Pengaruh Leverage, Size, Managerial Ownership dan Dewan Komisaris Terhadap Agency Costs Pada Lima Kelompok Industri di Bursa Efek Indonesia Oleh Yulia Hendra Sari1, Yuhelmi1, dan Surya Dharma1 1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected] Abstract Purpose of this research was to got prove empirical influence leverage, size, managerial ownership and commissioner council of the agency cost in five industry at Indonesia Stock Exchange. The industry group in the research such as agriculture, animal feed and husbandry, chemical and allied product, mining and mining service, real estate and property. Kind of research using data was secondary data that is got from Capital Market of Directory. Data was from 2009-2013. In this research dependent variable was Agency Cost, while being independent variables was Leverage, size, managerial ownership, and commissioner council. For hypothesis trial used a panel regression models and processed by eviews. Based on hypothesis trial found that Leverage, size, and managerial ownership was un influenced to agency cost in five industry at Indonesia Stock Exchange, while commissioners council was influenced to Agency Cost cost in five industry at Indonesia Stock Exchange. Keywords : Leverage , Size , Managerial Ownership , Commissioner Council and Agency Cost . kegiatan
PENDAHULUAN 1.1
melaksanakan
Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir
tingkat persaingan bisnis yang terjadi terus menunjukan peningkatan, persaingan yang terjadi berhubungan dengan merebut hati pelanggan.
Keadaan
tersebut
terus
melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas produk. Oleh sebab itu perusahaan tentu memerlukan aliran dana yang cukup besar untuk melakukan berbagai inovasi dan
pengembangan
usaha.
tersebut
Untuk
mendapatkan aliran dana segar salah satu cara yang dilakukan perusahaan adalah melakukan initial public offering, tujuan
adalah
penerbitan
saham
untuk dan
memperjual belikannya kepada investor yang aktif dipasar modal. Untuk menarik perhatian
investor,
perusahaan
tentu
berusaha memberikan informasi positif kepada investor. Informasi tersebut tentu berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh. Didalam memberikan informasi, perusahaan tentu berusaha menampilkan kinerja yang positif, akan tetapi ketepatan dan kebenaran informasi tersebut tentu belum bisa dipastikan, situasi tersebut tentu membuat investor sebagai salah satu 1
pihak yang membutuhkan informasi harus
3. Bagaimanakah
berhati hati dalam mencermati informasi.
managerial
Investor dan stakeholders yang lainnya
agency costs ?
harus menyadari bahwa ada celah bagi
4. Bagaimanakah
pihak
internal
perusahaan
untuk
pengaruh ownership terhadap
pengaruh
dewan
komisaris terhadap agency costs ?
melakukan berbagai kecurangan, keadaan tersebut
tentu
dapat
terjadi
karena
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah,
kurangnya aktifitas monitoring didalam dapat
perusahaan. Sutedi (2013) menyatakan bahwa begitu
banyak
dimanfaatkan
celah
berbagai
yang
dapat
oknum
untuk
1. Menganalisis
laba
merupakan
pengaruh
yang
dapat
ownership
dan
membuktikan
pengaruh dewan komisaris terhadap agency costs.
dirumuskan
Agency cost Menurut
belakang
sejumlah masalah didalam penelitian ini
Decow
et
al
(2005)
agency cost adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang berasal dari pihak internal, informasi tersebut memiliki peran penting
yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimanakah pengaruh leverage
pengaruh
terhadap agency costs ?
didalam proses pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Agency cost terjadi
terhadap agency costs ? 2. Bagaimanakah
membuktikan
managerial
4. Menganalisis
2.1
masalah peneliti mengajukan beberapa permasalahan
dan
LANDASAN TEORI
Perumusan Masalah latar
membuktikan
terhadap agency costs.
dijalankan didalam organisasi.
dengan
dan
3. Menganalisis
stakeholders bila fungsi pengawasan tidak
Sesuai
membuktikan
pengaruh size terhadap agency costs.
bentuk kecurangan yang akan dihadapi
1.2
dan
2. Menganalisis
agency costs yang tinggi hingga adanya manajemen
dari
costs.
informasi yang mengakibatkan terjadinya
praktek
tujuan
pengaruh leverage terhadap agency
sifatnya merugikan pemegang saham atau stakeholders, terjadinya ketidak terbukaan
beberapa
penelitian ini yaitu sebagai berikut:
melakukan kecurangan, seperti adanya kebijakan yang diambil pihak internal yang
diajukan
size
karena
adanya
ketimpangan
didalam
pengumpulan informasi. Dalam hal ini arus informasi lebih cepat didapatkan oleh 2
pihak internal, sedangkan pihak eksternal
membuat kebijakan yang berhubungan
seperti investor dan pelaku pasar lainnya
dengan peminjaman kepada kreditur atau
memiliki informasi yang tidak selengkap
pihak pihak yang memiliki kelebihan dana.
pihak internal. Tingginya agency cost
Menurut Sartono (2010) hutang memiliki
mendorong terjadinya berbagai kecurangan
arti yang sangat penting akan tetapi
didalam
kegiatan
mengandung sejumlah risiko, oleh sebab
manajemen laba atau pun berbagai bentuk
itu upaya untuk untuk dapat menciptakan
kecurangan lainnya.
pemanfaatan hutang atau leverage secara
organisasi
seperti
optimal menjadi sangat penting. 2.1.1 Upaya Untuk Mengurangi Agency Cost Untuk meminimalisasikan bentuk
yang universal masing masing perusahaan
kecurangan
manajer
tentu memiliki kebutuhan yang berbeda
kepada pemegang saham maka perlu
terhadap sumber dana. Konsep leverage
dilakukan pengawasan total bagi kegiatan
yang optimal menunjukan sejauh mana
manajer.
melakukan
komposisi hutang dapat dimanfaatkan dan
pengawasan terhadap aktifitas manajer
berguna bagi perusahaan dalam rangka
tentu dapat menghambat tingginya agency
meningkatkan eksistensi perusahaan dalam
cost, selain pengurangan atau upaya untuk
jangka panjang.
yang
dilakukan
Kegiatan
untuk
Leverage optimal memiliki arti
meminimumkan agency cost juga dapat dengan cara membagikan dividen secara tunai.
Mekanisme
untuk
(1976) dikutip dalam Arifin (2008) ada dua macam yaitu investor luar melakukan
melakukan
dan
manajer
pembatasan
atas
sendiri tindakan
Ukuran Perusahaan (Size) Salah
mengurangi
agency cost menurun Jensen dan Mekling
pengawasan
2.3
dipertimbangkan
oleh
faktor
yang
investor
dalam
berinvestasi adalah ukuran perusahaan (size).
Menurut
Ross
(2010)
ukuran
perusahaan menunjukan ukuran besar atau kecilnya
sebuah
menentukan
tindakannya.
satu
perusahaan.
ukuran
perusahaan
Untuk dapat
dilihat dari volume produksi atau skala produksi. Ukuran perusahaan juga dapat
2.2 Leverage Pada umumnya perusahaan tentu
diamati dengan melihat perkembangkan
memiliki permasalahan tentang struktur
penjualan, besarnya nilai total assets
pendanaan yang mereka miliki, keadaan
ataupun ukuran kapitalisasi pasar.
tersebut
memaksa
mengambil
sejumlah
manajemen
untuk
kebijakan
untuk
Menurut
Sartono
(2010:198)
ukuran perusahaan adalah sebuah alat 3
untuk menentukan besar atau kecilnya
Kepemilikan
manajerial
adalah
sebuah perusahaan, perusahaan yang besar
jumlah kepemilikan saham oleh pihak
dapat dinilai dari skala produksi atau
manajemen dari seluruh modal saham
kapasitas produksi yang mereka miliki
perusahaan yang dikelola. Kepemilikan
akan tetapi dalam definisi yang lebih
manajerial dihitung dengan menggunakan
khusus ukuran perusahaan (size) dapat
persentase saham yang dimiliki oleh pihak
diukur dengan menggunakan tiga proxy
manajemen perusahaan yang secara aktif
yaitu total assets, total nilai penjualan dan
ikut serta dalam pengambilan keputusan
nilai market capitalization.
perusahaan
(Komisaris
dan
Direksi)
(Riyanto, 2004) 2.4
Ownerships Structure
Kepemilikan
Menurut Fathimiyah et al (2012) struktur
kepemilikan
merupakan
merupakan kombinasi modal antara hutang dan ekuitas termasuk juga, proporsi antara kepemilikan saham inside share holders dan outside shareholders. Melalui adanya struktur kepemilikan tentu akan tersebar peralihan
hak
dan
kewajiban
dan
mendorong munculnya fungsi monitoring untuk
melindungi
masing
masing
kepentingan investor. Pembagian struktur kepemilikan
didalam
perusahaan
juga
dikaitkan dengan corporate governance. Inti utama dari program tersebut adalah melindungi dengan
cara
kepentingan melakukan
stakeholders
Manajerial
menunjukkan kepemilikan manajer atas saham di dalam sebuah perusahaan. Ini berarti
seorang
manajer
akan
berkedudukan ganda, tidak hanya sebagai seorang
manajer
saja
tetapi
juga
merupakan pemegang saham. Diharapkan dengan
posisinya
ini,
manajer
bisa
mengambil keputusan yang tepat bagi pihak manajemen dan pemegang saham karena tentu saja ia tidak menginginkan keputusan yang akan diambilnya tersebut merugikan posisinya, baik sebagai manajer maupun sebagai pemegang saham. Dengan demikian
konflik
kepentingan
antar
pemilik dapat terjadi (Widyastuti, 2009).
monitoring
terhadap aktifitas yang dilakukan oleh
2.5
manager.
Komite Audit Salah
satu
implikasi
dari
pelaksanaan good corporate governance adalah dibentuknya komite audit. Menurut Soemarso (2007) komite audit adalah 2.4.1 Kepemilikan Manajerial
sebuah
komite
yang
beranggotakan
minimal 3 orang dimana dua diantaranya 4
memiliki kemampuan di bidang akuntansi
hasil yang diperoleh terjadi karena semakin
dan keuangan. Komite audit bertugas
meningkat
untuk melakukan pengawasan terhadap
membuat manajer lebih berhati hati dalam
aktifitas
menggunakan dana operasional sehingga
manajerial
yang
dilakukan
manajer.
nilai
hutang
tentu
akan
agency cost akan menurun. Berdasarkan
Komite
audit
merupakan
team
uraian
ringkas
tersebut
peneliti
independen yang bersumber dari kumpulan
mengajukan sebuah hipotesis yang akan
individu yang berasal dari luar perusahaan.
dibuktikan didalam penelitian ini yaitu:
Komite audit bersifat independen dalam
H1 Leverage berpengaruh terhadap agency cost
bertugas. Komite audit bertanggung jawab kepada
para
stakeholder
yang
2.6.2
dipublikasikan di dalam rapat umum pemegang saham yang dilakukan satu kali
negatif
Pengaruh Size Terhadap Agency cost Saputro
dan
Syafrudin
dalam setahun. Berdasarkan uraian ringkas
menemukan
tersebut dapat disimpulkan bahwa komite
signifikan terhadap agency cost, Gul et al
audit
(2011)
merupakan
alat
independen
yang
mengawasi
aktifitas
yang
bersifat
bertugas
untuk
manajerial
yang
bahwa
size
(2012)
menemukan
berpengaruh
bahwa
size
berpengaruh signifikan terhadap agency costs.
Peningkatan
jumlah
assets
dilakukan oleh manajer atau pun pihak-
perusahaan tentu dapat terjadi karena
pihak tertentu di dalam organisasi.
efektifitas
pemanfaatan
assets
yang
dilakukan relatif kecil, kondisi tersebut 2.6
Pengembangan Hipotesis
2.6.1 Pengaruh Leverage Agency cost
Terhadap
mendorong adanya sejumlah assets yang menumpuk, situasi tersebut tentu dapat dimanfaatkan
Fachrudin
(2011)
menemukan
bahwa struktur modal yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh positif yang signifikan terhadap agency costs. Saputro dan Syafrudin (2012) menemukan bahwa leverage yang diukur dengan debt to equity ratio berpengaruh sinifikan terhadap agency cost, didalam tahapan
oleh
manajer
untuk
melakukan kecurangan agar mendapatkan keuntungan
pribadi
salah
satunya
meningkatnya agency cost. Berdasarkan uraian
ringkas
tersebut
peneliti
mengajukan sebuah hipotesis yang akan dibuktikan yaitu: H2 Size berpengaruh positif terhadap agency cost
pengujian tersebut terlihat bahwa koefisien regresi yang dihasilkan bertanda negatif, 5
2.6.3 Pengaruh Managerial Ownership Terhadap Agency cost
mendorong ruang gerak bagi manajemen
Saputro dan Syafrudin (2012) hasil
rangka mengambil keuntungan pribadi
penelitiannya
menunjukan
kepemilikan
managerial
bahwa
berpengaruh
untuk
melakukan
kecurangan
dalam
menjadi menurun, akibatnya agency costs didalam
perusahaan
juga
mengalami
signifikan terhadap agency cost. Gul et al
penurunan. Berdasarkan uraian ringkas
(2012)
bahwa
beberapa hasil penelitian terdahulu peneliti
berpengaruh
mengajukan sebuah hipotesis yang akan
mengungkapkan
kepemilikan
managerial
negatif terhadap agency cost atau agency costs reduce of level agency costs, fungsi pengawasan yang dilakukan oleh wakil
dibuktikan yaitu: H4 Dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap agency cost
dari organisasi yang memiliki sejumlah METODE PENELITIAN
hak dan kewajiban, akibatnya kegiatan yang dilakukan oleh manajer menjadi sangat terbatas, kondisi ini mendorong
3.1
Populasi dan Sampel Menurut
Sekaran
(2006:128)
kegiatan untuk meningkatkan agency cost
populasi merupakan kesatuan item yang
didalam perusahaan menjadi menurun.
saling bekerja sama untuk mencapai satu
Berdasarkan uraian ringkas tersebut maka
tujuan. Pada penelitian ini yang menjadi
diajukan sebuah hipotesis yang akan
populasi
dibuktikan didalam penelitian ini.
manufaktur yang listed di Bursa Efek
H3 Managerial Ownership berpengaruh negatif terhadap agency cost 2.6.4 Pengaruh Dewan Komisaris Terhadap Agency cost Saputro
perusahaan
Indonesia. Karena jumlah perusahaan yang listed di Bursa Efek Indonesia relatif banyak,
sehingga
membuat
peneliti
memerlukan pengambilan sampel. Menurut Sekaran (2006) sampel
komisaris
adalah bagian dari populasi yang dianggap
berpengaruh signifikan terrhadap agency
mewakili. Pada penelitian ini yang menjadi
cost.
(2012)
sampel lima kelompok industri yang listed
menemukan bahwa berjalannya fungsi
di Bursa Efek Indonesia. Secara umum
dari
lima kelompok industri yang digunakan
bahwa
Saputro
dan
dewan
berpengaruh terhadap
Syafrudin
seluruh
(2012)
menemukan
dan
adalah
dewan
Syafrudin
komisaris negatif
agency
independen
yang
cost.
signifikan
Hasil
meliputi:
temuan
tersebut menunjukan pengawasan terhadap aktifitas
yang
dilakukan
manajer 6
pihak
Tabel 3.1 Nama Perusahaan dalam Lima Kelompok Industri No
Kelompok Industri
1 Agriculture 2 Animal Feed and Husbandry 3 Chemical and Allied Products 4 Mining and Mining Service 5 Real Estate and Property Total Jumlah Perusahaan
internal
dengan
investor
atau
pemegang saham sebagai pihak eksternal.
Jumlah Perusahaan 9 6 8 12 39 74
Pada penelitian ini untuk mengukur biaya keagenan digunakan total assets turnover. 3.3.2
Variabel Independen Secara umum didalam penelitian
ini variabel independen yang digunakan 3.2
Jenis dan Sumber Data
dapat dikelompokan sebagai berikut:
Jenis data yang digunakan didalam
1. Leverage (X1)
penelitian ini adalah sekunder. Menurut Sugiyono (2007:45) data sekunder adalah data yang telah diolah dan dipublikasikan kepada pihak pihak yang berkepentingan. Pada penelitian ini bentuk data sekunder yang digunakan adalah informasi yang bersumber dari laporan keuangan tahunan (annual
report)
dan
iktisar
laporan
Menurut mengungkapkan
bahwa
merupakan
yang
Indonesia dan www.idx.co.id. Data yang digunakan adalah data tahunan dari 2009 – 2013. 3.3
rasio
(2010) leverage menunjukan
kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber dana yang berasal dari hutang. Untuk mencari leverage maka digunakan debt to equity ratio. 2. Size (X2)
keuangan (Indonesian Capital Market of Directory) yang diperoleh dari Bursa Efek
Sartono
Menurut Fathimiyah et al (2012) mengungkapkan size merupakan indikator yang dapat digunakan untuk mengukur ukuran perusahaan. Pada penelitian ini untuk mengukur size yang dimiliki masing
Definisi Operasional Pengukuran Variabel
dan
masing perusahaan maka digunakan total assets.
Secara umum variabel penelitian yang digunakan didalam penelitian ini
3. Managerial Ownership (X3) Menurut Ross (2010) kepemilikan managerial (managerial
dapat dikelompokan sebagai berikut:
ownership )
adalah sejumlah hak dan kewajiban yang dimiliki investor yang mengatasnamakan
3.3.1 Variabel Dependen
individual
Agency costs Menurut
Untuk
mengukur kepemilikan institusional maka
keagenan adalah sejumlah biaya yang
digunakan persentase kepemilikan yang
oleh
(2010)
perseorangan.
biaya
dipertentangkan
Ross
atau
manajer
sebagai 7
terdapat
didalam
laporan
keuangan
tahunan.
Methods terlihat dibawah ini (Winarno, 2009). Y = a + b1x1it + b2x2it + b3x3it + b4x4it + e
4. Dewan Komisaris (X4) Menurut Richard et al (2012)
Dimana :
dewan komisaris merupakan sekelompok
α = Konstanta bila variabel x = 0
individu yang salah satunya akuntan atau
Y = Agency cost
individu yang mengerti tentang manajemen
x1it = Leverage pada tahun t
keuangan.
x2it = Ukuran Perusahaan tahun t
Untuk
mengukur
dewan
komisaris maka digunakan jumlah anggota
x3it = Managerial Ownership tahun t
dewan komisaris.
x4it = Dewan Komisaris pada tahun t β1 – β4 = koefosien regresi
3.4
Metode Analisis Untuk
hipotesis
e
menjawab
maka
= error
kebenaran
digunakan
analisis
3.5
Teknik Analisis Data
kuantitatif, didalam tahapan pengujian tersebut
tahapan
pengolahan
data
Untuk hipotesis
melakukan
maka
pengujian
dilakukan
dengan
dilakukan dengan alat uji statistik. Alat
menggunakan metode kuantitatif, dalam
yang
metode
digunakan
untuk
melakukan
analisis
tersebut
tahapan
pengujian hipotesis adalah menggunakan
pengolahan data dilakukan dengan model
bantuan program Eviews. Secara umum
pengujian statistik atau matematis dengan
tahapan pengujian statistik yang dilakukan
tahapan sebagai berikut:
adalah sebagai berikut: 3.5.1 Uji Asumsi Klasik Pada
3.4.1 Analisis Model Regresi Merupakan
sebuah
persamaan
penelitian
ini
sebelum
dilakukan tahapan pengujian hipotesis
regresi yang bertujuan untuk menentukan
terlebih
arah
asumsi klasik. Secara umum tahapan
pengaruh
variabel
independen
terhadap variabel dependen, karena tipe data yang digunakan pool atau panel maka model regresi yang dipakai menggunakan metode Pooled Least Square Methods.
dahulu
dilakukan
pengujian
pengujian yang dilakukan meliputi: 1. Uji Normalitas (Residual Absolute Normality) Sebelum dilakukannya pengujian
Secara umum persamaan regresi berganda
hipotesis
terlebih
dahulu
dilakukan
dengan menggunakan Pooled Least Square
pengujian normalitas. Pada penelitian ini pengujian normalitas dilakukan dengan 8
bantuan Uji Jargue-Bera Test, Pada model
heteroskedastisitas
pengujian normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji White.
model absolute residual. Pada model analisis
tersebut
dibentuk
model
regresi
yang
ke
model
ditranformasikan
absolute.
dilakukan
dengan
4. Uji Autokorelasi Menurut
Widarjono
(2007)
autokorelasi disebut juga dengan korelasi yang terjadi antara anggota observasi yang berbentuk time series. Uji autokorelasi
2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas adalah untuk
bertujuan menguji apakah dalam suatu
melihat ada atau tidaknya korelasi yang
model regresi linear pada periode t-1
tinggi antara variabel-variabel bebas dalam
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
suatu model regresi linear berganda. Jika
dinamakan
ada korelasi yang tinggi diantara variabel-
Autokorelasi muncul karena observasi
variabel bebasnya, maka hubungan antara
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
variabel bebas terhadap variabel terikatnya
satu sama lain. Masalah ini timbul karena
menjadi terganggu. Pada penelitian ini
residual tidak bebas dari satu observasi ke
pengujian
dilakukan
observasi lainnya. Dengan kata lain,
dengan statistic correlations, menurut
masalah ini seringkali ditemukan apabila
Winarno (2009) terdeteksi atau tidaknya
menggunakan data runtun waktu. Pada
multikolinearitas
penelitian
multikolinearitas
dapat
diketahui
dari
problem
ini
autokorelasi.
pengujian
autokorelasi
koefisien korelasi masing-masing variabel
dilakukan dengan menggunakan Durbin
bebas.
Watson Test (DW).
Jika
koefisien
masing-masing
korelasi diantara masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,8 maka terjadi
yang digunakan berdistribusi normal, dan
3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ketidaksamaan
variance
dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Pada
penelitian
Pengujian Hipotesis Setelah seluruh variabel penelitian
miltikolinearitas.
terjadi
3.6
ini
pengujian
terbebas
dari
gejala
multikolinearitas,
autokorelasi dan heteroskedastisitas maka tahapan
pengujian
hipotesis
dapat
dilaksanakan. Secara umum tahapan yang dilakukan meliputi: 1. Uji statistik Menurut Ghozali (2010), uji itu dilakukan untuk mengetahui beberapa besar pengaruh suatu variabel independen 9
terhadap
variabel
dengan
regression. Berdasarkan hasil pengujian
menguji koefisien variabel independen
yang telah dilakukan diperoleh ringkasan
tersebut dengan rumus :
hasil terlihat pada Tabel 4.3 di bawah ini:
t=
dependen
n
Tabel 4.3 Hasil Pengujian Hipotesis
S n
Diminta : Βn = Koefisien regresi masing masing variabel Sβn = Standar error masing – masing variabel ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Koefisien Variabel Penelitian Regresi Constanta 0.2633 Leverage 0.0403 Ukuran Perusahaan 0.0006 Kepemilikan Managerial 0.0015 Dewan Komisaris 0.0239 Sumber: Olah Data 2014
Prob 0.1443 0.7221 0.6914 0.0396
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa 4.1
Pengujian Normalitas
masing masing variabel penelitian yang
Hasil pengujian terlihat bahwa residual test normality memiliki nilai probability diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang akan dibentuk kedalam model regresi
digunakan dapat dibentuk kedalam sebuah model persamaan regresi berganda seperti terlihat di bawah ini: Y = 0,2633 + 0,0403x1it + 0,0006x2it + 0,0015x3it + 0,0239xit
berganda telah berdistribusi normal, oleh sebab itu tahapan pengolahan data lebih
4.3.1
Pengaruh
Leverage
terhadap
Agency cost
lanjut dapat segera dilaksanakan.
Pada
persamaan
teridentifikasi
Pengujian Asumsi Klasik
bahwa variabel independen yang diukur
Sebelum melakukan uji hipotesis
dengan leverage memiliki koefisien regresi
maka dilakukan uji asumsi klasik. Dari
bertanda positif sebesar 0,0403 sedangkan
hasilnya ditemukan bahwa data sudah
nilai probability sebesar 0,1443. Pengujian
terbebas
statistik dilakukan dengan menggunakan
4.2
dari
gejala
multikolinearitas,
tingkat kesalahan sebesar 0,05, Hasil yang
autokorelasi, dan heteroskedastisitas.
diperoleh 4.3
Pengujian
Hipotesis
dan
Pembahasan Untuk
melakukan
menunjukan
bahwa
nilai
signifikan sebesar 0,1443 > alpha 0,05 maka keputusannya adalah Ho diterima
pengujian
dan H1 ditolak sehingga dapat disimpulkan
hipotesis maka dilakukan dengan model
bahwa
regresi panel atau pool least square
signifikan terhadap agency cost.
leverage
tidak
berpengaruh
10
Berdasarkan kepada hasil pengujian hipotesis
pertama
ditemukan
bahwa
maka keputusannya adalah Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat disimpulkan
leverage yang diukur dengan debt to equity
bahwa
tidak berpengaruh signifikan terhadap
berpengaruh signifikan terhadap agency
agency cost pada lima kelompok industry
cost pada perusahaan go publik di Bursa
di Bursa Efek Indonesia. Hasil yang
Efek Indonesia.
diperoleh tidak sejalan dengan hipotesis yang diajukan.
ukuran
perusahaan
Berdasarkan
hasil
tidak
pengujian
Kondisi tersebut terjadi
hipotesis kedua ditemukan bahwa ukuran
karena posisi leverage yang dimiliki
perusahaan tidak berpengaruh signifikan
perusahaan yang dijadikan sampel masih
terhadap agency cost pada perusahaan
berada dalam keadaan wajar, selain itu
yang tergabung dalam lima kelompok
manajemen masih dapat secara optimal
industry di Bursa Efek Indonesia. Hasil
dalam memanfaatkan dana yang bersumber
yang diperoleh menunjukan bahwa posisi
dari hutang, sepanjang periode observasi,
total assets perusahaan sebagai alat ukur
keadaan tersebut mendorong stakeholders
dari size dianggap masih berada dalam
mulai
keadaan yang optimal, sehingga tidak ada
mengalihkan
mencari
variabel
mempengaruhi seperti
perhatian lain
kegiatan
asimetris
mereka
yang
juga
alasan
agency
cost
memanfaatkan total assets sebagai alat
efektifitas
untuk melakukan kegiatan agency cost.
informasi,
bagi
hal
manajemen
ini
untuk
manajerial dalam mengelola aset dan
Dalam
stakeholders
mulai
berbagai variabel lainnya.
mengalihkan perhatian mereka kepada sejumlah variabel yang berada diluar
4.3.2 Pengaruh Size terhadap Agency cost
penelitian
ketimpangan
Hasil pengujian hipotesis kedua dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan
model
diperoleh
nilai
koefisien
internal
informasi
terutama
pengguna
seperti
laporan
terjadinya
antara
manajer keuangan
pihak dengan atau
disebabkan oleh keberadaan variabel lain.
regresi bertanda positif sebesar 0,0006 sedangkan
nilai
dihasilkan
sebesar
probability 0,7221.
yang Tahapan
4.3.3 Pengaruh Managerial Ownership terhadap Agency cost
pengujian statistik menggunakan tingkat kesalahan
sebesar
0,05.
Hasil
yang
Pada tahapan pengujian hipotesis ketiga
dengan
menggunakan
variabel
diperoleh tersebut menunjukan bahwa nilai
kepemilikan managerial diperoleh nilai
probability sebesar 0,7221 > alpha 0,05
koefisien regresi bertanda positif sebesar 11
0.0015 dengan nilai probability sebesar 0.6914.
Proses
pengujian
4.3.4
statistik
sebesar
0,05.
Hasil
yang
Dewan
Komisaris
terhadap Agency cost
dilakukan dengan menggunakan tingkat kesalahan
Pengaruh
Pada tahapan pengujian hipotesis keempat dengan menggunakan variabel
diperoleh menunjukan bahwa probability
dewan
sebesar
maka
regresi bertanda positif sebesar 0,0239
keputusannya adalah Ho diterima dan H3
dengan nilai probability mencapai 0.0396
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa
Proses
kepemilikan managerial tidak berpengaruh
dengan menggunakan tingkat kesalahan
signifikan terhadap agency cost pada
sebesar
perusahaan go publik di Bursa Efek
menunjukan bahwa probability sebesar
Indonesia.
0.0396 < alpha 0,05 maka keputusannya
0.6914
>
Berdasarkan hipotesis
ketiga
alpha
0,05
hasil
pengujian
diperoleh
pengujian
0,05.
statistik
Hasil
yang
koefisien
dilakukan
diperoleh
adalah Ho ditolak dan H4
diterima
bahwa
sehingga dapat disimpulkan bahwa dewan
kepemilikan managerial tidak berpengaruh
komisaris berpengaruh signifikan terhadap
signifikan terhadap agency cost pada
agency cost pada perusahaan go publik di
perusahaan yang tergabung dalam lima
Bursa Efek Indonesia.
kelompok
ditemukan
komisaris
industry
di
Bursa
Efek
Berdasarkan
hasil
pengujian
Indonesia. Temuan yang diperoleh pada
hipotesis keempat ditemukan bahwa dewan
tahapan pengujian hipotesis ketiga tidak
komisaris berpengaruh signifikan terhadap
konsisten
dengan
agency cost pada perusahaan yang berada
hipotesis terdahulu Hasil yang diperoleh
dalam lima kelompok industri di Bursa
disebabkan karena kegiatan pengawasan
Efek Indonesia. Pada tahapan pengujian
atau kontrol terhadap kegiatan manajemen
statistic diperoleh nilai koefisien regresi
yang dilakukan oleh investor manajerial
bertanda positif yang menandakan bahwa
sangat jarang dilakukan, serta dilakukan
semakin tinggi frekuensi monitoring yang
secara
dijalankan oleh anggota dewan komisaris
dengan
tidak
teori
atau
konsisten,
akibatnya
ketimpangan informasi yang terjadi antara
akan semakin membuat
manager dengan stakeholders masih terjadi
manajer atau pun pihak internal semakin
dan tetap member peluang bagi manajer
kecil akan tetapi hal tersebut tidak terjadi,
untuk melakukan kegiatan agency cost di
karena
dalam
perusahaan
kelompok Indonesia.
industri
kegiatan
ruang gerak
monitoring
tidak
khususnya
lima
menjangkau instrument yang detail dalam
di
Efek
hal ini masih ada bagian yang tidak dapat
Bursa
diamati secara langsung oleh anggota 12
dewan
komisaris,
kemungkinan
oleh
kegiatan
sebab agency
itu
5.2
Saran
cost
Berdasarkan kepada kesimpulan
didalam perusahaan tetap tinggi ketika
hasil pengujian hipotesis dan sejumlah
fungsi dan peran dari dewan komisaris
keterbatasan yang peneliti rasakan dalam
dijalankan didalam perusahaan.
pembuatan skripsi ini, peneliti mengajukan beberapa saran yang tentunya bermanfaat
PENUTUP 5.1
bagi:
Kesimpulan Sesuai
1) Peneliti
dengan
analisis
dan
pembahasan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan maka dapat diajukan kesimpulan
penting
yang
merupakan
jawaban dari permasalahan yang diajukan didalam penelitian ini yaitu:
agency
cost
pada
perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. perusahaan
berpengaruh
positif
tidak terhadap
agency cost pada perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. 3) Kepemilikan berpengaruh
mencoba
data, serta mencoba memperluas sampel
penelitian
mengganti
dengan
metode
cara
pengambilan
tersebut tentu sangat penting untuk mempengaruhi
negatif
ketepatan
dan
akurasi hasil penelitian dimasa mendatang. dimasa
mendatang
disarankan untuk mencoba mencari variabel
baru
yang
juga
mempengaruhi agency cost yang belum
digunakan
didalam
penelitian ini seperti perencanaan
managerial
tidak
terhadap
agency cost pada perusahaan yang berada di lima kelompok industri di Bursa Efek Indonesia. komisaris
untuk
memperpanjang periode observasi
2) Peneliti
2) Ukuran
4) Dewan
disarankan
mendatang
sampel yang akan digunakan, saran
1) Leverage tidak berpengaruh negatif terhadap
dimasa
pajak, asimetris informasi, nilai accrual
dan
berbagai
variabel
lainnya. Saran tersebut tentu sangat penting
untuk
meningkatkan
ketepatan akurasi hasil penelitian berpengaruh
yang akan diperoleh.
positif terhadap agency cost pada perusahaan yang berada di lima
DAFTAR PUSTAKA
kelompok industri di Bursa Efek Indonesia.
Arifin Wijaya. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Agency 13
Cost Pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ekonomi dan Keuangan Volume 3 Nomor 1. Universitas Brawijaya, Malang. Baridwan
Zaki. 2008. Dasar Dasar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta. Badan Penerbit Universitas Gajah Mada.
Belkaoui Ahmed Riahi. 2007. Accounting Theory 5th Edition. Thomson. Dechow, dkk. 2008. “Detecting Earnings Management” Accounting Review 7 (2). Retrieved ProQuest Database. Dharmadji Susanto. 2005. Pengaruh Likuiditas, Ukuran perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Food and Beverages di BEI. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 3 Nomor1. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Fachrudin Muchamad dan Aga Nugroho. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Biaya Keagenan (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Terdaftar di BEI Tahun 2008 – 2010). Dipenegoro Journal of Accounting Volume 12 Nomor 1 Tahun 2011. Frank J, Fabozzi dan Pamela P Peterson. 2003. Financial Management. Wiley Finance. Fathimiyah Venny, Rudi Zulfikar dan Fara Fitriyani. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Risk Management Disclosure. Jurnal Akuntansi Keuangan Volume 1 Nomor 2. Universitas Brawijaya, Malang. Ghozali, Imam. 2010. Analisis Multivariate dengan Menggunakan SPSS 19.0. Badan Penerbit Universitas Dipenegoro, Semarang.
Fadah Isti. 2010. Faktor Penentu Dividend an Biaya Keagenan Serta Pengaruhnya Pada Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan Keuangan Volume 14 Nomor 3 September 2010 Hal 391 – 406.
Gul Sajid, Muhammad Sajid, dan Nasir Razzaq. 2012. Agency costs, Governence and Ownership Structure (Case of Pakistan). International Journal of Business and Social Science. Vol 3 No 9 May 2012.
Fama F Eugence dan Michael C Jensen. 2008. Agency Problem and Residual Claims. Journal of Law and Economies. Vole 26. No 2. Corporation and Private Property: A Conference Sponsored by The Hoover Institution (Jun 1983) pp 327 – 349.
Hadianto Bram. 2011. Faktor Penentu Biaya Keagenan Studi Empirik Pada Emiten Pembentuk Indeks LQ45. Manajemen dan Bisnis Volume 10 Nomor 1, Maret 2011.
Faisal Mahmud. 2011. Agency Cost dan Manajemen Laba. BPFE, Yogyakarta
Husnan Suad dan Eny Pudjiastuty. 2004. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. Jakarta. Yayasan YPTKI. Indrayani Santi dan Laraswati. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi 14
Agency Cost Pada Perusahaan Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Volume 3 Nomor 4. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Jensen C Michael dan Meckling H William. 1976. Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics. October 1976, Volume 3 Nomor 4 Page 305 – 360 Mardiyanto Syafrudin. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Biaya Keagenan (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Terdaftar di BEI Tahun 2008 – 2010). Semarang. Dipenegoro Journal of Accounting Volume 2 Nomor 4 Tahun 2012. Riyanto Bambang. 2004. Dasar Dasar Perbelanjaan Perusahaan. BPFE, Yogyakarta. Ross Westerfield Jeff. 2010. Corporate Finance 9th Edition. Irwin, McGraw-Hill Saputro Aga Nugroho dan Syafruddin Muchhamad. 2012. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate governance Terhadap Agency cost. Dipenegoro Journal Accounting Volume 1 Nomor 1 Tahun 2012. Sartono,
Agus. 2010. Manajemen Keuangan dan Aplikasi Perusahaan. Rieneka Cipta, Jakarta.
Sekaran,
Uma. 2006. Metodologi Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Singh dan Davidson, Li Chen dan Cui Willy. 2003. Agency Cost and Corporate Governance. Singapore. International Journal of Management. Economical Science of Journal. Soemarso. 2007. Dasar Dasar Akuntansi Jilid I. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono. 2006. Metodologi Penelitian (Untuk Penelitian Sosial dan Bisnis). Salemba Empat, Jakarta. Sutedi Wijaya. 2013. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Agency Cost Pada Perusahaan Perbankan di Indonesia. Jurnal Manajemen Keuangan Volume 1 Nomor 2. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Widyastuti Hanie. 2009. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Agency Cost Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Manajemen Keuangan Volume 2 Nomor 3. Universitas Kristen Petra, Surabaya. Winarno Wahyu Wing. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Kedua. UPP STIM YKPN, Jakarta. Wang, Geoge Yungchih. 2010. The Impact of Free Cash Flows and Agency Cost on Firm Performance. J Service Science and Management. 2010. Page 408 – 418.
15