Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
PENGARUH INDEKS SAHAM LUAR NEGERI T ERHADA P IH SG UNTUK KEPUTUSAN IN VESTAS I
Nora Pum Mandasari IIora pli trim andas ari @g m a;l.com Aniek Wahyuati Seko /all Tinggi 11'1111 Ekofl omi Indonesia (STI ESI A) Surabaya
A BSTRACT
Tl ris researclr is mea nt to find out tire illfluellce of foreigll slrares price index fluctuation wlrielr cOllsists oj Dow lones, Nikkei, Hang Selig and Straits Times wlrellrer simultaneously or parliaiiy to tire composite shares price index in Indonesia for im1f!stmellt decision. Ti,e mOll lltly slUlres index datafrom December 2007 to December 2011 arc used as tire data ill tlris researclr. Tile lIIu ltiple iillear regressiolls analysis wllicll is tested by using F-test and t-test indo:. Based 011 tile result oj /lIe research it is known till/I f rom tile c/assial assumpt ion test tilere are 2 ilrdepem/ellt lmriables are used ill the research consists of Dow JOlles dall Nikkei im/ex. Based 011 the result of file researcll it is known tltat from tire simultal/cous test 011 F-test all independe1lt variables Dow loltes, Nikkei, Hang Selig, and Strait Times Simultaneously ',alJC significant hrjlllellce 10 tile dependent variables of tire coII/posite shares price index. Jt call be COllclmted frail/ tile I-lest tlU/t Dow Jones, Nikkei WId Straits Times indexes IUllif significant i'iflllence to tire composite share price i"dex. Tile prospective investors and illVt.'Stors wiro wallt to illvest their capital to tire domestic index (tire composite sllare price index), SllOu/d better Q/lalyze tile world index per/Onllaflce w/ricll illflW!Jlce tile composite shares price i"dex primarily Dow IOlles, Nikkei, a"d Straits Tim es illricxes, so it eml be fhe sta" dard ill estimating tile composite silares price index movement ill tile fll tllre. Keywords: Dow lotles, Nikkei, Hallg Selig, Strait Times, Tile Composite Sliares Price Index ABSTRAK Penelitia n ini bertujuan untu k menge tahu i penga ruh f1 uktuasi indeks harga saham luar negeri ya ng le rdiri dari Dow Jo nes, Nikke i, Ha ng Seng da n Stra its Times baik secara sim ultan maupu n pa rs ia l le rhadap lHSG di Indones ia untuk keputu san inves tasi. Data digunakan adalah berupa data indeks saham bulanan dari Desember 2007 sam pai Desember 20'11 . Teknik analis is yang dig unakan adalah dengan menggunakan analisLs regresi linear berga nd a yang d iuji dengan uj ; F dan uj i t. Berdasarkan hasH pene litian d iketahui bahwa da ri uji asu ms i klasik diperoleh 2 varia bel bebas yang layak dite liti yaitu indeks Dow Jones dan Nikkei. Da ri hasH uji simu ltan dengan uji F dapal d iketahui bahwa semua variabel bebas indeks Dow Jones dan Nikkei mempunyai pengaruh secara simu ltan yang signifikan terhadap va riabel terikat IHSG. Oari uji t rang dilakukan dapat d isimpulkan bahwa indeks Dow Jones d an Nikke i me mpunyai pengaruh yangsignifikan te rhadap IHSG. In vestor dan calon investo r yang ingin mengin vestas ikan dananya pada indeks da lam negeri (I HSG), seba iknya mengana lisis kine rja indeks dunia yang mempengaruhi lHSG ter utama indeks Do w Jones, Nikke i, dan Straits Times, sehingga dapal menjad i patokan dalam memperkirakan pergerakan IHSG d i masa depan. Ka la kunci : Dow Jones, Nikke i, Hang Seng, Stra its Times, IHSG
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
2 PENDAHUtUAN
Dala m era globalisasi, di mana batasan-batasan ekonomi anlar negara semakin kabur, aktivitas e konomi tidak hanya te rba tas pada lingkungan domcstik, tetapi telah menerobos batasan-batasan alltar negara . Dun ia te lah berubah menjadi sebuah d unia tanpa balas, hampir tak ada negara yang rnampu mengisolasi d irinya dari pengaruh negara lam. Kegia tan ekonomi di dunia saa l ini menjad i semakin berkait dan bergantung satu sarna lain. Inle raksl kegiatan ekonomi te rsebul baik menyangkut kegiatan sektor riil dan sektor keuanga n. Un tuk sektor ke uangan kita bisa mengatakan bahwa kegiatan sektor ini ham pir lidak mengena l batasan negara. Lembaga-Ie mbaga ke uangan lersebut bergerak dalam bidang pasar uang maupun pasar modal Pasar uang meru pa kan perlemuan s upply da n d emand akan d ana jangka pendek. Seda ngkan pasar mod a l adalah pertem uan antara supp ly d an d emand a kan dana jangka panjang. ya ng d iwujudkan d a lam instru men· instrumen ke uangan yang bisa d iperjualbelikan. Dengan ad anya pasa r modal inlernasiona l para pe moda l bisa mela ku kan d iversifikasi porto(o lio d enga n jalan mem beli sekuritas· sekuritas ya ng dila warkan di bursa·b u rsa e fek lersebuL, a laupu n me nga mali pergera kan indeks lua r negeri d a ri wa ktu ke wa ktu, baLk indeks histo ris/yang la lu mau pUJl meramal kan yang akan d atang. Suatu nega ra mem pu nyai sistem po litik yang berbeda, mata uang ya ng berbeda, pera tu ra n d evisa asing yang berbeda, pemba tasan perdaganga n ya ng berbeda, aliansi politik yang berbeda, dan maca m·macam jenis kendala perdagangan yang lainnya. Lebih lanjut lagi suatu nega ra yang berbeda mempunyai fase sikl us bisnis yang berbeda denga n nega ra yang lain. Nam un d i era g lobalisasi, pasar mod al yang in vestomya da pat melintasi bata~ba tas negara, maka faktor·{aktor perbedaan tersebut bisa tereliminasi. Wa laupun peranan investor d omcstik scmakin mcningka t nknn tcm pi tc rdoJpa t kebiasaan dari investor d omestik untu k melakukan strategl mengekor pada in ves tor asing atau setidaknya investor domestik menggunakan perilaku investor asing sebagai acuan. Seh mgga beberapa bursa menun jukkan g ra hk perubahan/ fluktuasl ha rga yang hampir sa ma. Pada lahun 2008 terjad i krisis g lobal yang d im ulai d i pasa r modal Amerika Seri kat. Kris is la lu d iikuti o leh pasa r mod a l d i negara·negara lelin d i dunia te rmasuk Indonesia. Wa lau p un keler pu rukan yang d ia lami akibat krisis ini tak sedahsyal di lah un 1997 namun ham pir semua negara me ngala mi pertumbuhan nega lif, bah ka n IHSG di Bursa Efek Indo nesia sempal me rosol sa mpai minus 52%. O leh ka re na itu penu lis memilih beberapa bu rsa e fek di lu a r negeri ya itu Dow Jones (A merika Serika t), N ikke i Oe pang), Hang Seng (Hong Kong) dan Straits Times (Sing apura) sebagai obyek pene litian u ntuk me nilai korelasio nal indeks ha rga sa ham ga bungan pada berbagai bursa efek tersebul te rhadap indeks harga sa ham gabu ngan (IH SG), sehingga in vesto r dapa l mengambil kesimpulan d an keputusan unluk kepenl ingan investasinya. Berdasa rkan uraian latar bela kang d i atas, maka ru musan masala h dalam pene iitia n ini adalah : 1. Apakah nuktuasi indeks harga saham luar negeri yang terdiri dari Dow jones, N ikkei, Ha ng Seng da n Stra its Times secara simu ltan berpenga ru h te rhadap indeks harga saham gabungan d i Indonesia un lu k kepu lusan in vestas i. 2. Apakah fluktuasi indeks ha rga saham lua r negen yang terd iri da ri Dow jones, Nikkei, Hang Seng dan Straits Times secara pars lal berpenga ruh te rhadap mdeks ha rga saham gabu nga n d i Indonesia untu k kepu tusan investasi Ad apu n tujuan pene litian ini adalah: 1. Unt uk mengela hu i penga ruh fluktuasi ind eks harga saha m luar negeri yang terdiri dari Dow jones, Nikkei, Hang Seng d an Stra its Times secara simu ltan te rhad a p indeks harga sa ham gabungan d i Indonesia untllk kep utllsa n in vestasi.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
3 2.
Unluk mengetahui pengaruh f1uktuasi indeks harga saham luar negeri yang terd jri dari
Dow Jones, Nikkei, Hang Seng dan SITilits Times secara pa rsia l le rhildap indeks ha rga saham gabungan di Indonesia untuk keputusan investasi. TlNJAUAN TEO RETIS Investasi Pengertian investasi menurut Tandelilin (2010:2) adalah komitmen atas sejumlah dana a lau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saa! illi, dengan tujuan memperoleh sejum lah keu ntungan di masa datang. Pihak-pihak y ang mclakukan kegiatan in veslasi d isebu l in vestor. Inves tor pad a umu nmya bisa digolongkcln menjad i dua, yailu: 1. Investor individ ual (illdividllal/retai/ investors) Investor individ ual terdi ri dari ind ividu -individu yang melakuka n aktivitas in vestasi .
Investor inS lilus ional (illstitutiollal investors) Investo r institusional biasanya terdiri d ari perusahaan· perusa haan asura nsi, le mbaga peny lmpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), le mbaga dana pens iun, maupun perusa haan investasi. Tujuan investasi menurut Tande lilin (2010:8) ada lah untuk men ingkatkan kesejahte raan inves tor. Kesejahteraan dalam hal ini ada lah kesejahteraan moneter yang dapat diukur de ngan penjumlahan pendapatan saat ini d itambah dengan n ilai saat in i pendapatan masa menda tang. Sumber dana untuk in vestasi bisa berasa! dari aset·aset yang dimiliki saa! ini, pinjaman da ri pihak lain, ataupun da ri tabungc1 n. Beberapa alasan seseorang melakukan investasi antara lain sebagai berikut: 1. Unluk mendapatkan kehidupan yang lebih Jayak di masa d atang. 2. Mengurangi tekanan inflasi. 3. Dorongan untuk menghemat pajak. 2.
Analisis Pasar ModaJ I. Ana lisis Fundamental Da lam analisis in i d inyatakan balm'a, sa hc1m memi liki nila i inlrinsik lerlentu (nila i yang seha rusnya) . Analisis in i akan membandingkan nila i intrinsik suatu saham dengan harga pasamya guna menentukan apakah harga pasar saham tersebut sudah mencerminkan nila inya atau belum. N ila i intrinsik s uatu saham d i!entukdn o leh faktorfaktor fundamental yang me mpenga ruhinya. Ide dasar pendekalan in i ada lah, bc1h wa ha rga saham akan d ipenga ruh i oleh kine rja perusahaan. Ana lisa fund amental ini an tara Jain menggunaka n pendeka tan ras io-rasio dari laporan ke uangan perusahaa n. 2. Analisis Teknikal Ana lisis ini digu nakan dengan ca ra memperhatikan perubahan saham da ri waktu ke waktu . Analisis ini memperhatikan po la-po la pergerakan sta tistik d i masa lalu untuk mengestimasi ha rga saham di masa mendatang. Analisis ini beran gga pan bahwa harga sualu saham akan ditentukan o!eh faktor supply dan deli/mId lerhad ap saham te rsebut Sehingga as umsi dasa r yang berlaku dalam analisis ini menurut Halim (2003:25) adalah sebaga i berikul: a. Harga pasar saham ditentukan oleh interaks. supply dan demond. b. Supply d an demand itu sendiri dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun irasiona1. c. Perubahan harga saham cenderung bergerak mengikuti treud terlentu. d . T reud tersebut dapat beruba h karena bergesernya supply dan demond. e. Perubahan sllpply dan demaud dc1pat dideleksi dengan mempe lajari diagram dari perilaku pa sar.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
4 f.
Pola-pola te rtentu ya ng te rjad i pada m aSi! la hl aka n terulang kembali d i masa mendatang.
Saham Sekuritas yang diperdagangkan di pasar e kuitas Indonesia adalah saham baik saham biasa, saham pre feren, bukti right maupun waran (fandeLiLin, 2010:31). Menurut Hanafi dan Halim (2CX15:6) sertifikal saham merupakan bukti kepemilika n suatu pen1sa haan. Dengan memiliki saham suatu perusahaall, maka in vestor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kek.1yaa n perusahaan, sete lah d ikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. Sedangkan pengetian saham menu rut !-I usnan dan Pudj iastu ti (2006:39) ada lah secarik kertas yimg menunjukkan hak mjJik kertas tersebul memperoleh bag ian da ri prospek atau ke kayaan yang menerbitkan sekuntas tersebu l dan berbagai kond isl untuk melaksanakan hak lersebul. Saha m merupakan seku ritas yang memberikan penghasilan yang tidak letap bagi pemiliknya. Pemilik sa ham aka n menerima penghasilan dalam bentuk devide n dan perubahan harga saham. Kalau ha rga saham meningkat dari harga beli, maka pemoda l dika takan memperoleh capital gaill dan apabila seba liknya maka d isebu t sebagai capital loss. Ada dua jenis saham yang sering diterbitkan oleh perusahaan ya itu : 1. Saham biasa atau commOll stock ada lah sertifikat yang menunj ukkan buku kepemiJikan Sllatu perusahaan. 2. Saham preferen atau preferred stock merupakan salu jenis sekllritas ekuitas yang berbed a dalam beberapa hal dengan saham biasa . (Tandelilin,2010:35) Menurut Tambunan (2007:2), harga saham dapat dibedakan menjadi beberapa jenis yai tu : 1. Harga nominal merupakan nilai yang te lah dite tapkan o leh emiten untuk setiap Jembar sa ham yang d ikeluarkannya, te rca ntu m dalam lembar saham . 2. Ha rga perdana merupakan harga saham sebelu m sa ham tersebut dicalat kan di bu rsa e fe k. Besa rnya harga perdana tergantung dari persetujuan an lara emiten dan penjamin e misi alau Imdcnllriter. 3. Ha rga pasar ada lah harga jual da ri investor satu ke investor lainnya. Harga sa ham terjadi setelah saham te rsebut dica ta tkan ke bursa a tau disebul harga pasar seku nde r. Harga ini bene r-bena r mewakili harga perusahaan penerbitnya. I-I arga yang tercantum di med ia massa ata upun yang la innya ada la h harga pasa r inL 4. Ha rga pembukaan ada lah harga yang diminta penjual dan pembeli pada saa! jam bursa d imulai. 5. Harga penu tupan adalah ha rga yang d iminta penjuaJ dan pembeli pada saa! a khir hari bursa. 6. Harga tertinggi. Transaks i atas saham tidak hanya sekali te rjadi data m satu hari, tetap i bisa berka li-kali da lam satu hari dan tidak terjadi pada saat harga saham yang sama. Dari harga-harga yang terja di tentu ada harga yang paling tinggi pada salu hari kerja tersebut, dan itu d isebut harga tertinggi. 7. Harga terendah merupakan kebalikan dari harga te rtin ggi, yaitu harga yang paling rendah da lam satu ha ri kerja bursa. 8. Ha rga rata-rata me rupakan rata-rata dari harga tertinggi dan harga te renda h. Harga in i dicata ! unlu k Iransaksi harian, bulanan, atcl u tahunan . 9. lndeks ha rga saham mencerminkan situasi umum bursa efek scbab indeks harga merupakan ringkasan alas berbaga i faktor yang berpenga ruh te rutama feno menafenomena e konom i, potitik.. da n sosiaL Inde ks ha rga sa ham, merupakan ind eks ha rga sa ham yang telah d is usun dan d ihilung sedemikia n rupa sehingga d iha ra pkan menggambarkan sua tu trwd.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
5
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham Faklor-fakl'o r yang mempengaruhi pergerakan harga saham d apa! dijabarkan sebagai berikut I. Pemecahan sallam Pe mecahan saha m berarti memecah harga nominal saham dan jumlah lembar saham . Secara nominal, kebijakan pemecahan saham mengakiba tkan penurunan ha rga saham pada seliap lembarnya. Akan tetapi sellap perusahaan yang melakuka n kebijakan pemecahan saham, mengalam! peruba han pada harga pasa r saharnnya. Sua tu kebijakan pemecahan saham dikatakan mempunyai pengaruh le rhadap perubahan ha rga pasar saham, jika te rdapat perbedaan yang signifikan anlara harga saham sebelum pelaksanaan ke bijokan pemecahan sah am dengan harga saham ses udah pela ksa naan kebijakan pemecahan saham. 2. Menurut Weston dan Brigham (1993:26-27) Fa ktor ya ng dapal mempenga ruhi pergerakan ha rga saham ad ala h proyeksi laba per lembar saham, saa l d iperole h laba, tingka t res iko da ri proyeks i laba, propors i utang perusahaa n te rhadap ekuitas, serta kebijakan pembagian deviden. 3. Menu rut Sawidji (1996:81) Fa ktor yang da pat mempenga rah i pergera kan harga saham adalah kenda la e kstema i seper!i kegialan perekonomian pada umumnya, pajak dan kea daan bu rsa saham. lnvestasi haras henar-benar menyadari bahwa d i sa lll ping akan memperoJeh ke untu nga n tidak men utup kemungkinan mereka a kan menga lami kerugian. Keuntungan atau ke rugian lersebu l sangat d ipenga ruhi oleh kemampuan investor menganalisis keadaan harga saha m menera pakan penila ian sesaa l yang d ipengaruhi oleh banyak faklor termasuk di>lnt>lranya kond isi (perfo rmance) dari pcru sahilan, kenda l>l -kend>lla ckstc rnal, kekuatan penawa ran dan permintaan saham d i pasa r, serla kemampuan in vestor dalam menganalisis investasi saham. Faktor utama yang menyebabkan pergerakan harga saham adalah persepsi yang berbeda dari masing-masing LIl vestor ses uai dengan informas i yang
didapat. 4. Menurut Alwi (2003:87), ada bebera pa fa klor yang mempengaruhi pergerakan harga sa ha m atau mdeks harga saha m, antara lain: a. Faktor In te rnal (lingkungan mikro), antara lain: 1) Pe ngum uma n tentang pemasaran, produ ksi, pen jualan seperti pengiklan an, rincian kontrak, perubaha n ha rga, penarikan prod uk baru, la poran produksi, laporan keamanan prod uk, dan laporan penjualan. 2) Pengumu ma n pendanaan (filla/Icing a//I101ll/celllell/s), seperti pengumuman yang berhu bungan denga n ekuitas dan hutang. 3) Pe ngumu man badan d ireksi manaje men (m alU1gcmcllt-boord of director flll llo llllccmell ts) seperti perubahan da n pergan tian direktur, manajemen, da n stru ktur orga nisasi. 4) Pengu mu man pengambilalihan diversifikasi, seperti lapora n merger, in vestasi ekuitas, laporan lake over oleh pengaku isisian da n diakuisisi, laporan d ivestasi da n lainnya. 5) Pengum uman invest as i(illvestmcllt alllllmcemcIJls), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset da n, penu rupan usaha lainnya. 6) Pengumuma n ketenagakerjaan (labour mll/ouI/cements), seperti negoisasi ba ru, kontrak baru, pemogokan dan la innya. 7) Pengu muma n laporan keuanga n perusahaan, seperti perama lan laba sebelum akhir ta hun fiskal da n selelah akhir lah un fiskal, caming IJer slmre (EPS) da n div ide/! per share (DPS), price earning ratio, Ilet profit ",argill, retll m 011 assets (ROA), dan lainla in.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
6 b. Fa ktor ekstern al (lingkungan makro), antara lain : 1) lndeks bu rsa saham asing ata u indeks globa l.
2) Pengumu man dan pemerintah seperti perubahan suku bunga labungan dan d eposito, kurs valula asmg. mflas! , serta berbagai reg ulas i dan d eregu lasi ekonomi yang dikeluarkan o leh pemerintah. 3) Peng umu ma n hu kum (legal amzou1lceme1lts), sepert! tuntutan karyawan te rhadap perusahaan ata u terhadap manajemya d an tunlulan perusahaan ter hadap manajemya. 4) Pengum uma n
in dustri
seku ritas
(sea/ritles
mll/OUfl Celllell t s),
seperti
lapoTan
pertem uan tahunan, ins ider tradi ng, vo lu me a tilu harga saha m perdagangan, pembatasa n/ penundaaa n trad ing. 5) Gejolak poli lik dalam negeri da n fluk tuasi nilai tu ka r juga merupakan fak lor yang berpengar uh s ign ifikan pada tcrjadinya pergerakan harga saham di bursa cfek s uatu negara. Indeks Pasar Menurut Halim (2003:8) indeks merupakan ringkasan dari pengaru h sim ultan d an kompleks dari berbagai maca m va riabel yang berpenga ruh, terutama [en tang kejad iankejadian ekonomi. Angka indeks ada lah angka uku ran perbandingan yang d ipergunakan untuk rnemband ing kan kegiatan ara u peristiwa, ditu njukkan dengan tingka t ha rga, kuan tita s, atau produ ktivitas dibandingka n dengan periode dasar. Perubahan angka indeks dinyatakan da lam p rosenlase dengan indeks pada period e dasa r sebesa rl OO. Pengertian indeks pasa r saham (stock market indexes) menurut Tandetitin (2010:86) meru pakan infomlasi mengenai kinerja pasar saha m yang diringkas dalam suatu indeks. Indeks pasar saha m merupakan indika tor yang mencermin kan kinerja saham-saham d i pasar. Karena meru pakan indika tor yang menggambarkan pergerakan harga-ha rga saham , maka inde ks ha rga saham juga d isebut indeks harga sailam (stock price illdexes). Pe mbagia n lnd eks Pasa r lnde ks pasar saham men u rut Tandelilin (2010:86) dapal d ibedakan menjadi 6 y aitu Indeks Harga Sa ham Cabu ngan atau composite stock price i/ldex (IHSC), Ind eks LQ4S, Indeks Ko m pas 100, lndeks Sektoral, /akarta Islamic Illdex, Ind eks Papall Utama (MBX) dan Papan Pengem bangan (DBX). a. Inde ks Harga Sa ha m Cabungan atau composite stock price i/ldex (IH SC) II-ISC me nggunakan saham tercatat sebagai komponen peng hitunga n indeks. Mas ing-mas ing pasa r modal me rniliki indeks yang dibentuk berdasa rkan saham-saham yang d ipaka i sebaga i dasar dalam perhitunga n indeks harga. b. Indeks LQ45 lnde ks LOtS te rdi ri dari 45 saha m di Bursa Efe k Indones ia dcngan li kuiditas yang tinggi dan kapita lisasi pasar yang besa r serta lolos seleksi menuru t beberapa kriteria p itihan. Kriteria-kriteria ya ng digun akan u ntuk me milih ke-45 sah am yang masuk dalam inde ks LQ4S ada lah : 1) Masuk dalam urutan 60 te rbesar da ri tol'a l transaksi saha m di pasa r reguler (rata-rala nilai transaksi selama 12 bu lan tc rakhir) 2) Urutan berd asarkan ka pitalisasi pasar (rata-rata nilai transa ksi selama 12 bu lan terakhir) 3) Telah te rcatal di BEl se lama paling sed ikit 3 bulan 4) Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusa haan, frekuens i da n jum la h ha r! transaksi d i pasar reguler.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
7 Pergan tian saham d ilakukan seliap 6 bulan sekali yaitu pada awal bulan februari dan Agustus. Apabila terdapat sa ham yang tidak memen uhi krileria seleksi, maka saham tersebut dikeluarkan dan diganti saham Jain yang memenuhi kriteria. c.
Indeks Kompas 100
Indeks Kompas 100 pada prinsipnya
5a lllil
dengan indeks LQ45 yaitu terkail
dengan isu li kuiditas saham. Dalam ha l ini yang dipaka i dalam perhitungan indeks
adalah 100 saham teraktif. Proses pemilihan 100 sa ham le rakli( mempertimbangkan frekuensi transaksi, nilai transaksi dan kapitalisasi pasar serta kine rja fundamenta l dari sa ham-saham tersebut. d. lndeks 5ektora l Indeks Sektoral mengguna kan semua saham yang termils uk dalam masin g-masing sekl'or. 10 inde ks sektoral yang terca lal dalam BE l ada lah: 1) Pertania n (agn) 2) Pertamba ngi'ltl (lIIillil1g) 3) Industri dasar dan kimia (basic-iI/d), 4) Ane ka industri (m isc-il/d) 5) Industri barang konsumsi (consumer) 6) Properti dan rea l estate (property) 7) Transpo rtasi da n infrastuktu r (i lljrastruc) 8) Keu<1ngan (/i I/alice) 9) Perdagangan, jasa dan investasi (trade) ·10) Manufaktur (manufacture) e. Jakarta Islamic Index Jakarta Islamic Index tc rdiri dari 30 jenis saham yang dipi lih dari saham-5.lham yang sesuai dengan Syariah Islam dan te rmasuk saham IikUld . /akarta Islamic Illdex dimaksudkan sebaga i dasar tolak ukur unluk menguku r kinerja investasi pada saham dengan basis Syariah dan diharapkan dapa t men ingkatkan kepercayaan inves tor untu k
berinvestasi secara Syariah. f.
Indeks Papan Utama (MBX) dan Papan Pengembanga n (DBX) Kedua indeks ini dikeluark<111 oleh BE l unt uk menyed iakan indika tor dal<1m memanta u perkemba ngan sah am-saham yang masuk da lam masing-masing papan pencatatan. Hari dasar untuk perhitungan tndeks papa n utama dan papan pengembangan ada lah 28 Desember 2001 dengan nilai dasar 100. Pada ha ri itu 34 sa ham terca tal pada papan utama dan 287 sa ham tercatat dalam papan pengembanga n. Sedangkan me n u ru t Supranto (2005:101) inde ks dapat dibedakan me nuru t jenis dan ju mlah saham ya ng dicakup. a. Menu rut ;enisnya: 1) Indeks hMga (pri ce index) adalah indeks yang satuan aslinya berup<1 mala uang, seperti indeks harga, indeks [aba perusahaan, indeks pene rimaan perusahaan, dan indeks hutang perusahaan. 2) lnde ks kua ntitas (quantity index) adalah indeks yang satuan aslinya berupa satuan flsik (Iembar, kg, ton, liter, m3) , seperti indeks suplai saham yang d il ual di bursa efek, inde ks produksi, indeks barang yang diangkul dan Jain sebaga inya. b. Menurut jum lah saham yang dicakup 1) lndeks saham individua l adalah indeks yang terdiri dan satu jenis saham seperti indeks harga saham G udang Garam, Astra dan lain sebaga in ya. Rumus yang d igunaka n adalah sebagai berikut:
IHSI( =
N/~
ND OJ mana:
x 100010
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
8
IHSI, NI',
: indeks harga saham individual pada hari ke
t
: nilai pasar pada hari ke-t, diperoJeh dari jumlah lembar saham yang tercatat di bursa dikalikan dengan pasar per lembar.
NIJ
: n ilai dasar. 2) Indeks agregatif (agregatif illdex) ada lah indeks yang terdiri dari kumpu lan banyak sa ham seperti Indeks Ha rga Saham Gabungan (IHSG), Indeks LQ-45 (ILQ-45), Indeks Harga Saham Sektoral (I HSS), Indeks Syariah Qaka rta Islamic Index! l ll). Rumus yang digunakan un tuk menghitung IHSG ada lah:
NP NO
IHSC t _ - ' )( 100 Keleranga n:
I HSC t : indeks ha rga saham gabungan pada hari ke· t NPt : nilai pasa r pada ha ri ke-I, dipero leh dari jumlah le m bar saha m yang tercatal d i bu rsa dikalikan d engan ha rga pasa r per le mbar. ND : nilai d asa r
Indeks Harga Saham Gilbunga n (IHSG) lndeks Harga Saham Ca bungan menurut Tandelilin (2010:86) adalah gabungan harga saha m perusahan em ilen yang bertransaks i d i Bursa Efek IndonesIa. lndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pertama kali d iperken alkan pada tanggal 1 April 1983 sebagai indikato r pergerakan harga saham yang tercatat di bu rsa. Hari dasa r perhitu ngan indeks adalah langgit l 10 Agustus 1982 dengan nilai 100. 5edangkan jumlah e milen yang tercatal pada waktu itu adalah sebanyak 13 emiren. Sekarang ini jumlah ~ miten yang tercatat d i Bursa Efek Indonesia sudah mencapai 452 emilen . Seiring dengan perkembangan dan d inamika pasar, IHSG mengalami periode naik dan turun . Pada tanggal 9 Januari 2008, IH SG mencapa i level te rtinggi sepanjang sejarah pasar modal Indonesia yaitu dilutup pada level 2.830,263. lndeks Harga Sa harn Ga bungan ada lah suatu nilai yang d igunakan unluk mengu kur kinerja gabungan selu ruh saham yang te rcatat d i bursa e fek. Maksud dari gabungan seluruh saham ini ada lah kine rja saha m yang d imasukkan dalam perh itungan selu ruh sa ha m yang le rca lat di bursa tersebu l ( Pandji Ano raga dan Pij i Paka rti, 20(6). Pe rgerakan nilai indeks akan menu njukkan perubahan situ asi pasar yang terjadi. Pasar yang sedang berga irah a la u te rjad i tran saksi ya ng akhf, d itunjukkan d engan indeks ha rga saham ya ng mengalam i kena ikan. Kond isi in ila h ya ng biasa nya rnenunju kkan keadaan yang d iing inkan. Keadaan s tabil d itun jukkan dengan inde ks harga saham ya ng lelap, sedangkan ya ng lesu d it unjukkan dengan indeks harga sa ham yang me nga lami penurunan. Ind eks Bursa Asing Keterkaitan pasar moda l Indonesia dengan pasar moda l luar negeri d imu lai setelah diperbolehkannya para investor un tuk iku t meng uasai sa ham-saham yang tercatat di BEL In vestasi porlofo lio asing berperan sangat penting di pasa r modal mana pun. Investasi asing berpengaruh da lam menyorot perusahaan yang me mberikan informasi keuangan paling transpa ran d an va lu as i terba ik, masuknya dana-dana asing ke pa sar·pasa r baru berpengaru h jeJas dan mengunlungkan bagi pertumbuhan dan s truktur pasar. Wa laupun peranan investor domestik makin me ningkat akan tetapi te rdapat kebiasaan dari inveslor domestik untuk melakukan strategl mengekor pada investor asing atau setidaknya in ves lor domes tik menggunakan perilaku in vestor asing sebaga i aeuan (Ca hyo no, 2:IXXl). Sehingga saat in vesto r asing mele pas sa hamnya inves lor domestik pun ikut-ik utan, a kibatnya indeks dapa l tu run semakin tajam . In vestor asing menanamkan modalny a pada bu rsa seluruh dun ia sehingga antara bursa-bu rsa d i dun ia mempunyai keterkaitan secara globa l. Kejadian dan dinamika ha rga sa ham anta ra satu bursa d engan bursa yang la in saling pengaruh mempenga ru h i
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
9 te ru tama dengan bursa dari nega ra- nega ra berdekatan misalnya crash yang terjad i di bursa Singap ura akan mengakibatkan erash pada bursa bu rsa Ta iwan, Hongkong. Jepang maupun Indonesia.
Pe ngaruh Indeks Bursa GlobaJ Terhadap IHSG Keterkai tan pasa r modal Indonesia denga n pasa r moda l luar negeri d imulai sete lah d iperbolehkannya para investo r un tuk iku t me ng uasai saham-saham yang tercalat d i BEl. Inveslasi porlo{o lio asing berpera n sanga t penting di pasa r modal mana pun (Mobius, 1998:187). Diperkena lkannya investor asing ke pasar tentu saja berfungs i seba gai katalis yang men d orong investasi [aka l. lnvestas i asing berpengaruh da lam menyorot perusa haan yang me mberikan informasi keuangan paling transpa ran dan va luasi terbaik, masuknya dana-dana
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
10
Menu ru l Achsani (2CXXJ) meng ungkapkan bagaimana bursa merespon lerhadap sIwek da ri bursa lain, hasH penelitian nya men nyatakan bahwa a pabila te rjadi sllOek d i Amerika Serikat maka bursa -bu rsa regional tidak terlalu meresponnya, hanya d i Singapura, Hang kang.. lepang, Taiwan dan lew Zealan d yang akan langs ung merespon, dan respon tersebut (idak cukup besa r, sebaliknya jib shod terjadi d i Singapura, Austra lia ataupun Hongkong sccaril cepa l shock tersebut akan ditra nsm is ikan ke hampir semua bu rsa sa ham d i Asia Pasifik, lermasuk BEj. Wicaksono (2012) melakukan penelitia n mengena i pengaruh inde ks g loba\ terhadap f1u ktu asi indeks harga saha m gabunga n (IHSC) d engan menggunakan pend ekatan tenmxi ina mika. Da lam pene litian in i mereka menem ukan korelasi anta ra h ukum fis ika dengan ekonom i, d i mana men urut h ukum termod inamika s uh u ruanga n d ipengaruhi oleh suhu sekilarnya. Flu kluasi harga sa ham d ide kati me ngguna kan model termodin am ika dengan hukum pendinginan Newton karena saham d iasums ikan analog denga n tem pera tur (Re ndo umls, 2(09). Hukum pend ing inan Newton dala m le rmod mam ika menjelaskan laJu te m peratu r s ua tu objek propors iona l te rhadap selisi h te m peratu r o bjek tersebut dengan temperatur sekitarnya. Tempera tur pada suatu kebakaran hu tan menga la mi peny usu ta n karena adanya fa ktor-faktor yang berpenga ruh, d ianta ranya ada lah pengaruh a ngin. Da lam sa ham, sua tu pergerakan ind eks tidak selam anya menga la rn i kena ikan karena ada hal seperti krisis nega ra lain dan inflasi d alam negeri maka pergerakan indeks men ga lami penu runan (Wicaksono, 2012). Fluktuasi IHSG yang d ipengaruhi oJeh para meter-pa ramete r dari harga saham mempunyai kesa nlaa n sUa! denga n fl u ktuasi d a ri temperatur suatu objek ),ang dipengaruhi oleh sua tu entro pi. Entropi adalah fakto r-faktor ),ang mempen ga ruht pergerakan seca ra random pada suatu objek. Pcnclitian \<\Iicaksono (2012) in j mencmu lum bah wa ada dua filktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG yaitu faktor yang berasal dari luar negeri dan fakto r yang berasal d a ri dalam negeri, fakto r dari lua r negeri bisa datang da ri indeks bursa saham negara lam, trend pergeraka n harga min yak luar negeri, trend harga emas lua r negeri dan adanya sentimen pasar luar negeri ata u yang sering disebut indeks globa l, sedangkan faktor yang berasa l dari dala m negeri datang dari nilai lu kar mala uang negara tersebut terhadap negara la in, tingkat suku bunga da n inflasi. Hipotesis Hipo les is yang diaj u kan d alam pene litian ini ada l(lh sebagai berikul: 1. Did uga flu ktuasi inde ks ha rga saham luar negeri yan g te rdiri d a ri Dow Jones, N ikke i, Hang Seng d an Stra its Times seca ra simu ltan berpenga ruh terhad ap inde ks harga saham gabunga n di Ind ones ia untuk kep utusan in ves tasi. 2. Diduga flu ktuasi indeks harga saham luar negeri yang terdiri dari Dow Jones, N ikkei, Hang Seng dan Stra its Times secaJa parsial berpengaruh terhada p indeks harga saham gab ungan d i Indonesia untuk keputusan investasi.
METODA PENELlTlAN Jenis Pe nelitian dan Gambaran Obyek PeneJi!ian Jenis peneli tian ya ng di laku kan ada lah penelitian kuanlilalir. Pendekatan pene lilian kuan titatif d apat d ia rtikan sebaga i metode pene li tian yang berlandaskan pacta filsafat pos illvisme, digunaka n untuk meneJiti pada popu lasi atau sampel lerten tu, tekn ik pen gambilan sampel pa cta u mumnya d ilakukan secara random, pengu mpulan d ata menggunakan instrumen pene lilian, analisis d ata bersifa t stdtisti k/ kuan tilatif d engan tujuan untll k menguji hipotes is yang ditetapkan (Sug iyono, 2011:8). Gam baran da ri Po pli lasi (Objek) Penelitian ada lah jumlah bu rsa efek d i d unia yaitu 158 bu rsa e fek.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
11
Teknik PengambiJan Sa mpel Sampel ada lah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 201 1:80). Dari populasi diambil sampeJ dengan menggunakan teknik purposive samplillg ya itu teknik penentuan sam pel dengan pertimba ngan tertentu (Sugiyono, 20 11 :85). Penelil ian in i me rupakan penelitian re plikasi dari pene Lilian Mau liano (2010) dan Mans ur (2005) dengan mengambil sampel indeks dari kedua penelitian tersebut. Sampel dalam penehtJan ini sebanyak lima indeks harga saharn, yang terdlri da d empat mdeks ha rga saharn gabungan luar negeri, ya itu Dow Jo nes (OJ IA), Nikke i (N 225), Hang Seng (HSI) dan Stra its Times (STI), serta Indeks harga saham dalam negeri )'aitu IHSG. Da ta yang d iteliti adalah berupa da ta bu lanan dari Desember 2007 sam pai Desem ber 2011. Varia bel d a n Definis i Operasional Variabel Definis i operas ional varia bel adalah pene litian atau pembalasan yang d igunakan untuk mengatur hubungan dua va riabel atau le bih dala m hipotes is dan a kan dilaksanakan sete lah masing·mclsing va riabel ditetapkan 5e(,Hcl kua litatif. Da lam de fini si operasiona l ini, variabel· va riabel yang a kan d iamati dan dite liti dalam peny usunan skri psi ini adalah: 1. Dow Jones Industria l Averages (D1 IA) Xl Ada lah salah sa lu indeks saham gabungan dalam Bu rsa Efek New York (New York Stock Excllulige/ NYSE) ya ng me lipu ti saham--saham ind ustri te raktif d i NYSE yang sering dijadikan pa lokan (bellcltmurk) untuk menilai kinerja saha m NYSE secara keseluruhan. Penguk uran variabel ini adalah dengan menggu nakan data ya ng disajikan oleh um'lw.jimmce.yulloo.collt berskala nominal beru pa indeks ha rga lertimbang dari nilai ka pila lisasi pasar dan harga saham gabungan dari sebanyak 30 perusahaan terbesar d i Bursa Efek New York dengan satuan poin. Adapun rumus ~rhitungan DJI A adalah sebaga i berikut DJIA=
7'-p x 100
E P = Jumlah nila i pasar saha m.sa ham Dow Jones Industrial Averages d = Nilai dasar 2. Nikke i 225 (N 225) X2 Ad alah sa lah salu indeks saham gabungan da lam Bursa Efek Tokyo (Tokyo Stock Exc/lal1ge/ TSE) yan g me liputi saham·sa ham industri te raktif di Tokyo }'ang paling sering d ia mati dari sej umlah bursa e fe k d i Asia. Peng uku ran varia bel ini ad alah dengan mengguna kan datil yang disaj ikan oleh 1Ou'Iwjinultce.yallOo.COIII berska la nominal berupa indeks ha rga le rtimbang dari nila i kapitalisasi pasar dari harga scl ha m ga bunga n dari sebanyak 225 perusahaan manufaktur d i Bursa Efek Tokyo dengan sa tuan pain. Adapun rum liS pe rhitu ngan Nikkei 225 ada lah sebaga i beriklll: Nikkei 225 =
Rd
x 100
LP - Jumla h nila i pasa r sa ham.saham Nikke i 225 d :: Nilai dasar 3. Hang Seng Index (HSI) X3 Adalah salah sa lu indeks saham gabungan dalam Bursa Efek Hong Kong (Stock ExcJumge of Horrg KOlIg Limited / SE HK) yang meliputi 33 saha m perusa haan paling besa r di SEHK d an merupakan ind ika tor ulama dari kinerja pasar di Hong Kong, yang mencakup sekitar 70% nila i ka pila1isasi SEHK. Peng ukuran variabel ini ad alah dengan menggunakan data yang disa jikan o leh lm.lTw.finance.yalloo.com berskala nominal berupa indeks ha rga lertimbang dari !lilai kapitalisasi pasar dari harga saham gabungan dad sebanyak 33 perusahaan manufaktur di Bursa Efek Hongkong denga n sa luan pOin. Adapun rumus perhitu ngan /-ISI ada lah sebagai beriku t
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
12
x 100
HSI-
"LP '" Jumlah ni lai pasar saham.saham HSI d = Nilai dasar 4, Straits T imes lndeks (STI) X"
Adalah indeks saham gabungan dalam Bursa Efek Singapura yang meliputi seluruh saham yang terdaftar di Bursa Efek Singapura. Pengukuran va riabel ini ada lah dengan menggunakan da ta yang disajikan oleh www.ft"allce.yahoo.collt berskala nominal berupa indeks harga tertimbang dari nilai kapitalisasi pasar dan harga saham gabungan dan sebanyak 30 perusahaan manu faJ...1ur di Bursa Efek Singapura dengan sa tuan poin. Adapun rumus perh itungan Sfl adalah sebagai beriku t
STI;
Rd
x 100
"L P" Ju mlah nila i pasa r sa ha m-saham BEl d = Nilai dasar 5. lndeks Harga Sa ham Ga bungan (IHSC) Y Ada lah indeks saham gabunga n dala m Bursa Efek Indonesia ya ng melip uti sel uruh
Scl ham yang te rdafta r di Bu rsa Efek Indonesia yang menggamlmrkan kine~a saham BE l seca ra keseluruhan . Peng u kuran va riabel ini adalah dengan menggunakan data yang disa jikan oleh Pajak Bursa Efek Stiesia Surabaya berskala nominal berupa indeks harga tertimbang dari nilai kapitalisasi pasar selu ruh harga saham gabungan di Bursa Efek Indones ia dengan satuan poin. Adapun rumus perhitungan IIISG adellah sebagai berikut
IHSG-
R
d
,100
LP- Jumlah ni lai pasar saha m-sa ham BEl d = Nilai dasar Tekni k A naJisa Data Ad ap un la ngkah-Iangka h anal isis kuan titati f sebaga i berikut: 1. Analisis Regresi Unier Berganda Ana lisis Regres i U nie r Berganda me ng uku r ad a ala u tid aknya penga ruh anta ra Indeks Dow Jo nes (DJ IA), Ind eks Nikkei (N 225), I.ndeks Hang Seng (HS I), lndeks Straits Times (STI) sebagai variabel independent (bebas) te rhadap lHSG sebagai variabel d ependent (terika t). RUlll usnya adala h sebagai berikut: Y '" a + b1XI + bVl:2+ h3X, + b4N Kete rangan: Y variabel terikat lHSC konstanta koefisien regresi variabel bebas 1 sampai 4 b" .. b4 X, variabeJ bebas Indeks Dow Jones X, varia bel hebas Indeks Nikkei X, variabel bebas Indeks Hang Seng variabel bebas lndeks Stra its Times X. 2. Uji Asumsi Klasik Uji melihat layak atau tida knya model regresi yang digunakan untu k memp rediksi variabel d ependent berdasarkan masukan va riabel ind ependent nya, maka model regresi harus terbebas da ri beberapa asumsi, antara lain:
•
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
13 a. Uji Normalita s Uj i fla.-ma li las d igunakan untuk mengu ji apakah dala m model regresi variabel
depelldellt dan variabel j"dependent keduanya memp unyai distribusi normal atau tJdak. Uji normalitas data dalaOl penelitian in l dapat diJaku ka n mela lui pendekatan g rafik. Model regresi yang baik ada lah dis tribu si data normal a tau mende kati normal (5"1Ot050, 2<X.X}:212). Dasar pengambilan kep u tusan uji normaLilas adalah sebagai berikut 1) Jika da ta menyebar d isekitar garis d iagonal dan mengikut a rah garis diagonal, ma ka model regresi memenuh i asumsi Norma1itas. 2) Jika data menyebar jauh dari ga ris d iagonal dan/a lau tidak mengikuti arah garis d iagona l, maka mode l regresi tidak memenu hi Norma litas. b. Uji M u1t ikolinea rilas Uj i multikolinea ri tas dimaksudkan untuk mengidentifikasi hubungan antar vcuiabel indepe1lden t. Regres i yang balk ada lah regresi yimg va riabel iJldependent -nya tidak memiliki hubungan yang e rat a tau denga n ka ta la in tidak te rjad i mu lti koli nearitas antar va riabel indepe/ldcllt -nya. Kelenl"uan dala m pengujian inl adalah: 1) Jika nilai tolerQ1/ce <: 0,10 dan VIF > 10, maka terdapat korelasi yang terlalu besa r di anta ra sa lah sa tu variabel independent dengan variabel-variabel illdepelldent yang la i.n (te rjad i mu ltikolinearitas). 2) Jika nilai tolera/lce > 0,10 dan VIF < 10, maka !idak te rjad i multikolinea ritas. c. AnaliSIS Au tokorelasi Vji autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui a pakah da lam model regresi linea r bcrgondo ado korclosi ontaro kcsalohon pcnggonggu podo pcriodc t dcngan kesalahan pada periode t·1 (sebelunmya). Ji.ka terjadi korelasi, maka diidentifikasi lerjadi masalah Autokorelasi. Regresi yang baik ada lah regresi yang tidak terjadi Autokorelasi di dalamnya.
Untuk mendeteksi autokorelasi dapat d ilakukan dengan uji Durbin Watson (OW) dengan ketentu an menu rut Sunyoto (2011:91) sebaga i beri kut: 1) Terjad i au tokorelas i positif jika nila i DW d i bawah -2 (OW < ·2)
2)
Tid ak te rjad i autokorelasi jika nilai OW berada d i an tara -2 dan +2 a tau ·2 :5" OW <+2 3) Te rjadi au tokorelasi negatif jika nilai OW di alas +2 ata u DW > +2. d . Uji He te roskesdaslisitas Uj i te rh adap adanya Heteros kesdastisitas adalah berlu juan untu k mengelahui a pakah dalam sebu ah model regresi terjadi ketidaksamaan va rians resid ua l dari penga ma tan sa tu ke pengama tan yang lain. Jika va rians dari penga matan yang salu ke pengama tan yang lain letap, maka ini disebut HOllloskesdas tisitas. Model regresi ya ng b..1ik adalah model regresi yang tidak te rjad i Heteroskesdastisitas. San toso (2002:210) mengatakan bahwa ji ka sebaran titik-htik berada di a tas dan di bawah angka pa da sumbu Y dan tidak memben tuk pola yang fe1as, maka tidak tefjadl I-Ieteroskesdashsitas. 3. Vji Hi potesis a. Pengujian Pengaruh Simultan dengan Uji F Uji F dilakukan untuk mengujl kesesuaian model regresi linear berg-anda. Uji inl dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis pertama bahwa terdapa t pengaruh simultan yang signi fikan antara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, da n Straits Times terhada p indeks harga saham gabungan d i Indonesia. Ada pun rumusa n hipotesis dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:
°
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
14 bl '" b3 :: b-t '" 0, artin ya diduga tid a k terd a pilt pengaruh sim ultan yang signifikan an tara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng. dan St ra iLs Times terhadap indeks harga saham gabungan di Indonesia. 1-1.: b l 'F ~ .,. b.l '# b.. .,. 0, artinya diduga lerdapat penga ruh 51mu ltan yang slgmfikan an tara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, dan Strai ts Times te rhadap indeks ha rga sa ham gabungan d i Indonesia. Kriteria pengujian dengan uji F adalah dengall memband ingkan tingka t signi fika ns i da ri nilai F (a '" 0,05) dengan ke tentuan sebaga i berikut 1) Jika tingkal sign ifikans i uji F ~ 0,05, maka Ho di to lak dan H ~ d ile rima, artin)'iI le rdapat pengaruh simu ltan yang signifikan antara indeks Dow Jones, N ikkei, Hang Seng, da n Straits Times terhadap indeks harga saha m gabungan di In donesia 2) Jika tingka t signifikansi uji F > 0,05 tabel, maka Ho d ilerima dan Ha dito lak, artinya tid ak terdapa l pengaruh simultan yang s ignifikan antara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng. dan Straits Times te rhadap inde ks harga saham ga bungan di Indonesia Untuk menghitung nila i F d ig unakan so ftwa re s tatistik SPSS b. Peng ujian Pengaruh Simu itan dengan Vji t Uji t d ilakukan untuk menguji signifikansi pengaruh parsial anta ra indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng. dan Straits Times lerhada p indeks harga saham gabungan di Indonesia. Adap un rumusan hipotesis daiam pengujian ini adalah sebaga i berikut Ho: b l - b:! bJ :: b.. :: 0, artinya d iduga tidak terdapat pengaruh parsiai yang signifikan ant'Ma indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, dan Stra its Times Ho: b l
-
:E
tcrhadap indcks harga saham gobungon di Indonesia.
H., bl -F b:! -F bJ '1 b~ '1 0, a rtinya d iduga terdapat penga ruh parsiai yang signifikan an tara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng, dan Stra ils Times te rhadap indeks ha rga saham gabungan d i Indonesia. Kriteria pengujian dengan uji t adalah dengan me mband ingkan tingkat signifi ka nsi da ri nilai t dua sisl (0/2:: 0,025) denga n ketentuan sebagai berikut: 1) Jika Ungkat signifikansi uji t ~ 0,025, maka Ho ditolak dan H. diterima, artinya le rdapa l pengaruh parsial yang signifikan an tara indeks Dow Jones, Nikkei, Hang 5eng, dan StraIts Times terhadap mdeks harga saham gabunga n d i Indones ia. 2) Jika tingkat signifikansi uji t > 0,025 label, maka Hoditerima dan H.. d ito lak, artinya tidak lerdapal pengaruh pa rsiai yang s ig nifikan antara indeks Dow Jones, Nikkei, Ha ng Seng. dan Straits Times te rhada p indeks ha rga saha m gabungan d i Indonesia Untu k meng hitu ng nila i t digunakan software sta lislik SPSS.
HASfL PEN ELITlAN DAN PEMBAHASAN Penyaji an Data Sebelu m melakukan ana lisis regresi Imier berganda maka akan dila ku kan analisis stalistik deskriptif terlebih dahulu untuk mengetahui gamba ran umum dari data in deks Dow Jones (Amerika 5erikat), Nikkei Oepa ng), Hang Seng (Hong Kong) dan Straits Tillles (Singapura) serta IHSG (I ndones ia). Statistik deskriptif sering ka li d isebu t sebaga i statis hk deduktif yang bera rti sua tu metode yang membahas ten tang baga lmana mera ngkum sekump ulan dare! daiam ben tu k yang mudah d ibaca dan cepat memberikan informas i, yang pada umumnya d isa jikan dalam benluk label da n g ra fik. Gra fi k yang d iguna kan dalam penelitian ini ada lah d iagram garis yaitu suatu grafik yang dapat menunjukkan adanya perbedaan angka·angka denga n memakai garis·garis yang mengh u bungkan titik ya ng satu dengan yang la in.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
15 Adapun data indeks Dow Jones, Nikkei, Hang 5eng dan Straits Times da n IHSG yang diteliti datam skripsi ini adalah data indeks dari Desember 2007 sampa! Desembe r 2011 ,
yaitu dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tahell Data Variabe1 Penelilian dari Desember 2007 sampai Desember 2011
Bulan
Tahun Desember 2007 Ja nuari 2008 Februari 2008 Ma ret 2008 April 2008 Mei 2008 Juni 2008 2008 Juli Agustus 2008 Septe mber 2008 Oktober 2008 November 2008 Desember 2008 Januari 2009 Februari 2009 Maret 2009 A pril 2009 Mei 2009 Juni 2009 Ju li 2009 Agustus 2009 September 2009 Oktober 2009 Novem ber 2009 Desember 2009 janua ri 2010 Februa ri 2010 Maret 2010 April 2010 Mei 2010 2010 JUnl 2010 Ju li Agustus 2010 September 2010 Oktober 2010 November 2010 Desember 2010 Januari 201 1 Februari 2011 Maret 2011 Apri l 2011 Mei 2011 2011 Jun i u1i 2011 1
Dow Iones
Nikkei
Hang
13264,82 12650,36 12266,39 12262,89 12820,13 12638,32 11350,01 11378,02 11543,% 10850,66 9325,01 8829,04 8776,39 8000,86 7062,93 7608,92 8168,12 8500,33 8447,00 9171,61 9496,28 9712,28 9712,73 10344,84 10428,05 10067,33 10325,26 10856,63 11008,61 10136,63 9774,02 10465,94 IOOJ4,72 10788,05 111 J8,49 11 006,02 11577,51 11891,93 12226,34 12319,73 12810,54 12569,79 '124 14,34 12143,24
15307,78 13592,47 13603,02 12525,54 13849,99 14338,54 13481,38 13376,81 13072,87 11 259,86 8576,98 8512,27 8859,56 7994,05 7568,42 8109,53 8828,26 9522,50 9958,44 10356,83 10492,53 101 33,23 10034,74 9345,55 10546,44 10198,04 10126,03 11 089,94 11057,40 9768,70 9382,64 9537,30 8824,06 9369,35 9202,45 9937,04 10228,92 10237,92 10624,09 9755,1 0 9849,74 %93,73 98 16,09 9833,03
27812,65 23455,74 24331,67 22849,20 25755,35 24533,12 22102,0 1 22731,10 21261 ,89 180 16,21 13968,67 13888,24 14387,48 13278,21 12811,57 13576,02 15520,99 18171,00 18378,73 20573,33 19724,19 20955,25 21752,87 21821,50 21872,50 20121,99 20608,70
2"'239,35 211 08,59 19765,19 20128,99 21029,81 20536,49 22358,17 23096,32 23007,99 23035,45 23447,34 23338,02 23527,52 23720,81 23684,]3 22398,10 22440,25
Straits 3482,30 2981 ,75 3026,45 3007,36 3 147,79 3192,62 2947,54 2929,65 2739,95 2358,9 1 1794,20 1732,57 1761,56 1746,47 1594,87 1699,99 1920,28 2329,08 2333,14 2659,20 2592,90 2672,57 2651,13 2732,12 2897,62 2745,35 2750,86 2887,46 2974,61 2752,60 2835,51 2987,70 2950,33 3097,63 3 142,62 3 144,70 3190,04 3 179,72 3010,51 3105,85 3172,73 3159,93 3 120,44 3189,26
IHSG 2745,826 2627,251 2721 ,944 2447,299 2304,516 2444,349 2349, 105 2304,508 2165,943 1832,507 1256,704 1241,541 1355,408 1332,667 1285,476 1434,074 1722,766 1916,831 2026,780 2323,236 2341,537 2467,591 2367,701 2415,837 2534,356 2610,7% 2549,033 2777,301 2971,252 2796,957 2913,684 3069,280 3081,884 3501,2% 3635,324 3715,080 3703,5 J2 3409, 167 3470,348 3678,674 3819,618 3836,967 3888,569 4130,800
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
16 Agustus 2011 11613,53 8955,20 20534,85 September 2011 8700,29 17592,41 10913.38 Oktober 20 11 8988,39 19864,87 11955,01 November 2011 12<»5,68 8434,61 17989,35 Desember 2011 121 69,65 8395,16 18378,23 Su mber: Bursa Efe k Indonesia d an www.finance.yahoo.com
2885,26 2675,16 2855,77 2702,46 2664,SO
3841,731 3549,032 3790,847 3715,080 3821,992
Oad data tersebut, apabila diga mbarkan dal am ben tuk grafik sebagai berikut: ~OO r--------------------------------------------
l-c--,',\------------------------------------,'" "\ --'---"'-'\ 20000 t-____~--------~~'----~\~-~--C.L--~/---------"_._," nooo
\
nooo
\' I
'. I I~~C\_ /
-" ~
_
~
IOCOO
- -''"... r .....
- ~,
--
----
"00
.........:>--'
-2 2
~
,.. .. . .. .. .. ..
•• " . "-
.'
"
. .,
.. -
~::1~S6
Gambar 1
G rafik Auktu asi Indeks dari Desc mber 2007 sam pai Dl"Scm bcr 2011 Dari grafik di atas dapat diana lisa bahwa masing-masing indeks berfluktuasi dari bu lan ke bu lan dengan pola yang mirip ada puta yang berbeda. Un tuk menen l ukan apakah indeks Dow Jones, Nikkei, Hang 5eng dan Straits Times mempunyai pengaruh terhadap IHSG, maka akan dilakukan analisis kuantitatif menggunakan regresi linear berganda serta pengujian hipotesis dengan uji F dan uji t. Analisis I{egres i Un ier Uerganda Regresi linie r bergand a me ru pakan su atu persamaan yang menggam barkan hubungan an lara dua atau lebih va riabel bebas dengan sa tu variabel le ri kat. Regres i tinie r berganda dilerapkan pada penelitian ini untuk mengetahui apakah te rdapat pengaruh indeks Dow Jo nes, Nikke i, Hang Seng d an Stra its Times te rhadap IHSG, serta mengetahu i besar pengaruhnya. Dari hasil pengoJahan da ta dengan menggunakan Program SPSS diperoieh hasil sebagai beriku t: Tabcl2 Koefi sie n Regresi Coefficient i"'
(ConsI ilnt) X1
X2
" "
Unslilnclilrdized
Stancla rdized
CoeffICients
CoeffICients
•
-180.697
Std. Error 245,754
,1" -.282 -,082 2.133
,032 .032 ,0<5 ,302
a. Oapendenl VarIable: Y
.0.
,.3
,
-,503 -,314
,,736 4.759 -8,8<17 . 1,832
1,181
7,065
Sig. ,466 ,000 ,000
,074 ,000
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
17 Tabel tersebut menu njukkan persa maan regresi yang dapal menje taskan ada atau tidaknya hu bungan antara variabel bebas indeks Dow Jones, N ikkei, Hang 5eng dan Straits Times te rhadap IHSG serta dapa! menginformasikan besarnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabeJ lenkat. Dari tabel, diperoleh model regresi hnie r berganda sebagai berikut: Y: -180,897 + 0,154 X, - 0,282 X, - 0,082 X, + 2,133 X, Berdasa rkan model regresi di atas dapat dijelaskan bahwa: a. Nilai konstanta sebesar .180,897 menunjukkan bahwa jika varia bel bebas (Dow Jones, Nikkei, Hang Seng dan Straits Times) sarna dengan nol, maka IHSG akan sebesa r • 'IBO,897 satuan. Artinya dengan lanpa melihat fluktuasi indeks luar !legeri, maka
dipred iksikan IHSG akan sebesar -180~97 point. b.
Nit ai koefisien indeks Dow Jones sebesar 0,154 menunjukkan bahwa jika in deks Dow Jones meningka t sa i"u satuan, maka akan dapa t menaikka n IHSG sebesar 0,154 satuan denga n asums i variabel bebas lain yaitu Nikkei, Han g Seng d an Straits Times ko nstan, Adanya pengaruh positif men unjukkan penga ruh sea rah jika Dow Jones me ningkat 1 poi nt maka diperkirakan 1HSG me ning kat 0,154 point. c. Nila i koefi sien inde ks N ikke i sebesar -0,282 menun ju kkan pengaruh negatif bahwa jika Nikkei me ningkat sa tu sa tuan maka akan menu run kan IHSG sebesa r -0.282 satuan dengan asumsi va riabel bebas yang lain Dow Jones, Hang Seng da n Straits Times konstan , Ada nya pengaru h nega tif menunjukkan pengaruh d engan arah keba likan jika Nikkei meningkat 1 point maka dapat diperkirakan ba h wa IHSG Illenu run -0,282 point. d . Nilai koefi sien indeks Hang 5eng sebesar -0,082 menunjukkon pengaruh negatif bahwa jlka indeks Hang Seng meningkat satu satuan maka akan men urunkan IHSG sebesar · 0,082 satuan dengan asumsi va riabeI bebas ya ng lain Dow Jones, N ikkei dan Straits Times konstiln. Adnnyn pcngnruh negntif mcnunjukknn pcngnruh dcngnn nrilh kebalikall jika Hang Seng meningkat 1 point maka dapat d iperkirakan IHSG menurun 0,082 pOint. e. Nilai koefisien indeks Straits T imes sebesa r 2,133 menunJukkan bahwa jika indeks Straits Times meningka t satu satuan maka akan menaikkan lHSG sebesar 2.133 satuan d engan asumsi variabel bebas yang lain Dow Jones, Nikkei dan Hang Seng konstan . Adanya pengaruh positif men unjukkan penga ruh seara h jika Stra its T imes meningkal 1 point maka dap
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
18 adanya kedekatan jarak aota r negara dilihal dari garis buju r atau adanya perbedaan wa ktu yang sedikil anlara keduanya. Sehingga Bursa Efek Hongkong d ibuka denga n berbagai informasi bagi in vestor yang tercermin daJam kinerja Bursa Efek Tokyo. 4. Indeks Dow Jones mempunyai arah pengaruh yang posltif, hal im disebabkan Amerika Serikat merupakan kiblatnya perekonomian dun ia. Bagi Indonesia, Amerika Serikat merupaka n negara tujuan ekspor yang terbesar. Sehingga informas i·in fo rmasi apa ya ng ada d i Bursa Efek Amerika menjadi acuan bagi investor di Indonesia untuk berinvestasi. Uji Asumsi Klasik Persa maan regresi ya ng baik harus bersifa t BLUE (Best Linear Ullbiased Estimator), artinya pengambila n kepu tusa n melalu i uji F dan uji t tida k boleh bias. Untuk menghasilkan ke pu tusan yang BLUE tersebut maka harus dipenuh i beberapa asumsi klasik sebagai berikut: I. Uji Normalitas Uji no rma lilas dig u na kan unluk menguji apakah dala m mode l regres i va ria bel te ri kat dan variabel bebas ked uanya mempunya i d istribusi norma l atau tid ak. Mod a l regres i yang baik ada lah memiJik i distribusi d a ta normal a tau mendeka ti normal (5anloso, 2002:212). Untuk mende teksi no rmalitas ada lah dengan melihal penyeba ran data/libk pada sumbu diagonal d ari grafik, dasa r penga mbilan kepu tusan adalah: a. Jika data menyebar disekitar gar is diagonal dan mengikuti arah garis d iagonal atau, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyeba r jauh garis diagonal d an / atau tidak mengikuti ara h garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalilas. Normal p . p Plot or RegresSion ::it81
Dependent Variable: Y
, .;-~------.,
, • £, • G
•I
,
M
••
,
.
Ga mbar2 Uji Norma lilas Da ri g rafik di a las dikelahu i bahwil titik-titik menyebar di sekila r garis d iagonal. Jad i dapat disimpulkan bahwa model regresi layak d ipakai karena me menuhi as umsi norlllaiilas. Dimana uji in i dih itung dengan menggunakan ala i banlu ukur program SPSS. 2. Analisis Autokorelasi Uji aUlokorelasi d imaksudkan untuk mengelahui apakah dalam model regresi linear berganda ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika te rjadi korelasi, maka d iidentifikasi terjadi masalah AUlokorelasi. Regresi yang baik adalah regresi yang tidak terjadi Autokorelasi di d alamnya.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
19
Tabel 3 Nila.i Durbin Watso n Durbin Watson 1,144
Model
1
Untuk mendeleksi autokorelasi dapat di lakukan denga n uji Du rbin Watson (OW)
dengan ketentuan menurut Sunyoto (2011:91) sebagai berikut a. Terjadl autokorelasi pos itif jika nilai OW d i bawah ·2 (OW < -2) b. Tidak terjadi aU loko relasi jika nila i OW berada di anlara -2 dan +2 atau -2:s: OW :5:;+2 c. Terjadl autokorelasi negatif jika nilai OW d i atas +2 atau OW> +2. Berdasarkan label di alas diketahui bahwa model regres i yang terbentuk tidak te rjad i Autokore lasi ka re na mempu nya i angka Durbi n Watson d i a ntara -2 dan +2. 3. Uji Mul ti koli nearilas
Uji multikolinea ritas dimaksudkan untuk mengiden tifikasi hubungan antar variabel independen (bebas). Regres i ya ng ba ik ada lah regresi ya ng variabel bebasnya tidak memiliki hubungan ya ng e ral atau d enga n kata lain tida k lerjad i mu ltikoli nea ritas anla r variabel independennya. Ketentuan dalam pengu/ian ini adalah: a. Jika nilal lolerafl ce < 0,10 dan V1F > 10, maka terdapat ko relasi yang lerlalu besar di antara sa lah sa tu varia bel bebas dengan variabel-variabel bebas yang lain (terjadi III ulli kolinea ri las). h. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VlF < 10, maka tidak terjadi mu ltikolinearilas. Dari hasil pengolahan data d engan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4 Nilai Tolerance Dan V[F
No
Vanab el
Toleransi
V IF
·1
Dow Jones (XI)
0,408
2,451
2
Nikkei (X 2)
0,358
2,795
3
Hang 5eng (X,)
0,049
20,328
4
Straits T imes
0,054
18,658
(~)
Dad 4 (em pat) variabeJ bebas yang ada diketahui ba hwa 2 (dua) va riabel yaitu Dow Jones da n Nikkei memiliki n ilai toleran ce > 0,1 dan VIF < 10 maka kedua variabel tersebut behas dari Multikolinearitas. Sedangkan 2 (dua) variabel lainnya yaitu Hang Seng dan Straits Times mem iliki ni lai tolerQIU,":f < 0,1 dan VIF > 10 maka pada kedua va riabel tersebut terdapat Mu iti kolinea ri tas. Sehingga ya ng digunakan un tuk penelitian jnj hanya 2 variabel bebas yaitu Dow Jones dan Nikkei yang tidak mengandung multikolinearitas. 4. Uji Heteroskesdas tisitas Uji terhadap adanya Heteroskesdastisitas adalah bert uju an untuk mengetahui ilpakah da lam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian residual dari pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dad pengamatan yang sa tu ke penga matan y ang lain te tap, maka in i disehu l Ho moskesdastisitas. Model regres i yang baik ada lah model regresi yang tidak terjadi Heteroskesdastisitas.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
20 Santoso (2002:2'10) menga takan bahwa jika sebaran titik-titik berada di alas da n di bawah 3ngka 0 pada 5umbu Y dan tidak membenluk pola yang jelas, maka tidak terjadi Heteroskesdastisitas. Scatterplot
, !
~
••
Dependent Variable : Y
•
•
,
• • •
~
• • • .,
~
~
••
•
••
a ., ~ ., ' .' .,.
• • • • •
•
0
~
•
•
!
.'
~
•• •
0
••
•••
• ·1 ,0
",5
.'
•• • • •
•
~
••
..'
M
•• '.' '.'
Regression Standardized Predicled Value
Gambar 3
Vii Heteroskesda stisita s Dari grafik di atas diketahui bahwa titik-titik data te rsebar di daerah antara 0 - y dan lidak membentuk pola tertentu, maka model regresi yang terbentuk diidentifikasi tiddk terjcldi I leleroskesddslisildS. Kdrend delle! )'dng diolclh !luddh liddk meng<mdung
heteroskesdastisitas, maka persamaan regresi linear berganda yang diperoleh dapa! dipergunakan untuk penelitian.
Uji Pc nga ruh Simultan (Vji F) Uji s]gn ifikansi model dengan uji F digunakan untuk mengetahu i apakah model regresi Imier berganda yang telah didapatkan telah signifikan untuk menggambarkan pen garuh secara si multan varia bel bebas indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng dan Straits Times le rhadap variabel !erikat IHSG. Uji signifikansi mode l ini dapa! d il ihal pad a nilai sig ni fika nsi F yang te lah d ipe ro leh da ri progra m SPSS da n dapa! dilihal pada tabel berikut: Tabel5
Analisis of Varians ANOV~
,
Sum of Squares
Model Regression Residual Total
Mean Square
df
32072102 2182169 34254271
4 44 48
8018025,591 49594 ,742
F
161 ,67 1
Sig. ,001>'
a Predictors: (Constant), X4 . X2, X1 , X3 b Dependent Variable: Y
Berdasarkan label tersebul dapal diketahui bdhwa nilai signifkansi ada lah sebesa r O,(XX). Ka rena n ilai signifikans i < 0,05 maka dapa! d is impulkan bahwa indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng dan Straits Times secara sim ulta n berpengaru h signifikan lerhadap variabel le nkallHSG.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
21 Vii Pengaruh Parsia l (Uji I) Uji pars!a l (uji I) d ig unakan untuk mengetahui a pakah va riabel bews Dow Jones, N ikke i, Hang Seng dan Straits Times telah signifikan untuk digunakan menguku r IHSG. Uji signifikansi model ini dapat dilihat pada nila i signifikansi t ya ng telah diperoleh dari progrdnl SPSS dan dapat dilihat pada tabel berikul: Tabcl 6 Uji Parsia l (Uji I) Coefficient§ Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) X1 X2 X3 X4
8 · 180,897 ,154
-,282 -,082 2,133
Sid. Error
StandardIZed Coefficients
Beta
245,754
,032 ,032 ,045 ,302
,283 -,563 -,314 1,161
t
-,736 4,759 -8,847 -1,832 7,065
SiS' ,466 ,000 ,000 ,074
,000
a. Dependent Variable: Y
Uji t pengaru h antara indeks Dow Jones terhadap IHSG dengan nilai sig = 0,000 Karena nila i sig < 0,05 maka da pat dis im pulkan bahwa variabel indeks Dow Jones berpengaruh signifikan lerhadap I HSG. 2. Uji t pengaruh antara indeks Nikkei terhadap IHSG dengan ni lai sig '" O,(XX) Karena nitai sig < 0,05 ma ka dapal disimpulkan bahwa va riabeJ Nikkei berpenga ruh signifikan te rhadap lIiSC. Dari model peIsa maan yang diperoJeh dan dari pengujian pengaruh simultan maka dapal ditarik kesimpu lan bahwa indeks Dow Jones (Xl) dan N ikke i (X2) secara bersama memp unya i pengaruh yang sign ifikan terhadap IHSG (Y), seh ingga pergerakan indeks lua r negeri dapat d ipergunaka n untuk me mpred iksi IHSG d i masa d epan. 5eda ngkan dari pengujian pengaruh pa rsia l d engan uji t, maka dapal d itarik kesimpulan bahwa indeks Dow Jones (X l) dan Nikkei (X 2) mempunyai pengaru h yangsignifikan terhadap l HSC (Y). 1.
j
SIM PULAN DAN SARAN Simpu lan 1. Dari mode l reg resi yang d ida pa l d a ri pengolahan d a la dengan p rogram SPSS d id apa lkan persamaa n: Y - -·180,897 + 0,·154 Xl - 0,282 X2- 0,082 ~ + 2,.·133 X4 Dari persamaan lersebul dapal d iketah ui adanya penga ruh antara va riabeJ bebas indeks Dow Jones, Nikkei, Hang Seng dan Straits Times te rhadap IHSG serta dapal mengtnformasika n besarnya pengaru h variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Dari uji simultan dengan uji F dapa l diketahui bahwa variabel bebas indeks Dow Jones dan Nikkei mempunya i pen garuh secara simultan yang signiflkan terhadap varia bel terikat IHSG karena nila i sig < 0,05. 3. Dari uji t yang dilakukan dapal disimpulkan bahwa indeks Dow Jones dan Nikkei mempunyai pengaruh yang signiHkan lerhadap IHSC. Sara n lnvestasl pada in deks (judex fimd) yang menggunakan strategi pasif, lebih sederhana pada prosesnya serta mudah dalam analis isnya karena indeks mencerminkan gabungan kinerja mayoritas sa ham, dalam arti mengiku ti kinerja indeks pasar sedekat mungkin, sehingga resiko berin ves tasi tiapat d itekan seminima l mung kin. Karena itu disarankan
1.
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 6 (2013)
22 kepada investor yang mempunyai kecenderungan menginginkan resiko yang m inimal
agar berinvestasi pada indeks. 2. Investor dan calon investor yang ingin menginvestasikan dananya pact a indeks dalam negen (II-ISG), sebaiknya menganaIisis kmeq3 mdeks duma yang mempengaruhi IHSG te rut-dma indeks Dow Jones dan Nikkei, sehingga dapat men jadi patokan dalam memperkirakan pergerakan IHSG di masa depan . DAITAR PUSTAKA Achsani, N . A. 20(Xl MClIcermati Kej atulum 1I1deks Dow /01l1.'S: Akallkall Ifldeks BE/lkut Terseret. Uni versity o f Potsd am. Potsdam.
Alwi, S. 2003. Alat-Alal Allalisis Dalam Pembefanjaan. Pe ne rbit Andi Ofsel. Yogyakarta. A noraga, P dan P. Pa karti. 2(X}1. PCllgalltar Pasar Modal. Edisi Revisi. Penerbit Rineka Cipta. Semarang. Cahyono, J. E. 2000. 22 Strafeg; dan Teknik Meraill U1Itllllg di 811rsa Sallalll. Jilid 1. Pe ne rbit PT. Elex Media Komputindo. Jaka rta Fabozzi, F. J. 2002. MallajcmcII i1mcstasi. Bu ku satu. Penerbit Sale lllba Empat. Jaka rta. Hali m, A. 2003. Allalis;s {llvestas;. Edisi ked ua. Pene rbit Sa le mba Empal. Jakarta. Hana fi, M dan A. Halim. 2005. Allfllisis Laporall Keuallgall. Ed is i Ked ua. Cetakan Pertama. Pene rbil UPP· AMP YKPN. Yogyakarta . Hu snan, S da n E. Pu djiastuti. 2006. Dasar·Oasar Ma l1ajemen Keuallgall. Ed isi Keli llla. Cetakan Pertama. Penerbit UPP STIM YKPN. Yogyakarta. Ma nsu r, M. 2005. Pengaruh lndeks Bursa Global Terhadap Indeks Harga Sa halll Gabungan (I HSG) Pada Bursa Efek Jakarta (BED Pe ri ode Ta hu n 2(XX)..2002. SosioJlIlI1umiora. vol.7 No.3 ha I.203·21 9. Bandung. Hal 3()...38. Mau liano, D.A. 2010. Analis is Fakto r·Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Indeks Harga Sa halll Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia. Ju mal. Fakultas Ekono mi Uni versitas G unadarma . Mobius, J. M. 1998. MobiliS 011 Emerging Market : Prospek f llllestas; di Pasar·Pasnr Baru. Penerbit PT. Elex Med ia Komputindo. Jaka rta. Rendoumis, V. L. 20C19. A The rmodynamic Desc riphon of the TIme Evolut ion of a Stock Market Index, Ellropean JOll mal of EccJllomics, Fi.n ance and Ad ministrative Sc iences. Hal 101 -110. Sartono, A. 2006. MallajemclI KeuQ/Igall Teori dall Aplikasillya. Edis i ke tiga. Pene rbit BPFE. Yogyakarta. Saw idji, W. 1996. (ara SelIat Illvestasi Oi Pasar Modal. Liberty. Yogyaka rla. Sugiyono. 201 1. Metode Pene litian Kuan titatif, Kua lilaUf Dan R&D. Celaka n ke-13. Pene rbit AJfabeta. Bandung. Su na riyah. 2003. Pel/galllar Pellgetallllall Pasar Modal . Penerbit UPP AMP YKPN. Yogyaka rta. Suprant·o, J. 2005. Slalistik Pasar Modal. Pene rbit. PT. Ri.n eka C ipta. Jakarta. Tambunan, A. P. 2007. Melli/ai Harga Wajar Saham (S tock Va/llat/01r). Penerbit PT. Elex Media. Ja karta Tandelilin, E. 2010. Port% lio dall InlJestasi, Teori dall Aplikasi. Ed isi Pertama. Penerbit Kanisiu s. Yogyakarta. Weston, j. F and E. F Brigha m. 1993. Oasar·dasar Mallajemcll Kellangan. Jilid Perta ma. Edisi kesembilan (te rje mahan). Penerbit Erlangga. Ja karta . Wicaksono, A. W. 2012. Flukt uasi Indeks Harga Saham Gdbungan (IHSG) Mengguna kan Model Termod inamika dengan Huku m Pend inginan Newton, Tilgas Akllir. Universitas Sebelas Ma ret. http:j / en.wikiped ia.org/ wikiJ Index_fund