JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Pengaruh Merek, Kemasan dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra Rahmi Meutia Fakultas Ekonomi, Universitas Samudra e-mail:
[email protected]
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra. Metode analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa regresi berganda. Hasil penelitian di dapatkan persamaan regresi linear Berganda sebagai berikut: KP =4,413 + 0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3. Nilai konstanta sebesar 4,413 hal ini menunjukan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari merk, kemasan, dan kualitas produk di anggap konstan, maka keputusan pembelian Handbody Marina adalah sebesar 4,413. Koefisien regresi variabel merek, kemasan, dan kualitas produk memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra. Koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,470 Hal ini berarti 47,0% peningkatan keputusan pembelian Handbody Marina dapat dijelaskan oleh variabel merek, kemasan, dan kualitas produk, sedangkan sisanya 53,0% keputusan pembelian Handbody dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti diferensiasi, promosi, dan lain-lain. Berdasarkan uji secara parsial (uji t), variabel merek mempunyai pengaruh tidak signifikan sedangkan variabel kemasan kualitas produk mempunyai pengaruh signifikan. Uji secara serempak (uji F) menyatakan bahwa, merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan pembelian. Kata kunci: Merek, kemasan, kualitas produk, keputusan pembelian PENDAHULUAN Industri kosmetik Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga keadaan ini menimbulkan persaingan bisnis yang kompetitif dan ketat. Jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa, menjadikan Indonesia pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Kendati mayoritas industri kosmetik membidik target konsumen utama kaum wanita, belakangan mulai berinovasi dengan produk-produk untuk pria. Perkembangan industri kosmetik Indonesia tergolong solid. Hal ini terlihat dari peningkatan penjualan kosmetik pada 2012 14% menjadi Rp 9,76 triliun dari sebelumnya Rp 8,5 triliun.
Persaingan antar pasar industri perawatan pribadi dan kosmetik semakin kompetitif. Hal ini terbukti dengan banyaknya jenis kosmetika produksi dalam negeri dan produksi luar negeri yang beredar di Indonesia. Membanjirnya produk kosmetika di pasaran mempengaruhi minat seseorang terhadap pembelian dan berdampak kepada proses keputusan pembelian. Pembelian suatu produk kosmetika bukan lagi untuk memenuhi keinginan saja, melainkan karena kosmetika adalah sebuah kebutuhan Dorongan konsumen yang ingin tampil lebih menarik dari orang lain dapat membuat konsumen dalam melakukan pembelian. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk melakukan
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
496
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
pembelian, diantaranya adalah merek, kemasan, dan kualitas produk. Merek adalah suatu tanda yang berupa gambar, nama , huruf, angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang dan jasa. Kemasan adalah kegiatan penempatan produksi ke dalam wadah dengan segala jenis material lainnya yag dilakukan oleh produksen atau pemasar untuk disampaikan kepada konsumen. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan jika ingin yang dihasilkan dapat bersaing di pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Marina merupakan merek kosmetik lokal yang di produksi oleh PT Tempo Scan Facific Tbk yang telah digunakan di dunia kecantikan selama kurang lebih 32 tahun. Marina sudah ada sejak zaman dahulu, dan dikenal oleh masyarakat kalangan menegah ke bawah. Merek handbody Marina khas dan unik serta memiliki banyak varian dan yang menggambarkan manfaat dan pemakaiannya. Sedangkan kemasan handbody Marina memberikan manfaat dan perlindungan terhadap isi dari kerusakan, kehilangan dan berkurangnya kadar/ isi, kemasan handbody Marina dilihat dari aspek artistik, warna, dan bentuk maupun desainnya memberikan daya tarik. Kualitas produk dari handbody Marina sudah melalui uji klinis, dan terbukti mampu menjaga kelembaban kulit. Dari beberapa kelebihan-kelebihan di atas banyak wanita muda Indonesia, terutama kelas menengah ke atas, yang meragukan produk Handbody Marina. Mereka terpaku pada citra Handbody Marina yang mayoritas digunakan kelas bawah sehingga ragu untuk mencoba produk Handbody Marina. Tujuan yang hendak dicapai dalam dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh merek, kemasan dan kualitas produk secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian Handbody Marina pada mahasiswi fakultas Ekonomi Universitas Samudra.
Merek Menurut Tjiptono dan Candra (2012), merek merupakan logo, instrument legal (hak kepemilikan), perusahaan, shorthand notation, risk reducer, positioning, kepribadian, rangkaian nilai, visi, penambah nilai, identitas, citra, relasi dan evolving entity. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2009), merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari pesaing. Peran Merek Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa merek memiliki fungsi bagi perusahaan sebagai berikut: 1. Menyederhanakan penanganan atau penelusuran produk. 2. Membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akuntansi. 3. Menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Bagi perusahaan, merek mempresentasikan bagian properti hukum yang sangat berharga, dapat mempengaruhi konsumen, dapat dibeli dan dijual, serta memberikan keamanan pendapatan masa depan yang langgeng Menurut Kartajaya (2007:75), merk memberikan keamanan dan garansi kepada pelanggan dalam menetapkan pilihan pembelian. Selain itu, merek juga memberikan value (nilai) keperusahaan atau produsen sebagai berikut: 1. Harga dan margin keuntungan yang lebih tinggi 2. Merek yang kuat akan memberikan peluang bagi produsen untuk melakukan perluasan merek dan mengeksploitasi pasar lebih dalam 3. Merek dapat menjadi basis terbentuknya loyalitas bahkan fanatisme pelanggan 4. Merek menjadi komponen keunggulan bersaing yang sangat kuat, sulit ditiru oleh pesaing.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
497
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Kemasan Menurut Kotler dan Amstrong (2008), kemasan adalah aktivitas merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk. Bungkus atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya hampir sama. Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya dalam kemasan produk. Swastha dan Handoko (2008 : 139) menyatakan bahwa pembungkusan (packing) adalah kegiatan-kegiatan umum dan perencanaan barang yang melibatkan penentuan desain pembuatan bungkus atau kemasan suatu barang. Sedangkan menurut Saladin (2008 : 28), kemasan adalah wadah atau bungkus. Fungsi Kemasan Menurut Simamora (2008), jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah faktor penting sebagai berikut. 1. Faktor Pengamanan Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan pada barang, misalnya: cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman, serangga, dan lain-lain. 2. Faktor Ekonomi Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaatnya. 3. Faktor Pendistibusian Mudah didistribusikan dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan. 4. Faktor Komunikasi Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami, dan diingat. 5. Faktor Ergonomi Berbagai Pertimbangan agar kemasan mudah dibawa atau dipegang, dibuka, dan mudah diambil/dihabiskan isinya.
6. Faktor Estetika Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek atau logo, ilustrasi, huruf, dan tata letak, untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal. 7. Faktor Identitas Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan lain, yakni memiliki identitas produk agar mudah dikenali dan membedakannya dengan produk-produk yang lain. Seluruh faktor fungsional ini sama penting satu dengan lainnya dan merupakan satu kesatuan yang sangat vital untuk mendukung keberhasilan penjualan. Apalagi sekarang ini dengan adanya pola perdagangan modern, khususnya metode penjualan swalayan yang menuntut produk untuk dapat menjual sendiri, penjualan maksimum tidak akan tercapai apabila secara keseluruhan penampilan produk tersebut tidak dibuat semenarik mungkin . Kualitas Produk Kotler dan Keller (2009) menyatakan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil/kinerja yang sesuai atau melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Kualitas produk merupakan penggerak kepuasan pelanggan yang pertama dan kualitas produk ini adalah dimensi yang global. Menurut Tjiptono dan Chandra (2012:74), kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendapat diatas dapat dimaksudkan bahwa seberapa besar kualitas yang diberikan yang berhubungan dengan produk barang beserta faktor pendukungnya memenuhi harapan penggunanya. Dapat diartikan bahwa semakin memenuhi harapan konsumen, produk tersebut semakin berkualitas. Indikator Kualitas Produk Menurut Irawan (2007), apabila perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetetifnya dalam pasar, perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh konsumen untuk
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
498
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
membedakan produk yang dijual perusahaan tersebut dengan produk pesaing, indikator dari kualitas produk terdiri dari: 1. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk. Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk. Ini merupakan manfaat atau khasiat utama produk yang kita beli. Biasanya ini menjadi pertimbangan pertama kita membeli produk. 2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk. 3. Comformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk. 4. Features (fitur) adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk Dimensi fitur merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Kalau manfaat utama sudah standar, fitur seringkali ditambahkan. Idenya, fitur bisa meningkatkan kualitas produk kalau pesaing tidak memiliki. 5. Reliability (reliabilitas) adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan. 6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk. 7. Perceived quaility (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari penggunaan pengukuran yan dilakukan secara tidak langsung karena terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau
kekurangan informasi atas produk yang bersangkutan. Jadi, persepsi konsumen terhadap produk didapat dari harga, merk, periklanan, reputasi, dan negara asal. Keputusan Pembelian Menurut Kotler & Keller (2009), yang dimaksud dengan keputusan pembelian adala suatu proses penyelesaian masalah yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan, pencarian informasi, penilaian sumber-sumber seleksi terhadap alternatif pembelian, keputusan pembelian, dan perilaku pembelian. Sedangkan menurut Drumond (2008), keputusan pembelian adalah mengindetifikasi semua pilihan yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara sistematis dan objektif serta sasaran-sasarannya yang menetukan keuntungan serta kerugiannya masingmasing. Dengan demikian keputusan pembelian merupak proses pengintegrasian yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih prilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Menurut Schifman dan Kanuk (2008), keputusan pembelian adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Peran Konsumen Dalam Membeli Kotler dan Amstrong (2008) membedakan lima peran yang dimainkan orang dalam keputusan pembelian yaitu sebagai berikut: 1. Pencetus Seseorang yang pertama kali mengusulkan gagasan untuk membeli suatu produk atau jasa 2. Pemberi pengaruh Seseorang yang pandanagannya atau sarannya mempengaruhi keputusan. 3. Pengambilan keputusan Seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap komponen keputusan pembelian, apakah membeli, tidak membeli, bagaimana membeli dan dimana akan membeli
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
499
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
4. Pembeli Pembeli diartikan sebagai seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu, atau sesuatu atau seseorang yang mengunakan suatu persediaan atau sejumlah barang. Ada juga yang mengartikan pembeli adalah setiap orang yang menggunakan barang atau jasa 5. Pemakai Seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa yang bersangkutan. Pembelian suatu produk atau jasa merupakan suatu proses yang terdiri dari beberapa tahapan dimana dalam hal ini perusahaan berusaha untuk menarik konsumen untuk pada akhirnya melakukan tindakan pembelian. Tahapan Keputusan Pembelian Kotler dan Keller (2009) mengemukakan bahwa konsumen harus melalui lima urutan tahap dalam proses pembelian suatu produk atau jasa, yaitu: 1. Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali senuah masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksterna. Pihak perusahaan perlu untuk mengindentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu. Dengan mengumpilkan informasi dari sejumlah konsumen, pihak perusahaan dapat mengidentifikasi rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan suatu kategori produk atau jasa. Pihak perusahaan kemudian dapat mengembangkan strategi yang memicu minat konsumen. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergugah kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen digolongkan kedalam empat kelompok yaitu: a. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan b. Sumber komersial : iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, pajangan di toko
c. Sumber Publik : media, organisasi penentu peningkat konsumen d. Sumber pengalaman : penanganan, pengkajian dan pemakaian produk atau jasa 3. Evaluasi Alternatif Bagaimana konsumen memproses informasi merek yang bersaing dan membuat penilaian akhir,tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh semua konsumen dalam semua situasi pembelian. Beberapa konsep dasar akan membantu kita memahami proses evaluasi konsumen, yaitu a. Konsumen berusaha untuk memenuhi suatu kebutuhan b. Konsumen mencari manfaat tertebtu dari solusi produk atau jasa c. Konsumen memandang masingmasing produk atau jasa sebagai sekumpulan atribut dengan kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan itu 4. Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk referensi atas merek-merek dalam kumpulan pilihan, konsumen juga mungkin membentuk niat untuk membeli produk atau jasa yang disukai. Ada dua faktor yang berada diantara niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu : a. Sikap orang lain, sejauh mana sikap oarang lain mengurangi alternatif yang disukai orang b. Faktor situasi yang tidak terantisipasi, faktor ini dapat muncul dan mengubah niat pembelian Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau menghindari suatu keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang dirasakannya, besarnya resiko yang dirasakannya berbeda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan, besarnya ketidakpastian atribut dan besarnya kepercayaan diri konsumen. 5. Perilaku pasca pembelian Setelah membeli suatu produk atau jasa, konsumen akan mengalami level kepuasan
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
500
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
atau ketidakpuasan tertentu. Pihak perusahaan harus memantau kepuasan pasca pembelian, tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk atau jasa pasca pembelian. Jika konsumen merasa puas maka, konsumen akan menunjukan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang merasa puas cenderung mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu produk kepada orang lain, Sebaliknya apabila konsumen merasa tidak puas, maka konsumen akan memungkinan melakukan salah satu dari dua tindakan ini yaitu membuang produk atau mengembalikan produk tersebut atau mereka mungkin berusaha untuk mengurangi ketidakpuasan dengan mencari informasi yang mungkin memperkuat nilai tersebut. Keputusan pembelian menunjuk arti kesimpulan terbaik konsumen unuk melakukan pembelian. Konsumen melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulannya. Kualitas setiap kegiatan membentuk totalitas kesimpulan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Hipotesis Berdasarkan masalah pokok yang telah dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: 1. Merek, kemasan dan kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra. 2. Merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan Pembelian Handbody Marina pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Samudra. METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber data Jenis data dalam penelitian ini terbagi dari 2, yaitu: 1. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatf pada
penelitian ini berupa teori-teori dan gambaran umum produk Marina. 2. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan. Sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. Data kuantatif dalam penelitian ini berupa pengolahan data tanggapan responden atas pertanyaan pada kusioner yang diukur dengan skala likert. Sumber data penelitian terbagi dari dua sumber, yaitu: 1. Data primer yaitu data yang dikumpulkan sendiri oleh perseorangan secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Dara primer diperoleh dari kuisioner, interview dan observasi kepada reponden terpilih. 2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh/dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang diterbitkan oleh berbagai instansi lain. Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari, buku-buku, dan jurnal ilmiah. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka pengumpulan data primer, penulis melakukan penelitian langsung, yaitu : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) a. Wawancara yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara peneliti kepada mahasiswi Fakultas Ekonomu Universitas Samudra. b. Observasi yaitu merupakan kegiatan pengumpulan data lapangan dengan mengamati para pengguna Handbody Marina. c. Kuisioner yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada responden untuk dijawab. Pertanyaan identitas dan pernyataan variabel pada kuisioner dimasukan ke dalam skala
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
501
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
likert skor 1 – 5 dengan kriteria sebagai berikut : Sangat setuju Setuju Kurang Setuju Tidak setuju Sangat tidak setuju
SS S N TS STS
bernilai 5 bernilai 4 bernilai 3 bernilai 2 bernilai 1
2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dalam upaya memperoleh bahan-bahan berupa teori melalui kajian buku-buku literatur, bahan kuliah dan karangan ilmiah lainnya serta dari website yang berhubungan dengan penelitian ini. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswi Fakultas Ekonomi yang membeli dan menggunakan Handbody Marina di Universitas Samudra yang jumlah populasinya tidak diketahui secara pasti. Karena populasi tidak di ketahui secara pasti, teknik pengambilan sampel menggunakan metode non probabilty sampling dengan tehnik purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2010:71) dan pertimbangan dalam pengambilan sampling adalah mahasiswai yang memakai handbody Marina dan melakukan pembelian berulang minimal 2 kali. Penentuan besarnya sampel dilakukan dengan menggunakan rumus yang dikemukan oleh Sarwono (2013:109), yaitu: Z2pq no = e2 Dimana: no = Besarnya sampel Z2 = absica kurva normal yang memotong area sis (tail), atau 1 tingkat kepercayaan sebesar 95% atau 1,96 e = tingkat kepercayaan yang diinginkan 10% p =proporsi yang diestimasikan suatu atribut yang dalam populasi yaitu 0,5 q =1-p no no
= (1.96)2 (0,5) (0,5) (0,1)2 = 96,04 dibulatkan menjadi 96
Dengan demikian berdasarkan hasil perhitungan penentuan sampel di atas maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang. Metode Analisis Data Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari variable bebas (merek, kemasan, dan kualitas produk) terhadap variable terikat (keputusan pembelian handbody Marina) maka digunakan analisis menurut Sugiono (2009:277) yaitu persamaan regresi linear berganda: Y = a+ b1X1 + b2X2 + b3X3 Di mana: Y = Keputusan Pembelian X1 = Merek X2 = Kemasan X3 = Kualitas Produk a = Konstanta b1, b2,,b3 = Koefisien regresi Dari tabel 1 dapat diketahui persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: KP =4,413 + 0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3 1. Nilai a atau konstanta sebesar 4,413 hal ini menunjukan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari merk, kemasan, dan kualitas produk di anggap konstan, maka peningkatan keputusan pembelian Handbody Marina adalah sebesar 4,413. 2. Koefisien Regresi X1 sebesar 0,185 memberikan arti bahwa merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handbody Marina. Hal ini menunjukan bahwa dengan penambahan satu satuan merk, maka akan terjadi peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,185 dan begitu juga sebaliknya dengan asumsi variabel kemasan dan kualitas produk tetap 3. Koefisien Regresi X2 sebesar 0,650 memberikan arti bahwa kemasan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handbody Marina. Hal ini menunjukan bahwa dengan penambahan satu satuan kemasan, maka akan terjadi
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
502
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
HASIL ANALISIS Tabel 1. Hasil Analisis Statistik Variabel Konstanta Merek Kemasan Kualitas produk R. Square F Sig. F
= = =
B 4,413 0,185 0,650 0,414 0,470 27,191 0,000
t 3,089 1,146 8,966 1,744
Sig. t 0,003 0,346 0,000 0,003
Sumber: Data Primer diolah, 2016
peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,650 dan begitu juga sebaliknya dengan asumsi variabel merek dan kualitas produk tetap. 4. Koefisien Regresi X3 sebesar 0,414 memberikan arti bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handbody Marina Hal ini menunjukan bahwa dengan penambahan satu satuan kualitas produk, maka akan terjadi peningkatan keputusan pembelian sebesar 0,414 dan begitu juga sebaliknya dengan asumsi variabel merek dan kemasan tetap. 2
Koefisien Determinasi (R ) Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,470 Hal ini berarti 47,0% peningkatan keputusan pembelian Handbody Marina dapat dijelaskan oleh variabel merek, kemasan, dan kualitas produk, sedangkan sisanya 53,0% keputusan pembelian Handbody dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti diferensiasi, promosi, dan lain-lain. Pembuktian Hipotesis Uji t (Uji Parsial) 1. Merek Nilai thitung variabel ini sebesar 1,146 sementara itu nilai pada ttabel db=n-k (964) sebesar 1,662, maka thitung 1,146 < ttabel 1,662 artinya variabel merek berpengaruh tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka hipotesis di tolak. 2. Kemasan Nilai thitung variabel ini sebesar 8,966 sementara itu nilai pada ttabel db=n-k (96-
4) pada taraf sig 0,05 sebesar 1,662, maka thitung 8,966 > ttabel 1,662 artinya variabel kemasan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka hipotesis di terima. 3. Kualitas Produk Nilai thitung variabel ini sebesar 1,744, sementara itu nilai pada ttabel sebesar 1,662, maka thitung 1,744 > ttabel 1,662 artinya variabel kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Maka hipotesis di terima. Uji F (Simultan) Berdasarkan hasil uji F atau simultan dari tabel IV-8 ditunjukan bahwa Fhitung sebesar 27,191 , sedangkan Ftabel df1= K-1(41) dan df2= n-k (96-4) dengan tingkat kesalahan 5% adalah 2,70. Hasil ini berarti Fhitung > Ftabel (27,191 > 2,70), dengan demikian dari hasil pengujian di atas, maka hipotesis yang menyatakan bahwa, merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian dapat diterima. KESIMPULAN 1. Hasil penelitian diperoleh KP =4,413 + 0,185 X1 + 0,650 X2+ 0,414 X3, konstanta sebesar 4,413 hal ini menunjukan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari merk, kemasan, dan kualitas produk di anggap konstan, maka keputusan pembelian Handbody Marina adalah sebesar 4,413. 2. Nilai koefisien determinasi yang diperoleh sebesar 0,470 Hal ini berarti 47,0%
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
503
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
peningkatan keputusna pembelian Handbody Marina dapat dijelaskan oleh variabel merek, kemasan, dan kualitas produk, sedangkan sisanya 53,0% keputusan pembelian Handbody dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti diferensiasi, promosi, dan lain-lain 3. Nilai t hitung variabel merek sebesar 1,146 sementara itu nilai pada t tabel db=n-k (964) sebesar 1,662, maka thitung 1,146 < ttabel 1,662. Maka hipotesis pada variabel merek di tolak. Nilai thitung variabel kemasan sebesar 8,966 sementara itu nilai pada t tabel db=n-k (96-4) pada taraf sig 0,05 sebesar 1,662, maka thitung 8,966 > ttabel 1,662, maka hipotesis pda variabel kemasan di terima. Nilai thitung variabel kualitas produk sebesar 1,744, sementara itu nilai pada ttabel sebesar 1,662, maka thitung 1,744 >t tabel 1,662, maka hipotesis pada variabel kualitas produk di terima. 4. Berdasarkan hasil uji F atau simultan ditunjukan bahwa Fhitung sebesar 27,191, sedangkan Ftabel df1= K-1(4-1) dan df2= nk (96-4) dengan tingkat kesalahan 5% adalah 2,70. Hasil ini berarti Fhitung > Ftabel (27,191 > 2,70), dengan demikian dari hasil pengujian di atas, maka hipotesis yang menyatakan bahwa, merek, kemasan dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat keputusan pembelian dapat diterima. Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran, adapun saran tersebut yaitu: 1. Disarankan kepada perusahaan PT Tempo sebagai produsen Handbody Marina untuk meningkatkan kualitas produk dan merek karena dalam penelitian ini kualitas produk berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kemasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian PT. Tempo harus terus melakukan inovasi-inovasi baru dalam
pengemasan dengan menciptakan kemasan yang dapat mencerminkan kualitas dan manfaat dari Handbody Marina. 3. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk mencari ruang lingkup populasi yang berbeda dan lebih luas lagi dari penelitin ini. Sampel yang digunakan sebaiknya lebih banyak dari sampel penelitian ini agar lebih memberi gambaran tentang pengaruh merek, kemasan dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. 4. Menambahkan variabel lain seperti harga, promosi, variabel lainnya yang mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari. 2009.Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta. Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Toni Sitinjak. 2009. Strategi Menaklukan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia. Drumon, Helga. 2008. Pengambilan Keputusan. Jakarta: Indeks. Fatlahah, Aniek. 2013. Pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian ES Krim Wall’s Magnum. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 1 No. 2. Irawan, Handi. 2007. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Media Elex Komputindo. Karlina dan Seminari. 2015. Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk PT. Karya Pak Oles Tokcer Denpasar. EJurnal Manajemen Unud. Vol.4 No.6. Kertajaya, Hermawan. 2007. 9 Elemen Marketing on Proses. Bandung: Mizan Kotler, Philip dan Garry Amstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta. Erlangga. ___________dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ke 13. Jilid I. Jakarta: Indeks.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
504
JURNAL MANAJEMEN DAN KEUANGAN, VOL.5, NO.1, MEI 2016
Machfoedz, Mahmud. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media. Rangkuti, Fredi. 2008. The Power Of Brands: Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merk. Jakarta: Gramedia. Saladin, Djaslim. 2007. Manajemen Pemasaran Perencanaan, Pelaksana dan Pengendalian. Bandung: Linda Karya. Sarwono, Jonathan. 2011. Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif. Jakarta: Media Elek Komputindo. Schifman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2009. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks
Simamora, Bilson. 2008. Memenangkan Pasar dengan Pemasaran Efektif dan Profitabel. Jakarta: Gramedia Sugiono. 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Swastha, Basu, dan T. Hani Handoko. 2008. Manajemen Penjualan. Yogyakarta: Liberty. ____________dan Irawan. 2005. Manajemen Modern. Yogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandi dan Chandra Gregorius. 2012. Service, Quality, & Satisfaction, Yogyakarta: ANDI. ____________2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI.
Rahmi Meutia: Pengaruh merek, kemasan, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian .............................
505