipasi setiap anggotanya. Oleh karena itu, sebelum melakukan pembelajaran kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan berkomunikasi. Berdasarkan uraian di atas, dapat dinyatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam pembelajaran kooperatif yaitu prinsip ketergantungan positif, pertanggungjawaban individu, keterampilan sosial, dan interaksi antar anggota kelompok. Prinsip ketergantungan positif dimana terdapat ketergantungan antara pertanggungjawaban tugas
kelompok
menyelesaikan
dan
menjamin
tugasnya. 26
setiap
Prinsip
anggota tanggung
kelompok jawab
individu/perseorangan dimana setiap anggota kelompok harus bertanggung jawab menyelesaikan tugasnya untuk keberhasilan kelompok. Selain itu, adanya interaksi tatap muka antar anggota kelompok sehingga dapat melatihsiswa bersikap tanggung jawab. Hal tersebut untuk mencapai tujuan kelompok secara bekerja sama. 4. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Abdul Majid (2013: 175) mengemukakan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tujuan, diantaranya : a. Meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Model kooperatif ini memiliki keunggulan dalam membantu siswa untuk memahami konsep-konsep yang sulit. b. Agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai perbedaan latar belakang c. Mengembangkan keterampilan sosial siswa, berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok. Pendapat di atas diperkuat oleh Ibrahim (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 360) yang menjelaskan tujuan pembelajaran kooperatif sebagai berikut: a. Model pembelajaran kooperatif tidak hanya meliputi berbagai macam tujuan sosial , tetapi juga bertujuan meningkatkan kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. 27
b. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar menghargai satu sama lain. c. Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk mengajarkan siswa keterampilan kerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini penting karena banyak anak-anak yang kurang dalam keterampilan sosial. Berdasarkan uraian di atas, tujuan model pembelajaran kooperatif adalah membantu siswa dalam mempelajari materi yang sulit. Dengan model pembelajaran kooperatif juga dapat melatih siswa untuk memahami berbagai perbedaan latar belakang, sehingga siswa dapat belajar untuk saling menghargai satu dengan yang lain. Pada model pembelajaran ini, siswa berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat, dan bekerja dalam kelompok. Dalam pembagian tugas disetiap kelompok ini dapat melatih siswa untuk bersikap tanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. Selain itu, siswa bergantung pada satu sama lain atas tugas-tugas bersama sehingga dapat melatih siswa untuk bertanggung jawab terhadap hasil belajarnya sendiri dan teman sekelompoknya.
28
5. Model Pembelajaran Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) Salah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran
kooperatif
tipe
Two
Stray
Two
Stay.
Model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Strayini juga sering disebut dengan metode dua tinggal dua tamu. Syaiful Bahri Djamarah (2010: 406) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil diskusi kepada kelompok lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Ngalimun (2014: 140) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) ini dengan cara siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Miftahul Huda (2013: 207) berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Berdasarkan
uraian
di
atas,
dapat
dinyatakan
bahwa
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi/ hasil diskusi dan pengalaman kepada kelompok lain. Model pembelajaran ini mempunyai tujuan agar siswa
29
dapat berlatih untuk bekerja sama, bersikap tanggung jawab, dan saling membantu dalam menyelesaikan suatu masalah. 6. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray Syaiful Bahri Djamarah (2010: 406) mengemukakan langkahlangkah pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai berikut: a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa b. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain c. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka d. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. Pendapat di atas sejalan dengan Agus Suprijono (2009: 93-94) yang menjelaskan tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray sebagai berikut: B. Pembelajaran diawali dengan pembagian kelompok C. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan jawabannya 30
yang
harus
mereka
diskusikan
D. Setelah diskusi intrakelompok selesai, dua orang dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain E. Anggota kelompok yang tidak mendapat tugas sebagai tamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelompok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut F. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok G. Setelah selesai menunaikan tugasnya, mereka kembali ke kelompoknya masing-masing. H. Setelah kembali ke kelompok awal, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun mereka yang bertugas menerima tamu mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka tunaikan. Kedua pendapat di atas, diperkuat oleh Miftahul Huda (2013: 207-208) yang menyatakan sintaks model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS(Two Stay Two Stray)pada tahap-tahap rincian berikut ini. a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. Kelompok yang dibentuk pun merupakan kelompok heterogen, misalnya satu kelompok terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 1 siswa berkemampuan rendah. Hal ini dilakukan 31
karena pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray bertujuan untuk
memberikan
kesempatan
pada
siswa
untuk
saling
membelajarkan dan saling mendukung. b. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masingmasing. c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepada siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir. d. Setelah selesai, dua orang dari
masing-masing kelompok
meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain. e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain. f. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain. g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka. Dari ketiga para ahli di atas, tahapan-tahapan yang paling rinci pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) adalah pendapat yang dikemukakan oleh Miftahul Huda. Selain itu, tahapan-tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) yang dikemukakan oleh miftahul Huda lebih lengkap dan runtut. Pada tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS 32
(Two Stay-Two Stray) yang dikemukakan Syaiful Bahri Djamarah, tidak mencantumkan tahapan yang menjelaskan bahwa guru memberikan suatu permasalahan/ subpokok bahasan kepada siswa untuk didiskusikan dan tidak adanya kegiatan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas/ di depan teman-temannya. Sedangkan tahapan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) yang dikemukakan oleh Agus Suprijono juga belum ada tahapan adanya kegiatan presentasi di depan kelas. Berdasarkan dari kajian di atas, langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yang dikemukakan oleh Miftahul Huda sebagai berikut: a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. b. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan angoota kelompok masingmasing c. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang. d. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain e. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain 33
f. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain g. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka h. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka C. Karakteristik Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Menurut Nasution (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 123) masa usia sekolah dasar merupakan masa anak-anak akhir yang berlangsung dari usia 6 tahun sampai sebelas atau dua belas tahun. Usia ini ditandai dengan dimulainya anak masuk sekolah dasar dan dimulainya sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap-sikap dan tingkah lakunya. Menurut Desmita (2009: 35), anak-anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak yang usianya lebih muda atau lebih tua. Anak sekolah dasar senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Selanjutnya Desmita (2009: 104), juga mengemukakan bahwa anak usia sekolah dasar sudah memiliki kemampuan untuk berfikir melalui urutan sebab akibat dan mulai mengenali banyaknya cara yang bisa ditempuh dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. Oleh sebab itu, guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran yang mengusahakan siswa untuk bergerak, belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
34
Siswa Sekolah Dasar umumnya berusia sekitar 6-12 tahun. Siswa kelas IV digolongkan sebagai kelas tinggi pada jenjang Sekolah Dasar. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar berlangsung antara usia 9/10 tahun – 12/13 tahun, dan biasanya duduk di kelas IV, V, dan VI (Rita Eka Izzaty dkk, 2008: 116). Ciri-ciri khas yang nampak pada siswa kelas IV sebagai masa kelas tinggi menurut Rita Eka Izzaty dkk (2008: 116-117) adalah: 1. 2. 3. 4.
Perhatiannya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari Ingin tahu, ingin belajar dan realistis Timbul minat terhadap pelajaran-pelajaran khusus Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka juga membuat peraturan sendiri untuk kelompoknya. Lebih lanjut lagi, menurut Piaget (Rita EkaIzzaty dkk, 2008: 106) masa kelas tinggi sekolah dasar memiliki ciri sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Berpikir logis terhadap obyek yang konkret Mulai bersikap sosial Mulai memperhatikan dan menerima pandangan orang lain Dapat memecahkan masalah yang bersifat konkret Mengerti perubahan-perubahan dan proses dari kejadian yang lebih kompleks serta hubungannya.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa anak kelas IV SD masuk ke dalam kelas tinggi yang berada pada rentang 9/10 – 12/13 tahun. Siswa yang berada dalam rentang umur tersebut memiliki karakteristik antara lain mulai bersikap sosial perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari, memiliki rasa ingin tahu, ingin belajar dan realistis, timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus, memandang
35
nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah, suka membentuk kelompok sebaya. Sesuai dengan karakteristik-karakteristik di atas, khususnya pada karakteristik siswa kelas tinggi dimana siswa mulai bersikap sosial, memecahkan masalah yang bersifat konkret dan berpikr kritis. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS Two Stay Two Stray, siswa diajarkan untuk mengembangkansikap tanggung jawab. D. Keterkaitan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) dan Sikap Tanggung Jawab Di dalam pendidikan terdapat proses kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar interaksi dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Pada proses pembelajaran inilah yang menghasilkan perubahan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap. Pendidikan yang berkualitas melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran. Tidak hanya menekankan pada keberhasilan kognitif saja, namun juga menekankan pada keberhasilan dalam keterampilan dan perubahan sikap pada siswa. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran dimana siswa dapat berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran
dan
mengarah pada terbentuknya nilai-nilai yang dibutuhkan siswa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Salah satu model pembelajaran yang menekankan siswa pada nilai sosial dalam muatan akademik adalah model pembelajaran kooperatif. 36
Roger ddk (Miftahul Huda, 2011: 29) menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan aktivitas pembelajaran kelompok yang diorganisir oleh satu prinsip bahwa pembelajaran harus didasarkan pada perubahan informasi secara sosial dan pembelajar bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri dan didorong untuk meningkatkan pembelajaran anggota-anggota yang lainnya. Model ini bertujuan menciptakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai sosial yang bermuatan akademik. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat mengembangkan sikap tanggung jawab siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). Miftahul Huda (2013: 207) mengemukakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray ini siswa dibagi tugas adanya membagikan hasil diskusinya kepada kelompok lain, ada juga yang menerima hasil diskusi dari kelompok lain. Dalam hal ini siswa mempunyai tugas masing-masing, dan siswa harus dapat bertanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Siswa harus bersikap tanggung jawab untuk membagikan hasil diskusi atau informasinya kepada kelompok lain. Siswa juga harus mempunyai sikap tanggung jawab dalam menyampaikan hasil diskusinya tersebut kepada 37
kelompok lain. Pada model ini, siswa lebih ditekankan untuk dapat bersikap tanggung jawab demi terwujudnya keberhasilan kelompok. E. Penelitian yang Relevan Penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini bukanlah penelitian yang pertama melainkan sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Adapun beberapa peneliti juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain: 1.
Penelitian yang dilakukan oleh Junaidi (2014) yang berjudul “Pengaruh Subject Spesific Pedagogy Tematik Terhadap Karakter Hormat dan Tanggung Jawab pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar di SD N 007 Pangkalan Kerinci”. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh Subject Spesific Pedagogy tematik yang signifikan terhadap karakter sikap hormat dan tanggung jawab pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar di SD N 007 Pangkalan Kerinci.
2.
Penelitian yang dilakukan oleh Widy Dyah Mulyani (2015) yang berjudul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Karakter Tanggung Jawab pada Mata Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri Sendangadi 1 Mlati”. Hasil Penelitian menyatakan
adanya
pengaruh
signifikan
penerapan
model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap karakter tanggung jawab pada mata pembelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri Sendangadi 1 Mlati. 38
Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari penelitianpenelitian di atas. Peneliti mencoba model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS(Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswadi kelas IV SD. Berdasarkan penelitian yang relevan di atas, diharapkan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) dapat memberikan pengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa SD Negeri Ngebung Beran Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo. F. Kerangka Pikir Sekarang ini sering terjadi perkelahian di dalam lingkup sekolah maupun antar sekolah akibat kurang adanya sikap tanggung jawab pada siswa. Selain itu, tidak jarang terjadi bentuk pelanggaran peraturan di sekolah yang dilakukan oleh siswa. Hal ini menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab siswa dalam melakukan kewajibannya sebagai seorang pelajar. Dalam praktik kehidupan di Sekolah Dasar, belum semua siswa melakukan tugas piket kelas dan ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan PR maupun tugas yang diberikan oleh guru. Hal tersebut menunjukkan kurangnya sikap tanggung jawab pada siswa. Untuk mewujudkan nilai-nilai karakter dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, memerlukan perilaku dan sikap pada diri siswa. Salah satu sikap yang harus dimiliki siswa adalah sikap tanggung jawab. Sikap tanggung jawab memang sangat dibutuhkan siswa dalam kehidupan sehari-hari. Sikap bertanggung jawab siswa mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan karakter siswa yang baik. Siswa yang 39
mempunyai sikap tanggung jawab adalah siswa yang melaksanakan tugas maupun kewajiban dengan baik, dan menerima segala risiko dari perbuatan yang telah dilakukannya. Adapun
salah
satu
model
pembelajaran
kooperatif
yang
menekankan pada nilai-nilai sosial yang bermuatan akademik yaitu model pembelajaran
kooperatif
TS-TS
(Two
Stay-Two
Stray).
Model
pembelajaran kooperatif TS-TS (Two Stay-Two Stray) merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok lain. Model pembelajaran ini sebagai sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan mencoba meneliti pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
40
1. Kurangnya sikap tanggung jawab siswa 2. Dalam pembelajaran, guru belum pernah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two StayTwo Stray)
Peneliti mengujicobakan apakah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo
Model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini apakah berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo Gambar 1. Kerangka Pikir G. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori di atas maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Ada pengaruh signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. H. Definisi Operasional Untuk menghindari salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna dari beberapa definisi operasional variabel sebagai berikut: 41
1.
Model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi kepada kelompok lain dengan kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Tahapan pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) diawali dengan siswa bekerja sama dalam kelompok berempat, dua orang dari masing-masing kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke dua kelompok yang lain, dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka, tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain dan kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.
2.
Sikap tanggung jawab adalah suatu sikap seseorang yang melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik serta berani menanggung segala akibat perbuatan yang dilakukannya. Indikator sikap tanggung jawab meliputi melakukan tugas dengan baik, menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat, menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas, pelaksanaan tugas
piket secara teratur,
peran serta aktif dalam kegiatan sekolah, dan mengajukan usul dalam pemecahan masalah. 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Nana Syaodih Sukmandinata (2012: 53) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 109), metode eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design(eksperimen kuasi) dengan menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Jenis penelitian ini bisa juga disebut eksperimen semu karena mempunyai variabel kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. B. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design.Dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pemilihan responden untuk kelompok eksperimen dan kontrol tidak dipilih secara random (acak), tetapi dengan melakukan undian. Pelaksanaan pengundian dilakukan dengan cara kedua 43
kelas mengambil undian berupa gulungan kertas yang isinya ada yang bertuliskan kelas kontrol dan kelas eksperimen secara bersama-sama. Peneliti melakukan pengundian dan diperoleh hasil pengundian yaitu kelas IV A sebagai kelas kontrol dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen. Kelas IV A sebagai kelas kontrol tidak diberikan perlakuan artinya tetap menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar. Kelas IV B sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan yaitu menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). Kedua kelompok itu diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal sebelum adanya perlakuan. Selanjutnya kelompok kontrol diberikan post-test setelah pembelajaran yang biasa digunakan guru dikelas, sedangkan kelompok eksperimen diberikan post-test setelah diberi perlakuan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) Menurut Sugiyono (2011: 116) desain penelitian Nonequivalent Control Group Design digambarkan sebagai berikut : X
Gambar 2. Nonequivalent Control Group Design Keterangan : pretest kelompok yang mendapatkan perlakuan 44
: posttest kelompok yang mendapatkan perlakuan : pretest kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan : posttest kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan X
:Perlakuan yang diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray)
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Ngebung Beran yang terletak di Dusun VII Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun ajaran 2015/2016. Adapun pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari 2016. D. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini subjek yang digunakan adalah keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Ngebung Beran. Pemilihan siswa kelas IV karena pada masa usia kelas ini siswa sudah mengerti perubahanperubahan dan proses dari kejadian yang lebih kompleks. Kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo merupakan kelas paralel yang terdiri dari kelas IV A dan IV B. Semua siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran berjumlah 41 siswa.Kelas IV A berjumlah 21 siswa, sedangkan siswa kelas IV B berjumlah 20. 45
E. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen) yang diuraikan sebagai berikut: 1. Variabel Bebas Dalam
penelitian
ini,
variabel
bebasnya
adalah
model
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). Model pembelajaran tersebut yang akan mempengaruhi variabel terikat. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2012: 64) yang menjelaskan bahwa variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. 2. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap tanggung jawab siswa. Hasil dari pengaruh yang diberikan oleh variabel bebas akan terlihat dengan adanya perubahan dari variabel terikat. Hal tersebut sesuai Sugiyono (2012: 64) yang menyatakan variabel terikat atau sering disebut variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian adalah sebagai berikut:
46
1.
Kuesioner Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berupa pernyataan tertutup yang diberikan kepada responden untuk dijawab. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2012: 192) yang menjelaskan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi tentang sikap tanggung jawab siswa. Kuesioner sikap tanggung jawab diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebanyak dua kali yaitu sebelum diberikan perlakuan untuk mengetahui sikap tanggung jawab yang dimiliki siswa (pre-test) dan setelah diberikan perlakuan untuk mengetahui sikap tanggung jawab siswa (post-test).
2.
Observasi Dalam penelitian ini menggunakan observasi nonpartisipatif dan terstruktur. Dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan dan tidak ikut dalam kegiatan sehingga dapat lebih terfokus dan seksama melakukan pengamatan. Sedangkan observasi terstruktur ini pengamat sudah tahu dengan pasti tentang apa yang akan diamati. Hal ini sejalan dengan Sugiyono (2012: 197) yang menjelaskan bahwa observasi nonpartisipatif adalah peneliti tidak terlibat dalam kegiatan dan hanya sebagai pengamat. Sedangkan observasi terstruktur adalah observasi 47
yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Kegiatan yang diamati dalam penelitian ini berupa cara guru mengajar, model yang digunakan di kelas dengan model kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray). Observasi dalam penelitian ini menggunakan pedoman sebagai
instrumen pengamatan untuk
menggambarkan proses penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray). G. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa kuesioner sikap tanggung jawab siswa dan lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) yang diuraikan sebagai berikut: 1. Kuesioner sikap tanggung jawab siswa Kuisioner sikap tanggung jawab digunakan untuk mengukur sikap tanggung jawab siswa di sekolah. Skala sikap tanggung jawab ini terdiri dari enam indikator yang kesemuanya berhubungan dengan sikap tanggung jawab siswa. Untuk memperjelas gambaran tentang instrumen yang akan digunakan, maka peneliti membuat kisi-kisi instrumen sikap tanggung jawab dengan rincian sebagai berikut:
48
Tabel 1.Kisi-kisi Instrumen Sikap Tanggung Jawab Variabel Indikator Pernyataan
Sikap Tanggung Jawab
Positif tugas 1,2,4,6,
a. Melakukan dengan baik b. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat c. Menghindari kecurangan dalam pelaksanaan tugas d. Pelaksanaan tugas piket secara teratur e. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah f. Mengajukan usul dalam pemecahan masalah
Jumlah Soal
8,9, 11, 16
Negatif 3,5,7,
10, 12, 13, 15, 18,
19, 21,
Jumlah Soal
20, 23
14, 11 17,
22, 5
24,26, 27 25, 28 30,31, 29, 33, 35, 34 36, 37 38, 39 40
23
17
7
5 32,
8
3
40
Skala sikap tanggung jawab dalam penelitian ini menggunakan skala likert, yaitu dengan memberikan skor secara bertingkat sesuai jawaban yang diberikan oleh responden. Sesuai dengan Sugiyono (2012: 136) yang menyatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Adapun penentuan skor untuk masing-masing jawaban adalah sebagai berikut: 1. Pernyataan positif a. Pilihan selalu bernilai 4 49
b. Pilihan sering bernilai 3 c. Pilihan jarang bernilai 2 d. Pilihan tidak pernah bernilai 1 2. Penyataan negatif a. Pilihan selalu bernilai 1 b. Pilihan sering bernilai 2 c. Pilihan jarang bernilai 3 d. Pilihan tidak pernah bernilai 4 Pernyataan positif adalah pernyataan yang mendukung variabel. Sedangkan pernyataan negatif adalah pernyataan yang menentang variabel. Dalam penelitian ini, skor tertinggi pada masing-masing item adalah 4, sedangkan skor terendah adalah 1. Hasil perolehan skor dari masing-masing pernyataan kemudian ditabulasi dan dijumlahkan dengan skor yang lain hingga diperoleh skor keseluruhan dari masingmasing siswa. 2. Lembar Observasi Lembar observasi pada penelitian ini digunakan untuk mengamati keterampilan guru dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) yang berbentuk chek list. Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas guru dan siswa tanpa mengganggu kegiatan individu maupun kelompok.
50
Berikut ini lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray : Tabel 2.Lembar observasi model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) No Tahapan Keterangan Ya Tidak 1 Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiaptiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing
3
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
4
Dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
7
Kelompok mencocokkan dan membahas hasilhasil kerja mereka
8
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka
H. Analisis Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data ini terlebih dahulu dikonsultasikan kepada pakar untuk melihat apakah instrumen 51
itu valid atau tidak. Uji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan validitas konstrak (construct validity) sebagai pengukur tingkat validitasnya. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2012: 170) yang menjelaskan bahwa untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstrak. Sugiyono (2012: 172) mengemukakan bahwa untuk menguji validitas konstruk, dapat menggunakan pendapat ahli (expert judgement).Expert judgement digunakan agar instrumen yang dipakai untuk mengamati aspek-aspek sikap tanggung jawab siswa diukur berlandaskan teori tertentu. Oleh karena itu dibutuhkan pendapat dari ahli untuk menentukan sejauh mana instrumen yang dibuat tersebut dapat mengukur sikap tanggung jawab siswa. Pengujian validasi dalam penelitian ini dilakukan oleh ahli (expert judgement) yaitu Dosen Pembimbing Skripsi. Pada penelitian ini uji coba instrumen dilakukan kepada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Uji coba dilakukan di SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo. Peneliti memilih SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo sebagai tempat uji coba instrumen dikarenakan SD tersebut masih satu wilayah dan dilihat dari karakteristik siswanya tidak jauh berbeda dengan SD yang digunakan sebagai tempat penelitian. Pengujian validitas dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan SPSS 16 for windows. Pada SPSS alat uji validitas yang 52
banyak
digunakan
yaitu
dengan
kolerasi
Pearson
yaitu
mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total item. Duwi Priyatno (2012: 95) menyatakan bahwa setiap butir instrumen dinyatakan valid apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05. Sedangkan setiap butir instrumen dinyatakan tidak valid apabila nilai signifikansi lebih dari 0,05. Selanjutnya setiap butir instrumen yang valid dapat digunakan, sedangkan yang tidak valid akan dihilangkan. Dari hasil uji coba instrumen yang dilakukan kepada 30 responden di SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo yang dihitung dengan menggunakan SPSS 16 for windows, diperoleh 14 butir soal dinyatakan tidak valid dan 26 butir soal dinyatakan valid. Oleh karena itu, setiap butir yang valid sebanyak 26 akan digunakan dalam penelitian, sedangkan 14 butir yang tidak valid akan dihilangkan. Berikut ini hasil perhitungan validitas angket sikap tanggung jawab siswa.
53
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa Butir Sig. Keterangan Butir Sig. Keterangan Pernyata (2Pernyata (2an taile an tailed) d) Butir 1 .004 Valid Butir 21 .871 Tidak Valid Butir 2 .015 Valid Butir 22 .040 Valid Butir 3 .009 Valid Butir 23 .001 Valid Butir 4 .639 Tidak Valid Butir 24 .164 Tidak Valid Butir 5 .000 Valid Butir 25 .135 Tidak Valid Butir 6 .008 Valid Butir 26 .001 Valid Butir 7 .038 Valid Butir 27 .010 Valid Butir 8 .031 Valid Butir 28 .006 Valid Butir 9 .019 Valid Butir 29 .601 Tidak Valid Butir 10 .002 Valid Butir 30 .121 Tidak Valid Butir 11 .277 Tidak Valid Butir 31 .002 Valid Butir 12 .069 Tidak Valid Butir 32 .012 Valid Butir 13 .650 Tidak Valid Butir 33 .010 Valid Butir 14 .005 Valid Butir 34 .224 Tidak Valid Butir 15 .047 Valid Butir 35 .037 Valid Butir 16 .015 Valid Butir 36 .006 Valid Butir 17 .046 Valid Butir 37 .609 Tidak Valid Butir 18 .645 Tidak Valid Butir 38 .400 Tidak Valid Butir 19 .002 Valid Butir 39 .029 Valid Butir 20 .188 Tidak Valid Butir 40 .011 Valid (Sumber : Lampiran 3.2 halaman 151) Berdasarkan hasil uji coba angket sikap tanggung jawab, terdapat 26 butir soal yang valid yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut ini kisi-kisi instrumen sikap tanggung jawab siswa setelah uji coba.
54
Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Sikap Tanggung Jawab Siswa Setelah Uji Coba Variabel Indikator Pernyataan Jumlah Soal Positif Negatif Sikap a. Melakukan tugas 1,2, 6, 3,4,6, 6 Tanggung dengan baik Jawab b. Menunjukkan 7,8, 9, 10, 11, 7 prakarsa untuk 12, 13 mengatasi masalah dalam lingkup terdekat c. Menghindari 14 15, 16 3 kecurangan dalam pelaksanaan tugas d. Pelaksanaan 17, 18, ,19 3 tugas piket secara teratur e. Peran serta aktif 20, 22, 21, 5 dalam kegiatan 23, 24 sekolah f. Mengajukan usul 25 26 2 dalam pemecahan masalah Jumlah soal
15
11
26
2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen sangat penting dibutuhkan untuk mengetahui
sejauh
mana
ketetapan
atau
keajegan
butir-butir
pernyataan sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian. Reliabilitas instrumen dilakukan pada instrumen sikap tanggung jawab.
55
Untuk penghitungan reliabilitas pada penelitian ini, sama halnya dengan penghitungan validitas, yaitu menggunakan SPSS for Windows 16. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (Duwi Priyatno:
108)
pengambilan
keputusan
untuk
uji
reliabilitas
menggunakan batasan 0,6 dimana reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Dari hasil uji coba instrumen sikap tanggung jawab yang dilakukan di SD Negeri Pleret Kidul Panjatan Kulon Progo dengan dihitung menggunakan SPSS 16 for Windows, maka diperoleh hasil reliabilitas dengan nilai koefisien sebesar 0,866 (Sumber: Lampiran 3.3 halaman 147). Menurut Sekaran dalam pengambilan keputusan uji reliabilitas, hasil uji reliabilitas ini termasuk dalam kategori baik karena berada di atas 0,8. Oleh karena itu, instrumen sikap tanggung jawab ini reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. I. Teknik Analisis Data 1.
Analisis Deskriptif Tujuan analisis dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data kepastian apakah terdapat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif. Sugiyono (2012: 199) menjelaskan bahwa statistik 56
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaimana
adanya
tanpa
bermaksud
membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian ini menggunakan analisis data statistik deskriptif karena dalam penelitian ini dilakukan pada populasi. Hal ini sesuai dengan Sugiyono (2012: 199) yang menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan pada populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Statistik deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data populasi. Dalam penelitian ini analisis data dengan membandingkan mean. Menurut Hartono (2008: 34) menyatakan bahwa mean adalah jumlah keseluruhan angka dibagi dengan banyaknya angka. Rata-rata atau mean ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu dalam kelompok itu, kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok tersebut. Selanjutnya adapun rumus yang digunakan adalah untuk mencari mean dalam penelitian adalah sebagai berikut: M= Dengan keterangan: M N
= mean (nilai rata-rata) = jumlah skor seluruh responden = jumlah individu (Menurut Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki, 2012: 64) 57
2.
Uji Prasyarat Uji Prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. Adapun langkah-langkah uji prasyarat dalam penelitian ini sebagai berikut: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program SPSS for windows 16. Hasil yang diperoleh dibandingkan dengan nilai signifikasi sebesar 0,05. Menurut Duwi Priyatno (2012: 136), pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah jika nilai signifikansi (asym.sig)>0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi (asym.sig)<0,05 maka data berdistribusi tidak normal. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui data berasal dari varian yang sama atau tidak. Uji homogenitas menggunakan rumus levene statistic. Adapun untuk mengetahui varian kelompok eksperimen dan kontrol dilakukan dengan menggunakan program SPPS for windows 16. Menurut Duwi Priyatno (2012: 23) pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi yang diperoleh yaitu jika signifikansi > 0,05 maka varian sama dan sebaliknya jika nilai signifikansi < 0,05 dinyatakan varian berbeda. 58
3.
Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah semua data terkumpul. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan peneliti untuk menguji hipotesis adalah
dengan
menggunakan
uji-t
(t-test).
Tujuannya
untuk
mengetahui perbedaan sikap tanggung jawab siswa pada masingmasing kelompok. Langkah-langkah
dalam
menganalisis
data
dengan
menggunakan rumus uji-t (t-test) program SPSS for windows 16 adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis Ha :Ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo Ho :Tidak ada pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo b. Menentukan t hitung dan t tabel Penentuan
t hitung diperoleh dengan menggunakan
Independent Samples T Test (uji t sampel bebas). Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikasi
59
5% (𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ). T tabel dicari pada tabel signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (df) n-2. c. Menentukan kriteria pengujian Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikasi 5% ( t tabel). Menurut Duwi Priyatna (2012: 24) kriteria yang digunakan dalam uji-t (t-test) ini adalah sebagai berikut: 1) Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Menurut
Duwi
Priyatna
(2012:
25),
berdasarkan
probabilitas atau nilai signifikansi kriteria yang digunakan dalam uji-t (t-test) ini adalah sebagai berikut: 1.
Jika nilai signifikansi (P) < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2.
Jika nilai signifikansi (P) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian dan Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngebung Beran yang terletak di dusun VII Bugel, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran semester genap tahun ajaran 2015/2016. Kelas IV SD Negeri Ngebung Beran merupakan kelas paralel yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas IVA dan IVB. Jumlah siswa kelas IV adalah 41 yang terdiri dari kelas IV A yang berjumlah 21 dan kelas IV B berjumlah 20 siswa. Kedua kelas tersebut mempunyai karakteristik yang hampir sama. Karakteristik itu nampak pada jumlah siswa disetiap kelas yang hampir sama, usia, dan kemampuan siswa yang hampir sama. Berdasarkan kesamaan karakteristik tersebut, peneliti menggunakan seluruh siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian Hasil penelitian didapat dari data sebelum penelitian (pre-test) dan setelah penelitian (post-test) di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data sikap tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Penelitian ini menggunakan pre test dan post test yang diberikan pada kedua kelas yaitu
61
kelas IV A sebagai kelompok kontrol dan kelas IV B sebagai kelompok eksperimen. Berikut dijelaskan secara lebih rinci mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. a. Data Hasil Pre-Test 1) Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen Pre-test dilaksanakan pada kelompok eksperimen sebelum diberikan perlakuan. Pre-test pada kelompok eksperimen dilakukan melalui angket sikap tanggung jawab siswa. Pre-test kelompok eksperimen dilaksanakan pada tanggal 6 Februari 2016. Hasil pretest pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 5. Hasil pre-test pada kelompok eksperimen No Nama Skor 1 MBS 71 2 TW 94 3 NWS 86 4 AS 82 5 RP 80 6 DM 77 7 LED 86 8 AL 81 9 PLL 81 10 SNS 78 11 MFK 80 12 IRKK 81 13 NWWS 79 14 GPS 82 15 IN 70 16 TYM 78 17 SNW 80 18 RM 85 19 FDS 70 20 VNK 77
62
Selanjutnya data hasil pre-test kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut adalah diagram batang dari hasil pre-test kelompok eksperimen. Pre-test Kelompok Eksperimen 14 12 10 8 6 4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 3. Hasil pre-test kelompok eksperimen Adapun hasil penghitungan statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 16 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Perhitungan Statistik Pre-test Kelompok Eksperimen Statistik kelas kontrol Rata-rata/ mean 79,9 Nilai maksimum 94 Nilai minimum 70 Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil pre-test sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen diperoleh skor rata-rata sebesar 79,9 , skor tertinggi sebesar 94, dan skor terendah sebesar 70.
63
2) Hasil Pre-Test Kelompok Kontrol Pre-test dilaksanakan pada kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan pada tanggal 6 Februari 2016.Pre-test pada kelompok kontrol dilakukan melalui angket sikap tanggung jawab siswa.Hasil pre-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 7. Hasil pre-test pada kelompok kontrol No Nama Skor 1 RWN 84 2 FNF 70 3 Y 71 4 MAAR 74 5 E 78 6 Y 73 7 W 71 8 M 85 9 ALS 73 10 NZNH 91 11 NH 79 12 RCN 67 13 IT 80 14 ARH 81 15 MLW 98 16 B 81 17 NSFS 80 18 NAS 66 19 ANR 67 20 A 84 21 RAS 77 Selanjutnya data hasil pre-test kelompok kontrol disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut adalah diagram batang dari hasil pre-test kelompok kontrol.
64
Pre-test Kelompok Kontrol 14 12 10 8 6 4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 4.Diagram batang hasil pre-test kelompok kontrol Adapun hasil penghitungan statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 16 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8.Perhitungan statistikpre-test kelompok kontrol Statistik kelas kontrol Rata-rata/ mean 77.6190 Nilai maksimum 98 Nilai minimum 66 Berdasarkan pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa hasil pretest pada kelompok kontrol memiliki skor rata-rata sebesar 77,62, skor tertinggi sebesar 98, dan skor terendah sebesar 66. 3) Perbandingan
Pre-Test
antara
Kelompok
Kontrol
dan
Kelompok Eksperimen Hasil pre-test pada kedua kelompok tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
65
Tabel 9.Hasil pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol No Nama Siswa Hasil Pre-test Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol 1 MBS RWN 71 84 2 TW FNF 94 70 3 NWS Y 86 71 4 AS MAAR 82 74 5 RP E 80 78 6 DM Y 77 73 7 LED W 86 71 8 AL M 81 85 9 PLL ALS 81 73 10 SNS NZNH 78 91 11 MFK NH 80 79 12 IRKK RCN 81 67 13 NWWS IT 79 80 14 GPS ARH 82 81 15 IN MLW 70 98 16 TYM B 78 81 17 SNW NSFS 80 80 18 RM NAS 85 66 19 FDS ANR 70 67 20 VNK A 77 84 21 RAS 77 Rata-rata total 79.9 77.62 Skor tertinggi 94 98 Skor terendah 70 66 Keterangan : KE : Kelompok Eksperimen KK: Kelompok Kontrol Berdasarkan data pada tabel 6 di atas, dapat diketahui bahwa pre-test sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda. Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus mean dan didukung dengan menggunakan SPSS, didapatkan skor awal rata-rata (pre-test) sikap 66
tanggung jawab siswa dalam kelompok eksperimen sebesar 79,9. Sedangkan skor awal rata-rata (pre-test) angket sikap tanggung jawab siswa dalam kelompok kontrol sebesar 77,62. Data hasil pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya disajikan
dalam bentuk diagram batang.
Berikut adalah diagram batang hasil pre-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 14 12 10 8 kelompok eksperimen 6
kelompok kontrol
4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 5. Diagram Batang Pre-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol b. Hasil Observasi Pembelajaran 1) Observasi Pembelajaran di Kelompok Eksperimen Observasi pembelajaran dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran yang berlangsung menggunakan bantuan lembar observasi. Melalui hasil kegiatan observasi pembelajaran 67
dapat diketahui apakah proses pembelajaran yang dijalankan telah sesuai atau berbeda dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Observasi dalam penelitian ini diakukan khusus untuk mengamati pembelajaran pada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray). Pada penelitian ini, observasi pembelajaran dilaksanakan sebanyak tiga kali yaitu pertemuan pertama pada tanggal 9 Februari 2016, pertemuan kedua pada tanggal 10 Februari 2016, dan pertemuan ketiga pada tanggal 13 Februari 2016. Hasil dari observasi pembelajaran yang telah dilakukan sebagai berikut. a) Hasil Observasi pada Pertemuan Pertama Observasi pada pertemuan pertama dilaksanakan pada 9 Februari 2016. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut.
68
Tabel 10. Hasil Observasi Pertama Pembelajaran Model Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) No Aspek yang diamati Keterangan Ya Tidak 1 Guru membagi siswa dalam beberapa √ kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2 Guru memberikan subpokok bahasan √ pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing 3 Siswa bekerja sama dalam kelompok √ yang beranggotakan empat orang. 4 Setelah selesai, dua orang dari masing- √ masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5 Dua orang yang tinggal dalam √ kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain 6 Tamu mohon berdiri dan kembali ke √ kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 7 Kelompok mencocokkan dan √ membahas hasil-hasil kerja mereka 8 Masing-masing kelompok √ mempresentasikan hasil kerja mereka Berdasarkan tabel hasil observasi pembelajaran pada pertemuan pertama, semua aspek yang diamati dalam pembelajaran telah terpenuhi. Jadi kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pada pertemuan ini, guru melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini pada
mata
pelajaran
IPS.
Dalam
pembelajaran
guru
memberikan subpokok bahasan tentang pengertian koperasi, BUMN dan BUMS. Selain itu guru juga memberikan 69
subpokok bahasan tentang tujuan modal, jenis, dan keuntungan dari badan usaha koperasi. Siswa bekerja sama untuk menyelesaikan subpokok bahasan yang diberikan guru. Setelah itu dua siswa dari masing masing kelompok bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya yang tinggal di kelompok bertugas membagi hasil kerja mereka tentang pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS serta tujuan, modal, jenis, keuntungan
dari
badan
usaha
koperasi.
Siswa
yang
membagikan hasil kerjanya kepada kelompok lain bertanggung jawab dengan baik melaksanakan tugasnya. Siswa yang bertamu ke kelompok lain pun juga bertanggung jawab dengan baik atas tugasnya. Setelah kembali ke kelompoknya, mereka menyampaikan temuan-temuan yang berbeda dengan hasil kerja
kelompoknya.
Setiap
kelompok
membahas
dan
mencocokkan hasil kerja mereka. Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya kepada teman-temannya di depan kelas. b) Hasil Observasi pada Pertemuan Kedua Observasi pada pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal
10
Februari
2016.Hasil
observasi
kegiatan
pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada pertemuan kedua sebagai berikut.
70
Tabel 11. Hasil Observasi Kedua Pembelajaran Model Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) No Aspek yang diamati Keterangan Ya Tidak 1 Guru membagi siswa dalam beberapa √ kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2 Guru memberikan subpokok bahasan √ pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing 3 Siswa bekerja sama dalam kelompok √ yang beranggotakan empat orang. 4 Setelah selesai, dua orang dari masing- √ masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5 Dua orang yang tinggal dalam √ kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain 6 Tamu mohon berdiri dan kembali ke √ kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 7 Kelompok mencocokkan dan √ membahas hasil-hasil kerja mereka 8 Masing-masing kelompok √ mempresentasikan hasil kerja mereka
Berdasarkan tabel observasi kegiatan pembelajaran pada pertemuan
kedua,
semua
aspek
yang
diamati
dalam
pembelajaran telah terpenuhi. Jadi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pada
pertemuan
ini,
guru
melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini pada mata pelajaran IPS. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini, guru memberikan 71
subpokok bahasan kepada siswa tentang pentingnya koperasi sekolah. Setiap kelompok bekerjasama membahas tentang pentingnya koperasi sekolah sesuai dengan subpokok yang diberikan oleh guru. Setelah itu, dua orang dari masing-masing kelompok bertamu ke kelompok lain untuk menerima hasil kerja kelompok lainnya. Dua orang lainnya tetap pada kelompoknya untuk membagikan hasil kerja kelompoknya kepada dua orang tamu dari kelompok lain. Setelah selesai, dua orang yang bertamu ke kelompok lain memyampaikan hasil kerja kelompok lain kepada kelompoknya sendiri. Setiap kelompok
membahas
dan
mencocokkan
hasil
kerja
kelompoknya. Setelah itu, setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang pentingnya koperasi di depan teman-teman sekelas. c) Hasil Observasi pada Pertemuan ketiga Observasi
pembelajaran
pada
pertemuan
ketiga
dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2016. Hasil observasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti pada pertemuan kedua sebagai berikut.
72
Tabel 12. Hasil Observasi Ketiga Pembelajaran Model Kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) No Aspek yang diamati Keterangan Ya Tidak 1 Guru membagi siswa dalam beberapa √ kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2 Guru memberikan subpokok bahasan √ pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing 3 Siswa bekerja sama dalam kelompok √ yang beranggotakan empat orang. 4 Setelah selesai, dua orang dari masing- √ masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5 Dua orang yang tinggal dalam √ kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain 6 Tamu mohon berdiri dan kembali ke √ kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 7 Kelompok mencocokkan dan √ membahas hasil-hasil kerja mereka 8 Masing-masing kelompok √ mempresentasikan hasil kerja mereka
Berdasarkan tabel observasi kegiatan pembelajaran pada pertemuan
ketiga,
semua
aspek
yang
diamati
dalam
pembelajaran telah terpenuhi. Jadi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Pada
pertemuan
ini,
guru
melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) pada mata pelajaran PKn. Kegiatan inti yang dilakukan adalah guru membagi menjadi beberapa kelompok. 73
Setiap kelompok terdiri dari 4 siswa yang heterogen. Selanjutnya guru memberikan subpokok bahasan tentang lembaga yudikatif untuk dibahas secara bersama-sama pada setiap kelompok. Setelah itu, dua siswa bertamu ke kelompok lain untuk menerima hasil kerjanya dari kelompok lain. Dua siswa lainnya tetap berada pada kelompok sendiri untuk membagikan hasil kerja kelompoknya kepada teman kelompok lain. Mereka bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Setelah itu, masing-masing siswa kembali kekelompok semula untuk mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka. Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya tentang lembaga yudikatif yang meliputi tugas dan wewenang dari MA, MK, dan KY. 2) Hasil Observasi Pembelajaran di Kelompok Kontrol Pada kelompok kontrol dalam penelitian ini tidak diberikan perlakuan, artinya tetap menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam mengajar. Berikut ini uraian hasil observasi pembelajaran di kelompok kontrol. a) Pertemuan pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin 15 Februari 2016 pada pembelajaran IPS. Materi yang dipelajari tentang badan usaha koperasi, BUMN, dan BUMS serta tujuan, modal, dan keuntungan dari koperasi. Pembelajaran 74
diawali dengan kegiatan awal, dilanjutkan kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal meliputi apersepsi dan mengkondisikan siswa untuk belajar. Pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang pengertian dari koperasi, BUMN, dan BUMS. Selanjutnya guru juga menjelaskan tentang tujuan, modal, dan keuntungan dari badan usaha koperasi. Guru dan siswa
bertanya
jawab
tentang
memberikan rangkuman dari
materi
tersebut.
Guru
materi tersebut untuk dicatat
siswa. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal evaluasi. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas dan pesan untuk belajar materi yang sudah dipelajari hari itu. b) Pertemuan kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu 17 Februari 2016 pada pembelajaran IPS. Materi yang dipelajari adalah pentingnya koperasi sekolah. Kegiatan pembelajaran diawali dengan apersepsi dan pengkondisian siswa untuk menyiapkan kelengkapan dalam belajar. Selanjutnya, pada kegiatan inti guru menjelaskan tentang pentingnya koperasi sekolah. Siswa dan guru bertanya jawab mengenai pokok bahasan tersebut. Setelah itu, guru meminta siswa untuk
75
mengerjakan soal evaluasi. Pembelajan diakhiri dengan pemberian motivasi oleh guru untuk selalu belajar. c) Pertemuan ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Rabu 17 Februari 2016 pada mata pelajaran PKn. Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir.
Kegiatan awal meliputi apersepsi dan mengkondisikan siswa untuk siap belajar. Selanjutnya pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi tentang globalisasi. Siswa menyimak apa yang disampaikan oleh guru. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang sedang dibahas. Kemudian siswa disuruh mencatat rangkuman yang telah dibuatkan oleh guru. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apa yang belum dipahami. Selanjutnya siswa disuruh mengerjakan soal evaluasi tentang globalisasi. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan pemberian motivasi oleh guru agar siswa lebih giat belajar. c. Hasil Post-Test 1) Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen Pelaksanaan post-test pada kelompok eksperimen dilakukan pada tanggal 13 Februari 2016. Post-test pada kelompok eksperimen
dilakukan
setelah
diberikan
perlakuan
berupa
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay76
Two Stray). Post test dilakukan dengan menggunakan angket sikap tanggung jawab siswa. Hasil post-test pada kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 13. Hasil post-test pada kelompok eksperimen No Nama Skor 1 MBS 88 2 TW 89 3 NWS 91 4 AS 79 5 RP 81 6 DM 80 7 LED 87 8 AL 83 9 PLL 101 10 SNS 90 11 MFK 93 12 IRKK 78 13 NWWS 93 14 GPS 80 15 IN 85 16 TYM 84 17 SNW 90 18 RM 87 19 FDS 86 20 VNK 82 Selanjutnya data hasil post-test kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut adalah diagram batang dari hasil post-test kelompok eksperimen.
77
Post-test Kelompok Eksperimen 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 6. Gambar diagram batang post-test kelompok eksperimen Adapun hasil penghitungan statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 16 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 14.Perhitungan Statistik Post-test kelompok eksperimen Statistik kelas kontrol Rata-rata/ mean 86,34 Nilai maksimum 101 Nilai minimum 78 Berdasarkan tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa hasil perolehan skor post-test pada kelompok eksperimen diperoleh skor akhir ratarata sebesar 86,35, skor tertinggi sebesar 101 dan skor terendah sebesar 78. 2) Hasil Post-Test Kelompok Kontrol Pelaksanaan post-test pada kelompok kontrol dilakukan pada17 Februari 2016.Post test dilakukan dengan menggunakan 78
angket sikap tanggung jawab siswa. Hasil post-test pada kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 15. Hasil post-test pada kelompok kontrol No Nama Skor 1 RWN 86 2 FNF 69 3 Y 72 4 MAAR 74 5 E 77 6 Y 84 7 W 74 8 M 78 9 ALS 68 10 NZNH 79 11 NH 72 12 RCN 74 13 IT 85 14 ARH 83 15 MLW 102 16 B 88 17 NSFS 81 18 NAS 74 19 ANR 74 20 A 79 21 RAS 88
Selanjutnya data hasil post-test kelompok kontrol disajikan dalam bentuk diagram batang. Berikut adalah diagram batang dari hasil post-test kelompok kontrol.
79
Post-test Kelompok Kontrol 12 10 8 6 4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 7. Diagram batang post-test kelompok kontrol Adapun hasil penghitungan statistik dilakukan dengan bantuan program spss for windows 16 dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 16.Post-test kelompok kontrol Statistik Rata-rata/ mean Nilai maksimum Nilai minimum
kelas kontrol 79,095 102 68
Berdasarkan tabel di atas, data hasil post-test pada kelompok kontrol diperoleh skor akhir rata-rata sebesar 79,1, skor tertinggi sebesar 102, dan skor terendah sebesar 68. 3) Perbandingan
Hasil
Post-Test
Kelompok
Kontrol
dan
Eksperimen Data hasil perolehan skor post-test kelompok kontrol dan eksperimen disajikan dalam tabel di bawah ini sebagai berikut. 80
Tabel 17. Hasil Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol No Nama Siswa Hasil Post-test Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol 1 MBS RWN 88 86 2 TW FNF 89 69 3 NWS Y 91 72 4 AS MAAR 79 74 5 RP E 81 77 6 DM Y 80 84 7 LED W 87 74 8 AL M 83 78 9 PLL ALS 101 68 10 SNS NZNH 90 79 11 MFK NH 93 72 12 IRKK RCN 78 74 13 NWWS IT 93 85 14 GPS ARH 80 83 15 IN MLW 85 102 16 TYM B 84 88 17 SNW NSFS 90 81 18 RM NAS 87 74 19 FDS ANR 86 74 20 VNK A 82 79 21 RAS 88 Rata-rata total 86,35 79.09 Skor tertinggi 101 102 Skor terendah 78 68 Data hasil post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya disajikan dalam bentuk gambar diagram batang sebagai berikut.
81
20 18 16 14 12 10
kelompok eksperimen
8 6
kelompok kontrol
4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 8.Diagram batang hasil post-test kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. 4) Perbandingan Hasil Pre-testPost-test Kelompok Kontrol dan Eksperimen Berikut ini adalah rangkuman data hasil pre-test dan posttest sikap tanggung jawab siswa di kelas IV A sebagai kelas kontrol dan IV B sebagai kelas eksperimen yang disajikan dalam bentuk tabel.
82
Tabel 18. Hasil Pre-Test dan Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Nama Siswa Hasil pre-test Hasil posttest KE KK KE KK KE KK 1 MBS RWN 71 84 88 86 2 TW FNF 94 70 89 69 3 NWS Y 86 71 91 72 4 AS MAAR 82 74 79 74 5 RP E 80 78 81 77 6 DM Y 77 73 80 84 7 LED W 86 71 87 74 8 AL M 81 85 83 78 9 PLL ALS 81 73 101 68 10 SNS NZNH 78 91 90 79 11 MFK NH 80 79 93 72 12 IRKK RCN 81 67 78 74 13 NWWS IT 79 80 93 85 14 GPS ARH 82 81 80 83 15 IN MLW 70 98 85 102 16 TYM B 78 81 84 88 17 SNW NSFS 80 80 90 81 18 RM NAS 85 66 87 74 19 FDS ANR 70 67 86 74 20 VNK A 77 84 82 79 21 RAS 77 88 Rata-rata skor 79,9 77,62 86.35 79.1 Skor tertinggi 94 98 101 102 Skor terendah 70 66 78 68 Keterangan : KE : Kelompok Eksperimen KK: Kelompok Kontrol Data hasil pre-test post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya disajikan dalam bentuk gambar diagram batang sebagai berikut.
83
20 18
pre-test kelompok eksperimen
16 14
post-test kelompok eksperimen
12 10
pre-test kelompok kontrol
8 6
post-test kelompok kontrol
4 2 0 1-26
27-52
53-78
79-104
Gambar 9. Diagram Batang Pre-Test Post-Test Kelompok Eksperimen dan Kontrol Perbandingan rata-rata hasil post-test kelompok kelompok eksperimen dan kontrol secara garis besar terbagi dalam dua hal yaitu pada kondisi awal dan kondisi akhir. Perbandingan rata-rata sikap tanggung jawab siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 19. Perbandingan rata-rata skor angket sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Aspek Rata-rata skor angket sikap tanggung jawab siswa kondisi awal kondisi akhir Kelas Kelas Kelas Kelas Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol Rata-rata skor 79,9 77,62 86,35 79.1 (mean) Berdasarkan pada tabel di atas, skor awal rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen sebesar 84
79,9. Hasil skor awal rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa pada kelompok kontrol sebesar 77,62. Hasil perolehan skor ratarata angket sikap tanggung jawab siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak jauh berbeda. Selisih perolehan ratarata skor awal angket sikap tanggung jawab siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 2,28. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap tanggung jawab siswa di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen pada kondisi awal hampir sama. Kondisi akhir sikap tanggung jawab siswa di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh melalui hasil post-test angket
sikap
tanggung
perlakuan.Kelompok
jawab
eksperimen
siswa
setelah
diberikan
diberikan perlakuan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun artinya tetap menggunakan pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar. Berdasarkan tabel 19, hasil perolehan skor rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa di kelompok kontrol pada kondisi akhir sebesar 79,1 dan pada kelompok eksperimen sebesar 86,35. Selisih perolehan skor rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 7,25. Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi akhir sikap tanggung
85
jawab siswa di kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol. Berdasarkan perolehan rata-rata skor secara keseluruhan, maka hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen mengalami peningkatan sebesar 7,25. Perolehan rata-rata skor antara pre-test dan post-test di kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1,42. Dari perolehan skor rata-rata di antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tersebut, menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) dapat berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa. Data hasil perbandingan skor rata-rata angket sikap tanggung jawab di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol selanjutnya disajikan dalam diagram batang sebagai berikut. 88 86 84 82 80 78 76 74 72 rata-rata pre-test rata-rata post- rata-rata pre-test rata-rata postKE test KE KK test KK
Gambar 10. Diagram Batang Perbandingan skor rata-rata pre-test dan post-test di kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 86
B. Analisis Data 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows 16. Rumus yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas ini dilakukan pada hasil pre-test dan post-test baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Hasil dari uji normalitas pada kedua kelompok disajikan sebagai berikut : Tabel 20. Hasil Uji Normalitas Pre Test dan Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol No
Data
1
Pre-test Eksperimen Pre-test Kontrol
2
Post-test Eksperimen Post-test Kontrol
Probabilitas (P) atau sig hitung .718
Sigmin
Keterangan
0,05
.983
0,05
1
0,05
.599
0,05
Sebaran normal Sebaran normal Distribusi normal Distribusi normal
data data data data
(Sumber : Lampiran 5.3 halaman 173) Berdasarkan tabel di atas, nilai signifikansi pada KolmogorovSmirnovpre-test kelompok eksperimen sebesar 0,718 dan post-test kelompok eksperimen sebesar 1,00. Nilai signifikansi pada KolmogorovSmirnovpre-test kelompok kontrol sebesar 0,983 dan post-test kelompok kontrol sebesar 0,599. Hasil uji normalitas menyatakan bahwa distribusi data normal. Hal ini ditunjukkan dengan P> 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. 87
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilaksanakan setelah uji normalitas. Tujuannya adalah mengetahui apakah data berasal dari populasi bervarian atau tidak.Uji homogenitas menggunakan rumus levene’s test. Hasil dari uji homogenitas yang diperoleh dengan bantuan program SPSS for windows 16 disajikan sebagai berikut : Tabel 21. Hasil Uji Homogenitas Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Data
Keterangan
Sighitung 1 Pre-test Sikap Tanggung .083 Jawab 2 Post-test Sikap Tanggung .244 Jawab (sumber : Lampiran 5.3 halaman 174)
Sigmin 0,05 0,05
Varian sama/homogeny Varian sama/homogeny
Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas, diperoleh signifikasi untuk pre-test pada kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 0,083. Nilai signifikasi untuk post-test pada kelompok eksperimen dan kontrol sebesar 0,244. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil kedua kelompok pada populasi dalam keadaan varian sama/homogen, karena mempunyai nilai signifikansi > 0,05. 2. Uji Hipotesis Hasil dari uji-t (t-test) post test sikap tanggung jawab siswa digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai pada kelompok eksperimen dan kontrol. Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis dengan program SPSS for windows 16. Adapun perbandingan data post test siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut: 88
Tabel 22. Hasil Post-test KelompokEksperimen dan Kontrol No
Kelompok
N
Mean
1 2
Eksperimen Kontrol
20 21
86.3500 79.0952
Standar Deviasi 5.76993 7.96809
(Sumber : Lampiran 5.4 halaman 175) Berdasarkan tabel di atas, mean atau nilai rata-rata dari kelompok eksperimen adalah 86,35 dan pada kelas kontrol sebesar 79,1. Oleh karena itu, skor rata-rata pada kelompok eksperimen dinyatakan lebih besar daripada skor rata-rata kelompok kontrol. Selisih rata-rata kedua kelas adalah 7,25. Untuk lebih memperkuat data perbandingan skor rata-rata post test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan uji hipotesis. Langkah-langkah dalam menganalisis data dengan menggunakan uji-t (ttest) program SPSS for windows 16 adalah sebagai berikut: a. Menentukan hipotesis Ha :Ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan
model
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo Ho :Tidak ada pengaruh dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo
89
b. Menentukan t hitung dan t tabel Penentuan t hitung diperoleh dengan menggunakan Independent Samples T Test (uji t sampel bebas). Adapun uji hipotesis melalui uji-t (t-tes) disajikan dalam tabel berikut: Tabel 23. Hasil Uji-t Post-test Eksperimen dan Kontrol Data t sig. (2-tailed) Post test 3,325 .002 (eksperimenkontrol) (sumber : Lampiran 5.4 halaman 175) Berdasarkan
tabel
tersebut,
hasil
Kesimpulan ada beda
analisis
uji-t
(t-tes)
menunjukkan bahwa nilai t sebesar 3,325 dan sig. 0,002.Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikasi 5% (t tabel). T tabel dicari pada tabel signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (df) n-2. Pengujian dua sisi (signifikansi 5%) dengan derajat kebebasan (df) 41-2=39, hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,023. c. Menentukan kriteria pengujian Hasil dari t hitung kemudian dicocokkan dengan t tabel pada taraf signifikasi 5% (t tabel). Kriteria yang digunakan dalam uji-t (ttest) ini adalah sebagai berikut: 1) Jika t hitung>t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2) Jika t hitung< t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak Adapun hasil uji-t (t-test) post-test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut:
90
Tabel 24. Hasil Uji t Skor Post-test Sikap Tanggung Jawab Aspek Eksperimen Mean 79,1 86.35 N 21 20 t-hitung 3,325 t-tabel 2,023 sig. (2-tailed) 0,02 Analisis t hitung>t tabel Keterangan signifikan (sumber : Lampiran 5.4 halaman 175)
Kontrol
Berdasarkan hasil analisis uji-t (t-test) menunjukkan bahwa nilai t
hitung yaitu 3,325 dinyatakan lebih besar dari t tabel yaitu 2,023. Nilai t hitung >t tabel (3,325 > 2,023) dan nilai signifikannya adalah 0,02 lebih kecil dari 0,05 (0,02<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan
kelompok kontrol. Berdasarkan hasil analisi uji-t (t-test), dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. C. Pembahasan Hasil Penelitian Pada penelitian ini, variabelnya adalah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) sebagai variabel bebas, dan sikap tanggung jawab siswa sebagai variabel terikat. Pada penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelas IV B diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray), sedangkan kelompok kontrol adalah kelas IV A tidak 91
diberi perlakuan artinya tetap menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar. Pemberian perlakuan tersebut dimaksudkan untuk mengetahui adakah pengaruh yang ditimbulkan terhadap sikap tanggung jawab siswa. Pada penelitian ini pemberian perlakuan pada kedua kelompok tersebut dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa perolehan data sikap tanggung jawab siswa pada kedua kelompok tersebut benar-benar merupakan akibat dari adanya perlakuan tersebut, bukan bersifat kebetulan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data tentang sikap tanggung jawab siswa di kelas IV yang diperoleh melalui pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) pada masing-masing kelompok. Pre-test (tes awal) dan post-test (tes akhir) dilakukan dengan menggunakan angket sikap tanggung jawab siswa. Hasil skor angket sikap tanggung siswa tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan pedoman dan rumus statistik tertentu. Hasil pre-test (tes awal) pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 94 dan skor terendah sebesar 70, serta rata-rata sebesar 79,9. Pre-test (tes awal) pada kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi sebesar 98, skor terendah sebesar 66, dan rata-rata sebesar 77,62. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diketahui bahwa sikap tanggung jawab siswa pada kondisi awal di kedua kelompok hampir sama atau tidak berbeda jauh, dimana hanya terdapat perbedaan nilai rata-rata sebesar 2,28. Tahap eksperimen
selanjutnya diberikan
adalah
perlakuan 92
pemberian
perlakuan.
menggunakan
model
Kelompok pembelajaran
kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan apapun artinya tetap menggunakan model pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru dalam mengajar. Pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen dilakukan sebanyak 3 kali pembelajaran. Observasi juga dilakukan pada pertemuan kesatu sampai ketiga. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru telah sesuai atau berbeda dengan rancangan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh peneliti pada kelompok eksperimen. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelompok diberikan post-test (tes akhir) untuk mengetahui kondisi akhir dari sikap tanggung jawab siswa dalam masing-masing kelompok. Data hasil post-test (tes akhir) pada kelompok eksperimen diperoleh skor tertinggi sebesar 101, skor terendah sebesar 78, dan rata-rata sebesar 86,35. Data hasil post-test (tes akhir) pada kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi sebesar 102, skor terendah sebesar 68, dan rata-rata sebesar 79,1. Perolehan skor rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 7,25 dari kondisi awal, sedangkan perolehan skor rata-rata kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1,47. Hal ini juga didukung dengan uji-t (t-test) sebagai analisis datanya. Hasil uji-t (t-test) pada skor rata-rata post-test pada kelompok eksperimen dan kontrol diperoleh nilai t hitung> ttabel yaitu 3,325 > 2,023 dan nilai signifikannya adalah 0,02 lebih kecil dari 0,05 (0,02<0,05). Berdasarkan hasil uji-t (t-test) tersebut, dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
93
pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD N Ngebung Beran. Hasil post-test (tes akhir) kelompok eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol. Hal ini sesuai pendapat Abdul Majid (2013: 175) bahwa salah satu tujuan dari model pembelajaran kooperatif adalah mengembangkan keterampilan sosial siswa. Melalui perlakuan model pembelajaran yang diberikan kepada kelompok eksperimen, aktivitas pembelajarannya mempunyai tujuan untuk menciptakan suatu pembelajaran yang mengintegrasikan keterampilan sosial yang bermuatan akademik. Salah satu keterampilan sosialnya adalah sikap tanggung jawab siswa. Hal ini dikarenakan pada pembelajaran kooperatif ini siswa dituntut untuk memiliki memiliki sikap tanggung jawab dimana keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggota kelompok yang harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Sikap tanggung jawab ini harus dimiliki siswa untuk menjamin semua anggota dapat melakukan kegiatan belajar bersama, dimana anggota kelompok harus menyelesaikan tugasnya masing-masing setelah mengikuti kelompok belajar. Selain itu, proses model pembelajaran tersebut menekankan siswa untuk dapat bertanggung jawab dalam mempelajari bahan yang ditugaskan kelompok dan menjamin semua anggota kelompok.
Keberhasilan suatu kelompok
tergantung pada setiap anggota kelompok dimana setiap anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. 94
Selisih perolehan skor rata-rata post-test sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini dikarenakan pada kelompok eksperimen diberikan perlakuan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) melatih siswa untuk dapat melakukan tugas dengan
penuh tanggung jawab demi
keberhasilan masing-masing kelompok. Sesuai dengan pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2010: 406) mengemukakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil diskusi kepada kelompok lain. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada kelompok eksperimen dikonsep dengan melibatkan siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, memberi kesempatan untuk membagikan hasil diskusi, pengetahuan, dan pengalaman pada kelompok lain, dan melatih siswa untuk bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya pada masing-masing kelompok. Pada model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray, siswa dibagi tugas untuk membagikan hasil dikusi kepada kelompok lain, ada juga yang bertugas menerima hasil diskusi dari kelompok lain. Siswa mempunyai tugas masing-masing dalam setiap kelompok dan siswa harus dapat betanggung jawab terhadap apa yang telah menjadi tugasnya. Hasil analisis uji-t (t-test) menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD N Ngebung 95
Beran. Hal ini menunjukkan bahwa sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray)lebih baik daripada kelompok kontrol. Sesuai dengan Miftahul Huda (2011:141) yang berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerja sama, bertanggung jawab, saling membantu memecahkan masalah, dan saling mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Pada proses model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini menekankan siswa untuk terlibat aktif dalam tugas kognitif maupun sosial tertentu. Selain menekankan pada
keberhasilan
siswa
dalam
keterampilan
akademiknya,
model
pembelajaran ini melatih siswa untuk dapat bersikap tanggung jawab dengan baik.. Tujuan dari proses model permbelajaran ini dapat menjunjung nilainilai sosial salah satunya adalah sikap tanggung jawab siswa. Proses
pembelajaran
yang
dilakukan
menggunakan
model
pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) di kelompok eksperimen dan pembelajaran yang biasa digunakan guru dalam mengajar, dapat dipahami bahwa kedua model tersebut memiliki pengaruh yang baik terhadap sikap tanggung jawab siswa. Namun, pengaruh yang ditimbulkan dari model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) lebih besar dibandingkan dengan model pembelajaran yang biasa digunakan gurudalam mengajar di kelas. Hal tersebut dikarenakan dalam model pembelajarn kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) siswa melakukan 96
kegiatan secara berkelompok, dimana siswa harus bertanggung jawab terhadap belajarnya sendiri dan juga belajar anggota kelompoknya. Selain itu, pada pembelajaran kelompok setiap siswanya harus saling bekerja sama, siswa dibagi tugas dan tanggung jawab yang sama demi terwujudnya keberhasilan kelompok. Pada tahapan model tersebut, ada tahapan dimana siswa dibagi tugas masing-masing. Setiap dua orang siswa bertanggung jawab untuk menerima hasil kerja kelompok lain, sedangkan dua siswa lainnya bertanggung jawab untuk membagikan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lain. Berdasarkan hasil pembahasan di atas, dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) ini mempunyai pengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa. D. Keterbatasan Penelitian Setiap penelitian memiliki keterbatasan-keterbatasan tersendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah variabel luar yang dapat mempengaruhi hasil penelitian tidak dikontrol secara ketat sehingga dapat memberikan bias dalam penelitian.
97
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas IV SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo. Hal ini ditunjukkan dengan perolehan skor rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) mencapai 86,35 dan skor rata-rata angket sikap tanggung jawab siswa pada kelas kontrol mencapai 79,1. Skor rata-rata pada kelompok eksperimen mengalami peningkatan sebesar 7,25 dari skor rata-rata pretestnya dan skor rata-rata pada kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 1,42 dari skor rata-rata pre-testnya. Berdasarkan hasil analisis uji-t (t-test) diperoleh nilai t hitung 3,325 lebih besar dari t tabel sebesar 2,023 (3,325 > 2,023) dan nilai signifikansi sebesar 0,02 lebih kecil dari nilai signifikansi sebesar 0,05 pada taraf 5% (0,02 < 0,05). Hal ini menunjukkan ada pengaruh secara signifikan dari perbedaan perlakuan yang diterima pada kedua kelas. Dari hasil penghitungan uji-t (t-test), maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) memberikan pengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa kelas IV di SD Negeri Ngebung Beran Panjatan Kulon Progo.
98
B. Saran Berdasarkan kesimpulan dari hasil analisis di atas, maka dapat disampaikan beberapa saran kepada beberapa pihak sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Kepala Sekolah hendaknya memfasilitasi guru untuk melakukan pembelajaran inovatif seperti model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay-Two Stray). Selain itu, sekolah juga dapat menyediakan buku-buku tentang model-model pembelajaran sehingga guru dapat memiliki wawasan dan keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran tersebut untuk meningkatkan sikap tanggung jawab siswa. 2. Bagi Guru Untuk meningkatkan sikap tanggung jawab, sebaiknya
guru
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two StayTwo Stray). Hal tersebut dikarena model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay-Two Stray) terbukti berpengaruh terhadap sikap tanggung jawab siswa. 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan melakukan penelitian lanjutan dengan melibatkan aspek lainnya, seperti sikap kerja sama, sikap demokratis dan lain-lain.
99
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Masjid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Agus
Suprijono. (2009). Cooperative Learning PAIKEM.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Teori
&
Aplikasi
Antara.(2015). Wali Kota Ini Minta Satpol Razia Anak Sekolah.Diakses dari http://www.sinarharapan.co/news/read/151130017/wali-kota-ini-mintasatpol-razia-anak-sekolah pada tanggal 11 Desember 2015 Pukul 21.57 WIB. Bilal Ramadhan.(2015). Saling Ejek dan Berkelahi Saat Lomba Menggambar, Satu Siswa SD Tewas.Diakses dari http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabeknasional/15/09/2 0/nuyikc330-saling-ejek-dan-berkelahi-saat-lomba-menggambar-satusiswa-sd-tewas pada tanggal 7 Desember 2015 pukul 19.30 WIB. Burhan Nurgiyantoro, Gunawan, & Marzuki.(2012). Statistika Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Daryanto dan Suryatri Darmiatun.(2013). Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional. (2004). Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Diunduh di http://sdm.data.kemdikbud.go.id/SNP/dokumen/undang-undang-no-20tentang-sisdiknas.pdf pada 16 Maret 2016 pukul 23.55 WIB. Depdiknas.(2008). Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi.Jakarta: Depdiknas. Desmita.(2009). Psikologi Perkembangan peserta didik.Bandung: Remaja Rosdakarya. Duwi priyatno. (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik dengan SPSS. Yogyakarta : Gava Medias. Hartono. (2008). Statistika untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni.(2009). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan kecerdasan Komunikasi antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
100
Junaidi (2014).Pengaruh Subject Spesific Pedagogy Tematik Terhadap Karakter Hormat dan Tanggung Jawab pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar di SD N 007 Pangkalan Kerinci.Skripsi. Digilib UNY. Kemendiknas. 2010. Bahan pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemendiknas. Diakses di http://faterna.unad.ac.id/pluginfile.php/984/mod_resource/content/0/1.%20 Pendidikan%20Budayadan%20Karakter%20Bangsa.pdf pada 4 Januari 2016 pukul 19.45 WIB. Lickona, Thomas (2013). Educating for Character: Mendidik untuk Membentuk Karakter .Penerjemah: Juma Abdu Wamaungo.Jakarta: Bumi Aksara. Miftahul Huda. (2011). Cooperatif Learning: Metode, Teknik, Struktur, dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ____________.(2013). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mohamad Mustari. (2014). Nilai Karakter Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Muchlas Samani dan Hariyanto. (2011). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Syaodih Sukmadinata.(2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Ngalimun. (2014). Strategi dan Model Pembelajaran .Yogyakarta: Aswaja Pressindo. Nurul Zuriah. (2007). Pendidikan Moral & Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan. Jakarta: Bumi Aksara. Rita Eka Izzaty dkk.(2008). Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press. Saifudin Anwar. (2015). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. Sri Narwati. (2011). Pendidikan Karakter.Yogyakarta: Familia (Grup Relasi Inti Media). Stefanus Yuga. (2015). Siswa SD Tewas Berkelahi dengan Teman.Diakses dari http://nasional.rimanews.com/peristiwa/read/20151012/239213/Siswa-SD-
101
Tewas-Berkelahi-dengan-Temanpada tanggal 11 Desember 2015 pukul 21.13 WIB. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. ________. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Yogyakarta: Alfabeta. Syaiful Bahri Djamarah. (2010). Guru & Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. ____________________. (2011). Psikoogi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Widy Dyah Mulyani (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Karakter Tanggung Jawab pada Mata Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri Sendangadi 1 Mlati.Skripsi. Digilib UNY. Wina sanjaya.(2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.
102
LAMPIRAN
103
LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
104
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN I)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Ngebung Beran
Kelas/Semester
: IV/II
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari/ Tanggal
: Selasa, 9 Februari 2016
A. STANDAR KOMPETENSI 2.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. KOMPETENSI DASAR 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat C. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS 2. Menjelaskan tujuan modal, jenis, dan keuntungan dari koperasi D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapatmenjelaskan pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS dengan tepat
105
2. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswadapat menjelaskan tujuan modal, jenis, dan keuntungan dari koperasi dengan tepat E. MATERI AJAR Koperasi F. MODEL PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Awal
1. Guru mengucapkan salam pembuka
10 Menit
2. Salah satu siswa memimpin berdoa 3. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa 4. Guru memotivasi siswa untuk belajar 5. Guru melakukan apersepsi dengan membangun pengetahuan awal siswa 6. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang
hendak dicapai setelah pembelajaran dilaksanakan Inti
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang 50 Menit setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok
untuk
dibahas
bersama-sama
dengan
anggota kelompok masing-masing. Subpokok bahasan 106
yang diberikan yaitu tentang pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS. Selain itu siswa diminta untuk menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya. 3. Siswa
bekerja
beranggotakan
sama empat
dalam orang
kelompok membahas
yang tentang
pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS serta menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya. 4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan
hasil
kerjanya
tentang
pengertian
koperasi, BUMN, dan BUMS serta menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya kepada tamu dari kelompok. 6. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS serta menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya. 7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil 107
kerja mereka tentang pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS serta menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya kepada tamu dari kelompok. 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka tentang pengertian koperasi, BUMN, dan BUMS serta menjelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungannya kepada tamu dari kelompok. Akhir
1. Siswa melaksanakan evaluasi pembelajaran 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi apa saja yang telah dipelajari. 3. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari. 4. Guru memberi tugas lanjutan 5. Siswa diberi motivasi agar tetap belajar dengan rajin. 6. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. 7. Salam penutup.
H. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1. Sumber a. Kurikulum KTSP b. Buku IPS Kelas IV 108
10 Menit
109
LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran Berdasarkan badan hukumnya, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu a. Koperasiberarti badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya
berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. b. BUMN (Badan Usaha Milik Negara) berarti badan usaha yang dididirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. c. BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) berarti badan usaha yang didirikan dan dimodali seseorang atau sekelompok orang. Penjelasan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungan No
Aspek
Koperasi
1
Tujuan
Menyejahterakan anggota
2
Modal
anggota
3
Jenis
a. Koperasi sekolah b. Koperasi Unit Desa c. Koperasi Pegawai Negeri
4
Keuntungan
Dibagi setiap tahun berdasarkan besarnya jasa anggota kepada koperasi
110
2. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Kelompok : Nama
:
1...........................
3…………………..
2...........................
4…………………..
Petunjuk Diskusikan dengan teman sekelompokmu !
1. Jelaskan pengertian dari a. Koperasi b. BUMN c. BUMS 2. Jelaskan koperasi berdasarkan tujuan, modal, jenis, dan keuntungan. No aspek
Koperasi
1
Tujuan
…….
2
Modal
…….
3
Jenis
4
Keuntungan
……. …….
111
3. Soal evaluasi SOAL EVALUASI Nama
:
Kelas
:
No. absen
:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1) Jelaskan pengertian dari koperasi 2) Jelaskan pengertian dari BUMN dan BUMS 3) Apakah tujuan dari badan usaha koperasi? 4) Apa saja jenis dari badan usaha koperasi? 5) Bagaimanakan modal dan keuntungan dari koperasi?
112
4. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban Soal Evaluasi 1) Koperasiberarti badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya
berdasarkan prinsip
koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan. (skor 2) 2) a. BUMN (Badan Usaha Milik Negara) berarti badan usaha yang dididirikan oleh negara yang modalnya sebagian atau seluruhnya berasal dari negara. (skor 1) b.BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) berarti badan usaha yang didirikan dan dimodali seseorang atau sekelompok orang. (skor 1) 3) Tujuan dari koperasi adalah menyejahterakan anggota koperasi. (skor 2) 4) Jenis koperasi yaitu koperasi sekolah, Koperasi Unit Desa, Koperasi Pegawai Negeri. (skor 2) 5) Modal koperasi berasal dari anggotanya. Keuntungan dari koperasi dibagi setiap tahun berdasarkan besarnya jasa anggota kepada koperasi. (skor 2)
113
5. Lampiran Hasil Lembar Kerja Siswa
114
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN II)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Ngebung Beran
Kelas/Semester
: IV/II
Mata Pelajaran
: IPS
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari/ Tanggal
: Rabu, 10 Februari 2016
A. STANDAR KOMPETENSI 2.
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi
B. KOMPETENSI DASAR 2.2 Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat C. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan koperasi sekolah 2. Menyebutkan jenis usaha koperasi sekolah berdasarkan kebutuhan siswa 3. Menjelaskan organisasi dan permodalan koperasi sekolah D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapat menjelaskan pengertian dan tujuan koperasi sekolah dengan tepat 115
2.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapat menyebutkan jenis usaha
koperasi sekolah
berdasarkan kebutuhan siswa dengan tepat 3.
Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapat menjelaskan organisasi dan permodalan koperasi sekolah dengan tepat
E. MATERI AJAR Koperasi Sekolah F. MODEL PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Awal
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Guru mengucapkan salam pembuka
10 Menit
2. Salah satu siswa memimpin berdoa 3. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa 4. Guru memotivasi siswa untuk belajar 5. Guru
melakukan
apersepsi
dengan
membangun pengetahuan awal siswa 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai setelah pembelajaran dilaksanakan Inti
1. Guru
membagi
siswa
116
dalam
beberapa
50 Menit
kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersamasama dengan angoota kelompok masingmasing. Sub pokok bahasan yang diberikan adalah
siswa
diminta
diskusi
tentang
pengertian, tujuan, jenis usaha, organisasi dan permodalan koperasi sekolah. 3. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang membahas tentang pengertian, tujuan, jenis usaha, organisasi dan permodalan koperasi sekolah. 4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan
hasil
kerja
dan
informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain 6. Tamu
mohon
berdiri
dan
kembali
ke
kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain tentang 117
pengertian, tujuan, jenis usaha, organisasi dan permodalan koperasi sekolah. 7. Kelompok mencocokan dan membahas hasilhasil kerja mereka tentang pengertian, tujuan, jenis
usaha,
organisasi
dan
permodalan
koperasi sekolah. 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka tentang pengertian, tujuan, jenis
usaha,
organisasi
dan
permodalan
koperasi sekolah. Akhir
1. Siswa melaksanakan evaluasi pembelajaran 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi apa saja yang telah dipelajari. 3. Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan
terkait
materi
yang
telah
dipelajari. 4. Guru memberi tugas lanjutan 5. Siswa diberi motivasi agar tetap belajar dengan rajin. 6. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. 7. Salam penutup.
118
10 menit
119
LAMPIRAN
1. Materi Ajar KOPERASI SEKOLAH Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah (SD, SMP, SMA) keanggotaannya semua warga sekolah.Tujuan dari koperasi sekolah adalah lebih memberi pendidikan perkoperasian pada siswa. Jenis Usaha Koperasi Sekolah Berdasarkan kebutuhan siswa, jenis koperasi sekolah sebagai berikut a. Pertokoan Barang yang dijual antara lain buku, pulpen, sampul, tas, seragam, dan lain-lain. b. Kantin Barang yang dijual antara lain minuman, nasi bungkus, bakwan, pisang goreng dan lain-lain c. Simpan pinjam Jasa yang dilayani biasanya siswa menabung, tujuannya agar siswa hemat dan rajin
120
Organisasi dan Permodalan Koperasi Sekolah a. Organisasi koperasi Sekolah Dalam organisasi koperasi sekolah terdapat 3 perangkat yaitu rapat anggota, pengurus, dan pengawas. 1) Rapat anggota merupakan pemegang kedaulatan tertinggi diadakan setiap satu tahun sekali 2) Pengurus adalah orang yang menjalankan roda organisasi dan usaha koperasi sekolah, diangkat dan diberhentikan oleh rapat anggota 3) Pengawas adalah orang yang mengawasi kegiatan organisasi dan usaha koperasi sekolah. b. Permodalan Koperasi Sekolah 1) Permodalan anggota a) Simpanan pokok Simpanan pokok dibayar oleh anggota pada waktu masuk menjadi anggota koperasi 1 kali selama menjadi anggota koperasi b) Simpanan wajib Simpanan wajib dibayar oleh anggota pada waktu tertentu dan terus menerus selama menjadi anggota c) Simpanan sukarela Simpanan sukarela mirip dengan tabungan dibayar dan diambil kapan saja 121
d) Simpanan khusus Simpanan khusus diberikan anggota karena alasan khusus e) Dana cadangan Dana cadanagan diperoleh dari penyisihan SHU, digunnakan untuk pemupukan modal koperasi, pembagian kepada anggota yang keluar, dan menutup kerugian koperasi. 2) Permodalan luar anggota a) Hibah yaitu sejumlah uang/barang moda berasal dari pemberian yang bersifat tidak mengikat b) Modal pinjaman yaitu biasanya dari bank atau lembaga keuangan lain.
122
2. Lembar Kerja Siswa
Petunjuk Diskusikan dengan teman sekelompokmu !
1. Jelaskan pengertian koperasi sekolah 2. Sebutkan tujuan koperasi sekolah 3. Sebutkan jenis usaha koperasi sekolah berdasarkan kebutuhan siswa. 4. Sebutkan dan jelaskan organisasi koperasi sekolah 5. Sebutkan dan jelaskan permodalan koperasi sekolah
123
3. Soal Evaluasi SOAL EVALUASI
Nama
:
Kelas
:
No. absen
:
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat ! 1. Koperasi sekolah adalah… 2. Sebutkan tujuan koperasi sekolah ! 3. Sebutkan jenis usaha koperasi sekolah berdasarkan kebutuhan siswa !
124
4. Kunci Jawaban
Kunci Jawaban soal evauasi
1) Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan sekolah (SD, SMP, SMA) keanggotaannya semua warga sekolah. (skor 2) 2) Tujuan dari koperasi sekolah adalah lebih member pendidikan perkoperasian pada siswa. (skor 2) 3) Berdasarkan kebutuhan siswa, jenis koperasi sekolah sebagai berikut a. Pertokoan Barang yang dijual antara lain buku, pulpen, sampul, tas, seragam, dan lain-lain. (skor 2) b. Kantin Barang yang dijual antara lain minuman, nasi bungkus, bakwan, pisang goreng dan lain-lain (skor 2) c. Simpan pinjam Jasa yang dilayani biasanya siswa menabung, tujuannya agar siswa hemat dan rajin (skor 2)
125
5. Lampiran Hasil Lembar Kerja Siswa
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN (PERTEMUAN III)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Ngebung Beran
Kelas/Semester
: IV/II
Mata Pelajaran
: PKn
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Hari/ Tanggal
:
A. STANDAR KOMPETENSI 2.
Memahami sistem pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
B. KOMPETENSI DASAR 2.1 Mengenal lembaga-lembaga dalam susunan pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi C. INDIKATOR 1. Menjelaskan pengertian lembaga yudikatif 2. Menyebutkan lembaga yudikatif yang ada di Indonesia 3. Menyebutkan wewenang Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Mahkamah Yudisial (MY) D. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Setelah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapat menjelaskan pengertian lembaga yudikatif dengan tepat
127
2. Setelah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray)siswa dapat menyebutkan lembaga yudikatif yang ada di Indonesia 3. Setelah model pembelajaran kooperatif tipe TS-TS (Two Stay Two Stray), siswa dapat menyebutkan wewenang dari Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Mahkamah Yudisial (MY) dengan tepat E. MATERI AJAR Lembaga Yudikatif F. MODEL PEMBELAJARAN Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray) G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
Awal
1. Guru mengucapkan salam pembuka
10 Menit
2. Salah satu siswa memimpin berdoa 3. Guru mengkomunikasikan kehadiran siswa 4. Guru memotivasi siswa untuk belajar 5. Guru melakukan apersepsi dengan membangun pengetahuan awal siswa 6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak
dicapai
setelah
pembelajaran
dilaksanakan Inti
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok 50 Menit
128
yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa. 2. Guru memberikan subpokok bahasan pada tiaptiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan
anggota
kelompok
masing-masing.
Subpokok
bahasan
yang
diberikan
yaitu
lembaga
yudikatif
di
Indonesia
dan
wewenangnya. 3. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang membahas tentang lembaga
yudikatif
di
Indonesia
dan
wewenangnya (MA, MK, dan KY) 4. Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain 5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerjanya tentang lembaga
yudikatif
di
Indonesia
dan
wewenangnya (MA, MK, dan KY) 6. Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka
sendiri
untuk
melaporkan
temuan
mereka dari kelompok lain tentang lembaga yudikatif di Indonesia dan wewenangnya (MA, 129
MK, dan KY) 7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasilhasil kerja mereka tentang lembaga yudikatif di Indonesia dan wewenangnya (MA, MK, dan KY) 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka tentang lembaga yudikatif di Indonesia dan wewenangnya (MA, MK, dan KY) Akhir
1. Siswa melaksanakan evaluasi pembelajaran 2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang materi apa saja yang telah dipelajari. 3. Siswa
dengan
bimbingan
guru
membuat
kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari. 4. Guru memberi tugas lanjutan 5. Siswa diberi motivasi agar tetap belajar dengan rajin. 6. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing. 7. Salam penutup. I.
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 1.
Sumber a. Kurikulum KTSP 130
10 Menit
131
LAMPIRAN
1. Materi Pembelajaran LEMBAGA YUDIKATIF Lembaga yudikatif merupakan lembaga yang berwenang untuk mengawasi pelaksanaan undang-undang.Lembaga yudikatif di Indonesia adalah Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), dan Komisi Yudisial (MY). 1) Mahkamah Agung Mahkamah Agung merupakan badan yang melaksanakan kekuasaan kehakiman di Indonesia. Kewenangan Mahkamah Agung antara lain: a) Mengadili pada tingkat kasasi (pembatalan atau pernyataan tidak sah oleh Mahkamah Agung terhadap putusan hakim karena putusan tersebut menyalahi atau tidak sesuai dengan undang-undang) b) Menguji peraturan perundang-undangan dengan berdasarkan pada undang-undang dan mempunyai wewenang lain yang ditetapkan oleh undang-undang c) Memberi pertimbangan mengenai grasi dan rehabilitasi kepada presiden. Grasi merupakan ampunan yang diberikan oleh presiden kepada orang yang telah dijatuhi hukuman. Rehabilitasi adalah pemulihan kembali keadaan atau nama baik seseorang.
132
2) Mahkamah Konstitusi Mahkamah konstitusi adalah lembaga yang bewenang untuk membuat segala aturan dan ketentuan tentang ketatanegaraan. Kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah sebgai berikut : a) Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final, untuk menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar b) Memutuskan
sengketa
kewenangan
lembaga
negara
yang
kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar c) Memutuskan pembubaran partai politik d) Memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum 3) Komisi Yudisial Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkanUU No. 22 tahun 2004 yang berfungsi untuk mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung. Kewenangan Komisi Yudisial antara lain: a) Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat persetujuan. b) Kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
133
2. Lembar Kerja Siswa
LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Kelompok : Nama
:
1...........................
3…………………..
2...........................
4…………………..
Petunjuk Diskusikan dengan teman sekelompokmu !
3. Jelaskan pengertian dari lembaga yudikatif 4. Sebutkan lembaga Yudikatif di Indonesia 5. Sebutkan wewenang dari Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, dan Komisi Yudisial No 1
Lembaga Yudikatif Mahkamah Agung
2
Mahkamag Konstitusi
3
Komisi Yudiasial
Wewenang ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. ……. …….
134
3.Soal evaluasi SOAL EVALUASI
Nama
:
Kelas
:
No. absen
:
Kerjakan soal di bawah ini dengan dengan jawaban yang tepat ! 1. Lembaga negara yang berwenang untuk mengawasi pelaksanaan undangundang adalah a. lembaga eksekutif b. lembaga yudikatif c. lembaga legislatif d. lembaga BPK 2. Salah satu lembaga yudikatif yang ada di Indonesia adalah a. MPR b. DPR c. Mahkamah Agung (MA) d. DPD 3. Lembaga yang berwenang memberi pertimbangan mengenai grasi dan rehabilitasi kepada presiden adalah a. Mahkamah Agung b. Mahkamah Konstitusi 135
c. Komisi Yudisial (KY) d. KPU (Komisi Pemilihan Umum) 4. Lembaga yang berwenang memutuskan perselisihan hasil pemilihan umum adalah a. Mahkamah Agung b. Mahkamah Konstitusi c. Komisi Yudisial (KY) d. BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) 5. Lembaga yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung adalah a. Mahkamah Agung b. Mahkamah Konstitusi c. Komisi Yudisial (KY) d. KPU (Komisi Pemilihan Umum) 6. Lembaga yudikatif yang ada di Indonesia meliputi a. DPR dan MPR b. Mahkamag Agung dan DPD c. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi d. Komisi Yudisial dan Presiden 7. Salah satu wewenang dari Mahkamah Agung adalah a. Memutuskan
sengketa
kewenangan
lembaga
kewenangannya diberikan oleh undang-undang dasar b. Memutuskan pembubaran partai politik c. Mengadili pada tingkat kasasi 136
negara
yang
d. Mengusulkan pengangkatan calon hakim agung kepada DPR untuk mendapat persetujuan. 8. Badan yang berfungsi untuk mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan calon hakim agung adalah a. DPR b. DPD c. Mahkamah Konstitusi d. Komisi Yudisial 9. Salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah a. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim b. Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final, untuk menguji undang-undang terhadap undang-undang dasar c. Memberi pertimbagan mengenai grasi dan rehabilitasi kepada presiden d. Mengadili pada tingkat kasasi 10. Badan yang melaksanakan kekuasaan hakim adalah a. MPR b. Mahkamah Konstitusi c. Komisi Yudisial d. Mahkamag Agung
Nilai =
x 100
137
4. Kunci Jawaban KUNCI JAWABAN 1.
B
2.
C
3.
A
4.
B
5.
C
6.
C
7.
C
8.
D
9.
B
10. D
138
5. Hasil Lembar Kerja Siswa
139
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PENELITIAN
140
Lampiran 2.1 Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa Sebelum Uji Coba Kuisioner Sikap Tanggung Jawab
ANGKET SIKAP TANGGUNG JAWAB
Nama/ No Absen
:
Kelas
:
Sekolah
:
Hari/tanggal
:
Petunjuk dalam menjawab ! 1.
Pada angket ini terdapat 40 pernyataan.
2.
Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai belajarmu
3.
Berilah tanda cek (√) pada jawaban yang kamu pilih
4.
Jawablah sesuai dengan keadaanmu.
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban selalu
1
Apabila mendapatkan tugas dari guru, saya mengerjakannya dengan sungguh-sungguh
2
Saat guru tidak memberikan PR atau tugas, saya tetap belajar di rumah
3
Ketika mengumpulkan dari guru, saya terlambat
4
Saya tidak menunda-nunda mengerjakan tugas dari guru
5
Ketika ada PR (pekerjaaan rumah) dari guru, saya
tugas
141
sering
jarang
tidak pernah
mengerjakannya di sekolah pada hari pengumpulannya. 6
Apabila mendapat tugas dari guru, saya mengumpulkan tugasnya tepat waktu
7
Saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari guru
8
Ketika ada teman yang mengalami kesulitan dalam belajar kelompok, saya ikut membantu memecahkan masalahnya.
9
Saya meminta maaf apabila telah melakukan kesalahan kepada orang lain
10
Apabila meminjam barang milik teman, saya tidak lupa untuk mengembalikannya
11
Saya menepati janji yang telah disepakati
12
Tidak mengakui kesalahan, apabila saya telah merusak barang milik teman
13
Saya meminta izin kepada guru terlebih dahulu, apabila saya sakit dan tidak bisa mengikuti pelajaran sampai selesai
14
Saya malu mengajukan pertanyaan apabila belum jelas dengan penjelasan guru
15
Ketika melanggar tata tertib sekolah, saya akan mengabaikan hukuman yang diberikan oleh 142
guru 16
Ketika menggunakan fasilitas sekolah, saya tidak merusak dan menjaganya dengan baik
17
Setelah makan, saya membuang bungkus makanan di sembarang tempat
18
Apabila melihat ada teman yang bertengkar, saya tidak membantu melerainya
19
Ketika ujian berlangsung, saya mengerjakan soal ujian sendiri
20
Ketika ada PR rumah), saya pekerjaan teman
21
Pada waktu guru memberikan tugas individu, saya tidak pernah meminta bantuan teman untuk menyelesaikannya
22
Apabila ada PR dari guru, saya meminta untuk dikerjakan oleh orangtua atau kakak
23
Saya bertanya pada teman ketika saya tidak bisa mengerjakan soal ujian.
24
Saya berangkat ke sekolah lebih awal ketika mendapatkan jadwal piket
25
Saya tidak ikut merapikan kelas pada waktu jadwal piket
26
Tanpa harus disuruh atau diingatkan, saya melaksanakan tugas piket sesuai dengan jadwal
(pekerjaan mencontek
143
yang telah ditentukan 27
Saya ikut membantu membersihkan kelas pada jadwal piket
28
Saya tidak bersemangat untuk membersihkan dan merapikan kelas
29
Saya tidak mengikuti kegiatan keagamaan di sekolah
30
Saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang telah dipilih
31
Ketika saya diminta untuk ikut lomba yang diadakan sekolah, saya akan melakukannya dengan sungguh sungguh
32
Ketika saya diminta untuk ikut lomba baris-berbaris, saya akan berlatih semaunya sendiri
33
Saya menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh ketika menjadi petugas upacara
34
Ketika sudah terpilih menjadi anggota drumb band, saya akan berlatih dan melakukan semaunya sendiri
35
Saya mengikuti kegiatan Jumat bersih yang diadakan oleh sekolah dengan sungguhsungguh
36
Saya hadir/mengikuti kegiatan pramuka yang diadakan oleh sekolah 144
37
Ketika upacara bendera, saya tidak membuat kegaduhan dan mengikuti dengan hikmat
38
Saya terlibat dalam mengerjakan tugas kelompok
39
Ketika belajar kelompok, saya ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah
40
Saya tidak membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan guru
145
Lampiran 2.2 Lembar Observasi Guru
LEMBAR OBSERVASI GURU Sekolah
: SD Negeri Ngebung Beran
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
: IV /2
Hari/tanggal
:
Petunjuk Pengisian Berilah tanda cek (√) pada kolom sesuai dengan keadaan aspek yang diamati. No
Tahapan
Keterangan Ya
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
2
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan angoota kelompok masing-masing
3
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang.
4
Dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5
Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
7
Kelompok mencocokan dan membahas hasil-hasil kerja 146
Tidak
mereka 8
Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka
Panjatan, Observer
Retno Wiranti
147
LAMPIRAN 3 HASIL UJI COBA INSTRUMEN
148
Lampiran 3.1 Data Hasil Uji Coba Instrumen Data Hasil Uji Coba Instrumen
Butir Soal Resp onde n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
skor Total
1
3
3
4
2
3
3
4
1
2
2
4
3
4
2
3
2
2
3
2
4
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
3
2
4
1
2
3
2
2
3
2
112
2
2
2
2
4
2
2
2
1
2
2
3
4
3
1
2
1
2
4
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
4
3
3
3
3
3
4
2
1
3
2
1
97
3
4
3
3
2
3
4
2
2
4
4
2
3
2
1
3
1
3
3
4
4
1
4
2
4
3
1
4
3
3
2
3
4
2
4
2
4
4
3
3
1
114
4
4
2
3
4
1
4
4
2
4
3
3
1
4
3
4
2
4
1
3
4
3
1
1
3
4
3
1
1
4
3
2
3
1
1
3
4
3
2
4
2
109
5
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
1
4
4
1
4
2
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
2
4
4
2
3
4
4
139
6
3
1
3
4
3
3
4
1
4
4
2
4
2
4
3
3
4
2
4
3
2
4
3
4
4
3
4
3
4
4
2
3
1
1
4
4
4
3
3
3
124
7
4
2
3
4
3
3
3
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
2
4
4
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
2
4
3
1
3
3
3
130
8
4
3
4
3
3
4
3
3
4
4
4
4
2
2
3
4
1
2
4
4
1
2
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
4
2
4
3
4
131
9
3
4
2
2
3
3
3
4
3
4
3
3
4
2
2
3
3
3
4
3
2
4
3
3
2
3
4
3
2
3
3
2
4
2
4
4
4
3
2
3
121
10
3
2
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
4
2
3
2
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
3
1
2
3
4
4
4
4
4
2
3
3
2
127
11
2
3
3
2
2
2
2
4
4
2
4
4
4
3
3
3
4
3
3
3
4
4
3
3
2
2
3
4
4
2
2
3
2
2
3
3
2
4
3
3
118
12
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
1
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
1
147
13
4
3
4
2
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
2
4
4
3
4
3
1
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
2
4
139
14
2
2
4
3
3
3
3
1
3
2
4
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
4
2
2
3
2
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
2
109
15
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
2
3
4
2
4
4
4
4
4
1
1
4
1
4
3
3
1
3
4
3
134
16
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
1
2
3
4
144
17
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
3
1
4
4
1
4
4
4
4
1
4
4
4
1
4
4
4
2
4
4
1
4
1
4
4
4
4
4
1
133
18
3
3
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
146
149
19
4
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
3
4
4
2
3
3
4
144
20
2
2
4
4
3
3
4
3
4
2
4
2
3
1
4
4
4
3
4
4
1
3
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
1
4
3
2
2
2
4
4
126
21
2
2
4
2
3
3
4
3
4
2
2
4
3
1
2
4
4
3
4
4
3
3
4
2
4
4
4
3
4
2
2
4
1
3
3
4
2
2
2
4
120
22
4
2
4
4
3
4
3
4
4
4
2
4
4
2
4
4
4
3
4
3
4
3
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
143
23
4
3
4
2
4
4
4
2
4
4
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
3
3
141
24
4
3
2
4
2
4
3
4
4
4
3
4
4
2
4
3
3
4
4
4
2
3
4
4
3
4
4
4
3
2
4
3
4
1
4
4
4
2
4
3
135
25
4
3
4
2
4
3
4
2
2
4
2
3
3
1
3
4
4
1
4
3
2
3
4
3
4
4
4
4
2
3
3
2
1
4
4
4
2
4
3
4
124
26
4
3
4
2
4
3
4
3
2
4
4
3
4
2
4
3
4
3
4
3
2
4
4
3
4
4
4
4
2
3
3
4
3
4
4
4
2
4
4
3
136
27
4
3
4
2
4
4
4
4
4
4
1
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
2
4
4
4
4
4
1
3
4
1
4
3
3
1
3
4
4
134
28
4
2
3
4
3
2
3
3
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
2
4
4
4
3
2
2
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
131
29
4
1
1
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
2
4
3
4
3
1
2
3
3
2
2
3
4
3
1
4
2
3
3
3
4
4
2
4
4
4
3
121
30
2
3
4
4
4
4
4
1
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
4
1
3
4
4
4
1
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
3
4
2
135
150
Lampiran 3.2 Uji Validitas Hasil Uji Coba Instrumen
HASIL PERHITUNGAN UJI VALIDITAS INSTRUMEN Butir 1
Butir 2
Butir 3
Butir 4
Butir 5
Butir 6
Butir 7
Butir 8
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.505” Butir 21 .004 30 .441’ Butir 22 .015 30 .467 Butir 23 .009 30 .075 Butir 24 .693 30 .650” Butir 25 .000 30 .475” Butir 26 .008 30 .380’ Butir 27 .038 30 .396’ Butir 28 .031 30 151
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.031 .871 30 .376 .040 30 .588” .001 30 .261 .135 30 .279 .135
.588 .001 30 .463” .010 30 .487” .006 30
Butir 9
Butir 10
Butir 11
Butir 12
Butir 13
Butir 14
Butir 15
Butir 16
Butir 17
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.426’ Butir 29 .019 30 .553” Butir 30 .002 30 .205 Butir 31 .277 30 .337’ Butir 32 .069 30 .086 Butir 33 .650 30 .499” Butir 34 .005 30 .366 Butir 35 .047 30 .438 Butir 36 .015 30 .367 Butir 37 .046 30 152
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.099” .601 30 .289 .121 30 .551” .002 30 .451 .012 30 .461’ .010 30 .229 .224 30 .383 .037 30 .493” .006 30 .097 .609 30
Butir 18
Butir 19
Butir 20
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.088 Butir 38 .645 30 .547” Butir 39 .002 30 .247 Butir 40 .188 30
153
Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N Pearson Correlation Sig. (2tailed) N
.129 .496 30 .400’ .029 30 .457’ .011 30
Lampiran 3.3 Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji CobaInstrumen HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS INSTRUMEN
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .866
26
154
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
butir1
3.4333
.81720
30
butir2
2.7333
.82768
30
butir3
3.4667
.81931
30
butir5
3.2333
.77385
30
butir6
3.3667
.66868
30
butir7
3.4333
.67891
30
butir8
2.8000
1.15669
30
butir9
3.5667
.77385
30
butir10
3.4333
.93526
30
butir14
2.5333
1.00801
30
butir15
3.2667
.69149
30
butir16
2.9000
1.02889
30
butir17
3.5333
.77608
30
butir19
3.7000
.70221
30
butir22
3.2333
.81720
30
butir23
3.3667
.85029
30
butir26
3.4667
.93710
30
butir27
3.6333
.85029
30
butir28
3.3667
.96431
30
butir31
3.2333
.85836
30
butir32
3.4333
.81720
30
butir33
2.9667
1.27261
30
butir35
3.4667
.81931
30
butir36
3.6000
.67466
30
butir39
3.3000
.70221
30
butir40
2.9333
1.04826
30
155
Lampiran 3.4 Angket Sikap Tanggung Jawab Siswa Setelah Uji Coba Kuisioner Sikap Tanggung Jawab
ANGKET SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA
Nama/ No. Absen
:
Kelas
:
Sekolah
:
Hari/tanggal
:
Petunjuk dalam menjawab ! 1.
Pada angket ini terdapat 26 pernyataan.
2.
Pengisian angket ini tidak mempengaruhi nilai belajarmu
3.
Berilah tanda cek (√) pada jawaban yang kamu pilih
4.
Jawablah sesuai dengan keadaanmu.
No
Pernyataan
Pilihan Jawaban selalu
1
Apabila mendapatkan tugas dari guru, saya mengerjakannya dengan sungguh-sungguh
2
Saat guru tidak memberikan PR atau tugas, saya tetap belajar di rumah
3
Ketika mengumpulkan dari guru, saya terlambat
4
Ketika ada PR (pekerjaaan rumah) dari guru, saya mengerjakannya di sekolah pada hari pengumpulannya.
5
Apabila mendapat tugas dari guru, saya mengumpulkan
tugas
156
sering
jarang
tidak pernah
tugasnya tepat waktu 6
Saya tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari guru
7
Ketika ada teman yang mengalami kesulitan dalam belajar kelompok, saya ikut membantu memecahkan masalahnya.
8
Saya meminta maaf apabila telah melakukan kesalahan kepada orang lain
9
Apabila meminjam barang milik teman, saya tidak lupa untuk mengembalikannya
10
Saya malu mengajukan pertanyaan apabila belum jelas dengan penjelasan guru
11
Ketika melanggar tata tertib sekolah, saya akan mengabaikan hukuman yang diberikan oleh guru
12
Ketika menggunakan fasilitas sekolah, saya tidak merusak dan menjaganya dengan baik
13
Setelah makan, saya membuang bungkus makanan di sembarang tempat
14
Ketika ujian berlangsung, saya mengerjakan soal ujian sendiri
15
Apabila ada PR dari guru, saya meminta untuk dikerjakan oleh orangtua atau kakak
16
Saya bertanya pada teman ketika saya tidak bisa mengerjakan soal ujian.
17
Tanpa harus disuruh atau diingatkan, saya melaksanakan 157
tugas piket sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan 18
Saya ikut membantu membersihkan kelas pada jadwal piket
19
Saya tidak bersemangat untuk membersihkan dan merapikan kelas
20
Ketika saya diminta untuk ikut lomba yang diadakan sekolah, saya akan melakukannya dengan sungguh sungguh
21
Ketika saya diminta untuk ikut lomba baris-berbaris, saya akan berlatih semaunya sendiri
22
Saya menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh ketika menjadi petugas upacara
23
Saya mengikuti kegiatan Jumat bersih yang diadakan oleh sekolah dengan sungguhsungguh
24
Saya mengikuti kegiatan pramuka yang diadakan oleh sekolah
25
Ketika belajar kelompok, saya ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah
26
Saya tidak membantu dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan guru
158
LAMPIRAN 4 DATA HASIL PENELITIAN
159
Lampiran 4.1 Data Hasil Pre-test Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Restu Feby Nnurul Yuda Aziz Ronaldo Elinda Yoga Wisnu Mahfud Adinda Nabila Z N H Novi Nurhayati Rahmat Indro Triatmojo Abdul rahman H Muhammad Latif W Bunga Norma Sari F S Nur Aji S Alif Adit Rohmad
1 3 4 2 3 4 4 2 2 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3
2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 2 2 4 2 2 3 2 2 2 4
3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3
4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 3
5 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 4 2 4 2 4 1 3 3 3 3 2
6 3 3 3 2 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3
7 3 1 2 3 3 1 2 2 3 2 4 2 2 1 3 4 3 2 2 1 2
8 4 2 2 3 4 2 2 4 2 4 1 2 2 1 4 1 3 2 2 4 4
9 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 1 3 3 1 4 4 4 2 3 1 4
160
10 11 12 13 14 15 16 17 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 1 2 1 2 4 1 2 4 3 4 4 4 2 4 3 2 4 4 1 4 2 3 3 1 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 2 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 3 4 4 3 2 2 3 2 3 3 2 4 1 1 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 2 4 3 2 4 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 1 2 3 3 4 4 2
18 19 20 21 4 2 1 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 2 3 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 3 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3
22 23 3 4 1 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 3 2 4 4 3 3
24 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
25 26 skor 3 2 84 2 3 70 2 3 71 3 3 74 1 4 78 2 3 73 2 3 71 4 2 85 2 1 73 3 4 91 1 4 79 2 3 67 2 4 80 2 4 81 2 4 98 2 4 81 3 3 80 2 2 66 2 2 67 3 3 84 3 3 77
Lampiran 4.2 Data Hasil Pre-test Kelompok Eksperimen No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Maulana Budi Saputra Tri Wiyani Nur Waqid Setyawan Ardiyan Syahputra Riyan Pramestiyanto Dhian Musthofa Lisa Elsita Dewi Aprinda Lutffiyanti Putri Lidiya Lestari Siti Nur Salamah Muhammad Fajar K Inni Rochimah K Nur Wida Wulan Sari Galih Puguh Sambodo Inayatu Nafiqoh Tatang Yusron M Sholeh Nur Wahid Rismiatun Mar'fuah Fauzi Dedi Saputra Vicka Naila K
1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3
2 3 3 2 1 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 2 3 3 2 1 3
3 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3
4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4
5 4 4 4 4 4 2 3 4 3 1 2 4 4 2 2 2 2 3 4 2
6 1 4 4 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 1 3 4
7 3 4 3 2 1 1 2 2 2 2 4 2 2 4 3 4 3 3 4 3
8 3 4 1 3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 3 3 2
9 10 11 12 13 14 15 16 17 4 2 2 3 3 4 1 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 1 4 2 1 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 1 2 3 4 4 4 2 3 4 3 3 1 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 1 4 2 4 4 3 3 2 2 4 1 2 3 4 4 4 2 3 4 2 3 4 1 3 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 1 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 4 3 4 2 4 3 2 1 4 4 3 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 2 1 3 2 2 4 1 2 3 3 4 2 4
161
18 19 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 2 2 4 3 1 4 3 3 4 3 4
20 21 22 23 24 25 26 skor 3 1 3 3 4 3 1 71 4 1 4 4 4 1 4 94 2 4 2 4 4 3 4 86 4 4 4 4 1 1 1 82 3 3 3 3 2 4 1 80 2 4 2 4 4 2 2 77 3 4 4 3 4 3 3 86 2 3 2 4 4 2 3 81 4 3 3 4 3 2 1 81 3 3 1 3 3 1 2 78 3 3 2 2 3 3 4 80 2 3 2 4 4 2 3 81 4 2 4 3 2 3 2 79 2 3 4 4 2 3 3 82 3 4 1 3 4 3 2 70 4 2 4 4 2 3 3 78 1 4 4 4 4 3 4 80 2 4 2 4 4 2 4 85 2 1 3 4 2 3 1 70 3 2 3 3 4 2 4 77
Lampiran 4.3 Data Hasil Post-test Kelompok Kontrol No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Restu Widi N Feby Nurul F Yuda Malik Abdul Aziz Ronaldo Eida Yoga Wisnu Mahfud Adinda Leliana Saputri Nabila Z N H Novi Nurhayati Rohmat Cahyo Nugroho Indro Abdul Rahman Hidayat M Latif W Bunga Norma Sari Fauzatu Sholihah Nur A S Alif Nur Rohman Adit Rohmad Adi Saputra
1 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 3 2 4 3
4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3
5 3 2 2 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 2 2 2 4
6 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3
7 3 2 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 2 2 3
8 3 2 2 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 skor 4 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 86 2 3 3 2 3 2 4 3 4 2 3 2 3 1 2 4 2 3 69 4 3 3 1 3 2 3 3 4 2 3 2 3 2 4 4 2 3 72 4 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 4 3 2 74 4 3 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 2 2 3 77 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 84 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 74 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 2 1 1 2 78 1 1 4 2 4 2 3 3 4 2 2 2 4 4 2 2 2 3 68 4 3 3 2 4 2 4 4 4 2 3 2 4 4 2 4 2 3 79 4 4 3 1 1 2 1 3 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 72 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 2 3 74 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 4 3 4 85 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 2 4 4 2 3 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 102 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 1 88 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 81 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 74 4 2 2 4 3 2 4 2 3 3 2 4 2 3 4 4 2 3 74 4 4 4 2 4 3 4 3 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 79 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 88
162
Lampiran 4.4 Data Hasil Post-test Kelompok Eksperimen no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
nama Maulana Budi S Tri Wiyani Nur Waqid S Ardiyan S Riyan P Dhian Musthofa Lisa Elsita Dewi Aprinda L Putri Lidiya L Siti Nur Salamah Muhammad F Inni Rochimah Nur Wida Wulan Galih Puguh S Inayatu Nafiqoh Tatang Yusron M Sholeh Nur W Rismiatun M Fauzi Dedi S Vicka Naila K
1 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 3 2 4 3
3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 1 4 4 4
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2
6 1 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
7 2 2 2 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 3 4 3 2 4 3
8 2 2 3 2 4 1 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3
9 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4
10 11 12 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 2 1 3 2 1 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 1 4 3 4 4 4 2 4 4 1 4 2 1 4 2 4 4 3 3 4 1 1 4 4 1 4
163
13 14 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 1 2 4 1 4 4 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 1 2 4 4 2 3 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 2 4 3 2 4 2 4 3 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 2 3 4 1 3 4 4 4 4 1 4 4 2 4 3 4 3 2 4 2 3 3 3
25 26 SKOR 2 3 88 2 4 89 2 4 91 4 4 79 4 1 81 2 3 80 3 4 87 2 3 83 3 4 101 3 1 90 3 4 93 2 3 78 3 3 93 3 3 80 3 4 85 2 2 84 4 4 90 2 4 87 4 1 86 3 2 82
Lampiran 4.5 Hasil Observasi Guru di Kelompok Eksperimen pada Pertemuan ke-1 LEMBAR OBSERVASI GURU Sekolah
: SD Negeri Ngebung Beran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IVB /2
Hari/tanggal
: Selasa, 9 Februari 2016
Petunjuk Pengisian Berilah tanda cek (√) pada kolom sesuai dengan keadaan aspek yang diamati. No
Tahapan
Keterangan Ya
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok √ yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
2
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap- √ tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan angoota kelompok masing-masing
3
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang √ beranggotakan empat orang.
4
Dua orang dari masing-masing kelompok √ meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5
Dua orang yang tinggal dalam kelompok √ bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok √ mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 164
Tidak
7
Kelompok mencocokan dan membahas hasil- √ hasil kerja mereka
8
Masing-masing kelompok mempresentasikan √ hasil kerja mereka
Panjatan, 9 Februari 2016 Observer
Retno Wiranti NIM 12108241082
165
Lampiran 4.6 Hasil Observasi Guru di Kelompok Eksperimen pada Pertemuan ke-2 LEMBAR OBSERVASI GURU Sekolah
: SD Negeri Ngebung Beran
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas/Semester
: IVB /2
Hari/tanggal
: Rabu, 10 Februari 2016
Petunjuk Pengisian Berilah tanda cek (√) pada kolom sesuai dengan keadaan aspek yang diamati. No
Tahapan
Keterangan Ya
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok √ yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
2
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap- √ tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan angoota kelompok masing-masing
3
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang √ beranggotakan empat orang.
4
Dua orang dari masing-masing kelompok √ meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5
Dua orang yang tinggal dalam kelompok √ bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok √ mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 166
Tidak
7
Kelompok mencocokan dan membahas hasil- √ hasil kerja mereka
8
Masing-masing kelompok mempresentasikan √ hasil kerja mereka
Panjatan, 10 Februari 2016 Observer
Retno Wiranti NIM 12108241082
167
Lampiran 4.7 Hasil Observasi Guru di Kelompok Eksperimen pada Pertemuan ke-3 LEMBAR OBSERVASI GURU Sekolah
: SD Negeri Ngebung Beran
Mata Pelajaran
: PKn
Kelas/Semester
: IVB /2
Hari/tanggal
: Sabtu, 13 Februari 2016
Petunjuk Pengisian Berilah tanda cek (√) pada kolom sesuai dengan keadaan aspek yang diamati. No
Tahapan
Keterangan Ya
1
Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok √ yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa.
2
Guru memberikan subpokok bahasan pada tiap- √ tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan angoota kelompok masing-masing
3
Siswa bekerja sama dalam kelompok yang √ beranggotakan empat orang.
4
Dua orang dari masing-masing kelompok √ meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
5
Dua orang yang tinggal dalam kelompok √ bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
6
Tamu mohon berdiri dan kembali ke kelompok √ mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain 168
Tidak
7
Kelompok mencocokan dan membahas hasil- √ hasil kerja mereka
8
Masing-masing kelompok mempresentasikan √ hasil kerja mereka
Panjatan, 13 Februari 2016 Observer
Retno Wiranti NIM 12108241082
169
LAMPIRAN 5. ANALISIS DATA
170
Lampiran 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Data Pre-Test
Data pretest sikap tanggung jawab kelompok eksperimen
Statistics datapretestkelompokeksperimen N
Valid
20
Missing Mean
0 79.9000
Minimum
70.00
Maximum
94.00
Sum
1598.00
Data pretest sikap kelompok kontrol Statistics datapretestkelompokeksperimen N
Valid Missing
Mean
20 0 79.9000
Minimum
70.00
Maximum
94.00
Sum
1598.00
171
Lampiran 5.2 Analisis Statistik Deskriptif Data Post-Test
Kelompok Eksperimen Statistics dataposttestkelompoeksperimen N
Valid
20
Missing Mean
0 86.3500
Minimum
78.00
Maximum
101.00
Sum
1727.00
Kelompok Kontrol
Statistics dataposttestkelompokkontrol N
Valid Missing
Mean
21 0 79.0952
Minimum
68.00
Maximum
102.00
Sum
1661.00
172
Lampiran 5.3 Hasil Uji Prasyarat 1. Hasil Uji Normalitas a.
Hasil Uji Normalitas Pre-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kelompokeksperimen kelompokkontrol N Normal Parameters
a
20
21
Mean
79.9000
77.6190
Std. Deviation
5.67450
8.15154
Most Extreme
Absolute
.156
.101
Differences
Positive
.156
.101
Negative
-.155
-.077
Kolmogorov-Smirnov Z
.696
.463
Asymp. Sig. (2-tailed)
.718
.983
a. Test distribution is Normal.
b. Hasil Uji Normalitas Post-test Kelompok Eksperimen dan Kontrol One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test kelompokeksperimen kelompokkontrol N Normal Parameters
a
20
21
Mean
86.3500
79.0952
Std. Deviation
5.76993
7.96809
Most Extreme
Absolute
.075
.167
Differences
Positive
.075
.167
Negative
-.074
-.091
.333
.767
1.000
.599
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
173
2. Hasil Uji Homogenitas a. Hasil Uji Homogenitas Pre-test Sikap Tanggung Jawab Siswa Test of Homogeneity of Variances pretestsikaptanggungjawab Levene Statistic
df1
3.174
df2 1
Sig. 39
.083
b. Hasil Uji Homogenitas Post-test Sikap Tanggung Jawab Siswa Test of Homogeneity of Variances posttestsikaptanggungjawab Levene Statistic 1.398
df1
df2 1
Sig. 39
174
.244
Lampiran 5.4 Hasil Uji Hipotesis dengan T-test Hasil Uji T Post test Kelompok eksperimen dan Kontrol Group Statistics kelomp okasal
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
posttestsikaptanggungjawab 1
20
86.3500
5.76993
1.29020
2
21
79.0952
7.96809
1.73878
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
F posttestsikap
Equal variances
tanggungjawab assumed Equal variances not assumed
1.398
Sig.
t .244
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Difference Lower
Upper
3.325
39
.002
7.25476
2.18213
2.84098
11.66854
3.351
36.454
.002
7.25476
2.16517
2.86549
11.64403
175
LAMPIRAN 6. DOKUMEN KUISIONER SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA
176
Lampiran 6.1 Contoh Pre-Test Kelompok Eksperimen
177
178
179
Lampiran 6.2 Contoh Post-Test Kelompok Eksperimen
180
181
182
Lampiran 6.3 Contoh Pre-Test Kelompok Kontrol
183
184
185
Lampiran 6.4 Contoh Post-Test Kelompok Kontrol
186
187
188
LAMPIRAN 7. DOKUMENTASI PENELITIAN
189
LAMPIRAN 7.1 Dokumentasi Pembelajaran dengan Mengunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TS-TS (Two Stay Two Stray
Gambar 1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari empat siswa
Gambar 2. Guru memberikan sub pokok bahasan pada tiap-tiap kelompok untuk dibahas bersama-sama dengan anggota kelompok masing-masing.
190
Gambar 3. Siswa bekerja sama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang
Gambar 4. Dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu ke kelompok lain
191
Gambar 5. Dua orang yang tinggal dalam kelompok membagikan hasil kerja dan informasi mereka kepada tamu dari kelompok lain
Gambar 6. Tamu berdiri dan kembali ke kelompok mereka sendiri untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
192
Gambar 7. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka
Gambar 8. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka
193
Lampiran 7.2 Dokumentasi Pembelajaran pada Kelompok Kontrol
194
LAMPIRAN 8.SURAT-SURAT
195
196
197
198
199
200