e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015)
Pengaruh LDR, LAR, DER dan CR Terhadap ROA Ni Kadek Venimas Citra Dewi, Wayan Cipta, I Ketut Kirya Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected],
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) simultan LDR, LAR, DER, dan CR terhadap ROA, (2) parsial LDR terhadap ROA, (3) parsial LAR terhadap ROA, (4) parsial DER terhadap ROA, dan (5) CR parsial terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 27 perusahaan perbankan. Data dikumpulkan dengan mencatat dokumen, dan dianalisis dengan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada pengaruh simultan dari LDR, LAR, DER, CR terhadap ROA, (2) ada pengaruh positif dan signifkan secara parsial dari LDR terhadap ROA, (3) ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial LAR terhadap ROA, (4) ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial DER terhadap ROA, dan (5) ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial CR terhadap ROA. Kata Kunci: CR, DER, LAR, LDR, dan ROA ABSTRACT This research aimed to obtain an explanatory findings were tested on the effect of (1) multiple of LDR, LAR, DER, and CR to ROA, (2) partial LDR to ROA, (3) partial LAR to ROA, (4) partial DER to ROA, and (5) partial CR to ROA the banking companies listed in Indonesia Stock Exchange. The design of this study is quantitave causal study. Population in this study were 27 banking company. Data is collected by documents, and analyzed by multiple linear regression analysis. The result of this study shows that (1) there are influence multiple and signification of LDR, LAR, DER, and CR to ROA, (2) there are positive influence and significant partial LDR to ROA, (3) there are positive influence and significant partial LAR to ROA, (4) there are negative influence and significant partial DER to ROA, and (5) there are negative influence and significant partial CR to ROA. Keywords: CR, DER, LAR, LDR, and ROA
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) PENDAHULUAN Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak yang memerlukan dana serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar aliran lalu lintas pembayaran. Selain itu, bank juga sebagai industri yang dalam kegiatan usahanya mengandalkan kepercayaan masyarakat sehingga seharusnya tingkat kesehatan bank perlu dipelihara. Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta menunjang berjalanya roda perekonomian. Menurut Kuncoro (2002: 68), bank adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan Return On Asset (ROA) yaitu untuk mengukur efisiensi dan efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba setelah pajak terhadap total asset. Semakin besar ROA akan menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian (Return) semakin besar. Apabila ROA meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998). Kinerja keuangan bank yang lain dapat dinilai dari rasio keuangan bank, yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR), Loan to Asset Ratio (LAR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Current Ratio (CR). LDR membandingkan seluruh kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. LDR menggambarkan seberapa jauh kemampuan bank untuk membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan
deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar. LAR untuk mengukur tingkat likuiditas bank yang menunjukkan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset, karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya menjadi semakin besar. Kasmir (2012: 157), menyatakan bahwa DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini membandingkan antara seluruh utang, (termasuk utang lancar dan utang jangka panjang) dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Kasmir (2012: 134), menyatakan CR merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rasio lancar ini dapat pula dikatakan sebagi bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin on safety) dalam suatu perusahaan. Perkembangan ROA, LDR, dan CR mengalami fluktuasi. Menurut Pompong B. Setiadi (2010) yang menyatakan bahwa semakin tinggi LDR akan semakin tinggi tingkat keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa kredit yang diberikan semakin meningkat, sehingga pendapatan bunga akan semakin meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah LDR akan semakin rendah tingkat keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa kredit yang disalurkan semakin menurun, sehingga pendapatan bunga semakin menurun pula. Hal ini berarti semakin tinggi LDR maka ROA (laba) perusahaan akan semakin meningkat, sedangkan ketika LDR maka ROA (laba) akan cenderung menurun. ROA pada tahun 2012 mengalami peningkatan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) sebesar 0,11%, tetapi pada LDR pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 54,42%. Tahun 2013 ROA mengalami penurunan sebesar 0,07%, tetapi LDR mengalami peningkatan sebesar 3,49%. Hal ini tidak memenuhi asumsi sebelumnya yang menyatakan bahwa ROA dan LDR memiliki hubungan yang positif. Jadi disini terjadi kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi. Gul.et.al (2011) menyatakan semakin tinggi kredit yang diberikan, maka semakin besar pendapatan bunga yang diperoleh sehingga tingkat pengembalian aset dan keuntungan (Return) akan semakin tinggi. Jika ROA mengalami kenaikan maka LAR mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya. Jika ROA mengalami penurunan maka LAR mengalami penurunan. ROA tahun 2012 mengalami peningkatan 0,11%, dan LAR juga mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 3,22% hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan jika LAR berpengaruh positif terhadap ROA. Namun, pada tahun 2013 ROA mengalami penurunan sebesar 0,07%, tetapi pada LAR mengalami peningkatan sebesar 1,77% hal ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa LAR berpengaruh positif terhadap ROA. Jadi disini terjadi kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi. Van Horne, dan Wachowicz (2009: 323), yang menunjukkan likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan profitabilitas. Artinya semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Hal ini berarti bahwa apabila CR mengalami kenaikan maka akan menurunkan nilai ROA, sebaliknya apabila CR mengalami penurunan maka akan menaikkan nilai ROA. ROA mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 0,11%, dan CR juga terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar 9,22%. Tahun 2013 ROA terjadi penurunan sebesar 0,07% dan CR juga terjadi penurunan sebesar 7,72% pada tahun 2013. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Fitri Linda Rahmawati (2009) yang menyatakan CR berpengaruh negatif terhadap ROA. Sedangkan pada
DER terjadi penurunan pada tahun 2012 sebesar 0,42%, dan ROA mengalami peningkatan sebesar 0,11%. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Fitri Linda Rahmawati (2009) yang menyatakan DER berpengaruh negatif terhadap ROA. Namun, pada tahun 2013 ROA mengalami penurunan sebesar 0,07%, sedangkan DER mengalami penurunan sebesar 3,62%. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Fitri Linda Rahmawati (2009) yang menyatakan DER berpengaruh negatif terhadap ROA. Maka disini terjadi kesenjangan antara teori dengan kenyataan yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan eksplanatif atau penjelasan yang teruji tentang pengaruh: (1) LDR, LAR, DER dan CR secara simultan terhadap ROA, (2) LDR secara parsial terhadap ROA, (3) LAR secara parsial terhadap ROA, (4) DER secara parsial terhadap ROA, dan (5) CR secara parsial terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupaya manfaat teoritis dan manfaat praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu penelitian serta wawasan dalam bidang Manajemen keuangan kaitannya dengan meningkatkan kinerja keuangan dalam perusahaan perbankan dan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang pengaruh rasio keuangan khususnya LDR, LAR, DER, dan CR terhadap ROA dalam rangka meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menurut Kasmir (2011), sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari masyarakat. Perolehan dana tergantung dari bank itu sendidri, apakah bersumber dari dana oihak ketiga, dana dari bank itu sendiri, maupun dana dari lembaga keuangan lainnya. Sesuai definisi tersebut, maka sumber dana bank terdiri atas tiga sumber yaitu dana yang bersumber dari masyarakat (dana pihak ketiga), dana
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) yang berasal dari bank itu sendiri (dana pihak pertama), dan dana yang bersumber dari lembaga lain (dana pihak kedua). Keberadaan lembaga perantara keuangan (financial intermediary) sangat penting dalam suatu sistem perekonomian modern. Secara sederhana bank dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dikemukakan bahwa pengertian bank adalah sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kasmir (2008: 11) bahwa, "Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa lainnya". Sedangkan definisi lain mengenai bank disampaikan Malayu S.P Hasibuan (2004: 2) menyatakan bahwa "Bank adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksanaan lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonomian". Berdasarkan uraian di atas dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan pengertian Bank adalah lembaga keuangan yang berfungsi menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut dalam bentuk kredit. Kewajiban setiap perusahaan untuk membuat dan melaporkan keuangan perusahaannya pada suatu periode tertentu. Hal yang dilaporkan kemudian dianalisis sehingga dapat diketahui kondisi, kinerja, dan posisi perusahaan saat ini. Menurut Sofyan S. Harahap (2006: 105), laporan keuangan adalah laporan yang menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Sawir (2005: 2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai hasil akhir suatu periode tertentu. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan kondisi keuangan
perusahaan dalam periode tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi. Secara umum laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan suatu perusahaan, baik pada saat tertentu maupun pada periode tertentu. Laporan keuangan juga dapat disusun secara mendadak sesuai kebutuhan perusahaan maupun secara berkala. Artinya laporan keuangan mampu memberikan informasi keuangan kepada pihak dalam dan luar perusahaan yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan terdiri dari beberapa jenis, tergantung dari maksud dan tujuan pembuatan laporan keuangan tersebut. Masing-masing laporan keuangan memiliki arti sendiri dalam melihat kondisi keuangan perusahaan baik secara bagian, maupun secara keseluruhan. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio adanya kemungkinan deposan atau debitur menarik dananya dari bank. Risiko penarikan dana tersebut berbeda antara masing–masing likuiditasnya. Giro tentunya memiliki likuiditas yang lebih tinggi karena sifat sumber dana ini sangat labil karena dapat ditarik kapan saja sehingga bank harus dapat memproyeksi kebutuhan likuiditasnya untuk memenuhi nasabah giro. Sementara deposito berjangka risikonya relatif lebih rendah karena bank dapat memproyeksikan kapan likuiditas dibutuhkan untuk memenuhi penarikan deposito berjangka yang telah jatuh tempo. Kata lain LDR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur likuiditas bank dalam memenuhi kebutuhan dana yang ditarik oleh masyarakat dalam bentuk tabungan, giro dan deposito. Menurut Martono (2002: 82) bahwa LDR adalah rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debiturnya. LDR ini menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Loan to Asset Ratio (LAR) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit melalui jaminan sejumlah aset yang dimiliki (Abdullah, 2003). Pendapat lain dari Kasmir (2008: 224) menyatakan bahwa LAR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Rasio ini merupakan perbandingan seberapa besar kredit yang diberikan bank dibandingkan dengan besarnya total aset yang dimiliki bank. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Sawir (2005: 13) menyatakan bahwa DER merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan total hutang dengan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Bambang Riyanto (2002: 26) menyatakan bahwa Current Ratio (CR) merupakan rasio untuk mengukur perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban jangka pendeknya dengan aktiva lancarnya. Dengan kata lain, semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Penghitungan CR dilakukan dengan cara membandingkan antara total aktiva lancar dengan total utang lancar. Return on Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Menurut Lukman Syamsuddin (2007: 63) mengemukakan ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan. Menurut Selamet Riyadi (2006: 153) bahwa ROA adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba setelah pajak
dengan total asset bank. Berdasarkan pemaparan dari para ahli di atas, maka dapa disimpulkan bahwa ROA adalah untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. METODE Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Subjek penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013, sedangkan objeknya adalah LDR (X1), LAR (X2), DER (X3), CR (X4) dan ROA (Y). Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2013 yang berjumlah 27 perusahaan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang berwujud angka-angka, cara analisisnya menggunakan teknik statistik. Data kuantitatif yang digunakan berupa data LDR, LAR, DER, CR, dan ROA. Sumber data yang dalam penelitian ini adalah laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter), berupa laporan keuangan perusahaan perbankan periode tahun 2011-2013 yang telah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Analisis Regresi Berganda, untuk mengetahui arah dan besarnya pengaruh LDR (X1), LAR (X2), DER (X3), CR (X4), terhadap ROA (Y) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis regresi linier berganda dengan bantuan program aplikasi komputer Statistical Package For Social Sience (SPSS) 16.0 for Windows, maka diperoleh hasil penelitian nampak pada Tabel1.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) Tabel 1 Ringkasan Hasil Uji Regresi Linear Berganda Parameter Ryx1x2x3x4
Koefi Sien 0,701
PValue 0,000
Alpha (α) 0,05
Menolak Ho
R2yx1x2x3x4
0,492
0,000
0,05
Menolak Ho
Pyx1
0,533
0,000
0,05
Menolak Ho
P2yx1
0,284
0,000
0,05
Menolak Ho
Pyx2
0,462
0,000
0,05
Menolak Ho
P2yx2
0,213
0,000
0,05
Menolak Ho
Pyx3
-0,328
0,003
0,05
Menolak Ho
P2yx3
0,107
0,003
0,05
Menolak Ho
Pyx4
-0,277
0,014
0,05
Menolak Ho
P2yx4
0,076
0,014
0,05
Menolak Ho
Pyε 0,299 P2yε 0,089 α 4,034 0,026 β1 0,485 0,000 β2 0,389 0,000 β3 -0,264 0,003 β4 -0,215 0,014 Sumber: Hasil Output SPSS
0,05 0,05 0,05 0,05 0,05
Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
ε X1
X2
Pyx1=0,588
Pyε =0,299
Pyx2 =0,462 Y
X3
Ryx1x2x3x4 = 0,701 Pyx3 = -0,328 Pyx4 = -0,277
X4
Gambar 1 Struktur Hubungan Pengaruh X1, X2,X3 dan X4 terhadap Y
Keputusan
Kesimpulan Ada hubungan pengaruh simultan dari X1X2X3X4 terhadap Y Ada pengaruh simultan dari X1X2X3X4 terhadap Y Ada hubungan pengaruh secara parsial dari X1 terhadap Y Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari X1 terhadap Y Ada hubungan pengaruh secara parsial dari X2 terhadap Y Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari X2 terhadap Y Ada hubungan pengaruh secara parsial dari X3 terhadap Y Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari X3 terhadap Y Ada hubungan pengaruh secara parsial dari X4 terhadap Y Menunjukkan besarnya sumbangan pengaruh secara parsial dari X4 terhadap Y Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi Bisa memprediksi
Berdasarkan hasil ujian regresi linear berganda diperoleh pada Tabel 1 menunjukkan hasil Ryx1x2x3x4 = 0,701 dengan p-value 0,000 < alpha 0,05, yang artinya ada hubungan pengaruh simultan dari LDR, LAR, DER, dan CR terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Besarnya sumbangan pengaruh simultan dari LDR, LAR, DER, dan CR terhadap ROA adalah 0,492. Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebesar 49,2% ROA dipengaruhi oleh variabel LDR, LAR, DER, dan CR, sedangkan pengaruh dari variabel diluar LDR, LAR, DER, dan CR sebesar 29,9%. Variabel lain yang diduga
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) mempengaruhi ROA adalah Inventory Turnover, Total Asset Turnover, Debts Ratio, Times Interest Earned (Brigham dan Houston, 2001: 89). Hal ini mengindikasikan bahwa variabel LDR, LAR, DER, dan CR secara bersama-sama berperan dalam upaya untuk mendukung pembentukan nilai ROA. Hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 1 menunjukkan hasil Pyx1 = 0,533 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, maka hal ini berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari LDR terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan ini memberikan implikasi bahwa LDR berperan dalam upaya untuk mendukung nilai ROA dengan hubungan pengaruh sebesar 53,3 % dan besar sumbangan pengaruh adalah 28,4 %. Temuan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 1 menunjukkan hasil Pyx2 = 0,462 dengan nilai p-value 0,000 < alpha 0,05, maka hal ini berarti ada hubungan pengaruh secara parsial LAR Terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan ini memberikan implikasi bahwa LAR berperan dalam upaya mendukung nilai ROA dengan hubungan pengaruh sebesar 46,2 % dan besar sumbangan pengaruh adalah 21,3 %. hasil pengujian regresi linear berganda pada Tabel 1 menunjukkan hasil Pyx3 = 0,328 dengan nilai p-value 0,003 < alpha 0,05, maka hal ini berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari DER Terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan ini memberikan implikasi bahwa DER berperan untuk mengurangi nilai ROA sebesar -32,8 % dan besar sumbangan DER terhadap ROA sebesar 10,7 %. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda pada Tabel 1 menunjukkan hasil Pyx4 = -0,277 dengan nilai p-value 0,014 < alpha 0,05, maka hal ini berarti ada hubungan pengaruh secara parsial dari CR Terhadap ROA Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Temuan ini memberikan implikasi bahwa CR berperan untuk mengurangi nilai ROA sebesar -27,7 %
dan besar sumbangan pengaruh terhadap ROA sebesar 7,6 %.
CR
Pembahasan Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan Statistical Product and Servise Solutions (SPSS) 16.0 For Windows memberikan beberapa implikasi sebagai berikut. LDR, LAR, DER, dan CR berpengaruh secara simultan terhadap ROA. Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa LDR dan LAR memiliki pengaruh yang positif terhadap ROA, sedangkan DER dan CR memiliki pengaruh yang negatif terhadap ROA. Hasil ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dari Basran Desfian (2005), Irma Julita (2011), dan Fitri Linda Rahmawati (2009) dengan hasil penilitian bahwa LDR, LAR, DER, dan CR berpengaruh secara simultan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. LDR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Pompong B. Setiadi (2010) yang menyatakan bahwa semakin tinggi LDR akan semakin tinggi tingkat keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa kredit yang diberikan semakin meningkat, sehingga pendapatan bunga akan semakin meningkat pula. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah LDR akan semakin rendah tingkat keuntungan perusahaan karena penempatan dana berupa kredit yang disalurkan semakin menurun, sehingga pendapatan bunga semakin menurun pula. Hasil penelitian ini juga sesuai dan mendukung hasil penelitian dari Basran Desfian (2005) yang menyatakan bahwa hasil pengujian LDR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. LAR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Gul.et.al (2011), yang menyatakan bahwa semakin tinggi
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) kredit yang diberikan, maka semakin besar pendapatan bunga yang diperoleh sehingga tingkat pengembalian aset dan keuntungan (Return) akan semakin tinggi. Hasil penelitian ini juga, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Irma Julita (2011) yang menyatakan bahwa LAR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. DER secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Robert Ang (1997) yang menyatakan bahwa hutang mempunyai dampak yang buruk terhadap kinerja perusahaan, karena tingkat hutang yang semakin tinggi berarti akan mengurangi keuntungan. Artinya karena semakin tinggi nilai DER atau hutang yang dimiliki oleh perusahaan, maka tingkat untuk memperoleh keuntungan akan semakin rendah. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitri Linda Rahmawati (2009), yang menunjukkan bahwa DER secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. CR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Van Horne, dan Wachowicz (2009: 323), yang menunjukkan likuiditas perusahaan berbanding terbalik dengan profitabilitas. Artinya semakin tinggi likuiditas perusahaan maka kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba semakin rendah. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilinda Afriyanti (2011), yang menunjukkan bahwa CR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. PENUTUP Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut. (1) Ada pengaruh secara simultan dari LDR, LAR, DER, dan CR terhadap ROA pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. (2) Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari LDR terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. (3) Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari LAR terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. (4) Ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial dari DER terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. (5) Ada pengaruh negatif dan signifikan secara parsial dari CR terhadap ROA pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013. Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan, maka saran-saran yang dapat disajikan adalah sebagai berikut. (1) Bagi pihak perusahaan, untuk menjaga agar LDR dan LAR tersebut tetap kuat, disarankan agar perusahaan dapat memaksimalkan penggunaan modal yang ada dan dapat meningkatkan kreditnya dengan tetap menjaga likuiditas perusahaan. Perusahaan agar dapat memperbaiki nilai DER dengan mengurangi penggunaan hutang yang besar dari pihak ketiga untuk operasional perusahaan karena penggunaan hutang yang besar tentunya akan menambah beban perusahaan yang dapat menyebabkan calon investor ragu untuk menanamkan modalnya. CR setiap perusahaan sebisa mungkin harus dapat meningkatkan nilai aset lancar mereka seperti dengan cara meningkatkan penjualan agar dapat meningkatkan pemasukan, baik itu berupa kas ataupun piutang usaha jangka pendek sehingga nilai aset lancar dapat bertambah.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) (2) Bagi penelitian selanjutnya, yang tertarik untuk mengkaji aspek yang serupa yaitu tentang LDR, LAR, DER, CR serta ROA diharapkan untuk mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan populasi dan sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya, disamping itu juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengaruhi ROA.
Hasibuan, Melayu S.P. 2004. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT Gunung Agung. Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz, JR. 2009. Prinsipprinsip Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
DAFTAR RUJUKAN
Julita, Irma. 2011. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia tahun 2008-2010. Jurnal Manajemen. Vol 2 No. 1 Tahun 2011.
Abdullah, M. Faisal. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan UMM Press. Yogyakarta: Publish.
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Afriyanti, Meilinda. 2011. Analisis Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover. Debt to Equity Ratio, Sales dan Size Terhadap Return On Asset Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2009. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Ekonomi, Universitas Di Ponegoro. Tersedia pada http://eprints.undip.ac.id (diakses tanggal 3 Mei 2014).
---------,2011.
Ang Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Brigham, Eugene dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi kedua. Jakarta: Salemba Empat. Desfian, Basran. 2005. Analisis Faktorfaktor Yang Berpengaruh terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia Tahun 2001-2003. Tesis (tidak dipublikasikan). Program pascasarjana Magister Manajemen UNDIP, Semarang. Tersedia pada http://pustaka.ut.ac.id (diakses tanggal 3 Mei 2014). Gul. et. al. 2011. Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan. Jurnal Manjemen Bisnis. Vol 3 No. 1 Tahun 2011.
Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
---------,2012. Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers. Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta: Ekonisia. Mudjarad Kuncoro dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: BPFE. Rahmawati, Fitri Linda. 2009. Pengaruh Current Ratio dan Debt to Equity Ratio Terhadap Return On Asset (Studi Pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009). Jurnal Ilmiah Manajemen Universitas Negeri Malang. Vol. 2. No. 2 Tahun 2009. Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assetts and Liability Management. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Riyanto, Bambang. 2002. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta: BPFE.
e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 3 Tahun 2015) Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Setiadi, Pompong B. 2010. Analisis Hubungan Spread Of Interest Rate, Fee Based Income dan Loan to Deposit Ratio dengan Return On Asset Pada Perbankan Di Jawa Timur. Jurnal Mitra Ekonomi dan
Manajemen Bisnis, Volume 1 No. 1 Tahun 2010. Syamsudin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Undang-Undang No. 10 tahun 1998 (Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).