1
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI, KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Oleh : Ardiani Ika Sulistyawati Febrina Nafasati Oky Triwinata Fakultas Ekonomi Universitas Semarang ABSTRACT The purpose of this research is to empirically examine and analyze the influence of emotional quotient and learning behavior of students to the level of understanding of accounting, to empirically examine and analyze the influence of emotional quotient and student learning behavior on the level of accounting understanding is moderated by self confidence, and to test empirically and analyze differences in emotional quotient and learning behaviors of students who have weak and strong confidence on the level of understanding of accounting. The population in this research were accounting students in 6 universities in Semarang. The sampling method was used is purposive sampling and convenience sampling. The sample used was 98 respondents. The results showed that the introduction of self, self-control, motivation, empathy, social skills and learning behaviors have a significant influence on the level of understanding of accounting, but the only variable of self-knowledge, self-control , motivation, empathy, and learning behaviors that have a positive influence, whereas social skills variables have a negative impact on the understanding of accounting. Introduction of self, self-control, self-control, motivation, empathy, and learning behaviors have a significant influence on the level of accounting understanding is moderated by self-confidence, social skills, while no significant effect on the level of accounting understanding is moderated by self-confidence. There are differences in self-knowledge, self-control, motivation, empathy and social skills in students who have a strong belief by students who have weak faith. As for the variable behavior of study there was no difference for students who have a strong trust with students who have weak faith. Keywords: Emotional Quotient, Learning Behavior, Level Understanding of Accounting and Confidence
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Goleman (2003) dalam Melandy dan Aziza (2006) menyatakan, kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang setelah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Sebaliknya, bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu
2
membedakan orang sukses dari mereka yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja. Beberapa penelitian sebelumnya penting sebagai refensi dalam penelitian ini. Studi empiris yang dilakukan Eka Indah Trisniwati dan Sri Suryaningsum (2003) mengambil obyek penelitian di STIE YKPN, Universitas Pembangunan Nasional, dan Universitas Islam Indonesia. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa hanya variabel motivasi dan pengendalian diri yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Sedangkan pengenalan diri, empati, dan keterampilan sosial berpengaruh negatif. Penelitian Joan Suryanti Budhiyanto, dan Paskah Ika Nugroho (2004) dengan obyek penelitian di Universitas Kristen Satya Wacana menunjukkan bahwa pengenalan diri, empati dan motivasi yang berpengaruh positif terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengaruh negatif ditunjukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan soial. Selanjutnya Melandy dan Aziza (2006) melakukan di Universitas Bengkulu, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Andalas yang menyimpulkan pengendalian diri dan empati berpengaruh positif, sedangkan pengenalan diri, motivasi dan keterampilan sosial memiliki pengaruh negatif terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Rumusan Masalah 1. Apakah kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi. 2. Apakah kecerdasan emosional dan perilaku belajar mahasiswa akuntansi mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi dengan kepercayaan diri sebagai variabel moderasi. 3. Apakah ada perbedaan tingkat kecerdasan emosional dan perilaku belajar antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Kecerdasan Emosional Menurut Goleman (2000) dalam Joan Suryanti Budhiyanto dan Paskah Ika Nugroho (2004), kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenal perasaan diri sendiri dan orang lain untuk memotivasi diri sendiri dan mengelola emosi dengan baik di dalam diri kita dan hubungan kita. Menurut Wibowo (2002) dalam Melandy dan Aziza (2006) kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Menurut Goleman (2000) dalam Melandy, dkk (2007) terdapat lima dimensi kecerdasan emosional (EQ) yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial. Perilaku Belajar Mahasiswa Menurut Suwardjono (1992) dalam Hanifah dan Abdullah (2001), belajar merupakan kegiatan individual, kegiatan yang sengaja dipilih secara sadar karena seseorang mempunyai tujuan individual tertentu. Belajar adalah proses perubahan perilaku akibat interaksi individu dengan lingkungan (Ali, 1992 dalam Hanifah
3
dan Abdullah, 2001) dan merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperolah suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan (Slameto, 1992 dalam Hanifah dan Abdullah, 2001). Ahmadi (1993) dalam Hanifah dan Abdullah (2001) lebih jauh menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam diri manusia, apabila setelah belajar tidak terjadi perubahan dalam diri manusia, maka tidak dapat dikatakan bahwa padanya telah berlangsung proses belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang kompleks dilakukan seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi mengerti, untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang lebih baik secara keseluruhan akibat interaksinya dengan lingkungannya (Hanifah dan Abdullah, 2001). Kepercayaan Diri Menurut Goleman (2003) dalam Melandy dan Aziza (2006), kepercayaan diri adalah kesadaran yang kuat tentang harga dan kemampuan diri sendiri. Orang dengan kecakapan ini akan berani tampil dengan keyakinan diri, berani menyatakan keberadaannya, berani menyuarakan pandangan yang tidak popular dan bersedia berkorban demi kebenaran serta tegas, mampu membuat keputusan yang baik kendati dalam keadaan tidak pasti dan tertekan. Sedangkan menurut Rini (2002) dalam Melandy dan Aziza (2006) kepercayaan diri adalah sikap positif seorang individu yang memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan atau situasi yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bahwa individu tersebut mampu dan kompeten melakukan segala sesuatu seorang diri. Pemahaman Akuntansi Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Tingkat pemahaman akuntansi ini dapat diukur dari nilai mata kuliah yang meliputi pengantar akuntansi 1, pengantar akuntansi 2, akuntansi keuangan menengah 1, akuntansi keuangan menengah 2, akuntansi keuangan lanjutan1, akuntansi keuangan lanjutan 2, audit 1, audit 2, dan teori akuntansi. Hubungan Logis Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis Hubungan Pengenalan Diri, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Gea et.al. (2002) dalam Melandy dan Aziza (2006) menyatakan ada beberapa cara untuk mengembangkan kekuatan dan kelemahan dalam pengenalan diri yaitu introspeksi diri, mengendalikan diri, membangun kepercayaan diri, mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan, dan berpikir positif dan optimis tentang diri sendiri. Dari beberapa cara untuk mengembangkan pengenalan diri di atas dapat diketahui bahwa kepercayaan diri merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi bagaimana mahasiswa mengenal dirinya. H1 : Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
4
H2 : Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan pengenalan diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H3 : Terdapat perbedaan tingkat pengenalan diri antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah. Hubungan Pengendalian Diri, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Kepercayaan diri mahasiswa akan mempengaruhi kemampuan untuk mengendalikan dirinya. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang kuat maka akan cenderung lebih mampu mengendalikan dirinya dalam menghadapi permasalahan yang terjadi dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah (Melandy dan Aziza, 2006). H4 : Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H5 : Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan pengendalian diri terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H6 : Terdapat perbedaan tingkat pengendalian diri antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah. Hubungan Motivasi, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi seorang mahasiswa, salah satunya adalah kepercayaan diri. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat cenderung lebih memiliki motivasi yang tinggi karena dia percaya akan kemampuan dirinya sendiri dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah yang cenderung memiliki motivasi yang rendah pula. H7 : Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H8 : kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan motivasi terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H9 : Terdapat perbedaan tingkat motivasi antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah. Hubungan Empati, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Kepercayaan diri akan mempengaruhi empati dari seorang mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat akan mudah untuk berempati kepada dirinya dan orang lain dibandingkan dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri yang lemah. Berdasarkan uraian di atas, maka dengan ini peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: H10 : Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H11 : Kepercayan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan empati terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H12 : Terdapat perbedaan tingkat empati antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.
5
Hubungan Keterampilan sosial, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Dalam dunia kampus, keterampilan sosial dapat dilihat dari sinkronisasi antara dosen dan mahasiswa yang menunjukkan seberapa jauh hubungan yang mereka rasakan, studi-studi di kelas membuktikan bahwa semakin erat koordinasi gerak antara dosen dan mahasiswa, semakin besar perasaan bersahabat, bahagia, antusias, adanya keterbukaan ketika melakukan interaksi. Perasaan bersahabat antara dosen dan mahasiswa akan menciptakan sebuah interaksi yang efektif dalam rangka pemahaman di bidang akuntansi. Kepercayaan diri sangat diperlukan dalam ketrampilan sosial, karena dengan kepercayaan diri yang kuat, mahasiswa akan mudah untuk terbuka dan terampil dalam bersosialisasi bila dibandingkan dengan mahasiswa yang kepercayaan dirinya lemah. H13 : Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H14 : Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi hubungan keterampilan sosial terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H15 : Terdapat perbedaan tingkat keterampilan sosial antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah. Hubungan Perilaku Belajar Mahasiswa, Kepercayaan Diri, dan Pemahaman Akuntansi Hasil dalam kegiatan belajar diartikan sebagai kinerja akademik atau prestasi belajar. Hasil belajar berfungsi untuk mengetahui tingkat kemajuan atau penguasaan yang telah dicapai siswa dalam segala aspek meliputi ranah cipta (prestasi kognitif), ranah rasa (prestasi afektif), dan ranah karsa (prestasi psikomotorik). Guna mengungkapkan hasil belajar diperlukan beragam norma pengukuran untuk menetapkan tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran (Sawitri Dwi Prastiti dan Sri Pujiningsih, 2009). Kepercayaan diri sangat diperlukan dalam belajar, karena dengan kepercayaan diri yang kuat, mahasiswa akan mudah untuk melakukan proses belajar yang baik bila dibandingkan dengan mahasiswa yang kepercayaan dirinya lemah. H16 : Perilaku belajar mahasiswa berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H17 : Kepercayaan diri memiliki pengaruh sebagai variabel moderating yang mempengaruhi perilaku belajar mahasiswa terhadap tingkat pemahaman akuntansi. H18 : Terdapat perbedaan tingkat perilaku belajar antara mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan kepercayaan diri lemah.
METODE PENELITIAN Obyek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Program Studi S1 akuntansi di Perguruan Tinggi Semarang yang terakreditasi A dan B yang meliputi UNTAG, UDINUS, UNDIP, UNIKA Soegijapranata, UNISBANK, dan USM yang berjumlah 920 dengan teknik purposive sampling (telah mengambil 120 SKS) dan convenience sampling, diperoleh sampel 98 responden.
6
Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari jawaban responden dengan menggunakan metode survey yaitu melalui kuisioner. Metode Analisis Pada penelitian ini, analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yang meliputi uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis penelitian. Moderating Regression Analysis (MRA) digunakan untuk menguji hipotesis 2, 5, 8, 11, 14, dan 17. Kemudian uji beda (T-Test) digunakan untuk menguji hipotesis 3, 6, 9, 12, 15, dan 18. HASIL PENELITIAN Hasil Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi moderating untuk menguji hipotesis 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, dan 17 diperoleh hasil sebagaimana tabel 1 berikut. Sedangkan hasil uji empiris untuk menguji hipotesis 3, 6, 9, 12, 15, dan 18 dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini. -sisipkan tabel 1 disini-sisipkan tabel 2 disiniPEMBAHASAN Dari hasil uji hipotesis yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, keterampilan sosial dan perilaku belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi, namun demikian hanya variabel pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan perilaku belajar yang mempunyai pengaruh positif terhadap tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan variabel keterampilan sosial mempunyai pengaruh negatif terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Selanjutnya pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan perilaku belajar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi yang dimoderasi oleh kepercayaan diri, sedangkan keterampilan sosial tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi yang dimoderasi oleh kepercayaan diri. Terakhir bahwa terdapat perbedaan pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial pada mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah. Sedangkan untuk variabel perilaku belajar tidak ada perbedaan untuk mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri kuat dengan mahasiswa yang memiliki kepercayaan diri lemah. Dengan demikian, seluruh hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, kecuali H14 dan H18 yang ditolak. PENUTUP Agenda Penelitian Yang Akan Datang Untuk memperoleh data nilai mahasiswa sebaiknya menggunakan transkrip nilai agar data nilai mata kuliah mahasiswa responden benar-benar
7
sesuai dengan yang diperoleh responden dan mempunyai bukti yang kuat. Hendaknya memperluas polulasi hingga mencakup semua Universitas di Semarang yang terakreditasi A dan B. Perlunya meninjau penerapan SKS (Sistem Kredit Semester) di Perguruan Tinggi dan juga penggunaan literatur bagi mahasiswa dalam meningkatkan pemahamannya. Selain itu masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman akuntasi seperti faktor lingkungan, IQ, sosial ekonomi, dan juga faktor keluarga.
DAFTAR PUSTAKA Arjanggi, Ruseno dan Joko Kuncoro, 2004, “Hubungan Antara Tingkat Kecerdasan (IQ) Dan Kecerdasan emosi (EQ)”, Sultan Agung, Vol XXIV No. 98. Budhiyanto, Joan Suryanti dan Paskah Ika Nugroho, 2004 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol 10 No 2. Ghozali, Imam, 2005, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Hanifah dan Syukriy Abdullah, 2001, “Pengaruh Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Akuntansi”, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Volume 1, No. 3, 63-86 Heriningsih, Sucahyo, dkk, 2005, “Pengaruh Kecerdasan Emosional Pada Pmahaman Akuntansi Di Tingkat Pengantar Dengan Penalaran Dan Pendekatan Sistem”, Jurnal Akuntansi Dan Manajemen, Vol 16 No 2. Ikhsan, Arfan dan Muhammad Ishak, 2008, Akuntansi Keperilakuan, Jakarta: Salemba Empat. Indriantoro, Nur, dan Bambang Supomo, 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Edisi-1, Yogyakarta. BPFE. Marita, dkk, 2006, “Kajian Empiris Atas Perilaku Belajar Dan Kecerdasan Emosional Dalam Mempengaruhi Stres Kuliah Mahasiswa Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Melandy, dkk, 2007 “Sinkronisasi Komponen kecerdasa Emosional Dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dalam Sistem Pendidikan Tinggi Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi X, Makassar.
8
Melandy, Rissyo dan Nurna Aziza, 2006 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi, Kepercayaan Diri Sebagai Variabel Pemoderasi”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang. Prastiti, Sawitri Dwi dan Sri Pujiningsih, 2009, “Pengaruh Faktor Preferensi Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Akuntansi”, Jurnal Ekonomi Bisnis, Tahun 14 No 3. Suryaningsum, Sri, dkk, 2004, “Pengaruh Pendidikan Tinggi Akuntansi Terhadap Kecerdasan Emosional”, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar. Trisniwati, Eka Indah dan Sri Suryaningsum, 2003 “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi”, Simposium Nasional Akuntansi VI, Surabaya. www.kopertis6.co.id
LAMPIRAN
Tabel 2 Hasil Pengujian Uji Beda Kepercayaan Diri Kuat dan Kepercayaan Diri Lemah Variabel Sig. Konfirmasi Hipotesis Pengenalan diri (X1) 0,000 H3 diterima Pengendalian diri (X2) 0,016 H6 diterima Motivasi (X3) 0,003 H9 diterima Empati (X4) 0,007 H12 diterima Ketrampilan Sosial (X5) 0,015 H15 diterima Perilaku belajar (X6) 0,097 H18 ditolak Sumber : Data primer yang diolah (2011)
9
Tabel 1 Tabel koefisien regresi No.
Persamaan
Nilai F
1.
Y= 0,213X1 + e
4,579
Adj. R square 0,036
Sig.
Hasil
0,035
X1 berpengaruh signifikan X7 sebagai moderating
2.
Y= 0,285X7+ e
7,705
0,121
3.
Y= 0,424X1 + 0,365X7 + 0,243X1.X7 + e
9,655
0,211
0,000
4.
Y= 0,260X2 + e
6,974
0,058
0,010
5.
Y= 0,356X2 + 0,285X7+ e
7,705
0,121
Konfirmasi Hipotesis H1 Didukung H2 Didukung
X2 berpengaruh signifikan X7 sebagai moderating
H4 Didukung
X3 berpengaruh signifikan
H7 Didukung
X7 sebagai moderating
H8 Didukung
X4 berpengaruh signifikan X7 sebagai moderating
H10 Didukung H11 Didukung
X5 berpengaruh signifikan X7 bukan sebagai moderating
H13 Didukung H14 Tidak didukung
X6 berpengaruh signifikan X7 sebagai moderating
H16 Didukung H17 Didukung
H5 Didukung
Y= 0,479X2 + 0,313X7 + 0,253X2.X7 + e 6. 7.
Y= 0,270X3+ e
13,221 7,556
0,274 0,007
8.
Y= 0,316X3 + 0,228X7 + e
6,658
0,104
0,000 0,007
Y= 0,467X3 + 0,411X7 + 0,274X3.X7 + e 9. 10.
Y= 0,219X4+ e
12,333 4,847
0,260 0,038
11.
Y= 0,316X4 + 0,276X7+ e
6,157
0,096
0,000 0,030
Y= 0,404X4 + 0,314X7 + 0,257X4.X7 + e 12. 13.
Y= - 0,243X5+ e
11,064 6,011
0,238 0,049
0,000 0,016
14.
Y= -0,211X5 + 0,089X7+ e
3,351
0,046
15.
Y= -0,032X5 + 0,368X7 - 0,320X5.X7 + e
3,265
0,065
0,089
16.
Y= 0,274X6+ e
7,809
0,006
0,006
17.
Y= 0,326X6 + 0,235X7+ e
6,972
0,110
10,844
0,233
Y= 0,418X6 + 0,391X7 + 0,203X6.X7 + e 18.
Sumber: Data primer yang diolah (2011)
0,000
10
11
12