PENGARUH KUALITAS LAYANAN-E, KEPUASAN-E, DAN KEPERCAYAAN-E TERHADAP KESETIAAN-E PADA GOJEK. Margaretha Pink Berlianto, Jurusan Manajemen, Universitas Pelita Harapan
[email protected]
ABSTRAK Bisnis penyedia layanan daring berkembang dengan pesat saat ini dan diikuti dengan persaingan sengit antar penyedia layanan daring. Merupakan hal yang sangat penting bagi mereka untuk bertahan dan menang dalam persaingan bisnis ini. Untuk itu perlu diidentifikasikan mengenai apa saja kualitas layanan dari situs tersebut yang menjadi perhatian pelanggan, mengetahui seberapa jauh kepuasan, seberapa dalam tingkat kepercayaan dan seberapa jauh kesetiaan pelanggan terhadap situs penyedia layanan daring tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas layanan elektronik, kepuasan, kepercayaan dan kesetiaan pelanggan Gojek. Penelitian ini dilakukan terhadap pengguna layanan Gojek (Go-ride) dengan menyebarkan 400 kuisioner di area Jakarta dan Tangerang dan terdapat 121 kuisioner yang dapat digunakan. Masing-masing peubah diukur dengan 5 skala Likert. Pengujian kesahihan menggunakan nilai factor loading sebesar ≥ 0,6 dan pengujian keandalan dengan menggunakan composite reliability dengan nilai ≥ 0,7 dan nilai variance extracted ≥ 0,50. Pada penelitian ini terdapat empat belas hipotesis. Pengujian uji kecocokan model dan hipotesis dilakukan dengan analisa SEM. Hasil dari penelitian ini adalah Ease of use, E-scape, Responsiveness, Customization dan Assurance yang merupakan kelima kualitas layanan elektoronik yang digunakan pada penelitian ini tidak berpengaruh positif terhadap e-satisfaction, e-satisfaction berpengaruh pada e-trust, e-trust tidak berpengaruh terhadap behavioral loyalty, affective loyalty, cognitive loyalty dan conative loyalty dan e-satisfaction berpengaruh terhadap behavioral loyalty, affective loyalty, cognitive loyalty dan conative loyalty. Kata Kunci: Kualitas layana-e, kepuasan-e, keperrcayaan-e, kesetiaan-e, perdagangan-e. ABSTRACT Daring service provider business is growing rapidly at this time, followed by fierce competition between daring service providers. It is very important for them to survive and win in this business competition. For that, they need to identify their service quality from their site based on customers’ perception, knowing the satisfaction of their customers, how deep the trust of their customers and how extent of their customer loyalty toward the daring service providers. The purpose of this study is to analyze e-service quality, e-satisfaction, e-trust and e-customer loyalty of Gojek. The research was conducted on service users Gojek (Go-ride) by distributing 400 questionnaires in Jakarta and Tangerang area and there were 121 questionnaires that can be used. Each peubahs was measured with 5 Likert scale. In this study, the validity test was using factor loading value of ≥ 0.6 and the reliability test was using the composite reliability ≥ 0.7 and variance extracted ≥ 0.50. There were fourteen hypotheses was tested in this study. The model fit and hypothesis testing was done by using SEM. The results of this study are Ease of use, E-scape, Responsiveness, Customization and Assurance which are five dimension of e-service quality that used in this study had no positive effect on e-satisfaction, e-satisfaction had an effect on e-trust, e-trust had no effect on behavioral loyalty, affective loyalty, loyalty cognitive and conative loyalty and e-satisfaction had effect on behavioral loyalty, affective loyalty, loyalty cognitive and conative loyalty. Keywords: e-service quality, e-satisfaction, e-trust, e-loyalty, e-commerce.
1
Tokopedia.com, Blibli.com, Olx.com,
PENDAHULUAN Saat ini, layanan daring bertumbuh
Lazada.com,
sangat pesat. Hal ini dikarenakan layanan
Trivago.com (CSR Indonesia, 2015) dan
berbasis
daring
jasa layanan transportasi seperti Go-jek,
memberikan banyak keuntungan dan
Grabbike, Grabtaxi, Uber, Bajaj App,
kemudahanan
dan
Ttransjek, Wheel Line, Bangjek, Ojek
didukung oleh perkembangan terknologi
Syar’I dan Blue-Jek (Okezone, 2015).
internet yang memadai. Keuntungan
Pada penelitian ini lebih berfokus pada
yang diberikan dari layanan daring atau
Gojek, khususnya jasa layanan go-ride.
layanan-e
seperti
Pemilihan Gojek dilakukan karena Gojek
menggunakan,
adalah penyedia layanan transportasi
meningkatkan kendali dari konsumen,
ojek daring pertama di Indonesia dan
mengurangi biaya transaksi dan lainnya
memiliki jumlah pengendara terbanyak
(Scullion & Nicholas, 2001; Unsal &
dibandingkan dengan pesaingnya, seperti
Hormoz,
Grabbike.
web
atau
bagi
ini,
kemudahan
layanan
konsumen
antara
dalam
2001;
lain
Zeithaml,
Keuntungan-keuntungan
2002). tersebut
Bukalapak.com,
Untuk berhasil dan bertahan
mengakibatkan bisnis pemberi layanan
dalam
daring berkembang pesat dan menjadi
penyedia layanan daring harus memiliki
pemimpin dalam industri jasa (Yang &
keunggulan kompetitif dan memberikan
Fang, 2004). Penyedia layanan bisnis
kualitas layanan yang superior, yang
daring
lebih
yang semakin banyak ini
kompetisi
baik
yang
daripada
sengit
layanan
ini,
yang
mengakibatkan kompetisi yang sengit
diberikan oleh pesaingnya (Yang &
diantara penyedia bisnis daring tersebut
Fang, 2004). Untuk itu, penyedia layanan
(Yang & Fang, 2004). Penyedia layanan
daring harus mengetahui apa saja kualitas
dari toko daring, yang semula hanya
layanan
menjual produk menjadi berkembang
dianggap penting oleh konsumen dan
sebagai penyedia layanan dalam bentuk
bagaimanan kualitas layanan daring yang
jasa, seperti jasa layanan transportasi
mereka berikan selama ini di mata
motor, jasa layanan transportasi mobil,
konsumen. Dengan memberikan kualitas
jasa layanan kebersihan, dan lainnya.
layanan yang baik, pelanggan menjadi
daring
puas
sedang
di
mengakibatkan mengingkatnya kesetiaan
Indonesia, khususnya Jakarta seperti
pelanggan. Membuat pelanggan puas
Tokobagus.com,
merupakan tantangan bisnis pada pasar
Elevenia.com,
2
bertumbuh
pesat
Berniaga.com, Traveloka.com,
percaya
yang
Terdapat beberapa jasa layanan yang
dan
(kualitas-e)
yang kompetitif saat ini.
sehingga
Perkembangan toko daring dan
karena
menggunakan
layanan daring yang tumbuh dengan
teknologi
pesat ini membuat banyak praktisi dan
informasi atau resiko karena perilaku
akademisi
berfokus
individu yang terlibat dalm transaksi
bagaimana meningkatkan layanan daring
daring (Grabner-Kräuter & Faullant,
untuk menarik pelanggan dan bagaimana
2008).
di
bidang
mempertahankan
ini
pelanggan
terbuka
infrastruktur
untuk
pertukaran
tersebut
Selain kualitas layanan daring,
(Jun, Yang, & Kim, 2004). Beberapa hal
kepuasan dan kepercayan, kesetiaan
telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
pelanggan
mengenai hal ini, seperti perusahaan
perhatian
harus fokus pada layanan daring yang
dengan adanya kesetiaan pelanggan,
meliputi semua hal atau kegiatan yang
perusahaan
terjadi sebelum, selama, dan sesudah
keunggulan
transaksi (Zeithaml, 2002), memberikan
meningkatkan pangsa pasar dan laba
berbagai benefit seperti kenyamanan
perusahaan
dalam memesan produk atau jasa, dapat
mengurangi biaya pemasaran seperti
memeriksa ketersediaan barang atau jasa
biaya promosi, untuk itu perusahaan
secara instan, dapat menemukan harga
tidak hanya semata mengembangkan
yang
ketersediaan
program pemasaran tetapi juga perlu
informasi dari keputusan pembelian (Jun
memelihara hubungan jangka panjang
et al., 2004). Selain memberikan layanan
untuk menciptakan kesetiaan pelanggan
yang
(Utami, 2015).
kompetitif
baik,
juga
dan
penting
untuk
meningkatkan kepercayaan pelanggan
juga dan
perlu
mendapatkan
ditingkatkan.
dapat
menciptakan
kompetitif,
dalam
Penelitian
Karena
jangka
ini
dapat
panjang,
mengadopsi
karena kepercayaan merupakan faktor
penelitian yang dilakukan oleh (Ribbink,
penting dalam interaksi bisnis-pelanggan
et al.,
dan merupakan aspek penting dalam
kualitas,
perdagangan
(Grabner-
terhadap e-kesetiaan pada mahasiswa
Kräuter & Faullant, 2008). Salah satu
yang pernah melakukan pembelian buku
alasan mengenai pentingnya kepercayaan
dan CD secara daring di Eropa, penelitian
pada perdagangan elektronik adalah
yang dilakukan oleh Chou, Chen, & Lin
dalam
memiliki
(2015) mengenai pengaruh pengalaman
tingkat ketidakpastian yang lebih tinggi
daring, kepedulian daring, e-kepuasan,
dalam transaksi ekonomi yang dapat
dan e-trust terhadap kesetiaan-e terhadap
membawa beberapa resiko yang dapat
pembeli
disebabkan oleh ketidakpastian implisit
Taiwan, dan penelitian yang dilakukan
elektronik
lingkungan
virtual
2004) mengenai pengaruh ee-kepercayaan,
pakaian
e-kepuasan
daring wanita
di
3
oleh El-Manstrly & Harrison (2013)
kandalan,
mengenai pengaruh kepercayaan terhap
(Parasuraman, Zithaml, & Berry, 1988).
kesetiaan kognitif, kesetiaan afektif,
Model ini digunakan untuk mengukur
kesetiaan konatif dan loyalita perilaku
kualitas layanan pada konteks toko
atau tindakan pada konsumen bank di
tradisional atau offline. Layanan daring
Inggris. Dimensi dari kualitas layanan
memiliki karakteristik unik yang tidak
pada toko tradisional telah diketahui
dihadapi oleh layanan offine, seperti
dengan pasti dan telah terbentuk dengan
masalah server, cadangan informasi,
sangat jelas. Akan tetapi kualitas layanan
masalah
dari layanan daring belum terbentuk
(Collier & Bienstock, 2006). Kualitas
dengan pasti dan belum mendapatkan
layanan elektronik dapat didefinisikan
konsensus mengenai dimensi layanan
sebagai sejauh mana sebuah situs dapat
daring
ini
memfasilitasi pembelanjaan, pembelian
mengidentifikasikan
dan pengiriman yang efektif dan efisien
yang
bertujuan
pasti.
unutk
Penelitian
dimensi kunci kualitas jasa/layanan elektronik
yang
terpresepsi
jaminan
dan
konektivitas
empati
dan
lainnya
(Zeithaml, 2002).
oleh
Pada
penelitian
terdahulu
pelanggan daring. Selain itu juga untuk
menemukan bahwa tidak semua dimensi
mengetahui hubungan antara dimensi
kualitas jasa memiliki dampak yang sama
kualitas jasa elektronik dan kepuasan
terhadap kepuasan (Jun et al., 2004).
pelanggan, khususnya pelanggan Gojek
Sehingga merupakan hal yang penting
dan mengukur hubungan antara kepuasan
untuk
dan kepercayaan dari pelanggan daring,
mana yang lebih penting dibandingkan
dalam hal ini pelanggan Gojek dan
dengan
mengukur hubungan antara kepuasan,
meningkatkan
kepercayaan dan keempat dimensi dari
elektronik
yang
kesetiaan pelanggan Gojek.
pelanggan.
Dalam
TINJAUAN LITERATUR
dimensi
dimensi
lainnya kualitas
untuk layanan
dirasakan penelitian
oleh ini,
menggunakan 5 (lima) dimensi dari kualitas-e yang diadopsi dari Ribbink,
Kualitas-e Cara
mengindentifikasikan
pelanggan
kualitas
Riel, Liljander, & Streukens (2004) yaitu
layanan pada lingkungan situs atau
kemudahan penggunaan(ease of use), e-
daring
scape atau website design, kostumisasi,
berbeda
merasakan
dengan
layanan
tradisional(Amin, 2016). Model kualitas
daya
layanan
tradisional
jaminan (assurance). Penggunaan kelima
mengukur kualitas layanan pada lima
dimensi ini didasarkan oleh penelitian
dimensi, yaitu berwujud, daya tanggap,
terdahulu
4
pada
konteks
tanggap
(responsiveness), dan
terhadap
pembeli
daring
wanita
yang
menunjukkan
bahwa
interface pada sebuah situs terstruktur
terdapat dua faktor yang dirasakan oleh
dengan buruk, kurangnya keamanan dan
pelanggan ketika berbelanja di situs yaitu
kejelasan atau terdapat gangguan maka
pelanggan
terhadap
transaksi yang terjadi dapat terganggu.
keamanan dan privasi dan pengalaman
Idealnya sebuah situs dapat menyediakan
dari konsumen daring, seperti rancangan
informasi yang jelas, seperti navigasi
situs dan efisiensi dalam pengiriman
yang mudah dan tingkat kompleksitas
(Garbarino & Strahilevitz, 2004).
yang rendah (Kesharwani & Bisht,
daring
peduli
Menurut Venkatesh & Davis (2000),
kemudahan
merupakan
unsur
pelanggan
2012).
penggunaan
penting
menggunakan
ketika teknologi
Sebuah situs pembelian yang baik
adalah
situs
yang
dapat
dikostumisasi berdasarkan kebutuhan
komputer dan menjadi sesuatu yang
pelanggan.
penting
dari
Anderson, & Ponnavolu (2002), Toko
teknologi tersebut. Persepsi mengenai
daring harus berjuang untuk melakukan
kemudahan penggunaan mencerminkan
kostumisasi terhadap layanannya agar
bagaimana sederhananya sebuah situs
memenuhi kebutuhan pelanggan. Daya
digunakan
tanggap
bagi
pengguna
(Corritore,
baru
Kracher,
&
Menurut
merupakan
Srinivasan,
dimensi
yang
Wiedenbeck, 2003). MenurutReibstein
penting dalam kualitas layanan, baik
(2002), kemudahan penggunaan terdiri
kualitas layanan offline maupun kualitas
dari fungsi yang tersedia, kemudahan
layanan oline. Responsiveness mengukur
dalam mengakses informasi, kemudahan
kemampuan sebuah perusahaan untuk
dalam
menyediakan
pemesanan
Sedangkan
dan
menurut
kepada
ketika
kemudahan penggunaan berfokus pada
memiliki
mekanisme
bagaimana mudahnya pengguna dapat
pengembalian dan memberikan jaminan
mencapai
daring (Zeithaml, 2002). Jaminan adalah
mereka
(1989),
informasi
pelanggan
tujuan
Davis
navigasi.
dalam
menggunakan komputer.
terjadi
masalah,
menanggani
persepsi pelanggan mengenai keamanan
Menurut Ribbink et al.(2004),
yang dirasakan
dan
privasi
ketika
situs perusahaan daring juga harus dapat
pelanggan menggunakan layanan daring
enak dilihat. Oleh karena itu E-scape
tersebut.
atau websitedesign sangatlah penting.
merupakan hal yang diperhatikan dengan
Desain
serius oleh pelanggan daring. Dalam
situs
secara
langsung
berhubungan dengan interface. Menurut
lingkungan
Ganguly, Dash, & Cyr(2009), jika
konsumen
Keamanan
dan
privasi
elektronik,kebutuhan untuk
pengendalian
dan
5
perlindungan privasi cukup tinggi (Rust
penyedia layanan atau reaksi emosional
& Kannan, 2003). Faktor keamanan yang
terhadap perbedaan antara antisipasi
menjadi
mereka dengan yang mereka terima
adalah
kepedulian resiko
dari
pihak
mendapatkan
pelanggan
ketiga
informasi
untuk
mengeenai
penting
kebutuhan,
pemenuhan tujuan
beberapa
dan
keinginan.
pelanggan, seperti akses terhadap kartu
Menurut Anderson & Srinivasan (2003),
kredit atau detail dari akun bank (Milne
e-kepuasan adalah keridhaan pelanggan
& Rohm, 2000). Privasi membahas
sehubungan
dengan
masalah perlindungan terhadap infomasi
pembelian
sebelumnya
mengenai identitas individu di internet
perusahaan
(Mukherjee & Nath, 2007). Kebijakan
mengukur tingkat evaluasi pelanggan
privasi dari toko daring melibatkan
secara keseluruhan pada pengalaman
adopsi
kebijakan
pembelian daring (Gounaris, Dimitriadis,
privasi, pemberitahuan, pengungkapan,
& Stathakopoulos, 2010). Sedangkan
dan
menurut Szymanski & Hise (2000), e-
dan
pelaksanaan
pilihan
atau
persetujuan
dari
pengalaman
e-commerce.
E-kepuasan
konsumen (Bartet al., 2005). Privasi
kepuasan
terjadi ketika pelanggan dapat membatasi
keseluruhan yang mencerminkan efek
penggunaan informasi personal mereka
kumulatif dari serangkaian pengalaman
(Ribbink et al., 2004). Konsumen
yang berbeda dengan penyedia layanan
mengharapkan peritel daring memiliki
selama periode waktu. Pada peneitian ini
kebijakan yang terlihat bahwa mereka
mengunakan definisi e-kepuasan dari
tidak akan membocorkan atau menjual
Anderson & Srinivasan (2003).
informas
e-Kepercayaan
pribadi
konsumennya
dilihat
dengan
sebagai
konstruk
(Mukherjee & Nath, 2007).
Pelangan selalu memiliki kekhawatiran
e-Kepuasan
ketika membeli barang secara daring
Menurut Oliver (1999), kepuasan adalah
karena pembelian daring sangat penuh
tingkat sebuah kebutuhan dipenuhi pada
ketidakpastian (Chou et al., 2015;
pembelian
adalah
Shukla, 2014). Sehingga, kepercayaan
sebuah evaluasi mengenai bagaimana
merupakan masalah yang penting dalam
sebuah retailer dapat memenuhi atau
konteks toko daring (Papadopoulouet al.,
melebihi
2001) dan faktor penting dalam berbagai
akhir.
Kepuasan
ekspektasi
dari
pelanggan
(Levy, Weitz, & Beitelspacher, 2011).
interaksi
Menurut
Hansemark
ketidakpastian
(2004),
kepuasan
keseluruhan
6
&
Albinsson
adalah
pelanggan
sikap terhadap
sosial
yang dan
melibatkan
ketergantungan
(Grabner-Kräuter & Faullant, 2008). Kepercayaan
merupakan
pusat
dari
transaksi ekonomi, baik dilakukan pada
Terdapat perbedaan sikap atau perilaku
toko retail secara offline atau melalui
pembelian
internet, yaitu situs (Grabner-Kräuter &
dengan pelanggan daring. Pelanggan
Faullant, 2008). Kepercayaan timbul dari
daring dapat mengunjungi toko daring
proses yang panjang. Jika terdapat
dan membeli produk dengan bebas tanpa
kepercayaan
dan
harus membeli produk lainnya di toko
perusahaan maka hubungan kerjasama
yang sama (Chou et al., 2015). Hal ini
akan
2015).
membuat kesetiaan-e menjadi masalah
Kepercayaan lebih dibutuhkan pada
penting bagi pihak bisnis daring karena
siuasi pembelian secara daring (Pavlou &
pelanggan
Fygenson, 2006).
berpindah dari satu toko daring ke toko
lebih
antara
pelanggan
mudah
(Utami,
E-kepercayaan
dapat
daring
antara
pelanggan
dengan
offline
mudahnya
lainnya
dan
dapat
dapat
didefinisikan sebagai sebuah sikap dari
membandingkan produk yang sama pada
harapan yang percaya dalam situasi
beberapa toko (Lu, Chang, & Yu, 2013).
resiko daring bahwa seorang rentan
Definisi
e-loyalty
menurut
untuk tidak akan dieksploitasi (Corritore
Srinivasan et al. (2002) adalah sikap yang
et al., 2003). Komiak & Benbasat (2004)
menguntungkan
melihat kepercayaan dari pandangan
komitmennya terhadap peritel daring
emosional.
mendefinisikan
yang menghasilkan perilaku pembelian
sejauh
mana
ulang. Pelanggan yang benar-benar loyal
seseorang merasa aman dan percaya diri
adalah pelanggan yang berkomitmen dan
terhadap
dipercaya.
melekat (attachment) dengan retailer
Sedangkan Ennew & Sekhon (2007)
tersebut dan tidak mudah untuk diganggu
melihat kepercayaan dari pandangan
oleh alternatif yang lebih menarik
emosional
Ia
kepercayaan
sebagai
orang
dan
mendefinisikan
yang
pelanggan
dan
dimensi
kognitif,
(Shankar, Smith, & Rangaswamy, 2003).
kepercayaan
sebagai
Menurut Cyr (2008), kesetiaan-e adalah
kesediaan seseorang untuk menerima
niat
kerentanan atas dasar harapan positif
kembali
mengenai niat atau perilaku dalam situasi
mempertimbangkan untuk membeli dari
yang
situs tersebut di masa depan.
dikarakteristikan
oleh
dengan
pelanggan
untuk
sebuah
mengunjungi
situs
web
dan
saling ketergantungan dan risiko. Pada
Menurut Oliver(1997), kesetiaan
penelitian ini menggunakan definisi e-
layanan dapat dibagi menjadi 4 dimensi
kepercayaan dari Corritore et al. (2003).
yaitu kesetiaan kognitif, loyaltas afektif,
Kesetiaan-e
kesetiaan
konatif,
tindakan.
Kesetiaan
dan
kesetiaan
kognitif
atau
7
kesetiaan
berdasarkan
terhadap
merek
kepercayaan
merupakan
tingkat
Pada penelitian ini mengunakan keempat
tahap
atau
dimensi
yang
pertama dari loyaltitas. Pada tingkat
diperkenalkan oleh Oliver (1999) untuk
kesetiaan kognitif informasi merek yang
menginvestigasi seberapa jauh dimensi
diterima
kesetiaan yang dimiliki oleh pelanggan
oleh
konsumen
mengindikasikan bahwa mereka tersebut lebih
disukai
dibandingkan
terhadap Gojek.
dengan
alternatif yang ada. Kesetiaan kognitif
Hubungan antara kualitas-e dan e-
fokus pada aspek kinerja dari produk
satisfaction.
(Oliver, 1999). Tingkat kesetiaan yang
Penelitian terdahulu menemukan bahwa
kedua adalah kesetiaan afektif, dimana
terdapat
hubungan
kesetiaan diperoleh sebagai akumulasi
layanan
dan
dari kepuasan atas penggunaan merek
Kualitas layanan merupakan anteseden
tertentu. Kesetiaan afektif mengarah
dari kepuasan pelanggan (Kang, Cho, &
pada kesukaan terhadap merek (Oliver,
Baek, 2007). Pada penelitian ini terdapat
1999).
Kesetiaan
kesetiaan
yang
antara
kepuasan
kualitas
pelanggan.
konatif
adalah
5 dimensi kualitas layanan daring yang
terjadi
karena
mempengaruhi
kepuasaan,
yaitu
dipengaruhi oleh pengulangan secara
kemudahan penggunaan, design situs
positif terhadap pembelian suatu merek.
atau e-scape, kostumisasi, daya tanggap
Pada dimensi ini, kesetiaan berfokus
dan jaminan.
pada pembelian ulang merek tersebut
MenurutDabholkar
et
al.,
(Oliver, 1999). Tingkat kesetiaan yang
(1996)kemudahan penggunaan adalah
keempat adalah kesetiaan aksi atau
penentu kualitas pelayanan dan juga
behavioral
sebagai
loyalty,
yaitu
pelanggan
antecenden
dari
berkomitmen untuk membeli kembali
pelanggan(Xue
(Oliver, 1999). Dimensi ini mengacu
2002).Kemudahan
kepada perilaku pembelian kembali
sebuah aplikasi daring yang disediakan
pelanggan
oleh
dan
mengindikasikan
penyedia
&
kepuasan Harker,
penggunaan
layanan
dapat
preferensi mereka terhadap merek atau
mengingkatkan
layanan (Garland & Gendall, 2004).
menggunakan layanan tersebut(Xue &
Sehingga, dimensi kesetiaan perilaku
Harker, 2002). Menurut Cyr (2008),
penting
design situs yang baik merupakan faktor
bagi
perusahaan
untuk
efisiensi
dari
meningkatnya
dalam
meningkatkan laba (Kumar & Shah,
kunci
kepuasan
2004).
pelanggan. Design situs yang baik membantu pelanggan menelusuri situs
8
dengan
mudah,
layout
yang
baik
hal yang relevan dan memainkan peranan
membuat pelanggan merasa bahagia dan
penting dalam keberhasilan pengelolaan
puas (Shukla, 2014). Selain itu, menurut
bisnis elektronik (Ibrahim, Noor, &
Zeithaml et al. (2000), pada umumnya
Mehad, 2009). Dalam industri jasa
daya tanggap memiliki pengaruh positif
layanan,
terhadap
berpengaruh
e-satisfaction.
Menurut
kepuasan
pelanggan
positif
terhadap
Ribbink et al.(2004), dimensi jaminan
kepercayaan. Hal ini didukung oleh
terdiri dari persepsi keamanan pelanggan
penelitan yang dilakukan oleh Yapet al,
dan privasi. Sekuriti dan privasi adalah
(2012) terhadap konsumen bank di
merupakan
penting bagi
Malaysia, penelitian terhadap pelanggan
pelanggan e-service (Rust & Kannan,
restoran (Bowden-Everson, Dagger, &
2003).
Elliott, 2013). Berdasarkan uraian diatas,
hal
yang
Keamanan berkaitan dengan
kepedulian pihak ketiga mengenai risiko.
maka:
Berdasarkan uraian diatas, maka:
H6: E-satisfaction berpengaruh
H1: Ease of Use berpengaruh positif
terhadap e-trust.
terhadap e-satisfaction.
Hubungan antara Kepercayaan-e dan
H2:
E-scape
berpengaruh
positif
Kesetiaan-e
terhadap e-satisfaction.
Ketika
H3: Responsiveness berpengaruh positif
kepercayaan dari sebuah toko daring,
terhadap e-satisfaction.
mereka akan merasa nyaman dan percaya
H4: Customization berpengaruh positif
diri ketika berbelanja di toko tersebut
terhadap e-satisfaction.
(Connolly
H5:
Assurance
berpengaruh
positif
pelanggan
&
merasakan
Bannister,
2007).
Pelanggan tersebut akan melanjutkan
terhadap e-satisfaction.
untuk berbelanja di situs yang sama
Hubungan antara e-satisfaction dan e-
sehingga menyebabkan kesetiaan yang
trust
lebih
Kepuasan pelanggan merupakan hal
Kepercayaan mengurangi ketidakpastian
yang sangat penting dalam hubungan
pelanggan dan kerentanan dalam konteks
antara penjual dan pembeli (Wulf, et al.,
jasa tidak berwujud (Bowden-Everson et
2001). Kepuasan merupakan hasil dari
al., 2013). Menurut beberapa penelitian
interaksi masa lalu yang menghasilkan
sebelumnya
menemukan
bahwa
penguatan pengulangan yang positif
kepercayaan
berhubungan
positif
(Hennig-Thurau, et al., 2002). Dalam
terhadap kesetiaan, seperti penelitian
konteks
web,
yang dilakukan oleh Yap et al. (2012)
kepercayaan pelanggan tetap merupakan
pada industi bank di Malaysia dan
lingkungan
berbasis
tinggi
(Liu,
et
al.,
2005).
9
penelitian Chou et al. (2015) terhadap
(Kursunluoglu, 2014). Akan tetapi, tidak
pembelian daring pakaian di Taiwan.
semua kepuasan akan mempengaruhi
Akan tetapi menurut penelitian yang
kesetiaan
dilakukan oleh Herington & Weaven
(Miranda, Kónya, & Havrila, 2005).
(2007)
daring
Menurut penelitan yang dilakukan oleh
banking di Australia, tidak ada hubungan
(Chou et al., 2015) terhadap pembeli
antara e-trust dan e-loyalty. Berdasarkan
pakaian daring di Taiwan dan penelitian
uraian diatas, maka:
yang dilakukan oleh Amin (2016)
H7:
terhadap
E-trust
pengguna
berpengaruh
terhadap
behavioral loyalty. H8:
E-trust
berpengaruh
terhadap
E-trust
E-trust
keadaan
menunjukkan
bahwa
e-
kepuasan berpengaruh positif terhadap kesetiaan. Hal ini juga didukung oleh
berpengaruh
terhadap
cognitive loyalty. H10:
beberapa
terhadap pengguna internet banking di Malaysia
affective loyalty. H9:
dalam
berpengaruh
terhadap
penelitian
yang
dilakukan
Suhartanto
(2011)
perhotelan
di
pada Indonesia
oleh industri yang
conative loyalty.
menyatakan bahwa kepuasan pelanggan
Hubungan antara Kepuasan-e dan
dipengaruhi kesetiaan kognitif, kesetiaan
Kesetiaan-e
afektif
Terdapat
hubungan
positif
kepuasan
pelanggan
dan
kesetiaan
2012).
Ketika
pelanggan
(Tam,
antara
dan
kesetiaan
Berdasarkan uraian diatas, maka: H11:
E-satisfaction
H12:
mereka akan bersedia untuk lebih
terhadap affective loyalty.
berinteraksi dengan situs tersebut dimasa
H13:
mendatang dan menjadi pelanggan yang
terhadap cognitive loyalty.
loyal (Fang, Chiu, & Wang, 2011).
H14:
Dengan berjalananya waktu, kepuasan
terhadap conative loyalty.
10
berubah
menjadi
kesetiaan
berpengaruh
terhadap behavioral loyalty.
pelanggan puas dengan sebuah situs,
akan
konatif.
E-satisfaction
E-satisfaction
E-satisfaction
berpengaruh
berpengaruh
berpengaruh
Rerangka Konseptual
Sumber: Chou, Chen, & Lin (2015), Ribbink et al. (2004) dan El-Manstrly et al. (2013) dengan modifikasi.
METODE PENELITIAN
Peubah e-trust terdiri dari lima indikator
Populasi dalam penelitian ini adalah
yang diadopsi dariRibbink et al. (2004).
konsumen yang pernah menggunakan
Kesetiaan-e pelanggan terdiri dari empat
jasa layanan Gojek.
dimensi yang terdiri dari kesetiaan
menggunakan kuisioner Teknik
data
terhadap pengambilan
Penelitian ini primer 400
dengan
kognitif dengan lima indikator, loyaltas
responden.
afektif dengan lima indikator, kesetiaan
sampel
dalam
konatif dengan empat indikator, dan
penelitian ini menggunakan purposive
kesetiaan
tindakan
dengan
empat
sampling.
indikator, yang diadopsi dari El-Manstrly
Konstruk kualitas-e terdiri atas lima
& Harrison (2013). Semua pertanyaan
dimensi yaitu kemudahan penggunaan, e-
yang ada menggunakan 5 skala likert dari
scape, kostumisasi, daya tanggap dan
sangat tidak setuju (1) sampai sangat
jaminan yang diadospi dari Ribbink et al.,
setuju (5).
(2004)danZeithaml et. al. (2000). Peubah
Analisa terhadap model penelitian ini
e-satisfaction terdiri dari empat indikator
dilakukan dengan dua langkah yaitu
yang diadopsi dari penelitianRibbink et
analisis model pengukuran dan analisis
al., (2004) danZeithaml et al. (2000).
model struktural. Pada analisis model
11
pengukuran dilakukan uji kecocokan
40 responden berusia 31-40 tahun
keseluruhan model, analisis kesahihan
(33,1%), 9 responden berusia 41-50
model dan analisis keandalanmodel.
tahun (7,4%) dan 1 orang berusia diatas
Pada analisis model strukural melakukan
50 tahun (0,8%).
analisis mengenai hubungan kausal antar
terakhir dari responden adalah sebagai
peubah-peubah
path
berikut. Terdapat 74 orang responden
diagram yang sesuai dengan model yang
yang memiliki pendidikan dibawah S1
digunakan. Analisis SEM dilakukan
(61,2%),
dengan bantuan software LISREL.
berpendidikan S1 (37,2%) dan 2 orang
laten
melalui
Pada uji reliabilitas, suatu indikator yang
baik
adalah
yang
memiliki
responden (1,7%).
45
yang
Pendidikan
responden
yang
berpendidikan
Frekuensi
S2
responden
Cronbach’s Alpha sebesar 0,6, dan pada
menggunakan Gojek dalam enam bulan
uji kesahihan, suatu peubah yang baik
terakhir adalah 1 kali sebanyak 58 orang
adalah yang memiliki nilai VE ≥ 0,5.
( 47,9%), 18 orang pernah mengunakan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gojek sebanyak 2 kali dalam enam bulan
Dari 400 kuisioner yang disebarkan,
terakhir
terdapat 121 kuisioner yang dapat
menggunakan Gojek sebanyak lebih dari
digunakan karena 179 responden tidak
3 kali (37,2%). Terdapat 36 responden
pernah menggunakan Gojek. Syarat
berdomisili di wilayah Jakarta (29,8%),
responden tesebut layak diperhitungkan
45
dalam penelitian ini adalah pelanggan
Tangerang
atau orang yang pernah menggunakan
berdomisili di wilayah diluar Jakarta dan
Gojek sebelumnya.
Tangerang (33,1%). Terdapat 66 orang
orang
dan
45
orang
berdomisili (37,2%)
dan
di
pernah
wilayah 40
orang
Profil responden dari penelitian
yang pernah menggunakan ojek daring
ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
lainnya (54,5%) dan 55 orang tidak
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS
pernah menggunakan ojek daring lainnya
24.0, terdapat 60 responden pria (49,6%)
(45,5%).
dan 61 wanita (50,4%). Terdapat 9
penelitian ini adalah karyawan.
responden berusia dibawah 20 tahun (7,4%), 62 berusia 21-30 tahun (51,2%),
12
Seluruh
responden
dari
Tabel 1. Profil Responden Pernyataaan
Total
Percentage (%)
60 61
49,6% 50,4%
9 62 40 9 1
7,4% 51, 2% 33, 1% 7,4% 0.8%
74 45 2
61,2% 37,2% 1,7%
121 0
100% 0%
58 18 45
47,9% 14,9% 37,2%
36 45 40
29,8% 37,2% 33,1%
66 55
54,5% 45,5%
0 121
0% 100%
Gender Pria Wanita Usia Responden: < 20 tahun 21 – 30 tahun 31 – 40 tahun 41 – 50 tahun >50 tahun Pendidikan Terakhir :
< S1 S1 S2 S3
Pernah menggunkan Gojek? Pernah Belum Pernah Frekuensi menggunakan Gojek dalam 6 bulan terakhir 1 kali 2 kali >3 kali Wilayah domisili responden Jakarta Tangerang Lainnya Pernah menggunakan ojek daring lainnya selain Gojek Pernah Tidak Pernah Pekerjaan Mahasiswa Karyawan Sumber: Hasil pengolahan data Kesahihan dan Reliabilitas
indikator
Hasil nilai kesahihan dapat dilihat pada
memiliki faktor loading kurang dari 0,60,
tabel 2 dibawah ini. Berdasarkan tabel 2
yaitu KP4, ES1, KE2, JM3, LK1, LB3
dibawah, dapat dilihat bahwa terdapat 7
dan LB4.
yang
tidak
valid
karena
13
Table 2. CFA I: Kesahihan & Keandalan Standarized Loading Factor (SLF) ≥0.60 Kemudahan Penggunaan KP1 0.67 KP2 0.75 KP3 0.76 KP4 0.52 e-scape ES1 ES2 ES3 Keandalan KE1 KE2 KE3 Kustomisasi KU1 KU2 KU3 Jaminan JM1 JM2 JM3 Kepuasan CS1 CS2 CS3 CS4 Kepercayaan TR1 TR2 TR3 TR4 TR5 Kesetiaan Kognitif LK1 LK2 LK3 LK4 LK5 Kesetiaan Afektif LA1 LA2 LA3 LA4 LA5
14
Standard Errors
Keterangan
0.55 0.44 0.42 0.73
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan kurang baik
0.59
0.65
0.73 0.75
0.47 0.44
Kesahihan kurang baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.83 0.83 0.46
0.31 0.31 0.79
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan kurang baik
0.60 0.65 0.77
0.64 0.57 0.41
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.74 0.68 0.57
0.46 0.53 0.68
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan kurang baik
0.79 0.82 0.86 0.85
0.38 0.33 0.27 0.28
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.69 0.78 0.76 0.83 0.73
0.52 0.39 0.43 0.30 0.47
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.50
0.75
0.77 0.63 0.84 0.79
0.40 0.61 0.30 0.38
Kesahihan kurang baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.78 0.82 0.84 0.82 0.65
0.39 0.33 0.30 0.33 0.57
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
Kesetiaan Konatif LC1 0.77 LC2 0.77 LC3 0.61 LC4 0.64 Kesetiaan Tindakan LB1 0.82 LB2 0.83 LB3 0.34 LB4
0.38
0.41 0.41 0.63 0.59
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.34 0.31 0.88
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan kurang baik Kesahihan kurang baik
0.85
Sumber: Hasil olah data
Setelah indikator yang tidak valid
Tidak ada indikator yang harus dihapus
dihapus, dan dilakukan perhitungan
karena
ulang, Hasil dari perhitungan ulang dapat
keandalanpada
dilihat pada tabel 3. CFA II: Kesahihan &
semua peubah yang ada memiliki nilai
Reliailitas. Pada tabel 3 dapat dilihat
CR ≥ 0,70 dan nilai VE ≥ 0,50, sehingga
bahwa semua indikator memiliki faktor
dapat dikatakan bahwa seluruh peubah
loading di atas 0.60, dimana hal ini
adalah reliabel.
tidak
vald. tabel
Hasil 3
uji
menunjukan
menujukkan bahwa semua indikator valid untuk mengukur konstruknya.
15
Table 3. CFA II: Kesahihan & Keandalan Standarized Loading Factor (SLF) ≥0.60 Kemudahan Penggunaan KP1 0.70 KP2 0.80 KP3 0.73 e-scape ES2 0.60 ES3 0.94 Keandalan KE1 0.85 KE2 0.82 Kustomisasi KU1 0.61 KU2 0.67 KU3 0.75 JAMINAN JM1 0.81 JM2 0.67 Kepuasan CS1 0.79 CS2 0.82 CS3 0.86 CS4 0.85 Kepercayaan TR1 0.70 TR2 0.79 TR3 0.76 TR4 0.83 TR5 0.73 Kesetiaan Kognitif LK2 0.77 LK3 0.63 LK4 0.84 LK5 0.80 Kesetiaan Afektif LA1 0.78 LA2 0.82 LA3 0.84 LA4 0.82 LA5 0.65 Kesetiaan Konatif LC1 0.77 LC2 0.78 LC3 0.60 LC4 0.64 Kesetiaan Tindakan LB1 0.81 LB2 0.85
Sumber: Hasil pengolahan data.
16
Standard Errors
Keterangan
0.52 0.36 0.46
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.68 0.12
Kesahihan baik Kesahihan baik
0.27 0.32
Kesahihan baik Kesahihan baik
0.63 0.55 0.43
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.35 0.55
Kesahihan baik Kesahihan baik
0.38 0.33 0.27 0.28
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.51 0.38 0.43 0.32 0.47
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.41 0.59 0.30 0.37
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.39 0.34 0.30 0.33 0.58
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.41 0.40 0.64 0.59
Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik Kesahihan baik
0.34 0.27
Kesahihan baik Kesahihan baik
Reliabilitas CR VE ≥ ≥ 0.70 0.50 0.788 0.620
0.742
0.777
0.822
0.835
0.718
0.679
0.710
0.743
0.899
0.830
0.874
0.763
0.849
0.766
0.888
0.785
0.793
0.702
0.816
0.830
Setelah semua indikator dan peubah lolos
memberikan
dalam
dan
menghubungkan beberapa residual dari
dilakukan
beberapa indikator agar model menjadi
pengujian
reliabilitas,
validatas
selanjutnya
analisis kecocokan data dengan model
rekomendasi
fit dengan data.
secara keseluruhan atau disebut dengan
Setelah dilakukan modifikasi
Goodness of Fit (GOF). Pengujian ini
berdasarkan rekomendasi Lisrel, maka
bertujuan untuk mengevaluasi apakah
berdasarkan kriteria GOF (Goodness-of-
model yang dihasilkan merupakan model
fit) yang ada, dimana batas p-value > 0.05
fit atau tidak. Dari hasil run full model
dan RMSEA < 0.08, maka GOF sudah
diatas, berdasarkan kriteria GOF yang
dipenuhi, disimpulkan model fit dengan
ada, dimana batas p-value > 0.05 dan
data, karena RMSEA = 0.078 < 0.08.
RMSEA < 0.08, maka GOF belum
Pada tabel 4 dibawah ini memberikan
dipenuhi, disimpulkan model belum fit
informasi rangkuman hasil pengujian
dengan data, karena p-value = 0.00000 <
GOF (Goodness-of-fit) pada model hasil
0.05 dan RMSEA = 0.095>0.08. Lisrel
penelitian.
Tabel 4. Uji Kecocokan Keseluruhan Model (Goodness of fit) Ukuran GOF
Target Tingkat Kecocokan
Hasil Estimasi
Chi Square P
Nilai yang kecil p >0.05
1198.75 (p=0.00)
Tingkat Kecocokan Kurang baik
NCP Interval
Nilai yang kecil interval yang sempit
655.75
Kurang baik
RMSEA
RMSEA ≤ 0.08 p≥ 0.50
0.078 (p=0.0)
Baik (good fit)
NFI
NFI ≥ 0.90
0.91
Baik (good fit)
NNFI
NNFI ≥ 0.90
0.94
Baik (good fit)
CFI
CFI ≥ 0.90
0.95
Baik (good fit)
IFI
IFI ≥ 0.90
0.95
Baik (good fit)
RFI
RFI ≥ 0.90
0.90
Baik (good fit)
RMR
Standardized RMR ≤ 0.05
0.042
Baik (good fit)
GFI
GFI ≥ 0.90
0.75
Kurang baik
AFGI
AGFI ≥ 0.90
0.69
Kurang baik
Sumber: data diolah Tabel
uji
fit). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
kecocokan keseluruhan model. Dari tabel
kecocokan keseluruhan model adalah
diatas terdapat 4 ukuran GOF yang
baik (good fit).
kurang
4
menyimpulkan
baik
dan
7
hasil
ukuran
GOF
menunjukan kecocokan yang baik (good
17
Pengujian Hipotesis
Customization tidak berpengaruh positif
Pada tabel 5 dan gambar 1 menunjukkan
terhadap e-satisfaction (H4), Assurance
hasil pengujian hipotesis dengan nilai
tidak berpengaruh positif terhadap e-
α=0.05 dengan batas t-value ≥ 1.96.
satisfaction
Terdapat delapan hipotesis yang tidak
berpengaruh terhadap behavioral loyalty
signifikan karena t value kurang dari 1.96
(H7), E-trust tidak berpengaruh terhadap
yaitu Ease of Use tidak berpengaruh
affective
positif terhadap e-kepuasan pelanggan
berpengaruh terhadap cognitive loyalty
(H1), E-scape tidak berpengaruh positif
(H9), dan
terhadap e-kepuasan pelanggan (H2),
terhadap
Responsiveness tidak berpengaruh positif
Sedangkan kelima hipotesis lainnya
terhadap
signifikan karena t value lebih besar 1.96.
e-satisfaction
(H3),
(H5),
loyalty
E-trust
(H8),
tidak
E-trust
E-trust tidak berpengaruh conative
loyalty
(H10).
Tabel 5.Structural Models Results Hypothesis H1
Path
Ease of Usee-satisfaction.
H2
E-scapee-satisfaction.
0.32
H3
Responsivenesse-satisfaction.
-0.67
H4
Customizatione-satisfaction.
0.15
H5
Assurancee-satisfaction.
0.27
H6 H7
E-satisfactione-trust. E-trustbehavioral loyalty.
8.08 1.56
H8
E-trustaffective loyalty.
-0.85
H9
E-trustcognitive loyalty.
0.83
H10
E-trustconative loyalty
1.54
H11 E-satisfactionbehavioral loyalty H12 E-satisfactionaffective loyalty. H13 E-satisfactioncognitive loyalty. H14 E-satisfactionconative loyalty. Keterangan: *=signifikan (Nilai t-value ≥ 1.96) Sumber: Hasil pengolahan data.
18
t value 0.43
4.68 4.72 3.81 4.96
Hasil Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan * Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Tidak signifikan Signifikan * Signifikan * Signifikan * Signifikan *
Gambar 1. Structural Model Estimates
Sumber: Output Lisrel hasil olahan peneliti bahwa Ease of use berpengaruh positif
Analisis dan Pembahasan Hasil
pengujian
hipotesis
pertama
terhadap
e-satisfaction.
Berdasarkan
menunjukkan bahwa Ease of Use tidak
hasil rata-rata dari item pertanyaan dari
berpengaruh
e-
peubah ease of use menunjukkan bahwa
satisfaction. Hasil pengujian ini tidak
tingkat kemudahan dari penggunaan
mendukung atau tidak konsisten dengan
aplikasi Gojek adalah cukup tinggi.
hasil penelitian-penelitian sebelumnya
Hanya saja walaupun kualitas pelayanan
positif
terhadap
19
yang diberikan oleh Gojek dalam hal
keandalan dari Gojek. Keandalan yang
kemudahan penggunaan adalah cukup
diberikan Gojek seperti kemudahan
baik, hal itu tidak menjamin bahwa
berkontak, ketertarikan Gojek terhadap
pelanggan puas dengan layanan yang
umpan
diberikan oleh Gojek.
kualitas layanan yang diberikan oleh
balik,
menunjukkan
bahwa
Hasil pengujian hipotesis yang
Gojek dalam hal kemudahan berkontak
kedua menunjukkan bahwa E-scapetidak
dan ketertarikan Gojek terhadap umpan
berpengaruh
e-
balik belumlah maksimal, sehingga hal
satisfaction. Berdasarkan hasil rata-rata
ini mengakibatkan bahwa responsiveness
dari
tidak
positif
jawaban
terhadap
responden
terhadap
indikator e-scape yang ada menunjukkan
berhubungan
positif
dengan
kepuasan.
bahwa responden merasa netral terhadap
Hasil
pengujian
hipotesis
menunjukkan
bahwa
e-scape dari Gojek. Hal ini menunjukkan
keempat
bahwa
terlalu
Customizationtidak berpengaruh positif
mempermasalahkan mengenai tampilan,
terhadap e-satisfaction. Nilai rata-rata
layout, warna dan design dari aplikasi
dari kustomisasi menunjukkan bahwa
Gojek, sehingga hal tersebut tidak
kustomisasi bukanlah hal penting bagi
menjadi hal yang penting atau material
responden Gojek untuk menunjukkan
bagi responden pengguna Gojek. Tingkat
kepuasan
pendidikan
61,2%
layanan Gojek. Profil pendidikan terakhir
berpendidikan dibawah S1, dapat juga
dari responden yang 61,2% adalah
menunjukkan
tidak
dibawah S1 menunjukkan bahwa mereka
penting bagi
lebih mementingkan pada utilitas atau
responden
tidak
responden
merupakan
bahwa hal
mereka.
e-scape
yang
Responden
mereka
terhadap
kualitas
lebih
manfaat yang diberikan oleh Gojek dan
menitikberatkan pada utilitas Gojek
tidak begitu mempedulikan dimensi
dibandingkan dengan tampilan, design,
kualitas
warna dan layout dari aplikasi Gojek
customization.
untuk menentukan kepuasan mereka. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan
bahwa
layanan
Gojek
yaitu
Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan
bahwa
berpengaruh
positif
Assurancetidak terhadap
e-
Responsivenesstidak berpengaruh positif
satisfaction. Berdasarkan hasil penelitian
terhadap e-satisfaction. Hasil rata-rata
menunjukkan
dari
terhadap
dimensi kualitas jasa jaminan atau
indikator keandalan menunjukkan bahwa
assurance oleh Gojek belum terlihat
responden
optimal karena pelaksanaanya berada
20
jawaban
responden
merasa
netral
terhadap
bahwa
pelaksanaan
pada kategori cukup. Pada indikator
menggunakan transportasi daring lainnya
pertanyaan kepada responden mengenai
selain Gojek. Hal ini menunjukkan
keamanan dalam sistem pembayaran
bahwa profil responden pengguna Gojek
daring
responden
pada penelitian ini adalah kurang loyal
terhadap Gojek menunjukkan bahwa
atau kurang fanatik pada satu merek
responden
terhadap
transportasi daring saja. Selain itu,
sistem pembayaran daring Gojek dan
seperti yang kita ketahui switching cost
kepercayaan terhadap Gojek, akan tetapi
ketika seorang pelangan berpindah ke
hal
untuk
transportasi daring lainnya juga rendah,
membuktikan bahwa dimensi jaminan
sehingga biaya peralihan bukanlah hal
dari kualitas jasa berpengaruh terhadap e-
yang
satisfaction.
mengharuskan seorang pelanggan untuk
dan
kepercayaan
cukup
tersebut
tidak
Hasil keenam
percaya
cukup
pengujian
menunjukkan
hipotesis
setia
kendala
pada
yang
suatu
layanan
E-
transportasi daring. Penelitian Herington
satisfaction berpengaruh terhadap e-
& Weaven (2007) juga menunjukkan
trust. Hasil pengujian ini
konsisten
tidak ada hubungan antara e-trust dan e-
penelitian-penelitian
loyalty pada penguna daring banking di
dengan
hasil
bahwa
tetap
menjadi
sebelumnya mengenai e-satisfaction dan e-trustpada
industri perbankan di
Malaysia (Yap et al., 2012),
industri
restoran (Bowden-Everson et al., 2013). Hasil
Australia.
pengujian
Hasil kesebelas,
pengujian sampai
menunjukkan
hipotesis
keempat
bahwa
belas
E-satisfaction
hipotesis
berpengaruh terhadap behavioral loyalty,
ketujuh sampai sepuluh menunjukkan
affective loyalty, cognitive loyalty dan
bahwa E-trusttidak berpengaruh terhadap
conativeloyalty.
behavioral loyalty, affective loyalty,
sesuai dengan penelitian sebelumnya
cognitive loyalty, dan conative loyalty.
yang dilakukan pada industry perhotelan
Nilai rata-rata keempat dimensi kesetiaan
di Indonesi (Suhartanto, 2011), industry
menunjukkan bahwa tingkat kesetiaan
retail yang menjual pakaian secara daring
mereka adalah cukup rendah yaitu
di Taiwan (Chou et al., 2015) dan
sebesar 3,35-3,50. Hal ini juga didukung
industry perbankan di Malaysia (Amin,
oleh profil responden yaitu frekuensi
2016).
penggunaan selama 6 bulan terakhir yaitu
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
sebanyak
Berdasarkan
47,9%
responden
menggunakan Gojek hanya 1 kali selama
pengolahan
Hasil pengujian ini
hasil data,
analisa maka
dan
beberapa
6 bulan dan 54,5% responden pernah
21
simpulan yang dapat ditarik dalam
memikirkan kualitas layanan lainnya
penelitian ini adalah:
yang dapat membuat pelanggan puas
1. Kualitas layanan-e yang terdiri
dengan menggunakan Gojek. Nilai rata-
dari 5 dimensi yaitu kemudahan
rata dari kepercayan responden terhadap
penggunaan, e-scape, keandalan,
Gojek menunjukan nilai tertingi 3,5. Hal
kustomisasi dan jaminan tidak
ini
berpengaruh
kepercayaan responden belum terlalu
positf
terhadap
kepuasan-e
menunjukkan
tinggi.
2. Kepuasan-e
berpengaruh
terhadap kepercayaan-e 3. Kepercayaan-e
bahwa
Manajemen
memikirkan
tingkat
Gojek
harus
cara
untuk
bagaimana
meningkatkan kesetiaan pelangannya tidak
dan membuat mereka untuk tidak beralih
berpengaruh terhadap perilaku,
menggunakan jasa layanan ojek lainnya.
afektif, kognitif dan kesetiaan
KETERBATASAN DAN
konatif.
REKOMENDASI
4. Kepuasan-e terhadap
berpengaruh perilaku,
afektif,
kognitif dan kesetiaan konatif.
Keterbatasan pada penelitian ini adalah tidak menggunakan harga sebagai salah satu
peubah
yang
diteliti.
Penelitian ini memiliki implikasi teoritis
kedepannya
dan managerial. Implikasi teoritisnya
menambahkan peubah harga mengingat
adalah dimensi kualitas layanan-e yang
pengguna ojek memiliki karakteristik
digunakan dalam penelitian ini tidak
yang peduli dan sensitif terhadap harga.
berpengaruh
Rekomendasi
signifikan
terhadap
direkomendasikan
Untuk
lainnya
untuk
adalah
kepuasan-e pada transportasi ojek daring,
menggunakan responden yang memiliki
terutama
latar belakang pendidikan minimal S1.
Gojek.
Kedepanya
dapan
mengunakan dimensi kualitas layanan-e
Karena
lainnya dari bisnis daring. Kepercayaan-
respondennya adalah orang yang telah
e tidak berpengaruh terhadap empat
bekerja
dimensi dari kesetiaan, yaitu perilaku,
berpendidikan di bawah S1 dan tidak
afektif, kognitif, dan afektif konatif pada
terlalu peduli dengan kualitas layanan
transportasi ojek daring.
yang diberikan oleh Gojek.
Sedangkan implikasi managerial dari penelitian ini adalah kelima dimensi kualitas layanan-e menunjukkan
yang ada tidak
pengaruh
terhadap
kepuasan-e. Manajemen Gojek harus
22
dalam
dan
penelitian
sebagian
ini
besar
DAFTAR PUSTAKA Amin, M. (2016). Internet banking service quality and its implication on e-customer satisfaction and ecustomer loyalty. International Journal of Bank Marketing, 34(3), 280–306. Anderson, R. E., & Srinivasan, S. S. (2003). E-Satisfaction and ELoyalty: A Contingency Framework. Psychology and Marketing, 20(2), 123–138. http://doi.org/10.1002/mar.10063 Bart, Y., Shankar, V., Sultan, F., & Urban, G. L. (2005). Are the Drivers and Role of Daring Trust the Same for All Web Sites and Consumers? A Large-Scale Exploratory Empirical Study. Journal of Marketing, 69(4), 133– 152. http://doi.org/10.1509/jmkg.2005.6 9.4.133 Bowden-Everson, J. L.-H., Dagger, T. S., & Elliott, G. (2013). Engaging Customers for Loyalty in the Restaurant Industry: The Role of Satisfaction, Trust, and Delight. Journal of Foodservice Business Research, 16(1), 52–75. http://doi.org/10.1080/15378020.2 013.761025 Chou, S., Chen, C.-W., & Lin, J.-Y. (2015). Female daring shoppers: Examining the mediating roles of esatisfaction and e- trust on e-loyalty development. Internet Research, 25(4), 542–561. http://doi.org/http://dx.doi.org/10.1 108/JEIM-07-2014-0077 CSR Indonesia (2015) Nielsen: Belanja Iklan Jasa Layanan Daring di Televisi Catat Pertumbuhan Luar Biasa. http://csrindonesia.com/2015/08/nielsenbiasa-iklan-jasa-layanan-daring-di-
televisi-catat-pertumbuhan-luarbiasa/)
Collier, J. E., & Bienstock, C. C. (2006). Measuring Service Quality in ERetailing. Journal of Service Research, 8(3), 260–275. http://doi.org/10.1177/1094670505 278867 Connolly, R., & Bannister, F. (2007). Consumer Trust in Electronic Commerce: Social & Technical Antecedents. World Academy of Science, Engineering and Technology, 2(4), 239–248. Corritore, C. L., Kracher, B., & Wiedenbeck, S. (2003). On-line trust: Concepts, evolving themes, a model. International Journal of Human Computer Studies, 58(6), 737–758. http://doi.org/10.1016/S10715819(03)00041-7 Cyr, D. (2008). Modeling Website Design across Cultures : Relationships to Trust , Satisfaction and E-loyalty. Journal of Management Information Systems, 24(4), 47–72. Dabholkar, P. A., Thorpe, D. I., & Rentz, J. O. (1996). A Measure of Service Quality for Retail Stores: Scale Development and Validation. Journal of the Academy of Marketing Science. Davis, F. D. (1989). Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and User Acceptance of Information Technology. MIS Quarterly, 13(3), 319–340. http://doi.org/10.2307/249008 El-Manstrly, D., & Harrison, T. (2013). A critical examination of service loyalty measures. Journal of Marketing Management, 29(15– 16), 1834–1861.
23
http://doi.org/10.1080/0267257X.2 013.803139 Ennew, C., & Sekhon, H. (2007). Measuring trust in financial services: The Trust Index. Consumer Policy Review, 17(2), 62.
(2008). Consumer acceptance of internet banking: the influence of internet trust. International Journal of Bank Marketing, 26(7), 483–504. http://doi.org/10.1108/0265232081 0913855
Fang, Y.-H., Chiu, C.-M., & Wang, E. T. G. G. (2011). Understanding customers’ satisfaction and repurchase intentions: An integration of IS success model, trust, and justice. Internet Research, 21(4), 479–503. http://doi.org/10.1108/1066224111 1158335
Hansemark, O. C., & Albinsson, M. (2004). Customer satisfaction and retention: the experiences of individual employees. Managing Service Quality, 14(1), 40–57. http://doi.org/10.1108/0960452041 0513668
Ganguly, B., Dash, S. B., & Cyr, D. (2009). Website characteristics , Trust and purchase intention in daring stores : - An Empirical study in the Indian context. Journal of Information Science and Technology, 6(January 2009), 22– 44. Garbarino, E., & Strahilevitz, M. (2004). Gender differences in the perceived risk of buying daring and the effects of receiving a site recommendation. Journal of Business Research, 57(7), 768–775. http://doi.org/10.1016/S01482963(02)00363-6 Garland, R., & Gendall, P. (2004). Testing dick and basu’s customer loyalty model. Australasian Marketing Journal, 12(3), 81–87. http://doi.org/10.1016/S14413582(04)70108-1
Hennig-Thurau, T., Gwinner, K. P., & Gremler, D. D. (2002). Understanding Relationship Marketing Outcomes: An Integration of Relational Benefits and Relationship Quality. Journal of Service Research, 4(3), 230–247. http://doi.org/10.1177/1094670502 004003006 Herington, C., & Weaven, S. (2007). Can banks improve customer relationships with high quality daring services? Managing Service Quality, 17(4), 404–427. http://doi.org/10.1108/0960452071 0760544 Ibrahim, E. N. M., Noor, N. L. M., & Mehad, S. (2009). Trust or distrust in the web-mediated information environment (W-MIE): A perspective of daring Muslim users. Journal of Enterprise Information Management, 22(5), 523–547. http://doi.org/10.1108/1741039091 0993527
Gounaris, S., Dimitriadis, S., & Stathakopoulos, V. (2010). An examination of the effects of service quality and satisfaction on customers’ behavioral intentions in e-shopping. Journal of Services Marketing, 24(2), 142–156. http://doi.org/10.1108/0887604101 1031118
Jun, M., Yang, Z., & Kim, D. (2004). Customers’ perceptions of daring retailing service quality and their satisfaction. International Journal of Quality & Reliability Management, 21(8), 817–840. http://doi.org/10.1108/0265671041 0551728
Grabner-Kräuter, S., & Faullant, R.
Kang, B.-S., Cho, C.-H., & Baek, J.-D.
24
(2007). The Effects of Service Quality on Customer Satisfaction in Case of Dissatisfied Customers. Asian Journal on Quality, 8(1), 27– 39. http://doi.org/10.1108/1598268820 0700003 Kesharwani, A., & Bisht, S. S. (2012). The impact of trust and perceived risk on internet banking adoption in India: An extension of technology acceptance model. International Journal of Bank Marketing, 30(4), 303–322. http://doi.org/10.1108/0265232121 1236923 Komiak, S. X., & Benbasat, I. (2004). Understanding Customer Trust in Agent-Mediated Electronic Commerce, Web-Mediated Electronic Commerce, and Traditional Commerce. Information and Technology Management, 5(1/2), 181–207. http://doi.org/10.1023/B:ITEM.000 0008081.55563.d4 Kumar, V., & Shah, D. (2004). Building and sustaining profitable customer loyalty for the 21st century. Journal of Retailing, 80(4), 317–330. http://doi.org/10.1016/j.jretai.2004. 10.007 Kursunluoglu, E. (2014). Shopping centre customer service: creating customer satisfaction and loyalty. Marketing Intelligence & Planning, 32(4), 528–548. http://doi.org/10.1108/MIP-112012-0134 Levy, M., Weitz, B. ., & Beitelspacher, L. . (2011). Retailing Management (8th ed.). New york: McGraw-Hill. Liu, C., Marchewka, J. T., Lu, J., & Yu, C. S. (2005). Beyond concern-a privacy-trust-behavioral intention model of electronic commerce. Information and Management,
42(2), 289–304. http://doi.org/10.1016/j.im.2004.01 .003 Lu, L.-C., Chang, H.-H., & Yu, S.-T. (2013). Daring shoppers’ perceptions of e‐ retailers’ ethics, cultural orientation, and loyalty. Internet Research, 23(1), 47–68. http://doi.org/10.1108/1066224131 1295773 Milne, G. R., & Rohm, A. J. (2000). Consumer Privacy and Name Removal Across Direct Marketing Channels: Exploring Opt-In and Opt-Out Alternatives. Journal of Public Policy & Marketing, 19(2), 238–249. http://doi.org/10.1509/jppm.19.2.2 38.17136 Miranda, M. J., Kónya, L., & Havrila, I. (2005). Shoppers’ satisfaction levels are not the only key to store loyalty. Marketing Intelligence & Planning, 23(2), 220–232. http://doi.org/10.1108/0263450051 0589958 Mukherjee, A., & Nath, P. (2007). Role of Electronic Trust in Daring Retailing: A Re-Examination of The commitment-trust theory. European Journal of Marketing (Vol. 41). http://doi.org/10.1108/0309056071 0773390 Okezone (2015). 10 Jasa Transportasi Daring di Indonesia, dari Go-Jek hingga Uber. (http://economy.okezone.com/read/ 2015/09/23/320/1219859/10-jasatransportasi-daring-di-indonesiadari-go-jek-hingga-uber) Oliver, R. (1997). Satisfaction: A Behavioral Perspective on the Consumer. New york: McGrawHill. Oliver, R. L. (1999). Whence consumer
25
loyalty? Journal of Marketing, 63(1999), 33–44. http://doi.org/10.2307/1252099 Papadopoulou, P., Andreou, A., Kanellis, P., & Martakos, D. (2001). Trust and relationship building in electronic commerce. Internet Research: Electronic Networking Applications and Policy, 11(4), 322–332. http://doi.org/10.1108/1066224011 0402777 Parasuraman, A., Zithaml, V., & Berry, L. (1988). SERVQUAL: A Multiple-Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing, 64(1), 12–40. Pavlou, P. A., & Fygenson, M. (2006). Understanding and Predicting Electronic Commerce Adoption: An Extension of The Theory of Planned Behavior. MIS Quarterly, 30(1), 115–143. Reibstein, D. J. (2002). What Attracts Customers to Daring Stores, and What Keeps Them Coming Back? Journal of the Academy of Marketing Science, 30(4), 465–473. http://doi.org/10.1177/0092070022 36918 Ribbink, D., Riel, A. C. R. Van, Liljander, V., & Streukens, S. (2004). Comfort your daring customer: quality, trust and loyalty on the internet. Managing Service Quality, 14(6), 446–456. http://doi.org/10.1108/0960452041 0569784 Rust, R. T., & Kannan, P. K. (2003). EServices: A New Paradign for Business in the Electronic Environment. Communications of the ACM, 46(6), 36–42. http://doi.org/10.1145/777313.777 336
26
Scullion, M., & Nicholas, D. (2001). The Impact of the Web on the Stockbroking Industry: Big Bang 2. In Aslib Proceedings Vol 53 Iss 1 (pp. 3–22). Shankar, V., Smith, A., & Rangaswamy, a. (2003). Customer satisfaction and loyalty in daring and offline environments. International Journal of Research in Marketing, 20(2), 153–175. http://doi.org/10.1016/S01678116(03)00016-8 Shukla, P. (2014). The impact of organizational efforts on consumer concerns in an daring context. Information and Management, 51(1), 113–119. http://doi.org/10.1016/j.im.2013.11 .003 Srinivasan, S. S., Anderson, R., & Ponnavolu, K. (2002). Customer loyalty in e-commerce: An exploration of its antecedents and consequences. Journal of Retailing, 78(1), 41–50. http://doi.org/10.1016/S00224359(01)00065-3 Suhartanto, D. (2011). An Examination of Brand Loyalty in the Indonesian Hotel Industry. Lincoln University. Szymanski, M. D., & Hise, T. R. (2000). E-satisfaction: an initial examination. Journal of Retailing, 76(3), 309–322. Tam, J. L. M. (2012). The moderating role of perceived risk in loyalty intentions: an investigation in a service context. Marketing Intelligence & Planning, 30(1),
33–52. http://doi.org/10.1108/0263450121 1193903 Unsal, F., & Hormoz, M. (2001). Impact of Internet on Financial Services Industry : A Case Study of On-line Investing. Managerial Finance, 27(7), 54–65. Utami, S. (2015). The Influence of Customer Truston Customer Loyalty. International Journal of Economics, Commerce and Management, III(7), 638–653. Venkatesh, V., & Davis, F. (2000). A theoretical extension of the Technology Acceptance Model: Four longitudinal field studies. Management Science, 46(2), 186– 204. http://doi.org/WOS:000086130700 002 Wulf, K. De, Odekerken-Schröder, G., & Iacobucci, D. (2001). Investments in Consumer Relationships: A Cross-Country and Cross-Industry Exploration. Journal of Marketing, 65(4), 33–50. http://doi.org/10.1509/jmkg.65.4.3 3.18386
Satisfaction and trust on customer loyalty: a PLS approach. Business Strategy Series, 13(4), 154–167. http://doi.org/10.1108/1751563121 1246221 Zeithaml, V. a. (2002). Service excellence in electronic channels. Managing Service Quality, 12(3), 135–139. http://doi.org/10.1108/0960452021 0429187 Zeithaml, V., Parasuraman, A., & Malhotra, A. (2000). A conceptual framework for understanding eservice quality: implications for future research and managerial practice (No. 00–115). Cambridge, MA.
UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini didukung oleh Universitas Pelita Harapan lewat skema penelitian Fakultas
Ekonomi
No.
R.
004/ORP/II/2016
Xue, M., & Harker, P. T. (2002). Customer Efficiency: Concept and Its Impact on E-Business Management. Journal of Service Research, 4(4), 253–267. Yang, Z., & Fang, X. (2004). Daring service quality dimensions and their relationships with satisfaction: A content analysis of customer reviews of securities brokerage services. International Journal of Service Industry Management, 15(3), 302–326. http://doi.org/10.1108/0956423041 0540953 Yap, B. W., Ramayah, T., & Wan Shahidan, W. N. (2012).
27
28