PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI PRODUK, HARGA PRODUK DAN IKLAN PRODUK PESAING TERHADAP PERPINDAHAN MEREK MOTOR SUZUKI Ahmad Zaini *) Abd. Kodir Djaelani **) M. Khoirul ABS. ***)
Abstract This study aims to determine the effect of consumer dissatisfaction, Supplies Looking for Product Variations, Product Pricing and Advertising Brand Movement Against Competitive Products Suzuki Motor. The variables are the Consumer Dissatisfaction (X1), Searching for Product Variations (X2) Product Price (X3), Advertising Products (X4) and Transfer of Marks (Y). The population in this study were all students of economic faculties Unisma is numbered 521. Were sampled using a sampling technique and using the formula porposive Arikunto sample number is 104 respondents. Methods of data analysis is done using multiple linear regression, with results showing that the F tables in this study is equal to 2.464 and the calculated F of 39.788 obtained from the above calculations that can be seen that Fhitung> Ftabel and Consumer Dissatisfaction tcount value of (2.034), Finding Product variations (3.546) Product price (2.018) and Ad Products (2.335) while the TTable 1.983 Based on t test results it is known that the partial variables Consumer Dissatisfaction, Need Looking for Product variations, Product Pricing and Advertising Products Movement Against Competitor Brand significant effect. Key words: Consumer Dissatisfaction, Need Looking for Product Variations, Product Pricing, Product Advertising Brands Competitors and Displacement. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Berusaha memberikan kepuasan kepada para konsumennya menjadi salah satu tugas utama bagi seorang pelaku usaha. Berhasil tidaknya bisnis yang mereka jalankan bahkan ditentukan langsung oleh respon dari para pelanggan. Bila pelanggan merasa senang dengan pelayanan yang diberikan pelaku usaha, maka tidak mustahil mereka akan semakin loyal dengan bisnis tersebut. Dan begitu juga sebaliknya, bila mereka tidak puas dengan pelayanan yang Anda berikan, maka jangan heran bila mereka akan berbalik memberikan penilaian buruk terhadap bisnis Anda dan tidak akan kembali menggunakan produk atau jasa Anda. Berbagai macam pilihan produk baik barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen, memberikan kesempatan bagi konsumen untuk melakukan konsumsi dengan berbagai pilihan merek. Beragamnya merek produk yang ditawarkan kepada konsumen membuat konsumen memiliki kesempatan untuk beralih dari satu merek ke merek lainnya. Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
129
Oleh karena itu, produsen perlu melakukan berbagai macam langkah dalam hal mempertahankan dan meningkatkan loyalitas merek yang sudah dibangun sebelumnya. Seperti yang dijelaskan oleh Mowen dan Minor (2002:123) bahwa loyalitas merek mempunyai arti kondisi dimana konsumen mempunyai sikap positif terhadap sebuah merek, mempunyai komitmen pada merek tersebut dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Kesetiaan merek menggambarkan sebuah sikap yang positif dan melakukan pembelian terhadap merek tersebut secara berulang-ulang Assael dalam Dongoran (2001:47), sedangkan Aaker dalam Noviandra (2006:34) mendefinisikan loyalitas merek sebagai suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek lain (brand switching) yang ditawarkan oleh kompetitor, terutama jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya. Perilaku perpindahan merek pada pelanggan merupakan suatu fenomena yang komplek yang dipengaruhi oleh beberapa factor: Pertama adalah Ketidakpuasan konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat menyebabkan konsumen berpindah merek. Seperti yang dikemukakan oleh Dharmmesta (2002:87) bahwa seseorang konsumen yang mengalami ketidakpuasan mempunyai kemungkinan akan merubah perilaku keputusan belinya dengan mencari alternatif merek lain pada konsumsi berikutnya untuk meningkatkan kepuasannya. Kedua, Kebutuhan mencari variasi (Variety seeking), Penelitian Junaedi dan Dharmmesta (2002:117) juga menghasilkan pernyataan bahwa kebutuhan mencari variasi juga berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk berpindah merek. Bilson Simamora (2004:132) yang menjelaskan bahwa konsumen yang seringkali melakukan peralihan merek (brand switching) dalam pembeliannya termasuk dalam tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman (Variety Seeking Buying Behavior). Ketiga, Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga merupakan salah satu variabel penting dalam pemasaran dimana harga dapat mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suaut produk karena berbagai alasan Ferdinand (2000:147). Keempat, Iklan atau advertising merupakan alat promosi yang paling banyak digunakan untuk produk konsumsi. Meskipun secara tidak 130
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
langsung berakibat pada pembelian, advertising merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk menjalin komunikasi dalam usahanya untuk menghadapi pesaing.. Lu-Hsu dan Chang (2003:322) dalam Ernawati, (2008:99), berpendapat bahwa periklanan memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek. Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia otomotif hingga saat ini masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan sepeda motor tidak hanya menjadi sekedar alat tranportasi biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat telah menjadi bagian dari gaya hidup. Untuk kategori produk sepeda motor, ternyata banyak faktor yang dipertimbangkan konsumen sebelum membeli. Hal ini dibuktikan dengan data penjualan produk Penjualan Sepeda Motor Suzuki. Honda masih memimpin perolehan angka distribusi sebesar 325,994 unit, disusul Yamaha (247,103 unit) lalu Suzuki dan Kawasaki. Untuk Kanzen tahun ini benar-benar sudah gulung tikar, Sedangkan secara perolehan market share hingga bulan Maret 2012, dapat di lihat pada tabel di atas. Honda menguasai 54,58% market share penjualan motor di tanah air. Sedangkan Yamaha pada angka 36,53%. Kemudian Suzuki berada di angka 7,06%. Kawasaki (1,61%) dan TVS (0,21%). Kepuasan pelanggan yang tinggi saja tidak cukup dapat menyebabkan seseorang tetap setia pada suatu produk dan tidak berpindah ke merek lain. Hal ini karena konsumen yang puas belum tentu loyal, tetapi konsumen yang loyal pasti mereka merasa puas. Ini menunjukkan kadar kepuasan konsumen yang lebih tinggi dibanding kadar loyalitasnya. Ternyata konsumen itu tidak loyal, artinya ada masalah yang salah satunya adalah beralihnya konsumen ke merek lain. Konsumen dalam melakukan konsumsi baik barang maupun jasa akan menggunakan pengalaman pemakaian di masa lalu sebelum mengambil keputusan menggunakannya, jika pengalaman konsumen pada pembelian sebelumnya adalah positif maka konsumen mempunyai kecenderungan untuk mengulangi pembelian dengan memilih merek yang sama pada pembelian berikutnya. Tetapi jika perusahaan tidak dapat menciptakan keunggulan dari produk yang di dihasilkannya maka kemungkinan konsumen untuk melakukan perpindahan merek pada produk yang dikonsumsinya akan semakin tinggi. Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
131
Rumusan Masalah Dari uraian dan latar belakang Permasalahan yang di angkat maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pengaruh ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi produk, harga produk dan iklan produk pesaing berpengaruh terhadap perpindahan merek ? 2. Variabel manakah yang lebih dominan terhadap perpindahan merk ? Tujuan penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi produk, harga produk dan iklan produk pesaing terhadap perpindahan merek. b. Untuk mengetahui Variabel yang dominan terhadap perpindahan merk. Kontribusi Penelitian Setiap aktifitas dan kegiatan yang dilaksanakan di dalam mengadakan suatu penelitian pasti mempunyai tujuan dan manfaat baik itu bagi perusahaan maupun pihak lain yang terkait. Adapun kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. b. Untuk menambah pengetahuan penulis di bidang pemasaran khususnya tentang perilaku konsumen, disamping itu penulis diharapkan mengetahui masalah yang dihadapi oleh perusahaan dengan mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh dibangku kuliah. c. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi peneliti berikutnya yang berminat di bidang perilaku konsumen.
KERANGKA TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Konsep Merek American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai nama,simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi 132
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
barang atau jasa dari seorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing Kotler (2002:460). Sementara Keegan Dalam Farrinadewi (2008:137) berpendapat bahwa merek adalah sejumlah citra dan pengalaman dalam benak konsumen yang mengkomunikasikan manfaat yang disajikan produk yang diproduksi oleh perusahaan tertentu. Merek merupakan sesuatu yang dibentuk dalam pikiran pelanggan dan memiliki kekuatan membentuk kepercayaan pelanggan Peter & Olson, (1996:51). Jika perusahaan mampu membangun merek yang kuat di pikiran pelanggan melalui strategi pemasaran yang tepat, perusahaan akan mampu membangun mereknya. Dengan demikian merek dapat memberi nilai tambah pada nilai yang ditawarkan oleh produk kepada pelanggannya (Aaker, 1997:95). Loyalitas Merek (Brand Loyalty) Loyalitas pelanggan merupakan tujuan inti yang diupayakan pemasar. Hal ini dikarenakan dengan loyalitas, dapat dipastikan perusahaan akan meraih keuntungan. Istilah loyalitas pelanggan sebetulnya berasal dari loyalitas merek yang mencerminkan loyalitas pelanggan pada merek tertentu Dharmmesta (1999:75). Menurut Ferrel (2002:101) loyalitas merek adalah sebagai suatu perilaku positif terhadap suatu merek yang mendorong konsumen untuk secara konsisten membeli merek tersebut ketika mereka membutuhkan kategori produk tersebut. Dari definisi tersebut mencerminkan bagaimana seseorang pelanggan mungkin tidak akan beralih ke merek lain jika merek tersebut membuat suatu perubahan, baik dalam harga maupun unsur dalam produk. Loyalitas dapat didefinisikan berdasar perilaku membeli Griffin (2003:31). Pelanggan yang loyal adalah orang yang: a) Melakukan pembelian berulang secara teratur; b) Membeli antar lini produk dan jasa; c) Mereferensikan kepada orang lain; d) Menunjukkan kekebalan terhadap produk dari pesaing. Perpindahan merek (Brand Switching) Belum ada definisi baku dari perpindahan merek, namun beberapa peneliti mencoba merumuskannya melalui riset yang mereka pelajari melalui stimulan yang mempengaruhinya. Srinivasan dan Grover (1992:77) menggambarkan bahwa perilaku perpindahan merek merupakan sisi yang berlawanan dengan perilaku loyal terhadap merek. Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
133
Dari berbagai sudut pandang yang ada dapat dirumuskan bahwa perilaku perpindahan merek ini sebagai suatu perilaku pembelian suatu produk dengan merek yang berbeda dari merek favorit yang biasa dibeli oleh konsumen Srinivasan dan Grover (1987:79). Dimana konsumen telah memilki komitmen terhadap suatu merek kemudian suatu saat konsumen memutuskan untuk berpaling pada merek lain dengan kategori produk yang sama. Menurut Mowen dan Minor (2002: 109), perpindahan merek dapat terbagi menjadi: a.
Divided Loyalty (kesetiaan yang terbagi) Artinya seorang mengalami perpindahan karena kesetiaan terbagi dengan yang lain. Occasional Switch (peralihan sewaktu-waktu) Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena mengalami kejenuhan tetapi akhirnya akan lebih banyak untuk merek yang semula atau perpindahan untuk selingan. Unstable Loyalty (kesetiaan yang tidak stabil) Merupakan perpindahan merek yang dilakukan karena seseorang punya kesetiaan yang tidak stabil. No Loyalty (ketidaksetiaan) Artinya perpindahan yang dilakukan karena adanya sikap ketidaksetiaan terhadap suatu merek.
b.
c.
d.
Ketidakpuasan Konsumen Ketidakpuasan konsumen dapat timbul karena adanya proses informasi dalam evaluasi terhadap suatu merek. Konsumen akan menggunakan informasi masa lalu dan masa sekarang untuk melihat manfaat yang mereka harapkan Junaidi dan Dharmmesta (2002:38). Penilaian terhadap kepuasan konsumen dapat dibedakan menjadi Peter dan Olson (1996: 158):
a. b. c.
Positive disconfirmation, dimana hasil yang diterima lebih baik dari hasil yang diharapkan. Simple confirmation, dimana hasil yang diterima sama dengan hasil yang diharapkan. Negative disconfirmation, dimana hasil yang diterima lebih buruk dari hasil yang diharapkan.
Ketidakpuasan pasca konsumsi yaitu perbedaan yang timbul antara kinerja produk dengan harapan konsumen setelah mengkonsumsi produk tersebut. Konsumen membentuk harapan mereka berdasarkan pesan yang diterima dari produsen. Jika produsen melebihlebihkan manfaat suatu produk maka harapan konsumen tidak akan tercapai sehingga mengakibatkan ketidakpuasan Kotler (1997:89).
134
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Kebutuhan Mencari Variasi Produk Kebutuhan mencari variasi merupakan bentuk keinginan konsumen untuk mencoba hal-hal yang baru yang jarang atau tidak pernah dikonsumsi. Schiffman and Kanuk (2000:232) bahwa kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku yang wajar bagi konsumen karena adanya faktor stimulus dari luar yang merangsang seseorang untuk cenderung mencoba produk produk yang dinilai baru. Mowen dan Minor (2002;11) mengemukakan bahwa mencari variasi (variety seeking) mengacu kepada kecenderungan konsumen untuk mencari secara spontan dan membeli merek baru meskipun mereka terus mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Salah satu penjelasan tentang mencari variasi adalah bahwa konsumen mencoba untuk mengurangi kejenuhan dengan membeli merek baru. Tujuan konsumen mencari variasi adalah untuk mencapai suatu sikap terhadap merk yang favorable. Tujuan lain perilaku mencari variasi konsumen ini dapat berupa hanya sekedar mencoba sesuatu yang baru atau mencari suatu kebaruan dari sebuah produk. Kahn, (1995:286) dalam Waluyo dan Pamungkas (2003:76). Perilaku variety seeking ini cenderung akan terjadi pada waktu pembelian sebuah produk yang menimbulkan resiko minimal yang ditanggung oleh konsumen dan pada waktu konsumen kurang memiliki komitmen terhadap merek tertentu Assael, (1995:20) dalam Waluyo dan Pamungkas (2003:76). Beberapa literatur menyebutkan bahwa perilaku mencari variasi ini akan menimbulkan perilaku brand switching konsumen. Harga Produk Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk, atau jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk Kotler dan Amstrong (1997:362). Banyak perusahaan yang tidak mampu dalam menangani penetapan harga yang baik, kesalahan umum adalah penetapan yang berorientasi pada biaya, harga yang seringkali direvisi, harga yang kurang bervariasi pada untuk produk-produk dan segmen-segmen pasar yang berbeda-beda Tjiptono (1997:25).
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
135
Menurut Marius (1999:24) Harga (price) merupakan jumlah uang yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan suatu produk. Harga merupakan variabel dari program bauran pemasaran yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Menurut Payne (2000:171) harga dibuat dengan menambah persentasi mark-up pada biaya atas manfaat-manfaat dalam memakai atau menggunakan suatu jasa dan produk. Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Iklan Produk Pesaing Periklanan merupakan segala bentuk penyajian bukan pribadi dan promosi tentang gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu Kotler (2003:277). Iklan merupakan instrumen pemasaran modern yang aktifitasnya didasarkan pada pemikiran komunikasi Engel (1995:127). Sedangkan menurut Swastha (1999:67) "periklanan adalah komunikasi non individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan perusahan, lembaga, non lembaga, non laba, serta individu-individu". Hipotesis Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: H1 =
Bahwa ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi produk, harga produk dan iklan produk pesaing berpengaruh terhadap perpindahan merek
H2 = Variabel kebutuhan mencari variasi produk dominan terhadap perpindahan merk. METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang yang telah melakukan her registrasi Semester Genap Tahun Akademik 20122013 yang berjumlah 521 orang mahasiswa. Teknik penentuan sampel penelitian ini mengacu pada pendapat Arikunto (2002:131) yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih dari itu tergantung besarnya populasi, jadi jumlah sampel yang diambil adalah 521x20% = 104,2 responden dan dibulatkan 136
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
menjadi 104 orang responden. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dimaksudkan untuk menjabarkan variabel tertentu yangtimbul dalam suatu penelitian ke dalam indikator yang lebih terperinci, sehingga akan mempermudah pengamatan maupun pengukurannya. Pengukuran secara operasional dari indikator adalah sebagai berikut :
1. Keputusan Perpindahan Merk Perpindahan merk diartikan sebagai kondisi dimana seorang konsumen atau sekelompok konsumen mengubah kesetiaan mereka dari satu tipe produk tertentu ketipe produk yang berbeda. Tingkat perpindahan merek dalam mengunakan produk motor Suzuki dapat diukur oleh faktor-faktor: a. Ketidakpuasan yang dialami pasca konsumsi b. Keinginan untuk mencari variasi c. Keinginan untuk mempercepat penghentian penggunaan merek
2. Ketidakpuasan Konsumen Jika kinerja produk lebih rendah daripada harapan konsumen, maka konsumen akan mengalami ketidakpuasan dalam mengunakan produk motor Suzuki. Indikator yang digunakan adalah: a. Kepuasan atas kualitas pada merek lain. b. Keinginan berpindah ke merek lain. c. Ketidakpuasan atas kualitas pada merek.
3. Kebutuhan Mencari Variasi Kebutuhan mencari variasi pada suatu kategori produk oleh konsumen merupakan suatu sikap konsumen yang ingin mencoba merek lain dan memuaskan rasa penasarannya terhadap merek lain serta diasosiasikan sebagai keinginan untuk berganti kebiasaan tingkat kebutuhan mencari variasi dalam mengunakan produk motor Suzuki dapat diukur oleh faktor-faktor indikasinya adalah: a. Adanya rasa bosan. b. Banyaknya merek. c. Tidak khawatir dalam mencoba merek yang berbeda.
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
137
4. Harga Sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang lainnya ditetapkan oleh pembeli atau penjual untuk suatu harga yang sama terhadap semua pembeli tingkat harga dalam mengunakan produk motor Suzuki dapat diukur oleh faktor - faktor: a. Perbandingan harga produk dengan harga produk yang sejenis b. Harga yang bervariasi untuk ukuran isi kemasan terhadap merek lain c. Kesesuaian harga merek sekarang dengan manfaatnya
5. Iklan Produk Pesaing Periklanan memberikan perangsang dan pendorong bagi konsumen untuk berpindah merek dan menyatakan bahwa konsumen dengan tingkat persepsi yang berbeda mempunyai berbagai macam kemungkinan untuk berpindah merek. Tingkat iklan dalam mengunakan produk motor Suzuki dapat diukur oleh faktor-faktor: a. Kemenarikan iklan dari merek lain b. Pengaruh dari orang lain c. Perbandingan sering dilihatnya iklan dari merek lain Model Penelitian Ketidakpuasan Konsumen Kebutuhan Mencari Variasi Harga Produk
Keputusan Perpindahan Merek
Iklan Produk Pesaing
Metode Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sedangkan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik regresi linier berganda. Analisis Regresi linier Berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen (Nugroho, 2005;43). Model persamaan dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a+b1X1 + b2 X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana: 138
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Y = perpindahan merek a = Konstanta b = Koefisien Regresi Linier Sederhana X1 = ketidak puasan konsumen X2 = kebutuhan mencari variasi produk X3 = harga produk X4 = iklan produk pesaing e = Standart Error Sebelum dilakukan analisis regresi linier, terlebih dahulu dilakukan uji pendahuluan terhadap data dan model regresi, yaitu uji intrumen penelitian, uji normalitas dan uji asumsi klasik regresi yang terdiri dari uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan kepada 104 responden yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, maka dapat diperoleh gambaran mengenai jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan dan pendapatan per bulan sebagaimana dijelaskan pada bagian berikut ini: a. Jenis Kelamin Responden Untuk mengetahui jenis kelamin responden yaitu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah: Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Mahasiswa
Jumlah Responden 57 47 104
Prosentase 54,8% 45,2% 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Dari tabel 1 dapat diuraikan bahwa jumlah responden laki-laki yaitu sebanyak 57 orang atau 54,8% dari 104 responden dan sebanyak 47 orang perempuan atau 45,2% dari 104 responden. b. Tingkat Usia Responden Gambaran mengenai tingkat usia responden yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, terbagi menjadi tujuh kelompok dan jumlah responden pada masing-masing kelompok dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
139
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun 25 tahun Jumlah Mahasiswa
Jumlah Responden 17 13 15 18 16 16 9 104
Prosentase 16,3% 12,5% 14,4% 17,3% 15,4% 15,4% 8,7% 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Dari penyebaran kuesioner ternyata diperoleh data yaitu responden yang berusia terkecil yaitu 19 tahun dan terbesar yaitu 25 tahun, berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berusia 22 tahun yaitu sebanyak 18 responden atau sekitar 17,3% dari 104 responden. c. Pendidikan Responden Gambaran mengenai tingkat pendidikan responden yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan SD SMP SMA Diploma Perguruan Tinggi Jumlah Mahasiswa
Jumlah Responden 95 9 104
Prosentase 91,3% 8,7% 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Dari penyebaran kuesioner ternyata diperoleh data yaitu tingkat pendidikan responden dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SMA yaitu sebanyak 95 responden atau sekitar 91,3% dari 104 responden dan 9 responden (8,7%) berpendidikan terakhir Diploma. d. Jenis Pekerjaan Responden Gambaran mengenai jenis pekerjaan responden yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut: Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan Wiraswasta Mahasiswa Jumlah Mahasiswa
Jumlah Responden 13 91 104
Prosentase 12,5% 87,5% 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2012 140
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Dari penyebaran kuesioner diperoleh data pekerjaan responden. Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden adalah mahasiswa yaitu sebanyak 91 responden atau sekitar 87,5% dari 104 responden, dan sebanyak 13 responden (12,5%) wiraswasta. e. Pendapatan Responden Gambaran mengenai pendapatan responden yaitu Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang, dapat dilihat pada tabel 5 berikut: Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Rp. < Rp. 750.000 Rp. >750.000 – Rp. 1.000.000 Rp. >1.000.000 – Rp. 1.750.000 Rp. >1.750.000 – Rp. 2.000.000 Rp. >2.000.000 - Rp. 3.000.000 Jumlah
Jumlah Responden 59 12 19 7 7 104
Prosentase 56,7% 11,5% 18,3% 6,7% 6,7% 100%
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Dari penyebaran kuesioner diperoleh data pendapatan responden. Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat pendapatan antara kurang dari Rp. 750.000 sebanyak 59 responden atau sekitar 56,7% dari 104 responden. Kemudian untuk mengetahui distribusi jawaban responden pada setiap item pertanyaan pada kuesioner, dapat digunakan tabel distribusi jawaban sebagai berikut: PEMBAHASAN Uji Validitas Hasil Uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 6. Uji Validitas Instrumen/Pertanyaan Kualitas Pelayanan Variabel Ketidakpuasan Konsumen (X1)
Kebutuhan Mencari Variasi Produk (X2)
Harga Produk (X3)
Iklan Produk Pesaing (X4) Keputusan Perpindahan Merek (Y)
Item x1.1 x1.2 x1.3 x2.1 x2.2 x2.3 x3.1 x3.2 x3.3 x4.1 x4.2 x4.3 x5.1
r 0,924 0,950 0,961 0,932 0,948 0,902 0,965 0,964 0,911 0,931 0,938 0,903 0,752
Sig 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Ket Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
141
Variabel
Item x5.2 x5.3 x7.1
r 0,833 0,865 0,944
Sig 0,000 0,000 0,000
Ket Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa keseluruhan item pertanyaan untuk variabel X dan Y memiliki nilai rhitung > rtabel (0,195) dan juga probabilitas (sig) kurang dari 0,05 sehingga dapat dikatakan semua item pertanyaan telah valid. Uji Reliabilitas Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7. Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner Variabel Ketidakpuasan Konsumen (X1) Kebutuhan Mencari Variasi Produk (X2) Harga Produk (X3) Iklan Produk Pesaing (X4) Keputusan Perpindahan Merek (Y)
Koefisien Alpha 0,924 0,911 0,896 0,951 0,763
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah 2012 Berdasarkan tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa item kuesioner memiliki nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6 sehingga dapat dikatakan instrumen pertanyaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah reliabel atau dapat dihandalkan. Uji Normalitas Data Hasil Uji Normalitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 8. Uji Normalitas Data Variabel X1 X2 X3 X4 Y
p-value 0,066 0,181 0,062 0,158 0,083
Keterangan Data menyebar normal Data menyebar normal Data menyebar normal Data menyebar normal Data menyebar normal
Sumber data: Diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil pengujian normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov seperti pada tabel 8 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan sebelum dilakukan regresi telah berdistribusi normal,hal ini karena p-value untuk masing-masing variabel (X1, X2, X3, X4 dan Y) tersebut lebih besar daripada α 5%, sehingga asumsi normalitas data terpenuhi. 142
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Pengujian Asumsi Multikolinieritas Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 9. Uji Asumsi Multikolinieritas Variabel Independen X1 X2 X3 X4
VIF 1.924 1.859 2.559 2.895
Keterangan Non Multikolinier Non Multikolinier Non Multikolinier Non Multikolinier
Sumber : Data primer diolah 2012 Dari hasil perhitungan pada di Tabel 9 masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas terpenuhi. Pengujian Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan scatter plot antara nilai residual dengan nilai prediksi dari variabel dependen. Dikatakan tidak terdapat heteroskedastisitas apabila pada scatter plot tidak membentuk pola yang jelas (random / Scatterplot
acak).
Regression Studentized Deleted (Press) Residual
Dependent Variable: Keputusan Perpindahan Merek 4
2
0
-2
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 2. Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas Gambar 2 tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat pola yang jelas antara nilai residual dengan nilai prediksi dari variabel dependen, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat heteroskedastisitas pada residual yang dihasilkan dari model regresi.
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
143
Pengujian Asumsi Autokorelasi Hasil Uji Autokorelasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 10. Uji Autokorelasi Koefisien dw 1,983
dU 1,760
4 - dU 2,240
Keterangan Tidak terdapat autokorelasi
Sumber data: Diolah tahun 2012 Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi ragam galat menggunakan statistik Durbin Watson seperti pada tabel 10 tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada galat model regresi,hal ini karena nilai koefisien dw berada diantara dU dan 4 - dU (dU (1,760) < dW (1,983) < 4 – dU (2,240)), sehingga asumsi autokorelasi terpenuhi dan dapat dilakukan analisis regresi. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Hasil analisis regresi berganda dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Variabel X1 X2 X3 X4 α R-Square F-Hitung F-Tabel Signifikan t-tabel
Koefisien Beta 0,176 0,301 0,201 0,247 = 0,05 = 0,617 = 39,788 = 2,464 = 0,000 = 1,983
thitung 2.034 3.546 2.018 2.335
signifikan 0,045 0,001 0,046 0,022
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Model regresi yang didapatkan berdasarkan Tabel 11 adalah sebagai berikut : Y = 0,176 X1 + 0,301 X2 + 0,201 X3 + 0,247 X4 dimana : Y
: Keputusan Perpindahan Merek
X1
: Ketidakpuasan Konsumen
X2
: Kebutuhan Mencari Variasi Produk
X3
: Harga
X4
: Iklan Produk Pesaing Berdasarkan pada tabel 11, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (R-
144
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Square) sebesar 0,617. Hal ini berarti bahwa model regresi yang didapatkan mampu menjelaskan pengaruh antara variabel-variabel X terhadap Y sebesar 61,7% dan sisanya sebesar 38,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdeteksi. Uji F Berdasarkan tabel 11, pengujian hipotesis model regresi menggunakan uji F. Di dalam tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel dengan degrees of freedom (df) n1 = 4 dan n2 = 99 adalah sebesar 2,464. Jika nilai Fhitung hasil penghitungan pada tabel 11 dibandingkan dengan Ftabel, maka Fhitung hasil penghitungan lebih besar daripada Ftabel (39,788 > 2,464). Selain itu, pada tabel 11 juga didapatkan nilai signifikan F sebesar 0,000. Jika signifikan F dibandingkan dengan α = 0,05 maka signifikan F lebih kecil dari α = 0,05. Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan H0 ditolak pada taraf α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh simultan dari variabel X terhadap variabel Y Uji t a. Variabel X1 (Ketidakpuasan Konsumen) Variabel X1 memiliki koefisien regresi sebesar 0,176. t-uji sebesar 2,034 dengan signifikan sebesar 0,045. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (2,034 > 1,983) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X1 (Ketidakpuasan Konsumen) memberikan berpengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Perpindahan Merek). b. Variabel X2 (Kebutuhan Mencari Variasi Produk) Variabel X2 memiliki koefisien regresi sebesar 0,301. t-uji sebesar 3,546 dengan signifikan sebesar 0,001. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (3,546 > 1,983) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X2 (Kebutuhan Mencari Variasi Produk) memberikan berpengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Perpindahan Merek). c. Variabel X3 (Harga Produk) Variabel X3 memiliki koefisien regresi sebesar 0,201. t-uji sebesar 2,018 dengan signifikan sebesar 0,046. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (2,018 > 1,983) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
145
ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X3 (Harga Produk) memberikan berpengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Perpindahan Merek). d. Variabel X4 (Iklan Produk Pesaing) Variabel X4 memiliki koefisien regresi sebesar 0,247. t-uji sebesar 2,335 dengan signifikan sebesar 0,022. Nilai statistik uji |thitung| tersebut lebih besar daripada ttabel (2,335 > 1,983) dan signifikan lebih kecil daripada α = 0,05. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa X4 (Iklan Produk Pesaing) memberikan berpengaruh yang signifikan terhadap variabel Y (Keputusan Perpindahan Merek).
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari data penelitian yang didapatkan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa: 1. Ketidakpuasan
Konsumen
(X1)
memberikan
berpengaruh
terhadap
Keputusan
Perpindahan Merek dari konsumen Produk Suzuki. 2. Kebutuhan Mencari Variasi Produk (X2) memberikan berpengaruh terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari konsumen Produk Suzuki. 3. Harga Produk (X3) memberikan berpengaruh terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari konsumen Produk Suzuki. 4. Iklan dari Produk Lain (X4) memberikan berpengaruh terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari konsumen Produk Suzuki. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada Produk Motor Suzuki Indonesia, selaku produsen produk Motor sebagai berikut: 1. Variabel Mencari Variasi Produk memberikan pengaruh terbesar terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Suzuki harus selalu berinovasi terhadap produknya seperti meciptakan yang lebih bervariasi, model yang lebih unik dan lain-lain agar konsumen Suzuki tidak cepat bosan.
146
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
2. Variabel Ketidakpuasan Konsumen menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Oleh karena itu kualitas Suzuki harus terus semakin ditingkatkan agar konsumen merasa puas. 3. Variabel Iklan Produk Pesaing menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Maka untuk menghindari konsumen yang akhirnya berpindah ke merek lain, Suzuki perlu lebih mempertahankan sekaligus meningkatkan Iklan baik secara langsung lewat berbagai media maupun tidak langsung melalui even-even yang diadakan oleh Suzuki. 4. Variabel Harga Produk menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap Keputusan Kerpindahan Merek. Sebaiknya Suzuki menggunakan harga yang dapat di jangkau oleh konsumen, dan juga harga lebih sesuai dengan manfaatnya.
DAFTAR PUSTAKA Aaker, David. 1997. Manajemen Ekuitas Merek. Jakarta: Mitra Utama. Amstrong, Kotler. 1997. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid II. Jakarta: Erlangga. Assael, H, 1998, Consumer Behavior and Marketing Action. 6th ed., Cincinnati OH: South Western College Publishing. Basu Swastha. 1999. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty. Dharmmesta, Basu Swastha dan Shellyana Junaidi. 2002. “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Karakteristik Produk, dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol 17, No. 1, 91-104. Dharmmesta, Basu Swastha. 2002. “ Perilaku Beralih Merek Konsumen dalam Pembelian Produk Otomotif.” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia Vol. 17, No. 3, 288-303. Engel F, James, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa Aksara. Ermayanti, Dwi S. 2006. “Pengaruh Periklanan, Perubahan harga, dan Ketidakpuasan Konsumen Shampo Sunsilk di Surabaya.” Jurnal Eksekutif Vol. 3, No. 2, 97-104. Ferdinand, Agusty. 2006. Metodologi Penelitian Manajemen. CV. Indoprint: Semarang. Ghozali, Imam. 2001. Analisis Multivariate Dengan SPSS . Semarang: BP UNDIP. Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate Lanjutan Dengan SPSS .Edisi I. Semarang: BP UNDIP.
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
147
Harsono Soni, 2002. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen memilih speed boat sebagai sarana transportasi sungai.” Jurnal riset Ekonomi dan Manajemen Vol.2 No.1, Januari 2002. Haryono, Cahyo Tri dan Harry Soesanto, Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi Produk, Harga Produk dan Iklan Produk Pesaing Terhadap Perpindahan Merek, Undip-Semarang. Dipublikasikan. Indriantoro, 2002. “Analisis Bauran Promosi Pada Home Schooling Group Khoiru Ummah I Bogor”. Isnawati, Omsih. 2006. Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Pasca Konsumsi, Kebutuhan Mencari Variasi, Harga, dan Promosi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Kartu Pra Bayar CDMA. Skripsi, FE Manajemen UNDIP. Jefkins, Frank. 1996. Periklanan (Advertising). Edisi 3. Jakarta : Erlangga Keaveney. Susan M. 1996. ” Customer Switching Behaviour In Service Industries: An Explanatory Study. Journal Of Marketing. Vol 59. April. 72-82. Kotler, Philip. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta: Prenhalindo. Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium 1. Jakarta: PT. Prenhallindo. Lin, Chin-Tsai, Wang, Su-Man, & Hsieh, Huei-Ying (2003), ”The Brand Switching Behavior of Taipei Female Consumers when Purchasing U-V Skincare Products,” International Journal of Management, Vol. 20, No. 4, December, pp. 443-452. Mowen J C dan Minor. 1998. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga. Nazir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Palupi, Dyah Hasto. 2008. ” Merek Kuat Kian Kokoh dan Tak Tergoyahkan.” Majalah SWA 18 / XXIV/21 agustus – 3 September 2008. Purnawati, Linda. 2002. “Atribusi Pertimbangan Dokter Meresepkan Merek Obat”. Jurnal Sains Indonesia No II. UNDIP: BPFE. Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Singgih, Santoso.2000. SPSS Versi 10 Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT Elex Media Computindo. Subagyo, Joko. 1997. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Citra. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Alfabeta 90. 148
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
Surya Aristo, 2009. “Analisis Perbandingan Brand Awareness, Brand Association, Brand Perceived Quality NU Green Tea dan Sosro Green~T Serta Hubungan Dengan Loyalitas Konsumen.” Telaah Manajemen Vol.4, No.! Mei 2009. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2005. Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi. http://proud2rideblog.com/2012/04/10/total-penjualan-motor-bulan-maret-honda-masih memimpin-aisi-20honda-masih-memimpin-aisi-2012 *) Ahmad Zaini adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas islam Malang **) Abd. Kodir Djaelani adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma ***) M. Khoirul ABS. adalah dosen tetap Fakultas Ekonomi Unisma
Ahmad Zaini, Abd. Kodir Djaelani & M. Khoirul ABS.
149