1
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAPMENGURANGI KEBIASAAN MENONTON FILM SINETRON DI SMP NEGERI I BATANG KUIS
Muhammad Khuzairi Batubara
[email protected] Universitas Negeri Medan
Dr.Nasrun, MS Universitas Negeri Medan
ABSTRAK Masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada pengaruh pemberian layanan bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap mengurangi kebiasaan menonton film sinetron khususnya yang bertema percintaan remaja dan bertendensi negatif di Kelas VIII SMP Negeri I Batang Kuis Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaruh bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap mengurangi kebiasaan menonton film sinetron khususnya yang bertema percintaan remaja dan bertendensi negatif di kelas VIII SMP Negeri I Batang Kuis Tahun Ajaran 2016/2017.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasy experiment). Dengan desain pre-test dan post-test. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-6 yang berjumlah 9 orang. Instrumen pengumpulan data dengan menggunakan angket untuk mengetahui kebiasaan menonton film sinetron khususnya tentang tema percintaan remaja dan bertendensi negatif pada siswa. Angket diuji cobakan dan dianalisis untuk mendapatkan angket yang valid dan reliabel. Teknik analisis data menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok teknik diskusi berpengaruh terhadap mengurangi kebiasaan menonton film sinetron pada siswa di SMP Negeri I Batang Kuis Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini tergambar dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa thitung = 15,53 untuk responden sebanyak 9 orang diperoleh t tabel 2,306, tampak bahwa thitung > ttabel. Maka hipotesa alternatif yang diajukan diterima pada signifikan taraf 0,05%. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan bimbingan kelompok teknik Diskusi terhadap mengurangi kebiasaan menonton film sinetron khususnya tentang tema percintaan remaja dan bertendensi negatif di kelas VIII SMP Negeri I Batang Kuis Tahun Ajaran 2016/2017. Kata Kunci: Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi, Kebiasaan Menonton Film Sinetron
PENDAHULUAN Masa remaja adalah suatu
merupakan usia dimana individu
tahap
berintegrasi
kehidupan
yang
bersifat
dengan
masyarakat.
peralihan dan tidak mantap. Menurut
Lazimnya masa remaja dimulai pada
Piaget (dalam Hurlock, 1999: 118)
saat anak matang secara seksual dan
secara
psikologis
masa
remaja
2
berakhir sampai ia matang secara
akhirnya membuat sinetron menjadi
hukum.
tidak lagi mendidik tetapi hanya
Menurut Havigurst (dalam Hurlock,
1999),
tahap
menghibur. Sebagian besar sinetron
perkembangan memiliki tugas-tugas
pada umumnya bercerita seputar
perkembangan.
percintaan, kekayaan, dan adanya
Tugas-tugas
perkembangan penting
setiap
menyajikan hal-hal yang sifatnya
memiliki
untuk
peranan
menentukan
arah
unsur kekerasan. Namun tidak semua sinetron
bermutu
rendah,
ada
perkembangan yang normal. Remaja
sinetron yang mengedepankan unsur
diharapkan untuk dapat mencapai
budaya dan pendidikan misalnya
kemandirian emosional dari orang
sinetron
tua dan orang-orang dewasa lainnya.
kehidupan keluarga sederhana.
Pada masa awal, remaja masih belum mampu untuk mengatasi masalahnya sendiri, namun pada usia enam belasan
remaja
sudah
menunjukkan khususnya
mulai
kemandirian, secara
emosional
(Sarwono, 2006) Menurut Mulyadi
Hana
dan
(Farindra,
Seto 2008)
mengungkapkan sinetron memberi pengaruh besar terhadap merosotnya moral dan akidah pelajar Indonesia, sedangkan
tayangan
yang
mengandung edukasi hanya 0,07%. Didukung oleh Poltak Tampubolon (Pikiran Rakyat, 14 April 2009) mengungkapkan
tujuan
dari
pembuatan sinetron adalah hanya
yang
Tidak
menceritakan
dipungkiri,
dengan
adanya media massa televisi, banyak sekali manfaat yang bisa kita ambil. Dimana kita akan dengan cepat memperoleh
informasi-informasi
terbaru yang terjadi dimanapun dan belahan dunia manapun. Dengan adanya televisi akan mempermudah suatu perusahaan atau badan usaha untuk
mempromosikan
produknya,
sehingga
mengetahui
dan
produkkonsumen
dengan
mudah
mencari produk, serta masih banyak lagi keuntungan-keuntungan yang kita peroleh dengan adanya media televisi. Berdasarkan
permasalahan
untuk komersial semata sehingga
yang telah dipaparkan pada masa
menurunkan kualitas cerita yang
remaja mereka cenderung selalu
3
ingin mencoba sesuatu yang baru,
dalam membantu siswa. Maka dari
kalau sudah mencoba, meniru lama
itu
peneliti
ingin
mencoba
kelamaan mereka anggap sebagai hal
menggunakan
layanan
bimbingan
biasa, dan bisa saja merugikan
kelompok dalam penelitian ini.
kehidupan selanjutnya. Suatu upaya yang
dapat
dilakukan
untuk
membantu siswa dalam mengurangi kebiasaan menonton film sinetron adalah dengan menggunakan layanan bimbingan kelompok. Layanan ini dapat membantu siswa untuk berfikir secara rasional. Pada kenyataannya, proses dan model yang digunakan saat ini dalam layanan bimbingan konseling di sekolah belum efektif
Berdasarkan uraian
di
keseluruhan
atas
maka
penulis
menganggap perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Layanan
Bimbingan
Kelompok
Diskusi
Terhadap
Teknik
Mengurangi Kebiasaan Menonton Film Sinetron di SMP Negeri 1 Batang
Kuis
Tahun
Ajaran
2016/2017”.
sinetron yang paling Hits dikalangan
KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan pengamatan dan
remaja
saat
ini
yaitu
Sinetron
wawancara penulis pada saat PPLT
khususnya tentang tema percintaan
di SMP Negeri 1 Batang Kuis pada
remaja dan bertendensi negatif .
tanggal 20 Agustus – 23 November
Dalam
2015 , hal ini menunjukkan bahwa
bimbingan konseling memberikan
hasilnya memang kebanyakan siswa
layanan bimbingan kelompok untuk
sangatlah jarang sekali tertinggal
membantu
dengan tayangnya sinetron-sinetron
masalahnya.
tersebut.
menangani
siswa
ini,
guru
menyelesaikan
Bimbingan kelompok ialah
Guru bimbingan konseling
bantuan yang diberikan oleh seorang
memiliki peranan penting dalam
konselor
membantu
kelompok) secara berkelompok yang
siswa
masalah-masalah
menyelesaikan
klien
(anggota
dihadapi
memanfaatkan dinamika kelompok
siswa, termasuk masalah kebiasaan
yang membahas permasalahan umum
menoton
yang
sinetron
yang
kepada
salah
satunya
relatif
sama
antara
4
siswa/konseli,
yang
membahas
diantaranya adalan Ganteng Ganteng
permasalahan secara bersama-samaa
Serigala , Anak Jalanan, dan sinetron
untuk membantu siswa memecahkan
lainyang
masalahnya
kalangan Remaja, dll. Dari beberapa
dan
mengembangkan
pengetahuan dan kemandirian siswa Syaodih (dkk) dalam Tono Sumartono
(1992:
26)
mengemukakan pengertian kebiasaan sebagai cara individu bertindak yang sifatnya relatif menetap, seragam dan otomatis
untuk
Menonton
masa
tertentu.
adalah
melihat
pertunjukan,
gambar
sebagainya
(Poerwadaminta,1998
:108).
Sedangkan
menonton menurut
hidup
dan
pengertian Sardji
(1991
bertemakan
percintaan
paparan kebiasaan dalam penelitian kebiasaan suatu perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara otomatis. Kebiasaan merupakan hasil pelaziman yang berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas
yang
diulangi
seseorang
berkali-kali. Sinetron adalah drama serial yang disiarkan ditelevisi dalam beberapa episode dan jenis alur tertentu yang penayangannya rutin. Berdasarkan
uraian,
yang
dalam Naratama, 2004:71) adalah
dimaksud
dengan
suatu proses yang disadari atau tidak
menonton
tayangan
disadari dimana menonton diletakan
khususnya tentang tema percintaan
pada
yang
remaja dan bertendensi negatif dalam
dihadapkan pada tumpuan cahaya
penelitian ialah suatu bentuk perilaku
dan membantu menghasilkan ilusi
siswa dengan dikerjakan secara terus
diatas layar yang akan menimbulkan
menerus
emosi, pikiran dan perhatian manusia
menonton
yang dipengaruhi tayangan-tayangan
mengandung kisah asmara remaja
yang ditonton.
akan berdampak buruk bila ditiru
alam
yang
samar
Menurut Arswendo (dalam Ardlz: sinetron
2008) adalah
mengemukakan sandiwara
relatif
kebiasaan
menetap
sinetron
dalam
siaran televisi yang
yang disiarkan oleh stasiun televisi di Indonesia. Melalui layanan bimbingan
bersambung yang disiarkan oleh
kelompok
stasiun televisi. Judul-judul sinetron
memungkinkan
teknik sejumlah
diskusi peserta
5
didik
secara
membahas
bersama-sama
tentang
kebiasaan
seseorang, yaitu ; Aspek Moralitas ; Aspek
Seksualitas
;
Aspek
menonton film sinetron khususnya
Kekerasan ; Aspek Prilaku ; dan
tentang tema percintaan remaja dan
Aspek Bahasa yang tidak senonok
bertendensi
Dimana
akan merubah beberapa aspek-aspek
sinetron tersebut
dalam diri seseorang disekitarnya
negatif.
menonton film
sudah menjadi kebiaasan siswa dan
yang
suatu keharusan yang tidak bisa
mampu bergaul dengan orang lain,
ditinggalkan
pasif dalam bertindak, serta mudah
sehingga
kegiatan
belajar dirumah berkurang yang akan bisa berakibat buruk dari prilakunya dan menurunnya prestasi belajar siswa tersebut. Dengan diberikannya bimbingan kelompok teknik diskusi terhadap
kebiasaan
menonton
sinetron khususnya tentang tema percintaan remaja dan bertendensi negatif akan sedikit berkurang dan akan
mengutamakan
Dengan
demikian
menyesuaikan
belajarnya. siswa
dapat
tontonan,
dan
frekuensi jam dalam menonton.
sejalan
dengan
teori
oleh
kurang
menyerah. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Quasi Experiment yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk
mengetahui
ada
tidaknya
akibat dari suatu yang dikenakkan pada
subjek
yang
diselidiki
(Menanti, 2013: 60). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut,
Berdasarkan uraian diatas, hal ini
diakibatkan
serta
penampilan
dari
hasilnya.
yang
Desain yang akan digunakan dalam
dikemukakan oleh Dudung (2005:
penelitian ini adalah disain Pre-test
35) bahwasanya kebiasaan menonton
dan Post-test Group.
film sinetron khususnya tentang tema percintaan remaja dan bertendensi negatif dengan prilaku yang menetap , berlangsung otomatis, pada waktu yang lama dan dilakukan berkali kali akan merubah aspek dalam diri
Pengumpulan data dilakukan melalui
angket
yang
dibagikan
kepada siswa. Adapun angket yang digunakan adalah berdasarkan skala Likert yang terdiri dari 4 pilihan
6
yaitu sangat setuju, setuju, kurang
bertendensi negatif. Quartil adalah
setuju, tidak setuju.
membagi suatu distribusi frekuensi
Sebelum
peneliti
meneliti
kelas VIII-6, maka terlebih dahulu untuk subjek uji coba atau kuesioner penelitian, peneliti mengambil subjek uji coba kelas
menjadi
4
bagian
yang
sama,
sehingga nilai-nilai dalam distribusi dapat dibagi menjadi K1, K2, K3, (Noegroho, 2012: 118).
VIII-8 SMP Negeri I
Sebelum
dan
sesudah
dilakukan
beberapa
Batang Kuis sebanyak 30 orang
eksperimen
siswa, yang diperoleh berdasarkan
varian yang dikontrol adalah internal
hasil pertimbangan guru BK dengan
varian dan eksternal varian. Menurut
peneliti bahwa kelas VIII-8 yang
Arikunto
sesuai jadwalnya untuk dijadikan
menganalisis hasil eksperimen yang
sebagai subjek uji coba. Setelah
menggunakan pre-test dan post-test
proses
maka
one group design. Untuk menguji
pengisian skala kebiasaan menonton
hipotesis di atas dengan taraf nyata 𝛼
film sinetron khususnya tentang tema
= 0,01 atau 𝛼 = 0,05.
uji
coba
angket,
(2013:
349),
untuk
percintaan remaja dan bertendensi negatif dalam bentuk skala Likert subjek yang diambil adalah siswa
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Kelas VIII-6 SMP Negeri I Batang
Berdasarkan dari data dan
Kuis yang tergolong mempunyai
hasil uji hipotesis, telah diketahui
kebiasaan menonon film sinetron
bahwa bimbingan kelompok teknik
khususnya tentang tema percintaan
disksui
remaja dan bertendensi negatif yang
mengurangi
termasuk tinggi, sedang dan rendah.
film sinetron khususnya tentang tema
Kategorisasi
dan
percintaan remaja dan bertendensi
menggunakan
negatif di kelas VIII-6 SMP Negeri I
perhitungan Quartil. Dan subjek
Batang Kuis. Hal ini berarti bahwa
yang akan
yang
bimbingan kelompok teknik diskusi
mempunyai kebiasaan menonon film
dapat direkomendasi dilaksanakan
sinetron tinggi khususnya tentang
oleh
tema
mengurangi
rendah
tinggi,
dilakukan
diambil
percintaan
sedang
siswa
remaja
dan
berpengaruh
guru
kebiasaan
BK
terhadap menonton
dalam
kebiasaan
upaya
menonton
7
film sinetron khususnya tentang tema
perhitungan diperoleh Harga ttabel
percintaan remaja dan bertendensi
pada N-1 = 9-1 pada taraf nyata α –
negatif di sekolah. Di samping itu
0,05 diperoleh 2,306, maka thitung >
pengujian
dilakukan
ttabel = 15,53 > 2,306, maka hipotesis
dengan perhitungan uji t. Dari hasil
yang menyatakan adanya pengaruh
perhitungan diperoleh thitung = 15,53
yang signifikan antara pelaksanaa
untuk responden sebanyak 9 orang
layanan bimbingan kelompok teknik
hipotesis
diperoleh dengan
ttabel = kriteria
2,306.
Sesuai
penerimaan
dan
diskusi
terhadap
kebiasaan
menonton film sinetron khususnya
penolakan hipotesis, tampak thitung >
tentang
ttabel. Maka hipotesis alternatif (Hi)
remaja dan bertendensi negatif pada
yang diajukan pada taraf signifikan
siswa kelas VIII-6 di SMP Negeri I
0,05% diterima., diketahui bahwa
Batang Kuis T.A 2016/2017 dapat
mengurangi
diterima.. Perhitungan selanjutnya
kebiasaan
menonton
film sinetron khususnya tentang tema
meningkat
kesesudah
dari
pemberian
sebelum layanan
Bimbingan Kelompok teknik diskusi. Dengan demikian beberapa
percintaan
remaja
lihat pada lampiran 18.
percintaan remaja dan bertendensi negatif
tema
Dengan demikian dinyatakan bimbingan kelompok teknik diskusi mengurangi
kebiasaan
menonton
film sinetron khususnya tentang tema percintaan
remaja
remaja
dan
hasil penelitian sebelumnya dapat
bertendensi negatif di kelas VIII-6
disimpulkan bahwa penelitian ini
SMP
secara nyata menunjukkan bahwa
Perolehan skor rata-rata bimbingan
pemberian
kelompok
Bimbingan
kelompok
Negeri
I
teknik
Batang
diskusi
dalam
teknik diskusi dalam penelitian ini
mengurangi
dapat
kebiasaan
film sinetron pada saat pre-test =
menonton film sinetron khususnya
48,8 dapat dilihat pada lampiran 10.
tentang tema percintaan remaja dan
Sedangkan setelah diberi bimbingan
bertendensi negatif pada siswa.
kelompok teknik problem solving
mengurangi
Pengujian hipotesis dilakukan dengan perhitungan uji t. Dari hasil
meminimalisir
kebiasaan
Kuis.
menonton
kecemasan
siswa
dalam perencanaan karir rata-rata
8
post testnya = 64,1, dapat dilihat
menonton film sinetron khususnya
pada lampiran 11.
yang bertemakan percintaan remaja
KESIMPULAN DAN SARAN
dan bertendensi negatif. Bagi guru BK,
diharapkan
menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian
layanan bimbingan kelompok teknik
yang diperoleh peneliti, maka dapat
diskusi sebagai salah satu upaya
disimpulkan bahwa ada pengaruh
mengurangi
yang
film
signifikan
dari
pemberian
kebiasaan
sinetron
menonton
khususnya
yang
layanan bimbingan kelompok teknik
bertemakan percintaan remaja dan
diskusi
mengurangi
bertendensi negatif . Bagi peneliti
kebiasaan menonton film sinetron
lain, sebagai wadah untuk menambah
khususnya tentang tema percintaan
pengalaman,
remaja dan bertendensi negatif pada
pengetahuan dan wawasan yang
siswa kelas VIII-6 SMP Negeri I
lebih luas.
terhadap
hasanah
ilmu
batang kuis T.A 2016/2017. Hasil perhitungan diperoleh harga thitung > ttabel = (15,53 > 2,306), maka hipotesa yang menyatakan layanan bimbingan kelompok
teknik
diskusi
berpengaruh terhadap mengurangi
DAFTAR PUSTAKA Ardlz. 2008. Sinetron Yang Semakin Tidak Mendidik. [Online] Tersedia: http://rsetiawan.freehostia.co m/sinetron-yangsemakintidak-mendidik/
kebiasaan menonton film Sinetron khususnya yang bertema percintaan remaja dan bertendensi negatif pada siswa di kelas VIII-6 SMP Negeri I Batang Kuis diterima. Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dikemukakan beberapa saran
Arikunto,Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: RinekaCipta. Dudung. 2005. “Bersekolah” di Sinetron Remaja. [Online] Tersedia.http://www.dudung. net/buletin gaul (Edisi234) islam/bersekolah di sinetronremaja 209.85.175.104/
sebagai berikut: Bagi siswa sebagai pengalaman
mengikuti
layanan
bimbingan kelompok teknik diskusi agar lebih bisa mengurangi kebiasaan
Farindra. 2008. Sinetron Modern, Potret Kemunduran Bangsa Indonesia? [Online] Tersedia: http://www.aeonity.com/farin dra.
9
Hurlock, E. B. (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Ruang Kehidupan. Edisi 5. Jakarta: Erlangga. Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prayitno, dkk. 1994. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Sumartono,Tono. Dampak Tayangan Televisi Terhadap Perilaku Anak.[Online] Tersedia: http://sumartono.com/dampak -tayangan-televisiterhadapperilakuanak%20/admin.