PENGARUH KEPERCAYAAN DIRI, LOCUS OF CONTROL, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Annisa Fratama1, Dandes Rifa1, Yunilma2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta
ABSTRACT
This research aims to explain wheather the self belief variable, locus of control and motivation effect toward employee performance. The sample of this research is staff working in public service institution in Padang. The sample was taken by using purposive sampling method where the staff criteria are working in public service, for minimally one year there. The respondents are staff working in public service office in Padang, the number respondent are 100. The data were analyzed by using classic assumption examiner. While the hypothesis was analyzed by using multiple linear regression test. The result of the research shows that self esteem has no effect toward the employee performance, self efficacy has negatife effect and is significant toward employee performance, locus of control has no effect toward employee performance, and motivation has no effect toward employee performance. Key word : self esteem, self efficacy, locus of control, motivation, and employee performance
Bank, dan Rumah Sakit. Instansi-instansi pada
PENDAHULUAN Pelayanan publik pada sekarang ini
pelayanan publik perlu menciptakan inovasi-
berusaha memberikan kepuasan dan pelayanan
inovasi
yang bagus kepada masyarakat. Pelayanan
kredibilitasnya.
publik bertugas dalam melayani masyarakat
berargumen
dan harus mendahulukan kepentingan umum,
sekarang ini yang kurang bagus dalam
serta
masyarakat.
melayani masyarakat. Untuk menciptakan
Instansi yang terlibat pada pelayanan publik
pelayanan yang bagus, tentunya karyawan dari
adalah instansi-instansi pemerintah seperti
kantor pelayanan publik telah berusaha keras
Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Kantor Pos,
dalam memberikan layanan dan menjalankan
Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN),
tugas serta tanggung jawab mereka sebagai
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
seorang yang bekerja di pelayanan publik.
mempermudah
urusan
baru
dalam
mempertahankan
Masyarakat tentang
pelayanan
banyak publik
1
Menciptakan
pelayanan
yang bagus
3. Untuk
untuk publik tidaklah mudah, bahkan suatu
menguji
pengaruh
motivasi
terhadap kinerja karyawan.
instansi dalam menciptakan pelayanan yang
Dari kepercayaan diri yang dimiliki oleh
bagus terutama dilihat dari kinerja karyawan.
individu membuat seseorang bekerja dengan
Menurut Ertanto (2011) kinerja karyawan
giat dan selalu berusaha mendapatkan hasil
merupakan
dalam
yang lebih baik. Kepercayaan diri yang tinggi
melaksanakan suatu pekerja, kinerja pada
membuat seseorang merasakan dirinya begitu
dasarnya hasil kerja seseorang karyawan
berharga, hal ini membuat seseorang terpacu
selama periode tertentu. Kinerja karyawan
untuk membuat yang terbaik kepada diri dan
dilihat dari kinerja karyawan individu dan
juga instansi tempat dia bekerja. Orang yang
kinerja karyawan kelompok.
mempunyai kepercayaan diri serta harga diri
kesuksesan
seseorang
Untuk mencapai kinerja karyawan pada
yang kuat mampu menciptakan hubungan
pelayanan publik yang baik harus dilakukan
yang baik dengan orang-orang sekitarnya.
pengamatan atas nilai dari kinerja karyawan
Dapat
secara
memiliki self esteem dan self efficacy yang
menyeluruh
pada
pelayanannya
dikatakan
seseorang
tinggi
dari tingkat kemampuan karyawan dalam
mengerjakan yang terbaik untuk instansinya,
menjalankan tugas yang diberikan oleh atasan.
sedangkan seseorang yang memiliki self
Tugas
yang
esteem dan self efficacy yang rendah membuat
diperoleh karyawan dari atasan, pada akhirnya
seseorang tidak mampu mengerjakan yang
akan menjadi pengaruh bagi karyawan dalam
terbaik untuk instansinya.
dalam
prestasi
seseorang
yang
terhadap masyarakat. Kinerja karyawan dilihat
dinyatakan
membuat
bahwa
mampu
memperoleh hasil pekerjaan untuk kemajuan
Engko (2008) menyatakan perasaan-
instansi. Kinerja karyawan akan menjadi nilai
perasaan self esteem, pada kenyataannya
kepada
terbentuk oleh keadaan kita dan bagaimana
instansi,
bukan
hanya
kepada
karyawan saja. Tujuan dalam penelitian ini adalah
orang lain memperlakukan kita. Menurut Ertanto (2011) self esteem (harga diri) adalah
sebagai berikut :
perasaan, perilaku dan mengetahui bahwa
1. Untuk menguji pengaruh kepercayaan diri
anda berhak untuk memilih apa yang anda
terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk menguji pengaruh locus of control terhadap kinerja karyawan.
kehendaki sebagai bagian dari kehidupan anda dan
mengambil
sikap
untuk
melakukan
tindakan yang anda pilih diberbagai area 2
kehidupan anda yang membuat perasaan diri
merupakan
keyakinan
seseorang
sendiri menjadi lebih baik dan lebih percaya
disebabkan
oleh
mereka
diri.
sedangkan
diri
eksternal
locus
of
yang sendiri, control
Menurut Purnomo (2010) menyatakan
merupakan kekuatan seseorang yang diperoleh
self efficacy berarti terkait dengan proses
dari dukungan luar dirinya seperti dukungan
menjalankan usahanya seperti kemampuan
dari teman.
memahami bisnis, kemampuan menyelesaikan
Motivasi
merupakan
cara seseorang
berbagai macam permasalahan bisnis, dan
untuk dapat melakukan pekerjaan dengan
kemampuan menjalankan tanggung jawab
penuh semangat. Reza (2010) menyatakan
dalam aktivitas usahanya.
bahwa motivasi merupakan kegiatan yang
Locus of control atau disebut juga
mengakibatkan, menyalurkan, memelihara dan
dengan pengendalian lokus merupakan cara
mendorong perilaku manusia. Motivasi ini
seseorang dalam menghadapi suatu peristiwa
diperoleh seseorang dari lemparan orang lain
atau suatu kejadian. Reiss dan Mitra (1998)
dilingkungan mereka bekerja, baik dari atasan
dalam Ayudiati (2010) membagi Locus of
maupun
rekan-rekan
control menjadi dua yaitu internal locus of
motivasi
seseorang
control adalah cara pandang bahwa segala
pekerjaan biasanya karena uang atau ingin
hasil yang di dapat baik atau buruk adalah
memperoleh suatu penghargaan, dan motivasi
karena tindakan kapasitas dan faktor-faktor
ini juga diperoleh dari tuntutan kerja dari
dalam diri mereka. Eksternal locus of control
seorang karyawan.
adalah cara pandang di mana segala hasil yang
kerjanya. dalam
Adapun melakukan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
didapat baik atau buruk berada di luar kontrol
sebagai berikut :
diri mereka tetapi karena faktor luar seperti
H1a : Terdapat pengaruh self esteem terhadap
keberuntungan,
kesempatan,
dan
takdir
kinerja karyawan
individu yang termaksud dalam kategori ini meletakkan
tanggung
jawab
di
luar
kendalinya. Locus of control ini dipengaruhi dari
H1b : Terdapat pengaruh self efficacy terhadap kinerja karyawan H2 : Terdapat pengaruh locus of control
dalam dan luar diri seseorang adapun disebut dengan internal locus of control dan eksternal
terhadap kinerja karyawan
locus of control. Internal locus of control 3
H3 : Terdapat pengaruh motivasi terhadap
yang terdiri atas beberapa item pertanyaan dengan harapan dalam pertanyaan tersebut
kinerja karyawan
diberikan
respon
oleh
responden
untuk
mengukur self esteem, self efficacy, locus of control, motivasi, dan kinerja karyawan. Hasil
METODE PENELITIAN
kuesioner ditunggu sampai pengisian selesai Populasi dan Sampel Populasi
yang
atau hasilnya dapat dijemput kembali sesuai digunakan
dalam
penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan atau instansi pelayanan publik, seperti Kantor Pelayanan Pajak (KPP), Perusahaan Listrik Negara (PLN), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Kantor Pos, Bank, dan rumah sakit. Dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada perusahaan atau instansi pelayanan publik yang berada di kota Padang seperti, karyawan KPP Pratama Padang, karyawan PLN Padang, karyawan PDAM Padang,
karyawan
kantor
Pos
Padang,
karyawan Bank pemerintah di kota Padang dan karyawan Rumah Sakit Umum Daerah Padang. Teknik
kesepakatan antara peneliti dan responden dengan jangka waktu 1 minggu. Teknik Analisis Data Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak validnya pertanyaan-pertanyaan pada suatu kuesioner. Untuk mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan
valid
atau
tidak, maka digunakan Kaiser Meyer Olkin Measure of Sampling Adequency (KMO-MSA) yaitu jika variabel > 0,50 maka hal ini memberikan
arti
bahwa
item-item
dari
variabel tersebut valid (Ghozali, 2011). Uji Reliabilitas Uji
reliabilitas
digunakan
untuk
mengukur suatu kuesioner yang merupakan pengambilan
sampel
yaitu
memakai purposive sampling berarti sampel diambil berdasarkan kriteria dan pertimbangan tertentu, yaitu karyawan bagian pelayanan umum dan minimal bekerja satu tahun. Metode Pengumpulan Data Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh
indikator dari variabel. Untuk mengukur reabilitas
variabel
penelitian,
digunakan
Cronbach’s alpha > 0,60 (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2011). Uji Asumsi Klasik
dari penyebaran kuesioner kepada responden 4
Dilakukannya uji asumsi klasik ini
Uji Heteroskedastisitas
adalah untuk mengukur ke akuratan data
Bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebelum melakukan uji hipotesis. Asumsi yang
model regresi terjadi ketidaksamaan variabel
digunakan dalam uji asumsi klasik ini adalah
residual
uji
pengamat lainnya (Ghozali, 2011). Jika nilai
normalitas,
uji
multikolinearitas,
uji
antara
pengamat
satu
dengan
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.
residual tetap sama antara pengamat satu
Uji Normalitas
dengan pengamat yang lainnya disebut dengan
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam
model
regresi,
homokedastisitas maka model regresi baik,
variabel
dan jika nilai residu berbeda antara pengamat
pengganggu atau residual memiliki distribusi
satu dengan pengamat lainnya disebut dengan
normal (Ghozali, 2011). Uji normalitas yang
heterokedastisitas maka model regresi tidak
dipakai yaitu dengan cara Uji One-Sample
baik.
Kolmogoro-Smirnov
Teknik Pengujian Hipotesis
(KS)
yang
dapat
digunakan untuk menguji normalitas. Data
Metode analisis data yang dipakai dalam
dikatakan
berdistribusi
normal
jika
penelitian ini adalah regresi linier berganda.
probabilitas
signifikannya
di
0.05
Pada metode analisi berganda ini bertujuan
atas
(Ghozali, 2011).
untuk melihat pengaruh variabel independen
Uji Multikolinearitas
terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh
Bertujuan untuk menguji apakah pada
kepercayaan diri, locus of control, dan
model regresi ditemukan adanya korelasi antar
motivasi terhadap kinerja karyawan. Berikut
variabel independen (Ghozali, 2011). Ada atau
adalah model penelitian yang digunakan
tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini
dalam penelitian ini yang dipakai dalam
dilihat dari nilai tolerance dan metode
pengujian hipotesis, yaitu : (Ghozali, 2011)
pengujian
menggunakan
VIF
(Variance
Inflation Factor). Ghozali (2011) menyatakan
Y = β0 + β1X1a + β1X1b + β2X2 + β3X3 + ε Dimana :
jika nilai tolerance yang rendah sama dengan
Y
= Kinerja Karyawan
nilai VIF tinggi, karena VIF = 1/tolerance
β0
= Konstanta regresi berganda
yaitu
X1a = Variabel self esteem
nilai
cutoff
yang
dipakai
untuk
menunjukkan adanya multikolinieritas adalah
X1b = Variabel self efficacy
nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai
X2
= Variabel locus of control
VIF ≥ 10.
X3
= Variabel motivasi 5
ε
= error (variabel bebas lain di luar model regresi)
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikan simultan (Uji Statistik F) digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen
dimasukkan
dalam
atau
Deskriptif Objek Penelitian
yang
Dalam penelitian ini kuesioner disebar
mempunyai
sebanyak 100 kuesioner. Setelah dikumpulkan
bebas
model
Analisis Data
terhadap
kembali, kuesioner yang kembali sebanyak 86
variabel dependen (Ghozali, 2011). Dengan
kuesioner. Dari 86 kuesioner yang kembali,
taraf signifikan 5%.
maka deskriptif umum responden berdasarkan
Analisis Koefisien Determinasi (R2)
jenis kelamin sebagian besar berjenis kelamin
pengaruh
secara
bersama-sama
(R2)
perempuan dengan persentase 57% atau 49
digunakan untuk mengetahui berapa besar
orang dan 37 orang lagi responden yang
persentase variasi variabel independen dapat
berjenis kelamin laki-laki dengan persentase
menjelaskan
dependen
43%. Berdasarkan dengan usia pada penelitian
(Ghozali, 2011). Nilai R2 terletak antara 0 dan
ini yaitu responden banyak yang berusia
1. Dengan kriteria : jika nilai R2 yang kecil
berkisaran 31-40 tahun dengan jumlah 41
berarti
orang atau 48%. Sisanya berumur sekitar 20-
Analisis
koefisien
variasi
determinasi
variabel
kemampuan
variabel-variabel variasi
30 tahun yang berjumlah 33 orang atau 38%
variabel dependen amat terbatas; Jika nilai R2
dan >40 tahun dengan jumlah 12 orang atau
mendekati
variabel-variabel
14%. Berdasarkan status, maka responden
independen memberi hampir semua informasi
lebih banyak dengan status menikah yang
yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
berjumlah 70 atau 81%. Dan sisanya dengan
variabel dependen, Ghozali (2011).
status belum menikah sebanyak 16 responden
Uji Signifikan Pengaruh Parsial (Uji t)
atau 19%. Berdasarkan lama bekerja yaitu
independen
dalam
1
menjelaskan
berarti
Uji signifikan pengaruh parsial (Uji t)
menjelaskan bahwa responden yang bekerja
menunjukkan berapa jauh pengaruh suatu
selama 1-10 tahun berjumlah 50 responden
variabel independen secara individual dalam
atau 58%. Sisanya responden yang bekerja
menerangkan
dependen
selama 11-20 tahun berjumlah 28 responden
(Ghozali, 2011). Taraf signifikan yang dipakai
atau 32% dan responden yang bekerja selama
adalah 5%.
21-30 tahun berjumlah 9 responden atau 10%.
variasi
variabel
6
Uji asumsi klasik dilakukan dengan
Uji Kualitas Data Kualitas data dapat dihasilkan dari instrument-instrument
penelitian
tujuan apakah model regresi yang dibuat akan
yang
dapat digunakan sebagai alat prediksi yang
nantinya diuji dengan uji validitas dan uji
baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan
reliabilitas.
dalam pengujian ini adalah uji normalitas, uji
Hasil Uji Validitas
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas.
Hasil uji validitas menunjukkan semua item
pertanyaan
yang
Uji asumsi klasik dilakukan dengan
digunakan dinyatakan valid yang nilai variabel
tujuan apakah model regresi yang dibuat akan
KMO-MSA dengan tingkat signifikan > 0,50.
dapat digunakan sebagai alat prediksi yang
Dengan
semua
baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan
pertanyaan yang ada pada variabel dependen
dalam pengujian ini adalah uji normalitas, uji
maupun independen > 0,50, ada 1 item
multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas
pertanyaan pada variabel self esteem yaitu
Uji Normalitas
tingkat
pada
kuesioner
Hasil Uji Asumsi Klasik
signifikan
dari
item pertanyaan nomor 6 dan 2 item pertanyaan pada variabel motivasi yaitu item pertanyaan nomor 4 dan 11 dihapus karena
Tabel 1.1 Hasil Uji Normalitas Variabel
item tersebut ambigu. Setelah item-item
Asymp. Sig. Kolmogorov(2 tailed)
Smirnov
pertanyaan yang ambigu telah dikeluarkan
Self esteem
0,108
1,208
maka item lainnya dapat digunakan untuk
Self efficacy
0,180
1,098
pengujian selanjutnya.
Locus of control
0,217
1,053
Hasil Uji Reliabilitas
Motivasi
0,152
1,135
Kinerja Karyawan
0,071
1,29
Hasil uji reliabilitas menyatakan bahwa semua variabel yang digunakan reliabel. Niali cutoff yang dipakai adalah 0,60, Cronbach
Sumber : data primer diolah 2014 Berdasarkan
tabel
di
atas
yang
alpha reliabel jika nilainya > 0,60. Semua nilai
menampilkan pengujian normalitas, terlihat
Cronbach alpha menunjukkan angka di atas
bahwa semua nilai Kolmogorov-Smirnov pada
0,60 yang menyatakan kalau semua item
variabel independen dan dependen adalah
pertanyaan pada kuesioner reliabel.
1,208, 1,098, 1,053, 1,135 dan 1,292 serta
Hasil Uji Asumsi Klasik
signifikan pada 0,108, 0,180, 0,217, 0,152 dan
7
0,071. Artinya data residual berdistribusi
Berdasarkan Gambar scatterplot dapat
normal.
dilihat bahwa titik tersebar secara acak serta
Uji Multikolinearitas
tersebar baik di atas dan di bawah angka 0
Tabel 1.2 Pengujian Multikolinearitas Variabel Tolerance VIF
pada sumbu Y. Dan disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk
Self esteem
0,699
1,431
Self efficacy
0,923
1,083
Locus of control
0,946
1,057
Motivasi
0,706
1,415
Sumber : data primer diolah 2014 Berdasarkan pengujian
tabel
di
dalam
menjelaskan
pada nilai tolerance bahwa tidak ada variabel independen yang nilai tolerance-nya < 0,10 artinya tidak ada terdapat korelasi antara variabel independen. Hasil perhitungan dari
motivasi.
Analisis
Persamaan
dalam
regresi. Uji Heteroskedastisitas Gambar 1.1
model
Regresi
Linear
Berganda Analisis persamaan regresi bertujuan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, yaitu pengaruh kepercayaan diri, locus of control, dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Tabel 1.3 Hasil Uji Hipotesis
dari 10, artinya tidak ada multikolinearitas independen
karyawan
esteem, self efficacy, locus of control, dan
nilai VIF bahwa tidak ada nilai VIF yang lebih
variabel
kinerja
berdasarkan masukkan dari variabel self
bahwa pada uji multikolinearitas yang dilihat
antar
variabel
Pengujian Hipotesis atas
multikolinearitas
memprediksi
Standar t Error Konstanta 17,715 2,523 0,347 Self esteem 0,024 0,068 -2,942 Self efficacy -0,225 0,077 -0,222 Locus of -0,014 0,065 0,639 control F = 2,532 Sig = 0,047 R Square = 0,111 Adjusted R Square Variabel
β
Sig
Kesimpulan
0,729 H1a ditolak 0,004 H1b diterima 0,825 H2 ditolak 0,524
H3 ditolak
= 0,067
Sumber : data primer diolah 2014 Y = 17,715 + 0,024X1a – 0,225X1b – 0,014X2 + 0,035X3 + ε Dari persamaan di atas dapat dijelaskan bahwa self esteem dan motivasi mempunyai arah
koefisien bertanda positif terhadap
kinerja karyawan dan self efficacy, locus of Sumber : data primer diolah 2014 8
control mempunyai arah bertanda negatife
dan nilai signifikan yang dihasilkan lebih kecil
terhadap kinerja karyawan. Dengan konstanta
dari 0,05 yaitu 0,047 menyatakan bahwa
sebesar 17,715 memberi arti bahwa jika ada
secara simultan variabel self esteem, self
self esteem, self efficacy, locus of control, dan
efficacy, locus of control, dan motivasi
motivasi dianggap konstan maka kinerja
mempunyai
karyawan sebesar -17,715. Koefisien regresi
karyawan.
self esteem sebesar 0,024 menyatakan bahwa
Koefisien Determinasi (R2)
semakin tinggi self esteem karyawan maka akan
meningkatkan
terhadap
kinerja
Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil dari
karyawan
koefisien determinan R Square yaitu sebesar
sebanyak 0,024 dengan asumsi koefisien
0,111, hal ini berarti 11,1% variasi variabel
regresi variabel lain tetap. Koefisien regresi
dependen (kinerja karyawan) dapat dijelaskan
self efficacy sebesar -0,225 menyatakan bahwa
oleh variasi variabel independen (self esteem,
semakin tinggi self efficacy karyawan maka
self efficacy, locus of control, dan motivasi).
akan
Sedangkan sisanya 88,9% dijelaskan oleh
meningkatkan
kinerja
pengaruh
kinerja
karyawan
sebanyak -0,225 dengan asumsi koefisien
sebab-sebab yang lain di luar model.
regresi variabel lain tetap. Koefisien regresi
Pengaruh
locus of control sebesar -0,014 menyatakan
Kinerja Karyawan
Kepercayaan
Diri
Terhadap
bahwa semakin tinggi locus of control
Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil uji
karyawan maka akan meningkatkan kinerja
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis 1a
karyawan sebanyak -0,014 dengan asumsi
melihatkan bahwa nilai uji statistik t pada
koefisien regresi variabel lain tetap. Dan
variabel self esteem sebesar 0,347 dengan taraf
koefisien regresi motivasi 0,035 menyatakan
signifikan
bahwa semakin tinggi motivasi karyawan
menggunakan tingkat taraf signifikan sebesar
maka akan meningkatkan kinerja karyawan
0,05 sehingga dapat dilihat kalau nilai
sebanyak 0,035 dengan asumsi koefisien
signifikan yang dihasilkan lebih besar dari
variabel lain tetap.
0,05 diartikan bahwa hasil ini menunjukkan
Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
pengaruh antara self esteem dengan kinerja
0,729.
Dan
uji
statistik
t
Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil uji
karyawan yaitu tidak signifikan. Dengan
statistik F menunjukkan nilai F-test sebesar
demikian hipotesis 1a dalam penelitian ini
2,532 dan nilai signifikan sebesar 0,047.
tidak dapat diterima.
Artinya dengan probabilitas signifikan 0,05 9
Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil uji
bahwa nilai uji statistik t variabel motivasi
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis 1b
adalah sebesar 0,639 dengan taraf signifikan
bahwa nilai uji statistik t variabel self efficacy
0,524. Dan uji statistik t menggunakan tingkat
adalah sebesar -2,942 dengan taraf signifikan
signifikan sebesar 0,05 sehingga dapat dilihat
0,004. Dan uji statistik t menggunakan tingkat
nilai signifikan yang dihasilkan besar dari 0,05
signifikan sebesar 0,05 sehingga dapat dilihat
yaitu
nilai signifikan yang dihasilkan jauh lebih
menunjukkan
kecil dari 0,05 yaitu 0,004 diartikan bahwa
dengan
hasil ini menunjukkan pengaruh antara self
signifikan. Dengan demikian hipotesis 3 dalam
efficacy dengan kinerja karyawan yaitu negatif
penelitian ini tidak dapat diterima.
0,524
berarti pengaruh
kinerja
dan signifikan. Dengan demikian hipotesis 1b
bahwa
hasil
antara
karyawan
ini
motivasi
yaitu
tidak
PENUTUP
dalam penelitian ini dapat diterima. Pengaruh Locus Of Control Terhadap
Berdasarkan
Kinerja Karyawan Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil uji signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis 2 bahwa nilai uji statistik t variabel locus of control adalah sebesar -0,222 dengan taraf signifikan
0,825.
Dan
uji
statistik
t
menggunakan tingkat signifikan sebesar 0,05 sehingga dapat dilihat nilai signifikan yang dihasilkan besar dari 0,05 yaitu 0,825 dan diartikan
bahwa
Kesimpulan
hasil
ini
menunjukkan
pengaruh antara locus of control dengan
hasil
dari
pembahasan
analisis data penelitian ini yang dimuat dalam pembuktian hipotesis pada permasalahan yang diangkat tentang Pengaruh Kepercayaan Diri, Locus of Control, dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan yaitu menyimpulkan bahwa hipotesis 1a ditolak, hipotesis 1b diterima, hipotesis 2 ditolak, dan hipotesis 3 ditolak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Self esteem tidak berpengaruh signifikan
kinerja karyawan yaitu tidak signifikan.
terhadap
kinerja
Dengan demikian hipotesis 2 dalam penelitian
seorang
karyawan
ini tidak dapat diterima.
perlakuan yang baik dari atasan maupun
Pengaruh
Motivasi
Terhadap
Kinerja
Karyawan
rekan
sekerja.
karyawan. tidak
Seharusnya
Artinya
memerlukan
karyawan
mendapatkan perlakuan yang baik dari
Berdasarkan tabel 1.3 di atas hasil uji
atasan dan rekan sekerja sehingga dengan
signifikan pengaruh parsial (uji t) hipotesis 3
hal ini karyawan dihargai dengan baik dia
10
tidak mendapatkan tekanan dari dalam
tidak
dirinya dalam melakukan pekerjaan.
mendapatkan hasil yang memuaskan.
Self efficacy berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya semakin rendah self efficacy dari seorang karyawan maka semakin tinggi tingkat kinerja karyawan.
2. Locus of control tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Artinya
seorang
karyawan
dalam
melakukan pekerjaan tidak harus ada dukungan dari pusat pengendaliannya. Pusat pengendalian ini terbagi atas dua, yaitu pusat pengendalian dari dalam diri dan pusat pengendalian dari luar diri. Dan karyawan
dapat
pekerjaan
bergantung
kemauannya
melakukan
suatu
dari
melakukan
mana pekerjaan
tersebut, apakah dari kemauannya sendiri atau dari dorongan orang lain.
3. Motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap
kinerja
karyawan.
Artinya
motivasi tidak mempengaruhi karyawan dalam melakukan pekerjaan, baik itu motivasi dari diri sendiri, atasan, atau rekan
sekerja.
karyawan
Dengan dapat
motivasi
ini,
menyelesaikan
pekerjaannya sesuai dengan tujuan atau target awal yang telah ditetapkan. Dan apabila karyawan tidak mempunyai suatu motivasi, maka pekerjaan yang dia lakukan
akan
selesai
dan
tidak
akan
Referensi Ayudiati, Soraya E. 2010. Analisi Pengaruh Locus Of Control Terhadap Kinerja Dengan Etika Kerja Islam Sebagai Variabel Moderating. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro : Semarang. Bintang, Gabriel. 2008. Pengaruh Self Efficacy Terhadap Kinerja Individual Pada Lucky Star Wedding Organizer. Skripsi fakultas Ekonomi. Universitas Katolik Soegijapranata : Semarang. Chasanah, Nur. 2008. Analisis Pengaruh Empowerment, Self Efficacy Dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan. Program Studi Magister Manajemen. Universitas Diponegoro : Semarang. Engko, Cecilia. 2006. Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Individual dengan Self Esteem dan Self Efficacy sebagai Variabel Entervening, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Ertanto, Yayan E. 2011. Pengaruh Gaji Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Self Esteem Sebagai Variabel Intervening. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro : Semarang. Ghozali, Imam, 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS, cetakan keempat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hasibuan, Malayu S.P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara. 11
Indraswari, Meyta. 2011. Pengaruh Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja Dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan Kantor Unit PT Telkom Regional IV Semarang. Fakultas Ekonomi Universita Diponegoro. King, Laura A. 2010. Psikologi Umum Sebagai Pandangan Apresiatif Buku 2. Jakarta : Salemba Humanika. Purnomo, Ratno. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self Efficacy, Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menangah. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi, 17 (2), 144-160 Reza, Regina A. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa Banjarnegara. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Diponegoro : Semarang. Sapariyah, Rina A. 2011 . Pengaruh Self Esteem, Self Efficacy, and Locus of Control terhadap Kinerja Karyawan dalm Perspektif Balance Scorecard pada Perum Pegadaian Boyolali.
Jurnal Ekonomi Bisnis Dan Perbankan. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Jakarta : Salemba Empat. Tambun, Yoel. 2013. Motivasi dan Srlf Esteem Pengaruhnya Terhadap Prestasi Kerja Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNSRAT Manado. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Wahab, Rahmatullah B. 2012. Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Hasanuddin : Makassar. Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta : Rajawali Pers. Woy, Yeldy G. A. 2013. Iklim Organisasi Dan Self Esteem Pengaruhnya Terhadap Kinerja Karyawan Bank BTN Cabang Manado. Jurnal EMBA, 1 (3), 836-843 Yovita, Vanny. 2008. Pengaruh Self Esteem dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Individual Pada Karyawan PT. Raja Besi. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata.
12