PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
Abdul Wahab Syahrani, Ma’ruf Abdullah, Rahmi Widyanti Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin
Abstract "The Influence of Organization Leadership Communication Work Against Employee Motivation Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo Province, Supervisor I: Prof. Dr.. H.M. Ma’ruf Abdullah, SH., MM., MSi, Supervisor II: Dr. Hj. Rahmi Widyanti, M.Si The Communication is a basic human activity. By communicating, people can do interaction with each other both in daily life at home, at work, in the market, in society or in any human being. To easily understand this communication needs to first know the basic concepts of communication. Basicconcepts of communication such as the definition of communication, communication models, the basic components of communication and communication principles. Method of approach using the type of quantitative research that produces descriptive data in the form of words writing or spoken of the people and behavior that can be observed, Quantitative Research destkriftif used to examine relationships between variables, and relationship variables. In this study population were employees of Badan Kesatuan Bangsa dan Politik of South Borneo Province. The data collection method used was a survey method is by way of coming directly to the field, accompanied by distributing questionnaires From the results of this research the communication variables and variable organizational communication and leadership Head of Head Badan Kesatuan Bangsa dan PolitikSouth Borneo simultaneously affect the motivation of employees to the value of R square of 0,649 or 64.9%. Key Word : Communication, Leadership, Motivation
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
PENDAHULUAN Komunikasi
kami dan kaki mereka akan bersaksi merupakan
aktivitas
dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
terhadap
apa
yang
dahulu
mereka
kerjakan. (QS. Yasin 36 : ayat 65 )
manusia dapat saling berhubungan satu
Pentingnya komunikasi bagi manusia
sama lain baik dalam kehidupan sehari-
tidaklah mudah untuk dipungkiri begitu
hari
juga
di
rumah
tangga,
di
tempat
halnya
bagi
suatu
organisasi.
pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat
Dengan adanya komunikasi yang baik
atau di mana saja manusia berada. Tidak
suatu organisasi dapat berjalan lancar
ada manusia yang tidak akan terlibat
dan berhasil dan begitu pula sebaliknya,
dalam komunikasi.
kurangnya atau tidak adanya komunikasi
Betapa
pentingnya
melakukan
organisasi dapat macet atau berantakan.
komunikasi, sebagaimana firman Allah
Misalnya bila dalam suatu sekolah kepala
Subhanahuata’ala
sekolah dimulai sesudah libur semester
dalam
surah
Al-
Hujaraat (49) ayat 13 : yang aratinya :
dan
Hai
diajarkan
Manusia,
Sesungguhnya
Kami
apa
bidang oleh
studi
yang
harus
masing-masing
guru.
menciptakan kamu dari seseorang laki-
Maka besar kemungkinan guru tidak
laki
datang
dan
seorang
perempuan
dan
mengejar.
Akibatnya,
murid-
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan
murid tidak belajar. Hal ini menjadikan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal
sekolah tidak berfungsi sebagaimana
mengenal.
mestinya. Dari contoh itu kelihatan,
Sesungguhnya
orang
yang
paling mulia di antara kamu di sisi Allah
bahwa
ialah orang yang paling
informasi saja sudah memberikan efek
bertaqwa
dengan
kelupaan
memberi
Allah
yang lebih besar bagi sekolah. Karena
Maha Mengetahui lagi Maha Penyayang
pentingnya komunikasi dalam organisasi
(QS Al Hujarat 49 : 13)
maka perlu menjadi perhatian pengelola
diantara
kamu.
Sesungguhnya
Dan Surah Yasien (36) ayat 65 : Pada hari ini kami tutup mulut mereka,
agar
dapat
membantu
dalam
pelaksanaan tugasnya.
tangan mereka akan berkata kepada Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Komunikasi
yang
efektif
adalah
Iklim
yang
mendukung
penting bagi semua oraganisasi. Oleh
komunikasi
karena itu, para pimpinan dan para
sebagaimana dikemukakan oleh Redding
komunikator
dalam
organisasi
sebagai berikut. Iklim dari organisasi
memahami
dan
menyempurnakan
kemampuan (Kohler
komunikasi
1981).
Untuk
perlu
mereka memahami
adalah
penting
lebih
bagi
dalam
krusial
organisasi
dari
pada
keterampilan atau teknik berkomunikasi dalam
menciptakan
suatu
organisasi
komunikasi ini dengan mudah perlu
yang efektif. Hal ini sesuai dengan
terlebih
Skinner
dahulu
mengetahui
konsep-
yang
mengatakan
bahwa
konsep dasar komunikasi. Karena itu,
penguatan ( reinforcement ) yang positif
pada bab 1 ini disajikan dahulu konsep-
membantu
konsep dasar komunikasi seperti definisi
yang
komunikasi,
mengemukakan bahwa penguatan yang
komponen
model dasar
komunikasi,
komunikasi
dan
prinsip-prinsip komunikasi.
positif
mengembangkan
diinginkan.
lebih
Nord
respons juga
memungkinkan
mempengaruhi hubungan yang bersifat
Kepuasaan kerja merupakan respons seseorang (sebagai pengaruh) terhadap
organisasi yang lebih menyenangkan daripada tidak menyenangkan.
bermacam-macam lingkungan kerja yang
Hasil penelitian Navy O’Reily dan
dihadapinya (Coleman,1982). Termasuk
Robert mendukung dengan kuat bahwa
ke dalam hal ini respons terhadap
ada hubungan kualitas dan kuantitas
komunikasi
komunikasi dengan kinerja organisasi.
kompensasi,
organisasi, promosi,
supervisor, sekerja,
Dennis dan Richetto dan Wieman juga
kebijaksanaan organisasi dan hubungan
mendukung hubungan yang positif di
interpesonal
Dia
antara kepuasaan dengan iklim dan
selajutnya mengatakan bahwa semua
efektivitas organisasi yang diamatinya.
variabel komunikasi berhubungan secara
DeWine dan Barone (1984) menemukan
berarti dengan bermacam-macam aspek
bahwa apabila kepuasaan komunikasi
kepuasaan kerja.
bertambah, maka iklim organisasi akan
dalam
teman
organisasi.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
bertambah positif secara umum. Hasil
Kepemimpinan secara luas meliputi
studi Schuler dan Blank mengatakan
proses
bahwa ada hubungan yang positif antara
menentukan
ketepatan komunikasi yang berkenaan
memotivasi
dengan tugas, komunikasi kemanusiaan,
tujuan, mempengaruhi untuk mencapai
dan komunikasi pembaharuan dengan
tujuan,
kepuasaan kerja dan hasil yang dicapai
memperbaiki kelompok dan budayanya.
oleh pekerja.
Selain
Osmo Wiio mengemukakan bahwa pertambahan
arus
pesan
atau
mempengaruhi
dalam
tujuan
organisasi,
pengikut untuk mencapai
mempengaruhi
itu
juga
untuk
mempengaruhi
interprestasi
mengenai
peristiwa
para
peristiwapengikutnya,
keterbukaan dari komunikasi mungkin
pengorganisasian dan aktivitas-aktivitas
mempunyai
yang
negatif
untuk mencapai sasaran, memelihara
organisasi
karena
hubungan
kerja
kelebihan beban/bertambahnya harapan.
kelompok,
perolehan
Pada studi permulaan adan akhir dia
kerja
menemukan bahwa ketidakpuasan akan
kelompok atau organisasi.
kepada
pengaruh
beberapa
pekerjaan dan organisasi, sesungguhnya
sama
sarana
terbukanya
bersedia
mengemukakan
komunikasi. alasan
Dia
dari
dan
kerja
dukungan
orang-orang
dan diluar
Kepemimpinan sebagai sebuah alat,
bertambah sebagai suatu fungsi dari lebih iklim
sama
untuk membujuk orang agar melakukan
sesuatu
secara
bahwa
sukarela/ suka cita. Ada beberapa faktor
pertambahan keterbukaan komunikasi
yang dapat menggerakan orang yaitu
menambah
karena ancaman, penghargaan, otoritas,
harapan
karyawan
berpartisipasi dalam proses pembuatan
dan bujukan.
keputusan. Bila harapan ini tidak menjadi
Di dalam Islam kepemimpinan identik
kenyataan maka makin lebih besar rasa
dengan istilah Khalifah yang berarti wakil.
ketidakpuasan.
Pemakaian
Kepemimpinan
Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasalam
Arti Kepemimpinan
wafat menyentuh juga maksud yang
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
kata
khalifah
setelah
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
terkandung di dalam perkataan “ amir “
Subhanahuata’ala dalam surah An- Nisa’
(yang jamaknya umara) atau penguasa.
(4) ayat 59. yang artinya :
Oleh karena itu, kedua istilah ini dalam
“ Hai orang-orang beriman ta’atilah
bahasa
pemimpin
Allah dan ta’atilah Rasul-Nya dan ulil
formal. jika merujuk kepada firman Allah
amri di antara kamu “. Kemudian jika
Subhanahuata’ala
kamu
Indonesia
disebut
dalam
surah
Al-
berlainan
pendapat
tentang
Baqorah (2) ayat 30 yang berbunyi yang
sesuatu, maka kembalilah ia kepada
artinya :
Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunahnya),
“(ingatlah) Ketika Tuhanmu berfirman
jika kamu benar-benar beriman kepada
kepada para malaikat, Sesungguhnya
Allah dan hari kemudian, yang demikian
Aku
itulebih utama (bagimu) dan lebih baik
hendak
menjadikan
seorang
khalifah di muka bumi” (Al-Baqorah/2
Dalam hadist Rasulullah Shallallahu
ayat 30). Maka kedudukan non formal dari seorang
khalifah
dipisahkan dalam
akibatnya” An – Nisa’/4 ayat 59.
lagi.
ayat
juga
tidak
Perkataan
tersebut
tidak
Alaihi
Wasalam,
Istilah
pemimpin
bias
dijumpai dalam kata raa’in atau amir,
khalifah
seperti yang disebut kan dalam hadist
hanya
yang
diriwayatkan
Bukhari
Muslim
ditujukan kepada para khalifah sesudah
artinya “ Setiap diantara kamu adalah
nabi, tetapi adalah penciptaan Nabi
Pemimpin
Adam AS yang disebut sebagai manusia
bertanggungjawab
dengan tugas untuk memakmurkan bumi
kepemimpinannya “
yang meliputi tugas menyeru orang lain
Berdasarkan
dan
setiap
Pemimpin atas
ayat
hadist
perbuatan mungkar, Selain kata khalifah
Wasalam tersebut dapat disimpulkan
disebut juga kata Ulil Amri berarti
bahwa, Kepemimpinan Islam itu adalah
pemimpin tertinggi dalam masyarakat
kegiatan
islam,
kejalan yang diridhai Allah SWT.
firman
Allah
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Shallallahu
dan
berbuat amar ma’ruf dan mencegah dari
sebagai
Rasulullah
Al-Qur’an
menuntun,
Alaihi
membimbing,
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
METODE PENELITIAN
(lima) pilihan jawaban yang dibagikan
Spesifikasi Penelitian
kepada
Populasi adalah totalitas semua nilai
responden
untuk
menjawab
secara mandiri.
yang mungkin, baik hasil menghitung
Pengukuran variabel adalah proses
maupun mengukur, kualitatif maupun
pemberian angka terhadap obyek atau
kuantitatif,
fenomena
daripada
karakteristik
menurut
aturan
tertentu
tertentu mengenai sekumpulan objek
(Nasir, 1998: 143). Pengukuran yang biasa
yang lengkap dan jelas.(Sudjana, 1992 :
disebut
161), Sedangkan menurut Arikunto (1998
merupakan hal yang perlu dilakukan,
:
karena berawal dari skala ini dapat
115)
menyatakan
bahwa
populasi
penentuan
penelitian
adalah keseluruhan subjek penelitian.
ditentukan
Jadi populasi adalah keseluruhan subjek
diperlukan. Skala pengukuran dalam
penelitian
kuesioner menggunakan skala ordinal
berupa
data
kuantitatif
teknis
skala
berdasarkan
adan menghitung.
mengemukakan : “ Suatu pengukuran
seluruh
karyawan
Badan
sikap
di
mana
Likert,
R
yang
maupun kualitatif dari hasil mengukur
Populasi dalam penelitian ini adalah
Skala
analisis
seorang
yang
subjek
Kesatuan
menanggapi suatu rangkaian pernyataan
Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan
pada rangkaian kesatuan dari “ sangat
Selatan yang berjumlah 37 orang. Karena
setuju ke sangat tidak setuju “. Sebuah
subjek yang ada kurang dari 100 maka
pernyataan atau rangkaian pernyataan
penelitian ini adalah penelitian populasi
disajikan seperti “ Usia pemabok didalam
karena semua subjek yang ada diteliti.
pernyataan
saya
harus
ditingkatkan
menjadi 21 “ Subjek kemudian diminta Teknik Pengumpulan Data Teknik instrument
untuk menunjukan segala yang dia setuju
Pengumpulan data dalam penelitian
ini
adalah
atau tidak setuju. Likert
mengemukakan
5
poin
kuesioner yang berisi daftar pertanyaan
penyebaran, dari yang sangat setuju,
dari masing-masing variabel dengan 5
setuju, ragu-ragu, tidak setuju, sangat
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
tidak setuju. Subjek pemberian nomor
dan
atau huruf yang tersedia dan masing-
sebenarnya.
masing tanggapan diberikan sebuah poin
dapat
Setelah
dari
angket
responden
dirasa
yang
memenuhi
nilai, dari 1 sampai 5 (atau banyaknya
syarat sebagai alat pengumpul data dan
angka
skala
telah diperbaiki, kemudian diperbanyak
masukan, jarak secara khusus boleh dari
sesuai dengan kebutuhan, selanjutnya
3 terus 7)”.
disebarkan kepada responden yang telah
Tri Out Angket
ditentukan sebelumnya.
sama
Sebelum
dengan
angket
jumlah
sampaikan
ke
Karyawan Badan Kesatuan Bangsa dan
Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Politik
Penelitian
Provinsi
penulis
Kalimantan
terlebih
beberapa
dahulu
lembar
selatan, mencoba
angket
kepada
Uji Validitas Instrumen Penelitian Hasil
uji
Validitas
Instrumen
responden dengan maksud mengetahui
penelitian
apakah angket tersebut layak untuk
aplikasi SPSS, untuk “Item X1 ke 1” nilai
disebarkan
atau
kekekurangan,
menggunakan
program
masih
ada
korelasinya adalah 0,738, dimana jika
dari
segi
koefisien korelasi positif dan > 0,3 maka
baik
penggunaan bahasa, maksud dan tujuan
indikator
bahkan untuk mengukur berapa lama
selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.2
waktu
di bawah ini :
yang
dibutuhkan
responden
Adapun maksud perlu adanya try out yaitu kalau masih ada kekurangan perlu angket
dimaksud
valid.
Hasil
Hasil Uji Validitas Instrumen
dalam pengisian angket tersebut.
direvisi
dianggap
untuk
memperbaiki kelemahan dan kekurangan dari hasil uji coba ( try out ) sehingga diperoleh satu bentuk final yang didapat menjadi alat untuk menggali informasi Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korel asi antara Item No. 1 Item No. 2 Item
Nilai Korelasi (Pearson Corellati on) 0,738
Probabili tas Korelasi [sig.(2tailed)] 0,000
0,810
0,000
Valid
0,839
0,000
Valid
Kesimpu lan Valid
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
No. 3 Item No. 4 Item No. 5 Item No. 6 Item No. 7 Item No. 8 Item No. 9 Item No. 10 Item No. 11 Item No. 12 Item No. 13 Item No. 14 Item No. 15 Item No. 16 Item No. 17 Item No. 18 Item No. 19 Item No. 20 Item No. 21 Item No. 22 Item No. 23
0,775
0,000
Valid
0,770
0,000
Valid
0,810
0,000
Valid
0,710
0,000
Valid
0,782
0,000
Valid
0,702
0,000
Valid
0,767
0,000
Valid
0,867
0,000
Valid
0,642
0,000
Valid
0,709
0,000
Valid
0,637
0,000
Valid
0,771
0,000
Valid
0,757
0,000
Valid
0,811
0,000
Valid
0,822
0,000
Valid
0,718
0,000
Valid
0,747
0,000
Valid
0,808
0,000
Valid
Item 0,767 0,000 Valid No. 24 Item 0,744 0,000 Valid No. 25 Item 0,807 0,000 Valid No. 26 Item 0,893 0,000 Valid No. 27 Item 0,766 0,000 Valid No. 28 Item 0,705 0,000 Valid No. 29 Item 0,807 0,000 Valid No. 30 Item 0,850 0,000 Valid No. 31 Item 0,774 0,000 Valid No. 32 Item 0,717 0,000 Valid No. 33 Item 0,858 0,000 Valid No. 34 Item 0,786 0,000 Valid No. 35 Item 0,893 0,000 Valid No. 36 Item 0,741 0,000 Valid No. 37 Item 0,650 0,000 Valid No. 38 Sumber : data primer diolah SPSS
Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Hasil
uji
penelitian 0,879
0,000
Valid
0,783
0,000
Valid
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
reliabilitas secara
instrumen keseluruhan
menggunakan program aplikasi SPSS menunjukkan
bahwa
nilai
koefisien
reliabilitas Cronbach’s Alpha sebesar Vol. 1, No. 1 Januari 2014
0,981 (lampiran uji reliabilitas). Hasil ini
si Horis ontal
sudah sesuai dengan criteria, dimana nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60. Sehingga data hasil angket memiliki tingkat
reliabilitas
yang
baik,
atau
dengan kata lain data hasil angket dapat dipercaya. Hasil selengkapnya untuk masing-masing variabel dan indikator varibelnya dapat dilihat pada tabel di
X2 Kepe mimp inan Kepal a Bada n
bawah ini :
X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30
0,940
Relia bel
0,922
Relia bel
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Ite m
Uji Reliabilitas Nilai Keter Alph anga a n
Kom unika si dari atas ke bawa h
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
0,905
Kom unika si dari bawa h ke atas
X8 X9 X10 X11 X12 X13
Variabel
X1 Kom unika si Inter nal
Kom unika
Relia bel
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8
Y2 Motiv asi Kerja Pega wai
Sumber : data primer diolah Linear Berganda Untuk melihat pengaruh komunikasi
X14 X15 X16
internal dan kepemimpinan kepala badan terhadap motivasi kerja Pegawai, maka 0,857
Relia bel
digunakan
analisa
regresi
linear
berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan bantuan program SPSS dapat dilihat rangkuman hasil empiris 0,893
Relia bel
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
penelitian sebagai berikut : Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
berganda
Kalimantan Selatan adalah melaksanakan
Variabel
komunikas i organisasi (X1) kepemimp inan kepala badan (X2) Konstanta R R square Adjusted R Square F hitung Signifikans iF
Koefisie n Regresi (B)
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan T
Sig
daerah di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik. Untuk
0,418
4,762
0,000
sebagaimana
0,293
2,403
0,022
a.
Badan
perumusan kebijakan teknis di bidang
= 0,846 = 0,818 = 0,669 = 0,649
kesatuan
bangsa
dan
politik sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Gubernur berdasarkan
= 34,307 = 0,000
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku; b. fasilitasi
Tahun
2012 tentang Perubahan atas Peraturan Provinsi
Kalimantan
Tahun
2008
Selatan tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dimana tugas pokok
Badan
dukungan
atas
pemerintahan
daerah di bidang kesatuan bangsa dan politik;
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 01
dan
penyelenggaraan
Provinsi Kalimantan Selatan dibentuk
06
diatas,
Kalimantan Selatan mempunyai fungsi:
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Nomor
tersebut
tugas
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Tugas Pokok Dan Fungsi
Daerah
melaksanakan
c.
perumusan kebijakan operasional, pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; d. perumusan kebijakan operasional, pembinaan
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang Kewaspadaan Nasional;
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
e.
f.
perumusan kebijakan operasional,
karyawan. Jawaban menggunakan Skala
pembinaan
Likert dengan pengkategorean jawaban
dan
pelaksanaan
fasilitasi di bidang politik dalam
menurut Arikunto (2002 : 246)
negeri;
Uji Parsial Dengan T- Test
perumusan kebijakan operasional, pembinaan fasilitasi
dan
Uji
pelaksanaan
pengembangan
statistik
digunakan
T
untuk
pada
dasarnya
melihat
pengaruh
dan
variabel independen terhadap variabel
bidang
dependen secara parsial. Dimana pada
Ketahanan Seni, Budaya, Agama,
penelitian ini untuk melihat pengaruh
Kemasyarakatan dan Ekonomi;
komunikasi
pengendalian
di
g. pengelolaan
kegiatan
organisasi
dan
kepemimpinan Kepala Badan terhadap
kesekretariatan.
motivasi kerja Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Deskripsi Data
Kalimantan
Dalam penelitian ini populasi adalah para karyawan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan. Metode
pengambilan
data
yang
digunakan adalah metode survey ini melalui
cara
datang
langsung
ke
lapangan dengan disertai menyebarkan angket yang telah disusun oleh penulis dan data yang tertulis maupun tidak tertulis yang didapatkan dari Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi tersebut
Kalimantan meliputi
Selatan. data
Data
Internal,
Kepemimpinan dan data Motivasi kerja Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Selatan
secara
parsial
/
individual. Uji Parsial Dengan T- Test Variabel Bebas Komuni kasi organisa si (X1) Kepemi mpinan Kepala Badan (X2)
THit ung 4,76 2
Proba bilitas
Ketera ngan
0.000
Signif ikan
2,40 3
0.022
Signif ikan
T table = 2.032 Sumber : data primer yang diolah Dengan
menggunakan
t-test,
diperoleh nilai t hitung variabel X1 Vol. 1, No. 1 Januari 2014
komunikasi
organisasi
4,762
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
sedangkan t tabel pada taraf kepercayaan
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
95% (signifikansi 5% atau 0,05) dan
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
derajat bebas (df) = N-k-1 = 37-2-1 = 34
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
dimana N = jumlah sampel, dan k =
empiris.
jumlah
Uji Simultan Dengan F-Test (Anovab)
variabel
sebesar
independen
adalah
sebesar 2,032 dengan demikian T hitung =
Uji F untuk menentukan apakah
4,762 > T tabel = 2,032 dan nilai
secara serentak /bersama-sama variable
signifikansi sebesar 0,000 (sig < 0,05).
independent
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
variabel dependen dengan baik atau
bahwa
apakah
komunikasi
berpengaruh
organisasi
signifikan
terhadap
mampu
variabel
bersama-sama
menjelaskan
independen
mempunyai
signifikan
secara
pengaruh
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
yang
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
dependen.
Kalimantan Selatan sehingga hipotesis
dilihat pengaruh variable independent
nol (Ho) ditolak dan Ha diterima,
komunikasi
sehingga hipotesis ini telah teruji secara
kepemimpinan kepala badan terhadap
empiris.
variabel
Pada
terhadap tabel
variabel
Anova
dapat
organisasi
dependent
dan
motivasi
kerja
Sedangkan, diperoleh nilai t hitung
Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa
variabel X2 kepemimpinan kepala badan
dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
sebesar 2,403 sedangkan t tabel adalah
secara simultan/bersama. Dimana setelah
sebesar 2.032 dengan demikian T hitung =
dilakukan penganalisaan dengan SPSS
2.403 > T tabel = 2.032 dan nilai
maka didapat output
signifikansi sebesar 0,022 (sig < 0,05).
Uji Simultan Dengan F- Test
Berdasarkan analisis di atas disimpulkan
ANOVAb
bahwa
kepemimpinan
berpengaruh
kepala
signifikan
badan
terhadap
motivasi kerja Pegawai Pada Badan Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Model 1 Regressio n
Sum of Mean Squares Df Square 24.578
F
Sig.
2 12.289 34.307 .000a Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Residual
12.179
34
Total
36.757
36
terhadap motivasi kerja Pegawai Pada
.358
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
a. Predictors: (Constant),
Provinsi Kalimantan Selatan.
kepemimpinan kepala badan (x2), komunikasi organisasi(x1)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
b. Dependent Variable: motivasi
Hasil Pengujian Untuk
kerja Pegawai (y)
Uji Koefisien Determinasi (R Square)
Sumber : data primer yang diolah
Uji signifikansi simultan / bersamasama (uji statistik F) menghasilkan nilai F hitung sebesar 34.307. Pada derajat bebas 1 (df1) = jumlah variabel – 1 = 3-1 = 2, dan derajat bebas 2 (df2) = n-k-1 = 37-2-1= 34, dimana n = jumlah sampel, k = jumlah variabel independent, nilai f tabel pada
Model Summaryb Mode l
R
1
.818a a.
R Adjusted Std. Error of Square R Square the Estimate .669
.649
.59850
Predictors: (Constant), kepemimpinan kepala badan (x2), komunikasi organisasi(x1)
b. Dependent Variable: motivasi kerja Pegawai (y) Sumber : data primer yang diolah
taraf kepercayaan signifikansi 0,05 adalah 3.28 dengam demikian F hitung = 34,307 > F tabel = 3,28 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena probabilitasnya signifikansi jauh lebih kecil dari sig < 0,05, maka model regresi dapat dipergunakan untuk memprediksi motivasi kerja Pegawai Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan atau dapat dikatakan bahwa komunikasi organisasi (x1), dan kepemimpinan kepala badan (x2) secara bersama-sama berpengaruh Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Korelasi itu berarti hubungan, begitu pula analisis korelasi yaitu suatu analisis yang digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Nugroho (2005), uji korelasi tidak membedakan jenis variabel (tidak ada variable dependent maupun independent).
Nilai
korelasi
dapat
dikelompokkan dalam Nugroho, (2005) sebagai berikut : 0,41 s/d 0,70 korelasi keeratan kuat, 0,71 s/d 0,90 sangat kuat dan 0,91 s/d 0,99 sangat kuat sekali dan Vol. 1, No. 1 Januari 2014
jika 1 berarti sempurna, pada hasil
64,9%) dijelaskan oleh Variabel-variabel
penelitian ditemukan bahwa hubungan
lain diluar variabel yang ada. Tetapi nilai
antara
dan
variabel lain ini kecil yaitu sebesar 35.1%.
kepemimpinan Kepala Badan dengan
Nilai R Square berkisar pada angka 0
motivasi kerja Pegawai Pada Badan
sampai 1, dengan catatan semakin kecil
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
angka
Kalimantan Selatan adalah sangat kuat
hubungan kedua variabel (begitu juga
sebesar (r = 0,818). Koefisien determinasi
sebaliknya).
komunikasi
organisasi
R
square,
semakin
lemah
atau angka R square adalah sebesar 0,669. Nugroho regresi
(2005), linear
menyatakan
Pengujian Hipotesis
sebaiknya
1.1.
Ho
: Tidak ada pengaruh.
menggunakan R square yang sudah
1.2.
Ha
: Ada pengaruh
disesuaikan atau tertulis Adjusted R
1.3.
Ho
: Tidak ada pengaruh
square,
karena
dengan
1.4.
Ha
: Ada pengaruh.
jumlah
variabel
yang
1.5.
Ho
: Tidak ada pengaruh
variable
1.6.
Ha
: Ada pengaruh
digunakan,
berganda
untuk
disesuaikan independen
dimana
jika
independent 1 (satu) maka menggunakan R square dan jika telah melebihi 1 (satu) menggunakan
adjusted
R
square
Berdasar pada hipotesis yang telah
.
dikemukakan dan hasil analisis data,
Adjusted R square adalah sebesar 0.649
maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis
hal ini berarti 64,9% dari variasi variabel
sebagai berikut :
dependent motivasi kerja Pegawai Pada
1.
Diduga bahwa komunikasi organisasi
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
secara parsial berpengaruh terhadap
Provinsi Kalimantan Selatan yang dapat
motivasi kerja pegawai.
dijelaskan
Analisis
Regresi
komunikasi internal dan kepemimpinan
koefesien
Regresi
Kepala Badan sedangkan sisanya sebesar
komunikasi organisasi adalah sebesar
0,351 atau 35,1% (1- 0,649 atau 100% -
41,8%
oleh
variabel
independent
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap
menunjukkan (B)
variabel
motivasi
kerja
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
pegawai, dengan signifikansi 0,000. Hal
2.
ini
berarti
Diduga
bahwa
Kepemimpinan
memang
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
komunikasi organisasi berpengaruh
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
positif
secara parsial berpengaruh terhadap
dan
bahwa
3.
signifikan
terhadap
motivasi kerja pegawai. Sehingga
motivasi kerja pegawai.
Hipotesis 1 terbukti benar dan dapat
Analisis
Regresi
diterima.
koefesien
Regresi
Diduga
bahwa
Kepemimpinan
kepemimpinan
menunjukkan (B)
variabel
kepala
badan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Politik Provinsi Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
secara parsial berpengaruh terhadap
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai.
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Analisis
Regresi
koefesien
Regresi
kepemimpinan
menunjukkan (B)
berarti
variabel
Kepala
bahwa
Kepemimpinan
Badan
memang
Kepala
Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Kalimantan
Kalimantan Selatan sebesar 29,3%
positif
terhadap motivasi kerja pegawai,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
dengan signifikansi 0,022. Hal ini
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
berarti
diterima.
bahwa
kepemimpinan
memang
kepala
dan
KESIMPULAN
Kalimantan
Berdasarkan
positif
dan
berpengaruh
signifikan
berpengaruh
signifikan
terhadap
badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Selatan
Selatan
hasil
penelitian
dan
terhadap
pembahasan pada bab-bab sebelumnya,
motivasi kerja pegawai. Sehingga
maka dapat diambil suatu kesimpulan
Hipotesis 2 terbukti benar dan dapat
sebagai berikut :
diterima.
1.
Variabel
komunikasi organisasi
berpengaruh Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
terhadap motivasi
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
kerja Pegawai Bangsa
Badan Kesatuan
dan
Kalimantan
Politik
Provinsi
Selatan
dengan
koefisien regresi
sebesar 0,148
atau 41,8 % 2.
Variabel Badan motivasi
kepemimpinan berpengaruh kerja
Kepala terhadap
pegawai
Kesatuan
Bangsa
dan
Provinsi
Kalimantan
Badan
Selatan
0,293 atau 29,3 % Variabel Komunikasi organisasi dan variabel komunikasi Kepala Badan
dan kepemimpinan
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
secara
berpengaruh
terhadap
Anonim, Program Kerja 2013 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimntan Selatan Anonim, Rencana Kerja 2014 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
Politik
dengan koefisien regresi sebesar
3.
Anonim, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP ) 2012 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan
simultan motivasi
kerja pegawai dengan nilai R square sebesar 0,649 atau 64,9 %.
DAFTAR PUSTAKA Abizar, 1988. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Depdikbud. Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka cipta.
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Daryanto, MH. 2001. Administrasi Pendidikan. Jakarta : Rhineka Cipta. Hadist yang diriwayatkan Bukhari Muslim Jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/iklimkomunikasi-dalam-organisasi.html Kartono, Kartini. Pemimpin da Kepemimpinan, Jakarta : Rajawali. Lexy J. Moleong, 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Muhammad, Arni. 2001 Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Akrasa. Mulyana, Dedy. 2001. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Nitisemito, Alex S.1991. Manajemen Personalia-Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gunung Agung. Pedoman Penulisan Tesis Magister Uniska 2011
Vol. 1, No. 1 Januari 2014
Pengaruh Kepemimpinan dan Komunikasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cahaya Bangsa Banjarmasin (Abdussani) tahun 2011.
Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin) Rolly Fauzian Noor ( 2011) Terjemahan Al-Qur’anul Karim
Pengaruh Komunikasi Guru Dalam Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di SMPN 1 Anjir Muara (Sri Astuti 2011) Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Guru dan Karyawan Terhadap Motivasi Kerja di SMP Negeri 5 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah ( Jocko Utomo ) tahun 2011. Pengaruh Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah Terhadap Motivasi, Lingkungan Kerja dan Kinerja Guru SMAN 1 Marabahan Kabupaten Barito Kuala” (Nurul Khamsi, HB) tahun 2011. Rivai, veithzal, 2009. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi ke 3 Rajawali Pers Divisi Buku Perguruan Tinggi PT. Raja Grafindo Persada Sudjana. 1996. Metede Statistika Edisi ke 6. Bandung Tarsito. Sutarto. 1991. Dasar-Dasar Komunikasi Aministrasi 1. Yogyakarta : Data Wacana University Press. Studi Korelasi Komunikasi Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Guru ( Kajian pada SMA dan SMK Muhammadyah di
Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen
Vol. 1, No. 1 Januari 2014