PENGARUH METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN ANALISIS KRITIS SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1
Disusun oleh: Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2013
ii
iii
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Rodli Abdul Latif
NIM
: 09680024
Program Studi : Pendidikan Biologi Fakultas
: Sains dan Teknologi
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh Metode Hypnoteaching dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Kemampuan Komunikasi dan Analisis Kritis Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta” adalah benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, 12 Juni 2013 yang menyatakan,
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
v
MOTTO
“Selalu ada cara yang terbaik untuk melakukan sesuatu.. Lakukan itu!”
“Good passion & good competence.. selalu bersyukur terhadap apa yang dimiliki dengan berusaha mengembangkannya”
“Selalu berkhusnudzan terhadap apapun”
--Sekali “berdiri” selamanya menginspirasi--
“dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS Al Qashash: 77)
vi
PERSEMBAHAN
Karya Skripsi ini Kupersembahkan kepada: Orang tua yang selalu mengiringi langkahku dengan air mata doa & Almamater tercinta, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vii
KATA PENGANTAR
Hamdan wa Syukranillah segala puji hanya milik Allah Azza Wajalla atas limpahan rahmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada qudwah hasanah kita Nabiyullah Muhammad SAW, yang memberi teladan kepada guru-guru dan penerus peradaban umat ini. Alhamdulillah penulis dapat menyusun skripsi dengan judul: “Pengaruh Metode Hypnoteaching dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Kemampuan Komunikasi dan Analisis Kritis Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta”. Penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di daerah kota Yogyakarta dan dapat dijadikan sebagai rujukan dalam melaksanakan pembelajaran biologi pada umumnya. “Tak ada gading yang tak retak” adalah ungkapan yang layak disematkan kepada makhluk karena kesempurnaan hanya milik Sang Khaliq. Begitu juga dalam penulisan karya ini penulis menyadari masih banyak bagian yang perlu dibenahi. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan untuk penulisan karya-karya selanjutnya. Penelitian ini tak lepas dari kontribusi semua guru, sahabat dan orangorang yang membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada: 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun skripsi ini hingga selesai;
viii
2. Orang tuaku, motivatorku, yaitu Bapak Harsono Saputro dan Ibu Wurwanti yang tidak lelah memberikan kasih sayang, doa, dan dukungan. Tak lupa juga kepada Mb Isna, Mas Eko, Mas Taufan, Mb Fuah, dan De Anshori atas dukungan dan perjuangan kita. Serta keponakan kecilku, Nuryl dan Fiza dengan senyuman-senyuman lucunya; 3. Bapak Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi; 4. Ibu Runtut Prih Utami, M.Pd, selaku Kaprodi Pendidikan Biologi yang telah memberikan banyak ilmu, arahan, dan motivasi; 5. Ibu Eka Sulistyowati, M.A., M.IWM selaku dosen pembimbing yang telah memberikan ilmu, arahan dan support yang luar biasa dan semoga bisa bertemu di London kelak, Aamiin; 6. Ibu Dian Noviar, M.Pd.Si selaku dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah meluangkan banyak waktu untuk membimbing, memberi masukanmasukan yang berharga bagi peneliti; 7. Ibu Anti Damayanti, M.Mol.Bio selaku dosen penguji atas semua masukan dan ilmu yang sangat berharga; 8. Bapak Drs. H. Jumiran, M.Pd.I, selaku kepala sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta yang telah mendukung dan berkenan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di SMA Negeri 5 Yogyakarta; 9. Bapak Drs. Sunardi, selaku Guru Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama proses penelitian; 10. Bapak dan Ibu Dosen Prodi Pendidikan Biologi;
ix
11. Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 5 Yogyakarta; 12. Siswa-siswi SMA Negeri 5 Yogyakarta, terutama kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2, yang telah membantu terlaksananya penelitian; 13. Sahabat-sahabatku, Andang, Latif, Ari “Vend”, Rizki, Annas, Edy, Megan, Debby, Zulfa, Rani, Upik, Detu, Anggi dan seluruh keluarga Bio-Edc 09 U in SKY yang memberikan cerita indah selama perkuliahan; 14. Teman-teman Pendidikan Biologi 2006, 2007, 2008, 2010, dan 2011 yang telah memberikan banyak hal positif kepada penulis; 15. Serta semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini. Akhirnya dengan segala keterbatasan, semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada semuanya dan semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat dan diberkahi oleh Allah SWT. Aamiin.
Yogyakarta, 10 Juni 2013 Penulis,
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
x
PENGARUH METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN ANALISIS KRITIS SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Oleh: Rodli Abdul Latif 09680024 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) terhadap kemampuan komunikasi dan kemampuan analisis kritis siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuasi berbentuk nonequivalent control group design. Variabel penelitian terdiri variabel bebas yaitu metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning dan variabel terikat yaitu kemampuan komunikasi dan kemampuan analisis kritis siswa. Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan dari guru. Kelas yang digunakan untuk sampel penelitian adalah kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan soal pretes-postes berbentuk soal uraian. Pengolahan data dilakukan dengan analisis statistik dan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi dan analisis kritis siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dari hasil perhitungan analisis postes, pada kemampuan komunikasi terdapat kenaikan nilai kemampuan komunikasi sebesar 67,50% (sig. 0,05). Untuk kemampuan analisis kritis terdapat kenaikan nilai sebesar 68,30% (sig. 0,05). Dapat disimpulkan bahwa metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) mempengaruhi kemampuan komunikasi dan kemampuan analisis kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Yogyakarta. kata kunci: hypnoteaching, CTL, kemampuan komunikasi, kemampuan analisis kritis
xi
HYPNOTEACHING METHOD EFFECTS IN THE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TOWARD THE COMMUNICATION AND CRITICAL ANALYSIS SKILLS IN XI GRADE OF THE SCIENCE PROGRAM IN THE STATE SENIOR HIGH SCHOOL 5 YOGYAKARTA by: Rodli Abdul Latif 09680024 ABSTRACT This research aims of determining the effects of the hypnoteaching method in the contextual teaching and learning (CTL) toward the communication and critical analysis skills of students in the State Senior High School 5 Yogyakarta. The type of this research was nonequivalent control group design. The study variables consisted of independent and dependent variables. The independent variable was hypnoteaching method in the contextual teaching and learning while the dependent variable was the communication and critical analysis skills. The population in this research includes all students of XI grade of the science program in the State Senior High School 5 Yogyakarta. The sampling technique used purposive sampling technique which was considered by a teacher. The class that was used as the experiment group was XI science program of 1, whereas XI science program of 2 as the control group. The data were collected by using pretest-posttest questions in a descriptive-format. Then, the data were analyzed by a statistical and descriptive analysis. The result showed that the hypnoteaching method in the contextual teaching and learning (CTL) had effects on the communication and critical analysis skills in XI grade of science program of State Senior High School 5 Yogyakarta. From the calculation of the posttest result, the score of communication skills increased at 67.50% (0.05 sig.), whereas the score of the critical analysis skills increased at 68.30% (0.05 sig.). To conclude, the hypnoteaching method in the contextual teaching and learning (CTL) affected both communication and critical analysis skills of students of XI grade of the science program in the State Senior High School 5 Yogyakarta. Keywords: hypnoteaching, contextual teaching and learning (CTL), communication skills, critical analysis skills.
xii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….…….i LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI …………………………………….…….ii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ……………………………………….……iii SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………….…...v MOTTO ……………………………………………………………………….…..vi HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………….…vii KATA PENGANTAR ………………………………………………………….…viii ABSTRAK ………………………………………………………………………...xi ABSTRACT ………………………………………………………………………xii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………xiii DAFTAR TABEL …………………………………………………………………xiv DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………...xv DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………...xvi BAB 1 PENDAHULUAN …………………………………...…………………… 1 A. Latar Belakang ……………………………………………………………1 B. Identifikasi Masalah ………………………………………………………6 C. Pembatasan Masalah ……………………………………………………. 7 D. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 7 E. Tujuan Penelitian …………………………………………………………8 F. Manfaat Penelitian ………………………………………………………..8 G. Definisi Operasional ……………………………….……………………..9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………..11 A. Kajian Pustaka …………………………………………………………… 11 B. Kerangka Berpikir ………………………………………………………...40 C. Hipotesis …………………………………………………………………. 42 BAB 3 METODE PENELITIAN ………………..……………………………….43 A. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………………….. 43 B. Desain Penelitian ………………………………………………………… 43 C. Populasi, Sampel dan Cara Pengambilan Sampel ……………………….. 44 D. Variabel Penelitian ………………………………………………………. 44 E. Instrumen Penelitian …………………………………………………….. 45 F. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………. 46 G. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ……………………………………...46 H. Teknik Analisis Data …………………………………………………….. 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………..………………….. 56 A. Hasil Penelitian …………………………………………………………...56 B. Pembahasan ……………………………………………………………….68 BAB V PENUTUP …...……………………………………………………………85 A. Kesimpulan ……………………………………………………………….85 B. Saran ……………………………………………………………………... 85 DAFTAR PUSTAKA ……………………...……………………………………...87
xiii
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Komunikasi ……………………………….. 20 Tabel 2.2 Indikator Kemampuan Analisis Kritis ………………………………….. 22 Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Validitas …………………………………………… 48 Tabel 3.2 Klasifikasi Intepretasi Reliabilitas …………………………………….... 49 Tabel 4.1 Nilai pretes kemampuan komunikasi dan kemampuan analisis kritis …. 57 Tabel 4.2 Uji Normalitas Nilai Pretes …………………………………………..…. 58 Tabel 4.3 Uji Homogenitas Nilai Pretes ………………………………………..…. 58 Tabel 4.4 Uji-t Data Pretes Kemampuan Komunikasi ………………………..……59 Tabel 4.5 Uji-t Data Pretes Kemampuan Analisis Kritis …………………..……… 60 Tabel 4.6 Nilai Postes Kemampuan Komunikasi dan Kemampuan Analisis Kritis 60 Tabel 4.7 Uji Normalitas Nilai Postes ………………………………………..…… 62 Tabel 4.8 Uji Homogenitas Nilai Postes ………………………………………...… 63 Tabel 4.9 Uji-t Nilai Postes Kemampuan Komunikasi ……………………………. 64 Tabel 4.10 Uji-t nilai Postes Kemampuan Analisis Kritis ………………………… 64 Tabel 4.11 Data Nilai Gain ……………………………………………..….……… 65 Tabel 4.12 Uji Normalitas Nilai Gain ……………………………………...……… 66 Tabel 4.13 Uji Homogenitas Nilai Gain ………………………………...………… 67 Tabel 4.14 Uji-t Nilai Gain Kemampuan Komunikasi …………………...……….. 67 Tabel 4.15 Uji-t Nilai Gain Kemampuan Analisis Kritis ……………………….... 68
xiv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Struktur Kulit …………………………………………………………. 27 Gambar 2.2 Struktur Dalam Paru-paru ………………………………………...….. 30 Gambar 2.3 Proses Difusi …………………………………………………………. 31 Gambar 2.4 Struktur Nefron Ginjal ……………………………………………...... 33 Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Pretes …………………………………….. 57 Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Postes ………………………………......... 61 Gambar 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai Gain ………………………………………. 65 Gambar 4.4 Struktur Dalam Ginjal ………………………………………………... 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Silabus pembelajaran ………………………………………………. 91 Lampiran 1.2 RPP kelas eksperimen ……………………………………………… 93 Lampiran 1.3 RPP kelas kontrol …………………………………………………... 110 Lampiran 1.4 Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran …………………… 127 Lampiran 1.5 Kisi-kisi soal pretes-postes sebelum ujicoba ……………………….. 135 Lampiran 1.6 Soal pretes-postes sebelum ujicoba ………………………………… 138 Lampiran 1.7 Kisi-kisi soal pretes-postes setelah ujicoba ………………………… 140 Lampiran 1.8 Soal pretes-postes setelah ujicoba ………………………………….. 142 Lampiran 1.9 Skema penskoran jawaban soal pretes dan postes …………………. 144 Lampiran 2.1 Tabulasi nilai hasil uji coba soal pretes-postes …………………….. 154 Lampiran 2.2 Output uji validitas soal ……………………………………………. 155 Lampiran 2.3 Output uji reliabilitas ……………………………………………….. 157 Lampiran 3.1 Tabulasi nilai hasil pretes kelas eksperimen ……………………….. 159 Lampiran 3.2 Tabulasi nilai hasil pretes kelas kontrol ……………………………. 161 Lampiran 3.3 Tabulasi nilai hasil postes kelas eksperimen ……………………….. 163 Lampiran 3.4 Tabulasi nilai hasil postes kelas kontrol ……………………………. 165 Lampiran 4.1 Hasil uji hipotesis pretes kemampuan komunikasi ………………….168 Lampiran 4.2 Hasil uji hipotesis pretes kemampuan analisis kritis ………………. 170 Lampiran 4.3 Hasil uji hipotesis postes kemampuan komunikasi ………………… 172 Lampiran 4.4 Hasil uji hipotesis postes kemampuan analisis kritis ………………. 174 Lampiran 4.5 Hasil uji hipotesis gain kemampuan komunikasi …………………... 176 Lampiran 4.6 Hasil uji hipotesis gain kemampuan analisis kritis ………………….178 Lampiran 5.1 Surat keterangan tema skripsi ……………………………………….180 Lampiran 5.2 Surat penunjukkan pembimbing skripsi …………….……………… 181 Lampiran 5.3 Bukti seminar proposal …………………………………..…………. 182 Lampiran 5.4 Surat izin penelitian dari Sekda …………………………..………… 184 Lampiran 5.5 Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta ……. 185 Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian …………………………………………........ 186 Lampiran 7 Curriculum Vitae ……………………………………………………... 189
xvi
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu modal besar suatu bangsa untuk bisa
berkembang dan maju. Pendidikan mempunyai beberapa unsur yaitu guru, siswa, dan materi. Guru merupakan unsur yang mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam mempersiapkan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Kemampuan guru yang dimaksud sering disebut sebagai kompetensi guru yaitu meliputi kompetensi pribadi, kompetensi paedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Sesuai dengan Permendiknas No 16 tahun 2007, kompetensi paedagogik meliputi beberapa aspek penting, salah satunya yaitu guru harus mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun terhadap siswa. Definisi dari komunikasi secara efektif, empatik dan santun adalah komunikasi dengan bahasa yang khas yang tepat guna dan membekas dihati siswa untuk memacu pemahaman, menimbulkan semangat, dan meminimalkan hambatan-hambatan dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An Nisaa’: 63 sebagai berikut:
63. mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka. 1
2
Surat An Nisaa’ ayat 63 tersebut menggambarkan pentingnya muatan pesan yang bermakna dalam berkomunikasi. Dalam ayat ini terdapat perintah untuk memberi pelajaran dan berkata dengan kata-kata yang berbekas di hati. Dua hal tersebut merupakan inti pembelajaran. Pola komunikasi yang baik dan berkesan akan membuat siswa mampu menerima pesan pembelajaran (DePorter dkk, 2008:25). Sejalan dengan Q.S. An Nisaa’: 63, dalam Permendiknas No 22 Tahun 2006 mengenai Standar Isi Pendidikan dijelaskan bahwa tujuan pembelajaran biologi bagi siswa adalah: 1) Membentuk sikap positif terhadap biologi dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; 2) Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain; 3) Mengembangkan pengalaman untuk dapat mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis; 4) Mengembangkan kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip biologi; 5) Mengembangkan penguasaan konsep dan prinsip biologi dan
saling
keterkaitannya
dengan
IPA
lainnya
serta
mengembangkan
pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri; 6) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia; 7) Meningkatkan kesadaran dan berperan serta dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tujuan pembelajaran biologi tersebut di atas menunjukkan bahwa biologi merupakan ilmu yang dipandang sebagai kesatuan yang memuat nilai religi, nilai intelektual, nilai pendidikan, nilai praktis dan nilai
3
sosio-politis (Suroso, 2009:38). Nilai-nilai inilah yang dapat diarahkan dengan sugesti positif-persuasif dari hypnoteaching. Hypnoteaching berasal dari kata hypnosis dan teaching (Hajar, 2011:75). Secara umum, hypnoteaching dapat diartikan sebagai seni berkomunikasi dalam memberikan sugesti positif kepada siswa agar siswa lebih baik atau lebih cerdas. Hypnoteaching yang dimaksud dalam penelitian ini bukan hipnosis yang membuat siswa tertidur dan melaksanakan semua sugesti yang diberikan guru melainkan pemberian sugesti kepada siswa secara sadar dengan teknik tertentu. Teknik yang dapat digunakan misalnya penegasan dengan kalimat yang bersifat persuasif, kalimat-kalimat bernada positif, dan lain-lain. Ada tiga syarat agar pesan persuasi yang disampaikan tidak bias yaitu pesan tidak mengandung unsur kebohongan, pesan melibatkan kepentingan penyampai dan penerima pesan, dan kemasan pesan persuasi tidak adanya unsur paksaan (Ritonga, 2005:4). Hypnoteaching mungkin masih dianggap sebagai metode pembelajaran yang masih tabu atau dikatakan sebagai pseudosains. Hal ini terbukti dari sedikitnya referensi ilmiah yang membahas secara rinci mengenai hypnoteaching dan penerapannya. Metode hypnoteaching sebenarnya dapat dikaji secara ilmiah dengan menggunakan kajian neurosains dan ilmu psikologi. Hypnoteaching merupakan penggabungan metode hipnosis (menyugesti) dengan proses pembelajaran yang memperhatikan keadaan aktivitas gelombang otak siswa. Pengukuran gelombang otak manusia dapat dilakukan menggunakan alat yang disebut Electro Enchepalograph (EEG). Dalam kajian ilmu neurosains, gelombang otak manusia diklasifikasikan menjadi gelombang beta, alpha, theta,
4
dan delta (Mandar, 2011:371). Hypnoteaching menggabungkan beberapa pembelajaran seperti quantum learning, accelerated learning, power teaching, neuro linguistic programming (NLP), dan hypnosis (Hajar, 2012:76). Noer (2010:119) mengemukakan bahwa budaya pendidikan di Indonesia masih banyak melibatkan peran otak kiri dan memacu gelombang otak berfrekuensi tinggi sehingga dapat memicu perasaan cemas, khawatir, marah, dan stres pada siswa. Banyak siswa yang mampu menghafal dengan cepat tetapi kadang tidak bisa memahami materi secara kontekstual. Hal ini tidak sesuai dengan empat pilar pendidikan universal yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Salah satu dari empat pilar pendidikan universal itu adalah learning to do yang mengandung pengertian bahwa belajar bukan hanya sekedar mendengar dan melihat dengan tujuan akumulasi pengetahuan, tetapi untuk penguasaan kompetensi yang diperlukan dalam era global (Yamin dan Maisah, 2012:75). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hypnoteaching memberikan dampak positif terhadap pembelajaran. Penelitian Yudistira (2012) berjudul “Pengaruh Penerapan Hypnoteaching dalam Problem-Based Learning terhadap Kemampuan Komunikasi dan Berfikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama”, menunjukkan bahwa penerapan hypnoteaching dalam Problem-Based Learning mempunyai dampak positif terhadap kemampuan komunikasi dan berfikir kreatif matematis siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Selain itu, penelitian Mustianah (2012) dengan judul “Penerapan Strategi Hypno Teaching sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta”,
5
menyimpulkan hypnoteaching mampu meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa.
Rahmawatiningrum
(2012)
juga
menggunakan
metode
hypnoteaching yang diterapkan pada siswa kelas IV SD Islam Haji Soebandi, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa metode pembelajaran hypnoteaching lebih efektif daripada metode pembelajaran konvensional. Tujuan dari hypnoteaching adalah untuk mendorong guru dalam berkomunikasi secara efektif dengan siswa (Hajar, 2012:79). Komunikasi yang baik antara guru dan siswa atau sebaliknya, mampu meningkatkan kualitas hasil pembelajaran. Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam ketiga penelitian di atas, metode hypnoteaching memberikan dampak positif yang meningkatkan efektivitas belajar siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hal ini berarti juga memungkinkan metode hypnoteaching bisa diterapkan untuk pembelajaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Hasil observasi yang telah dilakukan di kelas XI IPA 1, XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 5 Yogyakarta tahun ajaran 2012-2013 mengindikasikan bahwa peran guru di kelas masih belum optimal, kondisi kelas yang kurang kondusif, dan belum adanya optimalisasi media pembelajaran. Pembelajaran di kelas yang diberikan oleh guru sering tidak fokus pada materi dan tujuan pembelajaran sehingga hasil akhir pembelajaran juga belum optimal. Selain itu, pola komunikasi antara guru dan siswa belum terbina dengan baik sehingga banyak siswa yang merasa tidak memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung. Belum adanya pola komunikasi yang baik antara guru dan siswa
6
menyebabkan suasana kelas menjadi kurang kondusif. Pada saat pembelajaran berlangsung, banyak siswa yang tidak memperhatikan materi dan hanya muncul beberapa pertanyaan mengenai materi. Gambaran ini menunjukkan belum adanya analisis kritis dari siswa untuk memahami materi secara mendalam. Hasil observasi kegiatan pembelajaran juga menggambarkan bahwa banyak materi yang bersifat abstrak yang hanya dijelaskan secara teoritis. Hal ini sering membuat menjadi bosan dan sulit menerima materi pelajaran. Berdasarkan nilai ulangan tengah semester genap mata pelajaran Biologi, kelas XI IPA masih terdapat 22,53% siswa yang nilainya berada dibawah KKM. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul penelitian “Pengaruh Metode Hypnoteaching dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) terhadap Kemampuan Komunikasi dan Analisis Kritis Siswa Kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta”.
B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, beberapa permasalahan yang muncul
dalam pokok bahasan penelitian ini antara lain meliputi: 1. Pendidikan di Indonesia yang masih melibatkan peran otak kiri dalam intensitas yang tidak seimbang sehingga sering memicu kondisi stres pada siswa. 2. Belum efektifnya komunikasi antara guru dengan siswa di kelas sehingga menyebabkan tujuan pembelajaran belum tercapai secara optimal.
7
3. Pemahaman siswa yang belum kontekstual terhadap materi biologi sehingga masih menitikberatkan pada hafalan. Secara umum, buku-buku teks pelajaran hanya mnyajikan materi hafalan sehingga menyebabkan siswa terjebak pada materi. Selain itu, pemahaman yang belum kontekstual ini disebabkan belum adanya inisiasi baik yang dilakukan guru untuk menyajikan materi biologi secara nyata, baik secara langsung dengan menggunakan media alami maupun dengan menggunakan media elektronik.
C.
Pembatasan Masalah Memperhatikan luasnya cakupan masalah yang muncul dalam penelitian ini,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Pada penelitian ini masalah yang akan dikaji terbatas pada penerapan metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh metode tersebut terhadap kemampuan komunikasi dan kemampuan analisis kritis siswa. Metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning ini akan diterapkan dalam materi sistem ekskresi pada siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
D.
Rumusan Masalah Dari batasan masalah penelitian ini, maka permasalahan yang muncul dapat
dirumuskan sebagai berikut:
8
1. Apakah terdapat pengaruh metode hypnoteaching dalam contextual teaching and tearning terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta? 2. Apakah terdapat pengaruh metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning terhadap kemampuan analisis kritis siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta?
E.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning terhadap kemampuan komunikasi siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta. 2. Pengaruh metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning terhadap kemampuan analisis kritis siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
F.
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami materi biologi secara kontekstual sehingga tidak merasa terbebani dengan banyaknya materi pembelajaran. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan bisa mengoptimalkan kemampuan siswa baik dari
9
kemampuan komunikasi maupun kemampuan analisis kritis terhadap materi pembelajaran 2. Bagi guru, mengaplikasikan salah satu alternatif metode pembelajaran untuk membantu mengatasi kesulitan dalam memahamkan siswa. 3. Bagi
sekolah,
sebagai
sumbangan
untuk
memperbaiki
proses
pembelajaran di sekolah guna meningkatkan kemampuan dan prestasi siswa. 4. Bagi peneliti, untuk melatih ketrampilan berpikir ilmiah yaitu ketrampilan menganalisis masalah untuk menciptakan rumusan solusi yang tepat.
G.
Definisi Operasional 1. Metode Hypnoteaching dalam Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah metode pembelajaran secara kontekstual yang dilakukan dengan memberikan sugesti kepada siswa menggunakan kata-kata persuasif agar siswa merasa nyaman dalam belajar dan cerdas dalam memahami materi (Hajar, 2012:75). 2. Kemampuan analisis kritis yang dimaksud disini adalah kemampuan analisis dan berpikir kritis. Analisis berarti penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti secara keseluruhan. Berfikir kritis berarti suatu sikap mau berpikir secara mendalam tentang masalah atau fenomena-fenomena yang
10
dijelaskan dalam proses pembelajaran (Glaser, 1941 dalam Fisher, 2012:3). 3. Kemampuan komunikasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk memilih perilaku komunikasi yang cocok dan efektif dalam situasi tertentu (Naim, 2011:99). Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan kemampuan
komunikasi
adalah
kemampuan
siswa
dalam
menyampaikan apa yang dipahami secara kontekstual sebagai indikator kepahaman siswa terhadap materi yang disampaikan secara tertulis.
85
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan komunikasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Yogyakarta. 2. Metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan analisis kritis siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Yogyakarta.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, dapat diajukan beberapa hal yang diharapkan bisa diterapkan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai metode hypnoteaching yaitu: 1. Guru dapat menerapkan metode hypnoteaching untuk menunjang keberhasilan pembelajaran di kelas dengan benar-benar memperhatikan unsur-unsur hypnoteaching. 2. Penelitian lanjutan mengenai hypnoteaching dapat dikombinasikan dengan metode yang lebih variatif untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran. Selain itu, penelitian lanjutan juga bisa difokuskan pada
85
86
pengembangan media pembelajaran dan instrumen khusus secara terintegrasi untuk menunjang proses pembelajaran dengan metode hypnoteaching.
87
DAFTAR PUSTAKA Al Qur’an Al Karim. PT Syaamil Cipta Media. Depertemen Agama RI Arikunto, S., 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta Campbell, N. dan J. B. Reece. 2005. Biology. Seventh Edition. Benjamin Cummings Pearson, New York DePorter, B., Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2008. Quantum Teaching. Penerjemah: Ary Nilandari, Kaifa, Bandung Duron, R., Barbara Limbach, dan Wendy Waugh. 2006. Critical Thinking Framework For Any Discipline. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education. 17: 160-166 Fisher, A., 2012. Critical Thinking: An Introduction. Penerjemah: Benyamin Hadinata, Erlangga, Jakarta Gurian, M., 2001. Boys and Girls Learn Differently. Jossey Bass, San Francisco Guttman, N.A., 1999. Biology. Mc Graw Hill Companies, New York Hadi, S., 2002. Metodologi Research Jilid 2. Penerbit Andi, Yogyakarta Hajar, I., 2012. Hypnoteaching: Memaksimalkan Hasil Proses Belajar Mengajar dengan Hypnoterapi. Diva Press, Yogyakarta Hakim, A., 2011. Hypnosis in Teaching. Visimedia, Jakarta Iswari, M. dan Sri Wahyuni. 2013. Melatonin dan Melatonin Receptor Agonist sebagai Penanganan Insomnia Primer Kronis. Diakses dari ojs.unud.ac.id pada tanggal 26 Mei 2013 Jensen, E. dan LeAnn Nickelsen. 2011. Deeper Learning. Penerjemah: Benyamin Molan. Indeks, Jakarta Johnson, E.B., 2007. Contextual Teaching and Learning. Penerjemah: Chaedar Alwasilah. MLC, Bandung Lissa, Andreas Priyono B.P., dan Dyah Rini I., 2012. Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Materi Sistem Respirasi dan Ekskresi. Artikel Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang. hlm. 27-32 Mader, S.S., 2004. Understanding Human Anatomy and Phsysiology. Fifth Edition. The McGrawHill Companies, New York
88
Mader, S.S., 2011. Inquiry Into Life. Thirteenth Edition. The McGrawHill Companies, New York Mandar, D.S., 2011. Peranan Cognitive Neurosains dalam Dunia Pendidikan. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sains, Teknologi, dan Kesehatan. 2:369-376 Martini, F.H., 1998. Fundamentals of Anatomy and Physiology. Fourth Edition. Prentice Hall, New Jersey Murtiani, Ahmad Fauzan, dan Ratna Wulan. 2012. Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Lesson Study dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Fisika di SMP Negeri Kota Padang. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika, 1:1-8 Mustianah, A., 2012. Penerapan Strategi Hypno Teaching sebagai Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa dan Prestasi Belajar dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas VII SMP Al Islam 1 Surakarta. (Skripsi), UMS, Surakarta Naim, N., 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Ar-ruzz Media, Yogyakarta Noer, M., 2010. Hypnoteaching for Success Learning. Pustaka Insan Madani, Yogyakarta Pack, P. E., 2007. Anatomy and Physiology. Penerjemah: Theodorus Dharma Wibisono. Pakar Raya, Bandung Rahman, A.N., 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Aktif Tipe Silent Demonstration dengan Tipe Card Sort terhadap Kemampuan Critical Thinking (Berpikir Kritis) pada Siswa Kelas VII MTs Muhammadiyah Karangkajen Yogyakarta. (Skripsi), UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta Rahwawatiningrum, L. 2012. Efektivitas Penggunaan Metode Hypnoteaching dalam Pembelajaran Matematika Kelas IV Semester II SD Islam Haji Soebandi Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. (Skripsi), UKSW, Salatiga Raven dan Johnson. 2002. Biology. Sixth Edition. The McGrawHill Companies, New York Ritonga, M. J. 2005. Tipologi Pesan Persuasif. Indeks, Jakarta Rose, C. dan Malcolm J. Nicholl. 2002. Accelerated Learning. Penerjemah: Dedy Ahimsa. Nuansa, Bandung Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta, Bandung
89
Sujarweni, V.W. dan Poly Endrayanto. 2012. Statistika untuk Penelitian. Graha Ilmu, Yogyakarta Sumanto. 1995. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Andi Offset, Yogyakarta Suroso A.Y., 2009. Pembelajaran Sains Biologi Menggunakan Nuansa Nilai untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Sikap Siswa. Jurnal Inovasi Pendidikan, 10:34-48 Tubbs, S. L. dan Sylvia Moss. 2008. Human Communication; Prinsip-prinsip Dasar. Remaja Rosdakarya, Bandung Yamin, M. dan Maisah. 2012. Orientasi Baru Ilmu Pendidikan. Referensi, Jakarta Yudhistira, E., 2012. Pengaruh Penerapan Hypnoteaching dalam Problem-Based
Learning terhadap Kemampuan Komunikasi dan Berfikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. (Skripsi), UPI, Bandung Wulansari, H., Isnawati, dan Muji Sri Prastiwi. 2012. Aktivitas Belajar Siswa Menggunakan Media Pembelajaran Bermuatan Karakter (Ren Mapping). Jurnal BioEdu I:13-16 Zuriah, N., 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta
90
Lampiran 1 Instrumen Penelitian 1.1 Silabus pembelajaran 1.2 RPP kelas eksperimen 1.3 RPP kelas kontrol 1.4 Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran 1.5 Kisi-kisi soal pretes-postes sebelum ujicoba 1.6 Soal pretes-postes sebelum ujicoba 1.7 Kisi-kisi soal pretes-postes setelah ujicoba 1.8 Soal pretes-postes setelah ujicoba 1.9 Skema penskoran jawaban soal pretes-postes
91
Lampiran 1.1 SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetisi
Kompetensi Dasar
: Biologi : XI/IPA : II : 3. Menjelaskan struktur fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasi pada salingtemas. Materi Pokok/Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
3.5 Menjelaskan Struktur dan fungsi Menggunakan media keterkaitan antara elektronik seperti video dan alat-alat ekskresi struktur, fungsi, gambar slide untuk manusia. Alat dan proses serta mengenali struktur berbagai ekskresi pada kelainan/penyakit manusia antara lain organ ekskresi, letak, dan yang dapat terjadi fungsinya paru-paru, kulit, pada sistem ginjal, dan hati. ekskresi pada manusia Mengkaji literatur untuk menemukan fungsi dan proses alat-alat ekskresi manusia. Proses ekskresi pada manusia. Ekskresi sisa-sisa
Melakukan kajian literatur untuk menemukan proses pengeluaran sisa
Indikator
Penilaian
Bentuk Mengidentifikasi struktur dan fungsi Instrumen : pretes alat-alat ekskresi. dan postes
Membedakan struktur dan fungsi alat-alat ekskresi
Menjelaskan proses ekskresi, seperti keringat, urin,
Alokasi Waktu (Menit) 8 x 45’
Sumber / Bahan / Alat Video pembelajaran dan gambar slide
Referensi: Bagod Sudjadi dan Siti Laila. Penerbit Yudhistira, 2007. D.A. Pratiwi, dkk. penerbit Erlangga, 2007. Slamet Prawirohartono dan Sri Hidayati. 2007.
92
metabolisme melalui paru-paru, hati, ginjal dan kulit menunjukkan mekanisme yang berbeda. Kelainan dan penyakit yang terjadi. Gangguan pada sistem ekskresi, antara lain albuminaria, nefritis, diabetes insipidus dll.
metabolisme; keringat, urin, bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air) pada berbagai organ ekskresi melalui kerja
Membahas hasil kajian literatur tentang kelainan/gangguan pada sistem ekskresi.
bilirubin dan biliverdin, CO2 dan H2O (uap air)
Menjelaskan penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.
Sains Biologi 2. Jakarta: Bumi Aksara Pack, Philip E. Anatomy and Physiology. Penerbit Pakar Raya, 2007 Rochmah, S N, dkk. Penerbit Pustaka Insan Madani, 2009 Mader, Sylvia S. Understanding Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill, 2004 Van de Graaf and R. Ward Rhees. Schaum’s Easy Outline: Human Anatomy and Physiology. McGraw-Hill, 2001
93
Lampiran 1.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :1
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Menjelaskan definisi sistem ekskresi Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada tubuh Memerinci struktur jaringan kulit Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat oleh kulit Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Teliti Cerdas Ilmiah Rasa ingin tahu yang tinggi (kritis) B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan definisi sistem ekskresi 2. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan fungsi sistem ekskresi 3. Setelah melihat gambar, siswa mampu menjelaskan struktur jaringan kulit 4. Setelah melakukan studi literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat
94
5. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat C. Materi Pembelajaran 1. Struktur kulit: epidermis dan dermis a. ciri lapisan kulit b. struktur fungsional yang terdapat pada jaringan kulit: kelenjar minyak, kelenjar keringat, rambut, pembuluh darah, syaraf, dan lain-lain 2. Mekanisme pengeluaran keringat D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan 2. Metode
: Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) : Hypnoteaching
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa hypnoteaching Memberikan salam Menjawab salam pembuka dan berdoa dari guru dan ikut berdoa Perkenalan dan kontrak belajar Menanyakan siswa Melakukan yang absen presensi Pacing: Melakukan Menjawab penyamaan apersepsi, motivasi, pertanyaan dari gelombang dan pengkondisian guru otak dan kelas memfokuskan Pertanyaan awal: siswa tahukah kalian mengapa orang yang berolahraga menjadi berkeringat? Atau mengapa setiap orang harus buang air kecil? Leading: Menyampaikan Menyimak apa mengarahkan tujuan pembelajaran yang disampaikan siswa guru
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Taqwa Antusias mengikuti pembelajaran
Alokasi waktu 7 menit
Tertib, menghormati guru Konsentrasi/ fokus/ teliti
3 menit
Siswa memahami tujuan pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar
3 menit
7 menit
95
2. Kegiatan Inti Langkah Kegiatan guru Kegiatan siswa Kompetensi siswa Alokasi hypnoteaching yang ingin dicapai waktu Sugesti positif 1. menjelaskan materi 1. memperhatikan 55 menit persuasif tentang sistem penjelasan guru ekskresi (definisi dan jenis) dengan kata kunci. 2. Memfokuskan 2. menganalisis Analisis kritis siswa ke materi kasus untuk pembelajaran yaitu menyimpulkan mengenai kulit dan fungsi sistem ekskresi keringat ekskresi 3. Memberikan pretes 3. mengerjakan soal Kemampuan pretes komunikasi dan analisis kritis 4. menampilkan slide 4. mengamati Analisis kritis jaringan kulit dengan seksama video dan slide struktur paru-paru 5. menjelaskan 5. memperhatikan Analisis kritis mekanisme penjelasan guru pengeluaran keringat dengan kata kunci 6. menyajikan kasus 6. menganalisis Kemampuan untuk mengetahui kasus yang komunikasi dan faktor-faktor yang diberikan guru analisis kritis mempengaruhi pengeluaran keringat 7. memberikan 7. memperhatikan Kemampuan ringkasan materi dan mencatat komunikasi dan sistem ekskresi penjelasan guru analisis kritis tentang kulit dan ekskresi keringat Reaffirmasi: 1. menegaskan kata- 1. Siswa Cerdas, aktif, kritis, 10 menit penegasan kata kunci serta menganalisis dan ilmiah kembali kerangka materi mereview materi secara utuh pembelajaran 2. memberikan 2. bertanya kesempatan mengenai hal-hal kepada siswa yang belum untuk bertanya difahami
96
3. Kegiatan Penutup Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kompetensi siswa hypnoteaching yang ingin dicapai Penutup layanan konseling Siswa bertanya mengenai submateri mengenai hal lain lain seputar materi biologi secara umum (jika ada) Pemberian tugas Siswa mencatat tugas untuk rumah dikerjakan di rumah Religius Menutup dengan doa Berdoa
Alokasi waktu 2 menit
2 menit
1 menit
F. Media Pembelajaran 1. Pointer (slide jaringan kulit) 2. Video mekanisme pengeluaran keringat 3. Penyajian kasus G. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Mader, Sylvia S. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill companies Pack, Philip E. 2007. Anatomy and Physiology. Penerjemah: Theodorus Wibisono. Bandung : Pakar Raya Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani
97
H. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Menjelaskan definisi Tes tulis (Pretes) sistem ekskresi
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada tubuh Memerinci jaringan kulit
struktur
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat oleh kulit Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
98
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :2
Standar Kompetensi: 4. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Memerinci struktur organ paru-paru Menjelaskan mekanisme ekskresi pada paru-paru Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Teliti Cerdas Ilmiah Rasa ingin tahu yang tinggi (kritis) B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melihat gambar dan video, siswa mampu memerinci struktur organ paru-paru 2. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme ekskresi organ paru-paru 3. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan mekanisme ekskresi paru-paru secara kontekstual C. Materi Pembelajaran 1. Struktur dalam paru-paru (alveolus) 2. Proses pertukaran gas di paru-paru D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning)
99
2. Metode
: hypnoteaching
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa hypnoteaching Memberikan salam Menjawab salam pembuka dan berdoa dari guru dan ikut sebelum melakukan berdoa pembelajaran Menanyakan siswa Melakukan yang absen presensi Pacing: Melakukan Menjawab penyamaan apersepsi, motivasi, pertanyaan dari gelombang dan pengkondisian guru otak dan kelas memfokuskan Membegikan kertas siswa catatan dan pretes Instruksi: coba tarik nafas dalam, lepaskan pelanpelan, diulang sebanyak 3 kali. Pertanyaan: apa yang kita keluarkan lewat nafas, mengapa bisa terjadi? (soal pretes) Leading: Menyampaikan Menyimak apa mengerahkan tujuan pembelajaran yang disampaikan siswa guru
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Taqwa Antusias mengikuti pembelajaran
Alokasi waktu 2 menit
Tertib, menghormati guru Konsentrasi/ fokus/ teliti
3 menit
Siswa memahami tujuan pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar
3 menit
7 menit
100
2. Kegiatan Inti Langkah Kegiatan guru hypnoteaching Sugesti positif 1. Membimbing persuasif siswa untuk mendiskusikan soal pretes 2. menyajikan kasus pernafasan untuk mengetahui fungsi sistem ekskresi misalnya dengan kasus tentang bagaimana jika CO2 tetap berada dalam sel tubuh. 3. menampilkan video dan gambar slide struktur paru-paru 4. menjelaskan mekanisme ekskresi paru-paru dengan kata kunci 5. menyajikan kasus untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi laju pernafasan Reaffirmasi: 1. menegaskan katapenegasan kata kunci serta kembali kerangka materi secara utuh 2. memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Kegiatan siswa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai
1. memperhatikan penjelasan guru
Alokasi waktu 60 menit
2. menganalisis Analisis kritis kasus untuk menyimpulkan fungsi sistem ekskresi
3. mengamati Analisis kritis dengan seksama video dan slide struktur paru-paru 4. memperhatikan Kemampuan penjelasan guru komunikasi analisis kritis 5. menganalisis Kemampuan kasus yang komunikasi diberikan guru analisis kritis
dan
dan
1. Siswa Cerdas, aktif, kritis, 12 menit menganalisis dan ilmiah mereview materi pembelajaran 2. bertanya mengenai hal-hal yang belum difahami
3. Kegiatan Penutup Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kompetensi siswa hypnoteaching yang ingin dicapai Penutup Pemberian tugas Siswa mencatat tugas untuk rumah dikerjakan di rumah Religious Menutup dengan doa Berdoa
Alokasi waktu 2 menit
1 menit
101
E. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Video sistem pernafasan (paru-paru) 3. Slide anatomi paru-paru F. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani
G. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Memerinci struktur organ Tes tulis (Pretes) paru-paru
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada paru-paru Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju pernafasan Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :3
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Memerinci struktur organ ginjal Menjelaskan proses pembentukan urin pada ginjal Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Cerdas Ilmiah Kritis B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu memerinci struktur organ ginjal 2. Setelah melakukan kajian literatur dan melihat video, siswa mampu menjelaskan proses pembentukan urin secara skematis. C. Materi Pembelajaran 1. Struktur ginjal: korteks dan medulla (penjelasan rinci mengenai struktur nefron) 2. Proses pembentukan urin: filtrasi, reabsorpsi, augmentasi 3. Penyajian kasus-kasus nyata yang berhubungan dengan ekskresi ginjal D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning)
103
2. Metode
: Hypnoteaching
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Langkah hypnoteaching
Kegiatan Guru
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Memberikan Menjawab salam Taqwa salam pembuka dari guru dan ikut Antusias mengikuti dan berdoa berdoa pembelajaran sebelum melakukan pembelajaran Menanyakan Melakukan Tertib, siswa yang absen presensi menghormati guru Pacing: Melakukan Menjawab Konsentrasi/ fokus/ penyamaan apersepsi pertanyaan dari teliti gelombang (menanyakan guru otak dan seputar materi memfokuskan paru-paru), siswa motivasi, dan pengkondisian kelas Brain gym (tangan kanan menggambar lingkaran dan tangan kiri menggambar kotak di udara) Leading: Menyampaikan Menyimak apa Siswa memahami mengerahkan tujuan yang disampaikan tujuan siswa pembelajaran guru pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar 3. Kegiatan Inti Langkah Kegiatan guru hypnoteaching Sugesti positif 1. Melaksanakan persuasif pretes mengenai proses
Kegiatan Siswa
Kegiatan siswa 1. mengerjakan soal pretes
Kompetensi siswa yang ingin dicapai
Alokasi waktu 2 menit
2 menit 8 menit
3 menit
Alokasi waktu 65 menit
104
2.
3.
4.
5.
Reaffirmasi: penegasan kembali
1.
2.
pembentukan urin menjelaskan materi tentang struktur organ ginjal menjelaskan proses pembentukan urin disertai dengan kata kunci menyajikan video pembentukan urin menginstruksik an kepada siswa untuk membuat skema pembentukan urin dsertai dengan penjelasan proses menegaskan kata-kata kunci serta kerangka materi secara utuh memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
2. memperhatikan penjelasan guru
Kemampuan analisis kritis
3. menganalisis Kemampuan detail proses komunikasi pembentukan analisis kritis urin
4. memperhatikan penjelasan guru
Kemampuan komunikasi analisis kritis
dan
dan
5. menyajikan bagan pembentukan urin secara skematis disertai dengan penjelasan
1. Siswa Cerdas, aktif, kritis, menganalisis ilmiah dan mereview materi pembelajaran 2. bertanya mengenai halhal yang belum difahami
7 menit
3. Kegiatan Penutup Langkah Kegiatan Guru hypnoteaching Penutup Menutup pembelajaran dengan doa
Kegiatan Siswa Berdoa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai religius
Alokasi waktu 3 menit
105
F. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Slide gambar struktur ginjal 3. Video proses pembentukan urin G. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Mader, Sylvia S. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill companies Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani H. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Memerinci struktur organ Tes tulis (Pretes/postes) ginjal Menjelaskan proses pembentukan urin pada ginjal Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
106
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :4
Standar Kompetensi: 4. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Menjelaskan mekanisme ekskresi pada hati (hepar) Menghubungkan proses ekskresi pada hati dan ginjal Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Cerdas Ilmiah B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme ekskresi pada hati 2. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan hubungan antara ekskresi pada hati dan ekskresi pada ginjal C. Materi Pembelajaran 1. Pembentukan Empedu 2. Siklus ornitin D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) 2. Metode : Hypnoteaching
107
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Langkah Kegiatan Guru Kegiatan Siswa hypnoteaching Memberikan Menjawab salam salam pembuka dari guru dan ikut dan berdoa berdoa sebelum melakukan pembelajaran Menanyakan Melakukan siswa yang absen presensi Pacing: Melakukan Menjawab penyamaan apersepsi (seputar pertanyaan dari gelombang ginjal), motivasi, guru otak dan dan memfokuskan pengkondisian siswa kelas Leading: mengerahkan siswa
Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti Langkah Kegiatan guru hypnoteaching Sugesti positif 1. menjelaskan persuasif materi tentang struktur organ ginjal 2. mengadakan pretes tentang ekskresi hati 3. menjelaskan mekanisme ekskresi pada hati (dengan bagan) 4. menjembatani siswa untuk menghubungkan antara
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Taqwa Antusias mengikuti pembelajaran
Alokasi waktu 2 menit
Tertib, menghormati guru Konsentrasi/ fokus/ teliti
2 menit 8 menit
Menyimak apa Siswa memahami 2 yang disampaikan tujuan guru pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar
Kegiatan siswa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai
1. memperhatikan penjelasan guru
2. mengerjakan soal pretes 3. menganalisis detail proses pembentukan urin 4. menghubungkan korelasi antara sistem ekskresi hati dengan sistem ekskresi
Kemampuan analisis kritis
Kemampuan komunikasi analisis kritis
dan
menit
Alokasi waktu 65 menit
108
Reaffirmasi: penegasan kembali
sistem ekskresi ginjal. hati dengan sistem ekskresi ginjal 1. menegaskan 1. Siswa Cerdas, aktif, kritis, kata-kata kunci menganalisis ilmiah serta kerangka dan mereview materi secara materi utuh pembelajaran 2. memberikan 2. bertanya kesempatan mengenai halkepada siswa hal yang belum untuk bertanya difahami
3. Kegiatan Penutup Langkah Kegiatan Guru hypnoteaching Penutup Menutup pembelajaran dengan doa
Kegiatan Siswa Berdoa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai religius
7 menit
Alokasi waktu 3 menit
F. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Slide struktur korteks, medula dan nefron 3. Video proses pembentukan urin G. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani
109
H. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Menjelaskan mekanisme Tes tulis (Pretes/postes) ekskresi pada hati (hepar) Menghubungkan proses ekskresi pada hati dan ginjal Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Yogyakarta, 6 Mei 2013 Mahasiswa Peneliti
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
110
Lampiran 1.3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :1
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Menjelaskan definisi sistem ekskresi Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada tubuh Memerinci struktur jaringan kulit Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat oleh kulit Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Teliti Cerdas Ilmiah Rasa ingin tahu yang tinggi (kritis) B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan definisi sistem ekskresi 2. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan fungsi sistem ekskresi 3. Setelah melihat gambar, siswa mampu menjelaskan struktur jaringan kulit 4. Setelah melakukan studi literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat
111
5. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat
C. Materi Pembelajaran 1. Struktur kulit: epidermis dan dermis a. ciri lapisan kulit b. struktur fungsional yang terdapat pada jaringan kulit: kelenjar minyak, kelenjar keringat, rambut, pembuluh darah, syaraf, dan lain-lain 2. Mekanisme pengeluaran keringat D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) 2. Metode : ceramah, diskusi E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Memberikan salam pembuka Menjawab salam Religius, antusias dan berdoa sebelum dari guru dan ikut mengikuti melakukan pembelajaran berdoa pembelajaran Menanyakan siswa yang absen Melakukan Tertib, presensi menghormati guru Melakukan apersepsi dengan Menjawab Konsentrasi/ fokus menanyakan seputar materi. pertanyaan dari Mengapa biasanya setelah guru bangun tidur, seorang sering buang air kecil? Mengapa orang yang berolahraga menjadi berkeringat? Menyampaikan tujuan Menyimak apa Siswa memahami pembelajaran yang disampaikan tujuan guru pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar 2. Kegiatan Inti Nama Kegiatan guru Kegiatan siswa Kegiatan Eksplorasi 1. menjelaskan materi 1. memperhatikan tentang sistem penjelasan guru
Alokasi waktu
1 menit
3 menit 4 menit
2
menit
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu cerdas, krisis, ilmiah, 40 rajin, teliti menit
112
ekskresi (definisi dan fungsi) 2. menjelaskan 2. memperhatikan struktur kulit penjelasan guru 3. memberikan pretes 3. menjawab soal pretes 4. menjelaskan 4. melakukan diskusi mekanisme dengan teman pengeluaran sebangku keringat mengenai mekanisme pengeluaran keringat 5. menjelaskan 5. mempelajari dan tentang faktor yang mendiskusikan mempengaruhi materi pengeluaran keringat Elaborasi 1. Guru menawarkan 1. Siswa bertanya Cerdas, aktif, kritis, siswa untuk mengenai hal-hal ilmiah mengajukan yang belum pertanyaan difahami 2. Guru mengadakan 2. Siswa mengerjakan pretes pretes 3. Guru membagi 3. Siswa membentuk kelas menjadi 4 kelompok dan kelompok (tiap berkumpul kelompok terdiri berdasarkan dari 9 orang) kelompok dengan sistem berhitung Konfirmasi 1. Guru 1. Siswa mereview memerintahkan materi siswa (berkelompok) untuk mereview materi yang telah dijelaskan 2. Guru meluruskan 2. Siswa miskonsepsi siswa memperhatikan guru
15 menit
15 menit
113
3. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru Guru membagi materi lengkap dengan kisi-kisi isi materi untuk tugas presentasi kelompok Doa penutup
Kegiatan Siswa Siswa memperhatikan instruksi guru Siswa melakukan doa untuk mengakhiri pembelajaran
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu Teliti, tanggung 8 menit jawab religius
F. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Video mekanisme ekskresi keringat 3. Slide struktur kulit G. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Mader, Sylvia S. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill companies Pack, Philip E. 2007. Anatomy and Physiology. Penerjemah: Theodorus Dharma Bandung : Wibisono. Pakar Raya Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani
2 menit
114
H. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Menjelaskan definisi Tes tulis (Pretes) sistem ekskresi
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Menjelaskan fungsi sistem ekskresi pada tubuh Memerinci jaringan kulit
struktur
Menjelaskan mekanisme pengeluaran keringat oleh kulit Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran keringat Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
115
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :2
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Memerinci struktur organ paru-paru Menjelaskan mekanisme ekskresi pada paru-paru Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju pernafasan Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Cerdas Ilmiah Rasa ingin tahu yang tinggi (kritis) B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah melihat gambar dan video, siswa mampu memerinci struktur organ paru-paru 2. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan menjelaskan mekanisme ekskresi organ paru-paru 3. Setelah melakukan analisis kasus, siswa mampu menjelaskan faktor yang mempengaruhi laju pernafasan C. Materi Pembelajaran 1. Struktur dalam paru-paru (alveolus) 2. Proses pertukaran gas di paru-paru
116
D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan 2. Metode
: Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) : ceramah, diskusi
E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu Memberikan salam pembuka dan Menjawab salam Religius, antusias 1 menit berdoa sebelum melakukan dari guru dan ikut mengikuti pembelajaran berdoa pembelajaran Menanyakan siswa yang absen Melakukan presensi Tertib, menghormati 3 menit guru Melakukan apersepsi dengan Menjawab Konsentrasi/ fokus 4 menit menanyakan seputar materi. pertanyaan dari guru Mengapa biasanya setelah bangun tidur, seorang sering buang air kecil? Menyampaikan tujuan Menyimak apa yang Siswa memahami 2 menit pembelajaran disampaikan guru tujuan pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar 2. Kegiatan Inti Nama Kegiatan guru Kegiatan Eksplorasi 1. Membimbing siswa untuk duduk berkelompok 2. menjelaskan ekskresi oleh paruparu (meliputi struktur dan proses ekskresi) 3. menyajikan video tentang pernafasan 4. menjelaskan struktur kulit 5. menyajikan pretes 6. menjelaskan mekanisme pengeluaran
Kegiatan siswa
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu 1. mematuhi instruksi cerdas, krisis, ilmiah, 60 guru rajin, teliti menit 2. memperhatikan penjelasan guru
3. memperhatikan video 4. memperhatikan guru dan mencatat hal penting 5. menjawab pretes 6. memperhatikan penjelasan guru
117
keringat 7. menjelaskan 7. melakukan diskusi tentang faktor yang dengan teman mempengaruhi laju sekelompok pernafasan dengan mengenai menggunakan mekanisme kasus pengeluaran keringat 8. menginstruksikan 8. mereview materi siswa mereview materi Elaborasi menawarkan siswa bertanya mengenai Cerdas, aktif, kritis, 5 menit untuk mengajukan hal-hal yang belum ilmiah pertanyaan difahami Konfirmasi meluruskan Siswa 10 miskonsepsi siswa memperhatikan guru menit 3. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru Memberi tugas siswa Doa penutup
rumah
Kegiatan Siswa
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu kepada Memperhatian dan Teliti, tanggung 3 menit mencatat tugas jawab Siswa melakukan religius 2 menit doa untuk mengakhiri pembelajaran
F. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Video sistem pernafasan (paru-paru) G. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas
118
Mader, Sylvia S. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill companies Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani H. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Memerinci struktur organ Tes tulis (Pretes/postes) paru-paru
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Menjelaskan mekanisme ekskresi pada paru-paru Mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju pernafasan Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
119
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :3
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia A. Indikator Memerinci struktur organ ginjal Menjelaskan proses pembentukan urin pada ginjal Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Teliti Cerdas Ilmiah B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu memerinci struktur organ ginjal 2. Setelah melakukan kajian literatur dan melihat video, siswa mampu menjelaskan proses pembentukan urin secara skematis. C. Materi Pembelajaran 1. Struktur ginjal: korteks dan medulla (penjelasan rinci mengenai struktur nefron) 2. Proses pembentukan urin: filtrasi, reabsorpsi, augmentasi 3. Penyajian kasus-kasus nyata yang berhubungan dengan ekskresi ginjal D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) 2. Metode : Direct instruction, diskusi E. Langkah-langkah Pembelajaran
120
1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu Memberikan salam pembuka dan Menjawab salam Religius, antusias 1 menit berdoa sebelum melakukan dari guru dan ikut mengikuti pembelajaran berdoa pembelajaran Menanyakan siswa yang absen
Melakukan presensi
Melakukan apersepsi dengan menanyakan seputar materi pekan kemarin Masih ingat, mengapa orang yang bernafas menghembuskan karbondioksida? Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjawab pertanyaan dari guru
2. Kegiatan Inti Nama Kegiatan guru Kegiatan Eksplorasi 1. menginstruksikan siswa untuk bergabung sesuai kelompok masing-masing 2. memberikan pengantar tentang ekskresi oleh ginjal 3. memberikan pretes 4. mengarahkan dan membimbing presentasi
Elaborasi
Tertib, menghormati guru Konsentrasi/ focus
3 menit
Menyimak apa yang Siswa memahami disampaikan guru tujuan pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar
2 menit
4 menit
Kegiatan siswa
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu 1. Siswa berkumpul cerdas, krisis, ilmiah, 50 sesuai kelompok rajin, teliti menit
2. memperhatikan penjelasan guru
3. Mengerjakan pretes 4. Siswa (kelompok 1 dan kelompok 2) mempresentasikan hasil kerja kelompok 1. sesi tanya jawab 1. Sesi tanya jawab Cerdas, aktif, kritis, kelompok kelompok ilmiah 2. menawarkan 2. bertanya mengenai siswa untuk hal-hal yang belum mengajukan difahami
15 menit
121
Konfirmasi
pertanyaan 1. menjawab 1. memperhatikan pertanyaan siswa penjelasn guru 2. meluruskan 2. memperhatikan miskonsepsi guru siswa 3. menyimpulkan 3. membimbing hasil pembelajaran siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru Doa penutup
Kegiatan Siswa melakukan doa untuk mengakhiri pembelajaran
Kreatif, kritis, ilmiah, komunikatif
13 menit
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Religius
Alokasi waktu 2 menit
E. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Video proses pembentukan urin F. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas Mader, Sylvia S. 2004. Understanding Human Anatomy and Physiology. Fifth Edition. USA: McGraw-Hill companies Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani
122
G. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Memerinci struktur organ Tes tulis (Pretes) ginjal Menjelaskan proses pembentukan urin pada ginjal
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, April 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
123
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi waktu Pertemuan ke
: SMA Negeri 5 Yogyakarta : Biologi : XI/ II : 2 x 45 menit :4
Standar Kompetensi: 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas Kompetensi Dasar 3.5 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan atau penyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia
A. Indikator Menjelaskan mekanisme ekskresi pada hati (hepar) Menghubungkan proses ekskresi pada hati dan ginjal Karakter siswa yang diharapkan : Religius Disiplin Hormat kepada guru Tekun Teliti Cerdas Ilmiah B. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan mekanisme ekskresi pada hati 2. Setelah mengkaji literatur, siswa mampu menjelaskan hubungan antara ekskresi pada hati dan ekskresi pada ginjal C. Materi Pembelajaran (Terlampir)
124
D. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Pendekatan kontekstual (contextual teaching and learning) 2. Metode : Direct instruction, diskusi E. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Memberikan salam pembuka Menjawab salam Religius, antusias dan berdoa sebelum dari guru dan ikut mengikuti melakukan pembelajaran berdoa pembelajaran Menanyakan siswa yang Melakukan absen presensi Melakukan apersepsi dengan Menjawab menanyakan seputar materi pertanyaan dari pekan kemarin guru Menyampaikan tujuan Menyimak apa pembelajaran yang disampaikan guru
2. Kegiatan Inti Nama Kegiatan guru Kegiatan Eksplorasi 1. memberikan pengantar tentang ekskresi oleh hati 2. memberikan pretes 3. menjelaskan materi ekskresi hati dengan skema 4. membimbing siswa untuk menghubungkan proses ekskresi hati dengan ginjal
Tertib, menghormati guru Konsentrasi/ fokus
Siswa memahami tujuan pembelajaran sehingga mempunyai patokan dalam belajar
Kegiatan siswa 1. memperhatikan penjelasan guru 2. mengerjakan soal 3. memperhatikan penjelasan guru 4. mendiskusikan materi dengan teman sebangku
Alokasi waktu
3 menit
3 menit 5 menit
3
Menit
Kompetensi siswa Alokasi yang ingin dicapai waktu cerdas, krisis, ilmiah, 45 rajin, teliti menit
125
Elaborasi
Konfirmasi
4 meneliti jawaban masing-masing kelompok diskusi (secara acak) 5 menawarkan siswa untuk mengajukan pertanyaan 1. menjawab pertanyaan siswa 2. meluruskan miskonsepsi siswa 3. membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Kegiatan Penutup Kegiatan Guru Doa penutup
4. menjawab pertanyaan guru
Cerdas, aktif, kritis, ilmiah
13 menit
Kreatif, kritis, ilmiah, komunikatif
15 menit
Kompetensi siswa yang ingin dicapai Religious
Alokasi waktu 3 menit
5. bertanya mengenai hal-hal yang belum difahami 1. memperhatikan penjelasan guru 2. memperhatikan guru 3. menyimpulkan hasil pembelajaran
Kegiatan Siswa melakukan doa untuk mengakhiri pembelajaran
E. Media Pembelajaran 1. Pointer 2. Slide skema ekskresi hati F. Sumber Pembelajaran Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf, Endang Widi Winarni. 2012a. Biologi SMA dan MA untuk Kelas XI. Esis, Jakarta Aryulina, D., Choirul Muslim, Syalfinaf Manaf. 2012b. Biology for Senior High School Grade XI Semester 2. Esis, Jakarta Syamsuri, I., Hadi Suwono, Ibrohim, Sulistijono, I Wayan Sumberartha, Sofia Ery Rahayu. 2010. Biologi Jilid 2B untuk SMA Kelas XI Semester 2. Erlangga, Jakarta Hanum, Eva L., Widi Purwianingsih, Titin Atikah, Ida Herlina, Riana Yani, Dian Peniasiani. Biologi 2: SMA dan MA Kelas XI. Jakarta: Depdiknas
126
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Meirina Arif P. 2009. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pustaka Insan Madani G. Penilaian Indikator Pencapaian Teknik Penilaian Kompetensi Menjelaskan mekanisme Tes tulis (Pretes/postes) ekskresi pada hati (hepar)
Bentuk Instrumen Tes uraian dan analisis kasus.
Menghubungkan proses ekskresi pada hati dan ginjal Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Biologi
Yogyakarta, 6 Mei 2013 Mahasiswa Peneliti
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
Rodli Abdul Latif NIM. 09680024
tes
127
Lampiran 1.4 LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Selasa, 23 April 2013 Kelas : XI IPA 1 Pertemuan ke :1 Pokok bahasan materi : Definisi sistem ekskresi dan materi tentang kulit Pengajar : Rodli Abdul Latif
No
Aspek yang diamati
1
Pendahuluan a. Salam b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan pengkondisian kelas Pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) a. Pelaksanaan pacing (penyamaan gelombang otak) b. Pelaksanaan leading (pengarahan) c. Pelaksanaan sugesti positif d. Pelaksanaan reaffirmasi (penegasan kembali) e. Penyajian kasus nyata f. Pemberian reward g. Pemberian modelling (teladan) h. Pemberian dan penjabaran
2
Dilaksanakan Ya Tidak
Skor
Keterangan
2 2
Baik Baik
2
Baik
2
Baik
2
Baik
2 2
Baik Baik
2 2 2
Baik Baik Baik
2
Baik
128
3
kata kunci i. Pelaksanaan prestes/ postes Penutup a. Penugasan
2
Baik
2 Baik Yogyakarta, 23 April 2013 Observer,
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
129
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Senin, 29 April 2013 Kelas : XI IPA 1 Pertemuan ke :2 Pokok bahasan materi : Paru-paru Pengajar : Rodli Abdul Latif
No
Aspek yang diamati
1
Pendahuluan a. Salam b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan pengkondisian kelas Pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) a. Pelaksanaan pacing (penyamaan gelombang otak) b. Pelaksanaan leading (pengarahan) c. Pelaksanaan sugesti positif d. Pelaksanaan reaffirmasi (penegasan kembali) e. Penyajian kasus nyata f. Pemberian reward g. Pemberian modelling (teladan) h. Pemberian dan penjabaran
2
Dilaksanakan Ya Tidak
Skor
Keterangan
2 3
Baik Sangat Baik
2
Baik
2
Baik
2
Baik
2 2
Baik Baik
2 2 2
Baik Baik Baik
2
Baik
130
3
kata kunci i. Pelaksanaan prestes/ postes Penutup Penugasan
2
Baik
2 Baik Yogyakarta, 29 April 2013 Observer,
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
131
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Selasa, 30 April 2013 Kelas : XI IPA 1 Pertemuan ke :3 Pokok bahasan materi : Ginjal Pengajar : Rodli Abdul Latif
No
Aspek yang diamati
1
Pendahuluan a. Salam b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan pengkondisian kelas Pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) a. Pelaksanaan pacing (penyamaan gelombang otak) b. Pelaksanaan leading (pengarahan) c. Pelaksanaan sugesti positif d. Pelaksanaan reaffirmasi (penegasan kembali) e. Penyajian kasus nyata f. Pemberian reward g. Pemberian modelling (teladan) h. Pemberian dan penjabaran kata kunci
2
Dilaksanakan Ya Tidak
Skor
Keterangan
2 3
Baik Sangat Baik
2
Baik
2
Baik
2
Baik
2 2
Baik Baik
2 2 2
Baik Baik Baik
2
Baik
132
3
i. Pelaksanaan prestes/ postes Penutup Penugasan
2
Baik
2 Baik Yogyakarta, 30 April 2013 Observer,
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
133
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING DALAM CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DI SMA NEGERI 5 YOGYAKARTA
Hari, tanggal : Senin, 6 Mei 2013 Kelas : XI IPA 1 Pertemuan ke :4 Pokok bahasan materi : Hati Pengajar : Rodli Abdul Latif
No
Aspek yang diamati
1
Pendahuluan a. Salam b. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran c. Guru memberikan apersepsi, motivasi dan pengkondisian kelas Pembelajaran menggunakan metode hypnoteaching dalam contextual teaching and learning (CTL) a. Pelaksanaan pacing (penyamaan gelombang otak) b. Pelaksanaan leading (pengarahan) c. Pelaksanaan sugesti positif d. Pelaksanaan reaffirmasi (penegasan kembali) e. Penyajian kasus nyata f. Pemberian reward g. Pemberian modelling (teladan) h. Pemberian dan penjabaran kata kunci
2
Dilaksanakan Ya Tidak
Skor
Keterangan
3 3
Sangat Baik Sangat Baik
2
Baik
2
Baik
2
Baik
2 2
Baik Baik
2 2 2
Baik Baik Baik
2
Baik
134
3
i. Pelaksanaan prestes/ postes Penutup Penugasan
2
Baik
2 Baik Yogyakarta, 6 Mei 2013 Observer,
Drs. Sunardi NIP. 19610202 199512 1 001
135
Lampiran 1.5 Kisi-Kisi Soal Pretes-Postes Sebelum Ujicoba No soal 1
Pokok bahasan
Jenis Soal
Soal
Sistem ekskresi
Kemampuan Analisis kritis
Apakah perbedaan antara ekskresi, defekasi dan sekresi? Berilah contohnya!
2
Mekanisme ekskresi (paru-paru)
Kemampuan komunikasi
Jelaskan alasan mengapa orang yang menghembuskan nafas (ekspirasi) mengeluarkan karbondioksida?
3
Fungsi alat ekskresi (ginjal)
Kemampuan komunikasi
Jelaskan proses dari pembentukan urin sampai pengeluaran dari tubuh secara lengkap dengan menggunakan bagan!
Pilihan kata kunci
Skema penskoran Terlampir
Metabolit sel, non metabolit sel, zat berguna, zat tidak berguna (racun), keringat, CO2, urin, urea, garam empedu, faeces, hormon, enzim, kelenjar Metabolisme sel, Terlampir oksidasi, pemecahan glukosa, sirkulasi darah, pertukaran gas di paru-paru, membran alveolus Darah, glomerulus, Terlampir filtrasi, tubulus distal, lengkung Henle, tubulus proksimal, urin primer, urin sekunder, reabsorpsi, augmentasi, tubulus kolektivus, ureter,
136
4
Struktur alat ekskresi Kemampuan (kulit) analisis kritis
5
Kelainan dan penyakit
Kemampuan analisis kritis
6
Mekanisme ekskresi (urin)
Kemampuan analisis kritis
7
Fungsi alat ekskresi
Kemampuan analisis kritis
8
Mekanisme ekskresi (empedu dan urea)
Kemampuan komunikasi
kandung kemih (vesica urinaria), urethra Mengapa orang yang dikerokin Penipisan lapisan (ketika masuk angin) kulitnya kulit, penebalan menjadi berwarna merah dan kembali, beberapa hari kemudian warna merah pembelahan sel, menjadi hilang? keratinasi, pembuluh kapiler darah Bagaimanakah seseorang bisa Asupan karbohidrat menderita penyakit diabetes militus? berlebih, kadar gula darah, hormon insulin, glikogen Mengapa orang yang memakan Penguraian protein, makanan yang mengandung protein deaminasi, amonia, tinggi (seperti petai) air seninya ornitin, reabsorpsi, menjadi lebih berbau? hati, ginjal Zat-zat sisa metabolisme yang Keringat, dikeluarkan oleh tubuh seperti urea, kelembaban kulit, keringat, urin, dan CO2, apakah suhu tubuh, semua merupakan zat yang sudah termoregulasi tidak berguna lagi? (pengaturan suhu tubuh), manfaat tidak langsung Jelaskan proses ekskresi pada hati Eritrosit tua, sel dengan menggunakan skema/ bagan! perombak (histiosit), heme-globin, Fe, cincin porfirin,
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
Terlampir
137
9
Ekskresi urin
Kemampuan komunikasi
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran urin!
10
Ekskresi kulit
Kemampuan analisis kritis
Mengapa pada saat upacara bendera sering terlihat siswa yang pingsan karena kepanasan?
bilirubin, urea, amoniak, arginin, enzim arginase Suhu, hormon, penyakit, konsumsi air Keringat, kandungan garam, kejang otot
Terlampir
Terlampir
138
Lampiran 1.6 Soal Pretes-Postes Sebelum Ujicoba Petunjuk menjawab soal: a. Jawablah
pertanyaan
dibawah
ini
dengan
menghubungkan
atau
mengembangkan kata kunci yang tersedia! b. Jika memungkinkan, jawablah pertanyaan dengan menambahkan kata kunci yang anda buat sendiri!
1.
Jelaskan perbedaan antara ekskresi, defekasi, sekresi dalam hal mekanisme proses terjadinya, organ tempat terjadi, dan contoh produk zatnya! (kata kunci: Metabolit sel, non metabolit sel, keringat)
2.
Jelaskan
mengapa
orang
yang
menghembuskan
nafas
(ekspirasi)
mengeluarkan karbondioksida? (kata kunci: pemecahan glukosa, alveolus)
3.
Jelaskan proses pembentukan urin secara lengkap dengan menggunakan bagan! (kata kunci: glomerulus, tubulus distal, tubulus proksimal)
4.
Mengapa orang yang dikerokin (ketika masuk angin) kulitnya menjadi berwarna merah dan beberapa hari kemudian warna merah menjadi hilang? (kata kunci: penipisan lapisan kulit, pembelahan sel)
5.
Bagaimanakah seseorang bisa menderita penyakit diabetes melitus! (kata kunci: kadar gula darah, hormon insulin)
6.
Mengapa orang yang memakan makanan yang mengandung protein tinggi (seperti petai) air seninya menjadi lebih berbau? (kata kunci: penguraian protein, kandungan amonia)
139
7.
Jelaskan apakah semua merupakan zat-zat metabolisme yang dikeluarkan oleh tubuh seperti urea, keringat, urin, dan CO2, merupakan zat yang sudah tidak berguna lagi? (kata kunci: keringat, pengaturan suhu tubuh, osmoregulasi)
8.
Jelaskan proses ekskresi pada hati dengan menggunakan bagan! (kata kunci: sel perombak (histiosit), empedu, amonia, urea)
9.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ekskresi urin! (kata kunci: suhu, hormon, konsumsi air)
10. Mengapa pada saat upacara bendera sering terlihat siswa yang pingsan karena kepanasan? (keringat, kandungan garam)
140
Lampiran 1.7 Kisi-Kisi Soal Pretes-Postes Setelah Ujicoba No soal 1
Pokok bahasan
Soal untuk uji
Soal
Kata kunci
Skema penskoran Terlampir
Skor max 8
Sistem ekskresi
Kemampuan Analisis kritis
Apakah perbedaan antara ekskresi, defekasi dan sekresi? Berilah contohnya!
2
Mekanisme ekskresi (paru-paru)
Kemampuan komunikasi
3
Struktur alat ekskresi Kemampuan (kulit) analisis kritis
4
Ekskresi kulit
Kemampuan analisis kritis
5
Mekanisme ekskresi (urin)
Kemampuan analisis kritis
6
Fungsi alat ekskresi (ginjal)
Kemampuan komunikasi
7
Mekanisme ekskresi
Kemampuan
Jelaskan alasan mengapa orang yang menghembuskan nafas (ekspirasi) mengeluarkan karbondioksida? Mengapa orang yang dikerokin (ketika masuk angin) kulitnya menjadi berwarna merah dan beberapa hari kemudian warna merah menjadi hilang? Mengapa pada saat upacara bendera sering terlihat siswa yang pingsan karena kepanasan? Mengapa orang yang memakan makanan yang mengandung protein tinggi (seperti petai) air seninya menjadi lebih berbau? Jelaskan proses dari pembentukan urin sampai dikeluarkan dari tubuh secara lengkap dengan menggunakan bagan! Jelaskan proses ekskresi urea dan amonia
Metabolit sel, keringat, garam empedu pemecahan glukosa, alveolus
Terlampir
8
Penipisan lapisan Terlampir kulit, pembelahan sel
8
Keringat, kandungan garam
Terlampir
8
Penguraian protein, ammonia
Terlampir
8
glomerulus, tubulus proksimal, tubulus distal enzim arginase,
Terlampir
8
Terlampir
6
141
8
(empedu dan urea) Ekskresi urin
komunikasi Kemampuan komunikasi
pada hati dengan menggunakan bagan! Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran urin!
amonia, urea Suhu, hormon, penyakit, konsumsi air
Terlampir
8
142
Lampiran 1.8 Soal Pretes-Postes Setelah Ujicoba Petunjuk menjawab soal: a.
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menghubungkan atau mengembangkan kata kunci yang tersedia!
b.
Jika memungkinkan, jawablah pertanyaan dengan menambahkan kata kunci yang anda buat sendiri!
1.
Jelaskan perbedaan antara ekskresi, defekasi, dan sekresi, dalam hal: a. mekanisme terjadi b. organ tempat terjadi c. contoh produk sisa (kata kunci: Metabolit sel, keringat, garam empedu)
2.
Jelaskan
mengapa
orang
yang
menghembuskan
nafas
(ekspirasi)
mengeluarkan karbondioksida? (kata kunci: pemecahan glukosa, alveolus)
3.
Mengapa orang yang dikerokin (ketika masuk angin) kulitnya menjadi berwarna merah dan beberapa hari kemudian warna merah menjadi hilang? (kata kunci: Penipisan lapisan kulit, pembelahan sel)
4.
Mengapa pada saat upacara bendera sering terdapat siswa yang pingsan karena kepanasan? (kata kunci: keringat, kandungan garam)
5.
Jelaskan proses pembentukan urin secara lengkap dengan menggunakan bagan! (kata kunci: glomerulus, tubulus proksimal, tubulus distal)
143
6.
Mengapa orang yang memakan makanan yang mengandung protein tinggi (seperti petai) air seninya menjadi lebih berbau? (kata kunci: penguraian protein, kandungan amonia)
7.
Jelaskan proses ekskresi urea dan amonia (dalam hati) dengan menggunakan bagan! (kata kunci:, enzim arginase, amonia, urea)
8.
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi ekskresi urin! (kata kunci: suhu, hormon, penyakit)
144
Lampiran 1.9 Skema Penskoran Jawaban Soal Pretes dan Postes Soal Jelaskan perbedaan antara ekskresi, defekasi dan sekresi!
Kata kunci
Skema penskoran Nilai Uraian jawaban Metabolit sel, keringat, garam 1-2 Hanya menjelaskan arti ekskresi atau defekasi atau empedu sekresi dengan benar tetapi tanpa disertai contoh Ekskresi adalah proses pengeluaran zat sisa metabolisme sel (metabolit sel) melalui organ-organ tertentu. Contoh: paru-paru mengekskresikan karbondioksida dan uap air, ginjal mengekskresikan urin, kulit mengekskresikan keringat, hati mengekskresikan urea dan ammonia Defekasi adalah proses pengeluaran sisa-sisa pencernaan makanan melalui saluran pengeluaran sisa pencernaan (anus). Sisa pencernaan tidak pernah melewati proses metabolisme di dalam jaringan tubuh sehingga sisa pencernaan bukan merupakan sisa metabolisme sel (non metabolit sel). Contoh: pengeluaran faeces Sekresi adalah proses pengeluaran getah (zat tertentu yang berguna untuk proses fisiologi tubuh) oleh sel dan kelenjar. Contoh: sekresi enzim dan hormone 3-4 Menjelaskan arti ekskresi, defekasi dan sekresi disertai dengan contoh masing-masing. 5-6 Membedakan atau membandingkan ekskresi, defekasi dan sekresi secara jelas
145
7-8 Jelaskan alasan mengapa orang yang menghembuskan nafas (ekspirasi) mengeluarkan karbondioksida!
pemecahan glukosa, alveolus
1-2 3-4 5-6
7-8
Mengapa orang yang dikerokin (ketika masuk angin) kulitnya
Penipisan lapisan kulit, pembelahan sel
1-2 3-4
Ekskresi: pengeluaran zat sisa metabolisme (metabolit) Defekasi: pengeluaran zat sisa pencernaan (nonmetabolit) Sekresi: pengeluaran getah atau hormone yang masih digunakan untuk membantu fungsi sistem tubuh Membedakan atau membandingkat ketiga proses dengan lengkap disertai contoh dan organ terjadi Karena terjadi metabolisme sel (tanpa ada penjelasan lebih lanjut) Terdapat karbondioksida sisa pemecahan glukosa dalam sel Terdapat sisa pemecahan glukosa yaitu berupa karbondioksida yang kemudian diangkut oleh sistem sirkulasi darah dari sel Adanya metabolisme sel yaitu adanya proses penguraian glukosa yang menghasilkan produk sisa berupa CO2. Karbondioksida (CO2) dari sel diangkut ke paru-paru oleh sistem sirkulasi darah. Pada membran alveolus terjadi difusi antara karbondioksida dan oksigen hasil inspirasi kemudian karbondioksida yang berada di paru-paru dikeluarkan lewat hembusan nafas (ekspirasi) melalui saluran pernafasan. Terjadi penipisan lapisan kulit karena dikerok Terjadi penipisan lapisan kulit karena dikerok sehingga
146
menjadi berwarna merah dan beberapa hari kemudian warna merah menjadi hilang?
5-6
7-8
Mengapa pada saat upacara bendera sering terdapat siswa yang pingsan karena kepanasan?
Keringat, kandungan garam
1-2 3-4
5-6
pembuluh kapiler darah dibawah kulit lebih tampak (warna merah) Terjadi penipisan lapisan kulit karena dikerok sehingga pembuluh kapiler darah dibawah kulit lebih tampak (warna merah). Lama kelamaan warna kulit menjadi seperti semula karena ada penebalan kembali lapisan kulit Terjadi penipisan lapisan kulit karena dikerok sehingga pembuluh kapiler darah dibawah kulit lebih tampak (warna merah). Lama kelamaan warna kulit menjadi seperti semula karena ada penebalan kembali lapisan kulit. Penebalan kembali lapisan atau jaringan kulit karena adanya pembelahan sel kulit secara kontinu. Karena suhu terlalu panas sehingga keringat yang dikeluarkan terlalu banyak Suhu dari sinar matahari yang terlalu panas menyebabkan keluarnya keringat dalam jumlah banyak sehingga banyak kandungan garam tubuh yang ikut menguap bersama keringat Suhu dari sinar matahari yang terlalu panas merangsang hipotalamus otak untuk mensekresikan enzim bandikinin. Enzim ini memicu proses produksi keringat untuk proses pengaturan suhu tubuh. Suhu tinggi menyebabkan keluarnya keringat dalam jumlah banyak sehingga cairan tubuh berkurang (dehidrasi).
147
7-8
Mengapa orang yang memakan makanan yang mengandung protein tinggi (seperti petai) air seninya menjadi lebih berbau?
Penguraian protein, amoniak
1-2 3-4
5-6
Suhu dari sinar matahari yang terlalu panas merangsang hipotalamus otak untuk mensekresikan enzim bandikinin. Enzim ini memicu proses produksi keringat untuk proses pengaturan suhu tubuh. Suhu tinggi menyebabkan keluarnya keringat dalam jumlah banyak sehingga banyak cairan tubuh yang hilang. Banyaknya cairan tubuh yang hilang menyebabkan darah menjadi lebih pekat sehingga tekanan darah menurun. Turunnya tekanan darah menjadi salah satu faktor rendahnya suplai oksigen ke otak. Jika otak kekurangan oksigen maka dapat menurunkan tingkat kesadaran (menyebabkan pingsan). Karena urin mengandung amonia dari perombakan protein Karena protein yang terkandung di dalam petai diuraikan oleh hati menjadi amoniak. Amoniak ini kemudian dibawa menuju ginjal untuk dibuang bersama urin dan menyebabkan urin menjadi berbau. Karena protein yang terkandung di dalam petai mengalami deaminasi (pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino) sehingga mengakibatkan terkumpunlnya amoniak yang bersifat racun. Amonia ini kemudian disalurkan menuju ginjal untuk dibuang bersama urin. kandungan amonia ini yang menyebabkan urin menjadi berbau.
148
7-8
Jelaskan proses dari pembentukan glomerulus, tubulus urin sampai dikeluarkan dari proksimal, tubulus distal tubuh secara lengkap dengan menggunakan bagan!
1-2
3-4
Karena protein yang terkandung di dalam petai (khususnya asam amino arginin) mengalami deaminasi (pemindahan gugus amin (-NH) dari asam amino) sehingga mengakibatkan terkumpulnya sampah nitrogen yang bersifat racun (amonia). Dengan bantuan enzim arginase, hati juga mengubah asam amino arginin menjadi ornitin Ornitin akan mengikat amonia untuk dibawa ke ginjal dan dikeluarkan bersama urin (dalam bentuk urea). Sedangkan ammonia dibawa darah (dalam bentuk ion amonium) menuju ginjal untuk disekresikan tubulus pada saat augmentasi. Semakin tinggi kandungan protein yang diuraikan maka akan menghasilkan kadar amonia yang semakin banyak dalam urin. kandungan amonia yang tinggi ini menyebabkan urin menjadi lebih berbau Menyebutkan tahapan proses pembentukan urin yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi tanpa disertai penjelasan istilah Menyebutkan tahapan proses pembentukan urin yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi dan hanya disertai penjelasan istilah dengan benar Filtrasi adalah proses penyaringan darah oleh glomerulus yang menghasilkan urin primer yang masih mengandung zat-zat yang masih berguna bagi tubuh.
149
5-6
7-8
Reabsorpsi adalah proses penyerapan kembali zat-zat yang masih berguna yang masih terkandung dalam urin primer Augmentasi adalah proses penambahan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh seperti ion hidrogen dan ion kalium Menyebutkan tahapan proses pembentukan urin yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi disertai penjelasan istilah. Selain itu juga menyebutkan tempat terjadinya filtrasi, reabsorpsi dan augmentasi Menyebutkan tahapan proses pembentukan urin yaitu filtrasi, reabsorpsi, dan augmentasi disertai penjelasan istilah, tempat terjadi, serta zat-zat yang diabsorpsi dan diaugmentasi secara lengkap dan benar Filtrasi terjadi di glomerulus, reabsorpsi terjadi di tubulus proksimal, lengkung Henle dan tubulus distal, augmentasi terjadi di tubulus distal. Filtrasi: menyaring melekul kecil dan limbah nitrogen, sedangkan lemak, protein, garam dan molekul-molekul besar mengikuti tahapan proses selanjutnya. Reabsorpsi: glukosa, ion Na+, Cl-, ion HCO3, dan air Augmentasi: ion H+, ion NH4+, urea, kretinin Setelah terjadi augmentasi maka dilanjutkan pendistribusian urin sebenarnya melalui pembuluh
150
Jelaskan proses ekskresi urea dan amonia (dalam hati) dengan menggunakan bagan!
enzim arginase, amoniak, urea
1-2 3-4
5-6
Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran urin!
Suhu, hormon, penyakit, konsumsi air
1-2
pengumpul (tubulus kolektivus), pelvis renalis, ureter, kandung kemih (viseca urinaria) untuk ditampung terlebih dahulu, kemudian dibuang melalui urethra. Menyebutkan 3 komponen sikrlus ornitin yaitu arginin, sitrulin dan enzim arginase Menjelaskan siklus ornitin. Asam amino arginin dengan bantuan enzim arginase diuraikan menjadi ornitin dan urea. Ornitin digunakan untuk mengikat amonia sedangkan urea disalurkan ke ginjal untuk dibuang bersama urin Menjelaskan siklus ornitin. Asam aminio arginin dengan bantuan enzim arginase diuraikan menjadi ornitin dan urea. Ornitin digunakan untuk mengikat amonia. amonia ini berasal dari penguraian protein (asam amino) sedangkan urea disalurkan ke ginjal untuk dibuang bersama urin. amonia diiikat oleh ornitin dan dibawa menuju kantung empedu dan sebagian besar dibawa ke ginjal untuk dibuang bersama urin. Menjelaskan faktor-faktor tanpa disertai dengan penjelasan yang benar Jawaban: 1. Suhu, semakin rendah suhu (semakin dingin) maka aktivitas metabolisme tubuh meningkat untuk menghasilkan panas. Pembuluh darah permukaan kulit
151
menyempit sehingga tidak ada ekskresi keringat. Tidak adanya pembuangan air melalui keringat maka pembuangan air sisa metabolisme dikeluarkan melalui ginjal berupa urin. 2. Hormon antidiuretik (ADH). Sekresi ADH oleh kelenjar hipofisis dipengaruhi oleh kadar air dalam darah. Jika konsentrasi air dalam darah menurun misalnya karena diare atau berkeringat, maka ADH disekresikan pada ginjal sehingga berpengaruh pada peningkatan permeabilitas membran tubulus distal. Peningkatan permeabilitas pembuluh distal menyebabkan reabsorpsi air semakin tinggi sehingga urin yang dihasilkan sedikit. Orang yang kekurangan hormon ADH akibat kegegalan sekresi ADH oleh kelenjar hipofisis menyebabkan orang tersebut menderita diabetes insipidus (ekskresi urin meningkat) 3. Penyakit diabetes militus yang disebabkan konsentrasi hormon insulin rendah. Rendahnya kadar insulin menyebabkan proses perombakan glikogen menjadi glukosa terganggu. Akibatnya kadar gula dalam darah meningkat. Peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan terganggunya reabsorpsi di dalam tubulus distal, sehingga masih ditemukan kandungan zat gula dalam urin. terganggunya reabsorpsi air
152
3-4 5-6 7-8
menyebabkan ekskresi urin meningkat. 4. Jumlah air yang diminum akan mempengaruhi konsentrasi air dalam darah yang kemudian mempengaruhi sekresi hormon ADH. Menyebutkan satu faktor disertai dengan penjelasan yang benar dan rinci Menyebutkan dua faktor disertai dengan penjelasan yang benar dan rinci Menyebutkan tiga faktor disertai dengan penjelasan yang benar dan rinci
153
Lampiran 2 Hasil Uji Coba Instrumen 2.1 Tabulasi nilai hasil uji coba soal pretes-postes 2.2 Output uji validitas soal 2.3 Output uji reliabilitas
154
Lampiran 2.1
No
Nama
1 C1 2 C2 3 C3 4 C4 5 C5 6 C6 7 C7 8 C8 9 C9 10 C10 11 C11 12 C12 13 C13 14 C14 15 C15 16 C16 17 C17 18 C18 19 C19 20 C20 21 C21 22 C22 23 C23 24 C24 25 C25 26 C26 27 C27 28 C28 29 C29 30 C30 31 C31 32 C32 33 C33 34 C34 35 C35 36 C36 Jumlah
Tabulasi Hasil Uji Coba Soal Pretes-Postes Nomor Soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 4 5 8 3 1 0 0 0 8 4 8 6 8 4 0 2 2 7 5 1 4 2 1 0 0 0 8 5 1 6 4 8 2 2 1 8 3 1 6 2 6 6 1 1 8 8 8 6 8 6 3 1 3 8 2 1 8 1 8 2 2 2 6 3 4 4 4 1 2 2 1 8 6 4 6 2 5 4 1 1 2 5 4 8 0 3 9 0 4 6 4 3 6 1 8 2 4 3 8 8 2 7 4 8 2 4 3 0 3 0 0 4 0 6 0 3 7 4 1 8 8 8 2 2 8 8 5 1 6 4 0 4 0 2 0 0 0 5 7 0 0 0 0 0 5 0 8 3 0 0 0 0 2 0 4 5 0 1 5 0 0 8 6 1 8 5 2 2 1 5 8 8 8 7 2 8 4 1 2 8 3 1 3 1 2 1 1 1 8 8 8 8 4 8 4 4 4 6 2 3 6 3 8 2 2 2 7 5 5 8 3 6 4 1 1 8 7 8 8 4 8 2 5 3 0 3 0 0 4 0 6 0 3 7 4 1 8 8 8 2 2 8 8 5 1 6 4 0 4 0 2 0 0 0 5 7 0 0 0 0 0 5 0 8 3 0 0 0 0 2 0 4 5 0 1 5 0 0 8 6 1 8 5 2 2 1 5 6 8 8 7 2 8 4 1 2 8 3 1 3 1 2 1 1 1 8 2 1 8 1 8 2 2 2 5 3 4 4 4 1 2 2 1 199 152 103 217 126 140 96 45 76
10 0 2 0 2 1 1 2 2 1 0 0 2 0 2 0 0 0 0 1 1 1 3 2 1 3 0 2 0 0 0 0 1 1 1 2 0 34
Skor Total 21 44 20 39 35 52 36 29 38 35 37 48 16 50 30 12 16 17 39 49 22 59 36 41 56 16 50 30 12 16 17 39 47 22 36 26 1188
155
Lampiran 2.2 Output Uji Validitas Soal Correlations soal1 soal1
Pearson Correlation
soal2
soal2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
soal3
.291
.040
.004
.103
.085
36
36
36
.474**
1
.474
.004
soal7
soal8
soal9
.000
.872
.001
.037
.000
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
.481**
.399*
.130
.407*
.090
.357*
.346*
.327
.698**
.003
.016
.448
.014
.600
.033
.039
.052
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.264
-.002
*
.171
*
.013
*
.593**
.119
.990
.012
.319
.023
.940
.035
.000
.349
.640
**
Keterangan
.819
.543
*
total
-.028
.605
**
soal10
**
.730
**
Valid
Valid
Pearson Correlation
.276
**
Sig. (2-tailed)
.103
.003
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
Pearson Correlation
.291
.399*
.264
1
.071
.487**
-.167
.306
.282
.378*
.560**
Sig. (2-tailed)
.085
.016
.119
.681
.003
.330
.070
.095
.023
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.011
*
.104
**
.229
.257 Tidak valid
.950
.034
.544
.007
.178
.130
.481
1
36
-.355
.378
.445
.352
.040
.130
-.002
.071
Sig. (2-tailed)
.819
.448
.990
.681
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.605**
.407*
.416*
.487**
.011
1
.070
.729**
.438**
.747**
.833**
Pearson Correlation
1
.416
Pearson Correlation
N soal6
soal6
36
N soal5
soal5
36
N soal4
soal4
.276
1
Sig. (2-tailed) N
soal3 **
Valid
Valid
Valid
156
Sig. (2-tailed) N soal7
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
soal8
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
soal9
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
soal10
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
total
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.000
.014
.012
.003
.950
36
36
36
36
36
-.028
.090
.171
-.167
.872
.600
.319
36
36
36
**
*
*
.543
.357
.378
.685
.000
.008
.000
.000
36
36
36
36
36
36
-.355*
.070
1
-.151
.201
-.136
.330
.034
.685
.380
.239
.428
.427
36
36
36
36
36
36
36
.306
.104
**
-.151
1
*
**
.707**
.023
.000
.000
.729
36
.379
.771
.136 Tidak valid
.001
.033
.023
.070
.544
.000
.380
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.349*
.346*
.013
.282
.445**
.438**
.201
.379*
1
.432**
.628**
.037
.039
.940
.095
.007
.008
.239
.023
.009
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
**
.327
*
*
.229
**
-.136
**
**
1
.761**
.000
.052
.035
.023
.178
.000
.428
.000
.009
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.730**
.698**
.593**
.560**
.257
.833**
.136
.707**
.628**
.761**
1
.000
.000
.000
.000
.130
.000
.427
.000
.000
.000
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
.640
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.352
.378
.747
.771
.432
.000
36
Valid
Valid
Valid
157
Lampiran 2.3 Output Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .764
N of Items .895
9
158
Lampiran 3 Hasil Penelitian 3.1 Tabulasi nilai hasil pretes kelas eksperimen 3.2 Tabulasi nilai hasil pretes kelas kontrol 3.3 Tabulasi nilai hasil postes kelas eksperimen 3.4 Tabulasi nilai hasil postes kelas kontrol
159
Lampiran 3.1 Tabulasi Nilai Hasil Pretes Kelas Eksperimen No
Nama
1
Soal Kemampuan Analisis kritis
Soal Kemampuan Komunikasi
2
3
4
6
Total
1
5
7
8
Total
A1
2
3
0
0
5
2
0
1
2
5
2
A2
0
0
2
0
2
0
0
2
2
4
3
A3
2
3
1
0
6
2
2
1
1
6
4
A4
2
1
1
3
7
3
3
1
0
7
5
A5
3
1
1
0
5
2
0
2
1
5
6
A6
2
2
1
1
6
1
0
1
2
4
7
A7
2
1
1
1
5
2
4
2
0
8
8
A8
4
2
2
1
9
3
3
0
0
6
9
A9
3
2
1
1
7
4
2
0
2
8
10
A10
2
2
3
3
10
3
3
0
1
7
11
A11
3
1
2
2
8
2
0
2
1
5
12
A12
2
1
2
1
6
2
1
1
0
4
13
A13
4
1
0
3
8
2
1
0
3
6
14
A14
1
4
3
0
8
2
3
2
0
7
15
A15
4
3
2
1
10
3
4
0
1
8
16
A16
2
1
1
1
5
3
2
1
2
8
17
A17
0
0
1
2
3
2
1
0
2
5
18
A18
2
0
2
0
4
2
3
2
3
10
19
A19
2
2
2
1
7
2
4
1
1
8
20
A20
2
0
1
0
3
3
1
0
2
6
21
A21
1
0
0
3
4
2
0
2
1
5
22
A22
3
0
0
0
3
2
3
1
2
8
23
A23
4
0
0
0
4
2
3
0
2
7
24
A24
1
0
2
0
3
3
1
0
1
5
25
A25
1
0
1
0
2
2
0
1
1
4
26
A26
2
2
2
1
7
3
4
0
1
8
27
A27
2
0
2
0
4
2
1
0
1
4
160
28
A28
1
0
2
2
5
2
0
0
1
3
29
A29
3
2
1
1
7
3
1
1
2
7
30
A30
3
2
2
1
8
2
1
1
2
6
31
A31
3
0
0
0
3
2
2
0
1
5
32
A32
1
2
0
0
3
0
4
2
2
8
33
A33
2
2
2
3
9
2
1
2
1
6
34
A34
2
0
1
1
4
2
0
2
1
5
35
A35
2
1
1
1
5
2
1
0
0
3
nilai minimal
2
nilai minimal
3
nilai maksimal
10
nilai maksimal
10
nilai rata-rata
5.571
nilai rata-rata
6.029
161
Lampiran 3.2 Tabulasi Nilai Hasil Pretes Kelas Kontrol No
Nama
1
Soal Kemampuan Analisis kritis
Soal Kemampuan Komunikasi
2
3
4
6
Total
1
5
7
8
Total
B1
2
3
0
3
8
1
1
0
1
3
2
B2
2
4
0
2
8
3
0
0
1
4
3
B3
2
1
5
2
10
1
4
0
2
7
4
B4
3
0
1
3
7
1
1
1
2
5
5
B5
3
1
2
3
9
1
2
1
2
6
6
B6
3
0
4
0
7
1
0
0
3
4
7
B7
3
0
1
2
6
2
3
2
1
8
8
B8
2
1
1
2
6
1
2
1
2
6
9
B9
2
2
0
0
4
2
2
0
3
7
10
B10
4
0
4
0
8
0
2
2
1
5
11
B11
3
1
5
2
11
2
3
4
0
9
12
B12
4
0
0
0
4
2
0
0
2
4
13
B13
3
0
1
0
4
0
6
0
1
7
14
B14
1
2
4
0
7
2
2
2
2
8
15
B15
2
0
0
1
3
2
1
0
0
3
16
B16
3
0
1
2
6
2
4
0
1
7
17
B17
2
2
3
1
8
1
3
0
3
7
18
B18
3
0
4
0
7
2
3
3
2
10
19
B19
2
1
1
0
4
1
2
0
0
3
20
B20
2
0
1
2
5
2
2
0
1
5
21
B21
2
0
0
1
3
0
2
2
2
6
22
B22
3
0
0
0
3
4
2
0
2
8
23
B23
2
1
2
0
5
2
3
0
3
8
24
B24
2
1
0
0
3
2
1
2
2
7
25
B25
2
3
1
2
8
2
3
2
1
8
26
B26
3
1
2
0
6
2
1
2
1
6
27
B27
2
1
3
2
8
2
0
3
0
5
162
28
B28
2
2
0
2
6
1
0
0
3
4
29
B29
2
0
0
0
2
2
3
0
2
7
30
B30
2
0
2
1
5
1
2
0
2
5
31
B31
2
1
1
0
4
1
1
0
1
3
32
B32
3
2
0
2
7
2
2
0
1
5
33
B33
3
1
0
1
5
2
2
0
0
4
34
B34
2
1
1
2
6
1
1
2
2
6
35
B35
2
3
3
1
9
2
0
1
1
4
36
B36
2
0
2
1
5
1
0
1
1
3
nilai minimal
2
nilai minimal
3
nilai maksimal
11
nilai maksimal
10
nilai rata-rata
6.028
nilai rata-rata
5.75
163
Lampiran 3.3 Tabulasi Nilai Hasil Postes Kelas Eksperimen No Nama
Soal Kemampuan Analisis Kritis
Soal Kemampuan Komunikasi
2
3
4
6
Total
1
5
7
8
Total
1
A1
7
7
7
4
25
8
6
5
8
27
2
A2
7
6
8
7
28
4
8
5
8
25
3
A3
6
8
7
6
27
7
5
6
8
26
4
A4
8
6
8
6
28
8
8
6
8
30
5
A5
8
8
8
6
30
8
6
6
8
28
6
A6
8
8
8
6
30
8
5
6
8
27
7
A7
8
8
8
8
32
8
6
4
5
23
8
A8
8
6
8
4
26
8
7
6
8
29
9
A9
6
8
6
6
26
8
7
6
8
29
10
A10
7
6
6
8
27
6
6
4
8
24
11
A11
5
8
6
7
26
6
8
3
8
25
12
A12
8
8
8
7
31
8
6
6
6
26
13
A13
8
8
7
6
29
8
5
6
8
27
14
A14
7
8
8
8
31
8
6
6
8
28
15
A15
4
8
6
6
24
8
4
4
8
24
16
A16
5
8
8
6
27
8
5
6
8
27
17
A17
7
6
6
4
23
7
5
5
7
24
18
A18
8
8
8
6
30
8
6
6
8
28
19
A19
7
8
6
8
29
8
7
6
8
29
20
A20
8
6
5
7
26
7
6
6
6
25
21
A21
6
8
4
6
24
8
8
5
8
29
22
A22
8
8
8
7
31
8
6
4
6
24
23
A23
5
5
6
3
19
8
5
5
5
23
24
A24
8
8
8
8
32
8
6
6
8
28
25
A25
8
6
7
6
27
8
8
6
8
30
26
A26
7
8
4
5
24
8
5
5
8
26
27
A27
6
8
7
4
25
8
7
2
6
23
164
28
A28
6
8
8
7
29
8
6
5
6
25
29
A29
7
6
7
5
25
8
6
6
7
27
30
A30
8
6
7
8
29
6
8
6
6
26
31
A31
6
6
5
5
22
8
6
6
8
28
32
A32
8
6
7
8
29
8
6
5
8
27
33
A33
6
7
6
8
27
8
8
6
8
30
34
A34
5
8
6
7
26
8
6
6
5
25
35
A35
8
8
8
8
32
8
8
6
8
30
nilai minimal
19
nilai minimal
23
nilai maksimal
32
nilai maksimal
30
nilai rata-rata
27.31
nilai rata-rata
26.63
165
Lampiran 3.4 Tabulasi Nilai Hasil Postes Kelas Kontrol No
Nama
1
Soal Kemampuan Analisis Kritis
Soal Kemampuan Komunikasi
2
3
4
6
Total
1
5
7
8
Total
B1
8
5
6
7
26
7
6
3
8
24
2
B2
6
8
8
5
27
8
7
3
5
23
3
B3
8
6
8
6
28
6
8
5
8
27
4
B4
8
7
6
7
28
3
6
5
6
20
5
B5
8
6
5
6
25
7
8
1
8
24
6
B6
8
8
5
6
27
5
8
5
4
22
7
B7
8
4
6
6
24
8
5
5
2
20
8
B8
8
8
6
5
27
8
8
1
8
25
9
B9
5
4
5
7
21
8
6
5
7
26
10
B10
8
7
8
6
29
8
5
5
7
25
11
B11
8
6
7
8
29
8
8
6
8
30
12
B12
6
6
8
5
25
8
6
3
4
21
13
B13
8
8
8
6
30
6
8
6
2
22
14
B14
8
7
5
6
26
8
5
6
2
21
15
B15
8
8
8
4
28
8
6
4
5
23
16
B16
8
8
8
7
31
8
8
6
8
30
17
B17
7
8
4
6
25
8
6
2
8
24
18
B18
8
5
5
4
22
6
6
5
2
19
19
B19
6
3
6
5
20
6
6
4
5
21
20
B20
6
8
6
6
26
2
6
4
8
20
21
B21
8
6
4
5
23
8
6
4
4
22
22
B22
4
8
4
6
22
8
6
5
4
23
23
B23
8
4
6
7
25
8
8
6
3
25
24
B24
8
8
6
7
29
8
8
4
8
28
25
B25
6
6
7
6
25
8
7
6
4
25
26
B26
8
4
8
6
26
7
7
4
2
20
27
B27
8
6
5
6
25
8
8
6
8
30
166
28
B28
8
6
6
6
26
7
5
4
8
24
29
B29
8
6
5
7
26
6
6
6
8
26
30
B30
8
5
6
5
24
8
7
5
7
27
31
B31
8
8
7
6
29
8
8
6
7
29
32
B32
8
7
8
5
28
8
7
6
8
29
33
B33
8
8
8
2
26
8
6
5
4
23
34
B34
4
5
4
6
19
6
6
4
8
24
35
B35
8
8
6
6
28
8
7
3
8
26
36
B36
8
8
6
6
28
8
8
6
3
25
nilai minimal
19
nilai minimal
19
nilai maksimal
31
nilai maksimal
30
nilai rata-rata
25.92
nilai rata-rata
24.25
167
Lampiran 4 Hasil Uji Hipotesis 4.1 Hasil uji hipotesis pretes kemampuan komunikasi 4.2 Hasil uji hipotesis pretes kemampuan analisis kritis 4.3 Hasil uji hipotesis postes kemampuan komunikasi 4.4 Hasil uji hipotesis postes kemampuan analisis kritis 4.5 Hasil uji hipotesis gain kemampuan komunikasi 4.6 Hasil uji hipotesis gain kemampuan analisis kritis
168
Lampiran 4.1 Hasil Uji Hipotesis Pretes Kemampuan Komunikasi 1.
Output Uji Prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
eksperimen
.155
35
.032
.943
35
.068
kontrol
.136
35
.099
.949
35
.109
a. Lilliefors Significance Correction
Test of Homogeneity of Variances pretes kemampuan komunikasi Levene Statistic .716
df1
df2 1
Sig. 69
.400
169
2. Output Uji Hipotesis
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of Sig. (2-
F pretes kemampuan komunikasi
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .716
.400
t .652
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
the Difference Lower
Upper
69
.517
.279
.427
-.574
1.131
.653 68.640
.516
.279
.427
-.573
1.130
170
Lampiran 4.2 Hasil Uji Hipotesis Pretes Kemampuan Analisis Kritis 1. Uji prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
eksperimen
.142
35
.072
.947
35
.092
kontrol
.111
35
.200
*
.969
35
.419
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances pretes kemampuan analisis kritis Levene Statistic .398
df1
df2 1
Sig. 69
.530
171
2. Uji hipotesis Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F pretes kemampuan analisis kritis
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .398
t
.530 -.864
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
69
.391
-.456
.528
-1.510
.597
-.863 68.594
.391
-.456
.528
-1.511
.598
172
Lampiran 4.3 Hasil Uji Hipotesis Postes Kemampuan Komunikasi 1.
Uji prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
eksperimen
.116
35
.200
*
.944
35
.073
kontrol
.100
35
.200
*
.953
35
.138
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances postes kemampuan komunikasi Levene Statistic 3.494
df1
df2 1
Sig. 69
.066
173
2.
Uji hipotesis Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval Sig. (2-
F postes kemampuan komunikasi Equal variances assumed Equal variances not assumed
3.494
Sig. .066
t 3.726
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
of the Difference Lower
Upper
69
.000
2.379
.638
1.105
3.652
3.745 62.652
.000
2.379
.635
1.109
3.648
174
Lampiran 4.4 Hasil Uji Hipotesis Postes Kemampuan Analisis Kritis 1.
Uji prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
eksperimen
.109
35
.200
*
.964
35
.308
kontrol
.151
35
.043
.959
35
.216
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances postes kemampuan analisis kritis Levene Statistic .708
df1
df2 1
Sig. 69
.403
175
2.
Uji hipotesis Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval Sig. (2-
F postes kemampuan analisis kritis
Equal variances assumed Equal variances not assumed
.708
Sig. .403
t 2.020
df
tailed)
Mean
Std. Error
Difference Difference
of the Difference Lower
Upper
69
.047
1.398
.692
.017
2.778
2.017 67.921
.048
1.398
.693
.015
2.780
176
Lampiran 4.5 Hasil Uji Hipotesis Gain Kemampuan Komunikasi 1.
Uji prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
eksperimen
.122
35
.200
*
.959
35
.216
kontrol
.085
35
.200
*
.988
35
.968
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances gain kemampuan komunikasi Levene Statistic .979
df1
df2 1
Sig. 69
.326
177
2.
Uji hipotesis Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F gain kemampuan komunikasi
Equal variances assumed Equal variances not assumed
Sig. .979
t .326
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
2.558
69
.013
2.041
.798
.449
3.633
2.565
67.261
.013
2.041
.796
.453
3.630
178
Lampiran 4.6 Hasil Uji Hipotesis Gain Kemampuan Analisis Kritis 1.
Uji prasyarat Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
eksperimen
.088
35
.200
*
.983
35
.862
kontrol
.179
35
.006
.949
35
.109
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Test of Homogeneity of Variances gain kemampuan analisis kritis Levene Statistic 1.148
df1
df2 1
Sig. 69
.288
179
2.
Uji hipotesis Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval
F gain kemampuan analisis kritis Equal variances assumed Equal variances not assumed
1.564
Sig. .215
t 3.304
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
of the Difference Lower
Upper
69
.002
2.654
.803
1.051
4.257
3.297 66.881
.002
2.654
.805
1.047
4.261
180
SURAT KETERANGAN TEMA SKRIPSI
181
SURAT PENUNJUKAN PEMBIMBING
182
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
183
BUKTI SEMINAR PROPOSAL
184
SURAT IZIN PENELITIAN DARI SEKDA (PEMDA DIY)
185
SURAT IZIN PENELITIAN DARI DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA
186
Lampiran 6 Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian
Beberapa siswa sedang mempresentasikan tugas diskusi kelompok
Pengarahan siswa untuk masuk ke materi pembelajaran. Penerapan hypnoteaching dengan mengkondisikan siswa dalam keadaan nyaman
Siswa mencari tahu tentang kata kunci soal yang disajikan oleh guru
Kondisi kelas ketika siswa sedang mengerjakan soal postes
187
Contoh jawaban siswa mengenai penyebab urin menjadi berbau
Contoh jawaban siswa tentang mengapa pernafasan menghasilkan karbondioksida
Contoh jawaban siswa mengenai pertanyaan tentang proses ekskresi pada hati
188
Contoh jawaban siswa dalam mengkomunikasikan pemahamannya mengenai proses pembentukan urin
Contoh jawaban siswa dengan karakter dan gaya belajar visualis. Cara pengkomunikasian pemahamannya lebih dominan menggunakan gambar atau skema
189
Lampiran 7 Lampiran 7 Curriculum Vitae
Nama
: Rodli Abdul Latif
Program Studi
: Pendidikan Biologi
Fakultas
: Sains dan Teknologi
Universitas
: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Tempat, Tanggal Lahir: Klaten, 28 Januari 1990 Alamat Jogja
: Saman I Rt 02/13, Bangunharjo, Sewon, Bantul
Alamat Rumah
: Karanglor Rt 01/11, Karangan, Karanganom, Klaten
Email
:
[email protected]
No HP
: 085878306463
Riwayat pendidikan: SDN 2 Karanganom, Klaten
1996-2002
SMPN 1 Karanganom, Klaten
2002-2005
SMAN 1 Karanganom, Klaten
2005-2008
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2009-sekarang
Pengalaman Organisasi: 1. Ketua Forum Kajian Islam dan Sains Teknologi (FKIST) UIN (20112012) 2. Koordinator Divisi Penelitian dan Pengembangan (FKIST) UIN (20102011) 3. Staf Divisi Intelektual Badan Eksekutif Mahasiswa PS Pendidikan Biologi UIN (2010-2012)