PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS AUDIT PADA AUDIT MUTU INTERNAL ISO 9001:2008 DI UNIVERSITAS BUNDA MULIA, JAKARTA Yustinus Yuniarto Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Bunda Mulia email:
[email protected] Abstract This study discusses about "Effect of Competence and Auditor independency on the Quality Audit on Internal Quality Audit System ISO 9001: 2008 at the University of Bunda Mulia". The purpose of this study to determine how much influence the competence and independence of the quality audit on internal quality audit system is ISO 9001 so that it can be made in the audit strategy and the determination of the auditor. In this research produced the conclusion that the value of the regression coefficient competence (X1) of 0.022 and has significant value <0.05 proves that competence significant effect on audit quality. Then the value of the independence of the regression coefficient (X2) is 0,747dan have significant value> 0.05 proving that independence had no significant effect on audit quality. Calculated F value of 4.767> F table at 4.11 and significant value of 0.032
0,05 membuktikan bahwa independensi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Nilai F hitung sebesar 4,767 > F tabel sebesar 4.11 dan nilai signifikan 0,032 < nilai alpha 0,05. Ini berarti ada pengaruh secara simultan antara kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit. Kata Kunci: audit mutu internal, auditor internal, kompetensi, independensi, kualitas
audit, ISO 9001 : 2008. PENDAHULUAN
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
114
Implementasi ISO 9001:2008 pada
awalnya
sebagai
hanya
tuntutan
driven).
dianggap
hanya bagi perusahaan jasa akan
(market
tetapi juga sudah diterapkan pada
pasar
Namun
dalam
perkembangannya memberikan
ternyata
pendidikan.
Seperti
Universitas Bunda Mulia yang telah menerapkan
yang
Rentang waktu yang sudah beberapa
Sistem
tahun tersebut tentunya memerlukan
Manajemen Mutu ISO 9001: 2008
auditor internal untuk menjalani
mempunyai pengaruh baik untuk
fungsi audit internal.
bagi
menerapkan.
jangka
sekali
bidang
nilai
tambah
banyak
Penggunaan ISO 9000 tidak
perusahaan Standar
pendek
ataupun
jangka
sejak
Sebagai
tahun
2008.
gambaran
akan
panjang dan mempunyai penerapan
pelaksanaan
taktis
seperti
lingkungan Universitas Bunda Mulia
produktivitas,
maka laporan temuan audit internal
ataupun
strategis,
peningkatan peningkatan
efesiensi,
penurunan
biaya, dan peningkatan pelanggan.
audit
internal
di
selama 3 tahun yaitu tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut:
Gambar 1.1 Rekap Temuan Audit Internal UBM Dari kondisi ini terlihat bahwa total temuan tahun
2013
lebih
2013, namun tetap lebih banyak dari tahun 2012. Kondisi temuan atau
banyak dari tahun 2012. Meskipun
ketidaksesuaian
yang
tahun 2014 lebih sedikit dari tahun
menunjukkan
pelaksanaannya
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
terjadi
115
manajemen
mutu
di Universitas
telah
dijalankan
Bunda Mulia masih perlu perbaikan
persyaratan
yang berkelanjutan.
ditetapkan.
sesuai
standar
yang
dengan telah
Untuk itulah penulis tertarik
Guna melihat kualitas audit
untuk melakukan penelitian dengan
internal yang baik di Universitas
judul “Pengaruh Kompetensi dan
Bunda Mulia, maka penulis melihat
Independensi
perlu adanya penelitian yang melihat
Auditor
terhadap
Kualitas Audit pada Audit Mutu
pengaruh
Internal Sistem 9001 : 2008 di
indepedensi auditor terhadap kualitas
Universitas Bunda Mulia”.
audit pada Audit Mutu Internal ISO
Berdasarkan uraian di atas,
kompetensi
9001 : 2008 yang secara rutin
maka perumusan masalah dalam
dilaksanakan.
penelitian adalah sebagai berikut: 1)
RERANGKA
Apakah
PERUMUSAN HIPOTESIS
kompetensi
auditor
berpengaruh terhadap kualitas audit? 2)
Apakah
indepedensi
auditor
dan
TEORI
DAN
Audit Auditing
bagi
perusahaan
berpengaruh terhadap kualitas audit?
merupakan hal yang cukup penting
3)
dan
karena memberikan pengaruh besar
Independensi auditor secara simultan
dalam kegiatan perusahaan yang
berpengaruh terhadap kualitas audit?
bersangkutan.
Pada
perkembangannya
auditing
Apakah
kompetensi
Penelitian ini hanya untuk mengetahui Kompetensi
bagaimana dan
pengaruh
Independensi
awal hanya
dimaksudkan untuk mencari dan menemukan
kecurangan
serta
Auditor terhadap Kualitas Audit
kesalahan. Kemudian berkembang
pada Audit Mutu Internal Sistem ISO
menjadi
9001 : 2008 di Universitas Bunda
keuangan
Mulia.
pendapat atas kebenaran penyajian
Faktor
auditor
pemeriksaan untuk
laporan
memberikan
sangatlah
laporan keuangan perusahaan dan
berperan dalam menjalankan sistem
juga menjadi salah satu faktor dalam
audit internal secara baik karena
pengambilan keputusan.
audit internal bertujuan memastikan kegiatan sistem manajemen mutu
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
116
Menurut Suryatama (62, 2014) audit
secara
secara
umum
diklasifikasikan sebagai berikut:
transaksi yang dicantumkan dalam jurnal diklasifikasikan dengan tepat. Jika terkait
a. Kelengkapan (Completeness).
dengan saldo maka angka-
Untuk menyakinkan bahwa
angka
seluruh
didaftar
transaksi
telah
dicatat atau ada dalam jurnal secara
aktual
telah
yang
klien
telah
diklasifikasikan dengan tepat. f. Ketepatan (accuracy). Untuk memastikan
dimasukkan.
dimasukkan
bahwa
semua
(Accurancy).
transaksi dicatat pada tanggal
Untuk memastikan transaksi
yang benar, rincian dalam
dan saldo perkiraan yang ada
saldo akun sesuai dengan
telah
berdasarkan
angka-angka
benar,
dimasukkan
benar,
telah diklasifikasikan dengan
b. Ketepatan
dicatat
jumlah
yang
perhitungan
yang
diklasifikasikan dan dicatat
yang didaftar
klien
tepat. g. Pisah Batas (Cut-Off). Untuk
dengan tepat. c. Eksistensi (Existence). Untuk
memastikan bahwa transaksi-
memastikan bahasa semua
transaksi yang dekat tanggal
harta dan kewajiban yang
neraca dicatat dalam periode
tercatat memiliki eksistensi
yang tepat. Transaksi yang
atau keterjadian pada tanggal
mungkin sekali salah saji
tertentu, jadi transaksi tercatat
adalah transaksi yang dicatat
tersebut
mendekati akhir suatu periode
harus benar-benar
telah terjadi dan tidak fiktif.
akuntansi.
d. Penilaian (Valuation). Untuk
h. Pengungkapan (Disclosure).
memastikan bahwa prinsip-
Untuk menyakinkan bahwa
prinsip
akuntansi
yang
saldo akun dan persyaratan
berlaku
umum
telah
pengungkapan yang berkaitan
diterapkan dengan benar. e. Klasifikasi Untuk
(Classification).
memastikan
bahwa
telah disajikan dengan wajar dalam laporan keuangan dan dijelaskan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
dengan
wajar
117
dalam isi dan catatan kaki
dan untuk mengembangkan kerja
laporan tersebut.
sama
International
Standar
intelektual,
bidang
sains,
aktivitas
teknik
dan
ekonomi (Indranata, 2006). Paling
Organization (ISO) Dalam
dalam
pengertiannya,
ISO
sedikit 70 negara telah mengadopsi
adalah sebuah kata yang berasal dari
ISO series 9000 sebagai standar
Bahasa Yunani (Greek), yaitu isos
Sistem Manajemen Mutu.
yang berarti „sama‟ atau „equal‟.
Audit Mutu
Awalan kata “iso” juga banyak dijumpai
misalnya
pada
kata
Audit
Mutu
pemeriksaan
secara
adalah sistematik,
“isometric”, “isomer”, “isonomy”,
objektif, terdokumentasi dan mandiri
dan sebagainya. Berikutnya, banyak
untuk menetapkan apakah kegiatan
pihak melihat ketidakcocokan antara
sistem manajemen mutu (SMM) dan
nama
hasil yang berkaitan telah sesuai
lengkap
“International
Organization for Standardization”
dengan
dengan kependekannya, yaitu „ISO‟,
direncanakan, apakah pengaturan-
yang seharusnya adalah disingkat
pengaturan tersebut telah diterapkan
menjadi „IOS‟. Anggapan itu benar
secara efektif dan sesuai dengan
bila penetapan nama didasarkan pada
komitmen, kebijakan, tujuan serta
kependekan
sasaran
atau
singkatan.
pengaturan
mutu
yang
yang
telah
Akhirnya, sebutan ISO bukan lagi
direncanakan atau ditetapkan untuk
suatu kependekan, tetapi merupakan
mencapai tujuan (Indranata, 2006).
nama sebuah organisasi berkelas internasional.
adalah proses sistematis, mandiri dan
ISO adalah organisasi non pemerintah
Bayangkara (2008) Audit Mutu
pada
bukti objektif dan menilainya secara
adalah
objektif untuk menentukan sejauh
pengembangan
mana kriteria audit terpenuhi audit
standarisasi dan aktivitas yang terkait
ini dirancang untuk menilai aktivitas
di
pandangan
praktik atau kebijakan perusahaan
pertukaran
untuk
tahun
yang
1947.
meningkatkan dunia
mempermudah
didirikan
terdokumentasi untuk memperoleh
Misi
ISO
dengan
internasional dari barang dan jasa,
perusahaan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
menentukan
apakah
memiliki kemampuan
118
untuk memenuhi standar kualitas yang
telah
ditetapkan
dalam
Tujuan internal audit dalam implementasi ISO 9001:2008 adalah
operasinya.
guna mengevaluasi sejauh mana
Audit Internal
kepatuhan
Audit Internal adalah suatu
atau
pemenuhan
organisasi atau perusahaan terhadap
kunci dalam menentukan ya atau
persyaratan-persyaratan,
tidaknya Mutu Manajemen Sistem
terhadap standar internaional ISO
yang
9001:2008. Disamping itu juga untuk
dengan
diterapkan,
baik
dan
dirancang,
efektif
dalam
menemui sasaran yang dinyatakan di
menilai efektifitas sistem manajemen mutu pada sebuah organisasi.
mutu Manajemen Sistem (Raymond, 2002).
termasuk
Mengingat pentingnya internal audit bagi efektifitas implementasi
Audit Internal ISO 9001 harus
ISO 9001:2008 maka program audit,
dilakukan oleh perusahaan yang
termasuk pula kompetensi sumber
mengimplementasikan
daya manusia yang menjalankan
ISO
9001:2008 karena pada klausul 8.2.2
internal
dalam standar nasional Indonesia
perhatian
ISO 9001:2008 mensyaratkan adanya
membuat prosedur internal audit
internal audit yaitu organisasi harus
yang memadai sehingga tujuan dari
melakukan audit internal pada selang
internal
waktu terencana untuk menentukan
sebagaimana tersebut di atas bisa
apakah sistem manajemen mutu:
tercapai? Hal itulah yang harus
a. memenuhi pengaturan yang direncanakan
terhadap
audit
harus
serius.
audit
mendapat Bagaimana
ISO
9001:2008
disiapkan ketika perusahaan hendak mengimplementasikan dan berusaha
persyaratan standar ini dan
mendapatkan
persyaratan
9001:2008. Dalam hal ini konsultan
sistem
manajemen ditetapkan
mutu oleh
yang
organisasi
9001:2008
yang
ISO ditunjuk
perusahaan memiliki peran strategis, apakah nantinya internal audit akan
dan b. diterapkan
ISO
sertifikat
dan
dipelihara
bisa berjalan dengan baik atau tidak.
secara efektif.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
119
2. Kunjungan awal:
Audit Eksternal Dalam
hal
aktivitas
Audit
biasanya
proses ini dilakukan untuk
Internal diberikan peran utama untuk
mengecek
bertanggung jawab dalam investigasi
kesiapan suatu organisasi atau
kecurangan, maka harus dipastikan
perusahaan.
bahwa tim yang bertugas untuk itu memiliki
keahlian
yang
atau
3. Pre-audit:
melihat
audit
yang audit
cukup
dilakukan
sebelum
mengenai skema-skema kecurangan,
sertifikasi
yang
teknik
untuk
investigasi,
perundang-undangan
ketentuan dan
hukum
lebih
tujuannya
meningkatkan
persiapan audit sebenarnya
yang berlaku, serta pengetahuan dan
(assessment)
keahlian lain yang dibutuhkan dalam
tidak mutlak (boleh tidak
investigasi.
dilakukan,
diperlukan
Tenaga dapat
staf
yang
diperoleh
dari
dalam (in-house), outsourcing, atau kombinasi dari keduanya.
dan
sifatnya melainkan
langsung audit). 4. Audit
sistem
manajemen
mutu: proses audit terhadap
Dalam beberapa kasus, audit
sistem
mutu
meliputi
internal juga dapat menggunakan staf
pemeriksaan quality manual,
nonaudit dari unit lain di dalam
quality
organisasi
pemeriksaan di lapangan di
untuk
membantu
procedure,
penugasan. Hal ini sering terjadi bila
semua
keahlian yang diperlukan beragam
departemen.
dan tim harus dibentuk dengan segera.
Dalam
hal
organisasi
membutuhkan ahli eksternal.
5. Laporan langsung
divisi/
hasil
auditt:
dibuat
setelah
selesai audit dan dibacakan
Adapun proses audit eksternal yang dilakukan oleh badan audit eksternal adalah sebagai berikut: 1. Pengiriman
bagian/
pada saat closing meeting audit. 6. Penyerahan
sertifikat:
dokumentasi
organisasi atau perusahaan
sistem mutu (quality manual,
layak mendapatkan sertifikat
quality
jika hasil audit telah sesuai
procedure,
quality
plan) ke Badan Sertifikasi.
dengan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
sistem
manajemen
120
mutu ISO 9001:2008 yang
Auditor
telah dibuat tanpa temuan major. 7. Audit
Orang atau sebuah organisasi yang
surveillance:
audit
melakukan
dinamakan
proses
auditor
audit
(Suryatama,
yang dilakukan secara berkala
2014). Berikut adalah beberapa peran
yaitu minimal 6 (enam) bulan
auditor secara umum, baik auditor
sekali
internal maupun auditor eksternal:
untuk
memastikan
konsistensi penerapan sistem manajemen
mutu
9001:2008
ISO berikut
improvement-nya. dilakukan
untuk
pembaharuan ISO
(revisi) 9001:2008,
setiap 3 (tiga) tahun sekali. Kualitas Audit Seorang
tetapi sebagai konsultan yang dapat
memberikan
tambah
8. Audit renewal: audit yang
sertifikat
a. Bukan lagi sebagai watchdog,
auditor
memiliki
bagi
operasional
organisasi. b. Menelaah
dan
dan
penerapan
pengendalian struktur
pengendalian
internal,
dan pengendalian
mendapat akses informasi dengan
mengembangkan
melakukan interaksi dalam bentuk
pengendalian
kegiatan dengan beragam teknik
dengan
pendekatan. Audit pada dasarnya
terlalu mahal.
Audit yang berkualitas pada
system
manajemen,
operasional
dengan standar yang digunakan.
menilai
kebaikan, memadai tidaknya
kebebasan yang cukup luas untuk
untuk menetukan kesesuaian sistem
nilai
lainnya yang
biaya
efektif
yang
c. Memastikan
serta
tidak
ketaatan
terhadap kebijakan, rencana dan prosedur-prosedur yang
sistem ISO ini adalah audit yang
telah
ditetapkan
oleh
dapat menghasilkan nilai tambah,
manajemen.
artinya proses audit menjadi sesuatu
d. Memastikan
yang lebih berguna terutama untuk
pengelolaan
perusahaan atau organisasi.
yang dikembangkan dalam
bahwa data
rekaman
organisasi dapat dipercaya.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
121
e. Menilai
mutu
setiap
pekerjaan
bagian
melaksanakan
dalam
tugas
yang
diberikan oleh manajemen. f. Menyarankan operasional
perbaikan dalam
rangka
proses kompetensi dan kompetensi pelaporan (Suryatama, 2014). 1. Professional
competencies.
Standar umum pertama dari apa yang disebut sepuluh generally accepted auditing
meningkatkan efesiensi dan
standards
efektifitas.
mensyaratkan bahwa auditor harus
Kompetensi Kompetensi
adalah
keseluruhan
(GAAS)
mengikuti
profesional
pelatihan
dan
memiliki
pengetahuan,
pendidikan, pengalaman, dan
kemampuan atau keterampilan dan
sertifikasi dalm memberikan
sikap
pernyataan audit keuangan.
kerja
kepribadian seseorang
ditambah yang
atribut
dimiliki
yang
oleh
mencakup
2. Technical
competencies,
mengacu pada pengetahuan
kemampuan berfikir kreatif, keluasan
auditor
pengetahuan, kecerdasan emosional,
profesional
pengalaman,
sikap
aturan, hukum dan peraturan
serta
dan teknis pemahaman dan
kondisi kesehatan yang baik dan
pengetahuan industri bisnis
biasa dibuktikan atau diperagakan
klien
dalam
dan
pelaporan
tanggung jawab yang dibebankan
corporate
kepadanya.
pengendalian internal secara
positif,
daya
juang,
keterampilan
melaksanakan
Kompetensi
kerja
tugas
auditor
dalam
efektif
tentang
standar
yang
relevan,
mereka,
proses keuangan
governance
dalam
dan
melakukan
memberikan jaminan yang wajar
audit. Kantor akuntan publik
bahwa laporan keuangan bebas dari
sering
salah
yang
menugaskan staf auditor yang
atau
tidak berpengalaman dalam
saji
disebabkan
material, oleh
baik
kesalahan
dikritik
penipuan, dapat diklasifikasikan ke
keterlibatan
dalam empat bidang: kompetensi
tidak ada pengawasan yang
profesional,
tepat atau kompetensi teknis.
kompetensi
teknis,
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
audit,
dalam
dengan
122
3. Process
competencies,
berkaitan dengan kemampuan atau
kompetensi
untuk
memilih
pengumpulan
auditor prosedur
bukti
yang
Lama pelatihan adalah minimal 2 (dua) hari. 2. Pendidikan minimal Sekolah Menengah Umum. 3. Pengalaman kerja manajemen
sesuai (tes kontrol, substantif
mutu
tes) dan untuk melaksanakan
lingkungan
prosedur audit secara efektif.
adalah
Banyak auditor menggunakan
organisasi/ perusahaan tersebut
pendekatan berbasis resiko
minimal 2 (dua) tahun.
yaitu
atau
manajemen yang
telah
bekerja
prosedur
mereka
Kompetensi
pada
daerah
Elfarini (2007) yaitu:
berfokus
beresiko yang mengancam efektivitas internal
pengendalian atau
pelaporan
auditor
1. Pengetahuan.
di
menurut
Pengetahuan
diukur dari seberapa tinggi pendidikan
seorang
keuangan dan keandalan dan
karena
dengan
integritas laporan keuangan.
auditor
akan
4. Reporting
dimiliki
auditor demikian
mempunyai
competencies,
semakin banyak pengetahuan
merujuk kepada kemampuan
(pandangan) mengenai bidang
dan keikhlasan auditor untuk
yang
digelutinya
sehingga
menemukan salah saji yang
dapat
mengetahui
berbagai
material
masalah
secara
lebih
dan
melaporkan
temuan salah saji tersebut. Untuk menjadi seorang auditor,
mendalam, selain itu auditor akan
lebih
mudah
dalam
maka kompetensi auditor ditentukan
mengikuti perkembangan yang
sebagai berikut: (Priyadi, 2011)
semakin kompleks.
1. Telah dilatih oleh lembaga
2. Pengalaman.
Auditor
yang
pelatihan atau oleh auditor
berpengalaman
yang
Pelatihan
pemahaman yang lebih baik,
yang
juga lebih mampu memberi
disertai
terdaftar. sertifikat
dikeluarkan lembaga pelatihan.
mempunyai
penjelasan yang masuk akal.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
123
yang lama kemungkinan dapat
Indepedensi Menurut
Arens
indepedensi
dapat
(2008), diartikan
pula
meningkatkan
independensi karena akuntan
mengambil sudut pandang yang tidak
publik
bias. Auditor tidak hanya harus
pekerjaan dapat dilaksanakan
independen dalam fakta, tetapi juga
dengan efisien dan lebih tahan
harus independen dalam penampilan.
terhadap tekanan klien
Indepedensi auditor adalah tidak
sudah
familiar,
2. Tekanan dari klien.
mudah dipengaruhi, yang artinya
Setiap
tidak
mempertahankan integritas dan
dibenarkan
kepentingan
memihak
siapapun.
Auditor
auditor
harus
objektivitas
dalam
berkewajiban untuk jujur tidak hanya
menjalankan tugasnya dengan
memihak auditee atau manajemen,
bertindak jujur, tegas, tanpa
tetapi kepada sistem Manajemen
pretensi sehingga dia dapat
Mutu yang seharusnya dijalankan.
bertindak
adil, tekanan
Menurut mengukur
Elfarini
(2007)
dipengaruhi
independensi
diukur
permintaan
pihak
tanpa atau tertentu
melalui lama hubungan dengan klien,
untuk memenuhi kepentingan
tekanan dari klien, telaah dari rekan
pribadinya.
auditor dan pemberian jasa non audit (klien
yang
dimaksud
adalah
auditee)
3. Telaah dari rekan auditor (peer review) Manfaat yang diperoleh dari
1. Lama hubungan dengan klien.
peer
review
antara
lain
Penugasan audit yang terlalu
mengurangi resiko litigation,
lama
memberikan
kemungkinan
dapat
mendorong
akuntan
publik
kehilangan
independensinya
pengalaman
positif, mempertinggi moral pekerja,
memberikan
karena akuntan publik tersebut
competitive edge dan lebih
merasa puas, kurang inovasi,
meyakinkan klien atas kualitas
dan
jasa yang diberikan.
kurang
ketat
dalam
melaksanakan prosedur audit.
4. Jasa non audit
Sebaliknya penugasan audit
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
124
Pemberian jasa selain jasa
melaksanakan
audit
auditor berpedoman pada standar
berarti
terlibat
auditor
dalam
telah
aktivitas
dilakukan
laporan terkait
sistem ISO adalah audit yang dapat
klien
menghasilkan nilai tambah, artinya
yang
proses audit menjadi sesuatu yang
yang
lebih
kesalahan
dengan
diberikan
Audit yang berkualitas pada
pengujian
keungan
ditemukan
tersebut
auditing dan kode etik yang relevan.
manajemen klien. Jika pada saat
tugasnya
jasa
auditor
tersebut.
berguna,
perusahaan
terutama atau
untuk
organisasi
Kemudian auditor tidak mau
(Zuhrawaty, 2009). Kriteria nilai
reputasinya
tambah bagi perusahaan adalah:
buruk
dianggap
karena
memberikan
a. Memberikan informasi kepada
alternatif yang tidak baik bagi
top
kliennya. Maka hal ini dapat
kemampuan perusahaan dalam
mempengaruhi kualitas audit
mencapai sasaran mutu.
dari auditor tersebut.
tentang
b. Mengidentifikasikan
masalah
yang apabila diselesaikan dapat
Kualitas Audit Seorang
manajemen
auditor
memiliki
kebebasan yang cukup luas untuk mendapat akses informasi dengan
meningkatkan
performance
perusahaan. c. Mengidentifikasikan
peluang
melakukan interaksi dalam bentuk
peningkatan dan kemungkinan
kegiatan dengan beragam teknik
area yang beresiko.
pendekatan. Audit pada dasarnya
Uraian dari kualitas audit di
untuk menentukan kesesuian sistem
atas dapat diketahui dengan hasil
dengan standar yang digunakan.
ketidaksesuaian
yang
mengidentifikasi
masalah
Elfarini (2007) bahwa kualitas audit
merupakan
segala
apabila
diselesaikan
dapat dan dapat
kemungkinan (probability) dimana
meningkatkan
auditor pada saat mengaudit dapat
perusahaan atau organisasi. Para
menemukan pelanggaran yang terjadi
auditor dalam hal ini akan memberi
dalam
proses
melaporkannya
di
performance
audit
dan
nilai kategori terhadap hasil audit
mana
dalam
sesuai klasifikasi temuan sebagai
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
125
berikut: (quality procedur UBM,
tempat
2015)
membuktikan
1. Sesuai. Bila penerapan sistem
sehingga
kesalahan
sistem
mutu oleh auditee sudah sesuai
prosedur
sebagaimana yang ditentukan
keseluruhan. Contoh
(manual
klasifikasi major yaitu:
instruksi
kerja, dan formulir).
satu
a. Bila ditemukan adanya persyaratan
standar manajemen
terpadu
yang
tidak
dipenuhi
atau
dilaksanakan.
dalam
atau
persyaratan
lebih
dari
yang
terdapat
dalam ISO yang digunakan. 2) Ada satu dokumen kelulusan mahasiswa yang hilang dan tidak dapat ditemukan. 3) Proses yang dijalankan, tidak
b. Bila ditemukan adanya sistem
termasuk
1) Sistem mutu tidak mencakup
2. Ketidaksesuain major.
sistem
atau secara
dalam dokumen sistem mutu prosedur,
yang
adanya
sesuai dengan SOP
yang
prosedur
berlaku atau tidak melakukan
memenuhi
review serta usulan perubahan
salah satu klausal atau
dokumen ke unit penjaminan
yang
atau tidak
persyaratan sistem
standar manajemen
terpadu
dan
sifat
kesalahannya fatal.
yang
minor
cenderung
berlawanan dengan salah satu persyaratan standar sistem
manajemen
terpadu
dan
penyimpangan terjadi
di
3. Ketidaksesuaian minor. a. Bila
ditemukan
ketidaklengkapan
c. Bila ditemukan sejumlah ketidaksesuaian
mutu.
tersebut beberapa
dokumen
dan/
atau
rekaman
dalam
pelaksanaan
sistem
manajemen terpadu. b. Bila
ditemukan
ketidaksesuaian pelaksanaan sistem
mutu
dalam dokumen (manual
prosedur, instruksi kerja,
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
126
dan formulir) namun tidak
adanya
bukti
atau
berdampak serius terhadap
pencatatan atas kegiatan yang
sistem
telah dilakukan.
manajemen
terpadu. Contoh
1) Tidak
yang
2) Karyawan baru, yang sudah termasuk
dalam
klasifikasi minor yaitu:
belum mendapatkan pelatihan
1) Tidak memiliki program kerja
bergabung dengan institusi
tahunan
yang
induksi. 5. OFI
(Opportunities
terdokumentasi dan tidak
Improvement).
melakukan.
bisa
2) Pembuatan
laporan
for
Saran yang menjadikan
improvement dicatat dalam klasifikasi OFI.
kegiatan
tidak
sesuai
dengan
ketentuan
yang
Menurut De Angelo (1981) yang
berlaku yaitu 7 hari kerja,
dikutip dari Prabowo (2010)
akan tetapi sampai saat ini
mendefinisikan
belum dibuatkan.
adalah sebagai joint probability
3) Keputusan
rapat
tanpa
kualitas
audit
bahwa auditor akan menemukan
dokumentasi pendukung.
dan melaporkan penyimpangan
pemantauan
dalam sistem akuntansi klien. Di
terhadap
pencapaian sasaran kerja
auditor tergantung dari kualitas
(WP & KPI). 4. Ketidaksesuaian Observasi. a. Jika berhubungan dengan adanya
peluang
mana probability yang ditemukan
untuk
improvement proses. b. Hal-hal yang berpotensi menjadi masalah serta
pemahaman auditor (kompetensi) sedangkan
pelaporan
yang
disajikan
tergantung
dari
indepedensi auditor. DESAIN PENELITIAN Berdasarkan referensi di atas
menimbulkan
maka diperoleh kerangka pemikiran
ketidaksesuaian di masa-
sebagai berikut:
masa mendatang. Contoh yang termasuk dalam klasifikasi observasi yaitu: Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
127
Kompetensi (X1): 1. 2.
Pengalaman Pengetahuan
Kualitas Audit (Y)
INDEPENDENSI (X2): 1. 2.
Lama hubungan dengan auditee Tekanan dari auditee
Bagan 1: . Kerangka Pemikiran
METODE PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Metode yang penulis lakukan dalam penelitian
ini
adalah
Dalam penelitian ini tidak
metode
menggunakan
sampel
melainkan
kuantitatif yang data-data terkumpul
menggunakan
populasi
karyawan
diolah dengan metode statistik.
yang menjadi auditor internal yang
Metodologi pengumpulan Data
ada di lingkungan Universitas Bunda
a. Studi Literatur. Digunakan
Mulia
untuk
karena
jumlahnya
masih
mencari
memungkinkan untuk dicapai secara
lain
populasi. Menurut Sugiyono (2009)
yang mendukung yang sudah
jumlah sampel yaitu 100 persen
ada dari para ahli sebelumnya
mewakili
terhadap
dari
dengan jumlah anggota populasi itu
yang
sendiri. Makin besar jumlah sampel
teori-teori/penelitian
pemecahan
permasalahan ditemukan oleh penulis. b. Studi
Lapangan
populasi
adalah
sama
mendekati populasi, maka peluang (Field
Research)
kesalahan generalisasi semakin kecil. Analisis
ini
juga
dapat
Cara metode ini digunakan
meramalkan nilai variabel dependen,
penelitian
dilakukan
jika seluruh variabel independen
secara langsung ke lapangan
sudah diketahui nilainya dan semua
menggunakan kuesioner.
koefisien regresi parsialnya sudah
yang
dihitung (Supranto, 2009) di mana model regresi linear berganda untuk
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
128
menguji pengaruh faktor penentu
Berdasarkan grafik di atas terlihat
kualitas audit.
bahwa profil jenis kelamin auditor
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + ε
internal pria sebesar 57% dan wanita 43%.
Keterangan:
Gambar 2. Jenjang Pendidikan
Y = kualitas audit X1 = kompetensi X2 = independensi b0 = konstanta b1 b2 = dugaan koefisien regresi ε = komponen kesalahan pengukuran HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber: Hasil Olahan Data Primer,
Profil Responden Setelah data,
maka
proses didapat
rekapitulasi gambaran
mengenai profil responden auditor internal di Universitas Bunda Mulia yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
2015 Gambar 2. Profil Jenjang Pendidikan Auditor Internal Berdasarkan grafik di atas terlihat
bahwa
profil
jenjang
pendidikan terakhir auditor internal
Gambar 1. Proporsi menurut
seluruhnya adalah S2.
jenis kelamin
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2015 Gambar 1. Profil Jenis Kelamin Auditor Internal
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
129
Gambar 3. Lama bekerja
Mulia yang >2th sebanyak 64% dan <2th sebanyak 36%. Hasil
Uji
Validitas
dan
Uji
Reliabilitas Untuk memastikan keabsahan dan keandalan kuesioner yang telah Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2015 Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa profil lama bekerja auditor internal di Universitas Bunda Mulia seluruhnya adalah >1th. Gambar 4. Profil Lama Menjadi Auditor Internal
didesain, maka sebagai tahap awal dilakukan pengujian kuesioner awal (pre-test).
Penyebaran
kuesioner
dilakukan pada tanggal 30 Juli – 06 Agustus
2015
sebanyak
14
dan
terkumpul
kuesioner.
Hasil
pengujian terhadap kuesioner ini dijabarkan dalam sub bab berikut: Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa variabel memiliki kemampuan dan kecermatan yang baik untuk mengungkap hal-hal yang ingin diketahui. Adapun hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel
Sumber: Hasil Olahan Data Primer, 2015
dibawah ini:
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa profil lama menjadi auditor internal di Universitas Bunda
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
130
Tabel 1. Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi
Kode
Pertanyaan
Auditor internal perlu mengerti seluruh klausal sesuai ISO yang digunakan PT2 Auditor internal perlu mengetahui seluruh SOP di departemen yang akan diaudit Auditor internal perlu PT3 memahami kondisi departemen yang akan diaudit PT4 Dalam melakukan audit yang baik, seorang auditor internal membutuhkan pengetahuan yang diperoleh dari tingkat pendidikan formal (D3, S1) PT5 Dalam melakukan audit yang baik, seorang auditor internal membutuhkan pelatihan auditor dari lembaga yang ditunjuk oleh perusahaan PL1 Auditor internal yang memiliki banyak pengalaman dalam bidang audit dengan berbagai macam karakter auditee, akan menghasilkan audit yang lebih baik PL2 Auditor internal yang pernah mengaudit departemen yang sudah tertata rapi, baik dari SOP maupun pelaksanaannya dilapangan, akan mudah mengaudit di departemen yang kurang baik dalam segala penyusunannya Auditor internal yang sudah banyak mengaudit, tetapi audit PL3 yang dilakukan berikutnya belum tentu lebih baik dari audit sebelumnya Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015
Corrected Item Total Correction
Keterangan
.380
Valid
.541
Valid
.456
Valid
.108
Tidak Valid
.825
Valid
.020
Tidak Valid
.713
Valid
.456
Valid
PT1
Berdasarkan hasil pengujian validitas
(dua) indikator yang tidak valid
dari variabel kompetensi, terdapat 2
yaitu:
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
131
a. PT4: Dalam melakukan audit
dalam bidang audit dengan
yang baik, seorang auditor
berbagai
internal
auditee,
membutuhkan
macam akan
menghasilkan
pengetahuan yang diperoleh
audit yang lebih baik
dari tingkat pendidikan formal
Indikator
(D3, S1)
karakter
tersebut
tidak
digunakan sehingga menyisakan 6
b. PL1: Auditor internal yang memiliki banyak pengalaman
(enam) indikator yang digunakan untuk menilai variabel kompetensi.
Tabel 2. Hasil Uji Validitas Variabel Independensi
Kode
Pertanyaan
Corrected Item Total Correction
Keterangan
LH1
Auditor internal sebaiknya tidak mengaudit auditee yang sama pada periode audit berikutnya
.242
Valid
Auditor internal perlu bersifat independen dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan auditee
.366
Valid
Auditor internal melaporkan semua kesalahan auditee walaupun auditor sudah lama berhubungan kerja dengan auditee
.127
Tidak Valid
Auditor dalam mengungkapkan hasil temuan tidak terpengaruh oleh kedekatan hubungan dengan auditee
.422
Valid
Proses audit harus dijalankan serius walaupun antara auditor dengan auditee memiliki hubungan kerja yang dekat
.592
Valid
Umumnya auditor internal kurang berani melaporkan kesalahan auditee karena auditee lebih senior dari auditor
.244
Valid
Tingginya posisi auditee dari auditor dalam suatu struktural perusahaan akan mempengaruhi
.337
Valid
LH2
LH3
LH4
LH5
TA1
TA2
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
132
auditor dalam mengaudit TA3
Sifat temperamental dari auditee akan mempengaruhi auditor dalam proses audit
Tidak Valid
.172
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Berdasarkan hasil pengujian
b. TA3: Sifat temperamental dari
validitas dari variabel kompetensi,
auditee akan mempengaruhi
terdapat 2 (dua) indikator yang tidak
auditor dalam proses audit
valid yaitu:
Indikator
a. LH3:
Auditor
tersebut
tidak
internal
digunakan sehingga menyisakan 6
melaporkan semua kesalahan
(enam) indikator yang digunakan
auditee
untuk menilai variabel independensi.
walaupun
auditor
sudah lama berhubungan kerja dengan auditee Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit Kode
Pertanyaan
Auditor internal sebaiknya tidak mengaudit auditee yang sama pada periode audit berikutnya KL2 Auditor internal perlu bersifat independen dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan auditee Auditor internal melaporkan semua kesalahan auditee KL3 walaupun auditor sudah lama berhubungan kerja dengan auditee KL4 Auditor dalam mengungkapkan hasil temuan tidak terpengaruh oleh kedekatan hubungan dengan auditee KL5 Proses audit harus dijalankan serius walaupun antara auditor dengan auditee memiliki hubungan kerja yang dekat Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015
Corrected Item Total Correction
Keterangan
-.032
Tidak Valid
.398
Valid
.582
Valid
.748
Valid
-.089
Tidak Valid
KL1
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
133
Berdasarkan hasil pengujian
tetap
sama.
Adapun
hasil
uji
validitas dari variabel kompetensi,
reliabilitas dapat dilihat pada tabel
terdapat 2 (dua) indikator yang tidak
dibawah ini:
valid yaitu:
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
a. KL1:
Auditor
internal
tidak
mengaudit
sebaiknya auditee
yang
sama
pada
periode audit berikutnya b. KL5:
Proses
dijalankan
audit
serius
harus
walaupun
antara auditor dengan auditee memiliki hubungan kerja yang dekat Indikator
tersebut
tidak
digunakan sehingga menyisakan 3 (tiga)
indikator
yang
digunakan
untuk menilai variabel kualitas audit. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan bahwa berapa kalipun instrumen
atau
kuesioner
yang
terkumpul diulang, hasilnya akan
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Menurut
Ghozali
(2005;88)
yang dikutip dari Lestari (2013), nilai reliabilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik (tidak reliabel), sedangkan diatas 0,6 sampai 0,7 dapat diterima dan reliabilitas diatas 0,7 adalah baik. Berdasarkan nilai koefisien Alpha Cronbach pada tabel 4.4. terlihat nilainya > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari variabel independen maupun dependen. adalah reliabel
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
134
Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Gambar 5. Hasil Uji Normalitas
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015
Berdasarkan
gambar
5
di
sekitar
penyebarannya
terlihat garis
diagonal
maka
dapat
dikatakan
bahwa data terdistribusi normal.
Uji Multikoliniearitas Tabel 5 Hasil Uji Multikoliniearitas
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015
Hasil olahan data pada tabel 5. memperlihatkan
bahwa
1,534 < dari 10 dan nilai Tolerance
nilai
dari kedua variabel tersebut > dari
Variance Inflation Factor (VIF) dari
0,1 maka maka model regresi yang
kompetensi dan independensi sebesar Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
135
terbentuk
tidak
terjadi
multikoliniearitas.
Uji Heteroskedastisitas Gambar 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Berdasarkan
gambar
6.
terlihat
disimpulkan
penyebaran data pada scatter plot
heteroskedastisitas
tidak teratur dan tidak membentuk
homokedastisitas.
pola
tertentu,
maka
tidak
terjadi tetapi
dapat
Uji Otokorelasi Tabel 6. Hasil Uji Otokorelasi
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Hasil olahan data pada tabel 6.
Watson (DW) berada di antara 1 dan
memperlihatkan
3, maka tidak terjadi otokorelasi.
bahwa
Durbin
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
136
Teknik Analisis Regresi Berganda Tabel 7. Model Summary
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Tabel 8. Coefficients Variabel
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Pada tabel 7 dan 8 dapat
mempunyai nilai signifikan < 0,05
dijabarkan dalam bentuk persamaan
yang
regresi sebagai berikut:
independensi
tidak
positif
signifikan
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + ε
yang
bahwa berpengaruh terhadap
kualitas audit.
Y = 7,558 + 0,292 X1 + (-0.059)X2 + 0,464
Besarnya koefisien determinasi sebesar 46,4% yang membuktikan
Besarnya nilai koefisien regresi kompetensi (b1) sebesar 0,292 dan mempunyai nilai signifikan < 0,05 yang
membuktikan
membuktikan
bahwa
kompetensi berpengaruh positif yang signifikan terhadap kualitas audit. Sedangkan nilai koefisien regresi
bahwa 46,4% variabel kualitas audit dapat
dijelaskan
oleh
variabel
kompetensi dan independensi dalam model regresi sedangkan sisanya 53,6%
dijelaskan
oleh
variabel-
variabel lain di luar model penelitian ini.
independensi (b2) sebesar -0,059 dan
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
137
Tabel 9. Anova (Uji F)
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 independensi terhadap kualitas audit.
Uji Hipotesis Pengaruh
kompetensi
independensi
secara
dan simultan
tabel
sebesar
4.11
dan
nilai
signifikan 0,032 < nilai alpha 0,05.
terhadap kualitas audit Uji ini untuk melihat signifikasi pengaruh
Nilai F hitung sebesar 4,767 > F
kompetensi
dan
Dengan demikian H0 ditolak dan Ha diterima.
Tabel 10. Coeficients (Uji t)
Sumber: Hasil olahan data SPSS, 2015 Pengaruh
kompetensi
independensi
terhadap
dan kualitas
sebesar
2,674
dan
signifikansi
sebesar 0,022 yang berarti bahwa Ha diterima yaitu terdapat pengaruh
audit Uji
ini
untuk
mengetahui
seberapa jauh variabel independen mempengaruhi
terhadap
positif
dan
signifikan
antara
kompetensi terhadap kualitas audit.
variabel
Ini berarti korelasi positif atau
dependen, maka dilakukan uji t-test.
semakin besar kompetensi auditor
Berdasarkan hasil pengolahan pada
maka
tabel 10. didapatkan bahwa:
meningkat.
kualitas
audit
semakin
Variabel kompetensi terhadap
Variabel independensi terhadap
variabel kualitas audit t hitung
variabel kualitas audit t hitung
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
138
sebesar
-0.331
dan
signifikansi
Perlunya
peningkatan
sebesar 0,747 yang berarti bahwa Ha
kompetensi
diterima yaitu terdapat pengaruh
seorang auditor agar memudahkan
negatif dan tidak signifikan antara
dalam proses audit. Peningkatan
independensi terhadap kualitas audit.
keterampilan antara lain melalui
Ini berarti korelasi negatif atau
terus-menerus
pelatihan,
workshop
dari
dan
semakin besar independensi auditor
benchmarking.
maka kualitas audit akan semakin
diharapkan akan meningkatkan hasil
menurun.
kualitas audit sehingga temuan audit
PENUTUP
sangat berpengaruh pada putusan
Pada penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut:
manajemen. Tanpa hal itu diperbaiki, sangat kecil kemungkinannya hasil
Besarnya nilai koefisien regresi kompetensi (X1) sebesar 0,022 dan
audit
berpengaruh
bahwa
kompetensi
signifikan
terhadap
kualitas audit.
sistem
mutu
ISO
9001
berpengaruh terhadap perusahaan.
mempunyai nilai signifikan < 0,05 membuktikan
Dengan demikian
Perlunya independensi auditor tetap
dijaga
berpengaruh
meskipun
tidak
siginifikan
terhadap
pengamatan
selama
kualitas audit.
Besarnya nilai koefisien regresi
Dari
independensi (X2) sebesar 0,747dan
penelitian, ada baiknya dilakukan
mempunyai nilai signifikan > 0,05
penelitian lebih mendalam tentang
membuktikan bahwa independensi
besarnya pengaruh pendidikan dan
tidak
keahlian
berpengaruh
signifikan
terhadap kualitas audit.
kerja
seorang
auditor
terhadap keputusan penilaian hasil
Nilai F hitung sebesar 4,767 >
audit internal ISO 9001. Dengan
F tabel sebesar 4.11 dan nilai
demikian hasil yang nantinya dapat
signifikan 0,032 < nilai alpha 0,05.
memberikan informasi tentang arah
Ini berarti
pendidikan baik bagi seorang auditor
simultan
ada pengaruh secara
antara
kompetensi
dan
sistem ISO 9001.
independensi terhadap kualitas audit. Saran
yang
dapat
peneliti
berikan adalah sebagai berikut:
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
139
DAFTAR PUSTAKA Arens et al. 2008. Auditing and Assurances Services - An Integrated Approach. Edisi Kedua Belas. Prentice Hall. Bayangkara, IBK. 2008, Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi, Salemba empat, Jakarta. Boiral, Olivier and Kouakou, Dogui. (2013). ISO auditing and the construction of trust in auditor independence. Accounting, Auditing & Accountability Journal, Vol.26, No.8, pp.1279-1305, Emerald Group Publishing Limited. Elfarini, Eunike Christina. 2007. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Semarang. Gasperz V, 2008, Total Quality Management, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Indranata I., 2006, Terampil dan Sukses Melakukan Audit Mutu Internal ISO 9001: 2000, Alfabeta, Bandung. Lestari, Verliana. 2013. Pengaruh Store Atmosphere dan Service Quality Terhadap Keputusan Konsumen Memilih Minimarket berkonsep Convenience Store dengan Menggunakan Brand Image Sebagai Intervening Variable. Tesis. Universitas Bunda Mulia. Mohammed, Diana Mostafa and Habib, Magda Hussein. (2013). Auditor independence, audit quality and the mandatory auditor rotation in Egypt. Education, Business and Society: Contemporary Middle Eastern Issues, Vol. 6 Iss 2 pp. 116 – 144. Emerald Group Publishing Limited Raymond, J. Murphy, 2002, Implementing an ISO 9001:2000 Based Quality Management System, Government Institutes Inc., USA. Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). CV. Alfabeta. Bandung. Sugiyono, 2009, Statistik untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Business Management Journal Vol. 12 No. 1 Maret 2016
140