PENGARUH KOMPETENSI, REPUTASI AUDIT DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh Aries Setianto Wibowo Nim: 109082000045
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Aries Setianto Wibowo
2. Tempattanggallahir
: Tangerang, 17Oktober 1990
3. Alamat
: Jl. Murai 2 Rt 006/02 No.35 Serua Indah Ciputat Tangerang Selatan 15414
II.
4. Telepon
: 0812-1943-2526
5. Email
:
[email protected]
PENDIDIKAN 1. TK Islam Sabillusalam
Tahun 1996-1997
2. SDN 1 Pondok Ranji
Tahun 1997-2003
3. SMPN 2 Ciputat
Tahun 2003-2006
4. SMAN 1Ciputat
Tahun 2006-2009
5. S1 Ekonomi Akuntansi UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2009-2014
III.
PENDIDIKAN NON FORMAL 1. Lembaga Bahasa Asing LIA , 2005-2009
v
IV.
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota OSIS SMAN 1 Ciputat, 2006-2009 2. Anggota Basket SMAN 1 Ciputat, 2006-2007 3. Anggota Koperasi Maestro Pamulang, 2012
V.
SEMINAR DAN WORKSHOP 1. Sukses dengan Jiwa Enterprenership Islami”, 11 September 2009. 2. Think Acct 2009 3. Company visit 2010 visit to Bursa Efek Indonesia & Museum Bank Indonesia, 28 Desember 2010. 4. Kuliah Umum tentang CAFTA: Perandan Tantangan Ekonomi Kerakyatan dalam Menghadapi Perekonomian Global, 10 Mei 2011. 5. Seminar kegiatan Auditing Days, 6-7 November 2011.
vi
VI.
LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Sumardi
2. Ibu
: Roni Prihatin
3. Anak Ke dari
: 3 dari 3 bersaudara
vii
The Impacts of Competence, Audit Reputation and Professionalism of Public Accountant on Audit Quality ABSTRACT The aim of this research are to examine the impacts of competence, audit reputation and professionalism of public accountant on audit quality. The Sample of this research are 113 auditors who work for the entirepublic accounting firmin Jakarta in accordance with the Public Accounting Firm Directory 2011 published by Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). The selection of this sample uses purposive sampling method with a technique based onconsideration (judgment sampling). The analysis tool to test the hypothesis is multiple regression by using SPSS 19.0 These results indicate that the variable has the competence t value of 2.671 and a significance value of 0.009, so that the value is less than 0.05. Thus H1 is accepted, it means that the competence of a significant effect on audit quality. Test results for the variable has a reputation audit t value of 0.053 and 0.958 significance value indicates the value is greater than 0.05. Thus H2 is rejected, it means that the reputation of the audit did not significantly affect the quality of the audit, the results of testing for public accounting professionalism variables have t value of 3.191 and 0.002 significance of the figures shows the value is not greater than 0.05. Thus H3 is accepted, this means that the professionalism of public accounting a significant effect on audit quality and the calculated F value of 5.165 was obtained with a significant level of 0.002. Due to the significant level of less than 0.05, the H4 is accepted, so that it can be said that the competence, reputation and professionalism of public accounting audit simultaneously and significant impact on audit quality. Keywords: competence, audit reputation, professionalism of Public Accountant and audit quality
viii
Pengaruh Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit. Sampel dalam penelitian ini yaitu 113 auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan Publik yang ada di Jakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Pemilihan sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling). Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS 19.0 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel kompetensi mempunyai nilai t sebear 2,671 dan nilai signifikansi sebesar 0,009 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H1 diterima, hal ini berarti kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil pengujian untuk variabel reputasi audit mempunyai nilai t sebesar 0,053 dan nilai signifikansi 0,958 menunjukan nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H2 ditolak, hal ini berarti reputasi audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, hasil pengujian untuk variabel profesionalisme akuntan publik mempunyai nilai t sebesar 3,191 dan angka signifikansi 0,002 menunjukan nilai tersebut tidak lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H3 diterima, hal ini berarti profesionalisme akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit dan nilai F hitung diperoleh sebesar 5,165 dengan tingkat signifikan 0,002. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka H4 diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme akuntan publik berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Kualitas audit. Kata kunci: kompetensi, reputasi audit, profesionalisme akuntan publik dan kualitas audit.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada
kesempatan
ini,
dengan
segala
kerendahan
hati
peneliti
menyampaikan terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, semangat dan doa, baik langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, kepada: 1. Ayahanda Sumardi dan Ibu Roni dan Kakak-kakaku yang tercinta, yang tak pernah berhenti mendukung dan mendoakan penulis disetiap waktu. 2. Omani dan Bu Nani Karyati dan semua keluarga yang tak pernah berhenti mendukung dan mendoakan penulis disetiap waktu. 3. Ibu Dr. Rini, M.si.,Ak selaku Dosen Pembimbing Skripsi l yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat. 4. Ibu Erika Amelia, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi II yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat. 5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Bapak Hepi Prayudiawan, SE., MM., Ak selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
7. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmu dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah yang telah memberikan bantuan kepada penulis. 8. Sahabat seperjuanganku, Dellia Eka Rizkiyana S.E, Tsaurah Fitria, Fahmi Amaliah S.E, Nino Anggoro S.E, Diogi Akhira S.E, serta semua teman-teman Akuntansi 2009 atas dukungan dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis. 9. Sahabatku Tri Elvira Agustina, Anistya Tinnaya, Chyvo Utami Putri, Rachal Farhansyah, Nanda Wira, Mesha Noviar, Diyan Eka Putri dan Agustya Vika yang telah memberikan semangat tiada henti kepada penulis saat mengerjakan skripsi ini selalu memberikan semangat selalu dan kasih sayang kepada penulis. 10. Sepupuku Desi Ayu dan Rizka Indah yang selalu memberikan motivasi dan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini tiada henti mereka memberikan masukan dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan cepat skrispi ini. 11. Sahabatku
Maya
Liawati
yang
selalu
mendukung
penulis
untuk
menyelesaikan skripsi dengan cepat. 12. Ahmad Faisal yang selalu memberikan siraman rohani kepada penulis untuk mengerjakan dan selalu memberikan semangat kepada penulis. 13. Mba Dian yang selalu mendukung penulis untuk cepat menyelesaikan skripsi dan selalu mengingatkan penulis agar untuk cepat menyelesaikan skripsi. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
xi
peneliti. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Jakarta, November 2014
Aries Setianto Wibowo
xii
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................
i
Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ............................................
ii
Daftar Riwayat Hidup ...............................................................................
iii
Abstract .....................................................................................................
vi
Abstrak .....................................................................................................
vii
Kata Pengantar ..........................................................................................
viii
Daftar Isi ....................................................................................................
xii
Daftar Tabel ...............................................................................................
xiv
Daftar Gambar ...........................................................................................
xv
Daftar Lampiran ........................................................................................
xvi
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Rumusan Masalah ...................................................................
14
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................
15
1. Tujuan Penelitian...............................................................
15
2. Manfaat Penelitian ............................................................
15
TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Literatur ...................................................................
17
1. Kompetensi .......................................................................
17
2. Reputasi Audit ...................................................................
18
3. Profesionalisme Audit ........................................................
20
4. Kualitas Audit ....................................................................
25
xiii
B. Hasil Penelitian Terdahulu ......................................................
31
C. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis ...........
46
1. Pengaruh Kompetensi dengan Kualitas Audit ......................
46
2. Pengaruh Reputasi Audit dengan Kualitas Audit .................
47
3. Pengaruh Profesionalisme Akuntan Publik dengan Kualitas Audit ...................................................................................
48
4. Pengaruh Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme Akuntan Publik dengan Kualitas Audit ...............................
49
D. Kerangka Pemikiran ...............................................................
50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................
52
B. Metode Penentuan Sampel ......................................................
52
C. Metode Pengumpulan Data .....................................................
53
1. Studi Kepustakaan (library Research) ..............................
53
2. Studi Lapangan (Field Research) ......................................
53
D. Operasional Variabel Penelitian .............................................
54
E. Metode Analisis Data ..............................................................
59
1. Statistik Deskriptif ............................................................
59
2. Uji Kualitas Data ..............................................................
60
3. Uji Asumsi Klasik ............................................................
60
3.1 Uji Heteroskedastisitas ................................................
61
3.2 Uji Normalitas .............................................................
61
3.3 Uji Multikolonieritas ...................................................
61
4. Uji Hipotesis ....................................................................
63
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian ....................................................
65
1. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................
65
2. Karakteristik Profil Responden ...........................................
66
B. Penemuan dan Pembahasan ....................................................
68
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif ...............................................
68
2. Hasil Kualitas Data .............................................................
69
a. Hasil Uji Validitas .........................................................
BAB V
b. Hasil Uji Reabilitas .......................................................
65
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ......................................................
66
a. Hasil Uji Multikolonieritas ............................................
66
b. Hasil Uji Normalitas .....................................................
67
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas .........................................
68
4. Hasil Uji Hipotesis ..............................................................
69
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ............................................................................
81
B. Implikasi ................................................................................
83
C. Saran .....................................................................................
83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
85
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................
88
xv
DAFTAR TABEL
No.
Keterangan
Halaman
1.1
10 Skandal Akuntansi Dunia ............................................................
2.1.
Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu ...................................................... 32
3.1
Operasional Variabel Penelitian ........................................................ 58
4.1
Data Distribusi Sampel Penelitian ..................................................... 65
4.2
Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuisioner .............................. 66
4.3
Karakteristik Profil Responden ......................................................... 67
4.4
Hasil Uji Statistik Deskriptif ............................................................. 68
4.5
Hasil Uji Validitas Kompetensi ........................................................ 69
4.6
Hasil Uji Validitas Profesionalisme akuntan publik ........................... 70
4.7
Hasil Uji Validitas Kualitas audit ...................................................... 71
4.8
Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 71
4.9
Hasil Uji Multikolonieritas ............................................................... 72
4.10
Hasil Uji Koefisien determinasi ........................................................ 76
4.11
Hasil Uji Parameter Individual ......................................................... 77
4.12
Hasil Uji Signifikan Simultan ........................................................... 80
xvi
4
DAFTAR GAMBAR
No.
Keterangan
Halaman
2.1
Skema Kerangka Pemikiran .............................................................. 51
4.1
Grafik Normal P-Plot ....................................................................... 73
4.2
Grafik Histogram ............................................................................. 74
4.3
Grafik Scatterplot ............................................................................. 75
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No.
Keterangan
Halaman
1
Kuesioner ..................................................................................
88
2
Data Mentahan SPSS .................................................................
96
3
Hasil Output SPSS ......................................................................
114
4
Surat Keterangan Riset ................................................................
121
xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Bermunculnya kasus perusahaan yang jatuh dan kegagalan bisnis sering dikaitkan dengan kegagalan auditor. Hal ini mengancam kredibilitas auditor sebagai pihak yang ditugasi untuk menambah kredibilitas laporan keuangan. Ancaman ini selanjutnya mempengaruhi persepsi masyarakat, khususnya pemakai laporan keuangan, atas kualitas audit. Kualitas audit ini penting karena kualitas audit yang tinggi akan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. DeAngelo (1981) dalam Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai joint probability bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan penyimpangan dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas auditor menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara melaporkan salah saji tergantung independensi auditor. Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa kualitas audit merupakan suatu konstruk laten yang sulit untuk diukur sehingga banyak variabel atau cara yang digunakan untuk mengukurnya. Biasanya dengan cara proksi, proksi tersebut antara lain, spesialisasi auditor,besaran KAP, afisliasi dengan KAP besar (Big 4) dan lain-lain.
1
Untuk melihat kredibilitas seorang auditor dalam menentukan kualitas auditnya yaitu memeriksa laporan keuangan. Karena laporan keuangan merupakan sarana untuk menyediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai pengambilan
keputusan
baik oleh
pihak
internal maupun
eksternalperusahaan. Menurut Finacial Accounting Standard Board (FASB), dua karakteristik terpenting yang harus ada dalam laporan keuangan adalah relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable). Kedua karakteritik tersebut sangatlah sulit untuk diukur, sehingga para pemakai informasi membutuhkan jasa pihak ketiga yaitu auditor independen untuk memberikan jaminan bahwa laporan keuangan tersebut relevan dan dapat diandalkan, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan dari semua pihak yangberkepentingandengan perusahaantersebut (Riski,2012). Menurut Chow dan Rice dalam Elisha dan Icuk (2010), manajemen perusahaan berusahamenghindari opini wajar dengan pengecualian karena bisa mempengaruhi harga pasar saham perusahaan dan kompensasi yang diperoleh manajer. Namun, laporan keuangan yang diaudit adalah hasil proses negosiasi antara auditor dengan klien. Disinilah auditor berada dalam situasi yang dilematis, di satu sisi auditor harus bersikap independen dalam memberikan opini mengenai kewajaran laporan keuangan berkaitan dengan banyak pihak, di sisi lain dia juga harus bisa memenuhi tuntutan yang diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya agar klien puas dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya diwaktu yang akan datang.
2
Posisi yang unik seperti itulah yang menempatkan auditor pada situasi yang dilematis sehingga dapat mempengaruhi kualitas auditnya (Riski, 2012). Auditor adalah sebuah profesi, bukan sebagai pekerjaan sehingga ada tuntutan moral yang mau tidak mau harus ditanggung oleh seorang akuntan publik.Sesuai dengan namanya, akuntan bekerja kepada publik, bukan kepada orang yang membayarnya. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Kualitas audit ini penting karena dengan kualitas audit yang tinggi maka akan dihasilkan laporan keuangan yang relevan (relevance) dan dapat diandalkan (reliable) sebagai dasar pengambilan keputusan. Adanya kekhawatiran dan merebaknya skandal keuangan, dapat mengikis kepercayaan publik terhadap laporan keuangan auditan dan profesi akuntan publik. Adapun pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yang dihasilkan oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadinya banyak kasus yang melibatkan akuntan publik baik diluar negeri maupun didalam negeri beberapa tahun terakhir. Yang menjadi pertanyaan besar dalam masyarakat adalah mengapa justru semua kasus tersebut melibatkan akuntan publik dimana seharusnya mereka sebagai pihak ketiga yang independen yang memberikan jaminan atas relevansi dan keandalan sebuah laporan keuangan. Pelanggaran yang melibatkan kantor akuntan publik dan akuntan publik yang menyebabkan kantor akuntan publik dan akuntan publik dikenakan sanksi. Adapun beberapa contoh kasus didunia dalam tabel 1.1 tersebut. 3
Tabel 1.1 10 Skandal Akuntansi Dunia No. Nama Perusahaan Tuduhan Kasus Kecurangan 1. Bank of Credit and Salah satu skandal terbesar dalam sejarah keuangan dengan kecurangan $20 miliar lebih. Labih dari $13 Commerce International (BCCI) miliar dana unaccounted. Tuduhan lainnya termasuk penyuapan, mendukung terorisme, money laundry, penyeludupan, penjualan teknologi nuklir, dan lainlain. 2. Enron Corporation Mendongkrak laba dan menyembunyikan hutang lebih dari $1 milyar dengan menggunakan perusahaan di luar pembukuan, memanipulasi pasar listrik di Texas, menyogok pejabat asing untuk memenangkan kontrak di luar Amerika, memanipulasi pasar energi di California. 3. WorldCom Cash flow didongkrak US$3,8 milyar dengan mencatat operating expenses dengan capital expenses. 4. Tyco International Mantan CEO (Dennis Kozlowski) dan mantan CFO (Mark H. Swartz) dituduh melakukan pencurian sebesar $600 juta dari perusahaan pada tahun 2002 5. Kanebo Limited Melambungkan keuntungan sebesar $2 miliar untuk periode 5 tahun. 6. Waste Management, Laba yang meningkat $17 miliar dengan menambah Inc masa manfaat penyusutan untuk aset tetap pada tahun 2002 7. Parmalat Total hutang perusahaan lebih dua kali lipat yang tercatat di neraca. Pemalsuan dan kebangkrutan adalah tuduhan lainnya. 8. Health South Pendapatan perusahaan overstated sebanyak 4700 Corporation persen dan $14 miliar dilambungkan untuk memenuhi harapan investor. 9. American Perusahaan mempertahankan perjanjian payoff International Group menguntungkan. Melakukan permohonan penawaran (AIG) kecurangan untuk kontrak asuransi dan melambungkan posisi keuangan sebesar $2,7 M pada tahun 2005 10. Satya Melambungkan saldo kas dan bank lebih dari $1 m Computer Services miliar, posisi debitor yang overstated sebesar 100 miliar dan kewajiban understated sebesar $250 juta yang diatur untuk kepentingan Ramalinga Raju (Pendiri Satyam Computer Services) Sumber: Valli, (2012). Peran Auditor dalam Peningkatan Kualitas Audit
4
Sementara di Indonesia, kasus audit failure terjadi pada beberapa perusahaan. Seperti Kasus KPMG-Siddharta & Harsono.September tahun 2001,
KPMG-Siddharta
Siddharta
&
Harsono
harus
menanggung
malu.Kantor akuntan publik ternama ini terbukti menyogok aparat pajak di Indonesia sebesar US$ 75 ribu. Sebagai siasat, diterbitkan faktur palsu untuk biaya jasa profesional KPMG yang harus dibayar kliennya PT Easman Christensen, anak perusahaan Baker Hughes Inc. yang tercatat di bursa New York. Berkat aksi sogok ini, kewajiban pajak Easman memang susut drastis. Dari semula US$ 3,2 juta menjadi hanya US$ 270 ribu. Namun, Penasihat Anti Suap Baker rupanya was-was dengan polah anak perusahaannya. Maka, ketimbang menanggung risiko lebih besar, Baker melaporkan secara suka rela kasus ini dan memecat eksekutifnya. Badan pengawas pasar modal AS, Securities & Exchange Commission, menjeratnya dengan Foreign Corrupt Practices Act, undang-undang anti korupsi buat perusahaan Amerika di luar negeri. Akibatnya, hampir saja Baker dan KPMG terseret ke pengadilan distrik Texas.Namun, karena Baker mohon ampun, kasus ini akhirnya diselesaikan di luar pengadilan.KPMG pun terselamatan (Wahyu dan Lia, 2012). Padakasus PT KimiaFarma di Indonesia terjadi pada tahun 2002 dimana kasus tersebut membuat kepercayaan publik pada laporan keuangan yang telah diaudit menurun. Pada saat itu auditor dari kantor akuntan publik yangmemeriksa PT Kimia Farma telah melakukan prosedur audit yang telah diaturdalam Standar Profesional Akuntan Publik. Walaupun telah melakukan 5
proseduraudit, tetapi proses audit tersebut tidak berhasil mendeteksi adanyapenggelembungan laba yang dilakukan oleh PT Kimia Farma, sehinggaberdampak pada terlalu tingginya laba perusahaan. Dalam kasus ini tidak terdapatunsur kesengajaan auditor untuk membantu manajemen PT Kimia Farma, tetapikualitas hasil audit yang dihasilkan kurang baik (Ditha, 2013). Selanjutnya pada kasus laba Bank Lippo terjadi pembukuan ganda pada tahun 2002.ManajemenPT. Lippo Bank melaporkan keuangan ke publik denggan aset 24 triliun dan laba bersih 98 milyar, tetapi ke BEJ dilaporkan aset 22,8 triliun dengan rugi bersih 1,3 triliun. Akibatnya dana rekap pemerintah milik masyarakat susut dari 6 triliun menjadi 600 milyar demikian pula dengan investor lainnya (Wahyu dan Lia, 2012). Kasus lain terjadi pada PT. Telkom dimana audit PT Telkom dilakukan oleh KAP “Eddy Pianto & Rekan”. Dalam kasus ini laporan keuangan auditan PT Telkom tidak diakui oleh SEC (pemegang otoritas pasar modal di Amerika Serikat), dan atas peristiwa ini audit ulang diminta untuk dilakukan oleh KAP yang lainnya. Hal tersebut bisa saja terkait dengan kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor masih diragukan oleh SEC, dimana kompetensi dan independensi merupakan dua karakteristik sekaligus yang harus dimiliki oleh auditor yang berpengaruh terhadap kualitas audit (Umi Masruroh, 2011). Kasus selanjutnya adalah Kasus Mulyana W. Kusuma Kasus ini terjadi sekitar tahun 2004. Mulyana W Kusuma sebagai seorang anggota KPU 6
diduga menyuap anggota BPK yang saat itu akan melakukan audit keuangan berkaitan dengan pengadaan logistic pemilu. Logistic untuk pemilu yang dimaksud yaitu kotak suara, surat suara, amplop suara, tinta, dan teknologi informasi. Setelah dilakukan pemeriksaan, badan dan BPK meminta dilakukan
penyempurnaan
laporan.Setelah
dilakukan
penyempurnaan
laporan, BPK sepakat bahwa laporan tersebut lebih baik daripada sebeumnya, kecuali untuk teknologi informasi. Untuk itu, maka disepakati bahwa laporan akan diperiksa kembali satu bulan setelahnya. Setelah lewat satu bulan, ternyata laporan tersebut belum selesai dan disepakati pemberian waktu tambahan.Di saat inilah terdengar kabar penangkapan Mulyana W Kusuma. Mulyana ditangkap karena dituduh hendak melakukan penyuapan kepada anggota tim auditor BPK, yakni Salman Khairiansyah. Dalam penangkapan tersebut, tim intelijen KPK bekerjasama dengan auditor BPK. Menurut versi Khairiansyah ia bekerja sama dengan KPK memerangkap upaya penyuapan oleh saudara Mulyana dengan menggunakan alat perekam gambar pada dua kali pertemuan mereka. Penangkapan ini menimbulkan pro dan kontra. Salah satu pihak berpendapat auditor yang bersangkutan, yakni Salman telah berjasa mengungkap kasus ini, sedangkan pihak lain berpendapat bahwa Salman tidak seharusnya melakukan perbuatan tersebut karena hal tersebut telah melanggar kode etik akuntan (Ditha, 2013). Selain kasus-kasus di atas, salah satu kasus yang ramai diberitakan adalah keterlibatan 10 KAP di Indonesia dalam praktik kecurangan keuangan. KAP-KAP tersebut ditunjuk untuk mengaudit
37 bank 7
sebelum
terjadinya
krisis
keuangan pada tahun
1997. Hasil audit
mengungkapkan bahwa laporan Keuangan bank-bank tersebut sehat. Saat krisis menerpa
Indonesia, bank-bank tersebut kolaps karena kinerja
keuangannya sangat buruk. Ternyata baru terungkap dalam investigasi yang dilakukan pemerintah bahwa KAP-KAP tersebut terlibat dalam praktik kecurangan
akuntansi.
10
KAP
yang
dituduh
melakukan praktik
kecurangan akuntansi adalah Hans Tuanakotta and Mustofa (Deloitte Touche Tohmatsu's affiliate), Johan Malonda and Partners (NEXIA International's affiliate), Hendrawinata and Partners (Grant Thornton International's affiliate), Prasetyo Utomo and Partners (Arthur Andersen's affiliate), RB Tanubrata and Partners, Salaki and Salaki, Andi Iskandar and Partners, Hadi Sutanto (menyatakantidak bersalah), S. Darmawan and Partners, Robert Yogi and Partners. Pemerintahpada waktu itu hanya melakukan teguran tetapin tidak ada sanksi. Satu-satunya badan yang berhak untuk menjatuhkan sanksi adalah BP2AP (Badan Peradilan Profesi Akuntan Publik) yaitu lembaga non pemerintah yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan Indonesa (IAI). Setelah melalui investigasi BP2AP menjatuhkan sanksi terhadap KAP-KAP tersebut, akan tetapi sanksi yang dijatuhkan terlalu ringan yaitu BP2AP hanya melarang 3 KAP melakukan audit terhadap klien dari bank-bank, sementara 7 KAP yang lain bebas (Suryana, 2002). Kasus-kasus tersebut sangat memprihatinkan karena dialami oleh perusahaan-perusahaan
yang
cukup
ternama
pada
zamannya
yang 8
mengakibatkan perusahaan tersebut kehilangan kepercayaan public dan reputasi akuntan public pun menurun. Dari kasus tersebut diperlukan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas audit agar tidak terjadi kesalahan. Profesionalisme seorang auditor sangat menentukan bagaimana kinerja auditor di lapangan dan sangat berpengaruh terhadap hasil audit yang dihasilkannya.Kualitas audit ini sering dikaitkan dengan Kantor Akuntan Publik (KAP), KAP besar dan KAP kecil. Becker et al.,yang dikutip dalam (Luhgiatno 2008:6) menemukan bahwa unexpected accruals akan berkurang jika perusahaan yang telah mengalami go public menggunakan KAP big five. Klien dari KAP di luar big five melaporkan unexpected accruals yang lebih besar dibandingkan unexpected accruals klien dari KAP kelompok big five. Penelitian Meutia tahun 2004 yang menyatakan bahwa tindakan manajemen laba terhadap hasil audit yang dilakukan oleh KAP big four lebih rendah daripada KAP non big four. Dan dari kasus tersebut berdampak kepada KAP yang Big Four ataupun KAP biasa yang dilihat dari kualitas auditnya memburuk sedangkan di satu sisi tidak semuanya KAP mempunyai kualitas auditnya rendah, berbeda dengan KAP Big Four mungkin kualitas para auditnya sudah cukup ahli. Auditor dengan kemampuan profesionalisme yang tinggi akan melaksanakan audit secara benar dan cenderung menyelesaikan setiap tahapan-tahapan proses audit secara lengkap dan mempertahankan sikap skeptisme dalam mempertimbangkan bukti-bukti audit yang kurang memadai yang ditemukan selama proses audit untuk memastikan agar kualitas audit 9
yang baik (Ardhini, 2010). Kualitas audit yang baik dapat dicapai jika auditor dapat menyelaikan pekerjaan secara profesional. Karena kualitas audit yang baik merupakan hasil dari sikap profesionalisme yang tinggi, sehingga laporan keuangan yang dihasilkan oleh klien dapat terpercaya sebagai dasar pengambilan keputusan. Singgih dan Icuk (2010) mengungkapkan bahwa kualitas audit dipengaruhi oleh independensi dan pengalaman. Sedangkan kualitas audit menurut Christiawan (2002) ditentukan oleh kompetensi dan independensi yang dimiliki oleh auditor. Untuk menjadi seorang auditor tidak serta merta seperti seorang yang mencari pekerjaaan.Ada banyak tahapan yang harus ditempuh agar seorang dapat dinyatakan mampu mangemban profesi ini.Selain pendidikan formal, seorang auditor juga harus memiliki karakter yang kuat dan tidak mudah dipengaruhi.Auditor membutuhkan sebuah kompetensi, termasuk pelatihan yang memadai dan pengalaman dalam semua aspek pekerjaan seorang auditor.Lebih lanjut, saat ini profesi auditor juga telah menempatkan peningkatan pada audit dan program pendidikan akuntansi profesional untuk auditor untuk memastikan bahwa mereka tetap mengikuti ide-ide terbaru dan teknik di bidang audit dan akuntansi (Nungky, 2011). Sekalipun telah menempuh pendidikan formal yang disyaratkan dan mendapat pelatihan khusus terlebih dengan pengalaman kerja yang tinggi, tidak semua auditor dapat melakukan tugasnya dengan baik, dan masih ada beberapa akuntan publik yang melakukan kesalahan.
10
Guna menunjang profesionalismenya, auditor dalam melaksanakan tugas auditnya harus berpedoman pada standar audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yakni standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan beserta interpretasinya. Standar auditing merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA). PSA merupakan penjabaran lebih lanjut dari masing-masing standar yang tercantum di dalam standar auditing. PSA berisi ketentuan-ketentuan dan pedoman utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi seluruh anggota IAPI. Termasuk di dalam PSA adalah Interpretasi Pernyataan Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh IAPI terhadap ketentuanketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan demikian, IPSA memberikan jawaban atas pernyataan atau keraguan dalam penafsiran ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam PSA sehingga merupakan perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat mengikat bagi seluruh anggota IAPI, sehingga pelaksanaannya bersifat wajib. Standar umum merupakan cerminan kualitas pribadi yang harus dimiliki oleh seorang auditor yang mengharuskan auditor untuk memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur audit. Standar pekerjaan lapangan merupakan pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat 11
dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. Standar pelaporan dari laporan auditor harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan yang diberikan oleh akuntan publik inilah yang akhirnya mengharuskan auditor memperhatikan kualitas audit yang dihasilkannya. Kualitas audit merupakan segala kemungkinan (probability) dimana auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan (Elfarini, 2007). Selain profesionalisme, kompetensi seorang auditor juga sangat diperlukan karena apalah artinya seorang auditor yang profesional dengan pendidikan formalnya dan bermoral dengan etikanya namun tingkat keahliannya masih dpertanyakan. Peran penting lainnya bagi peningkatan keahlian auditor, yaitu dalam upaya perkembangan tingkah laku dan sikap seorang auditor. Sebagaimana dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa perkembangan adalah bertambahnya potensi untuk bertingkah laku. Mereka juga mengemukakan, bahwa suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi (Knoers & Haditono,1999 dalam Asih, 2006). Dalam hal ini pengembangan pengalaman yang diperoleh auditor berdasarkan teori tersebut menunjukkan dampak yang positif bagi penambahan tingkah laku yang dapat 12
diwujudkan melalui keahlian yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan yang matang. Secara umum reputasi audit menurut Efraim (2010) menyatakan bahwa KAP bereputasi menjelaskan adanya sikap independen auditor dalam melaksanakan tugas audit. KAP besar identikdengan KAP bereputasi tinggi dalam hal ini menunjukkan kemampuan auditoruntuk bersikap independen dalam melaksanakan audit secara professional, sebabKAP menjadi kurang tergantung
secara
mempengaruhi
ekonomi kepada
opini
auditor.
klien.
Penyebab
Klien juga dari
hal
kurangdapat
tersebut
adalah
kelebihanyang dimiliki oleh KAP besar yaitu besarnya jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP, banyaknya ragam jasa yang ditawarkan, adanya afiliasiinternasional, dan banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP. Pengalaman-pengalaman
yang didapat
auditor,
memungkinkan
berkembangnya potensi yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari selama menjadi seorang auditor. Perlu disadari bahwa kualitas audit sangat penting, namun permasalahanyang ada sampai saat ini adalah menentukan tinggi rendahnya kualitas audit, yakni menemukan metode yang handal untuk mengukur kualitas audit secara akurat (Wibowo dan Rossieta, 2009). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya penelititertarik untuk meneliti kembali mengenai kualitas audit dengan mereplikasipenelitian dari
M. Nizarul Alim et al (2007) yang meneliti
13
mengenai pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengganti satu variabel independen dan menambahkan satu variabel independen dan tidak menambahkan variabel moderasi.Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai “Pengaruh Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta)”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan permasalahan yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah kompetensi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kualitas audit? 2. Apakah reputasi audit berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kualitas audit? 3. Apakah profesionalisme akuntan publik berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kualitas audit? 4. Apakah kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik berpengaruh positif dan siginifikan secara simultan terhadap kualitas audit?
14
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti empiris mengenai : a. Menguji pengaruh kompetensi audit terhadap kualitas audit. b. Menguji pengaruh reputasi audit terhadap kualitas audit. c. Menguji pengaruh profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit. d. Menguji pengaruh kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit b. Manfaat Penelitian a. Kontribusi Teoritis 1) Mahasiswa Jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan. 2) Masyarakat, sebagai sarana informasi tentang kualitas audit serta menambah
pengetahuan
akuntansi
khususnya
auditing
dan
akuntansi keprilakuan dengan memberikan bukti empiris tentang pengaruh kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit. 3) Peneliti berikutnya, Sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.
15
4) Penulis,
sebagai sarana
untuk memperluas wawasan serta
menambah referensi mengenai auditing, terutama tentang kinerja auditor eksternal sehingga diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis di masa yang akan datang. b. Kontribusi Praktis 1) Auditor dan Kantor Akuntan Publik (KAP), sebagai tinjauan yang diharapkan dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan mengetahui lebih dalam mengenai kualitas audit 2) Perusahaan atau User dari jasa KAP, diharapkan dapat bermanfaat dalam menilai hal-hal apa saja yang mempengaruhi kualitas audit. 3) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif.
16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur 1. Kompetensi Menurut Kamus Kompetensi LOMA (1998) dalam Lasmahadi (2002) kompetensi didefinisikan sebagai aspek-aspek pribadi dari seorang pekerja yang memungkinkan dia untuk mencapai kinerja superior. Aspekaspek pribadi ini mencakup sifat, motif-motif, sistem nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan dimana kompetensi akan mengarahkan tingkah laku, sedangkan tingkah laku akan menghasilkan kinerja. Susanto (2000) definisi tentang
kompetensi yang sering dipakai adalah
karakteristik-karakteristk yang mendasari individu untuk mencapai kinerja superior.Kompetensi juga merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang berhubungan dengan pekerjaan, serta kemampuan yang dibutuhkan untuk pekerjaan-pekerjaan non-rutin.Definisi kompetensi dalam bidang auditing pun sering diukur dengan pengalaman (Mayangsari, 2003). Ashton (1991) menunjukkan bahwa dalam literatur psikologi, pengetahuan spesifik dan lama pengalaman bekerja sebagai faktor penting untuk meningkatkan kompetensi. Ashton juga menjelaskan bahwa ukuran kompetensi
tidak
cukup
hanya
pengalaman
tetapi
diperlukan
pertimbangan-pertimbangan lain dalam pembuatan keputusan yang baik 17
karena pada dasarnya manusia memiliki sejumlah unsur lain di selain pengalaman. Pendapat ini didukung oleh Schmidt et al. (1988) yang memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara pengalaman bekerja dengan kinerja dimoderasi dengan lama pengalaman dan kompleksitas tugas.Selain itu, penelitian yang dilakukan Bonner (1990) menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas dapat meningkatkan kinerja auditor berpengalaman, walaupun hanya dalam penetapan risiko analitis. Hal ini menunjukkan bahwa pendapat auditor yang baik akan tergantung pada kompetensi dan prosedur audit yang dilakukan oleh auditor (Hogarth, 1991). 2. Reputasi Audit Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kualitas audit adalah reputasi auditor, dalam penelitian ini seorang auditor di proksi daengan berdasarkan kantor akuntan besar (big four) memiliki kualitas yang lebih tinggi dalam pelatihan dan pengakuan internasional, sehingga akan mempertinggi skala kantor akuntan tersebut dibandingkan dengan kantor akuntan non big four (Margaretta, 2003 dalam Januarti dan Fitrianasari, 2005) Reputasi auditor sangat erat kaitannya dengan kepercayaan dari masyarakat, semakin tinggi kepercayaan masyarakat terhadap auditor (KAP) tersebut hal itu akan meningkatkan reoutasi auditor (KAP) tersebut begitu pula sebaliknya bila tingkat kepercayaan masyarakat kepada auditor
18
(KAP) tersebut kecil maka reputasinya pun akan rendah karena akan sedikit auditee yang akan meminta laporan keuangannya untuk diaudit. Pemilihan auditor yang memiliki reputasi yang baik akan meyakinkan shareholder atas kewajaran para serta penemuan salah saji yang material atas laporan keuangan yang diterbitkan. Pemilihan auditor yang yang lebih besar memang memberikan sinyal positif terhadap klien yang diauditnya, tetapi beberapa hasil penelitian juga menemukan bahwa ternyata hasil tersebut juga negatif (Yunita Lilis Utami, 2013) Jadi reputasi adalah penilaian yang diberikan baik oleh pihak internal yang dalam hal ini para karyawan dan pihak eksternal organisasi, dimana pihak internal inilah yang merupakan identitas dari organisasi. Reputasi akan menghasilkan nama baik yang bersumber dari kepercayaan para kliennya. Bila sudah dipercaya maka nama baikpun dapat dengan mudah kita miliki dan harus dijaga dengan baik. Efraim (2010) menyatakan KAP besar identik dengan KAP bereputasitinggi. Ukuran KAP juga menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikapindependen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadikurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapatmempengaruhi opini auditor. Arie (2009) menyebutkan dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besarmempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit, sehinggamampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi.
19
3. Profesionalisme Audit Profesionalisme menurut Arens (2010 : 78) didefinisikan sebagai suatu tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, dan lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat. Maksudnya adalah sebagai seorang akuntan publik yang professional, auditor harus mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat, klien dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun menimbulkan pengorbanan pribadi. Profesionalisme menurut Hidayat Nur Wahid dalam Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2009:122), “Profesionalisme adalah semangat, paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa (mature), secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka”, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) “Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”.Sikap profesional tercermin pada pelaksanaan kualitas yang merupakan karakteristik atau tanda suatu profesi atau seorang profesional.Sikap dan tindakan profesional merupakan tuntutan di berbagai bidang profesi, tidak terkecuali profesi sebagai auditor.
Profesi
dan
profesionalisme
dapat
dibedakan
secara
konseptual.”profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria, sedangkan profesionalisme merupakan suatu atribut individual 20
yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak” (Kalbers dan Fogarty, 1995).Sebagai profesional, akuntan publik mengakui tanggung jawabnya terhadap masyarakat, klien dan rekan seprofesi, termasuk untuk berprilaku yang terhormat, sekalipun ini merupakan pengorbanan pribadi. Seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah memenuhi dan mematuhi prinsip dasar etika profesi yang telah ditetapkan oleh IAPI, antara lain: a. Prinsip integritas. Setiap Praktisi harus tegas dan jujur dalam menjalin hubungan profesional dan hubungan bisnis dalam melaksanakan pekerjaannya. b. Prinsip objektivitas. Setiap Praktisi tidak boleh membiarkan subjektivitas, benturan kepentingan, atau pengaruh yang tidak layak (undue influence) dari pihak-pihak
lain
memengaruhi
pertimbangan
profesional
atau
pertimbangan bisnisnya. c. Prinsip
kompetensi
serta
sikap
kecermatan
dan
kehati-hatian
profesional (professional competence and due care). Setiap
Praktisi
wajib
memelihara
pengetahuan
dan
keahlian
profesionalnya pada suatu tingkatan yang dipersyaratkan secara berkesinambungan, sehingga klien atau pemberi kerja dapat menerima jasa profesional yang diberikan secara
kompeten berdasarkan
perkembangan terkini dalam praktik, perundang-undangan, dan metode pelaksanaan pekerjaan. Setiap
Praktisi harus bertindak secara 21
profesional dan sesuai dengan standar profesi dan kode etik profesi yang berlaku dalam memberikan jasa profesionalnya. d. Prinsip kerahasiaan. Setiap Praktisi wajib menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnisnya, serta tidak boleh mengungkapkan informasi tersebut kepada pihak ketiga tanpa persetujuan dari klien atau pemberi kerja, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkan sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku. Informasi rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis tidak boleh digunakan oleh Praktisi untuk keuntungan pribadinya atau pihak ketiga. e. Prinsip perilaku profesional. Setiap Praktisi wajib mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi. Konsep Profesionalisme Menurut Hall (1968) terdapat lima dimensi profesionalisme, yaitu: a. Pengabdian pada profesi Pengabdian
pada
profesi
di
cerminkan
dari
dedikasi
profesionalisme dengan pmenggunakan pengetahuandan kecakapan yang dimiliki.Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan.Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehimhha 22
kompensasi utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasaan rohani, baru kemudian materi. b. Kewajiban sosial Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya peranan profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut. c. Kemandirian Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa adanya intervensi maupun tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, dan bukan anggota profesi).Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan kemandirian secara profesional. d. Keyakinan terhadap parturan profesi Keyakinan
terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa
paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka. e. Hubungan dengan sesama profesi Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesional. IAPI berwenang menetapkan standar yang merupakan pedoman dan 23
aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota termasuk setiap kantor akuntan publik lain yang beroperasi sebagai auditor independen. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa didalam standar auditing ini yang telah ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) terdapat 10 standar auditing yang terbagi menjadi standar umum, standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan. Standar auditing berbeda dengan prosedur auditing yang mana berkaitan dengan tindakan yang harus dilaksanakan, sedangkan standar berkaitan dengan suatu kriteria ukuran mutu kinerja tindakan tersebut. isi dari ke sepuluh standar tersebut adalah: a. Standar Umum 1) Proses audit harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis sebagai auditor. 2) Seorang Auditor harus mempertahankan dan mengedepankan sesuatu yang berhubungan dengan Independensi dan Perikatan. 3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor wajib menggunakan kemahiran ilmuya secara profesional dengan cermat dan seksama. b. Standar pekerjaan lapangan 1) Pekerjaan mengaudit harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya. 2) Pemahaman mengenai pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan saat mengaudit. 24
3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit. c. Standar pelaporan 1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi di Indonesia yang berlaku umum 2) Laporan auditor harus menunjukkan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. 3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor. 4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.
4. Kualitas Audit De Angelo
(1981)
mendefinisikan
kualitas
audit
sebagai
probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa KAP yang besar akan berusaha untuk 25
menyajikan kualitas audit yang lebih besar dibandingkan dengan KAP yang kecil. Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien, semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga. Penelitian yang dilakukan oleh Mayangsari (2003) menguji pengaruh independensi kualitas audit terhadap intergritas laporan keuangan. Hasil penelitian ini mendukung hipotesa bahwa spesialisasi auditor berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Selain itu, mekanisme corporate governance berpengaruh secara statisti secara signifikan terhadap integritas laporan keuangan meskipun tidak sesuai dengan tanda yang diajukan dalam hipotesa. Terdapat dua belas atribut kualitas audit menurut Behn dalam Nataline (2007), yaitu: 26
a. Pengalaman melakukan audit (client experience) Pengalaman merupakan atribut yang penting yang harus dimiliki oleh auditor. Hal ini terbukti dengan tingkat kesalahan yang dibuat oleh auditor yang tidak berpengalaman lebih banyak daripada auditor berpengalaman. b. Memahami industry klien (industry expertise) Auditor juga harus mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi industry tempat operasi suatu usaha seperti kondisi ekonomi, peraturan pemerintah serta perubahan teknologi yang berpengaruh terhadap auditnya. c. Responif atas kebutuhan klien (responsiveness) Atribut yang membuat klien memutuskan pilihannya terhadap suatu KAP adalah kesungguhan KAP tersebut memperhatikan kebutuhan kliennya. d. Taat pada standar umum (technical competence) Kredibilitas
auditor
tergantung
kepada
kemungkinan
auditor
mendeteksi kesalahan yang material dan kesalahan penyajian serta kemungkinan auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya. Kedua hal tersebut mencerminkan terlaksananya standar umum. e. Independensi (independence) Independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan public untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan
27
tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obektivitas. Bersikap independen artinya tidak mudah dipengaruhi. f. Sikap hati-hati (due care) Auditor yang bekerja dengan sikap kehati-hatian akan bekerja dengan cermat dan teliti sehingga menghasilkan audit yang baik, dapat mendeteksi dan melaporkan kekeliruan serta ketidakberesan. g. Komitmen yang kuat terhadap kualitas audit (quality commitment) IAI sebagai induk organisasi akuntan public di Indonesia mewajibkan para anggotanya untuk mengikuti program pendidikan profesi berkelanjutan dan untuk menjadi anggota baru harus mengikuti program profesi akuntan (PPA) agar kerja auditnya berkualitas hal ini menunjukkan komitmen yang kuat dari IAI dan para anggotanya. h. Keterlibatan pimpinan KAP Pemimpin yang baik perlu menjadi vocal paint yang mampu memberikan perspektif dan visi luas atas kegiatan perbaikan serta mampu memotivasi, mengakui dan menghargai upaya dan prestasi perorangan maupun kelompok. i. Melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat (field work conduct) Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan membuat suatu program audit secara tertulis, dengan tepat dan matang akan membuat kepuasan klien.
28
j. Keterlibatan komite audit Komite audit diperlukan dalam suatu organisasi bisnis dikarenakan mengawasi proses audit dan memungkinkan terwujudnya kejujuran pelaporan keuangan. k. Standar etika yang tinggi (ethical standard) Dalam usaha untuk meningkatkan akuntabilitasnya, seorang auditor harus menegakkan etika professional yang tinggi agar timbul kepercayaan dari masyarakat. l. Tidak mudah percaya Auditor tidak boleh menganggap manajemen sebagai orang yang tidak jujur, tetapi juga tidak boleh menganggap bahwa manajer adalah orang yang tidak diragukan lagi kejujurannya, adanya sikap tersebut akan memberikan hasil audit yang bermutu dan akan memberikan kepuasan klien. Akuntan publik atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang prinsip-prinsip profesi. Menurut Simamora (2002) ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu: a. Tanggung jawab Profesi Setiap
anggota
harus
menggunakan
pertimbangan
moral
dan
profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.
29
b. Kepentingan publik Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam rangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan menunjukkan komitmen atas profesionalisme. c. Integritas Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalisnya dengan integritas setinggi mungkin. d. Objektivitas Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya. e. Kompetensi dan kehati-hatian profesionalnya Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan hatihati.Kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan ketrampilan profesional. f. Kerahasiaan Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai atau melakukan jasa professional dan tidak boleh memeakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan. g. Perilaku professional Setiap anggota harus berprilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauh tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi.
30
h. Standar teknis Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesinya dengan standar teknis dan standar profesional yang relevan.
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2.1.
31
No
Judul dan Peneliti
1.
Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung) (Lutfi Ardiansyah, 2013)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Metode analisis: regresi berganda
Table 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai profesionalisme auditor dan kualitas audit menggunakan analisa regresi berganda menggunakan data primer
Hasil Penelitian
Membahas Perhitungan analisis determinasi variabel lain parsial digunakan untuk mengetahui yaitu: besar pengaruh variabel independen pengalaman terhadap variabel dependen secara parsial dan dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi pengalaman auditor terhadap kualitas audit sebesar 19,62% oleh pengalaman auditor dan sisanya 80,38% di pengaruhi oleh faktorfaktor lain seperti: Kompetensi, Independensi, Ukuran KAP, dsb. Pengujian hipotesis ini adalah pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit. Diduga bahwa pengalaman auditor akan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP). Bersambung pada halaman berikutnya
32
No
2.
Judul dan Peneliti
Audit Quality and Auditor Reputation: Evidence from Japan (Douglas J. Skinner, 2012)
Metodelogi Penelitian
Sample all firms listed on the First and Second Sections of the Tokyo Stock Exchange (TSE) in February 2008, a total of 2,199 firms
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Sama-sama membahas mengenai reputasi dan kualitas audit
menggunakan data sekunder yaitu: all firms listed on the First and Second Sections of the Tokyo Stock Exchange (TSE) in February 2008
Hasil Penelitian Untuk uji hipotesis pengaruh antara pengalaman auditor terhadap kualitas audit diperoleh nilai signifikansi < 5% (0,034<0,05), maka Ho ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara pengalaman auditor terhadap kualitas audit. The results provide little evidence of any significant effect on most event dates. The coefficients on the event dummies are small and insignificant for ten of the eleven events. Consistent with the univariate results, the only exception is event 9, which shows a return of -0.88 percent (t = -3.56). When we combine the events, the coefficient on the overall event dummy is -0.15 percent (t = -1.94). Bersambung pada halaman berikutnya
33
No
3.
Judul dan Peneliti
Pengaruh Akuntabilitas Dan Kompetensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) (Feny Ilmiyati, 2012)
Metodelogi Penelitian
Jenis data : data primer Responden : 52 responden yaitu auditor yang terdapat pada 11 KAP di Kota Semarang Metode analisis :regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Hasil Penelitian
This evidence offers at best modest support for the reputation argument. We also tested robustness of these results for a shorter window of time from June 1, 2004 to May 21, 2006 with 492 trading days and obtained similar results. Membahas Berdasarkan analisis penelitian variabel lain dapat disimpulkan bahwa yaitu: akuntabilitas dan kompetensi auditor akuntabilitas berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Sehingga motivasi dan implementasi pertanggungjawaban sosial dalam diri auditor yang lebih besar serta kompetensi yang baik dari akuntan maka akan membuat semakin baik kualitas audit yang dihasilkan auditor. Bersambung pada halaman berikutnya
34
No 4.
Judul dan Peneliti Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Lauw Tjun Tjun, et.al, 2012)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden : seluruh auditor KAP yang berada di wilayah Jakarta Pusat dengan asumsi setiap KAP memiliki kurang lebih 5 orang auditor
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Hasil Penelitian
1. Hipotesis 1 :Hasil pengujian Membahas variabel lain hipotesis ini menunjukkan yaitu: bahwa kompetensi berpengaruh Independensi terhadap kualitas audit dilihat nilai sig. 0,048 (lebih kecil dari α = 0,05). Hal ini berarti bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor memiliki kompetensi yang baik. 2. Hipotesis 2: Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa independensi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit, dapat dilihat dari nilai sig. 0,118 (lebih besar dari α = 0,05). Hasil pengujian ini tidak sejalan dengan pendapat De Angelo bahwa kemungkinan di mana auditor akan melaporkan salah saji tergantung pada independensi auditor. Bersambung pada halaman berikutnya
35
No
5.
Judul dan Peneliti
Reputation of LowQuality Big 4 and Non-Big 4 Auditors: Evidence from Auditor Switches of Former ChuoAoyama Clients (Hikaru Murase, 2011)
Metodelogi Penelitian
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Samples for Phase 1 Sama-sama are based on Japan membahas Company Handbook mengenai reputasi issued in spring 2004 and spring 2005. Samples for Phase 2 are based on Japan Company Handbook issued in summer and autumn 2006. Samples for Phase 3 are based on Japan Company Handbook issued in summer and autumn 2007.
menggunakan data time series
Hasil Penelitian 3. Hipotesis 3: Hasil pengujian hipotesis ini menunjukkan bahwa kompetensi dan independensi mempunyai pengaruh terhadap kualitas audit, dapat dilihat dari nilai sig. 0,037 (lebih kecil dari α= 0,05). Similarly, differences between Misuzu and the other Big 4 auditors arestatistically significant for the mean and median of two variables (Foreign and Size) and for the mean of one variable (Emerging), while differences between Misuzu and Non-Big 4 auditors are significant only for the mean of one variable (Emerging). Inother words, the mean and median of reputation factors are not much different between firms choosing Non-Big 4 audit firms and those choosing Misuzu, while they are quite different between firms choosing Misuzu and those choosing the other Big 4 auditors. Bersambung pada halaman berikutnya
36
No
6.
Judul dan Peneliti
Does Reputation Discipline Big 4 Audit Firms? (Yanmin Gao, 2011)
Metodelogi Penelitian
We use the following sources to search for the key Kelon events: China SecuritiesNews, Shanghai Securities News, Securities Time, as well as the website of ShenzhenStock Exchange
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Sama-sama membahas mengenai reputasi
membahas Big 4 Audit Firms show contagion among Big 4 audit firms vulnerability of Big 4 firms
Hasil Penelitian In addition, the signs of differences indicate that firms concerned about reputationpreferred the other Big 4 auditors and Non-Big 4 auditors to Misuzu. We find that Deloitte’s clients have negative abnormal returns of 4.4% at events pertaining to Kelon, and there is a spillover to clients of other Big 4 audit firms (negative abnormal returns of 1.2%) though these negative market reactions are moderated by strong corporate governance. Deloitte loses clients to local audit firms, and all Big 4 firms lose marketshare in the IPO market. Our results support a reputation rationale for audit quality, and also show contagion among Big 4 audit firms, and vulnerability of Big 4 firms to loss of clients to non Big 4 firms. Bersambung pada halaman berikutnya
37
No
Judul dan Peneliti
7.
Pengaruh Pengalaman kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi dan Etika terhadap Kualitas Audit (Nungky Nurmalita Sari, 2011)
8.
Pengaruh tenur dan reputasi KAP pada kualitas audit dengan komite sebagai variabel moderasi (I Putu Nuratama, 2011)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden :82 kuesioner pada sebelas KAP.
Metode analisis :regresi berganda
Jenis data : Sekunder Responden : 726 sampling Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Metode analisis :Regresi Berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Sama-sama membahas mengenai reputasi dan kualitas audit menggunakan analisa regresi berganda
Hasil Penelitian
Membahas variabel lain yaitu: Pengalaman kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas dan Etika
Hasil output regresi menunjukkan nilai koefisien regresi kompetensi sebesar 0,253 serta nilai t-hitung sebesar 2,708 dan nilai signifikansi sebesar 0,009 (ñ<0,05), sehingga menunjukkan bahwa auditor memiliki mutu personal yaitu mampu berpikir luas dan menangani ketidakpastian serta mampu bekerjasama dalam tim. Kemudian auditor memiliki pengetahuan tentang struktur organisasi untuk memahami organisasi dan auditor memiliki pengetahuan tentang akuntansi yang akan membantu dalam mengolah angka atau data. Hasil Uji statistik F pada nilai F test Membahas variabel lain sebesar 25,635 dan signifikan pada yang berarti variabel yaitu: tenur dan 0,000 komite audit independen tenur, komite audit, memiliki variabel reputasi dan variabel interaksi tenur moderasi komite audit secara simultan mempengaruhi variabel akrual lancar.
Bersambung pada halaman berikutnya 38
No
Judul dan Peneliti
9.
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit (Lilis Ardini, 2010)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden : 15 orang untuk setiap KAP Metode analisis :regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Hasil Penelitian
Sama-sama Membahas Dari hasil output didapat tingkat membahas variabel lain yaitu: signifikan 0,000, maka pengaruh mengenai indepedensi, variabel kompetensi,independensi kompetensi dan akuntabilitas dan akuntabilitas secara bersamakualitas audit sama terhadap kualitas audit menggunakan data adalahsignifikan.Hal ini primer menunjukkan bahwa naik-turunnya menggunakan kualitas audit ditentukan oleh analisa regresi gabungan daritingkat kompetensi, berganda independensi serta akuntabilitas auditor secara bersamasama.Seorang auditor yang memiliki kemampuan yang tinggi, tidak mudah dipengaruhi dalammelaksanakan pekerjaan serta mempunyai tanggungjawab yang tinggi atas semuatindakan dan keputusan yang diambil maka akan menghasilkan kualitas audit yang tinggi. Bersambung pada halaman berikutnya
39
No
Judul dan Peneliti
10.
Pengaruh Profesionalisme Auditor Dan Kualitas Audit Terhadap Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan (Milka Martiyani, 2010)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Metode analisis :regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai profesionalisme dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Membahas variabel lain yaitu: Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Hasil Penelitian Hasil pengujian hipotesis menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat profesionalisme (lima dimensi) dan juga kualitas audit terhadap tingkat materialitas. Temuan tersebut menunjukkan jika profesionalisme auditor meningkat, maka tingkat materialitasnya juga cenderung meningkat; tetapi jika profesionalisme auditor menurun, maka tingkat materialitasnya juga cenderung menurun. Kualitas audit juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat materialitas. Hal ini menunjukkan jika kualitas audit meningkat, maka tingkat materialitasnya juga cenderung meningkat; tetapi jika Kualitas audit menurun, maka tingkat materialitasnya juga cenderung menurun. Bersambung pada halaman berikutnya
40
No
Judul dan Peneliti
11.
Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) Dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor Di Indonesia (Efraim Ferdinan Giri, 2010)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden : 455 perusahaan Metode analisis: regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai reputasi audit dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Membahas variabel lain yaitu: Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP berafiliasi dengan KAP Internasional berpengaruhpsoitif terhadap tingkat akrual lancar dan signifikan pada level kurang dari 10 persen. Hal riset inibermakna bahwa berafiliasi dengan KAP internasional lebih bertujuan pemasaran untuk menarik klien.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP internasional memilikikemampuan memoderasi pengaruh TENUR terhadap KUALITAS AUDIT. Hasil ini ditunjukkan olehkoefisien variabel TENREPU yang secara statistik berpengaruh signifikan pada level kurang dari 1 persen. Dengan demikian ketikan tenur audit singkat, KAP berafiliasi kurang menaikkan kualitas audit. Bersambung pada halaman berikutnya
41
No
Judul dan Peneliti
12.
Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Keahlian Profesional Terhadap Kualitas Audit Dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Jakarta Selatan) (Deva Aprianti, 2010)
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden : 70 Auditor Eksternal pada Kantor Akuntan Pablik (KAP) di Wilayah Jakarta Selatan. Metode analisis :regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan analisa regresi berganda
Membahas variabel lain yaitu: indepedensi, keahlian professional dan etika auditor memiliki variabel moderasi
Hasil Penelitian Didapat nilai thitung koefisien keahlian professional adalah 17.002, sedangkan ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan =0.05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari ttabel, nilai dbagi 2 menjadi 0.025 dan df = 68 (didapat dari rumus n-2, dimana nadalah jumlah data, 702=68). Didapat ttabel adalah 1.99.Variabel keahlian profesional memiliki p-value 0.000 (0.000 < 0.05).sedangkan thitung > ttabel (17.002 > 1.99) maka hipotesis alternatif (Ha)diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak, berarti secara parsial ada pengaruh variabel independen keahlian profesional (X3) terhadap variabel dependenkualitas audit (Y). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kualitas auditseorang auditor dipengaruhi secara parsial oleh keahlian profesional yangdimiliki oleh seorang auditor. Bersambung pada halaman berikutnya 42
No
Judul dan Peneliti
13.
Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor KAP Di Semarang) (Siti NurMawar Indah, 2010)
Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap kualitas audit dengan etika auditor sebagai variabel moderasi (M. Nizarul Alim et al 2007)
Jenis data : Primer Responden : 53 KAP yang berada di jawa timur Metode Analisis data: Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Moderate Two way Interaction.
14.
Metodelogi Penelitian Jenis data : data primer Responden : 79 responden yaitu auditor yang terdapat pada 18 KAP di Kota Semarang. Metode analisis: regresi berganda
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan data primer menggunakan analisa regresi berganda
Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit menggunakan data primer
Hasil Penelitian
Membahas Hipotesis 7: hasil perhitungan variabel lain estimasi regresi, diperoleh nilai yaitu: Koefisien Determinasi (R2) adalah indepedensi 0,424 artinya 42,4% variasi dari auditor semua variabel bebas seperti Pengalaman, Pengetahuan, Lama Hubungan Dengan Klien, Telaah dari Rekan Auditor serta Jasa non audit dapat menerangkan variabel tak bebas yaitu kualitas audit, sedangkan sisanya sebesar 57,6% diterangkan oleh variabel lainyang tidak diajukan dalam penelitian ini Hasil pengujian ini mendukung Membahas variabel lain hipotesis 1, dimana kompetensi berpengaruh signifikan terhadap yaitu: indepedensi dan kualitas audit. Hal ini dibuktikan dengan signifikansi t lebih besar dari etika auditor memiliki variabel α yang ditetapkan (α = 0,10), yaitu 0,009. moderasi menggunakan analisa regresi moderate two way interaction Bersambung pada halaman berikutnya
43
No
15.
Judul dan Peneliti
Temuan Penelitian Mengenai Kualitas Audit Dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang (Kusharyanti,2003)
Metodelogi Penelitian
Jenis data : data sekunder Metode analisis : model DeAngelo
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Sama-sama membahas mengenai kompetensi dan kualitas audit
Pada penelitian ini pembahasannya menggunakan model DeAngelo (1981) sebagai dasar untuk mengeksplorasi berbagai konstruk dalam kualitas audit
Hasil Penelitian Hasil pengujian ini juga mendukung hipotesis 3 dimana independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit, dengan kata lain pengaruh variabel kompetensi (X1) dan independensi (X2) terhadap kualitas audit (Y) adalah kuat. Artikel ini membahas berbagai temuan penelitian mengenai kualitas audit. Agar lebih terfokus, pembahasan ini menggunakan model DeAngelo (1981) sebagai dasar untuk mengeksplorasi berbagai konstruk dalam kualitas audit. Menurut DeAngelo, kualitas audit adalah joint probability bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan penyimpangan dalam sistem akuntansi klien. Probabilitas auditor menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor (kompetensi) sementara probabilitas pelaporan salah saji tergantung pada independensi auditor. Bersambung pada halaman berikutnya 44
No
Judul dan Peneliti
Metodelogi Penelitian
Table 2.1 (Lanjutan) Persamaan Perbedaan
Hasil Penelitian Pembahasan diakhiri dengan mengajukan beberapa topik penelitian mengenai kualitas audit dimasa datang dan beberapa model kualitas audit yang telah dikembangkan oleh para peneliti.
Sumber : Penelitian-penelitian terdahulu.
45
C. Keterkaitan Antara Variabel dan Perumusan Hipotesis 1. Pengaruh Kompetensi terhadap Kualitas Audit Hasil penelitian Bonner (1990) menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas membantu kinerja auditor berpengalaman melalui komponen pemilihan dan pembobotan bukti hanya pada saat penetapan risiko analitis.Ashton (1991) menemukan bukti empiris bahwa perbedaan pengetahuan yang dimiliki auditor pada berbagai tingkat pengalaman, tidak dapat dijelaskan oleh lamanya pengalaman yang dimilikinya. Choo dan Trotman (1991)
memberikan bukti empiris bahwa
auditor
berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum (atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Penelitian serupa dilakukan oleh Tubbs (1992), menunjukkan bahwa subyek yang mempunyai pengalaman audit lebih banyak, maka akan menemukan kesalahan yang lebih banyak dan item-item kesalahannya lebih besar dibandingkan
auditor
yang
pengalaman
auditnya
lebih
sedikit.
Abdolmohammadi dan Wright (1987) memberikan bukti empiris bahwa dampak pengalaman auditor akan signifikan ketika kompleksitas tugas dipertimbangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia terdiri atas:
46
a. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap faktafakta, prosedur-prosedur dan pengalaman. Kanfer dan Ackerman (1989) juga mengatakan bahwa pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan memberikan kemajuan bagi pengetahuan. b. Ciri-ciri psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Gibbin’s dan Larocque’s (1990) juga menunjukkan bahwa kepercayaan, komunikasi, dan kemampuan untuk bekerja sama adalah unsur penting bagi kompetensi audit. Murtanto dan Gudono (1999) melakukan penelitian untuk mengungkap persepsi tentang karakteristik keahlian auditor dari pespektif manajer partner, senior/supervisor, dan mahasiswa auditing. H1 : Kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 2. Pengaruh Reputasi Audit terhadap Kualitas Audit Efraim (2010) menyatakan KAP besar identik dengan KAP bereputasitinggi. Ukuran KAP juga menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikapindependen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadikurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapatmempengaruhi opini auditor.
47
Arie (2009) menyebutkan dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besarmempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit, sehinggamampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. H2 : Reputasi Audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 3. Pengaruh Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit Profesionalisme menurut Arens (2010 : 78) didefinisikan sebagai suatu tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, dan lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat. Maksudnya adalah sebagai seorang akuntan publik yang professional, auditor harus mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat, klien dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun menimbulkan pengorbanan pribadi. Profesionalisme menurut Hidayat Nur Wahid dalam Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2009:122), “Profesionalisme adalah semangat, paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa (mature), secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka”, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) “Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”.Sikap profesional tercermin pada pelaksanaan kualitas yang merupakan karakteristik atau tanda suatu profesi atau seorang profesional.Sikap dan
48
tindakan profesional merupakan tuntutan di berbagai bidang profesi, tidak terkecuali profesi sebagai auditor. Auditor
yang
profesional
dalam
melakukan
pemeriksaan
diharapkan akan menghasilkan audit yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. H3 : Profesionalisme akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit 4. Pengaruh Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit Setiap Kantor Akuntan Publik menginginkan untuk memiliki auditor yang dapat bekerja dengan baik dalam melakukan audit. Salah satu yang merupakan pekerjaan auditor adalah melakukan audit yang tujuannya terdiri dari tindakan mencari keterangan tentang apa yang dilaksanakan dalam suatu entitas yang diperiksa, membandingkan hasil dengan kriteria yang ditetapkan, serta menyetujui atau menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan perbaikan. Auditor membutuhkan sebuah kompetensi, termasuk pelatihan yang memadai dan pengalaman dalam semua aspek pekerjaan seorang auditor. Lebih lanjut, saat ini profesi auditor juga telah menempatkan peningkatan pada audit dan program pendidikan akuntansi profesional untuk auditor untuk memastikan bahwa mereka tetap mengikuti ide-ide terbaru dan teknik di bidang audit dan akuntansi.
49
Auditor yang bereputasi diasosiasikan dengan auditor profesional dan berkualitas. Bagi perusahaan, informasi yang diperoleh dari laporan auditor yang profesional akan memberikan kepastian yang lebih memadai sehingga dapat memberikan tingkat reliabilitas yang lebih tinggi terhadap laporan keuangan yang akan diterbitkan. Reputasi audit dalam dapat terepresentasi dari berapa banyak auditor bersangkutan disewa oleh manajer. Semakin sering auditor disewa, semakin tinggi pula reputasi auditor bersangkutan sehingga berdampak pada kualitas audit itu sendiri. H4 : Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme akuntan publik berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kualitas audit
D. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam gambar 2.1.
50
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran Adanya Kasus dalam Akuntansi yang Berkaitan dengan Keyakinan dan Kompetensi yang Memerlukan Perimbangan Audit Basis Teori
Variabel Independen
Variabel Dependen
Kompetensi (X1) Reputasi Audit (X2)
Kualitas Audit (Y)
Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Metode Analisis: Regresi Berganda
Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas
Uji Statistik Uji Udjusted R2, t, & F
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi,Saran
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kualitas yang digunakan
untuk
menjelaskan
pengaruh
variabel
independen,
yaitu
kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publikterhadap variabel dependen, yaitu kualitas audit. Populasi penelitian ini adalah seluruh akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah DKI Jakarta sebanyak 237 KAP.
B. Metode Penentuan Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti sehingga sampel pada penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling), dengan teknik berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) yang merupakan tipe pemilihan sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu (umumnya disesuaikan dengan tujuan atau masalah penelitian) (Indriantoro dan Supomo, 2002:131) dengan kriteria sebagai berikut:
52
1. Sampel merupakan auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan Publik yang ada di DKI Jakarta dan sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik 2011 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). 2. Auditor yang bekerja di KAP Jakarta, yang mempunyai Nomor Register Ak maupun tidak, dan pernah melaksanakan pekerjaan di bidang auditing. 3. Auditor yang mempunyai pengalaman kerja minimal satu tahun.
C. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Pustaka (Library Research) Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, skripsi, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subyek penelitian adalah auditor eksternal yang bekerja pada kantor akuntan publik. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada kantor akuntan publik secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk
53
mengumpulkan informasi dari auditor yang berkerja pada KAP sebagai responden dalam penelitian.Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada auditor yang berkerja di KAP sebagai responden.
D. Operasional Variabel Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. 1. Kompetensi Audit (X1) Hasil penelitian Bonner (1990) menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai spesifik tugas membantu kinerja auditor berpengalaman melalui komponen pemilihan dan pembobotan bukti hanya pada saat penetapan risiko analitis.Ashton (1991) menemukan bukti empiris bahwa perbedaan pengetahuan yang dimiliki auditor pada berbagai tingkat pengalaman, tidak dapat dijelaskan oleh lamanya pengalaman yang dimilikinya.Choo dan Trotman (1991)
memberikan bukti empiris bahwa
auditor
berpengalaman lebih banyak menemukan item-item yang tidak umum (atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Penelitian serupa dilakukan oleh Tubbs (1992), menunjukkan bahwa subyek yang mempunyai pengalaman audit lebih banyak, maka akan menemukan
54
kesalahan yang lebih banyak dan item-item kesalahannya lebih besar dibandingkan
auditor
yang
pengalaman
auditnya
lebih
sedikit.
Abdolmohammadi dan Wright (1987) memberikan bukti empiris bahwa dampak pengalaman auditor akan signifikan ketika kompleksitas tugas dipertimbangkan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Murtanto (1998) dalam Mayangsari (2003) menunjukkan bahwa komponen kompetensi untuk auditor di Indonesia terdiri atas: a. Komponen pengetahuan, yang merupakan komponen penting dalam suatu kompetensi. Komponen ini meliputi pengetahuan terhadap faktafakta, prosedur-prosedur dan pengalaman. Kanfer dan Ackerman (1989) juga mengatakan bahwa pengalaman akan memberikan hasil dalam menghimpun dan memberikan kemajuan bagi pengetahuan. b. Ciri-ciri psikologi, seperti kemampuan berkomunikasi, kreativitas, kemampuan bekerja sama dengan orang lain. Gibbin’s dan Larocque’s (1990) juga menunjukkan bahwa kepercayaan, komunikasi dan kemampuan untuk bekerjasama adalah unsur penting bagi kompetensi audit. Murtanto dan Gudono (1999) melakukan penelitian untuk mengungkap persepsi tentang karakteristik keahlian auditor dari perspektif manajer partner, senior/supervisor, dan mahasiswa auditing. Semua item pertanyaan diukur dengan menggunakan skala Interval (likert), 1 sampai 5. Jawaban yang didapat akan dibuat skor yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju.
55
2. Reputasi Audit (X2) Efraim (2010) menyatakan KAP besar identik dengan KAP bereputasi tinggi. Ukuran KAP juga menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dan melaksanakan audit secara profesional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien. Klien juga kurang dapat mempengaruhi opini auditor. Arie (2009) menyebutkan dibandingkan dengan KAP kecil, KAP besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit, sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini KAP yang berafiliasi internasional diberi angka 1 dan yang tidak berafiliasi angka 0. Standar pengukuran reputasi auditor berdasarkan KAP yang berafiliasi atau menjadi partner dari KAP big five untuk tahun 2009 sampai 2013 dan KAP yang berpartner dengan KAP big four untuk tahun 2009 sampai 2013. 3. Profesionalisme Akuntan Publik (X3) Profesionalisme menurut Arens (2010 : 78) didefinisikan sebagai suatu tanggung jawab untuk berperilaku lebih dari sekedar memenuhi tanggung jawab yang dibebankan kepadanya, dan lebih dari sekedar memenuhi Undang-Undang dan peraturan masyarakat. Maksudnya adalah sebagai seorang akuntan publik yang professional, auditor harus mempunyai tanggung jawab terhadap masyarakat, klien dan terhadap rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun menimbulkan pengorbanan pribadi.
56
Profesionalisme menurut Hidayat Nur Wahid dalam Sukrisno Agoes dan I Cenik Ardana (2009:122), “Profesionalisme adalah semangat, paradigma, spirit, tingkah laku, ideologi, pemikiran, gairah untuk terus menerus secara dewasa (mature), secara intelek meningkatkan kualitas profesi mereka”, sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:897) “Profesionalisme adalah mutu, kualitas dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”.Sikap profesional tercermin pada pelaksanaan kualitas yang merupakan karakteristik atau tanda suatu profesi atau seorang profesional.Sikap dan tindakan profesional merupakan tuntutan di berbagai bidang profesi, tidak terkecuali profesi sebagai auditor. Auditor
yang
profesional
dalam
melakukan
pemeriksaan
diharapkan akan menghasilkan audit yang memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh organisasi. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval (likert) lima poin yaitu 1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, dan 5 = sangat setuju. 4. Kualitas Audit (Y) Widagdo et al. (2002) melakukan penelitian tentang atribut-atribut kualitas audit oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan klien. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala interval (likert)lima poin yaitu 1 =sangat tidak setuju, 2 =tidak setuju, 3 = netral, 4 =setuju, dan 5 = sangat setuju. Berikut ringkasan operasionalisasi variabel dari penelitian ini:
57
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Dimensi Indikator
Variabel
Kompetensi
1. Penguasaan Standar Akuntansi dan Auditing 2. Wawasan tentang Pemerintahan 3. Peningkatan Keahlian
1. Pengabdian pada profesi
1. Pengetahuan 2. Kemampuan 1. Pemahaman 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 1. 2.
Profesionalisme Audit 2. Kewajiban social
3. 4. 5. 1.
3. Kemandirian
2. 3. 1.
4. Kepercayaan pada profesi
Skala Pengukuran
2. 3.
Masa kerja Pelatihan Inisiatif Segenap kemampuan Teguh Kepuasan batin Cita-cita Diatas batas normal Terlalu riskan Membaca secara rutin Emosional Menjadi profesi Menjaga kekayaan Negara Kepercayaan Menciptakan transparansi Independensi Mampu memutukan hasil Menyatakan pendapat Menentukan pendapat Menyatakan pendapat Dapat diandalkan Mempunyai kekuatan
Interval
Interval
1 1 58
1 Variabel
Dimensi
5. Hubungan dengan sesama profesi
Kualitas Audit
1. Kualitas proses audit 2. Sikap skeptis 3. Nilai rekomendasi 4. Kejelasan laporan 5. Manfaat audit 6. Tindak lanjut hasil audit
Indikator 1. Ikut memiliki 2. Berpartisipasi 3. Bertukar pendapat 4. Mendukung organisasi 5. Mau menarik diri 1. Jaminan 2. Bukan rekayasa 1. Kepercayaan 1. Perbaikan 1. Dapat dipahami 1. Menurunkan kesalahan 1. Dapat ditindaklajuti 2. Pemantauan
Skala Pengukuran
Interval
E. Metode Analisis Data Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. 1. Statistik Deskriptif Untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden (jenis kelamin, umur, jabatan, dan jenjang pendidikan) dan deskripsi mengenai variabel-variabel penelitian (kompetensi, reputasi audit, profesionalisme akuntan publik, dan kualitas audit), peneliti menggunakan tabel distribusi frekuensi absolut yang menunjukkan angka rata-rata, median, kisaran, dan standar deviasi.
59
2. Uji Kualitas Data Kualitas data yang di hasilkan dari penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reliabilitas dan validitas.Uji tersebut masingmasing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Terdapat dua prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini untuk uji kualitas data, yaitu: (1) Uji reliabilitas dengan melihat koefsien CronbachAlpha, dan (2) Uji validitas dengan melihat analisa faktor MSA. 2.1 Uji Reliabilitas Nilai realibilitas dilihat dari Cronbach Alpha(α), suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
nilai Cronbach
Alpha ≥ 0,70 sebagaimana yang dianjurkan Nunally, 1994 dalam Ghozali (2011 ; 48). 2.2 Uji Validitas Validitas dilihat dari MSA lebih besar 0,50 dianggap valid. Uji signifikasi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r table untuk degree of freedom (df) = n – 2 , dalam hal ini n adalah jumlah sample. Semua perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS ver 19.0. 3. Uji Asumsi Klasik Dalam penelitian ini tidak semua asumsi model regresi tersebut akan diuji. Asumsi yang tidak akan diuji adalah autokorelasi. Autokorelasi tidak
60
diuji dengan alasan karena data yang akan dikumpulkan dan diolah merupakan data cross section bukan data time series yang merupakan penyebab terjadinya autokorelasi. Dengan demikian dalam penelitian ini asumsi model regresi yang akan diuji adalah pengujian disturbance error (normalitas), heteroskedastisitas, dan multikolinieritas. 3.1 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan
dengan
heteroskedastisitas.
pengamatan Model
yang
lain
berbeda
maka
baik
adalah
model
terjadi yang
homokendastisitas.Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik plot. Jika hasil grafik menunjukkan pola tertentu (misalnya: bergelombang, melebar kemudian menyempit), berarti telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005: 105). 3.2 Uji Normalitas Dari gambar scatter plot menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi uji normalitas data (Ghozali, 2005: 112). 3.3 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel
independen
yang
memiliki
kemiripan
dalam
satu
model.Kemiripan antar variabel independen dalam suatu model akan
61
menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel independen. Selain itu, deteksi terhadap multikolinieritas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas pada suatu model dapat dilihat dari beberapa hal, antara lain (Singgih Santoso, 2000: 214): a. Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas darimultikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 =0,1. Semakin tinggi VIF maka semakin rendah Tolerance. b. Jika nilai koefisien korelasi antar masing-masing variabel independen kurang dari 0,70, maka model dapat dinyatakan bebas dari asumsi klasik multikolinieritas. Jika lebih dari 0,7 maka diasumsikan terjadi korelasi yang sangat kuat antarvariabel independen sehingga terjadi multikolinieritas. c. Jika nilai koefisien determinan, baik dilihat dari R2 maupun Adjusted RSquare di atas 0,60 namun tidak ada variabel independen yang berpengaruhterhadap variabel dependen, maka ditengarai model terkena multikolinieritas.
62
4. Uji Hipotesis Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi. Menurut Ghozali (2011 ; 95), analisis regresi bertujuan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih (variabel independen terhadap variabel dependen). Hasil analisis regresi adalah berupa koefisienuntuk masing-masing variabel independen. Koefisien regresi dihitung
dengan
dua
tujuan
sekaligus,
yaitu
meminimumkan
penyimpangan antara nilai aktual dan nilai estimasi variabel dependen berdasarkan data yang ada. Dalam penelitian ini persamaan regresi yang digunakan adalah : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3 X3 + e Keterangan : Y :Kualitas Audit a : Konstanta b : Koefisien Regresi X1 :Kompetensi X2 :Reputasi Audit X3 :Profesionalisme Akuntan Publik e
: error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui : a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
63
(Ghozali, 2011 ; 97). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011 ; 97). b. Uji Statistik F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikasi ≤ 0,05. Hipotesis ditolak jika nilai probabilitas signifikasi ≥ 0,05 (Ghozali, 2011 ; 98). c. Uji Statistik t Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikasi ≤ 0,05. Hipotesis ditolak jika nilai probabilitas signifikasi ≥ 0,05 (Ghozali, 2011 ; 101).
64
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor akuntan publik yang berada di wilayah DKI Jakarta. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan melalui metode penyebaran kuesioner penelitian yang dibagikan secara langsung kepada para responden. Penyebaran kuesioner dilakukan dari tanggal 29 November sampai 31 Maret 2014, dengan pembagian kuesioner sebanyak 120 buah. Rincian data distribusi sampel penelitian disajikan dalam tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No.
Nama KAP
1 2 3 4 5 6 7 8
Drs. Teguh Heru Irianto Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry Ghazali, Sahat dan Rekan Amachi Arifin Mardani & Muliadi Hertanto , Sidik & Indra Hananta Budianto & Rekan Soejatna, Mulyana & Rekan Kosasih, Nurdiyawan, Tjahjo & Rekan Usman & Rekan Toni H Ratim Moch. Zainuddin & Sukmadi Drs. Chaeroni & Rekan Safril dan Pongki
9 10 11 12 13
65
Kuesioner dikirim 5 5 5 5 10 5 5 15
Kuesioner Diterima 5 4 4 5 10 5 5 15
5 5 5 5 5
5 5 5 5 5
No.
Nama KAP
14 15 16 17 18 19 20 21
Dra. Suhartati & Rekan Drs. A Salam Rauf RWR ( Riza , Wahono & Rekan) Zeinirwan Zein Yanuar & Riza Mulyawati, Rini & Rekan Drs. Danny Sughanda Abdul Ghonie AbuBakar Jumlah Sumber: Data primer diolah
Kuesioner dikirim 5 5 5 5 5 5 5 5 120
Kuesioner Diterima 5 4 5 4 4 4 4 5 113
Adapun gambaran mengenai total pengiriman dan pengambilan kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Rincian Pembagian dan Pengumpulan Kuisioner Keterangan Jumlah Kuisioner yang dibagikan 120 Kuisioner yang kembali 115 Kuisioner yang bisa diolah 113 Kuisioner yang tidak dapat diolah 2 Tingkat pengembalian 115/120*100% 95.83% Tingkat Pengolahan 113/120*100% 94.17% Sumber: data primer diolah Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa dari 120 kuesioner yang dibagikan kepada responden, ternyata kuesioner yang kembali hanya 95.83% dan data yang bisa diolah 94.17%. Hal ini menunjukan response rate yang sangat tinggi. 2. Karakteristik Profil Responden Berikut adalah karakteristik responden dalam penelitian ini yang bisa dilihat dalam tabel 4.3
66
Tabel 4.3 Karakteristik Profil Responden Frekuensi Keterangan Jumlah Presentasi Jumlah Responden 113 100% Jenis Kelamin: Pria 68 60.18% Wanita 45 39.82% Pendidikan: S3 0 0.00% S2 23 20.35% S1 75 66.37% D3 15 13.27% Jabatan: Partner 3 2.65% Manajer 8 7.08% Supervisor 10 8.85% Auditor Senior 78 69.03% Auditor Junior 14 12.39% Pengalaman Audit < 2 Tahun 8 7.08% 45 39.82% 2 ≤ X < 5 Tahun 60 53.10% ≥ 5 tahun Sumber: Data primer diolah Tabel 4.3 menunjukan bahwa responden mayoritas pria yakni 68 orang atau sekitar 60.18% dari total responden dan sisanya adalah wanita sebanyak 45 orang atau sebesar 39.82% dari total responden. Sebagian besar karyawan yang menjadi responden pada penelitian ini berpendidikan S1 sebanyak 75 atau sebesar 66.37%, yang terkecil D3 dengan 15 orang atau sekitar 13.27%. Jabatan partner sebanyak 3 orang atau 2.65%, manajer sebanyak 8 orang atau 7.08%, supervisor 10 orang atau 8.85%, auditor senior sebanyak 78 orang atau 69.03% dan sisanya 14 orang atau 12.39% menjabat sebagau auditor junior. Dilihat dari pengalaman audit,
67
mayoritas karyawan yang menjadi responden bekerja kurang dari 2 tahun sebanyak 8 orang atau sekitar 7.08% dari total responden, 2 ≤ X < 5 tahun sebanyak 45 orang atau sekitar 39.82% dan sisanya 60 orang yang bekerja di atas 5 tahun atau sekitar 53.10%.
B. Penemuan dan Pembahasan 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi kompetensi, reputasi audit, profesionalisme akuntan publik dan kualitas audit yang diuji secara statistik deskriptif seperti tabel 4.4berikut : Tabel 4.4 Hasil Statistik Deskriptif N Kompetensi (X1)
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
113
6.00
30.00
19.9204
8.01688
113
78.00
119.00
96.3451
7.15613
Kualitas Audit (Y)
113
13.00
34.00
27.2743
4.78138
Valid N (listwise)
113
Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Sumber: Data primer diolah Tabel 4.4 menjelaskan bahwa pada variabel kompetensi jawaban minimum responden sebesar 6 dan maksimum 30, dengan rata-rata 19.9204 dan standar deviasi sebesar 8.01688. Variabel profesionalisme akuntan publik jawaban minimum responden sebesar 78 dan maksimum 119 dengan nilai rata-rata 96.3451 serta standar deviasi 7.15613. Sedangkan untuk variabel kualitas audit jawaban minimum responden sebesar 13, minimum 34 dengan nilai rata-rata 27.2743 dan standar deviasi sebesar 4378138.
68
2. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Mengukur
validitas
dapat
menggunakan
Pearson
Correlation dan dilakukan dengan cara melakukan korelasi bivariete antara masinng-masing skor indikator pertanyaan terhadap total konstruk dengan menunjukan hasil yang signifikan yaitu dibawah 0,05. Jika masing-masing indikator pertanyaan mempunyai tingkat signifikan dibawan 0,05 berarti dikatakan valid. (Imam Ghozali, 2011: 52). Berikut hasil uji validitas pada variabel kompetensi: Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kompetensi Pertanyaan Pearson Correlation Sig Komp 1 0.923 ** 0.000 Komp 2 0.934 ** 0.002 Komp 3 0.946 ** 0.000 ** Komp 4 0.924 0.000 Komp 5 0.869 ** 0.000 ** Komp 6 0.815 0.000 Sumber: Data primer diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel diatas diketahui seluruh pertanyaan pada veriabel kompetensi dapat dikatakan valid. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan masing-masing pertanyaan dibawah 0,05. Untuk variabel profesionalisme akuntan publik dapat dilihat dari tabel berikut:
69
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Profesionalisme akuntan publik Pertanyaan Pearson Correlation Sig Keterangan ** Prof AP 1 0.926 0.000 Valid Prof AP 2 0.795 ** 0.000 Valid Prof AP 3 0.852 ** 0.000 Valid ** Prof AP 4 0.858 0.000 Valid Prof AP 5 0.884 ** 0.000 Valid Prof AP 6 0.945 ** 0.000 Valid ** Prof AP 7 0.649 0.000 Valid Prof AP 8 0.869 ** 0.000 Valid ** Prof AP 9 0.868 0.000 Valid Prof AP 10 0.918 ** 0.000 Valid Prof AP 11 0.928 ** 0.000 Valid Prof AP 12 0.918 ** 0.000 Valid Prof AP 13 0.883 ** 0.000 Valid Prof AP 14 0.811 ** 0.000 Valid Prof AP 15 0.845 ** 0.000 Valid Prof AP 16 0.883 ** 0.000 Valid Prof AP 17 0.924 ** 0.000 Valid ** Prof AP 18 0.920 0.000 Valid Prof AP 19 0.755 ** 0.000 Valid ** Prof AP 20 0.862 0.000 Valid Prof AP 21 0.485 ** 0.007 Valid Prof AP 22 0.486 ** 0.008 Valid ** Prof AP 23 0.751 0.000 Valid Prof AP 24 0.829 ** 0.000 Valid Sumber: Data primer diolah Berdasarkan tabel diatas diketahui seluruh pertanyaan pada veriabel profesionalisme akuntan publik dapat dikatakan valid. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikan masing-masing pertanyaan dibawah 0,05. Tabel berikut menunjukan hasil uji validitas variabel kualitas audit:
70
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Kualitas audit Pertanyaan Pearson Correlation Sig ** KA 1 0.778 0.000 KA 2 0.684** 0.000 KA 3 0.780** 0.000 ** KA 4 0.862 0.000 KA 5 0.816** 0.000 KA 6 0.864** 0.000 ** KA 7 0.679 0.000 KA 8 0.807** 0.000 Sumber: Data primer diolah
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Berdasarkan tabel diatas semua pertanyaan pada variabel kualitas audit dapat dikatakan valid, karena semua pertanyaan memiliki nilai signifikan di bawah 0,05. b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,060. (Ghozali, 20011:46). Tabel berikut menunjukan hasil reliabilitas 113 responden: Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas No. Nama Variabel Cronbach's N of Items Ket Alpha 1. Kompetensi 0.954 6 Reliabel 2. Profesionalisme Reliabel 0.981 24 akuntan public 3. Kualitas audit Reliabel 0.905 8 Sumber: Data primer diolah
71
Tampilan output SPSS menunjukan bahwa variabel kompetensi memberikan nilai Cronbach Alpha 0.954 atau 95.4%. Pada variabel profesionalisme akuntan publik memiliki nilai cronboach alpha 0.981 atau 98.1%, sementara variabel kualitas audit memberikan nilai Cronbach Alpha 0.905 atau 90.5%. Berdasarkan tabel di atas ketiga variabel menunjukan nilai reliabel karena menunjukan nilai di atas 0,60. (Ghozali, 2011:45). 3. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar
variabel independen (Ghozali, 2011:105).
Tabel berikut
menunjukan hasil uji multikolonieritas semua variabel: Table 4.9 Hasil Uji Multikolonoeritas Variabel Tolerance Kompetensi 0.911 Reputasi Audit 0.920 Profesionalisme akuntan 0.943 public Sumber: Data primer diolah
VIF 1.098 1.087 1.060
Berdasarkan tabel 4.9 di atas dapat dilihat melalui Variance Inflation Factor (VIF) masing-masing variabel independen memiliki VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance lebih 0,1 maka dapat dinyatakan model regresi linier berganda terbebas dari asumsi multikolonieritas. 72
b. Hasil Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakan dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.Kalau asumsi dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji normalitas. Gambar 4.1 Normal P-Plot
Sumber: Data yang diolah Berdasarkan tampilan grafik P-Plot (gambar 4.2) dapat disimpulkan bahwa terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.Sedangkan pada grafik histogram terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal.Dengan demikian, dapat disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukan model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
73
Gambar 4.2 Grafik Histogram
Sumber: Data primer diolah Dari tampilan output SPSS grafik histogram terlihat bahwa grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas (Ghozali, 2011:147). c. Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homosketastisitas atau tidak terjadi heteroskedestisitas.(Ghozali, 2011). Berikut adalah gambar output SPSS untuk uji heteroskesdatisitas.
74
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Sumber: Data yang diolah Dari tampilan output SPSS grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar, baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai. 4. Hasil Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Regresi Linier Berganda yang bertujuan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lain. Analisis data menggunakan teknik statistic multiple regression untuk menguji pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara kompetensi dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit.
75
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien
determinasi
intinya
mengukur
seberapa
jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:163). Dari pengujian yang dilakukan maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) b
Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
.353
a
.124
.100
4.53506
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme Akuntan Publik (X3), Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1) b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Sumber: Data primer yang diolah Dari tampilan output SPSS model summary, besarnya adjusted R2 adalah 0.100 hal ini berarti 10% variasi kualitas audit dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan dalam model regresi ini, misalnya indepensi, kompetensi, dan tanggung jawab auditor internal. Angka koefisien (R) pada tabel 4.10 sebesar 0.353 menunjukan bahwa hubungan antara variabel independen dengan dependen adalah sedang karena memiliki nilai koefisien korelasi dibawah 0,50. Standar Error of Estimate (SEE) sebesar 4.53506, makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
76
b. Hasil Uji Signifikan Parameter Individual Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil uji t dari pengujian statistik multiple regression adalah sebagai berikut: Tabel 4.11 Hasil Uji Parameter Individual (uji tatistik t) a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
5.332
t
Sig.
Beta
6.292
.847
.399
Kompetensi (X1)
.150
.056
.251
2.671
.009
Reputasi Audit (X2)
.147
2.767
.005
.053
.958
Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
.197
.062
.295
3.191
.002
a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Sumber: data primer diolah Hasil pengujian antara variabel independen (Kompetensi dan Profesionalisme akuntan publik) terhadap dependen (Kualitas audit) secara individu yang dilakukan dengan uji t (tabel 4.11) sebagai berikut: 1) Hasil Uji Hipotesis yang pertama, yaitu: Hipotesis
pertama
yang
menyatakan
bahwa
kompetensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel Kompetensi mempunyai angka yang signifikan 0,009 sehingga nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian H1 diterima, hal ini berarti kompetensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini sejalan pula dengan hasil penelitian yang dilakukan
77
oleh Muh. Taufiq Efendy (2010) bahwa untuk meningkatkan kualitas audit, seorang auditor sangat bergantung pada tingkat kompetensinya. Jika auditor memiliki kompetensi yang baik maka auditor akan dengan mudah melakukan tugastugas auditnya dan sebaliknya jika rendah maka dalam melaksanakan tugasnya, auditor akan mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga kualitas audit yang dihasilkan akan rendah pula. 2) Hasil uji hipotesis yang kedua, yaitu: Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa reputasi audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variable reputasi audit mempunyai angka signifikansi 0,958 menunjukan nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H2 ditolak, hal ini berarti reputasi audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Efraim (2010) yang menyatakan bahwa KAP bereputasi menjelaskan adanya sikap independensi auditor dalam melaksanakan tugas audit. KAP besar identik dengan KAP bereputasi tinggi dalam hal ini menunjukkan kemampuan auditor untuk bersikap independen dalam melaksanakan audit secara professional, sebab KAP menjadi kurang tergantung secara ekonomi kepada klien.Klien juga kurang dapat mempengaruhi opini auditor. Penyebab dari hal tersebut adalah kelebihan yang dimiliki oleh KAP besar yaitu besarnya
78
jumlah dan ragam klien yang ditangani KAP, banyaknya ragam jasa yang ditawarkan, adanya afiliasi internasional, dan banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP. 3) Hasil uji hipotesis yang ketiga, yaitu: Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa Profesionalisme akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa hasil pengujian untuk variabel Profesionalisme akuntan publik mempunyai angka signifikansi 0,002 menunjukan nilai tersebut tidak lebih besar dari 0,05. Dengan demikian H3 diterima, hal ini berarti profesionalisme akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Lutfi Ardiansyah (2013) yang menyatakan bahwa Auditor yang sudah berkompeten dan memiliki profesionalisme yang tinggi juga dapat menghadapi masalah dalam pekerjaannya, dalam tempat kerja selain permasalahan tekhnis pekerjaan, juga banyak terdapat permasalahan yang menyangkut konflik dan dilemma etis, dan berbagai ragam persoalan yang terkait dengan kondisi mental kejiwaan auditor. c. Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen atau terikat.
79
Hasil uji F dari pengujian statistic multiple regression adalah sebagai berikut: Tabel 4.12 Hasil Uji Signifikan Simultan (uji statistik F) a
ANOVA Model
Sum of Squares
Regression 1
df
Mean Square
318.713
3
106.238
Residual
2241.782
109
20.567
Total
2560.496
112
F
Sig. 5.165
.002b
a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y) b. Predictors: (Constant), Profesionalisme Akuntan Publik (X3), Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1)
Sumber: Data primer diolah Hasil Uji Hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.12, nilai F hitung diperoleh sebesar 5.165 dengan tingkat signifikan 0,002. Karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka H4 diterima, sehingga dapat
dikatakan
bahwa
Kompetensi,
Reputasi
Audit
dan
Profesionalisme akuntan publik berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Kualitas audit. Kompetensi dan peran sangat erat kaitanya dalam pekerjaan sebagai auditor.Dimana seorang auditor yang professional sudah menjalankan perannya dengan mengerjakan tugas dan fungsinya.
80
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dengan responden akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta tentang seberapa besar Profesionalisme
Akuntan
pengaruh Kompetensi, Publik
Terhadap
Reputasi Audit dan
Kualitas
Audit.
Dengan
menggunakan model regresi linier berganda dalam melakukan analisis data penelitian, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil pertama ditemukan bahwa kompetensi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Muh. Taufiq Efendy (2010). Hasil ini mengungkapkan bahwa jika auditor memiliki kompetensi yang baik maka auditor akan dengan mudah melakukan tugas-tugas auditnya dan sebaliknya jika rendah maka dalam melaksanakan tugasnya, auditor akan mendapatkan kesulitan-kesulitan sehingga kualitas audit yang dihasilkan akan rendah pula. 2. Hasil kedua ditemukan bahwa reputasi audit tidak berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Efraim (2010) yang menjelaskan bahwa KAP bereputasi memiliki sikap independensi auditor dalam melaksanakan tugas audit. Auditor yang berafiliasi dengan KAP
81
internasional akan berpengaruh negatif terhadap kualitas audit yang diukur dengan akrual. Sedangkan hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa reputasi audit tidak dapat dijadikan sebagai faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit. Hal ini berarti bahwa KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 ataupun yang tidak berafiliasi dengan KAP Big 4 atau sama-sama memberikan kualitas audit yang baik dan bersikap independen dalam meningkatkan kualitas audit. 3. Hasil ketiga ditemukan bahwa profesionalisme berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Lutfi Ardiansyah (2013). Hasil ini mengungkapan bahwa Auditor yang sudah berkompeten dan memiliki profesionalisme yang tinggi juga dapat menghadapi masalah dalam pekerjaannya, dalam tempat kerja selain permasalahan tekhnis pekerjaan, juga banyak terdapat permasalahan yang menyangkut konflik dan dilemma etis, dan berbagai ragam persoalan yang terkait dengan kondisi mental kejiwaan auditor. 4. Hasil keempat ditemukan kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik memiliki pengaruh signifikan dan simultan terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukan bahwa auditor yang telah menjalankan perannya dengan baik maka ia adalah orang yang kompeten dan profesional dalam bidangnya dan mampu menjalani tugasnya dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
82
B. Implikasi Dari temuan-temuan yang penulis dapatkan diharapkan dapat memberikan kontribusi, diantaranya: 1.
Pada pengembangan ilmu pemeriksaan akuntansi khususnya tentang kualitas audit dan, diharapkan mampu memberikan informasi tambahan mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas audit pada kantor akuntan publik.
2.
Masyarakat, sebagai tambahan informasi dan pengetahuan.
3.
Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi dan tambahan informasi untuk melakukan penelitian lanjutan.
4.
Pada kantor akuntan publik, dengan adanya pandangan karyawan di dalam perusahaan mengenaipengaruh kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit, perusahaan akan memperoleh dampak positif bagi kelangsungan perusahaan dimana perusahaan tersebut mengetahui bagaimana sikap auditor dalam menjalankan tugasnya.
C. Saran Beberapa saran yang perlu dipertimbangkan untuk penelitian sebelumnya adalah: 1. Sebaiknya kepada auditor pada Kantor Akuntan Publik di kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta, agar dapat terus mempertahankan sikap profesionalnya dengan cara selalu mengupdate informasi terbaru mengenai
83
peraturan-peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh IAPI dan Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP). Dan mematuhi semua peraturan-peraturan dan kebijakan tersebut. 2. Penulis menyarankan kepada auditor pada kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta agar tetap mempertahankan dan meningkatkan sikap pofesionalismenya dalam bekerja agar tidak mudah terpengaruhi oleh klien maupun pihak luar sedangkan untuk masa perikatan audit yang terbaik dalam kaitannya dengan kualitas audit yang tinggi. Adalah masa perikatan yang tidak terlalu pendek tapi tidakjuga terlalu panjang (berlebihan) dalam rangka meningkatkan kualitas audit. 3. Peneliti selanjutnya diharap lebih spesifik dalam memilih responden dengan jabatan tertentu pada perusahaan dan diharapkan menambah responden dari perusahaan lain sebagai data perbandingan. 4. Mempertimbangkan variabel-variabel lain yang diduga terimplikasi oleh variabel profesionalisme dan peran auditor internal terhadap pencegahan kecurangan, seperti etika dan moral.
84
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno, “Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh KAP”. Edisi Ketiga, Fakultas Ekonomi UI (FEUI), Jakarta, 2004. Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi.Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), “AICPA Profesional Standards”, Section AU311 Planning and Supervision” New York, NY : AICPA. Arens, Alvin A. Elder, Randal J. Beasley, Mark S. 2003. “Auditing and Assurance Service An Integrated Approach”. Ninth Edition. New Jersey: Printice Hall. Chow, C.W. dan S.J. Rice. 1982. Qualified Audit Opinions and Auditor Switching. The Accounting Review. April. p. 326-335. Christina, Eunike Elfarini. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas audit (Studi Empiris pada KAP di Jawa Tengah).”Universitas Negeri Semarang, 2007. Daftar
KAP Jakarta. Melalui http://nugrahacorporation.blogspot.com/2013/01/daftar-kap-jakarta.html.
De Angelo, L.E. 1981 “Auditor Size and Audit Quality”.Journal of Accounting dan Economics 3 (December) : 183-199. Douglas J. Skinner, 2012. Audit Quality and Auditor Reputation: Evidence from Japan. The Accounting Review, Volume 87, No.5 September 2012. Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1557231 Effendi, Arief, 2009. “The Power of Good Corporate Governance, Teori dan Implementasi”. Jakarta: Salemba Empat. Efraim Ferdinan Giri. 2010. “PengaruhTenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit : Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia”. SNA 13. Ghozali, Imam, “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit UNDIP, Semarang, 2011.
85
Hikaru Murase, 2011. Reputation of Low-Quality Big 4 and Non-Big 4 Auditors: Evidence from Auditor Switches of Former ChuoAoyama Clients. Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1532207, January 6, 2010 Hogart, R.M. 1991. A Perspective on Cognitive Research in Accounting.The Accounting Review.Januari. p. 67-86 IAPI, “Kode Etik Profesi Akuntan Publik”, IAPI, Jakarta, 2008. Ilmiyati, Feni, “Pengaruh Akuntabilitas dan Kompetensi Auditor terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Semarang).” Semarang, 2012. Kusharyanti, “Temuan Penilitian Mengenai Kualitas Audit dan Kemungkinan Topik Penelitian Di Masa Datang”.Yogyakarta, 2003. Lasmahadi, A. 2000.Sistem Manajemen SDM Berbasis Kompetensi.www.epsikologi.com, Oktober 17, 2009 Lilis Ardini, 2010. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit. Majalah Ekonomi: Tahun XX, No. 3 Desember 2010. Lutfi Ardiansyah, 2013, Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Pada Kantor Akuntan Publik di Bandung), Jurnal, Universitas Komputer Indonesia. Mayangsari, S. 2003. “Pengaruh Keahlian Audit dan Indepensi terhadap Pendapat Audit : Sebuah Kuasieksperiman”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol. 6.No. 1.Januari. p. 1-22. Martiyani, Milka. 2010. “Pengaruh Profesionalisme Auditor dan Kualitas Audit Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. Skripsi UPN “Veteran” Jawa Timur Muh. Taufiq Efendy, 2010, Pengaruh Kompetensi, Independensi, Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit Aparat Inspektorat Dalam Pengawasan Keuangan Daerah (Studi Empiris pada Pemerintah Kota Gorontalo), Tesis, Program Studi Magister Sains Akuntansi, Universitas Diponegoro. Nataline. Pengaruh Batasan Waktu Audit, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing, Bonus serta Pengalaman terhadap Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. Skripsi Sarjana tidak dipublikasikan. Universitas Negeri Semarang. 2007. Nuratama, I, Putu.“Pengaruh Tenur dan Reputasi Kantor Akuntan Publik pada Kualitas Audit dengan Komite Audit sebagai Variabel Moderasi (Studi
86
Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 20042009)”.Tesis.Denpasar. 2011. Nurhasanah, Rizmah dan Wiwin Rahwati, “Analisis Faktor-Faktor Penentu Kualitas Audit”, Jurnal Akuntansi dan Manajemen (Agustus), pg 47-60, 2004. Sari, Nungky Nurmaliya, “Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi, dan Etika terhadap Kualitas Audit”, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang, 2011. Singgih, Elisha Muliani dan Icuk Rangga Bowono, “Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Profesional Care dan Akuntabilitas terhadap Kualitas Audit”.SNA XIII, Purwokerto, 2010. Sri Lastanti, Hexana. 2005. Tinjauan Terhadap Kompetensi dan Independensi Akuntan Publik : Refleksi Atas Skandal Keuangan. Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi Vol.5 No.1 April 2005. Suraida, Ida, “Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditor dan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik”, Sosiohumaniora, Vol. 7 No. 3, pg 186-202, November, 2005. Susanto, A.B. 2000.“Competency-Based HRM”.www.jakartaconsultinggroup.com Syahrir, 2002, Analisis Hubungan Antara Profesionalisme Akuntan Publik Dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Keinginan Berpindah, Tesis S2, Fakultas Ekonomi, Universitas Gajah Mada, yogyakarta. Utami, Yunita Lilis. “Pengaruh Pertimbangan Going Concern dan Reputasi Audit or terhadap Opini Audit pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Universitas Trisakti, Jakarta, 2011. Widagdo, R, S. Lesmana, dan S.A. Irwandi. 2002. “Analisis Pengaruh Atributatribut Kualitas Audit terhadap Kepuasaan Klien (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEJ)”. SNA 5 Semarang. p. 85-101 Yanmin Gao, 2011. Does Reputation Discipline Big 4 Audit Firms?. Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=1633724. January, 2011
87
KUESIONER PENGARUH KOMPETENSI, REPUTASI AUDIT DAN PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK TERHADAP KUALITAS AUDIT
Aries Setianto Wibowo Nim: 109082000045
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434H/2013M
88
Hal: Permohonan Pengisian Kuesioner
Jakarta, Oktober 2013
Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara/i Responden Di tempat Dengan hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswi Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,saya : Nama : Aries Setianto Wibowo NIM : 109082000045 Fak/jur/smtr : Ekonomi dan Bisnis Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk punyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Kompetensi, Reputasi Audit dan Profesionalisme Akuntan Publik terhadap Kualitas Audit”. Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan bapak/ibu/sdr/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu kerja bapak/ibu/sdr/i. Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja di tempat bapak/ibu/sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai dengan etika penelitian. Informasi yang diperoleh atas partisipasi bapak/ibu/sdr/i merupakan faktor kunci untuk mengetahui pengaruh kompetensi, reputasi audit dan profesionalisme akuntan publik terhadap kualitas audit. Bapak/Ibu/Saudara/i dimohon untuk membaca setiap pertanyaan secara hati-hati dan menjawab dengan lengkap semua pertanyaan, karena apabila terdapat salah satu nomor yang tidak diisi maka kuesioner dianggap tidak berlaku. Tidak ada jawaban yang salah atau benar dalam pilahan bapak/Ibu/Saudara/i, yang penting memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara/i. Apabila diantara Bapak/Ibu/Saudara/i ada yang membutuhkan hasil penelitian ini, maka Bapak/Ibu/Saudara/i dapat menghubungi saya (telepon dan email tertera dibawah).Atas kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu untuk mengisi dan menjawab semua pertanyaan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih. Dosen Pembimbing
(Dr. Rini, SE., Ak., M.si)
Hormat Saya, Peneliti
(Aries Setianto Wibowo) 89
No: ……. (diisi oleh peneliti)
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
: ……………………. (boleh tidak diisi)
Nama KAP
:
Alamat KAP
:
Jenis Kelamin
:
Umur
: ……… tahun
Posisi Terakhir
:
Laki-laki
Perempuan
Partner Manajer Supervisor Auditor Senior Auditor Junior
Pendidikan Terakhir
:
S3 S2 S1 D3
Pengalaman Audit (tahun) :
<2
2≤X<5
≥5
90
Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i, berilah tanda check list (√) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan penilaian anda, dimana: STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju N = Netral S = Setuju SS = Sangat Setuju
1. Variabel Kompetensi (X1) Bedard (1986) dalam Sri lastanti (2005) mengartikan keahlian atau kompetensi sebagai seseorang yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan prosedural yang luas yang ditunjukkan dalam pengalaman audit. No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pernyataan STS Di bangku kuliah (pendidikan formal) saya memperoleh pengetahuan yang sangat berguna dalam proses audit Saya memahami dan mampu melakukan audit sesuai standar akuntansi dan auditing yang berlaku Saya memahami hal-hal terkait pemerintahan (di antaranya struktur organisasi, fungsi, program, dan kegiatan pemerintahan) Seiring bertambahnya masa kerja saya sebaga auditor, keahlian auditing saya pun makin bertambah Saya selalu mengikuti dengan serius pelatihan akuntansi dan audit yang diselenggarakan internal instansi Dengan inisiatif sendiri saya berusaha meningkatkan penguasaan akuntansi dan auditing dengan membaca literature atau mengikuti pelatihan di luar lingkungan instansi
TS
N
S
SS
91
2. Variabel Profesionalisme Akuntan Publik (X2) Hall R (Syahrir; 2002 : 7): Seorang auditor dikatakan profesional apabila auditor memiliki perilaku profesional sebagai cerminan dari sikap profesionalisme. No. 7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Pernyataan STS Saya menggunakan segenap pengetahuan, kemampuan dan pengalaman saya dalam melaksanakan proses pengauditan Saya akan tetap teguh pada profesi sebagai auditor meskipun saya mendapatkan tawaran pekerjaan lain dengan imbalan yang lebih besar Saya mendapatkan kepuasan batin dengan berprofesi sebagai auditor Pekerjaan sebagai auditor sudah menjadi cita-cita saya sejak dulu sampai nanti Saya mau bekerja diatas batas normal untuk membantu KAP dimana saya bekerja agar saya sukses Saya merasa terlalu riskan untuk meninggalkan pekerjaan saya sekarang ini Saya berlangganan dan membaca secara rutin majalah dan jurnal tentang eksternal audit dan publikasi profesi lainnya Saya ikut terlibat secara emocional terhadap KAP dimana saya bekerja Profesi eksternal auditor adalah profesi yang penting di masyarakat Profesi eksternal auditor mampu menjaga kekayaan negara atau masyarakat
TS
N
S
SS
92
No. 17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26. 27.
Pernyataan STS Profesi eksternal auditor merupakan profesi yang dapat dijadikan dasar kepercayaan masyarakat terhadap pengelola kekayaan Negara Profesi eksternal auditor merupakan satu-satunya profesi yang menciptakan transparansi dalam masyarakat Jika ada kelemahan dalam independensi eksternal auditor akan merugikan masyarakat Saya merencanakan dan memutuskan hasil abora saya berdasarkan abor yang saya temui dalam proses pemeriksaan Dalam menyatakan pendapat atas aboran keuangan saya tidak berada dibawah tekanan manajemen Dalam menentukan pendapat atas aboran keuangan saya tidak mendapatkan tekanan dari siapapun Pemeriksaan atas laporan keuangan untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan hanya dapat dilakukan oleh eksternal auditor Eksternal auditor mempunyai cara yang dapat diandalkan untuk menilai kompetensi eksternal auditor lain Ikatan eksternal auditor harus mempunyai cara dan kekuatan untuk pelaksanaan standar untuk eksternal auditor Saya ikut memiliki organisasi dimana saya bekerja Saya selalu berpartisipasi dalam pertemuan para eksternal auditor
TS
N
S
SS
93
No. 28.
29.
30.
Pernyataan STS Saya sering mengajak rekan – rekan seprofesi untuk bertukar pendapat tentang masalah yang ada baik dalam satu organisasi maupun oraganisasi lain Saya mendukung adanya organisasi ikatan eksternal auditor Jika masyarakat atau orang memandang saya tidak independen terhadap suatu penugasan, saya akan menarik diri dari penugasan tersebut
TS
N
S
SS
3. Variabel Kualitas Audit (Y) Alim, M.N., T. Hapsari, dan L. Purwanti. (2007): Kualitas audit merupakan probabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi pemerintah dengan berpedoman pada standar akuntansi dan standar audit yang telah ditetapkan. No. 31.
32.
33.
34.
35.
Pernyataan Saya menjamin temuan audit saya akurat. Saya bisa menemukan sekecil apapun kesalahan / penyimpangan yang ada Saya tidak pernah melakukan rekayasa. Temuan apapun saya laporkan apa adanya Saya percaya pada auditee saya kali ini tidak akan saya temui kesalahan /penyimpangan. Sebab sebelumnya saya pernah mengaudit auditee yang sama dan waktu itu tidak ada temuan Rekomendasi yang saya berikan dapat memperbaiki penyebab dari kesalahan/penyimpangan yang ada Laporan hasil audit saya dapat dipahami oleh auditee
STS
TS
N
S
SS
94
No. 36.
37. 38.
Pernyataan Audit yang saya lakukan akan dapat menurunkan tingkat kesalahan/penyimpangan yang selama ini terjadi Hasil audit saya dapat ditindaklanjuti oleh auditee Saya terus memantau tindak lanjut hasil audit
STS
TS
N
S
SS
TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI BAPAK/IBU/SAUDARA/SAUDARI
95
HASIL SKOR TRYOUT
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Skor Uji Coba Indikator Variabel Kompetensi 1 2 3 4 5 6 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 5 5 5 4 2 2 5 5 5 5 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
96
Hasil Skor Uji Coba Indikator Variabel Profesionalisme Akuntan Publik
Responden 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
1
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
2
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
3
4
3
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
2
2
2
2
5
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
6
2
3
2
1
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
7
1
2
2
2
1
2
3
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
3
2
3
2
1
1
8
1
2
2
2
2
2
4
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
9
1
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
2
4
1
4
2
1
1
11
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
12
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
13
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
14
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
15
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
16
1
3
2
4
1
2
4
1
3
1
1
4
2
1
1
2
2
2
4
2
2
4
2
1
17
1
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
2
2
2
18
2
3
4
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
1
2
19
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
3
4
3
2
2
2
2
2
3
2
2
20
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
97
Responden
Hasil Skor Uji Coba Indikator Variabel Profesionalisme Akuntan Publik 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
21
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
1
22
1
2
2
2
1
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
4
2
3
3
2
2
23
1
2
2
2
2
2
2
1
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
1
24
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
25
2
3
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
26
2
2
3
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
2
4
2
1
2
27
1
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
1
2
1
2
2
4
2
2
2
2
2
28
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
29
2
3
2
1
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
30
1
2
2
2
1
2
3
1
1
1
2
1
1
1
2
1
1
2
3
2
3
2
1
1
98
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Hasil Skor Uji Coba Indikator Variabel Kualitas Audit 1 2 3 4 5 6 7 8
2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 3 4 3 1 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2
2 2 4 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
2 3 3 4 4 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
2 2 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1
2 2 3 4 4 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 1
99
HASIL SKOR Indikator Variabel Kompetensi
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 4 1 1 3 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 1 4 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 3 5 5
2 5 1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 3 5 5
3 2 1 1 1 1 1 3 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 5 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 5 5
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 1 1 3 1 2 4 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 3 5 5 5 5
5 1 1 1 1 2 1 4 1 1 5 1 1 1 5 1 1 1 1 1 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 5 5 5 5
6 1 1 1 1 5 1 4 1 1 2 1 1 1 4 1 1 2 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 2 5 5 1 5
Total Skor 14 6 6 8 11 6 14 8 13 14 14 6 6 14 6 9 9 6 19 16 30 30 30 30 30 30 12 30 28 30 22 30 25 26 30
100
Responden 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
1 5 5 5 5 4 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5 2 5 2 5 4 3 5 3 5 4 4 5 5 3 4 2 5 4 4 5 4 4
Indikator Variabel Kompetensi 2 3 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 1 5 1 3 2 3 5 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 4 4 5 5 5 4 4 2 1 2 3 4 4 5 5 2 1 3 3 5 5 5 5 2 2 3 2 2 3 2 3 5 4 3 4 2 3 2 3 4 5 4 5 4 5 3 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 3 5 1 1 4 2 3 3 2 2 1 1 1 1 5 4 5 5 4 3 2 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4
6 2 5 5 5 5 2 4 5 5 4 3 3 2 5 5 2 5 3 5 1 3 3 3 5 3 4 5 2 2 4 1 5 4 5 5 5 5
Total Skor 21 30 30 30 20 14 28 26 29 23 20 17 17 25 28 12 28 14 30 14 16 24 16 28 23 24 27 25 13 18 7 29 20 25 30 28 25
101
Responden 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
1 3 4 3 3 5 2 1 1 5 4 1 5 3 4 4 4 4 5 5 1 4 3 1 5 4 4 3 4 4 4 5 2 4 4 4 3 5
Indikator Variabel Kompetensi 2 3 4 5 3 2 4 4 5 5 5 5 3 1 2 1 4 3 4 5 4 4 5 5 2 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 2 1 3 1 4 4 1 1 2 3 5 5 1 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 2 4 1 5 3 1 1 1 4 5 5 1 1 1 1 3 1 3 4 4 4 5 1 1 1 1 1 5 5 4 5 5 3 5 4 4 4 4 5 2 2 2 2 4 3 5 5 4 4 4 4 5 2 5 4 5 5 5 5 1 1 1 1 4 4 4 5 4 4 5 3 5 5 5 5 2 2 3 2 5 5 5 5
6 4 5 1 5 4 4 2 1 2 5 2 4 1 5 2 5 1 1 4 1 4 2 1 5 5 5 3 4 4 4 5 1 4 3 5 2 5
Total Skor 20 29 11 24 27 15 7 6 18 21 10 24 18 23 24 24 15 16 24 6 19 19 6 29 26 26 14 25 24 24 30 7 25 23 29 14 30
102
Responden 110 111 112 113
1 3 4 4 2
Indikator Variabel Kompetensi 2 3 4 5 3 2 2 2 3 3 2 2 4 3 3 5 2 1 3 3
6 3 1 5 2
Total Skor 15 15 24 13
103
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5
2 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 5 3 3 3 4 2
3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3
4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 5 4 3
6 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 5 4 3
7 4 4 3 2 3 2 4 5 4 2 4 4 2 4 3 3 5 3 2
8 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5
9 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5
10 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 5
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 5 4 4 5
12 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5
13 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 4 3
14 4 5 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 5 3 3 5 4 5
15 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5
16 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
17 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 5 3 4 4 4 5
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5
19 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4
20 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 4 5
21 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 5
22 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 5 1 3 4 4 4 3 5
23 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5
24 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5
104
Total Skor 100 102 93 91 90 89 97 101 90 95 101 95 78 101 87 97 105 92 103
Responden 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
2 5 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 2 4 4
3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 2 3
4 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 2 4 4
5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 2 4 4
6 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 2 4 4
7 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 5 4 4 2 3 3 4 4 4 4
8 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
9 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik 10 11 12 13 14 15 16 17 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
19 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
20 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4
21 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4
22 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 4 5 2 4 4
23 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4
24 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4
105
Total Skor 97 112 92 101 98 87 95 97 102 101 96 104 119 100 104 92 94 98 89 95 96
Responden 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 3 5 3
3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3
4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3
6 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3
7 4 4 4 3 3 2 4 4 3 2 3 2 4 5 4 2 4 4 2 4 3
8 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4
9 3 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik 10 11 12 13 14 15 16 17 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 4 5 4 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4
19 4 2 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4
20 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4
21 4 2 4 3 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
22 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 5 1 3 4
23 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
24 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4
106
Total Skor 91 96 93 99 89 86 100 102 93 91 90 89 97 101 90 95 101 95 78 101 87
Responden 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
1 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
2 3 3 4 2 5 5 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3
3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 3 3 4 4
4 4 5 3 5 3 5 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3
5 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4
6 3 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
7 3 5 3 2 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 5 4 4 4 3 2
8 3 5 4 5 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4
9 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 2
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik 10 11 12 13 14 15 16 17 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4
18 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4
19 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 4 4 4
20 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4
21 4 3 4 5 3 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 4 4
22 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 2 4 5 4 4 3 4
23 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
24 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4
107
Total Skor 97 105 92 103 97 112 92 101 98 87 95 97 102 101 96 104 119 100 102 93 91
Responden 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
1 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4
2 4 4 3 4 2 4 4 2 3 5 3 3 3 4 2 5 5 3 3 4 3
3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 5 4 3 3 5 4 4 4 3
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 3 5 3 5 3 4 3 3
5 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 5 4
6 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 5 4 3 4 4 3 4 3 3
7 3 2 4 5 4 2 4 4 2 4 3 3 5 3 2 1 4 4 4 4 2
8 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 3 4
9 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik 10 11 12 13 14 15 16 17 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 2 4 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3
18 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4
19 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 3 4 5 3 5 3 4 3 4
22 3 2 4 4 4 4 4 5 1 3 4 4 4 3 5 4 4 4 5 4 4
23 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4
24 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5
108
Total Skor 90 89 97 101 90 95 101 95 78 101 87 97 105 92 103 97 112 92 101 98 87
Responden 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113
1 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
2 3 4 4 4 4 3 5 3 4 3
3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4
4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3
5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3
7 4 4 4 4 1 5 4 4 2 3
8 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4
9 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Indikator Variabel Presionalime Akuntan Publik 10 11 12 13 14 15 16 17 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4
18 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
19 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4
20 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4
21 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4
22 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4
23 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4
24 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4
109
Total Skor 95 97 102 101 96 104 119 100 104 92
Indikator Variabel Kualitas Audit
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 5 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4
2 4 4 2 4 2 4 3 1 2 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 2 3 4 2 4 3 1 2 2 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 2 3 4 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
5 4 2 3 4 3 3 1 2 2 2 2 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 3 1 4 4 4 3 2 3 5 4 4 4
6 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
7 4 3 3 4 3 2 4 3 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
8 4 3 3 4 3 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
Total Skor 33 22 24 32 22 26 19 20 13 24 22 27 19 26 29 24 31 31 19 26 31 28 29 27 26 30 33 33 30 28 29 33 32 32 31
110
Responden 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4
Indikator Variabel Kualitas Audit 3 4 5 6 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 2 2 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 1 5 3 4 4 4
7 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 5 4 4 3
8 3 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4
Total Skor 27 32 30 32 32 31 29 32 34 16 26 33 22 24 32 22 30 29 30 20 24 22 27 19 26 29 24 31 31 19 28 31 28 29 27 26 30
111
Responden 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
1 5 4 4 2 4 4 5 2 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 2 3 4 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 5 4 4 2 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 3 1 2 4 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 4 4 4 4
Indikator Variabel Kualitas Audit 3 4 5 6 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 1 1 1 1 1 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 4 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 3 4 1 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4
7 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 4 3 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3
8 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 3 4 1 4 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3
Total Skor 33 33 30 28 29 33 33 22 24 32 22 26 19 20 13 24 22 27 19 26 29 24 31 31 19 26 31 28 29 27 26 30 33 33 30 28 29
112
Responden 110 111 112 113
1 4 4 4 4
2 4 4 4 4
Indikator Variabel Kualitas Audit 3 4 5 6 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 4 4 4
8 4 4 4 3
Total Skor 33 32 32 31
113
HASIL OUTPUT SPSS Hasil Statistik Deskriptif N Kompetensi (X1)
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
113
6.00
30.00
19.9204
8.01688
113
78.00
119.00
96.3451
7.15613
Kualitas Audit (Y)
113
13.00
34.00
27.2743
4.78138
Valid N (listwise)
113
Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Hasil Uji Kualitas Data Hasil Uji Validitas Kompetensi Pertanyaan Pearson Correlation Sig Komp 1 0.923** 0.000 Komp 2 0.934** 0.002 Komp 3 0.946** 0.000 ** Komp 4 0.924 0.000 Komp 5 0.869** 0.000 ** Komp 6 0.815 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Profesionalisme akuntan publik Pertanyaan Pearson Correlation Sig Keterangan Prof AP 1 0.926** 0.000 Valid Prof AP 2 0.795** 0.000 Valid ** Prof AP 3 0.852 0.000 Valid Prof AP 4 0.858** 0.000 Valid ** Prof AP 5 0.884 0.000 Valid Prof AP 6 0.945** 0.000 Valid Prof AP 7 0.649** 0.000 Valid ** Prof AP 8 0.869 0.000 Valid Prof AP 9 0.868** 0.000 Valid Prof AP 10 0.918** 0.000 Valid ** Prof AP 11 0.928 0.000 Valid Prof AP 12 0.918** 0.000 Valid Prof AP 13 0.883** 0.000 Valid ** Prof AP 14 0.811 0.000 Valid Prof AP 15 0.845** 0.000 Valid Prof AP 16 0.883** 0.000 Valid ** Prof AP 17 0.924 0.000 Valid 1
114
1 Pertanyaan Prof AP 18 Prof AP 19 Prof AP 20 Prof AP 21 Prof AP 22 Prof AP 23 Prof AP 24
Pearson Correlation 0.920** 0.755** 0.862** 0.485** 0.486** 0.751** 0.829**
Sig 0.000 0.000 0.000 0.007 0.008 0.000 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Validitas Kualitas audit Pertanyaan Pearson Correlation Sig KA 1 0.778 ** 0.000 KA 2 0.684 ** 0.000 ** KA 3 0.780 0.000 KA 4 0.862 ** 0.000 KA 5 0.816 ** 0.000 ** KA 6 0.864 0.000 KA 7 0.679 ** 0.000 KA 8 0.807 ** 0.000
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil Uji Reliabilitas No. Nama Variabel Cronbach's N of Items Ket Alpha 1. Kompetensi 0.954 6 Reliabel 2. Profesionalisme Reliabel 0.981 24 akuntan publik 3. Kualitas audit Reliabel 0.905 8
115
Regression Descriptive Statistics Mean
Std. Deviation
N
Kualitas Audit (Y)
27.2743
4.78138
113
Kompetensi (X1)
19.9204
8.01688
113
.0265
.16148
113
96.3451
7.15613
113
Reputasi Audit (X2) Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Correlations Kualitas
Kompetensi
Reputasi
Profesionalisme
Audit (Y)
(X1)
Audit (X2)
Akuntan Publik (X3)
Pearson Correlation
Kualitas Audit (Y)
1.000
.201
-.090
.253
Kompetensi (X1)
.201
1.000
-.226
-.164
-.090
-.226
1.000
-.132
.253
-.164
-.132
1.000
Kualitas Audit (Y)
.
.016
.170
.003
Kompetensi (X1)
.016
.
.008
.041
.170
.008
.
.082
.003
.041
.082
.
Kualitas Audit (Y)
113
113
113
113
Kompetensi (X1)
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
Reputasi Audit (X2) Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Reputasi Audit Sig. (1-tailed)
(X2) Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Reputasi Audit N
(X2) Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
116
a
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables
Method
Removed Profesionalisme 1
Akuntan Publik (X3),
. Enter
Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1)
b
a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y) b. All requested variables entered.
b
Model Summary Model
R
R Square
a
1
.353
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.124
.100
4.53506
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme Akuntan Publik (X3), Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1) b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
a
ANOVA Model
Sum of Squares Regression
1
df
Mean Square
318.713
3
106.238
Residual
2241.782
109
20.567
Total
2560.496
112
F 5.165
Sig. b
.002
a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y) b. Predictors: (Constant), Profesionalisme Akuntan Publik (X3), Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1)
117
a
Coefficients Model
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B (Constant)
1
Std. Error
t
Sig.
Beta
5.332
6.292
.847
.399
Kompetensi (X1)
.150
.056
.251
2.671
.009
Reputasi Audit (X2)
.147
2.767
.005
.053
.958
.197
.062
.295
3.191
.002
Profesionalisme Akuntan Publik (X3) a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
a
Residuals Statistics Minimum Predicted Value Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
22.6149
31.8589
27.2743
1.68691
113
-2.762
2.718
.000
1.000
113
.433
2.693
.772
.366
113
17.5299
31.9319
27.2787
1.86526
113
-11.98655
9.38512
.00000
4.47391
113
Std. Residual
-2.643
2.069
.000
.987
113
Stud. Residual
-2.681
2.570
.000
1.016
113
-12.37467
14.47012
-.00435
4.77555
113
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
-2.761
2.639
-.004
1.026
113
Mahal. Distance
.032
38.492
2.973
6.010
113
Cook's Distance
.000
.894
.019
.094
113
Centered Leverage Value
.000
.344
.027
.054
113
a. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
118
Uji Asumsi Klasik b
Model Summary Model
R
1
R Square
.353
a
.124
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate .100
4.53506
Durbin-Watson
1.620
a. Predictors: (Constant), Profesionalisme Akuntan Publik (X3), Reputasi Audit (X2), Kompetensi (X1) b. Dependent Variable: Kualitas Audit (Y)
Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant)
1
Kompetensi (X1)
.911
1.098
Reputasi Audit (X2)
.920
1.087
.943
1.060
Profesionalisme Akuntan Publik (X3)
Charts
119
120