569
Unmas Denpasar
PENGARUH KINERJA KEUANGAN, INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Eka Maharto Putra1, Putu Kepramareni2, Ni Luh Gde Novitasari3 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati Denpasar 1 Email:
[email protected] ABSTRAK Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang dikaitkan dengan harga saham. Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan, untuk mengukur kinerja keuangan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan. Rasio Keuangan dalam penelitian ini tergambar dari nilai Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Faktor eksternal perusahaan dapat berupa kondisi makro ekonomi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earning per share, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2014 sebanyak 128 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan sampel penelitian sebanyak 70 perusahaan selama empat tahun amatan dan jumlah amatan sebanyak 280. Teknik analisis yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, debt to equity ratio, inflasi dan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan return on equity dan earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kata kunci: Kinerja Keuangan, Inflasi, Tingkat Suku Bunga, Nilai Perusahaan. ABSTRACT The value of the company is an investor perception of companies associated with stock prices. The company's value can be influenced by internal factors and external factors. The financial performance of the internal factors that affect the value of the company, to measure the financial performance can use financial ratios are based on the company's financial statements. Financial ratios in this study reflected on the value of Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) and Earning Per Share (EPS). External factors may include macroeconomic conditions that may affect the value of the company. This study was conducted to examine the effect of the current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of the company. The purpose of this study to determine the influence of the current ratio, debt to equity ratio, return on equity, earnings per share, inflation and interest rates on the value of the company.The population in this research is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2011-2014 as many as 128 companies. This study using purposive sampling method to sample as many as 70 companies during four years of observation and the number of observations as much as 280. The analysis technique used is multiple linear regression analysis.These results indicate the current ratio negative affect the value of the company, debt to equity ratio, inflation and interest rates do not affect the value of the company, while the return on equity and earnings per share positive effect on firm value. Keywords: Financial Performance, Inflation, Interest Rate, Corporate Values. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
570
Unmas Denpasar
PENDAHULUAN Latar Belakang Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai saat ini. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang dikaitkan dengan harga saham (Sujoko & Soebiantoro, 2007). Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Kinerja keuangan merupakan faktor internal yang mempengaruhi nilai perusahaan. Nainggolan (2004) menyatakan bahwa kinerja keuangan menjadi salah satu aspek penilaian yang fundamental mengenai kondisi yang dimiliki perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan meliputi hasil perhitungan rasio-rasio keuangan yang berbasis pada laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan dan telah diaudit oleh akuntan publik (Horne, 2005). Rasio Keuangan dalam penelitian ini ditunjukan dari nilai Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Selain kinerja keuangan faktor eksternal perusahaan seperti kondisi ekonomi makro juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Beberapa peneliti menggunakan faktor ekonomi makro yang berbeda-beda karena belum ada konsensus faktor ekonomi makro mana yang berpengaruh terhadap harga saham (Wulandari, 2010). Banyak peneliti percaya bahwa beberapa variabel ekonomi makro, seperti suku bunga tinggi (Charitou et al. 2004), laju inflasi yang tinggi (Pareira, 2010) yang menyebabkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang dapat menurunkan kinerja keuangannya, sehingga berdampak pada turunnya nilai perusahaan. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2) Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 3) Apakah Return on Equity berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 4) Apakah Earning per share berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 5) Apakah Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 6) Apakah Tingkat Suku Bunga berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang dibuat, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio terhadap Nilai Perusahaan. 2) Untuk mengetahui pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Nilai Perusahaan. 3) Untuk mengetahui pengaruh Return on Equity terhadap Nilai Perusahaan. 4) Untuk mengetahui pengaruh Earning per share terhadap Nilai Perusahaan. 5) Untuk mengetahui pengaruh Inflasi terhadap Nilai Perusahaan. 6) Untuk mengetahui pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap Nilai Perusahaan.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
571
Unmas Denpasar
PENGEMBANGAN HIPOTESIS DAN METODE PENELITIAN Pengaruh Current Ratio (CR) Terhadap Nilai Perusahaan Hanafi dan Halim (2007:77) menyatakan rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu sikuls bisnis). Current ratio yang tinggi menunjukan likuiditas perusahaan atau industry tersebut tinggi, sehingga berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H1: Current Ratio berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Nilai Perusahaan Syamsudin (2011:71) menyatakan bahwa debt to equity ratio digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Debt to equity ratio yang tinggi akan berdampak berkurangnya laba bersih yang akan dinikmati oleh pemegang saham, karena sebagian laba digunakan akan digunakan untuk membayar beban atau biaya bunga. Menurunnya laba yang diterima pemegang saham akan berdampak pada menurunnya nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H2: Debt to Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Return on Equity (ROE) Terhadap Nilai Perusahaan Hanafi dan Halim (2007:84) menyatakan bahwa ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba berdasarkan modal saham tertentu. Return on equity yang tinggi menunjukan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham tinggi. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H3: Return on Equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Nilai Perusahaan Earning per share merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak pada satu tahun buku dengan jumlah saham yang diterbitkan (Widiatmojo, 1996 dalam Martono,2009). Para pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar karena hal tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H4: Earning Per Share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Inflasi Terhadap Nilai Perusahaan Menurut Rahardja dan Manurung (2008:165) inflasi adalah kenaikan harga barangbarang yang bersifat umum dan terus menerus. Inflasi yang meningkat berdampak terhadap terhadap penurunan penjualan, yang menyebabkan penurunan laba perusahaan. Turunnya laba perusahaan membuat investor tidak tertarik untuk berinvestasi. Akibatnya permintaan pun menurun dan menyebabkan harga sahampun turun. Turunnya harga saham juga berakibat pada turunnya nilai perusahaan. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H5: Inflasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Terhadap Nilai Perusahaan Tingkat suku bunga sering digunakan sebagai ukuran pendapatan yang diperoleh oleh para pemilik modal, tingkat bunga ini disebut dengan bunga simpanan atau bunga investasi Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
572
Unmas Denpasar
(Noerirawan, 2012). Peningkatan suku bunga akan meningkatkan biaya modal perusahaan sehingga menurunkan profitabilitas perusahaan, karena secara langsung akan meningkatkan beban bunga. Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dikemukakan adalah H6: Tingkat suku bunga berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014. Metode penentuan sampel adalah purposive sampling yaitu metode teknik penetuan sampel dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya dan diperoleh 70 sampel perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 280 data amatan. Definisi Operasional Variabel 1) Current Ratio (X1) Menurut Wiagustini (2010:78) rasio ini diukur dengan membagi aktiva lancar dengan pasiva lancar dalam satuan persentase. Current Ratio (CR) = Aktiva lancar x 100% ..................................…………… (1) Pasiva lancar 2) Debt to Equity Ratio (X2) Menurut Syamsuddin (2011:71) rasio ini diukur dengan membagi total liabilities dengan total equity dalam satuan persentase Debt to equity ratio = Total liabilities x 100% ..................................…………… (2) Total equity 3) Return on Equity (X3) Menurut Wiagustini (2010:81) rasio ini diukur dengan membagi labar bersih dengan modal sendiri dalam satuan persentase Return on Equity = Laba bersih x 100%..................…...........................… (3) Modal sendiri 4) Earning Per Share (X4) Menurut Wiagustini (2010:81) rasio ini diukur dengan membagi EAT dengan jumlah lembar saham pada perusahaan manufaktur di BEI periode 2011-2014 Earning Per Share = EAT ..............................................................(4) Jumlah saham beredar Keterangan: EAT = Earning after tax 5) Inflasi Inflasi dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan data inflasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2014 dan dinyatakan dalam satuan persen (Dewi, 2013). 6) Tingkat Suku Bunga Tingkat suku bunga dalam penilitan ini dicerminkan dengan nilai BI rate per tahunnya. BI rate dalam penelitan ini ditentukan berdasarkan data BI Rate yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia per 31 Desember setiap tahunnya selama periode tahun 2011-2014 dan dinyatan dalam satuan persen (Fahmi, 2014). 7) Nilai Perusahaan (Y) Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
573
Unmas Denpasar
Menurut Erica (2015) Tobin’s Q yaitu membandingkan market value of equity ditambah total hutang dibagi dengan total aktiva. Tobin’ s Q = MVE + DEBT ..................................................................................... (5) TA Keterangan: MVE: Closing price x Q Shares DEBT: Current Liabilities + Long Term Liabilities TA: Total Aktiva Teknik Analisis Data Uji Asumsi Klasik Menurut Utama (2011) uji asumsi klasik dilakukan sebagai berikut: 1) Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak. 2) Uji autokolerasi Untuk melacak adanya korelasi auto atau pengaruh data dari pengamatan sebelumnya dalam model regresi dilakukan uji autokorelasi (Utama, 2011:102). 3) Uji multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. 4) Uji heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Utama, 2011:106). Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh lebih dari satu variabel bebas (Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Earning Per Share, Inflasi dan Tingkat Suku Bunga) terhadap variabel terkait (Nilai Perusahaan). Menurut Utama (2011:77) Persamaannya adalah sebagai berikut: Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + ε........................................(6) Keterangan: Y: Nilai perusahaan α: konstanta X1: Current Ratio X2: Debt to Equity Ratio X3: Return on Equity X4: Earning Per Share X5: Inflasi X6: Tingkat Suku Bunga ε: residual (eror)
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
574
Unmas Denpasar
Uji Kelayakan Model 1) Uji F Uji F yaitu pengujian secara serempak seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila probabilitas < 0,05, maka variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. 2) Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Koefisien determinasi berganda merupakan ukuran kesesuaian (goodness of fit) dari persamaan regresi, yaitu variasi dari variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variabel bebas (Utama, 2011:78). 3) Uji t Uji t yaitu pengujian parsial antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila signifikansi < 0,05, maka variabel bebas secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Asumsi Klasik 1) Uji Normalitas Tabel 3.2 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,b Most Extreme Differences
280 .0000000 .89157006 .121 .121 -.083 1.237 .094
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 3.2 dengan menggunakan Test Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,094 yang berarti data residual dalam penelitian ini berdistribusi normal 2) Uji Autokolerasi Tabel 3.3 Uji Autokolerasi Model Summaryb Model
1
R .646a
R Square .418
Adjusted R Square .405
Std. Error of the Estimate .90131
Durbin Watso n 1.965
a. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1 b. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji autokolerasi pada tabel 3.3 dengan menggunakan uji DurbinWatson, nilai Durbin-Watson sebesar 1,965. Sehingga diperoleh hasil 1,840<1,965<(41,840), maka tidak terjadi autokolerasi.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
575
Unmas Denpasar
3) Uji Multikolinearitas Tabel 3.4 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Standardized Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error
1 (Constant)
2.952
1.178
CR
-.578
.129
DER
-.198
ROE EPS
.523 .074
.107 .065 .036
Beta
Inflasi -.061 .180 Tingkat .045 .306 Suku Bunga a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
.013
-.316
2.506 -4.475
.000
.427
2.343
-.129
-1.849
.066
2.286
.541 .141
8.006 2.082
.000 .038
.437 .467 .463
-.019
-.340 .146
.734 .884
.661
.008
1.514 1.485
.673
2.141 2.158
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas pada tabel 3.4 mendapatkan hasil nilai tolerance dari keenam variabel lebih besar dari 0,10. Nilai VIF dari keenam variabel lebih kecil dari 10. maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antara variabel bebas dalam model regresi ini. 4) Uji Heteroskedastisitas Tabel 3.5 Uji Heteroskedastisitas Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B 7.681
Std. Error 15.566
CR DER
-.053 -.907
1.708 1.418
-.003 -.058
-.031 -.640
.975 .523
ROE EPS Inflasi
-.564
.864 .472 2.385
-.057
.889 -1.489
-.653 1.884 -.625
.514 .061 .533
-1.290
4.039
-.023
-.319
.750
1(Constant)
Tingkat Suku Bunga
Beta
T .493
.165 -.046
Sig. .622
a. Dependent Variable: ABS
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil dari Uji Glejser pada tabel 3.5 diketahui nilai signifikansi dari keenam variabel lebih besar dari 0,05. maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.3 Uji Regresi Linier Berganda Tabel 3.6 Uji Regresi Linier Berganda Model
1
Unstandardized Coefficients B Std. Error
Coefficientsa Standardized Coefficients Beta
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance VIF
(Constant) CR
2.952 -.578
1.178 .129
-.316
2.506 -4.475
.013 .000
.427
2.343
DER ROE EPS
-.198 .523 .074
.107 .065 .036
-.129 .541 .141
-1.849 8.006 2.082
.066 .000 .038
.437 .467 .463
2.286 2.141 2.158
-.019 .008
-.340 .146
.734 .884
.661 .673
1.514 1.485
Inflasi -.061 .180 Tingkat .045 .306 Suku Bunga a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan
Berdasarkan table 3.6 diperoleh model persamaan regresi linier berganda yaitu: Y = 2,952 - 0,578CR - 0,198DER + 0,523ROE + 0,074EPS - 0,061Inflasi + 0,045Tingkat Suku Bunga.........................................................................................................(1) Keterangan: Y : Nilai Perusahaan CR : Current Ratio DER : Debt to Equity Ratio Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
576
Unmas Denpasar
ROE : Return On Equity EPS : Earning Per Share Uji Kelayakan Model 1) Uji F Tabel 3.7 Uji Kelayakan Model ANOVAb Model
Mean Sum of Squares Df Square 1Regression 159.086 6 26.514 Residual 221.776 273 .812 Total 380.863 279 a. Predictors: (Constant), X6, X4, X2, X5, X3, X1 b. Dependent Variable: Y
F 32.638
Sig. .000a
Sumber: data diolah (2016)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.7 dapat dijelaskan bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 menunjukan bahwa variabel bebas simultan berpengaruh terhadap variabel terikat. 2) Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.3 yang menunjukan bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0,405. Hal ini berarti 40,5 persen variabel terikat bisa dijelaskan oleh variasi keenam variabel bebas. Sedangkan sisanya 59,5 persen dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. 3) Uji t Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 3.6 yang menunjukan bahwa: 1) Variabel current ratio memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berarti current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. 2) Variabel debt to equity ratio memiliki signifikansi 0,066 > 0,05. Berarti debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 3) Variabel return on equity memiliki signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. return on equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 4) Variabel earning per share memiliki signifikansi sebesar 0,038 < 0,05. Berarti earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 5) Variabel inflasi memiliki signifikansi sebesar 0,734 > 0,05. Berarti inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. 6) Variabel tingkat suku bunga memiliki signifikansi sebesar 0,884 > 0,05. Berarti tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1) Pengaruh Current Ratio terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis pertama ditolak. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi current ratio menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar yang mempunyai pengaruh yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan. Aktiva lancar umumnya menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap, sehingga berdampak negatif terhadap nilai perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor current ratio yang tinggi juga Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
577
Unmas Denpasar
menunjukkan banyak dana perusahaan yang menganggur yang pada akhirnya mengurangi kemampuan perusahaan menghasilkan laba. 2) Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis kedua ditolak. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjangnya tidak cukup kuat untuk mempengaruhi nilai perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya tidaklah faktor yang sangat mempengaruhi nilai perusahaan karena investor berkeyakinan bahwa kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi dan jumlah asset yang dimiliki perusahaan jauh lebih berpengaruh dibandingkan dengan kemampuan perusahaan melunasi kewajiban jangka panjangnya. 3) Pengaruh Return on Equity terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis ketiga diterima. Hal ini menunjukan bahwa investor tertarik dengan nilai return on equty yang tinggi sehingga sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Dilihat dari sudut pandang investor besarnya return on equity menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, sehingga investor akan lebih tertarik terhadap perusahaan yang memiliki nilai return on equity yang tinggi dan menyebabkan nilai perusahaan pun meningkat. 4) Pengaruh Earning Per Share terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis keempat diterima. Hal ini menunjukan bahwa investor tertarik dengan nilai earning per share yang tinggi. Dilihat dari sudut pandang investor besarnya nilai earning per share menunjukan bahwa besarnya keuntungan dari laba yang didapatkan dari jumlah saham yang dimiliki, sehingga investor akan tertarik dengan perusahaan yang memiliki earning per share yang besar. 5) Pengaruh inflasi terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis kelima ditolak. Hal ini menunjukan bahwa Inflasi selama periode penelitian dapat dikatakan wajar karena masih dibawah 10 persen. Dilihat dari sudut pandang investor inflasi ini tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena investor lebih memperhatikan bagaimana cara perusahaan menghasilkan laba yang tinggi sehingga akan menghasilkan return yang tinggi bagi para investor. Investor juga yakin bahwa perusahaan memiliki strategi khusus dalam mengahadapi inflasi di Indonesia, sehingga besar kecilnya inflasi tidak mempengaruhi laba yang akan diperoleh oleh perusahaan. Strategi khusus yang bisa diterapkan perusahaan seperti menekan biaya produksi, operasional dan pemasaran yang tidak perlu. 6) Pengaruh Tingkat Suku Bunga terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian menunjukan tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan demikian hipotesis keenam ditolak. Hal ini menunjukan bahwa para pelaku pasar modal tidak terpengaruh oleh naik turunnya tingkat suku bunga dikarenakan kenaikan dan penurunan tingkat suku bunga hanya bersifat sementara, sedangkan para pelaku pasar modal lebih mengutamakan retun jangka panjang. Dilihat dari sudut pandang investor Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
578
Unmas Denpasar
kenaikan atau penurunan tingkat suku bunga dalam hal ini adalah BI rate lebih cenderung untuk mengendalikan inflasi dan penurunan nilai tukar rupiah bukannya untuk meningkatkan menurunkan nilai perusahaan, sehingga besar kecilnya BI rate tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. SIMPULAN Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh kinerja keuangan, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap nilai perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan di sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebanyak 70 perusahaan, sedangkan total pengamatan sebanyak 280. Dimana hasil penelitian ini disimpulkan bahwa: 1) Current ratio berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Debt to equity ratio tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 3) Return on equity berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4) Earning per share berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 5) Inflasi tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 6) Tingkat suku bunga tidak berpengaruh terhadap nilai perusahan pada perusahaan manufatur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang telah membimbing, member masukan dan motivasi, keluarga tercinta atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya memotivasi penulis, teman-teman program studi akuntansi kelas F atas dukungan dan masukannya. DAFTAR PUSTAKA Charitou, A., Gimeno-Gascon, F., Woo. C. Predicting Corporate Failure : Empirical Evidence For The UK. European Accounting Review, Vol.13, No.3. Dewi, Ni Putu Suwarsinta. 2013. Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan dan Tingkat Inflasi Terhadap Harga Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2009-2011). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar Erica, Ade Ary. 2015. Pengaruh Keputusan Finansial, Profitabilitas dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2010-2013). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016
579
Unmas Denpasar
Fahmi, Puput Arie. 2014. Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga dan Kinerja Perusahaan Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia periode (20102012). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar. Hanafi, Mahmud M dan Halim, Abdul. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP YKPN. Horne, V. 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan, Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. http://www.bi.go.id http://www.idx.co.id Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan Pertumbuhan PDB terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, Vol 8, No. 1, h: 53-64. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Musi, Palembang. Martono, Nugroho Cahyo. 2009. Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan dan Nilai Tukar terhadap Return Saham pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI(Kasus pada Perusahaan Manufaktur Periode Tahun (2003 – 2007). Tesis, Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Diponegoro, Semarang. Nainggolan, P.2004. Cara Mudah Memahami Akuntansi. Jakarta: PPM Noerirawan, Moch. Ronni. 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2007-2010). Skripsi. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang. Pareira, Diego. 2010. Inflation, Real Stock Prices and Earnings : Friedman was Right. Garmendia. Rahardja, Pratama dan Mandalla Manurung. 2008. Teori Ekonomi makro Suatu Pengantar. Edisi 4. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Rustam, Corry Winda Anzlina. 2013. Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2006 – 2008). Jurnal Ekonom. Vol 16 No. 2, h: 67-75. Universitas Sumatera Utara. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sujoko dan Soebiantoro. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern Dan Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan. Vol 9 No. 1 Hal. 41-48. Syamsuddin, Lukman. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan. Jakarta: Rajawali Pers. Utama, Made Suyana. 2011. Aplikasi Kuantitatif. Edisi Kelima. Dernpasar: Fakultas Ekonomi Udayana. Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Cetakan pertama. Denpasar : Udayana University Press. Wulandari, Dwi. 2010. Analisis Pengaruh Kebebasan Ekonomi dan Variabel-Variabel Ekonomi Moneter terhadap Harga Saham di Lima Negara ASEAN, Disertasi, Program Doktor Ilmu Ekonomi Kekhususan Manajemen Universitas Brawijaya.
Diselenggarakan oleh : LEMBAGA PENELITIAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (LPPM) UNMAS DENPASAR JL. KAMBOJA NO. 11 A KOTA DENPASAR – PROVINSI BALI 29 – 30 AGUSTUS 2016