PENGARUH MODAL KERJA DAN BIAYA PENGERJAAN KEMBALI PRODUK CACAT TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi kasus pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis) Oleh: AGHI SUGANDY NPM. 083 403 010
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh modal kerja secara parsial terhadap biaya pengerjaan kembali produk cacat, (2) pengaruh modal kerja dan biaya pengerjaan kembali produk cacat secara simultan terhadap profitabilitas perusahaan, (3) pengaruh modal kerja secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan, (4) pengaruh biaya pengerjaan kembali produk cacat secara parsial terhadap profitabilitas perusahaan. Objek penelitian ini meliputi: modal kerja, biaya pengerjaan kembali produk cacat dan profitabilitas perusahaan pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data premier yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan, di Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literature dan buku-bbuku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Untuk data laporan keuangan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2012. Alat analisis yang digunakan adalah anilisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) modal kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap biaya pengerjaan kembali produk cacat, (2) modal kerja dan biaya pengerjaan kembali produk cacat secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, (3) modal kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, (4) biaya pengerjaan kembali produk cacat secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Kata Kunci : Modal Kerja, Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat, Profitabilitas Perusahaan
PENDAHULUAN Semenjak krisis ekonomi melanda Indonesia, banyak kegiatan usaha yang tersendat-sendat. Kondisi ini terus berlangsung hingga
sekarang, hal ini ditandai diantaranya dengan harga-harga barang atau jasa yang terus mengalami kenaikan. Oleh karena itu pimpinan atau pihak manajemen perusahaan harus
i
mengambil keputusan yang rasional dan dapat dipertanggung jawabkan dan pengambilan keputusan tersebut memerlukan gambaran yang jelas mengenai permasalahan yang dihadapi. Keunggulan dalam persaingan adalah hal yang harus dimiliki agar perusahaan dapat mempertahankan kontinuitas hidupnya. Dilain pihak perusahaan juga dihadapkan pada kesulitan produksi, yaitu bagaimana melaksanakan proses produksi dengan cara yang efektif dan efisien sehingga dapat memperoleh laba yang maksimal, akan tetapi dapat pula memuaskan konsumennya. Salah satu cara yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan produk yang unggul yaitu dengan menerapkan kebijakan mutu atas produk yang dibuat, sehingga perusahaan dapat mengendalikan kualitas produk dan dapat menghindari kerugian karena banyaknya produk yang mengalami kegagalan (cacat). Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan, tetapi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaikinya, produk tersebut secara ekonomis dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik. Produk cacat dapat timbul karena kesalahan pada bahan, pekerja, atau mesin-mesin. Namun produk cacat tersebut dapat diolah kembali dalam satu tahap atau lebih dan dapat dijadikan produk
standar yang dapat dijual dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali (rework cost) untuk memperbaikinya. Perusahaan Wajan Elang Emas merupakan salah satu perusahaan di Kab. Ciamis yang berkedudukan di Jalan Raya Sindangkasih No. 652 Ciamis, Jawa Barat yang bergerak dalam industri wajan dan proses produksinya hanya dilakukan apabila ada pesanan dari konsumen. Sebagai perusahaan yang memiliki omset yang cukup besar Perusahaan Wajan Elang Emas selalu memperhitungkan dengan cermat biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Salah satu biaya yang menjadi perhatian perusahan adalah biaya pengerjaan kembali produk cacat (rework cost), hal ini dikarenakan apabila ditemukan produk cacat maka kebijakan yang diambil oleh perusahaan yaitu melakukan proses pengerjaan kembali produk cacat untuk memperbaikinya dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali. Meskipun dengan adanya biaya pengerjaan kembali terhadap produk cacat akan menaikkan modal kerja namun hal ini bertujuan untuk mengurangi kerugian yang diderita perusahaan. Dalam biaya pengerjaan kembali produk cacat (rework cost) terdapat dua perlakuan yaitu: (1) Biaya pengerjaan kembali produk cacat dapat dibebankan sebagai tambahan biaya produksi pesanan yang
ii
bersangkutan, jika produk cacat bukan merupakan hal yang biasa terjadi dalam proses produksi, (2) Biaya pengerjaan kembali produk cacat dapat dibebankan kedalam elemen biaya overhead pabrik (didebitkan dalam rekening BOP-S), jika produk cacat merupakan hal yang biasa terjadi dalam proses pengerjaan produk (Mulyadi, 2007:328). Dengan adanya biaya pengerjaan kembali produk cacat (rework cost) maka biaya produksi dapat meningkat, karena biaya produksi merupakan biaya yang digunakan dalam proses kerja perusahaan guna menghasilkan produk maka dapat memperbesar modal kerja yang dibutuhkan perusahaan, oleh sebab itu dapat berpengaruh terhadap modal kerja karena adanya tambahan biaya pada pos biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik yang kedua biaya tersebut dibebankan sebagai biaya overhead pabrik. Dan dalam upaya menjaga kelangsungan usaha, perusahaan harus menjalankan kinerjanya dengan baik. Efektif tidaknya kinerja keuangan perusahaan tersebut, dapat diukur atau dilihat dari rasio keuangan perusahaan, salah satunya adalah rasio modal kerja. Modal kerja berhubungan dengan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Modal kerja ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk
membiayai kebutuhan dan persediaan perusahaan.. Tentunya dalam hal ini menentukan modal kerja sangatlah penting karena bila jumlah modal kerja kurang, dipastikan perusahaan tidak akan bisa melakukan aktivitasnya dan operasi rutin perusahaan dan hal ini akan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, untuk menangani modal kerja agar tidak berlebihan dan kekurangan modal kerja, diperlukan pengelolaan modal kerja yang baik yaitu dengan merencanakan dan menganggarkan dana dalam keuangan perusahaan. Selain harus memiliki modal kerja yang baik manajemen perusahaan dituntut untuk mampu melihat secara jeli dan mampu mengupayakan berbagai cara untuk mempertahankan kelangsungan usahanya, tentu saja manajemen harus membuat dan merencanakan kinerja keuangan perusahaan dengan baik dan terinci. Disamping itu juga ada salah satu usaha dari perusahaan agar dapat memiliki keunggulan bersaing yaitu dengan cara mengendalikan semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan secara efektif dan efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Dengan masih adanya masalah atau kendala-kendala tersebut otomatis akan menyebabkan terhambatnya perkembangan perusahaan tersebut. Untuk mencegah terjadinya hal seperti itu maka perusahaan memiliki modal
iii
yang kuat dan pengelolaan modal kerja yang tepat pula. Apabila pengelolaannya tidak tepat, maka akan terjadi kerugian pada perusahaan tersebut. Modal kerja yang disediakan di perusahaan jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan. Jumlah modal kerja yang besar dapat menjadikan tingkat likuiditas perusahaan menjadi aman. Namun modal kerja yang jumlahnya terlalu besar juga sebenarnya dapat merugikan perusahaan karena akan terdapat modal kerja yang tidak produktif terlebih lagi jika modal kerja tersebut berasal dari pinjaman, hal ini sangat merugikan bagi perusahaan karena harus menanggung beban bunga pinjaman. Dengan tersedianya modal kerja yang memadai maka dapat memperlancar proses kerja perusahaan sehingga permintaan atas kebutuhan masyarakat tersebut akan terpenuhi yang nantinya akan berdampak pada peningkatan proses kerja perusahaan. Apabila modal kerja kurang, maka dipastikan perusahaan tersebut tidak akan bisa melakukan aktivitas perusahaan dengan lancar. Karena modal kerja sangat berpengaruh pada kemampuan perusahaan pada umumnya, dan modal kerja sangat berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk mencapai apa yang dinamakan profitabilitas, seperti yang diungkapkan Sofyan Syarif (2000 :
305) mendefinisikan profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Profitabilitas menunjukkan tingkat keberhasilan suatu badan usaha dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya. Dari hasil penjualan yang tinggi perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang semakin meningkat. Jumlah keuntungan yang diperoleh secara teratur merupakan salah satu faktor yang penting untuk mengukur profitabilitas. Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam hubungannya penjualan, total aktiva maupun modal sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal suatu perusahaan dengan memperbandingkan antara laba dengan modalyang digunakan dalam operasi, oleh karena itu keuntungan yang besar tidak menjamin atau bukan merupakan ukuran bahwa dalam perusahaan tersebut dapat melangsungkan hidupnya secara kontinu. Efisien baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba. Oleh karena itu, profitabilitas merupakan pencerminan dari efisiensi. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi profitabilitasnya.
iv
Pada dasarnya setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk mengahsilkan pendapatan. Konsep ini sering disebut sebagai konsep fungsionil yaitu konsep yang mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan. Dari pendapatan tersebut akan diperoleh suatu keuntungan, dimana keuntungan yang diperoleh setiap periode akuntansi merupakan faktor yang penting dalam profitabilitas. Peneliti mencoba melakukan penelitian pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis. Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis merupakan salah satu perusahaan di Kota Ciamis yang bergerak dalam bidang usaha wajan. Di Kota Ciamis terdapat beberapa perusahaan sejenis, sehingga dapat menimbulkan persaingan kompetitif. Dengan begitu untuk dapat diterima dipasaran, maka perusahaan harus menghasilkan produk dengan mutu yang baik agar dapat memenangkan persaingan terutama
dengan perusahaan sejenis. Untuk itu perusahaan harus senantiasa melakukan langkah-langkah kebijaksanaan perusahaan melalui suatu pengelolaan modal kerja dengan efektif dan efisien agar perusahaan dapat meningkatkan hasil produksinya. Dengan meningkatnya hasil produksi pada perusahan Wajan Elang Emas Ciamis yang terus menerus merupakan salah satu tujuan utama perusahaan agar laba kotor bisa terus semakin meningkat, bisa tetap survive, serta bisa bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Dengan biaya pengerjaan kembali produk cacat (rework cost) maka modal kerja dapat meningkat dan dapat berpengaruh pada profitabilitas perusahaan. Berdasarkan fenomena yang terjadi pada Perusahaan Wajan Elang Emas tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui seberapa besar pengaruh modal kerja dan biaya pengerjaan kembali produk cacat (rework cost) terhadap profitabilitas perusahaan
METODE PENELITIAN
profitabilitas perusahaan (variable
Yang menjadi objek dalam
Y). Sedangkan yang menjadi subjek
penelitian ini adalah pengendalian
penelitian dalam penulisan ini adalah
modal kerja (variabel X1), biaya
Perusahaan Wajan Elang Mas yang
pengerjaan kembali produk cacat
beralamat di Jl. Raya Sindangkasih
(rework cost) (variabel X2), dan
No. 652 Tasikmalaya.
v
Metode
penelitian
yang
Dari struktur Path Analysis di
digunakan adalah Analisa jalur (path
atas,
analysis) menggunakan korelasi dan
langkah sebagai berikut:
regresi
1. Menghitung koefisien korelasi (r)
dimana
pada
struktural
path
dijelaskan
bahwa
gambar
analysis
dilakukan
Koefisien
korelasi
langkah-
ini
akan
hubungan
menentukan bagaimana tingkat
antara X1 (Modal kerja) dan X2
hubungan antar variabel yang
(Rework
diteliti.
cost)
ada
diatas
maka
yang
berdampak
terhadap Y (Profitabilitas).
Menghitung
koefisien
korelasi antara X1 dan X2 dengan memakai rumus sebagai berikut:
n
n
n
h 1
h 1
h 1
n XihXjh Xih Xjh
r XiXj
n X ih2 X ih h 1 h 1 n
n
2
n X 2jh X jh h 1 h 1 n
n
; i j = 1,2,...,k
2
(Sugiyono, 2001 : 228)
Koefisien korelasi ini akan besar jika
variabel tidak kuat maka nilai r akan
tingkat hubungan antar variabel kuat.
kecil, besarnya koefisien ini akan
Begitu juga dengan hubungan antar
diinterpretasikan
sebagai
Tabel 3.2 Interpretasi Berbagai Nilai Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,00
Sangat Kuat
Sumber : Sugioyono (2007 : 183)
vi
beriku:
2. Pengujian secara simultan dengan menggunakan koefisien jalur: n
i = bi
X
2 ih
Y
2 h
h 1 n
h 1
; i 1,2,..., k
(Sugiyono, 2007 : 230) Keterangan : i =
(Sugiyono, 2007 : 233)
Koefisien jalur dari Xi
Statistik
terhadap Y bi =
pengujian
ini
mengikuti distribusi F dengan derajat
Koefisien regresi dari
bebas V1 = k
variabel Xi terhadap Y
b. Pengujian secara parsial
3. Pengujian faktor residu atau sisa
Hipotesis operasional:
I = 1 R 2 y i x1 x 2 .... xi k
R 2Yi X 1 .... X i YX 1 rYX i
Ho : i = 0
i 1
Keterangan :
Ha : i
4. Pengujian Hipotesis Operasional
Dimana
0 kaidah
keputusannya
a. Pengujian secara simultan
sebagai berikut:
Ho : 1 = 2 = 0
Kriteria penerimaan Ho jika –
Ha : 1 = 1 0
t1/2α ≤ thitung ≤ t1/2α
Dengan kriteria penolakan Ho
Kriteria penolakan Ho jika t
jika t hitung > t tabel
t1/2α atau t hitung < - t1/2α
Uji
signifikasi
Untuk
dengan t
menggunakan rumus : F
n k 1R
2
Yx1 x 2 .... x k k 1 R Yx1 x 2 .... x k
2
vii
uji
statistik
hitung
memakai
PYi X i
rumus
1 R 2Yi X i .... Xk n k l 1 R 2 X iX i .... Xi ..... Xk
5. Untuk
mengetahui
pengaruh
(Sugiyono, 2007 : 235)
variabel lain atau faktor residu
Statistik uji diatas mengikuti
dapat ditentukan melalui:
distriusi t dengan derajat bebas n-k-l
Y 1 R 2Y1 X 1 X 2 ....X k
Keterangan :
(Sugiyono, 2007 : 243)
i = Koefisien jalur (besarnya
6. Untuk
pengaruh) variabel R 2YX i ..... X k
=
Koefisien
terhadap Y Mencari
R 2YX i .... X i .... X k menyatakan
terhadap
Pengaruh
dari
satu variabel ke variabel lainnya,
determinasi total dari semua X
pengaruh
langsung variabel X1 dan X2
yang
variabel
mencari
baik secara langsung maupun variabel
tidak langsung dapat disajikan
Y YX 1 .rYX 1 YX 2 .rYX 2 .
melalui formula yang disajikan
= Koefisien yang menyatakan
dalam Tabel 3.4 sebagai berikut:
determinasi multipel antara
Xi
dengan X1, ...., Xk tanpa Xj. Tabel 3.3 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No. Pengaruh Langsung Pengaruh Tidak Langsung Total Pengaruh 1.
Y X1 Y = (YX1)2 = (A)
2
Y X1 X2 Y:
X1 Y =
(YX1.X2X1.YX2) x 2 = (B)
A+B=(C)
Y X2 Y = (YX2)2
X2 Y
viii
= (D)
(D)
3
Total pengaruh X1 dan X2 Y secara simultan (C+D)
(E)
4
Pengaruh faktor residu Y = (PY )2
(F)
5
Total (E+F)
Dalam
1
proses
hipotesis
perhitungan
yang
path analysis di atas, penulis akan
adalah:
menggunakan software SPSS 17.0.
a. Secara Parsial Ho: ρ = 0
Pengujian Hipotesis
penetapan
operasional
Modal
berpengaruh
hipotesis
penetapan
terhadap Biaya
tingkat
pengerjaan
signifikan, uji signifikan, kriteria dan
kembali
penarikan kesimpulan.
produk
1. Penetapan
Hipotesis
hipotesis
Ha: ρ 0
penetapan yang
hipotesis, akan
cacat
(rework cost).
Operasional Pada
kerja
tidak
Pengujian hipotesis dimulai dengan
digunakan
Modal
kerja
berpengaruh
diuji
terhadap Biaya
dimaksudkan untuk melihat ada
pengerjaan
tidaknya
kembali
pengaruh
variabel-variabel
antara
penelitian,
produk
cacat
(rework cost).
ix
Ho: ρ = 0
Ha: ρ 0
Modal
kerja
kembali
secara parsial
produk
tidak
(rework cost)
berpengaruh
secara parsial
terhadap
berpengaruh
Profitabilitas.
terhadap
Modal
Profitabilitas.
kerja
secara parsial
b. Secara Simultan
berpengaruh
Ho: ρ = 0
Ho: ρ = 0
Modal
kerja
terhadap
dan
Profitabilitas.
pengerjaan
Biaya
kembali
pengerjaan
produk
kembali
(rework cost)
produk
cacat
Biaya
cacat
secara
(rework cost)
simultan tidak
secara parsial
berpengaruh
tidak
terhadap
berpengaruh
Profitabilitas. Ha: ρ 0
terhadap
Ha: ρ 0
cacat
Modal
kerja
Profitabilitas.
dan
Biaya
pengerjaan
pengerjaan
kembali
x
Biaya
produk
cacat
Uji Signifikansi
(rework cost)
a. Secara
secara
menggunakan uji t.
simultan
b. Secara
berpengaruh 3.
Profitabilitas.
Kaidah keputusan a. Tolak Ho jika –t1/2α atau
Penetapan
t hitung t 1 dan terima Ho 2
tingkat
jika t 1 t hitung t 1 . 2 2 b. Tolak Ho jika Fhitung Ftabel
signifikansi.
dan terima Ho jika
Penetapan tingkat signifikansi Tingkat
simultan
menggunakan uji F.
terhadap
2.
parsial
signifikan
Fhitung Ftabel
yang 4.
digunakan adalah 95% ( =
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan
0,05 ) yang merupakan tingkat pengujian seperti tahapan diatas signifikansi
yang
sering maka akan dilakukan analisis
digunakan dalam ilmu sosial secara kuantitatif. Dari hasil yang
menunjukkan
ketiga
mempunyai
korelasi
analisis tersebut akan ditarik variabel
kesimpulan
apakah
hipotesis
cukup nyata. Dimana metode yang ditetapkan dapat diterima pengujian
yang
digunakan atau ditolak.
adalah pengujian satu arah. Pengaruh Modal Kerja terhadap Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat
(Rework Cost) pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis
xi
Berdasarkan pengolahan data
atau t hitung t 1 , maka nilai thitung >
2
dengan menggunakan SPSS, modal kerja
t1/2α ( 4,767 > 2,571 ), dengan demikian
(X1) terhadap biaya pengerjaan kembali
menolak Ho atau dengan melihat nilai
produk cacat (X2) nilai koefisien beta
Signifikan sebesar 0,003 yang berarti
antara X1 ke X2 adalah sebesar 0,889
lebih kecil dari tingkat = 0,05.
atau sebesar 88,9% yang termasuk pada
Dengan demikian modal kerja
kategori tinggi dengan besar pengaruh
berpengaruh signifikan terhadap biaya
2
(R ) sebesar 0,791 atau 79,1%, artinya
pengerjaan kembali produk cacat. Hal
biaya pengerjaan kembali produk cacat
ini disebabkan karena dengan adanya
(X2) hanya dipengaruhi oleh modal kerja
biaya pengerjaan kembali produk cacat
(X1) sebesar 79,1%.
(Rework
Untuk melihat tingkat signifikan
bertambah,
pengerjaan kembali produk cacat diukur
pengerjaan
hasil perhitungan SPSS 17.0 pada tabel
yang
sehingga
modal
kerja
kembali
produk
cacat
(Rework Cost).
menggunakan
koefisien standar, diperoleh nilai thitung
4.2.1 Pengaruh Modal Kerja secara parsial terhadap Profitabilitas Perusahaan pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis
sebesar 4,767 dan ttabel atau1/2α df (8-21=5)
modal
berpengaruh signifikan terhadap biaya
dengan menggunakan uji t. Berdasarkan
dengan
maka
digunakan dalam proses produksi akan
pengaruh modal kerja terhadap biaya
coefficients
Cost)
dengan menggunakan tingkat
signifikansi 95% (α = 0,05) diketahui ttabel sebesar 2,571, berdasarkan kaidah
Berdasarkan pengolahan data
keputusan Tolak Ho jika t hitung t 1
dengan menggunakan SPSS, pengaruh
2
Modal Kerja (X1) terhadap Profitabilitas
xii
(Y) diperlihatkan oleh koefisien beta (
langsung dan tidak langsung antara
) (standardized coefficients) sebesar -
Modal Kerja terhadap Profitabilitas
0,435,
dapat dilihat pada tabel 4.8
sedangkan
untuk
pengaruh
Tabel 4.8 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengaruh Langsung Y X1 Y = (YX1)2
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
Y X1 X2 Y:
= (0,098)2
(YX1.X2X1.YX2) x 2
= 0,0096
(0,098)(0,889)(0,543) x 2 = 0,0946
0,0096
Total Pengaruh X1 terhadap Y
0,0946 0,1042
Berdasarkan Tabel 4.8 pengaruh
profitabilitas dipengaruhi oleh modal
langsung antara modal kerja terhadap
kerja sebesar 10,42%. Untuk pengujian
profitabilitas adalah sebesar 0,0096,
secara parsial antara modal kerja (X1)
sedangkan pengaruh tidak langsung
terhadap profitabilitas (Y) dapat dilihat
antara
terhadap
dari perhitungan SPSS untuk analisis
profitabilitas melalui biaya pengerjaan
jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika
kembali produk cacat (Rework Cost)
-t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka
adalah sebesar 0,0946, sehingga total
dengan koefisien beta ( ) = 0,098,
pengaruh modal kerja secara parsial
diperoleh thitung sebesar 0,129 dengan
terhadap profitabilitas adalah sebesar
mengambil taraf signifikan sebesar 5 %
0,1042
maka nilai ttabel sebesar 2,571. Sehingga
modal
atau
kerja
10,42%
artinya
xiii
-t½ α < thitung < t½ α,maka thitung < ttabel
yang
(0,129 < 2,571) maka menerima Ho atau
proses produksi perusahaan.
dengan melihat nilai Signifikan sebesar
modal kerja secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas. Modal Kerja berpengaruh tidak
Berdasarkan pengolahan data
semua
dengan menggunakan SPSS, pengaruh
profitabilitas dipengaruhi oleh Modal
Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat
Kerja,
(Rework
bisa
juga
tidak
untuk
4.2.6 Pengaruh Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat (Rework Cost) secara parsial terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis
tingkat = 0,05. Dengan kata lain
karena
perusahaan
.
0,1042 yang berarti lebih besar dari
signifikan
digunakan
dipengaruhi
oleh
volume penjualan. (Ati Susianti. 2007 ) Sedangkan Modal
Kerja
menurut tidak
Cost)
Profitabilitas
penulis
koefisien
berpengaruh
(X2)
(Y)
terhadap
diperlihatkan oleh ()
beta
(standardized
coefficients) sebesar 0,543, sedangkan
signifikan dikarenakan modal kerja tidak
untuk
cenderung
Pengerjaan
mempengaruhi
pengaruh Kembali
langsung
Biaya
Produk
Cacat
profitabilitas, karena profitabilitas akan
(Rework Cost) terhadap Profitabilitas
berpengaruh jika laba yang dihasilkan
dapat dilihat pada tabel 4.9 seperti
perusahaan sesuai dengan modal kerja
dibawah ini:
Tabel 4.9 Pengaruh Langsung Biaya Pengerjaan Kembali Produk Cacat (Rework Cost) Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pengaruh Langsung
Pengaruh Tidak Langsung
xiv
Total Pengaruh
Y X2 Y = (YX2)2 = (0,543)2 = 0,2948
0,2948
Total Pengaruh X2 terhadap Y
0,2948
Tabel 4.9 menunjukan bahwa
mengambil taraf signifikan sebesar 5 %
pengaruh langsung biaya pengerjaan
maka nilai ttabel sebesar 2,571. Sehingga
kembali produk cacat (Rework Cost)
-t½ α < thitung < t½ α, maka thitung < ttabel (
terhadap profitabilitas adalah sebesar
0,717 < 2,571 ) terima Ho atau dengan
0,2948 atau 29,48% dengan demikian
melihat nilai Signifikan sebesar 0,506
secara parsial biaya pengerjaan kembali
yang berarti lebih besar dari tingkat =
Cost)
0,05. Dengan kata lain biaya pengerjaan
profitabilitas
kembali produk cacat (Rework Cost)
produk
cacat
berpengaruh
(Rework
terhadap
sebesar 29,48%. Untuk
secara menguji
tingkat
parsial
signifikan
berpengaruh
terhadap
tidak
profitabilitas.
signifikansi antara biaya pengerjaan
Apabila
kembali produk cacat (Rework Cost) (X2)
produk cacat (Rework Cost) perusahaan
terhadap profitabilitas (Y) dapat dilihat
mengalami kenaikan, maka harga pokok
dari perhitungan SPSS untuk analisis
produksi pun akan naik (Helmi Purnama
jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika
Ningsih, 2009).
biaya
pengerjaan
kembali
-t½ α > thitung atau thitung > t½ α, maka
Jadi menurut penulis biaya
dengan koefisien beta ( ) = 0,543,
pengerjaan kembali produk cacat tidak
diperoleh thitung sebesar 0,717 dengan
mengalami kenaikan yang cukup guna
xv
mencapai
laba
terhadap
yg
berpengaruh
modal kerja dan biaya pengerjaan
tingkat
pencapain
kembali produk cacat (Rework Cost)
profitabilitas perusahaan.
terhadap
profitabilitas
perusahaan,
dimana hasil dan pengolahan data melalui SPSS versi 17.0.
4.2.7 Pengaruh Modal Kerja dan Biaya Pengerjaan Kembali produk Cacat (rework Cost) Secara Simultan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis
Untuk menguji hipotesis maka dilakukan pengolahan atas data, dimana berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran didapat nilai koefisien jalur
Besarnya pengaruh modal kerja
γχ1 sebesar 0,098 dan γχ2 sebesar
(X1) dan biaya pengerjaan kembali produk
cacat
(Rework
Cost)
0,543.
(X2)
(Rework Cost) secara simultan terhadap
masing variabel, dengan menggunakan
profitabilitas
Path Analysis (analisis jalur). Setelah
maka
dan biaya pengerjaan kembali produk cacat (Rework Cost) secara terhadap
diajukan. Pengujian hipotesis secara
profitabilitas perusahaan dapat penulis
simultan tersebut menggunakan uji F
sajikan dalam
yaitu untuk menguji apakah terdapat secara
signifikan
dilakukan
pengaruh tidak langsung modal kerja
dilakukan pengujian hipotesis yang
pengaruh
perusahaan
perhitungan pengaruh langsung dan
melakukan penelitian dan memperoleh diperlukan
mengetahui
biaya pengerjaan kembali produk cacat
dari indikator yang digunakan masing-
yang
dapat
besarnya pengaruh modal kerja dan
terhadap profitabilitas (Y), dapat dilihat
data-data
Untuk
berikut:
antara
xvi
Tabel 4.10 sebagai
Tabel 4.10 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian
No. 1.
Pengaruh Langsung Y X1 Y = (YX1)
Pengaruh Tidak Langsung
Total Pengaruh
Y X1 X2 Y
0,0096
2
= (0,098)
2
= 0,0096
(0,098)(0,889)(0,543) x 2 = 0,0946
0,0946
Total pengaruh X1 terhadap Y 2.
Y X2 Y = (YX2)
0,1042
2
= (0,543)
2
0,2948
= 0,2948 Total pengaruh X2 terhadap Y
0,2948
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y
0,399
Pengaruh residu
0,601
100 % - 0,520 Total Pengaruh
1
Tabel di atas menunjukkan bahwa
yang tidak penulis teliti yaitu sebesar
secara keseluruhan variabel modal kerja
0,601 () atau 60,1%.
(X1), biaya pengerjaan kembali produk
Pengaruh secara simultan dapat
cacat (Rework Cost) (X2), mempunyai
dilihat pada lampiran SPSS, dimana
pengaruh terhadap profitabilitas (Y)
(ρ YX1X2) yaitu sebesar 0,399. Untuk
2
sebesar 0,399 atau 39,9% (Pengaruh X1,
pengujian hipotesis secara simultan
X2 terhadap Y). Adapun pengaruh lain
xvii
dengan perumusan hipotesis sebagai
profitabilitas perusahaan (Y) sebesar
berikut :
0,399 atau 39,9%. Maka dapat disimpulkan bahwa
Ho : YX1 = YX2 < 0 Ha : YX1 = YX2 0
setiap perubahan pada modal kerja dan
Dengan menggunakan rumus: F
biaya pengerjaan kembali produk cacat
=
(Rework Cost) mempunyai pengaruh
(n k 1)R 2 YX1 X 2 ...........Xk K(1 R 2 YX1 X 2 ............Xk
yang
Dari hasil perhitungan SPSS,
semakin meningkat biaya pengerjaan
Fhitung ≤ Ftabel, dengan mengambil taraf
kembali produk cacat (Rework Cost)
signifikan sebesar 5 %, maka dari
maka
tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F
semakin
profitabilitas
;k ; (n-k-1) = 8-2-1 adalah sebesar
meningkat yang
pula
diperoleh
Perusahaan Wajan Elang Emas.
5,79 sehingga Fhitung < Ftabel, maka terima
Secara lengkap pengaruh antara
Ho atau cukup melihat signifikan F yaitu
variabel X1, dan variabel X2 terhadap Y
0,280 yang artinya dengan lebih
dapat dilihat sebagai berikut :
besar dari 0,05 (5%). Dikarenakan 1,661 lebih kecil dari 5,79 dan Signifikan sebesar 0,280, maka Ho diterima atau dengan kata lain modal kerja (X1), biaya produk
terhadap
semakin meningkat modal kerja dan
dengan kriteria penerimaan Ho, jika
kembali
signifikan
profitabilitas perusahaan. Seharusnya
diperoleh nilai Fhitung sebesar 1,661
pengerjaan
tidak
cacat
(Rework Cost) (X2) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap
xviii
X1
1= 0,098
= 0,601 Y
ρ21= 0,889 X2
2 = 0,543
Gambar 4.1 Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1, X2 dengan Y SIMPULAN DAN SARAN
a. Modal
Simpulan
kerja
mengalami
kenaikan dan penurunan per Berdasarkan hasil penelitian
tahunnya. Kenaikan maupun
dan pembahasan mengenai pengaruh
penurunan
modal kerja dan biaya pengerjaan
kerja yang terjadi adalah
kembali produk cacat (rework cost)
tergantung sepenuhnya pada
terhadap profitabilitas perusahaan di
biaya-biaya yang mencakup
Perusahaan Wajan Elang Emas Ciamis,
dalam proses produksi, dan
maka dapat disimpulkan sebagai berikut
modal
naik turunnya jumlah atau
: 1.
jumlah
volume Pelaksanaan modal kerja, biaya
produksi
yang
dijalankan perusahaan pada
pengerjaan kembali produk cacat
kurun tahun tertentu.
dan profitabilitas perusahan pada
b. Biaya pengerjaan kembali
Perusahaan Wajan Elang Emas
produk cacat (rework cost)
Ciamis, adalah :
mengalami
xix
kenaikan
dan
penurunan
per
Perusahaan Wajan Elang Emas
tahunnya.
Kenaikan
Ciamis
maupun
bahwa
modal
penurunan biaya pengerjaan
terhadap
kembali
kembali produk cacat (rework
produk
cacat
biaya
kerja
(rework cost) yang terjadi
cost)
adalah
signifikan.
tergantung
sepenuhnya
pada
3.
jumlah
modal terhadap
secara
kerja
secara
profitabilitas
pada
Perusahaan
Wajan Elang Emas Ciamis adalah
produksi
modal kerja tidak berpengaruh
berlangsung.. c. Profitabilitas
signifikan dikarenakan modal kerja
perusahaan
mengalami
kenaikan
penurunan
per
Kenaikan
yang
dan
digunakan
profitabilitas
tahunnya.
tidak
yang
sesuai dicapai
perusahaan.
maupun 4.
penurunan
Pengaruh
perusahaan
kurun waktu tertentu selama proses
berpengaruh
parsial
barang yang cacat dalam
pengerjaan
Pengaruh
biaya
pengerjaan
profitabilitas kembali produk cacat (rework
yang
terjadi
adalah cost)
secara
parsial
terhadap
tergantung dari laba atau profitabilitas
pendapatan yang diperoleh
pada
Perusahaan Wajan Elang Emas
perusahaan. 2.
perusahaan
Ciamis adalah biaya pengerjaan
Pengaruh modal kerja terhadap
kembali produk cacat (rework
biaya pengerjaan kembali produk
cost) tidak berpengaruh signifikan
cacat
(rework
cost)
pada
dikarenakan
xx
biaya
pengerjaan
kembali produk cacat (rework cost) yang digunakan tidak sesuai
telah
guna
tingkat
mencoba memberikan saran-saran yang
dicapai
diharapkan dapat memberikan manfaat,
mencapai
profitabilitas
5.
Berdasarkan simpulan yang
yang
dikemukakan
diatas,
perusahaan.
yaitu sebagai berikut:
Pengaruh modal kerja dan biaya
1. Bagi Pihak Perusahaan
pengerjaan kembali produk cacat (rework cost)
penulis
a. Perusahaan
secara simultan
dapat
meminimalkan
terjadinya
terhadap profitabilitas perusahaan
produk cacat sehingga biaya
pada Perusahaan Wajan Elang
pengerjaan kembali produk
Emas Ciamis adalah modal kerja
cacat (rework cost) tidak
dan biaya pengerjaan kembali
meningkat.
produk cacat (rework cost) secara langsung
tidak
b. Dengan
mempunyai
modal
pengaruh terhadap profitabilitas
adanya kerja
perusahaan
perusahaan sedangkan pengaruh
organisir
yang
tepat dapat
memperoleh laba yang lebih
secara simultan adalah setiap
besar sehingga profitabilitas
perubahan pada modal kerja dan
yang diinginkan perusahaan
biaya pengerjaan kembali produk
dapat tercapai.
cacat (rework cost) mempunyai
c. Perusahaan hendaknya dapat
pengaruh yang tidak signifikan
meningkatkan terhadap
keahlian
profitabilitas
karyawannya terutama pada perusahaan.
bagian produksi supaya dapat Saran
xxi
meminimlisir jumlah produk
Hasil penelitian ini dapat dijadikan
cacat.
tolak
d. Perusahaan melakukan
harus
terus
inovasi
dan
penelitian
tingkat
untuk
lanjutan
melakukan baik
dengan
menggunakan variabel yang sama
pengembanganpengembangan
ukur
pada perusahaan lainnya atau dengan supaya
menggunakan
profitabilitas dapat
model
lain
yang
mungkin akan memberikan hasil
tercapai.
yang lebih baik.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
xxii