PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR EKSPLORASI DALAM MENINGKATKANKETERAMPILAN DRIBBLING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA SMPN 18 KENDARI
JURNAL PENELITIAN OLEH: LA ODE NARABA G2G1 15 066
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017
PENGARUH METODE MENGAJAR DRILL DAN METODE MENGAJAR EKSPLORASI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILANDRIBBLING PADA PERMAINANSEPAK BOLA SISWA SMPN 18 KENDARI
Oleh: La Ode Naraba ABSTRAK Abstrak.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis (1) pengaruh metode mengajar drill terhadap kemampuan menggiring bola permainan sepak bola (2)pengaruh metode mengajar eksplorasi terhadap kemampuan menggiring bola permainan sepak bola (3)perbedaan pengaruh metode mengajar drill dengan metode eksplorasi terhadap kemampuan menggiring bola permainan sepak bola, Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 68orang. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang yang diambil dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Instrument yang digunakan adalah tes unjuk kerja Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)metode drill berpengaruh signifikan terhadap kemampuan menggiring bola permainan sepak bola, dimana nilai signifikansi t hitung = 11,452 dengan nilai signifikan p-value dua arah = 0,000. Karena nilai signifikan lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05. Dengan demikian perbedaan terdapat perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan hasil pos tes pada kelompok siswa yang diajar dengan motode drill dengan rataan perbedaan skor sebesar 12,18. dan post-tes 14,82(2)Terdapat pengaruh yang signifikan metode pembelajaran eksplorasi terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola dimana nilai signifikansi t hitung = 10,67 dengan nilai signifikan p-value dua arah = 0,000. Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05, maka pengujian (3) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara metode drill dengan metode eksplorasi terhadap peningkatan kemampuan menggiring bola dimana nilai t hitung = 2,94 dengan nilai signifikan, p-value dua arah = 0,006. Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05, maka pengujian bersifat nyata dengan rata=rata post tes metode drill = 15,10 dan post-tes mdtodeeskplorasi= 13.70. Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa metode drill dan metodeeskplorasidapat meningkatkan kemampuan menggiring bola, akan tetapi metode drilllebih baik pengaruhnya dibanding dengan metode eskplorasimenggiring bola pada siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini. Kata Kunci:Metode Mengajar Drill, Metode Mengajar Eksplorasi, dan Keterampilan Dribbling
A. Pendahuluan Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkanpotensi dirinya melalui proses pendidikan dan pembelajaran atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kehidupan seseorang karena melalui pendidikan seseorang dapatmeningkatkan kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapatmembentuk pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani yang diajarkan di SMP Negeri 18Kendari antara lain,atletik, permainan dan senam serta kebugaranjasmani. Dari banyak materi pelajaran tersebut yang paling digemari adalah atletik dan permainan. Permainan sepakbola tergolong olahraga yang sangatdigemari para siswa putra karena sepakbola merupakan permainan paling populerdi lingkungan sekitar sekolah. Sepakbola merupakan permainan beregu yangmasing-masing regu terdiri atas sebelas pemain, dan salah satunya penjagagawang. Permainan sepakbola seluruhnya dimainkan menggunakan tungkai,kecuali penjaga gawang yang diperbolehkan menggunakan lengan dan tangannyadi daerah tendangan hukuman. Permainan sepakbola juga dapat dijadikan sebagaisarana rekreasi, untuk pendidikan, meningkatkan kesehatan dan kebugaran tubuhmaupun untuk meraih prestasi. Berdasarkan uraian di atas, menunjukkan bahwa teknik dribbling bola sangat diperlukan dalam permainan sepakbola.Fakor lain yang menjadi hambatan dalam proses pembelajaran adalah metode mengajar yang dilakukan oleh guru dalam praktek pendidikan jasmani cenderung tradisional, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab rendahnya pemahaman siswa terhadap pendidikan olahraga khususnya pada pokok bahasan permainan sepak bola. Seorang pemain bola, Untuk dapat bermain bola dengan baik maka harus memiliki kemampuan gerak dasar seperti unsur kekuatan, kelincahan kelentukandaya tahan dan power. Oleh sebab itu guru dalam memberikan pelajaran penjas juga harus mengembangkan unsur-unsur yang dimaksud. Mengoptimalkan hasil belajar dribbling bola dalam permainan sepak bola maka penulis ingin melakukan studi eksperimen pada dua metode mengajar yaitu metode mengajar drill dan metode mengajar eksplorasi. Kedua metode ini memiliki keunggulan dalam hal pembelajaran penjas. Metode mengajar drill lebih mengutamakan gerakan pengulangan latihan. Sedangkan metodeeksplorasi lebih mengutamakan pengusaan siswa berdasarkan eksperimen yang mereka lakukan. Kedua metode mengajar yang diterapkan oleh guru, juga dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang dimaksud adalah kemampuan gerak dasar yang dimiliki oleh peserta didik. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka peneliti mengadakan penelitian eksperimen tentangpengaruh metode pembelajaran drill dan metode mengajar eksplorasi dan kemampuan gerak dasar yang diprediksi dapat memperbaiki keterampilan dribbling bola pada permainan sepak bola siswa sekolah SMP Negeri 18 Kendari.
B. Metode Penelitian Penelitiandilakukan di SMP Negeri 18Kendari. Pemilihan sekolah tersebut untuk dijadikan populasi penelitian didasarkan pada beberapa kelayakan sebagai tempat penelitian. Lokasi tempat penelitian yang berada di pusat kota Kendari serta memberikan kemudahan dalam proses penelitian terutama berkenaan dengan transportasi atlet dan guru sejawat yang membantu peneliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 18 Kendari yang terdiri dari kelas VII ada 4 rombel, kelas VIII ada 4 rombel dan kelas IX ada 3 rombel. Jumlah siswa seluruhnya 274 terdiri dari 137 putra dan 137putri.Untuk memilih sampel yang tidak terlalu berbeda kemampuanya, maka peneliti mengambil sampel putra. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 40 orang terdiri dari kelompok satu (K-1) 20 orang dan kelompok dua (K-2) 20 orang. Untuk mendapatkan sejumlah sampel tersebut digunakana teknik sampling purposive strativaif random sampling. C. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Análisis data dalam penelitian ini mencakup statistik deskriptif, uji kenormalan distribusi populasi, uji kehomogenan ragam, dan uji hipótesis mengenai pengaruh perlakuan metode drill dan metode eksplorasi terhadap kemampuan Dribbling bola. Hasil análisis data, secara rinci diuraikan sebagai berikut. Skor kemampuan Dribbling bolasiswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini berdasarkan hasil pre tes, yaitu sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakandrilldaneksplorasi, secara keseluruhan memiliki skor minimum = 7,00 skor maksimum= 15,00 dan range = 8,00. Selain itudiperoleh skor rata-rata kemampuan Dribbling bolasiswa = 12,61, skor modus = 12,00 skor median = 12,20, standar deviasi = 1,68, dan variansi=1,26. Berdasarkan skor minimum dan maksimum dengan range 7,00, kemudian skor kemampuan Dribbling bola siswa, dikelompokkan ke dalam lima kelas interval dengan panjang kelas interval = 2,00. Distribusi frekuensi absolut dan relatif kelas interval kemampuan Dribbling bola siswa pada kelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.1. Dari Tabel 4.1dapat dijelaskan bahwa sebanyak 16 siswa (40,00%) yang memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di babawah rata-rata, sebanyak 15 siswa (37,50%) memiliki kemampuan Dribbling bolapada kelompok rata-rata, dan sebanyak 9 siswa (22,50%) memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di atas rata-rata. Skor kemampuan Dribbling bolabagi kelompok siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini berdasarkan hasil pre tes sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan metode
dril, memiliki skor minimum = 7,00, skor maksimum=
14,00 dan range = 7.00. Selain itudiperoleh skor rata-rata kemampuan Dribbling
bolasiswa = 12,18, skor modus = 12,00 skor median = 12, 08, standar deviasi = 1,40, dan variansi=1,01. Berdasarkan skor minimum, maksimum, dan range, kemudian skor kemampuan dribbling bola siswa dikelompokkan ke dalam lima kelas interval dengan panjang kelas interval = 2,00. Distribusi frekuensi absolut dan relatif skor kemampuan Dribbling bolasiswa padakelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.2. Dari Tabel 4.2dapat dijelaskan bahwa sebanyak 7 siswa (35,00%) yang memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di bawah rata-rata, sebanyak 6 siswa (30,00%) memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok rata-rata, dan sebanyak 7 siswa (35,00%) memiliki kemampuan Dribbling bolapada kelompok di atas rata-rata. Skor kemampuan Dribbling bolabagi kelompok siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini berdasarkan hasil post tes setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan metode drill, memiliki skor minimum = 9.00, skor maksimum= 15.00 dan range = 8.00. Selain itudiperoleh skor rata-rata kemampuan dribbling bola siswa = 14,18, skor modus = 13,00, skor median = 13,80, standar deviasi = 1,84, dan variansi=1,06. Berdasarkan skor minimum, maksimum, dan range, kemudian skor kemampuan Dribbling bola siswa dikelompokkan ke dalam empat kelas interval dengan panjang kelas interval = 2,00. Distribusi frekuensi absolut dan relatif skor kemampuan Dribbling bolasiswa padakelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.3. Dari Tabel 4.3 dapat dijelaskan bahwa sebanyak 5 siswa (25,00%) yang memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di bawah rata-rata, sebanyak 5 siswa (25,00%) memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok rata-rata, dan sebanyak 10 siswa (50,00%) memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di atas rata-rata. Skor kemampuan Dribbling bolabagi kelompok siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini berdasarkan hasil pre tes sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan metode mengajar eksplorasi, memiliki skor minimum = 8.00, skor maksimum= 14,00 dan range = 7,00. Selain itudiperoleh skor rata-rata kemampuan dribbling bola siswa = 12,18, skor modus = 11,00, skor median = 11,98, standar deviasi = 1,91, dan variansi=1,44. Berdasarkan skor minimum, maksimum, dan range, kemudian skor kemampuan Dribbling bola siswa dikelompokkan ke dalam lima kelas interval dengan panjang kelas interval = 2,00. Distribusi frekuensi absolut dan relatif skor kemampuan Dribblingbola siswa pada kelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.4. Dari Tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa sebanyak 10 siswa (50,00%) yang memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok dibawahrata-rata, sebanyak 7 siswa (35,0%) memiliki kemampuan dribbling bola pada kelompok rata-rata, dan sebanyak 3 siswa (15,00%) memiliki kemampuan dribbling bola pada kelompok di atas rata-rata. Skor kemampuan Dribbling bola bagi kelompok siswa yang menjadi subyek dalam penelitian ini berdasarkan hasil post tes setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan eksplorasi, memiliki skor minimum = 9,00, skor maksimum =
15,00 dan range = 7,00. Selain itu diperoleh skor rata-rata kemampuan dribbling bola siswa = 12,20, skor modus = 12,00, skor median = 12,51, standar deviasi = 1,35, dan variansi = 1,24. Berdasarkan skor minimum, maksimum, dan range, kemudian skor kemampuan dribbling bola siswa dikelompokkan ke dalam empat kelas interval dengan panjang kelas interval = 2,00. Distribusi frekuensi absolut dan relatif skor kemampuan dribblingbola siswa pada kelompok ini ditunjukkan pada Tabel 4.5. Dari Tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa sebanyak 6 siswa (30,00%) yang memiliki kemampuan Dribbling bola pada kelompok di bawah rata-rata, sebanyak 7 siswa (35,00%) memiliki kemampuan dribbling bola pada kelompok di bawah rata-rata, dan sebanyak 7 siswa (35,00%) memiliki kemampuan dribbling bola pada kelompok di atas rata-rata. 2. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini, baik secara deskriptif maupun inferensial ditemukan bahwa Metode drilldan metode eksplorasi secara terpisah maupun secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kemampuan dribbling bolapada permainan sepak bola\bagi siswa yang menjadi kelompok perlakuan. Hal tersebut ditunjukkan oleh adanya perbedaan yang signifikan antara skor pre tes dan skor post tes baik pada kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran drill maupun kelompok siswa yang diberi metode eskplorasi. Hasil-hasil penelitian ini memberikan fakta secara empiris bahwa kedua bentuk perlakuan memberikan kontribusi yang berarti terhadap peningkatan kemampuan dribbling bola, yang didukung oleh berbagai konsep secara teoretis yang dapat dijelaskan sebagi berikut. Metode mengajar drill merupakan salah satu model pengajaran yang cocok diterapkan dalam pendidikan jasmani karena memiliki beberapa manfaat, antara lain : Guru akan mempunyai peluang untuk mengajar dalam jumlah siswa yang banyak sekaligus; Siswa belajar untuk bisa bekerja secara mandiri; Siswa mempelajari konsekuensi atas keputusan yang mereka buat sesuai dengan ketentuan yang ada; Siswa belajar mengenai keterbatasan waktu; Siswa belajar mengenai sasaran yang harus dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas tertentu; dan siswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan interaksi individual dengan setiap siswa lainnya. Ciri utama dari metode mengajar drill adalah selama pertemuan berlangsung ada beberapa keputusan yang ditransfer dari guru pada siswa. Pemindahan tersebut memberi peranan dan perangkat tanggung jawab baru kepada siswa. Setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menentukan cara membuat keputusan sendiri, dengan tetap memperhatikan ketentuan yang ada, diantaranya : (1) Sikap (postur), (2) Tempat, (3) Urutan pelaksanaan tugas, (4) Waktu untuk memulai tugas, (5) Kecepatan dan irama, (6) Waktu berhenti, (7) Waktu selang di antara tugas-tugas, (8) Memprakarsai pertanyaan-pertanyaan. Pengajaran dengan metode drill didesain untuk meningkatkan keterampilan siswa dengan cara menugaskan siswa untuk melakukan berbagai latihan secara berulang-ulang. Dengan pengulangan kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan fisik serta keterampilan siswa yang sedang dilatih.
Menurut Guthrie dalam RusliLutan (1998), menjelaskan bahwa keterampilan dapat diperoleh melalui pengulangan (drill).Pengulangan dapat berguna untuk memperlancar siswa dalam melakukan lebih banyak jumlah respon yang tepat dan benar. Penguasaan suatu keterampilan atau pemantapan keterampilan baru akan diperoleh melalui repetisi dimana setiap fase pengulangan mengembangkan kekompakan keterkaitan stimulus-respon. Sasaran yang berhubungan dengan tugas penampilan antara lain : (1) Berlatih tugas-tugas yang telah diberikan sebagaimana yang telah didemonstrasikan dan dijelaskan; (2) Memperagakan/mendemonstrasikan tugas penampilan yang diberikan; (3) Lamanya waktu berkaitan dengan kecakapan penampilan; (4) Memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang hasil yang diberikan guru dalam berbagai bentuk. Sedangkan pembelajaran dengan metode mengajar eksplorasiditandai dengan kondisi bahwa guru paling dominan untuk membuat keputusan sendiri penyusunan metode mengajar yang akan dilakukan. Siswa daapat mengeksplorasi sendiri kegiatan membelajaran setelah mendapat petunjuk dari guru. Jadi apa yang telah diberikan petunjuk oleh guru tentang pembelajaran atau keterampilan yang diharapkan, maka selanjutnya siswa sendiri yang mengolah dan mengeksplorasi kegiatan belajar sehingga dipeoleh keterampilan gerak sesuai yang diharapkan oleh guru. Dengan menggunakan metode eskplorasi, maka sasaran yang akan dicapai adalah : (1) Respon langsung terhadap petunjuk yang diberikan, (2)Kreatifitas siswa secara keolompok dn perorang sangat dominan (3) Penampilan yang disinkronkan dengan petunjuk yang diberikan oleh guru , (4) Penyesuaian, (5) Ketepatan dan kecermatan respon, (6)Mereproduksi model, (7) Mempertahankan tingkat estetika, (8) Meningkatkan semangat dan kreatifitas individu dan kelompok, (9) Penggunaan waktu secara efisien. Menurut Lutan (2004) bahwa metode mengajar eksplorasiadalah suatu strategi pendekatan mengajar dimana peran guru menekankan pada pemberian kesempatan pada siswa seluas-luasnya untuk mengembangkan kemampuannya atas usaha sendiri dan meminimalkan peran guru serta lebih berorientasi pada kebutuhan siswa sendiri (Student Centred). Dengan demikian metode mengajar eksplorasi ditandai dengan kondisi siswa paling dominan dalam membuat suatu keputusan. Siswa mentaati perintah serta petunjuk yang diberikan guru, siswa diberi kesempatan dan kebebasan untuk membuat perangkat keputusan. Walaupun kedua metode ini dapat meningkatkan kemampuan dribbling bola, namun secaara terpisah metode drill lebih unggul dibanding dengan metode eksplorasi, hal ini sesuai dengan uji hipotesis ketiga dimana post-tes metode drill lebih baik dari post test metodeeksplorasi Secara teori keunggulan metode drillmenurut ( Muston, 2006) dikatakan bahwa untuk memperoelh kecakapan motoris, seperti dalam keterampilan olahraga maupun menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, mempergunakan alatalat( mesin permainan dan atletik) dan keterampilan, serta pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis lebih cocok menggunakan metode drill.
D. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Terdapat pengaruh yang signifikan motode drill terhadap kemampuan dribling bolapada siswa SMP Negeri 18 Kendari, dimana nilai signifikansi t hitung = 11,452 dengan nilai signifikan p-value dua arah = 0,000. Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05terdapat perbedaan yang signifikan hasil pre tes dan hasil pos tes pada kelompok siswa yang diajar dengan motode drill dengan rata-rata perbedaan skor sebesar 12,18. dan posttes 14,82. b. Terdapat pengaruh yang signifikan motode eskplorasi terhadap kemampuan driblingbolapada siswa SMP Negeri 18 Kendari, dimana nilai signifikansi t hitung=t hitung = 10,67 dengan nilai signifikan p-value dua arah = 0,000. Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05, maka pengujian bersifat nyata atau signifikan. dengan rata-rata perbedaan skor pretes sebesar 12,20 . dan post-tes 13,76 c. Terdapat perbedaan pengaruh yang sangat signifikan antara metode drill denganmetode eksplorasi terhadap peningkatan kemampuan dribbling bola pada permainan sepak bola siswa SMP Negeri 18 Kendari, dimana nilai t hitung = 2,94 dengan nilai signifikan, p-value dua arah = 0,006. Karena nilai signifikan ini lebih kecil dari taraf signifikan α = 0,05, maka pengujian bersifat nyata atau signifikan. Dalam hal ini diputuskan menolak H0, yang berarti terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara perlakuan dengan metode drill dan metode eksplorasi terhadap kemampuan dribbling bola bagi kelompok perlakuan. signifikansi 0,158 < 0,05, dengan rata=rata post tes metode drill = 15,10 dan post-tes metode eksplorasi = 13.70.. 2. Saran a. Pembelajaran dengan metode drill lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode eksplorasi dalam meningkatkan keterampilan dribbling bola pada permainan sepak bola maka di antara kedua jenis tersebut, namun lebih disarankan untuk menerapkan pembelajaran metode drill guna meningkatkan kemampuan dribbling bola atas pada permainan sepam bola. b. Pada cabang olahraga yang memerlukan ketarampilan khusus, disasankan untuk lebih baik mengginakan metode drilldibanding dengan metode eksplorasi. c. Dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan dribbling bola dengan menerapkan metode drill dianggap sebagai metode yang berpusat pada siswa yang seutuhnya. Dalam prosesnya, dominasi guru semakin berkurang dan semakin besar pemberian peranan kepada siswa dalam menentukan pilihan untuk mencapai tujuan dalam penerapannya
DAFTAR PUSTAKA
Danny Mielke. Belaja Bermain Bola.Penerbit Raja Grafindo Persada Jakarta. 2007 Gagne Robert .Strategi Pembelajaran: Konsep Dasar. Metode.dan Aplikasi dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta: Grafindo Literia Media. 2009. Hakim Andri.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2002. Harre, D. 1982. Principles of Sport Training: Introduction to Theory of Methodes of Training. Berlin: Sportverlag.
Kiswanto,Heri. Teknik dan taktik permainan sepak bola modern. Raja Grafindo persada, 2002 Koger.Luxbacher. Joseph A. Sepakbola. Edisi kedua. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. 2007 Lutan. Rusli Belajar Kemampuan Motorik. Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: Dikti. 1998. Moston.Musska and Sara Asworth.Teaching Physical Education.New York: MacMilland College Publishing Company Inc. 1994. Mursidin T. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar Sejarah.Jakarta: TP-PPs UNJ. 2006. Nasution.WahyudinNur. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Konsep Diri Terhadap Hasil Belajar IPA.Jakarta: TP-PPs UNJ. 2005.
Piaget. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer : Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta. Bumi Aksara. 2009. Sarumpaet. A. Teknik Dasar Permainan Sepak bola. Raja Grafindo Persada. 2007 Simanjuntak Viktor..Modul Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.Universitas Terbuka. 2007. Skiner.Teori Belar dan Pembelajaran.Raja Grafindo Persada. 1987) Soekatamsi.1997. Permainan Besar I Sepakbola. Jakarta. Universitas Terbuka. Sneyer and Paul D.Eggen. Learning and Teaching : Research-Based Method.Boston :Allyn and Bacon. 1988. Sucipto. Permainan Sepakbola Moderen. Raja Grafindo Persada. 2000 Sugianto.. Pertumbuhan dan Belajar Gerak. Penerbit Niversitas Sebelas Maret Solo. 1991 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. 1996. Sujana. Metode Statistik. Tarsito: Bandung. 2001 Winarno S. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metodek dan Teknik, Bandung: Tarsito, 1989. Wiel Cover. Teknik dan Taktik Permainan Sepak Bola.Penerbit Roneka Pustaka Jakarta. 1999.