Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, Hal: 93-108 • Desember 2016
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL PADA HUBUNGAN POSITIF ANTARA PROFITABILITAS DAN NILAI PERUSAHAAN I Ketut Sunarwijaya* Universitas Mahasaraswati Denpasar, Jl. Kamboja No.11A, DenpasarBali, Indonesia *(
[email protected])
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional pada hubungan positif antara profitabilitas dan nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia pada tahun buku 2013-2015. Metode penentuan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga diperoleh 150 sampel penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan teknik moderated regression analysis (MRA) yang merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya menggandung unsur interaksi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa nilai Adjusted R² sebesar 0,231, uji F memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000, dan uji moderated regression analysis menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan sebesar 1,392 dengan tingkat signifikansi 0,018. Sedangkan variabel interaksi (profitabilitas x kepemilikan institusional) juga berpengaruh positif signifikan sebesar 0,048 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Kata kunci: Profitabilitas, kepemilikan institusional, nilai perusahaan ABSTRACT The purpose of this research is to investigate the influence of institutional ownership on the positive relationship between profitability and the company value. The study was conducted on the Indonesia stock exchange in the fiscal year 2013-2014. Method of determination of the sample using the method of purposive sampling so that the retrieved sample 150 research. The analysis of the data used in this research is descriptive statistics, classic assumption test, and moderated regression analysis (MRA) which is a special application of linear multiple regression equations in regresinya begins an element of interaction. The test results show that the value of the Adjusted R ² of 0.231, test F has a value of significance 0.000, and test moderated regression analysis shows that the profitability of a significant positive effect of 0.018 significance level with 1.392. While variable interactions (profitability x institutional ownership) are also positive significant effect of level of significance 0.048 of 0.001. Keywords: profitability, institutional ownership, company value
93
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
PENDAHULUAN
kemampuan perusahaan memperoleh
Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk
menilai
perusahaan
laba, maka semakin besar return yang
kemampuan
dalam
diharapkan
mencari
investor,
sehingga
menjadikan nilai perusahaan menjadi
keuntungan (Kasmir, 2010). Analisis
lebih
mengenai
sangat
perusahaan dapat berbagai macam
penting bagi kreditor dan investor.
seperti: laba operasi, laba bersih,
Bagi
tingkat
profitabilitas
kreditor,
sumber pokok
laba
pembayaran pinjaman,
ini
merupakan
baik.
Ukuran
pengembalian dan
tingkat
investasi/
bunga
dan
aktiva,
sedangkan
bagi
ekuitas pemilik. Rasio profitabilitas
investor, laba merupakan salah satu
menunjukkan
faktor penentu perubahan nilai efek.
perusahaan
Hal yang terpenting bagi perusahaan
keuntungan.
adalah bagaimana laba tersebut bisa memaksimalkan
pemegang
bukan
besar
seberapa
profitabilitas
laba
keberhasilan dalam
Kepemilikan
saham
institusi
yang
pengembalian
dapat
menghasilkan saham
oleh
memantau
secara
profesional
dihasilkan oleh perusahaan.
perkembangan
investasinya
Profitabilitas merupakan suatu
sehingga
pengendalian
terhadap
tingkat manajemen
indikator kinerja yang dilakukan oleh
sangat tinggi yang pada akhirnya
manajemen
dapat menekan potensi kecurangan.
perusahaan
dalam
mengelola kekayaan perusahaan yang
Faizal
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan
semakin
perusahaan. Laba yang dihasilkan
institusional maka semakin efisien
perusahaan berasal dari penjualan
pemanfaatan aktiva perusahaan dan
dan
yang
diharapkan dapat bertindak sebagai
dilakukan perusahaan. Salah satu
pencegah terhadap pemborosan yang
ukuran
dilakukan oleh manajemen.
sering
keputusan kinerja
investasi perusahaan
digunakan
sebagai
yang dasar
dan
(2004)
menyatakan besar
Vishny
bahwa
kepemilikan
(1986)
Shleifer
berpendapat
pengambilan keputusan adalah laba
bahwa kepemilikan institusional yang
yang
cukup
dihasilkan
oleh
perusahaan.
Profitabilitas dapat diartikan sebagai
nilai
kemampuan
besar
memperoleh menanamkan perusahaan
perusahaan laba.
dalam
Para
investor
saham
pada
adalah
besar pasar
mekanisme
94
Semakin
kepemilikan
saham
semakin
efektif
maka
pengendalian
kinerja manajemen.
mendapatkan return. Semakin tinggi
mempengaruhi
perusahaan.
tingkat
institusi
untuk
akan
terhadap
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
Penelitian ini dilakukan untuk
adalah
tercapainya
menguji kembali hubungan antara
nilai
kinerja keuangan (profitabilitas) dan
penerapan
nilai perusahaan (Tobin’s q). Adanya
governance
hasil
yang
tidak
konsisten
penelitian-penelitian
dari
menggunakan yang
karena
corporate governance
diproksikan
kepemilikan
institusional
sebagai
pemoderasi.
perusahaan menjadi
akan
lebih
baik,
meningkatnya perusahaan
diharapkan
juga
dapat
meningkatkan
harga
saham
perusahaan sebagai indikator dari
dengan
menggunakan
diharapkan
profitabilitas
Penelitian ini berbeda dari penelitiansebelumnya
corporate
dengan
topik yang penting untuk diteliti.
Melalui
sistem
meningkat
menyebabkan isu ini masih menjadi
penelitian
perusahaan.
profitabilitas
sebelumnya
peningkatan
nilai perusahaan.
variabel
Berdasarkan
Masalah-masalah
tersebut,
latar
yang
belakang
menjadi
pokok
corporate governance muncul karena
permasalahan dalam penelitian ini
terjadinya
pemisahan
adalah:
kepemilikan
di
antara
pihak
principal/
“Apakah
institusional
kepemilikan
berpengaruh
pada
investor dan pengendalian di pihak
hubungan
agent/manajer (La Porta et al., 2002)
keuangan dan nilai perusahaan?”.
dan (Albuquerque dan Wang, 2007).
Sesuai dengan latar belakang dan
Penerapan
corporate
rumusan
positif
antara
masalah,
kinerja
maka
yang
governance yang baik diharapkan
menjadi tujuan dalam penelitian ini
dapat
nilai
adalah untuk mengetahui pengaruh
dan
corporate governance pada hubungan
2006).
positif antara kinerja keuangan dan
meningkatkan
perusahaan
(Surya
Yustiavandana,
nilai perusahaan.
Penggunaan corporate governance sebagai variabel pemoderasi dalam
TELAAH LITERATUR DAN
penelitian ini diharapkan dapat memperkuat kinerja
hubungan
keuangan
perusahaan.
dan
Harapan
penerapan
sistem
governance
yang
PERUMUSAN HIPOTESIS
antara
Teori Keagenan
nilai
Hubungan
dari
keagenan
adalah
sebuah kontrak antara investor dan
corporate
agen
(Coase,
Meckling,
diproksikan
1937;
1976;
dan
Jensen
dan
Fama
dan
Jensen, 1983) dalam Darmawati dkk.
dengan kepemilikan institusional 95
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
(2004). Secara ideal, investor dan
terpenting bagi perusahaan adalah
manajer sebaiknya menandatangani
bagaimana
kontrak
memaksimalkan
pemegang
menspesifikasikan secara tepat apa
bukan
besar
saja
oleh
dihasilkan
laba
Profitabilitas
yang
yang
manajer,
lengkap,
akan dan
yang
dilakukan bagaimana
laba
tersebut
seberapa
oleh
bisa saham
laba
yang
perusahaan.
merupakan
suatu
perusahaan akan dialokasikan. Akan
indikator kinerja yang dilakukan oleh
tetapi manajer tidak selalu bertindak
manajemen
sesuai dengan kontrak yang telah
mengelola kekayaan perusahaan yang
disepakati
dan
ditunjukan oleh laba yang dihasilkan
manajer sehingga akan menimbulkan
perusahaan. Laba yang dihasilkan
agency
perusahaan berasal dari penjualan
dapat
antara
problem.
Agency
merugikan
tidak
terlibat
pengelolaan tidak
investor
problem
investor
karena
langsung
dalam
perusahaan
memiliki
mendapatkan
dan
untuk
informasi
yang
ukuran
kepemilikan
kinerja
sering
investasi
yang
perusahaan
digunakan
sebagai
yang dasar
pengambilan keputusan adalah laba
memadai. Aspek corporate governance seperti
keputusan
dalam
dilakukan perusahaan. Salah satu
sehingga
akses
perusahaan
yang dihasilkan oleh perusahaan.
institusional
ROA merupakan salah satu rasio
mekanisme
yang mengukur tingkat profitabilitas
kontrol yang tepat untuk mengurangi
perusahaan. ROA digunakan untuk
konflik keagenan (Black et al., 2003).
mengukur besarnya laba bersih yang
dipandang
sebagai
dapat
perusahaan
Profitabilitas Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk
diperoleh
menilai dalam
mencari
keuntungan
(Kasmir,
2010:115).
dengan
operasional
menggunakan
seluruh kekayaannya (Lujun, 2009),
kemampuan
perusahaan
dari
(Adams
dan
Mehran,
2005)
dan
(Anwar dan Herwany, 2001). Tinggi rendahnya
ROA
tergantung
pada
Analisis mengenai profitabilitas ini
pengelolaan asset perusahaan yang
sangat
dan
menggambarkan efisiensi operasional
laba
perusahaan.
Semakin
semakin
efisien
penting
investor.
Bagi
merupakan bunga
bagi
kreditor,
sumber
dan
sedangkan
kreditor
pokok bagi
pembayaran pinjaman,
investor,
tinggi
ROA
operasional
perusahaan dan semakin rendah ROA semakin
laba
tidak
efisien
operasional
merupakan salah satu faktor penentu
perusahaan, rendahnya ROA dapat
perubahan
disebabkan
nilai
efek.
Hal
yang
96
oleh
banyaknya
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
investasi/persediaan
perusahaan
berkesinambungan
dengan
tetap
yang mengganggur dan aktiva tetap
memperhatikan
perusahaan
kepentingan (Zarkasyi, 2008:38).
beroperasi
di
bawah
pemangku
kapasitas normal. Kepemilikan Institusional Corporate Governance Corporate
Kepemilikan institusional adalah
governance
dapat
besarnya jumlah saham yang dimiliki
didefinisikan sebagai suatu proses
institusi
dan struktur yang digunakan oleh
beredar. Faizal (2004) menyatakan
organ
(Pemegang
bahwa semakin besar kepemilikan
Saham/Pemilik Modal, Komisaris dan
institusional maka semakin efisien
Direksi)
pemanfaatan aktiva perusahaan dan
perusahaan untuk
meningkatkan
dari
total
saham
keberhasilan usaha dan akuntabilitas
diharapkan
juga
perusahaan guna mewujudkan nilai
sebagai
pencegah
pemegang saham dalam jangka waktu
pemborosan
panjang dengan tetap memperhatikan
manajemen.
keberhasilan
periodik yang diterbitkan manajemen
stakeholder
lainnya,
dapat
yang
yang
bertindak terhadap
dilakukan
Laporan
keuangan
berlandaskan peraturan perundang-
sebagai
undangan
etika
investor institusi dalam melakukan
(Sutedi, 2011:1). Forum for Corporate
aktivitas monitoring (Potter, 1991).
Governance
Shleifer
dan
merumuskan
nilai-nilai
in
Indonesia
corporate
(2001)
sumber
oleh
dan
berpendapat
governance
informasi
Vishny bahwa
bagi
(1986)
kepemilikan
sebagai sistem tata kelola perusahaan
institusional yang cukup besar akan
yang menjelaskan hubungan antara
mempengaruhi
berbagai
dalam
perusahaan. Semakin besar tingkat
perusahaan yang menentukan arah
kepemilikan saham institusi maka
dan
semakin
partisipan
kinerja
perusahaan bahwa
asas
setiap
aspek
perusahaan. harus CG
Setiap
memastikan
diterapkan
bisnis
dan
nilai
efektif
pengendalian manajemen.
pada
disemua
pasar
mekanisme
terhadap Adanya
kinerja
kepemilikan
saham institusional dapat memantau
jajaran perusahaan. Asas corporate
secara
governance
investasinya
sehingga
tingkat
pengendalian
terhadap
kinerja
akuntabilitas,
yaitu
transparansi, responsibilitas,
profesional
perkembangan
independensi, serta kesetaraan dan
manajemen sangat tinggi yang pada
kewajaran
diperlukan
akhirnya
mencapai
kinerja
untuk yang
97
dapat
menekan
potensi
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
kecurangan
yang
dilakukan
oleh
manufaktur yang terdaftar di Bursa
manajemen.
Efek Indonesia pada tahun 20132015.
Nilai Perusahaan
Sedangkan
jumlah
dalam penelitian ini adalah sebanyak
Nilai perusahaan adalah harga
150 sampel penelitian yang dipilih
yang bersedia dibayar calon pembeli
dengan metode
apabila perusahaan dijual (Husnan,
dengan kriteria berikut ini.
2002).
Nilai
perusahaan
dalam
yang
nilai pasar perusahaan karena dapat
2013-2015.
investor
kemakmuran
apabila
harga
bagi saham
dikembangkan
oleh
di
BEI
tahun
mempublikasikan
laporan tahunan berturut-turut tahun 2013-2015.
menghitung nilai perusahaan dengan Tobin’s
terdaftar
2) Perusahaan
meningkat. Salah satu cara untuk menggunakan
purposive sampling
1) Seluruh perusahaan manufaktur
penelitian ini didefinisikan sebagai memberikan
sampel
3) Perusahaan
memiliki
Q
yang
James
Tobin
institusional,
(1967) dalam Darmawati dkk. (2004).
perusahaan.
data
profitabilitas (ROA), kepemilikan dan
nilai
Rasio Tobin’s Q merupakan harga pengganti dari biaya yang dibutuhkan
Pengukuran
untuk mendapatkan asset yang persis
Operasional Variabel Penelitian
sama
Variabel independen
dengan
asset
yang
dimiliki
perusahaan. Rasio Q menunjukkan
Variabel ini
dan
Definisi
independen adalah
dalam
kesempatan bertumbuh perusahaan
penelitian
di masa yang akan datang melalui
yang diukur dengan return on asset
kebijakan investasinya.
(ROA).
ROA
profitabilitas
digunakan
untuk
mengukur besarnya laba bersih yang Pengembangan Hipotesis
dapat
HA:
operasional
Kepemilikan berpengaruh
institusional pada
hubungan
diperoleh
dari
perusahaan
kegiatan dengan
menggunakan seluruh kekayaannya.
positif antara profitabilitas dan
ROA dihitung dengan rumus:
nilai perusahaan. METODE Variabel dependen
Pemilihan dan Pengumpulan Data
Variabel dependen dalam penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh
ini
perusahaan
98
adalah nilai
perusahaan yang
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
diukur
dengan
dikembangkan
Tobin’s oleh
Q
yang
(Chung
rata-rata,
dan
standar
deviasi
dan
(Ghozali, 2012:19). Statistik deskriptif
et al.,
menggambarkan data yang menjadi
2002). Rasio Tobin’s Q menunjukkan
sebuah informasi yang lebih jelas dan
kesempatan bertumbuh perusahaan
mudah untuk dipahami.
Pruitt, 1994) dan (DaDalt
di masa yang akan datang melalui kebijakan
investasinya.
Tobin’s
Q
Uji asumsi klasik
dihitung dengan rumus:
Sebelum
model
regresi
digunakan untuk menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian Keterangan:
asumsi
MVE: harga penutupan saham akhir tahun
buku
x
klasik
hubungan
banyaknya
untuk
mengetahui
antara
variabel
independen, variabel moderasi dan
saham biasa yang beredar
variabel dependen. Uji asumsi klasik
Debt: hutang jangka pendek – aset
yang digunakan dalam penelitian ini
lancar + hutang jangka panjang
adalah:
TA: nilai buku total aset perusahaan
uji
normalitas,
uji
multikolinieritas, uji autokorelasi, dan uji heteroskesdastisitas.
Variabel moderasi Variabel penelitian
moderasi
ini
adalah
dalam
Uji moderated regression analysis
corporate
Uji interaksi atau sering disebut
governance yang diproksikan dengan menggunakan
variabel
dengan moderated regression analysis
kepemilikan
(MRA) merupakan aplikasi khusus
institusional. Kepemilikan institusi-
regresi berganda linear dimana dalam
onal (KI) adalah besarnya jumlah
persamaan regresinya menggandung
saham yang dimiliki institusi dari
unsur interaksi (Ghozali, 2009:200).
total saham yang beredar. Rumus
Rumus
perhitungan kepemilikan institusional
persamaan
statistik
yang
digunakan adalah sebagai berikut:
adalah :
NP = α + β1 PR + β2 PR*KI + e Keterangan: NP
: Nilai perusahaan
Metode Analisis Data
KK
: Profitabilitas
Statistik deskriptif
KI
: Kepemilikan institusional
α
: konstanta
Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat
β1-β2 : Koefisien regresi
dari nilai minimum, nilai maksimum,
e
99
: standar eror
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
Bila pada persamaan tersebut
nilai maksimum sebesar 0,380,
nilai koefisien regresi β2 memiliki
nilai rata-rata sebesar 0,048,
tingkat signifikansi lebih kecil dari α =
dan
0,05, maka dapat dikatakan bahwa
0,091.
kepemilikan
institusional
variabel
pemoderasi
mempengaruhi antara
sebagai
hubungan
profitabilitas
dan
2)
standar
deviasi
sebesar
Variabel interaksi memiliki nilai
yang
minimum sebesar -9,720, nilai
positif
maksimum sebesar 10,600, nilai
nilai
rata-rata
perusahaan
sebesar
2,472
dan
standar deviasi sebesar 3,743. 3)
Variabel
nilai
perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki nilai minimum sebesar
Statistik Deskriptif
-1,400, nilai maksimum sebesar
Hasil statistik deskriptif (Tabel 1)
2,400, nilai rata-rata sebesar
menunjukkan bahwa:
0,570,
1)
Variabel profitabilitas memiliki
dan
standar
deviasi
sebesar 0,566.
nilai minimum sebesar -0,200, Tabel 1. Statistik Deskriptif N
Minimum
Maksimum
Mean
Std. Deviation
PR
150
-0,20
0,38
0,0480
0,09075
INTER
150
-9,72
10,60
2,4718
3,74324
NP
150
-1,40
2,40
0,4907
0,56630
Valid N
150
(listwise)
Uji Asumsi Klasik
Kolgomorov-Smirnov.
Uji Normalitas
Kolgomorov-Smirnov
Uji normalitas bertujuan untuk
tingkat
signifikansi
Hasil
uji
menunjukkan Unstandardized
menguji apakah dalam model regresi,
Residual sebesar 0,078 > 0,05, hal ini
variabel pengganggu atau residual
berarti nilai residual dalam penelitian
memiliki distribusi normal (Ghozali,
ini berdistribusi normal. Hasil uji
2009:147). Model regresi yang baik
normalitas dapat dilihat pada Tabel 2.
adalah
yang
memiliki
normal
atau
mendekati
Metode
yang
digunakan
dengan
menggunakan
distribusi normal.
Uji Multikolinearitas
adalah
Uji
statistik
bertujuan
100
untuk
multikolinearitas menguji
apakah
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
dalam
model
regresi
ditemukan
10%
dan
nilai
VIF
<
menunjukkan
(Ghozali,
multikolinearitas dalam model regresi
multikolinearitas bahwa
Hasil
uji
menunjukkan
variabel-variabel
yang
dalam
digunakan.
tidak
Ini
adanya korelasi antar variabel bebas 2009:95).
bahwa
10.
ada
Hasil
uji
multikolinearitas dapat dilihat pada
penelitian ini memiliki nlai tolerance >
Tabel 3.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N
150
Normal Parameters
a,b
Mean
0,00000
Std. Deviation
0,49332522
Most Extreme
Absolute
0,104
Difference
Positive
0,104
Negative
-0,076
Kolmogorov-Smirnov Z
1,273
Asymp. Sig. (2-tailed)
0,078
a. Test distribution is normal b. Calculated from data Tabel 3. Hasil Uji Multikolinieritas Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Model 1
B
Std. Error
Beta
Tolerance
VIF
(Constant)
0,305
0,049
PR
1,392
0,580
0,233
0,597
1,676
INTER
0,048
0,014
0,318
0,597
1,676
a. Dependent Variable: NP
Uji Autokorelasi Uji
Durbin-Watson
Test)
bertujuan
menunjukkan nilai DW sebesar 1,940
menguji apakah dalam model regresi
berada di antara du dan 4-du (du <
linear ada korelasi antara kesalahan
DW < 4-du atau 1,706 < 1,940 <
pengganggu pada periode t dengan
2,294), ini berarti bahwa tidak terjadi
kesalahan pengganggu pada periode
autokorelasi
t-1
autokorelasi
(DW
(Ghozali,
2009:99).
Hasil
uji
101
positif
atau
negatif.
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
Hasil uji autokorelasi dapat dilihat
pada Tabel 4.
Tabel. 4. Hasil Uji Autokorelasi Model Summary Model
R
1
R Square
0,491a
Adjusted R
Std. Error of the
Durbin-
Square
Estimate
Watson
0,231
0,49667
1,940
0,241
a. Predictors: (Constant), INTER, PR b. Dependent Variabel: NP Uji Heteroskesdasitas Uji
signifikan
heteroskesdastisitas
bertujuan
menguji
statistik
mempengaruhi nilai absolut residual,
dalam
hal ini dapat dilihat dari probabilitas
model regresi terjadi ketidaksamaan
signifikansinya > 5% sehingga dapat
variance
disimpulkan
dari
apakah
secara
residual
satu
bahwa
pengamatan ke pengamatan yang lain
regresi
(Ghozali, 2009:125). Hasil uji Glejser
heteroskesdastisitas.
menunjukkan
heteroskedastisitas
satupun
bahwa
variabel
tidak bebas
ada yang
dalam
tidak
model terjadi
Hasil seperti
uji yang
ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Uji Heterokedastisitas Coefficientsa Unstandardized
Stadardized
Coefficients
Coefficients
Model 1
t
Sig.
10,482
0,000
B
Std. Error
Beta
(Constant)
0,324
0,031
PR
0,848
0,367
0,239
2,314
0,052
INTER
0,003
0,009
0,032
0,313
0,755
menggandung
unsur
a. Dependent Variable: ABSOLUTE Moderated
Regression
Analysis
regresinya
(MRA)
interaksi.
Moderated
regression
analysis
regression
Hasil
uji
analysis
moderated mengenai
(MRA) atau uji interaksi merupakan
koefisien determinasi, nilai statistik F,
aplikasi
dan nilai statistik t seperti yang
linear
khusus dimana
regresi dalam
berganda persamaan
ditunjukkan pada Lampiran 1.
102
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
Koefisien Determinasi
sebesar
Koefisien
determinasi
76,90%
variabel-variabel
dijelaskan lain
oleh
yang
tidak
menunjukkan nilai R, R², Adjusted R²,
dimasukkan ke dalam model. Nilai
dan Standard Error of the Estimate
Standard Error of the Estimate sebesar
seperti yang dicantumkan pada Tabel
0,497 menunjukkan bahwa semakin
6. Nilai Adjusted R² sebesar 0,231
kecil
menunjukkan bahwa 23,10% nilai
Estimate akan membuat model regresi
perusahaan
oleh
semakin tepat dalam memprediksi
variabel profitabilitas dan interaksi
variabel terikat. Hasil uji determinasi
antara profitabilitas dan kepemilikan
dapat dilihat pada Tabel 6.
dapat
institusional
dijelaskan
sedangkan
nilai
Standard
Error
of
the
sisanya
Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
R Square
1
0,491a
0,241
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
0,231
0,49667
a. Predictors: (Constant), INTER, PR b. Dependent Variable: NP Uji Signifikansi Simultan (uji F) Uji
statistik
F
signifikansi simultan (uji f) dapat
menunjukkan
pengaruh
seluruh
variabel
independen
terhadap
variabel
dilihat pada Tabel 7. Uji Signifikansi Parameter
dependen. Tabel Anova menunjukkan
Individual (uji t)
nilai F hitung sebesar 23,353 dengan
Uji statistik t menunjukkan
tingkat signifikansi sebesar 0,000.
seberapa jauh pengaruh satu variabel
Hasil ini menunjukkan bahwa model
independen secara individual dalam
regresi
menerangkan
tersebut
dapat
digunakan
variasi
variabel
untuk memprediksi nilai perusahaan,
dependen (Ghozali, 2009:88). Hasil uji
ini
statistik t ditunjukkan pada Lampiran
berarti
bahwa
variabel
profitabilitas (PR) dan interaksi antara
1.
profitabilitas
dan
kepemilikan
pengaruh secara parsial variabel PR
institusional
(INTER)
berpengaruh
dan INTER terhadap NP. Berdasarkan
pada
nilai
perusahaan.
Hasil
uji
Uji
statistik
t
menunjukkan
hasil uji statistik t dapat diperoleh koefisien
103
regresi
variabel
PR
dan
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
INTER masing-masing sebesar 2,399
parameter individual (uji t) dapat
dan
dilihat pada tabel 8.
3,420.
Hasil
uji
signifikansi
Tabel 7. Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAb Sum of
Model
Squares
1
Mean
df
F
Square
Regression
11,522
2
5,761
Residual
36,262
147
,247
Total
47,784
149
Sig.
23,353
,000a
a. Predictors: (Constant), INTER, PR b. Dependent Variable: NP Tabel 8. Hasil Uji Signikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model B 1
(Constant) PR INTER
Std. Error
,305
,049
1,392
,580
,048
,014
t
Sig.
Beta 6,225
,000
,223
2,399
,018
,318
3,420
,001
a. Dependent Variable: NP
Pengujian hipotesis HA
perusahaan
menyatakan
kepemilikan
bahwa
hipotesis
yang
sesuai
penelitian.
dengan
Berdasarkan
institusional
hasil moderated regression analysis
berpengaruh pada hubungan positif
maka dapat dirumuskan persamaan
antara
regresi sebagai berikut.
profitabilitas
dan
nilai
perusahaan. Variabel interaksi antara profitabilitas
dan
NP = α + 1,392 PR + 0,048 PR*KI + e
kepemilikan
Gambar
institusional memiliki nilai koefisien
model
regresi sebesar 0,048 dengan tingkat
kepemilikan
signifikansi
sebesar
hubungan
berarti
bahwa
institusional
0,01.
Hal
ini
kepemilikan
berpengaruh
perusahaan.
signifikan terhadap hubungan positif antara
profitabilitas
dan
nilai
104
menunjukkan
persamaan
profitabilitas
positif
1
pengaruh
institusional positif dan
pada antara nilai
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
(β=1,392; α=0,018) Nilai Perusahaan
Profitabilitas
(β=0,048; α=0,001) Kepemilikan Institusional Gambar 1. Pengaruh Kepemilikan Institusional Pada Hubungan Positif Antara Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Pembahasan Hasil Penelitian Return
on
asset
nilai perusahaan. Oleh karena itu, (ROA)
profitabilitas
yang
diproksikan
merupakan salah satu rasio yang
dengan ROA merupakan salah satu
mengukur
faktor yang berpengaruh pada nilai
tingkat
profitabilitas
perusahaan. ROA digunakan untuk
perusahaan.
mengukur besarnya laba bersih yang
perusahaan
dapat
efisiensi
diperoleh
perusahaan
dari
dengan
operasional
menggunakan
seluruh
kekayaannya.
rendahnya
ROA
yang
asset
menggambarkan
operasional
perusahaan.
Semakin tinggi ROA semakin efisien
Tinggi
tergantung
pengelolaan
operasional perusahaan.
pada
Penelitian
yang
dilakukan
Miller (1958) menyatakan bahwa nilai
(Razak et al., 2008) dan (Yuniasih dan
perusahaan ditentukan oleh earnings
Wirakusuma, 2007) menemukan hasil
power asset perusahaan. Hasil positif
bahwa ROA berpengaruh positif pada
menunjukkan bahwa semakin tinggi
nilai
earnings
efisien
Miller (1958) menyatakan bahwa nilai
perputaran asset dan semakin tinggi
perusahaan ditentukan oleh earnings
profit
diperoleh
power asset perusahaan. Hasil positif
perusahaan yang berdampak pada
menunjukkan bahwa semakin tinggi
peningkatan
earnings
power margin
semakin yang
nilai
perusahaan.
perusahaan.
power
Modigliani
semakin
dan
efisien
Makaryawati (2002) dan Carlson dan
perputaran asset dan semakin tinggi
Bathala
profit
(1997)
juga
menemukan
bahwa ROA berpengaruh positif pada
margin
yang
diperoleh
perusahaan yang berdampak pada
105
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
peningkatan
nilai
perusahaan.
dapat meningkatkan harga saham
Makaryawati (2002) dan Carlson dan
perusahaan sebagai indikator nilai
Bathala
perusahaan.
(1997)
juga
menemukan
bahwa ROA berpengaruh positif pada
Pengujian
nilai perusahaan. Oleh karena itu,
menunjukkan
profitabilitas
profitabilitas
yang
diproksikan
statistik interaksi dan
t antara
kepemilikan
dengan ROA merupakan salah satu
institusional berpengaruh pada nilai
faktor yang berpengaruh pada nilai
perusahaan sebesar 0,048 dengan
perusahaan.
tingkat
Kepemilikan mensyaratkan
adanya
signifikansi
institusional
Berdasarkan
hasil
tata
dijelaskan
bahwa
kelola
0,001.
tersebut
dapat
kepemilikan
perusahaan yang baik. Tata kelola
institusional
perusahaan
baik
pemoderasi yang berpengaruh pada
bagaimana
hubungan positif antara profitabilitas
yang
menggambarkan manajemen
perusahaan.
Adanya
modalnya dengan baik agar menarik
kepemilikan
institusional
sebagai
para investor. Pengelolaan asset dan
variabel pemoderasi dalam penelitian
modal suatu perusahaan dapat dilihat
ini
dari kinerja keuangan yang ada. Jika
meminimalisasi
pengelolaannya
keagenan yang pada gilirannya akan
maka
dilakukan
secara
meningkatkan
nilai
Wahyudi
(2006),
penyatuan saham,
dan
dan
dengan
otomatis
Menurut pemegang
asset
variabel
nilai
baik
mengelola
merupakan
akan
pengaruh
pada
hubungan positif antara profitabilitas
Pawestri
dan nilai perusahaan. Kepemilikan
kepentingan
institusional
dipandang
sebagai
dan
mekanisme kontrol yang tepat untuk
manajemen yang merupakan pihak-
mengurangi konflik keagenan (Black
pihak yang mempunyai kepentingan
et al., 2003).
terhadap
tujuan
seringkali masalah
debtholder,
dapat
masalah-masalah
memberikan
perusahaan. dan
mengindikasikan
perusahaan
Pembahasan merupakan bagian
masalah-
terpenting dari keseluruhan isi artikel
menimbulkan (agency
problem).
Jika
ilmiah. Tujuan pembahasan adalah:
perusahaan menerapkan sistem tata
Menjawab
kelola
menafsirkan
perusahaan
diharapkan tersebut lebih
kinerja
akan
baik,
yang
perusahaan
meningkat
dengan
baik,
masalah
temuan-temuan,
mengintegrasikan penelitian
menjadi
meningkatnya
pengetahuan
kinerja perusahaan diharapkan juga
106
penelitian,
ke
temuan dalam
yang
telah
dari
kumpulan ada
dan
Jurnal Ilmiah Akuntansi • Vol. 1, No. 2, hal: 93-108 • Desember 2016
menyusun
teori
baru
atau
1) Penelitian
memodifikasi teori yang sudah ada.
ini
hanya
menggunakan
sampel
perusahaan manufaktur dengan KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN
tiga
KETERBATASAN PENELITIAN
Penelitian
Berdasarkan pembahasan yang
tahun
selanjutnya
disarankan
untuk
menambah
sampel
dengan
telah diuraikan dapat disimpulkan
jumlah
bahwa
memperpanjang
kepemilikan
institusional
berpengaruh pada hubungan positif
pengamatan
antara
jenis
profitabilitas
dan
nilai
koefisien
digeneralisasi.
0,048
dengan tingkat signifikansi 0,001. Ini berarti
bahwa
institusional
berpengaruh
variabel
pada
dan nilai perusahaan.
governance
menunjukkan meningkatkan melalui
ini
bahwa
profitabilitas,
mekanisme
yang
corporate
yang
adalah
selain
kinerja
menggunakan
diproksikan dengan return on asset,
penelitian
ini
hasil dapat
profitabilitas
hubungan positif antara profitabilitas Hasil
agar
lebih
2) Penelitian
kepemilikan
memperluas
perusahaan
penelitian
sebesar
periode
dan
perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari regresi
pengamatan.
digunakan kepemilikan
institusional.
keuangan
selanjutnya
Penelitian agar
dapat
manajemen
menambah proksi profitabilitas,
perusahaan juga harus meningkatkan
mekanisme corporate governance
kinerja non keuangan yang berupa
selain kepemilikan institusional
tata kelola perusahaan yang baik. Ini
dan
berarti bahwa melalui kepemilikan
lainnya.
institusional
maka
meningkatkan
akan
hubungan
Albuquerque, R dan Wang, N. 2007. Agency Conflicts, Investment, and Asset Pricing. Financial Working Paper No. 167/2007. http://ssrn.com.
penelitian ini yang perlu menjadi bahan pengembangan pada penelitian selanjutnya. Saran-saran yang dapat keterbatasan
Black, B. S., Jang, H., dan Kim, W. 2003. Does Corporate Governance Affect Firm Value? Evidence from Korea. http://ssrn.com
berdasarkan penelitian
ini
perusahaan
REFERENSI
positif
Beberapa keterbatasan
disampaikan
nilai
dapat
antara kinerja keuangan dan nilai perusaaan.
proksi
adalah
sebagai berikut:
107
Sunarwijaya – Pengaruh Kepemilikan Institusional pada Hubungan …
Chung, K. H dan Pruitt, S. W. 1994. A Simple Approximation of Tobin,s q. Financial Management, Vol. 23, No. 3, Autumn.
Modigliani, F dan Miller, M. H. 1958. The Cost of Capital, Corporation Finance and The Theory of Invesment. The American Economic Review, 261-297.
Darmawati, D., Khosmiyah., dan Rahayu. 2005. Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar.
Munawir. 2001. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty. Shleifer , A dan Vishny, R.W. 1997. A Survey of Corporate Governance. Journal of Finance 52, hal. 737783.
Ghozali, I. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS, Edisi ke-4. Semarang: Badan penerbit Universitas Diponegoro.
Surya, I dan Yustiavandana. 2006. Penerapan Good Corporate Governance:Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Jakarta: Penerbit Kencana.
Husnan, S. 2002. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjang). Buku 1. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Sutedi, A. 2011. Good Corporate Governance, Edisi kesatu. Jakarta: Sinar Grafika.
Kllaper, L. F dan Love, I. 2002. Corporate Governance, Investor Protection, and Performance in Emerging Market. http//ssrn.com.
Yuniasih, N. W dan Wirakusuma, M. G. 2007. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi. Universitas Udayana, Bali.
La Porta, R., Lopez-de-Silanes, F., Shleifer, A., dan Vishny, R. W. 2002. Investor Protection and Corporate Valuation. Journal of Finance No. 57, 1147-1170.
Zarkasyi, M. W. 2008. Good Corporate Governance, Edisi ke 1. Bandung: Alfabeta.
Lujun. 2009. The Relations among Environmental Disclosure, Environmental Performance and Financial Performance: An Empirical Study in China. http//ssrn.com.
108