Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Asup Suparlan, Juhariah Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon 451432, Indonesia, Telepon: +62 231 481264 Dari hasil studi pendahuluan penulis di SMPN 1 Palimanan tentang pengaruh minat dan kecerdasan numerik siswa terhadap prestasi belajar matematika tidak selamanya siswa yang berkecerdasan tinggi memperoleh prestasi yang tinggi pula. Terdapat siswa yang kecerdasannya sedang tetapi memperoleh prestasi belajar yang lebih tinggi karena tingginya minat belajar. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh kedua faktor tersebut secara bersama-sama mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah: mengetahui pengaruh minat siswa pada matematika terhadap prestasi belajar siswa, mengetahui pengaruh kecerdasan numerik terhadap prestasi belajar siswa, mengetahui sejauhmana pengaruh kecerdasan numerik dan minat siswa pada matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. Minat adalah kecenderungan seseorang dalam memusatkan perhatiannya terhadap suatu objek atau kegiatan yang disertai keinginan untuk mengetahui dan mempelajari objek atau kegiatan tersebut tanpa ada yang menyuruh. Kecerdasan numerik adalah adalah kemampuan menyelesaikan soal-soal matematika yang didalamnya termuat kemampuan melakukan pengerjaan-pengerjaan hitung. Penelitian dilakukan di SMPN 1 Palimanan dengan langkah-langkah penelitian : menentukan populasi dan sampel, membuat instrument penelitian, mengumpulkan data, melakukan pengolahan serta analisis data. Populasi penelitian adalah seluruh siswa sebanyak 354 siswa dan populasi target sebanyak 40 siswa karena materi yang ada di kelas VIII berhubungan dengan pengerjaan hitung dan ingin mengetahui seberapa besar minat siswa kelas VIII terhadap pelajaran matematika. Pengambilan sampel dilakukan secara proporsional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara sama atau merata dari tiap kelas dan di tiap kelas dipilih secara acak. Analisis menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, regresi, korelasi, dan uji hipotesis. Setelah dilakukan perhitungan dari data yang dikumpulkan diperoleh hasil sebagai berikut: 1. terdapat korelasi yang cukup antara minat dan prestasi,yaitu 0,4 dengan persamaan garis
Yˆ = 71,5 + 0,11X 1
2. terdapat korelasi yang tinggi antara kecerdasan
numerik dan prestasi sebesar 0,68 dengan persamaan garis
Yˆ = 63,5 +1,08 X 1
3.
terdapat korelasi yang tinggi antara minat dan kecerdasan numerik terhadap prestasi siswa sebesar 0,7 dengan persamaan garis
Yˆ = 57,9 +1,08 X 1 + 0,11X 2 .
Kata Kunci : minat belajar, kecerdasan numerik, prestasi belajar, pengaruh positif
Kecerdasan numerik yang terdapat pada diri siswa dapat mempengaruhi prestasi siswa. Kecerdasan ini merupakan kecerdasan yang dimiliki siswa yang bersifat khusus, berhubungan dengan angka-angka dan dapat diamati ketika siswa mengerjakan soal matematika, misalnya soal perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian dan penarikan akar. Matematika bertujuan mendidik siswa agar memiliki kemampuan nalar yang tinggi dan berpikir logis. Oleh karena itu, materi (bahan ajar) matematika terdiri atas bagian-bagian yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa dalam mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi kemajuan studi siswa adalah minat. Minat menentukan sukses atau gagalnya kegiatan seseorang. Minat yang besar akan mendorong motivasi siswa itu sendiri. Kurangnya minat menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga Pengaruh Minat Dan Kecerdasan …. (Asup Suparlan dan Juhariah)
| 129
menghambat studinya. Dengan adanya minat pada diri individu, maka ia akan lebih memusatkan perhatian dan meningkatkan kegiatannya dalam upaya mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Oemar Hamalik (1998:116), bahwa kurangnya minat dalam belajar menyebabkan kurangnya perhatian dalam usaha belajar, sehingga semua itu akan menghambat studinya. Dari hasil studi pendahuluan melalui wawancara dengan guru matematika siswa, diperoleh bahwa kecerdasan numerik siswa cukup yaitu dilihat dari rata-rata nilai matematika sebesar 60 tetapi minat belajar matematika kurang. Hal ini dapat dilihat dari aktivitas belajar matematika di kelas, siswa kurang tertarik terhadap pelajaran matematika, siswa kurang serius mengikuti pelajaran matematika sehingga prestasi siswa di bidang studi matematika kurang memuaskan. Adapun rumusan masalahnya adalah: Seberapa besar pengaruh minat siswa pada matematika terhadap prestasi belajar siswa?, Seberapa besar pengaruh kecerdasan numerik terhadap prestasi belajar siswa?, Seberapa besar pengaruh kecerdasan numerik dan minat siswa pada matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa? MATERI DAN METODA Sampel. Yang menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Palimanan yang berjumlah 354 siswa karena materi yang ada di kelas VIII berhubungan dengan pengerjaan hitung sehingga dapat menunjukkan kecerdasan numeriknya dan ingin mengetahui seberapa besar minat siswa kelas VIII terhadap pelajaran matematika. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah gabungan dari dua teknik, yaitu proporsional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara sama atau merata dari tiap kelas dan ditentukan secara acak. Dengan teknik tersebut, penulis mengambil sampel sebesar 11% dari tiap kelas secara acak. “ Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih tergantung kemampuan peneliti dilihat dari waktu, dana, tenaga, sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek” (Suharsimi Arikunto, 1996 : 120). Banyaknya sampel tiaptiap kelas dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 1. Penyebaran Sampel Kelas VIII A VIII B VIII C VIII D VIII E VIII F VIII G VIII H Jumlah 130 |
Sisw a 40 46 44 44 40 46 48 48 354
Samp el 4 5 5 5 4 5 6 6 40
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 129 - 136
Teknik Korelasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan studi kasus, yaitu penyelidikan ilmiah untuk meneliti gejala sosial dengan menganalisis satu kasus secara secara mendalami langsung pada responden. Adapun analisis data yang digunakan sebagai berikut: Analisis Deskriptif. Uji Normalitas menggunakan uji Chi-Kuadrat, Uji Homogenitas menggunakan uji F, Analisis regresi linear ganda. Uji hipotesis. HASIL Deskripsi Data. Adapun data-data yang diperoleh dianalisis tiap sub indikator dan melalui perhitungan dengan menggunakan SPSS, diperoleh sebagai berikut: Data Minat Belajar Siswa. Diperoleh skor tertinggi 73, skor terendah 51, ( X ) =52, variansi S 2 =40 dan simpangan baku ( S ) =6,32. Untuk mengetahui tingkat dan persentase minat belajar siswa terhadap pelajaran matematika, maka penulis mengelompokkan nilai yang diperoleh siswa dari hasil penyebaran angket dalam tabel sebagai berikut:
( )
Tabel 2. Pengelompokkan Nilai Angket Minat Siswa Nilai
Klasifikasi
15-25 26-36 37-47 48-58 59-69 70-80
Buruk sekali Buruk Sedang Baik Baik sekali Istimewa Jumlah
Frekuens i 1 21 17 1 40
persenta se 2,5 52,5 42,5 2,5 100
Data Kecerdasan Numerik Siswa. Data kecerdasan numerik siswa diproleh berdasarkan hasil peyebaran tes dengan sampel yang telah ditentukan. Tes ini meliputi pokok bahasan bangun ruang. Tes tersebut berbentuk objektif yang terdiri dari 20 soal dengan tingkat kesukaran yang berbeda-beda. Kemudian diperoleh skor pilihan tertentu dan tak tentu dengan bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal dengan tingkat kesukaran yang berbedabeda. Data yang diperoleh adalah jumlah jawaban yang benar, artinya tiap jawaban yang benar mendapatkan skor 1 dan yang salah 0. Kemudian diperoleh skor tertinggi 24, skor terendah 7, ( X ) =13,025, variansi S 2
( )
=16,80 dan simpangan baku ( S ) =4,10. Untuk mengetahui tingkat dan persentase kecerdasan numerik siswa, maka penulis mengelompokkan nilai yang diperoleh siswa dari hasil penyebaran tes dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3. Pengelompokan Nilai Tes Kecerdasan Numerik Skor
Kategori
Frekuens i
Persenta se
Pengaruh Minat Dan Kecerdasan …. (Asup Suparlan dan Juhariah)
| 131
18 - 20 15 – 17 12 – 14 9 – 11
Baik sekali Baik Sedang Rendah Rendah <9 sekali Jumlah
4 12 8 9
10 30 20 22,5
7
17,5
40
100
Data Prestasi Belajar Matematika. Data prestasi belajar matematika sebagai variabel Y diperoleh melalui nilai raport. Untuk data prestasi belajar diambil dari nilai raport 40 siswa kelas VIII sebagai sampel di SMP N I Palimanan Kab. Cirebon. Untuk mengetahui tingkat dan persentase kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tes, maka penulis mengelompokkan skor yang diperoleh siswa dari hasil tes dalam tabel berikut : Tabel 4. Pengelompokkan Nilai Matematika Siswa Klasifika si 90-100 Istimewa 75-89 Baik 55-74 Sedang 40-54 Kurang 0-39 buruk Jumlah Nilai
Frekuens i 1 26 13 40
Persentase 2,5 65 32,5 100
Uji Normalitas Minat Belajar Siswa. Diketahui k pada daftar distribusi frekuensi skor angket adalah 6, sehingga dk=(6-3)=3. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh dan
2 X 2 =6,834 sedangkan pada tabel diketahui X 0 ,95 (3) = 7,81
X 2 0,99 (3) = 11,341.
Karena
X 2 hitung ′ X 2 tabel ,
maka data tersebut
berdistribusi normal. Kecerdasan Numerik Siswa. Diketahui k pada daftar distribusi frekuensi skor angket adalah 6, sehingga dk=(6-3)=3. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh dan
2 X 2 =2,7379 sedangkan pada tabel diketahui X 0 ,95 (3) = 7,81
X 2 0,99 (3) = 11,341.
Karena
X 2 hitung < X 2 tabel ,
maka data tersebut
berdistribusi normal. Prestasi belajar Matematika. Nilai k pada daftar distribusi frekuensi nilai matematika siswa adalah 6, sehingga dk=(6-3)=3. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh X 2 =7,353 sedangkan pada tabel diketahui
X 2 0,95 (3) = 7,81 dan X 2 0,99 (3) = 11,341. Karena X 2 hitung < X 2 tabel , maka data tersebut berdistribusi normal. Uji Homogenitas 132 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 129 - 136
Minat Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas dengan perhitungan uji varian terbesar dibanding varian terkecil menggunakan tabel F,diperoleh Fhitung = 1,002, Sedangkan Ftabel untuk taraf nyata α = 5% masing-masing adalah F0,05 (39,39) = 1,70 (dengan Interpolasi). Karena F hitung < Ftabel maka kedua data (minat dan prestasi belajar matematika) homogen dengan taraf kepercayaan 95%. Kecerdasan Numerik dan Prestasi Belajar Matematika Siswa. Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas dengan perhitungan uji varian terbesar dibanding varian terkecil menggunakan tabel F,diperoleh F hitung = 1,29, Sedangkan Ftabel untuk taraf nyata α = 5% masing-masing adalah F0,05 (39,39) = 1,70 (dengan Interpolasi). Karena F hitung < Ftabel maka kedua data (kecerdasan numerik dan prestasi belajar matematika) homogen dengan taraf kepercayaan 95%. Uji Hipotesis Persamaan garis regresi. Pesamaan garis untuk regresi (X1 dan Y) sederhana yaitu : Yˆ = a X1 + bX2. Dari hasil perhitungan diperoleh a = 71,5 dan b = 0,11 Sehingga persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Yˆ =71,5+0,11X. Pesamaan garis untuk regresi (X2 dan Y) ˆ sederhana yaitu : Y = a X1 + bX2. Dari hasil perhitungan diperoleh a = 63,5 dan b = 1,08. Sehingga persamaan regresi yang didapat adalah sebagai berikut : Yˆ = 63,5+1,08X. Uji Independensi dan Kelinearan Regresi. Hasil perhitungan uji independensi dan kelinearan regresi dapat dilihat dalam tabel analisis varians berikut ini. Tabel 5. Perhitungan Analisis Variansi (X1 dan Y) Sumber Variasi Total Regresi a Regresi(b/a) Residu
Dk
JK
KT
40 1 1 38
241147 239475 238 1654
Tuna Cocok Kekeliruan
18 20
553 1101
241147 2394 75 238 43,5 30,72 44,04
F 5,4 6 0,6 9
Dari daftar di atas untuk uji independensi F=5,46. Dari daftar distribusi F didapat F( 0,95 )(1,38 ) = 4,10 (dengan interpolasi). Karena 5,46 > 4,10 maka Ho diterima. Dalam hal ini berarti hubungan antara variable X dan Y tidak independent atau saling ketergantungan satu sama lain. Sedangkan untuk uji linieritas regresi, dari daftar distribusi F didapat F ( 0,95)( 39.39 ) = 2,15 (dengan interpolasi). Untuk uji kelinieran diperoleh Pengaruh Minat Dan Kecerdasan …. (Asup Suparlan dan Juhariah)
| 133
Fhitung = 0,69 . Karena Fhitung < Ftabel , maka hipotesis bahwa model regresi linier diterima. Tabel 6. Perhitungan Analisis Variansi (X2 dan Y) Sumber Variasi Total Regresi a Regresi(b/a) Residu
Dk
JK
KT
40 1 1 38
241147 239475 130453,2 904,97
Tuna Cocok Kekeliruan
13 25
177,62 727,35
241147 2394 75 130453, 2 23,81 13,66 29,09
F 32,0 2
0,46
Dari daftar di atas untuk uji independensi F=32,02. Dari daftar distribusi F didapat F( 0,95 )(1,38 ) = 4,10 (dengan interpolasi). Karena 32,02 ∃ 4,10 maka Ha diterima. Dalam hal ini berarti hubungan antara variable X dan Y tidak independen atau saling ketergantungan satu sama lain. Sedangkan untuk uji linieritas regresi, dari daftar distribusi F didapat F( 0,95 )( 39.39 ) = 2,15 (dengan interpolasi). Untuk uji kelinieran diperoleh Fhitung = 0,46 . Karena Fhitung < Ftabel , maka hipotesis bahwa model regresi linier diterima. Menghitung Koefisien Korelasi. Hasil perhitungan data minat dan prestasi belajar diperoleh r = 0,4. Harga kritik r product moment untuk n=40 untuk interval kepercayaan 99% = 0,403 dan 95%= 0,312 , dengan demikian maka koefisien korelasi yang diperoleh cukup berarti dan rendah. Dari koefisien korelasi sebesar itu diperoleh indeks determinasi sebesar 16%, berarti 16% prestasi belajar ditentukan oleh minat dan sisanya oleh faktor lain. (Lihat lampiran halaman 108). Hasil perhitungan data kecerdasan numerik dan prestasi belajar diperoleh r = 0,68. Harga kritik r product moment untuk n=40 untuk interval kepercayaan 99% = 0,403 dan 95%= 0,312 , dengan demikian maka koefisien koralasi yang diperoleh cukup berarti dan cukup tinggi. Dari koefisien korelasi sebesar itu diperoleh indeks determinasi sebesar 47%, berarti 47 % prestasi belajar ditentukan oleh kecerdasan numerik dan sisanya oleh faktor lain. Hasil perhitungan data kemampuan awal dan prestasi belajar diperoleh t = 2,69, sedangkan t tabel dengan dk= 38 dan taraf nyata 0,05 ialah 1,684 . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya benar terdapat korelasi antara minat dengan prestasi belajar. Hasil perhitungan data kecerdasan numerik dan prestasi belajar diperoleh t = 6,04, sedangkan t tabel dengan dk= 38 dan taraf nyata 0,05 ialah 1,684 . Karena t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya benar terdapat pengaruh positif antara kecerdasan numerik dengan prestasi belajar. PEMBAHASAN 134 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 129 - 136
Dalam proses belajar mengajar minat harus dimiliki oleh setiap siswa. Minat dalam pendidikan adalah suatu kekuatan yang membuat seseorang tertarik kepada sesuatu yang dipelajarinya. Minat atau interest dalam proses belajar mempunyai arti penting, bahwa pendidikan atau belajar merupakan pengalaman yang menyenangkan. Minat sangat mempengaruhi proses dan hasil belajar, jika siswa kurang berminat terhadap matematika maka prestasinya akan mendapatkan prestasi yang kurang baik pula. Apabila siswa mempunyai minat terhadapmatematika maka prestasinyapun akan lebih baik. Kecerdasan memegang peranan besar dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang mempelajari sesuatu atau mengikuti suatu program pendidikan. Kecerdasan numerik juga dapat mempengaruhi minat siswa. Menurut Lisnawaty (1993:226), anak yang mencapai suatu prestasi, sebenarnya merupakan hasil kecerdasan dan minat. Jadi seseorang anak tidak mungkin sukses dalam segala aktivitas tanpa adanya minat. Dari hasil pengumpulan data melalui angket yang disebar pada siswa diketahui bahwa minat siswa terhadap pelajaran matematika adalah baik. Sedangkan kecerdasan numerik siswa termasuk ke dalam kategori sedang, hal ini terlihat dari hasil penyebaran tes. Minat yang baik dan kecerdasan numerik yang sedang atau cukup baik ini berakibat terhadap prestasi belajar yang baik. Hal ini terbukti dari hasil prestasi belajar matematika yang menunjukkan angka sebesar 77, angka ini termasuk dalam kategori baik. Untuk mengetahui hubungan antara minat dan kecerdasan numerik siswa secara bersamaan terhadap prestasi belajar matematika, maka dilakukan analisis regresi dan korelasi ganda. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut : • Menentukan persamaan garis regresi ganda. Persamaan garis untuk regresi ganda ialah Y= a + bX 1 + cX2. Dari hasil perhitungan diperoleh a= 57,9 , b= 0,11 dan c= 1,08, sehingga persamaan garis regresi yang didapatkan ialah : Yˆ = 57,9 + 0,11X1 + 1,08X2.
• Menghitung koefisien korelasi ganda. Hasil perhitungan diperoleh
koefisien korelasi ganda r= 0,7 , suatu korelasi yang cukup tinggi. Dengan demikian telah terbukti adanya korelasi antara minat dan kecerdasan numerik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika. Dari koefisien korelasi tersebut diperoleh indeks determinasi sebesar 49%, berarti 49% prestasi belajar matematika ditentukan oleh minat dan kecerdasan numerik, sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain. • Menguji koefisisen korelasi ganda. Hasil perhitungan diperoleh F hitung = 17,77 dan sedangkan Ftabel pada taraf nyata 0,05 untuk pembilang 2 dan dk penyebut 37 ialah 4,105. Karena F hitung > F tabel maka Ho ditolak, berarti korelasi pada regresi ganda bersifat signifikan. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh tentang pengaruh minat dan kecerdasan numerik terhadap prestasi belajar matematika, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara taraf minat terhadap prestasi belajar matematika. Hal itu ditunjukkan oleh korelasi rxy= 0,4, dan dapat dituliskan dalam bentuk persamaan regresi linier Pengaruh Minat Dan Kecerdasan …. (Asup Suparlan dan Juhariah)
| 135
Yˆ = 71,5 + 0,11X 1 . Harga korelasi rxy=0,4 termasuk dalam interpretasi
2.
3.
4.
cukup, tetapi bersifat positif dan signifikan. Karena setelah dilakukan uji hipotesis diperoleh thitung=2,69 dan ttabel=1,684, dimana thitung > ttabel. Dan indeks determinasi sebesar 16%, ini berarti 16% prestasi belajar ditentukan oleh minat dan sisanya oleh faktor lain. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kecerdasan numerik terhadap prestasi belajar matematika. Hal itu ditunjukkan oleh korelasi sebesar rxy= 0,68, dan dapat dituliskan dalam bentuk persamaan regresi linier Yˆ = 63,5 +1,08 X 1 . Harga korelasi rxy=0,68 termasuk dalam interpretasi tinggi. Dan indeks determinasi sebesar 47%, ini berarti 47% prestasi belajar ditentukan oleh minat dan sisanya oleh faktor lain. Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat dan kecerdasan numerik secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika. Korelasinya bersifat positif dan tinggi yaitu 0,70. Harga korelasi rxy=0,70 termasuk dalam interpretasi tinggi. Hubungan pengaruh tersebut dapat juga dituliskan dalam bentuk persamaan regresi linier ganda Yˆ = 57,9 + 0,11X 1 +1,08 X 2 . Dan indeks determinasi sebesar 49%, berarti 49% prestasi belajar matematika ditentukan oleh minat dan kecerdasan numerik, sedangkan sisanya ditentukan oleh faktor lain. Persamaan regresi yang didapat selanjutnya digunakan untuk keperluan ramalan apabila harga variabel bebasnya diketahui. Misalnya jika taraf minat (X)=51, dengan jalan memasukkan harga tersebut ke dalam persamaan regresi yang pertama didapat Yˆ = 71,5 +0,11(51) = 77,1. Diperkirakan rata-rata prestasi belajar matematika siswa sebesar 77,1, dan untuk seterusnya dapat dihitung dengan jalan yang sama untuk setiap harga X. yang diberikan. DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2001. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Abu Ahmadi&Joko Tri Prasetya. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia Abd.Rachman Abror. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogya : Tiara Wacana Yogya Adrian Dharma Wijaya. 2008. Laporan test IQ yang pernah Adw jalani. (http : // groups.google.co.id / group / soc.culture.indonesia / browsethread/2 ce 3f6081604122c/676a) Djaali. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Endi Nurgana. 1993. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Permadi Erman. 2003. Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Erman Suherman dan Udin S Winataputra. 1993. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Depdikbud E.T. Ruseffendi. 1991. Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung : Tarsito. I.L.Pasaribu,dkk. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung : Tarsito 136 |
EduMa, Vol. 1, No. 2, Desember 2009: 129 - 136
Lisnawaty Simanjuntak. 1993. Metode Mengajar Matematika 1. Jakarta : Rineka Cipta M.Abu Ahmad. 1997. Strategi Belajar Mengajar Untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKQK. Bandung : Pustaka Setia M. Sastrapradja. 1981. Kamus Istilah Pendidikan. Surabaya : Usaha Nasional. Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Mukhrin. 1981. Pedoman Mengajar:Bimbingan Praktis Untuk Calon Guru. Surabaya: Al Ikhlas Ngalim Purwanto. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Oemar Hamalik. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara. Poerwadarminto. 1985. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Surabaya : Usaha Nasional. Riduwan. 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta. Sudjana. 2005. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. S.Nasution. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung : Jemmars Taufan Surana. 2008. http://info balita cerdas.com. 10 Macam Kecerdasan. Thomas R.Hoerr. 2007. Buku Kerja Multiple Intelligence. Bandung : Kaifa.
Pengaruh Minat Dan Kecerdasan …. (Asup Suparlan dan Juhariah)
| 137