e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014)
PENGARUH INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009 - 2012 1
Kadek Darmayasa, 1Nyoman Trisna Herawati,2Kadek Sinarwati Jurusan Akuntansi Program SI, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
Email: {
[email protected],
[email protected],
[email protected]}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2012. Sampel yang digunakan adalah 7 perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif sedangkan sumber datanya adalah data sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda dengan menggunakan program statistic product and service solution (SPSS) for windows versi 18.00. Hasil penelitian ini menunjukkan Variabel bebas Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Earning Per Share (EPS) sebesar 0,037 < 0,05. Variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,513 > 0,05. Variabel bebas Price Book Value (PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikansiX Price Book Value (PBV) sebesar 0, 010 < 0, 05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F lebih besar dari F atau 4,329 > 3,008,787. Kata kunci: Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Harga Saham dan Price Book Value (PBV).
Abstract This study aims to determine the effect of accounting information on stock price movements mining company which is operate in oil and gas go public on the stock exchange in Indonesia from 2009 to 2012. The samples used were 7 mining companies operate in oil and gas to Go Public in Indonesia stock exchange. The type of data used is quantitative data while the data is secondary data sources. A method used in this study is a multiple linear regression analysis using the statistical program product and service solutions (SPSS) for Windows version 18.00. The results of this study demonstrate the independent variable Earning Per Share (EPS) has a significant influence on stock prices. It is shown on the significance level x_1 Earning Per Share (EPS) amounted to 0.037 <0.05. Deb free Variables to Equity Ratio (DER) has no significant effect on stock prices. it is shown on the
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014)
significance level x_2 Deb to Equity Ratio (DER) of 0.513> 0.05. The independent variable Price Book Value (PBV) has a significant effect on stock prices. It is evident from the level of significance X_3 Price Book Value (PBV) of 0.10 <0.05. The results showed that the Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), and Price Book Value (PBV) jointly affect the stock price. This is shown from F_count value greater than F_table or 4.329 > 3,008,787. Keywords: Deb to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), the stock price and Price Book Value (PBV).
PENDAHULUAN Persaingan yang ketat dalam bisnis keuangan dewasa ini perlu diantisipasi dengan memperkuat modal finansial mengingat hal itu akan berdampak pada kelangsungan usaha (going concern) perusahaan. Perusahaan yang ingin tetap bertahan dan mampu memenangkan persaingan bisnis harus selalu melakukan inovasi. Perluasan usaha akan berdampak pada kebutuhan dana yang terus meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas perusahaan yang akan menyulitkan perusahaan tersebut untuk memenuhinya. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan tidak berarti harus bangkrut. Perusahaan dapat berinovasi untuk kepentingan para pihak - pihak yang terkait dengan perusahaan. Oleh sebab itu dibutuhkan pihak lain yang bersedia memberikan bantuan kepada perusahaan, seperti investor dan kreditor. Perusahaan harus berani mengambil suatu keputusan yang tepat terkait dengan pendanaan karena dana merupakan salah satu kunci utama bagi perusahaan dalam operasional strategi agar tercapai tujuan yang telah ditetapkan. Salah satu alternatif untuk pemenuhan dana yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah melalui pasar modal. Dalam mencari dana melalui pasar modal (go public), perusahaan harus melakukan
beberapa tahap kegiatan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh badan yang memiliki otorisasi (BAPEPAM) terhadap perdagangan saham di lantai bursa sebagai persyaratan listing. Tahapan – tahapannya antara lain dari proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan mulai dari tahap persiapan, tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Perdagangan saham di lantai bursa sangat terkait dengan informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja suatu perusahaan mengingat informasi tersebut merupakan hal yang penting bagi investor dan pelaku bisnis, karena informasi pada hakekatnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi akuntansi yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan akan sangat berguna bagi investor untuk melakukan review terhadap kinerja suatu perusahaan dengan melihat rasio keuangan sebagai alat evaluasi investasi (Sri Rahayu, 2010). Informasi akuntansi tersebut dapat dilihat melalui rasio keuangannya sehingga rasio keuangan sangat penting bagi analis eksternal yang
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) menilai suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan yang diumumkan. Dalam penelitian ini, pemilihan variabel Earning Per Share (EPS) karena melalui Earning Per Share (EPS) investor dapat mengetahui besaran pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham dibandingkan rasio probfitabilitas lainya. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya. Rasio Pasar merupakan analisis mengenai harga saham yaitu dengan membandingkan nilai intrinsic (intrinsic value) suatu saham dengan harga saham saat ini (current market value) saham tersebut. Dalam menghitung rasio pasar disini menggunakan rasio Price Book Value (PBV). Price Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio yang sering digunakan investor dalam menilai harga saham tertentu di pasar modal, karena Price Book Value (PBV) dapat menilai apakah suatu saham undervalue atau overvalue. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 2012”. Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak
bumi dan gas Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012? Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang menyediakan informasi laporan keuangan perusahaan pertambangan dengan mengakses situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www. idx. co. id. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain variable bebas yang terdiri dari (X1) Earning Per Share (EPS) dihitung dengan cara membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan jumlah saham yang beredar, (X2) Debt to Equity Ratio (DER) dihitung dengan cara membandingkan total hutang dengan total equitas, dan (X3) Price Book Value (PBV) dihitung dengan cara membandingkan harga saham dengan book value per share dan variable terikat yaitu (y) harga saham. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sedangkan sumber data yaitu data sekunder yang merupakan sumber data penelitian yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2008:19). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) dari 2009 – 2012. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, dimana sampel yang perusahaan yang dipilih didasarkan pada kriteria yang telah ditentukan. Kriteria - kriteria yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Perusahaan pertambangan yang terdaftar berturut – turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) paling tidak akhir 2009 - 2012. b. Perusahaan pertambangan yang memiliki laba bersih setelah pajak. c. Peneliti dapat menemukan data yang diperlukan selama periode emiten. Jumlah perusahaan yang memenuhi kreteria dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah berjumlah 7 perusahaan. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Pertambangan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas Go Public di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 – 2012 digunakan Analisis regresi berganda (multiple regression analysis) merupakan model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari satu variabel independen terhadap satu variabel dependen. Dalam penelitian ini model analisis regresi berganda dapat dirumuskan sebagai berikut (Priyatno, 2010): Y= a + + + +e dimana: Y :Harga Saham a :Intercept : Earning per share (EPS) : Debt to Equity Ratio (DER) : Price to Book Value (PBV) , , : Koefisien regresi ,
,
e :Besaran nilai residu (standar error) untuk hasil yang lebih akurat maka dari itu digunakan uji asumsi klasik diantaranya : 1. Uji normalitas yang bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya yang dibuat berdistribusi normal atau tidak. Dengan kreteria : a) Nilai signifikan atau probabilitas < 0, 05, maka distribusi data adalah tidak normal. b) Nilai signifikan atau probabilitas > 0, 05, maka distribusi data adalah normal. 2. Uji heteroskedastisitas, menurut Ghozali (2002:93) dalam Suyana Utama (2008:93) uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain, agar hasil tidak mengandung gejala heteroskedastisitas atau mempunyai varians yang homogeny agar hasil prediksi tidak menyimpang. 3. Uji multikolinearitas, menurut Ghozali (2002:57) dalam Suyana Utama (2008:92), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Untuk itu diperlukan uji multikolinieritas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan : a) Melihat angka collinearity statistics yang ditunjukkan oleh nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika angka VIF lebih besar dari 5, maka variabel bebas yang akan memiliki masalah
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) multikolinieritas (Santoso, 2002). b) Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolineritas yang tidak menunjukkan hasil yang lebih besar dari 0, 1 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas (Santoso, 2002). Pengujian Hipotesis Dalam pengujian hipotesis disini digunakan uji T dan uji F. 1. Uji T Uji ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing - masing variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Nilai t - statistik hitung dapat dicari dengan menggunakan rumus: ( ) = Pengambilan keputusan uji hipotesis secara parsial juga didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS Statistik Parametrik sebagaimana dikutip oleh Santoso (2004) sebagai berikut: (a) Jika signifikansi > 0, 05 maka H diterima. (b) Jika signifikansi < 0, 05 maka H ditolak. 2. Uji F digunakan untuk menguji pengaruh dari seluruh variabel bebas secara bersama - sama terhadap variabel terikat
(Priyatno, 2010). Nilai dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: ( − 1)
=
(1 −
( − )
Kriteria pengambilan keputusan pada taraf signifikansi (α) = 5% dengan derajat kebebasan (df) k dan (n - k - 1) adalah sebagai berikut: a. Jika f ≤ f berarti H diterima dan H ditolak. b. Jika f >f berarti H ditolak dan H diterima. Koefisien determinasi digunakan baik secara parsial (R) maupun secara bersama - sama (R ) yang menyatakan besarnya keterandalan model yang digunakan, yaitu digunakan untuk mengukur seberapa besar variabel bebas (X ) memberikan kontribusi pengaruh pada variabel terikat (Y ) dari persamaan regresi yang diperoleh. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar 0 ≤ R ≤ 1. Apabila nilai koefisien determinasi mendekati 1 merupakan indikator yang menunjukkan semakin kuatnya pengaruh perubahan variabel variabel X terhadap perubahan variabel Y(Priyatno, 2008). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas
Tabel 4. 6 Pengujian Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Harga Saham N 28 a, Normal Parameters Mean 785. 4554 b Std. Deviation 943. 20783
EPS 28 52996. 9066 1. 94058E5
DER 28 1. 3205 . 97982
PBV 28 2267. 8765 4062. 53510
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) Most Extrem e Differences
Absolute Positive Negative
. . -. 1.
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
377 377 237 997
. . -. 2.
. 001
490 490 392 593
. 000
. . -. .
115 115 089 608
. 461 . 461 -. 288 2. 441
. 854
. 000
Sumber:Lampiran Dari tabel output tersebut maka diketahui: 1. Variabel bebas Earning Per Share (EPS), diperoleh besarnya nilai K - S hitung yaitu 2. 593 > 0, 05 oleh karena itu data variabel ini dinyatakan berdistribusi normal; 2. Variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER), diperoleh besarnya nilai dari K - S hitung yaitu 0. 608 > 0, 05 maka data variabel tersebut dinyatakan berdistribusi normal; 3. Variabel bebas Price Book Value (PBV), diperoleh besarnya nilai dari K - S hitung yaitu 2. 441 > 0, 05 maka data variabel tersebut dinyatakan berdistribusi normal; 4. Variabel terikat Harga Saham, diperoleh nilai dari nilai K - S hitung yaitu sebesar 1. 997 > 0, 05 maka data variabel terikat harga saham dinyatakan berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas Gambar 4.1 Pengujian Regresion Standardized Predicted Value
Berdasarkan data hasil analisis pada tabel dan ketentuan pengujian heteroskedastisitas tersebut, jelas terlihat bahwa pola penyebaran titik titik di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y tidak membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas. c. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.7 Pengujian Multikolinearitas a
Coefficients Model 1
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) EPS
. 969
1. 032
DER
. 908
1. 101
PBV
. 898
1. 113
a. Dependent Variable:Harga Saham
Sumber:Lampiran Dari tabel output tersebut maka diketahui :
1. Variabel bebas Earning Per Share (EPS), diperoleh besarnya nilai VIF sebesar 1, 032 dengan nilai Tolerance sebesar 0, 969 oleh karena itu
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) data variabel ini dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas; 2. Variabel bebas Debt To Equity Ratio (DER), diperoleh besarnya nilai VIF sebesar 1, 101 dengan nilai Tolerance sebesar 0, 908 oleh karena itu data variabel ini dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas;
3. Variabel bebas Price Book Value (PBV), diperoleh besarnya nilai VIF sebesar 1, 113 dengan nilai Tolerance sebesar 0, 898 oleh karena itu data variabel ini dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. 2. Uji Hipotesis a. Uji T Statistik
Tabel 4. 8 Pengujian T - statistik a
Coefficients Model
Unstandardized Coefficients B Std. Error 1 (Constant) 289. 260 269. 658 EPS . 002 . 001 DER 110. 158 166. 090 PBV . 113 . 040 a. Dependent Variable:Harga Saham
Standardized Coefficients Beta . 370 . 114 . 485
T 1. 2. . 2.
073 214 663 797
Sig. . 294 . 037 . 513 . 010
513 > 0, 05, maka H ditolak dan H diterima, ini berarti X Debt To Equity Ratio (DER) secara parsial tidak berpengaruh terhadap harga saham; 3. Tingkat signifikasi X Price Book Value (PBV) sebesar 0, 010 < 0, 05, maka H diterima dan H ditolak, ini berarti X Price Book Value (PBV) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham.
Sumber:Lampiran Dari tabel output tersebut maka diketahui masing - masing tingkat signifikasi variabel bebasnya, yaitu: 1. Tingkat signifikasi X Earning Per Share (EPS) sebesar 0, 037 < 0, 05, maka H diterima dan H ditolak, ini berarti X Earning Per Share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap harga saham; 2. Tingkat signifikasi X Debt To Equity Ratio (DER) sebesar 0,
b. Uji F Statistik
Tabel 4.9 Pengujian F - Statistik ANOVAb Model
1
Regression
Sum of Squares 8433555. 092
Residual Total
1. 559E7 2. 402E7
df 3 24 27
Mean Square 2811185. 031
F 4. 329
Sig. . 014a
649448. 009
a. Predictors:(Constant), PBV, EPS, DER b. Dependent Variable:Harga Saham
Dari tabel hasil uji anova (Analysis of Variances) dengan SPSS, diperoleh Hasil uji Anova
diketahui besarnya nilai adalah 4, 329 dengan degree of freedom/derajat bebas (df)
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) regression sebesar 3 dan nilai df dari residual sebesar 24, maka dapat diketahui besarnya nilai dari f pada tingkat signifikansi 5% (a = 0, 05) yaitu sebesar 3, 008, 787. Untuk pengujian yaitu dengan membandingkan besarnya nilai f dan f , memberikan hasil bahwa nilai f lebih besar dari f atau 4. 329>3, 008, 787.
penelitian ini dapat digunakan dengan baik untuk memprediksi / memperkirakan setiap perubahan (kenaikan/penurunan) dari nilai harga saham (Y), atau dapat pula dinyatakan bahwa koefisien b dalam persamaan regresi tersebut nilainya adalah tidak sama dengan 0 (nol), yang berarti dari tiga variable tersebut terdapat pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa persamaan garis regresi linear berganda dalam
c. Koefisien Determinasi
Tabel 4. 10 Uji Koefisien Determinasi b
Model Summary Model 1
R
R Square a
.593
Std. Error of the Estimate
Adjusted R Square
.351
.270
Durbin-Watson
805.88337
2.293
a. Predictors:(Constant), PBV, EPS, DER b. Dependent Variable:Harga Saham
Sumber:Lampiran Nilai R menerangkan tingkat hubungan antar variabel - variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R sebesar 0,593 atau 59,3%. Artinya hubungan antara variabel independen yaitu PBV, EPS, dan DER terhadap variabel dependen yaitu harga saham adalah 59,3%.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai R Square sebesar 0,351 atau 35,1%. Artinya variabel independen yaitu PBV, EPS, dan DER dapat menerangkan variabel dependen yaitu harga saham sebesar 35,1%. 3. Analisis Regresi Linear Berganda
Tabel 4. 12 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda a
Coefficients Model Unstandardized Coefficients B (Constant) 289.260 EPS .002 DER 110.158 PBV .113 a. Dependent Variable:Harga Saham 1
Sumber:Lampiran
Std. Error 269.658 .001 166.090 .040
Standardized Coefficients Beta
T .370 .114 .485
1.073 2.214 .663 2.797
Sig. .294 .037 .513 .010
Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) Y =
289.260 + 0,002LnX + 110,158LnX + 0,113LnX
Diketahui X adalah nilai Earning Per Share (EPS); X adalah Debt to Equity Ratio (DER), dan X adalah Price Book Value (PBV). Sedangkan, R sebesar 0,593 atau 59,3%; RSquare (R ) sebesar 0,351 atau 35,1%. dan nilai f adalah 4. 329. Berdasarkan persamaan garis regresi yang terbentuk dan nilai - nilai dari koefisien regresi masing - masing variabel bebas, maka besarnya nilai dari intersep (b ) dan nilai koefisien (b ) dari ketiga variabel bebas X, dalam persamaan regresi yang terbentuk dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai dari koefisien konstanta (intersep) b sebesar 289,260. Hal ini berarti bahwa besarnya harga saham sebesar 289,260 satuan, dengan asumsi ketiga variabel bebas yang diteliti nilainya sama dengan 0 (nol). 2. Nilai koefisien regresi b dari variabel bebas X Earning Per Share (EPS) sebesar 0,002. Hal ini berarti apabila Earning Per Share (EPS) naik sebesar satu satuan maka harga saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,002 satuan, dengan asumsi variabel bebas yang lainnya (Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) dianggap konstan. 3. Besarnya nilai koefisien regresi b pada variabel X Debt to Equity Ratio (DER) yaitu sebesar 110,158. Hal ini berarti apabila Debt to Equity Ratio (DER) naik sebesar satu satuan maka harga saham akan mengalami peningkatan sebesar 110,158 satuan,
dengan asumsi variabel bebas lain (Earning Per Share (EPS) dan Price Book Value (PBV) dianggap konstan. 4. Besarnya nilai koefisien regresi b dari variabel X (Price Book Value (PBV) sebesar 0,113 artinya apabila Price Book Value (PBV) naik sebesar satu satuan, maka pencapaian harga saham akan mengalami peningkatan sebesar 0,113 satuan, dengan asumsi variabel bebas lainnya (Earning Per Share (EPS) dan Debt to Equity Ratio (DER) dianggap konstan. Pembahasan Dari penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan antara lain : 1. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Earning Per Share (EPS) sebesar 0,037 < 0,05. Hasil penelitian ini didukung dengan teori laba per lembar saham akan diikuti secara erat oleh peserta saham, karena besarnya laba per lembar saham dari suatu perusahaan merupakan cerminan dari nilai perusahaan. Earning Per Share (EPS) merupakkan rasio yang menggambarkan seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap lembar saham yang dimilikinya. Earning Per Share (EPS) termasuk salah satu rasio pertumbuhan yang mampu menggambarkan presentasi pertumbuhan pos – pos tertentu
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) dari tahun ke tahun (Harahap, 2011), dan penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Volanda Aziz Saleh (2010) dan Arman M.S Hamka yang juga menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap harga saham Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,513 > 0,05. Hasil penelitian ini didukung dengan adanya teori yang menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang) sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Menurut Robert Ang (1997) rasio ini menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas, dan dalam pemilihan investasi oleh inverstor yang pertama dilihat adalah peningkatan laba yang diperoleh oleh perusahaan tersebut dan fluktuasi harga saham yang positif bagi para investor dengan lebih mengabaikan pembiayaan operasional perusahaan yang kebanyakan berasal dari hutang yang dimiliki perusahaan tersebut. Berbeda dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Volanda Aziz Saleh (2010) yang menyatakan bahwa Debt to
Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 3. Pengaruh Price Book Value (PBV) terhadap harga saham Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Price Book Value (PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Price Book Value (PBV) sebesar 0, 010 < 0, 05. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang menyatakan bahwa Price Book Value (PBV) atau nilai buku saham adalah rasio yang menggambarkan perbandingan total modal (equity) terhadap jumlah saham (Wiagustini, 2010;81). Price to Book Value (PBV) merupakan rasio pasar (market ratios) yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya (Syafri, 2011;311). Perusahaan yang berkinerja baik, biasanya rasio PBV - nya di atas satu. Ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari nilai bukunya, dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Volanda Aziz Saleh (2010) yang membuktikan bahwa Price Book Value (PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. 4. Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) terhadap harga saham Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) secara bersama - sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F lebih besar dari F 4,329 > 3,008,787. Hasil penelitian ini
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Volanda Aziz Saleh (2010) dan Arman M.S Hamka yang juga menyatakan bahwa Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Bergerak Dalam Bidang Minyak Bumi dan Gas Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2012, dapat disarankan sebagai berikut:
PENUTUP SIMPULAN Variabel bebas Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Earning Per Share (EPS) sebesar 0,037 < 0,05.
1. Bagi Investor Pemilihan pengambilan keputusan untuk menanamkan modal bagi para investor diharapkan memperhatikan fluktuasi dari perkembangan pada perusahaan tempat dimana investor akan menanamkan modalnya, dengan cara melihat informasi akuntansi dan melihat Earning Per Share (EPS) karena melalui Earning Per Share (EPS) investor dapat mengetahui besaran pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dari setiap lembar saham dibandingkan rasio probfitabilitas lainya. Sedangkan Debt to Equity Ratio (DER) digunakan untuk melihat sejauh mana perusahaan dapat menanggung kerugian tanpa harus membahayakan kepentingan kreditornya, dan menghitung rasio pasar dengan menggunakan rasio Price Book Value (PBV), Price Book Value (PBV) merupakan salah satu rasio untuk menilai harga saham tertentu di pasar modal, karena Price Book Value (PBV) dapat menilai apakah suatu saham undervalue atau overvalue. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya yang meneliti Pengaruh
1. Variabel bebas Debt to Equity Ratio (DER) tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi X Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 0,513 > 0,05. 2. Variabel bebas Price Book Value (PBV) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasiX Price Book Value (PBV) sebesar 0, 010 < 0, 05. 3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Price Book Value (PBV) secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F lebih besar dari F atau 4,329 > 3,008,787.
e-Journal S1 Akuntansi Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan S1 Akuntansi (Vol:2 No:1 Tahun 2014) Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Bergerak Dalam Bidang Minyak Bumi dan Gas Go Public Di Bursa Efek Indonesia (BEI) dianjurkan untuk memperbanyak sampel yang digunakan tidak hanya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas saja, dan perioda pengamatannya juga diperpanjang, sehingga hasil yang didapat lebih akurat. DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Priyatno, Dwi. 2010. Teknik Muda hdan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Santoso, Singgih. 2003. Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.5. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Soemarso. Azhar Susanto. 2008. Tahap Proses Go Public. (Online) (https://lots.co.id/education/ basic/101/PROSES-GOPUBLIC. diakses tanggal 5 Januari 2014) Sri Rahayu. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pengungkapan Corporate
Social Responsibility dan Good Corporate Governance Sebagai Variabel Pemoderasi, Skripsi. Sugiyono, 2007, Statistik Untuk Penelitian, Bandung: CV. Alfabeta.