PENGARUH JENIS DAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.) EFFECTS OF KINDS AND DOSAGE OF ANIMAL MANURE APPLICATIONS ON THE GROWTH AND YIELD OF KROKOT LANDA (Talinum triangulare Willd.) Panut Sahari1) ABSTRAC The aims of the experiment were to know the effects of kinds and dosage of animal manure applications on the growth and krokot landa’s (Talinum triangulare Willd.) yield. The experiment was conducted from October until January 2005 at the dry land of Jumantono, Karanganyar regency at 180 metres above sea level. The experiment was arranged in the factorial design using Completely Randomized Block Design with 2 application factors and 9 combinations with 3 replications. Factor 1 : kinds of animal manure application consisted of 3 levels: cow manure, goat manure, chicken manure. Factor 2 : 10 ton/hectare, 20 ton/hectare, 30 ton/hectare. The result of experiment showed that kinds of animal manure application effected to increase plant height, leaf number, the fresh and dry weight of biomass. Chicken manure could give the highest of plant height, leaf number, fresh and dry weight of biomass. Whereas animal manure dosage application effected to increase leaf number, fresh weight of leaf, fresh and dry weight of biomass. At 20 ton/hectare dosage could give the highest of leaf number, leaf’s fresh weight, fresh and dry weight of biomass. There were interactions of animal manure dosage and kinds of animal manure on the fresh weight of biomass. Chicken manure with 22.11 ton/hectare dosage could yield the maximum fresh weight of leafs and at 22.16 ton/hectare could yield the maximum fresh weight of biomass. Key Words: Animal manure, Krokot landa (Talinum triangulare Willd.), Dosage
1)
Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
PENDAHULUAN Latar Belakang Krokot landa (Talinum triangulare Willd.) merupakan salah satu tanaman sayuran daun hijau yang mungkin belum banyak dikenal masyarakat. Daun krokot landa mengandung protein, lemak, karbohidrat, serat, Ca, Fe, vit B1, B2, C dan oksalat yang tinggi. Budidaya krokot landa belum begitu populer di kalangan masyarakat, karena belum banyak yang membudidayakan. Usaha peningkatan produksi dalam kegiatan budidaya dapat dilakukan dengan cara pemupukan. Jenis pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk organik maupun anorganik. Salah satu jenis pupuk organik yang dapat digunakan yaitu pupuk kandang. Kelebihan dari pupuk kandang antara lain selain mengandung unsur hara makro juga mengandung unsur hara mikro, pupuk kandang dapat memperbaiki sifat fisik, kimia maupun biologi tanah. Pupuk kandang yang digunakan antara lain pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam. Jenis pupuk kandang tersebut sangat mudah diperoleh dan telah dikenal masyarakat. Pemupukan yang efektif melibatkan persyaratan kuantitatif dan kualitatif. Persyaratan kuantitatifnya adalah dosis pupuk, sedangkan persyaratan kualitatifnya meliputi unsur hara yang diberikan dalam pemupukan relevan dengan masalah nutrisi yang ada, waktu pemupukan dan penempatan pupuk tepat, unsur hara dapat diserap tanaman, tanaman dapat menggunakan unsur hara yang diserap untuk meningkatkan produksi dan kualitasnya (Indranada, 1986). Pemberian pupuk yang tepat jumlah akan memacu pertumbuhan tanaman dan meningkatkan hasil (Simatupang, et al., 1994). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman krokot landa.
METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Jumantono, Karanganyar pada bulan Oktober sampai Januari 2005, dengan ketinggian tempat 180 meter dpl. Tanah dicangkul sedalam 20-25 cm. Lahan dibagi menjadi 3 blok dengan tinggi bedengan 30 cm dan jarak antar blok 1 m. Setiap blok dibagi menjadi 10 petak dengan ukuran petak 2x1,2 m² dan jarak antar petak 50 cm. Pemupukan dilakukan 1 minggu sebelum tanam. Pupuk kandang yang diberikan pupuk kandang sapi, pupuk kandang kambing, pupuk kandang ayam dengan dosis 10 ton/ha, 20 ton/ha, 30 ton/ha (sesuai dengan perlakuan). Stek pucuk dengan buku sebanyak 12 buku ditanam sedalam ⅓ panjang stek (± 4 buku) dengan jarak tanam 40 x 30 cm. Tanaman disiram setiap hari hingga berumur 1 MST selanjutnya dilakukan setiap 3 hari sekali. Apabila ada tanaman yang mati segera disulam dan dilakukan sebelum tanaman berumur 2 MST. Pemasangan tongkat penyangga dilakukan jika tinggi tanaman ± 20 cm. Perlindungan tanaman dilakukan secara khemis maupun mekanik. Variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman (cm) yang diukur dari permukaan tanah sampai titik tumbuh dengan menggunakan meteran, jumlah daun dihitung sejak tanaman berumur 2 MST, luas daun (cm²) diukur dengan leaf area meter pada saat akhir penelitian, jumlah tunas dihitung pada tunas yang telah tumbuh sekitar 1 cm dilakukan sejak tanaman berumur 2 MST, berat segar daun (g) dilakukan pada akhir penelitian dengan cara menimbang daun segar tiap tanaman sampel, berat segar brangkasan (g) dilakukan pada akhir penelitian dengan cara menimbang seluruh bagian tanaman tanpa disertai bagian akar, berat kering brangkasan dilakukan setelah panen dengan menimbang brangkasan segar yang telah dioven sampai mencapai berat konstan. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap faktorial. Data hasil pengamatan dianalisis dengan uji F taraf 5%. Apabila perlakuan
menunjukkan pengaruh nyata terhadap peubah-peubah yang diamati dilanjutkan dengan uji berjarak Duncan taraf 5%. HASIL DAN PEMBAHASAN Ringkasan hasil analisis ragam semua variabel pengamatan dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Analisis ragam pada perlakuan jenis dan dosis pupuk kandang pada tanaman krokot landa Variabel pengamatan Tinggi tanaman Jumlah tunas Jumlah daun Luas daun Berat segar daun Berat segar brangkasan Berat kering brangkasan
Jenis Pupuk Dosis Pupuk P*D P ** ns ** ns ns ** **
D ns ns ** ns ** ** **
ns ns ns ns ** * ns
Keterangan : ns = non significant (tidak nyata) * = significant (nyata) ** = high significant (sangat nyata)
A. Tinggi tanaman Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian jenis pupuk berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman sedangkan perlakuan dosis pupuk kandang dan interaksi antara kedua perlakuan tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman. Tabel 2. Pengaruh jenis pupuk kandang terhadap tinggi tanaman krokot landa (cm) Perlakuan Pupuk kandang sapi Pupuk kandang kambing Pupuk kandang ayam
Purata 32,04 a 33,01 a 43,74 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Tabel 2. menunjukkan bahwa tanaman yang diberi pupuk kandang ayam lebih tinggi dibanding tanaman yang diberi pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang kambing yaitu 43,74 cm. Hal ini
disebabkan pupuk kandang ayam lebih tinggi kandungan unsur nitrogennya dibanding pupuk kandang sapi dan pupuk kandang kambing (Lampiran 1.), senyawa nitrogen akan merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu menambah tinggi tanaman (Buckman and Brady, 1982 dalam Wuryaningsih, 1994) ditambahkan oleh Jalid dan Adrizal (1995) pemberian bahan organik terutama berupa kotoran ayam, nyata meningkatkan tinggi tanaman . Tabel 3. Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap tinggi tanaman krokot landa (cm) Perlakuan Dosis 10 ton/ha Dosis 20 ton/ha Dosis 30 ton/ha
Purata 31,81 a 38,35 a 38,57 a
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Tabel 3. menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk kandang memberikan pengaruh yang tidak nyata. Walaupun antar perlakuan menunjukkan tidak berbeda nyata namun terlihat ada kecenderungan bahwa purata tinggi tanaman meningkat dengan penambahan dosis pupuk kandang sampai 30 ton/ha. B. Jumlah tunas Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian jenis pupuk kandang maupun dosis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah tunas dan tidak terdapat interaksi diantara kedua perlakuan. Hal ini diduga disebabkan karena rentang dosis perlakuan kurang lebar sehingga pengaruhnya tidak berbeda. C. Jumlah daun Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian jenis maupun dosis pupuk kandang memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap jumlah daun. Tabel 4. Pengaruh jenis pupuk kandang terhadap jumlah daun tanaman krokot landa
Perlakuan Pupuk kandang sapi Pupuk kandang kambing Pupuk kandang ayam
Purata 244,56 a 270,14 a 561,01 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Dari tabel 4. dapat diketahui bahwa tanaman yang diberi pupuk kandang ayam memiliki daun yang lebih banyak dibanding tanaman yang diberi pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang kambing yaitu sebanyak 561, 01. Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen pada pupuk kandang ayam lebih tinggi dibanding pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang kambing (Lampiran 1.). Fungsi nitrogen antara lain yaitu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan merangsang pertunasan dimana tunas ini akan menghasilkan daun. Tabel 5. Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap jumlah daun tanaman tanaman krokot landa Perlakuan Dosis 10 ton/ha Dosis 20 ton/ha Dosis 30 ton/ha
Purata 252,97 a 407,78 b 414,97 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Dari tabel 5. dapat diketahui bahwa ada kecenderungan semakin meningkatnya dosis pupuk yang diberikan sampai dosis 30 ton/ha akan semakin meningkatkan jumlah daun. Jumlah daun tertinggi dicapai pada perlakuan pemberian dosis sebanyak 30 ton/ha yaitu 414,97, sedangkan pemberian dosis 10 ton/ha menghasilkan jumlah daun terendah yaitu 252,97. D. Luas daun Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakukan pemberian jenis pupuk kandang maupun dosis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh terhadap luas daun dan tidak terdapat interaksi diantara kedua perlakuan. Hal ini
diduga disebabkan karena rentang dosis perlakuan kurang lebar sehingga pengaruhnya tidak berbeda. Unsur nitrogen yang dominan terkandung dalam pupuk kandang berfungsi dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman terutama untuk memacu pertumbuhan daun. Diasumsikan semakin besar luas daun maka makin tinggi fotosintat yang dihasilkan, sehingga semakin tinggi pula fotosintat yang ditranslokasikan. Fotosintat tersebut digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman, antara lain pertambahan ukuran panjang atau tinggi tanaman, pembentukan cabang dan daun baru. Menurut Krishnamoorthy (1981), luas daun erat hubungannya dengan kemampuan tumbuhan untuk menghasilkan asimilat yang selanjutnya sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. E. Berat segar daun Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian jenis pupuk kandang tidak memberikan pengaruh yang nyata sedangkan dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar daun dan terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Tabel 6. Pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang terhadap berat segar daun tanaman krokot landa (g) JENIS
DOSIS
Pupuk kandang sapi Pupuk kandang kambing Pupuk kandang ayam
10 ton/ha
20 ton/ha
30 ton/ha
32,14 a 62,06 a 68,72 a
65,94 a 66,53 a 161,1 b
65,10 a 59,26 a 123,50 ab
Keterangan : Angka yang diiukuti huruf yang sama menunjukkan tidak
berbeda nyata pada DMRT 5% Dari tabel 6. menunjukkan kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dengan dosis 20 ton/ha memiliki berat segar daun tertinggi yaitu 161,1 g dan berat segar daun terendah dicapai pada perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 10 ton/ha
segar brangkasan dan ada interaksi diantara kedua perlakuan. Tabel 7. Pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang terhadap berat segar brangkasan tanaman krokot landa (g)
kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dengan dosis 20 ton/ha memiliki berat segar tertinggi yaitu 402,13 g dan berat segar terendah dicapai pada perlakuan pupuk kandang sapi dengan dosis 10 ton/ha sebesar 66,71 g. Pada pupuk kandang ayam kandungan unsur nitrogennya lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang kambing maupun sapi (Lampiran 1.). Unsur nitrogen diperlukan untuk pertumbuhan vegetatif, dengan pertumbuhan vegetatif yang aktif hasil fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan akar, batang dan daun sehingga berat segar brangkasan akan naik.
Berat Segar Brangkasan
400 350 2
Y ayam = -170.83x + 757.09x - 428.74
300
2
R =1
250 200
2
Y kambing = -6.7395x + 44.992x + 78.551 2
R =1
150 100
Y sapi= -27.209x2 + 146.7x - 52.777
50
2
R =1
0 10 ton/ha
20 ton/ha
Gambar 2.
180 165 150 135 Y ayam = -170.83x 2 + 757.09x - 428.74 R2 = 1
120 105 90 75
Y kambing = -6.7395x 2 + 44.992x + 78.551 R2 = 1
60 45 Y sapi= -27.209x 2 + 146.7x - 52.777 R2 = 1
15
Menurut Dwijosapoetra (1986), berat segar brangkasan tanaman dipengaruhi oleh unsur N yang diserap tanaman, kadar air dan kandungan unsur hara yang ada dalam sel-sel jaringan tanaman. Tabel 7. menunjukkan
Ayam Kambing Sapi
Interaksi antara jenis dan dosis pupuk kandang terhadap berat segar brangkasan tiap tanaman
30
DOSIS 10 ton/ha 20 ton/ha 30 JENIS ton/ha Pupuk kandang sapi 66,71 a 131,78 a 142,44 a Pupuk kandang 116,80 a 141,59 a 152,87 kambing a Pupuk kandang 157,52 a 402,13 b 305,08 ayam b Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
30 ton/ha
Dosis Pupuk Kandang
Berat Segar Daun
sebesar 32,14 g. Pupuk kandang ayam unsur nitrogennya lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang sapi maupun kambing (Lampiran 1.). Unsur nitrogen diperlukan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif, dengan pertumbuhan vegetatif yang aktif sebagian hasil fotosintesis digunakan untuk pertumbuhan daun sehingga akan berpengaruh terhadap berat segar daun. Gambar 1. Interaksi antara jenis dan dosis pupuk kandang terhadap berat segar daun tiap tanaman Gambar 1. di atas menunjukkan bahwa perlakuan dosis pada pupuk kandang sapi menghasilkan berat segar daun maksimum (69,72 g) pada dosis 24,72 ton/ha, pupuk kandang kambing menghasilkan berat segar daun maksimum (66,61 g) pada dosis 18,81 ton/ha, sedangkan pupuk kandang ayam menghasilkan berat segar daun maksimum (163,99 g) pada dosis 22,11 ton/ha. F. Berat segar brangkasan Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis dan jenis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan berat
0 10 ton/ha
20 ton/ha
Dosis Pupuk Kandang
30 ton/ha
Ayam Kambing Sapi
Gambar 2. menunjukkan bahwa perlakuan dosis pada pupuk kandang sapi menghasilkan berat segar brangkasan maksimum (144,96 g) pada dosis 26,96 ton/ha, pupuk kandang kambing menghasilkan berat segar brangkasan maksimum (153,64 g) pada dosis 33,38 ton/ha, sedangkan pupuk kandang ayam menghasilkan berat segar brangkasan maksimum (410,09 g) pada dosis 22,16 ton/ha. G. Berat kering tanaman Hasil analisis ragam tabel 1. menunjukkan bahwa perlakuan jenis dan
dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata dalam meningkatkan berat kering brangkasan tetapi tidak terdapat interaksi antara kedua perlakuan. Tabel 8. Pengaruh jenis pupuk kandang terhadap berat kering brangkasan tanaman krokot landa (g) Perlakuan Pupuk kandang sapi Pupuk kandang kambing Pupuk kandang ayam
Purata 12,29 a 16,48 a 38,41 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Dari data diatas dapat diketahui bahwa perlakuan pemberian pupuk kandang ayam memberikan berat kering tertinggi dibandingkan dengan pemberian pupuk kandang kambing maupun sapi yaitu 38,41 g. Hal ini disebabkan karena kandungan nitrogen pupuk kandang ayam lebih tinggi dibanding pupuk kandang kambing maupun sapi (Lampiran 1.). Tanaman dengan kandungan N yang lebih tinggi memiliki daun yang lebih lebar dengan warna daun lebih hijau sehingga fotosintesis berjalan lebih baik. Hasil dari fotosintesis digunakan untuk perkembangan dan pertumbuhan tanaman, antara lain pertambahan ukuran panjang atau tinggi tanaman, pembentukan cabang dan daun baru, yang diekspresikan dalam bobot kering tanaman. Semakin tinggi fotosintat yang dihasilkan diasumsikan semakin tinggi pula fotosintat yang ditranslokasikan sehingga bobot kering tanaman akan meningkat. Tabel 9.
Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat kering tanaman tanaman krokot landa (g)
Perlakuan Dosis 10 ton/ha Dosis 30 ton/ha Dosis 20 ton ha
Purata 13,19 a 26,60 b 27,40 b
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT 5%
Tabel 9. menunjukkan bahwa perlakuan pemberian dosis pupuk kandang
sebanyak 20 ton/ha memberikan berat kering tertinggi dibandingkan dengan perlakuan dosis 10 ton/ha maupun perlakuan dosis 30 ton/ha yaitu 27,40 g. Menurut Darman dan Fathurrahman (1997), hara pada dosis tinggi relatif tidak memberikan respon terhadap berat kering tanaman. Tanaman akan terus meningkatkan penyerapan unsur hara tetapi tidak memberikan respon nyata terhadap pertumbuhannya. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari Hasil Analisis dan Pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu : 1. Jenis pupuk kandang ayam berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar brangkasan dan berat kering brangkasan tanaman krokot landa hingga umur 10 MST. 2. Dosis pupuk kandang 20 ton/ha mampu meningkatkan jumlah daun, berat segar daun, berat segar brangkasan dan berat kering brangkasan tanaman krokot landa hingga umur 10 MST. 3. Ada interaksi antara jenis pupuk kandang dan dosis pupuk kandang terhadap berat segar daun dan berat segar brangkasan. 4. Kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam dengan dosis 22,11 ton/ha mampu menghasilkan berat segar daun maksimum dan pada dosis 22,16 ton/ha menghasilkan berat segar brangkasan maksimum tanaman krokot landa hingga umur 10 MST. B. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pemanfaatan jenis pupuk kandang sapi maupun pupuk kandang kambing dengan rentang dosis yang lebih lebar pada tanaman krokot landa. DAFTAR PUSTAKA Darman, S., dan Fathurrahman. 1997. Tingkat Serapan dan Aras Kritis P untuk Tanaman Jagung (Zea mays L.) pada Tanah Aluvial Biromaru. J.
Ilmu-Ilmu Pertanian Agroland. 16(3) : 36-42. Dwijosapoetra, Fisiologi Jakarta.
D. 1986. Tumbuhan.
Pengantar Gramedia.
Indranada, H.K. 1986. Pengelolaan Kesuburan Tanah. PT. Bina Aksara. Jakarta. Jalid, N. dan Adrizal. 1995. Pengaruh Sumber Bahan Organik Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah. Risalah Seminar. Balai Tanaman Pangan Sukarami. Krishnamoorthy, H.N. 1981. Plant Growth and Development. Tata Mac GrowHill. Publishing Company Ltd. New Delhi. Simatupang,R.S., R. Ghalib dan Khairudin. 1994. Pemupukan NPK pada Tanaman Ubi Jalar di Lahan Tadah Hujan Kalimantan Selatan. Dalam. L. Achmad, W.;Yudi, W.; Sri, S.A.; Hanudji, P.; Sumarno (Penyunting). Risalah Seminar Penerapan Teknologi Produksi dan Pasca Panen Ubi Jalar Mendukung Agroindustri. Balittan Malang. Sutejo dan Kartasapoetra. 1990. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Wuryaningsih, S. 1994. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bunga Mawar Kultivar Cherry Brandy. J. Hortikultura. 4(2) : 41-47