PENGARUH KEGIATAN IKLAN MELALUI WEBSITE ZALORA DENGAN MINAT BELI KHALAYAK (Suvei Pendapat Pengunjung Resto dan Lounge Loewy, Kuningan Jakarta) Ramadhania Prilia (207000167) Abstrak
Tujuan Penelitian ini untuk mendapat gambaran tentang sejauh mana penilaian khalayak terhadap unsur Identify, Anticipate, Satisfy dalam website Zalora, Efficiently dalam website Zalora dan mendapat gambaran tentang pembentukan tingkat Awareness, tingkat Knowledge, tingkat Liking, tingkat Preference, tingkat Conviction khalayak terhadap produk-produk yang ditawarkan dalam website Zalora serta mendapat gambaran tentang pengaruh dari kegiatan periklanan melalui website Zalora sebagai media online marketplace terhadap pembentukkan minat beli khalayak khusunya pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Metodologi yang digunakan adalah kuantitatif eksplanatif. Objek penelitiannya adalah para pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta, yang berjumlah 95 orang. Sedang teknik pengambilan samplingnya menggunakan accidental sampling. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan tehnik penyebaran angket pada responden dan kepustakaan dari literatur yang ada. Kemudian data dianalisa secara kuantitatif dan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan tehnik pearson correlation dan regresi lineier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil dimensi Identify, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 44 orang (46,3%). Dimensi Anticipate, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 35 orang (36,9%). Dimensi Satisfy, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Sangat Baik, yaitu sebanyak 36 orang (37,9%). Dimensi Efficiently, menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 45 orang (49,4%). Hasil analisa pada keseluruhan variabel Iklan di Website Zalora (X), menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori BAIK, yaitu sebanyak 58 orang (61,1%). Hasil analisa pada keseluruhan variabel Minat Beli (Y), menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan kategori Tinggi, yaitu sebanyak 46 orang (48,4%)Kesimpulan hasil analisis korelasi antara variabel X (Kegiatan periklanan melalui website Zalora) dengan variabel Y (Minat Beli), menunjukkan hasil yang nilai hubungannya Kuat sebesar (0,781) yang menunjukkan arah hubungannya positif. Selain itu, kegiatan periklanan melalui website Zalora mempunyai kontribusi sebesar 61% dalam upaya membentuk minat beli pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Kata kunci: Periklanan, Website Zalora dan Minat Beli Daftar Pustaka: 36 buku (2000 – 2006), 3 Website
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Toko online Zalora, menyadari bahwa melalui media website, dapat dibangun relationship antara brand dan pelanggan & target pasar. Zalora semakin menyadari untuk dapat melakukan interaksi aktif dengan pelanggan melalui media sosial. Zalora bisa mengobservasi apa saja yang menjadi keinginan dan kebutuhan pasar, untuk kemudian menjawabnya dengan produk/layanan yang sesuai. Selain itu kelebihan yang ditawarkan oleh Zalora yaitu, pelanggan tidak dikenakan biaya untuk pengiriman ke seluruh Indonesia dan garansi pengembalian barang jika pelanggan tidak puas atas produk yang diterimanya. Toko online Zalora didesain untuk memudahkan pelanggan berbelanja. Dengan sistem navigasi yang mudah, pelanggan bebas melakukan transaksi dan proses lainnya dengan cepat dan mudah. Setelah produk yang pelanggan inginkan ditempatkan ke tas belanja, Pelanggan akan mendapatkan beberapa pilihan untuk metode pembayaran. Pembayaran bisa dilakukan melalui kartu kredit, bank transfer dan pembayaran tunai saat pengiriman (Cash on Delivery). Setelah pemesanan berhasil, Zalora akan segera memberikan laporan tentang status pemesanan pelanggan. Semua pembeli akan menerima nomor pelacak produk yang memudahkan pembeli untuk melacak produk mereka hingga barang sampai ke tempat pelanggan. Zalora juga berusaha untuk mengirimkan pesanan pelanggan sehari setelah pemesanan di konfirmasi. Dengan berbelanja di Zalora, pelanggan tidak dikenakan ongkos pengiriman. Selain itu, berbeda dengan toko-toko online lainnya, Zalora meleluasakan pelanggan Zalora untuk berbelanja tanpa minimum pemesanan. Berbagai produk sepatu dan baju yang Zalora miliki selalu berbeda-beda. Apabila sepatu mungkin tidak muat saat pelanggan coba atau pelanggan ternyata tidak menyukai model yang pelanggan pilih, ini bukan suatu masalah bagi Zalora, karena tim Zalora juga menawarkan pengembalian untuk kepuasan pelanggan. Sedangkan produk-produk yang disediakan di Zalora, pelanggan dapat menemukan brand-brand ternama seperti Urban Chic, Nike, Hush Puppies, Steve Madden, Melissa, Pointer, dan banyak lagi untuk memenuhi kebutuhan fashion terbaru pelanggan. Brand-brand tersebut dipromosikan di website Zalora Zarella (2010:9) mengemukakan bahwa “Promosi melalui website merupakan konten jurnal yang dapat mereflesksikan komen, dan hiperlink yang disediakan oleh pemasar. Hal ini dapat digunakan oleh invididu atau pemasar, dengan memposting ide, gambar, dan link di website- nya.” Oleh karenanya website media yang dijadikan media promosi atau pemasaran harus memenuhi beberapa karakteristik yaitu Identify yang dapat engidentifikasi kebutuhan dari komentar pelanggan, Anticipate yang mampu menyediakan saluran tambahan dimana
pelanggan dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian, Satisfy yang memuaskan kebutuhan atas kecepatan respon, pengiriman tepat waktu, update status order, membantu mengingatkan, layanan purna jual dan nilai tambah layanan, dikombinasikan dengan dialog yang dinamis dan Efficiently yang memungkinkan teknologi dibuat khusus untuk meningkatkan memori pemasar untuk membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu. Peneliti menganggap bahwa promosi melalui iklan dianggap memegang peranan penting dan telah menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan komunikasi kepada par konsumen. Semua perusahaan telah menggunakan iklan untuk memberitahukan adanya gagasan, produk dan jasa yang dipasarkannya sehingga dapat membujuk konsumen, dengan maksud untuk mengubah perilaku konsumen, terutama pada proses pemebntukan minat beli. Minat beli merupakan suatu momen kecenderungan setiap individu pelanggan yang terarah terhadap suatu kegiatan ekonomi yang berupa pembelian, melalui informasi yang disajikan pada kegiatan pemasaran di website Zalora dan tersebar malalui aktivitas “word of mouth”. Hal ini sejalan dengan pendapat menurut Kartono (2000:109), “Minat adalah suatu momen kecenderungan-kecenderungan yang terarah secara intensif pada obyek yang dianggap penting Sedangkan beli merupakan suatu kegiatan ekonomi yang merupakan kegiatan pembelian atau pertukaran, yaitu pertukaran antara barang yang di beli dengan sejumlah alat pembayaran yang berupa uang.” Oleh karenanya, untuk mengamati minat atau keinginan khalayak yang merupakan bentuk tingkatan perubahan yang terjadi pada diri khalayak setelah menerima pesan pada media website Zalora maka perlu mengembangkan teori Hierarchy of Effects mengemukakan perubahan Kognitif, Perubahan Afektif, dan perubahan Konatif. Menurut peneliti hal ini menarik untuk dikaji. Ketertarikan peneliti mendasar pada kemampuan website Zalora dan media sosial Facebook Zalora dalam membuat strategi pemasaran, yang dianggap salah satu media yang efektif untuk menjalankan konsep pemasaran word of mouth. Peneliti tertarik untuk mengetahui apakah kegiatan promosi melalui iklan pada website Zalora ini dapat mempengaruhi pembentukkan minat beli khalayak khusunya para eksekutif muda. Sehingga peneliti akan mencoba menetapkan target audience pada penelitian ini pada para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Alasan peneliti mengambil obyek penelitian di lingkungan para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta, karena sesuai dengan target market dari produk-produk yang dipasarkan atau diiklankan oleh Zalora,
yaitu: 20th – 45th years old, GOL A, B+, Urban and sub urban, Active, dynamic, funky, follow the trend, open-mind, smart, social bonding, creative. (Sumber : Product Profile Zalora, November 2011). Berkenaan dengan uraian di atas maka dapat peneliti jelaskan bahwa pada para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta memiliki kecenderungan berdomisili di lingkungan urban dan memiliki karakteritik orang-orang yang selalu active dan dynamic untuk mengikuti perkembangan jaman, memiliki kemauan follow the trend, bersikap open-mind, memiliki social bonding yang luas. Oleh karenanya obyek penelitian ini diharapkan dapat memberikan penilaian yang obyektif mengenai efek yang dihasilkan dari adanya starategi pemasaran yang dilakukan oelh Zalora melalui media social, yaitu timbulnya minat beli dari para khalayak yang melihatnya.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas. Untuk lebih spesifiknya maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut : 1. Sejauh mana penilaian khalayak terhadap unsur Identify, Anticipate, Satisfy, dan Efficiently dalam website Zalora? 2. Bagaimana pembentukan tingkat Awareness, Knowledge, Liking, Preference, dan Conviction khalayak terhadap produk-produk yang ditawarkan dalam website Zalora?
1.2.2. Rumusan Masalah Menurut Narboko dan Ahmadi (2002:162): “Perumusan masalah adalah untuk membatasi masalah penelitian yang ditetapkan. Perumusan masalah ini pada umumnya ditulis atau dinyatakan dalam kalimat pertanyaan untuk menambah ketajaman perumusan” Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka dalam penelitian skripsi ini, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Seberapa besar pengaruh kegiatan periklanan melalui website Zalora sebagai media online marketplace terhadap pembentukkan minat beli khalayak khusunya pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendapat gambaran tentang sejauh mana penilaian khalayak terhadap unsur Identify, Anticipate, Satisfy, dan Efficiently dalam website Zalora 2. Mendapat gambaran tentang pembentukan tingkat Awareness, Knowledge, Liking, Preference, dan Conviction khalayak terhadap produk-produk yang ditawarkan dalam website Zalora
1.4. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan diadakannya penelitian ini, maka dapat memberikan paradigma baru, sesuai pengembangan teori komunikasi yang berkaitan dengan kegiatan periklanan sebagai bentuk aktivitas pemasaran melalui Computer-mediated communication (CMC) yang merupakan bagian dari elektronik marketing untuk dapat menciptakan minat beli konsumen. Serta diharapkan pula dapat dijadikan referensi yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta untuk membuktikan teori-teori yang peneliti gunakan berhubungan dengan kenyataan yang ada di lapangan (obyek penelitian). 2. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan dan data lebih lanjut bagi manajemen Zalora yang akan membuat strategi pemasaran, khususnya kegiatan periklanan sehingga mampu menciptakan minat beli khalayak terhadap produk-produk yang ditawarkan melalui website Zalora
2. KERANGKA TEORI 2.1. Elektronik Marketing Istilah lainnya adalah e-marketing atau elektronik marketing yang dianggap memiliki jangkauan yang lebih luas, tidak hanya menyangkut penggunaan media digital seperti web, email, dan media wireless, tetapi juga termasuk didalamnya manajemen atas data digital konsumen dan electronic customer relationship management system (e-CRM system). (Arnaldo, 2007:72) Penggunaan sebuah website sebagai bagian terbesar dari e-marketing dengan mempertimbangkan bagaimana website bisa memenuhi persyaratan yang ada dalam definisi marketing tersebut, yaitu: (Zarella, 2010:43) a. Identify: internet bisa digunakan untuk penelitian pemasaran guna mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen. Mengidentifikasi kebutuhan dari komentar pelanggan, pertanyaan, permintaan dan keluhan yang diminta melalui e-mail dan
fasilitas kontak situs web, bulletin board, chat room, pencarian online dan pola penjualan. b. Anticipate: internet mampu menyediakan saluran tambahan dimana pelanggan dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian. Mengantisipasi kebutuhan konsumen
dengan
mengajukan
pertanyaan
kepada
konsumen
dan
menggabungkannya dalam sebuah dialog dinamis yang dibangun di atas kepercayaan dari op-in e-mail. Collaborative filtering, seperti yang digunakan oleh Amazon (www.amazon.com), membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi kemungkinan bahwa pelanggan yang membeli buku sejenis memiliki kepentingan yang sama. Teknik-teknik pemprofilan memungkinkan banyak perusahaan untuk melakukan data mining untuk menemukan dan mengantisipasi kebutuhan pembeli. Cookie-based
profiling
memperbolehkan
perusahaan
untuk
menganalisis
ketertarikan pengunjung tanpa harus mengetahui namanya – hanya berdasarkan kode yang dikirimkan oleh personal computer (PC) pengunjung. Cookie-based profiling akan mengenali PC pengguna dan merekap tipe dari site-site yang pernah dikunjungi serta mampu melayani iklan dan penawaran berdasarkan prediksi atas ketertarikan. c. Satisfy: salah satu kunci sukses dalam e-marketing adalah pencapaian kepuasan pelanggan melalui saluran elektronik. Memuaskan kebutuhan atas kecepatan respon, pengiriman tepat waktu, update status order, membantu mengingatkan, layanan purna jual dan nilai tambah layanan, dikombinasikan dengan dialog yang dinamis. Memelihara izin berdialog untuk melanjutkan berkomunikasi dan kemudian menambahkan nilai dengan menyampaikan isi yang berguna dalam konteks yang tepat (tepat waktu dan tepat jumlah). d. Efficiently: cara yang memungkinkan teknologi dibuat khusus untuk meningkatkan memori pemasar untuk membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu. Berkenaan dengan uraian di atas maka jika diaplikasikan dalam penelitian ini yang ingin menguji kegiatan promosi melalui media website Zalora ini dengan pembentukkan minat beli khalayak maka penggunaan website Zalora memiliki karakteritik sebagai berikut: 1. Identify: Media website Zalora merupakan suatu bentuk pemasaran yang terbentuk dari hasil indetifikasi (identify) terhadap karakteristik konsumen di Indonesia yang telah mengalihkan aktitvitas shopping (belanja) melalui kemudahan di media
online.
Zalora
berupaya
mengidentifikasi
kebutuhan
pelanggan,
dengan
menyediakan produk-produk berkualitas dengan jasa pengiriman barang yang free. Zalora juga menyediakan fasilitas permintaan dan keluhan chat room dan pola penjualan. 2. Anticipate Media website Zalora mampu menyediakan saluran tambahan dimana pelanggan dapat mengakses informasi dan melakukan pembelian. Mengantisipasi keinginan konsumen ddengan memberikan fasilitas FAQ untuk proses tanya jawab mengenai kebutuhan konsumen (konsumem bisa memberikan penawaran brand fashion untuk dipasarkan oleh Zalora melalui email) dan menyediakan sarana informasi mengenai cara pembayaran, proses pengiriman, adanya keuntungan lebih (gratis pengiriman, bayar produk ketika sampai tujuan, 7 hari pengembalian barang) . Selain itu, media website Zalora membantu mengidentifikasi dan mengantisipasi kemungkinan bahwa pelanggan yang membeli produknya memiliki kebutuhan yang sama terhadap sebuah produk. 3. Satisfy: Media website Zalora berupaya memuaskan kebutuhan atas kecepatan respon, pengiriman tepat waktu, update status order, membantu mengingatkan, layanan penjualan produk-produk yang diiklankan dan nilai tambah layanan engan memberikan fasilitas pengiriman gratis ke seluruh Indonesia untuk setiap pembelian item produk. Media website Zalora memelihara izin berdialog untuk melanjutkan
berkomunikasi
dan
kemudian
menambahkan
nilai
dengan
menyampaikan isi yang berguna dalam konteks yang tepat terhadap karakteristik produk yang di pasarkannya sehingga konsumen menjadi tertarik membelinya. 4. Efficiently Media website Zalora menjalankan sebuah cara yang memungkinkan teknologi internet yang interaktif untuk meningkatkan memasarkan produk-produk branded dan membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu di manapun konsumen berada.
2.2. Minat Beli Menurut Kartono (2004:109) Minat adalah “Suatu momen kecenderungankecenderungan yang terarah secara intensif pada obyek yang dianggap penting.” Selain itu Kartono
(2004:109)
juga
mengemukakan
bahwa:
Minat
:
Perhatian;
kesukaan
(kecenderungan hati) kepada sesuatu. Beli
: Merupakan suatu kegiatan ekonomi yang
merupakan kegiatan pembelian atau pertukaran, yaitu pertukaran antara barang yang di beli dengan sejumlah alat pembayaran yang berupa uang. Berdasarkan definisi di atas maka dapat peneliti simpulkan bahwa minat beli adalah suatu momen kecenderungan yang terarah terhadap suatu kegiatan ekonomi yang berupa pembelian yang di anggap penting oleh calon konsumen. Selain itu, Engel, (2005:537) menjelaskan bahwa “Niat pembelian atau purchase intentions adalah keinginan seseorang untuk membeli suatu produk sebagai yang di wujudkan dalam bentuk tindakan membeli yang terencana maupun tidak berencana, berulang maupun tidak berulang.” Untuk mencapai adanya suatu minat maka diperlukan adanya kegiatan pemasaran yang bagus dari website Zalora dalam memasarkan produknya. Kegiatan pemasaran ini dapat berupa kegiatan promosi dan periklanan pada media website. Kegiatan komunikasi pemasaran inilah yang nanti akan menerpa dengan memberikan keseluruhan informasi tentang produknya kepada khalayak sehingga akhirnya diharapkan dapat menimbulkan minat beli. Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa minat beli merupakan proses yang dilalui konsumen sebelum ia memutuskan untuk membeli. Tentu saja keputusan atas tertarik atau tidaknya konsumen terhadap produk yang ia lihat itu tergantung dari diri berek sendiri. Sudah sewajarnya bila yang menjadi harapan para pengiklan adalah adanya sikap tertarik pada pesan iklan pada sang konsumen. Oleh karenanya, seperti sudah disebutkan sebelumnya, pada sub-bab unsur unsur periklanan, peneliti ingin menghubungkan antara kegiatan periklanan melalui website Zalora sebagai media online marketplace terhadap pembentukkan minat beli khalayak khusunya pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Hal ini dapat dikembangkan melalui teori Hierarchy of Effects. Teori ini dikembangkan oleh Aaker & Myer (2007: 105) yang mengemukakan bahwa seseorang akan selalu menafsirkan atau berusaha mengerti apa yang melatar belakangi peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitarnya untuk dapat menentukan perilakunya. Komponen-komponen pengukuran ini berkaitan dengan informasi, pengetahuan dari pengaruh dan pengalaman lingkungan. Selanjutnya setelah khalayak menerima pesan yang disampaikan maka terjadi efek (perubahan) dalam beberapa tahapan pada setiap individu yaitu: 1. Tahap Pertama adalah Awareness Pada tahapan ini calon konsumen atau khalayak umum khususnya para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy,
Kuningan Jakarta telah menyadari akan adanya pemasaran brand-brand terkenal di Web Zalora dan timbul kesadaran akan kemudahan dalam proses belanja produk yang diberikan oleh Web Zalora untuk berbelanja. 2. Tahap Kedua adalah Knowledge Pada tahapan ini calon konsumen atau khalayak umum khususnya para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta sudah mengetahui kualitas produk yang dipasarkan dalam Web Zalora dan mengetahui spesifikasi produk yang dipasarkan Web Zalora . 3. Tahap Ketiga adalah Liking Pada tahapan ini calon konsumen atau khalayak umum khususnya para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta yang telah menyukai produk-produk yang dipasarkan dalam dan juga menyukai konsep penjualan pada web Zalora. 4. Tahap Keempat adalah Preference Pada tahapan ini calon konsumen atau khalayak umum khususnya para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta telah dapat membandingkan dengan cara pemasaran produk melalui web yang sejenis dan juga telah dapat membandingkan kualitas produkproduk yang ditampilkan pada web yang sejenis. 5. Tahap Kelima adalah Conviction Pada tahapan ini calon konsumen atau khalayak umum khususnya para eksekutif muda yang sering melakukan aktivitas di lingkungan resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta telah menunjukkan keyakinan untuk memiliki kualitas produk yang dipasarkan web Zalora dan keyakinan untuk membeli produk yang dipasarkan dalam web Zalora dengan ongkos kirim yang gratis. Berkenaan dengan penelitian ini yang meneliti minat beli, maka pembahasan aplikasi dari teori Hierarchy of Effects, hanya akan membatasi pada tahapan Conviction dimana proses pembentukan minat beli memang didasari oleh adanya keyakinan dan peneguhan dari calon konsumen terhadap suatu produk sehingga menimbulkan motivasi atau keinginan untuk membelinya. Oleh karenanya peneliti tidak meneliti sampai pada tahapan Konatif yang berkaitan dengan Purchase atau pembelian. Hal ini berdasarkan dengan definisi minat yang hanya sampai tahapan Afektif, bukan sampai pada tahapan tindakan pembelian atau behaviour (konatif) dalam bentuk Purchase.
3. PROSEDUR PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey. Menurut Mussa dan Nurfitri (2000:66), “Survey adalah pengamatan atau penyelidikan secara kritis untuk mendapatkan keterangan yang tepat terhadap suatu persoalan dan objek tertentu, di daerah kelompok komunitas atau lokasi tertentu yang ditelaah.” Metode survey yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan instrumen yang berbentuk kuesioner. Tujuan pokok dari pembuatan kuesioner adalah untuk memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan survey, dan mendapat informasi dengan reliabilitas dan validitas semaksimal mungkin. Pada penelitian ini, kuesioner didistribusikan secara personal oleh peneliti kepada responden yang datang ke resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta pada saat peneliti melakukan penelitian di sana.
3.2 Sifat Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mengunakan metode penelitan survey yang bersifat eksplanatif, dilakukan oleh peneliti untuk untuk menguji hubungan antara dua variabel yang mempunyai sifat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh variabel lainnya. 3.3. Populasi Menurut Nawawi (2005:141) : “Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian.” Sedangkan menurut Sugiyono (2006:72): “Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan dua kutipan di atas, maka dapat peneliti simpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan objek yang menjadi pengamatan dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, populasi dalam penelitian ini, melibatkan seluruh pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Besaran jumlah populasi populasinya sebanyak 1880 orang (weekdays = 800 + weekend = 1080). 3.5. Sampel Pengertian sampel menurut Rakhmat (2004 : 81) adalah “Sampel merupakan sebagian dari kumpulan objek penelitian (populasi) yang dipelajari dan diamati”. Berdasarkan
pengertian tersebut maka dapat peneliti simpulkan bahwa sampel adalah sebagian dari kumpulan populasi yang diambil oleh peneliti untuk dapat mewakili obyek penelitian. Berdasarkan perhitungan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan “selang kepercayaan 90% dan presisi 10%” Berdasarkan perhitungan pengambilan sampel dengan menggunakan rumus Taro Yamane dengan “selang kepercayaan 90% dan presisi 10%” dengan populasi sebanyak 1880 orang, maka jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 95 orang. Sedangkan teknik pengambilan sampling yang disesuaikan dengan karakteristik penelitian yang dilakukan maka teknik pengambilan sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cara accidental sampling “…dimana sampel akan diambil secara acak kepada siapa saja yang ditemui berdasarkan karakteristik penilaian penulis yang dianggap mewakili populasi.” (Sugiarto, et.al, 2001 : 62). 3.6.Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : a. Angket (Kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” (Winardi, 2006:77). Responden yang diberi koesioner adalah pengunjung yang datang ke resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta pada saat peneliti melakukan penelitian di sana, yang telah ditetapkan untuk dijadikan sampel pada penelitian ini. Untuk memberikan kadar penilaian data jawaban responden dipergunakan skala Likert. b.
Studi Kepustakaan Rakhmat (2004:107), menyatakan bahwa: “Studi kepustakaan digunakan untuk memberikan dasar teoritis bagi peneliti, tujuan tinjauan pustaka
adalah
menghubungkan penelitian dengan konteks penelitian yang lebih luas.” Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian dan penulisan. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan buku-buku yang ada hubungannya denga komunikasi serta bahan-bahan lain untuk memperoleh teori maupun data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Diharapkan studi kepustakaan dapat melengkapi isi dari penelitian ini. 3.7. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono, (2002:158): “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantatif dapat menggunakan dua cara, yaitu: statistik deskriptif dan statistik
inferensial.” Jika dikaitkan dengan penelitian ini, peneliti menggunakan statistik inferensial untuk teknik datanya, karena peneliti hanya ingin menggambarkan pengamatan pada dua variabel yang diteliti tanpa mengambil kesimpulan dari hasil pengujian pada dua variabel tersebut. Sedangkan tehnik yang digunakan analisa kuantitatif berdasarkan presentase menurut skor kumulatif. Sedangkan rumus yang digunakan untuk menganalisa data mengenai korelasi antar variabel memakai Correlation Product Moment Pearson. Peneliti menggunakan teknik analisa dengan Correlation Product Moment Pearson karena disesuaikan dengan tujuan penelitian ini yang ingin mencari keterkaitan dan membuktikan hubungan dari variabel yang diamati yaitu variabel X (Kegiatan Periklanan Melalui website Zalora) dengan variabel Y (Minat Beli). Teknik analisis data juga dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil analisa pada dimensi Identify menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 44 orang (46,3%). Hasil analisa pada dimensi Anticipate menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 35 orang (36,9%).Hasil analisa pada dimensi Satisfy menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Sangat Baik, yaitu sebanyak 36 orang (37,9%). Hasil analisa pada dimensi Efficiently menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 45 orang (49,4%) Hasil pengukuran seluruh indikator dari variabel Y (Minat Beli), peneliti telah membuat kategori perhitungan nilai skor untuk mengukur minat beli pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta tersebut. Hasil analisanya menunjukkan bahwa frekuensi atau banyaknya responden yang menjawab keseluruhan indikator pada variabel Y (Minat Beli), sebagian besar termasuk dalam kategori Tinggi, yaitu sebanyak 46 orang (48,4%) Berdasarkan penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel X (Kegiatan periklanan melalui website Zalora) dengan variabel Y (Minat Beli). Nilai hubungannya Kuat sebesar (0,781) yang menunjukkan arah hubungannya positif.
Selain itu, kegiatan periklanan melalui website
Zalora mempunyai kontribusi sebesar 61% dalam upaya membentuk minat beli pengunjung
resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Selebihnya 39% terbentuk akibat dari pengaruh beberapa faktor lainnya di luar dari penelitian ini, diantaranya adalah pengaruh lingkungan, pengaruh dari teman, serta lain sebagainya.
4.2. Pembahasan Sesuai dengan tujuan penelitian ini yang ingin mendapat gambaran tentang sejauh mana penilaian khalayak terhadap unsur Identify, Anticipate, Satisfy dalam website Zalora, Efficiently dalam website Zalora dan mendapat gambaran tentang pembentukan tingkat Awareness, tingkat Knowledge, tingkat Liking, tingkat Preference, tingkat Conviction khalayak terhadap produk-produk yang ditawarkan dalam website Zalora serta mendapat gambaran tentang pengaruh dari kegiatan periklanan melalui website Zalora sebagai media online marketplace terhadap pembentukkan minat beli khalayak khusunya pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta Berdasarkan hasil analisanya menunjukkan bahwa dimensi yangg tertinggi adalah dimensi Efficiently. Hal ini menunjukkan bahwa media website Zalora menjalankan sebuah cara yang memungkinkan teknologi internet yang interaktif untuk meningkatkan memasarkan produk-produk branded dan membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu di manapun konsumen berada. Sehingga mampu membuat para responden menilai bahwa perkembangan sistem online marketplace memungkinkan teknologi situs web Zalora dibuat khusus untuk meningkatkan aktivitas pemasaran dan keberadaan website Zalora dapat membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu. Sedangkan dimensi yangg tertinggi adalah dimensi Satisfy. Hal ini menunjukkan bahwa media website Zalora masih kurang berupaya memuaskan kebutuhan atas kecepatan respon, pengiriman tepat waktu, update status order, membantu mengingatkan, layanan penjualan produk-produk yang diiklankan dan nilai tambah layanan engan memberikan fasilitas pengiriman gratis ke seluruh Indonesia untuk setiap pembelian item produk. Media website Zalora memelihara izin berdialog untuk melanjutkan berkomunikasi dan kemudian menambahkan nilai dengan menyampaikan isi yang berguna dalam konteks yang tepat terhadap karakteristik produk yang di pasarkannya sehingga konsumen menjadi tertarik membelinyakeberadaan website Zalora dapat membantu menjaga hubungan pelanggan sepanjang waktu. Sehingga para responden menilai bahwa keberadaan website Zalora sebagai media online marketplace masih belum dapat memuaskan kebutuhan konsumen atas kecepatan respons terhadap segala bentuk permintaan pembelian produk yang dipasarkan dan keberadaan website Zalora sebagai media online marketplace tidak mampu memberikan
informasi mengenai pengiriman yang tepat waktu terhadap semua barang yang dipesan oleh konsumen. Sedangkan untuk mengukur indikator dari variabel X (Iklan di Website Zalora), peneliti telah membuat kategori perhitungan nilai skor untuk mengukur penilaian tingkat penyajian iklan di Website Zalora tersebut. Hasil analisanya menunjukkan bahwa frekuensi atau banyaknya responden yang menjawab keseluruhan indikator pada variable X (Iklan di Website Zalora), sebagian besar termasuk dalam kategori Baik, yaitu sebanyak 58 orang (61,1%) Selain itu, untuk dapat menjelaskan hasil pengembangan minat atau keinginan khalayak yang merupakan bentuk tingkatan perubahan yang terjadi pada diri khalayak setelah menerima pesan pada media website Zalora maka perlu mengembangkan teori Hierarchy of Effects mengemukakan perubahan Kognitif, yang terdiri dari tahap Awareness dan tahap Knowledge, perubahan Afektif, yang terdiri dari tahap Liking dan tahap Preference serta tahap Conviction. Berkaitan dengan uraian tersebut maka penelitian sampai pada tahap afektif berupa timbulnya minat beli khalayak yang merupakan akibat dari informasi yang di terima melalui perhatian pada produk-produk yang dipasarkan oleh online store Zalora melalui media website.
5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa pengembangan variabel X dan variabel Y menunjukan hasil sebagai berikut: Hasil analisa pada keseluruhan variabel Iklan di Website Zalora (X), menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori BAIK, yaitu sebanyak 58 orang (61,1%) Hasil analisa pada keseluruhan variabel Minat Beli (Y), menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan pernyataan yang termasuk dalam kategori Tinggi pada keseluruhan variabel Minat Beli (Y), yaitu sebanyak 46 orang (48,4%) Selanjutnya, hasil analisis korelasi antara variabel X (Kegiatan periklanan melalui website Zalora) dengan variabel Y (Minat Beli), menunjukkan hasil yang nilai hubungannya Kuat sebesar (0,781) yang menunjukkan arah hubungannya positif. Selain itu, kegiatan periklanan melalui website Zalora mempunyai kontribusi sebesar 61% dalam upaya membentuk minat beli pengunjung resto and lounge Loewy, Kuningan Jakarta. Selebihnya
39% terbentuk akibat dari pengaruh beberapa faktor lainnya di luar dari penelitian ini, diantaranya adalah pengaruh lingkungan, pengaruh dari teman, serta lain sebagainya.
5.2. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, disarankan sebagai berikut : 5.2.1. Saran Akademis Berdasarkan keseluruhan hasil penelitian ini maka diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya terkait dengan pengembangan teori komunikasi massa, terutama yang berkaitan dengan masalah periklanan dan diharapkan pula dapat dijadikan referensi yang bermanfaat bagi penelitian yang sejenis serta untuk membuktikan teori-teori yang peneliti gunakan berhubungan dengan kenyataan yang ada di lapangan (obyek penelitian)
5.2.2. Saran Praktis 1. Sesuai dengan analisa pada kesimpulan penelitian maka disarankan agar keseluruhan penyajian iklan melalui website Zalora disajikan dengan seluruh tampilan spesifikasi produk secara detail jangan hanya fokus pada tampilan fisik produknya. Hal ini dapat membuat khalyak mengenal keunggulan produk yang ditawarkan. 2. Sesuai dengan analisa pada kesimpulan penelitian maka disarankan agar keseluruhan penyajian iklan melalui website Zalora disajikan harus ditampilkan dengan durasi yang efektif (tidak terlalu sebentar dan tidak terlalu lama. Sehingga akan sangat efisien dalam memberikan informasi kepada khalayak mengenai keseluruhan tampilan fisik, spesifikasi produk yang ditawarkan yang diperlihatkan secara visual dan audio pada tayangan iklannya.