PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
OLEH : SITTI NURHIKMAH A311 07 640
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2012
PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI KASUS PADA INDUSTRI MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)
OLEH : SITTI NURHIKMAH A31107640
Skripsi Sarjana Lengkap Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar
Telah Disetujui Oleh : Pembimbing I
Drs. M. Natsir Kadir, M.SI, Ak NIP. 19530812198703100
PembimbingII
Drs. Muh. Ashari.M,SA,Ak NIP.196502191994031002
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, dengan mengucapkan Puji Syukur kehadirat ALLAH SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang ini dengan baik. . Saya menyadari, skripsi yang saya tulis ini bukan merupakan suatu yang instant. Itu merupakan buah dari proses yang relatif panjang, yang menyita tenaga dan fikiran . Penulisan skripsi ini saya lakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar S1 Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin,Makassar. Yang pasti tanpa doa, motivasi, kesabaran, semangat, dan kerja keras mustahil saya sanggup untuk menjalani tahap demi tahap kehidupan akademik saya di FE-UH 5 tahun lamanya. Kerja keras dibarengi dengan semangat, akan diakhiri dengan keberhasilan. Skripsi ini secara khusus saya persembahkan buat kedua orang tuaku tercinta Ayahanda
M. Juneidi dan
Ibunda Damaris Ruru yang telah membesarkan,
mendidik dan mencurahkan seluruh kasih sayangnya, perhatian serta doa-doanya selama ini
kepada saya sehingga saya bisa meraih gelar Sarjana di universitas
Hasanuddin. Thanks to All,i hope i can always be your heppy.. I LOVE YOU. Dengan kerendahan hati, ucapan terima kasih yang tak terhingga wajib saya berikan kepada :
1.
Drs. M. Natsir Kadir,M.SI, Ak selaku pembimbing 1 dan Muh. Ashari. M.SA,Ak selaku pembimbing 2 yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan dan memberikan motivasi yang luar biasa dalam penulisan skripsi ini. Trima kasih yang sebesar-besarnya untuk semua ajarannya,
2.
Bapak Drs.Asri Usman SE.Msi selaku penasihat Akademik
3.
Segenap Staf dan Pegawai Akademik Jurusan Akuntansi FE-UH, secara khusus kepada Bapak Baso’. Terima kasih atas bantuannya kepada penulis selama menjalani perkuliahan hingga selesai.
4.
Grandmother ku Sitti Hamina dan adik – adikku tersayang Nana dan Iin yang telah memberikan perhatian, kasih sayang, dukungan baik dalam bentuk materi, doa, penyemangat saya setiap saat sehingga saya bisa menyelesaikan studi dengan baik.
5.
Buat Sepupu – sepupuku terkasih sulastri madao, Rara, nensi, fifi,fatma dll, terima kasih atas semua bantuan, dukungan dan perhatiannya.
6.
Om Rustam dan Tante Rima, Tante Abe’, Om Tiar, Tante Suri, tante Norma, dan Mamyku.Thanks telah banyak membantu, semoga semuanya selalu hidup bahagia. AMIN
7.
Sahabat setiaku Cornel, Nata, Irene, Pipi’, Pipit, Udha, Ayu, Wiwi’, Hiko, Lina, Indi, Uni, Nina, Tammy, Arini, Dian , Yunita, Febtriayu, Diba, Zet, Sofian, Hilda, fitri, dian bombang thanks telah banyak membantu, U is my best frend, i hope we always remember until the end.
8.
Extenc Club and regular : Vini, Lia,Pio, Erman, Papul, Elling, Makmur, Wahyu, Udin, Ipha, Damai,Resti,Ayu,Anwar,Anti, Nilam, Dhana, Tia, Vina, Panca Manasye, candra semua kawan-kawan seperjuangan angkatn 07. Thanks All
9.
Buat Sanggar Tari Lebonna Lia, Elda, Windy,Iren, Ena, Lepo’, Erik, Bala dll. thanks buat hiburan kalian.
10. Special for Yehezkiel Sagena Cobain. terima kasih atas semua nasehat, saran, dukungan, perhatian, kasih sayangnya. Semangat kerja T.A. nya dan Semoga cita –cita kita tercapai.I Love u Dan Semua pihak-pihak, sahabat-sahabatku yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu, dengan penuh kerendahan hati saya ucapkan trima kasih untuk setiap goresan yang telah digorehkan dalam setiap detik kehidupan, dan setiap yang didalam doanya terselip namaku. Saya mengucapkan Terima kasih yang tak terhingga, semoga semuanya dibalas oleh yang Maha Kuasa. Saya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya, dan saya sadar bahwa terdapat banyak kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan Skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna. Semoga segala bantuannya dapat diberkahi Allah SWT. Makassar, 3 Agustus 2012 SITTI NURHIKMAH
DAFTAR ISI Halaman
Abstrak………………………………………………………....................
i
Kata Pengantar………………………………………………..................
ii
Daftar Isi.............................................................................................
v
Daftar Tabel........................................................................................
viii
Daftar Lampiran…………………………………………………………..
ix
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………………………………………………
1
1.2 Batasan masalah…………………………………...............
7
1.3 Rumusan masalah………………………………….............
7
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian…………………………….
7
1.4.1 Tujuan Penelitan…………………………………….
7
1.4.2 Manfaat Penelitian…………………………………..
7
1.5 Sistematika Penulisan………………………………………
8
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Penilaian Kinerja………………………………
10
2.2 Saham dan Jenis – jenis saham…..……………………...
13
2.3 Pasar Modal.....................................................................
16
2.4 Laporan Keuangan dan Elemen Laporan Keuangan……
17
2.5 Rasio Keuangan...............................................................
19
2.5.1 Return On Asset (ROA).........................................
21
2.5.2 Return On Equity (ROE)........................................
22
2.5.3 Rate Of Return………………………………….......
23
2.5.4 Hubungan Antara Return On Asset dan Return On Equity Terhadap Return Saham………………….
24
BAB III
BAB IV
BAB V
2.6 Penelitian Terdahulu.......................................................
25
2.7 Kerangka Pikir dan Hipotesis..........................................
26
METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian………………………………………….
28
3.2 Populasi dan Sampel…………………………………….
28
3.3 Metode Pengumpulan Data……………………………..
29
3.4 Jenis dan Sumber Data………………………………….
30
3.5 Defenisi Operasional Variabel…………………………..
30
3.6 Metode Analisis…………………………………………...
32
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perkembangan BEI..........................................
35
4.1.1 Era Orde Baru......................................................
36
4.1.2 Era Krisis Moneter Sampai Sekarang..................
37
4.1.3 Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia…….
38
4.1.4 Pusat Informasi Pasar Modal...............................
43
4.2 Gambaran Singkat Industri Manufaktur........................
44
4.2.1 Gambaran Umum Aktifitas Industri Manufaktur ..
44
4.2.2 Resiko Industri Manufaktur..................................
46
ANALISIS dan PEMBAHASAN 5.1 Sampel Penelitian..........................................................
48
5.2 Analisis Regresi Linear..................................................
50
5.2.1 Uji Normalitas Data..............................................
50
5.2.2 Pengujian Hipotesis.............................................
51
5.2.2.1 Pengujian Hipotesis 1.............................
53
5.2.2.2 Pengujian Hipotesis 2.............................
54
5.3
BAB VI
Pembahasan........................................................
54
PENUTUP 6.1
Kesimpulan..........................................................
56
6.2
Saran...................................................................
57
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….
59
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 5.1
Mean dan Standar Deviasi Variabel................
49
Tabel 5.2
Test of Normality...........................................
51
Tabel 5.3
Perhitungan Analisis Regresi.........................
52
DAFTAR LAMPIRAN
-
Lampiran 1 : Perhitungan Return On Asset
-
Lampiran 2 : Perhitungan Return On Equity
-
Lampiran 3 : Perhitungan Rate Of Return
-
Lampiran 4 : Descriptive Statistics
-
Lampiran 5 :Test Of Normality
-
Lampiran 6 : Regression
-
Lampiran 7 : Normal Q – Q Plot of Return Saham
-
Lampiran 8 : Detrended Normal Q – Q Plot of Return Saham
-
Lampiran 9 : Normal Q – Q Plot of ROA
-
Lampiran 10 : Detrended Normal Q –Q Plot of ROA
-
Lampiran 11 : Normal Q – Q Plot of ROE
-
Lampiran 12 : Detrended Normal Q –Q Plot of ROE
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pasar modal sebagai sarana untuk memobilitasi dana yang bersumber dari
masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Masuk ke pasar modal merupakan idaman oleh banyak perusahaan. Syarat utama yang diinginkan oleh para investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasinya. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara. Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Investor menginvestasikan dana yang dimiliki dengan harapan akan memperoleh imbalan keuntungan berupa kepemilikan, capital gain (keuntungan dari hasil jual beli saham) atau dividen. Dengan berinvestasi di pasar modal dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dalam pasar modal pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang optimal, baik pada masa sekarang maupun di masa depan. Menurut Fakhruddin (2008 : 1) : “Pasar modal merupakan pembiayaan usaha. Melalui menerbitan saham atau obligasi, perusahaan dapat membiayai berbagai
kebutuhan modal jangka panjang, tanpa tergantung pada pinjaman bank atau pinjaman dari luar negeri”. Beberapa kelebihan pasar Pemodal adalah peluang untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar serta peningkatan status perusahaan sebagai perusahaan publik sehingga akses untuk pendanaan menjadi semakin besar dan luas. Go Public menjadi sasaran perusahaan dan semakin banyak dipilih untuk pembiayaan usaha karena perusahaan dapat memperoleh dana segar (dalam jumlah besar) dari masyarakat pemodal. Pada sisi lain, go public menimbulkan konsekuensi bagi perusahaan untuk melakukan keterbukaan kepada masyarakat. Menurut Fakhruddin ( 2008 : 1) : “dengan go public, perusahaan telah menempuh suatu transformasi manajerial dari perusahaan tertutup menjadi terbuka, maka perusahaan akan berada pada dataran elit perusahaan perusahaan terkemuka serta memiliki akses yang lebih luas dalam hal pendanaan”. Go public memiliki banyak kelebihan sebagai sarana pendanaan perusahaan serta mendorong manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan dan kemakmuran pemegang saham. Selain itu, dengan go public maka perusahaan memiliki peluang untuk lebih maju dan lebih dikenal masyarakat. Perusahaan dituntut untuk lebih profesional dengan pola menajerial yang lebih transparan dan menjalankan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik. Secara umum nilai perusahaan digambarkan dengan adanya perkembangan harga saham perusahaan di pasar modal. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor. antara lain, kinerja perusahaan secara
keseluruhan khususnya prospek perusahaan di masa depan serta laba yang dihasilkan. Selain itu, deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, suku bunga bank, serta tingkat perubahan harga dianggap cukup berpengaruh. Seluruh faktor fundamental tersebut dipengaruhi oleh kondisi perekonomian pada umumnya.
Di pasar modal, harga saham suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai salah satu tolak ukur baik tidaknya kinerja keuangan perusahaan tersebut, sehingga dapat dikatakan dalam kondisi yang wajar dan normal, semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan, harga sahamnya juga semakin membaik atau meningkat. Dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan, dan semakin tingginya volume perdagangan saham, akan mendorong perkembangan pasar modal di Indonesia. Untuk itu, Investor memerlukan informasi keuangan dalam rangka penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya. Investor harus mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi yang berhubungan dengan kinerja atau kondisi perusahaan umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan. Menurut Jumingan (2006:1) : “Laporan keuangan perusahaan pada hakikatnya merupakan hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak, baik pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak yang berada di luar perusahaan”. Laporan keuangan menyediakan informasi keuangan perusahaan, hal ini sebagaimana dalam standar akuntansi keuangan ( SAK ) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Menurut Gaspersz (2003 : 43) : “Untuk mengukur kinerja suatu perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Salah satu indikator pengukuran kinerja keuangan yang sering digunakan adalah profitabilitas perusahaan. Alat ukur profitabilitas perusahaan yang sering digunakan adalah Return On Assets (ROA), dan Return On Equity (ROE). ROA menggambarkan pembagian antara keuntungan bersih dan aset (aktiva / harta) total, dinyatakan dalam persentase . ROE menggambarkan rasio keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri) diinvestasikan ke dalam perusahaan. Semakin tinggi nilai persentase ROE menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik, karena berarti bisnis itu memberikan pengembalian hasil yang menguntungkan bagi pemilik modal yang menginvestasikan modal mereka ke dalam perusahaan”. Pada hakikatnya, seorang investor melakukan investasi dengan harapan untuk investasinya tersebut mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return ) yang diharapkan. Investasi di bursa efek merupakan jenis investasi dengan resiko relatif tinggi meskipun menjanjikan keuntungan yang relatif besar. Harapan keuntungan di masa datang merupakan kompensasi atas waktu dan risiko yang terkait dengan investasi yang dilakukan. Dalam konteks investasi, harapan keuntungan tersebut sering disebut dengan return. Tingkat keuntungan (return) merupakan rasio
antara pendapatan investasi selama beberapa periode dengan jumlah dana yang diinvestasikan. Menurut Eduardus (2001) dalam tryusnita (2009) mengemukakan : “Salah satu faktor yang memotivasi investor berinteraksi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor dalam menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya”. Singkatnya return adalah keuntungan yang diperoleh investor dari dana yang ditanamkan pada suatu investasi. Sumber - sumber return investasi terdiri dari dua komponen utama, yaitu yield dan capital gain (loss). Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang diperoleh secara periodik dari suatu investasi. Jika berinvestasi pada sebuah obligasi atau mendepositokan uang di bank, maka besarnya yield ditunjukkan dari bunga obligasi atau bunga deposito yang diterima. Jika kita berinvestasi dalam saham, yield ditunjukkan oleh besarnya dividen yang kita peroleh. Sedangkan, capital gain (loss) sebagai komponen kedua dari return merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga (saham atau obligasi), yang bisa memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Pada dasarnya tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return. Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Rahman Hakim (2006) yang berjudul “Perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan metode EVA, ROA, dan pengaruhnya terhadap return saham pada perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta”. Batasan masalah pada penelitian sebelumnya yaitu : perusahaan yang hanya tergabung dalam indeks LQ-45
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pengamatan dari tahun 2002 – 2004 dan penelitian hanya menguji pengaruh metode Economic Value Added (EVA) dan Return On Asset ( ROA) terhadap return saham baik secara parsial maupun simultan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh secara signifikan kinerja keuangan yang diukur dengan metode EVA terhadap return saham, dan terdapat pengaruh secara signifikan kinerja keuangan yang diukur dengan metode ROA terhadap return saham. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah : (1) Pada penelitian yang dilakukan oleh Rahman Hakim menguji apakah metode EVA dan ROA berpengaruh terhadap return saham, sedangkan pada penelitian ini menguji apakah metode ROA dan ROE berpengaruh terhadap return saham. (2) Objek penelitian sebelumnya adalah perusahaan – perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Jakarta, sedangkan objek yang digunakan pada penelitian ini adalah industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (3)Variabel yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah EVA, ROA, dan return saham, sedangkan variabel pada penelitian ini adalah ROA, ROE, dan return saham. (4) Tahun pengamatan penelitian sebelumnya adalah 2002 – 2004, sedangkan penelitian ini adalah 2008 – 2010. Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas dan menyadari perlunya untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham dengan metode ROA dan ROE dengan mengambil judul yaitu : “ Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham ( Studi Kasus Pada Industri Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia )”.
1.2
Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, penelitian ini hanya
meliputi perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode pengamatan dari tahun 2008 – 2010 dan penelitian ini hanya menguji pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan rasio keuangan yaitu : Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE).
1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah : “Apakah kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham?”
1.4
Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah : a. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ROA terhadap return saham
b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh ROE terhadap return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam periode 2008 – 2010. 1.4.2
Manfaat Penelitian
a. Memberikan masukan kepada manajemen perusahaan, khususnya yang telah terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia, sebagai bahan pertimbangan manajemen dalam menilai kinerja b. Memberi manfaat kepada investor sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. c. Menambah referensi penelitian pasar modal, khususnya penelitian yang menyangkut ROA dan ROE
1.5
Sistematika Penulisan Untuk
mempermudah
mengetahui
isi
proposal
ini
maka
penulis
mendeskripsikan sistematika penyajian proposal sebagai berikut : BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini terdiri dari uraian – uraian mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan serta sistematika penulisan proposal. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan dari penulisan ini yang meliputi metode ROA dan ROE BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas dan menjelaskan mengenai populasi dan sampel, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, defenisi operasional variabel, dan metode analisis yang digunakan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab pembahasan mengenai pengaruh ROA dan ROE terhadap return saham. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dan saran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengertian Penilaian Kinerja Penilaian kinerja dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari keterkaitannya
untuk mencapai tujuan perusahaan yang utama, yaitu meningkatkan nilai yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan tentang kondisi finansial perusahaan selama periode waktu tertentu. Untuk mengukur keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Penilaian kinerja menurut Mangkunegara (2000 : 67) : “ dimana Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Penilaian kinerja menurut Simamora (2004 : 41 ) : “Dimana dalam aktifitas ini kinerja karyawan dievaluasi. Karyawan disodori umpan balik positif dan imbalan atas kinerja yang baik serta diarahkan untuk membenahi kinerja yang masih buruk. Penilaian kinerja membandingkan kinerja pekerjaan seseorang terhadap tolak ukur atau tujuan yang ditetapkan untuk posisi orang tersebut”. Menurut Schuler (1999 : 3) yang diterjemahkan oleh Susan adalah: “Penilaian kinerja mengacu pada suatu sistem formal dan terstruktur yang mengatur, menilai, dan mempengaruhi sifat – sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil, termasuk tingkat ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang karyawan bisa berkinerja sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang”.
Menurut Mangkuprawira (2004 : 223) : “Penilaian kinerja merupakan proses yang dilakukan perusahaan dalam mengevaluasi kinerja pekerjaan seseorang. Apabila hal itu dikerjakan dengan benar, maka para karyawan, penyedia mereka, departemen SDM, dan akhirnya perusahaan akan menguntungkan dengan jaminan bahwa upaya para individu, karyawan mampu mengkontribusi pada fokus strategi dari perusahaan”. Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja adalah : penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan sebagai sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam organisasi atau perusahaan. Disamping itu juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan. Menurut Mangkuprawira (2004 : 223) : Penilaian kinerja meliputi dimensi kinerja karyawan dan akuntabilitas. Dalam dunia kompetitif yang mengglobal, perusahaan – perusahaan membutuhkan kinerja tinggi. Pada waktu yang sama, para karyawan membutuhkan umpan balik tentang kinerja mereka sebagai petunjuk untuk mempersiapkan perilaku masa depan.Penilaian kinerja sangat penting bagi proses merger perusahaan, pengimplementasian program pemulihan usaha dan untuk menentukan nilai wajar saham yang ditawarkan di bursa. Kinerja perusahaan dapat diukur dari laporan keuangan berupa neraca, laba rugi, arus kas dan perubahan modal
yang secara bersama-sama memberikan suatu gambaran tentang posisi keuangan perusahaan yang dikeluarkan secara periodik. Adapun
tujuan
penilaian
kinerja
adalah
untuk
memperbaiki
atau
meningkatkan kinerja perusahaan atau organisasi melalui peningkatan SDM organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari kinerja sebagaimana dikemukakan oleh Agus Sunyoto dalam Mangkunegara ( 1999 : 1) adalah : a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan kinerja. b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seseorang karyawan sehingga mereka termotivasi untuk berbuat yang lebih baik, atau sekurang – kurangnya berprestasi sama dengan prestasi yang terdahulu. c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan keinginan dan aspirasinya untuk meningkatkan kepedulian terhadap karir atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang. d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan, sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan potensinya. Adapun kegunaan penilaian kinerja adalah : a. Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk prestasi, pemberhentian dan besarnya balas jasa. b. Untuk mengukur sejauh mana seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya.
c. Sebagai alat untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga dicapai performance yang baik. d. Sebagai dasar untuk mengevaluasi program latihan dan keefektifan jadwal kerja, metode kerja, struktur organisasi, gaya pengawasan, kondisi kerja dan pengawasan. Selain tujuan dan kegunaan penilaian kinerja diatas adapun sasaran penilaian kinerja yaitu : 1. membuat analisis kinerja dari waktu yang lalu secara berkesinambungan dan periodik, baik kinerja karyawan maupun kinerja organisasi. 2. membuat evaluasi kebutuhan pelatihan dari para karyawan melalui audit keterampilan dan pengetahuan sehingga dapat mengembangkan kemampuan dirinya. Atas dasar evaluasi kebutuhan pelatihan itu dapat menyelenggarakan program pelatihan dengan tepat. 3. menentukan sasaran dari kinerja yang akan datang dan memberikan tanggungjawab perorangan dan kelompok sehingga untuk periode selanjutnya jelas apa yang harus diperbuat oleh karyawan, mutu, sarana dan prasarana yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja karyawan.
2.2
Saham dan Jenis – Jenis Saham Menurut Tandelilin (2007 : 18) : “Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset – aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan, setelah dikurangi dengan
pembayaran semua kewajiban perusahaan. Saham merupakan salah satu jenis sekuritas yang cukup populer diperjualbelikan di pasar modal”. Jadi dapat disimpulkan bahwa saham merupakan tanda kepemilikan modal atau penyertaan modal pada suatu perusahaan yang memberikan hak kepada pemegang saham atas deviden yang diambil dari laba berjalan perusahaan dan selisih kenaikan harga saham (capital gain) dan hak lainnya menurut besar kecilnya modal yang disetor. Saham diukur berdasarkan jumlah lembarnya yang merupakan kepemilikan. Saham memiliki hak dan keistimewaan tertentu yang hanya dapat dibatasi oleh kontrak khusus pada saat saham diterbitkan, dan ketentuan hukum pemerintah untuk meyakinkan batasan-batasan atau variasi dari hak dan keistimewaan standar. Ada empat hak yang melekat pada tiap lembar saham. Hak ini meliputi pembagian laba secara proporsional, ikut serta dalam manajemen, pembagian aktiva bila dilikuidasi dan ikut serta secara proporsional dalam penerbitan saham baru pada golongan yang sama. Hak istimewa melindungi seorang pemegang saham dari kehilangan kepemilikan diluar kemauannya. Adanya hak istimewa pada saham ini akan mencegah perusahaan menambah penerbitan saham, seperti yang dilakukan pada saat mereka mengakuisisi perusahaan lain, maka hal ini dihilangkan oleh banyak perusahaan. Keuntungan dari sistem saham adalah kemudahan dalam pemindahan dari seorang ke orang lain. Perusahaan memiliki kepentingan dalam hal pencatatan pada buku tambahan (subsidiary ledger) pemegang saham sebagai pedoman untuk
membayar deviden, hak beli saham (stock right), hak pemberian suara (voting proxies) dan lain-lain. Jenis-Jenis Saham Jenis - jenis saham dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu : 1. Saham preferen (preferred stock) Saham preferen adalah : saham yang mempunyai kombinasi karakteristik gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapatkan hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran kewajiban pemegang obligasi dan utang (sebelum pemegang saham biasa mendapatkan haknya). Perbedaannya dengan saham biasa adalah bahwa saham preferen tidak memberikan hak suara kepada pemegangnya untuk memilih direksi ataupun manajemen perusahaan, seperti layaknya saham biasa. 2. Saham biasa (common stock) Saham biasa adalah : sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan. Oleh karena itu, pemegang saham mempunyai hak suara (voting rights) untuk memilih direktur ataupun manajemen perusahaan dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). 3. Saham treasury (treasury stock)
Saham treasury adalah saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan sebagai treasury yang nantinya dapat dijual kembali. Alasan perusahaan menjual kembali saham yang telah beredar adalah untuk diberikan kepada manager atau karyawan di dalam perusahaan, meningkatkan volume perdagangan dipasar modal, mengurangi jumlah lembar saham yang beredar untuk meningkatkan laba perlembar saham dan dapat mengurangi jumlah saham secara mayoritas dalam rangka pengambil alih tidak bersahabat (hostile takeover). Investor yang membeli saham biasa belum tentu akan mendapatkan secara tetap dari perusahaan, karena saham biasa tidak mewajibkan perusahaan untuk membayar sejumlah kas terhadap pemegang saham. Hal ini sangat berbeda dengan obligasi yang memberikan pendapatan tetap dan waktu jatuh tempo yang sudah ditentukan, sehingga saham mempunyai resiko yang relatif lebih besar dibandingkan obligasi. Meskipun investor tidak harus memperoleh pendapatan yang tetap, investor dapat memanfaatkan fluktuasi harga saham untuk memperoleh keuntungan selisih harga ( capital gain). Keuntungan selisih harga merupakan selisih dari harga saham saat dibeli dengan harga saham saat dijual. Harga saham biasa yang terjadi di pasar (harga saham pasar) akan sangat berarti bagi perusahaan karena harga tersebut akan menentukan besarnya nilai perusahaan. Nilai pasar perusahaan biasa dihitung dari hasil perkalian harga saham dengan jumlah saham yang beredar.
2.3
Pasar Modal Menurut Tandelilin (2006 : 13) pasar modal adalah :“ pertemuan antara pihak
yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas”. Dengan demikian, pasar modal juga biasa diartikan sebagai pasar untuk memperjualbelikan sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun. Seperti dengan bursa efek. Oleh karena itu bursa efek merupakan arti dari pasar modal secara fisik. Pasar modal juga berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Fungsi ini menunjukkan peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian karena pasar modal dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana. Dana yang didapatkan perusahaan melalui penjualan sekuritas (saham) merupakan hasil perdagangan saham – saham perusahaan yang dilakukan di pasar perdana. Di pasar perdana inilah perusahaan untuk pertama kalinya menjual sekuritasnya dan proses itu disebut dengan istilah Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum. Setelah sekuritas tersebut dijual perusahaan di pasar modal perdana, barulah kemudian sekuritas diperjualbelikan oleh investor – investor di pasar regular atau dikenal dengan sebutan pasar sekunder. Untuk mewujudkan tujuan tersebut ada 3 aspek mendasar yang ingin dicapai pasar modal Indonesia yaitu :
1. Pempercepat proses penjualan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham – saham perusahaan. 2. Pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilihan saham. 3. menggairahkan masyarakat dalam mengerahkan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.
2.4
Laporan Keuangan dan Elemen Laporan Keuangan Menurut Jumingan (2006 : 4) : “Laporan keuangan merupakan hasil pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan”. Laporan keuangan yang disusun guna memberikan informasi kepada berbagai
pihak terdiri atas neraca, laporan laba rugi, laporan bagian laba yang ditahan atau laporan modal sendiri, dan laporan perubahan posisi keuangan atau laporan sumber dan penggunaan dana. Menurut Purba (2010 : 27) : “ Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan yang dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan oleh para stakeholder perusahaan’’. Jadi laporan keuangan berdasarkan IFRS disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi terkait dengan posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang berguna untuk pengambilan keputusan para pemakainya. ELemen Laporan Keuangan
Sebagaimana
dijelaskan pada IAS 1 tentang Presentation of Financial
Stetement, laporan keuangan terdiri dari lima elemen, yaitu : 1. Laporan posisi keuangan atau neraca 2. Laporan laba komprehensif 3. Laporan perubahan ekuitas yang menunjukkan semua perubahan ekuitas
dan
perubahan – perubahan yang muncul dari transaksi – transaksi dengan pihak pemegang saham dalam kapasitas mereka sebagai pemilik perusahaan 4. Laporan arus kas 5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi informasi terkait dengan kebijakan akuntansi yang signifikan dan catatan – catatan penjelasan.
2.5
Rasio Keuangan Menurut Simamora (2000 : 522) : “Analisis rasio menunjukkan hubungan di antara pos – pos yang terpilih dari data laporan keuangan. Rasio memperlihatkan hubungan matematis di antara satu kuantitas dan kuantitas lainnya. Hubungan ini dinyatakan dalam persentase, tingkat, maupun proporsi tunggal”. Agar memberikan hasil optimal, penafsiran rasio – rasio haruslah meliputi
pengkajian data yang mendasarinya. Rasio merupakan pedoman yang berfaedah dalam mengevaluasi posisi dan operasi keuangan perusahaan dan mengadakan perbandingan dengan hasil dari tahun – tahun sebelumnya atau perusahaan – perusahaan lain.
Rasio keuangan menurut Ohlson (1980) dalam Martani (2009 : 35) adalah : “ Financial ratio analysis can help investors in making investment decision and predicting firm’s future. Performance. It can also give early warning about the slowdown of firm’s financial condition”. Salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan adalah dengan menggunakan analisis rasio keuangan. Melalui rasio-rasio keuangan tersebut, pemakai informasi keuangan dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan dan investor maupun calon investor dapat menilai apakah manager dapat merencanakan dan mengimplementasikan
setiap
tindakan
secara
konsisten
dengan
tujuan
memaksimumkan kemakmuran pemegang saham. Menurut
Soemarso ( 2005 : 385 - 401) Analisis rasio keuangan dapat
dikelompokkan menjadi 5 jenis berdasarkan ruang lingkupnya yaitu : 1.
Rasio Likuiditas Rasio ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya
dalam jangka pendek. Rasio likuiditas terdiri dari : current ratio, quick ratio, dan net working capital. 2.
Rasio solvabilitas Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban
jangka panjang dengan mengukur kemampuan perusahaan melunasi seluruh kewajibannya. Rasio solvabilitas terdiri dari : debt ratio, debt to equity ratio, long term debt to equity ratio, long term debt to capitalization ratio, times interest
earned, cash flow interest coverage, cash flow interest coverage, cash flow to net income, end cash flow return on sales. 3.
Rasio aktivitas Rasio ini mengukur efisien tidaknya pengelolaan sumber dana yang dimiliki
perusahaan dengan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan harta yang dimilikinya. Rasio aktivitas terdiri dari : total asset turnover, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover, average collection period, dan day’s sales in inventory. 4.
Rasio rentabilitas/profitabilitas Rasio ini adalah hasil dari berbagai keputusan dan kebijakan yang dijalankan
perusahaan. Analisis rentabilitas memberi jawaban akhir tentang efisien tidaknya perusahaan. Rasio rentabilitas terdiri dari : gross profit margin, net profil margin, return on assets, return on equity, dan operating ratio. 5.
Rasio pasar Rasio ini mengukur realistis tidaknya harga pasar saham. Rasio pasar terdiri
dari : dividend yield, dividend per share, dividend payout ratio, price earning ratio, earning per share, book value per share, end price to book value. 2.5.1
Return on Asset (ROA) Menurut Muktharuddin (2007 : 71) Return On Assets adalah “ salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. ROA (Return On Asset) merupakan rasio keuntungan bersih sebelum
pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari aset yang dimiliki oleh perusahaan”. Dengan demikian rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut. Dengan mengetahui rasio ini, kita bisa menilai apakah perusahaan ini efisien dalam memanfaatkan aktivanya dalam kegiatan operasional perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan efektivitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan. Menurut Anthony (2005 : 349) yang diterjemahkan oleh vijay ada 3 Keunggulan ROA diantaranya adalah : 1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini. 2. ROA mudah dihitung, dipahami dan sangat berarti dalam nilai absolute 3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit organisasi
yang
bertanggung
jawab
terhadap
profitabilitas,
tanpa
mempedulikan ukuran dan jenis usahanya. Disamping beberapa keunggulan diatas ROA juga memiliki kelemahan yaitu Lisa (1999 ) dalam Hakim (2006 : 21 ) : 1.
Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project tersebut yang
menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya projeck-projeck tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan. 2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek dan bukan jangka panjang. Secara sistematis, ROA dapat dirumuskan sebagai berikut : Laba Bersih Sebelum Pajak ROA = Total Asset / Aktiva
Keterangan : ROA = Return On Asset 2.5.2
Return On Equity (ROE ) Menurut Darsono ( 2005 : 57) : “ROE diperoleh dari laba bersih dibagi ratarata ekuitas. Rata – rata ekuitas diperoleh dari ekuitas awal periode ditambah akhir periode dibagi dua. ROE merupakan keuntungan bersih sesudah pajak terhadap modal sendiri, yang mengukur tingkat hasil pengembalian dari modal pemegang saham (modal sendiri) diinvestasikan ke dalam perusahaan”. Rasio ini berguna untuk mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio ini menunjukkan kesuksesan manajemen dalam memaksimalkan tingkat kembalian pada pemegang saham. Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik karena memberikan tingkat kembalian yang besar pada pemegang saham. ROE dapat dihitung sebagai berikut :
Laba bersih Setelah Pajak ROE = Equity
Keterangan : ROE = Return On Equity 2.5.3
Rate of Return Menurut Jogiyanto (2000 : 85) : “Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat dibedakan menjadi dua yaitu : return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi namun diharapkan dapat terjadi dimasa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dihitung berdasarkan data historis. Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor dimasa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi”. ROR ( rate of return ) adalah tingkat pengembalian saham atas investasi yang
dilakukan oleh investor. Komposisi perhitungan rate of return adalah : 1. Capital Gain (loss) merupakan selisih untung (rugi) dari investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. 2.Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Dalam menghitung Rate Of Return dapat digunakan rumus sebagai berikut : Pt – Pt-1 =
Dt +
Pt-1
Pt-1
Pt – Pt-1 +Dt =
X100% Pt-1
Keterangan :
Pt Pt-1 Dt
= Harga Saham Sekarang = Harga saham. Periode lalu t-1 = Deviden yang dibagikan sekarang
2.5.4 Hubungan antara Return on Asset dan Return On Equity terhadap Return Saham ROA merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba. Dalam perhitungannya ROA hanya menggunakan laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan. Jika nilai ROA tinggi maka kemampuan manajemen perusahaan mengoptimalkan asset yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan ini dapat memberikan pengaruh positiif terhadap return saham yang bersangkutan. Sedangkan Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dnegan memanfaatkan ekuitas (shareholders’equity )
yang dimiliki oleh perusahaan. ROE
yang tinggi
mencerminkan laba perusahaan tersebut juga tinggi yang pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham dan return saham.
2.5.6
Penelitian Terdahulu Penelitian-penelitian yang menyangkut pengaruh kinerja terhadap perusahaan
sudah banyak dilakukan baik dikalangan akademis maupun di kalangan praktisi ekonomi, begitu pula penelitian mengenai pengaruh kinerja keuangan terhadap return
saham. Namun ternyata ada beberapa penelitian yang hasilnya beragam. Ada yang menyatakan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham, tetapi ada pula yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Penelitian yang dilakukan oleh Teapon (2009) yang meneliti pengaruh debt to ratio (DER),return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan price to book (PBV) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitiannya mengemukakan bahwa DER, ROA, ROE, dan PBV memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham. Raharjo dalam Teapon (2009) meneliti pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada perusahaan LQ 45 dengan periode pengamatan tahun 2000 sampai tahun 2003. Dalam penelitiannya yang meneliti delapan rasio menemukan bahwa return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham. Hakim (2006) juga melakukan penelitian mengenai perbandingan kinerja keuangan perusahaan dengan metode ROA, EVA dan pengaruhnya terhadap return saham yang bergabung dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Jakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil terdapat pengaruh secara signifikan kinerja keuangan yang diukur dengan metode ROA terhadap return saham, dan tidak terdapat pengaruh signifikan dengan metode EVA. Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Basuki dalam Teapon (2009) yang melakukan penelitian mengenai pengaruh rasio – rasio keuangan terhadap return saham pada perusahaan manufaktur. Penelitiannya menggunakan periode pengamatan selama satu tahun, yaitu tahun 2003. Dari penelitiannya
ditemukan bahwa DER, ROA, ROE, PBV tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
2.5.7
Kerangka Pikir dan Hipotesis
ROA Return Saham ROE
Informasi dalam bentuk laporan keuangan (financial statement), banyak memberikan manfaat kepada pengguna terutama para investor sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan investasi. Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan investor adalah kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Jika laba meningkat, maka secara teoritis return saham akan meningkat. Investor dalam melakukan investasi saham akan memilih perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi. Perusahaan yang memiliki tingkat pengembalian yang tinggi, dianggap sebagai perusahaan yang memiliki kinerja keuangan yang bagus. Salah satu upaya investor untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan adalah dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan. Indikator yang dapat digunakan adalah rasio likuiditas (current ratio, quick ratio, dan net working capital.),rasio solvabilitas (debt ratio, debt to equity ratio, long term debt to
equity ratio, long term debt to capitalization ratio, times interest earned, cash flow interest coverage, cash flow interest coverage, cash flow to net income, end cash flow return on sales, rasio aktifitas (total esset turnover, fixed asset turnover, account receivable turnover, inventory turnover, average collection period, dan day’s sales in inventory ),rasio rentabilitas (gross profit margin, net profil margin, return on assets, return on equity, dan operating ratio), dan rasio pasar (dividend yield, dividend per share, dividend payout ratio, price earning ratio, earning per share, book value per share, end price to book value). Hipotesis Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut : H1 = ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham H2 = ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return saham
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada lembaga yang berkaitan langsung dengan
kegiatan pasar modal yaitu Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) yang merupakan kuasa perwakilan Bursa Efek Indonesia yang berlokasi di Jln. A.P. Pettarani Blok A30 Makassar.
3.2
Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit – unit yang menjadi objek
penelitian, sedangkan sebagian individu atau unit – unit yang di ambil dari pupulasi disebut sampel. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 142 perusahaan di industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Namun sampel dilakukan mengingat adanya kendala seperti terbatasnya dana yang tersedia, terbatasnya waktu dalam penelitian, serta populasi yang besar sehingga pada penelitian ini sampel yang digunakan hanya sebanyak 20 perusahaan yang memenuhi kriteria. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008-2010 yang memenuhi kriteria. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu metode pemilihan sampel yang didasarkan pada kriteria
tertentu untuk memperoleh sampel yang representative terhadap populasi. Sampel yang diambil pada industri manufaktur dengan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode penelitian dari tahun 2008 – 2010. Perusahaan manufaktur yang tercatat pada BEI selama periode pengamatan adalah sebanyak 20 perusahaan. 2. Selama periode penelitian, perusahaan membuat laporan tahunan dan dipublikasikan secara luas. Laporan tahunan yang disampaikan kepada BEI dan disebarluaskan selama periode pengamatan sebanyak 20 perusahaan. 3. Selama periode penelitian, perusahaan membagikan deviden. Perusahaan manufaktur yang memenuhi 3 kriteria di atas adalah 20 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama periode pengamatan dari tahun 2008 – 2010.
3.3
Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua
metode sebagai berikut : 5.2 Penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap laporan keuangan (objek) yang diteliti. 5.3 Penelitian perpustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan mempelajari literatur yang ada hubungannya dengan penulisan
skripsi ini. Hal ini dimaksudkan sebagai sumber acuan untuk membahas teori yang mendasari pembahasan masalah dan analisis yang dilakukan dalam penelitian.
3.4
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data kuantitatif
yaitu data yang berupa angka-angka yang terdiri dari : 1. Data laporan keuangan perusahaan periode tahun 2008 - 2010 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. 2. Data harga saham penutupan tahunan periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 3. Data pembagian deviden periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2010. Dilihat dari sumber datanya, penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu data berupa dokumen yang merupakan data tertulis yang berhubungan dengan objek penelitian yang diterbitkan Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui otoritas Pusat Informasi Pasar Modal untuk daerah Makassar. Laporan keuangan tahun buku 2008 2010 digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dan pengaruhnya terhadap return saham, serta data yang diakses dari situs resmi BEI www.idx.co.id dan www.Finance.yahoo.com 3.5
Defenisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan tiga variabel. Variabel dependen yakni return saham dan dua variabel independen yakni Return On Asset (ROA), dan Return On Equity (ROE). 1. Return saham sebagai variabel dependen (Y). Rate of Return yang terdiri dari capital gain/loss dan dividen yield. Untuk menghitung Rate of Return, digunakan rumus sebagai berikut : ROR = Capital Gain (Loss) + Yield Pt – Pt-1 Dt =
Dt +
Pt-1
Pt-1
Pt – Pt-1 + Dt =
X100% Pt-1
Keterangan : Pt Pt-1 Dt
= Harga Saham Sekarang = Harga saham. Periode lalu t-1 = Deviden yang dibagikan sekarang 2. Return On Asset (ROA) sebagai variabel independent (X1). Rasio ini menunjukkan tingkat pengembalian yang dapat diperoleh atas
penggunaan seluruh aktiva perusahaan. Untuk menentukan Return On Asset (ROA) digunakan rumus : Laba Bersih Sebelum Pajak ROA = Total Asset / Aktiva
Keterangan : ROA = Return On Asset 3. Return On Equity (ROE) sebagai variabel independen (X2) Rasio ini menunjukkan perbandingan laba bersih terhadap ekuitas. ROE menggambarkan sejauhmana kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh . Untuk menentukan Return On Equity (ROE) digunakan rumus : Laba Bersih Sesudah Pajak ROE = Equity Keterangan : ROE = Return On Equity
3.6
Metode Analisis Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan dimana
menyoroti pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Pengolahan data menggunakan program Statistik Product and Service Solution (SPSS 17). Menurut Priyatno (2010 : 61) Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih variabel independen (X1,X2,X3,Xn) dengan variabel dependen (Y). analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel
independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Analisis regresi berganda digunakan untuk menjawab hipotesis 1, hipotesis 2, hipotesis 3, hipotesis 4, dan hipotesis 5. Model regresi yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yakni : Y = a + b1 X1 +b2 X2 +…..+ bn Xn Keterangan : Y
= Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X1 X2 dan X3 = Variabel independen a
= Konstanta (nilai Y apabila X1, X2, Xn = 0)
b1,b2,bn
= Koefisien Regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
3.6. 1
Uji Normalitas Data Menurut Priyatno (2010 : 71) Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui
apakah populasi data yang digunakan dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, maupun rasio. jika analisis menggunakan motode parametrik, maka persyaratan normalitas harus dipenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau
ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non parametric, untuk menghindari terjadinya bias pada model regresi. Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif statistik. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. 3.6.2 Uji Hipotesis a. Uji Koefisien Regresi secara parsial (Uji T) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1 X2…..X, ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). (Priyatno 2010 : 68). Rumus t hitung pada analisis regresi adalah : bi t hitung = Sbi
Keterangan : Bi
= Koefisien regresi variabel i
Sbi = Standar Error variabel i
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1
Sejarah Perkembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa
Efek
Indonesia
merupakan
lembaga/perusahaan
yang
menyelenggarakan /menyediakan fasilitas sistem (pasar) untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek antara berbagai perusahaan/perseroan yang terlibat dengan tujuan memperdagangkan efek perusahaan – perusahaan yang telah tercatat di Bursa Efek. Sejarah Bursa Efek Indonesia yang telah didirikan oleh pemerintah Belanda di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1912 namun kemudian ditutup karena perang Dunia I. Pada tahun 1977 Bursa dibuka kembali dan dikembangkan menjadi Bursa modal yang modern dengan menerapkan Jakarta Automoted Trading System (JATS) yang terintegrasi dengan sistem kliring dan penyelesaian, serta depositori saham yang dimiliki oleh PT. Kustodian Depositori Efek Indonesia (KDEI). Dengan mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Perdagangan surat berharga dimulai di Pasar Modal Indonesia sejak 3 Juni 1952. Namun tonggak paling besar terjadi pada 10 Agustus 1977, yang dikenal sebagai kebangkitan Pasar Modal Indonesia. Setelah Bursa Efek Jakarta dipisahkan dari institusi Bapepam tahun 1992 dan diswastakan mulailah pasar modal mengalami pertumbuhan sangat pesat . Pasar modal tumbuh pesat periode 1992 - 1997. Krisis di
Asia Tenggara tahun 1977 membuat pasar modal jatuh. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Turun ke posisi paling rendah. Bagaimanapun juga masalah pasar modal tidak lepas dari arus investasi yang akan menentukan pertumbuhan ekonomi sebuah kawasan, tidak terkecuali Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara lainnya. Pasar modal Indonesia mulai aktif kembali pada saat pemerintah RI mengeluarkan obligasi pemerintah dan mendirikan Bursa Efek di Jakarta, yaitu pada tanggal 31 juni 1952. Keadaan ekonomi dan politik yang sedang bergejolak pada saat itu telah menyebabkan perkembangan bursa berjalan sangat lambat yang diindikasikan rendahnya nilai nominal saham, dan obligasi, sehingga tidak menarik bagi investor. 4.1.1
Era Orde Baru. Bursa Efek Jakarta diaktifkan kembali pada tanggal 10 Agustus 1977 pada
masa orde baru sebagai hasil dari keputusan Presiden No. 52 tahun 1976. Keputusan ini menetapkan pendirian Badan Pembina Pasar Modal. Pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) dan PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Jakarta. Periode ini disebut periode tidur panjang, karena sampai dengan tahun 1988 hanya 24 perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta.
4.1.2
Era Krisis Moneter Sampai Dengan Sekarang Periode ini adalah ketika Indonesia dilanda krisis ekonomi moneter. Krisis
yang terjadi dimulai dari penurunan nilai mata uang negara – negara Asia, termasuk Indonesia terhadap dolar Amerika Serikat Tahun 2000. Sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal Indonesia. Sedangkan tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading). Kemudian pada tahun 2007 terjadi penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Jadi BEI merupakan gabungan dari dua Bursa yakni Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Adapun alasan penggabungan kedua bursa tersebut, antara lain : 1. Alasan efisiensi ; salah satu efisiensi yanga menikmati para pelaku dengan penggabungan tersebut adalah makin kecilnya biaya yang mereka keluarkan. 2. Trend dan keharusan ; dari dua sisi bursa sendiri, penyatuan bursa di negara maju sudah menjadi trend karenanya penggabungan bursa tampak sudah menjadi keharusan. Dalam beberapa tahun terakhir ini saja bursa – bursa di dunia terus melakukan penggabungan dalam rangka efisiensi dan persiapan persaingan global. 3. Fleksibel dan fokus ; kalau selama ini investor dan perusahaan untuk masuk ke pasar modal hanya mengenai mengeluarkan surat hutang, obligasi atau saham, tentu nantinya instrumen pasar tidak hanya itu. Banyak produk investasi di pasar modal yang tergagap atau bisa pula sekelompok obligasi atau surat hutang
kemudian diikutsertakan menjadi produk – produk baru yang bisa dikembangkan oleh pelaku pasar . 4.1.3 Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia Struktur pasar modal Indonesia diatur dalam Undang – Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal. Di dalam UU tersebut dijelaskan bahwa kebijakan pasar modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sedangkan pembinaan dan pengawasan sehari – hari dilaksanakan oleh BAPEPAM. Secara umum struktur organisasi Pasar Modal Indonesia seperti terlihat pada skema berikut ini :
Gambar 1 Struktur Organisasi Pasar Modal Indonesia Meteri Keuangan
BAPEPAM
Bursa Efek
LKP
Perusahaan Efek :
Lembaga Penunjang :
- Penjamin
- Biro Adm.
Profesi
LPP
Pemodal :
Emiten :
- Domestik
- Perusahaan
Penunjang : - Akuntan
Emiten
Efek
Publik -Konsultan
- Perantara Perdagangan
- Bank Kustodian
Efek
-Notaris - Wali
- Manajer Investasi
Hukum
Amanat
- Asing
- Reksadana
- Penasehat Investasi
Pemeringkat Efek
1. BAPEPAM Lembaga pemerintah yang bertugas untuk mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum melakukan pengawasan terhadap lembaga – lembaga dan profesi penunjang yang terkait dengan pasar modal serta memberikan pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal beserta kebijakannya. 2. Bursa Efek Perusahaan sekuritas bergabung bersama membantu Bursa Efek. Organisasi tersebut mengatur dirinya sendiri dengan mengeluarkan berbagai peraturan serta memastikan anggotanya berperilaku sedemikian rupa sehingga memberikan persepsi positif tentang pasar modal kepada masyarakat. Bursa diharapkan mampu menciptakan
suatu kondisi yang mendorong peranan perusahaan yang pada akhirnya akan menarik minat pemodal untuk berinvestasi secara aman, tertib, dan murah dipasar modal. 3. Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP) Dimana Lembaga yang melaksanakan kliring dan menjamin penyelesaian transaksi. LKP menjamin penyelesaian di Bursa Efek dan bertindak sebagai Counter Party dari sekuritas, jaminan Bank Kustodian untuk menyelesaikan transaksi dengan menyerahkan dana. 4. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) Merupakan lembaga yang memberikan jasa penitipan kolektif yang aman dan efisien kepada Bank Kustodian, LKP, Perusahaan sekuritas, serta pemodal. 5. Perusahaan Efek Merupakan Pihak yang melakukan usaha sebagai penjamin emisi efek dan manajer investasi. Perusahaan efek meliputi : a. Penjamin emisi yang berperan sebagai lembaga perantara emisi yang menjamin penjualan sekuritas yang diterbitkan emiten. Penjamin emisi merupakan mediator yang mempertemukan emiten dengan pemodal. Mereka bertugas untuk meneliti dan mengadakan penilaian menyeluruh atas kemampuan dan prospek emiten. b. Perantara perdagangan efek merupakan pihak yang mempertemukan pembeli dan menjual sekuritas.
c. Manajer investasi merupakan pihak yang mengelola dana yang dititipkan oleh investor reksadana untuk diinvestasikan di pasar modal. 6. Lembaga Penunjang a. Biro Administrasi efek, yaitu pihak yang melakukan usaha dalam pengelolaan administrasi sekuritas seperti registrasi dan pencatatan sekuritas, serta tugas – tugas administrasi lainnya bagi emiten, anggota bursa, maupun pemodal yang menjadi konsumen sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Bank Kustodian adalah pihak yang bertugas memberi jasa penyimpanan harta/efek. Mengadministrasikan penerimaan deviden, bunga, dan hak – hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Bank Kustodian adalah Bank dengan pengawasan Bank Indonesia. c. Profesi Penunjang meliputi : a. Akuntan merupakan salah satu profesi yang menunjang yang bertujuan untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang akan go publik. b. Konsultan hukum mempunyai peran dalam memberikan perlindungan bagi para pemodal dari segi hukum. Mereka bertugas meneliti akta pendirian, izin usaha, dan melihat apakah emiten sedang mengalami gugatan atau tidak, serta berbagai hal berkaitan dengan masalah hukum lainnya.
c. Penilai bertanggung jawab dalam melaksanakan penilaian kembali aktiva tetap perusahaan, sehingga standar kerja profesi peneliti sangat penting guna memastikan kualitas jasa yang dihasilkan. d. Notaris adalah pihak yang berperan dalam pembuatan perjanjian dalam rangka emisi sekuritas, perwali amanat, dan perjanjian lain – lain agar berkekuatan hokum. d. Pemodal Pemodal yang terdiri dari pemodal domestik dan asing merupakan pihak yang mempunyai dana yang siap diinvestasikan di pasar modal. Dalam hal ini, peran pasar modal perlu melakukan pembenahan – pembenahan pasar modal agar dapat menarik. Semakin banyaknya pemodal yang berinvestasi di pasar modal sehingga akan menggairahkan pasar modal. e. Emiten. Emiten Merupakan pihak yang mencari dana dengan menjual sekuritas kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Emiten terdiri dari : a.
Perusahaan publik yaitu pihak yang melakukan emisi efek
b.
Reksadana adalah pihak yang kegiatan utamanya melakukan investasi atau perdagangan efek.
4.1.4
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM)
Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) merupakan tempat yang menyediakan jasa/ pelayanan komunikasi dan edukasi bagi komunitas bisnis dan masyarakat umum yang tertarik akan informasi pasar modal. PIPM juga menyediakan jasa konsultasi khusus bagi perusahaan yang akan go publik. Aktifitas utamanya antara lain transaksi perdagangan dengan informasi terbaru, training/workshop, dan seminar – seminar pasar modal. PIPM Makassar merupakan perpanjangan tangan dari BEI di Makassar dalam memperkenalkan pasar modal. PIPM merupakan sub unit pengembangan pasar modal. PIPM Makassar didirikan pada tanggal 27 Agustus 1997. Struktur organisasi PIPM Makassar terdiri dari Kuasa Perwakilan PT. BEI dan Staf Komunikasi Publik. 4.2
Gambaran Singkat Industri Manufaktur Industri manufaktur adalah perusahaan yang menjalankan proses pembuatan
produk. Sebuah perusahaan bisa dikatakan perusahaan manufaktur apabila ada tahapan input-proses-output yang akhirnya menghasilkan suatu produk. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi bahan jadi untuk dijual. Upaya ini melibatkan semua proses antara yang dibutuhkan untuk produksi dan integrasi komponen – komponen suatu produk. Beberapa industri seperti produsen semi konduktor dan baja, juga menggunakan istilah fabrikasi atau pabrikasi. Sektor manufaktur sangat erat terkait dengan rekayasa atau teknik.
4.2.1
Gambaran Umum Aktifitas Industri Manufaktur Karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumber daya menjadi
barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Aktifitas perusahaan yang tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai 3 kegiatan utama (Surat Edaran Ketua Badan Pengawas Pasar Modal, Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik, 2002) : 1. Kegiatan utama untuk memperoleh atau menyimpan input atau bahan baku. 2. Kegiatan pengolahan atau pabrikasi atau perakitan atas bahan baku 3. Kegiatan menyimpan atau memasarkan barang jadi. 4. Ketiga kegiatan utama tersebut harus tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pada perusahaan industri manufaktur. Dari segi produk yang dihasilkan aktivitas industri manufaktur mencakup barbagai jenis usaha antara lain : 1. Aneka industri yang terdiri dari : a. Mesin dan alat berat b. Otomotif dan komponennya c. Perakitan (assembling) d. Tekstil dan garmen e. Sepatu dan alas kaki lain f. Kabel
g. Barang elektronika 2. Industri barang konsumsi : a. Rokok b. Farmasi c. Kosmetika 3. Industri dasar dan kimia : a. Semen Tergolong dalam kelompok industri manufaktur mempunyai tiga kegiatan utama yaitu :
4.2.2
a.
Keramik
b.
Porselen
c.
Kaca
d.
Logam
e.
Kimia
f.
Plastik dan kemasan
g.
Pulp dan kertas
Risiko Industri Manufaktur Setiap industri pasti memiliki peluang menghadapi risiko, begitu juga yang
melekat pada perusahaan dalam kelompok industri manufaktur tidak terlepas dari karakteristik utama kegiatan perusahaan yaitu kegiatan memperoleh sumberdaya, mengolah sumberdaya menjadi barang jadi. Oleh karena itu, risiko – risiko yang melekat pada industri manufaktur adalah sebagai berikut :
1. Risiko sulitnya bahan baku, yang dapat disebabkan oleh : a. Kelangkaan bahan baku b. Ketergantungan yang tinggi terhadap impor atau pemasok tertentu. 2. Risiko berfluktuasinya nilai tukar rupiah. Berfluktuasinya nilai tukar rupiah dapat dilihat dari lima sisi yaitu : a. Depresiasi rupiah berakibat buruk bagi perusahaan yang penjualannya mengandalkan pasar modal lokal dan tergantung pada bahan baku impor. Meningkatnya harga jual produk jadi yang melebihi daya beli masyarakat akan berakibat menurunnya penjualan perusahaan yang mengandalkan pasar ekspor dan tergantung pada bahan baku yang pengadaannya dalam nilai tukar rupiah. b. Apresiasi rupiah pada sisi sebaliknya, berpengaruh negatif terhadap perusahaan yang mengandalkan penjualannya pada pasar ekspor. c. Risiko kapasitas produksi tidak terpakai (idle capacity) yang terjadi karena kurangnya daya serap pasar terhadap produk, kompetisi, perubahan teknologi, adanya restriksi pemerintah terhadap produksi barang tertentu. d. Risiko terjadinya pemogokan atau kerusuhan (riot) yang antara lain dapat terjadi karena ketidakpuasan karyawan terhadap kompensasi yang diterima, kondisi perekonomian atau kondisi politik yang tidak stabil. e. Risiko kekakuan investasi yaitu karena adanya restriksi/ pembatasan pemerintah terhadap inventasi pada bidang tertentu.
BAB V Analisis dan Pembahasan
5.1
Sampel Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan yang tercatat
di Bursa Efek Indonesia pada periode pengamatan 2008 – 2010 sebanyak 20 perusahaan yang memenuhi kriteria. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang dijelaskan sebelumnya maka dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai sampel yaitu : Industri Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka berikut akan disajikan karakteristik ROA, ROE dan Return Saham terhadap 20 industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008 – 2010 yang meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai minimum, serta standar deviasi untuk masing-masing variabel.
Tabel 5.1 Mean dan Standar Deviasi Variabel
Descriptive Statistics Std N
Minimum
Maximum
Mean
deviation
Return saham
60
-96.00
298.00
53.5167
11.66676
ROA
60
1.72
38.08
15.7010
1.28753
ROE
60
69.72
20.4309
1.81279
Valid N(listwise)
60
2.67 -
-
-
-
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 60 sampel. Berdasarkan hasil perhitungan selama periode pengamatan nampak bahwa Rate of Return saham terendah (minimum) adalah : 96.00 dan tertinggi (maksimum) adalah : 298.00. dari data di atas dapat dilihat bahwa Rate Of Return saham secara rata – rata mengalami perubahan positif dengan rata – rata return saham sebesar 53.5167. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum Rate of Return saham perusahaan – perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Standar deviasi rate of return saham sebesar 11.66676 yang melebihi rata – rata Rate of Return saham. Return on Asset terendah (minimum) adalah : 1.72 dan nilai tertinggi (maksimum) adalah : 38.08. dari data di atas dapat dilihat bahwa Return on Asset
secara rata – rata mengalami perubahan positif dengan rata – rata Return on Asset 15.7010. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum Return on Asset dimana perusahaan – perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini
mengalami
peningkatan. Standar deviasi Return on Asset 1.28753 di bawah rata – rata Return on Asset. Return on Equity terendah (minimum ) adalah : 2.67 dan nilai tertinggi (maksimum) adalah : 69.72. Dari data di atas dapat dilihat bahwa Return on Equity secara rata – rata mengalami perubahan positif dengan rata – rata Return on Equity 20.4309. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum Return on Equity dimana perusahaan – perusaahan yang menjadi sampel dalam penelitian ini mengalami peningkatan. Standar deviasi Return on Equity 1.81279 di bawah rata – rata Return on Equity. 5.2
Analisis Regresi Linear
5.2.1
Uji Normalitas Data. Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Setelah melakukan uji normalitas data, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 5.2 Test of Normality
Kolmogorov-Smirnova Statistic Df Sig. .138 60 .007
ROR
.114 60 ROA .103 60 ROE a. Lilliefors Significance Correction
.052 .182
Shapiro-Wilk Statistic df Sig. .923 60 .001 .946 .889
60 60
.010 .000
Dari hasil di atas kita lihat pada kolom Kolmogrov – Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan untuk ROR 0.07 ; ROA 0.52 ; ROE 1.82, dimana signifikan untuk semua variabel lebih besar dari 0.05, maka disimpulkan bahwa ROR, ROA, dan ROE berdistribusi normal. 5.2.2
Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis ini digunakan analisis regresi linear berganda.
Analisis regresi linear berganda ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel dependen dan variabel independen. Untuk mengetahui pengaruh ROA, dan ROE terhadap return saham, digunakan persamaan regresi berikut : Y = a + b1 X1 +b2 X2+b3X3 Perhitungan analisis regresi dapat dilihat pada tabel 5.2.2 berikut :
Tabel 5.3 Perhitungan Analisis Regresi
Model 1 (Constant)
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. B Error Beta 23.460 22.317
ROA -.386 ROE 1.768 a. Dependent Variable : ROR
1.636 1.162
-.043 .275
t 1.051
Sig. .298
-.236 1.521
.814 .134
Adjusted R R Square R Square Std. Error of the Estimate a .247 .061 .028 89.10332 a. Predictors: (Constant), ROE, ROA Persamaan regresinya sebagai berikut :
Y = a + b1 X1 +b2 X2+b3X3 Y = 23.460 + (-0.386X1) + 1.768X2 Keterangan: Y
= Return Saham
a
= konstanta
b1,b2
= Koefisien regresi
X1
= Return On Asset
X2
= Return On Equity
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : -
Konstanta sebesar 23.460; artinya jika X1 dan X2 nilainya = 0, maka harga saham (Y) nilainya sebesar Rp 23.460
-
Koefisien regresi variabel X1 sebesar -0.386; artinya apabila X1 dinaikkan Rp.1, maka nilai ROA mengalami penurunan sebesar -0.386; dengan asumsi bahwa variabel independen lain nilainya tetap.
-
Koefisien regresi variabel X2 sebesar 1.768; artinya apabila X2 mengalami kenaikan Rp.1, maka nilai ROE akan mengalami kenaikan sebesar 1.768 dengan asumsi variabel independen lain nilainya konstan. Uji koefisien regresi secara parsial ini digunakan untuk mengetahui apakah
dalam model regresi variabel independen (X1, X2 ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y) (Priyatno 2010 : 68).
t hitung =
Jumlah sampel (n) = 60 t – tabel = 2,002 n – k – 1 = 60 – 2 – 1 = 57
5.2.2.1
Pengujian Hipotesis 1 Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi di dapat hasil bahwa tingkat
signifikan yang digunakan adalah : 0.814 dan t hitung = -0.236 yang berarti
terdapat hubungan negatif antara ROA dengan Rate of
Return tetapi tidak
signifikan karena tingkat signifikannya ˃ 0.05 dan t hitungnya ˃ t tabel 2.002 yang berarti bahwa menolak hipotesis 1 yang berarti ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 5.2.2.2
Pengujian Hipotesis 2 Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi di dapat hasil bahwa tingkat
signifikan yang digunakan adalah : 0.134 dan nilai t hitung = 1.521 yang berarti terdapat hubungan negatif antara ROE dengan Rate of Return tetapi tidak signifikan karena tingkat signifikannya ˃ 0.05 dan t hitungnya ˃ t tabel 2.002 yang berarti bahwa menolak hipotesis 2 yang berarti ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. 5.3
Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang menguji pengaruh antara Return On Asset
(ROA) dan Return On Equity (ROE) terhadap return saham di atas, maka ada beberapa hal yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini, yaitu : Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa Return On Asset / ROA (X1) tidak berpengaruh terhadap return saham. Ditunjukkan dengan nilai t hitung (-0.236) ˃ t tabel 2.002 dengan tingkat 0.05 pada signifikan 0.814 ˃ 0.05. Return on Equity / ROE (X2) tidak berpengaruh terhadap return saham. Ditunjukkan dengan nilai t hitung (1.521) ˃ t tabel 2.002 dengan tingkat 0.05 pada signifikan 0.134 ˃ 0.05. Hal ini berbeda dari
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Teapon (2009) yang menghasilkan bahwa DER, ROA, ROE, dan PBV memiliki pengaruh signifikan secara simultan terhadap harga saham dan Hakim (2006) yang menghasilkan bahwa ROA berpengaruh signifikan terhadap return saham. Namun, terdapat persamaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Basuki dalam Teapon (2009) dimana return on asset dan return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Kondisi ini menggambarkan bahwa kemampuan perusahaan memperoleh laba, dan kemampuan untuk mengendalikan seluruh biaya – biaya operasional dan non operasional sangat rendah sehingga kurang berpengaruh terhadap harga saham. Selain itu kurangnya hubungan antara ROA dan ROE terhadap Return saham disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain : perbedaan teknis perhitungan, ukuran perusahaan, kondisi pasar uang Indonesia, adanya faktor internal selain fundamental ekonomi, suku bunga deposito, devaluasi, pertumbuhan ekonomi, pengeluaran pemerintah dan jumlah uang beredar, penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, deviden tunai, kondisi sosial, politik, dan ekonomi.
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya,
maka pada penelitian ini dihasilkan kesimpulan sebagai berikut : 1. Pada Uji Deskriptif statistik di dapat hasil perusahaan – perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini rata –rata mengalami perubahan positif dan mengalami peningkatan. 2. Hasil analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa ROA dan ROE tidak berpengaruh secara signifikan terhadap return saham . 3. Pada uji normalitas data didapatkan hasil bahwa ROR, ROA dan ROE berdistribusi normal, dimana pada kolom Kolmogrov – Smirnov diketahui bahwa nilai signifikan untuk ROR 0.07 ; ROA 0.52 ; ROE 1.82, dan signifikan untuk semua variabel lebih besar dari 0.05 6.2
Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini, dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Pengaruh kinerja keuangan terhadap return saham pada industri manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia, berdasarkan hasil pembahasan dan
pengujian statistik di dapat hasil tingkat pengembalian saham (Rate of Return) tidak dipengaruhi oleh ROA dan ROE yang merupakan ukuran kinerja keuangan suatu perusahaan. Oleh karena itu untuk memperoleh investor yang memadai dengan tingkat pengembalian saham yang tinggi maka perusahaan perlu meningkatkan kinerja keuangan terutama dengan cara mempertimbangkan biaya modal karena menjadi pertimbangan untuk memaksimalkan nilai perusahaan dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi. 2. Laba bukanlah indikator yang akurat untuk menilai baik buruknya kinerja perusahaan. Oleh karena itu, disamping penggunaan laba sebagai komponen indikator kinerja keuangan, perusahaan disarankan untuk memperhatikan tingkat likuiditas keuangannya melalui laporan arus kas yang merupakan satu-satunya sumber keluar masuknya kas (uang tunai) perusahaan. 3. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya periode penelitian dan sampel yang digunakan ditambah dan diperluas ke beberapa sektor perusahaan sehingga menghasilkan informasi yang lebih akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony N. Robert. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 11. Terjemahan : Vijay Govindarajan. Jakarta : Salemba Empat Darsono, 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta : Andi Fathakruddin, Henry. 2004. Go Public (Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan). Jakarta : Alex Mediakom Gaspersz, Vincent. 2003. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Hakim, Rahman. 2006. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Metode EVA, ROA, dan Pengaruhnya terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta Jogiyanto, 2000. Teori Fortofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Jumingan, 2006. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Bumi Aksara Mangkunegara, Anwar Prabu. 2008. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung : Refika Aditama Mangkuprawira, Sjafri. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta : Ghalia Indonesia Martani, Dwi Mulyono, dan Rahfiani Khairurizka. The Effect of Financial Ratios, Firm Size, and Cash Flow From Operating Activities in The Interim Report to The Stock Return. Vol. 8 No.6 Juni 2009. Hal 45. staff.ui.ac.id/.../5-...pdf. Tanggal 31 Desember 2011. Jam 10.55 WITA Muktharuddin. Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE),
Return On Investment (ROI), Debt To Equity Ratio (DER) dan Book Value (BV) Per Share Terhadap Harga Saham Properti Di BEJ. Jurnal : Penelitian dan Pengembangan Akuntansi. Vol. 1 No. 1 Januari 2007, Hal 71. isjd.lipi.go.id/admin/jurnal/11076977.pdf. Tanggal 26 Desember 2011. Jam 15.00 WITA Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data (SPSSS). Jakarta: Mediakom Purba P. Marisi. 2010. International Financial Reporting Standards Yogyakarta : Graha Ilmu Schuler S. Randall. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan : Susan E. Jackson. Jakarta : Erlangga Simamora, Henry. 2000. Akuntansi (Basis Pengambilan Keputusan Bisnis). Jakarta : Salemba Empat Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Aditya Media Soemarso. 2008. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi 5. Jakarta : Salemba 4 Tandelilin, Eduardus. 2007. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE Tryusnita. Konsep Penting Dalam Investasi. 2009. http://tryusnita. wordpress.com/…/konsep-penting-dalam-investasi return.Tanggal 15 oktober 2011. Jam 15.00 WITA www.idx.co.id www.yahoo.finance.com
Lampiran 1 : PERHITUNGAN RETURN ON ASSET Laba bersih No. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7..
Perusahaan AALI
ANTM
BATA
BUDI
DLTA
FAST
INDF
Tahun
Sebelum pajak
Total aset
ROA
2008
3.949.435
6.519.791
6,057609822
2009
2.500.426
7.571.399
3,302462332
2010
2.964.040
8.791.799
3,371369158
2008
1.929.668
10.245.041
1,883514180
2009
784.018
9.939.996
7,887508204
2010
2.272.624
12.310.732
1,846051072
2008
228.753
401.900
5,691789002
2009
71.677
416.679
1,720269537
2010
84.567
482.252
1,753695385
2008
35.566
1.698.750
20,936571
2009
178.417
1.598.824
1,115926456
2010
71.883
1.967.633
3,653272739
2008
117.738
698.297
1,686073404
2009
178.005
760.426
2,340858939
2010
192.972
708.584
2,723346843
2008
167.904
784.759
2,139561318
2009
247.148
1.041.409
2,373207837
2010
261.590
1.236.043
2,116350321
2008
2.599.823
39.594.264
6,566160694
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
ITMG
KAEF
KLBF
LION
LMSH
MAIN
MRAT
MYOR
2009
4.063.813
40.382.953
1,006318929
2010
5.432.375
47.275.955
1,149077792
2008
345.683
979.065
3,530746171
2009
456.475
1.198.571
3,808493614
2010
277.354
1.089.706
2,545218619
2008
96.105.856
1.562.624
3,530746171
2009
99.729.820
1.657.291
3,808493614
2010
178.611.238
1.089.706
2,545218619
2008
1.178.021
5.703.832
2,065315037
2009
1.471.072
6.482.447
2,269315892
2010
1.770.435
7.032.497
2,517505517
2008
57.061
253.142
2,254110341
2009
44.986
271.366
1,657761104
2010
50.270
303.990
1,653672819
2008
14.054.620
61.987.805
2,267374331
2009
3.890.077
72.831
53,41237934
2010
10.316.267
78.830.915
1,319181586
2008
14.929
859.935
1,736177734
2009
112.362
885.347
1,269129505
2010
224.905
966.319
2,327440524
2008
31.842
354.781
8,975114225
2009
28.869
365.636
789,555733
2010
32.964
386.352
853,211579
2008
274.069
2.922.998
9,376297897
16.
17.
18.
19.
20.
PGAS
SMGR
SMSM
TGKA
TINS
2009
503.933
3.246.498
1,552235670
2010
658.359
4.399.191
1,496545615
2008
1.281.490
25.550.580
5,015502584
2009
8.247.172
26.670.440
3,092251946
2010
8.063.173
32.087.431
2,512875836
2008
3.589.529
10.602.964
3,385401478
2009
4.655.188
12.951.308
3,594376722
2010
4.722.623
15.562.998
3,034520084
2008
143.623
929.753
1,544743604
2009
185.861
941.651
1,973777971
2010
204.765
1.067.103
1,918886930
2008
144.381
1.525.749
9,462958848
2009
71.822
1.466.079
4,898917452
2010
144.211
1.741.975
8,278591828
2008
2.108.929
5.785.003
3,645510642
2009
549.163
4.855.712
1,130962874
2010
1.127.327
5.881.108
1,916861584
Lampiran 2 PERHITUNGAN RETURN ON EQUITY Laba bersih No.
Perusahaan
Tahun
EKUITAS
ROE
Setelah pajak 1.
2.
3.
4.
5.
6.
AALI
ANTM
BATA
BUDI
DLTA
FAST
2008
2.631.019
5.156.245
5,10258725
2009
1.660.649
6.226.365
2,66712439
2010
2.016.780
7.211.687
2,79654399
2008
1.368.139
8.063.138
1,696782319
2009
604.307
8.148.939
7,415775231
2010
1.683.399
9.580.098
1,757183486
2008
157.562
273.118
4,840122188
2009
5.087.339
10.461.616
4,862861531
2010
6.421.429
10.214.464
6,286603976
2008
32.981
618.85
5,329401308
2009
146.415
744.04
1,967837750
2010
46.13
762.71
6,048170339
2008
85.615
519.768
1,647177202
2009
131.758
590.226
2,232331344
2010
146.066
577.668
2,528545808
2008
125.267
482.545
2,595965514
2009
181.996
639.105
2,847669788
2010
199.597
801.664
2,489783749
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
INDF
ITMG
KAEF
KLBF
LION
LMSH
MAIN
MRAT
2008
1.034.389
8.498.749
1,217107364
2009
2.075.861
10.155.495
2,044076630
2010
2.952.858
16.784.671
1,759258790
2008
234.925
610.37
3,848894932
2009
335.551
787.486
4,261040831
2010
204.151
721.024
2,831403670
2008
55.394
947.764
5,844703955
2009
62.507
995.315
6,280122373
2010
138.716
1.114.029
1,245174048
2008
706.822
3.622.399
1,951253851
2009
929.004
4.310.438
2,155246922
2010
1.286.330
5.373.784
2,393713628
2008
37.84
201.208
1,880640928
2009
33.613
227.799
1,475555204
2010
38.631
259.928
1,486219260
2008
9.237
37.898
2,437331785
2009
2.401
39.723
6,044357173
2010
7.351
46.785
1,571230095
2008
7.627
46.18
1,651580771
2009
75.456
120.794
6,246667880
2010
179.906
258.046
6,971857730
2008
22.29
303.623
734,134107
2009
21.017
316.412
664,228917
2010
24.419
337.512
723,500201
15.
16.
17.
18.
19.
20.
MYOR
PGAS
SMGR
SMSM
TGKA
TINS
2008
196.23
1.245.109
1,57600598
2009
372.158
1.581.755
2,352816965
2010
484.086
1.991.295
2,431010975
2008
633.86
7.075.257
8,958826513
2009
6.229.043
11.732.080
5,309410607
2010
6.239.361
13.868.573
4,498920689
2008
2.523.544
8.069.585
3,127289715
2009
3.326.487
10.197.679
3,262004030
2010
3.633.220
12.006.438
3,026059852
2008
91.472
546.222
1,674630461
2009
132.85
497.821
2,668629889
2010
150.42
519.375
2,896173285
2008
110.722
378.852
2,922566068
2009
49.593
391.705
1,266080341
2010
102.503
458.387
2,236167256
2008
1.342.358
3.820.581
3,513491796
2009
313.751
3.430.064
91,470888
2010
947.936
4.202.766
2,255505064
Lampiran 3 PERHITUNGAN RATE OF RETURN No Perusahaa . n 1. AALI
2. ANTAM
3. BATA
4. BUDI
5. DLTA
6. FAST
7. INDF
8. ITMG
9. KAEF
Harga Capital gain Tahun Saham Deviden / loss Yield ROR 2007 28.000 2008 9.800 350 -0.65 0.001 -0.64 2009 22.750 220 1.32 0.02 1.34 2010 26.200 190 0.15 0.008 0.15 2007 4.475 2008 1.090 215.22 -0.75 0.04 -0.71 2009 2.200 57.46 1.01 0.05 1.06 2010 2450 25.38 0.2 0.01 0.21 2007 19,000 2008 20,000 727 0.05 0.03 0.08 2009 42,750 1,088 1.13 0.05 1.18 2010 67,600 1,300 0.58 0.03 0.61 2007 310 2008 130 7 -0.58 0.02 -0.56 2009 240 6 0.69 0.04 0,73 2010 220 5.1 -0.08 0.02 -0.06 2007 14,000 2008 19,000 640 0.35 0.04 0.39 2009 62,000 2500 2.26 0.13 2.39 2010 120,000 9500 0.93 0.15 1.08 2007 2,450 2008 3,000 45 0.22 0.01 0.23 2009 4,550 57 0.51 0.2 0.52 2010 7,600 83 0.67 0.01 0.68 2007 2,575 2008 930 43 -0.63 0.01 -0.62 2009 3,550 47 2.81 0.05 2.86 2010 4,875 93 0.37 0.02 0.39 2007 18,900 2008 10,500 295 -0.44 0.01 -0.43 2009 31,800 678 2.02 0.06 2.08 2010 50,750 795 0.59 0.02 0.61 2007 305
10. KLBF
11. LION
12. LMSH
13. MAIN
14. MRAT
15. MYOR
16. SMGR
17. SMSM
18. PGAS
2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009
76 127 159 1,260 400 1,300 3,250 2,200 3,075 2,000 4,000 2,100 3,600 2,600 4,900 880 820 900 3,200 295 152 395 650 1,750 1,140 4,500 10,750 5,600 4,175 7,550 9,450 355 650 750 1,070 15,350 1,860 3,900
2.819 2.49 3.376
-0.75 0.67 0.25
0.009 0.03 0.02
-0.74 0.7 0.26
10 12.5 25
-0.68 2.25 1.5
0.007 0.03 0.01
-0.67 2.28 1.6
125 135 125
0.39 -0.34 1
0.05 0.04 0.06
0.44 -0.3 1.06
50 60 30
0.71 -0.27 0.88
0.02 0.01 0.01
0.74 -0.26 0.89
25 4 70
-0.06 0.09 2.55
0.02 0.004 0.07
-0.04 0.09 2.62
5.2 13.02 9.82
-0.48 1.59 0.64
0.01 0.08 0.02
-0.47 1.67 0.66
40 50 100
-0.34 2.94 1.38
0.02 0.04 0.02
-0.32 2.98 1.4
149.66 58 58
-0.25 0.8 0.25
0.02 0.01 0.007
-0.23 0.9 -0.25
20 25 25
0.83 0.15 0.42
0.05 0.03 0.03
0.88 0.18
171.17 10
-0.87 1.09
0.01 0.005
-0.86 1.09
19. TGKA
20. TINS
2010 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 2010
4,425 270 260 255 680 28,700 1,080 2,000 2,750
10.2
0.13
0.002
0.13
28 40 39
-0.03 -0.01 1.66
0.1 0.15 0.15
-0.02 0.14 1.81
1,772.88 133 31.17
-0.96 0.85 0.37
0.06 0.12 0.01
0.90 0.97 0.38
Lampiran 4
Descriptive
EXAMINE VARIABLES=ROR ROA ROE /PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUP /STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL.
Explore Notes Output Created
06-May-2012 09:59:09
Comments Input
Active Dataset
DataSet0
Filter
<none>
Weight
<none>
Split File
<none>
N of Rows in Working Data File Missing Value Handling Definition of Missing
60
User-defined missing values for dependent variables are treated as missing.
Cases Used
Statistics are based on cases with no missing values for any dependent variable or factor used.
Syntax
EXAMINE VARIABLES=ROR ROA ROE /PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT /COMPARE GROUP /STATISTICS DESCRIPTIVES /CINTERVAL 95 /MISSING LISTWISE /NOTOTAL.
Resources
[DataSet0]
Processor Time
0:00:10.374
Elapsed Time
0:00:11.483
Case Processing Summary Cases Valid N
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
ROR
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
ROA
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
ROE
60
100.0%
0
.0%
60
100.0%
Descriptives Statistic ROR 95% Confidence Interval for Mean
Mean
53.5167
Lower Bound
30.1715
Upper Bound
76.8618
5% Trimmed Mean
48.9259
Median
33.5000
Variance
8166.796
Std. Deviation
90.37033
Std. Error 11.66676
Minimum
-96.00
Maximum
298.00
Range
394.00
Interquartile Range
ROA 95% Confidence Interval for Mean
79.50
Skewness
.903
.309
Kurtosis
.804
.608
Mean
15.7010
1.28753
Lower Bound
13.1247
Upper Bound
18.2774
5% Trimmed Mean
15.3031
Median
15.2064
Variance
99.464
Std. Deviation
9.97317
Minimum
1.72
Maximum
38.08
Range
36.36
Interquartile Range
15.73
Skewness
.508
.309
Kurtosis
-.618
.608
ROE 95% Confidence Interval for Mean
Mean
20.4309
Lower Bound
16.8035
Upper Bound
24.0583
5% Trimmed Mean
19.0787
Median
18.1995
Variance
197.172
Std. Deviation
1.81279
14.04179
Minimum
2.67
Maximum
69.72
Range
67.05
Interquartile Range
18.70
Skewness
1.370
.309
Kurtosis
2.528
.608
Lampiran 5
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
df
Sig.
ROR
.138
60
.007
.923
60
.001
ROA
.114
60
.052
.946
60
.010
ROE
.103
60
.182
.889
60
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 6
REGRESSION /MISSING LISTWISE /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10) /NOORIGIN /DEPENDENT ROR /METHOD=ENTER ROA ROE /PARTIALPLOT ALL /SCATTERPLOT=(*ZRESID ,*ZPRED) /RESIDUALS NORM(ZRESID).
[DataSet0]
Variables Entered/Removed
Model 1
Variables Entered
Variables Removed
ROE, ROAa
a. All requested variables entered.
Method . Enter
Model Summaryb
Model
R .247a
1
R Square
Adjusted R Square
.061
Std. Error of the Estimate
.028
89.10332
a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: ROR
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
29295.086
2
14647.543
Residual
452545.897
57
7939.402
Total
481840.983
59
a. Predictors: (Constant), ROE, ROA b. Dependent Variable: ROR
F 1.845
Sig. .167a
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
23.460
22.317
ROA
-.386
1.636
ROE
1.768
1.162
a. Dependent Variable: ROR
Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
1.051
.298
-.043
-.236
.814
.275
1.521
.134
Lampiran 7
ROR
ROR Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
7.00
-0 . 5667899
3.00
-0 . 034
26.00
0 . 00000001111111222222333444
11.00
0 . 56667778889
4.00
1 . 0013
3.00
1 . 568
6.00 Extremes
(>=208)
Stem width: 100.00 Each leaf:
1 case(s)
Lampiran 8
ROA
ROA Stem-and-Leaf Plot
Frequency Stem & Leaf
8.00
0 . 11123334
14.00
0 . 55566667788899
8.00
1 . 00111234
10.00
1 . 5566688999
9.00
2 . 011222333
4.00
2 . 5557
3.00
3 . 003
4.00
3 . 5568
Stem width: Each leaf:
10.00 1 case(s)
Lampiran 9
ROE
ROE Stem-and-Leaf Plot Frequency Stem & Leaf
17.00
0 . 22455556666677789
16.00
1 . 2224455666677899
17.00
2 . 01222334445568889
5.00
3 . 01258
2.00
4 . 24
1.00
5. 3
2.00 Extremes
Stem width: Each leaf:
(>=62)
10.00 1 case(s)
\