Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 13, No. 1, April 2013 1 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________ pp. 1 - 19
PENGARUH KESEMPATAN PERTUMBUHAN DAN INVESTASI JANGKA PANJANGTERHADAP LEVERAGE DAN FUTURE EARNINGS RESPONSE COEFFICIENT
Etty Murwaningsari*
Abstract The objectives of this research are to analyse direct effects of growth opportunity and long term investment towards future earnings response coefficient, as well as their indirect effects towardsfuture earnings response coefficientthroughleverage as intervening variable. This research used secondary data from manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) between 2002-2011. Number of samplesused in this research are 111companies. Method used in this researchis Structure Equation Model (SEM) processed using AMOS 6.Results from this research demonstrated that growth opportunityhas positive and significant effect whilst longterm investment andleverage have negative and significanteffects towardsfuture earnings response coefficient.On the other hand, growth opportunity and long term investment have positive significant towards leverage. Further testing proved that indirect effect is very weak.Control variableswhich have positive significant effect are fixed assets and institutional possession towards leverage and future earnings response coefficient. For company size variables and audit qualitywere proven to have no effect towards leverageand future earnings response coefficient. Keywords:Growth Opportunity, Long Term Investment,Leverage, Future Earnings Response Coefficient (FERC)
_________________________ *Fakultas Ekonomi, Universitas Trisakti, Jl. Kyai Tapa, Grogol, Jakarta Barat 11440. (E-mail :etty_nasser @yahoo.com).
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19 1
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 2
Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah untukmeningkatkan kesejahteraan stakeholder, yaitu pihak-pihak dari dalam maupun luar yang berhubungan dan berkepentingan dengan perusahaan.Sehubungan hal tersebut faktor informasi laba masa depan perlu diperhatikan.Memprediksi Future earnings response coefficientdapat diperoleh dengan menganalisa variabel variabel yang mempengaruhi baik secara langsung maupun secara tidak langsung yaitu melalui variabel leverage. Future earnings response coefficient (FERC) dipengaruhi olehkesempatan pertumbuhan perusahaanyang merupakan signal positif bagi investor di pasar modal, yang direfleksikan dengan peningkatan harga saham perusahaan.Berlawanan dengan variabel investasi jangka panjang yang memberi dampak negatif pada future earnings response coefficient. Hal ini disebabkan karena adanya ketidak pastian dari mamfaat yang akan diperoleh dari investasi jangka panjang pada masa yang akan datang (Junghun, 2007). Sedangkan leverage yang merupakan variabel perantara karena perusahaan yang memiliki kesempatan pertumbuhan akan memiliki asset yang besar. Sedangkan perusahaan yangmempunyai jumlah asset yang besar, dapat dijaminkan untuk mendapatkan leverage sehingga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman (Shaheen& Malik, 2012). Sehubungan hal tersebut maka bertambahnya pinjaman perusahaanyang memiliki kesempatan bertumbuh akan meningkatkan investasi jangka panjang, yang diharapkan akan memperoleh manfaat dimasa depan. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah penelitian adalah: (1) Pengaruh langsung ke future earnings response coefficient (FERC): (a)Apakah Kesempatan Pertumbuhan (Growth opportunities) berpengaruh positif terhadap Future earnings response coefficient (FERC)?, (b) Apakah Investasi Jangka Panjang (Long term investment) berpengaruh negatif terhadap Future earnings response coefficient (FERC)?, (c) Apakah Leverage berpengaruh negatif terhadap Future earnings responsecoefficient (FERC)?. (2) Pengaruh tidak langsung ke Future earnings response coefficient (FERC), melalui Leverage.(a) Apakah Kesempatan Pertumbuhan melalui Leverage berpengaruh terhadap Future earnings response coefficient (FERC)?, (b) Apakah Investasi Jangka Panjang melalui Leverageberpengaruh terhadapFuture earnings response coefficient (FERC)?. (3) Mana diantara pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap Future earnings response coefficient? Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
3 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Tinjauan Pustaka Future Earnings Response Coefficient (FERC) Future earnings response coefficient (FERC) sering digunakan sebagai ukuran untuk memprediksi laba di masa yang akan datang, artinya seberapa banyak informasi tentang Future earnings atau Cash flow dikapitalisasi kedalam harga saham. Sebuah pendekatan yang dikembangkan oleh Collins Kothari Shanken Sloan (1994) atau yang dikenal dengan CKSS mengasumsikan efisiensi informasi harga saham. Pendekatan CKSS menguji banyaknya informasi mengenai Future earnings tercermin dalam perubahan Current earnings.Pendekatan ini digunakan untuk mengestimasi hubungan langsung antara Future earnings dan Current earnings serta Past earnings. Faktor-faktor yang mempengaruhi Future earning response coefficientdalam penelitian ini digunakan sebagai variabel control adalah:(a) Kepemilikan Institusional (Institutional Ownership). Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimilikioleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain (Tarjo, 2008). Adanya kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Semakin tinggi kepemilikan institusional maka akan mengurangi perilaku opportunistic manajer yang dapat mengurangi agency cost yang diharapkan akan meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian yangdilakukan oleh Jiambalvo et al., (2002) menunjukkan bahwa untuk perusahaan dengan institusional ownership yang tinggi, informasi laba masa depan akanlebih terlihat pada harga saham, dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai kepemilikian institusional yang rendah. Hal ini disebabkan semakin besar kepemilikan institusional maka semakin besar pengawasan yang dilakukan oleh investor institusional akan dapat meminimalisir perilaku opportunistic manager (Healy et al.,1999). Disisi lain Karamanou et al.,(2005) berpendapat bahwaadanyainvestor institusional dapat mencegah manajer melakukan praktek strategis dalam pengungkapan prediksi laba masa depan. (b) Kualitas Audit.Kualitas audit menurut Behn et al.,(2008) didefinisikan sebagai ukuran untuk mengurangi bias dalam data akuntansi. Kualitas audit yang baik akan meningkatkan kepercayaan para investor akan reliabilitas dari laporan keuangan yang telah disajikan oleh perusahaan. Hal ini yang menjadikan kualitas audit sebagai salah satu faktor yang memiliki pengaruh positip terhadap future earnings response coefficient(Hussainey2009)
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 4
Leverage Leveragemenggambarkan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivauntuk meningkatkan penghasilan bagi pemilik perusahaan. Menurut Gitman (2009) Leverage adalah dana yang menanggung beban atau biaya tetap, baik dana yang berupa real asset maupun financial asset. Semakin tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi risiko yang dihadapi serta semakin besar tingkat return yang diharapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi Leverage dalam penelitian ini digunakan sebagai variabel control adalah: (a) Ukuran Perusahaan. Hasil penelitian Indrajaya et al.,(2011) menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap leverage. (b) Aktiva Tetap.Hasil penelitian dari Prasetiono & Pujiani (2012) menunjukkan bahwa aktiva tetap memiliki pengaruh negatif signifikan. Rerangka Konseptual Rerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Independen Variabel Dependen H3(+)
Kesempatan Pertumbuhan
H1(+)
Investasi Jangka Panjang
Variabel intervening : Leverage
H5 (-)
FERC
H2(+)
H4(-) Variabel Kontrol : Ukuran Perusahaan Aset Tetap Variabel Kontrol : Kepemilikan Institusional Kualitas Audit
Gambar 1 Bagan Rerangka Konseptual Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
5 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Hipotesis Dana perusahaan dengan jumlah yang cukup besar untuk membiayai pertumbuhan pada masa yang akan datangcenderungmembutuhkankesempatan pertumbuhan yang tinggi.Oleh karena itu, perusahaan akan mempertahankan labanya untuk diinvestasikan kembali pada perusahaan dan pada waktu bersamaan perusahaan diharapkan akan tetap mengandalkan pendanaan melalui hutang yang lebih besar (Baskin, 1989). Dari penelitian tersebut berarti dapat disimpulkan bahwa Kesempatan pertumbuhan (growth opportunities ) berpengaruh positif terhadap leverage.Begitu pula hasil penelitian Kurniatiet al.,(2008) menunjukkan hubungan positip signifikan antara kesempatan pertumbuhan dengan leverage. Sedangkan penelitian dari Prasetiono & Pujiani (2012) menggunakan data 15 perusahaan aneka industri menunjukkan hasil tidak signifikan. Hal ini karena disebabkan jumlah data yang terlalu sedikit sehingga tidak mencerminkan hasil yang maksimal. Dengan demikian hipotesis yg diajukan adalah: H1 :Kesempatan Pertumbuhan berpengaruh positif terhadap Leverage Muti’ah(2008)berpendapat bahwa Investasi jangka panjang adalah penanaman sebagian kekayaan suatu perusahaan pada perusahaan lain dengan maksud untuk memperoleh pendapatan tetap dan atau untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.Perusahaan dengan investasi jangka panjang yang menggunakan capital intensity yang tinggi memiliki lebih banyak asset yang dapat dijaminkan untuk mendapatkan hutang sehingga perusahaan cenderung lebih memiliki kemampuan untuk mendapatkan pinjaman (Shen, 2008). Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut, makadirumuskan hipotesis : H2 : Investasi Jangka Panjangberpengaruh positif terhadap Leverage Brown (2001) mengindikasikan bahwa perusahaan yang bertumbuh cenderung mempunyai sedikit laba kejutan yang negatif. Pertumbuhan perusahaan merupakan signal positif bagi investor di pasar modal, yang direfleksikan dengan peningkatan harga saham perusahaan. Penelitian dari Chou et al.,(2012) dengan 757 sampel perusahaan selama periode 1997-2006 menunjukkan bahwa kesempatan pertumbuhan memiliki pengaruh secara positip dan signifikan terhadap Future earnings response coefficient (FERC). Namun hasil penelitian lain dari Tucker &Zarowin (2006), menunjukkan, bahwa kesempatan pertumbuhan tidak mempunyai mengaruh yang signifikan terhadap Future earnings response coeffcient (FERC). Berdasarkan hasil penelitian yang masih tidak konsisten satu dengan yang Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 6
lain maka apabila dianalisa secara mendalam bahwa investor dalam menanamkan modalnya tentu berharap mendapatkan return yang baik. Oleh karena itu apabila perusahaan mengalami kesempatan pertumbuhan yang positip tentu diharapkan akan diikuti return sekarang dan masa depan yang positip pula. Dengan demikian hipotesis yang diajukan adalah sebagai H3: Kesempatan Pertumbuhanberpengaruh Futureearnings response coefficient (FERC)
positip
terhadap
Investasi Jangka Panjang dapat memberikan manfaat untuk perusahaan dalam jangka panjang, artinya manfaat yang diperoleh tidak dirasakan sekarang tetapi baru dapat dirasakan pada masa yang akan datang. Berdasarkan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Cheng (2005a) yang menyiratkan bahwa investasi jangka panjang mempunyai multi-period effect terhadap Future earnings.Dengan demikian Investasi modal menghasilkan manfaat dalam jangka panjang, memperpanjang jangka waktu pengakuan. Jadi, investasi jangka panjang yang intensif dimungkinkan untuk meningkatkan informasi dari laba masa depan. Berlawanandengan Junghun Lee (2007) dalam penelitiannya menemukan bahwa investasi jangka panjangmempunyai pengaruh yang negatif terhadap zfuture earnings response coefficient (FERC). Argumen yang disampaikan bahwa karena adanya faktor ketidakpastian dari manfaat yang akan diperoleh dari investasi jangka panjang pada masa yang akan datang. Apabila hasil ini dicermati secara mendalam dari satu sisi bahwa investor yang menanamkan modalnya tentu berharap mendapatkan return yang baik, namun disisi lain sejalan dengan pemikiran Junghun (2007) bahwa ketidak pastian kondisi masa depan belum tentu menjamin investor mendapatkan pengembalian sesuai yang diharapkan.Oleh karena itu hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut: H4: Investasi jangka Panjang berpengaruh negatif terhadap Future earnings response coefficient (FERC) Penelitian yang memperlihatkan pengaruh dari Leverage terhadap FERC yang dilakukan oleh Hussainey (2011) menunjukkan hubungan yang tidak signifikan antara Leverage dan Future earnings response coefficient (FERC). Namun Dhaliwalet al.,(1991) melakukan penelitian yang menghasilkan pengaruh yang negatif dan signifikan antara variabel leverage terhadap keinformativan laba. Hal ini mendasarkan pemikiran bahwa apabila tingkat hutang peusahaan meningkat, biaya berhubungan dengan tingkat resiko akan meningkat dan potensi untuk bangkrut juga meningkat. Apabila dianalisa lebih lanjut bahwa perusahaan dengan tingkat hutang yang tinggi akan lebih mempunyai risiko keuangan yang lebih besar daripada perusahaan Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
7 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
dengan tingkat hutang yang rendah, sehingga dapat memberikan dampak penurunan pada return masa yang akan datang. Berdasarkan argumen tersebut diatas maka hipotesis yang diajukan : H5: Leverage berpengaruh negatif terhadap Future earnings response coefficient (FERC) Metodologi Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang untuk menguji pengaruh langsung variabel kesempatan pertumbuhan dan investasi jangka panjang terhadap Future Earnings Response Coefficient (FERC), serta pengaruh tidak langsung variabel kesempatan pertumbuhan dan investasi jangka panjang melaluiLeverage terhadap Future earnings response coefficient (FERC). Variabel control yang disertakan dalam pengujian ini adalah kepemilikan institusional dan kualitas audit untuk mengontrol FERC sedangkan variabel ukuran perusahaan dan asset tetap untuk mengontrol Leverage. Periode pengamatan adalah tahun 2007 dan 2008, namun untuk perhitungan Future earnings response coefficient (FERC), maka dibutuhkan data dari tahun 2002 hingga 2011. Data dan Sampel Data yang digunakan adalah data archival, yaitu data sekunder yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Indonesia, Dewan Riset Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti dan Indonesian Capital Market Directory.Pemilihan sampel yang akan diuji dalam penelitian ini menggunakan metoda purposive sampling yaitu metoda pemilihan sampel Kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut: (a) Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara konsisten dan menerbitkan laporan keuangan audited selama periode pengamatan penelitian. (b) Memiliki data yang dibutuhkan untuk penelitian. Variabel dan Pengukuran 1.Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Future earnings responsecoefficient (FERC) dengan model Collins et al., (1994)atau CKSS
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 8
yang digunakan oleh Tucker & Zarowin (2006) Regression model of returns-future earnings response coefficient, sebagai berikut : Rt= b0 + b1Xt-1 + b2Xt + b3Xt3 + b4Rt3 + t Dimana : Rt = Stock return tahun t Xt-1 = EPS untuk tahun t-1 dibagi dengan stock price pada awal tahun t. Xt = EPS tahun t dibagi dengan stock price pada awal tahun t. Xt3 = jumlah EPS tahun t+1 sampai t+3, dibagi dengan stock price awal th t . Rt3 = aggregate stock returnpada tahun t+1 sampai dengan t+3. Koefisienpadalabayang telahlalu(b1) diprediksikan negatif, ERC(b2) diprediksikan positif, FERC(b3) diprediksipositif dankoefisienpada future return(b4) diprediksikan negatif. 2. Variabelbebas ( independent Variable) a. Kesempatan Pertumbuhan (Growth Opportunities) Kesempatan Pertumbuhan diukur dengan mengacu pada penelitian Prasetiono & Pujian (2012) yaitu: Growth =
( )
( (
)
x 100%
)
b.Investasi Jangka Panjang (Long-term Investment) Dalam penelitian Junghun Lee (2007), long-term investment diukur dengan menggunakan Capital Intensity dan R&D intensity, tetapi dalam penelitian ini hanya digunakan Capital Intensity karena tidak semua perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indoneisa (BEI) mengungkapkan biaya penelitian dan pengembangannya. Investasi Jangka Panjang = 3.Variabel Perantara (Variabel Intervening) Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan sebagai variabel intervening adalah leverage. Leverage diukur dengan menggunakan Debt to Assets Ratio(Pandey, 2002). =
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
9 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
4.Variabel Control Variabel control untuk leverage sebagai berikut: a. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan log dari total asset perusahaan (Prasetiono & Pujiani, 2012) b.Aset tetap (tangibility of fixed assets) Diukur dengan menggunakan proporsi assetperusahaan.
asset
tetap
terhadap
total
Aset tetap = Variabel Kontrol untuk FERC a. Kepemilikan institusional Kepemilikan institusional dapat dihitung dari persentase (%) kepemilikan saham institusi yang dapat dilihat dari annual report perusahaan(Hussainey & Walker 2011). b. Kualitas Audit Variabel ini diukur berdasarkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit terhadap perusahaan. Jika KAP yang mengaudit termasuk dalam Big Four, maka diberikan skor 1, jika sebaliknya, maka diberi skor 0( Hussainey 2009). Metode Analisis Data Analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis) karena pada penelitian ini terdapat variabel intervening yang menggambarkan adanya pengaruh langsung dan tidak langsung dari seperangkat variabel.Dalam perkembangan saat ini teknik analisis jalur dapat dilakukan dalam rerangka permodelan persamaan struktur (Structure Equation Model atau SEM).Pengolahan data menggunakan program AMOS (Analysis of Moment Structures) versi 6. Tahapan sesuai Hair et al ( 2006) dan Ferdinand,( 2005) sebagai berikut: (a) Ukuran sampel memegang peranan penting dalam estimasi dan interpretasi hasil-hasil SEM. Angka chi-square rentan terhadap jumlah sampel maka sampel yang disarankan berkisar antara 100-200, (b) uji normalitas, (c) Uji Multicolinearitydan Singularity, (d) Uji kesesuaian model.
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 10
Model persamaan yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah: Model uji Hipotesis 1 dan 2 LEV = α + β1KP + β2IJP + β3UP + β4AT + e ….……...........(1) Model uji Hipotesis 3,4,5 FERC =α+ β1KP + β2IJP + β3LEV+ β4KI + β5KA + e ………………(2) Keterangan FERC =future earnings response coefficient LEV = Leverage KP = Kesempatan Pertumbuhan IJP = Investasi Jangka Panjang KI = Kepemilikan Institusional KA = Kualitas Audit UP = Ukuran Perusahaan AT = Aset Tetap Hasil dan Pembahasan Deskriptif Statistik Deskriptif statistik menjelaskan gambaran data yang digunakan di penelitian. Tabel 1 Deskriptif Statistik Variabel Future Earning Response Coeficient (FERC) Leverage (LEV) Kesempatan Pertumbuhan (KP) Investasi Jangka Panjang (IJP) Ukuran Perusahaan (UP) Aset Tetap (AT) Kepemilikan Institusional (KI) Kualitas Audit (KA)
Min.
Max.
Mean
-15,70
15,52
-0,389
0,05 -0,75 0,27 4,82 0,02 0,20 0,00
1,41 0,84 2,05 7,91 0,82 0,99 1,00
0,541 0,093 1,025 6,021 0,355 0,715 0,452 median 0,000
Std. Dev. 4,827 0,274 0,295 0,411 0,621 0,200 0,165 0,499
Sumber : Hasil Pengolahan Data Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
11 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai rata-rata semua variabel tidak ada yang ekstrim. Kualitas Audit diukur berdasarkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang melakukan audit terhadap perusahaan Jika KAP yang mengaudit termasuk dalam big-four, maka diberikan skor 1, jika sebaliknya, maka diberi skor 0.Ditinjau dari nilai median sebesar 0, menunjukkan mayoritas perusahaan memiliki auditor bukan dari KAP bigfour. Asumsi-asumsi SEM 1. Outlier Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim baik untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi (Ferdinand, 2005).Dalam analisis ini outlier dievaluasi dengan analisis terhadap multivariate outlier. Berdasarkan pengujian outlier terdapat beberapa observasi (sample) memiliki nilai Mahalanobis Distance lebih besar dari chi-square tabel 15,507 atau nilai probabilita p1 dan p2kurang dari 0,05.Artinya observasi tersebut mempunyai data dengan karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya.Maka asumsi outlier terhadap data atau observasi penelitian tidak terpenuhi.Selanjutnya adalah menghilangkan data yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasiobservasi lainnya. Setelah data yang terlihat ekstrim tinggi atau rendah dihilangkan dari observasi berdasarkan nilai probabilita dari Mahalanobis-nya, maka tidak ditemukan lagi permasalahan outlier.Berdasarkan tahapan menghilangkan data yang dikategorikan sebagai outlier, selanjutnya diperoleh sampel sebanyak 186. 2. Normalitas Path Analysis mempersyaratkan dipenuhinya asumsi normalitas.Dari hasil pengujian dapat dianalisis secara univariate, bahwa seluruh variabel memiliki nilai C.R. skewnes atau kurtosis lebih kecil dari nilai kritik tabel + 1,96. Jika pengujian dianalisis secara multivariate, diketahui bahwa C.R. kurtosis 1,651 lebih kecil dari nilai kritik tabel + 1,96. Dapat disimpulkan bahwa distribusi data secara univariate maupun multivariate, variabel penelitian dinyatakan berdistribusi normal pada tingkat signifikansi 0,05. Oleh karena itu asumsi normalitas dapat terpenuhi. Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 12
3.Multicolinearity dan Singularity Untuk melihat apakah terdapat multicolinearitas dan singularity dalam sebuah kombinasi variabel, maka perlu diamati determinant matrix covariance.Determinan yang benar-benar kecil mengindikasikan adanya multikolinearitas.Pada model penelitian yang digunakan, nilai determinan matrik kovarians yang diperoleh dari hasil perhitungan AMOS adalah 56,922. Nilai tersebut sangat menjauhi nilai nol, sehingga model penelitian dinyatakan terbebas dari permasalahan multicolinearitas dan singularity. 4. Pengujian Kesesuaian Model Sebelum menganalisa hipotesis yang diajukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian kesesuaian model (goodness-of-fit model). Hasil pengujian kesesuaian model ditampilkan pada tabel di bawah ini : Tabel2 Pengujian Kesesuaian Model (goodness-of-fit model) Pengukuran Goodness-of-fit Chi-square p-value GFI RMSEA NFI AGFI CFI
Batas Penerimaan Yang Disarankan semakin rendah > 0,05 > 0,90 < 0,08 > 0,90 > 0,90 > 0,90 Batas bawah : 1,0 Normed chi-square Batas atas : 2,0 ; 3,0 atau 5,0 Sumber : Hasil Pengolahan Data
Nilai 9,863 0,043 0,987 0,089 0,938 0,884 0,955 2,466
Dari tabel tersebut diketahui bahwa nilai chi-square sebagai syarat utama pada uji kesesuaian model sebesar 9,863 dengan p-value 0,043.Sehingga uji kesesuaian model dengan melihat nilai chi-square tidak dapat terpenuhi. Namun demikian hasil uji kesesuaian yang ditinjau melalui kriteria absolute fit measure lainnya, seperti GFI = 0,987 telah memenuhi batas penerimaan yang disarankan. Demikian pula hasil uji kesesuaian yang ditinjau melalui kriteria incremental fit measures seperti NFI = 0,938; CFI = 0,955 juga telah memenuhi batas penerimaan yang disarankan. Pada kriteria parsimonious fit measures sebesar2,466 berada diantara batas bawah 1,0 dan batas atas 3,0. Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
13 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Berdasarkan nilai indeks tersebut menunjukkan tingkat penerimaan yang cukup baik karena telah memenuhi nilai yang disarankan.Dengan demikian secara keseluruhan model path analisis yang digunakan dinyatakan dapat diterima. Hasil Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan p-value dengan tingkat signifikan (alpha) sebesar 0,05. Jika p-value kurang dari alpha 0.05 maka H0 ditolak, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel. Jika p-value lebih besar atau sama dengan alpha 0,05 maka H0 gagal ditolak, yang berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan diantara kedua variabel. Tabel 3 Hasil Pengujian Hipotesis Std. p-value Estimate H1 : KP LEV 0,147 0,037 H2 : IJP LEV 0,151 0,046 H3 : KP FERC 0,145 0,040 H4 : IJP FERC -0,159 0,027 H5 : LEV FERC -0,158 0,028 Sumber : Hasil Pengolahan Data Path
Kesimpulan positif, signifikan positif, signifikan positif, signifikan negatif, signifikan negatif, signifikan
Hasil pengujian Hipotesis 1diketahui p-value 0,037 < alpha 0,05, maka H1 dapat didukung. Nilai koefisien regresi sebesar 0,147 menunjukkan pengaruh antara kesempatan pertumbuhan terhadap leverage adalah positif. Artinya, kesempatan pertumbuhan yang semakin tinggiakanmendorong perusahaan untuk melakukan investasi dengan mengandalkan pendanaan melalui hutang yang lebih besar. Hasil ini konsisten dengan penelitian Oetama et al.,(2008). Hasil pengujian Hipotesis 2diketahui p-value 0,046 < alpha 0,05, maka H2 dapat didukung. Nilai koefisien regresi sebesar 0,151 menunjukkan pengaruh antara investasi jangka panjang terhadap leverage adalah positif. Artinya, semakin besar investasi yang dilakukan perusahaan dengan menggunakan capital intensity yang tinggi maka perusahaan akan memiliki lebih banyak asset yang dapat dijaminkan untuk mendapatkan hutang yang lebih besar. Hasil ini konsisten dengan penelitian Shen (2008).
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 14
Hasil pengujian Hipotesis 3diketahui p-value 0,040 < alpha 0,05, maka H3 dapat didukung. Nilai koefisien regresi sebesar 0,145 menunjukkan pengaruh antara kesempatan pertumbuhan terhadap FERC adalah positif. Artinya, perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan yang semakin tinggi cenderung memiliki laba kejutan yang positif yang merupakan signal positif bagi investor di pasar modal yang pada akhirnya dapat meningkatkan harga saham perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian Brown (2001). Hasil pengujian Hipotesis 4diketahui p-value 0,027 < alpha 0,05, maka H4 dapat didukung. Nilai koefisien regresi sebesar -0,159 menunjukkan pengaruh antara investasi jangka panjang terhadap FERC adalah negatif. Artinya, semakin besar investasi yang dilakukan perusahaan dan semakin lama jangka waktunya maka akan berdampak pada harga saham di pasar modal yang cenderung turun karena adanya ketidakpastian dari manfaat yang akan diperoleh dari investasi jangka panjang pada masa yang akan datang. Hasil ini konsisten dengan penelitian Lee (2007). Hasil pengujian Hipotesis 5diketahui p-value 0,028 < alpha 0,05, maka H5 dapat didukung. Nilai koefisien regresi sebesar -0,158 menunjukkan pengaruh antara Leverageterhadap FERC adalah negatif. Artinya, perusahaan dengan tingkat hutang yang besar cenderung memiliki tingkat resiko yang tinggi sehingga potensi untuk bangkrut juga meningkat, sehingga dapat mengakibatkan informasi laba yang tercermin pada harga saham di pasar modal cenderung turun. Hasil ini konsisten dengan penelitian Dhaliwal et al., (1991). Tabel4 Hasil Pengujian Pengaruh Tidak Langsung Path
Std. Estimate
KP LEV FERC
-0,023
IJP LEV FERC
-0,024
Kesimpulan pengaruh tidak langsung sangat lemah pengaruh tidak langsung sangat lemah
Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada pengujian pengaruh tidak langsung melibatkan variabel intervening (mediating) sebagai variabel perantara. Pada penelitian ini, pengaruh tidak langsung antara kesempatan pertumbuhan terhadap FERC menunjukkan koefisien indirect effect sebesar -0,023. Diamati dari nilai koefisien tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh kesempatan pertumbuhan terhadap FERC melalui leverage sangat lemah sekali. Sementara itu hasil pengujian koefisien direct effect antara kesempatan Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
15 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
pertumbuhan terhadap FERC sebesar 0,145 lebih besar dibandingkan dengan koefisien indirect effect. Berdasarkan hasil pengujian direct dan indirect effectmaka disimpulkankesempatan pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap FERC. Selanjutnya, pengaruh tidak langsung investasi jangka panjang terhadap FERC menunjukkan koefisien indirect effect sebesar -0,024. Diamati dari nilai koefisien tersebut dapat disimpulkan bahwa besarnya pengaruh investasi jangka panjang terhadap FERC melalui leverage sangat lemah sekali. Sementara itu hasil pengujian koefisien direct effect antara investasi jangka panjang terhadap FERC sebesar -0,159 lebih besar dibandingkan dengan koefisien indirect effect. Berdasarkan hasil pengujian direct dan indirect effectmaka disimpulkan bahwa investasi jangka panjang berpengaruh signifikan terhadap FERC. Tabel 5 Hasil Pengujian Variabel Kontrol Std. p-value Estimate
Path UP
LEV
0,062
0,397
AT KI
LEV FERC
0,154 0,152
0,047 0,038
KA
FERC
-0,091
0,213
Kesimpulan positif, tidak signifikan positif, signifikan positif, signifikan negatif, tidak signifikan
Sumber : Hasil Pengolahan Data Pada model penelitian yang diajukan ini, terdapat empat variabel kontrol yaitu ukuran perusahaan (UP), aset tetap (AT), kepemilikan institusional (KI), dan kualitas audit (KA). Hasil pengujian yang ditunjukkan pada tabel diatas, diketahui terdapat pengaruh positif yang signifikan : aset tetap terhadap leverage(p-value 0,047 < 0,05) dan kepemilikan institusional terhadap FERC (p-value 0,038 < 0,05), sesuai penelitian Jiambalvo et al.,(2002). Sementara itu, diperoleh hasil bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage namun tidak signifikan. Begitu juga dengankualitas audit berpengaruh negatif terhadap FERC namun tidak signifikan. Simpulan, Implikasi Manajerial, Keterbatasan Penelitian Dan Saran Untuk Penelitian Selanjutnya
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 16
Simpulan (1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesempatan pertumbuhan memiliki pengaruh positif signifikan terhadapleverage maupun terhadap future earnings response coefficient. (2) Variabel independen yang lain seperti investasi jangka panjang memiliki pengaruh positip signifikan terhadap leverage, namun berpengaruh negatif signifikan terhadapfuture earnings response coefficient. (3) Variabel leverage memiliki pengaruh negatif signifikan terhadapfuture earnings response coefficient. (4) Hasil penelitian yang menguji pengaruh tidak langsung kesempatan pertumbuhan dan investasi jangka panjang terhadap future earnings response coefficient (FERC) melalui leverage memiliki pengaruh yang sangat lemah. (5) Hasil penelitian variabel kontrol menunjukkan aset tetap berpengaruh positif signifikan terhadap leverage dan kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap future earnings response coefficient. Sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap leverage dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap future earnings response coefficient. Implikasi Manajerial (1) Bagi Investor agar memperhatikan leverage dan investasi jangka panjang sebelum melakukan investasi karena risiko dan ketidakpastian dari leverage dan hasil investasi jangka panjang tersebut dapat mempengaruhi laba masa depan. (2) Bagi perusahaan, agar lebih memperhatikan faktorfaktor apa saja yang dapat mempengaruhi koefisien respon laba masa depan agar dapat memprediksi laba di masa yang akan datang yang pada akhirnya akan menarik para investor untuk berinvestasi di perusahaannya. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan dan kelemahan bahwa future earnings response coefficient (FERC) merupakan isu yang cukup baru terutama di Indonesia sehingga penelitian terdahulu yang digunakan untuk menunjang teori masih relatif sedikit. SaranUntuk Penelitian Selanjutnya (1) Penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan perusahaanperusahaan yang bergerak di industri manufaktur dan selain manufaktur untuk memperbanyak sampel penelitian. (2) Penelitian selanjutnya sebaiknya memperpanjang tahun penelitian sehingga hasil penelitian lebih robust. (3) Penelitian selanjutnya sebaiknya dikaitkan dengan variabel tata kelola yang lain seperti kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik. Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
17 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Daftar Pustaka Baskin, J. B. (1989). An Empirical Investigation of the Pecking Order Hypothesis.Financial Management.18 :26-35. Behn, B., J. H. Choi., T. Kang.(2008). Audit Quality and Properties of Analysts’ Earnings Forecasts.The Accounting Review. 83 (April). Brown, L. (2001). A Temporal Analysis of Earnings Surprises: Profits and Losses. Journal of Accounting Research.39: 221-241. Cheng, Q. (2005). The role of analysts' forecasts in accounting-based valuation: A critical evaluation. Review of Accounting Studies.10 (1):5-31. Chou, T.K., Cheng, J.C., Lin, H.C. (2012). Customer satisfaction, Future Earnings and Market Mispricing.Department of Accounting and Information Technology.National Chung Cheng University, Chiayi, Taiwan. Collins,D.W., S.P. Kothari., Shanken, J.,Sloan, R. (1994).Lack of Timeliness and Noise as Explanations for the Low Contemporaneous ReturnEarning Association.Journal of Accounting and Economics.18 :289324. Dhaliwal, D.S., Lee, K.J.,N.L. Fargher. (1991). The Association between unexpected earnings and abnormal security returns in the presence of financial leverage. Contemporary Accounting Research. 8 (1) : 20-41. Ferdinand, A. (2005). Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gitman, Lawrence, J. (2009). Principle of Management Finance. Twelve Edition, The Addison Wesley. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B.J., Anderson, R. E., Tatham, R. L. (2006).Multivariate Data Analysis.Sixth Edition, New Jersey: Prentice Hall.
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
_______________________________ Pengaruh Kesempatan Pertumbuhan dan Investasi 18
Healy, P., Myers, S., Howe, C. (1999).R&D accounting and the trade off between relevance and objectivity.Unpublished working paper, Harvard Business School. Hussainey, K. (2009). The Impact of Audit Quality on Earnings Predictability.Managerial Auditing Journal. 24 (4) : 340-351. Hussainey, K., Walker, M. (2011).Share price anticipation of future earnings in the presence of financial leverage, proprietary cost and institutional ownership: Evidence from MENA emerging markets. Indrajaya, G., Herlina, Setiadi, R. (2011). Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal: Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 20042007. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi.6 (2). Jiambalvo J.J., Rajgopal, S., Venkatachalam, M. (2002). Institutional Ownership and the Extent to which Stock Prices Reflect Future Earnings.Contemporary Accounting Research. Junghun, Lee.(2007). Cross-sectional Determinants of the Extent to Which Stock Prices Lead Earnings.Disertation.School of Business, Hong Kong Baptist University, Hong Kong. Karamanou I., Vafeas, N. (2005).The Association between Corporate Boards, Audit Committees, and Management Earnings Forecasts: An Empirical Analysis. Journal of Accounting Research. 43(3) : 453-486. Muti’ah (2008).AkuntansiPerpajakan. Pusat Pengembangan Bahan AjarUMB. Fakultas Ekonomi, Universitas Mercubuana. Oetama, Kurniati.,Deddy, Marciano., Liliana, Inggrid, W. (2008). Pengujian Teori Pecking Order Pada Kondisi High Uncertainty dan Low Uncertainty. Manajemen dan Bisnis.7 (1). Pandey, I.M. (2002). Capital Market and Market Power. Indian Institute of Management Ahmedabad Vastrapur, Ahmedabad 380015, India.
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19
19 Media Riset Bisnis & Manajemen _________________________________________
Prasetion., Pujiani. (2012). Analisis Pengaruh Return On Assets, Sales Growth, Struktur Aset, Firm Size, dan Investment Opportunity terhadap Financial Leverage. Diponegoro Journal of Management.1 (1) : 158-171. Shaheen, S., Malik, Q.A. (2012).The Impact of Capital Intensity, Size of Firm and Profitability on Debt Financing In Textile Industry of Pakistan.Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business.3 (10). Shen, Ghengsen. (2008). The Determinants of Capital Structure in Chinese Listed Companies.Thesis.University Drive, Australia. Tarjo.(2008). Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital.Proceeding.Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak. Tucker,W.J., Zarowin, P.A. (2006). Does Income Smoothing Improve Earnings Informativeness?.The Accounting Review. 81 (1) :251–270.
Volume 13, Nomor 1, April 2013 hal. 1 - 19