PENGARUH KARAKTERISTIK CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP EFFECTIVE TAX RATE ( Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012) Cherli Marita, Dwi Fitri Puspa, dan Novia Rahmawati Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta E-mail:
[email protected] Abstract This study aimed to examine the effect of corporate governance characteristics of effective tax rate. The characteristics of corporate governance that is used in this study are independent commissioner, audit committee and institutional investors. The samples used is manufacturing companies listed in BEI (2010-2012). In determining the samples used purposive sampling method. The data this study acquired from the financial statements of manufacturing companies. This study used a multiple regression model. Regression analysis is conducted using SPSS 16.00 and eviews 3. The results showed that independent commissioner and audit committee has no significant effect on effective tax rate, while institutional investors variable has significant effect on effective tax rate. From the results of the study also note that size company control variable has no effect the effective tax rate. While leverage control variable has significant effect the effective tax rate. Keywords: Effective Tax Rate, Characteristics Corporate Governance, Manucfaturing Companies.
1.1
(perusahaan) ke sektor publik (Suandy,
Latar Belakang Pajak
menurut
undang-undang
2011).
no.16 tahun 2009 tentang ketentuan umum
Effective
rate
(ETR)
yang
mencerminkan
dan tata cara perpajakan adalah kontribusi
merupakan
wajib pajak kepada negara yang terhutang
beban pajak yang sebenarnya ditanggung
oleh orang pribadi atau badan yang
oleh wajib pajak (Handayani et al, 2013).
bersifat memaksa berdasarkan undang-
Tarif
undang
perusahaan
dengan
tidak
mendapatkan
pajak
tarif
tax
efektif
adalah
membandingan
laba
dimana yang
imbalan secara langsung dan digunakan
diperoleh sebelum pajak dengan pajak
untuk keperluan negara bagi sebesar-
yang sesungguhnya dibayarkan perusahaan
besarnya kemakmuran rakyat. Dari segi
dengan (Richardson dan Lanis, 2007).
ekonomi, pajak merupakan pemindahan
Dalam prakteknya ETR setiap perusahaan
sumber
berbeda-beda bahkan setiap periodenya
daya
dari
sektor
privat 1
juga berbeda-beda. Berikut rata-rata ETR
perusahaan
perusahaan manufaktur periode 2010-2012
pengawasan
:
executive
Tabel 1.1 Rata-rata ETR perusahaan manufaktur periode 2010-2012 Tahun Rata-rata ETR 2010 38,26% 2011 24,67% 2012 28,13% Sumber : Olahan penulis dari laporan keuangan Menurut Handayani et al (2013)
corporate governance juga terkait dengan
untuk mengecilkan beban pajak yang akan
termasuk dalam pengambilan keputusan
dibayar
atau kebijakan yang berhubungan dengan
perusahaan
dapat
dengan
melakukan
dan
kontrol
terhadap
action.
Menurut
Coopers
pengambilan
keputusan
yang
efektif
(Surya dan Yustiavandana, 2006). Oleh karena itu apabila suatu perusahaan sudah menerapkan corporate governance yang baik akan berdampak pada pengambilan keputusan
dilakukan
atau
kebijakan
yang baik
tarif pajak efektif perusahaan.
dengan cara mengelola pajak perusahaan
Tunggal (2013) untuk mencapai good
salah satu bentuk manajemen pajaknya adalah dengan melakukan perencanaan
corporate
governance
pajak (tax planning). Perusahaan yang
perusahaan
harus
melakukan perencanaan pajaknya dengan
perusahaan, perangkat agar tujuan dan
baik akan dapat meminimalkan beban
pengawasan
pajaknya sehingga tarif pajak efektif yang
terlaksana secara efektif. Karakteristik atau
akan di bayar perusahaan tersebut menjadi
unsur-unsur corporate governance yang
kecil. Menurut Karayana dan Swenson
digunakan pada penelitian ini terdiri atas
(2007) dalam Hanum dan Zulaikha (2013)
komisaris independen, komite audit dan
dijelaskan bahwa untuk melihat apakah
investor institusional.
baik
adalah
dengan
melihat
memiliki
atas
Menurut
perusahaan mengelola pajaknya dengan
yang
kinerja
baik sruktur
perusahaan
Komite
Nasional
Kebijakan Governance (KNKG) komisaris
tarif
independen
efektifnya.
merupakan
anggota
dari
dewan komisaris yang tidak mempunyai
Di dalam Perusahaan kerangka tata kelola (corporate governance framework)
hubungan
akan sangat mempengaruhi aktivitas bisnis
manajemen
yang di jalankan . Corporate governance
pengendali, komisaris independen juga
tidak
tidak boleh mempunyai hubungan bisnis
hanya
memperhatikan
pada
dengan dan
anggota
komisaris,
pemegang
saham
berjalannya bisnis perusahaan, tapi juga
dan internal
berfokus pada kebijakan direksi terhadap
komisaris independen hanya bertindak untuk 2
dengan perusahaan dan
kepentingan
perusahaan
saja.
Komisaris independen tidak boleh berasal
perusahaan
dari
Komisaris
institusional sebagai pemegang saham ikut
mengawasi dan
aktif dalam mengawasi efektifitas dan
memberikan petunjuk dan arahan pada
efesiensi dalam pengelolaan perusahaan
pengelola
(Sutojo dan Aldridge, 2005). Dengan
dalam
perusahaan.
independen berfungsi
perusahaan
(
Surya
dan
investasi.
Yustiavandana, 2006). Dengan adanya
pengawasan
komisaris
memberikan
institusional akan tercipta kinerja yang
petunjuk dan arahan dalam mengelola
efektif dalam pengelolaan perusahaan
perusahaan serta merumuskan strategi
termasuk pengelolaan pajak perusahaan
perusahaan yang akan dilakukan maka
terkait tingkat pajak efektif. Jika tarif pajak
strategi yang dirumuskan akan lebih baik
yang dibayarkan perusahaan semakin kecil
termasuk dalam menentukan kebijakan
maka laba yang diperoleh menjadi lebih
terkait tarif pajak efektif yang akan
besar sehingga return
dibayarkan perusahaan.
investor juga akan besar.
independen
Menurut
Sutojo
dan
Aldridge
1.2
(2005) komite audit adalah komite yang
yang
Investor
dilakukan
investor
yang diterima
Perumusan Masalah Dari penjelasan latar belakang di atas
dibentuk dan bertanggung jawab kepada
maka
dewan komisaris. Komite audit dibentuk
sebagai berikut :
guna untuk membantu dewan komisaris
perumusan
1. Apakah
masalahnya
komisaris
adalah
independen
dalam memonitor kinerja perusahaan yang
berpengaruh terhadap effective tax
berkaitan dengan laporan keuangan, sistem
rate?
akunting dan manajemen resiko. Dengan
2. Apakah komite audit berpengaruh
adanya pihak yang memonitor kinerja
terhadap effective tax rate?
perusahaan maka kinerja perusahaan akan efektif
termasuk
dalam
3. Apakah
menentukan
rate?
efektif perusahaan.
2. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Menurut Tandelilin (2010) investor adalah
melakukan
kegiatan
pihak-pihak investasi
institusional
berpengaruh terhadap effective tax
kebijakan mengenai besaran tarif pajak
institusional
investor
2.1
yang
Effective Tax Rate Hanum
dimana
dan
Zulaikha
(2013)
mendefenisikan tarif pajak efektif (ETR)
pihak-pihak tersebut terdiri dari, lembaga
adalah bentuk perhitungan nilai tarif ideal
penyimpanan dana (bank dan lembaga
pajak
simpan pinjam), perusahaan-perusahaan
yang
perusahaan.
asuransi, lembaga dana pensiun, maupun 3
dihitung
dalam
sebuah
Pajak merupakan sebuah beban
mengawasi manajemen perusahaan dalam
bagi perusahaan, karena dapat mengurangi
mengelola
laba perusahaan. Untuk itu perusahaan
pelaksanaan strategi perusahaan. ( Surya
mencari cara bagaimana agar beban pajak
dan Yustiavandana, 2006).
yang ditanggung dapat dikurangi. Beban
perusahaan
dan
menjamin
Komisaris independen ini berfungsi
pajak yang rendah dapat diketahui dari
untuk
seberapa
perusahaan serta memberikan arahan pada
besar
tarif
pajak
efektif
mengawasi
kinerja
manajemen
perusahaan (Handayani et al, 2013).
perusahaan sesuai dengan aturan yang
2.2
telah
Corporate Governance Menurut Forum for Corporate
dan
Muhammad
mendefinisikan merupakan
corporate
seperangkat
pengelolaan
2.3.2 Komite Audit
(2013)
Komite audit adalah komite yang
governance aturan
dalam
perusahaan.
Governance in Indonesia (FCGI) dalam Purno
ditetapkan
tugasnya
yang
membantu
dewan
komisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap
mengatur hubungan antara pemegang,
manajemen
pengurus (pengelola) perusahaan, pihak
keputusan Ketua BAPEPAM Nomor Kep-
kreditur, pemerintah, karyawan, serta para
29/PM/2004 (Hanum dan Zulaikha, 2013).
pemegang
kepentingan
internal
dan
perusahaan
Komite
audit
berdasarkan
beranggotakan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan
sekurang-kurangnya tiga orang anggota
hak-hak dan kewajiban mereka atau
dan berada di bawah dewan komisaris.
dengan kata lain suatu sistem yang
Apabila ada masalah dalam pengendaliaan
mengendalikan perusahaan.
perusahaan komite audit merupakan pihak
2.3 Unsur-unsur Corporate Governance
yang menghubungkan antara pemegang
Unsur-unsur governance
yang
dalam baik
corporate terdiri
saham dan dewan komisaris dengan pihak
atas
manajemen untuk menyelesaikannya.
(Tunggal, 2008): 1) pemegang saham, 2)
2.3.3 Investor Institusional
komisaris, 3) direksi, 4) komite audit, 5)
Sebagai pemegang saham investor
sekretaris perusahaan, 6) manajer dan
institusional ikut aktif dalam mengawasi
karyawan, 7) auditor eksternal, 8) auditor
efektifitas
internal,
perusahaan.
9)
stakeholder
lainnya
dan
efesiensi
Adapun
pengelolaan
peranan
investor
(pemerintah, kreditor dan lainnya).
institusional menurut Sutojo dan Aldridge
2.3.1 Komisaris Independen
(2005) adalah sebagai berikut:
Komisaris independen mempunyai fungsi yang sama dengan komisaris yaitu 4
1. Mengarahkan dan memonitor arah
Berdasarkan
atas
dapat
diturunkan hipotesis sebagai berikut :
and control).
H1: Komisaris independen berpengaruh terhadap effective tax rate
of company’s information).
2.4.2 Pengaruh Komite Audit Terhadap Effective Tax Rate
3. Pengajuan suara dalam rapat umum
Penelitian
pemegang saham( voting).
menemukan
2.4 Pengembangan Hipotesis 2.4.1 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rate
dengan
hasil
mempengaruhi dilakukan
penelitian
yang
signifikan
terhadap
pajak
adanya
proporsi
perencanaan
pajak
tersebut
akan
penghindaran
dibayar
yang
dilakukan
dan
Zulaikha
(2013)
meneliti tentang pengaruh karakteristik corporate governance terhadap effective tax rate dengan hasil penelitian ukuran
Hanum dan Zulaikha (2013) juga
komite audit tidak berpengaruh signifikan
meneliti tentang pengaruh karakteristik
terhadap effective tax rate (ETR).
corporate governance terhadap effective hasil
pajak
Hanum
yang akan dibayarkan perusahaan.
dengan
akan
semakin besar.
menentukan besaran tarif pajak efektif
rate
yang
rendah ETR hal ini menunjukkan bahwa
perencanaan pajak yang akan dilakukan hasil
efektif
jumlah komite audit , maka semakin
jumlah
sehingga
sehingga
ini menunjukkan bahwa semakin besar
komisaris independen akan mempengaruhi
perusahaan
perusahaan
yang
positif terhadap penghindaran pajak. Hal
terhadap perencanaan pajak. Hal ini bahwa
oleh
avoidance
bahwa jumlah komite audit berpengaruh
hubungan
positif proporsi komisaris independen
menunjukan
tax
perusahaan. Reza (2012) menemukan
dan Kasipilai (2012) hasil penelitiannya bahwa
audit
tersebut akan menentukan besaran tarif
effective tax rate. Penelitian Mahenthiran
menemukan
komite
dengan melakukan penghindaran pajak
komisaris independen tidak mempunyai pengaruh
bahwa
(2011)
ini menunjukan bahwa komite audit akan
mengenai tax planning and corporate governance
Annisa
berpengaruh terhadap tax avoidance. Hal
Sabli dan Noor (2012) meneliti
tax
di
kegiatan bisnis perusahaan (directing
2. Sumber informasi perusahaan (source
oleh
uraian
Berdasarkan
penelitian
uraian
di
atas
dapat
diturunkan hipotesis sebagai berikut :
menyatakan bahwa komisaris independen
H2:
tidak berpengaruh signifikan terhadap
Komite
audit
terhadap effective tax rate
effective tax rate (ETR).
5
berpengaruh
kurun
2.4.3 Pengaruh Investor Institusional Terhadap Effective Tax Rate
metode
mengenai tax planning and corporate
Adapun
selama periode 2010-2012.
tax rate (ETR). Hanum dan Zulaikha
2. Perusahaan tersebut tidak mengalami
(2013) juga meneliti tentang pengaruh
kerugian selama periode 2010-2012.
governance
3.2 Pengukuran Variabel 3.2.1 Variabel Dependen 3.2.1.1 Effective Tax Rate
terhadap effective tax rate dengan hasil institusional
sampling.
1. Perusahaan tersebut terdaftar di BEI
berpengaruh signifikan terhadap effective
investor
purposive
adalah sebagai berikut:
hasil penelitian investor institusional tidak
bahwa
Penentuan
kriteria yang dipakai dalam penelitian ini
governance dengan hasil penelitian dengan
corporate
2010-2012.
sampel dalam penelitian ini menggunakan
Sabli dan Noor (2012) meneliti
karakteristik
waktu
tidak
Effective tax rate diukur dengan
berpengaruh signifikan terhadap effective tax rate (ETR). Penelitian Mahenthiran
rumus :
dan Kasipilai (2012) hasil penelitiannya
Effective tax rate = beban pajak X 100%
menemukan
bahwa
adanya
hubungan
laba sebelum pajak
signifikan investor institusional terhadap
3.2.2 Variabel Independen 3.2.2.1 Komisaris Independen
perencanaan pajak. Hal ini menunjukan bahwa
dengan
adanya
Komisaris
kepemilikan dengan
pajak
dibagi jumlah anggota dewan komisaris.
akan
dilakukan
oleh
perusahaan sehingga hasil perencanaan
Komite audit diukur dengan jumlah
tarif pajak efektif yang akan dibayarkan
total
perusahaan.
perusahaan. uraian
di
atas
independen
3.2.2.2 Komite Audit
pajak tersebut akan menentukan besaran
Berdasarkan
komisaris
diukur
institusi akan mempengaruhi perencanaan yang
jumlah
independen
dapat
anggota
komite
dalam
suatu
3.2.2.3 Investor Institusional
diturunkan hipotesis sebagai berikut :
Investor intitusional diukur dengan
H3: Investor institusional berpengaruh
jumlah saham institusi dibagi jumlah
terhadap effective tax rate
saham yang beredar.
3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel
3.2.3 Variabel Kontrol 3.2.3.1 Ukuran Perusahaan (Size)
Populasi pada penelitian ini adalah semua
perusahaan
manufaktur
Ukuran perusahaan (size) diukur
yang
dengan dengan menggunakan Ln (total
terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam
asset). 6
4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Hasil Uji Normalitas
3.2.3.2 Leverage Leverage diukur dengan dengan
Tabel 4.3 Hasil Pengujian dengan One-Sampel Kolmogorov-Smirnov Test
menggunakan DER dengan rumus: DER =
total liabilitas
Keterangan
total ekuitas
ETR
4. ANALISIS DATA PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Sampel Populasi
yang
DAN
Alpha
Kesimpulan
0,05
Normal
Inv.Inst
0,056
0,05
Normal
LnSIZE
0,50
0,05
Normal
LnLEV
0,921
0,05
Normal
pada
Sumber : hasil pengolahan data SPSS 16.0
semua perusahaan
Sesuai dengan tabel 4.3 di atas
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
dapat terlihat bahwa variabel effective tax
Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012.
rate,
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di
leverage memiliki nilai asymp sig (2-
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-
tailed) > alpha 0,05, maka kesimpulan
2012 adalah 129 perusahaan.
yang diperoleh adalah variabel tersebut
penelitian ini adalah
terdapat
Asymp Sig (2-Tailed) 0,062
investor
institusional,
size
dan
Berdasarkan perhitungan sampel
berdistribusi normal. Kecuali dua variabel
dengan metode purpose sampling, maka
lainnya dalam penelitian ini yang terdiri
jumlah sampel yang didapat adalah 94
dari komisaris independen yang dalam
perusahaan. Dari 94 perusahaan tersebut
pengukurannya disetiap tahun penelitian
dilakukan uji outlier dan ditemukan
datanya tidak mengalami perubahan dan
sebanyak 22 sampel terjadinya outlier.
komite audit yang dalam pengukurannya
Kemudian 22 sampel tersebut di hapuskan.
mengunakan skala interval.
Sehingga sampel yang digunakan untuk
4.3.2 Hasil Uji Autokorelasi
penelitian sebanyak 72 perusahaan.
Tabel 4.4 Hasil Pengujian Autokorelasi
4.2 Statistika Deskriptif
Koefisien
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel Penelitian
ETR KI CA Inv.Inst SIZE LEV
N
216 216 216 216 216 216
Minimum
Maksimum
Mean
0,07 0,20 2,00 0,09 0,08 0,01
0,42 1,00 5,00 0,98 182,27 9,57
0,24 0,40 3,13 0,70 6,17 1,11
Durbin-
Probability
1,7261
Watson
0,0238
Kesimpulan Tidak terjadi autokorelasi
Sumber : Hasil pengolahan menggunakan Eviews 3
Stand ar Devisi asi 0,05 0,14 0,44 0,18 19,33 1,39
data
Sesuai dengan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa nilai Durbin-Watson yang dihasilkan dalam pengujian adalah sebesar
Sumber : hasil pengolahan data SPSS 16.0
1,7261.
Hasil
yang
diperoleh
dalam
pengolahan data menunjukkan nilai -2 ≤ 7
1,7261 ≤ +2. Sehinga kesimpulan terhadap uji
ini
adalah
tidak
adanya
Setelah
gejala
dilakukan
heteroskedastisitas
diperoleh
probability
4.3.3 Hasil Uji Multikolonieritas
dihasilkan dalam pengujian adalah sebesar
Cut Off
-0,047112 0,033509 0,150610 -0,183572 -0,045641 0,102475 0,017259 0,176490 0,023928 -0,079035 0,264706 -0,137824 -0,122980 -0,118929 0,113777
0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
yang
13,2998. Pada tahapan pengujian statistik
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolonieritas Koefisien
R-square
nilai
autokorelasi dalam penelitian ini.
Keterangan
observasi
uji
digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan
ETR-KI ETR-CA ETR-INV ETR-SIZE ETR-LEV KI-CA KI-INV KI-SIZE KI-LEV CA-INV CA-SIZE CA-LEV INV-SIZE INV-LEV SIZE-LEV
Sumber : Hasil pengolahan menggunakan Eviews 3
bahwa probability 0,2074 > alpha 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian
Tabel 4.7 Hasil Uji Regresi Keterangan
koefisien
variabel
yang diperoleh
independen
yang
di
0,6999
Tidak signifikan
CA
0,0113
0,1687
Tidak signifikan
Ditolak
INV
0,0388
0,0465
Signifikan
Diterima
SIZE
-0,0062
0,0088
Signifikan
Diterima
LEV
0,0003
0,9289
Tidak signifikan
Ditolak
R²
0,0594
F – Prob
0,0238
data
5,94%. Hal ini berarti 5,94% effective tax rate (ETR) perusahaan dipengaruhi oleh variabel komisaris independen, komite
Tabel 4.6 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas 0,2074
-0,0095
diperoleh nilai R² sebesar 0,0594 atau
4.3.4 Hasil Uji Autokerelasi
Komisaris Independen, Komite Audit, Investor Institusional, Size, Leverage
Kesimpul an Hipotesis Ditolak
Dari tabel hasil uji regresi di atas
digunakan
multikolinieritas.
Obs*Rsquared
Kesimpulan
KI
mana
dalam penelitian ini terbebas dari gejala
Keterangan
Prob
Sumber : Hasil pengolahan menggunakan Eviews 3
korelasi dibawah 0,80. Oleh sebab itu kesimpulan
Koefisien regresi
data
independen, komite audit dan investor memiliki
gejala
4.4 Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
dapat terlihat bahwa ETR, komisaris
telah
dari
heterokedastisitas.
Sesuai dengan tabel 4.5 di atas
institusional
bebas
audit,
investor
institusional,
ukuran
Probability
Kesimpulan
perusahaan (size) dan leverage. Sedangkan
0,05
Tidak Terjadi Heterokedastisitas
sisanya 94,06% dipengaruhi oleh variabel
Sumber : Hasil pengolahan menggunakan Eviews 3
lain di luar variabel penelitian. Dari data
hasil
pengujian
F-statistik,
diperoleh nilai F-Prob sebesar
0,0238.
Pada tahapan pengolahan data digunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. Hasil yang 8
diperoleh tersebut menunjukan bahwa
ditolak. Maka kesimpulan yang diperoleh
probability sebesar 0,0238 < alpha 0,05
adalah komite audit tidak berpengaruh
maka keseluruhan model regresi dikatakan
terhadap effective tax rate. Hasil dari
layak atau fit.
penelitian sama dengan hasil penelitian
4.4.1 Pengaruh Komisaris Independen Terhadap Effective Tax Rate
yang diperoleh oleh Hanum dan zulaikha
Berdasarkan
hasil
(2013) yang menunjukkan bahwa komite
pengujian
audit
tidak
berpengaruh
signifikan
hipotesis pertama pada tabel 4.7 komisaris
terhadap effective tax rate.
independen
4.4.3 Pengaruh Investor institusional Terhadap Effective Tax Rate
memiliki
nilai
koefisien
bertanda negatif sebesar 0,0095 dengan nilai
signifikan
0,6999
Berdasarkan
dengan
hasil
pengujian
menggunakan tingkat kesalahan sebesar
hipotesis ketiga pada tabel 4.7 variabel
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
investor institusional mempunyai nilai
signifikan sebesar 0,6999 > alpha 0,05
koefisien bertanda positif 0,0388 dan nilai
maka keputusan hipotesis 1 (H1) ditolak
signifikannya
sehingga
kesalahan yang digunakan 0,05. Hasil ini
dapat
disimpulkan
bahwa
0,0465
dengan
komisaris independen tidak berpengaruh
menunjukkan
terhadap effective tax rate. Hasil penelitian
0,0465 < alpha 0,05. Berdasarkan hasil
ini mendukung hasil penelitian yang
tersebut hipotesis 3 (H3) dinyatakan
dilakukan oleh Hanum dan zulaikha
diterima. Maka kesimpulan yang diperoleh
(2013)
adalah investor institusional berpengaruh
yang
menunjukkan
bahwa
signifikan
Hasil penelitian ini sama dengan
signifikan terhadap effective tax rate. hasil
4.4.2 Pengaruh Komite Audit Terhadap Effective Tax Rate hasil
nilai
positif terhadap effective tax rate.
komisaris independen tidak berpengaruh
Berdasarkan
bahwa
tingkat
penelitian
yang
diperoleh
oleh
Mahenthiran dan Kasipilai (2012) yang
pengujian
menyatakan
bahwa
adanya
hubungan
hipotesis kedua pada tabel 4.7 variabel
signifikan investor institusional terhadap
komite audit mempunyai nilai koefisien
perencanaan pajak. Hal ini menunjukan
bertanda
bahwa
positif
signifikannya
0,0113
0,1687
dan
dengan
nilai tingkat
investor
pemegang
saham
institusional ikut
aktif
sebagai dalam
kesalahan yang digunakan 0,05. Hasil ini
mengawasi keefektifan dan keefisiensian
menunjukkan
dalam pengelolaan perusahaan termasuk
bahwa
nilai
signifikan
0,1687 > alpha 0,05. Berdasarkan hasil
pengelolaan
tersebut hipotesis 2 (H2) dinyatakan 9
pajak
perusahaan
terkait
tingkat
pajak
efektif
yang
akan
Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan
dibayarkan perusahaan.
menggunakan utang untuk membiayai
4.4.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan (size) Terhadap Effective Tax Rate
kegiatan perusahaan tidak tinggi sehingga
Berdasarkan
tabel
4.7
biaya bunga yang dijadikan faktor dalam
ukuran
pengurang pajak tidak bisa digunakan.
perusahaan (size) yang merupakan variabel
5.PENUTUP 5.1 Kesimpulan
kontrol memiliki nilai koefisien bertanda negatif
sebesar
signifikan
0,0062
0,0088
dengan
dengan
nilai
Dari hasil analisis data kesimpulan
tingkat
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
kesalahan yang digunakan sebesar 0,05. Hasil
ini
signifikan
1. Hipotesis pertama (H1) ditolak
menunjukkan
bahwa
nilai
dimana komisaris independen tidak
0,0088
alpha
0,05.
berpengaruh terhadap effective tax
<
Berdasarkan hasil tersebut kesimpulan
rate.
yang diperoleh adalah ukuran perusahaan
2. Hipotesis
(size)
berpengaruh
negatif
terhadap
dimana
kedua komite
(H2)
ditolak
audit
tidak
effective tax rate. Hasil penelitian ini sama
berpengaruh terhadap effective tax
dengan hasil penelitian yang diperoleh
rate.
Hanum dan Zulaikha (2013) dimana
3. Hipotesis ketiga (H3) diterima
ukuran perusahaan (size) berpengaruh
dimana
negatif terhadap effective tax rate semakin
berpengaruh
besar ukuran perusahaan maka tarif pajak
effective tax rate.
efektifnya akan semakin rendah. 4.4.5 Pengaruh Leverage Effective Tax Rate
investor
4. Variabel Terhadap
perusahaan
institusional
positis
terhadap
kontrol (size)
ukuran berpengaruh
negatif terhadap effective tax rate.
Berdasarkan tabel 4.7 leverage
5. Variabel kontrol leverage tidak
yang merupakan variabel kontrol memiliki
berpengaruh terhadap effective tax
nilai koefisien yang bertanda positif
rate.
0,0003 dan nilai signifikannya 0,9289 dengan tingkat kesalahan yang digunakan
5.2 Keterbatasan Penelitian dan Saran untuk Penelitian selanjutnya
0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai
Penelitian ini memiliki keterbatasan.
signifikan
0,9289
>
alpha
0,05.
Berikut beberapa keterbatasan penelitian
Berdasarkan hasil tersebut kesimpulan
dan saran untuk peneliti selanjutnya :
yang diperoleh adalah leverage tidak
1. Data
berpengaruh terhadap effective tax rate.
yang
digunakan
dalam
penelitian ini hanya data dengan
10
Efektif Perusahaan. 2013. Manado : Simposium Nasional Akuntansi XVI.
periode pengamatan selama tiga tahun
saja.
selanjutnya
Untuk
peneliti
disarankan
untuk
Hanum, Hashemi Rodhian dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate. Diponegoro Journal Of Accounting Vol. 2 No. 2. Manado.
memperpanjang periode penelitian, karena semakin panjang periode penelitian akan lebih valid. 2. Penelitian ini hanya menggunakan perusahaan objek
manufaktur penelitian.
selanjutnya
Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006.
sebagai Peneliti
Mahenthiran, Sakthi dan Jeyapalan Kasipillai. 2012. Influence of Ownership Structure and Corporate Governance on Effective Tax Rate and Tax Planning : Malaysian Evidence.
disarankan
menggunakan sektor industri yang berbeda misalnya pada perusahaan non manufaktur.
Purno, Bambang Sulistyo dan Muhammad Khafid. 2013. Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan. Simposium Nasional XVI. Manado.
3. Proksi dari corporate governance sebagai
variabel
bebas
dalam
penelitian ini hanya menggunakan komisaris independen, komite audit
Richardson, Grant dan Lanis Roman. 2007. Determinants of the Vriability in Corporate Effective Tax Rate and Tax Reform: Evidence From Australia. Journal of Accounting and Public Policy Vol.26.
dan investor institusional. Untuk peneliti
selanjutnya
disarankan
menggunakan atau menambahkan proksi dari corporate governance yang lain, yaitu seperti kepemilikan manajerial
dan
ukuran
Reza, Faisal. 2012. Pengaruh Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Penghindaran Pajak. Skripsi. Universitas Indonesia.
dewan
direksi. DAFTAR PUSTAKA
Sabli, Nurshamimi dan Noor Md Rohaya. 2012. Tax Planning and Corporate Governance. Proceeding International Conference on Business and Economic. Bandung.
Annisa, Nuralifmida Ayu. 2011. Pengaruh Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance (Studi Pada Perusahaan Terdaftar di BEI Tahun 2008). Skripsi. Universitas Sebelas Maret.
Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Edisi kelima. Jakarta: Salemba Empat.
Handayani, Desi, Andreas, dan Ruhul Fitrios. 2013. Pengaruh Kecakapan Manajerial, Set Kesempatan Investasi dan Kepemilikan Pemerintah terhadap Tarif Pajak
Surya,
11
Indra S. H, LL. M dan Yustiavandana S. H, LL. M. 2006. Penerapan Good Coprporage Governance
Mengesampingkan Hak-hak Istimewa Demi Kelangsungan Usaha. Depok : Kencana. Sutojo, Siswanto dan, E Jhon Aldridge. 2005. Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Sehat). Jakarta: PT Mulia Damar Pustaka. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan investasi teori dan aplikasi. Yogyakarta. KANISIUS. Tunggal, Drs.Amin Widjaja,Ak., MBA. 2008. Tata Kelola Perusahaan Teori dan Kasus. Jakarta: Harvarindo. Tunggal, Drs.Amin Widjaja,Ak., MBA. 2013. Dasar-dasar pengendalian internal dan Corporate Governance. Jakarta: Harvarindo.
12