JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
PEMAHAMAN ETIKA BERDAGANG PADA PEDAGANG MUSLIM PASAR WONOKROMO SURABAYA (Studi Kasus Pedagang Buah)
Siti Nur Azizaturrohmah Mahasiswa Program Studi S-1 Ekonomi Islam – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] Imron Mawardi Departemen Ekonomi Syariah – Fakultas Ekonomi dan Bisnis – Universitas Airlangga Email:
[email protected] ABSTRACT Trading is a job that is highly recommended in Islam, because the Prophet and the companions also a traders. So it should as a good Muslim in performing daily activities in accordance with the guidance of the Prophet in order to be successful the world and the hereafter included in trade. Ethics of trade was good manners and behavior in the trade so the customers were satisfied. This study aims to determine the understanding of ethical trade in the Muslim traders Wonokromo Market Surabaya. This study used a qualitative approach with descriptive case study method. Determination of informants using purposive sampling technique. Data collected by means of semi-structured interviews and documentation. Data analysis using descriptive analytical model. The results of this study indicate that generally Muslim traders Wonokromo Markets have understood the ethical trade based on the principle of unity, equilibrium, free will, responsibility and truth in a way that is honest and good trade (do not cheat), provide information to the customer in accordance with reality, appropriately weigh, not hold a fake offers, do not tucking rotten fruit into a nice fruit, and helping others among fellow traders nor traders with collector. Keyword: Ethics, the Ethics Trading, Traders 2006:120). Pasar memfasilitasi I. PENDAHULUAN
perdagangan
A. Latar Belakang
distribusi serta alokasi sumber daya dalam
Manusia merupakan mahluk sosial
masyarakat.
dan
memungkinkan
Perdagangan
mempunyai
yang saling membutuhkan antara satu
peran
dengan yang lainnya, tidak terkecuali
menggerakkan roda perekonomian, salah
dalam hal memenuhi kebutuhan sehari-
satu
hari. Dibutuhkan suatu sarana untuk dapat
seorangpun
saling memenuhi kebutuhan, salah satu
kebutuhannya tanpa bantuan orang lain.
sarana
Dengan
tersebut
adalah
pasar.
Pasar
yang
alasanya
penting
ialah
yang
karena
dapat
berdagang
dalam
tidak
memenuhi
seseorang
yang
adalah tempat pertemuan antara penjual
membutuhkan
dan pembeli, atau lebih jelasnya, daerah,
kebutuhan dan saling tolong-menolong
tempat,
yang
diantara mereka. Dalam Islam profesi
mengandung kekuatan permintaan dan
sebagai pedagang sangat dianjurkan.
penawaran yang saling bertemu dan
Berdagang
membentuk
mulia,
wilayah,
harga
area,
(Fuad,M
dkk.,
278
dapat
saling
merupakan
karena
menutupi
profesi
berdagang
yang
merupakan
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
salah
satu
bentuk
ibadah
dimana
750 jiwa pedagang pakaian dan 1.460
kegiatan yang dilakukan tidak hanya
jiwa
untuk kepentingan sendiri melainkan juga
bangunan 10.584 m2.
peranan penting dalam perekonomian
membuat
masyarakat
masyarakat
waspada
jika
Saw
sendiri
pada
Rasulullah
awalnya
tradisional.
adalah
seorang pedagang dan demikian pula
membahas
Khulafaurrasyidin
serta
kecurangan
sahabat
2008:302).
(P3EI,
luas
satunya yaitu pedagang buah. Hal ini
memegang
muslim. Bahkan
dengan
para pedagang berlaku curang, salah
Pada masa Rasulullah Saw dan Pasar
lain,
Dalam pasar tradisional tidak jarang
untuk kepentingan orang banyak.
Khulafaurrasyidin
pedagang
kebanyakan
menjadi
berbelanja
Banyak
berita
tentang yang
di
lebih pasar yang
kecurangandilakukan
para
Menurut
pedagang buah untuk membuat barang
Muhammad (2012:37) Jika meneladani
dagangannya terlihat lebih menarik dan
Rasulullah saat melakukan perdagangan,
juga
maka beliau sangat mengedepankan
beberapa kecurangan yang dilakukan
adab dan etika berdagang yang luar
oleh para pedagang:
biasa. Etika dan adab perdagangan inilah
1. Menyuntikan cairan pewarna kedalam
yang
strategi
buah-buahan, sehingga saat buah dibuka
dalam berdagang. Etika adalah disiplin
warnanya lebih menarik dan menggugah
ilmu
selera, namun setelah dicicipi rasanya tak
dapat
yang
memberikan
disebut
berisi
sebagai
ilmu
dasar
normatif atau
yang
standar
tahan
lama.
Berikut
adalah
semanis warnanya.
mengenai hal yang benar atau salah,
2. Mengawetkan buah-buahan dengan
yang baik atau buruk, yang membawa
cara dicelup terlebih dahulu kedalam
manfaat atau kerusakan.
boraks dan cairan lilin. Hal ini tentu sangat
Pasar
Wonokromo
merupakan
berbahaya bagi kesehatan kita, karena
salah satu pasar tradisional terbesar di
lilin dan boraks bukanlah zat yang boleh
Surabaya. Pasar Wonokromo yang kini
dikonsumsi oleh manusia.
menempati gedung Darmo Trade Center
3. Menambahkan cairan pewarna tekstil
(DTC) adalah salah satu pasar yang telah
pada bagian luar buah agar tampilan
mengalami modernisasi. Sejak diresmikan
luar
gubernur Jawa Timur Imam Oetomo pada
(www.surabayapost.co.id ).
buah
Selain
tanggal 11 Juni 2005, pasar Wonokromo
menjadi
lebih
kecurangan
menarik
di
atas,
kini menjadi salah satu ikon Gerbang Kota
pedagang buah juga berlaku tidak jujur
di Surabaya
dalam menimbang. Seperti pengakuan
Selatan. Sebanyak 3.890 Wonokromo
Gemala, seorang ibu rumah tangga yang
menempati Lantai Dasar Bawah (LDB) dan
ditulis dalam majalah Al-Hikmah bahwa ia
Lantai Dasar Atas (LDA) gedung DTC, total
tidak keberatan jika harus membayar
pedagang sebanyak 2.210 jiwa, terdiri dari
lebih mahal, asal pedagang jujur dengan
stand-stand
pasar
279
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
timbangannya, merugikan
hal
ini
pembeli.
tentu
Selain
saja
dilakukan
merasa
sebagai
kepatuhan,
suatu
adat
tatanan
istiadat,
yang
dibohongi, pembeli juga akan merasa jera
berkenaan dengan hidup yang baik dan
berbelanja ditempat tersebut (Al-Hikmah,
buruk (Wiranata, 2012:2).
2013:32).
Adapun Imam an-Nawawi dalam
Berdasarkan dijelaskan
uraian
sebelumnya
yang pada
telah
kitabnya
latar
mengatakan bahwa etika atau adab
Syarah
Riyadhus
Shalihin
belakang di atas, dan melihat fenomena
adalah
yang
seseorang (Al-Utsaimin, 2007:38)
terjadi,
maka
peneliti
dapat
merumuskan masalah penelitian sebagai
yang
dipahami
pedagang
buah
muslim
yang
dilakukan
perdagangan
Sesuai
Syariah Islam
oleh
Perdagangan
pasar
atau
pertukaran
dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai
Wonokromo?
ini
krama
C. Pengertian
berikut Bagaimana pemahaman etika berdagang
tata
proses transaksi yang didasarkan atas
Adapun tujuan dalam penelitian
kehendak sukarela dari masing-masing
adalah
pihak. Perdagangan seperti ini dapat
pemahaman
untuk etika
mengetahui
berdagang
yang
mendatangkan
keuntungan
kepada
dipahami oleh pedagang buah muslim
kedua belah pihak, atau dengan kata lain
pasar Wonokromo.
perdagangan
II. LANDASAN
TEORI
meningkatkan
utility
(kegunaan) bagi pihak-pihak yang terlibat
DAN
(Jusmaliani,dkk., 2008:1).
PENGEMBANGAN PROPOSISI
Dalam
A. Pasar
Al-quran,
perdagangan
Pasar adalah tempat pertemuan
dijelaskan dalam tiga bentuk, yaitu tijarah
antara penjual dan pembeli, atau lebih
(perdagangan), bay’ (menjual) dan Syira’
jelasnya, daerah, tempat, wilayah, area
(membeli). Selain istilah tersebut masih
yang mengandung kekuatan permintaan
banyak
dan penawaran yang saling bertemy dan
berkaitan dengan perdagangan, seperti
membentuk
dayn, amwal, rizq, syirkah, dharb, dan
harga
(Fuad,M.
dkk,
lagi
istilah-istilah
lain
yang
2006:120).
sejumlah
B. Pengertian Etika dalam Islam
perdagangan global (Susanto, 2009:13).
Secara
epistimologi,
kata
etika
perintah
melakukan
D. Konsep Etika Bisnis Islami
berasal dari bahasa Yunani ethos (bentuk
Terintegrasinya etika Islam dalam
tunggal). Ethos berarti tempat tinggal,
bisnis telah menciptakan suatu paradigma
padang rumput, kandang, kebiasaan,
bisnis dalam sistem etika bisnis Islam.
adat, watak, perasaan, sikap, dan cara
Paradigma bisnis adalah gugusan pikir
berpikir. Bentuk jamaknya tha etha yang
atau
berarti adat istiadat. Secara etimologi,
dijadikan sebagai landasan bisnis baik
etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
sebagai aktivitas maupun sebagai entitas. 280
cara
pandang
tertentu
yang
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
Paradigma bisnis Islam dibangun dan
dikaitkan dengan upah minimum yang
dilandasi oleh aksioma-aksioma berikut
secara
(Naqvi, 1993:86-105):
masyarakat. Kedua, economic return bagi
1. Kesatuan
pemberi pinjaman modal harus dihitung
Berdasarkan konsep Beekun juga
sosial
berdasarkan
dapat
diterima
pengertian
yang
oleh
tegas
Fuad Yusuf, seorang pelaku bisnis muslim
bahwa besarnya keuntungan tidak dapat
dalam melakukan kegiatan berbisnisnya
diramalkan
tidak akan melakukan paling tidak tiga
kesalahan nol dan tidak dapat lebih
hal:
diantara
dahulu ditetapkan (seperti sistem bunga).
pekerja, penjual, pembeli, mitra kerja atas
Ketiga, Islam melarang semua transaksi
dasar pertimbangan ras, warna kulit, jenis
alegotoris semisal gharar atau sistem ijon
kelamin atau agama. Kedua, terpaksa
yang dikenal dalam masyarakat (Fauroni,
atau dipaksa melakukan praktek-prektek
2003:103).
mal-bisnis karena hanya Allah-lah yang
5. Kebenaran (Kebajikan dan Kejujuran)
pertama,
diskriminasi
semestinya ditakuti dan dicintai. Ketiga, menimbun
kekayaan
atau
dengan
Dalam
konteks
probabilitas
bisnis
kebenaran
serakah,
dimaksudkan sebagai niat, sikap dan
karena hakikatnya kekayaan merupakan
perilaku benar, yang meliputi, proses akad
amanah Allah (Fauroni, 2003:100).
(transaksi),
2. Kesetimbangan (keadilan)
memperoleh
Dalam surat Al-Baqarah dijelaskan bahwa
pembelanjaan
harta
(pendayagunaan
harta
dilakukan
kebaikan
dalam
benda) dan
proses
mencari
atau
komoditas,
proses
pengembangan maupun dalam proses
benda
upaya
meraih
harus
keuntungan.
tidak
kebajikan
dan
Termasuk
dalam
bisnis
menetapkan ke
dalam
adalah
sikap
pada sesuatu yang dapat membinasakan
kesukarelaan
dan
keramahtamahan,
diri. Kemudian harus menyempurnakan
kesukarelaan
dalam
pengertian, sikap
takaran dan timbangan dengan neraca
suka-rela antara kedua belah pihak yang
yang benar (Fauroni, 2003:101).
melakukan transaksi, kerja sama atau
3. Kehendak bebas
perjanjian bisnis. Hal ini ditekankan untuk
Berdasarkan prinsip ini, para pelaku bisnis
mempunyai
kebebasan
menciptakan dan menjaga keharmonisan
untuk
hubungan
serta
cinta-mencintai
antar
membuat perjanjian, termasuk menepati
mitra bisnis. Sedangkan keramahtamahan
atau mengingkari janji. Seorang muslim
merupakan sikap ramah, toleran baik
yang percaya pada kehendak Allah,
dalam
akan
menagih. “Allah merahmati seseorang
memuliakan
semua
janji
yang
menjual,
membeli
maupun
dibuatnya (Beekun, 1997:24-25).
yang ramah dan toleran dalam menjual,
4. Pertanggung Jawaban
membeli
Pertama, margin,
dalam
keuntungan
nilai
menghitung upah
dan
menagih”.
Adapun
kejujuran adalah sikap jujur dalam semua
harus 281
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
proses
bisnis
yang
dilakukan
tanpa
D. Teknik Pengumpulan Data
adanya penipuan sedikitpun.
Dalam
penelitian
III. METODE PENELITIAN
pengumpulan
A. Pendekatan Penelitian
dengan menggunakan beberapa cara
Pendekatan dalam
penelitian
yang ini
digunakan
adalah
data
kualitatif
dapat
dilakukan
yaitu wawancara, observasi, dan studi
kualitatif
kepustakaan
(Afifuddin
dan
Saebani,
deskriptif. Penelitian kualitatif melibatkan
2009:131).
peneliti dalam setiap penelitian yang
penelitian ini tergantung dari banyaknya
dilakukan.
dan
B. Ruang Lingkup Penelitian
diterima peneliti. Apabila informasi yang
Adapun ruang lingkup penelitian
Jumlah
informan
keberagaman
dalam
informasi
yang
didapat tidak berkembang (jenuh) dan
terbatas pada sejauh mana pemahaman
dirasa
etika berdagang yang dipahami oleh
diharapkan
pedagang
buah
pasar
informan berhenti saat itu juga. S. Nasution
wonokromo.
Output
diharapkan
dalam Sugiyono (2011:220) mengatakan
adalah pedagang buah muslim dapat
bahwa dalam penentuan informan “...
menerapkam Etika dagang yang Islami
dianggap telah memadai apabila telah
kepada pembelinya dengan meneladani
sampai kepada taraf “redundancy” ...
akhlak Rasulullah SAW.
artinya bahwa dengan menggunakan
C. Teknik Penentuan Informan
responden selanjutnya boleh dikatakan
Dalam didapatkan Purposive pengambilan
muslim
di
yang
penelitian dengan
sampling sampel
ini
informan
telah
mewakili sebelumnya,
yang
pencarian
tidak lagi diperoleh tambahan informasi
menggunakan
baru yang berarti”.
yakni
E.
sumber
apa
teknik
Unit Analisis
data
Penelitian ini menganalisis tentang
dengan pertimbangan tertentu.
etika
berdagang
pedagang
dengan
pembeli dan etika berdagang dengan sesama pedagang. Data dan Sumber Data
F.
Teknik Analisis
Menurut Loafland dalam Moleong
Yin
(2012:133)
berpendapat
(2001:112), sumber utama dari penelitian
tentang tiga macam bentuk teknik analisis
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan,
yang
dan selebihnya adalah data tambahan
penjodohan pola, pembuatan penjelasan
seperti dokumen dan lainnya. Data primer
(deskriptif), dan analisis deret waktu. Teknik
ini didapatkan melalui wawancara secara
analisis yang digunakan dalam penelitian
langsung dengan informan atau orang
ini adalah teknik analisis deskriptif atau
yang diwawancarai sebagai key source.
dapat disebut pembuatan penjelasan, yaitu
sering
dengan
digunakan
antara
menggunakan
lain
metode
analisis data dan mendeskripsikan hasil 282
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
observasi untuk
wawancara, serta
mengetahui
secara
bertujuan
Tabel 1.
mendalam
Hasil Penelitian
mengenai pemahaman etika berdagang yang dipahami oleh pedagang buah muslim di pasar Wonokromo. G. Uji Validitas Penelitian metode
ini
pengumpulan
interview,
sehingga
dirasa
tepat
uji
menggunakan data
in-depth
validitas
adalah
yang
dengan
menggunakan teknik mengecek ulang (member
chceks)
(Alwasilah, 2002:38).
Alwasilah (2002:39) menjelaskan bahwa member
checks
merupakan
masukan
yang diberikan oleh individu yang menjadi obyek penelitian. Jawaban dari para
Dari hasil wawancara dengan 13 informan
obyek penelitian merupakan bukti dan
dapat diketahui bahwa secara umum
alat validasi kebenaran dari pernyataan
informan memahami apa yang dimaksud
dalam penelitian. Teknik ini dianggap
dengan
paling baik untuk:
didasarkan
obyek
sebagai
penelitian
terhadap
suatu
pernyataan
ini para
perbuatan
yang
baik,
melayani pelanggan dengan ramah, dan
2. Mengkonfirmasi perspektif emik obyek
pada
Hal
berdagang dengan jujur, tata krama,
sewaktu diwawancara.
(individu)
berdagang.
informan yang menjelaskan arti etika
1. Menghindari salah tafsir terhadap jawaban
etika
menimbang dengan tepat sesuai neraca.
penelitian proses
Pemahaman etika yang telah disebutkan
yang
sedang berlangsung.
oleh informan sesuai dengan pernyataan
IV. DESKRIPSI HASIL DAN PEMBAHASAN
Titus (1984:21) yang menyatakan bahwa
A. Pembahasan Hasil Penelitian
pada intinya etika adalah pengkajian moralitas, apakah benar dan apakah salah dalam hubungan antar manusia. Dan
menurut
Pujowijatno
(2003:14),
makna utama dari etika, yang terambil dari kata Yunani ethos, adalah tingkah laku. Sedangkan dalam ajaran Islam, istilah
yang
paling
dekat
dan
berhubungan dengan istilah etika dalam Al-Quran adalah Khuluq. Dalam kamus Al283
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
Munawwir, khuluq berarti: tabi’at, budi
Untuk
pekerti,
dan
seberapa paham pedagang muslim Pasar
(Munawwir,
Wonokromo mengenai etika berdagang
kebiasaan,
keperwiraan,
kesatriaan
agama
mempermudah
mengetahui
1997:364). 2 diantara informan ada yang
peneliti
tidak memahami kata etika, namun ketika
para pedagang ke dalam tabel. Berikut
kata etika diganti dengan kata lain,
tabel 4.22 yang memperlihatkan hasil
informan dapat memahami apa yang
klasifikasi pemahaman etika berdagang
dimaksud dengan etika. Informan 10 lebih
pada pedagang buah muslim dengan
memahami apa yang dimaksud dengan
lima prinsip konsep etika bisnis Haidar
etika bila kata etika diganti dengan
Naqvi (1993:86-105).
akhlak, dan informan 11 lebih memahami
Berdasarkan
mengklasifikasikan
penjelasan
hasil
klasifikasi
kata etika bila diganti dengan tatakrama.
pemahaman
Meskipun diganti dengan kata lain pada
pedagang
intinya
tersebut
dengan lima prinsip dari konsep etika
memahami apa yang dimaksud dengan
bisnis Haidar Naqvi (1993:86-105) di atas
etika.
secara umum pedagang muslim Pasar
kedua
Dalam
informan
Kamus
Besar
Bahasa
etika
berdagang
muslim
Wonokromo
Pasar
sudah
pada
Wonokromo
memahami
etika
Indonesia kata paham mempunyai arti
berdagang yang baik. Hal ini dikarenakan
mengetahui dengan benar atau tahu
pedagang
banyak
dapat
(199:327).
Berdasarkan
hal
muslim
Pasar
menyebutkan
Wonokromo
lima
hingga
sebelas
kriteria
tersebut maka dapat diketahui bahwa
sembilan
pedagang
konsep etika bisnis Haidar Naqvi (1993:86-
muslim
Pasar
Wonokromo
yang paham dengan etika berdagang
kriteria
dari
105).
adalah dia yang mengetahui dengan
Dapat dilihat pada Tabel 4.22
benar dan tahu banyak tentang etika
hampir seluruh informan mengaitkan etika
berdagang.
telah
berdagang dengan perbuatan yang jujur
wawancara
dan baik (tidak berbuat curang) serta
Pada
dijelaskan
hasil
dengan
pedagang
tabel
ringkasan
4.3
muslim
Pasar
tanggung
jawab.
Hal
ini
ditunjukkan
Wonokromo mengenai pemahaman etika
dengan
berdagang. Dari hasil ringkasan tersebut
etika
peneliti menyesuaikan pemahaman etika
informasi yang sesuai dengan kenyataan
berdagang pada pedagang muslim Pasar
kepada pelanggan, menimbang dengan
Wonokromo dengan konsep etika bisnis
tepat sesuai takaran, tidak mengada-
Haidar Naqvi (1993:86-105) yang terdiri
ngadakan penawaran palsu dan tidak
dari lima prinsip yakni prinsip kesatuan
menyelipkan buah yang busuk ke dalam
(tauhid),
buah yang bagus, saling tolong-menolong
prinsip
kesetimbangan
pernyataan berdagang
informan adalah
bahwa memberi
(keadilan), prinsip kehendak bebas, prinsip
antar
tanggung jawab, dan prinsip kebenaran.
pedagang dengan pengepul. Kejujuran 284
sesama
pedagang
maupun
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
merupakan salah satu kunci sukses dalam
berubah menjadi tidak jujur. Dari hasil
kehidupan
contoh
wawancara
yang menunjukkan bahwa ketika orang
ketigabelas
informan
berbuat jujur maka akan sukses dan
pentingnya
melaksanakan
beruntung,
berdagang.
sehari-hari.
misalnya
Banyak
sikap
Rasulullah
dengan
informan, menyadari etika
Karena
dengan
dalam berdagang. Dengan sifat jujur
melaksanakan etika berdagang maka
yang dimiliki Rasulullah, beliau menjadi
pelanggan
pedagang yang handal dan dipercaya
kembali membeli lagi kepadanya, rizki
oleh
yang diperoleh barokah dan secara tidak
saudagar
kaya
Khodijah
untuk
menjalankan usahanya. Empat
akan
merasa
puas
dan
langsung penjual juga akan dipromosikan.
informan
menyatakan
Misal
ketika
pelanggan
yang
puas
bahwa dalam berdagang tidak hanya
membeli buah di pedagang A, maka
mencari harta atau keuntungan semata,
ketika ada sanak saudara atau temannya
namun juga keberkahan dan manfaat
yang bermaksut membeli buah maka
dari
Kejujuran
pelanggan yang puas akan menyarankan
mendatangkan keberkahan, hal ini sesuai
membeli di pedagang A karena memang
dengan hadits yang diriwayatkan dari
orangnya jujur, buahnya manis dan segar,
Hakim bin Hizam dari Rasulullah SAW.
serta pelayanannya ramah.
beliau bersabda,
V. KESIMPULAN DAN SARAN
rizki
ﮫوﺳ
yang
diperoleh.
ﻦ ﺰام رﺿﻲ ﷲ ﻨﮫ ﻦ ا ﻨ ﻲ ﺻ ﻰ ﷲ
ﺈن ﺻﺪ ﺎ و ﻨﺎ ﻮرك ﮭ ﺎ ﻲ،ﺘ ﺮ ﺎ .ﮫ Artinya:
ﺘ.ﮭ ﺎ “penjual
ﺎن ﺎ ﺨ ﺎر ﺎ
ﺖ ﺮﺔ
ﻦ
A. Simpulan
ا:ﺎل
Berdasarkan
وإن ﺬ ﺎ و ﺘ ﺎ،ﮭ ﺎ
dan
pembeli
analisis
dan
pembahasan yang telah dijelaskan dalam
diberi
Bab 4, maka dapat diperoleh simpulan
kesempatan berfikir selagi mereka belum
sebagai berikut:
berpisah. Seandainya mereka jujur serta
1. Secara umum para pedagang muslim
membuat penjelasan mengenai barang
Pasar Wonokromo memahami etika
yang
sebagai tatakrama dan perilaku yang
diperjualbelikan,
mereka
akan
mendapat berkah dalam jual beli mereka. Sebaliknya,
jika
mereka
dan
2. Secara umum para pedagang muslim
merahasiakan mengenai apa-apa yang
Pasar Wonokromo sudah memahami
harus diterangkan tentang barang yang
etika berdagang Islami sesuai yang
diperjualbelikan,
dikemukakan
maka
menipu
baik dalam berdagang.
akan
terhapus
keberkahannya.” Namun
(1993:86-105) kenyataannya
untuk
(tauhid),
oleh yaitu
prinsip
Haidar prinsip
Naqvi
kesatuan
kesetimbangan
menjalankan kejujuran dalam berdagang
(keadilan), prinsip kehendak bebas,
butuh usaha yang keras, karena jujur itu
prinsip tanggung jawab, dan prinsip
sulit. Terkadang lingkungan dan kondisi
kebenaran.
membuat seseorang yang awalnya jujur 285
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
3. Wujud dari lima prinsip etika bisnis yang dikemukakan
oleh
(1993:86-105)
Haidar
sesuai
dapat
Naqvi dengan
a.
penelitian
ini
Bagi pengelola Pasar Wonokromo (PD. Pasar Surya)
Wonokromo sebagai berikut.
PD.
Pasar
Surya
hendaknya
melaksanakan
memberikan penyuluhan kepada para
menjadikan
pedagang muslim di pasar Wonokromo
seseorang mulia dihadapan Allah
mengenai pentingnya mengenal etika
dan manusia, melayani pelanggan
berdagang. Dengan penyuluhan tersebut,
dengan baik dan ramah, berlaku
pedagang
baik dan jujur dalam berdagang
mengetahui etika berdagang sehingga
membuat
dan
pedagang
mengejar
merasakan
etika
kesatuan:
dalam
adalah sebagai berikut.
pemahaman pedagang muslim Pasar
a. prinsip
diberikan
berdagang
puas,
pelanggan
tidak
loyal
hanya
buah
dapat
berdagang.
berkah.
b.
dipahami
neraca.
diterapkan
etika
positif
etika
Dari pemahaman etika yang telah
dengan tepat sesuai takaran dan
melaksanakan
dan
Bagi Pedagang buah muslim
b. prinsip kesetimbangan: menimbang
kehendak
dapat
menerapkan
dampak
keuntungan namun juga rizki yang
c. prinsip
muslim
bebas:
oleh
pedagang,
dalam
sebaiknya
kegiatan
jual
beli
sehari-hari. Namun pada kenyataannya
berdagang
masih
ada
pedagang
yang
belum
tidak hanya kepada pelanggan
memahami etika berdagang, sehingga
namun
diperlukannya penyuluhan mengenai hal
juga
pedagang,
dengan saling
sesama menjaga
tersebut kepada mereka.
komitmen baik antara pedagang
c.
dengan pengepul dan pedagang
Penelitian
dengan pelanggan.
kekurangan dan keterbatasan, sehingga
d. prinsip
tanggung
Bagi Penelitian Selanjutnya ini
masih
terdapat
banyak
jawab:
bagi penelitian selanjutnya, diharapkan
memperhitungkan setiap tindakan
dapat meneliti topik yang sama dengan
karena akan dimintai pertanggung
detail penelitian yang lebih mendalam
jawaban.
dan komprehensif mengenai lima prinsip
prinsip kebenaran: bersikap ramah, sopan
etika berdagang menurut Haidar Naqvi
dan
(1993:86-105).
baik
kepada
pelanggan,
dan
berdagang dengan jujur.
penelitian
B. Saran
tentang
Adapun
selanjutnya penerapan
saran adalah
etika
untuk meneliti
berdagang
Berdasarakan hasil pengamatan
dengan prinsip baru selain prinsip yang
peneliti kepada pedagang buah yang
telah digunakan dalam penelitian ini,
muslim di pasar Wonokromo, saran yang
yaitu
prinsip
etika
berdagang
yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas 286
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
pelayanan para pedagang, selain itu
Muhamad dan Lukman Fauroni. 2003. Visi
penggunaan alat ukur atau kriteria yang
Al-Qur’an Tentang Etika dan Bisnis.
lebih
Jakarta: Salemba Diniyah.
terfokus.
Hasil
selanjutnya
dari
dapat
penelitian
Muhammad, Irsyad. 2012. Etika Bisnis
memberikan
sumbangsih kepada perusahaan daerah
Dalam Perspektif Islam. Semarang:
yang mengelola pasar lainnya.
Pustaka Amani Munawwir, Ahmad Warson. 1984. Kamus
DAFTAR PUSTAKA Afifudin, Beni dan Ahmad Saebani. 2009. Metodologi
Penelitian
Yogyakarta:
Al-Munawwir.
PP.
Krapyak.
Kualitatif.
Pustaka Setia
Naqvi, Syed Nawab. 1993, Ethict and
Al-Utsaimin, Syaikh Muhammad bin Salih.
Economics:
An
Islamic
Syntesis,
2007. Syarah Riyadus Shalihin, jilid 3.
diterjemahkan oleh Husin Anis: Etika
Terjemahan Ali Nur. Jakarta Timur:
dan Ilmu Ekonomi Suatu Sintesis
Darus Sunnah Press.
Islami. Bandung: Mizan.
Alwasilah, A. Chaedar. 2002. Pokoknya
Pusat Pengkajian dan Pengembangan
Kualitatif. Jakarta: PT. Dunia Pustaka
Ekonomi Islam (P3EI). 2008. Ekonomi
Jaya.
Islam. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Beekun, Rafiq Issa. 1997. Islamic Business
Persada.
Ethict, Virginia: International Institute
Sugiyono.
of Islamic Thought. Departemen
Kuantitatif
Pendidikan
dan
Indonesia
Edisi
Metodologi Kualitatif
Penelitian
dan
R&D.
Bandung: ALFABETA.
Kebudayaan. 1996. Kamus Besar Bahasa
2011.
Surabaya
Post.
http://www.surabayapagi.com/inde
Kedua.
Jakarta: Balai Pustaka.
x.php?3b1ca0a43b79bdfd9f9305b8
Fuad,M.dkk. 2006. Pengantar Bisnis.
12982962457c689935c0e9fab661496 55f5f7917
Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Susanto, Ahmad. 2009. Fiqih Muamalah.
Utama.
Yogyakarta: Kanisius.
Jusmaliani, M.E.dkk. 2008. Bisnis Berbasis
Titus, Harold H. dkk. 1984. Persoalan-
Syariah. Jakarta: Bumi Aksara. Majalah
persoalan Filsafat. H.M. Rosyidi (terj),
Al-Hikmah.
http://majalah.pengusahamuslim.co m/pemasaran-dalam-perspek
Jakarta: Bulan Bintang.
tif-
Wiranata,
islam/ jam 7.28 12 april 2013.
Bandung.
PT.
Gede
Bisnis&Hukum
Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif.
I
A.B. Bisnis
2012.
Etika
(Sebuah
Pemikiran Awal ). Bandar Lampung:
Remaja
Penerbit Universitas Lampung.
Rosdakarya.
Yin, Robert K. 2009. Case Study Research: Design and Methods. Edisi Keempat.
287
JESTT Vol. 1 No. 4 April 2014
United States of America: SAGE Publications, Inc.
288