PENGARUH MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS III MI. DARUL MUQININ
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh Ratna Sarifah Mudaim NIM 1111018300011
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015 M/1436 H
ABSTRAK
Ratna Sarifah Mudaim (1111018300011). Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar PKn Siswa Kelas III MI Darul Muqinin, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin. Penelitian ini dilaksanakan di MI Darul Muqinin pada bulan April-Mei 2015. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan designNon-Randomized Control Group Prestest and Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Sampel penelitian kelas A (kelas kontrol) sejumlah 21 orang siswa dan kelas B (kelas eksperimen) sejumlah 21 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pilihan ganda dan lembar observasi untuk mengamati kegiatan proses pembelajaran. Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dengan uji normalitas yang menggunakan uji Liliefors dengan teknik Komogrov-Smirnov, uji homogenitas dengan menggunakan One Way Anova. Kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesis menggunakan T-test. Setelah dilakukan pengujian dapat diperoleh thitung sebesar 3,666. Sedangkan ttabel 2,021. Dengan kata lain thitung>ttabel. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
Kata kunci : Media Komik , Hasil Belajar PKn
i
ABSTRACT
RatnaSarifahMudaim (1111018300011). The Influence of Comics as a Media towards Students’ PKn (Civic Education) outcomes in Third Grade of MI (Islamic Elementary School) Darul Muqinin. Department of Islamic Elementary School Teachers Education, The Faculty of Tarbiyah and Teachers Training of State Islamic University Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015
This study was carried out to find out the influence of Comics as a media towards Students’ PKn (Civic Education) outcomes in third grade of MI (Islamic Elementary School) Darul Muqinin. This study was conducted at MI (Islamic Elementary School) Darul Muqinin in April-May 2015. Research sample of Class A (Controlled Class) consisted of 21 pupils and Class B (Experimental Class) consisted also of 21 pupils. This Study used Quasi-Experiment with “NonRandomized Control Group Pre-test and Post-test design” as its research methodology. The instrument used in this study was multiple-choice and observation sheets to observe the activities of learning process. Data analysis technique used in this study processed by using the normality-test of Liliefors with Komogrov-Smirnov technique, then homogeneity-test using “one way ANOVA”, and it was continued with testing the hypothesis using T-test. After all tests were conducted, it was resulted pre-test score from experimental class and controlled class at the significant level of 0.05, and met the criteria ttable≤ t hitung≤ttable which meant 2.021≤ 3.666 ≤ 2.021. Then, the significance was 0.001≤ 0.005 which meant that if it was viewed from the calculation of t hitung and the significance of ttest, then the null hypothesis (H0) was rejected and the alternative hypothesis (H1) was accepted. So, it can be concluded that there was significant influence between the post-test results of experimental class and controlled class. Key words: Comic media and Achievement of Civic Education
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat dan kuasa-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah berupa skripsi dengan judul “Pengaruh Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III MI Darul Muqinin”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S1). Shalawat serta salam tak lupa teriring kepada Baginda Rasulullah SAW, sebagai pembawa peradaban yang membawa manusia keluar dari masa kegelapan dan kebodohan menuju masa yang penuh cahaya dan semoga salam tetap tercurah pada keluarga dan para sahabatnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan dan tidak terlepas dari dukungan dan dorongan dari berbagai pihak. Mudah-mudahan AllahSWT membalas jasa dan pengorbanan mereka yang telah membantu menyelesaikan skripsi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.,selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Dr. Khalimi, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Dr. Fauzan, M.A., selaku Wadek III Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Takiddin, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang senatiasa selalu memberikan arahan, semangat, dukungan dan memotivasi sehingga penulis
dapat
menyelesaikan dengan baik. 5. Drs, H.Mudili, H.A.Shomad, selaku Kepala Madrasah MI Darul Muqinin yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.
iii
6. H. Sodri, selaku Guru mata pelajaran PKn Kelas III di MI. Darul Muqinin yang telah memberikan kesempatan dan bersedia bekerjasama dalam pelaksanaan penelitian. 7. Seluruh dosen dan staf jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 8. Seluruh staf guru dan karyawan MI Darul Muqinin yang selalu membantu dan memberikan arahan selama penulis melakukan penelitian. 9. Teruntuk ibundaku Hj Saeni dan adikku tercinta Abdul Aziz, terima kasih karena kalian sudah menjadi penguatku, dan terima kasih atas doa yang tiada henti kalian panjatkan demi kebahagiaan serta kesuksesanku. 10. Teruntuk Ayahandaku (Alm.) H. Ma’mun, ku persembahkan gelar ini untukmu, inilah keinginan terbesarmu. Terima kasih Ayah, You’re my Everything. 11. Sahabat-sahabat tercintaku, Badriatul Awaliyah, Halimah Tusya’diah, Sisi Rahmah Liyanti, Mega Fatia Ningsih, Nurul Aini, Khairun Nisa, Amelia Fauziah, Anna Pratiwi Putri, Nurliana, Malahayati yang selalu memberikan support, masukan, bantuan dan semangat yang tiada hentinya, You’re my best Friend’s. 12. Teruntuk teman seperjuangan PGMI 2011, terima kasih atas kenang-kenangan terindah selama masih berada dibangku perkuliahan. 13. Teruntuk Kak Khumairoh dan Kak Kamaliah yang telah meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini. 14. Teruntuk seseorang disana, terima kasih atas segala skenario yang selama ini dibuat, yang dapat menjadikan diri ini tegar, kuat, dan sabar sehingga dapat termotivasi untuk melangkah jauh hingga mampu mendapatkan gelar ini. 15. Serta semua pihak yang terkait dan tidak dapat disebutkan satu-persatu. Atas segala bantuannya dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Akhirnya penulis hanya dapat memanjatkan doa kepada Allah SWT semoga segala perhatian, motivasi dan bantuannya dibalas oleh-Nya sebagai amal kebaikan. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya skripsi ini. Besar harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkannya.
Jakarta, 24 Juni 2015
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang ........................................................................................ 1 B. IdentifikasiMasalah................................................................................ 4 C. PembatasanMasalah ............................................................................... 5 D. PerumusanMasalah ................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 F. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Media Komik ......................................................................................... 7 1. PengertianKomik............................................................................ 7 2. Unsur-unsur Media Komik............................................................. 8 3. Bentuk dan jenisKomik .................................................................. 11 4. Kelebihandan Kekurangan Media Komik ...................................... 13 5. Komik sebagai Media Pembelajaran .............................................. 16 6. Cara Membuat Komik .................................................................... 18 B. Hasil Belajar........................................................................................... 19 1. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 20 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar........................... 21 3. Pengukuran Hasil Belajar .............................................................. 23
vi
C. Pembelajaran PKn.................................................................................. 26 1. Pengertian Pembelajaran PKn ........................................................ 26 2. Tujuan Pembelajaran PKn.............................................................. 28 3. Ruang Lingkup PKn ..................................................................... 29 4. Karakteristik PKn .......................................................................... 30 D. Hasil yang Relevan ................................................................................ 31 E. Kerangka Berpikir ................................................................................. 32 F. Hipotesis penelitian ............................................................................... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan TempatPenelitian ................................................................. 34 B. Metode Penelitian .................................................................................. 34 C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 36 D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................... 36 E. Instrumen Penelitian .............................................................................. 38 F. Uji Coba Instrumen................................................................................ 44 1. Tes ................................................................................................. 44 2. Non Tes ......................................................................................... 48 G. Teknik Analisis Data.............................................................................. 48 H. Hipotesis Statistik .................................................................................. 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data........................................................................................ 42 B. Pengujian Persyaratan Analisis ............................................................. 64 C. Uji Hipotesis dan Pembahasan .............................................................. 67
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ........................................................................................... 72 B. Saran ..................................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAK
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Contoh Panel ............................................................................... 9
Gambar 2.2
Bentuk Balon Teks....................................................................... 10
Gambar 4.1
Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
................................................................................................................................ 61 Gambar 4.2
Grafik Histogram Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
................................................................................................................................ 64
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian ........................................................ 34 Tabel 3.2 Nonequivalent Control group Design ............................................... 35 Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................ 37 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar.............................. 39 Tabel 3.5 Pedoman Observasi .......................................................................... 40 Tabel 3.6 Pedoman Wawancara ....................................................................... 42 Tabel 3.8 Indeks realibilitas .............................................................................. 45 Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran ............................................................................ 46 Tabel 3.10 Klasifikasi daya pembeda ................................................................ 47 Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen................. 57 Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol ............ 59 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................................................................... 60 Tabel 4.4 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol........... 62 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol .................................................................................... 63 Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol..................... 65 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol ................... 65 Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol ................ 66 Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol................ 67 Tabel 4.10Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol ........................... 67 Tabel 4.11Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol ......................... 68
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) Eksperimen Lampiran 2 Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP) Kontrol Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Tes Uji Coba Lampiran 4 Soal Instrumen Tes Uji Coba Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Uji Coba Lampiran 6 Hasil Perhitungan Instrumen Tes Hasil Belajar dengan ANATES Lampiran 7 Kisi-kisi soal Tes Lampiran 8 Soal Pretest Siswa kelas III Lampiran 9 Kunci Jawaban Soal Lampiran 10 Soal Posttest Siswa kelas III Lampiran 11 Kunci Jawaban Soal Lampiran 12 Catatan Lapangan Lampiran 13 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Lampiran 14 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol Lampiran 15 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Lampiran 16 Wawancara Guru Sebelum Pelaksanaan Tindakan Lampiran 17 Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan Tindakan Lampiran 18 Wawancara Siswa Sebelum Pelaksanaan Tindakan Lampiran 19 Wawancara Siswa Setelah Pelaksanaan Tindakan Lampiran 20 Distribusi Data Kelas Eksperimen dan Kontrol (Pretest Posttest) Lampiran 21 Uji Normalitas Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol Lampiran 22 Uji Homogenitas Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol Lampiran 23 Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Eksperimen dan Kontrol Lampiran 24 Media Komik Lampiran 25 Surat Bimbingan Skripsi, Surat Permohonan Izin Penelitian, Surat Balasan Sekolah Lampiran 26 Biodata Penulis
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bagian yang penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan berwawasan luas. Sementara itu, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan prosepembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”.1 Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan, banyak hal yang telah dilakukan oleh pemerintah, seperti penyempurnaan kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana, serta meningkatkan kualitas pengajaran di kelas dengan menggunakan alat pembelajaran. Upaya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas proses belajar mengajar harus diarahkan kepada peningkatan kemampuan guru melibatkan siswa di dalam kegiatan
pembelajaran.
Dengan
demikian
guru
diharapkan
dapat
memanfaatkan sarana yang ada, salah satunya dapat menggunakan alat pembelajaran yang sesuai dalam pembelajaran PKn. Melalui
mata
pelajaran
PKn,
siswa
dapat
diarahkan
untuk
mengembangkan pengetahuan serta pemahaman konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari agar siswa dapat menjadi warga negara Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, sudah seharusnya pendidikan didesain guna memberikan pemahaman dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik (siswa) dengan menggunakan
1
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawal Pers, 2011), Cet.17, h. 1.
1
2
alat bantu pembelajaran yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran dan terkuasainya materi yang diajarkan. Namun pada kenyataannya, berdasarkan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran PKn di MI Darul Muqinin Jakarta Barat, beliau menjelaskan bahwa dalam proses pembelajaran beliau hanya menggunakan media papan tulis karena kurangnya sarana dan prasarana dari sekolah yang dapat menunjang terlaksananya proses pembelajaran dengan baik. Sedangkan hasil wawancara dengan siswa kelas III A dan III B di MI Darul Muqinin Jakarta Barat, beberapa siswa menyukai pelajaran PKn, sedangkan beberapa siswa lagi tidak menyukai pelajaran PKn. Tetapi lebih banyak yang kurang menyukai PKn karena PKn materi yang banyak dengan mencatat.2 Dalam proses pembelajaran, guru kurang memanfaatkan media pembelajaran, situasi belajar di dalam kelas yang masih monoton dan satu arah, dimana guru berceramah dan siswa pasif mendengarkan informasi yang disampaikan guru. Akibatnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kurang memuaskan, nilai pelajaran PKn beberapa siswa ada yang di bawah rata-rata yang telah ditetapkan sekolah sebesar 7,00. Hal itu disebabkan oleh pemahaman siswa yang masih kurang terhadap materi yang diajarkan, dan pembelajaran PKn cendrung hanya mencatat rangkuman yang diberikan oleh guru sehingga siswa pun menjadi pasif selama proses pembelajaran. Pada saat ini antusias siswa dalam belajar mata pelajaran PKn masih rendah, siswa menganggap pelajaran PKn membosankan karena banyaknya materi-materi
yang
harus
mereka
pahami,
selain
itu
kurangnya
keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran, padahal keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran berpengaruh juga terhadap hasil belajar. Agar lebih mudah mempelajari mata pelajaran PKn di kelas dan tidak terkesan membosankan, diperlukan guru kreatif dan inovatif yang 2
Hasil Wawancara terhadap guru dan siswa MI Darul Muqinin, (Jl. Nuh, Jakarta Barat), Kamis 05 Maret 2015 pukul 08.10 WIB.
3
dapat memilih serta mengaplikasikan media dengan baik, sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. Permasalahan tersebut dapat terjawab bila proses pembelajaran yang digunakan guru dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajarannya. Caranya guru harus menggunakan media yang dapat meningkatkan keaktifan dan keseriusan siswa dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menggunakan media komik. Komik merupakan bentuk komunikasi yang membawa pembaca ke dalam ruang-ruang imajinasi baru. Lewat tokohtokoh dalam komik, pembaca merasakan dialektika komunikasi secara tidak langsung terhadap peranan para tokoh sekaligus peristiwa yang sedang terjadi dalam alur cerita komik tersebut.3 Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam hal ini pembelajaran merujuk pada sebuah proses komunikasi antara pembelajar dan sumber belajar.
Komunikasi
belajar
akan
berjalan
maksimal
jika
pesan
pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik.4 Oleh sebab itu, komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas III MI/SD. Karena di dalam komik itu sendiri dapat memadukan gambar dan tulisan menjadi satu dalam suatu alur cerita gambar yang membuat siswa menjadi senang untuk membaca dan tidak terlihat bosan. Selain itu, isinya diselingi dengan unsur humor yang juga merupakan keunggulan komik sehingga membacanya menjadi sangat menyenangkan dan dapat menghilangkan penat. Jika keunggulan ini dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar, maka komik dapat membantu dalam menciptakan suasana belajar menjadi lebih menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan media komik sangat cocok diterapkan pada siswa sejak dini,
3
Maharsi Indiria, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, ( Yogyakarta: Kata Buku, 2011), Cet. I, h. 8. 4 Heru Dwi Waluyanto, “Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran”, Jurnal Fakultas seni dan Desain, Universitas Kristen Petra http://www.petra.ac.id/ ~puslit/journals/dir.php? DepartmentID= DKV, h. 5.1
4
karena pada masa inilah siswa memiliki kemampuan daya imajinasi yang tinggi dan positif yang akan membantu proses cara berpikir mereka dalam belajar, khususnya dalam mempelajari konsep pada tiap materi yang diajarkan. Salah satu konsep yang sesuai untuk diterapkan penggunaan media komik ialah konsep memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Pada konsep ini siswa dapat memahami makna bhinneka tunggal ika. Selain itu siswa juga dapat menjelaskan berbagai macam keragaman budaya dan kekayaan alam yang ada di Indonesia dalam bentuk gambar yang dapat memudahkan siswa untuk memahaminya. Oleh karena itu dalam perancangan penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui penggunaan media yang erat kaitannya dengan kehidupan siswa. Penulis mempunyai ide untuk membuat sebuah komik yang sesuai dengan perkembangan anak. Berdasarkan masalah yang ada, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Pkn Siswa Kelas III MI Darul Muqinin”.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi permasalahannya sebagai berikut: 1. Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran PKn membosankan. 2. Pemanfaatan media yang kurang dalam proses pembelajaran. 3. Hasil belajar PKn siswa yang relatif rendah.
5
C. Pembatasan Masalah Agar mencapai tujuan yang diharapkan, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan pada point ketiga yaitu “Hasil belajar PKn siswa yang relatif rendah”. Berdasarkan masalah di atas, peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen dengan menguji cobakan media Komik untuk melihat pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin?”
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
F.
Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi : 1. Siswa Dapat memudahkan siswa untuk memahami pembelajaran PKn, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar PKn siswa. 2. Guru Sebagai masukan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih media pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka memperbaiki dan meningkat kualitas pembelajaran PKn di sekolah.
6
4. Peneliti Sebagai calon guru pada masa yang akan datang dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk diterapkan pada proses pembelajaran di sekolah.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Media Komik 1. Pengertian Komik Komik merupakan bentuk komunikasi yang membawa pembaca ke dalam ruang-ruang imajinasi baru. Lewat tokoh-tokoh dalam komik, pembaca merasakan dialektika komunikasi secara tidak langsung terhadap peranan para tokoh sekaligus peristiwa yang sedang terjadi dalam alur cerita komik tersebut.1 Dalam buku Media Instruksional Edukatif karangan Ahmad Rohani didefinisikan bahwa komik adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat, dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca.2 Seperti diketahui, komik memiliki banyak arti dan sebutan, yang disesuaikan dengan tempat masing-masing komik itu berada. Secara umum, komik sering diartikan sebagai cerita bergambar. Scout McCloud memberikan pendapat bahwa komik dapat memiliki arti gambar-gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam urutan tertentu yang bertujuan untuk mencapai tanggapan estetis dari para pembaca.3 Dalam buku Media Pengajaran karangan Nana Sudjana, komik dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan
1
Maharsi Indiria, Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas, (Yogyakarta: Kata Buku, 2011), Cet. I, h. 8. 2 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), Cet. I, h. 78. 3 Indiria, op. cit., h. 4.
7
8
gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca.4 Komik juga dapat dijadikan media pembelajaran. Gambar dalam komik biasanya berbentuk atau berkarakter gambar kartun. Ia mempunyai sifat yang sederhana dalam penyajiannya, dan memiliki unsur urutan cerita yang membuat pesan yang besar tetapi disajikan secara ringkas dan mudah dicerna, terlebih lagi ia dilengkapi dengan bahasa verbal dan nonverbal ini, mempercepat pembaca paham terhadap isi pesan maksud, karena pembaca terbantu untuk tetap fokus dan tetap dalam jalurnya.5 Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa komik merupakan suatu bacaan atau cerita yang dilengkapi dengan gambargambar dan memiliki urutan cerita menarik dimana anak atau peserta didik jika membacanya tanpa harus dibujuk. Tetapi dalam hal komik sebagai media pembelajaran, guru harus membantu peserta didik menemukan atau membuat komik yang bagus, mendidik serta bermanfaat bagi mereka.
2. Unsur-unsur Komik Secara sepintas komik dipandang hanya sebagai media visual yang terdiri dari kumpulan gambar dan tulisan yang terjalin menjadi sebuah cerita. Namun bagi para komikus, komik memiliki unsur-unsur yang terdiri dari sampul depan, sampul belakang, dan halaman isi.6 Pada halaman sampul depan sebuah komik biasanya terdapat komponen-komponen sebagai berikut: a. Judul cerita atau judul serial Judul biasanya diambil dari tema cerita yang diangkat. Ukuran huruf pada judul dibuat huruf kapital dengan ukuran besar dan mencolok sehingga menarik perhatian dan mudah ditangkap oleh pembaca. 4
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: IKAPI, 2009), Cet. VIII, h. 64. 5 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), Cet. IV, h. 100. 6 Anisa Nurul Aini Pasaribu, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan , (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2014), h. 18.
9
b. Credits Yaitu keterangan tentang pengarang komik tersebut, seperti penulis skenario, penggambar, dan sebagainya. c. Indicia Yaitu keterangan tentang penerbit maupun percetakan lengkap dengan waktu terbit dan pemegang hak cipta.7
Sementara itu halaman isi komik terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut: 1) Panel Panel bisa dikatakan frame atau represntasi kejadian-kejadian utama dari cerita yang terdapat dalam komik. Menurut McCloud panel berfungsi sebagai petunjuk umum untuk waktu atau ruang yang terpisah. Sedang rentang waktu dan dimensi ruang dalam komik lebih dijelaskan oleh isi dari panel tersebut, jadi bukan panel itu sendiri.8
Gambar 2.1 contoh panel
Adapun urutan membaca panel adalah dari kiri ke kanan, atas ke bawah. Urutan pembacaan ini karena pembaca sudah terbiasa membaca dari arah tersebut, searah jarum jam yaitu dari kiri ke kanan.9
7
Ibid, h. 18-19. Indiria, op.cit., h. 75. 9 Ibid., h. 76. 8
10
2) Sudut Pandang dan Ukuran Gambar Sudut pandang yang dimaksud yaitu logika gerak gerik kamera film yang bisa diterapkan dalam visualisasi komik. Sedangkan ukuran gambar atau frame size dikemas berdasarkan kebutuhan adegan yang ditampilkan. 3) Parit Istilah parit merujuk pada ruang di antara panel. Parit atau ruang sela inilah yang menumbuhkan imajinasi pembaca, dua gambar yang terpisah dalam panel digubah pembaca untuk menjadi sebuah gagasan yang sesuai dengan interpretasi pembaca itu sendiri. 4) Balon Kata Sering disebut “Balon ucapan”, balon dialog, balon kata-kata atau texts ballon. Balon kata merupaka representasi dari pembicaraan ataupun narasi dari peristiwa yang sedang terjadi atau keadaan yang sedang digambarkan dalam panel tersebut.
gambar 2.2 berbagai bentuk balon teks
5) Bunyi Huruf Disebut juga Sound Lettering. Bunyi huruf ini digunakan untuk mendramatisir sebuah adegan. Sound Lettering merupakan ekspresi dari ucapan yang dikeluarkan oleh obyek.
11
6) Ilustrasi Yaitu seni gambar yang dipakai untuk memberi penjelasan atau suatu tujuan atau maksud tertentu secara visual. 7) Kop Komik Merupakan bagian dari halaman komik yang berisi judul dan nama pengarang.10
3. Bentuk dan Jenis Komik Komik sebagai media massa hadir dengan berbagai jenis dan materi sesuai dengan kebutuhan khalayak atau konsumen. Dalam hal ini komik dibedakan dalam 2 kategori yaitu berdasarkan bentuknya dan berdasarkan jenis ceritanya. a. Komik Berdasarkan Bentuknya11 1. Komik Strip (Comic Strips) Istilah komik strip (comic strip) merujuk pada komik yang terdiri dari beberapa panel saja dan biasanya muncul di surat kabar ataupun majalah. Komik jenis ini terbagi menjadi dua kategori yaitu komik strip bersambung dan kartun komik. 2. Buku Komik (Comic Book) Comic Book atau buku komik adalah komik yang disajikan dalam bentuk buku yang tidak merupakan bagian dari media cetak lainnya. Kemasan buku comic ini menyerupai majalah dan terbit secara rutin. 3. Novel Grafis (Graphic Novel) Novel grafis memiliki tema-tema yang lebih serius dengan panjang cerita yang hampir sama dengan novel dan ditujukan bagi pembaca yang bukan anak-anak. 4. Komik Kompilasi Komik kompilasi merupakan kumpulan dari beberapa judul komik dari beberapa komikus yang berbeda. 10 11
Ibid., h. 104. Ibid., h. 15.
12
5. Web Comic (Komik Online) Sesuai dengan namanya, komik ini menggunakan media internet untuk publikasinya dan jangkauannya sangat luas tak terbatas. b. Komik Berdasarkan Jenis Ceritanya12 1. Komik Edukasi Komik secara nyata memberikan andil yang cukup besar dalam ranah intelektual dan artistik seni. Keragaman gambar dan cerita yang ditawarkan
menjadikannya
sebagai
alat
atau
media
untuk
menyampaikan pesan yang beragam, salah satunya adalah pesan didaktis kepada masyarakat awam. Sehingga hal tersebut menunjukan bahwa komik memiliki dua fungsi sekaligus. Pertama adalah fungsi hiburan dan kedua dapat dimanfaatkan baik langsung maupun tidak langsung untuk tujuan edukatif. 2. Komik Promosi Pangsa
pasar
komik
sangat
beragam,
komik
juga
mampu
menumbuhkan imajinasi yang selaras dengan dunia anak. Sehingga muncul pula komik yang dipakai untuk keperluan promosi sebuah produk. 3. Komik wayang Komik wayang berarti komik yang bercerita tentang cerita wayang, yaitu Mahabharata yang menceritakan perang besar antara kurawa dan Pandawa maupun cerita Ramayana yang bercerita tentang penculikan Dewi Shinta. 4. Komik Silat Komik silat sangatlah populer, karena tema-tema silat yang didominasikan oleh adegan laga atau pertarungan sampai saat ini masih menjadi idola. Untuk seting cerita komik jenis ini
12
Ibid., h. 21.
13
menyesuaikan budaya dari masing-masing negara yang menerbitkan komik tersebut.
4. Kelebihan dan Kekurangan Komik Begitu maraknya komik di masyarakat dan begitu tingginya kesukaan terhadap komik hal tersebut mengilhami untuk dijadikannya komik sebagai media pembelajaran. Salah satu kelebihan dari komik, seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak, misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.13 Kelebihan komik yang lainnya adalah penyajiannya mengandung unsur visual dan cerita yang kuat. Ekspresi yang divisualisasikan membuat pembaca terlibat secara emosional sehingga membuat pembaca untuk terus membacanya hingga selesai.14 Sedangkan Hurlock menjelaskan argument yang menguntungkan komik, yaitu:15 a. Komik
membekali
dengan
kemampuan
membaca
yang
menyenangkan; b. Komik
digunakan
untuk
memotivasi
siswa
mengembangkan
keterampilan membaca; c. Prestasi pendidikan yang dicapai siswa yang sering membaca komik hampir identik dengan mereka yang jarang membacanya; d. Siswa diperkenalkan dengan kata-kata yang luas, banyak kata yang dijumpainya lagi dalam bacaan lain; e. Buku komik menyediakan teknik bagus untuk menyebarluaskan propaganda yang menentang prasangka; 13
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011), Cet. I, h. 116. 14 Ibid,. 15 Asri Anita, “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan kelipatan”, Skripsi FITK UIN SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2014), h. 25, Tidak dipublikasikan.
14
f. Komik memberi siswa sumber katarsis emosional bagi emosi yang tertahan; g. Siswa mungkin mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh buku komik yang memiliki sifat yang dikaguminya.
Media komik disamping memiliki kelebihan, juga memiliki kekurangan tertentu, Hurlock menjelaskan argument yang menentang komik adalah:16 1. Komik mengalihkan perhatian anak dari bacaan lain yang lebih berguna; 2. Karena gambar menerangkan cerita, anak yang kurang mampu membaca tidak akan berusaha membaca teks; 3. Lukisan, cerita, dan bahasa komik kebanyakan bermutu rendah; 4. Komik menghambat anak melakukan bentuk permainan lainnya; 5. Dengan menggambarkan perilaku anti sosial, komik mendorong tumbuhnya agresivitas dan kenakalan remaja pada anak; 6. Komik menjadikan kehidupan yang sebebnarnya menjadi membosankan dan tidak menarik.
Sedangkan menurut Gene Yang, komik memiliki lima kelebihan jika dipakai dalam pembelajaran, diantaranya: 17 a) Memotivasi Komik dengan gambar yang menarik dapat meningkatkan partisipasi individu sehingga dapat memotivasi belajar siswa. Meningkatnya motivasi belajar siswa dapat mempermudah pembelajaran siswa. sehingga pembelajaran menjadi mudah. b) Visual
16
Ibid,. Herlina Afriliyanti dkk, “Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri Surakarta Kelas VII”, Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1, No. 1, April 2013, h. 157-158. 17
15
Komik terdiri dari gambar-gambar yang merupakan media visual. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Kualitas gambar komik dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. c) Permanen Menggunakan komik sebagai media pembelajaran berbeda dengan menggunakan film atau animasi. Meskipun film dan animasi juga merupakan media visual, mereka hanya dapat dilihat tanpa bisa mengulanginya sekehendak kita. Komik berbeda dengan film atau animasi, merupakan media yang permanen. Jika siswa tidak memahami suatu adegan film atau animasi, mereka tidak bisa mengulanginya. Tapi dengan komik, mereka bisa mengulangi sesuka hati mereka. d) Perantara Komik dapat mengarahkan siswa untuk disiplin membaca khususnya bagi yang tidak suka membaca. Komik dapat berfungsi sebagai perantara dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa sehingga siswa dapat lebih mudah memahami materi pembelajaran. e) Populer Timothy Morrison, Gregory Bryan, and George Chilcoat mengatakan bahwa “Dengan memasukkan budaya populer dalam kurikulum bisa menjembatani kesenjangan perasaan siswa ketika di dalam dan luar sekolah”. Komik adalah bagian dari budaya populer
karena
sebelumnya
proses
pembelajaran
hanya
menggunakan buku teks biasa. Spiderman and Batman adalah film yang diambil dari komik yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam proses belajar.
16
5. Komik sebagai Media Pembelajaran Sebagai komunikasi media visual, komik dapat digunakan sebagai media (alat bantu) pembelajaran yang mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien. Komik dapat menjadi pilihan sebagai media pembelajaran
karena
adanya
kecenderungan
banyak
siswa
lebih
menyenangi bacaan media hiburan seperti komik dibandingkan dengan membaca buku pelajaran dan menggunakan waktu mereka untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Oleh karena hal tersebut, komik dapat dipilih untuk dijadikan media pembelajaran di sekolah dengan harapan tujuan pembelajaran dapat tercapai.18 Kelebihan dari bacaan yang berbentuk komik ini telah banyak dimanfaatkan oleh negara-negara maju sebagai alat untuk meningkatkan minat baca anak pada buku-buku pelajaran. Salah satu negara yang telah memanfaatkan komik sebagai salah satu pendukung keberhasilan pendidikannya adalah Jepang. Di negara ini, komik bukan merupakan benda asing yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran. Bahkan, beberapa buku sekolah di Jepang diterbitkan dalam bentuk komik. Kenyataannya, komik menjadi media pembelajaran yang sangat efektif dan sangat diminati siswa dengan gambar dan cara bertuturnya yang lugas.19 Selain di Jepang, pemanfaatan komik sebagai media pembelajaran juga telah banyak dilakukan oleh praktisi pembelajaran di Indonesia. Komik telah banyak dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran di dalam kelas, maupun sebagai media penyuluhan bagi masyarakat mengenai topik-topik tertentu. Saat ini, di Indonesia telah beredar komik pembelajaran yang dibukukan, tetapi lebih banyak didominasi oleh komik untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika. Respon dari masyarakat terhadap komik pembelajaran ini positif dan komik pembelajaran ini dianggap 18
Pasaribu, op.cit., h. 29. Indriana Mei Listiyani dkk, “Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa Sma Kelas XI”, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 2, Tahun 2012, h. 82-83. 19
17
mampu membantu siswa untuk lebih mudah mempelajari konsep-konsep pembelajaran yang sebelumnya dianggap sulit untuk dipahami.20 Komik sebagai media pembelajaran merupakan alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam konteks ini pembelajaran menunjuk pada sebuah proses komunikasi antara pembelajar dan sumber belajar (dalam hal ini komik pembelajaran). Komunikasi belajar akan berjalan dengan maksimal jika pesan pembelajaran disampaikan secara jelas, runtut, dan menarik. Pesan pembelajaran yang baik memenuhi beberapa syarat. Pertama, pesan pembelajaran harus meningkatkan motivasi pebelajar. Pemilihan isi dan gaya penyampaian pesan mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pebelajar. Kedua, isi dan gaya penyampaian pesan juga harus merangsang pebelajar memproses apa yang dipelajari serta memberikan rangsangan belajar baru. Ketiga, pesan pembelajaran yang baik akan mengaktifkan pebelajar dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong pebelajar untuk melakukan praktik-praktik dengan benar.21 Penggunaan komik dalam pengajaran sebaiknya dipadu dengan metode mengajar, sehingga komik akan dapat menjadi alat pengajaran yang efektif. Melalui bimbingan dari guru, komik dapat berfungsi sebagai jembatan untuk menumbuhkan minat baca.22 Dari penjelasan yang telah dipaparkan, maka dapat dinyatakan bahwa manfaat dari media pembelajaran komik ialah sebagai sarana media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran di kelas dengan penyajian yang sangat menarik guna meningkatkan minat siswa dalam belajar agar tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Komik dapat digunakan sebagai media pembelajaran di kelas III MI/SD. Sebab komik merupakan jenis bacaan yang sangat disukai anak-anak. 20
Ibid., h. 83. Heru Dwi Waluyanto, “Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran”, Jurnal Fakultas seni dan Desain, Universitas Kristen Petra http://www.petra.ac.id/ ~puslit/journals/dir.php? DepartmentID= DKV, h. 51-52. 22 Sudjana , op. cit., h. 68. 21
18
Media pembelajaran berbentuk komik adalah sesuatu media yang tidak biasa dan dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan hasil belajar siswa.
6. Cara Membuat Komik Menurut cara membuat komik ilustrasi dibuat dengan dua cara yaitu manual drawing dan dengan bantuan computer graphic. Manual drawing secara umum diartikan sebagai membuat coretan atau goresan di suatu permukaan dengan menekankan alat pada permukaan tersebut. Alat yang dipakai adalah pensil, kuas, krayon, dan lain-lain.23 Sedangkan computer graphic dengan memanfaatkan tools yang terdapat dalam beberapa software yang khusus digunakan sebagai program ilustrasi baik yang berbasis vector ataupun bitmap. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media yang dibuat sendiri dengan menggunakan manual drawing. Berikut pembahasan mengenai cara membuat media komik dengan menggunakan manual drawing. a. Alat yang digunakan24 : 1. Pensil, dipakai untuk sket. Baik sket panel, ilustrasi, maupun teks yang ada dalam tiap panel. 2. Penggaris, dipakai untuk membuat garis-garis panel dalam tiap halamannya. 3. Penghapus, dipakai untuk menghapus bekas sket pensil sebelum dilakukan finishing. 4. Drawing Pen, digunakan setelah sket pensil untuk ilustrasi dalam panel sudah selesai. 5. Kuas dan Tinta, sebagai alternatif lain selain penintaan dengan drawing pen. 6. Pewarna, digunakan untuk panel yang memiliki halam berwarna. b. Tahap pembuatannya25 : 23 24
Indiria, Op cit., h. 95. Ibid., h. 112-113.
19
1. Membuat sket-sket kasar dengan menggunakan pensil di atas kertas yang umumnya berukuran A3. Sket kasar ini sebagai acuan awal untuk menentukan posisi balon teks, kemudian pengisian teks dialog atau caption di dalam balon teks yang sudah tersedia. 2. Setelah balon teks maupun caption terisi maka sudah bias tergambar dengan jelas ruang-ruang sisa yang dipakai untuk membuat adegan dalam cerita. Tahap ilustrasi ini masing menggunakan pensil. 3. Selanjutnya setelah setiap panel terisi dengan gambar maka langkah selanjutnya adalah penintaan teks dalam balon teks maupun caption yang biasanya menggunakan drawing pen. 4. Kemudian melakukan proses penintaan dengan memakai kuas yang dicelup pada tinta hitam, spidol, ataupun drawing pen. 5. Menghapus bekas sket pensil untuk membuat bersih komik dan juga
untuk
semakin
memperjelas
adaya
kemungkinan
melesetnya goresan ataupun tidak penuhnya goresan yang akhirnya nanti bias ditutupi pada saat proses finishing dilakukan. 6. Dalam tahap finishing dilakukan proses arsir, blok, pendetail, menutup garis-garis yang keliru dengan tipe-x atau cat poster warna putih dan juga melanjutkan garis atau goresan yang belum pernah. Setelah tahap ini tuntas, berarti komik sudah siap untuk di cetak atau digunaka sebagai media pembelajaran.
25
Ibid., h. 114-116.
20
B. Hasil Belajar 1. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh sesuatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap.26 Menurut Suprijono hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, hasil belajar berupa informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, keterampilan motorik, dan sikap.27 Menurut Abdurrahman hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Setelah melalui proses belajar maka siswa diharapkan dapat menacapai tujuan belajar yang disebut juga sebagai hasil belajar yaitu kemampuan yang dimiliki siswa setelah menjalani proses belajar. Sedangkan Sudjana berpendapat, hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.28 Hasil belajar bukan hanya berupa penguasaan pengetahuan, tetapi juga kecakapan dan keterampilan dalam melihat, menganalisis dan memecahkan masalah, membuat rencana dan mengadakan pembagian kerja; dengan demikian aktivitas dan produk yang dihasilkan dari aktivitas belajar ini
26
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013). h. 5. 27 Muhammad Thobroni dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2011). h.22-23. 28 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012), cet, I, h. 14-15.
21
mendapatkan penilaian. Penilaian tidak hanya dilakukan secara tertulis, tetapi juga secara lisan dan penilaian perbuatan.29 Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Sebagaimana
dikemukakan
oleh
Sunal
dalam
Teori
Belajar
&
Pembelajaran karangan Ahmad Susanto, bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa.30 Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan pola pikir atau tingkat keberhasilan seseorang dalam mata pelajaran yang diperoleh melalui kegiatan pembelajaran guna untuk mendapatkan perubahan yang dinyatakan dalam skor.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungan.31 Menurut Ruseffendi dalam buku Teori Belajar & Pembelajaran karangan
Ahmad
Susanto
mengidentifikasi
faktor-faktor
yang
mempengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.32 Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walisman, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor
29
Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009). h. 179. 30 Susanto. loc. cit. 31 Susanto. Ibid., h. 12. 32 Susanto. Ibid., h. 14.
22
yang memengaruhinya, baik faktor internal maupun eksternal, sebagai berikut: a. Faktor internal; faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi: kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor eksternal; faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar menurut Yudhi Munadi, yaitu faktor internal dan faktor eksternal:33 1) Faktor Internal a) Faktor Fisiologi Secara umum kondisi fisiologi, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam proses dan hasil belajar. Disamping kondisi tersebut, merupakan hal yang penting juga memperhatikan kondisi panca indra. Bahkan dikatakan oleh Aminudin Rasyad, panca indra merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan (five sense are the golden gate of knowledge).
Artinya,
kondisi
pancra
indra
tersebut
akan
memberikan pengaruh pada proses dan hasil belajar. Dengan memahami
kelebihan
dan
kelemahan
panca
indra
dalam
memperoleh pengetahuan atau pengalaman akan mempermudah dalam memilih dan menentukan jenis rangsangan atau stimuli dalam proses belajar.
33
Munadi, op. cit., h. 24-35.
23
b) Faktor Psikologis Faktor kedua dari faktor internal adalah faktor psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motivasi, dan kognitif dan daya nalar.
2) Faktor Eksternal a) Faktor Lingkungan Kondisi lingkungan juga mempengaruhi proses dan hasil belajar. Lingkungan ini dapat berupa lingkungan fisik atau alam dan dapaT pula berupa lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan udara, dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial baik yang berwujud manusia hal-hal lainnya, juga dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar. b) Faktor Instrumental Faktor-faktor instrumen adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah direncanakan.
Faktor-faktor
instrumental
ini
dapat
berupa
kurikulum, saran dan fasilitas, dan guru.
3. Pengukuran Hasil Belajar Pengukuran adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Cara mengukur hasil belajar yang selama ini digunakan adalah dengan mengukur tes-tes, yang biasa disebut dengan
24
ulangan. Tes dibagi menjadi dua yaitu: tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif adalah tes yang diadakan sebelum atau selama pelajaran berlangsung, sedangkan tes sumatif adalah tes yang diselenggarakan pada saat keseluruhan kegiatan belajar mengajar, tes sumatif merupakan ujian akkhir semester. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan (1986: 26) menyebutkan “ Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes diagnostik, tes formatif, tes sumative” a. Tes diagnostik Adalah tes yang digunakan untuk menentukan kelemahan dan kelebihan siswa dengan melihat gejala-gejalanya sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan tersebut pada siswa dapat dilakukan perlakuan yang tepat. b. Tes formatif Adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah memahami suatu satuan pelajaran tertentu. Tes ini diberikan sebagai usaha memperbaiki proses belajar. c. Tes sumatif Dapat digunakan pada ulangan umum yang biasanya dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. Dari tes sumatif inilah prestasi belajar siswa diketahui. Dalam penelitian ini evaluasi yang digunakan adalah dalam jenis yang di titik beratkan pada evaluasi belajar siswa di sekolah yang dilaksanakan oleh guru untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa tes ini dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan pembelajaran,
tes
ini
dapat
berguna
untuk
mendeskripsikan
kemampuan belajar siswa, mengetahui tingkat keberhasilan PBM, menentukan
tindak
lanjut
hasil
pertanggung jawaban (accountability).
penilaian,
dan
memberikan
25
Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian
dapat
diperoleh
informasi
yang
akurat
tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Siswa yang belajar berarti menggunakan ranah kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungan. Ada beberapa ahli yang mempelajari ranah-ranah tersebut dengan hasil penggolongan kemampuan-kemampuan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik secara hierarkis. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek pengukuran dalam hasil belajar. Di antara ketiga ranah tersebut, ranah kognitiflah yang paling banyak digunakan oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Penilaian pada pelajaran PKn mencakup keseluruh aspek, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik. Namun dalam hal ini penilaian pada pelajaran PKn hanya terbatas pada jangkauan ranah kognitif. Adapun penskoran tes kognitif menjelaskan tentang batasan atau kata-kata kunci untuk melakukan penskoran terhadap soal bentuk uraian, dan kriteria jawaban yang digunakan untuk melakukan penskoran pada soal bentuk uraian non-objektif. Pedoman penskoran dalam hal ini hanya dibatasi pada pedoman penskoran soal bentuk pilihan ganda yang cara penskoran tes bentuk pilihan ada dua, yaitu pertama tanpa ada koreksi terhadap jawaban tebakan, dan yang kedua adalah dengan koreksi terhadap jawaban tebakan. a) Penskoran tanpa koreksi terhadap jawaban tebakan adalah satu untuk tiap butir yang dijawab benar, sehingga jumlah skor yang diperoleh peserta didik adalah banyaknya butir yang dijawab benar.
26
Skor =
x 100
B= banyaknya butir yang dijawab benar N= banyaknya butir soal.
b) Penskoran dengan koreksi terhadap jawaban tebakan sebagai berikut: Skor =
x 100
B = banyaknya butir yang dijawab benar S = banyaknya butir soal yang dijawab salah P = banyaknya pilihan jawaban tiap butir N = banyaknya butir soal. Butir soal yang tidak dijawab diberi skor 0.34 Pedoman penskoran memudahkan guru dalam perhitungan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Walaupun dalam hal ini hanya difokuskan pedoman penskoran pada aspek kognitif saja yang berkaitan dengan hasil belajar dalam bentuk soal pilihan ganda.
C. Pembelajaran Pkn 1. Pengertian PKn Pendidikan kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.35 Menurut pandangan Soemantri, Pendidikan Kewargaan Negara identik dengan istilah civic, yaitu mata pelajaran yang bertujuan membentuk atau membina warganegara yang baik, warganegara yang tahu, mau, sadar akan hak dan kewajibannya. Tujuan PKn ini untuk mewujudkan pelaksanaan
34 35
Manur Musli, Aunthentic Assessmennt. Susanto, op.cit h., 225.
27
demokrasi di Indonesia, sehingga lebih menekankan pada pemenuhan hak dan kewajiban sebagai warga Negara. Hal ini dapat diwujudkan dalam bentuk sikap, perilaku, dan perbuatan yang baik.36 Sedangkan menurut buku Pembelajaran PKn di SD karangan Udin S. Winataputra didefinisikan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari para mahasiswa baik sebagai individu, sebagai calon guru/pendidik, anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.37 Dalam pandangan Zamroni, Pendidikan Kewarganegaraan adalah Pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis, dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru, tentang kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamin hak-hak warga masyarakat.38 Adapun menurut tim ICCE UIN Jakarta, pendidikan kewarganegaraan adalah suatu proses yang dilakukan oleh lembaga pendidikan di mana seseorang mempelajari orientasi, sikap, dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki political participation, serta kemampuan mengambil keputusan politik secara rasional.39 Dengan
demikian
dapat
dinyatakan
bahwa
Pendidikan
Kewarganegaraan adalah sebuah mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk nilai dan karakter seseorang dan juga memberikan suatu pemahaman dasar tentang kepedulian, pengetahuan politik, tata cara demokrasi, serta sadar akan hak dan kewajiban sebagai bangsa Indonesia. 36
Moh. Murtadho, Arif Mansuri, dkk. Pembelajaran PKn MI, (Surabaya: LAPIS-PGMI. 2009). h. 7. 37 Udin S. Winataputra, Pembelajaran PKn di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka.2008). Cet.I, Ed.I, h. 3.7. 38 Ibid., hal 8. 39 Susanto, op.cit., h. 226.
28
2. Tujuan Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Berdasarkan Permendiknas No.22/2006 tentang Standar Isi Kurikulum Nasional, tujuan pembelajaran PKn di MI agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:40 a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi. c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Lebih
lanjut,
tujuan
mata
pelajaran
Pendidikan
Kewarganegaraan, menurut Mulyasa adalah untuk menjadikan siswa siswi: 1. Mampu berpikir kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi persoalan hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya.41 2. Mau berpartisipasi dalam segala bidang kegiatan, secara aktif, dan bertanggung jawab, sehingga dapat bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan, dan 3. Dapat berkembang secara positif dan demokratis, sehingga mampu hidup bersama dengan bangsa lain di dunia dan mampu berinteraksi, serta mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik. Dengan
demikian
dapat
dinyatakan
bahwa
tujuan
pembelajaran PKn MI adalah untuk menjadikan seseorang menjadi warga negara yang baik dan sadar akan hak serta kewajibannya sebagai warga negara Indonesia. 40 41
Murtadho, op.cit., h.8. Ibid., hal 9.
29
3. Ruang Lingkup PKn Ruang lingkup pembelajaran PKn MI sebagaimana yang dinyatakan pada kurikulum nasional yang tercantum dalam Permendiknas 22/2006 tentang Standar Isi adalah sebagai berikut:42 a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, sumpah pemuda, keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan. b. Norma, hukum, dan peraturan meliputi tertib dalam kehidupan keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturanperaturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistim hukum dan peradilan nasional, hukum, dan peradilan internsional. c. Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, intrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan, dan perlindungan HAM. d. Kebutuhan warga negara, meliputi hidup gotong royong, harga diri sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan mengeluarkan pendapat, menghargai keputusan bersama, prestasi diri, persamaan kedudukan warga negara. e. Kedudukan Pancasila, meliputi kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi negara, proses perumusan pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka. f. Globalisasi, meliputi globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
42
Murtadho, op.cit., h.9.
30
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PKn bertujuan untuk mengembangkan kemampuan diri sebagai individu, agar nantinya mampu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat.
4. Karakteristik PKn Adapun karakteristik pembelajaran PKn sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Murtahdo dkk. Adalah sebagai berikut:43 a) PKn MI sebagai pendidikan konsep, Nilai, Moral, dan Norma. b) Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. c) Dalam materi, Pembelajaran PKn MI banyak yang bermuatan aspek nilai, misalnya nilai persatuan, tenggang rasa, saling menghargai suku bangsa, rela berkorban, tanggung jawab, bela bangsa, cinta tanah air, kerja sama, dan gotong royong. d) PKn diajarkan sebagai matapelajaran wajib dari seluruh program sekolah dasar sampai perguruan tinggi. e) PKn menanamkan
banyak nilai, diantaranya nilai kesadaran, bela
negara, penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab sosial ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku anti korupsi, kolusi dan nepotisme. f) PKn memiliki sasaran akhir atau tujuan untuk mewujudkannya suatu mata pelajaran yang berfungsi sebagai sarana pembinaan watak bangsa (nation and character building) dan pemberdayaan warga negara g) PKn
mempunyai
3
pusat
perhatian
yaitu
Civic
Intellegence
(kecerdasasan dan daya nalar negara baik dalam dimensi spiritual, 43
Ibid., hal 7.
31
rasional, emosional maupun sosial), Civic responsibility (kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang bertanggung jawab, Civic participation (kemampuan berpartisipasi warga negara atasa dasar tanggung jawabnya, baik secara individual, sosial, mauoun sebagai pemimpin hari depan. Dengan demikian pengembangan pendidikan PKn pada setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa.
D. Hasil Penelitian yang Relevan 1. Asri Anita (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen yang diajar dengan media komik lebih tinggi daripada hasil belajar matematika siswa kelas kontrol yang diajar dengan media konvensional.44 Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan media komik dapat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa pada konsep faktor dan kelipatan. 2. Siti Masithoh (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang tidak diajar dengan menggunakan media komik, hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelompok eksperimen yaitu 85,23. Sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 67,07. Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil uji kesamaan dua rata-rata posttest pada uji-t diperoleh nilai thitung sebesar 7,57 dan ttabel sebesar 2,00. Berdasarkan perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung lebih besar dari ttabel 44
Asri Anita, “Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan kelipatan”, Skripsi FITK UIN SYAHID, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN, 2014), h. 67, Tidak dipublikasikan.
32
(7,57 > 2,00), maka Ho ditolak atau H1 diterima. Dari Dengan kata lain, penggunaan media komik berpengaruh terhadap hasil belajar kognitif biologi siswa.45 Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada konsep sistem pencernaan makanan menjadi efektif setelah diberlakukan pembelajaran dengan menggunakan media komik. 3. Annisa Nurul Aini Pasaribu (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media komik terhadap Hasil Belajar IPA pada Konsep Kondisi Lingkungan terhadap Kesehatan”. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa penggunaan media komik berpengaruh terhadap hasil belajar IPA pada konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Hal ini ditunjukan dari hasil uji “t” diperoleh nilai dan nilai
sebesar 2,61
1,671. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukan bahwa berada di daerah penerimaan Ha, yaitu
>
atau
2,61 > 1,671.46 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa
penggunaan
media
komik
efektif
untuk
mempengaruhi hasil belajar siswa pada konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan. Dari beberapa penelitian yang telah dijelaskan di atas, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan antara penelitian ini dengan beberapa penelitian di atas yakni pada objek dan pemilihan materi. Dalam penelitian ini membahasa mengenai pengaruh media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
E.
Kerangka Berpikir Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun pada kenyataannya mata 45
Siti Masithoh, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan , (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2012), h. 60. Tidak dipublikasikan. 46 Anisa Nurul Aini Pasaribu, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan , (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2014), h.78, Tidak dipublikasikan.
33
pelajaran PKn ini masih saja dianggap sulit untuk dipahami oleh sebagian besar siswa karena banyak siswa yang kurang tertarik untuk selalu membaca buku sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar PKn siswa. Tanpa disadari terkadang guru dalam penyampaian materi masih menggunakan metode ceramah dan juga tidak dilengkapi dengan media pembelajaran yang disenangi siswa seperti komik. Dalam pembelajaran guru hanya menggunakan media seperti papan tulis dan buku paket siswa. Untuk mengatasi hal tersebut peneliti tertarik menggunakan komik pada materi bangga sebagai bangsa Indonesia sebagai media pembelajaran yang dapat membuat siswa menjadi tertarik dan senang selama proses pembelajaran berlangsung. Perlakuan ini diberikan di kelas III semester 2 dengan empat kali pertemuan. Jadi, dengan penggunaan media komik ini diharapkan dapat membantu siswa membangkitkan minat serta motivasi belajar yang tinggi dan memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
F.
Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka berpikir yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan hipotesis penetian sebagai berikut: Ho : Tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin. H : Terdapat pengaruh penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III MI Darul Muqinin yang beralamat di JL. Nuh, Sukabumi Utara Jakarta Barat, Kebon Jeruk, Kode Pos 11540. Waktu penelitian berisi penjelasan kapan penelitian dilakukan, dan lamanya penelitian dilakukan. Waktu penelitian dimulai dari bulan Januari 2015. Berikut ini adalah tabel kegiatan dan waktu penelitian yang akan dilaksanakan. Tabel 3.1 Kegiatan dan Waktu Penelitian No
Keterangan
1 2 3 4
Bulan KeI
Penyusunan Proposal √ Seminar Proposal Revisi Proposal Pembuatan Bab 1, 2, dan 3 skripsi Pembuatan Instrumen Penelitian Uji coba instrument Pelaksanaan Penelitian Analisis Data Penyempurnaan laporan
5 6 7 8 9
II √ √ √
III
IV
V
VI
VII
VIII
√
√
√ √ √ √
√ √ √
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode quasi-eksperimen. Design ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian adalah untuk mengetahui
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet.,18, h. 77.
34
35
dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan, yaitu pelaksanaan pembelajaran PKn dengan menggunakan media komik dibuat langsung oleh peneliti tentang memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia yang diterapkan pada kelompok eksperimen kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol yang melakukan pembelajaran PKn tanpa menggunakan media komik melainkan melalui metode konvensional. Eksperimen kuasi bisa digunakan minimal kalau dapat mengontrol satu variable saja meskipun dalam bentuk matching, atau memasangkan/ menjodohkan karakteristik, kalau bisa random lebih baik.2 Desain penelitian yang digunakan yaitu Nonequivalent Control Group Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk lebih jelasnya desain penelitian dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Nonequivalent Control Group Design Kelompok Eksperimen Kontrol Keterangan:
Pretest
Perlakuan
Postest
T1
X
T2
T1
-
T2
T1 : Pretest kelas eksperimen T2 : Posttest kelas eksperimen T3 : Pretest kelas kontrol T4 : Posttest kelas kontrol X : Pembelajaran PKn dengan menggunakan media komik. - : Pembelajaran PKn dengan metode konvensional.
2
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet.2, h.207.
36
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah Keseluruhan data atau objek yang diteliti berupa karakteristik tertentu terhadap gejala, fenomena, peristiwa atau kejadiankejadian.3 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas III Madrasah Ibtidaiyah Darul Muqinin tahun pelajaran 2014/2015. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian data yang diambil dari populasi.4 Sampel yang diambil sebanyak 2 kelas, yaitu kelas 3 A (Kontrol) dan kelas 3 B (Eksperimen). Sampel diambil dengan teknik purposive sampling, dikarenakan sampel dipilih atasa dasar bahwa 2 kelas tersebut memiliki tingkat kecerdasan yang sama. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka sumber datanya adalah siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara-cara yang dipergunakan untuk memperoleh data empiris yang dipergunakan untuk penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian kuantitatif dapat dibedakan atas teknik tes dan non tes. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Tes Teknik tes digunakan untuk mengukur kinerja maksimum (performance maximum) individu atau hasil belajar. Tes dilakukan melalui dua tahapan yaitu pretest dan posttest. Pretest adalah tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada peserta didik. Tes jenis ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh para peserta didik.5 Sedangkan Posttest ialah tes akhir yag dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui
3
Budi Susetyo, Statistika Untuk Analisis data penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,2010), Cet.I, h.139. 4 Ibid., 5 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005), Cet.,5, h. 69.
37
apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dapat dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh para peserta didik.6 2. Non-tes Teknik non-tes digunakan sebagai pendukung pencapaian pemahaman konsep yang telah dilakukan. Adapun teknik penngumpulan data yang digunakan terdiri atas: a) Wawancara Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti serta untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.7 Hasil wawancara juga nantinya digunakan setelah proses belajar di kelas eksperimen untuk mengetahui pengaruh media komik bagi siswa. b) Observasi Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan hasil responden yang diamati tidak terlalu besar.8 Observasi dilakukan baik di kelas eksperimen dan di kelas kontrol untuk melihat perkembangan proses belajar yang terjadi. Dalam teknik pengumpulan data yang peneliti dapatkan, akan dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 3.3 Teknik Pengumpulan Data No
Data
Sumber Data
Teknik Pengumpulan
1
Nilai KKM
Siswa
Tes
2
Informasi
Guru dan siswa
Wawancara
3
Proses belajar
Siswa
Observasi
6
Ibid,. h. 70. Sugiyono, op. cit., h.194. 8 Ibid,. H. 203. 7
38
E. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data. Adapun bentuk instrumennya yaitu Tes pilihan ganda. Tes ini digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Tes yang digunakan untuk mengukur melalui prestest dan posttest hasil belajar siswa yang berupa tes objektif jenis pilihan ganda sebanyak 30 item yang terdiri dari 3 option atau pilihan jawaban yaitu a, b, c yang diberikan kepada siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Dimana semua tes yang diberikan mengukur ranah kognitif yang meliputi aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu peneliti membuat kisikisi instrumen agar soal yang dibuat mengacu pada indikator-indikator kemampuan siswa pada materi memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Kisi-kisi tes pada pokok bahasan dibuat sebanyak 10 indikator dan 40 pertanyaan.
39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar Kompetensi
Materi
Dasar
Pokok
4.1 Kebhinnek Mengenal aan kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan.
Indikator
Tingkat Kemampuan C1
C2
C3
Menjelaskan pengertian 4*8 18* semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Soal
3
5* 6* 11
8
13* 16* 37* 39* 40*
Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari. Kekayaan Alam
dan
Keragaman Budaya
Menjelaskan kekayaan 1* 2* alam dan keragaman budaya di Indonesia. Menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia.
21*
1
2
7
12*
11
20* 24* 25*
26
27* 28* 32* 34* 35* Keramahta mahan
Menjelaskan pengertian 38* keramahtamahan. Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. Menerapkan sikap keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari.
1
22* 29*
22
23*
1
40
4.2 Menampilk Menampilkan an rasa rasa bangga sebagai anak bangga Indonesia. sebagai
Menjelaskan sikap 9* 10 bangga sebagai bangsa 14* 15* Indonesia. 17* 19* 27* 31*
bangsa Indonesia
9
33* Memberikan contoh bangga memakai prosuk Indonesia.
30* 36*
15
23
2
2
Keterangan *: Soal yang valid
Selain itu peneliti juga menggunakan lembar observasi dan wawancara untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang terjadi pada kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan menggunakan media komik dan kelas kontrol yang tanpa diberikan perlakuan. Adapun pedoman observasi dan wawancara dapat dilihat dari tabel berikut:
40
41
Tabel 3.5 Pedoman Observasi LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Nama Sekolah Kelas Mata Pelajaran Waktu Tanggal
: : : : :
Berilah tanda chek list pada nilai yang sesuai dengan pengamatan Anda! NO
ASPEK YANG DIAMATI
Nilai 4
I
II
III
Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan menerima pembelajaran Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru 2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Guru memberikan media komik saat pembelajaran berlangsung 2. Bertanya saat proses penjelasan materi 3. Interaksi antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru 2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 3. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru Penilaian Proses 1. Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru 2. Menjawab pertanyaan guru dengan benar PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan
3
2
1
42
Jumlah Persentase TOTAL PENILAIAN Skor maksimal : 52 Skor minimal :0 Keterangan Kategori Penilaian Total 0% - 25 % = Kurang Baik 25 % - 50% = Cukup 50% - 75% = Baik 75% - 100% = Sangat Baik
43
Tabel 3.6 Pedoman Wawancara
LEMBAR WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS III MI DARUL MUQININ Pewawancara Responden Jabatan Tempat Hari/tanggal Waktu
: : : : : :
No
1
Pokok-pokok pertanyaan
Jawaban
Bagaimana pendapat kalian mengenai pembelajaran PKn yang telah kalian ikuti? Apakah belajar dengan menggunakan media komik
2
kalian lebih mudah untuk mempelajari materi yang ada?
3
Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan media komik?
4
Apakah kalian belajar dengan menggunakan media komik menjadi jenuh?
5
Bagaimana
hasil
belajar
menggunakan media komik?
PKn
kalian
setelah
44
F.
Uji Coba Instrumen 1. Tes Instrumen diuji coba terlebih dahulu pada kelas 4 yang terdiri dari 34 siswa/i. Pengujian instrumen dilakukan di kelas 4 karena kelas 4 sudah mempelajari materi memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Uji coba instrumen dilakukan untuk mengukur validitas, reabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda soal. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen layak digunakan sebagai alat pengumpul data atau tidak. a. Uji Validitas Suatu instrument evaluasi dikatakan valid, seperti yang diterangkan oleh Gay dan Jonhson, apabila instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.9 Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut:10
r
=
Keterangan: rXY
∑
–
∑
∑
∑
∑
∑
∑
: Reabilitas antar variabel X dan variabel Y
n
: Banyak siswa
X
: Skor butir soal
Y
: Skor Total
Untuk mengetahui valid atau tidaknya butir soal, maka rXY
dibandingkan dengan
. Harga
diperoleh dengan menentukan
derajat kebebasannya dengan rumus df = n – 2 pada taraf signifikasn 5%, dengan ketentuan jika rXY sama atau lebih besar dengan
, maka soal
tersebut dinyatakan valid.
9
Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Ed,1, Cet. 3, h. 31. 10 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 92.
45
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas instrumen penelitian, dari 40 soal yang diuji cobakan 35 soal valid. b. Uji Reliabilitas Dalam persyaratan tes, bahwa reabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil.11 Teknik yang digunakan untuk mengukur realibilitas suatu tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20 (KuderRochardson 20) karena intrumen yang digunakan berupa soal pilihan ganda, dengan rumus sebagai berikut:12
Keterangan:
∑
r =
r11 = Reabilitas tes secara keseluruhan n
= Banyaknya item
p
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q
= Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
S
= Standar deviasi dari tes
∑ pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q
Tabel 3.8 Indeks realibilitas diklasifikasikan sebagai berikut: Keterangan
11 12
Ibid,. h. 100. Ibid,. h. 115.
< 0,20
Tidak ada realibilitas
0,21 – 0,40
Realibilitas rendah
0,41 – 0,70
Realibilitas sedang
0,71 – 0,90
Realibilitas tinggi
0,90 – 1,00
Realibilitas sangat tinggi
1,00
Realibilitas sempurna
46
Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas instrumen, diperoleh sebesar 0,92. Dengan nilai realibilitas demikian, maka instrumen tersebut memiliki reablibilitas yang sangat tinggi dan memenuhi persyaratan instrumen yang baik. c. Pengujian taraf kesukaran instrumen Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba.13 Rumus pengujian taraf kesukaran yaitu:
P= Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Klasifikasi taraf kesukaran sebagai berikut: Tabel 3.9 Tingkat Kesukaran14 Tingkat kesukaran
Nilai P
Sukar
P < 0,3
Sedang Mudah Sangat mudah
0,3
P > 0,7
0,7
>1,00
Berdasarkan hasil perhitungan uji tingkat kesukaran butir soal instrumen penelitian, diperoleh 2 butir soal dengan tingkat kesulitan 13
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.
207. 14
Mulyasa, Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Hasil tes, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2009), Ed.4, h.21.
47
“sukar”, 9 butir soal dengan tingkat kesulitan “sedang”, 7 butir soal dengan tingkat kesulitan “mudah”, dan 22 butir soal dengan tingkat kesulitan “sangat mudah”. d. Daya pembeda Daya pembeda adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.15 Rumus yang digunakan untuk menghitung daya pembeda adalah sebagai berikut:
D=
-
Keterangan: D
= Daya pembeda/ Jumlah peserta tes
BA = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas
BB = Jumlah siswa yang menjawab benar pada butir soal kelompok bawah
JA JB
= Banyaknya siswa pada kelompok atas = Banyaknya siswa pada kelompok bawah
Kriteria soal-soal berdasarkan daya pembedanya sebagai berikut: Tabel 3.10 Klasifikasi daya pembeda Klasifikasi daya pembeda
Kriteria
D< 0
Sangat jelek
0,00 – 0,20
Jelek
0,20 – 0,40
Cukup
0,40 – 0,70
Baik
0,70 – 1,00
Sangat baik
Berdasarkan hasil perhitungan uji validitas, daya pembeda, dan taraf kesukaran dari tiap soal dapat dilihat rekapitulasi analisis butir soal. 15
Arikunto, Op. cit., h.211.
48
Dari 40 soal yang telah diuji coba, diperoleh 35 soal yang valid, dengan realibilitas 0,92. Namun, peneliti hanya menggunakan 30 butir soal. Hal ini berdasarkan pada proporsi keterwakilan masing-masing indikator. Maka dari itu peneliti hanya menggunakan soal no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 31, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39 untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa mengenai materi memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. Untuk mempermudah teknik analisis instrumen seperti tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan realibilitas soal maka dalam penelitian ini dihitung dengan program komputer ANATES.
2. Non tes Non tes yaitu berupa lembar observasi dan wawancara. Lembar observasi
digunakan
untuk
melihat
proses
pembelajaran
selama
berlangsungnya pembelajaran. Sedangkan wawancara untuk memperoleh data-data yang lebih mendalam dengan bertanya langsung kepada guru dan siswa yang pada saat sebelum dan sesudah diberikan perlakuan.
G. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji-t. Tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Analisis data ini menggunakan SPSS 22 dengan menggunakan teknik Komogrov-Smirnov. Syarat suatu data dapat dikatakan berdistribusi normal adalah jika signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05. 2. Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam
49
penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu One Way Anova. Untuk mrnganalisa tabel anova, lakukan langkah-langkah analisa seperti:16 Ho : Rata-rata populasi dari ketiga varian adalah sama. H1 : Rata-rata populasi ketiga varian adalah tidak sama. Jika probabilitas > F tabel 0,05, Ho ditolak Jika probabilitas < F tabel 0,05, Ho diterima 3. Uji Hipotesis Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis dengan menggunakan T-test. Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui adaya pengaruh media komik terhadap hasil belajar PKn siswa dibandingkan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Dalam pengujian ini, peneliti menggunakan program SPSS 22 yaitu dengan teknik analisis Independent-Samples T-Test. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan rata-rata secara signifikan antara hasil posttest dua sampel penelitian. Adapun kriteria pengujian hipotesis:17 Jika Signifikan > 0,05 maka Ho diterima Jika Signifikan < 0,05 maka Ho ditolak
H. Hipotesis Statistik Hipotesis statistik yang akan diuji pada penelitian ini adalah: Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1
Keterangan: 16
μ2
Teguh Wahyono, Analsis Statistik Mudah dengan SPSS, (Jakarta: PT Alex Media Komputindo), h.111. 17 Duwi Priyatno, Cara Kilat Beajar Analisis Data dengan SPSS 20, (Yogyakarta: C.V Andi Offset), h.83.
50
Ho
: Hipotesis nol, tidak terdapat pengaruh penggunaan media komik
H1
: Hipotesis alternatif, terdapat pengaruh penggunaan media komik
μ1
: Rata-rata hasil belajar PKn siswa pada kelas eksperimen.
μ2
terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin.
: Rata-rata hasil belajar PKn siswa pada kelas kontrol.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data 1.
Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu di sekolah MI
Darul Muqinin Jakata Barat pada bulan April-Mei 2015. Adapun sampel yang diteliti yaitu siswa kelas III MI Darul Muqinin yang terdiri dari 2 (Dua) kelas yaitu kelas III A sebagai kelas kontrol dan kelas III B sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 42 siswa. Adapun tata cara pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai berikut: a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 09 April 2015. Guru mempersiapkan siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan menyuruh perwakilan dari mereka memimpin doa. Sebelum guru menyampaikan materi siswa diminta mengerjakan prestest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah mengerjakan pretest, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru meminta kepada semua siswa bersama-sama bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Tahap selanjutnya, guru memberikan sebuah komik PKn dengan judul “Karnaval Pakaian Adat” kepada masing-masing siswa dan meminta siswa untuk membaca serta memahami isinya. Guru meminta kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku membahas point-point yang kurang dipahami dari komik “Karnaval Pakaian Adat”. Guru mengamati kegiatan diskusi siswa dengan teman sebangkunya. Guru memberikan Lembar kerja terkait materi Kebhinnekaan kepada semua siswa. Dengan bimbingan guru, bersama-sama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran
51
52
hari ini. Dan guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 16 April 2015. Guru mempersiapkan siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan menyuruh perwakilan dari mereka memimpin doa. Lalu meminta kepada semua siswa bersama-sama menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya guru memberikan komik PKn dengan judul “Indahnya Negeriku” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca serta memahami isinya. Guru membagi siswa menjadi 4 (Empat) kelompok yang terdiri dari 7 (Tujuh) orang siswa. Guru membagikan kertas karton, lem, dan beberapa potongan gambar kekayaan alam dan budaya Indonesia kepada tiap kelompok. Lalu guru meminta tiap kelompok untuk menempelkan potongan gambar tersebut di kertas karton kemudian mengomentari gambar yang ada. Dengan bimbingan guru, tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjaannya. Kemudian guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di
53
rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. c. Pertemuan Ketiga Pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 23 April 2015. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen siswa. Guru meminta kepada ketua kelas untuk mempimpin doa belajar. Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya guru memberikan komik PKn dengan judul “Anak dari London” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca serta memahami isinya. Guru meminta siswa untuk membuat 5 (Lima) kelompok yang terdiri dari 5-6 (Lima-Enam) orang dengan cara berhitung. Kemudian guru membagikan kertas karton kepada tiap kelompok. Guru meminta pada tiaptiap kelompok untuk membuat komik mini dengan tema Keramahtamahan. Dengan bimbingan guru, tiap-tiap kelompok maju untuk mebacakan hasil karyanya. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. d. Pertemuan Keempat Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Kamis, 30 April 2015. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen siswa. Guru meminta
54
kepada ketua kelas untuk mempimpin doa belajar. Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Guru memberikan komik PKn dengan judul “Batik Warisan Kebudayaan” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca dan memahami isinya. Guru meminta kepada siswa untuk membuat 5 (Lima) kelompok yang terdiri dari 5-6 (Lima-Enam) orang. Guru membagikan selembar kertas HVS kepada masingmasing kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat main mapping mengenai alasan mengapa bangga menjadi anak Indonesia. Dengan bimbingan guru, bersama-sama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk mengetahui pendalaman materi hari ini. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol. a. Pertemuan Pertama Pada pertemuan pertama di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 08 April 2015. Guru mempersiapkan siswa untuk dapat memulai pelajaran dengan menyuruh perwakilan dari mereka memimpin doa. Sebelum guru menyampaikan materi siswa diminta mengerjakan prestest untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Setelah mengerjakan pretest, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kemudian, guru meminta kepada semua siswa bersama-sama bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu Garuda Pancasila. Tahap selanjutnya, guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn tentang Kebhinekaan. Guru men. jelaskan kepada siswa mengenai materi kebhinekaan lalu memberikan Lembar kerja terkait materi Kebhinnekaan
55
kepada semua siswa. Dengan bimbingan guru, bersama-sama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran hari ini. Dan guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. b. Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 15 April 2015. Guru mempersiapkan siswa
untuk dapat
memulai pelajaran dengan menyuruh perwakilan dari mereka memimpin doa. Lalu meminta kepada semua siswa bersama-sama menyanyikan lagu Satu Nusa Satu Bangsa. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn tentang kekayaan Alam dan Keragaman Budaya. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi kekayaan Alam dan Keragaman Budaya. Guru meminta siswa untuk mnegerjakan soal yang ada di buku paket PKn. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hai ini. Guru memberikan penguatan positifberupa pujian terhadap siswa. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Kemudian memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
56
c. Pembelajaran Ketiga Pada pertemuan ketiga di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 22 April 2015. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen siswa. Guru meminta kepada ketua kelas untuk mempimpin doa belajar. Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn tentang keramahtamahan. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi Keramahtamahan. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket PKn. Guru membimbing siswa mengerjakan soal yang telah diperintahkan. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa. Selanjutnya guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar. d. Pertemuan Keempat Pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan pada hari Rabu, 29 April 2015. Guru mengucapkan salam kepada siswa dan mengabsen siswa. Guru meminta kepada ketua kelas untuk mempimpin doa belajar. Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Tahap selanjutnya guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn. Guru menjelaskan materi yang akan diajarkan. Guru meminta kepada siswa untuk membuat 5 (Lima) kelompok yang terdiri dari 5-6 (Lima-Enam) orang.
57
Guru membagikan selembar kertas HVS kepada masing-masing kelompok. Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk membuat main mapping mengenai alasan mengapa bangga menjadi anak Indonesia. Dengan bimbingan guru, bersama-sama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk mengetahui pendalaman materi hari ini. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesimpulan tentang materi pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
3. Hasil Belajar PKn Berdasarkan nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen (IIIB) dan kelas kontrol (IIIA) MI. Darul Muqinin diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen Kelompok Eksperimen Pretest Posttest
No
Nama
1
A
50
2 3
B C
4 5 6 7 8
Kelompok Kontrol No
Nama
73
1
50 63
80
D E F G H
67 63 70 67 73
87
9
I
10 11
J K
Pretest
Posttest
A
57
77
2 3
B C
80 63
83 70
93
4 5 6 7 8
D E F G H
63 56 60 56 60
77 63 80 60 77
57
70
9
I
80
83
77 67
87
10 11
J K
70 83
83 87
70 87 90 83
83
58
12 13
L M
77 90
100
12 13
L M
70 67
80 77
14
N
73
90
14
N
70
80
15
O
53
87
15
O
77
87
16
P
87
100
16
P
50
67
17 18
Q R
70 77
83
17 18
Q R
70 53
80 70
19 20 21
S T U
67 73 70
83
19 20 21
S T U
67 70 60
70 77 77
Jumlah
1441
1790
Jumlah
1384
1605
Rata-rata
68,62
85,24
Rata-rata
65,90
76,43
90
87 87 80
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa untuk hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen mengalami peningkatan setelah diberikan perlakuan melalui pembelajaran dengan menggunakan komik. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 50, sedangkan nilai tertingginya yaitu 90. Setelah diberikan perlakuan (posttest), maka siswa memperoleh peningkatan hasil belajar dengan nilai terendah yaitu 70 dan nilai tertingginya yaitu 100. Adapun untuk hasil pretest dan posttest pada kelas kontrol juga mengalami peningkatan. Nilai terendah pada saat pretest yaitu 50, dan nilai tertingginya yaitu 83. Sedangkan nilai terendah pada saat posttest yaitu 60, dan nilai tertingginya yaitu 87.
a. Analisis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Kelompok
eksperimen
adalah
kelas
yang
dalam
proses
pembelajarannya menggunakan media komik, sedangkan kelompok kontrol dalam proses pembelajarannya tanpa diberi perlakuan. Pemberian pretest dilakukan sebelum masing-masing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis data pretest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
59
Tabel 4.2 Deskripsi Data Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol N
Valid
Missing Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
Eksperimen
Kontrol
21
21
0 68,62 70,00 67 50 90 1441
0 65,90 67,00 70 50 83 1384
Berdasarkan tabel 4.3 di atas diketahui bahwa hasil pretest untuk kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 21 dengan jumlah data 1441. Nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen yaitu 68,62 dengan median 70,00 dan modusnya sebesar 67. Nilai maksimumnya adalah 90, dan nilai minimumnya adalah 50.
Sedangkan untuk hasil pretest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebanyak 21 dengan jumlah data 1384. Nilai rata-rata pretest kelompok kontrol yaitu 65,90 dengan median 67,00 dan modusnya sebesar 70. Nilai maksimumnya adalah 83, dan nilai minimumnya adalah 50. Untuk lebih jelasnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
60
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Eksperimen
Frekuensi
%
Valid 50 53 57 60 63 67 70 77 80 83
1 1 3 3 2 2 5 1 2 1
4,8 4,8 14,3 14,3 9,5 9,5 23,8 4,8 9,5 4,8
Total
21
100,0
Frekuensi
%
Kontrol
Valid 50 53 57 63 67 70 73 77 87 90
2 1 1 2 4 3 3 3 1 1
4,8 2,4 2,4 4,8 9,5 7,1 7,1 7,1 2,4 2,4
Total
21
100,0
Berdasarkan tabel 4.4 di atas, distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 50 dengan frekuensi 2 (Dua) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 90 dengan frekuensi 1 (Satu) orang.
Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai pretest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 50 dengan frekuensi 1 (Satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 83 dengan frekuensi 1 (Satu) orang. Selanjutnya data pretest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
61
Gambar 4.1 Grafik Histogram Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol 6 5 4 3
eksperimen
2
kontrol
1 0
Berdasarkan grafik histogram 4.1 dan 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa grafik histogram pretest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa yang memperoleh nilai 53.00, 57.00, 87.00, 90.00 hanya terdapat 1 (Satu) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 50.00, 63.00 hanya terdapat 2 (Dua) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 70.00, 73.00, 77.00 hanya terdapat 3 (Tiga) orang. Dan siswa yang memperoleh nilai 67.00 hanya terdapat 4 (Empat) orang siswa. Sedangkan grafik histogram pretest pada kelompok kontrol yaitu, siswa yang memperoleh nilai 50.00, 53.00, 77.00, 83.00 hanya terdapat 1 (Satu) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 63.00, 67.00, 80.00 hanya terdapat 2 (Dua) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 57.00, 60.00 hanya terdapat 3 (Tiga) orang siswa. Dan siswa yang memperoleh nilai 70.00 hanya terdapat 5 (Lima) orang siswa.
b. Analisis Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Pemberian posttest dilakukan setelah masing-masing kelompok diberikan perlakuan yang berbeda. Hasil analisis deskripsi data posttest kelompok eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel di bawah ini:
62
Tabel 4.4 Deskripsi Data Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol N
Valid
Missing Mean Median Mode Minimum Maximum Sum
Eksperimen
Kontrol
21
21
0 85,24 87,00 87 70 100 1790
0 76,43 77,00 77 60 87 1605
Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa hasil posttest kelompok eksperimen diperoleh data sebanyak 21 dengan jumlah data 1790. Nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen yaitu 85,24, dengan median 87,00, dan modusnya sebesar 87. Nilai maksimumnya adalah 87, dan nilai minimumnya adalah 60.
Sedangkan untuk hasil posttest untuk kelompok kontrol diperoleh data sebanyak 21 dengan jumlah data 1605. Nilai rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 76,43 dengan median 77,00 dan modusnya sebesar 77. Nilai maksimumnya adalah 87, dan nilai minimumnya adalah 60. Untuk lebih jelasnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
63
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Perolehan Nilai Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Frekuensi
%
Kontrol
Frekuensi
%
Valid 70 73 80 83 87 90 93 100
2 1 2 4 6 3 1 2
4,8 2,4 4,8 9,5 14,3 7,1 2,4 4,8
Valid 60 63 67 70 77 80 83 87
1 1 1 3 6 4 3 2
2,4 2,4 2,4 7,1 14,3 9,5 7,1 4,8
Total
21
100,0
Total
21
100,0
Eksperimen
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok eksperimen dengan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 70 dengan frekuensi 2 (Dua) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 100 dengan frekuensi 2 (Dua) orang. Adapun distribusi frekuensi perolehan nilai posttest kelompok kontrol dengan nilai terendah yang diperoleh oleh siswa adalah 60 dengan frekuensi 1 (Satu) orang. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa adalah 87 dengan frekuensi 2 (Dua) orang. Selanjutnya data posttest kelompok eksperimen dan kontrol disajikan dalam bentuk grafik histogram sebagai berikut:
64
Gambar 4.2 Grafik Histogram Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Berdasarkan grafik histogram 4.3 dan 4.4 di atas, dapat diketahui bahwa grafik histogram posttest pada kelompok eksperimen yaitu, siswa yang memperoleh nilai 73.00, 93.00 hanya terdapat 1 (Satu) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 70.00, 80.00, 100.00 hanya terdapat 2 (Dua) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 90.00 hanya terdapat 3 (Tiga) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 83.00 hanya terdapat 4 (Empat) orang siswa. Dan siswa yang memperoleh nilai 87.00 hanya terdapat 6 (Enam) orang siswa. Sedangkan grafik histogram posttest pada kelompok kontrol yaitu, siswa yang memperoleh nilai 60.00, 63.00, 67.00 hanya terdapat 1 (Satu) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 87.00 hanya terdapat 2 (Dua) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 70.00, 83.00 hanya terdapat 3 (Tiga) orang siswa. Siswa yang memperoleh nilai 80.00 hanya terdapat 4 (Empat) orang siswa. Dan siswa yang memperoleh nilai 77.00 hanya terdapat 6 (Enam) orang siswa.
B. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas a. Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan
65
metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan 0,05.
berdistribusi normal ialah jika signifikansi atau nilai Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Kolmogrov-Smirnova
Kelompok Pretest
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.153
21
.200
Kontrol
.137
21
.200
Liliefors Significance Correction Berdasarkan tabel 4.6 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan
bahwa
data
tersebut
berdistribusi
normal
karena
signifikansinya 0,200 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari pretest kelompok kontrol signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 > 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji normalitas dilakukan adalah untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti tersebut berdistribusi normal atau tidak normal. Dalam uji normalitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS dengan menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov. Adapun syarat suatu data dapat dikatakan 0,05.
berdistribusi normal ialah jika signifikansi atau nilai Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Kolmogrov-Smirnova
Kelompok Posttest
Statistic
df
Sig.
Eksperimen
.159
21
.178
Kontrol
.128
21
.200
Liliefors Significance Correction
66
Berdasarkan tabel 4.7 hasil uji normalitas data di atas diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen signifikansinya 0,178. Hal ini menunjukkan
bahwa
data
tersebut
berdistribusi
normal
karena
signifikansinya 0,178 > 0,05. Begitu pula dengan hasil dari posttest kelompok kontrol signifikansinya 0,200. Hal ini menunjukkan bahwa data tersebut berdistribusi normal karena signifikansinya 0,200 > 0,05. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa keduanya berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas a. Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji Homogenitas pretest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One Way Anova. Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest Eksperimen dan Kontrol Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.027
1
40
.871
Berdasarkan tabel 4.8 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari pretest kelompok eksperimen dan kontrol signifikansinya 0,871. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,871 > 0,05.
b. Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji Homogenitas posttest dilakukan untuk mengetahui sama atau tidaknya tingkat varian data hasil kedua kelompok yakni kelompok eksperimen dan kontrol. Adapun kriteria pengambilan keputusan adalah jika
67
signifikansinya lebih dari 0,05. Dalam uji homogenitas ini peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows yaitu One Way Anova. Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Posttest Eksperimen dan Kontrol Levene Statistic
df1
df2
Sig.
.004
1
40
.952
Berdasarkan tabel 4.9 hasil uji homogenitas data di atas, diketahui bahwa hasil dari posttest kelompok eksperimen dan kontrol signifikansinya 0,952. Maka dapat disimpulkan bahwa varian yang dimiliki kelompok eksperimen dan kontrol tidak jauh berbeda dan homogen karena 0,952 > 0,05.
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Pretest Eksperimen dan Kontrol Uji hipotesis pretest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui kemampuan awal antara kelompok eksperimen yang menggunakan media komik dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media komik. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Tabel 4.10 Hasil Uji T-Test Pretest Eksperimen dan Kontrol
Pretest
Eksperimen Kontrol
Mean
Std. Deviation
68,62
10,524
65,90
9,159
df
t hitung
ttabel
Sig. (2tailed)
Kesimpulan
40
0,892
2,021
0,378
Ho diterima
68
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05, memenuhi kriteria tabel yaitu 2,021
0,892
thitung
tabel
2,021. Kemudian signifikansinya yaitu 0,378 > 0,05
artinya bila dilihat dari perhitungan thitung dan signifikansi uji t, maka hipotesis
nol (H0) diterima dan hipotesis satu (H1) ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
2. Pengujian Hipotesis Posttest Eksperimen dan Kontrol Uji hipotesis posttest dengan menggunakan T-Test untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen yang menggunakan media komik dan kelompok kontrol tanpa menggunakan media komik. Dalam uji data T-Test ini peneliti menggunakan program SPSS for windows yaitu Independent Samples. Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah jika signifikan T-Test > 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sedangkan jika signifikan T-Test < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Tabel 4.11 Hasil Uji T-Test Posttest Eksperimen dan Kontrol
Posttest
Eksperimen Kontrol
Mean
Std. Deviation
df
t hitung
ttabel
Sig. (2tailed)
Kesimpulan
85,24 76,43
7,974 7,937
40
3,666
2,021
0,001
Ho ditolak
Dari tabel 4.10 terlihat bahwa nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikan 0,05, memenuhi kriteria tabel yaitu 2,021
3,666
thitung
tabel
2,021. Kemudian signifikansinya yaitu 0,001 > 0,05
artinya bila dilihat dari perhitungan thitung dan signifikansi uji t, maka hipotesis
nol (H0) ditolak dan hipotesis satu (H1) diterima. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
69
3. Pembahasan Hasil Pengujian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan media komik terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 85,24 dan kelas kontrol sebesar 76,43. Perbedaan hasil belajar yang terjadi antara kedua kelas tersebut yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol bukanlah karena suatu kebetulan, tetapi perbedaan tersebut disebabkan karena perbedaan perlakuan guru dalam menggunakan media komik selama proses pembelajaran berlangsung pada kelas eksperimen dan pada kelas kontrol hanya menggunakan metode konvensional. Hal tersebut juga telah dibuktikan oleh pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa thitung berada di daerah penerimaan H1, yaitu thitung > ttabel atau 3,666 > 2,021, yang berarti Ho ditolak dan H1 diterima, menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pada hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan media komik dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media komik berpengaruh positif terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin. Dalam pelaksanaan pembelajaran pada kelas eksperimen dengan media komik oleh guru, pembelajaran ini berlangsung dengan baik. Meskipun awalnya terdapat siswa yang masih terlihat sulit menggunakannya, namun dengan bimbingan dan penjelasan dari guru, siswa mampu menggunakan media komik. Media komik PKn membantu guru dalam menyampaikan materi dengan baik dan memudahkan siswa dalam menyerap apa yang sedang dipelajari sehingga hasil belajar siswa juga dapat maksimal. Materi Kebhinnekaan yang disajikan dalam bentuk komik membuat siswa tertarik untuk membacanya dengan senang. Dengan adanya banyak tokoh dalam komik tersebut siswa dapat dengan mudah memahami materi yang sedang dipelajari, sehingga tes hasil belajar siswa pun dapat dikerjakan dengan benar karena adanya pemahaman materi dari siswa.
70
Jika siswa antusias dalam membaca materi pelajaran maka pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut juga lebih tinggi, artinya kesulitan siswa dalam mempelajarai dan memahami materi menjadi berkurang. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen yang lebih baik dari pada hasil belajar kelas kontrol. Senada dengan hasil penelitian Annisa Nurul Aini Pasaribu yang menyimpulkan bahwa penggunaan media komik berpengaruh
terhadap hasil belajar IPA pada konsep kondisi lingkungan terhadap kesehatan.1 Dan juga senada oleh hasil wawancara dengan lima orang siswa yang menyatakan bahwa siswa senang belajar PKn dengan menggunakan media komik, karena merupakan pengalaman baru bagi siswa. Siswa menjadi sangat senang dan terbiasa untuk membaca serta mengemukakan pendapat. Dari beberapa siswa pun mengakui dengan adanya media komik, hasil belajar siswa meningkat dan di atas KKM. Komik merupakan suatu bentuk kartun yang mengungkapkan karakter
dan memerankan suatu cerita dalam urutan yang erat dihubungkan dengan gambar dan dirancang untuk memberikan hiburan kepada para pembaca.2 Dengan demikian, komik memenuhi persyaratan sebagai media yang mampu memberikan hiburan kepada para pembacanya. Tujuan utama menggunakan komik saat proses pembelajaran yaitu sebagai media (alat bantu) pembelajaran yang mampu menyampaikan informasi secara efektif dan efisien.3 Salah satu kelebihan dari komik, seperti penelitian yang dilakukan Thorndike, diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak, misalnya dalam sebulan minimal satu buah buku komik maka sama dengan membaca buku-buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan membaca siswa dan
1
Anisa Nurul Aini Pasaribu, Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan , (Jakarta: Skripsi FITK UIN, 2014), h.78, Tidak dipublikasikan. 2 Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: IKAPI, 2009), Cet. VIII, h. 64. 3 Pasaribu, Op.cit., h. 29.
71
penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari siswa yang tidak menyukai komik.4 Berdasarkan data di atas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pada penggunaan media komik dalam pembelajaran PKn siswa kelas III terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa pada konsep Kebhinnekaan.
4
Daryanto, Media Pembelajaran, (Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani Sejahtera, 2011), Cet. I, h. 116.
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media komik berpengaruh terhadap hasil belajar PKn siswa kelas III MI Darul Muqinin. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata posttest siswa kelompok eksperimen yaitu 85,24, sedangkan untuk rata-rata posttest kelompok kontrol yaitu 76,43. Perbedaan ini diperkuat berdasarkan hasil hasil uji “t” diperoleh nilai thitung sebesar 3,666 dan ttabel 2,021. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai thitung berada di daerah penerimaan H1, yaitu thitung > ttabel atau 3,666 > 2,021.
B. SARAN 1. Guru Diharapkan guru dapat menggunakan media komik dalam pembelajaran PKn di sekolah agar lebih menarik perhatian siswa. Sebab penggunaan media komik dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang ada dan siswa pun menjadi senang membaca serta lebih berkonsentrasi dengan materi yang akan diajarkan. 2. Sekolah Sekolah hendaknya menyediakan media pembelajaran yang dapat mendukung terciptanya proses pembelajaran yang menyenangkan serta pihak sekolah hendaknya melakukan pengawasan terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung di kelas, sehingga jika ada masalah dalam pembelajaran baik itu terkait dengan guru, media yang digunakan maupun siswa, maka sekolah dapat segera memperbaikinya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Afriliyanti, Herlina dkk. Penerapan Media Komik untuk Pembelajaran Fisika Model Kooperatif dengan Metode Diskusi pada Siswa SMP Negeri Surakarta Kelas VII. Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1. No. 1. April 2013 Anita, Asri. Pengaruh Media Komik terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa pada Konsep Faktor dan Kelipatan. Jakarta: Skripsi FITK UIN SYAHID.2014 Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 20012 Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawal Pers. Cet. 17. 2011 Daryanto. Media Pembelajaran. Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. 2010 Duwi Priyatno, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20, Yogyakarta: C.V Andi Offset. 2012 Indiria, Maharsi. Komik Dunia Kreatif Tanpa Batas. Yogyakarta: Kata Buku.Cet. I. 2011 Jihad, Asep dan Haris Abdul. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. 2012 Listiyani, Indriana Mei dkk. Pengembangan Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi Pada Kompetensi Dasar Persamaan Dasar Akuntansi Untuk Siswa Sma Kelas XI. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia. Vol. X, No. 2, Tahun 2012 Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2010 Masithoh, Siti. Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada Konsep Sistem Pencernaan Makanan. Jakarta: Skripsi FITK UIN. 2012 Mulyasa, Analisis, Validitas, Reabilitas, dan Interpretasi Hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset. 2009
73
74
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. 2012 Murtadho, Moh dan Arif Mansuri, dkk. Pembelajaran PKn MI. Surabaya: LAPISPGMI. 2009 Pasaribu, Anisa Nurul Aini. Pengaruh Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Kondisi Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jakarta: Skripsi FITK UIN. 2014 Rohani, Ahmad. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta. 1997 Sudiyono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2005 Sudjana, Nana dan Rivai , Ahmad. Media Pengajaran. Bandung: IKAPI. Cet. VIII. 2009 Sugiyono, Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet.,18, Suharsaputra, Uhar. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: PT Refika Aditama. 2014 Sukardi. Evaluasi Pendidikan Prinsip & Operasionalnya. Jakarta: Bumi Aksara. 2009 Sukmadinata, Nana Syaodih. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2009 Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2006 Susanto, Ahmad. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia. Ed. I. 2013 Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis data penelitian. Bandung: PT Refika Aditama.2010 Thobroni, Muhammad dkk. Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. 2011 Waluyanto, Heru Dwi. Komik Sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. Jurnal
Fakultas
seni
dan
Desain.
Universitas
Kristen
Petra
http://www.petra.ac.id/ ~puslit/journals/dir.php? DepartmentID= DKV,
75
Wahyono, Teguh. Analsis Statistik Mudah dengan SPSS. Jakarta: PT Alex Media Komputindo Winataputra, Udin S. Pembelajaran PKn di SD, Jakarta: Universitas Terbuka. Cet.I, Ed.I. 2008
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit : 1 (Satu)
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.1.1 Menjelaskan pengertian semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.2 Memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.3 Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 2. Siswa mampu memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 3. Siswa mampu menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Religius, santun, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, tanggung jawab. F. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. - Kebhinnekaan G. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Active Learning Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam kepada Siswa menjawab salam guru siswa dan mengabsen siswa. dan mendengarkan guru mengabsen. Guru meminta kepada ketua kelas Ketua kelas memimpin doa untuk mempimpin doa belajar. belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas. Guru meminta siswa mengerjakan Semua siswa mengerjakan tes tes awal (pretest) untuk awal yang diberikan guru. mengetahui kemampuan siswa. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin dicapai. guru. Guru meminta kepada semua Semua siswa bersama-sama siswa bersama-sama menyanyikan menyanyikan lagu Garuda lagu Garuda Pancasila. Pancasila.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) a. Eksplorasi
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru memberikan komik PKn dengan judul “Karnaval Pakaian Adat” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca serta memahami isinya. Guru meminta kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku membahas point-point yang kurang dipahami dari komik “Karnaval Pakaian Adat”. Guru mengamati kegiatan diskusi siswa dengan teman sebangkunya. Guru memberikan Lembar kerja terkait materi Kebhinnekaan kepada semua siswa. Dengan bimbingan guru, bersamasama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran hari ini.
Aktivitas Siswa Siswa membaca dan memahami isi dari komik “Karnaval Pakaian Adat” yang telah dibagikan oleh guru. Siswa berdiskusi dengan teman sebangku membahas point-point dari komik “Karnaval Pakaian Adat” yang tidak dipahami. Siswa melakukan diskusi dengan teman sebangkunya. Siswa mengerjakan lembar kerja. Siswa membahas hasil kerja yang telah dikerjakan. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa.
Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Siswa penguatan guru.
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup) Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memerhatikan tentang materi pembelajaran hari ini. penjelasan guru. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti.
I. Sumber dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Komik PKn “Karnaval Pakaian Adat”. - Worksheet/ Lembar Kerja Siswa. - Papan tulis. - Spidol. J. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.1.1 Menjelaskan pengertian semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.2 Memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.3 Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
K. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam 3 menyampaikan pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4 Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
1
2
3
4
Jakarta, 09 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
5
LEMBAR KERJA SISWA 1 Nama kelompok : 1. 2. Kelas : Hari/tanggal :
Setelah kalian membaca komik “Karnaval Pakaian Adat’’, perhatikan pernyataan berikut dan diskusikanlah jawabanmu dengan teman sebangkumu untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diberikan! 1. Dari mana kalimat Bhinneka Tunggal Ika diambil?
2. Sebutkan 5 suku bangsa yang berada di Indonesia!
3. Bagi bangsa Indonesia kalimat Bhinneka tunggal ika dijadikan sebagai apa?
4. Apa arti dari Bhinneka Tunggal Ika?
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :2
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.1.1 Menjelaskan kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. 4.1.2 Menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan keragaman budaya di Indonesia. 2. Siswa mampu menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Religius, santun, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, tanggung jawab. F. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan terhadap Bangsa Indonesia. - Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya di Indonesia. G. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Metode Pembelajaran : ceramah, penugasan, tanya jawab, diskusi. Strategi : Poster Coment
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam kepada Siswa menjawab salam guru siswa dan mengabsen siswa. dan mendengarkan guru mengabsen. Guru meminta kepada ketua kelas Ketua kelas memimpin doa untuk mempimpin doa belajar. belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas. Guru meminta kepada semua siswa Semua siswa bersama-sama bersama-sama menyanyikan lagu menyanyikan lagu Garuda Satu Nusa Satu Bangsa. Pancasila. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin dicapai. guru.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) d. Eksplorasi
e. Elaborasi
f. Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru memberikan komik PKn dengan judul “Indahnya Negeriku” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca serta memahami isinya. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok yang terdiri dari 7 orang siswa. Guru membagikan kertas karton, lem, dan beberapa potongan gambar kekayaan alam dan budaya Indonesia kepada tiap kelompok. Guru meminta tiap kelompok untuk menempelkan potongan gambar tersebut di kertas karton kemudian mengomentari gambar yang ada. Dengan bimbingan guru, tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjaannya. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Aktivitas Siswa Siswa membaca dan memahami isi dari komik “Indahnya Negeriku” yang telah dibagikan oleh guru. Siswa bergabung dengan kelompok masing-masing. Siswa memperhatikan guru.
Siswa mengerjakan secara berkelompok.
Siswa mempresentasikan hasil kerjaannya.
Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya. Guru memberikan kesempatan kepada Siswa menyimpulkan siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. pembelajaran hari ini.
Guru memberikan penguatan positif Siswa mendengarkan berupa pujian terhadap siswa. penguatan yang diberikan guru. 3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup)
Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari penjelasan guru. ini. Guru memberikan penguatan Siswa menyimak penjelasan berupa jawaban benar atau salah yang disampaikan guru. terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk Siswa menyimak penjelasan membaca materi yang akan yang disampaikan guru. dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat Siswa menyimak penjelasan belajar di rumah. yang disampaikan guru. Guru mengintruksikan kepada Ketua kelas memimpin doa ketua kelas memimpin doa selesai dan siswa lain mengikuti. belajar.
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Komik Pendidikan Kewarganegaraan. - Papan tulis. - Spidol. - Kertas karton. - Lem kertas. - Potongan gambar kekayaan alam dan budaya Indonesia. J. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.1.1 Menjelaskan kekayaan alam keragaman budaya Indonesia. 4.1.2 Menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
K. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3 pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4 Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
1
2
3
4
5
Jakarta, 09 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
Lembar Kerja Siswa (Poster Coment) Diskusikan bersama teman sekelompokmu dengan menyebutkan nama, pakaian, tarian, rumah adat dari suatu daerah dan juga jenis sumber daya alam yang ada. Nama kelompok
:
Kelas
:
Mata pelajaran
:
Pakaian adat
: Sumatera Barat
Tarian
: Tari Payung
Rumah adat
: Rumah Gadang
Senjata tradisional
: Karih Sumber daya alam apakah ini?
Jawaban sesuai dengan daya ingat dan daya tangkap siswa selama proses pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (Poster Coment) Diskusikan bersama teman sekelompokmu dengan menyebutkan nama, pakaian, tarian, rumah adat dari suatu daerah dan juga jenis sumber daya alam yang ada. Nama kelompok
:
Kelas
:
Mata pelajaran
:
Pakaian adat
: Madura (Jawa Timur)
Tarian
: Tari Remong
Rumah adat
: Rumah Situbondo
Senjata tradisional
: Clurit Sumber daya alam apakah ini?
Jawaban sesuai dengan daya ingat dan daya tangkap siswa selama proses pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (Poster Coment) Diskusikan bersama teman sekelompokmu dengan menyebutkan nama, pakaian, tarian, rumah adat dari suatu daerah dan juga jenis sumber daya alam yang ada. Nama kelompok
:
Kelas
:
Mata pelajaran
:
Pakaian adat
: Jogjakarta
Tarian
: Tari Serimpi
Rumah adat
: Rumah Bangsal Kencana
Senjata tradisional
: Keris Sumber daya alam apakah ini?
Jawaban sesuai dengan daya ingat dan daya tangkap siswa selama proses pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (Poster Coment) Diskusikan bersama teman sekelompokmu dengan menyebutkan nama, pakaian, tarian, rumah adat dari suatu daerah dan juga jenis sumber daya alam yang ada. Nama kelompok
:
Kelas
:
Mata pelajaran
:
Pakaian adat
: Bali
Tarian
: Tari Legong
Rumah adat
: Rumah Candi Bentar
Senjata tradisional
: Keris Sumber daya alam apakah ini?
Jawaban sesuai dengan daya ingat dan daya tangkap siswa selama proses pembelajaran.
Lembar Kerja Siswa (Poster Coment) Diskusikan bersama teman sekelompokmu dengan menyebutkan nama, pakaian, tarian, rumah adat dari suatu daerah dan juga jenis sumber daya alam yang ada. Nama kelompok
:
Kelas
:
Mata pelajaran
:
Pakaian adat
: Sulawesi Barat
Tarian
: Tari Kipas
Rumah adat
: Rumah Tongkonan
Senjata tradisional
: Tombak Sumber daya alam apakah ini?
Jawaban sesuai dengan daya ingat dan daya tangkap siswa selama proses pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :3
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.2.1 Menjelaskan pengertian Keramahtamahan. 4.2.2 Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. 4.2.3 Menerapkan sikap keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian Keramahtamahan. 2. Siswa mampu memberikan contoh sikap Keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. 3. Siswa mampu menerapkan sikap Keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. - Keramahtamahan F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1 Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam guru kepada siswa dan mengabsen dan mendengarkan guru siswa. mengabsen. Guru meminta kepada ketua Ketua kelas memimpin doa kelas untuk mempimpin doa belajar dan siswa yang lain belajar. mendengarkan ketua kelas. Guru mengkondisikan kelas Siswa merespon dan antusias dengan melakukan ice breaking. melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin guru. dicapai.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan komik PKn Siswa membaca dan memahami dengan judul “Anak dari London” isi dari komik yang telah kepada siswa dan meminta siswa dibagikan oleh guru. untuk membaca serta memahami isinya. Guru meminta siswa untuk membuat Siswa berhitung untuk membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 kelompok. orang dengan cara berhitung. Guru membagikan kertas karton kepada tiap kelompok. Guru meminta pada tiap-tiap kelompok untuk membuat komik mini dengan tema Keramahtamahan. Dengan bimbingan guru, tiap-tiap kelompok maju untuk mebacakan hasil karyanya. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa.
Siswa memperhatikan. Masing-masing membuat komik.
kelompok
Tiap kelompok mempresentasikan hasil karyanya. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya. Siswa menyimpulkan pemb elajaran hari ini. Siswa mendengarkan penguatan yang diberikan guru.
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup) Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari ini. penjelasan guru. menyimak Guru memberikan penguatan berupa Siswa yang jawaban benar atau salah terhadap penjelasan disampaikan guru. hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah.
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Guru mengintruksikan kepada ketua Ketua kelas memimpin kelas memimpin doa selesai belajar. doa dan siswa lain mengikuti.
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Komik Pendidikan Kewarganegaraan. - Worksheet. - Papan tulis. - Spidol. - Kertas karton. I. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.1 Menjelaskan pengertian keramahtamahan. 4.2.2 Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia 4.2.3 Menerapkan sikap keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
J. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3 pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4
1
2
3
4
5
Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif. Jakarta, 23 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :4
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia. C. Indikator 4.2.4 Memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 4.2.5 Mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 2. Siswa mampu mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Active Learning. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, ekspositori. G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam guru kepada siswa dan mengabsen dan mendengarkan guru siswa. mengabsen. Guru meminta kepada ketua Ketua kelas memimpin doa kelas untuk mempimpin doa belajar dan siswa yang lain belajar. mendengarkan ketua kelas.
Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Siswa merespon dan antusias melakukan ice breaking. Semua siswa memperhatikan guru.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) a. Eksplorasi
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru memberikan komik PKn dengan judul “Batik Warisan Kebudayaan” kepada siswa dan meminta siswa untuk membaca dan memahami isinya. Guru meminta kepada siswa untuk membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5-6 orang Guru membagikan selembar kertas HVS kepada masing-masing kelompok. Guru meminta kepada masingmasing kelompok untuk membuat main mapping mengenai alasan mengapa bangga menjadi anak Indonesia. Dengan bimbingan guru, bersamasama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk mengetahui pendalaman materi hari ini. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Aktivitas Siswa Siswa membaca dan memahami isi dari komik yang telah dibagikan oleh guru. Siswa membuat kelompok.
Siswa melakukan diskusi aktif dengan teman sebangkunya. Siswa mengerjakan tugas dengan kelompok masingmasing.
Siswa membahas hasil kerja yang telah dikerjakan. Setiap siswa mengerjakan tes akhir yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain mendengarkan.
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup)
Refleksi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari penjelasan guru. ini. Guru memberikan penguatan Siswa menyimak penjelasan berupa jawaban benar atau salah yang disampaikan guru.
terhadap hasil jawaban siswa. Penugasan/ pengayaan Motivasi
Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti.
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Komik Pendidikan Kewarganegaraan. - Worksheet. - Papan tulis. - Spidol. - Kertas HVS. I. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.1 Memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 4.2.2 Mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
J. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi 1 2 3 4 5 Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3
pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4
Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif. Jakarta, 23 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011
Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit : 1 (Satu)
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.1.1 Menjelaskan pengertian semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.2 Memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.3 Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 2. Siswa mampu memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 3. Siswa mampu menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Religius, santun, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, tanggung jawab. F. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. - Kebhinnekaan G. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Active Learning Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, penugasan.
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam kepada Siswa menjawab salam guru siswa dan mengabsen siswa. dan mendengarkan guru mengabsen. Guru meminta kepada ketua kelas Ketua kelas memimpin doa untuk mempimpin doa belajar. belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas. Guru meminta siswa mengerjakan Semua siswa mengerjakan tes tes awal (pretest) untuk awal yang diberikan guru. mengetahui kemampuan siswa. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin dicapai. guru. Guru meminta kepada semua Semua siswa bersama-sama siswa bersama-sama menyanyikan menyanyikan lagu Garuda lagu Garuda Pancasila. Pancasila.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) a. Eksplorasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru meminta siswa untuk Siswa membaca buku paket membaca buku paket PKn tentang PKn. Kebhinekaan. Guru menjelaskan kepada siswa Siswa mendengarkan mengenai materi kebhinekaan. penjelasan guru.
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
Guru memberikan Lembar kerja terkait materi Kebhinnekaan kepada semua siswa. Dengan bimbingan guru, bersamasama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya mengenai pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa.
Siswa kerja.
mengerjakan
lembar
Siswa membahas hasil kerja yang telah dikerjakan. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya. Siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini. Siswa penguatan guru.
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup) Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memerhatikan tentang materi pembelajaran hari ini. penjelasan guru. Guru memberikan penguatan berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti.
H. Sumber dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Komik PKn “Karnaval Pakaian Adat”. - Worksheet/ Lembar Kerja Siswa. - Papan tulis. - Spidol. I. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.1.4 Menjelaskan pengertian semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.5 Memahami makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika. 4.1.6 Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
J. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam 3 menyampaikan pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4 Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
1
2
3
4
5
Jakarta, 08 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011 Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :2
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.1.1 Menjelaskan kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. 4.1.2 Menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan keragaman budaya di Indonesia. 2. Siswa mampu menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya di Indonesia. E. Karakter Siswa yang Diharapkan Religius, santun, rasa ingin tahu, menghargai orang lain, tanggung jawab. F. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan terhadap Bangsa Indonesia. - Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya di Indonesia. G. Model dan Metode Pembelajaran Model Pembelajaran : Kooperatif Learning Metode Pembelajaran : ceramah, penugasan, tanya jawab, diskusi.
H. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam kepada Siswa menjawab salam guru siswa dan mengabsen siswa. dan mendengarkan guru mengabsen. Guru meminta kepada ketua kelas Ketua kelas memimpin doa untuk mempimpin doa belajar. belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas. Guru meminta kepada semua siswa Semua siswa bersama-sama bersama-sama menyanyikan lagu menyanyikan lagu Garuda Satu Nusa Satu Bangsa. Pancasila. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin dicapai. guru.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) a. Eksplorasi
b. Elaborasi
c. Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru meminta siswa untuk membaca buku paket Pkn tentang Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi Kekayaan Alam dan Keragaman Budaya.
Aktivitas Siswa Siswa membaca buku paket Pkn.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal yang ada di buku paket Pkn. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Siswa mengerjakan dengan cermat.
Siswa mendengarkan penjelasan guru. soal
Siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan.
Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya. Guru memberikan kesempatan Siswa menyimpulkan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif Siswa mendengarkan berupa pujian terhadap siswa. penguatan yang diberikan guru.
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup)
Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari penjelasan guru. ini. Guru memberikan penguatan Siswa menyimak penjelasan berupa jawaban benar atau salah yang disampaikan guru. terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk Siswa menyimak penjelasan membaca materi yang akan yang disampaikan guru. dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat Siswa menyimak penjelasan belajar di rumah. yang disampaikan guru. Guru mengintruksikan kepada Ketua kelas memimpin doa ketua kelas memimpin doa selesai dan siswa lain mengikuti. belajar.
I. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Papan tulis. J. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.1.3 Menjelaskan kekayaan alam keragaman budaya Indonesia. 4.1.4 Menyebutkan contoh kekayaan alam dan keragaman budaya Indonesia.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
K. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3 pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4 Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
1
2
3
4
5
Jakarta, 15 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011 Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :3
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamahan. C. Indikator 4.2.1 Menjelaskan pengertian Keramahtamahan. 4.2.2 Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. 4.2.3 Menerapkan sikap keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu menjelaskan pengertian Keramahtamahan. 2. Siswa mampu memberikan contoh sikap Keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. 3. Siswa mampu menerapkan sikap Keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. - Keramahtamahan F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Cooperatif Learning Metode Pembelajaran : ceramah, tanya jawab, diskusi, penugasan.
G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam guru kepada siswa dan mengabsen dan mendengarkan guru siswa. mengabsen. Guru meminta kepada ketua Ketua kelas memimpin doa kelas untuk mempimpin doa belajar dan siswa yang lain belajar. mendengarkan ketua kelas. Guru mengkondisikan kelas Siswa merespon dan antusias dengan melakukan ice breaking. melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan Semua siswa memperhatikan pembelajaran yang ingin guru. dicapai.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn tentang keramahtamahan. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai materi keramahtamahan.
Aktivitas Siswa Siswa membaca buku paket PKn.
Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket Pkn Guru membimbing siswa untuk mengerjakan soal yang telah diperintahkan. Guru meminta siswa untuk mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. Guru memberikan penguatan positif berupa pujian terhadap siswa.
Siswa mengerjakan soal yang diintruksikan guru.
Siswa mendengarkan penjelasan guru.
Siswa mengerjakan hati-hati.
dengan
Siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain menyimak teman yang sedang bertanya. Siswa menyimpulkan pemb elajaran hari ini. Siswa penguatan guru.
mendengarkan yang diberikan
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup) Refleksi
Penugasan/ pengayaan Motivasi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari ini. penjelasan guru. menyimak Guru memberikan penguatan berupa Siswa yang jawaban benar atau salah terhadap penjelasan disampaikan guru. hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk Siswa menyimak membaca materi yang akan dibahas penjelasan yang minggu depan. disampaikan guru. Guru memotivasi siswa untuk giat Siswa menyimak belajar di rumah. penjelasan yang disampaikan guru. Guru mengintruksikan kepada ketua Ketua kelas memimpin kelas memimpin doa selesai belajar. doa dan siswa lain mengikuti.
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Papan tulis. - Spidol. I. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.4 Menjelaskan pengertian keramahtamahan. 4.2.5 Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia 4.2.6 Menerapkan sikap keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
Tertulis
Produk
Terlampir
J. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3 pendapat Keaktifan siswa dalam berdiskusi 4
1
2
3
4
5
Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
Jakarta, 23April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011 Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Pertemuan
: Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) : III/ II : 2 x 35 menit :4
A. Standar Kompetensi 4. Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia. B. Kompetensi Dasar 4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia. C. Indikator 4.2.1 Memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 4.2.2 Mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan seharihari. D. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa mampu memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 2. Siswa mampu mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. E. Materi Pokok Memiliki Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia. F. Model Pembelajaran Model Pembelajaran : Active Learning. Metode Pembelajaran : ceramah, diskusi, tanya jawab, penugasan, ekspositori. G. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal (10 menit) Tahapan Pendahuluan (Kegiatan Awal)
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru mengucapkan salam Siswa menjawab salam guru kepada siswa dan mengabsen dan mendengarkan guru siswa. mengabsen. Guru meminta kepada ketua Ketua kelas memimpin doa
kelas untuk mempimpin doa belajar. Guru mengkondisikan kelas dengan melakukan ice breaking. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
belajar dan siswa yang lain mendengarkan ketua kelas. Siswa merespon dan antusias melakukan ice breaking. Semua siswa memperhatikan guru.
2. Kegiatan Inti (50 menit) Tahapan (Kegiatan Inti) Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Aktivitas Guru Guru meminta siswa untuk membaca buku paket PKn. Guru menjelaskan mengenai materi yang akan diajarkan. Guru meminta kepada siswa untuk membuat 5 kelompok yang terdiri dari 5 sampai 6 orang Guru meminta selembar kertas HVS kepada masing-masing kelompok. Guru meminta kepada masingmasing kelompok untuk membuat main mapping mengenai alasan mengapa bangga menjadi anak Indonesia. Dengan bimbingan guru, bersamasama membahas hasil kerja yang telah dikerjakan oleh siswa. Guru memberikan tes akhir (posttest) kepada semua siswa untuk mengetahui pendalaman materi hari ini. Guru memberikan waktu kepada siswa yang ingin bertanya dengan pembelajaran hari ini.
Aktivitas Siswa Siswa membaca buku paket PKn. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Siswa membuat kelompok.
Siswa melakukan diskusi aktif dengan teman sebangkunya. Siswa mengerjakan tugas dengan kelompok masingmasing.
Siswa membahas hasil kerja yang telah dikerjakan. Setiap siswa mengerjakan tes akhir yang diberikan oleh guru. Beberapa siswa bertanya dan siswa lain mendengarkan.
3. Kegiatan Akhir (10 menit) Tahapan (Penutup)
Refleksi
Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Guru memberikan kesimpulan Siswa memperhatikan tentang materi pembelajaran hari penjelasan guru. ini. Guru memberikan penguatan Siswa menyimak penjelasan
Penugasan/ pengayaan Motivasi
berupa jawaban benar atau salah terhadap hasil jawaban siswa. Guru menugaskan siswa untuk membaca materi yang akan dibahas minggu depan. Guru memotivasi siswa untuk giat belajar di rumah. Guru mengintruksikan kepada ketua kelas memimpin doa selesai belajar.
yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Siswa menyimak penjelasan yang disampaikan guru. Ketua kelas memimpin doa dan siswa lain mengikuti.
H. Sumber Belajar dan Media Pembelajaran Sumber Belajar - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Yudhistira. - Buku paket Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD/MI kelas III, Erlangga. Media Pembelajaran - Papan tulis. - Spidol. - Kertas HVS. I. Indikator Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi 4.2.3 Memberikan contoh bangga memakai produk Indonesia. 4.2.4 Mempraktikan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
Soal
Teknik Penilaian Tertulis
Bentuk Instrumen Uraian
Terlampir
Tertulis
Uraian
Terlampir
J. Kriteria Penilaian - Penilaian Keaktifan Siswa Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) Topik : Tanggal : Aspek yang diukur : Keaktifan siswa selama proses pembelajaran. No Diskusi 1 2 3 4 5 Kekompakan 1 Keseriusan 2 Keaktifan siswa dalam menyampaikan 3 pendapat
Keaktifan siswa dalam berdiskusi
4
Keterangan: 1 : tidak aktif; 2 : kurang aktif; 3 : cukup aktif; 4 : aktif; 5 : sangat aktif.
Jakarta, 30 April 2015 Peneliti
Guru Bidang Studi PKn
H. Sodri
Ratna Sarifah Mudaim NIM. 1111018300011 Mengetahui, Kepala Sekolah
Drs. H. Mudili, H.A.Shomad
KISI-KISI INSTRUMEN TES
No
1
Jenis Sekolah
: MI
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kurikulum
: KTSP
Jumlah Soal
: 30
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Penyusun
: Ratna Sarifah Mudaim
Standar
Kompetensi
Kelas/
Materi
Kompetensi
Dasar
Semester
Pokok
4. Memiliki 4.1 Mengenal kebanggaa kekhasan n sebagai bangsa bangsa Indonesia, Indonesia. seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamaha n.
III/ II
Indikator Soal
Soal
Kebinneka Menjelaskan pengertian an
Nomor
4,8,30
Kebhinnekaan. Memahami makna semboyan
5,12,14
Bhineka Tunggal Ika. Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari.
III/II
Kekayaan
Menjelaskan kekayaan alam
6,11,21
Alam dan
dan keragaman budaya di
Keragama
Indonesia.
n Budaya
Menyebutkan contoh
1,2,7,19,
kekayaan alam dan
20,24
keragaman budaya di Indonesia. III/II
Keramata
Menjelaskan pengertian
mahan
keramahtamahan. Memberikan contoh sikap keramahtamahan sebagai
3,29
17,22
bangsa Indonesia. Menerapkan sikap
16,18
keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari.
2 2
4.2 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.
III/II
Menampil
Menjelaskan sikap bangga
9,13,15,
kan rasa
sebagai bangsa Indonesia
23,27,28
bangga
Memberi contoh bangga
10,25,26
sebagai
memakai produk Indonesia
bangsa Indonesia
SOAL UJI INSTRUMEN TES Mata Pelajaran Nama Kelas
: : :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar! 1. Keragaman seharusnya menimbulkan . . . . a. Perpecahan b. Perbedaan
c. Persatuan
2. Sikap saya terhadap budaya lain . . . . a. Menghargai b. Merendahkan
c. Menganggap tidak ada
3. Keramahan saya tunjukkan dalam bentuk . . . a. Mengunggulkan budaya sendiri b. Hidup bersahabat dengan teman c. Memilih teman yang sama suku dan agama 4. Arti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah . . . . a. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua b. Bersatu tetapi berbeda-beda c. Bercerai-berai dalam perbedaan 5. Dengan semboyan di atas, kita bisa terhindar dari . . . . karena adanya perbedaan. a. Perpecahan b. Persaudaraan c. Pertempuran 6. Di kepulauan Indonesia hidup . . . . suku bangsa. a. Dua puluh tujuh b. Beberapa c. Beraneka ragam 7. Di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, hidup suku . . . . a. Samin b. Jawa c. Madura 8. Aneka ragam suku bangsa yang hidup di Indonesia menempati seluruh . . . . a. Sunda besar c. Kepulauan Indonesia b. Daratan kepulauan Indonesia 9. Kita bangga sebagai anak Indonesia karena . . . . a. Keragaman budaya b. Keragaman suku bangsa, budaya, dan kekayaan alam c. Keragaman adat 10. Di daerah Provinsi Sumatra Utara berdiam suku bangsa . . . . a. Batak dan karo c. Minang dan Melayu b. Melayu dan Pasemah
11. Berbagai suku bangsa di Indonesia bersatu menjadi satu . . . . Indonesia. a. Negara b. Bangsa c. Budaya 12. Rumah Gadang adalah rumah daerah . . . . a. Sumatera Selatan b. Jawa
c. Sumatera Barat
13. Semboyan bangsa Indonesia adalah . . . . a. Pancasila b. UUD 1945
c. Bhinneka Tunggal Ika
14. Contoh sikap seseorang yang menggambarkan rasa cinta tanah air adalah. . . . a. Mengikuti upacara bendera b. Menyontek PR teman c. Malas pergi ke sekolah 15. Ciri khas bangsa Indonesia adalah…. a. Pemalas, mudah putus asa, dan mudah puas diri b. Ramah, sopan santun, dan saling menghargai c. Mudah tersinggung, pemarah, dan pendendam 16. Indonesia terbentang dari . . . . a. Aceh sampai Papua b. Jawa sampai Kalimantan
c. Sabang sampai Marauke
17. Belajar tepat waktu merupakan salah satu saran agar kita mulai berubah . . . . a. Dari kecil b. Diri sendiri c. Sejak remaja 18. Lambang negara Indonesia . . . . a. Burung Garuda b. Burung Jalak
c. Burung Elang
19. Bangsa yang besar adalah . . . . a. Bangsa yang memiliki teknologi yang tinggi b. Bangsa yang memiliki alam yang sangat luas c. Bangsa yang penduduknya sangat banyak 20. Bangsa Indonesia kurang lebih terdiri atas . . . a. 300 suku bangsa b. 150 suku bangsa
c. 500 suku bangsa
21. Gotong royong merupakan dasar bagi tumbuhnya rasa semangat . . . . a. Kebangkitan b. Persatuan dan kesatuan c. berkobar 22. Jika diberikan sesuatu oleh orang lain, maka sebaiknya kita . . . . a. Menerima dan diam saja c. Menolak dengan halus b. Mengucapkan terima kasih 23. Dalam berteman, sikap saya sebaiknya . . . . a. Berteman akrab dengan siapa saja tidak membeda-bedakan b. Memilih-milih siapa saja yang ingin dijadikan teman
c. Berteman hanya dengan orang kaya saja 24. Rumah adat DKI Jakarta adalah . . . . a. Joglo b. Gapura
c. Kebaya
25. Tari saman berasal dari daerah . . . . A. Aceh b. Lampung
c. Sunda
26. Sumber daya alam yang dapat diperbarui . . . . a. Minyak bumi b. Air
c. Tambang
27. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui . . . . a. Minyak bumi b. Tanah c. Hewan 28. Sumber daya alam di Indonesia terbagi menjadi . . . . a. Tiga b. Dua c. Lima 29. Setiap orang asing yang baru datang ke Indonesia sikap kita adalah . . . . a. Mencaci b. Mengusir c. Menghormati 30. Salah satu contoh kebanggaan memakai produk Indonesia . . . . a. Memakai batik saat pergi b. Memakai sepatu mahal buatan Amerika c. Membeli tas di luar negeri 31. Di bawah ini merupakan contoh dari rasa syukur dan bangga sebagai bangsa Indonesia, kecuali . . . . a. Memanfaatkan kekayaan alam dengan baik b. Menerima kelebihan dan kekurangan bangsa Indonesia c. Selalu memakai produk luar negeri 32. Macam-macam hasil perkebunan di Indonesia . . . . a. Kopi, jagung, air, beras b. Teh, kelapa sawit, tembakau, cengkeh c. Buah-buahan, udara, tanah, padi 33. Sikap kita terhadap orang yang menunda-nunda pekerjaan . . . . a. Senang b. Kesal c. bahagia 34. Contoh kerajinan tangan buatan Indonesia . . . . a. Batik, kain tenun, dan anyaman c. Jam aloji dan HP b. Tas brendid dan batik 35. Kekayaan alam Indonesia dapat berupa . . . . a. Batu cincin, liontin, dan fauna b. Fauna, barang tambang, dan batu bara c. Batu kali, flora, dan laut
36. Sikap bangga menjadi bangsa Indonesia a. Memakai produk dalam negeri sendiri b. Memakai produk buatan Amerika c. Memakai produk negara-negara berkembang 37. Bersatu kita . . . . . Bercerai kita . . . . a. Bangkit, runtuh b. Kuat, Sabar
c. Teguh, Runtuh
38. Apa arti keramahtamahan . . . . a. Bersikap sopan santun dan lembut terhadap siapa saja b. Bersikap acuh tak acuh dengan banyak orang c. Bersikap sopan hanya kepada beberapa orang saja 39. Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu. . . . a. Bahasa Melayu c. Bahasa Jawa Kuno b. Bahasa Indonesia 40. Warna bendera Indonesia adalah merah putih, artinya. . . . a. Merah berarti suci, putih berarti berani b. Merah berarti pemarah, putih berarti pemaaf c. Merah berarti berani, putih berarti suci
Jika kamu percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa, percayalah Allah pasti akan membantumu dengan jalan yang tak terduga olehmu
_Selamat Mengerjakan_
NILAI
PARAF GURU
PARAF ORANG TUA
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES
1. C 2. A 3. B 4. A 5. A 6. C 7. B 8. B 9. B 10. C 11. A 12. C 13. C 14. A 15. B 16. C 17. A 18. A 19. B 20. A
21. B 22. B 23. A 24. C 25. A 26. B 27. A 28. B 29. C 30. A 31. C 32. B 33. B 34. A 35. B 36. A 37. C 38. A 39. B 40. C
KISI-KISI INSTRUMEN TES
No
1
Jenis Sekolah
: MI
Mata Pelajaran
: Pendidikan Kewarganegaraan
Kurikulum
: KTSP
Jumlah Soal
: 30
Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
Penyusun
: Ratna Sarifah Mudaim
Standar
Kompetensi
Kelas/
Materi
Kompetensi
Dasar
Semester
Pokok
4.Memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia.
4.1 Mengenal kekhasan bangsa Indonesia, seperti kebhinekaan, kekayaan alam, keramahtamaha n.
III/ II
Indikator Soal
Soal
Kebinneka Menjelaskan pengertian an
Nomor
4,8,30
Kebhinnekaan. Memahami makna semboyan
5,12,14
Bhineka Tunggal Ika. Menerapkan Kebhinnekaan dalam kehidupan sehari-hari.
III/II
Kekayaan
Menjelaskan kekayaan alam
6,11,21
Alam dan
dan keragaman budaya di
Keragama
Indonesia.
n Budaya
Menyebutkan contoh
1,2,7,19,
kekayaan alam dan
20,24
keragaman budaya di Indonesia. III/II
Keramata
Menjelaskan pengertian
mahan
keramahtamahan. Memberikan contoh sikap
3,29
17,22
keramahtamahan sebagai bangsa Indonesia. Menerapkan sikap
16,18
keramahtamahan dalam kehidupan sehari-hari.
2 2
4.1 Menampilkan rasa bangga sebagai anak Indonesia.
III/II
Menampil
Menjelaskan sikap bangga
9,13,15,
kan rasa
sebagai bangsa Indonesia
23,27,28
bangga
Memberi contoh bangga
10,25,26
sebagai
memakai produk Indonesia
bangsa Indonesia
SOAL PILIHAN GANDA (PRETEST) Mata Pelajaran Nama Kelas
: : :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar!
1. Keragaman seharusnya menimbulkan . . . . b. Perpecahan b. Perbedaan
c. Persatuan
2. Sikap saya terhadap budaya lain . . . . b. Menghargai b. Merendahkan
c. Menganggap tidak ada
3. Keramahan saya tunjukkan dalam bentuk . . . d. Mengunggulkan budaya sendiri e. Hidup bersahabat dengan teman f. Memilih teman yang sama suku dan agama 4. Arti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah . . . . d. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua e. Bersatu tetapi berbeda-beda f. Bercerai-berai dalam perbedaan 5. Dengan semboyan di atas, kita bisa terhindar dari . . . . karena adanya perbedaan. b. Perpecahan b. Persaudaraan c. Pertempuran 6. Di kepulauan Indonesia hidup . . . . suku bangsa. b. Dua puluh tujuh b. Beberapa c. Beraneka ragam 7. Rumah Gadang adalah rumah daerah . . . . b. Sumatera Selatan b. Jawa
c. Sumatera Barat
8. Semboyan bangsa Indonesia adalah . . . . b. Pancasila b. UUD 1945
c. Bhinneka Tunggal Ika
9. Contoh sikap seseorang yang menggambarkan rasa cinta tanah air adalah. . . . d. Mengikuti upacara bendera e. Menyontek PR teman f. Malas pergi ke sekolah
10. Ciri khas bangsa Indonesia adalah…. d. Pemalas, mudah putus asa, dan mudah puas diri e. Ramah, sopan santun, dan saling menghargai f. Mudah tersinggung, pemarah, dan pendendam 11. Indonesia terbentang dari . . . . c. Aceh sampai Papua d. Jawa sampai Kalimantan
c. Sabang sampai Marauke
12. Lambang negara Indonesia . . . . b. Burung Garuda b. Burung Jalak
c. Burung Elang
13. Bangsa yang besar adalah . . . . d. Bangsa yang memiliki teknologi yang tinggi e. Bangsa yang memiliki alam yang sangat luas f. Bangsa yang penduduknya sangat banyak 14. Bangsa Indonesia kurang lebih terdiri atas . . . b. 300 suku bangsa b. 150 suku bangsa
c. 500 suku bangsa
15. Gotong royong merupakan dasar bagi tumbuhnya rasa semangat . . . . b. Kebangkitan b. Persatuan dan kesatuan c. berkobar 16. Jika diberikan sesuatu oleh orang lain, maka sebaiknya kita . . . . c. Menerima dan diam saja c. Menolak dengan halus d. Mengucapkan terima kasih 17. Dalam berteman, sikap saya sebaiknya . . . . d. Berteman akrab dengan siapa saja tidak membeda-bedakan e. Memilih-milih siapa saja yang ingin dijadikan teman f. Berteman hanya dengan orang kaya saja 18. Rumah adat DKI Jakarta adalah . . . . b. Joglo b. Gapura
c. Kebaya
19. Tari saman berasal dari daerah . . . . B. Aceh b. Lampung
c. Sunda
20. Sumber daya alam yang dapat diperbarui . . . . b. Minyak bumi b. Air
c. Tambang
21. Sumber daya alam di Indonesia terbagi menjadi . . . . b. Tiga b. Dua c. Lima
22. Setiap orang asing yang baru datang ke Indonesia sikap kita adalah . . . . b. Mencaci b. Mengusir c. Menghormati 23. Di bawah ini merupakan contoh dari rasa syukur dan bangga sebagai bangsa Indonesia, kecuali . . . . d. Memanfaatkan kekayaan alam dengan baik e. Menerima kelebihan dan kekurangan bangsa Indonesia f. Selalu memakai produk luar negeri 24. Macam-macam hasil perkebunan di Indonesia . . . . d. Kopi, jagung, air, beras e. Teh, kelapa sawit, tembakau, cengkeh f. Buah-buahan, udara, tanah, padi 25. Contoh kerajinan tangan buatan Indonesia . . . . c. Batik, kain tenun, dan anyaman c. Jam aloji dan HP d. Tas brendid dan batik 26. Kekayaan alam Indonesia dapat berupa . . . . d. Batu cincin, liontin, dan fauna e. Fauna, barang tambang, dan batu bara f. Batu kali, flora, dan laut 27. Sikap bangga menjadi bangsa Indonesia d. Memakai produk dalam negeri sendiri e. Memakai produk buatan Amerika f. Memakai produk negara-negara berkembang 28. Bersatu kita . . . . . Bercerai kita . . . . b. Bangkit, runtuh b. Kuat, Sabar
c. Teguh, Runtuh
29. Apa arti keramahtamahan . . . . d. Bersikap sopan santun dan lembut terhadap siapa saja e. Bersikap acuh tak acuh dengan banyak orang f. Bersikap sopan hanya kepada beberapa orang saja 30. Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu. . . . c. Bahasa Melayu c. Bahasa Jawa Kuno d. Bahasa Indonesia
Jika kamu percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa, percayalah Allah pasti akan membantumu dengan jalan yang tak terduga olehmu
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES
41. C 42. A 43. B 44. A 45. A 46. C 47. C 48. C 49. A 50. B 51. C 52. A 53. B 54. A 55. B
56. B 57. A 58. C 59. A 60. A 61. B 62. C 63. C 64. B 65. A 66. B 67. A 68. C 69. A 70. B
SOAL PILIHAN GANDA (Posttest) Mata Pelajaran Nama Kelas
: : :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling benar!
1. Indonesia memiliki bahasa persatuan yaitu. . . . e. Bahasa Melayu b. Bahasa Jawa Kuno 2. Sikap saya terhadap budaya lain . . . . a. Menghargai b. Merendahkan
c. Bahasa Indonesia
c. Menganggap tidak ada
3. Keramahan saya tunjukkan dalam bentuk . . . g. Mengunggulkan budaya sendiri h. Hidup bersahabat dengan teman i. Memilih teman yang sama suku dan agama 4. Kekayaan alam Indonesia dapat berupa . . . . g. Batu cincin, liontin, dan fauna h. Fauna, barang tambang, dan batu bara i. Batu kali, flora, dan laut 5. Dengan semboyan di atas, kita bisa terhindar dari . . . . karena adanya perbedaan. c. Perpecahan b. Persaudaraan c. Pertempuran 6. Semboyan bangsa Indonesia adalah . . . . c. Pancasila b. UUD 1945
c. Bhinneka Tunggal Ika
7. Ciri khas bangsa Indonesia adalah…. g. Pemalas, mudah putus asa, dan mudah puas diri h. Ramah, sopan santun, dan saling menghargai i. Mudah tersinggung, pemarah, dan pendendam 8. Keragaman seharusnya menimbulkan . . . . c. Perpecahan b. Perbedaan 9. Indonesia terbentang dari . . . . e. Aceh sampai Papua f. Jawa sampai Kalimantan
c. Persatuan
c. Sabang sampai Marauke
10. Lambang negara Indonesia . . . . c. Burung Garuda b. Burung Jalak
c. Burung Elang
11. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui . . . . b. Minyak bumi b. Tanah c. Hewan 12. Bangsa yang besar adalah . . . . g. Bangsa yang memiliki teknologi yang tinggi h. Bangsa yang memiliki alam yang sangat luas i. Bangsa yang penduduknya sangat banyak 13. Arti dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika adalah . . . . g. Berbeda-beda tetapi tetap satu jua h. Bersatu tetapi berbeda-beda i. Bercerai-berai dalam perbedaan 14. Bangsa Indonesia kurang lebih terdiri atas . . . a. 300 suku bangsa b. 150 suku bangsa
c. 500 suku bangsa
15. Gotong royong merupakan dasar bagi tumbuhnya rasa semangat . . . . c. Kebangkitan b. Persatuan dan kesatuan c. berkobar 16. Jika diberikan sesuatu oleh orang lain, maka sebaiknya kita . . . . e. Menerima dan diam saja c. Menolak dengan halus f. Mengucapkan terima kasih 17. Di kepulauan Indonesia hidup . . . . suku bangsa. c. Dua puluh tujuh b. Beberapa c. Beraneka ragam 18. Rumah Gadang adalah rumah daerah . . . . c. Sumatera Selatan b. Jawa
c. Sumatera Barat
19. Dalam berteman, sikap saya sebaiknya . . . . g. Berteman akrab dengan siapa saja tidak membeda-bedakan h. Memilih-milih siapa saja yang ingin dijadikan teman i. Berteman hanya dengan orang kaya saja 20. Contoh kerajinan tangan buatan Indonesia . . . . e. Batik, kain tenun, dan anyaman c. Jam aloji dan HP f. Tas brendid dan batik 21. Rumah adat DKI Jakarta adalah . . . . c. Joglo b. Gapura
c. Kebaya
22. Tari saman berasal dari daerah . . . . a. Aceh b. Lampung
c. Sunda
23. Sumber daya alam di Indonesia terbagi menjadi . . . . c. Tiga b. Dua c. Lima 24. Setiap orang asing yang baru datang ke Indonesia sikap kita adalah . . . . c. Mencaci b. Mengusir c. Menghormati 25. Di bawah ini merupakan contoh dari rasa syukur dan bangga sebagai bangsa Indonesia, kecuali . . . . g. Memanfaatkan kekayaan alam dengan baik h. Menerima kelebihan dan kekurangan bangsa Indonesia i. Selalu memakai produk luar negeri 26. Sikap bangga menjadi bangsa Indonesia g. Memakai produk dalam negeri sendiri h. Memakai produk buatan Amerika i. Memakai produk negara-negara berkembang 27. Macam-macam hasil perkebunan di Indonesia . . . . g. Kopi, jagung, air, beras h. Teh, kelapa sawit, tembakau, cengkeh i. Buah-buahan, udara, tanah, padi 28. Bersatu kita . . . . . Bercerai kita . . . . c. Bangkit, runtuh b. Kuat, Sabar
c. Teguh, Runtuh
29. Contoh sikap seseorang yang menggambarkan rasa cinta tanah air adalah. . . . g. Mengikuti upacara bendera h. Menyontek PR teman i. Malas pergi ke sekolah 30. Apa arti keramahtamahan . . . . g. Bersikap sopan santun dan lembut terhadap siapa saja h. Bersikap acuh tak acuh dengan banyak orang i. Bersikap sopan hanya kepada beberapa orang saja Jika kamu percaya pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa, percayalah Allah pasti akan membantumu dengan jalan yang tak terduga olehmu
_Selamat Mengerjakan_
KUNCI JAWABAN INSTRUMEN TES
71. C 72. A 73. C 74. B 75. B 76. A 77. B 78. C 79. A 80. A 81. A 82. B 83. A 84. B 85. B
86. B 87. A 88. C 89. A 90. A 91. C 92. A 93. B 94. C 95. C 96. A 97. B 98. C 99. B 100.
A
CATATAN LAPANGAN
Pertemuan Pertama 1. Siswa terlihat gaduh pada saat proses pembelajaran. 2. Siswa sedikit mengeluh pada saat mengerjakan tes awal (pretest). 3. Siswa terlihat pasif. 4. Siswa tidak ada keberanian untuk bertanya ataupun mengemukakan pendapat. 5. Guru masih belum terbiasa dengan siswa sehingga masih memerlukan adaptasi dengan mereka. 6. Siswa belum terbiasa dengan adanya diskusi kelompok. 7. Sebagian siswa masih ada yang keluar-keluar kelas pada saat guru mengoreksi tugas mereka. 8. Dalam proses pembelajaran, penggunaan media komik belum mendapatkan hasil maksimal. Pertemuan Kedua 1. Siswa mulai menyukai pembelajaran dengan menggunakan media komik. 2. Pada saat proses pembelajaran siswa mulai senang dengan menggunakan media komik. 3. Sebagian siswa masih terlihat asik berbicara dengan teman sebangkunya saat pembelajaran berlangsung. 4. Sebagian siswa masih terlihat bingung dengan pembuatan kelompok dalam pembelajaran. 5. Saat persentasi siswa masih terlihat bingung apa yang harus disampaikan. 6. Guru mulai memahami karakter dari tiap masing-masing siswa. 7. Hasil dari diskusi kelompok sudah mulai bagus dibangdingkan dengan yang pertama. Pertemuan Ketiga 1. Sebelum proses pembelajaran dimulai siswa selalu meminta komik untuk mereka baca tanpa adanya intruksi terlebih dahulu oleh guru.
2. Sebelum masuk pada materi pembelajaran selanjutnya, guru selalu mengadakan sesi tanya jawab atau mereview ulang materi kemarin untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan menambah daya ingat siswa terhadap mata pelajaran PKn. 3. Pada saat proses pembelajaran berlangsung, tidak ada lagi siswa yang bercanda dan gaduh di kelas. 4. Guru mulai dapat beradaptasi dengan siswa. 5. Siswa sudah mulai terlihat aktif dalam bertanya, dan menjelaskan materi yang ada dalam komik. 6. Siswa mampu mengerjakan worksheet yaang diberikan guru dengan baik dan tepat waktu. 7. Siswa sudah mulai berani dalam menyimpulkan materi pembelajaran pada hari ini. Pertemuan Keempat 1. Guru semakin akrab dengan siswa. 2. Seperti pertemuan ketiga, sebelum proses pembelajaran dimulai siswa selalu meminta komik untuk mereka baca tanpa adanya intruksi terlebih dahulu oleh guru. 3. Sebelum masuk pada materi pembelajaran selanjutnya, seperti biasa guru selalu mengadakan sesi tanya jawab atau mereview ulang materi kemarin untuk membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar dan menambah daya ingat siswa terhadap mata pelajaran PKn. 4. Siswa sudah mulai percaya diri untuk berani bertanya dan mengemukakan pendapat tanpa harus dipancing terlebih dahulu. 5. Siswa tidak ada yang bercanda, mengobrol, dan keluar kelas. 6. Pada saat proses pembelajaran siswa sudah terlihat aktif, dan memperhatikan sesuatu hal berkaitan dengan materi. 7. Dalam proses pembelajaran menggunakan media komik berdampak positif terhadap hasil belajar siswa. 8. Siswa tidak ada yang mengeluh saat mengerjakan postest.
WAWANCARA DENGAN GURU PKn KELAS III SETELAH PELAKSANAAN TINDAKAN
Pewawancara
: Ratna Sarifah Mudaim
Responden
: Bpk. H. Sodri
Jabata
: Guru PKn
Tempat
: MI Darul Muqinin
Hari/tanggal
: Kamis, 07 Mei 2015
Waktu
: 11.25 WIB
1. Menurut Bapak, apakah media komik ini cocok digunakan dalam pembelajaran PKn untuk kelas III? Jawab: Saya kira sudah cukup kreatif apabila dalam pembelajaran seorang guru berinisiatif untuk membuat komik dengan tujuan agar materi yang akan diajarkan dapat tersampaikan dengan baik. Untuk pembelajaran kali ini tentang kebhinnekaan menurut saya cocok, dengan pembuatan komik pada materi ini siswa menjadi lebih mengetahui tentang kebudayaannya sendiri dengan disajikan gambar di dalam komik tersebut.
2. Bagaimana perubahan yang dialami siswa di kelas III ini setelah digunakannya media komik sebagai pembelajaran PKn? Jawab:Perkembangan siswa sangat bagus. Setelah terbiasa selama 4 kali pertemuan dengan dibuatkan komik, siswa sedikit demi sedikit menjadi terbiasa dengan yang namanya membaca. Dan siswa menjadi lebih berani untuk mengunggkapkan pendapatnya.
3. Apakah siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam mengikuti pembelajaran di kelas terutama pada mata pelajaran PKn?
Jawab:Ya, siswa sangat aktif dan termotivasi pada saat proses pembelajaran di dalam kelas dan sudah tidak ada ketakutan lagi untuk bertanya jika ada yang tidak dimengerti.
4. Apakah siswa menjadi senang membaca setelah digunakaanya media komik? Jawab: Ya, seperti yang sudah saya katakan, saat adanya komik sebagai media pembelajaran siswa sedikit demi sedikit menjadi senang membaca. Ini bisa menjadi masukan buat saya untuk kedepannya untuk membuat media yang menarik.
5. Adakah kekurangan yang perlu diperbaiki dalam pembelajaran ini? Jawab: Selama proses pembelajaran harus pintar-pintar lagi dalam memanage waktu.
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS III SETELAH PELAKSANAAN TINDAKAN
Pewawancara
: Ratna Sarifah Mudaim
Responden
: Siswa kelas III B
Jabata
: Guru PKn
Tempat
: MI Darul Muqinin
Hari/tanggal
: Kamis, 07 Mei 2015
Waktu
: 09.30 WIB
1. Bagaimana pendapat kalian mengenai pembelajaran PKn yang telah kalian ikuti? Jawab: Siswa 1 : Menjadi lebih asik tidak mengantuk Siswa 2 : senang karena dibuatkan komik Siswa 3 : Asik dan menyenangkan Siswa 4 : Tidak membosankan Siswa 5 : Tidak mengantuk lagi, jadi lebih fokus
2. Apakah belajar dengan menggunakan media komik kalian lebih mudah untuk mempelajari materi yang ada? Jawab: Siswa 1 : Tentu Siswa 2 : Ya, karena banyak gambar-gambarnya Siswa 3 : Ya, jadi tidak perlu banyak bertanya karena sudah sedikit paham Siswa 4 : Sangat mudah Siswa 5 : Jadi lebih mengerti
3. Apakah kalian senang belajar dengan menggunakan media komik? Jawab: Siswa 1 : Sangat senang sekali Siswa 2 : Ya, jadi cepat paham dengan materi yang sedang dipelajari Siswa 3 : Ya, karena gurunya kreatif Siswa 4 : Tentu sangat senang Siswa 5 : Senang banget
4. Apakah kalian belajar dengan menggunakan media komik menjadi jenuh? Jawab: Siswa 1 : Tidak sama sekali Siswa 2 : Awalnya iya karena belum terbiasa, tapi sekarang senang Siswa 3 : Tidak, tetapi menjadi menyenangkan Siswa 4 : Tidak Siswa 5 : Tidak
5. Bagaimana hasil belajar PKn kalian setelah menggunakan media komik? Jawab: Siswa 1 : Sangat bagus Siswa 2 : Lumayan Siswa 3 : Sangat bagus Siswa 4 : Meningkat sekali Siswa 5 : Lebih bagus dari yang kemarin nilainya
WAWANCARA DENGAN GURU PKn KELAS III SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN
Pewawancara
: Ratna Sarifah Mudaim
Responden
: Bpk. H. Sodri
Jabata
: Guru PKn
Tempat
: MI Darul Muqinin
Hari/tanggal
: Selasa, 17 Maret 2015
Waktu
: 08.30 s.d. selesai
1. Di sekolah ini terbagi ke dalam berapa kelas untuk kelas III dan berapa jumlah siswa tiap kelasnya? Jawab : Untuk kelas III di MI Darul Muqinin hanya ada dua kelas, kelas III A dan III B. Untuk jumlah anak tiap kelas itu sebanyak 28 orang.
2. Dalam mengajar mata pelajaran PKn, media apa yang sering bapak gunakan demi kelancaran pembelajaran? Jawab : Dalam pembelajaran saya hanya memanfaatkan media yang ada saja di dalam kelas seperti papan tulis, dan juga buku paket siswa. Kalau untuk metodenya saya ya seperti biasa dengan ceramah.
3. Masalah-masalah apa saja yang sering bapak alami ketika proses pembelajaran? Jawab : Karena PKn ini termasuk pelajaran yang lebih suka mencatat rangkuman yang ada di buku paket, biasanya anak-anak
sering
bercanda, sering minta izin keluar kamar mandi, dan kurang fokus pada pembelajaran.
4. Bagaimana cara bapak mengatasi masalah tersebut? Jawab : Terkadang demi menciptakan suasana kondusif saya suka memberikan latihan-latihan dengan membaca terlebih dahulu. Dan tegas kepada anak-anak agar bisa tenang dan tidak mengobrol dalam kelas.
5. Bagimana hasil belajar PKn siswa kelas III? Jawab : Pada umumnya siswa sudah menguasai materi pelajaran walaupun masih terdapat beberapa siswa yang nilainya rendah atau di bawah KKM. Untuk nilai rendah saya jarang mengadakan remedial karena hasilnya akan sama, terkadang malah lebih rendah.
WAWANCARA DENGAN SISWA KELAS III SEBELUM PELAKSANAAN TINDAKAN
Pewawancara
: Ratna Sarifah Mudaim
Responden
: Bpk. H. Sodri
Jabata
: Guru PKn
Tempat
: MI Darul Muqinin
Hari/tanggal
: Kamis,
Waktu
: 08.30 s.d. selesai
1. Bagaimana pendapat kalian tentang pembelajaran PKn dikelas III ini? Jawab : Siswa 1 : Membosankan Siswa 2 : Bikin Mengantuk Siswa 3 : Menyenangkan Siswa 4 : Biasa saja Siswa 5 : Biasa saja
2. Media apa saja yang pernah digunakan oleh bapak guru saat mengerjakan PKn? Jawab : Siswa 1 : Tidak ada Siswa 2 : Buku paket PKn Siswa 3 : Tidak ada Siswa 4 : Tidak ada Siswa 5 : Buku paket PKn
3. Apakah kalian dapat memahami materi PKn yang telah dijelaskan oleh bapak guru? Jawab :
Siswa 1 : Sedikit Siswa 2 : Kurang mengerti Siswa 3 : Membuat mengantuk Siswa 4 : Biasa saja Siswa 5 : Sedikit
4. Sumber apa saja yang digunakan dalam pembelajaran di kelas? Jawab : Siswa 1 : Hanya buku paket Siswa 2 : Hanya buku paket Siswa 3 : Hanya buku paket Siswa 4 : Hanya buku paket Siswa 5 : Hanya buku paket
5. Bagaimana hasil belajar kalian pada mata pelajaran PKn? Jawab : Siswa 1 : Sedang-sedang saja Siswa 2 : Nilainya dibawah KKM Siswa 3 : Nilaina dibawah KKM Siswa 4 : Lumayan Siswa 5 : Tidak tentu nilainya
LEMBAR OBSERVASIAKTIVITAS BELAJAR SISWA
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Sekolah Kelas Mata Pelajaran Waktu Tanggal
: MI Darul Muqinin : III : Pendidikan Kewarganegaraan : 08.35 WIB : 02 April 2015
Berilah tanda check list (√) pada nilai sesuai dengan pengamatan anda! 4 = Sangat Baik, 3 = Baik, 2 = Cukup, 1 = Kurang NO
ASPEK YANG DIAMATI
Nilai 4
I
Pra Pembelajaran 1. Tempat duduk masing-masing siswa 2. Kesiapan menerima pembelajaran
II
Kegiatan Membuka Pelajaran 1. Menjawab pertanyaan guru
√
3
√
Kegiatan Inti Pembelajaran 1. Memperhatikan penjelasan materi pelajaran 2. Bertanya saat proses penjelasan materi 3. Interaksi antara siswa-guru, siswa-materi pelajaran Pemanfaatan Media Pembelajaran/Sumber Belajar 1. Interaksi antara siswa dan media pembelajaran yang digunakan guru
1
√ √
2. Mendengarkan penjelasan tentang kompetensi yang hendak dicapai III
2
√ √
√
√
2. Tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran 3. Ketekunan dalam mempelajari sumber belajar yang ditentukan guru
√
Penilaian Proses 1. Mengerjakan tugas/latihan yang diberikan guru
√
2. Menjawab pertanyaan guru dengan benar PENUTUP Keterlibatan dalam memberi rangkuman/kesimpulan Jumlah Persentase TOTAL PENILAIAN
Skor maksimal : 52 Skor minimal :0 Keterangan Kategori Penilaian Total 0 % - 25 % 25 % - 50% 50% - 75% 75% - 100%
√
√
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Kelompok Eksperimen Pretest Posttest
No
Nama
1
A
50
73
2 3
B C
50 63
80
4 5 6 7 8
D E F G H
67 63 70 67 73
87
9 10 11 12 13
I J K L M
57 77 67 77 90
70
100
14
N
73
90
15
O
53
87
16
P
87
100
17 18 19 20 21
Q R S T U Jumlah Rata-rata
70 77 67 73 70
83
1441 68,62
70 87 90 83 93 87 83 90
87 83 87 80
1790 85,24
Daftar Nilai Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol
Kelompok Kontrol Pretest Posttest
No
Nama
1
A
57
77
2 3
B C
80 63
83 70
4 5 6 7 8
D E F G H
63 56 60 56 60
77 63 80 60 77
9
I
80
83
10 11 12 13 14
J K L M N
70 83 70 67 70
83 87 80 77 80
15
O
77
87
16
P
50
67
17 18
Q R
70 53
80 70
19 20 21
S T U
67 70 60
70 77 77
Jumlah
1384
1605
Rata-rata
65,90
76,43
Uji Normalitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality a
Kelas
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Eksperim enKontrol
df
,153
Shapiro-Wilk
Sig. 21
,137
21
Statistic
df
Sig.
,200
*
,955
21
,426
,200
*
,958
21
,483
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
B. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic Eksperimen Kontrol
df
.159 .128
Shapiro-Wilk
Sig.
df
Sig.
21
.178
.934
21
.163
21
*
.949
21
.327
. 200
*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction
Statistic
Uji Homogenitas Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Homogenitas Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances EksperimenKontrol Levene Statistic
df1
.027
df2 1
Sig. 40
.871
B. Uji Homogenitas Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol Test of Homogeneity of Variances EksperimenKontrol Levene Statistic 004
df1
df2 1
Sig. 40
.952
Uji Hipotesis Data Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
A. Uji Hipotesis Pretest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelas Eksper 1 imenK 2 ontrol
Group Statistics Mean Std. Deviation 68,62 10,524
N 21 21
65,90
Std. Error Mean 2,296
9,159
1,999
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Eksperime Equal nKontrol variance s assumed Equal variance s not assumed
,027
Sig.
,871
t
,892
df
Mean Sig. (2- Differe Std. Error tailed) nce Difference
95% Confidence Interval of the Difference Uppe Lower r
40
,378
2,714
3,044
-3,439 8,867
,892 39,253
,378
2,714
3,044
-3,442 8,871
B. Uji Hipotesis Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Group Statistics Kelas
EksperimenKontrol
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
1
21
85,24
7,974
1,740
2
21
76,43
7,937
1,732
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the
F Eksperime
Equal
nKontrol
variances
Sig.
,004
t
df
Sig. (2-
Mean
Std. Error
tailed)
Difference
Difference
Difference Lower
Upper
,952 3,666
40
,001
9,000
2,455
4,038
13,962
3,666
39,999
,001
9,000
2,455
4,038
13,962
assumed Equal variances not assumed
Tentang Penulis Ratna Sarifah Mudaim. Penulis lahir di Jakarta, pada 20 Oktober 1993. Putri pertama dari pasangan H.Ma’mun (alm) dan Hj. Saeni. Memiliki satu orang adik bernama Abdul Aziz. Pada
tahun
2001-2002,
Penulis
mengenyam pendidikan di TK An-Najah Jakarta
Barat.
Kemudian
duduk
dibangku Sekolah Dasar pada tahun 2002-2005
di
MI
Darul
Muqinin
Jakarta Barat.
Penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah pada tahun 2005-2008 di Mts. Al-falah Jakarta Selatan. Belum cukup dengan ilmu yang didapat, penulis melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah pada tahun 2008-2011 di MAN 4 Model Jakarta. Pada tahun 2011, penulis meneruskan studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan memilih Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan mengambil program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Menggambar dan menulis merupakan hobi penulis sejak duduk dibangku SD. Sejak kecil penulis sering mengikuti berbagai lomba diantaranya lomba kaligrafi, karikatur, komik, dan pembacaan puisi.
Memasuki dunia perkuliahan, penulis aktif di organisasi ektra dan intra kampus. Diakhir tahun 2011 penulis bergabung disebuah organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PGMI sebagai anggota kemahasiswaan. Ditahun 2012-2014 penulis masih eksis bergabung di HMJ PGMI dan menjabat sebagai Sekretaris Umum. Penulis juga bergabung di sebuah organisasi yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mana semua potensi yang dimiliki dalam diri penulis dapat direalisasikan dalam dunia nyata. Di dalam organisasi tersebut penulis bergabung sebagai anggota bidang Kemahasiswaan dan juga menjadi Ketua Distrik PGMI. Selain aktif di kegiatan kampus, kesibukan lain yang dijalani sekarang ialah menjadi pentransfer ilmu untuk anak-anak penerus bangsa. Penulis menjadi guru kelas 1 di MI Darul Muqinin, dan guru privat.