PENGARUH MINAT BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI Nama NPM Program Studi Dosen Pembimbing
: Herawati Palentina L Siahaan : 2B214231 : Akuntansi : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia pendidikan sekarang telah berkembang pesat mengikuti perkembangan globalisasi. Pendidikan Akuntansi untuk mahasiswa diperguruan tinggi ditujukan untuk menciptakan lulusan akuntan profesional. Dalam mempelajari akuntansi tersebut, mahasiswa harus memiliki minat belajar yang tinggi. Minat belajar dapat meningkatkan pemahaman akan suatu ilmu untuk meningkatkan rasa percaya diri. Rasa percaya diri dipengaruhi oleh kecerdasan emosional yang tinggi untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam mengelola perasaannya. Pada dasarnya kecerdasan emosional lebih banyak berhubungan dengan kepribadian dan suasana hati. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan analisis diperankan oleh kecerdasan intelektual. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “PENGARUH MINAT BELAJAR, KECERDASAN EMOSIONAL, DAN KECERDASAN INTELEKTUAL MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI ”
Rumusan Masalah 1. Apakah Minat Belajar, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi secara simultan? 2. Apakah minat belajar, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi memiliki pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi secara parsial? Batasan Masalah Dalam penelitian ini, penulis hanya memperoleh data dengan meneliti mahasiswa tingkat dua dan empat program studi akuntansi jenjang strata 1 tahun ajaran 2015/2016 Universitas Gunadarma
Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh minat belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi secara simultan. 2. Untuk menganalisis pegaruh minat belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual mahasiswa akuntansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi secara parsial. Manfaat Penelitian 1. Bagi mahasiswa akuntansi, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan pengetahuan untuk mahasiswa akuntansi tentang minat belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual. Dengan begitu mahasiswa akan memiliki kemampuan untuk mengelola minat belajar, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual yang baik dalam memahami akuntansi. 2. Bagi fakultas ekonomi jurusan akuntansi, dapat memberikan masukan bagaimana cara menghasilkan mahasiswa akuntan sesuai dengan sistem yang dijalankan. 3. Bagi peneliti, peneliti dapat mengetahui pengaruh minat belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
BAB III METODE PENELITIAN Metode Analisis Data 1. Uji Kualitas Data - Uji validitas Bertujuan untuk menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor setiap konstruknya, berarti semakin tinggi konsistensi antara item tersebut dengan test keseluruhan maka semakin tinggi daya bedanya. Pengujian validiatas dilakukan dengan melihat nilai korelasi item dengan skor total seluruh item. - Uji Reabiliti Bertujuan untuk menguji sejauh mana pengukuran dari suatu test tetap konsisten setelah dilakukan berulangulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Kriteria pengujian dilakukan dengan mengunakan reabilitas konsisten internal yaitu teknik Cronbach alpha. Dasar pengambilan keputusan uji reabilitas : Cronbach Alpha > 0.6, maka construct reliable Cronbach Alpha < 0.6, maka construct unreliable 2. Statistik Deskriptif Digunakan untuk mengolah data yang terdiri dari mean, standart deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum. Statistik deskriptif termasuk dalam metode analisis data yang tercakup mengorganisir, mengumpulkan, dan mempresentasikan data dalam cara informatif dan digunakan untuk mendiskripsikan variabel yang ada dalam penelitian.
3. Uji Asumsi Klasik - Uji Normalitas Residual untuk mengetahui apakah populasi data terdistribusi normal atau tidak. Pengujiannya, dilakukan dengan metode kolmogorov-smrnov test dengan ketentuan ,jika : signifikansi < 0.05 distribusi data tidak normal signifikansi > 0.05 distribusi data normal - Uji Multikolinearitas untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear antar variabel independen dalam model regresi dengan melihat nilai tolerance dan inflation factor (VIF) - Uji Heteroskedastisitas untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual ke pengamatan lain - Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Analisis Regresi Berganda Digunakan untuk mengetahui pengaruh minat belajar, kecerdasan emosional, dan kecerdasan intelektual dengan menggunakan persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = α + β 1 X1 + β 2 X2 + β 3 X3
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk menguji valid atau tidaknya kusioner dengan cara menggunakan metode corrected item-total correlation yaitu mengkorelasikan masing-masing score item dengan score total dan melakukan korelasi terhadap nilai koefisien item total yang over estimate. Nilai r tabel untuk n =110 yaitu 0.1874 Hasil uji validitas untuk variabel independen (minat belajar, kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual) dan variabel dependen (tingkat pemahaman akuntansi) dinyatakan valid karena nilai R > 0.187.
Uji Reliable Uji Reliable digunakan untuk menetapkan apakah kusioner dapat digunakan lebih dari 1 kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Artinya Reabilitas instrument mencirikan tingkat konsistensi dengan menggunakan rumus Cronbach alpha. Nilai signifikan
Keterangan
0.0 – 0.20 >0.20 – 0.40 >0.40 – 0.60 >0.60 – 0.80 >0.80 – 1.00
Kurang Reliable Agak Reliable Cukup Reliable Reliable Sangat Reliable
Hasil uji reliable untuk semua variabel, baik variabel independen maupun dependen dinyatakan andal, karena nilai signifikannya masing-masing > 0.6 – 0.80.
Deskripsi Karakteristik Pofil Responden •
UJI ASUMSI KLASIK
ANALISIS REGRESI a. Koefisien Determinasi
b. Anova dan Coefficient Uji Signifikansi Simultan (Uji F) / Anova
UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Uji Regresi Linear Berganda / Coefficient
.Model Regresi yang diperoleh adalah Y = 18.515 + 1.262 X1 + 0.733 X2 – 0.424 X3 Hasil persamaannya adalah : 1. Konstanta ((α) bernilai positif yaitu 18.515. Ini berarti jika semua variabel bebas memiliki nilai nol (0), maka nilai variabel terikat sebesar 18.515. 2. Pengujian pengaruh variabel minat belajar (X1) secara parsial memiliki koefisien sebesar 1.262 dan tingkat signifikansi 0.026 < 0.05 maka dapat dinyatakan minat belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kurangnya semangat mahasiswa atau merasa jenuh dalam mengikuti perkuliahan akuntansi. Jika variabel minat belajar (X1) naik sebesar 1% sedangkan variabel lainnya dianggap konstan maka variabel pemahaman akuntansi (Y) akan naik sebesar 126.2 %. Arah koefisien regresi yang bertanda positif mengindikasikan bahwa minat belajar mahasiswa yang tinggi akan dapat meningkatkan pemahaman akuntansinya. Artinya semakin tinggi minat belajar mahasiswa maka akan semakin tinggi pula pengetahuannya akan pemahaman dasar akuntansi. 3. Pengujian pengaruh variabel kecerdasan emosional (X2) secara parsial memiliki koefisien sebesar 0.733 dan tingkat signifikansi 0.156 > 0.050 maka dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Jika variabel kecerdasan emosional (X2) naik sebesar 1% sedangkan variabel lainnya dianggap konstan , maka nilai variabel pemahaman akuntansi (Y) akan naik sebesar 73.3 %. Arah koefisien regresi yang bertanda positif mengindikasikan bahwa kecerdasan emosional mahasiswa yang tinggi akan dapat meningkatkan pemahaman akuntansi. Artinya semakin tinggi kecerdasan emosional mahasiswa maka akan semakin tinggi pula pengetahuannya akan pemahaman dasar akuntansi.
4. Pengujian pengaruh variabel kecerdasan intelektual (X3) secara parsial memiliki koefisien regresi sebesar -0.424 dan tingkat signifikansi 0.522 > 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa kecerdasan intelektual memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Jika variabel kecerdasan intelektual (X3) naik sebesar 1% sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka nilai variabel pemahaman akuntansi (Y) akan naik sebesar 42.4%. Arah koefisien yang bertanda negatif mengindikasikan bahwa kecerdasan intelektual mahasiswa yang rendah akan mengurangi tingkat pemahaman akuntansinya. Artinya semakin rendah kecerdasan intelektual mahasiswa maka akan mengakibatkan berkurangnya keinginan mahasiswa untuk memahami akuntansi.
Rangkuman Hasil Penelitian Pengaruh Minat Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Hasil hipotesis secara individu menunjukkan bahwa Minat Belajar memiliki tingkat signifikan 0.005 < 0.05. hal ini membuktikan bahwa minat belajar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar adalah dosen tidak mampu menciptakan proses belajar mengajar yang menarik antusiasnisme mahasiswa. Hal lain yang mengakibatkan rendahnya minat belajar adalah suasana kelas yang tidak nyaman, juga perlengkapan perkuliahan yang kurang menunjang. Faktor yang membuat mahasiswa semangat mengikuti perkuliahan akuntansi disebabkan karena keinginan untuk memperoleh nilai yang baik dan cepat lulus, serta timbul rasa penasaran bagaimana memecahkan sebuah masalah. Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Hasil uji hipotesi secara individu menunjukkan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki tingkat signifikansi 0.156 > 0.05. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikansi terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Faktor yang mengakibatkan rendahnya kecerdasan emosional mahasiswa dipengaruhi oleh kurangnya rasa tanggung jawab, tidak dapat mengendalikan emosi, kesadaran diri yang rendah, kurang melakukan intropeksi diri. Sebaliknya jika mahasiswa memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, dapat dengan mudah mengendalikan emosinya dan memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Motivasi yang tingi akan menimbulkan usaha untuk melakukan intropeksi diri dalam hal-hal yang salah.
Pengaruh Kecerdasan Intelektual Terhadap Pemahaman Akuntansi Hasil Uji hipotesis secara individu menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual memiliki tingkat signifikansi 0.522 > 0.05. Hal ini membuktikan bahwa kecerdasan intelektual tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemahaman dasar akuntansi. Faktor yang mengakibatkan rendahnya kecerdasan intelektual mahasiswa adalah tidak memiliki pemahaman yang cukup terhadap materi perkuliahan, tidak memiliki keterampilan yang andal dalam mengerjakan soalsoal, sehingga tidak memiliki nilai yang baik. Sebaliknya jika mahasiswa memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, akan menunjukkan bahwa mahasiswa tersebut memiliki pemahaman yang cukup, keterampilan yang andal, dan memiliki nilai yang baik disetiap mata kuliah. Kecerdasan intelektual dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan, dan dapat berpikir analistis dalam mengambil keputusan. Keterbatasan Penelitian 1. Adanya perbedaan persepsi diantara masing-masing mahasiswa dalam memahami konteks pertanyaan yang disajikan dalam kusioner. 2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kusiner belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya yaang akan berbeda apabila data diperoleh melalui wawancara. 3. Penelitian ini masih sangat kurang dari kesempurnaan, hal ini dapat dilihat dari masih terbatasnya literature yang digunakan dalam proses penyusunan skripsi ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.Kesimpulan a. Variabel minat belajar, Kecerdasan Emosional , dan kecerdasan intelektual terbukti berpengaruh secara simultan terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi di Universitas Gunadarma b. Variabel minat belajar dan kecerdasan emosional terbukti tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi di Universitas Gunadarma. Sedangkan, variabel kecerdasan intelektual terbukti berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pemahaman akuntansi mahasiswa akuntansi di Universitas Gunadarma. 2. Saran a. Dapat memperluas populasi, sehingga penelitian diharapkan lebih representatif. b. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyajikan hasil penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan menganalisis hal-hal yang dapat menimbulakan ketertarikan mahasiswa utuk bekerja dalam bidang akuntansi.