JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
PENGARUH KOMITMEN KERJA KARYAWAN TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) DI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2008 Oleh: Tutik Wahyuningsih4
ABSTRACT Background: The existence of demotion and transfer of employees in the other units which has done by the hospital without a known cause by the employee, it can lead to disappointment experienced by employees PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta. Objective: The purpose of this research is to determine the effect of employee commitment to the Organizational Citizenship Behavior of employees in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta, to determine employee commitment and to know the Organization Citizenship Behavior of employees at PKU Muhammadiyah Hospital. Method: This type of research is non-experimental quantitative analytical descriptive with crosssectional design. This study is associative; the population is all employees who occupy structural positions in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta which count 79 people in 2008, the sample is 66 people. Sampling technique is a simple random method. The instrument of the research uses questionnaire. Data collection techniques use interview techniques, questionnaires, and Library Studies. Analysis of the data is regression analysis. Regression analysis is the analysis used to forecast or predict an independent variable on the dependent variable. Conclusion: First, there is a positive and significant effect between employee commitments to the OCB. Second, the level of employee commitment in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta is high. Third, the level of OCB employees in PKU Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta is a low to high.
Key words: Employee commitment, Organizational Citizenship Behavior (OCB),
4
Staf Pengajar Stikes Surya Global Yogyakarta
73
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
Volume 7. No. 2 Juli 2011
PENDAHULUAN Komitmen organizational menurut Gibson (1997) adalah identifikasi rasa, keterlibatan loyalitas yang ditampakkan pekerja terhadap organisasi atau unit organisasi. Komitmen organizational ditunjukkan dalam sikap penerimaan, keyakinan yang kuat terhadap nilai- nilai dan tujuan organisasi, dan adanya dorongan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam organisasi demi tercapainya tujuan organisasi. Vandenberg dan Lance (1992) mendefinisikan komitmen organisasional sebagai seberapa jauh tingkat seorang pekerja dalam mengidentifikasikan dirinya pada organisasi serta keterlibatannya didalam suatu organisasi dalam hal ini adalah rumah sakit. Organizational Citizenship Behavior (OCB) selain disebut the extra role behavior (Pearche & Gregersen, 1991; Wright, 1993) dan merupakan salah satu kategori yang penting bagi efektifitas organisasi. Ada tiga kategori perilaku pekerja yang penting bagi keefektifan organisasi, yaitu individu harus masuk ke dalam dan tinggal dalam suatu organisasi, mereka harus menyelesaikan peran khusus dalam pekerjaan tertentu, mereka harus terikat pada aktivitas yang inovatif dan spontan melebihi persepsi perannya. Kategori terakhir itulah yang yang disebut sebagai Organizational Citizenship Behavior. OCB tidak dapat dilepaskan dari komitmen karyawan terhadap organisasi, karena bagaimanapun melebihi apa yang seharusnya, banyak ditentukan oleh kuat tidaknya komitmen
SURYA MEDIKA terhadap organisasi (Smith, Organ & Near, 1993). Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta menjadi sorotan masyarakat tentang kualitas pelayanan yang belum stabil menyangkut SDM dari rumah sakit tersebut. Latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat ditarik rumusan masalah yaitu “Apakah ada pengaruh antara komitmen kerja karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) karyawan pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta?” TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior karyawan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta, untuk mengetahui komitmen kerja karyawan, dan untuk mengetahui Organization Citizenship Behavior karyawan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiah Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif kuantitatif non eksperimental dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini bersifat asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antar dua variabel atau lebih. Penelitian tentang pengaruh komitmen karyawan terhadap Organizational Citizenship Behavior adalah jenis asosiatifnya yaitu asosiatif kausal yaitu bersifat sebab akibat.
74
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
Volume 7. No. 2 Juli 2011
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat di jalan KH Ahmad Dahlan no 20 Yogyakarta. pada bulan April sampai dengan bulan Mei 2008. JENIS DATA Jenis data menurut sumber data ada dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer, pengumpulannya dilakukan secara langsung terhadap obyek atau sasaran baik perorangan maupun kelompok. Data primer dari penelitian ini adalah jawaban dari kuesioner. Data sekunder, pengumpulannya diperoleh dari orang lain atau tempat lain misalnya dari buku dan data rekam medis. POPULASI DAN SAMPEL Populasi yang diteliti adalah semua karyawan yang menduduki jabatan struktural di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu berjumlah 79 orang pada tahun 2008. Sampel dari penelitian ini sebanyak 66 orang dengan mempergunakan formula sederhana dalam Notoatmodjo (2005) untuk jumlah populasi yang kecil atau lebih kecil dari 10.000 dapat menggunakan formula yang sederhana, yaitu:
n
1 N (d 2 )
dengan : n : sampel N : populasi d : tingkat kesalahan (5%)
SURYA MEDIKA Teknik pengambilan sampel yang dipergunakan adalah metode acak sederhana (simple roandom sampling). pada pegawai struktural Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Kriteria inklusi pada penelitian adalah pegawai struktural pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode tahun 2008. INSTRUMENT PENELITIAN Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawabnya. Cara scoring yang digunakan adalah dengan menggunakan skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban pada kuesioner Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju (S) diberi skor 4, Raguragu diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 dan Sangat Tidak setuju diberi skor 1. Adapun untuk pertanyaan atau pernyataan negatif pemberian skor dilakukan berkebalikan. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik pengumpulan data dalam peelitian ini menggunakan teknik wawancara, Kuesioner, dan Studi Pustaka . ANALISA DATA Analisa data yang digunakan adalah analisa regresi. Analisa regresi adalah analisa yang digunakan untuk meramal atau memprediksi suatu
75
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
Volume 7. No. 2 Juli 2011
variabel independent terhadap variabel dependent. Rumus umum yang digunakan : Y = a + bX dengan: Y : Nilai variabel dependent X : Variabel independent a : Y intercept, yaitu perpotongan antara garis regresi dengan sumbu Y b : Koefisien regresi merupakan merupakan perubahan regresi dan menunjukkan besarnya variabel independent yang mengakibatkan perubahan pada variabel dependent. a dan b merupakan nilai yang tepat untuk satu garis regresi. Data yang digunakan untuk perhitungan regresi adalah kedua variabel baik variabel independen maupun variabel dependen dalam bentuk data interval atau rasio. Setelah tersusun maka dapat dicari a dan b dengan langkah sebagai berikut :
b
SURYA MEDIKA
HASIL PENELITIAN Karakteristik Responden Karakteristik responden terbanyak menurut jenis kelamin pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 34 orang (51,52 %), masa kerja pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta. yang menduduki jabatan struktural paling banyak adalah karyawan yang memiliki masa kerja antara 6- 10 tahun yaitu 23 orang atau sekitar 34, 84 %. Karakteristik responden menurut tingkat pendidikan responden pada Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta. dapat dilihat bahwa karyawan yang menduduki jabatan struktural sebagian besar adalah karyawan yang memiliki jenjang pendidikan sarjana atau S1 sebanyak 40 orang atau sekitar 60,60 % (tabel 2)
n XY X Y n X 2 ( X ) 2
dengan: b : koefisien regresi X : nilai variabel independent Y : nilai variabel dependent n : jumlah pengamatan atau jumlah sampel
a
Y X b n n
dengan : a : Y intercept b : koefisien regresi Y : nilai variabel dependent X : nilai variabel independent
76
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
Tabel 2 Data Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin, Masa Kerja, dan Tingkat Pendidikan di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta No 1
2
3
Karakteristik Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan
Frekuensi
Persentase (%)
32 34
48, 48 % 51,52 %
Jumlah Masa Kerja : (tahun) 1-5 6-10 11-15 16-20 21-25 > 25 Jumlah Tingkat Pendidikan SMA Akademi (D2 s.d D4) S1 S2
66
100 %
8 23 19 11 3 2 66
12,12 34,84 28,78 16,67 4,54 3,03 100 %
4 18
6,06 % 27,27 %
40 4
60,60 % 6,06 %
Jumlah
66
100 %
Sumber : Data Primer yang diolah Deskripsi Komitmen Kerja Karyawan Hasil jawaban responden nilai tertinggi adalah 55, dan nilai terendah pada kuesioner komitmen kerja karyawan ini adalah 22 sehingga jika dimasukkan pada rumus interval didapat hasil perhitungan, adapun untuk menentukan lebar interval tidak ada ketentuan yang pasti, dan untuk menentukan kelompok terdapat suatu pegangan yang dikemukakan oleh Sturges dalam Sugiono (2004) yang dikenal dengan rumus Sturges: m = 1 + 3,3 log n Dengan: m : jumlah kelompok
n
: jumlah pengamatan atau sampel untuk interval kelompok digunakan rumus sebagai berikut:
i
R m
Dengan: i : interval R :rentang antara nilai terbesar dan nilai terkecil m : jumlah kelompok Berdasarkan hasil jawaban responden pada kuesioner komitmen kerja karyawan berdasarkan skala data interval dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu: Nilai skor total 1 sampai 11 menunjukkan nilai komitmen kerja karyawan sangat rendah. Nilai skor total 12 sampai 22 menunjukkan nilai komitmen kerja karyawan rendah. Nilai skor total 23 sampai 33 menunjukkan nilai komitmen kerja karyawan sedang. Nilai skor total 34 sampai 44 menunjukkan nilai komitmen kerja karyawan tinggi. Nilai skor total 45 sampai 55 menunjukkan nilai komitmen kerja karyawan sangat tinggi. Penelitian ini hasil dari jawaban responden pada kuesioner komitmen kerja karyawan dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini:
77
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
Tabel 3. Hasil Jawaban Kuesioner Komitmen Kerja Nilai Jumlah Keterangan Total Responden 46 - 55 18 Sangat Tinggi 35 - 45 24 Tinggi 24 -34 21 Sedang 12 - 23 3 Rendah Sumber: Data Primer yang diolah Tabel 3 dapat dilihat bahwa hanya 18 orang yang mendapat total skor antara 46 - 55 yang dengan kategori sangat tinggi komitmen kerja terhadap organisasinya dan 24 orang dengan perolehan skor total antara 34 45 dengan kategori tinggi. Total skor nilai 24 - 34 dengan kategori sedang adalah 21 orang karyawan dan ada juga yang memperoleh nilai total skor 12- 23 yaitu 3 orang dengan kategori rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa komitmen kerja karyawan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta meningkat. Hal ini harus dipertahankan karena dengan adanya komitmen kerja yang baik pada karyawan akan berpengaruh pada budaya kerja yaitu terciptanya loyalitas karyawan yang nantinya akan dapat memudahkan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Deskripsi Organisational Citizenship Behavior (OCB) Kuesioner ini adalah menilai tentang perilaku karyawan yang bekerja melebihi tugas formalnya sehingga memberikan kontribusi yang positif bagi keefektifan organisasi dalam hal ini rumah sakit. Penilaian pada kuesioner OCB ini dibuat dengan skala data
interval yang dibagi dalam lima kategori yaitu: Nilai skor total 1 sampai 20 menunjukkan bahwa OCB karyawan sangat rendah. Nilai skor total 21 sampai 40 menunjukkan bahwa OCB karyawan rendah. Nilai skor total 41 sampai 60 menunjukkan bahwa OCB karyawan sedang. Nilai skor total 61 sampai 80 menunjukkan bahwa OCB karyawan tinggi. Nilai skor total 81 sampai 100 menujukkan bahwa OCB karyawan sangat tinggi. Berdasarkan hasil dari jawaban responden pada kuesioner Organizational Citizenship Behavior (OCB) ini dapat dilihat pada tabel berikut in: Tabel 4. Hasil Jawaban Responden Tentang OCB Nilai Total 81 -100
Jumlah Responden 10
Keterangan
61 – 80
24
Sangat Tinggi Tinggi
41 – 60
28
Sedang
21 - 40
4
Rendah
Sumber: Data Primer yang diolah Berdasarkan data tabel 4.dapat dilihat bahwa sebagian besar karyawan mempunyai OCB yang sedang yaitu dengan jumlah responden 28 orang. Jumlah responden yang mempunyai OCB tinggi adalah sebanyak 24 orang, karyawan yang mempunyai OCB sangat tinggi ada 10 orang, Demikian ada juga
78
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
yang mempunyai OCB rendah yaitu ada 4 orang. Data tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa rata – rata karyawan Rumah Sakit Umum PKU
Muhammadiyah memiliki OCB menuju tinggi, hal ini tentunya akan berpengaruh positif terhadap keefektifan organisasi.
Tabel 5. Croostab Komitmen Kerja Karyawan dan OCB Pada RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Organizational Citizenship Behavior * Komitmen Kerja Karyawan Crosstabulation Count
Organizational Citizenship Behaviour
Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Total
Komitmen Kerja Karyawan Rendah Sedang tinggi Sangat Tinggi 1 2 1 0 2 19 6 1 0 0 14 10 0 0 3 7 3 21 24 18
Total
4 28 24 10 66
Sumber : Data Primer yang diolah Berdasarkan tabel tabulasi silang antara komitmen kerja karyawan dengan OCB. dari tabel 5 di atas menunjukkan bahwa komitmen kerja karyawan dengan kriteria rendah adalah 3 orang karyawan dan OCB dengan kriteria rendah terdapat 4 orang karyawan. Komitmen kerja karyawan dengan kriteria sedang adalah 21 orang karyawan dan OCB dengan kriteria sedang adalah 28 orang karyawan. Komitmen kerja karyawan dengan kriteria tinggi terdapat 24 orang karyawan dan OCB karyawan dengan
kriteria tinggi adalah 24 orang karyawan. Komitmen kerja karyawan dengan kriteria sangat tinggi adalah 18 orang karyawan dan OCB karyawan dengan kriteria sangat tinggi adalah 10 orang karyawan. Regresi Linear Sederhana Uji regresi linear sederhana digunakan untuk memprediksi atau menafsir suatu variabel independen terhadap suatu variabel dependen. Hasil pengujian dengan analisa regresi didapat hasil sebagai berikut;
Tabel 6. Output Analisa Regresi Model Summary Model 1
R .832a
R Square .693
Adjusted RSqare .688
Std. Error of the Estimate 8.897
a. Predictors: (Constant), Komitmen Sumber : Data Primer yang diolah Data tabel apat dilihat bahwa korelasi antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB mempunyai
arah korelasi yang positif sedangkan nilai korelasinya adalah 0,832 ini menunjukkan korelasi yang sangat
79
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
tinggi. Nilai R atau korelasi adalah 0,832 yang memiliki arah positif artinya bahwa semakin tinggi nilai komitmen kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula OCB karyawan, nilai 0,832 ini berarti nilai korelasinya sangat tinggi. Nilai R2 disebut juga sebagai koefissien determinansi sebesar 69,3 % berarti
bahwa 69,3 % OCB karyawan dipengaruhi oleh komitmen kerja karyawan, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Penelitian ini adjusted R2 tidak digunakan karena variabel independent dalam penelitian ini hanya satu yaitu komitmen kerja karyawan.
Tabel 7. Output Anova ANNOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 11437.450 5066.307 16503.758
df 1 64 65
Mean Square 11437.450 79.161
F
Sig.
144.483
.000a
a. Predictor: (Constant), Komitmen b. Dependent Variable: OCB Sumber Data: Data Primer yang Diolah Tabel dapat diketahui nilai F hitung sebesar 144,483 nilai df 1 sebesar 1 dan nilai df 2 sebesar 64. nilai F tabel (α =0,05; df1 = 1; df2 = 64) = 0,250. Karena F hitung lebih besar dari pada F tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha yang berarti bahwa ada pengaruh
antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB. Nilai signifikansinya pada tabel anova diatas sebesar P lebih kecil α yaitu P (0, 000) dan α (0,05) maka ini berarti bahwa hasil regresi ini dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependennya yaitu OCB.
Tabel 8. Output Coefficient Regresi
Model
1
(Constant) Komitmen
Coefficients Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std.Error Beta 9.003 4.538 1.431 119 832
t
Sig.
1.984 12.020
052 000
a. Dependent Variable: OCB Sumber Data: Data Primer yang Diolah Di ketahui bahwa persamaan regresi adalah Y = a + bX Dengan: Y adalah variabel yang diprediksi dalam hal ini adalah OCB a: adalah nilai konstan yaitu 9,003. b: adalah nilai komitmen yaitu 1, 431
Jadi Y = 9,003 + 1, 431 (komitmen) Persamaan di atas berarti bahwa setiap penambahan komitmen, maka OCB karyawan akan meningkat atau bertambah sebesar 1,431
80
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
Volume 7. No. 2 Juli 2011
PEMBAHASAN Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa korelasi antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB mempunyai arah korelasi yang positif sedangkan nilai korelasinya adalah 0,832 ini menunjukkan korelasi yang sangat tinggi. Nilai R atau korelasi pada data hasil regresi diata adalah 0,832 yang memiliki arah positif artinya bahwa semakin tinggi nilai komitmen kerja karyawan maka akan semakin tinggi pula OCB karyawan, nilai 0,832 ini berarti nilai korelasinya sangat tinggi. Nilai F hitung lebih besar dari pada F maka Ho ditolak dan menerima Ho tabel yang berarti bahwa ada pengaruh antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB. Membandingkan nilai signifikansi atau probabilitas P dengan nilai α. Diketahui nilai P adalah sebesar 0,000 dan α sebesar 0,05. dari data tersebut didapat nilai P < α maka Ho ditolak yang berarti ada pengaruh antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB. Mowday, Steer dan Porter (1982) mendefinisikan bahwa komitmen organizational merupakan seberapa jauh tingkat seorang pekerja dalam mengidentifikasikan dirinya pada borganisasi serta keterlibatannya didalam suatu organisasi atau dengan kata lain komitmen organizational merupakan sikap loyalitas seorang pekerja pada suatu organisasi dan hal ini merupakan suatu proses yang berkelanjutan.(Vanberg dan Lance, 1992). OCB merupakan perilaku yang bersifat sukarela terhadap hal- hal yang mengedepankan kepentingan organisasi sebagai wujud dari kepuasan
SURYA MEDIKA anggota organisasi berdasar performance dan tidak berkaitan dengan reward formal, atau dengan kata lain OCB adalah rekonseptual dari sifat kewarganegaraan seperti penjelasan filosofi politik (Dyne, 1997). OCB merupakan perilaku dari pekerja yang melebihi dari tugas formalnya dan memberikan kontribusi pada keefektifan organisasi. (Smith, 1993). Jadi dengan adanya komitmen kerja karyawan yang baik akan dapat menimbulkan OCB dan nantinya akan dapat berpengaruh pada keefektifan suatu organisasi. (Smith, 1983), disisi lain apabila individu atau karyawan merasa perlakuan organisasi baik mara karyawan akan membalas dan meningkatkan lebih dari permintaan minimum dari pekerjaannya dengan membantu yang lain dan organisasi.(Dyne dan Ang, 1998). Berdasarkan analisa koefisien korelasi regresi antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB menunjukkan adanya pengaruh yang positif yang signifikan (r = 0,832; R2= 0,693 dan P = 0,000) artinya semakin tinggi nilai komitmen organisasi karyawan maka semakin tinggi pula OCB karyawan tersebut. Besar sumbangan efektif komitmen organisasi terhadap OCB adalah sebesar 63,9 % . berdasar hasil tersebut berarti OCB karyawan Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dapat ditingkatkan lagi melalui peningkatan komitmen organisasi. Suatu organisasi para pekerjanya dipandang dan diperlukan sebagai seorang anggota keluarga besar organisasi, akan merupakan dorongan yang sangat kuat untuk meningkatkan
81
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
SURYA MEDIKA
Volume 7. No. 2 Juli 2011
komitmen organisasi. Gilirannya komitmen organisasi yang tinggi akan berakibat pada berbagai sikap dan perilaku positif, seperti misalnya menghindari tindakan, perilaku dan sikap yang merugikan nama baik organisasi, kesetiaan kepada pimpinan, kepada rekan setingkat dan kepada bawahan, produktivitas yang tinggi, kesediaan menyelesaikan konflik melalui musyawarah dan sebagainya. (Hastono, 2001) Berdasarkan penelitian yang didapat dari self- report tingkah laku dan assessment tingkah laku hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan yang dengan affective commitment yang tinggi memiliki tingkah laku organizational citizenship yang lebih tinggi daripada karyawan yang memiliki affective commitment yang rendah. Berdasar hasil penelitian normative commitment berhubungan positif dengan pengukuran hasil kerja dan laporan kerja dari keseluruhan pekerjaan Normative commitment memiliki hubungan dengan tingkah laku OCB, walaupun demikian hubungan antara normative commitment dengan tingkah laku extra- role lebih lemah jika dibandingkan dengan affective commitment Berdasar hasil penelitian, Continuance commitment tidak berhubungan dengan OCB, sedangkan dalam penelitian lain, kedua hal ini memiliki hubungan yang negatif. Continuance commitment juga dianggap tidak berhubungan dengan tingkah laku altruism ataupun compliance, dimana kedua tingkah laku ini termasuk kedalam OCB atupun extra- role.( Meyer dan Allen, 1997)
KESIMPULAN Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan, bahwa: Pertama . Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara komitmen kerja karyawan terhadap OCB. Kedua, Tingkat komitmen kerja karyawan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta rendah menuju tinggi. Ketiga, Tingkat OCB karyawan di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah rendah menuju tinggi. DAFTAR PUSTAKA Adam Indrawijaya, 2002. Organisasi. Sinar Algensindo: Bandung
Perilaku Baru
C. Suryati, 2002. Dimensi Kepuasan Pasien dalam Mutu Pelayanan Rumah Sakit Tujuan teori dan Hasil Penelitian jurnal Persi Jateng edisi 02/ th 1/ JuliAgustus. Dyne,
L.V. dan Ang, S., (1998), ‘Organization Citizenship Behavior of Contingent Workers in Singapore’, Academy of Management Journal, Vol.41,No.6,692-703.
Eko Budiarto, 2002. Biostatistika untuk Kedokteraran dan Kesehatan Masyarakat.EGC: Bandung. F.X,
Suwarno, 1999. Perilaku Keorganisasian. Andi Offset: Yogyakarta.
Gibson, Invancevich dan Donnelly, (1997), ‘ Organization,Behavior,
82
JURNAL ILMU-ILMU KESEHATAN
Volume 7. No. 2 Juli 2011
Structure,Processes, 9 Edition, Ricard D. Irwin Inc. Greenberg dan Baron, 1995. Behavior in Organizations : Understanding and Managing the Human Side of Work, edisi 5, Prentice Hall International Edition Handoko Riwidigdo. 2006. Statistik Kesehatan. Mitra Cendekia Press : Yogyakarta. Hastono, S.P., 2001. Analisis Data. Fakultas Kesehatan Masyarakat .Universitas Indonesia: Jakarta. Meyer, J.P., & Allen , N. J.1997. Comitmen in the worplace theory research and application. California : Sage Publications. Miftah Thoha,2003. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT Raja Grafindo Persada: Jakarta. Morrison, 1994. Role definitions and Organizational Citizenship Behavior : Importance of the Employe’s Perspective, Academy of Management Journal, vol.37, 1543-1567. Pearce, J.L., dan Gregesen, H.B.1991. Task Interdependence and Extrarole Behavior: A test of The Mediating Effect of Felt Responsibility . Journal of Applied Psychology, vol. 76, No. 6, 838-844.
SURYA MEDIKA Podsakoff , Mac Kenzie, dan Bommer,1996. Transformasional Leader Behaviors and Subtitutes for Leadership as Determinants of Employee Satisfaction, commitment, Trust, and Organizational Citizenship Behavior, Journal of Management, vol.22, No. 22, 259-298. Smith, C.A., Organ, D.W., dan Near, J.P.,(1993),’ Organization Citizenship Behavior:Its Nature and Antecedents’, Journal of Aplied Psycology,Vol.68,No.653663. Soekidjo Notoatmodjo. 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta : Jakarta. Stephen P. Robbins.2001. Perilaku Organisasi Versi Bahasa Indonesia. Prenhallindo: Jakarta Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Alfabeta : Bandung. Susilowati,P, 2008. Karier Job. Edisi Februari. Vandenberg, R.J. dan Lance, 1992. Examining the Causal Order of Job Satisfaction and Organizational Commitment, Journal of Applied Management , vol. 18, 153-167.
83