ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN KINERJA KARYAWAN DI KANTOR PALANG MERAH TIMOR LESTE
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo1 I Gede Riana2 Putu Saroyeni Piartrini3 1
Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia Email:
[email protected]
2,3
ABSTRAK Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap komitmen organisasional dan kinerjan karyawan dan. Penentuan sampel menggunakan teknik proporrionate stratified random sampling dan jumlah sampel adalah 99 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif signifikan secara langsung kepuasan kerja, motivasi kerja, komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan Kata Kunci: Kepuasan, Motivasi, Komitmen, Kinerja
ABSTRACT This study examined about the influence of job satisfaction and work motivation against the organizational commitment and employee performance. The samples using a proporrionate stratified random sampling technique and based on predetermined criteria, the sample size was 99 respondents. The results showed that influence existence is directly significant positive on job satisfication, work motivation, organizational commitment against the employee performance. Keywords: Satisfaction, Motivation, Commitment, Performance
PENDAHULUAN Setiap organisasi ingin karyawannya memiliki kemampuan menghasilkan suatu kinerja yang tinggi. Tingkat keberhasilan suatu organisasi dapat dilihat dari
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
kemampuan organisasi mengelola sumber daya yang dimiliki agar dapat berproduksi semaksimal mungkin. Hal ini bertujuan untuk mengukur tingkat keberhasilan yang telah dicapai di dalam meningkatkan kompetensi karyawan. Masalah yang terkait dengan kinerja karyawan yang belum optimal karena faktor kepuasan kerja yang belum terpenuhi ini juga dialami oleh Palang Merah Timor Leste yang merupakan suatu organisasi kemanusiaan yang memiliki cabang di 13 kabupaten di Negara Timor Leste selalu berusaha untuk menjaga kepercayaan dari para donor, pelayanan terhadap masyarakat rentan. Dalam menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya, maka kinerja juga akan ditentukan oleh
sejauh
mana
karyawan
tersebut memiliki
komitmen
yang akan
mencerminkan tingkat kesungguhan dalam menjalankan pekerjaanya. Palang Merah Timor Leste, pada 2 tahun terakhir ini adanya turnover staff sehingga mengalami penurunan jumlah staff di Kantor cabang dan nasional. Apabila seseorang telah menyumbang sebagian waktu, tenaga dan pemikiranya, dilain pihak ia mengharapkan menerima imbalan yang sesuai dengan beban kerjanya. Sehingga banyak yang mengundurkan diri dan mencari pekerjaan di tempat lain yang lebih memberikan kepuasaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam era teknologi sekarang ini manajemen di bidang sumber daya manusia juga mengalami kemajuan pesat. Karena itulah perlunya diadakan perencanaan dan penanganaan yang baik terhadap sumber yang ada, khususnya tenaga kerja manusia untuk masa sekarang maupan akan mendatang. Semua usaha
719
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
yang dilakukan manusia dalam hidupnya adalah ingin memperoleh kesejahteraan dan diarahkan untuk perolehan kebahagiaan baik melalui ketidakhadiran atau masuk keluar kerja (Mathis dan Jakson, 2001:100). Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan oleh organisasi adalah menjaga aset berharga yang dimilikinya agar mereka tidak beralih kerja di perusahaan lain yang dinilai lebih bisa memberikan keuntungan. Haryanto (2012) dalam penelitiannya dengan judul analisis pengaruh motivasi, komitmen organisasional dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank DKI. Hasilnya menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dengan kinerja karyawan, dimana manajemen yang dapat membuat karyawan menjadi puas akan membuahkan hasil produktivitas yang maksimal dan kinerja optimal yang bermanfaat bagi perusahaan. Adapun pengujian hipotesis yang dilakukan secara simultan membuktikan bahwa variabel motivasi karyawan, komitmen organisasional dan kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank DKI Mathis dan Jakson, 2001:100 dalam Trisnaningsih (2003), menemukan bahwa orang mencari pengakuan/penghargaan atas hasil kerja dan gagasangagasan mereka. Pemenuhan unsur-unsur motivasi dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan sesuai dengan kontribusinya masing-masing, untuk itu makin tinggi kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan maka makin tinggi pula loyalitas karyawan terhadap organisasi
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
Kinerja karyawan merupakan salah satu hal penting yang harus menjadi perhatian organisasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste antara lain keterlambatan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan tangung jawabnya, tidak ada disiplin waktu, kapasitas sumber daya manusia yang masih terbatas dan lain-lain . Pasalnya, bukan hal yang mudah untuk dapat mencapai kinerja yang baik dan terus meningkat dari waktu ke waktu. Mengingat pentingnya sumber daya manusia maka perlu ditangani dan dikelola dengan tepat oleh manajemen sehingga dapat memberikan hasil kerja yang optimal bagi perusahaan demi terwujudnya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. KAJIAN PUSTAKA Konsep Kepuasan Kerja Suwatno dan Priansa (2011), kepuasan kerja adalah cara individu merasakan pekerjaannya yang dihasilkan dari sikap individu tersebut terhadap berbagai aspek yang terkandung di dalam pekerjaan Konsep Motivasi Kerja Usman (2009:58) menjelaskan bahwa motivasi adalah proses psikis yang mendorong seseorang melakukan sesuatu.
721
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
Konsep Komitmen Organisasional Sopiah (2008) menyatakan bahwa komitmen organisasional adalah suatu ikatan psikologis seseorang pada organisasi yang ditandai dengan adanya, kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai–nilai, kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. Konsep Kinerja Karyawan Menurut Nawawi (2005), pada hakekatnya penilaian kinerja karyawan yang merupakan kegiatan manajemen SDM adalah suatu proses pengamatan (observasi) terhadap pelaksanaan pekerjaan oleh seorang pekerja yang memiliki hak-hak asasi yang dilindungi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Palang Merah Timor Leste dengan populasi 132 karyawan dan sampel penelitian sebanyak 99 responder. Penelitian ini menggunakan data yang dikumpulkan dari sumber antara lain: Data primer seperti wawancara dan pemberian kuisioner serta data sekunder yaitu data yang ada pada Kantor Palang Merah Timor Leste seperti bagan organisasi dan gambaran umum dari perusahaan. Variabel yang digunakan terdiri dari 19 indikator sebagai berikut: pekerjaan itu sendiri (X1.1), gaji (X1.2), promosi (X1.3), pengawasan (X1.4), rekan kerja (X1.5), kondisi kerja (X1.6), fisiologis (X2.1), rasa aman (X2.2), rasa memiliki (X2.3),
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
rasa harga diri (X2.4), aktualisasi diri (X2.5), komitmen afektif (Y1.1), komitmen berkesinambungan (Y1.2), komitmen normative (Y1.3), Hasil kerja (Y2.1), daya tahan (Y2.2), absensi (Y2.3), kerja sama (Y2.4), tanggung jawab (Y2.5) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kisaran nilai koefisien korelasi antara 0,588–0,843 sehingga dari sembilan belas indikator butir pernyataan yang telah disebarkan kepada 99 responden dapat dinyatakan valid karena lebih besar dari 0,3. Perhitungan reliabilitas menemukan nilai koefisien Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6. Dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa instrument dinyatakan reliabel. Untuk mengetahui kondisi variabel-variabel penelitian secara menyeluruh akan dilihat dari rata-rata skor dengan kriteria sebagai berikut:1,000–1,80 = Sangat tidak baik, 1,81 – 2,60 = Tidak baik, 2,61 – 3,40 = Cukup Baik, 3,41 – 4,20 = Baik dan 4,21 – 5,00 = Sangat baik Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja (X1) Variabel Kepuasan Kerja dalam penelitian ini direfleksikan dengan 6 indikator. Penilaian responden terhadap indikator-indikator variabel Kepuasan Kerja disajikan pada Tabel 1
723
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
Tabel 1. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kepuasan Kerja
Indikator
Pernyataan SS
Pekerjaan
Gaji
Promosi
Supervisi
Rekan Kerja
Kondisi Kerja
Jawaban Responden (%) S N TS STS
Rata2 Skor
Kriteria
Sangat Baik Sangat Baik
Puas dengan ke-mpatan untuk belajar hal-hal baru dalam pekerjaan (X1.1) Memberikan kesempatan untuk melakukan pekerjaan dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki (X1.2) Puas dengan tingkat tanggung jawab dalam pekerjaan (X1.3) Gaji yang adil untuk pekerjaan yang saya kerjakan (X 1.4) Puas karena mendapat gaji tunjangan (X1.5)
48,5
48,5
0
3,0
-
4.42
38,4
49,5
10,1
2,0
-
4.24
34,3
50,5
11,1
4,0
-
4.15
0
34,3
27,3
37,4
1.0
2.95
0
21,2
26,3
33,3
19,2
2,49
Organisasi memberikan gaji yang lebih baik disbanding dengan organisasi lain (X1.6) Organisasi selalu member kesempatan untuk mengembangkan karier (X1.7) Promosi sering terjadi di organisasi saya (X1.8) Jika saya melaksanakan pekerjaan dengan baik, maka saya akan mendapatkan kesempatan promosi (X1.9) Para manajer (supervisor) yang saya bekerja untuk mereka memberikan dukungan terhadap saya (X1.10) Para manajer (supervisor) yang bekerja selalu bersikap jujur dan adil (X 1.11) Puas dengan kompetensi atasan saya dalam mengambil keputusan (X1.12) Bekerja dengan rekan–rekan yang bertanggung jawab (X 1.13) Menikmati bekerja dengan rekan – rekan di organisasi saya (X1.14) Rekan-rekan kerja selalu memberikan dukungan untuk saya (X1.15) Puas dengan lingkungan kerja pada organisasi ini ( X1.16) Suasana kerja pada organisasi ini membuat saya nyaman (X1.17)
0
32,3
32,3
33,3
2,0
2.95
21,2
51,5
22,2
4,0
1,0
3.88
Baik
5,1
26,3
33,3
34,3
1,0
3.00
17,2
41,4
15,2
20,2
6,1
3.43
Cukup Baik Baik
30,3
47,5
18,2
4,0
-
4.04
Baik
18,2
47,5
26,3
8,1
-
3.76
Baik
14,1
49,5
30,3
6,1
-
3.72
Baik
36,4
49,5
12,1
2,0
-
4.20
Baik
38,4
52,5
9,1
-
-
4.29
32,3
53,5
12,1
2,0
-
4.16
Sangat Baik Baik
28,3
47,5
12,1
12,1
-
3.92
Baik
28,3
45,6
13,1
13,1
3.89
Baik
3.76
Baik
Sumber : hasil penelitian diolah,2014
Berdasarkan Tabel diatas secara umum karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste menilai bahwa kepuasan kerja yang dibentuk oleh enam indikator dinyatakan baik yaitu dengan nilai rata – rata 3.76. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan pekerjaan yang menpelajari hal-hal baru dari organisasi tersebut
Sangat Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
(X1.1) jadi karyawan sudah merasakan puas akan pekerjaan yang memang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Namun terdapat nilai terendah pada item pernyataan gaji yang belum adil untuk pekerjaan yang mereka lalukan (X1.4) dan gaji tunjangan yang belum ada (X1.5) serta belum adanya promosi untuk karyawan memiliki prestasi kerja yang baik dengan nilai 2.95, 2.95 dan 3.00 maka untuk dapat lebih meningkatkan kepuasan kerja karyawan maka perlu memperhatikan besaran gaji dan memberikan tunjangan yang sesuai. b) Distribusi Variabel Motivasi Kerja (X2) Variabel Motivasi Kerja dalam penelitian ini direfleksikan dengan 5 indikator di Tabel 2 Tabel 2. Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Motivasi Kerja
Indikator Fisiologis
Pernyataan
Gaji cukup memenuhi kebutuhan (X2.1) Bekerja disebabkan oleh tuntutan ekonomi (X2.2) Imbalan berupa bonus diberikan cukup adil (X2.3 ) Rasa Jaminan karier yang pasti (X2.3) Aman Jaminan untuk hari tua (X2.4) Rasa Hubungan yang baik dengan rekan kerja (X2.5 ) Memiliki Dilibatkan dalam pembuatan keputusan oleh atasan (X2.6) Diikut sertakan dalam kegiatan-kegiatan penting di organisasi (X2.7) Harga Hasil kerja mendapatkan pujian dari pimpinan (X2.8) Diri penghargaan atas prestasi kerja Aktualisas Pimpinan mengembangkan kemampuan dan karir i Diri (X2.10) Pimpinan mendiskusikan masalah dalam pekerjaan (X2.11) Pimpinan mengajak berkomunikasi dalam menyeles aikan tugas atau pekerjaan (X2.12 ) Jumlah Sumber: hasil penelitian diolah,2014
SS 6,1 11,1 4,0 9,1 2,0 31,3 19,2
Jawaban Responden (%) S N TS STS 35,4 18,2 35,4 5,1 49,5 27,3 9,1 3,0 45,5 24,2 18,2 8,1 32,3 26,3 27,3 5,1 23,2 30,3 22,2 22,2 51,1 12,1 5,1 45,5 26,3 9,1 -
Rata2 Skor 3.02 3.57 3.19 3.13 2.61 4.09 3.75
Kriteria Cukup Baik Baik Cukup Baik Cukup Baik Cukup Baik Baik Baik
22,2
61,6
13,1
3,0
-
4.03
Baik
6,1 3,0 9,1
56,6 25,3 35,4
25,3 37,4 34,3
12,1 21,2 21,2
13,1 -
3.57 2,84 3.32
Baik Cukup Baik Cukup Baik
16,2
50,2
19,2
14,1
-
3.69
Baik
22,2
61,6
15,2
1,0
-
4.05
Baik
3,39
Cukup Baik
725
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
Berdasarkan Tabel 2 secara umum karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste menilai bahwa motivasi kerja yang dibentuk oleh lima indikator dinyatakan baik yaitu dengan nilai rata–rata 3.39. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja (X2.6) jadi karyawan Palang Merah Timor Leste motivasi yang tinggi dalam melakukan pekerjaan karena adanya hubungan yang baik antara sesama rekan. Namun terdapat nilai terendah pada item pernyataan gaji yang belum yang memenuhi kebutuhan, jaminan karir yang belum pasti, jaminan untuk hari tua yang tidak pasti pula, tidak adanya penghargaan atas prestasi kerja karyawan dan belum memberikan kesempatan yang merata untuk karyawan dalam mengembangkan kemampuan dan karir (X2.1), (X2.3), (X2.4), (X2,5), (X2.10) dan (X2.11) dengan nilai 3.02, 3.19, 3.13, 2.61, 2.84 dan 3.32 maka perlu memperhatikan pemberian gaji yang bisa memenuhi kebutuhan, pemberian tunjangan hari tua, memberikan penghargaan atas hasil kerja karyawan dan kesempatan pada karyawan dalam mengembangkan kemampuan dan karirnya c) Deskripsi Variabel Komitmen Organisasional (Y1) Variabel Komitmen Organisasional dalam penelitian ini direfleksikan dengan 3 indikator. Penilaian responden terhadap indikator-indikator variabel Komitmen organisasional disajikan pada Tabel 3
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
Tabel 3 Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Komitmen organisasional Indikator Komitmen Afektif
Komitmen Kontinyu
Komirmen Normatif
Pernyataan Organisasi ini memiliki arti yang sangat besar (Y1.1) Membanggakan organisasi ini kepada orang di luar organi-sasi (Y1.2) Masalah perusahaan bagian dari masa-lah sendiri (Y1.3) Bekerja pada organisasi ini merupakan kebutuhan sekali-gus keinginan saya (Y1.4) Rugi bila meninggalkan perusahaan (Y1.5 ) Tidak percaya bahwa seseorang harus selalu loyal terhadap organisasinya (Y1.6) Lebih baik saat ini adalah bekerja pada satu organisasi dibandingkan berpin dah-pindah sepanjang masa bakti (Y1.7) Jumlah
SS 54,5
Jawaban Responden (%) S N TS STS 37,4 8,1 -
Rata2 Skor 4.46
41,4
41,4
11,1
5,1
1,0
4.17
Sangat Baik Baik
22,2
37,4
31,3
9,1
-
3.73
Baik
20,2
59,6
17,2
3,0
-
3.97
Baik
19,2
23,2
32,3
22,2
3,0
3.33
12,1
44,4
34,3
7,1
2,0
3.58
Cukup Baik Baik
17,2
37,4
29.3
12,1
4,0
3.52
Baik
3,77
Baik
Sumber: hasil penelitian diolah,2014
Pada Tabel 3 dapat dilihat bahwa secara umum penilaian karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste terhadap komitmen organisasional ialah baik. Dengan rata–rata skor adalah 3,77. Nilai tertinggi terdapat pada pernyataan karyawan merasa organisasi memiliki arti yang besar (Y1.1) dengan nilai rata–rata sebesar 4,46. Nilai rata–rata terendah dapat dilihat pada pernyataan merasa rugi bila
meninggalkan
organisasi
(X3.5)
Kriteria
dengan
nilai
3,33
maka
untuk
menpertahankan karyawan agar tidak meninggalkan organisasi perlu adanya keterlibatan karyawan dalam organisasi maka mereka akan menghargai dan berpegang teguh kepada misi organisasi.
727
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
d) Variabel Kinerja (Y2) Variabel Kinerja dalam penelitian ini direfleksikan dengan 5 indikator. Penilaian responden terhadap indikator-indikator variabel Kinerja disajikan pada Tabel 4 Tabel 4 Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Kinerja Indikator Hasil Kerja
Pernyataan Hasil kerja saya melebihi ekspektasi yang diberikan oleh perusa-haan saya (Y2.1) Kualitas pekerjaan yang selalu memuaskan (Y2.2) Selalu mengerjakan pekerja-an dengan penuh kesabaran (Y2.3) Dalam pekerjaan saya, saya memiliki kesempatan untuk memberikan kemampuan terbaik saya (Y 2.4 ) Selalu tepat waktu dalam bekerja (Y2.5)
Daya Tahan
Absensi
Kerja Sama
Tanggung Jawab
Selalu melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Operasi-onal Prosedur (Y2.6) Bekerja dengan sangat baik sesama rekan kerja (Y2.7) Bekerja sama dengan baik dengan atasan (Y2.8) Mempertanggung jawabkan setia pekerjaan yang diberikan (Y2.9) Jumlah
SS 7,1
Jawaban Responden (%) S N TS STS 44,4 35,4 13,1 -
Rata2 Skor 3.45
Kriteria
9,1
52,5
29,3
9,1
-
3.62
Baik
31,3
51,5
17,2
-
-
4.14
Baik
20,2
52,5
20,2
7,1
-
3.86
Baik
16,2
28,3
28,3
27,3
-
3.33
23,2
52,5
20,2
4,0
-
3.95
Cukup Baik Baik
24,2
62,6
12,1
1,0
-
4.10
Baik
31,3
54,5
9,1
5,1
-
4.12
Baik
55,6
29,3
10.1
1,0
4,0
4.31
Baik
3,92
Baik
Sumber: hasil penelitian diolah,2014
Pada Tabel 4 dapat dilihat bahwa secara umum penilaian karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste terhadap kinerja karyawan ialah baik. Dengan rata–rata skor adalah sebesar 3,92. Pernyataan nilai tertinggi terdapat pada pernyataan karyawan bisa menpertanggung jawabkan setiap pekerjaan yang diberikan. Nilai rata–rata terendah dapat dilihat pada pernyataan ketepatan waktu dalam kerja (Y2.5) dengan nilai 3,33 maka perlu memperbaiki disiplin kerja dalam organisasi.
Baik
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Komitmen organisasional Analisis data untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua menggunakan persamaan struktur 1. Hasil analisis data untuk menguji hipotesis pertama dan kedua disajikan pada tabel 5 Tabel 5 Hasil Regresi pada Persamaan Satu Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B 1.
(Constan) Kepuasan Kerja Motivasi Kerja
.640 .604 .252
Std. Error .330 .133 .116
Beta
.503 .241
T 1.937 4.544 2.173
Sig. .056 .000 .032
Dependent variabel: Komitmen organisasional, R2=0,494; F=46,897; Sig. F = 0,000
Sumber: hasil penelitian diolah,2014
Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 5 diperoleh bahwa kepuasan kerja berpengaruh pada komitmen organisasional. Ini ditunjukkan oleh koefisien variabel kepuasan kerja yang sudah distandarisasi sebesar 0,503 dengan signifikansi 0,000. Koefisien jalur variabel motivasi kerja adalah sebesar 0,241 dengan signifikansi sebesar 0,032 yang artinya pengaruh positif terhadap perubahan komitmen organisasional disebabkan oleh variabel motivasi kerja dan hal itu terjadi secara signifikan. Nilai error (e1) pada persamaan struktur sebesar 0,711 menunjukkan bahwa besarnya perubahan nilai komitmen organisasional disebabkan oleh variabel selain variabel kepuasan kerja dan motivasi Kerja.
729
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja Dan Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Analisis data untuk menguji hipotesis ketiga, hipotesis keempat dan hipotesis kelima menggunakan persamaan struktur 2. Hasil analisis data untuk menguji hipotesis ketiga, keempat dan kelima disajikan pada tabel 6 Tabel 6 Hasil Regresi pada Persamaan Dua Unstandardized
Standardized
Coefficients
Model B 1. (Constan) Kepuasan Kerja Motivasi Kerja Komitmen organisasional
Coefficients Std. Error
1.193 .301 .212 .232
.291 .126 .102 .088
Beta
t
.291 .235 .269
4.102 2.382 2.069 2.637
Dependent variabel: kinerja karyawan, R2=0,500; F=31,681; Sig. F = 0,000,
Sumber: hasil penelitian diolah,2014
Berdasarkan hasil analisis data pada Tabel 6 diperoleh bahwa kepuasan kerja berpengaruh, Motivasi kerja dan Komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini ditunjukkan oleh koefisien jalur variabel kepuasan kerja, motivai kerja dan komitmen organisasional masing-masing sebesar 0,291; 0,235; dan 0,269 serta semua signifikansi uji t lebih kecil dari 0,05. Koefisien jalur tersebut memberikan arti bahwa perubahan kinerja disebabkan oleh variabel kepuasan kerja dengan nilai beta 0,291 dan disebabkan oleh motivasi kerja dengan nilai beta dan 0,235 serta disebabkan oleh komitmen organisasional dengan nilai beta 0,269. Nilai error (e2) pada persamaan struktur 2 sebesar 0,707 menunjukkan bahwa besarnya perubahan nilai kinerja disebabkan
Sig. .000 .019 .041 .010
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
oleh variabel diluar variabel Kepuasan kerja, Motivasi kerja dan Komitmen organisasional . Setelah mengetahui nilai 1, 2, 3, 1, 4, 5, e1,e2 maka dapat dihitung pengaruh tak langsung dan pengaruh total dari variabel kepuasan kerja, motivasi kerja, komitmen organisasional pada kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: a. Pengaruh tidak langsung variabel Kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan melalui komitmen organisasional di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah sebesar 0,135 tersebut memiliki arti bahwa pengaruh tidak langsung kepuasan kerja pada kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste melalui komitmen organisasional adalah positif
b. Pengaruh tidak langsung variabel Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan melalui komitmen organisasional di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah 0,065 berarti bahwa besarnya pengaruh tidak langsung dari motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah positif c. Pengaruh total variabel kepuasan kerja terhadap Kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah 0,426 berarti bahwa besarnya pengaruh total dari Kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah positif d. Pengaruh total variabel Motivasi kerja terhadap Kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah 0,300 berarti bahwa besarnya pengaruh total
731
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
dari motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di Kantor Palang Merah Timor Leste adalah positif, dengan demikian pengaruh total kepuasan kerja lebih besar dibandingkan dengan pengaruh motivasi. Pembahasan Pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional Hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien jalur variabel kepuasan kerja sebesar 0,503 dengan signifikansi uji t sebesar 0,000. Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasional Hasil dari analisis data membuktikan adanya pengaruh positif dan signifikan antara variabel motivasi kerja terhadap komitmen organisasional yang dilihat dari nilai koefisien jalur dari variabel motivasi kerja sebesar 0,241 dengan signifikansi uji t sebesar 0,032. Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Hasil
analisis
data
secara
statistik
membuktikan
bahwa
terdapat
pengaruh signifikan secara langsung antara kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan nilai standardized coeficients beta sebesar 0,291 dengan signifikansi uji t sebesar 0,019.
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan Hasil analisis data secara statistik membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara langsung antara motivasi terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,235 dengan signifikansi sebesar 0,041. Pengaruh komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa komitmen organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan ditunjukkan dengan nilai standardized coefficients beta sebesar 0,269 dengan signifikansi uji t sebesasr 0,010. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil analisis penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: 1) Kepuasan
kerja
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
komitmen
organisasional. Berkorelasi positif memiliki arti bahwa semakin karyawan merasa puas terhadap pekerjaan maka mereka akan lebih berkomitmen pada Kantor Palang Merah Timor Leste. 2) Motivasi
kerja
berpengaruh
positif
signifikan
terhadap
komitmen
organisasional. Ini membuktikan bila karyawan memiliki motivasi tinggi dan
733
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
komitmen organisasional tinggi pula, maka tentu akan menyebabkan karyawan merasa memiliki organisasi sebagai tempat pemenuhan kebutuhan. 3) Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Berkorelasi positif memiliki arti bahwa semakin tinggi kepuasan kerja seorang karyawan, maka akan semakin baik pula kinerja karyawan 4) Motivasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Ini dapat diartikan bahwa apabila karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi akan menghasilkan kinerja yang tinggi pula. 5) Komitmen organisasional berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja. Ini dapat
diartikan
bahwa
individu
yang
memiliki
komitmen
cenderung
mengembangkan upaya yang lebih besar pada pekerjaan. Saran 1) Untuk meningkatkan kinerja karyawan maka pihak organisasi perlu meningkatkan gaji dan memberikan tunjangan yang selama ini belum atau belum sesuai dengan tanggung jawab, pimpinan yang memberikan pujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilakukan, penerapan peraturan oleh pimpinan serta kesempatan untuk menduduki posisi yang berbeda. 2) Motivasi kerja secara umum mempunyai nilai yang cukup baik. Maka pihak organisasi perlu memperhatikan lagi kebutuhan-kebutuhan karyawan lebih–lebih dalam hal kebutuhan fisiologis seperti pembayaran gaji yang cukup dan jaminan
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
masa tua serta tunjangan-tunjangan lain yang dapat memenuhi kebutuhan karyawan untuk dapat bertahan di organisasi tersebut. 3) Komitmen organisasional karyawan secara umum mempunyai nilai yang baik. Namun terdapat beberapa nilai yang masih rendah dan perlu ditingkatkan oleh pihak organisasi, yaitu belum banyak hal yang terganggu jika karyawan memutuskan untuk keluar serta belum banyak karyawan yang merasa lebih baik berada satu organisasi untuk sebagian besar karir. 4) Kinerja karyawan secara umum mempunyai nilai yang baik. Namun dalam upaya pengembangan kinerja karyawan maka pihak organisasi terutama pemimpin perlu adanya pendekatan persuasif antara pemimpin dengan bawahan, adanya pengontrolan atas pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan karena jika seseorang melakukan hal yang sama tampa teguran atau peringatan dari atasan atau yang berwewenang maka kebiasan tidak baik tersebut akan terjadi kembali. REFERENSI Mangkunegara, Anwar P. 2005. Evaluasi Kinerja. Bandung: Refika Aditama Bakshi, A., Kumar, K., & Rani, E. 2009. Organizational Justice Perception as Predictor of Job Satisfaction and Organization Commitment. International Journal of Business and Management, Vol1 Cut Zurnali, 2010. Learning Organization, Competency, Organizational Commitment, dan Customer Orientation : Knowledge Worker - Kerangka Riset Manajemen Sumber Daya Manusia di Masa Depan", Penerbit Unpad Press, Bandung Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Indeks. Handoko, T.H. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Husein Umar. 2005. Evaluasi Kinerja Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Husein, Umar. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
735
Elisabeth Glorita Luisa Dos Santos Belo, I Gede Riana dan Putu Saroyeni Priartrini, Pengaruh..
Istijanto. 2006. Riset Sumber Daya Manusia Cara Praktis Mendeteksi DimensiDimensi Kerja Karyawan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Luthan, F, 2005, Organizational Behavior, The McGraw-Hill Coompanies, Inc. Mathis dan Jackson, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku I, Penerjemah : Jimmy Sadelidan Bayu Prawira Hie, Jakarta :Salemba Empat Mathis, R.L dan Jackson. 2011. Human Resource Management. Jakarta : Salemba Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006, Human Resource Management (Terjemahan). Edisi Kesepuluh. Jakarta. Salemba Empat Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006, Human Resource Management, terjemahan, Edisi Kesepuluh, Jakarta, Salemba Empat Naderi Anari, Nahid. 2012. Teachers: emotional intelligence, job satisfaction, and organizational commitment, Vol 24, Iss 4. pp 256 – 269 Nawawi, Hadari. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk bisnis yang kompetitif. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Nelson A, Silvia. 2012. Affective commitment of generational cohorts of Brazilian nurses. Journal of Manpower, Vol 33, Iss 7. pp 804 – 821 Prabu, Anwar. 2005. Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Kabupaten Muara Enim, Jurnal Manajemen &Bisnis Sriwijaya, Vol 3, No 6. Hal 1 – 25 Puspitawati M. D. 2013. Kepuasaan Kerja Dan Komitmen, Organisasional Pengaruhnya Terhadap Kualitas Layanan Hotel Bali Hyatt Sanur (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana Ratnawati. K. S. 2013. Pengaruh Kepuasaan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Komitmen Organisasional Sebagai Variabel Intervening (Jurnal) Studi pada RSUD Tugurejo Semarang: Universitas Diponegoro Ridwan dan Engkos A. Kuncoro. 2007. Analysis Jalur (Path Analysis). Bandung : Rivai, Veithzal. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Robbins, S., & Timothy A. J., 2008, Perilaku Organisasi, Organizational Behaviour, Buku Terjemahan, Jakarta: Gramedia. Robbins, Stephen P. 2006. Organizational Behavior, Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. Ruky, AS. 2006. Sistem Manajemen Kinerja. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.
ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3.12 (2014) : 718-737
Sedarmayanti. 2010. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV. Mandar Maju Siagian, Sondang P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Ed 1, Cet.14. – Jakarta: Bumi Aksara Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta. 2006. Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta Sudarmanto, 2009. Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM. PustakaPelajar, Yogyakarta Sugiyono, Cetakan Ke-1, Juli 2013, Metode Penelitian Manajemen, Penerbit Afabeta, Bandung Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Cetakan Tujuh Belas: Penerbit Alfabeta Sunyoto Danang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama. Jakarta: Centre for Academic Publishing Service Sutanto, E.M. 1999, September. The relationship between Employee Commitment and Job Performance. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 1 (1) Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana. Suwatno, H dan Priansa, D.J. 2011. Manajemen SDM dalam Organisasi Publik Torang Syamsir. 2013. Organisasi & Manajemen. Makasar: Penerbit Alfabeta Bandung. Veithzal Rivai & Ahmad Fawzi Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem Yang Tepat Untuk Menilai Kinerja Karyawan Dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Yukl. 2005. Kepemimpinan Dalam Organisasi. Jakarta: Indeks. Yuliawan, K. A. 2012. Pengaruh Kepemimpin Terhadap Komitmen Organisasi, Kepuasaan Kerja dan Kinerja. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana. Yulisuwati, 2013. Pengaruh Kompensasi dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Tunas Hijau Samarinda. EJournal Ilmu Administrasi Bisnis
737