PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI PLANTAE STUDI EKSPERIMEN DI KELAS X SMA NEGERI 10 KOTAN TASIKMALAYA TAHUN AJARAN 2015/2016 The Effect of Model Cooperative Tipe Take And Give to Result Learning Students on Plantae Sub Material In The 10th Grade Of The 10th Senior High School Kota Tasikmalaya The Academik Year 2015/2016
Tika Nurmala, Purwati Kuswarini Suprapto, dan Diana Hernawati Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya-Jawa Barat. E-mail:
[email protected]
ABSTRACT The aimed of this research is to know the effect of model cooperative tipe Take and Give to Students result of Learning which Plantae Sub material in 10th grade of the 10 th public Senior High School at Kota Tasikmalaya. This research is conducted in february to March 2016 at the 10th senior high school Kota Tasikmalaya. The method used is true experimental method with population at the students’ 10th grade science of 10st senior high school Kota Tasikmalaya, the number of 241 students which is divided into 8 classes. Samples used in this study were 2 classes the number of students of each class was 30 students wich taken by cluster random sampling technique. The instruments used in this research is the test which consist of 40 multiple choice with 5 options. Analysis technique data used are independent t test.The results showed that experimental class had an average N-gain result learning medium category and control class had an average N-gain result learning medium category. This show that average N-gain class experimental higher level than control class. The result showed that there was an influence in the study of student whose learning process using Take and Give tipe model on the in plantae sub material in 10th grade of the 10th public Senior High School at Kota Tasikmalaya. Keyword :
Take and Give model, plantae
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap hasil belajar siswa pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilaksanakan dari mulai bulan Desember 2015 sampai dengan bulan April 2016 di SMA Negeri 10 KotaTasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah true eksperimental design dengan populasi seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya sebanyak 241 orang yang terbagi atas 8 kelas. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas dengan jumlah siswa masingmasing kelas sebanyak 30 orang siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Instrumen penelitian berupa tes hasil belajar berjumlah 40 butir soal yang berbentuk pilihan majemuk dengan 5 option. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t independen. Hasil penelitian menunjukan bahwa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give memiliki rata-rata N-gain hasil belajar kategori sedang dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran langsung memiliki rara-rata N-gain hasil belajar katagori sedang, akan tetapi rata-rata N-gain di kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata N-gain di kelas kontrol. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe take and give pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya. Kata Kunci : Model Take and Give, Plantae. Pendahuluan Pendidikan merupakan suatu bukti dari salah satu tujuan pembangunan nasional bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan memahami tujuan pendidikan maka akan timbul kesadaran bahwa pendidikan adalah hal yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa. Namun seiring langkah, proses pembelajaran di sekolah tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Khususnya dalam bidang kajian pendidikan biologi atau dalam mata pelajaran Biologi. Pendidikan biologi merupakan bagian dari pendidikan sains dan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional khususnya keterampilan sikap serta menanamkan rasa tanggung jawab kepada lingkungan. Keberhasilan pendidikan sangat bergantung kepada unsur manusianya, yang paling menentukan adalah pelaksanaan pendidikan yaitu guru. Guru merupakan ujung tombak pendidikan, sebab secara langsung mempengaruhi, membina, dan mengembangkan kemampuan siswa. Menurut Novitri Antika, Rindi (2012:2) “Guru tidak perlu memberikan informasi kepada siswa sepenuhnya, namun siswalah yang aktif dalam membangun pengetahuannya sendiri. Kenyataan yang ditemui adalah rendahnya pencapaian prestasi atau hasil belajar siswa”. Selain itu untuk dapat menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, seorang guru harus memiliki salah satu kemampuan merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar yang efektif, salah satu diantaranya adalah faktor intelegensi. Menurut Muldayanti (2013:2) “Faktor keberhasilan proses pembelajaran selain metode pembelajaran yang digunakan, keberhasilan proses pembelajaran juga banyak ditentukan oleh keingintahuan dan minat belajar siswa”. Berdasarkan hasil observasi langsung ke lapangan melalui wawancara di SMAN 10 Kota Tasikmalaya, diperoleh beberapa permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu diperoleh keterangan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran biologi masih banyak mengalami kesulitan, di antaranya siswa sulit untuk memahami materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru, karena proses pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan bervariasi. Selain itu juga ratarata nilai ulangan harian hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran biologi hanya mencapai nilai 70 sedangkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan adalah 78. Dalam hal ini proses pembelajaran harus ditingkatkan guna meningkatnya hasil pembelajaran siswa, salah satunya dalam model pembelajaran yang digunakan. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe take and give. Model pembelajaran kooperatif tipe take and give merupakan model pembelajaran yang mendukung proses komunikasi saling berinteraksi dengan teman untuk mendapatkan informasi, diskusi, evaluasi dan menyimpulkan. Siswa akan lebih cepat memahami penguasaan materi dan informasi karena mendapatkan informasi dari guru dan siswa yang lainnya. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap hasil belajar siswa pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunkan metode true experimental design dengan adanya kelompok lain yang tidak dikenal eksperimen dan ikut mendapatkan
pengamatan. dengan adanya kelompok lain yang disebut kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya sebanyak 8 kelas dengan jumlah 241 orang. Sampel diambil dengan menggunkan teknik cluster random sampling sebanyak 2 kelas, yaitu kelas X1 dan X3. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-post test control group yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, perbedaan pencapaian dilihat dari pencapaian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diambil dari hasil pretest dan posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol . Tes yang digunakan adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan majemuk dengan 5 option. Soal yang diberikan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas XI IPA 1 SMAN 10 Kota Tasikmalaya. Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dengan menggunakan tes. Tes dilakukan sebelum dan setelah proses pembelajaran. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis berupa soal pilihan ganda dengan menggunakan 5 option.
Teknik Pengolahan dan Analisis Data Teknik Pengolahan Data yang diambil dari penelitian ini meliputi pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen, posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen, serta perbandingan nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Gain yang dinormalisasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus menurut Hake (Meltzer:2002:2) sebagai berikut: Ng = Spost-Spre Smax- Spre
Keterangan: Ng
: Nilai gain yang dinormalisasi (N-gain) dari kedua pendekatan Spost : Skor Tes Spre : Skor Awal Smax : Skor maksimum Menurut Hake, tinggi rendahnya gain yang dinormalisasi (N-gain) dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1) jika g > 0,7, maka N-gain yang dihasilkan dalam katagori tinggi; 2) jika 0,7 > g > 0,3, maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori sedang; dan 3) jika g < 3, maka N-gain yang dihasilkan dalam kategori rendah. Teknik Analisis Data Setelah data dari penelitian diperoleh, maka data tersebut dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Uji Prasarat 1) Uji Normalitas dengan menggunakan Uji Lilliefors. 2) Uji homogenitas dengan menggunakan Uji Fmaksimum. b. Uji Hipotesis jika kedua kelompok berdistribusi normal dan variansnya homogen, maka analisis dilanjutkan kelangkah pengujian hipotesis dengan uji statistic parametric (uji t), tetapi jika kedua kelompok berdistribusi normal dan variansnya tidak homogen maka pengujian hipotesis menggunakan uji t*. Hasil Penelitian Dan Pembahasan Hasil Penelitian Data yang diperoleh dari penelitian ini meliputi data Pretest, posttest dan N-gain kelas kontrol dan kelas eksperimen sebagai berikut: Tabel 1. Data Statistik Pretest di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Pretest
Statistik
Pretest
Posttest
Posttest
N-gain
N-gain
eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol eksperimen kontrol
Skor
14
13
26
23
0,41
0,33
25
24
36
33
0,76
0,62
Rata-rata
18,96
17,43
30,36
28,76
0,55
0,49
Varians
8,7
9,23
45,96
9,24
0,04
0,008
2,95
3,03
6,78
3,04
0,2
0,09
minimum Skor maksimum
Standar deviasi
Untuk menguji kenormalan data digunakan uji lilliefors, Ringkasan perhitungan uji normalitas sebagai berikut: Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Hasil
Lo
Lkritis
Pretest eksperimen
0,1103
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
Posttest eksperimen 0,1141
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
N-gain eksperimen
0,1232
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
pretest kontrol
0,0708
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
posttest kontrol
0,0859
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
N-gain kontrol
0,1438
0,161
Lo < Lkritis
Terima Ho
normal
analisis
Kesimpulan
Kesimpulan
Data
analisis
Untuk mengetahui apakah kedua data hasil tes belajar tersebut variansnya homogen atau tidak, dilakukan uji homogenitas dua varians dengan menggunakan uji Fmaksimum, Ringkasan perhitungan uji homogenitas sebagai berikut: Tabel 3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas F maksimum Data pre – post test eksperimen
Fhitung
Ftabel
0,18
1,61
Hasil analisis Fhitung < Ftabel
Kesimpulan
Terima Ho
Kesimpulan analisis Kedua varians homogen
pre – post test kontrol
1,00
1,91
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
0,2
1,61
Fhitung < Ftabel
Terima Ho
N-gaineksperimen N-gainkontrol
Kedua varians homogen Kedua varians homogen
Setelah data memenuhi persyaratan normalitas dan homogenitas maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t dependent dan uji t independent. Ringkasan perhitungan uji Hipotesis sebagai berikut: Tabel 4. Ringkasan uji hipotesis Data
Pretest –
thitung
ttabel
-22,80
2,002
Hasil Analisis Kesimpulan thitung < -ttabel
Tolak Ho
Posttest
Kesimpulan Analisis Hasil pretest tidak sama dengan hasil
Eksperime
posttest
n Pretest –
-25,8
2,002
thitung < -ttabel
Tolak Ho
Hasil pretest tidak
Posttest
sama dengan hasil
Kontrol
posttest
N-gain
3
2,005
thitung > +ttabel
Tolak Ho
Ada pengaruh
Eksperime
model
n - N-gain
Pembelajaran
Kontrol
kooperatif tipe take and give terhadap hasil belajar siswa pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya
PEMBAHASAN Berdasarkan hasil uji t skor N-gaineksperimen - skor N-gainkontrol maka diperoleh thitung 3 dan ttabel 2,005. Maka hasil analisis menunjukan thitung berada didaerah penolakan Ho, artinya ada pengaruh model Pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap hasil belajar siswa pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. Sedangkan untuk nilai rata-rata N-gain kelas eksperimen 0,55 dan untuk N-gain kontrol 0,49. Hal ini membuktikan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar, dimana hasil belajar kelas eksperimen yang proses pembelajarannya menggunkan model pembelajaran kooperatif tipe take and give jauh lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar di kelas kontrol yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran langsung. Hal tersebut disebabkan karena dalam model pembelajaran kooperatif tipe take and give siswa dituntut untuk bertanggung jawab sebagaimana masingmasing siswa diberi kartu dengan materi yang berbeda sehingga dapat memperdalam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan kepadanya, karena mau tidak mau siswa harus mengahapal dan memahami materi paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya. Berdasarkan pertemuan dalam pengamatan penelitian didapat kekurangan dan kelebihan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe take and give, Kelebihan: 1. menarik untuk dilakukan karena
sebelumnya siswa belum pernah
melakukannya, sehingga siswa antusias dalam belajar, melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya; 2. dapat memperdalam pengetahuan siswa melalui kartu yang dibagikan kepadanya, karena mau tidak mau siswa harus mengahapal dan memahami materi paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya; dan 3. meningkatkan tanggung jawab siswa sebab masing-masing siswa diminta pertanggung jawaban atas kartu yang diberikan kepadanya. Kekurangan:
1. sulitnya mengkondisikan kelas terutama pada saat siswa mencari pasangan terjadi ketidak teraturan karena adanya siswa yang lari sana sini; dan 2. kemampuan siswa untuk menyampaikan materinya pada temannya kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan uraian diatas maka untuk keberhasilan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe take and give sebaiknya selalu memperhatikan kekurangan dan kendala yang mungkin terjadi dilapangan, sehingga dapat mengurangi kekurangan dan kendala tersebut dan proses pembelajaran dapat terlaksana secara kondusip dan optimal. Sedangkan dalam model pembelajaran langsung dengan metode ceramah dan tanya jawab, siswa dapat mendengarkan materi yang sedang dipelajari secara lebih akurat, penuh perhatian dan menyeluruh. Sehingga siswa antusias dalam mengikuti pelajaran yang disampaikan guru, akan tetapi kemampuan siswa terbatas karena siswa hanya mendengar penjelasan materi dan menerima informasi hanya dari guru. Dengan demikian ada peningkatan hasil belajar siswa yang terlihat dari skor pretest dan posttes namun hasil belajar siswa yang lebih baik terdapat pada kelas eksperimen. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka diperoleh simpulan bahwa ada pengaruh model Pembelajaran kooperatif tipe take and give terhadap hasil belajar siswa pada sub materi plantae di kelas X SMA Negeri 10 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Anderson, Lorin W. dan David R. Karthwohl. (2013). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Terjemahan Agung Prihantoro. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Campbell, Neil A. et.al. (2011). Biologi Edisi Kesembilan Jilid-2. Jakarta: Erlangga Huda, Miftahul. (2013). Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Pustaka Pelajar : Yogyakarta. Imas, kurniasih dan Berlin, Sani. (2015). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran untuk Peningkatan Profesionalisasi Guru. Kata Pena
Meltzer, David E. (2002). “The Relationship Between Mathematics Preparation and Conceptual Learning in Physics: A possible “hidden variable” in diagnostic pretest score”. American Association of Physics Teachers. (Desember XII). Amerika. Muldayanti. 2013. Pembelajaran Biologi Model Stad Dan Tgt Ditinjau Dari Keingintahuan Dan Minat Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:http journal.unnes.ac.id/artikel_nju/jpii/2504 [11 Desember 2015]. Novitri Antika, Rindi. 2012. Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Take And Give Terhadap Hasil Belajar Siswa. [Online]. Tersedia:httpjurnal.fkipunila.ac.id/index.php/JBT/article/view/2076 [11 Desember 2015]. Rivai, Heri Bachtiar. 2009. Pengembangan Model Buku Ajar Fisika Dasar Berorientasi Bagi Mahasiswa Calon Guru Biologi. [Online]. Tersedia:https://heriefisika. wordpress.com/jurnal/.(21 februari 2015). Rusman. (2013). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Depok: Rajawali Press. Shoimin, Aris (2014) 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar –Ruzz Media. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. (2010). Cooperatif Learning. Nusa Media: Bandung Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja Rosdakarya : Bandung. Syah, Muhibbin. (2008). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.