PENGARUH KOMPETENSI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.PRESOL INDO PRIMA PALEMBANG
Benny Irawan,S.E.,M.M. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail:
[email protected] Info Artikel :
ABSTRACT
Diterima 12 September 2016 Direview 20 September 2016 Disetujui 15 Oktober 2016
Purpose - The purpose of this research was to determine the effect of the Competence and Working Environment influence on employee performance. Design/methodology - Respondents in this study were allemployees of PT . Presol Indo Prima Palembang branch of which there are 39 employees. Samples were taken using census where the entire population isused as a sample in research and data collection tools used questionnaire analysis method used is multiple linear regression with SPSS 17.0. Findings – The author finds that the results of testing with T test and F test that accepted meaning Competence and Working environment influence significant effect on employee performance
Keywords : Job Competence Work Environment Employee Performance
PENDAHULUAN
PT.Presol Indo Prima Palembang
Perusahaan di dalam dunia bisnis mempunyai
tujuan
utama
memperoleh
untuk
adalah perusahaan Distributor yang menyalurkan
atau
mengirimkan
keuntungan.
produk oli pertamina dan elpiji ke
Pengelolaan manajemen bisnis yang
perusahaan, agen, toko dan bengkel
profesional
sumber
daya
yang sudah menjadi langganannya.
berkualitas
sangat
Sebagai perusahaan distributor oli
demi
yang sudah memiliki pelanggan tetap
tercapainya tujuan utama perusahaan
hampir di seluruh daerah di Kota
tersebut. Di sisi lain faktor lingkungan
Palembang, PT.Presol Indo Prima
kerja
turut
Palembang mempekerjakan 39 orang
mendukung tingkat kualitas kinerja
karyawan. Memiliki jumlah karyawan
karyawan
yang
manusia
dan
yang
diperlukan
yang
perusahaan.
perusahaan
kondunsif
yang
juga
baik
bagi
cukup
banyak
diperlukan
pengelolaan yang baik oleh pihak manajemen,
oleh
karena
itu
Benny Irawan
2
diperlukan standarisasi yang baik
dengan ketetapan organisasi, yang
mengenai
pada gilirannya akan membawa hasil
kualitas
kompetensi
karyawan, dan lingkungan kerja yang kondusif agar kinerja karyawan dapat berkembang
dengan
baik
dan
seperti yang diinginkan. Finch
dan
Sutrisno
Crunkilton
(2015)
dalam
mengemukakan
memperoleh hasil yang maksimal
pendapatnya
sesuai
sebagai penguasaan terhadap suatu
target
yang
sudah
direncanakan sebelumnya.
tugas,
Suatu keberhasilan yang ingin dicapai
oleh
perusahaan
keterampilan,
apresiasi
yang
kompetensi
sikap
dan
diperlukan
untuk
keberhasilan.
Dari
sangat
menunjang
oleh
kinerja
pendapat ahli diatas maka dapat
Kinerja
merupakan
dikatakan bahwa kompetensi yang
dipengaruhi karyawannya.
bahwa
pencapaian atau prestasi kerja yaitu
dimiliki
hasil
dan
individual harus dapat mendukung
seorang
pelaksanaan visi dan misi organisasi
kerja
kuantitas
secara
yang
pegawai
kualitas
dicapai
dalam
melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang
diberikan
para
pegawai
secara
atau perusahaan. Lingkungan kerja memiliki arti
padanya,
penting dalam mempengaruhi kinerja.
Mangkunegara (2014). Kinerja adalah
Untuk mendapat suasana kerja yang
tingkatan
atas
baik perlu memperhatikan berbagai
tertentu,
faktor penunjang dalam lingkungan
pencapaian
pelaksanaan
hasil
tugas
Simandjuntak (2014).
kerja fisik, yaitu pengaturan ruang
Kompetensi dikatakan sebagai
kerja, penerangan, kebisingan suara,
salah satu faktor yang mempengaruhi
warna dinding, perlengkapan kerja,
kinerja. Kompetensi diperlukan untuk
fasilitas kerja, dan kebersihan tempat
membantu
kerja
organisasi
untuk
(Suad
Husnan,
2008).
menciptakan budaya kinerja tinggi.
Penelitian yang dilakukan Murbijanto
Menurut
(2013) menyatakan bahwa adanya
Boyatzis
dan
Amstrong
dalam Priansa (2014), menyatakan
peningkatan
kompetensi adalah kapasitas yang
dipengaruhi oleh lingkungan kerja
dimiliki oleh pegawai yang mengarah
secara positif dan signifikan.
kepada perilaku yang sesuai dengan tuntutan
pekerjaan
serta
sesuai
kinerja
karyawan
Permasalahan yang dialami oleh PT. Presol Indo Prima Palembang
Benny Irawan
3
mengenai kinerja karyawan yang ada
selama 5 tahun terakhir, seperti yang
di perusahaan tersebut. Hal ini dapat
ditunjukkan data berikut ini.
dilihat
dari
Fluktuatif
Penjualan
Tabel 1. Data Penjualan PT Presol Indo Prima Palembang 2011 – 2015 (dalam Milyar Rupiah) NO 1 2 3 4 5
TAHUN 2011 2012 2013 2014 2015
TARGET 14.800.650 18.650.300 19.477.478 17.097.394 20.147.051
REALISASI 13.083.363 16.064.565 14.081.162 16.622.543 17.092.683
PERSENTASE (%) 88 86 72 97 85
Sumber : data olahan penjualan tahun 2015
Dari tabel diatas terlihat jelas pencapaian penjualan pada tahun 2011 sampai dengan 2015 dimana,
karyawan belum optimal khususnya dalam mencapai target perusahaan Penyebab
dari
kurang
yakni pada tahun 2011 realisasi
memuaskannya kinerja karyawan di
penjualan sebesar 88%, menurun
perusahaan adalah sebagian besar
pada tahun 2012 menjadisebesar
karyawan masih di dominasi oleh
86%, pada tahun 2013 kembali turun
karyawan yang mempunyai tingkat
sebesar 72%, namun di tahun 2014
pendidikan terakhir SMA, sehingga
mengalamipeningkatanmenjadi
kompetensi
sebesar 97%, tetapi pada tahun 2015
karyawan
kembali
untuk
mengalami
menjadisebesar
85%.
membuktikan
bahwa
penurunan Hal
ini
kinerja
yang belum
menunjang
dimiliki cukup
oleh
memadai
kinerjanya
di
perusahaan sehingga menjadi salah satu
faktor
yang
kompetensi kerja.
mempengaruhi
Benny Irawan
4
Tabel 2. Data Lingkungan Kerja PT.Presol Indo Prima Palembang 2011 – 2015 Tahun
Fasilitas
Sirkulasi
Penerangan
Kebersihan
2011
Gedung Sewa berupa ruko, Inventaris mobil ada dan komputer hanya ada diruangan Admin Gedung masih sewa tapi daya tampung lebih dari yang sebelumnya, Inventaris Mobil memakai sistem rental, Komputer bertambah dari 1 menjadi 3 ruangan pimpinan dan team sales Inventaris Mobil mengalami penggantian mobil baru dari 5 tahun menjadi 3 tahun sekali,komputer bertambah dari 3 menjadi 4 untuk team sales Gedung pindah dan masih sewa. Inventaris Mobil tidak ada perubahan, Komputer bertambah dari 4 menjadi 5
Terdapat 1 AC untuk ruangan Pimpinan, Ruangan lain memakai kipas angin AC bertambah dari 1 menjadi 2 untuk ruangan Pimpinan dan admin
Lampu masih memakai Lampu neon
Penambahan AC dari 2 menjadi 3, penambahan diruangan kepala logistik Sirkulasi udara kurang nyaman terutama di area gudang yang kondisinya panas.
Tidak ada perubahan
Tempat sampah belum standar Tempat Sampah sudah ada perbaikan walaupun belum permanen Tidak ada perubahan
Gedung tetap dan ada perbaikan ruangan untuk team sales MT dengan merenovasi Ruangan yang sebelumnya tidak terpakai
Penambahan AC untuk ruangan sales
2012
2013
2014
2015
Lampu sudah ada perbaikan dari neon ke Lampu Spiral
Penambahan Lampu karena penambahan ruangan, total ada sebanyak 15 lampu Perbaikan lampu LED ada 6 unit
Tempat sampah sudah permanen
Perawatan rutin tempat sampah yang permanen
Sumber : hasil observasi
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa faktor lingkungan kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
karyawan di PT. Presol Indo Prima Palembang. Berdasarkan
kinerja.terlihat fasilitas gedung, tata
penjelasan
ruang, sirkulasi udara, penerangan
dirumuskanHipotesis:
uraian
dan
maka
dapat
diatas
serta kebersihan yang mengalami
1. Kompetensi kerja berpengaruh
perubahan dari tahun 2011 sampai
positif dan signifikan terhadap
dengan
kinerja karyawan .
2015.
Sehingga
permasalahan dalam penelitian ini
2. Lingkungan
kerja
berpengaruh
adalah apakah kompetensi kerja dan
positif dan signifikan terhadap
lingkungan
kinerja karyawan.
signifikan
kerja (nyata)
berpengaruh pada
kinerja
3. Kompetensi
dan
Lingkungan
kerja berpengaruh positif dan
Benny Irawan signifikan
terhadap
kinerja
karyawan.
5
antara variabel satu dengan variabel yang lain dengan menggunakan data yang
METODE PENELITIAN
berbentuk
angka,
Sugiono
(2013).
Objek atau tempat penelitian ini
Sumber data dalam penelitian ini
dilakukan pada PT Presol Indo Prima
terdiri dari 2 (dua), yakni data primer
Palembang yang beralamat di Jalan
merupakan
Basuki Rahmat no 26 GH Kecamatan
langsung dari lapangan atau dari
Kemuning
masyarakat,
Palembang.Populasi
data
yang
serta
diperoleh
data
sekunder
dalam penelitian ini adalah seluruh
yaitu data yang diperoleh dari bahan-
Karyawan pada PT Presol Indo Prima
bahan kepustakaan, Sunyoto (2015).
Palembang yang berjumlah 39 (tiga
Metode pengumpulan data dalam
puluh sembilan) orang.
penelitian ini terbagi atas 3 (tiga)
Mardalis
(2014),
Menurut
sampel
berarti
contoh, yaitu sebagian dari seluruh populasi
yang
penelitian.
Jumlah
menjadi populasi
metode, yaitu : 1. Metode angket atau kuesioner,
objek
yakni teknik pengumpulan data
pada
melalui formulir-formulir yang berisi
penelitian ini sejumlah 39 orang,
pertanyaan-pertanyaan
yang
sehingga seluruh jumlah populasi
diajukan
pada
tersebut
atau
seseorang atau sekumpulan orang
responden pada penelitian ini. Teknik
untuk mendapatkan jawaban atau
sampel pada penelitian ini adalah
tanggapan
menggunakan teknik sampel jenuh
diperlukan oleh peneliti, Mardalis
atau sensus adalah teknik penentuan
(2014). Dalam hal ini
sampel bila semua anggota populasi
menggunakan angket tipe pilihan
digunakan sebagai sampel menurut
dengan bentuk skala likert yang
Sugiyono (2011). Jenis penelitian
langsung diberikan kepada para
yang digunakan adalah penelitian
responden, dengan pertimbangan
deskriptif Kuantitatif yakni penelitian
antara lain : memudahkan peneliti
yang dilakukan untuk mengetahui
dalam
nilai
responden;
dijadikan
variabel
sampel
mandiri,
baik
satu
secara
dan
tertulis
informasi
merekap dan
yang
peneliti
jawaban membatasi
variabel atau lebihtanpa membuat
jawaban dari responden agar tidak
perbandingan, atau menghubungkan
menyimpang dari permasalahan
penelitian
atau
keluar
jalur
pembahasan. 2. Metode
Benny Irawan
6
Sugiyono
(2012)
Menurut
variabel adalah suatu atribut atau
dokumentasi,
adalah
sifat atau nilai dari orang, objek atau
metode pengumpulan data yang
kegiatan yang mempunyai variasi
bersumber
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
pada
benda-benda
tertulis. 3. Metode
untuk observasi,
pengamatan
secara
melakukan langsung
dipelajari
kesimpulannya. penelitian
atau Maka
dapat
ditarik variabel
diidentifikasikan
tentang latar belakang penelitian,
sebagai berikut : Variabel bebas
dalam
(Independent
hal
ini
peneliti
Variable)
menggunakan observasi berperan
penelitian
serta,
Kompetensi Kerja dan Lingkungan
yaitu
terlibat
langsung
ini
adalah
dengan kegiatan sehari-hari para
Kerja,
pegawai
(Dependent Variable) adalah Kinerja
atau
responden
yang
dan
yang
dalam
sedang diamati dan yang akan
Karyawan.
digunakan sebagai sumber data
kedua
dalam penelitian.
berikut.
variabel
Adapun
variabel
terikat
indikator
adalah
dari
sebagai
Tabel 3. Operasional Variabel Variabel Kompetensi Kerja (X1)
Lingkungan Kerja (X2)
Kinerja (Y)
Definisi Operasional Kompetensi kerja adalah suatu kemampuan untukmelaksanakanatau melakukansuatupekerjaan atau tugasyang dilandasi atas keterampilan danpengetahuan serta didukung oleh sikapkerja yang dituntut oleh pekerjaantersebut. ( Wibowo, 2012) Lingkungan Kerja adalah Keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun kelompok. Sedarmayanti (2009) Kinerja adalah hasil kerja seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan). Sedarmayanti (2011)
Sumber : penulis
Indikator 1. Faktor Pengetahuan Keterampilan : 2. Konsep diri dan nilainilai : 3. Karakteristik pribadi : 4. Motif Spencer (2003) 1. Fasilitas Kerja : 2. Tata ruang 3. Sirkulasi Udara : 4. Hubungan Kerja : Dressler (2010) dan (Sutrisno, 2009) 1. Kualitas 2. Kuantitas 3. Ketepatan waktu: 4. Efektivitas. Kemandirian (Robbins, 2006)
Benny Irawan HASIL DAN PEMBAHASAN
7
untuk X1, 0,946 untuk X2 dan 0,991
Hasil uji reliabilitas adalah indeks
untuk Y.
yang menunjukan sejauh mana suatu
Hasil uji normalitas penelitian
alat ukur dapat dipercaya atau dapat
menunjukkan bahwa rasio Skewness
diandalkan. Sebuah kuesioner dapat
= -1,8835, sedangkan rasio kurtosis=
dikatakan reliabel atau andal apabila
1,3009. Kriteria pengujian apakah
jawaban
terhadap
data berditribusi normal ataukah tidak
kuesioner adalah konsisten. Dalam
dengan ketentuan yaitu apabila rasio
penelitian
menentukan
skewness berada diantara -2 hingga
kuesioner adalah reliabel atau tidak
+2, maka dapat disimpulkan bahwa
reliabel
alpha
distribusi data adalah normal. Dari
dikatakan
hasil rasio Skewness dan Kurtosis
reliabel apabila nilai alpha cronbach >
diatas diperoleh yaitu -1,8835 hingga
0,60 dan tidak reliabel jika sama
1,3009 yang berarti data adalah
dengan atau dibawah 0,60. Dari hasil
terdistribusi normal.
responden
ini
untuk
menggunakan
cronbach.
Kuesioner
nilai
uji reliabilitas menggunakan program
Analisis
regresi
digunakan
SPSS 17.0 diketahui alpha cronbach
menganalisa pengaruh dua atau lebih
untuk keseluruhan butir pertanyaan
khususnya variabel yang hubungan
Kompetensi Kerja (X1),
sebab
Lingkungan
akibat
antara
variabel
Kerja (X2), dan Kinerja Karyawan (Y)
dependen dan independen. Berikut
dapat dikatakan Reliabel atau Layak
hasil
dengan masing-masing hasil 0,961
penelitian :
estimasi
regresi
berganda
Berdasarkan tabel di atas dapat Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model
B
Std. Error
1
(Constant)
3.321
2.236
Kompetensi kerja
.973
.083
Lingkungan Kerja
.847
.094
Sumber : hasio olah dari SPSS 17.0
Beta
t
Sig.
.369
.160
.988
24.462
.000
.956
22.757
.000
Benny Irawan diketahui persamaan regresi yang
kuat
terbentuk adalah
kenaikan
Y= 3,321+0,973 X1+0,847 X2
karyawan
Keterangan :
variabel lain tetap. Dengan kata
Y
lain
= Kinerja Karyawan
dan
signifikan
8
terhadap
tingkat
Kinerja
dengan
Semakin
asumsi
tinggi
tingkat
X1 = Kompetensi Kerja
kompetensi yang dimiliki pegawai
X2 = Lingkungan Kerja
akan membuat semakin tinggi tingkat kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil regresi di atas, maka
dapat
Variabel
dijelaskan
Kompetensi
b. Koefisien
bahwa:
kerja
Lingkungan
kerja
memberikan nilai sebesar 0,847
dan
yang
berarti
bahwa
jika
Lingkungan kerja mempunyai arah
Lingkungan kerja semakin baik
koefisien yang bertanda positif dan
dengan asumsi variabel lain tetap
signifiikan terhadap kinerja karyawan
maka
a. Koefisien
Kompetensi
kerja
perusahaan semakin baik.
memberikan nilai sebesar 0,973 yang berarti bahwa Kompetensi
kinerja karyawan pada
Hasil uji F
penelitian adalah
sebagai
berikut:
Kerja mempunyai pengaruh yang Tabel 5. Anova ANOVAb Sum of Squares
Df
Mean Square F
Sig.
Regression
1283.673
2
2197.036
.000a
Residual
52.594
36
.453
Model 1
3271.886
Total 1336.267 38 a. Predictors: (Constant), KOMPETENSI KERJA,LINGKUNGAN KERJA b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : hasil olahan SPSS 17.0
hipotesis
H0 : β1 = 0 tidak
Kompetensi Kerja dan Lingkungan
yang
Kerja secara bersama-sama terhadap
signifikan
kinerja
Kompetensi Kerja dan
Dalam
perumusan
karyawan,
dikatakan jika :
maka
dapat
ada
pengaruh
positif
Lingkungan
dan antara
Kerja
Benny Irawan dengan
Kinerja
karyawan.
positif
hitung sebesar 3.271,886 > F.tabel sebesar
Ha : β1 > 0 adanya pengaruh yang dan
9
3.238
dengan
taraf
signifikansi 0,000 (Sig.hitung <0,05)
signifikan
yang berarti bahwa Kompetensi Kerja
Kompetensi
(X1) dan Lingkungan Kerja (X2)
Kerja dan Lingkungan
terbukti secara simultan mempunyai
Kerja
pengaruh yang positif dan signifikan
antara
dengan
Kinerja
karyawan.
terhadap Kinerja karyawan, hal ini berarti Ha diterima. Sedangkan hasil
Berdasarkan hasil perhitungan uji F secara simultan diperoleh bahwa F
pengujian t statistik yakni sebagai berikut
:
Tabel 6. Hasil Uji Statistik t (Hipotesis Parsial) One-Sample T-Test T-Test Value = 0
T
Df
Sig. (2-tailed
Mean Difference
95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper
89.149 81.354
38 38
.000 .000
54.163 57.319
53.81 55.67
Model
Kompetensi Kerja Lingkungan Kerja
56.75 58.89
a. Dependent Variable : Kinerja Karyawan Sumber : data primer, diolah melalui SPSS versi 17.0 (2016)
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui
pada
kolom
variabel
Kompetensi
bernilai
89,149;
t
hitung,
hasil
penelitian
ini
adalah
sebagai berikut :
(X1)
Variabel Kompetensi (X1) : (89,149 >
variabel
2,023) dan Variabel Lingkungan Kerja
bernilai
(X2) : (81,354 > 2,023), maka H0
81,354, sedangkan t tabel bernilai
ditolak dan Ha diterima, dimana
2,023.
Variabel Kompetensi Kerja
Lingkungan
dan
Kerja
Dengan
Kerja
Maka
(X2)
ketentuan
Uji
T
(X1)
Statistik, yakni : Jika T.hitung >
terbukti secara parsial berpengaruh
T.tabel, maka H0 ditolak dan Ha
signifikan terhadap Kinerja Karyawan
diterima, serta Jika T hitung < T.tabel,
(Y), dan variabel Lingkungan Kerja
maka H0 diterima dan Ha ditolak.
(X2)
terbukti
secara
parsial
Benny Irawan berpengaruh
signifikan
terhadap
Kinerja Karyawan (Y).
mengatur
nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan
Koefisien determinasi digunakan untuk
10
seberapa
sangat terbatas, sebaliknya semakin
jauh
mendekati satu, model semakin baik.
kemampuan variabel bebas yang
Koefisien determinasi pada penelitian
dimasukkan
ini memiliki besar pengaruh yang
dalam
model
untuk
menjelaskan variabel terikat. Dimana
dapat di lihat pada tabel berikut:
0 ≤ r2 ≤ 1. Jika r2 semakin mendekati
Tabel 7. Koefisien Determinasi Model Summary Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .883a .780 .767 .460 a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Kompetensi kerja Sumber : Data diolah 2016
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat
positif terhadap variabel terikat yaitu
bahwa nilai R sebesar 0,780 atau
Kinerja Karyawan pada PT Presol
sama
Indo
dengan
78,0%
artinya
pengaruh antara variabel Kompetensi Kerja dan Lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan erat. Besar R square (r2) adalah 0,780 atau sama dengan 78,0% . Standar error of the estimate pada penelitian ini adalah
sebesar
0,460.
Prima
Palembang.
Kriteria
pengambilan keputusan adalah : H0 diterima jika t hitung < t tabel pada α = 5% H1 diterima jika t hitung > t tabel pada α = 5% Dari hasil penelitian ini dapat
Semakin
dibuktikan bahwa, pengaruh variabel
besar R berarti pengaruh semakin
indepeden terhadap variabel terikat
erat.
yaitu antara Kompetensi Kerja (X1)
Pembahasan dari penelitian yang dilakukan apakah
yakni variabel
untuk bebas
menguji
Kinerja Karyawan (Y) secara simultan
yaitu
dan parsial terdapat pengaruh yang
Kompetensi Kerja dan Lingkungan Kerja pada PT Presol Indo Prima Palembang
mempunyai
dan Lingkungan kerja (X2) terhadap
pengaruh
positif dan signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan uji F secara simultan diperoleh bahwa F
Benny Irawan hitung sebesar 3171,886> F.tabel
pegawai
sebesar
kabupaten bekasi Reinhard (2013)
3.238
dengan
taraf
signifikansi 0,000 (Sig.α <0,05) yang
dinas
tenaga
11
kerja
dan Emmyah (2009).
berarti bahwa Kompetensi Kerja (X1) dan Lingkungan Kerja (X2) secara
DAFTAR PUSTAKA
bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Pengaruh
antara
Kompetensi Lingkungan
Kerja Kerja
variabel (X1)
(X2)
dan dengan
variabel kinerja karyawan erat. Besar R square (r2) adalah 0,780 atau sama dengan 78,0% sisanya sebesar 22% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
KESIMPULAN Dari
pembahasan
diuraikan
maka
kesimpulan
yang
telah
dapat
bahwa
ditarik
memang
ada
pengaruhnya Kompetensi Kerja dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan, terbukti semakin tinggi tingkat membuat
Kompetensi semakin
Kerja tinggi
akan tingkat
Kinerja Karyawan dan juga semakin baiknya Lingkungan Kerja membuat semakin
tinggi
tingkat
Kinerja
Karyawan. Hal ini didukung dengan penelitian terdahulu yaitu analisis pengaruh
kompetensi
kerja
dan
lingkungan kerja fisik terhadap kinerja
Dessler. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Emmyah. 2009. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Poli-Teknik Negeri Makassar. Thesis Program Pasca Sarjana Ilmu Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Makassar. Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Murbijanto, Reinhard Efraim. 2013. Analisis Pengaruh Kompetensi Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi. Skripsi Program Sarjana Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro Semarang. Priansa, Juni Doni. 2014. Perencanaan & Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta. Robbins, Stephen P. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta : Pearson Education Asia.
Benny Irawan Sedarmayanti. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Rafika Aditama. Simanjuntak, 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta : Lembaga. Suad Husnan (2008). Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE. Sugiyono, 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfa Beta. Sunyoto, Danang. 2015. Teori, Kuesioner, Alat Statistik dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. CAPS.Yogyakarta. Sutrisno, Edy, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Murai Kencana. Spencer, Lyle M dan Signe M Spencer. 2003. Kompetensi Kerja. John Wiley And Sons Inc. Wibowo, 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers.
12