PENGARUH KUALITAS, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN LCGC TOYOTA AGYA DI WILAYAH JABODETABEK
FAUZIAH RAMADHANI
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengaruh Kualitas, Harga dan Citra Merek Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil LCGC Toyota Agya di Wilayah JABODETABEK adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2015
Fauziah Ramadhani NIM H24110115
ABSTRAK FAUZIAH RAMADHANI. Pengaruh Kualitas, Harga dan Citra Merek Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian LCGC Toyota Agya di Wilayah JABODETABEK. Dibimbing oleh EDWARD H. SIREGAR. Pada era globalisasi sekarang ini, mobil sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern. Permintaan mobil sebagai alat transportasi semakin meningkat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu bersaing dari segi kualitas, harga dan citra mereknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik resonden Toyota agya, menganalisis persepsi konsumen terkait kualitas, harga dan citra merek Toyota Agya dan mengkaji pengaruh kualitas, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian LCGC Toyota Agya. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kualitas, harga dan citra merek. Hasil Uji F menunjukkan bahwa pengaruh kualitas, harga dan citra merek secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian LCGC Toyota Agya. Hasil uji t menunjukkan bahwa kualitas (sig 0.011), harga (sig 0.004) dan citra merek (sig 0.000) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian LCGC Toyota Agya. Kata kunci: keputusan pembelian, regresi linier berganda, Toyota Agya
ABSTRACT FAUZIAH RAMADHANI. The Influence of Quality, Price and Brand Image toward LGCG Toyota Agya Purchase Decision JABODETABEK area. Supervised by EDWARD H. SIREGAR. In this globalization era, the cars are needed by many people. Demand of the cars has been growing up now. Because of that, companies must improve their quality, price and image to face the competition. The goals of this research are to identify characteristics of the respondents Toyota Agya, analyze consumer perception of quality, price and brand image and analyze the influence of quality, price and brand image toward Low Cost and Green Car (LCGC) Toyota Agya purchase decision. This research used multiple linear regression analysis to process data. The independent variables are quality, price and brand image. The result of F Test shows that quality, price and brand image affecting LCGC Toyota Agya purchase decision simultaneously. The results of t test show that quality (sig 0.011), price (sig 0.004) and brand image (sig 0.000) positively and significantly affecting LCGC Toyota Agya purchase decision. Keywords: multiple linear regression, purchase decision, Toyota Agya
PENGARUH KUALITAS, HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN LCGC TOYOTA AGYA DI WILAYAH JABODETABEK
FAUZIAH RAMADHANI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ekonomi dan Manajemen
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2015
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia – Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Kualitas, Harga dan Citra Merek Terhadap Pengambilan Keputusan pembelian Mobil LGCG Toyota Agya berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari 2015. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pda Program Sarjana, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Melalui prakat ini, penulis ingin menyampaikan ucapan teriman kasih kepada Bapak Drs. Edward H. Siregar, SE. MM selaku pembimbing. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh responden yang telah membantu selama pengumpulan data. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman – teman atas doa dan dukungannya. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Enulis memohon maaf apabila masih terdapat kekurangan dalam penulisan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Mei 2015
Fauziah Ramadhani
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
2
Tujuan Penelitian
3
Manfaat Penelitian
3
Ruang Lingkup Penelitian
3
TINJAUAN PUSTAKA
3
Kualitas
3
Harga
4
Citra Merek
4
Keputusan Pembelian
5
Penelitian Terdahulu
5
METODE
7
Kerangka Pemikiran Penelitian
7
Lokasi dan Waktu Penelitian
8
Metode Penarikan Sampel
8
Metode Pengumpulan Data
9
Metode Pengolahan dan Analisis Data
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
Gambaran Umum Perusahaan
10
Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner
11
Karakteristik Responden
12
Penilaian Responden terhadap Variabel Independen dan Dependen
12
Uji Asumsi Klasik
15
Regresi Linier Berganda
17
Implikasi Manajerial
19
SIMPULAN DAN SARAN
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
23
RIWAYAT HIDUP
30
DAFTAR TABEL 1 Tingkat penjualan mobil nasional tahun 2009 – 2013 2 Data penjualan mobil LGCG Januari 2014 – Juni 2014 3 Penelitian terdahulu 4 Karakteristik responden 5 Persepsi konsumen terhadap kualitas 6 Tabel rentang nilai 7 Persepsi konsumen terhadap harga 8 Persepsi konsumen terhadap citra merek 9 Hasil uji multikolinearitas variabel bebas 10 Model summary pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat 11 Hasil uji F 12 Hasil uji t
1 2 5 12 13 13 14 15 16 17 18 18
DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4
Proses keputusan pembeli Kerangka pemikiran penelitian Grafik uji normalitas Hasil uji heteroskedastisitas
5 7 16 17
DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 4 5
Kuesioner Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner Hasil uji t Contoh perhitungan skor untuk persepsi konsumen terhadap kualitas Daftar harga Toyota
23 27 28 28 28
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, mobil sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat modern. Mobil yang dulunya diidentifikasikan sebagai kebutuhan sekunder atau barang mewah sekarang telah berganti menjadi kebutuhan primer di berbagai kalangan tertentu. Hal tersebut didasarkan pada salah satu ukuran tumbuhnya kelas menengah yang ditandai dengan peningkatan penjualan kendaraan bermotor, khususnya roda empat. Maka permintaan mobil sebagai alat transportasi dari waktu ke waktu semakin meningkat. Pada Tabel 1, penjualan mobil secara nasional di pasaran semakin meningkat. Tabel 1 Tingkat penjualan mobil nasional tahun 2009 – 2013 Tahun Penjualan
Angka penjualan
2009 2010 2011 2012 2013
486 088 764 710 894 164 1 116 230 1 229 811
Tingkat Pertumbuhan (%)/ Tahun 57.32 17 24.83 10.17
Sumber : GAIKINDO, 2014
Pada Tabel 1, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) lima tahun terakhir, pasar otomotif domestik Indonesia mencapai 1 229 811 unit (tahun 2013) dibandingkan dengan data tahun 2009 yang masih di angka 486 088 unit. Sementara itu, kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rilis resminya pada 5 Agustus 2014 mengenai pengendalian BBM, menyebutkan, adanya kenaikan volume BBM bersubsidi yang antara lain disebabkan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintah mendorong industri otomotif untuk memproduksi mobil dengan konsumsi bahan bakar yang efisien tapi terjangkau, yang dikenal dengan mobil murah ramah lingkungan atau yang biasa disebut Low Cost and Green Car (LCGC). Mobil dikatakan sebagai mobil LCGC apabila telah memenuhi persyaratan sebagai berikut: hemat energi, harga terjangkau, mengggunakan merek Indonesia, model dan logo yang mencerminkan Indonesia, serta bensin yang mampu mencapai 20 km/liter. LCGC berada di bawah payung hukum Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 2013, bersama – sama dengan low carbon emision, mobil listrik, dan hybrid biodiesel. Secara spesifik, keberadaan LCGC diatur dalam Permenperin No 33/2013. Pada Tabel 2, dapat kita lihat penjualan mobil LCGC dari berbagai brand pada tahun 2014.
2 Tabel 2 Data penjualan mobil LCGC Januari 2014 – Juni 2014
Toyota Agya Daihatsu Ayla Honda Brio Satya Suzuki Karimun Wagon R Datsun Go+ panca TOTAL
Jan 2014 6 552
Feb 2014 7 461
Mar 2014 6 648
Apr 2014 6 221
May 2014 4 314
Jun Total Total 2014 (%) 5 849 37 045 43.24
3 774
4 590
4 333
4 032
3 309
3 535 23 573 27.52
2 297
2 061
425
1 224
2 500
2 986 11 493 13.41
1 693
2 158
2 037
2 172
937
1 149 10 146 11.84
-
-
-
-
1 191
2 225
3 416
3.99
14 316 16 270 13 443 13 649 12 251 15 744 85 673
100
Sumber :kompas, viva, detik, 2014
Pada Tabel 2, terlihat bahwa Toyota Agya merajai penjualan mobil LCGC. Di tempat kedua, ada Daihatsu Ayla dan diikuti oleh Brio Satya. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian mobil LCGC, diantaranya faktor kualitas, harga dan citra merek. Mobil Toyota Agya menduduki urutan pertama untuk penjualan mobil LCGC di Indonesia, apakah menurut konsumen mobil Toyota Agya faktor kualitas, harga dan citra merek merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi keputusan pembeliannya?. Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan ini, maka perlu dilakukan penelitian ini, yaitu : “Pengaruh Kualitas, Harga, dan Citra Merek Terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian Mobil LCGC Toyota Agya”. Penelitian dilakukan pada wilayah JABODETABEK didasarkan pada data Gabungan Pemjualan Kendaraan Bermotor (GPKB) yang menyatakan bahwa sebanyak 65 – 75 % dari penjualan Agya berasal dari wilayah JABODETABEK. Selain itu, wilayah JABODETABEK dipilih untuk memudahkan peneliti mengambil sampel karena masih dalam ruang lingkup peneliti.
Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang akan diangkat adalah : 1. Bagaimana karakteristik pelanggan Toyota Agya ? 2. Apakah terdapat persepsi konsumen terkait kualitas, harga dan citra merek Toyota Agya ? 3. Apakah terdapat pengaruh kualitas, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian Toyota Agya ?
3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Toyota Agya, (2) Menganalisis persepsi konsumen terkait kualitas, harga dan citra merek Toyota Agya, (3) Mengkaji pengaruh kualitas, harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian Toyota Agya. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah : (1) Bagi pihak perusahaan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pengembangan dan evaluasi dalam menjalankan usahanya. (2) Bagi pihak pembaca, penelitian ini bermanfaat sebagai data pendukung bagi penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan topik penelitian ini. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini difokuskan pada kajian mengenai pengaruh kualitas, harga, dan citra merek terhadap keputusan pembelian Toyota Agya. Sampel dalam penelitian dibatasi hanya wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (JABODETABEK) yang pernah membeli dan menggunakan produk Toyota Agya.
TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Definisi kualitas menurut Boetsh dan Denis yang dikutip oleh Tjiptono (2000), kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Menurut Tjiptono & Diana (2001), ada delapan dimensi kualitas yang dikembangkan Garvin (2001) dan dapat digunakan sebagai kerangka perencanaan strategis dan analisis, terutama untuk produk manufaktur. Dimensi – dimensi tersebut adalah : 1. Kinerja (performance), yaitu karakteristik operasi pokok dari produk inti. 2. Ciri – ciri atau keistimewan tambahan (features), yaitu karakteristik sekunder atau pelangkap. 3. Kehandalan (reliability), yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai. 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications), yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar – dtandar yang telah ditetapkan sebelumnya. 5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. 6. Service ability, meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan. 7. Estetika, yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
4 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya. Harga Menurut Kotler dan Armstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Perusahaan harus menetapkan harga pada saat pertama kali mereka mengembangkan produk baru. Terdapat lima langkah penetapan harga menurut (Kotler & Keller 2009), yaitu : 1. Memilih tujuan penetapan harga, mula – mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga. 2. Menentukan permintaan, setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. 3. Memperkirakan biaya, permintaan atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. 4. Menganalisis biaya, harga dan penawaran pesaing, dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula – mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Citra Merek Kotler (2005) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari barang pesaing. Sedangkan menurut (Alma 2013) merek adalah tanda lukisan dan/atau perkataan untuk membedakannya dari barang – barang sejenis. Terdapat lima tujuan pemberian merek menurut (Alma 2013) , yaitu : 1. Perusahaan menjamin konsumen bahwa barang yang dibeli sungguh berasal dari perusahaannya. 2. Perusahaan menjamin mutu barang, dengan adanya merek ini perusahaan menjamin mutu bahwa barang yang dikluarkannya berkualitas baik. 3. Pengusaha memberi nama pada merek barangnya supaya mudah diingat dan disebut sehingga konsumen dapat menyebutkan mereknya saja. 4. Meningkatkan ekuitas merek, yang memungkinkan memperoleh margin lebih tinggi, memberi kemudahan dalam mempertahankan kesetiaan konsumen. 5. Memberi motivasi pada saluran distribusi, karena barang dengan merek terkenal akan cepat laku, mudah disalurkan dan mudah penanganannya. Menurut Freddy Rangkuti (2008), brand image adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen. Konsumen yang terbiasa menggunakan merek tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap brand image.
5 Keputusan Pembelian Perilaku pembelian konsumen mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir, perorangan, dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler dan Armstrong 2008). Dalam proses pengambilan keputusan pembelian terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan sebelum terjadinya proses pembelian, yaitu : 1. Pengenalan kebutuhan, pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Pada tahap ini, pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa mengarahkan konsumen pada produk tertentu. 2. Pencarian informasi, konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber. Sumber –sumber ini meliputi sumber pribadi, sumber komersial, dan sumber pengalaman. 3. Evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. 4. Keputusan pembelian, konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. 5. Perilaku pascapembelian, setelah membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pascapembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pascapembelia n Gambar 1 Proses keputusan pembeli (Kotler & Armstrong 2008) Penelitian Terdahulu Tabel 3 Penelitian terdahulu No
1.
Nama
Anisa (2013)
Judul Penelitian
Teknik Sampling/Alat Analisis
Hasil Penelitian
Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Alas Kaki Yongki Komaladi
Purposive sampling /Analisis regresi linier berganda
Variabel persepsi konsumen dalam penelitian adalah kualitas, harga, citra merek, dan promosi penjualan. Hasil Uji F menunjukkan bahwa persepsi konsumen secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil Uji t menunjukkan bahwa kualitas memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
6 Lanjutan Tabel 3 No
Nama
2.
Sagita Destriana (2011)
3.
Edelia Marselina (2014)
Judul Penelitian
Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan Faktor – faktor Yang dipentingkan Dalam Pembelian Produk Toyota Avanza di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor Persepsi Konsumen Terkait Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sop Duren Lodaya
Teknik Sampling/Alat Analisis
Analisis deskriptif, analisis faktor, analisis chisquare
Purposive sampling/ Analisis regresi linier berganda
Hasil Penelitian
keputusan pembelian. Sedangkan harga, citra merek, dan promosi penjualan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Faktor analisis menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian Toyota Avanza, faktor pertama yaitu aspek manfaat yang terdiri dari harga beli, efisien bahan bakar, fitur, harga jual, merek, kapasitas dan pelayanan. Faktor kedua yaitu aspek perawatan yang terdiri dari iklan, kemudahan spare part dan kemudahan service serta keamanan. Faktor ketiga adalah aspek aktual dan aspek sebenarnya yang terdiri dari bentuk, tipe dan wiraniaga Persepsi baik untuk seluruh aspek bauran pemasaran. Hasil Uji F menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran 7p secara simultan mempengaruhi keputusan pembelian ulang Sop Duren Lodaya. Hasil Uji t menunjukkan bahwa persepsi konsumen terhadap variabel produk, harga, tempat, promosi, partisipan, dan proses berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian ulang, sementara pada variabel bukti fisik berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap keputusan pembelian ulang
7
METODE Kerangka Pemikiran Penelitian Mobil Agya adalah salah satu produk mobil LCGC Toyota yang baru diluncurkan pada awal tahun 2014. Sebagai pelaku pemasaran, Toyota perlu memahami perilaku konsumennya dalam keputusan pembelian. Di antara banyak faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian, persepsi konsumen menjadi fokus dalam penelitian. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
Perusahaan Toyota
Perilaku Konsumen
Keputusan Pembelian
Persepsi
Apakah terdapat pengaruh kualitas, harga, dan citra merek terhadap keputusan pembelian LCGC Toyota Agya?
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengaruh kualitas, harga,dan citra merek terhadap keputusan pembelian LCGC Toyota Agya
Rekomendasi Gambar 2 Kerangka pemikiran penelitian
8 Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian, seperti kualitas, harga, citra merek dan promosi (Yoestini 2007, Wahyudi 2005, dan Tedjakusuma 2001). Persepsi konsumen mengenai kualitas, harga, dan citra merek merupakan variabel bebas dalam penelitian ini. Melalui pengumpulan data yang didapat dari pengisisan kuisoner oleh para responden, data dianalisis menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Dari hasil analisis inilah diketahui bagaimana pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap keputusan pembelian Toyota Agya dan menjadi masukan bagi perusahaan. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas, Harga, dan Citra Merek terhadap Pengambilan Keputusan Pembelian LCGC Toyota Agya” ini dilakukan di daerah JABODETABEK. Pemilihan lokasi didasarkan pada pertimbangan kemudahan dalam menjangkau lokasi penelitian sehingga penelitian dapat lebih cepat untuk dipantau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015.
Metode Penarikan Sampel Menurut (Noor 2011) teknik pengambilan sampel adalah non probability dengan metode purposive sampling dimana sampel adalah orang yang pernah membeli dan menggunakan produk Toyota Agya. Sampel adalah pelanggan yang membeli dan menggunakan Toyota Agya di daerah JABODETABEK yang ditentukan berdasarkan rumus Slovin berikut : ............................................. (1)
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah pelanggan Toyota Agya di JABODETABEK e = tingkat kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir Dengan menggunkan N (jumlah pelanggan Toyota Agya di JABODETABEK) berdasarkan data Gabungan Penjualan Kendaraan Bermotor (GPKB) menyebutkan bahwa sebanyak 25.500 unit Toyota Agya terjual dan tingkat error sebesar 10%, dengan asumsi satu unit mobil Agya sama dengan satu konsumen, maka jumlah sampel yang diambil sebesar:
9 Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari hasil pengisisan kuesioner oleh responden. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku, jurnal, internet dan penelitian terdahulu. Metode Pengolahan dan Analisis Data Uji Validitas Menurut Umar (2010), validitas adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan data yang ditampung pada suatu kuesioner untuk mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah kuesioner yang telah dibuat harus dapat mengukur apa yang ingin diukurnya dan data yang terkumpul harusnya data yang valid. Uji validitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciencies). Untuk menentukan nomor – nomor data yang valid dan gugur, maka perlu dihubungkan dengan tabel r product moment. Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment dengan rumus : ......................... (2)
Keterangan : r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah responden x = Skor masing – masing pertanyaan y = Skor total Uji Reliabilitas Menurut Umar (2010), reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan suatu hasil pengukuran relatif konsisten, apabila alat ukur digunakan berulang kali. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya dalam mendapatkan data penelitian, baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang. Setiap alat pengukur harus memiliki kemampuan untuk memberikan hasil yang konsisten. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan program SPSS (Statistical Package for Social Sciencies). Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner adalah menggunakan rumus koefisien Alpha Cronbach berikut : ....................................... (3)
Keterangan : R = Reliabilitas k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varian butir/item = varian total
10 Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah metode yang bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi bentuk yang mudah dipahami dalam bentuk informasi yang ringkas. Analisis ini digunakan untuk karakteristik responden yang membeli produk Toyota Agya. Selain itu, analisis deskriptif juga digunakan untuk penilaian persepsi responden terhadap variabel yang diujikan. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda yaitu suatu metode yang digunakan untuk menentukan ketepatan prediksi dari pengaruh yang terjadi antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Model analisis regresi linier berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut terbebas dari asumsi klasik, yaitu terbebas uji normalitas, multikolinearitas dan heteroskeastisitas. Analisis regresi dilakukan terhadap model lebih dari satu variabel independen, untuk mengetahui pengaruhnya terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan Uji F dan Uji t. Uji F untuk menunjukkan apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan atau bersama – sama terhadap variabel dependen. Uji t untuk menunjukkan seberapa jauh variabel independen dalam menerangkan variabel dependen secara terpisah atau parsial. Pada penelitian ini, analisis regresi menggunakan alat bantu program software SPSS for windows untuk mempermudah proses pengolahan data – data penelitian. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini disusun dalam persamaan berikut : .................................. (4) Keterangan : Y = Keputusan pembelian X1 = Kualitas X2 = Harga X3 = Citra merek a = konstanta b1,b2,b3= Koefisien regresi e = Faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang tidak terdapat dalam persamaan linier
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan produsen mobil ini didirikan pada tahun 1971 dengan nama PT Toyota – Astra Motor. Untuk menunjang kinerja Toyota – Astra Motor, pada 1973 didirikan pabrik vendor perakitan dengan nama PT Multi Astra. Setelah itu,
11 dilanjutkan dengan berdirinya PT Toyota Mobilindo sebagai pabrik komponen Toyota. Sebagai vendor berikutnya. Keberadaan PT Toyota – Astra Motor Indonesia berkiblat pada Perusahaan Jepang, Toyota Motor Corporation. Perusahaan Jepang itu merupakan induk dari banyak perusahaan perakitan mobil Toyota, yang tersebar di luar Jepang. Toyota Indonesia menjalankan proses industrinya berdasarkan standar operasional Toyota Motor Corporation – Jepang, dengan manajemen berbasis nasional. Tenaga – tenaga ahli otomotif dan perakitan juga berasal dari putra bangsa Indonesia sendiri. Pada periode 1971 – 1976, berdiri 3 perusahaan Toyota, yaitu PT Toyota – Astra Motor (importir dan distributor Toyota di Indonesia), PT Multi Astra (pabrik perakitan), dan PT Toyota Mobilindo yang berbeda. Pada 1997, ketiga perusahaan tersebut meluncurkan “kijang”, produk pertamanya yang ditawarkan ke pasar. Pada 1982, berdiri pabrik mesin Toyota dengan nama PT Toyota Engine Indonesia. Berdirinya pabrik mesin Toyota tersebut merupakan terobosan untuk lebih meningkatkan produksi mobil Toyota di Indonesia. Untuk lebih meningkatkan dan mengefisiensikan produksi mobilnya, empat perusahaan Toyota di Indonesia digabungkan menjadi satu nama, yaitu Toyota Astra Motor. PT Toyota – Astra Motor, PT Multi Astra, PT Toyota Mobilindo dan PT Toyota Engine Indonesia di – merge menjadi satu wadah yang lebih solid. Untuk menunjang produksi, didirikan sebuah pabrik perakitan modern di kawasan Karawang. Pabrik ini diresmikan pada tahun 2000. Pada tahun 2003, PT Toyota Astra Motor berubah nama menjadi PT Toyota Motor manufacturing Indonesia dan menjadikan Toyota Astra Motor sebagai distributor resmi Toyota di Indonesia. Uji validitas dan Reliabilitas Kuesioner Hasil Uji Validitas Kuesioner Uji validitas digunakan untuk mengkaji seberapa valid item – item pertanyaan kuesioner yang diteliti. Apabila nilai r hitung > r tabel maka item pertanyaan tergolong valid dan jika sebaliknya item pertanyaan dinyatakan tidak valid (Ghozali 2005). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan terhadap data yang didapat dari 30 sampel atau responden. Dengan jumlah responden 30 orang dan tingkat signifikansi 0.05, maka r tabel sebesar 0.361. Hasil uji validitas menunjukkan terdapat empat item pada kuesioner tidak valid. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 1. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Menurut (Ghozali 2009) suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai Cronbach Alpha atau nilai r alpha hitung > 0.6, maka item – item kuesioner dapat dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabelitas menunjukan bahwa semua item kuesioner sebagai instrumen pengumpulan data telah reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran1.
12 Karakteristik Responden Responden merupakan masyarakat JABODETABEK yang melakukan pembelian dan menggunakan produk Toyota Agya. Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan jenis kelamin, usia, kota tinggal, dan penghasilan per bulan. Berikut karakteristik responden dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Karakteristik responden Karakteristik Jenis Kelamin Usia
Kota Tinggal
Penghasilan Per Bulan
Keterangan Perempuan Laki – laki 17 – 25 tahun 26 – 35 tahun 36 – 45 tahun > 45 tahun Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Rp5 000 000 – Rp6 000 000 Rp6 100 000 – Rp7 000 000 Rp7 100 000 – Rp8 000 000 Rp8 100 000 – Rp9 000 000 > Rp9 100 000
Jumlah (orang) 34 66 42 51 5 2 27 29 19 15 10 8 16 24 21 31
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Berdasarkan Tabel 4, dapat diketahui karakteristik responden Toyota Agya didominasi oleh laki – laki yang berusia 26 – 35 tahun berdomisili di Bogor dengan penghasilan per bulan berkisar > Rp9 100 000. Karakteristik responden berlaku pada wilayah JABODETABEK. Karakteristik responden dapat berubah dan dapat mempengaruhi hasil penelitian apabila dilakukan penelitian dengan judul yang sama karena penelitian ini didasarkan kepada persepsi masing – masing konsumen, tetapi hasil yang diperoleh tidak berpengaruh banyak atau tidak merubah hasil secara signifikan. Penilaian Responden terhadap Variabel Independen dan Dependen Persepsi Konsumen terhadap Kualitas Kualitas produk merupakan bentuk penilaian atas produk yang akan dibeli, apakah sudah memenuhi apa yang diharapkan konsumen (Angipora 2002). Persepsi konsumen merupakan pandangan seseorang dalam melihat realitas di luar dirinya (Sumarwan 2011). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Toyota Agya adalah mobil yang dapat memenuhi karakteristik dasar operasinya sebagai alat transportasi. Pelanggan dapat merasakan manfaat dari pemakaian Toyota Agya. Karakteristik fitur merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap, berbeda dengan kinerja yang merupakan karakteristik operasi pokok. Fitur menjadi sangat
13 penting dikarenakan selera konsumen yang beragam sehingga harus diimbangi dengan pilihan yang beragam pula. Pada produk mobil, karakteristik pelengkap ini melekat pada variasi tipe dan warna yang tersedia. Adanya beragam pilihan tipe dan warna yang ditawarkan Toyota Agya, dapat memberikan kesempatan pada konsumen untuk memilih mobil sesuai dengan selera dan ketertarikan mereka. Persepsi konsumen terhadap kualitas Toyota Agya dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Persepsi konsumen terhadap kualitas No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pernyataan Toyota Agya nyaman digunakan Toyota Agya mudah dalam perawatan Toyota Agya mudah memperoleh suku cadang Toyota Agya mudah dalam pelayanan kerusakan Toyota Agya ramah lingkungan Toyota Agya memiliki fitur ECO dalam pemakainnya Toyota Agya memiliki kecepatan dan keamanan sesuai harapan Toyota Agya terbuat dari bahan yang berkualitas Toyota Agya tidak akan mudah rusak Perawatan Toyota Agya mudah ditemui Perbaikan Toyota Agya mudah ditemui Booking service mempercepat pelayanan Pelayan service Toyota Agya sangat baik Desain Toyota Agya menarik Toyota Agya memiliki warna yang beragam Kualitas Toyota Agya sesuai dengan harapan Jumlah Rata – rata
Skor 3.96 4.01 4.24 4.30 4.14 4.15 3.70 3.64 3.47 4.22 4.28 4.10 4.00 3.94 3.97 3.70 63.82 3.988
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Tabel Rentang nilai Rentang Nilai 1 – 1.80 1.81 – 2.60 2.61 – 3.40 3.41 – 4.20 4.21 – 5.00
Keterangan Sangat Tidak Baik Tidak Baik Kurang Baik Baik Sangat Baik
Dengan umum, konsumen mobil Toyota Agya merasa bahwa mobil yang ditawarkan memang memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan harapan mereka. Pada dimensi kualitas, skor tertinggi berada pada item kinerja yaitu kemudahan Toyota Agya dalam pelayanan kerusakan yang memiliki skor 4.30 yang merupakan nilai sangat baik. Sedangkan skor terkecil berada pada item daya tahan yaitu Toyota Agya tidak akan mudah rusak yang memiliki skor 3.47.Nilai ini baik meskipun mendapatkan nilai terkecil. (contoh perhitungan dapat dilihat pada Lampiran 3). Pada dasarnya, konsumen menyetujui bahwa mobil Agya merupakan mobil yang hemat energi karena Agya telah memenuhi syarat sebagai mobil murah ramah lingkungan, salah satunya adalah bensin yang mampu mencapai 20km/liter.
14 Dengan begitu, konsumen semakin yakin terhadap kualitas Agya terutama pada efisiensi bensin. Selain itu, fitur ECO dalam mobil Agya dapat membantu pengendara mobil untuk menggunakan bahan bakar dengan efisien. Karena, fitur ECO akan menyala apabila pengemudi telah menjalankan mobil dengan baik dan apabila fitur ECO telah menyala berarti dapat dikatakan pengemudi telah menggunakan bahan bakar dengan efisien. Persepsi Konsumen terhadap Harga Pada dasarnya, konsumen menyetujui bahwa harga mobil Toyota Agya yang di beli sesuai dengan kualitas produk dan manfaat yang mereka rasakan. Konsumen tidak merasa keberatan dengan harga yang ditawarkan. Pengorbanan uang yang mereka keluarkan untuk melakukan pembelian sebanding dengan kualitas produk yang di terima serta manfaat yang di rasakan. Persepsi konsumen terhadap harga mobil Toyota Agya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Persepsi konsumen terhadap harga No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pernyataan Harga Toyota Agya sesuai dengan kualitas produk Harga Toyota Agya terjangkau Harga Toyota Agya kompetitif Harga Toyota Agya sesuai dengan manfaat yang dirasakan Toyota Agya menyediakan tipe mobil dengan banyak pilihan harga Jumlah Rata – rata
Skor 4.05 4.16 4.05 4.04 4.04 20.34 4.068
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Dalam persepsi konsumen terhadap harga, responden memiliki persepsi yang positif. Hal ini dapat dilihat pada tingginya skor tiap item bila dibandingkan dengan Tabel rentang nilai. Skor tertinggi adalah 4.16, yang menunjukkan bahwa Toyota Agya terbukti menawarkan harga yang dapat dijangkau oleh konsumennya serta memiliki harga yang bersaing dibandingkan para pesaingnya. Berdasarkan tabel 6, dapat dilihat bahwa harga mobil Agya terjangkau dan kompetitif itu berarti harga mobil Agya mampu bersaing dengan para pesaingnya. Selain itu, mobil Agya menyediakan berbagai tipe dan pilihan harga yang bergam yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen. (Daftar harga dapat dilihat pada Lampiran 5). Persepsi Konsumen terhadap Citra Merek Dalam sebuah produk, citra merek yang positif penting ditumbuhkan di benak konsumen. Menanamkan kepercayaan akan kualitas produk di benak konsumen merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Hasil penilitian menunjukkan, bahwa konsumen memiliki anggapan bahwa mobil Toyota Agya berkualitas. Berarti Toyota Agya dinilai mobil yang memiliki citra merek yang baik. Dengan citra merek yang positif ini, membuat konsumen menyukai produk merek tersebut dan dapat menghambat pesaing. Persepsi konsumen terhadap citra merek mobil Toyota Agya dapat dilihat pada Tabel 7.
15 Tabel 7 Persepsi konsumen terhadap citra merek No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pernyataan Percaya bahwa mobil Toyota Agya berkualitas Merek Toyota Agya mudah diingat Merek Toyota Agya diminati banyak orang Merek Toyota Agya sudah dikenal banyak masyarakat Merek Toyota Agya menawarkan mobil yang trendy Mobil Toyota Agya berbeda dari produk mobil merek lain Jumlah Rata – rata
Skor 3.88 4.01 3.82 4.01 3.74 3.62 23.08 3.846
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Berdasarkan persepsi konsumen, merek mobil Toyota Agya mudah diingat dan sudah terkenal. Hal tersebut dapat dilihat dari skor yang dimiliki pada item tersebut yang memiliki skor tertinggi yaitu 4.01 yang dinilai baik. Nama merek yang mudah diingat dan sudah dikenal banyak masyarakat ini membuktikan bahwa Toyota Agya memiliki kekuatan asosiasi merek. Toyota Agya telah berhasil memberikan informasi ke dalam ingatan konsumen dan menjadikannya memori dalam membentuk persepsi konsumen terhadap produk – produk yang ditawarkan. Toyota Agya juga telah berhasil menciptakan ketertarikan dan minat konsumennya untuk melakukan pembelian. Trend pada era modern saat ini telah menjadi suatu kebutuhan konsumen. Konsumen akan cenderung mencari sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan merekan akan trend tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsumen pada dasarnya menyetujui bahwa mobil Toyota Agya mengikuti trend saat ini. Hal ini menjelaskan bahwa Toyota Agya memiliki keunggulan asosiasi merek karena dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan trend para konsumennya. Selain itu, keunggulan asosiasi merek Toyota Agya dapat dilihat dari kepercayaan konsumen akan kualitas, harga yang bersaing, serta nama merek Toyota Agya yang terkenal. Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat bahwa para responden pada dasarnya menyetujui bahwa mobil yang ditawarkan Toyota berbeda dari merek lain. Namun tidak dapat dipungkiri persentase responden yang masih mempertimbangkan mobil merek lain dalam pembelian mereka sebanyak 77%. Ini memperlihatkan bahwa Toyota khususnya pada Toyota Agya masih perlu membenahi keunikan asosiasi mereknya untuk meningkatkan keunggulannya dibandingkan produk lain. Dengan keunikan asosiasi merek dapat menjadikan keunggulan dalam bersaing. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah sampel diambil dari populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalits dapat dilihat pada Gambar 3.
16
Gambar 3 Grafik Uji Normalitas Dari Gambar 3 terlihat bahwa titik – titik yang digambarkan pada grafik berada di sekitar garis diagonal, sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi memiliki distribusi nomal. Uji Multikolinieritas Uji regresi mengasumsikan variabel – variabel bebas tidak memiliki hubungan linier satu sama lain (Baroroh 2013). Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi multikolinearitas di dalamnya. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF tiap variabel bebas yang lebih kecil dari sepuluh dan mempunyai angka tolerance lebih dari 10% (Ghozali 2005). Hasil Uji multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 hasil uji multikolinearitas variabel bebas Variabel Kualitas Harga Citra merek
Tolerance 0.458 0.443 0.478
VIF 2.183 2.256 2.093
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Dari Tabel 8 terlihat bahwa semua variabel memiliki nilai VIF < 10. Ini memperlihatkan bahwa dalam model regresi tidak mengandung multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual, dari satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang baik adalah apabila model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas yakni kondisi dimana varians dari data adalah sama pada seluruh pengamatan, sehingga varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain adalah tetap (Baroroh 2013). Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar 4.
17
Gambar 4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan tidak terdapat pola yang jelas dari titik – titik tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi tidak memiliki gejala adanya heteroskedastisitas, yang berarti bahwa tidak ada gangguan yang berarti dalam model regresi ini. Regresi Linier Berganda Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah kualitas, harga dan citra merek sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai variabel terikat. Kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat pada Tabel9. Tabel 9 Model summary pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat Model
R
R Square
1
.858a
.736
Adjusted R Square .728
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat diperoleh dari besaran R square, yaitu dengan mengalihkan nilai R. Nilai R square yang diperoleh adalah 0.736. Angka R square ini menunjukan bahwa kontribusi semua variabel bebas terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 73,6%, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar penelitian ini. Uji F Uji F digunakan untuk melihat apakah terjadi pengaruh yang signifikan antara peubah independen terhadap peubah dependen secara keseluruhan. Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel 10.
18 Tabel 10 Hasil uji F Model Regression Residual Total
Sum of Squares 37.209 13.359 50.568
Df 3 96 99
Mean Square 12.403 .139
F
Sig
89.129
.000b
Sumber : Data diolah, Maret 2015
: Kualitas, harga dan citra merek secara bersama – sama tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian H1 : Kualitas, harga dan citra merek secara bersama – sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian Nilai Sig (0.000) < alpha 5%, maka tolak H0. Ini menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini berupa kualitas (X1), harga (X2) dan citra merek (X3) berpengaruh secara bersama – sama terhadap keputusan pembelian (Y). H0
Uji t Uji t menunjukkan pengaruh dari variabel – variabel bebas terhadap vareabel terikat secara individual. Dari hasil pengolahan data dengan bantuan software SPSS diperoleh uji t yang dapat dilihat pada Lampiran 3. Secara ringkas hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Hasil uji t Model Constant Kualitas Harga Citra Merek
B -.254 .259 .265 .529
Sig .291 .011 .004 .000
Sumber : Data diolah, Maret 2015
Dengan menggunakan alpha 5%, maka untuk menentukan pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai sig yang lebih kecil dari nilai alpha tersebut. Dari hasil uji t, kualitas, harga dan citra merek berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian mobil Toyota Agya. Hal ini dapat dilihat dari nilai sig (0.011) untuk kualitas, sig (0.004) untuk harga dan sig (0.000) untuk citra merek. Nilai sig untuk ketiga variabel bebas tersebut lebih kecil dari alpha 5% atau 0.05. Dari Tabel 11 diketahui bahwa semua variabel berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian, sehingga persamaan linier yang terbentuk adalah sebagai berikut : Y = - 0.254 + 0.259 X1 + 0.265 X2 + 0.529 X3 ................................. (5) dengan Y : Keputusan pembelian X1 : Kualitas X2 : Harga X3 : Citra Merek
19 Berdasarkan Persamaan 5, dapat dijelaskan beberapa hal berikut, yaitu : 1. Setiap penambahan satuan kualitas (X1) akan menambah keputusan pembelian sebesar 0.259 satuan rupiah dengan asumsi peningkatan kualitas akan meningkatkan biaya produksi. 2. Setiap penambahan satuan harga (X2) akan menambah keputusan pembelian sebesar 0.265 satuan rupiah. 3. Setiap penambahan satuan citra merek (X3) akan menambah keputusan pembelian sebesar 0.529 satuan rupiah dengan asumsi peningkatan citra merek akan meningkatkan harga jual produk. Variabel terikat (Y) bernilai negatif dapat dikatakan bahwa pembelian akan tetap terjadi oleh konsumen akan tetapi berkurang sebesar 0.254. Karena pada dasarnya variabel bebas tidak akan bernilai 0 atau tidak ada penambahan karena skala yang digunakan pada penelitian dimulai dari 1 hingga 5. Persamaan regresi berganda ini dapat diaplikasikan pada wilayah JABODETABEK dengan variabel bebas yang digunakan adalah kualitas, harga dan citra merek. Selain itu, persamaan regresi dapat digunakan perusahaan untuk perencanaan produksi mobil pada tahun – tahun selanjutnya agar lebih efisien dalam produksinya. Implikasi Manajerial Menurut Kim WC & Mauborgne (2005) dalam buku Blue Ocean Strategy, dikembangkan kerangka kerja empat langkah untuk memecahkan trade off antara diferensasi dan biaya rendah dan menciptakan kurva nilai baru yaitu, raise (meningkatkan), create (menciptakan), reduce (mengurangi) dan eliminate (menghapuskan). Berdasarkan hasil penelitian, kualitas merupakan faktor utama yang dipertimbangkan oleh konsumen oleh sebab itu perusahaan harus meningkatkan faktor kualitas produknya. Perusahaan harus menciptakan inovasi atau feature yang berbeda dari produk sejenisnya agar memiliki keunggulan lebih dibandingkan pesaing. Konsumen sangat menyayangkan waktu tunggu ketersediaan (Indent) mobil yang cukup lama oleh sebab itu perusahaan harus mengurangi waktu tunggu ketersediaan mobil dengan memproduksi mobil berlebih untuk persediaan. Ada beberapa hal kecil yang dikeluhkan oleh konsumen diantaranya kunci otomatis mobil dan pintu mobil yang sering mengalami ketidak sempurnaan sehingga perusahaan harus menghilangkan kesalahan – kesalahan kecil pada produksi operasi agar konsumen semakin percaya kepada produk Toyota. Dari kerangka kerja Blue Ocean Strategy terdapat dua kerangka kerja yang merupakan fungsi manajemen dari perencanaan yaitu raise dan create. Toyota Agya harus terus konsisten untuk memberikan produk yang berkualitas kepada konsumennya. Ini dapat dilakukan dengan menjaga kualitas produksi dan operasinya serta memelihara hubungan kemitraan dengan pemasok, distributor serta semua pihak yang memproduksi Toyota Agya. Selain itu, faktor fitur menajadi salah satu pertimbangan konsumen dalam mengambil keputusan oleh karena itu perusahaan harus menambahkan fitur yang berbeda dibandingkan pesaingnya, seperti menambahkan fitur penetralisir udara. Seperti yang kita tau udara diluar kendaraan mengandung berbagai virus ataupun bakteri sehingga akan terbawa ketika kita masuk ke dalam kendaraan, fitur penetralisir udara akan
20 membantu kita menetralisir udara – udara tidak baik yang menempel pada tubuh kita sehingga kita terbebas dari virus dan bakteri. Harga merupakan faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Oleh karena itu penti bagi perusahaan untuk selalu menjaga keterjangkauan harganya bagi konsumennya yang memiliki keragaman dalam hal pendapatan dan kemampuan finansial. Toyota Agya juga harus mempertahankan dan memperkuat citra mereknya dengan terus konsisten dalam mempresentasikan produk – produk yang ditawarkan mereknya sebagai produk yang berkualitas. Selain itu, Toyota harus menjaga faktor hemat energi atau keefisienan bahan bakar mobilnya mengingat hal tersebut adalah salah satu yang membedakan mobil Agya dari merek lainnya dan menjadi salah satu yang dipertimbangkan konsumen saat melakukan pembelian.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : 1. Konsumen Toyota Agya didominasi oleh konsumen laki – laki dengan umur berkisar 26 – 35 tahun yang mayoritas bertempat tinggal di Bogor dengan penghasilan berkisar lebih dari Rp9 100 000. 2. Seluruh variabel bebas yaitu kualitas, harga dan citra merek mendapatkan perpespsi baik dari konsumen. Penilaian tertinggi secara berturut – turut kepada variabel harga, kualitas dan citra merek. 3. Keputusan pembelian konsumen Toyota Agya secara berturut – turut dipengaruhi oleh variabel citra merek, harga dan kualitas. Variabel bebas yaitu kualitas, harga dan citra merek berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Toyota Agya. Sehingga dapat disimpulkan dari hasil persepsi konsumen dan hasil uji t bahwa variabel bebas yang memiliki nilai tertinggi secara berturut – turut adalah harga, citra merek dan kualitas.
Saran Berdasarkan hasil penelitian, variabel bebas yaitu kualitas, harga dan citra merek berpengaruh nyata terhadap keputusan pembelian Toyota Agya. Hal tersebut dapat menjadi masukan bagi perusahaan agar dapat meningkatkan dan mempertahankan variabel kualitas, harga dan citra merek produknya. Bagi peneliti selanjutnya, dapat melakukan perluasan lokasi penelitian mengingat adanya kemungkinan perbedaan karakteristik dan persepsi konsumen, dengan menggunakan alat analisis yang berbeda serta penambahan variabel – variabel lainnya.
21
DAFTAR PUSTAKA [GAIKINDO]. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. 2014. Tingkat Penjualan Mobil Nasional. [Internet]. [diakses 2015 maret 19]. Tersedia pada : http://www.gaikindo.com. [Kompas, viva, detik]. 2014. Penjualan Mobil LCGC bulan Juni 2014 [Internet]. [diakses 2014 desember 26]. Tersedia pada : http://kompas,viva,detik-:-datapenjualan-LCGC-juni-2014. Alma, Buchari. 2013. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa Cetakan Kesepuluh. Bandung (ID): ALFABETA. Angipora, Marius. 2002. Dasar – Dasar Pemasaran. Edisi kedua. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Anisa. 2013. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Alas Kaki Yongki Komaladi [skripsi]. [Internet]. [diunduh 2014 Desember]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Anneahira. 2013. Profil Perusahaan: Toyota Indonesia [Internet]. [diakses 2015 maret 19]. Tersedia pada : http://www.anneahira.com/toyota-indonesia.htm. Baroroh A. 2013. Analisis Multivariat dan Time Series dengan SPSS 21. Edisi kesatu. Jakarta (ID): PT Elex Media Komputindo. Destriana, Sagita. 2011. Analisis Proses Pengambilan keputusan Dan Faktor – faktor Yang Dipentingkan Dalam Pembelian Produk Toyota Avanza Di PT. Setiajaya Mobilindo Bogor [skripsi]. [Internet]. [diunduh 2014 Desember]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang (ID): Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Kim WC, Mauborgne R. 2005. Blue Ocean Strategy. Boston (US): Harvard Business School. Kotler P, Armstrong G. 2008. Prinsip – prinsip Pemasaran. Edisi ke – 12. Jilid 1. Jakarta (ID): Erlangga. Kotler P, Keller K. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi ke – 13. Jilid 2. Jakarta (ID): Erlangga. Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi kesebelas. Jilid 2. Jakarta (ID): PT INDEKS Kelompok Gramedia. Marselina E. 2014. Persepsi Konsumen Terkait Bauran Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Sop Duren Lodaya [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor Noor, Juliansyah. 2011. Metedologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana. Rangkuti, Freddy. 2008. THE POWER OF BRANDS Teknik Mengelola Brand Equity dan Strategi Pengembangan Merek Cetakan Ketiga. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen. Edisi kedua. Jilid 1. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia. Tedjakusuma, Ritawati, Sri Hartini dan Muryani. 2001. Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Air Minum
22 Mineral Di Kotamadya Surabaya. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial. 2 (3): 48 - 58. Universitas Airlangga. Surabaya. Tjipto, Fandy. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI. Tjiptono F, Diana A. 2001. Total Quality Management (TQM)-edisi revisi. Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI. Toyota. Price List Toyota Astra. 2015. [Internet]. [diakses 2015 maret 25]. Tersedia pada : http://www.toyota.astra.co.id/price-list/#ilm-survey. Umar H. 2010. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama. Wahyudi, Handri Dian. 2005. Pengaruh Atribut Produk terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal Eksekutif. 2 (3). Universitas Negeri Malang. Malang. Yoestini dan Eva Sheila Rahma. 2007. Analisis pengaruh Kualitas Pelayanan dan Citra Merek trhadap Minat Beli dan Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Studi pada Pengguna Telepon Seluler Merek Sony Ericson Di Kota Semarang). Jurnal Sains Pemasaran Indonesia. VI (3): 261 - 276.. Universitas Diponegoro. Semarang.
23 Lampiran 1. Kuesioner penelitian KUESIONER PENELITIAN NO. PENGARUH KUALITAS, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MOBIL LCGC TOYOTA AGYA DI WILAYAH JABODETABEK
Kuesioner ini merupakan instrumen penelitian dalam rangka penulisan skripsi program sarjana yang dilakukan oleh : Nama : Fauziah Ramadhani NIM : H24110115 Departemen/Fakultas : Manajemen/Ekonomi dan Manajemen Universitas : Institut Pertanian Bogor Peneliti memohon kesediaan saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis. Terimakasih atas kesediaan dan partisipasi saudara/i. Petunjuk Pengisian Kuesioner Pengisian kuesioner dilakukan dengan cara memberi tanda (√) pada pernyataan yang Anda pilih. Keterangan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Kurang Setuju (KS) Tidak setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 5 4 3 2 1
Untuk pertanyaan, berilah tanda silang (X) pada pilihan yang tersedia. Karakteristik Responden : 1. Jenis kelamin : a. Perempuan 2. Usia : a. 17 – 25 tahun b. 26 – 35 tahun 3. Kota tinggal : a. Jakarta b. Bogor c. Depok 4. Penghasilan per bulan : a. Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000 b. Rp 6.100.000 – Rp 7.000.000 c. Rp 7.100.000 – Rp 8.000.000 d. Rp 8.100.000 – Rp 9.000.000 e. > Rp 9.100.000
b. Laki – Laki c. 36 – 45 tahun d. > 45 tahun d. Tangerang e. Bekasi
24 Lanjutan lampiran 1
KUALITAS No.
Pernyataan
Kinerja (performance) 1. Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya nyaman digunakan 2. Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya mudah dalam perawatannya 3. Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya mudah dalam memperoleh suku cadang (spare part) nya 4. Saya mudah dalam menemukan tempat untuk mendapatkan pelayanan bila terjadi kerusakan Features 5. Mobil Toyota Agya memiliki feature ramah lingkungan (bahan bakar efisien) 6. Mobil Toyota Agya memiliki fitur ECO yang memberitahu pemakaian sudah efisien Kehandalan (reliability) 7. Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya memiliki kecepatan dan keamanan yang sesuai dengan harapan Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance) 8. Ketika membeli, saya yakin mobil toyota Agya terbuat dari bahan yang berkualitas Daya tahan (durability) 9. Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya tidak akan mudah rusak Kemampuan pelayanan (service ability) 10. Pelayanan perawatan mobil Toyota Agya mudah atau banyak ditemui 11. Pelayanan perbaikan mobil Toyota Agya mudah atau banyak ditemui 12. Pelayanan booking service via telepon mempercepat pelayanan bagi pelanggan 13. Kualitas pelayanan service mobil Toyota Agya sangat baik Estetika 14. Desain mobil Toyota Agya menarik 15. Warna yang ditawarkan mobil Toyota Agya beragam Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) 16. Kualitas mobil Toyota Agya sesuai dengan harapan
SS (5)
S (4)
KS (3)
TS (2)
STS (1)
25 Lanjutan lampiran 1 HARGA No.
Pernyataan
1.
Ketika membeli, saya yakin mobil Toyota Agya bersesuaian dengan kualitas produk yang saya beli Harga produk mobil Toyota Agya dapat dijangkau oleh saya Harga mobil Toyota Agya merupakan harga yang kompetitif Ketika membeli, saya yakin harga produk mobil Toyota Agya akan sesuai dengan manfaat yang saya rasakan Terdapat beragam tipe mobil Toyota Agya dengan beragam pilihan harga CITRA MEREK Pernyataan
2. 3. 4.
5.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
SS (5)
S (4)
KS (3)
TS (2)
STS (1)
SS (5)
S (4)
KS (3)
TS (2)
STS (1)
S (4)
KS (3)
TS (2)
STS (1)
Saya percaya mobil Toyota Agya berkualitas Merek mobil Toyota Agya mudah diingat Merek mobil Toyota Agya diminati banyak orang Merek mobil Toyota Agya sudah dikenal banyak masyarakat Merek mobil Toyota Agya menawarkan mobil yang trendy Produk yang ditawarkan Toyota Agya berbeda dari produk mobil merek lain KEPUTUSAN PEMBELIAN Pernyataan SS (5) Pembelian mobil Toyota Agya merupakan keputusan yang tepat Saya akan merekomendasikan mobil Toyota Agya kepada orang lain Saya memilih mobil Toyota Agya karena sesuai kebutuhan Saya membeli mobil Toyota Agya karena kualitasnya yang baik Saya membeli mobil Toyota Agya karena harganya dapat saya jangkau Saya membeli mobil Toyota Agya karena merek Toyota Agya terkenal
26 Lanjutan lampiran 1 Pertanyaan : 1. Apakah Anda puas dengan pembelian yang Anda lakukan? a. Sangat puas b. Puas c. Biasa saja d. Tidak puas e. Sangat tidak puas 2. Apakah Anda memiliki perasaan ragu ketika akan membeli mobil Toyota Agya? a. Ya b. Tidak 3. Dari faktor di bawah ini, manakah yang paling penting Anda pertimbangkan ketika akan membeli mobil Toyota Agya? b. Harga c. Citra Merek a. Kualitas 4. Apakah Anda mempertimbangkan mobil merek lain saat akan melakukan pembelian mobil Toyota Agya? a. Ya b. Tidak Jika Ya, merek apa yang Anda pertimbangkan? a. Daihatsu Ayla b. Honda Brio Satya c. Suzuki Karimun Wagon R d. Datsun Go+ Panca e. Lain – lain, sebutkan .............................................................................. 5. Apakah ada individu atau pihak (teman, keluarga, dll) yang mendorong anda untuk membeli Toyota Agya? a. Ya b. Tidak Jika Ya, apa tanggapan Anda? a. Semakin yakin untuk membeli mobil Toyota Agya b. Biasa saja (tidak mempengaruhi Anda untuk membeli) c. Tidak percaya dengan informasi yang diberikan pihak tersebut d. Lain – lain, sebutkan .......................................................................... 6. Apakah Anda membutuhkan pendapat atau opini teman dalam membeli produk? a. Ya b. Tidak 7. Apakah Anda mmbutuhkan pendapat atau opini keluarga dalam membeli produk? a. Ya b. Tidak
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA
27 Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner
Variabel
r Indikator hitung
X1. 1 X1. 2 X1. 3 X1. 4 X1. 5 X1. 6 X1. 7 X1. 8 Kualitas X1. 9 X1. 10 X1. 11 X1. 12 X1. 13 X1. 14 X1. 15 X1. 16 X2. 1 X2. 2 Harga X2. 3 X2. 4 X2. 5 X3. 1 X3. 2 X3. 3 Citra Merek X3. 4 X3. 5 X3. 6 X4. 1 X4. 2 Keputusan X4. 3 Pembelian X4. 4 X4. 5 X4. 6
0.359 0.441 0.165 0.435 0.569 0.623 0.551 0.698 0.432 0.364 0.432 0.347 0.571 0.697 0.571 0.566 0.686 0.089 0.429 0.712 0.382 0.755 0.543 0.806 0.489 0.555 0.501 0.848 0.780 0.761 0.658 0.553 0.677
r tabel
Keterangan
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Nilai r alpha tabel 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
Nilai r alpha Keterangan hitung 0.939 0.938 0.941 0.939 0.938 0.937 0.937 0.936 0.939 0.939 0.939 0.939 0.938 0.936 0.938 0.937 0.937 0.932 0.949 0.936 0.939 0.935 0.938 0.935 0.938 0.938 0.938 0.934 0.935 0.935 0.936 0.938 0.936
Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
28 Lampiran 3. Hasil Uji t Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
(Constant) 1
-,254
,240
KUALITAS
,259
,100
HARGA
,265
MEREK
,529
a
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Tolerance
VIF
-1,062
,291
,200
2,578
,011
,458
2,183
,090
,233
2,954
,004
,443
2,256
,076
,525
6,921
,000
,478
2,093
a. Dependent Variable: PEMBELIAN
Lampiran 4. Contoh perhitungan skor untuk persepsi konsumen terhadap kualitas butir 1.
No. 1.
Skor
Persentase jawaban konsumen (%) Pernyataan Skor SS S KS TS STS Toyota Agya nyaman 19 64 13 2 2 3.96 digunakan = (19% x 5) + (64% x 4) + (13% x 3) + (2% x 2) + (2% x 1) = 0.95 + 2.56 + 0.39 + 0.04 + 0.02 = 3.96
Lampiran 5. Daftar harga Toyota (www.toyota.astra.co.id) Jenis Mobil Etios valco
All new Vios
New Rush
Type G M/T E M/T JX M/T TOM`S 1.5 E A/T 1.5 E M/T 1.5 G A/T 1.5 G M/T TRD Sportivo M/T TRD Sportvo A/T 1.5 TRD SPORTIVO A/T 1.5 TRD SPORTIVO M/T 1.5 G A/T 1.5 G M/T
Harga (Rp) 171 100 000 159 900 000 145 300 000 172 600 000 274 350 000 264 750 000 295 750 000 283 150 000 299 150 000 312 050 000 252 250 000 238 950 000 238 700 000 228 700 000
29 Lanjutan lampiran 5 Agya
All new Yaris
Kijang Innova
All New Avanza
All New Avanza Veloz
E A/T TRD S M/T G A/T G M/T E M/T E M/T E A/T G M/T G A/T TRD S M/T TRD S A/T G A/T Diesel G A/T Gasoline E A/T Gasoline G M/T Diesel 1.3 E A/T 1.3 E M/T 1.3 G M/T 1.3 G A/T 1.3 G A/T luxury 1.3 G M/T luxury 1.5 G M/T 1.5 G M/T luxury 1.5 S A/T 1.5 S A/T luxury 1.5 S M/T 1.5 S M/T luxury
119 408 000 119 775 000 125 707 000 115 675 000 107 676 000 224 200 000 235 000 000 232 500 000 242 500 000 254 400 000 265 200 000 306 000 000 290 600 000 269 200 000 292 100 000 174 700 000 150 520 000 180 100 000 190 800 000 196 300 000 185 600 000 187 100 000 192 600 000 204 700 000 210 700 000 193 200 000 199 200 000
30
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, pada tanggal 21 Maret 1993. Penulis merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikan di SDN Panaragan 3 Bogor pada tahun 1999 dan lulus pada tahun 2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke SMP PGRI 3 Bogor dan pada tahun 2008. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMA RIMBA MADYA BOGOR dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi Institut Pertanian Bogor melalui jalur tulis dan diterima oleh departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Selama kuliah, penulis aktif mengikuti kegiatan internal kampus. Pada tahun angkatan kedua penulis sudah mulai aktif mengikuti berbagai kepanitiaan yang diselenggarakan oleh BEM FEM. Berbagai kepanitiaan diikuti oleh penulis diantaranya The 10th Economics Contest, The 11th Economics Contest, The 7 Sportakuler, The 2nd Bafest, dan lain – lainnya. Pada tahun angkatan ketiga penulis mengikuti organisasi himpunan profesi (Himpro) sebagai staff di direktorat Production, Operation and Business Centre of Management periode 2013 – 2014. Pada masa jabatannya sebagai staff POB penulis aktif menjadi panitia dalam berbagai acara yang diselenggarakan oleh Himpro dan beberapa kali penulis menjadi ketua divisi dalam rangkaian panitia.