PENGARUH LABEL HALAL, CITRA MEREK DAN PERSEPSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PRODUK WARDAH PADA KONSUMEN SALON WELLA DI SUNGAILIAT
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Oleh :
NAMA NIM
: Anita : 302 12 11 007
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG 2016
PENGARUH LABEL HALAL, CITRA MEREK DAN PERSEPSI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PRODUK WARDAH PADA KONSUMEN SALON WELLA DI SUNGAILIAT Anita 3021211007 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung email:
[email protected] ABSTRACT The background of this research is based on the phenomenon that shows halal label, brand image and perception can onfluence the consumer’ loyalty. The aim of this research is to know and to get review of halal label, brand image, and perception on the customers loyalt on Wardah Product at Wella Salon Sungailiat. This is descriptive quantitative research with total of 234 respondents of Wella Salon Sungailiat. This is descriptive quantitative research with total og 234 respondents of Wella Salon, while the sampling method uses accidental sampling. In this research, the independet variable of this study consists of halal brand, brand image, and perception while the dependent variable is consummers’loyalty. The test of instrument uses validity test and reliability test. The data analyzing method uses multiple linear regression analysis with the t test, F test and coefficient of determination. The result test of the independent variable is obtained that X1 tvalue (3,377)>Ttable(1,9702), X2 tvalue (8,684)>Ttable (1,9702), and X3 tvalue (11,076) > Ttable (1,9702). Thus variabe X1 has partial effect on variable Y, variable X2 has partial effect on variable Y, and variable X3 also has partial effect on variable Y. The result of F test indicates that Fvalue (59,795)>Ftable (2,64), while significance is 0,000
2
dan uji reabilitas. Dedangkan metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji T, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitian variabel X1 diperoleh thitung (3,377) ≥ T tabel (1,9702), variabel X2 thitung (8,684) ≥ T tabel (1,9702), X3 thitung (11,076) ≥ T tabel (1,9702). Maka variabel X1 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y, variabel X2 berpengaruh secara parsial terhadap variabel Y. Hasil uji F menunjukan bahwa Fhitung (59,795) ≥ Ftabel (2,64), sedangkan signifikansi adalah 0,000 ≤ alpha pada taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R2) menunjukan bahwa variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 0,438 atau sebesar 43,8% yang bearti variabel label halal, citra merek dan persepsi. Kata Kunci
: Label Halal, Citra Merek, Persepsi, Loyalitas Konsumen Menurut Direktur Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetik-Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) bahan utama produk kosmetik yang paling banyak digunakan dan beredar dipasar Indonesia saat ini adalah kolagen, ekstra plasenta, cairan amnion, serta sodium heparin yang berasal dari bahan haram bertentangan dengan syariat Islam. Perkara halalharam merupakan wacana yang mudah sekali bergulir di Indonesia. Alasan yang mendasarinya dikarenakan penduduk Indonesia sebagian besar merupakan umat muslim. Menurut data sensus 2010 Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk yang memeluk agama Islam sebanyak 87,1%, Kristen 6,9%, Katolik 2,9%, Hindu 1,6%, Buddha 0,7%, dan Konghucu 0,05%. Berdasarkan data di LPPOM MUI, hingga saat ini baru 3% saja dari total keseluruhan perusahaan kosmetik di Indonesia yang bersertifikat halal. Menurut data Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) ada 774 perusahaan kosmetik di Indonesia. Dari jumlah itu, yang telah tersertifikasi halal oleh LPPOM MUI hanya 23 perusahaan saja. Dengan kata lain, hampir 97% persen produk kosmetik yang beredar di pasaran tidak jelas kehalalannya. Itupun belum termasuk dengan jumlah produk kosmetik impor, produk kosmetik ilegal, dan produk kosmetik palsu dari dalam
PENDAHULUAN
Latar Belakang Kosmetik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi seorang wanita. Keindahan seringkali diidentikan dengan wanita. Disadari atau tidak, dalam keseharian wanita tidak bisa lepas dari kosmetik. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan kosmetik dengan menggunakan berbagai macam merek dan inovasi produk. Kebutuhan wanita untuk tampil cantik seperti yang diinginkannya menciptakan potensi pasar yang sangat besar di industri kosmetik. Semakin pesatnya persaingan dalam dunia perdagangan, maka tidak heran lagi perusahaan rela menghalalkan segala cara untuk memenangkan persaingan bisnis. Beberapa bahan yang merupakan titik kritis kehalalan dalam kosmetik seperti kolagen, elastin, ekstra plasenta, zat penstabil vitamin, asam alfa hidroksil, alkohol dan anggota tubuh babi sekalipun sudah banyak dijadikan perusahanan sebagai bahan produknya (dalam website www.wordpress.com) . Berbeda dengan makanan, kosmetik tidak diserap secara langsung oleh tubuh. Kosmetik halal menjadi jawaban bagi wanita Islam yang ingin tampil cantik namun tidak melanggar ajaran agama.
3
dan luar negeri. Artinya jumlah produk kosmetik yang belum jelas kehalalannya bisa di atas 97%. Produk yang sudah berlabelkan halal meurut LPPOM MUI yaitu Wardah, Ristra, La Tulipe, Marcks Venus, Sariayu, Biokos, Caring Color, PAC, Mustika Ratu, Moors, Mustika Puteri, Biocell, Rivera, Theraskin, dan Freya. Menyadari banyaknya bahan yang menjadi titik kritis pencemaran bahan haram dalam kosmetika, maka PT Paragon Technology Innovation (PTI) mengembangkan kosmetik Wardah yang merupakan pelapor kosmetik halal di Indonesia sejak tahun 1995. Pengembangan produk yang dilakukan PTI telah berhasil merebut perhatian dari segmen wanita muslim. Menurut Asahi Shimbun 2011 (dalam website www.lip.atmajaya.ac.id) Wardah merupakan sebuah perusahaan penghasil produk kosmetik asal Indonesia yang menyediakan beragam kosmetik yang dibutuhkan konsumen dengan menggunakan bahan alami dan halal yang diciptakan untuk konsumen dalam menggunakannya. Wardah sebagai pionir kosmetik yang mengusung tema ”Kosmetik Halal” jelas sudah mencantumkan label halal pada produk yang dipasarkan. Semua produk Wardah sudah tersertifikasi dan berlabel halal. Menurut Danang Sunyoto (2013 : 124) lebel adalah bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan (katakata) tentang barang tersebut atau penjualannya. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. Adanya pencantuman label halal dari produk Wardah membentuk dan membangun citra merek yang baik di mata konsumen menimbulkan kepuasan tersendiri sehingga konsumen menjadi loyal terhadap produk Wardah (Asahi Shimbun 2011 dalam website www.wordpress.com ) . Citra merek
adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yanng berarti. Citra merek yang baik memberi pengaruh langsung pada perusahaan, karena salah satu fungsi dari merek adalah fungsi identitas baik identitas produk maupun identitas perusahaan.Sepanjang tahun 2013 ini Wardah memberikan citra merek yang baik dimata konsumen dengan mengusung tema besar yaitu “Earth, Love, and Life” yang berlatar belakang lebih mengedepankan kepada bumi, cinta, dan kehidupan dengan harapan bahwa kampanye Earth, Love, and Life dapat menyelaraskan konsep cinta yang dapat diwujudkan pada dunia fashion. Kampanye ini akan terus disinergikan pada setiap program komunikasi seperti public relations dan iklan. Selain itu, survei majalah bisnis SWA dalam kategori Indonesia Original Brand (IOB), Wardah berada diperingkat pertama. Lebih unggul dari merek pendahulunya seperti Mustika Ratu dan Sariayu. Terdapat tiga kategori penilaian yaitu Advocasy, Loyalty, dan Satisfaction (ALS) Kosmetik di Indonesia. Kate gori
Kos metik
Loy alty
Satisfa ction
7,3 8% 7,1 1%
7,7 1% 7,5 8%
7,93%
6,9 2%
7,4 5%
7,60%
Merek Advocasy
War dah Mus tika Ratu Sari ayu
7,63%
Ind eks (AL S) 7,6 8% 7,4 6% 7,3 4%
Sumber : Survei IOB SWA (2012), data diolah 2016
Dengan adanya survei majalah SWA membuktikan bahwa citra merek Wardah sangat dipandang baik oleh konsumen. Dengan adanya citra merek yang baik akan membangun persepsi yang kuat terhadap konsumen pada
4
Gambar I.1 Kemenangan Wardah Diurutan Ke Dua Dalam Produk Bedak Muka
penggunaan produk (Kotler dan Keller, 2008 : 260). Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas karena persepsi konsumen mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Persepsi adalah suatu proses dimana berbagai stimuli dipilih, diorganisir, dan diinterprestasi menjadi informasi yang bermakna. Konsumen akan menampakan perilakunya setelah melakukan persepsi terhadap keputusan apa yang akan diambil dalam membeli suatu produk. Bahwa dalam keadaaan yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu produk yang berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada. Karena persepsi sangat berkaitan erat dengan proses dimana seseorang berfikir, menganalisis apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan suatu produk sebelum dibelinya (Ferrinadewi, 2008 : 42). Persepsi masyarakat Indonesia terhadap citra merek Wardah tentu sudah dipandang baik bagi kaum wanita. Informasi yang didapatkan oleh konsumen melalui media yang mempunyai kekuatan penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberi layanan serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi yang persuasif. Persepsi masyarakat terhadap iklan yang efektif memuat pesan yang memberikan efek bagi penerima pesan yaitu perhatian, pemahaman, emosi, hingga tindakan nyata. Wardah hadir dengan mengedepankan kandungan alami dan halal sebagai bahasa komunikasi mereka. Hasilnya, secara mengejutkan di tahun 2014 ini, Wardah menjadi merek paling Top dalam kategori Lipstik dan memberikan ancaman bagi para kompetitornya di kategori Bedak Muka diurutan kedua.
Sumber: www.frontier.co.id, data diolah, 2016
Gambar I.2 Kemenangan Wardah Diurutan Pertama Dalam Kategori Lipstik
Sumber: www.frontier.co.id, data diolah, 2016
Sebagaimana diketahui bahwa tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan para pelanggan merasa puas. Terciptanya kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi harmonis sehingga memberikan dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya kesetiaan terhadap merek serta membuat suatu rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan (Tjiptono, 2011 : 105). Menurut Tjiptono (2011 : 110) loyalitas konsumen adalah komitmen pelanggan terhadap suatu merek, toko atau pemasok berdasarkan sifat yang sangat positif dalam pembelian jangka panjang. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa kesetiaan terhadap merek diperoleh karena adanya kombinasi dari kepuasan dan keluhan sedangkan kepuasan pelanggan tersebut hadir dari seberapa besar kinerja
5
perusahaan untuk menimbulkan kepuasan tersebut dengan meminimalkan keluhan sehingga diperoleh pembelian jangka panjang yang dilakukan oleh konsumen. Loyalitas konsumen sangat penting artinya bagi perusahaan yang menjaga kelangsungan usahanya maupun kelangsungan kegiatan usahanya. Pelanggan yang setia adalah mereka yang sangat puas dengan produk dan pelayanan tertentu, sehingga mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang mereka kenal. Selanjutnya pada tahap berikutnya pelanggan yang loyal tersebut akan memperluas “kesetiaan” mereka pada produk-produk lain buatan produsen yang sama, pada akhirnya mereka adalah konsumen yang setia pada produsen atau perusahaan tertentu untuk selamanya. Salon Wella merupakan sebuah salon yang berada di Sungailiat tepatnya berada di Jln.S.Parman No.69, Sungailiat-Bangka, dimana juga menjual berbagai macam alat-alat kosmetik seperti Wardah, Pixy, Ultima dan La Tulipe. Penjualan produk Wardah yang dimulai pada tahun 2010 memudahkan konsumen dalam hal pemenuhan kebutuhannya Rumusan Masalah
4. Apakah terdapat pengaruh antara Persepsi Konsumen terdapat Loyalitas Konsumen Produk Wardah di Salon Wella Sungailiat? 5. Apakah Label Halal, Citra Merek, dan Persepsi Konsumen terdapat Loyalitas Konsumen Produk Wardah di Salon Wella Sungailiat? Batasan Masalah Untuk memperoleh gambaran yang akan diteliti, dibatasi penyajian hanya pada variabel label halal, citra merek, persepsi dan loyalitas konsumen produk Wardah dan objek yang ada di dalam penelitian ini adalah konsumen Salon Wella di Sungailiat. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan label halal, citra merek dan persepsi terhadap loyalitas konsumen produk wardah di Salon Wella Sungailiat. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh label halal terhadap loyalitas konsumen produk wardah di Salon Wella Sungailiat. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen pada produk wardah di Salon Wella Sungailiat. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh persepsi terhadap loyalitas konsumen pada produk wardah di Salon Wella Sungailiat. 5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh label halal, citra merek, dan persepsi terhadap loyalitas konsumen pada produk wardah di Salon Wella Sungaliat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini mengajukan pertanyaaan penelitian seebagai berikut : 1. Bagaimana gambaran Label Halal, Citra Merek, Persepsi dan Loyalitas konsumen pada konsumen produk Wardah di Salon Wella Sungailiat? 2. Apakah terdapat pengaruh antara Label Halal terhadap Loyalitas Konsumen Produk Wardah di Salon Wella Sungailiat? 3. Apakah terdapat pengaruh antara Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen Produk Wardah di Salon Wella Sungailiat?
Manfaaat Penelitian Manfaat yang diambil dari penelitiaan ini antara lain adalah : 1. Manfaat Teoritis Dengan adanya penelitiaan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan memperkaya konsep ilmu dibidang
6
Manajemen Pemasaran khususnya yang berkaitan dengan label halal, citra merek, persepsi dan loyalitas konsumen. 2. Manfaat Praktis Adanya penelitian ini diharapkan adanya perubahan yang diberikan Salon Wella terhadap peningkatan penjualan agar memberikan hasil output yang maksimal. 3. Manfaat Kebijakan Dapat digunakan sebagai sumber referensi untuk penyempurnaan penelitiaan selanjutnya agar lebih relavan dan lebih sempurna. LANDASAN TEORI
Indikator Label Halal Menurut Muhammad Elmi As Pelu (2009 : 14) ada tiga indikator label halal, yaitu : 1. Pengetahuan, merupakan informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan pemahaman dan potensi untuk memiliki, yang lantas melekat di benak seseorang. 2. Kepercayaan, merupakan suatu keadaan psikologis pada saat seseorang menganggap suatu premis benar atau dapat juga diartikan sebagai anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dapat dipercayai itu benar atau nyata. 3. Penilaian terhadap labelisasi halal, merupakan proses, cara, perbuatan menilai, pemberian nilai yang diberikan terhadap label halal.
Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Dari sudut pandang Manajerial, pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelangggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemegang kepentingannya. Menurut American Marketing (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2009 : 5) yang diterjemahkan oleh Benyamin Molan, mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: ”Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggandengan
Citra Merek Menurut Kotler Dan Keller (2008 :260) citramerek adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan dan mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu gambaran yanng berarti. Komponen Citra Merek Menurut dalam Aeker (2007 : 54), citra merek terdiri dari tiga komponen, yaitu: 1. Product attribute (atribut produk) merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek tersebut sendiri, seperti kemasan, rasa, harga dan lainlain. 2. Consumer benefits (keuntungan konsumen) merupakan kegunaan produk dari merek tersebut. 3. Brand personality (kepribadian merek) merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian sebuah merek.
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan pelanggan yang unggul”. Label Halal Menurut LPPOM MUI ( Lembaga Pengkajian Pangan, Obat, dan Kosmetik Majelis Ulama Indonesia), label halal adalah pencantuman tulisan atau pertanyaan halal pada kemasan produk untuk menunjukan bahwa produk yang
dimaksud berstatus sebagai produk halal.
Persepsi Menurut Kotler (2008 : 179) persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan
7
menerjemahkan, masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Robbins (2008 : 175) ada tiga faktor yang mempengaruhi persepsi adalah sebagai berikut : 1. Pelaku persepsi Apabila seorang individu memandang pada suatu target dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya, penafsiran tersebut dipengaruhi oleh karakteristikkarakteristik pribadi dari pelaku persepsi individual tersebut. Karakteristik yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, motif, kepentingan, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. 2. Target persepsi Karakteristik-karakteristik dari target yang diamati dapat mempengaruhi persepsi. 3. Situasi Unsur-unsur dalam lingkungan sekitar sepeti waktu, keadaan tempat bekerja dan keadan sosial dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Persepsi harus dilihat secara kontesktual yang berarti dalam situasi mana persepsi tersebut timbul dan perlu pula mendapat perhatian.
2. 3. 4.
Membeli diluar lini produk atau jasa Merekomendasikan produk terhadap orang lain Menunjukan kekebalan dari daya tarik produk sejenis pesaing
KERANGKA BERFIKIR Gambar II.1 Model konseptual (hubungan Antara Label Halal, Citra Merek dan Persepsi terhadap Loyalitas Konsumen H1 (deskriptif)
Label Halal (X1)
H2 H3
Citra Merek (X2)
H4 ( (X2) Persepsi (H3)
Loyalitas Konsume n (Y)
H5 Sumber : diolah peneliti, 2016Hipotesis
Menurut Sugiyono (2014 : 134) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan tujuan penelitian, kajian pustaka ,penelitian terdahulu dan kerangka berfikir maka hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H1: Di duga rendah label halal , citra merek, persepsi dan loyalitas konsumen pada Konsumen produk Wardah Salon Wela.
Loyaitas Konsumen Menurut Oliver dalam Kotler dan Keller (2009 : 138) loyalitaskonsumen adalahkomitmen yang dipegangsecaramendalamuntukmem beliataumendukungkembaliprodukat aujasa yang disukai di masadepanmeskipengaruhsituasidanu sahapemasaranberpotensimenyebabk anpelangganberalih. Karakteristik Loyalitas Konsumen
H2:
Menurut Griffin (2007 : 33) karaterisik loyalitas konsumen adalah sebagai berikut : 1. Melakukan pembelian secara teratur
Diduga label halal secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap loyalitas Konsumen produk Wardah di Salon Wela Sungailiat.
H3: Diduga citra merek secara parsial mempunyai pengaruh positif
8
terhadap Loyalitas Konsumen prodok Wardah di Salon Wella Sungailiat. H4:
Diduga persepsi secara parsial mempunyai pengaruh positif terhadap Loyalitas Konsumen produk Wardah di Salon Wella Sungailiat.
H5:
Diduga label halal, citra merek dan persepsi secara simultan mempunyai pengaruh yang positif terhadap loyalitas konsumen produk Wardah di Salon Wella Sungailiat.
Sampel Menurut Sugiono (2014 : 149) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel terdiri dari anggota populasi konsumen Salon Wella Sungailiat.Peneliti mengambil sampel berdasarkan rumus Slovin dengan perkiraan kesalahan 5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa sampel yang akan diteliti adalah 234 orang. Metodepengambilansampel yang digunakanyaituaccidental sampling yangartinyasiapasajakonsumen Salon Wella Sungailiat yang memakai produk wardah, secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel atau di berikan kuesioner untuk diisi. Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti oleh peneliti dalam penelitian yaitu label halal (X1), citra merek (X2), persepsi (X3) dan loyalitas konsumen (Y1). Menurut Sugiyono (2014 : 63) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pengukuran Variabel Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah pertanyaan-pertanyaan pada quisioner tertutup dibuat dengan skala likert yaitu skala 1-5. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapatan dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam skala sikap ini, responden menyatakan persetujuannya dan ketidaksetujuannya terhadap sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Dalam penelitian ini fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu untuk menggambarkan objek atau variabel penelitian dan menganalisis pengaruh dari label halal, citra merek, persepsi konsumen terhadap loyalitas konsumen pada konsumen wardah di salon Wella Sungailiat. Penelitian deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai variabel independen, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Salon Wella di Sungailiat yang beralokasikan di Jalan S.Parman No 64 Sungailiat. Penelitian ini dilakukan sejak 5 Mei 2016 sampai dengan selesai. Populasi Populasi adalah wilayah generlisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2014 : 148). Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian produk Wardah di Salon Wella sebanyak 629 orang yang diambil dari jumlah rata-rata per bulan..
9
gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Pengujian Hipotesis
Jenis dan Sumber Data
1. Uji T (Uji Parsial) Digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi veriabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Uji F (F-Test) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen atau bebas (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen/terikat (Y). Analisis Koefisien Determinasi (R2) Analisis determinansi digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Koefisien ini menunjukan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen. R2 sama dengan 0, maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya R2sama dengan 1, maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel independen terhadap variabel dependen adalah sempurna. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran umum Objek Penelitian Profil Singkat Salon Wella Sungailiat Salon Wella adalah sebuah salon dan toko yang menjual berbagai macam kosmetik seperti Pixy, Wardah, Ultima dan La Tuliphe yang ada di Sungailiat beralamat di Jalan S.Parman No 64 Sungailiat, berdiri pada tanggal 23 Maret tahun 1960. Modal awal yang didapatkan oleh pemilik toko dalam pembangunan Salon Wella tersebut merupakan warisan dari orang tua pemilik dan pinjaman-pinjaman lainnya. Pemilik toko yang bernama Melawati yang berumur 78 tahun pertama-tama hanya mendirikan sebuah Salon
a. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumbersumber yang telah ada. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai sumber, dan berbagai cara (Sugiyono, 2013:223). Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode wawancara, metode kuesioner, metode literatur, metode observasi. Teknik Analisis Data Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan tentang ciri-ciri responden dan variabel penelitian. Analisis Verifikatif Analisis verifikatif adalah pengujian hipotesis penelitian melalui alat analisis statistik. Alat analisis statistik dalam penelitian ini menggunakan SPSS Versi 20 For Windows.
a. Uji Validitas b. Uji Reliabilitas Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolinieritas c. Uji Heteroskedastisitas Analisis Regresi Linier Berganda Analisis linier digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang diberikan varibel bebas (label halal, citra merek dan persepsi) terhadap variabel terikat (loyalitas konsumen). Adapun bentuk persamaan regresi berganda dalam penelitian ini :
Y = a + b1X1 + b2X2 +b3X3+ e 10
kecantikan saja, lama-kelamaan pemilik salon pun mempunyai ide untuk menjual produk kosmetik dikarenakan salon tersebut berada di pusat kota Sungailiat tempatnya berada di pasar Sungailiat. Salon Wella mempunyai 7 orang pegawai diantaranya 4 orang untuk toko dan sisanya 3 orang untuk salon. Salon Wella dibuka mulai dari pukul 08:00 s/d 21:00 WIB dan dibuka setiap hari tanpa ada hari libur. Penjualan produk Wardah di Salon Wella Sungailiat dimulai pada tahun 2006 sampai dengan sekarang. Kualitas dari produk Wardah sudah banyak dibuktikan dengan adanya penjualan produk Wardah pada Salon Wella Sungailiat yang menguntungkan pemilik toko, untuk penjualan Wardah menempati urututan kedua setelah pixy yang banyak merebut perhatian wanita. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja produk Wardah di Salon Wella di Sungailiat yang berjumlah 234 konsumen setelah disederhanakan dengan rumus slovin dari populasi awal sebanyak 629 konsumen. Dimana cara atau prosedurnya yaitu dengan menyebarkan kuesioner dan meminta responden untuk mengisi kuisioner. Responden terdiri dari berbagai karakteristik yaitu usia, pekerjaan dan pendidikan. Rekapitulasi Deskriptif Variabel
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur. Menurut Sugiyono (2014 : 203) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Syarat minimum untuk dianggap suatu butir instrumen valid adalah nilai indeks validitasnya memiliki rhitung >0,1288. Berdasarkan data dari tabel IV.35 dimana pengujian validitas instrumen penelitian (kuesioner) dengan masing-masing pernyataan mendapatkan nilai rhitung lebih dari 0,1288 sehingga keseluruhan instrumen dinyatakan valid.
Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu ( Imam Ghozali, 2013 : 47). Nilai r dianggap reliabel yaitu α > 0,60. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut : Tabel IV.36 Hasil Uji Reliabilitas
Pengolahan data rekapitulasi nilai dari rata-rata analisis statistik deskriptif dari setiap variabel label halal, citra merek, persepsi dan loyalitas konsumen adalah sebagai berikut :
Variabel Label Halal Citra Merek Persepsi Loyalitas Konsumen
Tabel IV.34 Hasil Rekapitulasi Deskriptif Variabel Variabel Rata-Rata Kategori Penilaian Label Halal 3,99 Tinggi Citra Merek 3,96 Tinggi Persepsi 3,93 Tinggi Loyalitas 4,00 Tinggi Konsumen Sumber : data primer diolah, 2016
Alpha 0,744 0,643 0,778 0,628
Keterangan Realiabel Realiabel Realiabel Realiabel
Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Pada Tabel IV.36 dimana hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien alpha yang cukup tinggi yaitu >0,6 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur masingmasing variabel dari kuesioner adalah reliabel, yang berarti bahwa
Hasil Analisis Data Uji Validitas
11
Berdasarkan tampilan grafik normal plot yang tersaji diatas dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang normal. Sedangkan pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaran mengikuti arah garis diagonalnya. Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Uji Multikolineraritas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di dalam model regresi, yakni dengan melihat dari nilai tolerance, dan nilai variance inflation factor (VIF).
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas betujuan untuk menguji apakah variabel terikat dan variabel bebas dalam model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Gambar IV.4 Hasil Uji Normalitas
Tabel IV.37 Hasil Uji Multikolinearitas Keterangan Colliniearity statistics Tolerance VIF Label Halal 0,124 8,047 Citra Merek 0,148 6,769 Persepsi 0,645 1,549 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Sumber : data SPSS diolah peneliti, 2016
Berdasarkan hasil pengujian multikolonieritas, hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa nilai tolerance> 0.10 yang artinya tidak ada korelasi antara variabel independen. Demikian juga dengan perhitungan nilai VIF, dari variabel independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah multikolonieritas antara variabel
Gambar IV.5 Hasil Uji Normalitas
independen dalam model regresi. c. Uji Heteroskedastisitas Uji bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Sumber : data SPSS diolah peneliti 2016
12
dijelaskan dalam bahasa yang akan mudah dipahami sebagai berikut: A. Kontanta = 13,831 Berarti bahwa variabel label halal, citra merek dan persepsi mempunyai hubungan positif dengan loyalitas konsumen. Artinya ketika nilai label halal (X1), citra merek (X2) dan persepsi (X3) bernilai 0 maka loyalitas konsumen produk Wardah di Salon Wella Sungailiat sebesar 13,831 menunjukkan bahwa semakin Gambar IV.6 meningkatnya label halal, citra merek Hasil Uji Heteroskedastisitas dan persepsi pada produk Wardah di Salon Wella Sungailiat, maka berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada toko tersebut. B. b1= 0,250 Berarti variabellabel halal mempengaruhi loyalitas konsumen pada produk Wardah di Salon Wella Sungailiat sebesar 0,250 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel label halal meningkat sebesar satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel loyalitas konsumen sebesar 0,250% dan jika variabel label halal meningkat 100% Sumber: data SPSS diolah peneliti, 2016 sedangkan variabel lain tetap maka akan Analisis Regresi Linier Berganda mengakibatkan naiknya variabel Tabel IV.38 loyalitas konsumen sebesar 25%. Hasil Analisis Regresi Linier Sebaliknya, jika label halal menurun Berganda maka loyalitas konsumen pada Model Unstandardized Standardized pembelian produk Wardah di Salon Coefficients Coefficients Beta Wella Sungailiat akan menurun. B Std.Error C. b2= 0,599 1(Constant) 13,831 1,413 Berarti variable citra merek X1.Total ,250 0,075 ,234 mempengaruhi loyalitas konsumen pada X2.Total ,599 0,069 1,117 produk Wardah di Salon Wella X3.Total ,729 0,066 ,681 Sungailiat sebesar 0,599 atau Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016 berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel citra merek meningkat Berdasarkan data pada Tabel sebesar satu persen sedangkan variabel IV.36 dimana hasil analisis regresi lain tetap, maka akan mengakibatkan diperoleh persamaan regresi sebagai naiknya nilai variabel loyalitas berikut: konsumen sebesar 0,599% dan jika Y= 13,831 + 0,250 X1 + 0,599 X2 + variabel citra merek meningkat 100% 0,729 X3 sedangkan variabel lainnya tetap maka Hasil analisis regresi berganda akan mengakibatkan naiknya variabel yang masih berbentuk angka dapat
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskesdatisitas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskesdatisitas dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara ZPRED yaitu diferensiasi produk,dan store atmosphere dan SRESID yaitu variabel minat beli. Gambar berikut ini menyajikan hasil pengujian heteroskedastisitas:
13
loyalitas konsumen sebesar 59,9%. Sebaliknya, jika citra merek menurun maka loyalita konsumen pada produk Wardah di Salon Wella Sungailiat akan menurun. D. b3= 0,729 Berarti variabelpersepsi mempengaruhi loyalitas konsumen pada produk Wardah di Salon Wella Sungailiat sebesar 0,729 atau berpengaruh secara positif yang artinya jika variabel persepsi meningkat satu persen sedangkan variabel lain tetap, maka akan mengakibatkan naiknya nilai variabel loyalitas konsumen sebesar 0,729% Sebaliknya, jika persepsi menurun maka loyalitas konsumen pada produk Wardah di Salon Wella Sungailiat akan menurun. Hasil Uji Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Pada dasarnya uji t digunakan untuk menunjukan seberapa jauh pengaruh variabel independen (label halal, citra merek dan persepsi) secara individual menerangkan variabel dependen (loyalitas konsumen) diolah dengan menggunakan program SPSS versi 22. Tabel IV.39 Hasil Uji tTabel IV.39
harus dilakukan adalah menentukan nilai ttabel dengan cara mencari nilai degree of freedom (derajat kebebasan) dengan rumus df= n-k sehingga diperoleh df=234-3=231 dan α = 5% dengan satu arah (karena hipotesisnya positif) nilai ttabel sebesar 1,9702. Selain itu dapat pula ditentukan dengan nilai signifikansi dengan ketentuan bahwa nilai signifikansi ≤ 0,05 maka dapat dikatakan variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan ketentuan tersebut dengan membandingkan nilai thitung pada tabel maka pengaruh parsial adalah sebagai berikut: Berdasarkan ketentuan tersebut dengan membandingkan nilai thitung pada tabel maka pengaruh parsial adalah sebagai berikut: 1. Variabel label halal mempunyai thitung sebesar 3,377 > nilai ttabel 1,9702 dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan label halal berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen sehingga hipotesis ke dua yang menyatakan label halal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. 2. Variabel citra merek mempunyai thitung sebesar 8,684> nilai ttabel 1,9702 Sig. dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan citra merek berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen sehingga hipotesis ke tiga yang menyatakan citra merek berpengaruh ,000 positif dan signifikan pada pembelian ,000 produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. ,000 3. Variabel persepsi mempunyai thitung sebesar 11,076> nilai ttabel 1,9702 ,000 dengan nilai signifikansi 0,000 > 0,05 maka dapat disimpulkan persepsi berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen sehingga hipotesis ke empat yang menyatakan persepsi berpengaruh
Coefficients Modal
Unstandardized Coefficients
Standardiz ed Coefficients
T
B
Std.E rror
Beta
(Constant)
13,831
1,413
Label (X1)
halal
,250
,0775
,234
3,377
Citra Merek (X2)
,599
,069
1,117
8,684
Loyalitas Konsumen
,729
,066
,681
11,076
9,789
Sumber: Diolah peneliti, 2016
Untuk menentukan pengaruh parsial masing-masing variabel yang
14
positif dan signifikan terhadap besarnya koefisien determinasi (R2) loyalitas konsumen pada pembelian persamaan regresi. produk Wardah di Salon Wella Angka koefisien determinasi Sungailiat. dilihat dari hasil perhitungan SPSS dapat dilihat pada Tabel 4.47 sebagai berikut: Pengujian Hipotesis Secara Simultan Tabel IV.41 (Uji F) Hasil Analisis Koefisien Determinasi Uji F pada dasarnya menunjukan 2 (R ) apakah semua variabel independen yang Model Summary dimasukkan dalam model memiliki MoModel Change pengaruh secara bersama-sama terhadap Stati variabel dependen. stic Tabel IV.40 Hasil Uji F ANOVA Model
R
Sum of Squares 1109,902
DF
Mean Square 369,967
1. 3 Regression Residual 1423,060 230 6,187 Total 2532,962 233 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
F 59,795
1Sig
,662
a
R Squere
Adjusted RSquare
,438
,431
Std.Error of the Estmate 2,487
b , 000 Sumber : Data SPSS diolah peneliti, 2016
Dari tabel hasil analisis SPSS diatas, nilai Ajusted RSquare (R2) yang diperoleh adalah sebesar 0,438Hal ini berarti variabel independen yang terdiri dari label halal, citra merek dan persepsi mampu memberikan informasi mengenai loyalitas konsumen sebesar 43,8%, sedangkan sisanya sebesar 56,2% dijelaskan oleh variabel lainnya yang berada diluar penelitian. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dijelaskan lebih rinci dalam pembahasan berikut: Karakteristik Responden Pada penelitian ini yang menjadi responden adalah 234 orang konsumen yang membeli produk Wardah di Salon Wella Sungailiat dari populasi yang berjumlah 629 orang yang telah disederhanakan dengan menggunakan rumus slovin. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa responden. Jumlah responden berdasarkan usia didominasi oleh responden yang berusia 21 s.d 30 tahun sebanyak 78 orang atau 33%, sedangkan yang paling sedikit berasal dari usia >50 tahun yakni sebanyak 20 orang atau 9%. Status pekerjaan responden didominasi oleh responden yang status pekerjaannya IRT yaitu sebanyak 75 responden atau 32%,
Berdasarkan data dari tabel IV.37 hasil perhitungan uji F, dapat dilihat bahwa Fhitung sebesar 59,795dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel. Rumus nya mencari Ftabel yaitu df1 = k-1 dan df2 = n - k , dimana n adalah banyaknya sampel dan k adalah jumlah variabel independen dan dependen. Jadi nilai F tabelnya adalah 2,64 Taraf signifikansi adalah 0.05. Dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel maka didapat Fhitung (59,795) lebih besar dari Ftabel (2,64), dan nilai signifikansi adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa label halal, citra merek dan persepsi berpengaruh secara simultan terhadap loyalitas konsumen. Analisis Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase hubungan variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen dapat diketahui dari
15
sedangkan yang paling sedikit berasal dari responden yang status pekerjaannya sebagai pegawai swasta yaitu sebanyak 33 orang atau sebesar 14% dan jumlah responden berdasarkan pendidikan didominasi oleh responden SMA/SMK sebanyak 85 orang atau sebesar 36%. Gambaran Label Halal, Citra Merek, Persepsi dan Loyalitas Konsumen Label halal adalah suatu produk yang sudah tersetifikasi halal MUI, label halal merupakan hal yang harus diperhatikan produsen pada saat memilih produk yang tepat bagi konsumen dengan adanya label halal mempermudah konsumen untuk membeli sebuah produk kosmetik yang sehat dan aman untuk dipakai. Hasil analisis deskrpitif variabel label halal pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat termasuk kedalam kategori tinggi skor rata-rata sebesar 3,99 hal ini dikarenakan dimensi pengetahuan, kepercayaan, dan penilaian memiliki nilai yang tinggi dimata konsumen. Selain itu Citra merek adalah gambaran bagaimana konsumen melihat suatu produk serinci mungkin, pada pembelian produk Wardah di Salon Wella skor rata-rata yang dihasilkan citra merek sebesar 3,96 hasil ini membuktikan bahwa pada dimensi atribut produk, keuntungan konsumen dan kepribadian merek yang baik akan menyebabkan pandangan yang baik pula dimata konsumen. Persepsi adalah proses dimana seseorang menginterprestasikan kesan-kesan sensoris pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat termasuk kedalam kategori tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang persepsi sebesar 3,93. Pada loyalitas konsumen skor rata-rata yang didapatkan sebesar 4,00 termasuk kedalam kategori tinggi hal ini dikarenakan dimensi pembelian secara beratur, pembelian diluar lini produk, merekomendasikan produk keorang lain
dan menunjukan kekebalan terhadap produk pesaing juga tingi. Pengaruh Label Halal terhadap Loyalitas Konsumen Variabel label halal merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel label halal menurut hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 3,377 lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel label halal berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. Hal ini mengindetifikasikan bahwa semakin besar nilai label halal, maka nilai loyalitas konsumen akan meningkat. Sebaliknya jika label halal rendah maka loyalitas konsumen akan cenderung menurun namun tidak signifikan. Berdasarkan hal terbut maka H2 diterima. Hasil yang didapatkan sama dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Dyah Tiara Rita Meitia, yang menunjukan bahwa merek, rasa dan pelayanan memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempenagruhi kepuasan dan loyalitas konsumen warug bakso yang telah memiliki sertifikasi halal maupun pada warung bakso yang berlabel halal. Penelitian yang dilakukan diketahui bahwa label halal dapat meningkatkan volume penjualan bakso. Pengaruh Citra Merek terhadapLoyalitas Konsumen Variabel citra merek merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel citra merek menurut hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 8,684lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel citra merek berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. Hal ini mengindetifikasikan bahwa semakin besar nilai citra merek, maka nilai loyalitas konsumen akan meningkat
16
sebaliknya jika nilai citra merek menurun makan loyalitas konsumen juga cendrung menurun. Berdasarkan hal tersebut maka H3 diterima. Hasil penelitian ini sama halnya dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Yu-Te Tu, Shean-Yuh, Tan-Kui Hsu Chungyu tahun 2013 studi empiris dari sektor automobile di taiwan yang menunjukan bahwa citra merek berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Pengaruh Persepsi terhadap Loyalitas Konsumen Variabel persepsi merupakan variabel yang berpengaruh secara parsial dikarenakan variabel persepsi menurut hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 11,076 lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Ini berarti variabel persepsi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. Hal ini mengindentifikasikan bahwa semakin besar nilai persepsi, maka nilai loyalitas konsumen akan meningkat. Berdasarkan hal terbut maka H4 diterima. Hasil ini sama hal nya dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Syarifa Zahra dan Andik Matulessy tahun 2012 chek up kesehatan di klinik Prodia Malang menunjukan ada hubungan yang signifikan antara persepsi terhadap kualitas dan loyalitas konsumen. Persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Pada hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dimensi sikap memandang produk Wardah, harapan pemakaian produk Wardah, pengamatan, kepuasan, keadaan toko dan komunikasi dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Pengaruh Label Halal, Citra Merek dan Persepsi berpengaruh terhadap Loyalitas Konsumen
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa variabel label halal, citra merek dan persepsi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan, didapat Fhitung sebesar 59,795dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 2,6438 berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel, dan nilai signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan hasi Hal ini dapat menunjukkan bahwa label halal, citra merek dan persepsi berpengaruh secara bersama-sama atau secara simultan terhadap loyalitas konsumen produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. Dengan meningkatkan label halal, citra merek dan persepsi maka akan berpengaruh positif terhadap loyalitas konsumen. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab IV mengenai pengaruh Label Halal, Citra Merek dan Persepsi terhadap Loyalitas konsumen, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Label Halal, Citra Merek, Persepsi dan Loyalitas Konsumen pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat termasuk kedalam kategori tinggi, hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata yang dihasilkan label halal sebesar 3,99, citra merek sebesar 3,96, persepsi sebesar 3,93, dan loyalitas konsumen sebesar 4,00. 2. Label halal mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan variabel label halal secara parsial memilik thitung sebesar 3,377 lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa label halal mempunyai peranan dalam menunjang peningkatan loyalitas
17
konsumen pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. 3. Citra Merek mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan variabel citra merek secara parsial memiliki thitung sebesar 8,684lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel citra merek mempunyai peranan yang penting dalam menunjang peningkatan loyalitas konsumen pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungaiiat. 4. Persepsi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen dikarenakan variabel persepsi secara parsial memiliki thitung sebesar 11,076 lebih besar dari ttabel 1,9702 dan dengan signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi sebesar 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel persepsi mempunyai peranan yang penting dalam menunjang peningkatan loyalitas konsumen pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungaiiat. 5. Pengujian secara bersama-sama menunjukkan bahwa label halal, citra merek dan persepsi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen pada pembelian produk Wardah di Salon Wella Sungailiat. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa variabel label halal, citra merek dan persepsi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas konsumen. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan, didapat Fhitung sebesar 59,795dan kemudian dibandingkan dengan Ftabel yaitu 2,6438 berarti Fhitung lebih besar dari Ftabel, dan nilai signifikansinya adalah 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05.
Saran Berdasarkan simpulan yang diperoleh dari penelitian ini, penulis perlu menuliskan beberapa saran berkenaan dengan penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Kepada produsen atau pemilik toko hendaknya selalu memperhatikan label halal pada setiap jenis kosmetik yang akan dijual kepada konsumen dengan tujuan membantu kedua belah pihak baik produsen maupun konsumen selama proses transaksi jual beli. 2. Kepada pihak konsumen hendaknya selalu memperhatikan label halal pada saat penggunaan suatu produk kosmetik, kosmetik halal maksudnya disini bahan-bahan yang digunakan menggunakan bahan alami/halal tidak terbuat dari bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, zat penstabil vitamin, cairan amnion, zat plasenta dan terbuat dari bahan haram lainnya. 3. Bagi penelitian selanjutnya, hendaknya instrumen penelitian bisa lebih diperdalam atau diperluas lagi sehingga kemampuan mengukurnya semakin baik. Variabel yang digunakan variabel baru/variabel yang belum pernah dipakai oleh penelitian sebelumnya. Menggunakan variabel independen dan dependennya lebih banyak lagi agar mempermudah penelitian selanjutnya mengetahui masalah-masalah penelitian yang baik untuk diteliti, memilih tempat penelitian lebih baik lagi dari penelitian sebelumnya serta referensi yang dipakai dari buku-buku lebih diperbanyak lagi agar penelitian lebih akurat dan baik. DAFTAR PUSTAKA Aaker, D. A. (2007). Managing Brand Equity. Jakarta : Erlangga. Ali Nejatbakhsh Isfahani, Ali Aghar Pourezzat, dan Ali Shahnazari.(2013). To Investigate Influcential Factors On Halal Brand In The GlobalMarket In Iran (Journal
18
of Basic and Applied Scientific Research).
CAPS (Center for Academi
Arikunto, Suharsimi. (2005). Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh. Jakarta: Rineka Cipta.
https//www.google.co.id/search?sclient= psyab&biw=1366&bih=667&q= menurut+direktur+LPPOM+MU I+tentang+bahan+kosmetik&oq =menurut direktur+LPPOM+tentang+baha n+kosmetika&gs.Diakses 20 Mei 2016
Asahi
Shimbun .(2011). (www.wordpress.com . Diakses 8 Mei 2016).
Asahi
Shimbun .(2011). (www.lip.atmajaya.ac.id . Diakses 9 Mei 2016
Publishing Service).
Indeks AIS (Advocacy, Loyalty dan Satisfaction) Produk Wardah (http://www.google.co.id/#q=ind eks+ALS+tentang+wardah). Diakses 22 Mei 2016. Kotler dan Keller.(2008). Manajemen Pemasaran. Edisi dua belas. PT Indeks : Jakarta. Kotler dan Keller.(2009). Manajemen Pemasaran. Edisi ketiga belas, Jilid satu. Jakarta : Erlangga.
Assauri, Sofyan.(2010).Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Press. BPS 2010 (https://www.bps.go.id. Diakses 18 Mei 2016). Data Kemenangan Wardah (http://www.frointier.co id. Diakses 27 Mei 2016). Dyah Tiara Rita Meitia. (2015). Analisis Pengaruh Label Halal warung bakso terhadap Loyalitas Konsumen dengan Metode Structural Equation Modeling di kota Yogyakarta. Fandy Tjiptono, (2011). Pemasaran Jasa. Malang : Bayumedia.
Melka Neria . (2012) Pengaruh Citra Merek terhadap Loyalitas Konsumen Maskapai Penerbangan Garuda Indonesia. Diakese 20 Mei 2016 Muhammad dan Pelu As Elmi. (2009). Label Halal: antara spiritualitas bisnis dan komoditas agama. Malang : Madani.
Ferrinadewi Erna.(2008). Merek dan Psikologi Konsumen. Edisi Pertama, Yogykarta : Graha Ilmu.
Samsudin Wahab, Ahmad Sulfian Mohd Zahari, Khaled Al Momani, and Nor Azila Mohd Nor.(2011). The influence of perceived privacy on customer loyalty in mobile phone services: An empirical research in jordan di Universitas Teknologi Malaysia. Vol.5, N.4, pp. 188193. Diakses 19 Mei 2016.
Gaffar,Vanessa. (2007). Manajemen Bisnis. Bandung : Alfabeta. Ghozali, Imam. (2013). AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi.Semarang :BadanPenerbitUniversitasDipo nogoro. Griffin Jill .(2007). Customer loyalty. Jakarta : Erlangga
Sugiono.(2014). Metode Penelitian Manajemen. Bandung : Alfabeta. Sunarto.(2006). Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Amus.
Hasan, Ali. (2013). Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Penerbit
19
Sunyoto, Danang.(2013). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. CAPS : Yogyakarta. Stephen Robbins, Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh, Jakarta : PT. Macana Jaya. Syarifa Zahra dan Andik Matulessy. (2012). Pengaruh persepsi terhadap kualitas layanan, kepuasan dan loyalitas konsumen chek up di klinik Prodia Malang. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia. Vol. 1, No.2, hal 122-129. Yu-Te Tu, Shean-Yuh Lin, Tan-Kui Hsu Chungsu. (2013). The impact of brand image and customer comitmen on loyalty : An empirical study of automobile sector in taiwan a study information management and business review. Vol.5, No.4, pp. 181-193, April 2013 (ISSN 2220-3796).
20