UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STRATA-1 MEDAN
PENGARUH MODAL, POTENSI KEUNTUNGAN DAN FAKTOR EMOSIONAL TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PEDAGANG (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi) DRAFT SKRIPSI
OLEH :
ALVIN SYAHPUTRA RITONGA 050502238 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan 2009
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
ABSTRAK Alvin Syahputra Ritonga, 2009. Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan, dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah di Pasar Buah Berastagi), dibawah bimbingan Dra. Marhaini, MS, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi (Ketua Departemen Manajemen), Dra. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA (Penguji I), Dra. Magdalena L.L. Sibarani, MSi (Penguji II). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi dan variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel dengan metode sensus yaitu seluruh populasi dijadikan sebagai sampel penelitian yang berjumlah 38 responden. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri uji validitas dan reliabilitas, uji regresi linier berganda, uji-F, uji-t, dan uji determinan (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas yang terdiri dari modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) secara bersamasama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi yaitu potensi keuntungan (X2).
Kata Kunci : Modal, Potensi Keuntungan, Faktor Emosional, Keputusan Menjadi Pedagang
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat limpahan rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik skripsi dengan judul “Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan, dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah di Pasar Buah Berastagi)”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara, Medan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat kekurangan di dalam penyajiannya karena kemampuan yang masih terbatas. Untuk itu, peneliti dengan rendah hati akan menerima saran-saran dan petunjuk yang bersifat desktruktif yang bertujuan untuk lebih menyempurnakan skripsi ini. Penulis pada kesempatan ini ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Wali sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi penulis. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku dosen penguji I 6. Ibu Dra. Magdalena L.L. Sibarani, SE, MSi selaku dosen penguji II 7. Seluruh Dosen serta pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, khususnya Departemen Manajemen yang telah banyak membantu penulis dari awal hingga akhir penelitian ini dan juga selama aktif kuliah. 8. Kepada kedua orangtua tercinta, Ir. H. Lihas Ritonga, MS (ayah) dan Hj. Syarifah Lubis, SP (mama) yang telah memberikan kasih sayang dan cinta yang tulus kepada penulis serta semangat dan dukungan yang luar biasa bagi penulis. 9. Kepada Abangku, Ismail dan adik-adikku, Lydia dan Widya, terima kasih atas doa dan dukungannya selama ini, semoga jalinan kasih diantara kita akan tetap satu untuk selamanya. 10. Kepada Adinda Poppy Syehnora Nasution, terima kasih atas doa, dukungan, motivasi dan kesetiaannya mendampingi penulis selama penyusunan skripsi ini. 11. Kepada teman-teman seperjuangan Jery, Wira, Arip ‘gatonks’, Egol, Novry, Denson, DuoZul, Dika, Rizky, Welly, DuoReza, Rocky, Pai, Fly, Hadi, Bayu, Bonardo, Jaka, DuoLeo, Krisman, Yukhe, Novi, Ira, Rini, Irma, 12. Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Penulis mengucapkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Allah s.w.t karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Dengan segala kerendahan hati penulis mempersembahkan karya ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan peneliti selanjutnya.
Medan,
Desember 2009 Penulis,
Alvin Syahputra Ritonga
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI .......................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR GAMBAR ..............................................................................
i iv vi vii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... A. Latar Belakang Masalah .............................................................. B. Perumusan Masalah ..................................................................... C. Kerangka Konseptual................................................................... D. Hipotesis ..................................................................................... E. Tujuan dan Manfaat Penelitian..................................................... 1. Tujuan Penelitian .............................................................. 2. Manfaat Penelitian ........................................................... F Metode Penelitian ........................................................................ 1. Batasan Operasional......................................................... 2. Definisi Operasional Variabel .......................................... 3. Skala Pengukuran Variabel .............................................. 4. Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................ 5. Populasi dan Sampel ........................................................ 6. Jenis dan Sumber Data ..................................................... 7. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 8. Uji Validitas dan Reliabilitas............................................ 9. Uji Asumsi Klasik ........................................................... 10. Metode Analisis Data .......................................................
1 1 5 5 6 6 6 6 7 7 7 9 9 9 10 10 11 12 13
BAB II URAIAN TEORITIS ................................................................ A. Penelitian Terdahulu .................................................................. B. Wirausaha ................................................................................. C. Pemasaran ................................................................................. D. Modal ........................................................................................ F. Potensi Keuntungan ................................................................... G. Faktor Emosional ....................................................................... H. Pengambilan Keputusan .............................................................
18 18 19 21 25 28 30 32
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................ A. Sejarah Singkat Perusahaan ....................................................... B. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................. C. Prosedur Perijinan Pasar Buah Berastagi ................................... 1. Prosedur Kepemilikan Stand/Kios ......................................... 2. Pelaksanaan Kebersihan ........................................................
36 36 37 38 38 40
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
D. Gambaran Umum Pedagang Buah Pasar Buah Berastagi ...........
40
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................... A. Uji Validitas Dan Reliabilitas .................................................... 1. Uji Validitas ......................................................................... 2. Uji Reliabilitas ..................................................................... B. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 1. Uji Normalitas ...................................................................... 2. Uji Heteroskedastisitas ......................................................... 3. Uji Autokorelasi ................................................................... 4. Uji Multikolinearitas ............................................................ C. Analisis Data ............................................................................. 1. Analisis Deskriptif Responden .............................................. 2. Analisis Deskriptif Variabel ................................................. D. Analisis Kuantitatif ................................................................... 1. Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 2. Pengujian Hipotesis .............................................................
43 43 42 46 47 47 49 51 53 53 53 56 61 61 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. A. Kesimpulan ............................................................................... B. Saran .........................................................................................
69 69 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
DAFTAR TABEL
Tabel Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 3.1. Tabel 4.1. Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4. Tabel 4.5. Tabel 4.6. Tabel 4.7. Tabel 4.8. Tabel 4.9. Tabel 4.10. Tabel 4.11. Tabel 4.12. Tabel 4.13. Tabel 4.14. Tabel 4.15. Tabel 4.16. Tabel 4.17. Tabel 4.18. Tabel 4.19. Tabel 4.20. Tabel 4.21. Tabel 4.22.
Halaman Definisi Operasionalisasi Variabel ........................................ 8 Keputusan Autokorelasi ....................................................... 13 Data Pribadi Pedagang Buah Pasar Buah Berastagi ............. 41 Item-Total Statistics Ke-1 .................................................... 44 Item-Total Statistics Ke-2 .................................................... 45 Uji Validitas ........................................................................ 46 Uji Reliabilitas ..................................................................... 47 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .............................. 49 Uji Glejser ........................................................................... 51 Keputusan Autokorelasi ....................................................... 52 Uji Durbin-Watson .............................................................. 52 Uji Nilai Tolerance dan VIF ................................................ 53 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 54 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .......................... 54 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............... 55 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ....................... 55 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha ............. 56 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Modal .... 57 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Potensi Keuntungan ............................................................. 58 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Emosional ............................................................................ 59 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan ............................................................................ 60 Analisis Regresi Linier Berganda ......................................... 61 Hasil Uji-F ........................................................................... 64 Hasil Uji-t ............................................................................ 66 Pengujian Koefisien Determinasi ......................................... 68
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman Gambar 1.1. Kerangka Konseptual............................................................ 6 Gambar 3.1. Struktur Organisasi UPTD Pasar Berastagi .......................... 37 Gambar 4.1. Histogram Uji Normalitas .................................................... 48 Gambar 4.2. Plot Uji Normalitas .............................................................. 48 Gambar 4.3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas ....................................... 50
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Kota Berastagi merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terdapat di Kabupaten Karo. selain sebagai daerah tujuan wisata, Kota Berastagi bersama dengan Kabanjahe juga merupakan penghasil produk holtikultura seperti sayursayuran, buah-buahan, dan bunga yang potensial di Kabupaten Karo, Aktivitas perdagangan produk tersebut sehari-hari dapat dilihat di Pasar Buah Berastagi dan di Pajak Tiga Rengit. Selain itu, sarana pendukung perdagangan termasuk ekspor sayuran juga banyak terdapat di sana, seperti pasar induk, pasar bibit tanaman, dan pergudangan (www.agrina-online.com). Pasar Buah Berastagi merupakan salah satu lokasi wisata belanja yang terdapat di kota Berastagi. Pasar ini menjual beragam produk lokal khas Berastagi seperti souvenir, buah-buahan, sayur-sayuran, tanaman hias dan lain sebagainya. Selain itu, interaksi sosial masih sangat kental terjadi di Pasar Buah Berastagi ini, hal ini dapat terlihat dari mekanisme transaksinya yang menggunakan metode tawar-menawar. Para pedagang dan pembeli juga dapat secara langsung berkomunikasi baik mengenai barang yang diperdagangkan maupun budaya masing-masing. Di pasar ini juga telah berkumpul dan saling berinteraksi para pedagang yang memiliki beragam latar belakang suku dan ras, seperti Batak, Padang, Aceh, Jawa dan lain sebagainya.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Para pedagang terutama yang menjual buah-buahan selain menawarkan produk buah yang beragam juga memberikan harga yang relatif murah terhadap produk buah yang dijual oleh para pedagang. Selain produk yang beragam dengan harga yang murah, pasar buah ini juga cukup dikenal oleh para wisatawan sebagai salah satu lokasi belanja buah-buahan khas berastagi. Hal ini membuat pasar buah ini sering dipadati oleh para wisatawan terutama pada hari libur maupun akhir pekan. Animo wisatawan yang cukup tinggi untuk berbelanja di pasar ini membuat pemda Karo berupaya untuk lebih
mengembangkan Pasar Buah
Berastagi agar menjadi pusat perbelanjaan yang layak dan tetap diminati banyak konsumen. sehingga pada tahun 2007, Pemkab Karo merenovasi pasar tersebut mengingat kondisinya saat itu sudah sangat memprihatinkan baik sarana maupun prasarananya. Renovasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan para pedagang, meningkatkan pelayanan kepada wisatawan serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian Kabupaten Karo (www.karokab.go.id). Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kondisi Pasar Buah Berastagi saat ini sudah lebih baik dan lebih bersih dibandingkan kondisi sebelumnya. Hal ini terlihat dari tata letak kios atau stand yang sudah tertata rapi, jalan seputar kios yang tidak becek, kondisi lingkungan yang tidak kotor, maupun lokasi parkirnya yang telah disediakan. Hal ini tentu akan menambah kenyamanan baik bagi para pedagang untuk beraktivitas maupun para wisatawan yang berbelanja ke pasar ini.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Kondisi pasar buah saat ini membuat animo para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berbelanja ke pasar ini terutama pada akhir pekan maupun hari libur juga cenderung meningkat. Meningkatnya animo para wisatawan ini juga dikarenakan lokasi pasar buah ini yang memang cukup strategis yakni berada di jantung kota sehingga lebih memberi kemudahan bagi para pengunjung untuk berbelanja di pasar ini. Peluang yang semakin potensial ini oleh masyarakat sekitar dimanfaatkan untuk berdagang di pasar ini. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari pihak UPTD Pasar Berastagi, jumlah stand/kios di Pasar Buah Berastagi sebanyak 238 stand/kios telah ditempati oleh para pedagang. Hal ini memperlihatkan tingginya minat masyarakat untuk berwirausaha di pasar buah ini. Pasar yang telah dipadati oleh para pedagang serta letak stand pedagang yang berdekatan satu sama lain membuat persaingan yang cukup tinggi antar pedagang terutama yang berdagang buah-buahan. Untuk mengatasi persaingan tersebut, para pedagang bersaing melalui produk, harga maupun pelayanan yang dapat mereka berikan ke konsumen. Persaingan ini juga menuntut para pedagang buah untuk lebih piawai lagi dalam menata dagangannya secara menarik agar lebih mendapatkan perhatian dari konsumen. Minat masyarakat untuk berwirausaha ini juga erat kaitannya dengan masalah ketenagakerjaan yang paling menonjol saat ini yaitu masalah pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Februari 2008, jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,43 juta orang. Tingginya angka pengangguran tersebut disebabkan oleh jumlah lapangan kerja yang terbatas yang Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja yang ada saat ini. Oleh karena itu, menjadi seorang
wirausaha merupakan salah satu alternatif terbaik untuk
mengatasi permasalahan tersebut. Dengan mengembangkan dan memupuk jiwa kewirausahaan dalam diri masyarakat, masyarakat tidak lagi bergantung pada lapangan kerja yang ada saat ini, tetapi mampu menciptakan lapangan kerja sendiri (www.ganto.web.id). Tingginya minat masyarakat untuk memulai usaha kecil saat ini selain dikarenakan dapat menambah pendapatan, modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha kecil juga tidak terlalu besar, tenaga kerja yang dibutuhkan tidak terlalu banyak, dan keuntungan yang diperoleh merupakan milik sendiri (www.sucipto.web.id). Seorang wirausaha dalam mengambil keputusan memulai usaha kecil perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan yang diambilnya. Faktor-faktor tersebut menurut Queen,dkk (dalam Anoraga, 2002:244) antara lain inovatif, berani mengambil risiko dan proaktif. Namun faktor yang paling dominan mencakup modal, peluang, pendidikan, emosional dan pengalaman (Anoraga, 2002:243). Peneliti memilih tempat penelitian di Pasar Buah Berastagi selain dikarenakan pasar tersebut merupakan salah satu lokasi wisata yang diandalkan di Kota Berastagi, tingginya animo masyarakat sekitar untuk berwirausaha serta kondisi pasar ini yang telah mengalami renovasi tersebut membuat peneliti tertarik memilih lokasi ini.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan, dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah di Pasar Buah Berastagi)”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah modal, potensi keuntungan dan faktor emosional berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi?”
C. Kerangka Konseptual Menurut Nasution (2005:32), Keputusan merupakan suatu hasil penilaian dan hasil pemilihan alternatif-alternatif. Kemampuan membuat keputusan yang tepat merupakan salah satu unsur pokok kewirausahaan. Olek rena itu, wirausahawan harus pandai dan cepat dalam mengambil keputusan. Keputusan-keputusan mengenai masalah-masalah yang konkret tidak begitu sulit untuk diambil. Pertimbangan yang diadakan berkisar pada masalah bertindak atau tidak bertindak dengan mempertimbangkan untung ruginya. Keputusan yang benar dan efektif dilandasi oleh keinginan, selera, dan sifat wirausaha. Kepribadian dan sikap wirausaha dalam melaksanakan sebuah keputusan dapat mempengaruhi hasil bisnisnya. Oleh sebab itu, setelah keputusan siap dibuat, serta risiko untung ruginya sudah dipertimbangkan maka tindakan
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
wirausaha adalah membangkitkan keberanian untuk memutuskan suatu tujuan. (Nugroho, 2009:10) Berdasarkan uraian sebelumnya, terdapat empat variabel yang dianggap penulis paling mempengaruhi keputusan seseorang untuk berwirausaha yang dapat digambarkan sebagai berikut : Modal (X1)
Keputusan
Potensi Keuntungan (X2)
Berwirausaha (Y)
Faktor Emosional (X3) Gambar 1.1. Sumber
: Kerangka Konseptual : Anoraga (2002), diolah
D. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional berpengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi.”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh modal, potensi keuntungan dan faktor emosional terhadap pengambilan keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: a.
Bagi pelaku usaha, diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pedagang agar dapat meningkatkan pendapatan serta mengembangkan usaha mereka.
b.
Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi dan informasi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
c.
Bagi penulis, penelitian ini memberikan kesempatan bagi peneliti dalam menerapkan teori yang telah diperoleh serta menambah wawasan peneliti dalam membuat
keputusan untuk
menjadi
wirausahawan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Batasan operasional dalam penelitian ini adalah : a.
Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah Modal (X1), Potensi Keuntungan (X2), dan Faktor Emosional (X3).
b.
Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi (Y).
2. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat empat variabel yang akan diteliti, yaitu: a.
Variabel Modal (X1)
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Didefinisikan sebagai modal yang digunakan wirausahawan untuk memulai usaha dan untuk perkembangan berjalannya usaha. b. Variabel Potensi Keuntungan (X2) Didefinisikan sebagai potensi usaha bagi wirausahawan yang dapat memberikan keuntungan bagi wirausahawan tersebut. c.
Variabel Faktor Emosional (X3) Didefinisikan sebagai tindakan pribadi seseorang yang mampu mempengaruhi emosinya dalam mengambil keputusan memulai usaha.
d. Variabel Keputusan Menjadi Pedagang (Y) Didefinisikan sebagai keputusan atau tindakan orang-orang yang bergabung sebagai pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Tabel 1.1. Definisi Operasional Variabel VARIABEL Modal (X1)
Potensi Keuntungan (X2)
Faktor Emosional (X3)
Keputusan Menjadi Pedagang
DEFINISI Didefinisikan sebagai modal yang digunakan wirausahawan untuk memulai usaha dan untuk perkembangan berjalannya usaha. Didefinisikan sebagai potensi usaha bagi wirausahawan yang dapat memberikan keuntungan bagi wirausahawan tersebut.
1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5.
Didefinisikan sebagai tindakan pribadi seseorang yang mampu mempengaruhi emosinya dalam pengambilan keputusan.
1. 2. 3. 4. 5.
keputusan atau tindakan orangorang yang bergabung sebagai
1. 2.
INDIKATOR Ide sendiri Kejujuran Berani menghadapi risiko sumber modal usaha Perolehan modal usaha Lokasi yang strategis Retribusi yang murah Jaminan keamanan Izin usaha Kemudahan memperoleh produk Keinginan untuk sukses Usaha sampingan Usaha turun-temurun keluarga Informasi dari teman Tidak mempunyai pekerjaan lain. Mencari nafkah Dihormati orang lain
SKALA
Likert
Likert
Likert
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
(Y)
pedagang.
3. 4. 5.
Membuka lapangan sendiri Hidup mandiri Bertemu orang banyak
kerja
Likert
Sumber : Anoraga (2002), Machfoedz (2005), Suryana (2006), diolah
3. Skala Pengukuran Variabel Kuesioner disusun oleh peneliti terdiri atas pernyataan dengan menggunakan skala Likert. Skala ini menggunakan rentang 1-4, karena dengan melakukan penghilangan nilai tengah (netral atau ragu-ragu), maka skala pengukuran akan lebih simetrikal, yaitu jenjang ke arah positif sama banyak dengan jenjang ke arah negatif. Selain itu, penghilangan nilai tengah juga ditujukan untuk menghindari kategori jawaban netral yang cenderung akan dipilih responden sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2005:34). Berikut ini adalah keempat alternatif jawaban tersebut: Sangat Tidak Setuju (STS)
= 1
Tidak Setuju (TS)
= 2
Setuju (S)
= 3
Sangat Setuju (SS)
= 4
4. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di Pasar Buah Berastagi. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November hingga Desember 2009. 5. Populasi dan Sampel a. Populasi
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang buah di Pasar Buah Berastagi yang berjumlah 38 orang. b. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005:73). Adapun jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 38 orang dengan memakai sistem sensus yang berarti seluruh populasi pedagang buah dijadikan sebagai responden. 6. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua jenis data yakni : a. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner serta wawancara kepada responden. b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka, dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal ilmiah, serta internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian dapat lebih terstruktur. b. Wawancara Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Merupakan suatu jenis pengumpulan data melalui wawancara atau mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.
c. Studi dokumentasi Peneliti mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, majalah, tabloid, dan internet yang berkaitan dengan penelitian. 8. Uji Validitas dan Reliabilitas Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut : a.
Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid
b.
Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu
alat pengukur dapat dipercaya dan dapat dihandalkan. (Ginting, dkk, 2008:176). Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 (Ghozali dalam Ginting dkk, 2008:179) atau nilai Cronbach Alpha > 0.80 (Kuncoro dalam ginting, dkk, 2008:179).
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pengujian ini akan dilakukan terhadap pedagang buah sebanyak 30 orang di Pasar Pringgan dengan menggunakan program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) versi 15.0 for windows.
9. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraan yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi yang terdiri atas: a.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting, dkk, 2008:62)
b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitias diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara stastistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas c.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1) dalam model regresi linier. Model deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode DurbinWatson. Tabel 1.2 Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No Decision
dl ≤ d ≤du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No Decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif tau negatif Tidak ditolak
Du < d < 4-du
Sumber: Ginting, dkk (2008:86) d. Uji Multikolinearitas Variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
dipakai adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting, dkk, 2008:104). 10. Metode Analisis Data a.
Analisis Deskriptif Metode ini merupakan metode analisis data di mana peneliti
mengumpulkan,
mengklasifikasikan,
menganalisis
dan
menginterpretasikan data sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti. b. Analisis Kuantitatif Metode ini merupakan metode analisis data yang digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk angka. Dalam metode ini peneliti menggunakan metode regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar pengaruh modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Adapun model persamaan regresi linier berganda yang digunakan yaitu : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan : Y
=
Keputusan menjadi pedagang
X1
=
Modal
X2
=
Potensi keuntungan
X3
=
Faktor emosional
b1..4 =
Koefisien regresi
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
e
=
Standard error
a
=
Konstanta
Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu SPSS 15,0 for windows. c.
Pengujian Hipotesis 1) Uji Signifikan Simultan (Uji-F) Uji-F pada dasarnya menunjukkan semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak. Hipotesis yang dirumuskan adalah sebagai berikut : Ho :b1 = b2 = b3 = b4 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1,X2, dan X3) terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi (Y). H0 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (X1,X2, dan X3) terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi (Y) Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 2) Uji Signifikan Parsial (Uji- t)
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu, disamping uji-F, dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial. Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat kesalahannya (α). Jika probabilitas variabel bebas lebih besar dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut berpengaruh terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut : H0 : β1 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang. H0 : β1 ≠ 0, Artinya terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap keputusan menjadi pedagang. Kriteria pengambilan keputusan : H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5 % H0 ditolak jika thitung > ttabel pada α = 5 % 3) Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pengujian Koefisien Determinasi digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dari persamaan dengan model persamaan tersebut akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel keputusan menjadi pedagang yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk variabel modal, potensi keuntungan dan faktor emosional, sehingga dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan pengaruhnya terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. R2 jika semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) adalah besar terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. R2 jika semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu berupa modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) terhadap variabel terikat (Y) yakni keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi semakin kecil.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Fajrinur (2007) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU)” bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktorfaktor yang mendorong wirausaha memulai usaha kecil pada Pajak USU dan faktor mana yang paling dominan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif melalui analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel peluang dan variabel emosional serta pengaruh yang negatif dan tidak signifikan untuk variabel modal, pendidikan, dan pengalaman terhadap memulai usaha kecil pada Pajak USU. Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2005 dengan judul “Pengaruh Produk, Harga, Potensi Keuntungan, dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang di Pasar USU” bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari produk, harga, potensi keuntungan, dan faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang di Pasar USU. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif melalui analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk, harga , potensi keuntungan, dan faktor emosional secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi pedagang di Pasar USU, sedangkan variabel potensi
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
keuntungan (X3) menjadi variabel yang paling dominan terhadap keputusan menjadi pedagang di Pasar USU.
B. Wirausaha Menurut Holt (Riyanti, 2003:21), Entrepreneur berasal dari kata kerja Enterprende. Wirausaha merupakan gabungan kata “wira” (gagah berani, perkasa) dan “usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani/ perkasa dalam usaha. Menurut Zimmerer (2008:4), seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan. Adam Smith (dalam Riyanti, 2003:23) melihat wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Sementara di dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (dalam Riyanti, 2003:24) mengartikan wirausaha sebagai orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya. Menurut beberapa konsep yang dikemukakan di atas, dalam Suryana (2006:18) terdapat 6 hakekat penting kewirausahaan, yaitu :
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994). 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Drucker, 1959). 3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam
memecahkan
persoalan
dan
menemukan
peluang
untuk
memperbaiki kehidupan/usaha (Zimmerer, 1996). 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro (1997). 5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan sesuatu yang berbeda yang dapat memberikan manfaat serta nilai lebih. 6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen. Berdasarkan keenam konsep di atas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumberdaya, proses dan perjuangan untuk Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
menciptakan nilai tambah dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.
C. Pemasaran 1. Definisi Pemasaran Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (dalam Kotler, 2007:6), pemasaran merupakan satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Lamb, dkk(2001:6) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses perencanaan dan menjalankan konsep harga, promosi dan distribusi, sejumlah ide, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu memuaskan tujuan individu dan organisasi. Menurut Branson dan Norvell (dalam Hidayat, 2001:3), pemasaran merupakan proses memenuhi kebutuhan manusia dengan menghadirkan produk kepada mereka dalam bentuk yang cocok serta pada tempat dan waktu yang tepat. Menurut Suryana (2006:135), pemasaran merupakan kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe), menghasilkan barang atau jasa (product), menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal konsumen (promotion), dan mendistribusikan produk ke tempat konsumen (place). Sedangkan menurut Machfoedz (2005:85), pemasaran mencakup berbagai aktivitas yang ditujukan pada rangkaian berbagai jenis barang, jasa, dan ide. Aktivitas ini meliputi pengembangan, Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
penetapan harga, promosi, dan distribusi untuk memenuhi kebutuhan barang jasa oleh konsumen maupun industri pengguna. Berdasarkan beberapa konsep di atas, maka pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Suryana (2006:155) menjelaskan bahwa terdapat beberapa kegiatan dalam lingkup pemasaran yaitu : 1. Pembelian, yaitu memberi barang yang akan kita jual kembali. Dalam kegiatan ini kita harus mencari pemasok misalnya agen, produsen atau pedagang besar. 2. Penyimpanan (penggudangan), simpan barang-barang tersebut sebaik mungkin, jangan sampai berubah bentuk, sifat, warna, ukuran, dan standar kualitasnya. 3. Sortir dan pengemasan, yaitu dilakukan dalam bentuk dan warna yang menarik, aman dari perubahan bentuk, warna, sifat, dan standar kualitas. 4. Penjualan. Penjualan berarti menyajikan barang agar konsumen menjadi tertarik dan melakukan pembelian. Penjualan dapat dilakukan dengan cara : (1) Langsung mendatangi konsumen, (2) Menunggu
kedatangan
konsumen, (3) Melayani pesanan, dan (4) kontrak produksi. Agar pembeli tertarik dan membeli, usahakan pelayanan penjualan sebaik mungkin, misalnya : Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
a.
Mengelompokkan barang-barang apa saja yang tahan lama dan cepat using/ rusak. Letakkan barang-barang yang sering diminta oleh konsumen pada tempat yang paling mudah dijangkau.
b.
Memberikan
kepastian
harga
supaya
konsumen
dapat
membandingkannya dengan harga pesaing. c.
Melayani konsumen dengan cepat dan penuh keramahan.
2. Produk Agribisnis Dan Pemasarannya Menurut Downey dan Erickson (dalam Hidayat, 2001:3), produk agribisnis merupakan produk-produk yang dihasilkan dari sektor agribisnis yang meliputi sektor pemasok input pertanian dan sektor budidaya pertanian. Produk yang dihasilkan dari sektor pemasok input pertanian seperti pupuk, bahan baku pestisida, mesin pertanian dan sebagainya. Sektor budidaya pertanian menghasilkan komoditas primer pertanian, seperti bahan pangan, daging, holtikultura (sayur,buah-buahan, dan tanaman hias), dan lain sebagainya. Pemasaran agribisnis menurut Kohls dan Downey (dalam Kusnadi, 2009:24) merupakan keragaan dari semua aktivitas bisnis dalam aliran produk dan jasa di mulai dari tingkat produksi pertanian sampai tingkat konsumen akhir. Pemasaran agribisnis tersebut secara parsial terdiri atas pemasaran input dan alat-alat pertanian, pemasaran produk pertanian dan agroindustri, serta pemasaran jasa-jasa pendukung agribisnis. Pemasaran agribisnis dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk, yaitu : Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
a. Pemasaran
agribisnis
sebagai
ilmu,
yaitu
merupakan
kumpulan
pengetahuan dan pengalaman praktis di bidang pemasaran agribisnis yang disusun secara sistematis dan dapat diterima sebagai kebenaran yang sifatnya universal. Dengan demikian, pemasaran agribisnis menjadi salah satu bidang ilmu yang dapat diajarkan. b. Pemasaran agribisnis sebagai seni, yaitu merupakan suatu seni mendorong aplikasi praktis dari teori-teori dan konsep-konsep pemasaran agribisnis, serta timbulnya dorongan untuk melakukan penyesuaian berdasarkan hasil intuisi, rasa, keyakinan, dan kreativitas dalam seluruh rangkaian kegiatan dalam pemasaran agribisnis. Hidayat (2001:3) menjelaskan bahwa pada umumnya pemasaran agribisnis memiliki delapan fungsi dasar, yakni : 1. Pengumpulan bahan mentah (komoditas primer), biasanaya dilakukan oleh pedagang pengumpul atau disebut tengkulak. 2. Pembuatan kelas mutu atau grading bahan mentah. 3. Penyimpanan bahan mentah, termasuk di dalamnya pembersihan dan pengeringan komoditas primer. 4. Pengolahan bahan mentah menjadi produk akhir. 5. Pengemasan produk olahan (barang jadi). 6. Penyimpanan produk olahan. 7. Pendistribusian produk olahan ke pedagang besar, pengecer, dan konsumen. 8. Pengangkutan produk olahan dan komoditas primer. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Menurut Kusnadi (2009:49), terdapat beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pemasaran produk agribisnis, yaitu : 1. Mutu hasil; 2. Fluktuasi harga; 3. Infrastruktur pemasaran; 4. Inefisiensi usaha; 5. Jaringan dan informasi pasar yang lemah; dan 6. Kualitas sumber daya manusia pemasaran yang masih terbatas. Sedangkan peluang dalam pemasaran produk agribisnis antara lain: 1. Posisi geografis dan demografi yang strategis; 2. Keanekaragaman komoditas.
D. Modal Modal merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam berbagai aktivitas yang dilakukan, karena modal dapat membiayai semua kegiatan operasional dalam usaha, seperti : untuk pengadaan bahan baku, membayar upah tenaga kerja, pemasaran, produksi dan lain sebagainya. Modal usaha merupakan modal yang digunakan untuk memulai atau menjalankan suatu usaha. Zimmerer,dkk (2008:49) menjelaskan bahwa langkah pertama dalam mengelola sumber daya keuangan secara efektif adalah dengan memiliki modal awal yang cukup. Terlalu banyak wirausahawan yang memulai bisnis dengan modal yang terlalu kecil. Sedikitnya modal yang dimiliki tidak sebanding dengan biaya yang
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
diperlukan dalam menjalankan perusahaan yang hampir selalu lebih besar dari yang diperkirakan. Machfoedz (2005:153) menjelaskan bahwa suatu perusahaan wirausaha pada umumnya bermula dari sebuah usaha kecil dengan modal dana pribadi. Ketika usaha berkembang, seorang wirausahawan kemudian mencari akses untuk mendapatkan modal yang lebih besar dengan cara meminta bantuan kepada keluarga dan teman. Seorang wirausahawan yang berhasil mengembangkan usaha akan mencari lebih banyak saluran untuk modal, seperti berhubungan dengan bank dan investor perorangan di luar perusahaan. wirausahawan yang berpandangan prospektif memanfaatkan tiga sumber pendanaan awal : (1) tabungan pribadi, (2) teman dan keluarga, dan (3) investor perorangan. Hutagalung, dkk (2008:77) menjelaskan terdapat tiga tahapan yang akan dilewati oleh setiap usaha dalam hal pendanaan usahanya, yaitu : 1. Tahap memulai Sumber keuangan pada tahap ini yang paling mudah dan juga diutamakan dari uang sendiri. Gali sumber keuangan, seperti tabungan, deposito, atau bahkan menggunakan credit card. Baru ketika ternyata dana itu masih kurang, kita dapat mengajak rekan atau keluarga. 2. Tahapan berkembang Umumnya pinjaman bank baru digunakan saat bisnis memasuki tahap perkembangan dan tahap matang. 3. Tahap matang Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Sumber lain adalah dari perusahaan modal ventura, seperti Sumut Ventura, atau perusahaan pembiayaan atau investor lainnya. Menurut Suryana (2006:5), modal dalam kewirausahaan tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral, dan modal mental yang dilandasi agama. Secara garis besar, modal kewirausahaan dapat dibagi ke dalam empat jenis, yaitu modal intelektual, modal sosial dan moral, modal mental, serta modal material. 1. Modal Intelektual Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, ketrampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya. 2. Modal Sosial dan Moral Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra. seorang wirausaha yang baik biasanya memiliki etika berwirausaha seperti : kejujuran, memiliki integritas, menepati janji, kesetiaan, kewajaran, suka membantu orang lain, menghormati orang lain, warga negara yang baik dan taat hukum, mengejar keunggulan, dan bertanggung jawab. Dalam konteks ekonomi dan sosial, kejujuran, integritas, dan ketepatan janji merupakan modal sosial yang dapat menumbuhkan kepercayaan dari waktu ke waktu. 3. Modal Mental Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan. 4. Modal Material Modal material adalah modal dalam bentuk uang dan barang. modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal di atas.
E. Potensi Keuntungan Pada manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi pergeseran strategi yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam perusahaan (stakeholder), yaitu individu atau kelompok yang memiliki kepentingan dalam kegiatan perusahaan. Akan tetapi, konsep laba tidak bisa dikesampingkan dan merupakan alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik keuntungan. Laba perusahaan merupakan cermin dari kinerja manajemen strategis yang berhasil memuaskan pemilik kepentingan. Menurut Widjaja (dalam Suryana, 2006:168), laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran keberhasilan. Dikatakan sangat penting, karena apabila tidak memperoleh laba, maka perusahaan tidak dapat memberikan manfaat bagi para pemilik kepentingannya. Ini berarti perusahaan tidak dapat memberikan kenaikan gaji, tidak bisa memperluas usaha, dan tidak bisa membayar pajak. Tujuan utama perusahaan swasta adalah keuntungan. Perusahaan negara dan organisasi nirlaba bertujuan mempertahankan dan menarik cukup dana untuk Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
melakukan pekerjaannya. Kuncinya adalah jangan mengarah kepada keuntungan tetapi mencapai keuntungan dengan melakukan pekerjaan sebaik mungkin. Dalam hal ini, maka perusahaan perlu menganalisis lingkungan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Perusahaan harus mengamati kekuatan lingkungan makro (demografis, ekonomi, teknologi, politik/hukum dan sosial/budaya) dan pelaku lingkungan mikro utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi, dan pemasok) yang mempengaruhi perolehan laba di pasar. Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah melihat peluang dan ancaman serta kelebihan dan kelemahan dari perusahaan tersebut. Peluang pemasaran merupakan suatu kebutuhan di mana perusahaan dapat bergerak dengan memperoleh laba. Sedangkan ancaman lingkungan adalah tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan mengurangi penjualan dan laba bila tidak dilakukan gerakan defensif. Dengan menggambarkan ancaman dan peluang utama yang dihadapi perusahaan maka akan terlihat apakah perusahaan tersebut memiliki ukuran bisnis yang ideal atau tidak. (Kotler, 2001:102) Setiap perusahaan perlu menganalisis kekuatan dan kelemahannya secara periodik selain mengetahui peluang dan ancaman yang muncul di dalam lingkungan, hal ini diperlukan untuk melihat sejauh mana perusahaan tersebut mampu bersaing dengan para pesaingnya. Potensi keuntungan masa depan setiap usaha harus dihitung secara cermat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
kesesuaian perusahaan, tidak cukup untuk menggunakan penjualan atau keuntungan hari ini sebagai panduan. Menurut Mahoney dan Pandian (dalam Suryana, 2006:124), agar perusahaan meraih keuntungan secara terus-menerus, yaitu meraih semua pesaing di industri yang bersangkutan, maka perusahaan harus mengutamakan kapabilitas internal yang superior, yang tidak transparan, sukar ditiru, atau dialihkan oleh pesaing dan memberi daya saing jangka panjang yang kuat dan melebihi tuntutan masa kini di pasar dan dalam situasi eksternal yang bergejolak, serta mampu bertahan menghadapi resesi. Sumber daya perusahaan yang bisa dikembangkan secara khusus adalah
tanah,
teknologi,
tenaga
kerja
(kapabilitas dan
pengetahuannya), modal, dan kebiasaan rutin.
F. Faktor Emosional Anoraga (2002:243) mendefinisikan faktor emosional sebagai suatu keadaan yang mampu mempengaruhi tindakan seseorang untuk melakukan suatu rencanan yang dikehendakinya. Tindakan emosional itu juga merupakan dorongan pribadi seseorang untuk melakukan suatu kegiatan. Dengan dorongan emosi maka orang dapat bertindak sesuai keinginannya. Pada jiwa wirausaha terdapat faktor emosi yang berupa naluri bisnis seseorang. Dalam dunia bisnis selain kemampuan rasional untuk mengatur strategi dan mengambil keputusan juga diperlukan naluri bisnis yang baik. Naluri bisnis tersebut merupakan keyakinan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengambil keputusan atas permasalahan berupa peluang dalam usaha. Kekuatan keyakinan Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
atas keputusan usaha biasanya mempengaruhi motivasi wirausaha dan lingkungan kerjanya untuk mencapai sukses. Emosi seorang wirausaha juga didorong oleh semangat berwirausaha. Menurut
Hartono
(2006:3),
timbulnya
semangat
pada
diri
seseorang
dimungkinkan karena adanya faktor dari dalam diri seseorang yang merupakan dorongan jiwa untuk melakukan kegiatan dan faktor dari luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi untuk melakukan kegiatan. Terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk menjadi seorang wirausaha karena banyak terkait dengan kesiapan emosi dan mental seseorang. Menurut Goleman (dalam Handoko, 2008:6), dimensi tersebut disebut kecerdasan emosional (emotional intelligence). Kecerdasan emosional seseorang adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi, menjaga keselarasan emosi dan pengungkapannya melalui ketrampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan ketrampilan sosial. Koordinasi suasana adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang mampu menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial dan lingkungannya. Faktor lain selain faktor emosional yang berpengaruh terhadap semangat seorang untuk berwirausaha yaitu adanya dukungan sosial. Dukungan sosial diharapkan mampu menunjang seseorang melalui tindakan yang bersifat membantu dengan melibatkan emosi, permberian informasi, bantuan materi dan Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
penilaian positif pada individu atau usaha yang dilakukannya. Dukungan sosial inilah nantinya yang diharapkan membantu individu memiliki motivasi wirausaha yang tinggi, bekerja secara optimal dan penuh semangat. Dukungan sosial bisa didapatkan dari berbagai sumber. Menurut Fusiler (dalam Handoko, 2008:7) dukungan sosial bersumber antara lain : orang tua, saudara kandung, anak-anak, kerabat, pasangan hidup, sahabat, rekan kerja, atau juga dari tetangga.
G. Pengambilan Keputusan 1. Definisi Pengambilan Keputusan Menurut Davis (dalam Syamsi, 2000:3), keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas. Hal itu berkaitan dengan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai ‘apa yang harus dilakukan’ dan seterusnya mengenai unsur-unsur perencanaan. Dapat juga dikatakan bahwa keputusan itu sesungguhnya merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu di antara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Menurut Nugroho (2009:2), semakin berpengalaman seorang wirausaha maka akan semakin besar kepercayaan diri dan semakin berorientasi pada tindakan-tindakan. Oleh karena itu, wirausaha harus melihat penetapan pengambilan keputusan dengan melihat setiap aspek dari personal dan memahami secara keseluruhannya. Pengalaman masa lalu dan intuisi merupakan bagian penting dalam pengambilan keputusan wirausaha. Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis tergantung Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
pada
kemampuan
membuat
keputusan
yang
meningkatkan
kemampulabaan bisnisnya pada masa yang akan datang. Keputusan seseorang untuk berwirausaha juga erat kaitannya dengan faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi wirausaha, yaitu (Suryana, 2006:55) : a. Keuangan, untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan, dan sebagai jaminan stabilitas keuangan. b. Sosial, untuk memperoleh gengsi/status, agar dapat dikenal dan dihormati, menjadi contoh bagi orang agar dapat ditiru orang lain, dan agar dapat bertemu orang banyak. c. Pelayanan, untuk membuka lapangan pekerjaan, menatar, dan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. d. Pemenuhan diri, untuk menjadi atasan/mandiri, mencapai sesuatu yang diinginkan, menghindari ketergantungan pada orang lain, menjadi lebih produktif, dan menggunakan kemampuan pribadi. Pengambilan keputusan dalam kehidupan bisnis merupakan hal yang tidak mudah. Setiap alternatif di dalam faktor pembuatan keputusan yang ditujukan agar semua pihak merasa puas tentu memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Namun
demikian,
seorang
wirausaha
yang
berpengalaman harus memiliki keberanian dalam membuat keputusan dan mengambil suatu keputusan yang tepat, cermat, dan cepat.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Nugroho (2009 : 9) menerangkan bahwa keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, karena terdapat manfaat untuk : a. Merangsang daya imajinasi untuk mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. b. Memperkaya alternatif-alternatif untuk melahirkan keputusan yang lebih baik. c. Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil. 4. Pendekatan Pengambilan Keputusan Pengambil keputusan dapat membuat keputusan berwirausaha dengan menggunakan satu atau beberapa pertimbangan sebagai berikut : a. Intuisi Pembuatan keputusan berdasarkan intuisi adalah pembuatan keputusan berdasarkan penggunaan perasaan orang yang membuat keputusan tersebut. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan, latihan-latihan maupun pengalamannya. Adapun keuntungan pembuatan keputusan berdasarkan intuisi adalah : 1. Keputusan dapat diubah dengan cepat. 2. Diutamakan yang lebih penting. 3. Dipergunakan kemampuan cara membuatnya. b. Fakta
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pembuatan keputusan berdasarkan fakta merupakan pembuatan keputusan yang paling baik dan cukup meyakinkan, sehingga orangorang yang merasakan akibat dari keputusan tersebut tidak bisa membantah keputusan-keputusan yang diambil. adapun fakta-fakta tersebut : 1. Perlu diusahakan sebaik-baiknya. 2. Perlu diselidiki dengan teliti. 3. Perlu diklasifikasikan dengan tepat. 4. Perlu ditafsirkan dengan hati-hati. c. Pengalaman Seorang
pengambil
pengambilan
keputusan
keputusan
harus
berdasarkan
dapat
mempertimbangkan
pengalamannya.
Seorang
pengambil keputusan yang sudah berpengalaman tentu lebih matang dalam
membuat
keputusan
daripada
yang
belum
mempunyai
pengalaman apa-apa. pengalaman seorang wirausaha di dalam mengelola bisnisnya, antara lain : 1. Pengalaman berupa sikap atau nilai. 2. Pengalaman berupa pengetahuan. 3. Pengalaman berupa ketrampilan. d. Ketrampilan Seorang wirausaha yang terampil akan mampu mengendalikan keinginan dan kemauannya ke arah tercapainya tujuan. Tentu saja ketrampilan tidak dapat diperoleh dengan sendirinya tanpa usaha. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan Pasar buah Berastagi merupakan salah satu lokasi wisata belanja yang ada di kota Berastagi. Produk-produk yang ditawarkan di pasar ini merupakan produk lokal khas Berastagi, seperti souvenir, buah-buahan, tanaman hias, dan lain sebagainya. Pasar Buah Berastagi ini pernah mengalami renovasi pasar di mana Pemda Karo melakukan perbaikan sarana dan prasarana pasar tersebut serta membangun bale-bale pasar buah yang terletak di tengah pasar. Pembangunan ini dilaksanakan bersamaan dengan pembangunan Pasar Penampungan Sementara di mana dana pembangunan bale-bale tersebut diperoleh dari Kementrian Negara Koperasi dan UKM RI sebagai dana bergulir sedangkan dana pembangunan pasar penampungan sementara tersebut berasal dari APBD Kabupaten Karo tahun 2007. Pasar Buah Berastagi ini terdiri atas 2 Losd yakni Losd Kelas III dan Kelas IV, di mana pengertian Losd adalah bangunan tetap di dalam lingkungan pasar berbentuk bangunan memanjang tanpa dilengkapi dinding. Losd Kelas III dipergunakan sebagai tempat pemasaran kain, barang kelontong dan sejenisnya. Sedangkan Losd Kelas IV dipergunakan sebagai tempat pemasaran padi, sayursayuran, buah-buahan dan bunga-bungaan secara eceran. Jumlah pedagang yang menempati pasar buah Berastagi adalah sebanyak 238 pedagang. Dengan perincian 151 pedagang menempati Losd III dan 87 pedagang menempati Losd Kelas IV. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pasar buah Berastagi yang berada di jalan Gundaling Berastagi ini dikelola oleh Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Karo melalui UPTD (Unit Pelayanan Teknis Dinas) Pasar Berastagi dimana kantor UPTD Pasar Berastagi ini berada di lantai II Pusat Pasar Berastagi. UPTD Pasr Berastagi ini didirikan dengan tujuan untuk mewujudkan dan meningkatkan pelayanan umum kepada masyarakat dengan penyediaan sarana pasar, di samping itu juga menunjang
kebijakan
umum
pemerintah
daerah
untuk
meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
B. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi diperlukan dalam pelaksanaan tugas perusahaan. Struktur organisasi menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi. Adapun struktur organisasi UPTD Pasar Berastagi selaku pengelola Pasar Buah Berastagi dapat dilihat pada gambar 3.1 berikut. Kepala UPTD
Bendaharawan
Staf
Gambar 3.1. Struktur Organisasi UPTD Pasar Berastagi Sumber : UPTD Pasar Berastagi (2009) 1. Kepala UPTD a. Merealisasikan target/ anggaran yang telah dibebankan perusahaan b. Mengawasi karyawan dalam menjalankan pekerjaan Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
c. Mengawasi keadaan dan kebersihan pasar d. Mengajukan izin-izin yang diperlukan kepada Dinas Pendapatan dan Asset Daerah Kabupaten Karo. e. Mencairkan segala bentuk tunggakan kontribusi kepada pedagang. 2. Bendahawaran a. Membukukan laporan atas hasil kutipan b. Mengerjakan administrasi dan surat-surat yang masuk maupun yang keluar ke dalam agenda. c. Membuat surat-surat izin, seperti surat izin sewa-menyewa, surat rekomendasi, dan lain sebagainya. 3. Staf a. Melaksanakan pengutipan kontribusi dari para pedagang b. Ikut serta melaksanakan pengawasan kebersihan dan keberadaan sarana dan prasarana pasar. c. Membuat laporan kepada kepala UPTD mengenai kios atau stan yang tutup atau yang masih memiliki tunggakan.
C. Prosedur Perijinan Pasar Buah Berastagi 1. Prosedur Kepemilikan Stand/Kios Para pedagang di Pasar Buah Berastagi diakui secara resmi oleh pihak UPTD Pasar Berastagi. Oleh karena itu, para pedagang harus mentaati segala peraturan yang diberlakukan oleh pihak UPTD. prosedur yang ditetapkan berdasarkan aturan yang berlaku di UPTD Pasar Berastagi. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Para pedagang yang berjualan di Pasar Buah Berastagi harus sudah melapor kepada pihak UPTD Pasar Berastagi untuk memiliki kartu kepemilikan Stand/ Kios di Pasar Buah Berastagi. Untuk memperoleh kartu kepemilikan tersebut, para pedagang harus melakukan perjanjian dengan menandatangani peraturan yang berlaku, antara lain : 1. Mematuhi perjanjian sewa-menyewa stand/kios yang telah ditetapkan oleh Pemda setempat. 2. Berkewajiban membayar retribusi pasar serta retribusi kebersihan. Besarnya tarif retribusi pasar sesuai Pasal 11 Perda Kabupaten Karo Nomor 9 Tahun 2006 adalah sebesar Rp.3500/m2/bulan. Apabila para pedagang tidak membayar retribusi pasar tepat waktu, Pemda Karo memberikan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2,5 % setiap bulan dari besarnya retribusi yang terutang. Para pedagang yang telah memiliki kartu pemilik stand/kios tersebut harus mematuhi beberapa ketentuan larangan dari Pemda Karo antara lain : 1. Berjualan di jalan masuk dan keluar pasar. 2. Berjualan dengan menggunakan tempat parkir kendaraan. 3. Melakukan permainan bentuk judi di dalam pasar. 4. Melakukan perbuatan di dalam pasar yang sifatnya mengganggu ketertiban umum. 5. Memperdagangkan barang-barang di dalam pasar yang dapat menimbulkan kebakaran serta dapat membahayakan keselamatan umum tanpa seizing Bupati. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
6. Memakai tempat di dalam pasar melebihi batas areal yang ditetapkan. 7. Menolak petunjuk pejabat dan atau petugas pasar demi ketertiban, keselamatan dan kerapian di dalam pasar. 2. Pelaksanaan Kebersihan Pemda Karo melalui UPTD Pasar Berastagi mewajibkan para pedagang untuk membuang sampah di tempat-tempat yang telah disediakan. Sebagai wujud kepedulian terhadap kebersihan Pasar Buah Berastagi, pihak UPTD Pasar Berastagi bersama dengan para pedagang melaksanakan kegiatan kebersihan seminggu sekali. Kegiatan kebersihan tersebut diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada para pedagang akan pentingnya lingkungan pasar yang bersih. Lingkungan pasar yang bersih tentu akan memberikan suasana yang lebih nyaman bagi para pedagang dalam beraktivitas. Selain itu, para pedagang juga dikenakan biaya retribusi kebersihan sebesar Rp. 2000/ hari yang dikutip setiap hari oleh Dinas Kebersihan setempat.
D. Gambaran Umum Pedagang Buah Pasar Buah Berastagi Karakteristik responden yaitu para pedagang buah di Pasar Buah Berastagi cukup bervariasi. Hal ini terlihat dari perbedaan jenis kelamin, usia, status, lama usaha, dan pendidik para pedagang. Secara umum gambaran pedagang dapat dilihat dari hasil penyebaran kuesioner, wawancara, dan observasi yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini, hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Tabel 3.1 Data Pribadi Pedagang Buah Pasar Buah Berastagi Karakteristik No 1.
Nama
8. 9. 10.
Sri Iriana Umum br Sembiring John Purba Lisna br Sitepu Amos Barus Firmandus Ginting Linda br Sembiring Erna br Karo Ria br Sembiring Ginta br Sitepu
11.
Jefry Surbakti
2. 3. 4. 5. 6. 7.
17.
Yanti br. Marbun Asni br. Sembiring Sriana br. Tarigan Tia br. Ginting Angel br. Sembiring Yudha Setyawan
18.
Henny br. Barus
12. 13. 14. 15. 16.
19. 20. 21.
Masniati br Sembiring Dra. Aslina br Pelawi Calon Nurhasanah br. Sembiring
Jenis Status Kelamin Wanita Menikah
45
SMA
Lama Usaha 22 tahun
Wanita
Menikah
55
SMP
31 tahun
Pria Wanita Pria
Menikah Menikah Menikah Belum Menikah
40 45 40
SMA SMP Sarjana
25 tahun 3 tahun 10 tahun
29
Diploma
2 tahun
Wanita
Menikah
36
SMA
10 tahun
Wanita Wanita Wanita
Menikah Menikah Menikah Belum Menikah
36 38 30
SMP SMA Sarjana
2 tahun 12 tahun 10 tahun
22
SMA
4 tahun
Wanita
Menikah
45
SD
5 tahun
Wanita
Menikah
45
SMA
17 tahun
27
SMP
5 tahun
36
Diploma
3 tahun
25
SMA
12 tahun
40
Sarjana
20 tahun
28
SMA
5 tahun
Pria
Pria
Wanita Wanita Wanita Pria Wanita
Belum Menikah Menikah Belum Menikah Menikah Belum Menikah
Usia
Pendidikan
Wanita
Menikah
45
SD
12 tahun
Wanita
Menikah
46
Sarjana
17 tahun
Wanita
Menikah
32
Diploma
8 tahun
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32.
Makmur Sembiring Nggeluh Sembiring Asmah br. Karo Ratna br. Panggabean Jamal Barus Ariani br Bangun Marina br. Ginting Nampeken Sitepu Nelson Bangun Rosida br. Simatupang Benar Surbakti
Pria
Menikah
34
Sarjana
20 tahun
Pria
Menikah
48
SD
4 tahun
Wanita
Menikah
54
Diploma
11 tahun
Wanita
Menikah
46
SD
23 tahun
Pria
Menikah Belum Menikah
47
SMP
19 tahun
25
Sarjana
2 tahun
Wanita
Menikah
30
SMA
10 tahun
Pria
Menikah
55
Diploma
7 tahun
Pria
Menikah Belum Menikah Belum Menikah
58
SMA
28 tahun
44
SD
25 tahun
26
SMP
3 tahun
49
Diploma
18 tahun
56
SMA
27 tahun
54
Sarjana
17 tahun
43
Diploma
12 tahun
41
SD
16 tahun
37
Sarjana
9 tahun
Wanita
Pria
Ngameh br Wanita Menikah Sembiring Mariani br 34. Wanita Menikah Sembiring Rosida br 35. Wanita Menikah Simatupang Rena br 36. Wanita Menikah Sinulingga 37. Jadiate br Sitepu Wanita Menikah Anni br 38. Wanita Menikah Sembiring Sumber : Data primer diolah (2009) 33.
Berdasarkan Tabel 3.1 dapat diketahui bahwa para pedagang buah di Pasar Buah Berastagi lebih didominasi oleh wanita. Pendidikan responden yang paling dominan adalah tamatan SMA (Sekolah Menengah Atas). Lama usaha pedagang buah di Pasar Buah Berastagi bervariasi antara 2-31 tahun. Usia responden juga bervariasi yakni usia 22-58 tahun. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Metode deskriptif digunakan untuk melihat karakteristik responden penelitian, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk melihat pengaruh faktor modal, potensi keuntungan dan faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi.
A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Menurut Arikunto (2002:14), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r hitu ng positif atau r hitu ng > r tabel , maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika r hitu ng positif atau r hitung < r tabel , maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pada tahap prasurvei, kuesioner mengenai faktor modal, potensi keuntungan dan emosional serta keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi disebarkan kepada 30 pedagang di Pasar Pringgan. Pada uji validitas ini, nilai degree of freedom (df) adalah 27. Data minimal yang dibutuhkan adalah n = 30 responden dan variabel independen adalah 3, sehingga diperoleh nilai df = n-variabel independen (30-3 = 27). Hasil perolehan rtabel untuk nilai df = 27 dilihat dari Tabel-r dengan tingkat signifikansi 5 % adalah sebesar 0,381. Tabel 4.1 Item-Total Statistics Ke-1 Scale Mean if Item Deleted P1
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P9 P10 P11
61.87 62.17 62.17 62.13 62.00 62.07 62.20 62.20 62.33 62.23 62.03
42.395 41.178 40.902 41.499 41.448 40.340 40.097 40.717 41.126 41.495 41.551
.402 .451 .406 .401 .481 .530 .506 .474 .439 .392 .418
.838 .836 .838 .838 .835 .832 .833 .835 .836 .838 .837
P12 P13 P14
62.50 62.20 62.27
41.224 40.648 42.340
.404 .410 .300
.838 .838 .842
P15
62.40 62.23 62.07
41.214 40.737 41.375
.423 .409 .403
.837 .838 .838
62.00 62.07 62.10
41.862 41.168 40.852
.422 .391 .432
.837 .839 .837
P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8
P16 P17 P18 P19 P20
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel Corrected item total correlation yang menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected item total correlation yang merupakan nilai r hitu ng dibandingkan dengan r tabel . Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa pertanyaan ke-14 tidak valid karena nilai corrected item total correlation-nya lebih kecil dari nilai rtabel (0,300<0,381). sehingga satu satu pernyataan tersebut harus dikeluarkan. kemudian dilakukan pengujian kembali sebagai berikut : Tabel 4.2. Item-Total Statistics ke-2 Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
P1 P2 P3 P4 P5 P6
58.70 59.00 59.00 58.97 58.83 58.90
39.597 38.207 38.276 38.792 38.557 37.403
.393 .471 .384 .385 .490 .549
.837 .833 .837 .837 .833 .829
P7 P8 P9 P10
59.03 59.03 59.17
37.551 37.826 38.282
.477 .485 .442
.832 .832 .834
59.07 58.87 59.33
38.616 38.878 38.368
.398 .397 .408
.836 .836 .836
59.03
37.757
.419
.836
59.23 59.07 58.90
38.461 37.995 38.576
.414 .401 .399
.836 .837 .836
58.83 58.90 58.93
39.109 38.300 37.789
.409 .396 .463
.836 .837 .833
P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Pengujian validitas dilakukan kembali terlihat pada Tabel 4.2 di mana seluruh butir pertanyaan telah valid, yang dapat dilihat dari
r hitung pada
corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
r tabel (0,381), sehingga diperoleh 19 pertanyaan valid yang digunakan untuk melakukan penelitian seperti pada Tabel 4.3 berikut.
No.
Pertanyaan
Tabel 4.3. Uji Validitas r hitung r tabel
1. p1 .393 2. p2 .471 3. p3 .384 4. p4 .385 5. p5 .490 6. p6 .549 7. p7 .477 8. p8 .485 9. p9 .442 10. p10 .398 11. p11 .397 12. p12 .408 13. p13 .419 14. p14 .414 15. p15 .401 16. p16 .399 17. p17 .409 18. p18 .396 19. p19 .463 Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009)
0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381 0,381
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
2. Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut : a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r tabel maka dinyatakan reliabel. b. Jika r alpha positif atau lebih besar dari r ta bel maka dinyatakan tidak reliabel.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Tabel 4.4. Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha
N of Items
.842
19
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Pada Tabel 4.4 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,842 dan r tabel sebesar 0,381 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,842> 0,381) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach's alpha >0,60 atau >0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.3 maka ke-19 pertanyaan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
B. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. a. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan meilhat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 berikut:
Histogram
Dependent Variable: Keputusan 10
8
Frequency 6
4
2 Mean =3.43E-16 Std. Dev. =0.959 N =38
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Gambar 4.1. Histogram Uji Normalitas Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
1.0
Expected Cum Prob 0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Gambar 4.2. Plot Uji Normalitas Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
kanan, sedangkan pada Gambar 4.2 dapat juga terlihat titik yang mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. b. Analisis Statistik Uji
normalitas
dilakukan
dengan
menggunakan
pendekatan
Kolmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Ginting, dkk, 2008:62). Tabel 4.5. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N
38
Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative
.0000000 .99482427 .119 .101 -.119 .736 .650
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Pada Tabel 4.5 di atas terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. (2-tailed) adalah 0,650 dan di atas nilai signifikan (0,05), dengan demikian variabel residual berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk menguji ketidaksamaan varians dari satu residual pengamatan ke pengamatan lain pada model regresi. Jika varians dari residual satu
pengamatan
ke
pengamatan
yang
lain
tetap,
maka
disebut
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada
beberapa
cara
untuk
mendeteksi
ada
atau
tidaknya
heteroskedastisitas, yaitu: a. Metode Grafik Dasar analisis adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Scatterplot
Dependent Variable: Keputusan Regression Standardized Predicted 4 3
2
Value 1
0
-1
-2 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Gambar 4.3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Pada Gambar 4.2 di atas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
model regresi, sehingga layak dipakai untuk memprediksi keputusan menjadi pedagang buah, berdasarkan masukan variabel bebasnya. b. Uji Glejser Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel
independen,
maka
ada
indikasi
terjadi
heteroskedastisitas. Tabel 4.6. Uji Glejser
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5.930 2.268 -.135 .080 -.088 .090 -.108 .077
(Constant) Modal Potensi keuntungan Faktor Emosional
Standardized Coefficients Beta -.271 -.155 -.225
t 2.615 -1.687 -.980 -1.393
Sig. .013 .101 .334 .173
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2009) Kriteria pengambilan keputusan dengan uji Glejser sebagai berikut: a. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas b. Jika
nilai
signifikansi
<
0,05
maka
mengalami
gangguan
heteroskedastisitas Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut Ut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansi di atas tingkat kepercayaan
5%,
jadi
model
regresi
tidak
mengarah
adanya
heteroskedastisitas 3. Uji Autokorelasi Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji ada tidaknya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1) dalam model regresi linier. Model deteksi terhadap autokorelasi dilakukan dengan metode Durbin-Watson. Kriteria pengambilan keputusan berdasarkan metode Durbin-Watson seperti terlihat pada Tabel 4.7 berikut: Tabel 4.7. Keputusan Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No Decision
dl ≤ d ≤du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No Decision
4-du ≤ d ≤ 4-dl
Tidak ada autokorelasi positif atau Tidak ditolak
Du < d < 4-du
negatif Sumber: Ginting, dkk (2008:86) Berikut ini adalah hasil output SPSS berdasarkan Uji Durbin-Watson (DW): Tabel 4.8. Uji Durbin-Watson Model 1
R .779
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.606
.572
1.038
DurbinWatson 2.044
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Pada Tabel 4.8 diketahui bahwa nilai DW sebesar 2.044, dengan jumlah responden sebanyak 38 dan jumlah variabel independen adalah 3, maka di tabel Durbin-Watson diperoleh nilai du = 1,66 serta dl = 1,32. Hal ini berarti du < d < 4-du yaitu 1,66 < 2.044 <2,34. Oleh karena itu, berdasarkan uji Durbin-Watson tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
4. Uji Multikolinearitas Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS 15. Tolerance mengukur variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa adalah nilai Tolerance > 1, atau nilai VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Ginting, dkk, 2008:104). Tabel 4.9. Uji Nilai Tolerance dan VIF Model 1 (Constant) Modal Potensi keuntungan Faktor Emosional
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Error B Beta -9.740 3.594 .528 .127 .458 .754 .143 .573 .304 .123 .275
t -2.710 4.164 5.278 2.478
Sig. .010 .000 .000 .018
Collinearity Statistics Tolerance VIF .958 .983 .942
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan Tabel 4.9 dapat terlihat bahwa: A. Nilai VIF dari modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) lebih kecil atau dibawah 5 (VIF < 5), ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi. B. Nilai Tolerance dari modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) lebih besar dari 0,1, ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antarvariabel independen dalam model regresi.
C. Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Responden Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
1.044 1.018 1.061
responden penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang buah di Pasar Buah Berastagi yang berjumlah 38 responden sampel dengan menggunakan sistem sensus, maka sampel penelitian berjumlah 38 pedagang. a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.10. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Jumlah Responden % Laki-Laki 11 28.5 Jenis Kelamin Perempuan 27 71,5 Total Sumber : Data primer diolah (2009)
38
100
Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang paling dominan dalam penelitian ini adalah perempuan sebesar 71,5%, sedangkan laki-laki sebesar 28,5%. Hal ini menunjukkan bahwa pedagang buah di Pasar Buah Berastagi sebagian besar adalah wanita yang menginginkan peningkatan kariernya dengan memulai usaha sendiri. b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.11. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Karakteristik Jumlah Responden 20-30 9 31-40 10 Usia 41-50 13 51-60 6 Total 38 Sumber : Data primer diolah (2009)
% 23,7 26,3 34,2 15,8 100
Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang paling dominan dalam penelitian ini berusia 41-50 tahun sebesar 34,2%, 26,3% berusia 31-40 tahun , 23,7% yang berusia 20-30 tahun, dan 15,8% Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
berusia 51-60 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa para pedagang buah di Pasar Buah Berastagi umumnya berada pada usia yang produktif yaitu diantara umur 20 sampai dengan umur 50 tahun. C. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel 4.12. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Karakteristik Jumlah Responden % SD 6 15,8 SMP 6 15.8 SMA 11 28.9 Pendidikan Diploma (D3) 7 18,4 Sarjana (S1) 8 21,1 Total 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat dari 38 responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah yang berpendidikan SMA sebesar 28,9%, 21,1% berpendidikan Sarjana (S1), 18,4% berpendidikan Diploma (D3), dan 15,8% berpendidikan SD dan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa untuk berkiprah sebagai wirausaha, pendidikan menjadi modal yang penting bagi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi dalam memulai usaha. D. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Tabel 4.13. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Karakteristik Jumlah Responden Menikah 30 Status Belum 8 Total 38 Sumber : Data primer diolah (2009)
% 78,9 21,1 100
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari 38 repsonden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah yang berstatus menikah sebesar 78,9%, sedangkan yang berstatus belum menikah sebesar 21,1%.. Hal ini Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
menunjukkan bahwa responden umumnya sudah memiliki pemikiran yang matang dan bertanggung jawab menafkahi keluarganya. E. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Tabel 4.14. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Karakteristik Jumlah Responden % < 5 tahun 11 29 6-10 tahun 7 18,4 11-15 tahun 5 13,1 Lama 16-20 tahun 8 21,1 Usaha 21-25 tahun 4 10,5 > 26 tahun 3 7,9 Total 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa dari 38 responden yang paling banyak dalam penelitian ini adalah yang memiliki lama usaha di bawah 5 tahun sebesar 29%, 21,1% dengan lama usaha 16-20 tahun, 18,4% dengan lama usaha 6-10 tahun, 13,1% dengan lama usaha 11-15 tahun, 10,5% dengan lama usaha 21-25 tahun, dan 7,9% dengan lama usaha 7,9%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang buah di Pasar Buah Berastagi sudah memiliki pengalaman dalam menjalankan usahanya. 2. Analisis Deskriptif Variabel Kuesioner
yang dilakukan dalam penelitian ini di ukur dengan
menggunakan skala Likert untuk menanyakan tanggapan pedagang mengenai pengaruh faktor modal, potensi keuntungan dan faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang buah. a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Modal
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Tabel 4.15. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Modal Indikator STS TS S SS Total F % F % F % F % F % Penelitian 1 0 0 0 0 19 50,0 19 50,0 38 100 2 0 0 3 7,9 17 44,7 18 47,4 38 100 3 0 0 6 15,8 19 50,0 13 34,2 38 100 4 0 0 1 2,6 21 55,3 16 42,1 38 100 5 0 0 0 0 18 47,4 20 52,6 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa : 1) Pada indikator pertama, dari 38 responden terdapat 50% yang menyatakan setuju bahwa ide menjadi pedagang buah berasal dari diri sendiri, sedangkan 50% menyatakan sangat setuju. 2) Pada indikator kedua, terdapat 7,9% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa kejujuran menjadi modal penting dalam berdagang buah, sedangkan 44,7% menyatakan setuju, dan 47,4% menyatakan sangat setuju. 3) Pada indikator ketiga, terdapat 15,8% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa keberanian menghadapi risiko diperlukan dalam berdagang buah, sedangkan 50% menyatakan setuju, dan 34,2% menyatakan sangat setuju. 4) Pada indikator keempat, terdapat 2,6% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa
modal usahanya berasal dari diri
sendiri, sedangkan 55,3% menyatakan setuju, dan 42,1% menyatakan sangat setuju.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
5) Pada indikator kelima, terdapat 47,4% dari 38 responden yang menyatakan setuju bahwa
modal usahanya diperoleh dari pinjaman
teman/saudara, sedangkan 52,6% menyatakan sangat setuju. b. Distribusi
Jawaban
Responden
Terhadap
Variabel
Potensi
Keuntungan Tabel 4.16. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Potensi Keuntungan Indikator STS TS S SS Total Penelitian F % F % F % F % F % (Pertanyaan 1 0 0 1 2,6 17 44,7 20 52,6 38 100 2 0 0 4 10,5 18 47,4 16 42,1 38 100 3 0 0 3 7,9 20 52,6 15 39,5 38 100 4 0 0 0 0 17 44,7 21 55,3 38 100 5 0 0 2 5,3 15 39,5 21 55,3 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) Pada Tabel 4.16 terlihat bahwa : 1) Pada indikator pertama, dari 38 responden terdapat 2,6% yang menyatakan tidak setuju bahwa keinginan berdagang buah karena lokasi usahanya yang strategis, sedangkan 44,7% menyatakan setuju, dan 52,6% menyatakan sangat setuju. 2) Pada indikator kedua, terdapat 10,5% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa keinginan berdagang buah karena retribusi pasarnya rendah, sedangkan 47,4% menyatakan setuju, dan 42,1% menyatakan tidak setuju. 3) Pada indikator ketiga, terdapat 7,9% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa Pasar Buah Berastagi memiliki jaminan keamanan yang baik, sedangkan 52,6% menyatakan setuju, dan 39,5% menyatakan sangat setuju. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
4) Pada indikator keempat, terdapat 44,7% dari 38 responden yang menyatakan setuju bahwa izin usahanya mudah diperoleh, dan 55,3% yang menyatakan sangat setuju. 5) Pada indikator kelima, terdapat 5,3% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa produk yang dijual mudah didapat, sedangkan 39,5% menyatakan setuju, dan 55,3% menyatakan sangat setuju. b. Distribusi
Jawaban
Responden
Terhadap
Variabel
Faktor
Emosional Tabel 4.17. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Emosional Indikator TS S SS Total STS Penelitian F % F % F % F % F % (Pertanyaan 1 0 0 0 0 21 55,3 17 44,7 38 100 2 0 0 4 10,5 18 47,4 16 42,1 38 100 3 0 0 6 15,8 21 55,3 11 28,9 38 100 4 0 0 7 18,4 18 47,4 13 34,2 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) 1) Pada indikator pertama, dari 38 responden terdapat 55,3% yang menyatakan setuju karena didorong keinginan untuk sukses, dan 44,7% menyatakan sangat setuju. 2) Pada indikator kedua, terdapat 10,5% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju jika usahanya merupakan usaha sampingan, sedangkan 47,4% menyatakan setuju, dan 44,7% menyatakan sangat setuju. 3) Pada indikator ketiga, terdapat 15,8% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju
bahwa usahanya merupakan usaha turun-temurun dari
keluarga, sedangkan 55,3% menyatakan setuju, dan 28,9% menyatakan sangat setuju. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
4) Pada indikator keempat, terdapat 18,4% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju karena tidak memiliki pekerjaan lain, sedangkan 47,4% menyatakan setuju, dan 34,2% menyatakan sangat setuju. b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Tabel 4.18. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Keputusan Indikator STS TS S SS Total Penelitian (Pertanyaan F % F % F % F % F % ) 1 0 0 1 2,6 24 63,2 13 34,2 38 100 2 0 0 4 10,5 19 50,0 15 39,5 38 100 3 0 0 9 23,7 19 50,0 10 26,3 38 100 4 0 0 4 10,5 22 57,9 12 31,6 38 100 5 0 0 5 13,2 16 42,1 17 44,7 38 100 Sumber : Data primer diolah (2009) 1) Pada indikator pertama, dari 38 responden terdapat 2,6% yang menyatakan tidak setuju bahwa menjadi pedagang buah karena ingin mencari nafkah sendiri, sedangkan 63,2% menyatakan setuju, dan 34,2% menyatakan sangat setuju. 2) Pada indikator kedua, terdapat 10,5 % dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa menjadi pedagang buah karena ingin dihormati orang lain, sedangkan 63,2% menyatakan setuju, dan 34,2% menyatakan sangat setuju. 3) Pada indikator ketiga, terdapat 23,5% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju
bahwa menjadi pedagang buah karena ingin membuka
lapangan kerja sendiri, sedangkan 23,7% menyatakan setuju, dan 26,3% menyatakan sangat setuju. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
4) Pada indikator keempat, terdapat 10,5% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa menjadi pedagang buah karena ingin hidup mandiri, sedangkan 57,9% menyatakan setuju, dan 31,6% menyatakan sangat setuju. 5) Pada indikator kelima, terdapat 13,2% dari 38 responden yang menyatakan tidak setuju bahwa menjadi pedagang buah karena ingin bertemu dengan orang banyak, sedangkan 42,1% menyatakan setuju, dan 44,7% menyatakan sangat setuju.
D. Analisis Kuantitatif 1. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda dilakukan degan bantuan SPSS 15.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional), terhadap variabel terikat (keputusan menjadi pedagang buah) di Pasar Buah Berastagi.
Tabel 4.19. Analisis Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Model 1
B -9.740
Std. Error 3.594
Modal
.528
.127
Potensi keuntungan
.754
.143
Faktor Emosional
.304
.123
(Constant)
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics t -2.710
Sig. .010
Tolerance
.458
4.164
.000
.958
1.044
.573
5.278
.000
.983
1.018
.275
2.478
.018
.942
1.061
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
VIF
Y = -9,740 + 0,528 X 1 + 0,754 X 2 + 0,304 X3 + e Hasil estimasi dari persamaan regresi linier berganda yang telah diperoleh, diambil dari kolom B yaitu unstandardized coefficients, karena pada kolom tersebut terdapat nilai konstan, dimana dapat dibuat suatu interpretasi terhadap model atau hipotesis yang telah diambil pada metode penelitian yaitu : a.
Konstanta bernilai –9,740, hal ini menunjukkan jika tidak ada varibel bebas (X 1, X 2 , dan X 3 ) berupa modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional, maka keputusan menjadi pedagang buah akan menurun sebesar 9,740.
b.
Variabel modal terhadap keputusan menjadi pedagang buah dengan koefisien regresi sebesar 0,528 artinya apabila terjadi peningkatan modal sebanyak 1 satuan, maka keputusan menjadi pedagang buah akan naik sebesar 0,528.
c.
Variabel potensi keuntungan terhadap keputusan menjadi pedagang buah dengan koefisien regresi sebesar 0,754 artinya apabila terjadi peningkatan potensi keuntungan sebanyak 1 satuan, maka keputusan menjadi pedagang akan naik sebesar 0,754.
d.
Variabel faktor emosional terhadap keputusan menjadi pedagang buah dengan koefisien regresi sebesar 0,304, artinya apabila terjadi peningkatan faktor emosional sebanyak 1 satuan, maka keputusan menjadi pedagang akan naik sebesar 0,304.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
2. Pengujian Hipotesis A. Pengujian Signifikansi Simultan (Uji–F) Uji-F (uji serentak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X 1, X 2 ,dan X 3, berupa modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional terhadap variabel terikat yaitu Y berupa keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a. Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menetukan derajat kebebasan (df). c. Menentukan kriteria pengambilan keputusan d. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan SPSS 14.0 e. Kesimpulan Hasil pengujian : a.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F tabel adalah Ho: b1 ,b2 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi). Ho : : b1 ,b2 ≠ 0
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersamasama dari seluruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi). b.
Fta bel dapat dilihat pada CI 95% (α = 5%) Derajat kebebasan (df) = (n-k) : (k-l) k : jumlah variabel yang digunakan = 4 n : jumlah sampel yang digunakan = 38 Derajat kebebasan pembilang = (k-1) = (4-1) = 3 Derajat kebebasan penyebut = (n-k) = (38-4) = 34 Maka nilai Fta bel 0,05 (3:34) = 2,88
c.
Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika F hitu ng < Fta bel pada CI = 95% Ha diterima jika F hitung > Fta bel pada CI = 95%
d.
Mencari nilai F hitung dengan bantuan program SPSS 14.0
Tabel 4.20. Hasil Uji-F Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 56.435
df 3
Mean Square 18.812
36.618
34
1.077
93.053
37
F 17.467
Sig. .000 a
a. Predictors: (Constant), Faktor Emosional, Potensi keuntungan, Modal b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009)
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Berdasarkan Tabel 4.20 maka diperoleh nilai Fhitung > Ftabel (17.647 > 2,88) dengan hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yaitu X1, X2, dan X3 berupa faktor modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Dengan melihat probabilitasnya (Sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,000<0,05) maka disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh (high significant). B. Uji Signifikan Parsial (Uji-t) Uji t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (independent) yaitu X 1, X 2 , dan X 3 berupa faktor modal, potensi keuntungan, dan emosional terhadap variabel terikat (Y) yaitu keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Uji T dilakukan dengan menggunakan Tabel coefficient. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a.
Menentukan model hipotesis untuk Ho dan Ha
b.
Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menetukan derajat kebebasan (df).
c.
Menentukan kriteria pengambilan keputusan
d.
Mencari nilai thitung dengan menggunakan bantuan SPSS 14.0
e.
Kesimpulan
Hasil pengujian a.
Bentuk pengujiannya sebagai berikut :
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Ho : bi = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masing-masing variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi). Ho : bi ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari masingmasing variabel bebas (Xi) terhadap variabel tidak bebas (Yi). b.
t tabel dapat dilihat pada CI 95% (α = 5%) Derajat kebebasan (df) = (n-k) k : jumlah variabel yang digunakan = 4 n : jumlah sampel yang digunakan = 38 Derajat kebebasan penyebut = (n-k) = (38-4) = 34 maka nilai ttabel 0,05(34) = 1,689 Kriteria pengambilan keputusan yaitu: Ho diterima jika t hitung < t tabel pada CI = 95% Ho diterima jika t hitung > t tabel pada CI = 95%
c.
Mencari nilai t hitung dengan bantuan program SPSS 14.0 Tabel 4.21. Hasil Uji-t
Model 1
(Constant) Modal Potensi keuntungan Faktor Emosional
Unstandardized Coefficients B Std. Error -9.740 3.594 .528 .127 .754 .143 .304 .123
Standardized Coefficients Beta .458 .573 .275
t -2.710 4.164 5.278 2.478
Sig. .010 .000 .000 .018
Collinearity Statistics Tolerance VIF .958 .983 .942
Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa : 1.
Variabel modal (X1)
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
1.044 1.018 1.061
Nilai thitung variabel modal adalah 4,164 dan nilai ttabel sebesar 1,689 maka thitung > ttabel (4,164>1,689) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan (0,000< 0.05) secara parsial terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. 2.
Variabel potensi keuntungan (X2) Nilai thitung variabel potensi keuntungan adalah 5,278 dan nilai ttabel sebesar 1,689
maka thitung > ttabel (5,278>1,689) sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel produk berpengaruh positif dan signifikan (0,000<0,05) secara parsial terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. 3.
Variabel Faktor Emosional (X3) Nilai thitung variabel faktor emosional adalah 2,478 dan nilai ttabel sebesar 1,689 maka thitung >ttabel (2,478> 1,689) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel emosional berpengaruh positif dan signifikan (0,018< 0,05) secara parsial terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi.
C. Pengujian Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu (0≤ R 2≤1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya. Tabel 4.22. Pengujian Koefisien Determinasi Std. Error Mode Adjusted of the Durbinl R R Square R Square Estimate Watson 1 .779(a) .606 .572 1.038 2.044 a Predictors: (Constant), Faktor Emosional, Potensi keuntungan, Modal b Dependent Variable: Keputusan Sumber : Hasil pengolahan SPSS (2009) Berdasarkan Tabel 4.22 di atas dapat dilihat nilai adjusted R Square yang diperoleh sebesar 0,572. Untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara menghitung koefisien determinasi (KD) = R2 x 100%, sehingga diperoleh KD = 57,2% Angka tersebut menunjukkan bahwa sebesar 57,2% keputusan menjadi pedagang (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh variabel modal, potensi keuntungan, dan faktor emosional. Proporsi ini dinilai cukup tinggi dan juga sangat signifikan (Sig = 0,000). Sedangkan sisanya sebesar 0,428 atau 42,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Angka Standard
Error Of
Estimate (SEE)
sebesar
1,038
menunjukkan ketepatan model regresi memprediksi variabel bebas (dependen). Semakin kecil nilai Standart Error of Estimate (SEE) akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel. Angka 1,038 dapat dikatakan kecil, sehingga dapat dikatakan tepat dalam memprediksi variabel bebas (dependen) dalam penelitian ini. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Variabel bebas yang terdiri atas modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung > Ftabel (17,467 >2,88). Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3) secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi. dengan melihat probabilitasnya (sig.) yang lebih kecil dari taraf signifikan (0,000<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa model persamaan tersebut diterima dan berpengaruh.
2.
Variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan menjadi pedagang buah di Pasar Buah Berastagi yaitu variabel potensi keuntungan (X2), yang berdasarkan hasil Uji-t diperoleh nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan thitung > ttabel (5,278> 1,689).
3.
Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2 ), maka diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,448, angka ini menjelaskan bahwa 57,2% keputusan menjadi pedagang (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
variabel harga (X1), potensi keuntungan (X2), dan faktor emosional (X3). Proporsi nilai ini dinilai cukup tinggi dan juga sangat signifikan (Sig = 0,000). Sedangkan sisanya sebesar 0,428 atau 42,8 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan saran atau masukan sebagai berikut : 1.
Variabel potensi keuntungan dalam penelitian ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan para pedagang buah, sehingga disarankan kepada Pemda Karo dan Pihak UPTD Pasar Berastagi untuk secara bersama-sama mempertahankan serta meningkatkan sarana dan prasarana Pasar Buah Berastagi saat ini seperti pemberian biaya retribusi yang rendah, jaminan keamanan yang lebih baik, dan kemudahan dalam proses izin usaha, sehingga membuat masyarakat sekitar semakin berminat untuk berdagang buah di pasar ini.
2.
Variabel modal dan faktor emosional mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pedagang buah di Pasar Buah Berastagi, tetapi bukan variabel yang dominan
dan berpengaruh terhadap keputusan
menjadi pedagang buah, sehingga disarankan agar para pedagang buah untuk lebih memperhatikan kedua variabel tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini maka disarankan untuk memperhatikan faktor modal dalam usahanya dengan meningkatkan rasa percaya diri, keberanian dalam Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
menghadapi risiko, dan menanamkan sifat jujur dalam berusaha. Berdasarkan faktor emosional sebaiknya para pedagang buah dapat meningkatkan semangat dalam berwirausaha untuk mencapai kesuksesan dalam usaha. 3.
Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya tidak hanya melihat pengaruh saja melainkan hubungan antar variabel dan menambah variabel atau faktor lain dalam menganalisis pengambilan keputusan menjadi pedagang seperti variabel pendidikan, variabel pengalaman dan lain sebagainya.
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji. 2002. Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Edisi Kelima. Jakarta : Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar Fajrinur. 2007. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Wirausahawan Memulai Usaha Kecil (Studi Kasus Pada Pajak USU)”. Skripsi, FE USU, Medan Ginting, Paham dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Analisis Data Penelitian. Medan : USU Press ─────────────────────────────.2008. Metode Riset. Medan : USU Press
Filsafat
Ilmu
dan
Hartono, Maskun. 2006. Mengembangkan Semangat Berwirausaha. Bandung : P3TKP Hidayat, Anwar. 2001. Ruang Lingkup Agribisnis. Jakarta : DPMKJ Hutagalung, Raja Bongsu dan Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Pengantar Kewirausahaan. Medan : USU Press Kottler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Jilid 2. PT. Indeks Kusnadi, Nunung, Anna Fariyanti, Dwi Rachmina, dan Siti Jahroh. 2009. Bunga Rampai Agribisnis Seri Pemasaran. IPB Press, Bogor Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan. BPFE, Yogyakarta Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noer, dan Mokhammad Suef. Membangun Spirit Entrepreneur Muda Indonesia. PT. Elex Komputindo, Jakarta Nugroho, Caturto Priyo. 2009. Membuat Keputusan. Bandung : P3TKP Riyanti, BDP. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Grasindo, Jakarta Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Sugiono, 2005. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfabeta, Bandung Suryana, Dr, M.Si. 2006. Kewirausahaan. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan Keputusan Sistem Informasi. Bumi Aksara, Jakarta Zimmerer, W. Thomas, Scarborough, M. Norman. Dan Wilson, Doug. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Ed-5 Buku 1. Salemba Empat, Jakarta Yusuf, Muhammad. 2005. “Pengaruh Produk, Harga, Potensi Keuntungan, dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang di Pasar USU”. Skripsi, FE USU, Medan http://202.90.195.156/adaptif/ kewirausahaan/menganalisis_potensi_pasar.pdf, dikutip oleh Alvin Syahputra tanggal 28 Juli 2009 pukul 17.00 wib http://gacerindo.com/versi1/index.php, dikutip oleh Alvin Syahputra tanggal 1 Agustus 2009 pukul 15.30 wib http://www.smecda.com/kajian/files/2008/KAJIAN%20SARANA%20PASAR /BAB%201.pdf, dikutip oleh Alvin Syahputra tanggal 28 Juli 2009 pukul 11.00 wib http://sucipto.web.id/membuka-usaha-kecil/, dikutip oleh Alvin Syahputra tanggal 11 Desember 2009 pukul 21.00 wib www.agrina-online.com, diakses oleh Alvin Syahputra tanggal 4 Agustus 2009 pukul 20.30 wib www.karokab.go.id/ind/index.php?, diakses oleh Alvin Syahputra tanggal 26 Juni 2009 pukul 23.00 wib
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
LAMPIRAN 1
No. Responden :…
KUESIONER PENELITIAN
Dengan Hormat, Bersamaan dengan ini Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi daftar pernyataan berikut sebagai data agar dapat menyusun skripsi Saya yang berjudul “Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi)” pada program Sarjana Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dan Saya mengharapkan kesediaannya untuk menjawabnya dengan baik. Atas kerjasamanya, Saya ucapkan terima kasih. I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama 2. Umur 3. Jenis Kelamin*) 4. Status*) 5. Pendidikan
6. Lama Usaha
:........................................................................................... :........................................................................................... : a. Laki-laki b. Wanita : a. Menikah b. Belum Menikah : a. SD d. Diploma b. SMP e. Sarjana (S1) c. SMU f. lainnya (sebutkan)……. : Tahun
*) Lingkari salah satu II. PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan di bawah ini menyediakan skor 1, 2, 3 dan 4 dengan keterangan sebagai berikut : Sangat Tidak Setuju
= STS
Tidak Setuju
= TS
Setuju
= S
Sangat Setuju
= SS
Mohon berikan tanda ceklis (√) pada salah satu jawaban sesuai pilihan Bapak/Ibu. Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Pertanyaan Mengenai Modal (X1) No 1. 2. 3. 4. 5.
No 6. 7. 8. 9.
10.
Pertanyaan
STS
TS
S
SS
S
SS
S
SS
Menjadi pedagang buah berawal dari ide Bapak/Ibu sendiri Menurut Bapak/Ibu, kejujuran merupakan modal penting dalam berdagang buah. Menurut Bapak/Ibu untuk berdagang buah diperlukan keberanian menghadapi risiko. Modal usaha pada awal Bapak/Ibu berdagang buah berasal dari dana sendiri Bapak/Ibu memperoleh modal usaha dari pinjaman teman/saudara. Pertanyaan Mengenai Potensi Keuntungan (X2) ST Pertanyaan TS S Lokasi Pasar Buah Berastagi yang strategis merupakan keuntungan tersendiri bagi Bapak/Ibu untuk berdagang. Retribusi yang rendah membuat Bapak/Ibu tertarik untuk berdagang. Jaminan keamanan yang baik membuat Bapak/Ibu berani untuk berdagang buah. Menurut Bapak/Ibu, cukup mudah memperoleh izin berdagang di Pasar Buah Berastagi Bapak/Ibu tertarik untuk berdagang buah karena produk buah tersebut mudah Bapak/Ibu dapatkan. Pertanyaan Mengenai Faktor Emosional (X3)
No 11. 12. 13.
Pertanyaan STS Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena ingin sukses. Usaha yang bapak/Ibu jalani sekarang merupakan usaha sampingan Bapak/Ibu. Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena meneruskan usaha turun-temurun dari keluarga Bapak/Ibu.
TS
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
14.
No 15 16. 17. 18. 19.
Bapak/Ibu berdagang buah karena tidak memiliki pekerjaan lain
Pertanyaan Mengenai Keputusan Menjadi Pedagang (Y) ST Pertanyaan TS S S Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena ingin mencari nafkah sendiri Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena ingin dihormati orang lain. Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena ingin membuka lapangan kerja sendiri. Bapak/Ibu menjadi pedagang buah karena ingin hidup mandiri. Bapak ibu menjadi pedagang buah karena ingin bertemu orang banyak.
SS
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
LAMPIRAN 2 DATA KUESIONER UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4
2 3 4 3 3 3 2 4 2 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3
X1 3 3 4 4 3 4 2 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4
4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 2 4
5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3
6 4 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 3 3 4 4 3 4 3
7 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 4 4 4
Uji Validitas dan Reliabilitas X2 X3 8 9 10 11 12 13 14 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 4 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 2 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4
15 3 4 4 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 4 2 3 3 4 3 3
16 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 2
17 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4
Y 18 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4
19 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 2 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
20 3 4 3 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3
LAMPIRAN 3 DATA KUESIONER ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1
2
3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3
4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4
X1 3 4 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3
4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4
6
7
X2 8 9
10
3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4
4 3 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3
3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4
Total 5 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3
18 17 17 16 19 16 19 18 17 18 17 16 17 16 17 17 20 16 15 17 16 17 14 17
4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
11
X3 12 13
14
3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 3
3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 2 3 2
Total 17 16 16 19 17 16 18 17 16 16 17 16 17 19 17 18 19 19 18 17 18 16 19 19
3 4 4 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 2 3 4 4 3 2 3 4 3 3
15
16
Y 17
18
19
3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4
3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4
3 3 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 2 2 3
4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 3 4
4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 3 4
Total 13 15 15 13 16 13 12 12 16 13 16 13 13 13 11 12 16 14 12 13 12 12 13 11
Total 17 15 16 17 18 16 17 17 17 16 17 17 16 17 16 17 20 18 13 16 16 14 15 19
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 3 4
3 3 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 2 4
4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4
19 17 17 20 16 16 17 16 16 17 15 17 16 20
3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4
4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 2
3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3
3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3
17 18 18 19 17 15 16 17 18 16 16 18 16 15
3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3
4 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3
4 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4
3 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 3 2 3
14 13 11 13 12 13 13 14 13 11 14 11 12 13
3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4
3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3
3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3
4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3
4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3
17 18 16 18 15 13 14 14 16 13 15 16 16 16
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
LAMPIRAN 4 OUTPUT UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
30
% 100.0
0
.0
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha .844
N of Items 20
Item Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Mean 3.57 3.27 3.27 3.30 3.43 3.37
Std. Deviation .504 .640 .740 .651 .568 .669
N
3.23 3.23 3.10
.728 .679 .662
30 30 30
3.20 3.40 2.93
.664 .621 .691
30 30 30
3.23 3.17 3.03 3.20
.774 .648 .669 .761
30 30 30 30
3.37 3.43
.669 .568
30 30
3.37 3.33
.718 .711
30 30
30 30 30 30 30 30
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20
Scale Mean if Item Deleted 61.87 62.17
Scale Variance if Item Deleted 42.395 41.178
Corrected Item-Total Correlation .402 .451
Cronbach's Alpha if Item Deleted .838 .836
62.17 62.13
40.902 41.499
.406 .401
.838 .838
62.00 62.07 62.20
41.448 40.340 40.097
.481 .530 .506
.835 .832 .833
62.20 62.33
40.717 41.126
.474 .439
.835 .836
62.23 62.03 62.50 62.20 62.27 62.40 62.23
41.495 41.551 41.224 40.648 42.340 41.214 40.737
.392 .418 .404 .410 .300 .423 .409
.838 .837 .838 .838 .842 .837 .838
62.07 62.00 62.07 62.10
41.375 41.862 41.168 40.852
.403 .422 .391 .432
.838 .837 .839 .837
Scale Statistics Mean 65.43
Variance 45.289
Std. Deviation 6.730
N of Items 20
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded( a) Total
30
% 100.0
0
.0
30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .842
N of Items 19
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Item Statistics
P1 P2 P3
Mean 3.57 3.27
Std. Deviation .504 .640
3.27
.740
30
3.30 3.43 3.37
.651 .568 .669
30 30 30
3.23
.728
30
3.23 3.10 3.20
.679 .662 .664
30 30 30
3.40 2.93 3.23
.621 .691 .774
30 30 30
3.03 3.20 3.37
.669 .761 .669
30 30 30
3.43 3.37 3.33
.568 .718 .711
30 30 30
P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19
N 30 30
Item-Total Statistics
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19
Scale Mean if Item Deleted 58.70
Scale Variance if Item Deleted 39.597
Corrected Item-Total Correlation .393
Cronbach's Alpha if Item Deleted .837
59.00 59.00 58.97
38.207 38.276 38.792
.471 .384 .385
.833 .837 .837
58.83
38.557
.490
.833
58.90 59.03 59.03
37.403 37.551 37.826
.549 .477 .485
.829 .832 .832
59.17 59.07 58.87 59.33
38.282 38.616 38.878 38.368
.442 .398 .397 .408
.834 .836 .836 .836
59.03 59.23 59.07
37.757 38.461 37.995
.419 .414 .401
.836 .836 .837
58.90 58.83
38.576 39.109
.399 .409
.836 .836
58.90 58.93
38.300 37.789
.396 .463
.837 .833
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Scale Statistics Mean 62.27
Variance 42.340
Std. Deviation 6.507
N of Items 19
OUTPUT UJI ASUMSI KLASIK One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
38 .0000000 .99482427
Mean Std. Deviation Absolute
.119
Positive Negative
.101 -.119 .736 .650
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Coefficients a
Model 1
(Constant) Modal Potens i keuntungan Faktor Emosional
Unstandardized Coefficients B Std. Error 5.930 2.268 -.135 .080 -.088 .090 -.108 .077
Standardized Coefficients Beta -.271 -.155 -.225
t 2.615 -1.687 -.980 -1.393
Sig. .013 .101 .334 .173
a. Dependent Variable: abs ut
Model Summary b Model 1
R R Square .779a .606
Adjusted R Square .572
Std. Error of the Estimate 1.038
DurbinWatson 2.044
a. Predictors: (Constant), Faktor Emosional, Potensi keuntungan, Modal b. Dependent Variable: Keputus an
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
OUTPUT ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA b Va riables Entere d/Re moved
Model 1
Variables Entered Faktor Emosiona l, P otensi keuntunga a n, Modal
Variables Removed
Method
.
Enter
a. All reques ted variables ent ered. b. Dependent Variable: K eputusan
Model Summary b Model 1
R R Square .779a .606
Std. Error of the Estimate 1.038
Adjusted R Square .572
DurbinWatson 2.044
a. Predictors: (Constant), Faktor Emosional, Potensi keuntungan, Modal b. Dependent Variable: Keputus an ANOV Ab Model 1
Regres sion Residual Total
Sum of Squares 56.435 36.618 93.053
df 3 34 37
Mean S quare 18.812 1.077
F 17.467
Sig. .000a
a. Predic tors: (Constant), Fakt or E mos ional, Potens i keuntungan, Modal b. Dependent Variable: Keputusan Coefficients a
Model 1
(Constant) Modal Potens i keuntungan Faktor Emosional
Unstandardized Coefficients B Std. Error 3.594 -9.740 .127 .528 .754 .143 .304 .123
Standardized Coefficients Beta .458 .573 .275
t -2.710 4.164 5.278 2.478
Sig. .010 .000 .000 .018
Collinearity Statistics Tolerance VIF .958 .983 .942
1.044 1.018 1.061
a. Dependent Variable: Keputus an
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Histogram
Dependent Variable: Keputusan 10
8
Frequency 6
4
2 Mean =1.73E-17 Std. Dev. =0.959 N =38
0 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Residual
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: Keputusan
1.0
0.8 Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Observed Cum Prob
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
Scatterplot Dependent Variable: Keputusan Regression Standardized Predicted 4
3
2
Value 1
0
-1
-2 -3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
OUTPUT ANALISIS DESKRIPTIF
Frequencies Statistic N
Valid Missing
P1 38 0
P2 P3 38 38 0 0
P4 38 0
P5 38 0
P6 38 0
P7 P8 38 38 0 0
P9 38 0
P10 38 0
P11 P12 38 38 0 0
P13 38 0
P14 P15 38 38 0 0
P16 P17 38 38 0 0
Frequency Table P1
Valid
S SS Total
Frequency 19 19 38
Percent Valid Percent Cumulative Percent 50.0 50.0 50.0 50.0 50.0 100.0 100.0 100.0 P2
Valid
TS S SS Total
Frequency 3 17 18 38
Percent 7.9 44.7 47.4 100.0
Valid Percent 7.9 44.7 47.4 100.0
Cumulative Percent 7.9 52.6 100.0
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
P18 38 0
P19 38 0
P3
Valid
TS S SS Total
Frequency 6 19
Percent 15.8 50.0
Valid Percent 15.8 50.0
Cumulative Percent 15.8 65.8
13 38
34.2 100.0
34.2 100.0
100.0
Cumulative Percent 2.6
P4
Valid
TS S SS Total
Frequency 1
Percent 2.6
Valid Percent 2.6
21
55.3
55.3
57.9
16 38
42.1 100.0
42.1 100.0
100.0
P5
Valid
S SS Total
Frequency 18
Percent 47.4
Valid Percent 47.4
Cumulative Percent 47.4
20 38
52.6 100.0
52.6 100.0
100.0
Cumulative Percent 2.6 47.4 100.0
P6
Valid
TS S SS Total
Frequency 1 17 20
Percent 2.6 44.7 52.6
Valid Percent 2.6 44.7 52.6
38
100.0
100.0 P7
Valid
TS S SS Total
Frequency 4
Percent 10.5
Valid Percent 10.5
Cumulative Percent 10.5
18 16 38
47.4 42.1 100.0
47.4 42.1 100.0
57.9 100.0
Cumulative Percent 7.9 60.5 100.0
P8
Valid
TS S SS Total
Frequency 3 20 15
Percent 7.9 52.6 39.5
Valid Percent 7.9 52.6 39.5
38
100.0
100.0
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
P9
Valid
S SS Total
Frequency 17 21
Percent 44.7 55.3
Valid Percent 44.7 55.3
38
100.0
100.0
Cumulative Percent 44.7 100.0
P10
Valid
TS S SS Total
Frequency 2 15
Percent 5.3 39.5
Valid Percent 5.3 39.5
Cumulative Percent 5.3 44.7 100.0
21
55.3
55.3
38
100.0
100.0 P11
Valid
S SS Total
Frequency 21 17
Percent 55.3 44.7
Valid Percent 55.3 44.7
38
100.0
100.0
Cumulative Percent 55.3 100.0
P12
Valid
TS S SS Total
Frequency 4 18 16 38
Percent 10.5 47.4 42.1 100.0
Valid Percent 10.5 47.4 42.1 100.0
Cumulative Percent 10.5 57.9 100.0
P13
Valid
TS S SS Total
Frequency 6 21
Percent 15.8 55.3
Valid Percent 15.8 55.3
Cumulative Percent 15.8 71.1
11 38
28.9 100.0
28.9 100.0
100.0
P14
Valid
TS S SS Total
Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
7 18 13 38
18.4 47.4 34.2 100.0
18.4 47.4 34.2 100.0
18.4 65.8 100.0
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.
P15
Valid
TS S SS Total
Frequency 1 24
Percent 2.6 63.2
Valid Percent 2.6 63.2
Cumulative Percent 2.6 65.8
13 38
34.2 100.0
34.2 100.0
100.0
Cumulative Percent 10.5
P16
Valid
TS S SS Total
Frequency 4
Percent 10.5
Valid Percent 10.5
19
50.0
50.0
60.5
15 38
39.5 100.0
39.5 100.0
100.0
P17
Valid
TS S SS Total
Frequency 9
Percent 23.7
Valid Percent 23.7
Cumulative Percent 23.7
19 10 38
50.0 26.3 100.0
50.0 26.3 100.0
73.7 100.0
P18
Valid
TS S SS Total
Frequency 4 22
Percent 10.5 57.9
Valid Percent 10.5 57.9
Cumulative Percent 10.5 68.4
12 38
31.6 100.0
31.6 100.0
100.0
Cumulative Percent 13.2 55.3 100.0
P19
Valid
TS S SS Total
Frequency 5 16 17
Percent 13.2 42.1 44.7
Valid Percent 13.2 42.1 44.7
38
100.0
100.0
Alvin Syahputra Ritonga : Pengaruh Modal, Potensi Keuntungan Dan Faktor Emosional Terhadap Keputusan Menjadi Pedagang (Studi Pada Pedagang Buah Di Pasar Buah Berastagi), 2010.