PENGARUH KONSELING PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PELAKSANAAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU NIFAS Nindya Kurniawati, Yulia Cempaka Sari ABSTRAK Dalam masa nifas dapat terjadi infeksi dan peradangan pada payudara, infeksi terjadi melalui luka pada puting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah. Oleh karena itu perlu pencegahan salah satunya dengan perawatan payudara. Tujuan penelitian penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling perawatan payudara terhadap pelaksanaan perawatan payudara pada ibu nifas di BPS.Nurul Ma’rifah,Amd.Keb. Jenis penelitian praeksperimen, pendekatan perbandingan kelompok statis, populasi 32 orang, sampel 30 orang, metode pengambilan sampel accidental sampling. Teknik pengambilan data menggunakan checklist, analisis bivariat uji Independent t-test. Hasil Penelitian dari 30 responden, hasil t hitung 5,651 > t tabel 2,048, menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian konseling perawatan payudara terhadap pelaksanaan perawatan payudara pada ibu nifas. Berdasarkan hasil penlitian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh konseling perawatan payudara terhadap pelaksanaan perawatan payudara. Kata Kunci
: Konseling,perawatan payudara dikunjungi oleh tenaga kesehatan
PENDAHULUAN Masa nifas (puerperium) dimulai setelah
kelahiran
plasenta
dan
minimal
3
persalinan.
(tiga) Pelayanan
kali ibu
sejak nifas
berakhir ketika alat-alat kandungan
meliputi pemberian vitamin A dosis
kembali seperti keadaan sebelum
tinggi ibu nifas yang kedua dan
hamil. Masa nifas atau puerperium
pemeriksaan
dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
persalinan
plasenta sampai dengan 6 minggu
apakah
(42hari) setelah itu (Dewi,2013).
persalinan, keluar cairan berbau dari
Pasca persalinan (masa nifas) berpeluang
untuk
kesehatan untuk
terjadi
pasca
memngetahui
perdarahan
pasca
jalan lahir, demam lebih dari 2 (dua)
terjadinya
hari, payudara bengkak kemerahan
kematian ibu maternal, sehingga
disertai rasa sakit dan lain-lain.
perlu
Kunjungan terhadap ibu nifas yang
mendapatkan
kesehatan
masa
nifas
pelayanan dengan
dilakukan
petugas
kesehatan
biasanya bersama dengan kunjungan
salah satunya dengan perawatan
neonates (Profil Kesehatan 2011
payudara (Prawirohardjo,2009).
Dinas
Kesehatan
Payudara
seorang
menyusui
pada
umumnya terjadi dalam dua minggu
Purworejo).
bagian
Masalah
Kabupaten
adalah
salah
satu
pertama masa nifas. Pada masa ini
terpenting
dalam
tubuh
pengawasan dan perhatian petugas
wanita.
Selain
bisa
kesehatan sangat diperlukan agar
memperindah
bentuk
tubuh,
masalah
menyusui
dapat
segera
sehingga
tidak
payudara kita dapat memproduksi
ditanggulangi,
ASI (Air Susu Ibu) yang sangat
menjadi penyulit atau menyebabkan
bermanfaat bagi pertumbuhan anak.
kegagalan menyusui (Saleha,2009). Peran bidan dalam mengurangi
Jadi, merawat payudara sejak hamil sangat
angka kejadian infeksi nifas pada
penting sekali. Selain berguna bagi
payudara adalah memberikan KIE
kesehatan kita sendiri, juga berguna
tentang
bagi
memberikan penyuluhan kepada ibu
dan
setelah
melahirkan
kebutuhan
nutrisi
si
kecil
agar
(Indivara,2009). Dalam masa nifas dapat terjadi
perawatan
tetap
payudara,
menjaga
kebersihan
payudaranya terutama pada puting
pada
susu, memberikan penyuluhan pada
payudara, infeksi terjadi melalui luka
ibu nifas tentang tanda-tanda infeksi
pada putting susu, tetapi mungkin
pada payudara (Andriani,2013).
infeksi
dan
peradangan
juga melalui peredaran darah. Tanda-
Perawatan
tandanya adalah rasa panas dingin
merangsang
disertai
mempengaruhi
dengan
kenaikan
suhu,
payudara buah
dada
hypopise
dengan akan untuk
penderita merasa lesu dan tidak nafsu
mengeluarkan hormon progesteron
makan. Penyebab infeksi biasanya
dan estrogen lebih banyak lagi dan
staphylococcus
hormon oxytocin (Ambarwati,2010).
aureus,
payudara
membesar, nyeri, dan pada suatu
Perawatan
payudara bertujuan
yang
tempat kulit merah, membengkak
dilakukan
untuk
sedikit, dan nyeri pada perabaan.
melancarkan sirkulasi darah dan
Oleh karena itu perlu pencegahan
mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga mempelancar pengeluaran
secara maksimal, hal ini menjadi
ASI.
masalah bagi ibu dan bagi nutrisi
Pelaksanaan
perawatan
payudara hendaknya dimulai sedini
bayinya. Berdasarkan study pendahuluan
mungkin, yaitu 1-2 hari. Agar tujuan perawatan
payudara
ini
dapat
tersebut maka peneliti tertarik untuk
tercapai, bidan melakukan perawatan
meneliti
payudara (Ambarwati,2010).
pengaruh
konseling
payudara
terhadap
Hasil study pendahuluan yang dilakukan
di
BPS.Nurul
Ma’rifah,Amd.Keb
jumlah
lebih
lanjut
tentang perawatan
pelaksanaan
perawatan payudara pada ibu nifas di BPS.Nurul Ma’rifah,Amd.Keb.
kunjungan ibu hamil trimester III dari bulan September-Oktober 2013
METODE PENELITIAAN Penelitian
adalah 48 orang semuanya dilakukan
ini
menggunakan
penyuluhan cara merawat payudara
desain
perindividu
rancangan penelitian Perbandingan
pada
waktu
datang
praeksperimen
pertama pada waktu pemeriksaan
Kelompok
kehamilannya.
persalinan
Comparison). Penelitian dilakukan di
September-November 2013
BPS.Nurul Ma’rifah,Amd.Keb pada
adalah 31 orang. Pada tanggal 1
bulan Maret–April 2014. Populasi
Desember 2013 dengan 15 responden
dalam penelitian ini adalah seluruh
melalui wawancara kepada ibu nifas
ibu nifas pada bulan Maret – bulan
3 hari-1 bulan pasca persalinan, yang
April 2014, jumlah populasi ada 32
melakukan
ibu
bulan
Jumlah
perawatan
payudara
nifas.
Statis
dengan
Teknik
Group
pengambilan
sesuai teknik dan teratur sebanyak 3
sampel
ibu nifas, yang melakukan perawatan
pengambilan
payudara tidak sesuai teknik 7 ibu
didapatkan sampel sejumlah 30 ibu
nifas,
melakukan
nifas. Teknik pengambilan sampel
perawatan payudara 5 ibu nifas, dan
ditentukan dengan cara pengambilan
2 ibu nifas mengalami bengkak
purposive sampling. Uji statistiknya
disertai nyeri pada payudara sampai
menggunakan independent T-Test.
yang
tidak
ibu tidak bisa menyusui bayinya
ditentukan
(Static
dengan
purposive
cara
sampling
HASIL PENELITIAN
konseling perawatan payudara dalam
Analisis Univariat
pelaksanaan
a.
Distribusi
frekuensi
Pelaksanaan
Perawatan
pada
perawatan
ibu
nifas
payudara
diperoleh
nilai
terendah 10 dan nilai tertinggi 17,
Payudara Pada Ibu Nifas
sedangkan
Tabel 4
(kelompok eksperimen) yang telah
Distribusi Frekuensi
untuk
15
pelaksanaan perawatan payudara
diberikan
konseling
pada ibu nifas
payudara
dalam
Nilai Pelaksanaan Perawatan Payudara 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Jumlah Responden Kelompok Kelompok Kontrol Eksperimen
responden
perawatan pelaksanaan
perawatan payudara pada ibu nifas diperoleh nilai terendah 16 dan nilai tertinggi 20.
0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 2 Responden 2 Responden 1 Responden 2 Responden 2 Responden 2 Responden 2 Responden 2 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden
0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 0 Responden 3 Responden 3 Responden 5 Responden 3 Responden 1 Responden 0 Responden 0Responden
Analisis Bivariat Dalam
penelitian
ini
pengolahan data menggunakan uji Independent
t-test
sebelumnya
dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil penelitian untuk melihat pengaruh konseling perawatan
payudara
dengan
pelaksanaan perawatan payudara pada ibu nifas di BPS Nurul Ma’rifah,Amd.Keb,
digunakan
Uji normalitas menggunakan uji shapiro wilk untuk mengetahui
(Sumber : Data Primer,2014) Berdasarkan tabel 4 diatas, menunjukkan bahwa 15 responden (kelompok kontrol) tidak diberikan
distribusi normal data penelitian. Proses
analisis
data
dibantu
dengan menggunakan SPSS 16.0
for
Windows, hasil penelitian
adalah sebagai berikut: Tabel
5
Tabel
Hasil
uji
homgenitas
sebagai
berikut:
Hitung
Uji
Tabel
6
Tabel
Hitung
Uji
Normalitas
Homogenitas
Shapiro-Wilk Statistic df Sig 0,932 30 0,055 (Sumber : Data Primer,2014)
Levene df df2 Sig. Statistic 2,797a 3 10 0,095 (Sumber : Data Primer,2014) Berdasar
Berdasarkan tabel 5 diatas
tabel
6
diatas
diperoleh nilai sig 0,055. Karena
diperoleh hasil Uji Homognitas
nilai sig ≥ 0,05 maka data yang
dengan uji levene’s test diperoleh
digunakan berdistribusi normal.
nilai sig 0,095. Karena nilai sig≥0,05 maka data memiliki
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk
mengetahui
data
yang
variansi homogen. c. Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan
digunakan mempunyai variansi homogen
atau
homogenitas
tidak.
menggunakan
Uji
uji
Independent
uji
analisis
data
levene’s test untuk mengetahui
menggunakan
sebaran
Windows.
kelompok
data
masing-masing
mempunyai
yang homogenitas dihitung
dengan
varians
yang akan menggunakan
t-test.
dibantu SPSS
Hasil
Uji
Proses dengan
16.0
for
hipotesis
sebagai berikut: Tabel
7
Tabel
Hitung
Uji
Hipotesis
aplikasi SPSS 16.0 for Windows. Perlakuan N Mean 1 15 17,6000 0 15 13,6000 (Sumber : Data Primer,2014)
Std.Deviation 1,29835 2,41424
Std. Error Mean 0,33523 0,62335
Berdasarkan tabel 7 diatas
rata-rata kelompok eksperimen
diperoleh nilai rata-rata (mean)
lebih tinggi daripada nilai rata-
kelompok
rata kelompok kontrol.
eksperimen
adalah
17,60 dan untuk kelompok kontrol
Tabel 8
adalah 13,60, artinya bahwa nilai
konseling
Tabel hitung pengaruh perawatan
payudara
terhadap pelaksanaan perawatan
kelompok
payudara pada ibu nifas
17,60 dan untuk kelompok kontrol
F Sig t hitung df 7,129 0,012 5,651 28 (Sumber : Data Primer,2014)
adalah 13,60, artinya bahwa nilai
nilai t hitung sebesar 5,651 dan nilai t tabel 2,048, ternayata t hitung lebih besar dari t tabel (5,651>2,048) dengan demikian dapat disimpulkan dengan Ho yang mengatakan bahwa tidak ada konseling
perawatan
payudara terhadap pelaksanaan perawatan payudara pada ibu nifas ditolak, dan Ha diterima. Jadi kesimpulannya ada pengaruh konseling
perawatan
payudara
terhadap pelaksanaan perawatan payudara pada ibu nifas. Hasil Sig. 0,012 dengan pengujian 2 sisi (signifikasi = 0,025), ternyata P value
(0,012
menunjukkan
<
0,05),
bahwa
ada
pengaruh signifikan yang berarti atau
positif
intervensi
pada
pemberian
berupa
konseling
perawatan
payudara
dalam
pelaksanaan perawatan payudara
Pada tabel Group Statistics nilai
lebih tinggi daripada nilai ratarata
kelompok
kontrol.
Hasil
tersebut menunjukkan perubahan pelaksanaan perawatan payudara yang dipengaruhi oleh pemberian konseling. PEMBAHASAN 1. Konseling Perawatan Payudara Berdasarkan
hasil
analisis
bahwa responden yang sudah mendapatkan konseling perawatan payudara sejumlah 15 responden (50,00%), sedangkan responden yang
tidak
konseling
mendapatkan
perawatan
payudara
sejumlah 15 responden (50,00%). Konseling
adalah
proses
pemberian informasi objektif dan lengkap,
dilakukan
sistematik
dengan
secara panduan
komunikasi interpersonal, teknik bimbingan
dan
pengetahuan
klinik,
untuk
membantu
penguasaan bertujuan seseorang
mengenali kondisinya saat ini,
pada ibu nifas.
terlihat
adalah
rata-rata kelompok eksperimen
Dari hasil penelitian didapat
pengaruh
eksperimen
rata-rata
(mean)
masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau
upaya mengatasi masalah tersebut
sedangkan
pada
kelompok
(Tyastuti Siti,dkk,2009).
eksperimen
responden
yang
Menurut Nyswander (1947)
melakukan perawatan payudara
pendidikan kesehatan adalah suatu
sejumlah 15 responden (100%)
proses
dan
perubahan
pada
diri
responden
yang
tidak
manusia yang ada hubungannya
melakukan perawatan payudara
dengan
sejumlah 0 responden (0,00%).
tercapainya
tujuan dan
Pada 15 responden (kelompok
masyarakat. Pendidikan kesehatan
kontrol) tidak diberikan konseling
bukanlah
perawatan
kesehatan
perorangan
suatu
yang
dapat
payudara
dalam
diberikan oleh seseorang kepada
pelaksanaan perawatan payudara
orang lain dan bukan pula suatu
pada ibu nifas diperoleh nilai
rangkaian tata laksana yang akan
terendah 10 dan nilai tertinggi 17,
dilaksanakan ataupun hasil yang
sedangkan pada 15 responden
akan dicapai, melainkan suatu
(kelompok
proses perkembangan yang selalu
telah
berubah secara dinamis dimana
perawatan
seseorang dapat menerima atau
pelaksanaan perawatan payudara
menolak keterangan baru, sikap
pada ibu nifas diperoleh nilai
baru dan perilaku baru yang ada
terendah 16 dan nilai tertinggi 20.
hubungannya dengan tujuan hidup
Dukungan
(Rakhmat,2011).
mempengaruh
2. Pelaksanaan Perawatan Payudara
diberikan
yang
konseling
payudara
keluarga
dalam
juga
pelaksanaan
perawatan payudara pada ibu nifas, 30 responden ibu nifas
Pada Ibu Nifas Berdasarkan
eksperimen)
hasil
analisis
seluruhnya
mendapatkan
bahwa pada kelompok kontrol
dukungan
yang
melakukan perawatan payudara.
melakukan
perawatan
payudara sejumlah 7 responden (46,6%) melakukan
dan
yang
tidak
perawatan payudara
sejumlah 8 responden (53,33%),
keluarga
Perawatan
untuk
payudara
merupakan
suatu
perawatan
payudara
tindakan yang
dilaksanakan, baik oleh pasien
maupun dibantu orang lain yang
konseling
dilaksanakan mulai hari pertama
terhadap pelaksanaan perawatan
atau kedua setelah melahirkan.
payudara pada ibu nifas. Nilai
Perawatan
dilakukan
probabilitas lebih kecil dari level
bertujuan untuk: memperlancar
of significant 5 % ( 0,012 < 0,05).
sirkulasi
yang
darah;
tersumbatnya
mencegah
saluran
susu
Telah seseorang suatu
ASI.
kelihatan
perawatan
payudara
dijelaskan
sehingga memperlancar saluran Pelaksanaan
perawatan
yang
proses
bahwa
telah
melalui
belajar
perubahan
akan tingkah
dimulai
lakunya. Perubahan ini meliputi
sedini mungkin, yaitu 1-2 hari
perubahan tingkah laku secara
setelah
dan
keseluruhan, baik tingkah laku
sehari
bentuk motoris, kognitif, kuratif
payudara
dilakukan
hendaknya
bayi
dilahirkan 2
kali
(Ambarwati dan Diah,2010). 3. Pengaruh Konseling Perawatan
dan afektif (Rakhmat,2011). Hasil
penelitian
ini
sesuai
Payudara Terhadap Pelaksanaan
dengan penelitian dari Nurlailatul
Perawatan Payudara Pada Ibu
(2012) yang berjudul “Hubungan
Nifas
Tingkat
Pengetahuan
menyusui
Dengan
Hasil penelitian menunjukan df
ibu
Perawatan
= 28 dengan taraf kesalahan 5%,
Payudara Pada Ibu Nifas Di
hasil perhitungan didapatkan t
Wilayah Kerja Puskesmas Pituruh
hitung sebesar 5,651, ternyata
Kabupaten Purworejo” yaitu ada
t hitung lebih besar dari nilai t
hubungan yang signifikan antara
tabel (5,651 > 2,048) dengan
pengetahuan dengan pelaksanaan
demikian
perawatan payudara pada ibu
dapat
disimpulkan
bahwa Ho yang menyatakan tidak pengaruh
konseling
nifas.
perawatan
payudara terhadap pelaksanaan
KETERBATASAN
perawatan payudara pada ibu
1. Penelitian
ini
hanya
meneliti
nifas ditolak, dan Ha diterima.
hubungan 2 variabel saja yaitu
Jadi, kesimpulannya ada pengaruh
antara
konseling
perawatan
pelaksanaan
pelaksanaan perawatan payudara
perawatan payudara pada ibu
pada ibu nifas di BPS.Nurul
nifas dan tidak meneliti variable
Ma’rifah,Amd.Keb dengan hasil t
bebas lain yang dimungkinkan
hitung 5,651 > t tabel 2,048.
payudara
dengan
dapat mempengaruhi pelaksanaan perawatan payudara pada ibu
SARAN
nifas.
1. Bagi
2. Peneliti tidak bisa melakukan
BPS.
Nurul
Ma’rifah,Amd.Keb
penelitian secara bersamaan pada
BPS. Nurul Ma’rifah,Amd.Keb
setiap responden karena peneliti
hendaknya
melakukan
konseling
kunjungan
rumah
dapat
memberikan
perawatan
payudara
(door to door) setiap responden.
pada setiap ibu nifas yang bersalin
Jadi waktu yang dibutuhkan ibu
di BPSnya.
untuk
melakukan
perawatan
2. Bagi Institusi Pendidikan Bagi
payudara berbeda-beda.
Institusi
memberikan
nifas
di
BPS.
Ma’rifah,Amd.Keb diberikan
referensi
Nurul
yang
konseling
tidak
perawatan
payudara pada ibu nifas. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti yang akan datang
payudara sebagian besar tidak
diharapkan
melakukan
mengembangkan
perawatan payudara
sejumlah 8 responden (53,33%). 2. Ibu
nifas
di
BPS.
Nurul
Ma’rifah,Amd.Keb diberikan payudara responden
konseling
yang perawatan
seluruhnya (100%)
15
melakukan
perawatan payudara. 3. Bahwa ada pengaruh konseling perawatan
terbaru
tentang pelaksanaan perawatan
SIMPULAN 1. Ibu
pendidikan
payudara
terhadap
dengan dan
lebih
penelitian
menggunakan
metode
berbeda.
dapat
ini
variabel
penelitian
yang
DAFTAR PUSTAKA A Wawan.2010.Teori dan Pengukuran Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia.Yogyakarta:Nuha Medika Ambarwati
Eny
Retna
&
Diah
Wulandari.2010.Asuhan
Kebidanan
Nifas.Yogyakarta:Nuha Medika ,Eny Retna &
Sriati
Rismintari.2011.Asuhan
Kebidanan
Komunitas.Yogyakarta:Nuha Medika Arikunto
Suharsimi.2010.Prosedur
Penelitian
Suatu
Pendekatan
Praktik.Jakarta:Rineka Cipta Bahiyatun.2009.Buku Ajar Asuhan Kebidanan.Jakarta:EGC Dewi Vivian.2013.Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta:Salemba Medika Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.2011.Profil Kesehatan Kabupaten Purworejo.Purworejo:Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo (24 Februari 2014) Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.2013.Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.Semarang:Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (06 Desember 2013) Indivara Nadia.2009.The Mom’s Secret.Yogyakarta:Pustaka Anggrek Janice Willms.2005.Diagnostik Fisik Evaluasi Diagnosis & Fungsi di Bangsal.Jakarta:EGC Machtoedz Ircham & Eko Suryani.2008.Pendidikan Kesehatan Bagian dari Promosi Kesehatan.Yogyakarta:Fitramaya Maryunani Anik.2010.Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan.Jakarta:TIM Notoatmodjo Soekidjo.2012.Metodelogi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka Cipta Nurlailatul.(2012).Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Dengan Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas Di Wilayah Kerja Puskesmas Pituruh Kabupaten Purworejo.Karya Tulis Ilmiah.Purworejo:AKBID Bhakti Putra Bangsa Purworejo Nursallam.2011.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Salemba Medika
Nur Solichah.(2011).Hubungan Perawatan Payudara pada Ibu Postpartum Dengan
Kelancaran
ASI
Di
Desa
Karang
Duren
Tenggaran
Semarang.Jurnal Komunikasi Kesehatan Prasetyawati Arsita Eka.2011.Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan Holistik.Yogyakarta:Nuha Medika Prawirohardjo Sarwono.2009.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka Sawono Prawirohardjo Rakhmat, Susilo. 2011. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan.Yogyakarta: Nuha Medika Riwidikdo Handoko.2013.Statistik Kesehatan.Yogyakarta:Mitra Cendikia Press Saleha Sitti.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas.Jakarta:Salemba Medika Sugiyono.2011.Statistika Untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta Sulistyawati Ari.2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta:Salemba Medika Tim Pengembang Ilmu Pendidikan.2007.Ilmu & Aplikaso Pendidikan Bagian 4 Pendidikan Lintas Bidang.Bandung:PT.Imperial Bhakti Utama Tyastuti Siti,dkk. 2009. Komukasi & Konseling Dalam Pelayanan Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya Yeni Dwi Haryanti. 2013. Hubungan Perawatan Payudara Dengan Produksi ASI Ibu Pasca Bersalin di RSUD Kebumen. Karya Tulis Ilmiah. Purworejo: AKBID Bhakti Putra Bangsa Purworejo Yustina Sudaruati & Agustin SSY.(2009).Hubungan Perawatan Payudara Ibu Hamil Dengan Inisiasi Menyusu Dini.Jurnal Komunikasi Kesehatan.Vol 1.Nomor 01