PENGARUH KARAKTERISTIK GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITY DAN LIQUIDITY TERHADAP LUAS PENGUNGKAPAN CSR Serly Susanti Holly Deviarti, S.E., M.B.A. Universitas Bina Nusantara, Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530, (021) 5350660,
[email protected]
ABSTRACT The research’s objective is to give empirical evidence whether the characteristics of good corporate governance, profitability and liquidity have effect to corporate social responsibility disclosure in mining and agriculture corporate annual report or sustainability report . The Good Corporate Governance that was applied in this research are board of independence commissioners size, audit committee size, managerial ownership, institutional ownership, public ownership, foreign ownership, and concentrated ownership. Profitability and liquidity measured by Net Profit Margin, Return on Assets and Current Ratio. The population in this research are from mining and agriculture company which are listed in Indonesia Stock Exchange from 2011 until 2013. Based on purposive sampling method, sample size of this research is 21 companies from mining sector and 8 companies from agriculture sector that meet the sample criteria. The hypothesis test of this research is used multiple linear regression method in SPSS 20.0 software. This research’s result show that managerial ownership, institutional ownership, public ownership, foreign ownership and concentrated ownership which have a positive and significant effect to CSR disclosure. (SS)
Keyword : Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, Ownership structure, profitability, liquidity.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah karakteristik Good Corporate Governance, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan. Karakteristik GCG yang digunakan antara lain ukuran dewan komisaris independen, ukuran komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kepemilikan asing, dan kepemilikan terkonsentrasi. Sedangkan profitabilitas dan likuiditas diukur menggunakan Net Profit Margin, Return on Assets dan Current Ratio. Populasi penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dan pertanian yang terdaftar di BEI pada tahun 2011 – 2013. Berdasarkan hasil purposive sampling diperoleh 29 perusahaan yang memenuhi kriteria sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda dengan aplikasi SPSS 20.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kepemilikan asing dan kepemilikan terkonsentrasi memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. (SS)
Kata Kunci :Tanggung jawab sosial, Tata kelola perusahaan, Struktur kepemilikan, profitabilitas, likuiditas.
PENDAHULUAN Saat ini banyak perusahaan di Indonesia yang mulai berkembang dan kebanyakan perusahaan masih berfokus pada pencarian keuntungan belaka. Perusahaan menganggap sumbangannya kepada masyarakat hanya berasal dari penyediaan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan melalui produknya, dan pembayaran pajak kepada negara sudahlah cukup. Anggapan tersebut bukanlah suatu hal yang cukup jika suatu perusahaan ingin membentuk nilai jangka panjang karena sebenarnya masyarakat tidak kemudian hanya menuntut pemenuhan kebutuhan mereka melalui penyediaan produk. Perusahaan dituntut untuk tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi saja, tetapi juga dapat membantu dalam memecahkan permasalahan terkait risiko dan ancaman terhadap keberlanjutan (sustainability) dalam lingkup hubungan sosial, lingkungan, dan perekonomian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial dan lingkungan yang melaksanakan ketentuan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, menyatakan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Kegiatan dalam memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial dan lingkungan tersebut harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran. Penelitian terdahulu yang memiliki topik yang sama dengan penelitian ini dilakukan oleh Galuh Nur Fitri B.S. (2012) yang menyajikan penelitian dalam bentuk jurnal yang meneliti mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan sebanyak 62 perusahaan yang terdaftar di BEI than 2011. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Good Corporate Governance yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, independensi dewan komisaris, ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit, kompetensi komite audit, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, dan kepemilikan saham terkonsentrasi. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris, frekuensi rapat dewan komisaris, independensi dewan komisaris, ukuran komite audit, frekuensi rapat komite audit, kompetensi komite audit, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, dan kepemilikan saham asing.tidak mempengaruhi luasnya pengungkapan CSR. Namun kepemilikan saham terkonsentrasi memiliki pengaruh terhadap luasnya pengungkapan CSR. Penelitian ini mengadopsi penelitan sebelumnya yang disusun oleh Waryanto (2010) yang meneliti mengenai pengaruh karakteristik Good corporate governance terhadap luas pengungkapan CSR. Penelitian tersebut melakukan penelitian mengenai faktor-faktor karakteristik Good corporate governance yang terdiri dari ukuran dewan komisaris, jumlah rapat dewan komisaris, independensi dewan komisaris, ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, kompetensi komite audit, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional, kepemilikan saham asing, kepemilikan saham terkonsentrasi, ukuran perusahaan dan rasio leverage terhadap luasnya pengungkapan CSR di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008. Kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel ukuran dewan komisaris, jumlah rapat dewan komisaris, independensi dewan komisaris, ukuran komite audit, jumlah rapat komite audit, kompetensi komite audit, kepemilikan saham manajerial, kepemilikan saham institusional dan kepemilikan saham asing tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Namun faktor kepemilikan saham terkonsentrasi, ukuran perusahaan, dan rasio leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR Hal ini dikarenakan struktur kepemilikan saham terkonsentrasi dapat digunakan sebagai cara yang efektif untuk menurunkan biaya agensi dan melakukan proses monitoring. Kemudian dalam teori agensi juga disebutkan apabila ukuran perusahaan lebih besar , maka biaya keagenan yang dikeluarkan lebih besar. Guna mengurangi biaya keagenan tersebut, perusahaan akan cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas. Oleh sebab itu pengungkapan yang lebih besar merupakan cara untuk mengurangi biaya politis sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian sebelumnya menggunakan sebanyak 116 perusahaan dari seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008, sedangkan pada penelitian ini perusahaan yang digunakan lebih spesifik yaitu perusahaan sektor pertambangan dan sektor pertanian yang terdaftar di BEI periode 2011-2013. Penelitian
ini juga menambahkan variabel baru yaitu kepemilikan saham publik, profitabilitas dan likuiditas. Pedoman pelaporan yang digunakan pada penelitian sebelumnya adalah G3 GRI Guideliness, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan versi yang lebih baru yaitu G3.1 GRI Guideliness. G3.1 merupakan pembaharuan versi dari pedoman sebelumnya G3, yang merupakan generasi ketiga dalam GRI sustainability reporting guidelines. Penelitian ini diharapkan dengan tujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel (proporsi dewan komisaris independen, jumlah anggota komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kepemilikan asing, dan kepemilikan terkonsentrasi, profitabilitas dan likuiditas) terhadap pengungkapan CSR di perusahaan sektor pertambangan dan pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Tujuan lainnya yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran dari pelaporan CSR berdasarkan pedoman GRI G3.1 serta melihat perbedaan tingkat pelaporan antara perusahaan sektor pertambangan dan sektor pertanian. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada sebagai berikut 1. Apakah karakteristik-karakteristik Good corporate governance berpengaruh terhadap pengungkapan CSR? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR? 3. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan CSR? 4. Apakah variabel karakteristik Good corporate governance, profitabilitas dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan CSR?
METODE PENELITIAN Dalam penyusunan skripsi ini terdapat metode-metode yang digunakan diantaranya adalah: 1.
Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia, official website, dan sumber lainnya. Objek atau data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dan pertanian yang terdaftar di BEI tahun 2011 -2013. 2.
Metode Pengumpulan Data Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan dan pertanian yang terdaftar di BEI. Dari populasi yang digunakan dalam penelitian ini, sampel yang akan diambil adalah perusahaan yang memiliki potensi untuk mempengaruhi dan mencemari lingkungan sekitar dan telah melakukan kegiatan CSR. Penelitian ini mengambil sampel perusahaan sektor pertambangan dan pertanian yang menerbitkan laporan tahunan 2011 - 2013. Pengumpulan sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana populasi yang dijadikan sampel penelitian adalah populasi yang memenuhi kriteria tertentu. Teknik ini digunakan karena tidak semua sampel memiliki kriteria-kriteria yang sesuai dengan maksud penelitian. 3.
Metode Analisis dan Perhitungan Data Data dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Statistical Product and Solutions Service (SPSS) 20.0 dengan melakukan analisis regresi berganda yaitu dengan melakukan uji sebagai berikut : 1. Uji statistik deskriptif 2. Uji asumsi klasik (Uji multikolinearitas, heteroskedastitas, autokorelasi dan normalitas) 3. Uji hipotesis (Uji t, Uji F, Uji R2) 4. Metode Penyajian Data Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk grafik dan table yang digunakan untuk menunjukkan sebuah kondisi atau hasil analisis untuk memudahkan pemahaman. Bentuk penyajian merupakan hasil dari pengujian dengan menggunakan SPSS 20.0.
HASIL DAN BAHASAN 1.
Statistik deskriptif N
Komisaris_Independen Komite_Audit Kep.Manajerial Kep_Institusional Kep_Publik Kep_asing Kep_terkonsentrasi ROA NPM CR CSRD Valid N (listwise)
2.
Descriptive Statistics Minimum Maximum 87 ,23 ,67 87 1,00 2,00 87 ,00 ,25 87 ,00 ,96 87 ,00 ,83 87 ,000 ,902 87 ,00 1,00 87 -,29 ,48 87 -,27 1,33 87 ,35 247,36 87 ,04 1,00 87
Mean ,3985 1,0690 ,0151 ,2683 ,3184 ,29460 ,5172 ,0847 ,1458 6,6493 ,3737
Std. Deviation ,09473 ,22811 ,04462 ,24017 ,18590 ,268185 ,50260 ,12021 ,20872 27,71094 ,30333
Analisis pengujian asumsi klasik a. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 87 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation ,21535717 Absolute ,075 Most Extreme Differences Positive ,075 Negative -,052 Kolmogorov-Smirnov Z ,697 Asymp. Sig. (2-tailed) ,716 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa Asymp. Sig lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,716 sehingga dapat dikatakan bahwa data-data tersebut telah terdistribusi secara normal. b.
Uji heteroskedastistas
Berdasarkan grafik scatterplot diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola yang jelas atau menyebar, titik-titik penyebaran berada di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedatisitas.
c.
Uji multikolinearitas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -,317 ,211 Komisaris_Independen ,264 ,294 ,082 Komite_Audit ,219 ,128 ,165 Kep.Manajerial 1,512 ,633 ,222 Kep_Institusional ,558 ,121 ,442 1 Kep_Publik ,362 ,156 ,222 Kep_asing -,299 ,108 -,264 Kep_terkonsentrasi ,291 ,069 ,482 ROA ,161 ,257 ,064 NPM -,044 ,129 -,030 CR -,001 ,001 -,087 a. Dependent Variable: CSRD
t
Sig. Collinearity Statistics Tolerance
-1,500 ,897 1,719 2,390 4,603 2,315 -2,771 4,216 ,626 -,341 -,993
,138 ,373 ,090 ,019 ,000 ,023 ,007 ,000 ,533 ,734 ,324
VIF
,786 ,721 ,766 ,720 ,722 ,728 ,508 ,639 ,839 ,856
1,272 1,386 1,306 1,389 1,384 1,373 1,967 1,565 1,192 1,168
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kepemilikan asing, kepemilikan terkonsentrasi, ROA, NPM dan CR memiliki nilai tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 sehingga dapat diambil kesimpulan dari hasil uji yaitu tidak terjadi multikolineritas. d.
Uji autokorelasi
Model
R
R Square
Model Summaryb Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,629a ,396 ,315 ,71929 1,941 a. Predictors: (Constant), CR, NPM, Komite_Audit, Kep_Manajerial, Kep_Publik, Komisaris_Independen, ROA, Kep_asing, Kep_Institusional, Kep_terkonsentrasi b. Dependent Variable: CSRD
Dari tabel diatas hasil DW menunjukkan nilai sebesar 1,941 yang berarti nilai tersebut terdapat diantara batas atas (dU) dan 4-(dU). Kesimpulan mengenai hasil uji autokorelasi adalah model regresi yang digunakan dalam penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi positif maupun negatif. 3.
Uji hipotesis a. Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1 ,629a ,396 ,315 ,71929 a. Predictors: (Constant), CR, NPM, Komite_Audit, Kep_Manajerial, Kep_Publik, Komisaris_Independen, ROA, Kep_asing, Kep_Institusional, Kep_terkonsentrasi b. Dependent Variable: CSRD
Durbin-Watson 1,941
Berdasarkan tabel diatas, nilai Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,315 atau 31,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan sebesar 31,5% variabel dependen. Sisanya 68,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
b.
Uji Signifikansi simultan (Uji F) \\
Model 1 Regression Residual Total
Sum of Squares 3,924 3,989 7,913
ANOVAa df 10 76 86
Mean Square ,392 ,052
F 7,477
Sig. ,000b
a. Dependent Variable: CSRD b. Predictors: (Constant), CR, ROA, Komite_Audit, Kep.Manajerial, Kep_Publik, NPM, Komisaris_Independen, Kep_Institusional, Kep_asing, Kep_terkonsentrasi
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Sig sebesar 0,00 lebih kecil dari 0,05 maka variabelvariabel independen secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. c.
Uji Signifikansi parsial (Uji t)
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -,317 ,211 Komisaris_Independen ,264 ,294 ,082 Komite_Audit ,219 ,128 ,165 Kep.Manajerial 1,512 ,633 ,222 Kep_Institusional ,558 ,121 ,442 Kep_Publik ,362 ,156 ,222 Kep_asing -,299 ,108 -,264 Kep_terkonsentrasi ,291 ,069 ,482 ROA ,161 ,257 ,064 NPM -,044 ,129 -,030 CR -,001 ,001 -,087 a. Dependent Variable: CSRD
t
Sig.
Collinearity Statistics Tolerance
-1,500 ,897 1,719 2,390 4,603 2,315 -2,771 4,216 ,626 -,341 -,993
,138 ,373 ,090 ,019 ,000 ,023 ,007 ,000 ,533 ,734 ,324
,786 ,721 ,766 ,720 ,722 ,728 ,508 ,639 ,839 ,856
VIF 1,272 1,386 1,306 1,389 1,384 1,373 1,967 1,565 1,192 1,168
Berdasarkan hasil uji t pada tabel diatas dapat diketahui bahwa : - Nilai signifikansi dari variabel komisaris independen adalah sebesar 0,597. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. - Nilai signifikansi dari variabel komite audit adalah sebesar 0,128. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. - Nilai signifikansi dari variabel kepemilikan manajerial adalah sebesar 0,020. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. - Nilai signifikansi dari variabel kepemilikan institusional adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. - Nilai signifikansi dari variabel kepemilikan publik adalah sebesar 0,040. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. - Nilai signifikansi dari variabel kepemilikan asing adalah sebesar 0,008. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. - Nilai signifikansi dari variabel kepemilikan terkonsentrasi adalah sebesar 0,000. Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. - Nilai signifikansi dari variabel ROA adalah sebesar 0,419. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. - Nilai signifikansi dari variabel NPM adalah sebesar 0,949. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. - Nilai signifikansi dari variabel CR adalah sebesar 0,130. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya menggunakan aplikasi SPSS 20.0, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
Hipotesis Awal
Hasil Uji
H1 : Proporsi dewan komisaris indpenden berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H2 : Proporsi anggota komite audit berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H3 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
Ditolak Ditolak Diterima
H4 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
Diterima
H5
: Kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
Diterima
H6 : Kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H7 : Kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR H8 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
Diterima
H9 : Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR
Diterima Ditolak Ditolak
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan dari hasil uji signifikansi parsial (Uji t) didapat kesimpulan sebagai berikut : 1.
2.
Variabel karakteristik Good Corporate Governance yang memiliki pengaruh signifikan terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institutional, kepemilikan publik, kepemilikan asing dan kepemilikan terkonsentrasi. Sedangkan variabel proporsi dewan komisaris independen dan proporsi komite audit tidak berpengaruh secara signifikan yang artinya bahwa besar kecilnya jumlah anggota komisaris independen dan komite audit tidak akan mempengaruhi keputusan manajemen dalam menentukan luasnya pengungkapan CSR perusahaan. Berikut hasil dari uji signifikansi tiap variabel karakteristik Good Corporate Governance a. Variabel proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,373. b. Variabel proporsi komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,090. c. Variabel kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,019. d. Variabel kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,000. e. Variabel kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,023. f. Variabel kepemilikan asing berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,007. g. Variabel kepemilikan terkonsentrasi berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,00.
Hasil pengujian terhadap profitabilitas menunjukkan bahwa variabel proftiabilitas yang meliputi ROA dan NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR. Berikut hasil dari uji signifikansi tiap variabel profitabilitas : a. Variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,533 b. Variabel NPM tidak berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,734. 3. Hasil pengujian terhadap likuiditas menunjukkan bahwa likuiditas yang diukur menggunakan rasio CR (Current Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan CSR dengan nilai signifikansi uji t sebesar 0,324. 4. Berdasarkan hasil uji simultan (Uji F) menunjukkan bahwa Variabel karakteristik Good Corporate Governance (proporsi dewan komisaris independen, proporsi anggota komite audit, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, kepemilikan publik, kepemilikan asing, kepemilikan terkonsnetrasi) profitabilitas (NPM dan ROA) dan likuiditas (CR) secara simultan berdasaran uji F dan uji koefisien determinasi berpengaruh signifikan sebesar 0,00 < 0,05 terhadap pengungkapan CSR di perusahaan sektor pertambangan dan pertanian.
Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan simpulan dalam penelitian ini antara lain: 1. Sebaiknya perusahaan yang akan dijadikan sampel adalah perusahaan yang memiliki sustainability report terpisah dari laporan tahunan dan sudah menggunakan standar GRI sebagai acuan laporan keberlanjutannya. Hal ini guna untuk menghindari subjektifitas dalam menilai indeks pengungkapan setiap peneliti. 2. Menambahkan variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini seperti variabel lain yang memungkinkan yaitu jenis industri, leverage, jumlah rapat dewan komisaris, dan kompetensi komite audit. 3. Menggunakan industri lain seperti industri jasa yang meliputi sektor keuangan, sektor perdagangan, jasa, investasi dan lainnya yang juga telah menerapkan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan.
REFERENSI ACCA - Association of Chartered Certified Accountants. Diakses tanggal 15 Januari 2014. Diperoleh dari http://www.accaglobal.com. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat. Cahyandito, Fani. M. (2012). Pembangunan berkelanjutan, ekonomi dan ekologi, sustainability communication dan sustainability reporting. Jurnal lingkungan masyarakat. Crowther, David & Guler, Aras. (2010). Corporate social responsibility : Part 1 – Principles, Stakeholder & Sustainability. Edisi 1. Ventus Publishing ApS. ISBN 978-87- 7681- 415-1. Damara, Mendy (2012). Pengaruh struktur kepemilikan, leverage, dewan komisaris terhadap pengungkapan corporate social responsibility dan kinerja perusahaan. Tesis S1 dipublikasikan. Universitas Diponegoro. Diyanti, Ferry. (2010). Mekanisme good corporate governance, karakteristik perusahaan dan mandatory disclosure: studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jurnal Ilmiah. Universitas Mulawarman. Effendi, M. Arief. (2009). The Power of Good Corporate Governance : Teori dan Implementasi. Jakarta:Salemba Empat. ISBN 978-979-061-022-4. Fitri, Galuh N.B.S. (2012). Pengaruh good corporate governance terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal ekonomi. Forum Corporate Governance Indonesia (FCGI). (2002). Diakses tanggal 10 Juni 2014 Diperoleh dari http://www.fcgi.or.id. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi kelima. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Global-reporting. Indikator standar G3.1 GRI. Diakses tanggal 8 Januari 2014. Diperoleh dari http://www.globalreporting.com. Hadi, Nur. (2011). Corporate Social Responsibility. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Ikhsan, A., & Prianthara, I.B.T. (2009). Akuntansi untuk manajer. Edisi 1. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu. International Organization for Standardization (ISO 26000). Diakses tanggal 8 Januari 2014. Diperoleh dari http://www.iso.org. Kamil, Ahmad. (2012). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap luas kegiatan pengungkapan CSR. Jurnal Akuntansi,Vol 2. Universitas Bakrie. Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). (2006). Pedoman Umum Good Corporate Governance di Indonesia. Jakarta Lako, Andreas. (2011). Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan akuntansi. Jakarta: Erlangga. Mardiyanto, Handoyo. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT Grasindo. Marnelly, Romy. T. (2012). Corporate social responsibility (CSR) Tinjauan Teori dan Praktek di Indonesia. Jurnal aplikasi bisnis. Vol. 2. No. 2. Merdayani, Novita. (2011). Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan likuiditas terhadap pengungkapan corporate social responsibility pada perusahaan industri bahan dasar dan kimia
yang terdaftar di bursa efek indonesia periode 2008-2010. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara. Jakarta. Monks, Robert A. G. & Minow, N. (2011). Corporate Governance. (4th Edition), Blackwell Publishing. Mosaid, Fadma El & Boutti, Rachid. (2012). Relationship between Corporate Social Responsibility and Financial Performance in Islamic Bankin. Research Journal of Finance and Accounting. Vol 3 No 10. Ibn Zohr University, Maroko. Nuraeni, Dini. (2010). Pengaruh struktur kepemilikan saham terhadap kinerja perusahaan. Skripsi S1. Universitas Diponegoro, Semarang Pohan, Ferina Zulyana (2008). Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan. Skripsi S1. Universitas Sumatera Utara. Medan Rahman, Arifur & Muttakin, M. Badrul (2012) Corporate Governance and corporate social responsibility disclosures: evidence from an emergingn economy. Journal of Business Ethics. Deakin University, Australia. Rahman, Reza. (2009). Corporate Social Responsibility Antara Teori dan Kenyataan. Yogyakarta: Media Pressindo. Rouf, Abdur Md. (2011). The Corporate Social responsibility Disclosure: A Study of Listed Companies in Bangladesh. Business and Economics Research Journal. Vol 2 No 3. City University, Bangladesh. Social Accountability 8000 (SA8000). Diakses tanggal 8 Januari 2014. Diperoleh dari http://www.saintl.org. Sudana, I. M. (2009). Manajemen Keuangan Teori dan Praktek. Surabaya : Airlangga University Press. Sugiyono, D. (2010). Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA. Suharto, Edi. (2009). Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, Memperkuat CSR. Bandung: CV Alfabeta. Sutrisno. (2009). Manajemen Keuangan Teori Konsep dan Aplikasi. Edisi Ketujuh. Jakarta : Ekoisia. ISBN 979901512 Tamba, Erida Gabriella Handayani. (2011). Pengaruh struktur kepemilikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Skripsi S1. Universitas Diponegoro, Semarang Ulum, Ihyaul, M.D. (2009). Audit sektor publik suatu pengantar. Jakarta : Bumi Aksara. Untung, Hendrik. B. (2008). Corporate Social Responsibility. Jakarta : Grafika Offset. Waryanto (2010). Pengaruh Karakteristik Good Corporate Governance terhadap luas pengungkapan CSR. Skripsi S1. Universitas Diponegoro. Semarang. Widianto, Hari. S. (2011). Pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, aktivitas, ukuran perusahaan, dan corporate governance terhadap praktik pengungkapan sustainability report. Skripsi S1. Universitas Diponegoro. Semarang. Widjaja, G & Yeremia, A. P. (2008). Risiko Hukum dan Bisnis Perusahaan Tanpa CSR. Jakarta: Forum Sahabat. World Bank. Lembaga Keuangan Global. Diakses tanggal 20 Desember 2013. Diperoleh dari http://www.worldbank.org. World Business Council for Sustainable Development (WBCSD). (2002). SustainableDevelopment Reporting – Striking a Balance, WBCSD Report. Switzerland : Atar Roro Presse.
RIWAYAT PENULIS Serly Susanti lahir di Jambi pada 24 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2014.