PENGARUH IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING DAN PROMOSI TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA CV. SURYA TERANG DI TENGGARONG Oleh: Aditya Pratama, Sabran dan Erwinsyah Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong. Abstract : This study used quantitative data obtained from questionnaire data. Total samples are 44 people with the retrieval method by means of random sampling. The analysis tool used multiple linear regression analysis with hypothesis testing using the F and t test. Equation multiple regression as follows Y = 0.287 + 0,592X1 + 0,507X2. From the results can be known equation constants values (a) of - 0.287 stated that if X1 and X2, equal to zero or if the relationship marketing variable and promotion does not exist at all then customer loyalty would always remain constant decreased by - 0,287. The results of F test calculations obtained F count was 191.360, while the value of F table obtained a value of 2.82, this meant that (Fcount 191.360> Ftable 2.82), so it could be said that the relationship marketing variable and promotion jointly able to demonstrate its impact on customer loyalty. So the first hypothesis in this study which stated "that the relationship marketing and promotional has significant influence on customer loyalty on CV. Surya Terang in Tenggarong" acceptable. From the second correlation results of each independent variable, seen the value of variable correlation relationship marketing was the biggest compared to other variables, namely 66.1%, followed by promotion variable was 64.8%. Thus concluded promotion variable is the most dominant variable influenced on customer loyalty in the CV. Surya Terang in Tenggarong. From the description, it can be concluded that the second hypothesis in this study "that relationship marketing has the most dominant influence on customer loyalty in the CV. Surya Terang in Tenggarong "Accepted Keywords: Implementation of Relationship Marketing, Customer Loyalty, Promotion PENDAHULUAN Di era globalisasi seperti sekarang ini, perusahan-perusahaan semakin dituntut untuk mampu bersaing dan mampu menciptakan inovasi-inovasi dan terobosan baru bagi dunia perdagangan. Hal ini dikarenakan kemajuan zaman yang secara tidak langsung membuat kebutuhan semakin meningkat dan beragam. Semakin hari pola pikir masyarakat makin berkembang dan semakin selektif dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan perusahaan selalu berusaha untuk mencari keuntungan serta berpikir bagaimana agar perusahaannya dapat terus bertahan ditengah kondisi persaingan yang semakin ketat. Sehingga setiap perusahaan wajib mempunyai strategi pemasaran yang jitu. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, tetapi dalam pemasaran modern seperti ini paragdima pemasaran telah bergeser, tidak hanya menciptakan transakasi untuk mencapai
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
keberhasilan pemasaran tetapi perusahaan juga harus menjalin hubungan dengan pelanggan dalam waktu yang panjang. Paragdima tersebut disebut relationship marketing dasar pemikiran dalam praktek pemasaran ini adalah, membina hubungan yang lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dan perusahaan (Chan S, 2003). CV. Surya Terang adalah sebuah perusahaan dealer yang bergerak dibidang jasa penjualan sepeda motor kredit merek Yamaha di kota Tenggarong. CV. Surya Terang didirikan oleh Bapak M. Yusuf Effendi tanggal 12 Maret 2013 dan sekarang memiliki karyawan sebanyak 21 orang. Usaha sejenis yang melayani penjualan sepeda motor kredit seperti ini sudah cukup banyak di Tenggarong sehingga pemilik CV. Surya Terang memerlukan strategi pemasaran yang jitu guna memenangkan persaingan. Salah satu indikator yang cukup handal untuk kelangsungan hidup dan keuntungan dari
12
suatu proses bisnis adalah kelanjutan dari kepuasan pelanggan sehingga terjadi loyalitas pelanggan. Loyalitas merupakan perilaku konsumen yang akan dapat diketahui jika konsumen telah melakukan pembelian kepada 3 produk yang ditawarkan di pasar, konsumen yang loyal adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli kembali dan berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan datang, sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang berpotensi untuk menye-babkan tindakan perpindahan merek. Diperkirakan untuk menarik satu pelanggan baru diperlukan biaya mulai dari lima sampai lima belas kali, dibandingkan dengan menjaga hubungan dengan satu pelanggan lama (Swasta, 2005, 82). Hal yang sekarang menjadi permasalahan pada CV. Surya Terang Agen di Tenggarong adalah terletak masalah loyalitas konsumen atau pelanggan pada tempat ini, dimana penjualan yang selama ini cenderung datar atau tidak ada peningkatan yang signifikan. Terkadang malah penjualan yang sekarang mengalami penurunan penjualan dikarenakan pembelian barang oleh konsumen pada tempat ini juga menurun. Jumlah konsumen yang membeli tentunya merupakan berita buruk bagi kelangsungan usaha ini kedepannya, karena jika hal ini terjadi terus menerus maka usaha CV. Surya Terang bisa gulung tikar. Guna menghadapi persaingan-persaingan pemasaran yang semakin hari semakin pesat dan untuk menjaga tingkat pertumbuhan, maka salah satu strategi yang dipakai CV. Surya Terang untuk dapat menggaet konsumen dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang optimal adalah menggunakan strategi relationship marketing dan promosi. Namun kenyataan sejauh yang peneliti lihat yang telah diterapkan pihak CV. Surya Terang selama ini belum membuahkan hasil yang maksimal, dimana penjualan yang selama ini cenderung datar atau tidak ada peningkatan yang signifikan. Terkadang malah penjualan yang sekarang mengalami kekurangan penurunan dikarenakan pembelian barang oleh konsumen pada tempat ini juga menurun. Jumlah konsumen yang membeli tentunya merupakan berita buruk bagi kelangsungan usaha ini kedepannya. Seharusnya dengan penerapan strategi relationship marketing yang baik dan promosi efektif maka loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
Tenggarong dapat meningkat. Dari perumusan masalah diatas, maka yang menjadi pertanyaan dalam penulisan ini adalah : 1. Apakah variabel independen relationship marketing dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong ?. 2. Diantara variabel tersebut, variabel manakah yang mempunyai pengaruh dominan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong ?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji besarnya pengaruh relationship marketing dan promosi terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Relationship Marketing Satu hal yang sangat penting bagi perusahaan adalah membina hubungan yang baik dengan para pelanggan, pegawai, pemasok, distributor, dan partner-partner distribusinya karena hubungan baik akan menentukan nilai masa depan perusahaan yag bersangkutan. Menurut Alma (2005 ; 271) relationship marketing adalah suatu filosofi menjalankan fokus terutama pada perbaikan pelayanan pada pelanggan yang ada, dibandingkan dengan mencari pelanggan baru. Pengertian lain relationship marketing menurut Sofjan Assauri (2007 ; 73) Hubungan kerja sama anatar pihak provider dengan customer sehingga kedua pihak saling menguntungkan. Dalam hal ini lembaga tidak menekankan pada terjualnya produk, tetapi lebih fokus pada interaksi secara menyeluruh dengan elemen-elemen kegiatan bisnis yang dikelola lembaga. Relationship marketing menurut Evans dan Laskin dalam Wibowo S, (2006 ; 25) diartikan sebagai proses dimana suatu perusahaan membangun aliansi jangka panjang dengan pelanggan dan calon pelanggan, bekerjasama untuk mencapai satu tujuan yang ditentukan. Tujuan tersebut dipenuhi dengan memahami kebutuhan konsumen, memperlakukan konsumen sebagai mitra, menjamin bahwa para pegawai memenuhi kepuasan konsumen dan memberikan kualitas yang baik kepada konsumen. Model relationship marketing yang dirumuskan oleh Wibowo S, (2006 ; 26), adalah terdiri dari relationship marketing inputs yang mencakup : 1.Understanding Customer Expectation
13
Understanding Customer Expectation merupakan kegiatan yang melibatkan kemampuan perusahaan untuk melakuan identifikasi apa yang diinginkan oleh konsumen dan memasarkan barang dan jasa diatas tingkat yang mereka harapkan. Tidak mudah untuk mengidentifikasi apa yang diharapkan oleh seorang pelanggan, pelanggan ingin pemasar mengetahui keinginan-keinginan mereka. Pelanggan juga ingin pemasar memahami prefensi, gaya hidup dan hobinya. Untuk memenuhi keinginan pelanggan yang semakin kompleks itu, sebuah perusahaan harus bisa mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya tentang pelanggan dan menggunakanya pada saat yang tepat. Dengan demikian, seorang pelanggan merasa membeli sesuatu produk atau jasa yang sesuai dengan apa yang mereka harapkan. 2.Building Service Partnership Pengalaman kemitraan ada ketika suatu perusahaan bekerja sama secara erat dengan konsumen dan menambahkan pelayanan yang diinginkan oleh konsumen atas suatu produk perusahaan. Beberapa pertimbangan dalam membangun pelayanan kemitraan menurut Evans dan Laskin (1994) dalam Wibowo S, (2006) adalah : (1) kedua pihak yaitu pembeli dan penjual memiliki fokus yang sama mengenai kebutuhan spesifik yang ingin dicapai masing-masing harus merasa dalam posisi “win-win”, (2) kedua pihak merupakan kolaboratif yang harus bekerjasama mencapai tujuan yang sama, dan (3) kedua pihak harus melakukan antisipasi adanya masalah. 3.Total Quality Management Total Quality Management atau manajemen mutu terpadu dapat dilihat sebagai pendekatan utama untuk mendapatkan kepuasan pelanggan dan keuntungan industri. Industri harus memahami bagaimana pelangganya memandang mutu dan tingkat mutu yang diharapkan pelanggan dengan mendefinisikan hubungan antara keinginan konsumen kedalam atribut-atribut barang atau jasa secara tepat. Seorang manajer operasi dapat menciptakan produk dan proses sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Industri harus berusaha menawarkan mutu lebih baik daripada sainganya. Hal ini melibatkan komitmen manajemen dan karyawanya secara total. 4.Empowering Employees Pemberdayaan karyawan biasanya dimaksudkan untuk memberikan kebebasan
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
kepada karyawan untuk mempraktekan kreativitas mereka dalam menyelesaikan masalah konsumen, dengan memberikan otoritas lebih kepada pegawai berarti mengurangi birokrasi internal. Disamping itu pegawai yang diperbedayakan dapat mengubah hubungan yang singkat dengan konsumen menjadi hubungan jangka panjang. Promosi Promosi merupakan salah satu variabel yang dipakai untuk mempengaruhi pasar bagi suatu produk maupun jasa dari suatu perusahaan. Banyak yang berpendapat bahwa promosi itu sama dengan penjualan, bahkan ada pula yang berpendapat bahwa promosi itu merupakan bagian dari penjualan. Pengertian promosi menurut Assauri (2007 ; 264) adalah “semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan”. Sedangkan menurut Kotler (2005 ; 424) pengertian promosi adalah Promosi adalah merupakan informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedang menurut Mursid (2006 ; 349) “Promosi dapat diartikan komunikasi yang persuasif, mengajak, mendesak, membujuk, meyakinkan. Pengertian promosi baik dari Kotler maupun dari Mursid, keduanya tidaklah saling bertentangan. Disatu pihak lebih menitikberatkan kepada penciptaan pertukaran, sedang di pihak yang lain lebih menitikberatkan kepada pendorongan permintan. Kesimpulan akhir yang diberikan Assauri (2007 ; 270) adalah dalam memberikan promosi ada empat point penting yang harus dilaksanakan perusahaan yaitu 1.Bentuk media promosi. Perusahaan bisa memilih bentuk promosi sesuai dengan kemampuan dan karakteristik perusahaan serta dana yang tersedia seperti promosi melalui iklan televisi, pamflet, brosur, papan elektronik, surat kabar, radio dan lain-lain. 2.Info / pemberitahuan promosi. Sumber pemberian promosi haruslah jelas dari mana asalnya misal perusahaan, karyawan atau konsumen lain yang pernah menggunakan produk / jasa perusahaan tersebut. 3.Sesuai dengan kenyataan. Promosi yang dilakukan oleh perusahaan sifatnya haruslah unik, tidak terlalu berlebihan dan harus sesuai dengan kenyataan aslinya sehingga kesan yang
14
muncul konsumen tidak akan merasa di bodohi dengan iklan tersebut. 4.Bonus promosi. Melakukan promosi yang biasa-biasa saja umumnya kurang menarik minat konsumen, sehingga kuncinya bisa ditambahkan bonus promosi yang menarik, misalnya membeli 2 dapat gratis 1. Loyalitas Pelanggan Loyalitas merupakan perilaku konsumen yang akan dapat diketahui jika konsumen telah melakukan pembelian kepada produk yang ditawarkan di pasar, konsumen yang loyal adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli kembali dan berlangganan suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan datang, sehingga dapat menyebabkan pengulangan pembelian merek yang sama walaupun ada pengaruh situasi dan berbagai usaha pemasaran yang berpotensi untuk menyebabkan tindakan perpindahan merek (Swasta, 2005, 82 ) Menurut Alma 2005 ; 274) loyalitas konsumen adalah Perilaku konsumen yang
melakukan pembelian secara teratur / regular, mereka juga membeli produk-produk lain bukan satu produk saja yang ditawarkan produsen serta mereka merekomendasikan teman-temanya untuk juga memlei produk sama dan mereka tidak mudah beralih ke produk saingan. Beberapa indikator loyalitas pelanggan (Dharmmesta, 1999 ; 45) yang umumnya dijadikan standar terhadap terhadap produk yang ditawarkan adalah: 1.Perasaan konsumen setelah membeli produk tersebut. 2.Kesesuaian produk dengan harapan konsumen. Jika produk yang dirasakan sesuai dengan harapan maka konsumen tersebut akan puas dan begitu pula sebaliknya. 3.Rekomendasi kepada konsumen lain. Jika konsumen puas biasanya akan merekomendasikan jasa tersebut kepada orang lain dan sebaliknya. 4.Datang kembali menggunakan produk, konsumen yang puas pasti akan bersedia kembali menggunakan produk tersebut.
Kerangka Pikir Gambar 1. Kerangka Pikir
Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat dikemukakan hipotesis (dugaan sementara) sebagai berikut : 1.Bahwa relationship marketing dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. 2.Bahwa relationship marketing mempunyai pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong.
15
BAHAN DAN METODE Tempat Penelitian Wilayah penelitian dalam penulisan ini adalah pada CV. Surya Terang yang beralamatkan di Jalan Danau Semayang kelurahan Melayu Tenggarong. Alasan ilmiah penulis tertarik me-neliti pada tempat ini adalah untuk mengetahui apakah variabel relationship marketing dan promosi berpengaruh atau tidak terhadap loyalitas pelanggan. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan tetap pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Jumlah pelanggan tetap yang terdata sampai bulan Oktober 2014 pada CV. Surya Terang sebanyak 147 orang. Menurut Sugiyono (2007 ; 58) jumlah sampel penelitian yang bisa diambil dari data populasi antara 1%, 5%, 10%, 20 %, 30% dan 50% dan metode pengambilan sampel tergantung dari banyaknya populasi dalam suatu wilayah dan kesanggupan dari pihak peneliti. Dikarenakan peneliti mempunyai keterbatasan waktu, tenaga dan sebagainya maka jumlah sampel yang bisa peneliti ambil sebanyak 30%. Dari jumlah populasi 147 orang, maka sampel yang bisa diambil sebanyak 30% (147 x 30 : 100 = 44) adalah 44 orang sampel. Teknik pengambilan data menggunakan teknik sampel secara acak (purposive sampling) dimana sampel diambil secara sengaja dan telah ditentukan terlebih dahulu yaitu pelanggan tetap CV. Surya Terang di Tenggarong. Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis
Dalam analisis data, sesuai dengan objek penelitian dimana variabel yang digunakan lebih dari satu, maka analisis yang dipergunakan untuk pembuktian hipotesis dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dengan model Regresi Berganda. Adapun model persamaan regresi berganda yang dipergunakan sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + ê (Sugiyono, 2007 ; 251) Dimana : Y = Loyalitas Pelanggan X1 = Relationship Marketing X2 = Promosi b1,b2,b3,b4 = Koefisisen regresi partial a = Konstanta
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
ê
= Error atau sisa (residual)
Penganalisisan data penelitian skripsi penulis akan menggunakan alat program Statistics Product and Service Solutions (SPSS) versi 19. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas adalah suatu skala pengukuran dimana dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Untuk menghitung validitas suatu kuisioner, digunakan teknik korelasi, jika korelasi hitung > korelasi tabel maka butir pertanyaan kuisioner dianggap valid. Sedangkan Uji reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu. Reliabilitas berkonsentrasi pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya. Untuk menghitung reliabilitas digunakan model tes ulang, tes ini dilakukan dengan menguji kuisioner kepada kelompok tertentu Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan empat tehnik yang meliputi uji normalitas data yaitu untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Kedua Multikolinieritas yang berarti adanya korelasi linier diantara satu atau lebih variabel bebas, sehingga akan sulit untuk memisahkan pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Ketiga Heteroskedastisitas, metode ini digunakan untuk mengetahui tidak terjadinya kesalahan faktor pengganggu yang mempunyai varian yang sama dalam penyebaran untuk variabel independennya. Dalam uji klasik ini, apabila residual sama atau mendekati nol dan berdistribusi normal serta varian residunya sama maka tidak akan terjadi heteroskedastisitas begitu pula sebaliknya. Dan yang terakhir adalah Uji Linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Jika ada hubungan antara dua variabel yang belum diketahui apakah linear atau tidak, uji linearitas tidak dapat digunakan untuk memberikan adjustment bahwa hubungan tersebut bersifat linear atau tidak.
16
populasi N = 44 – 2 = 42 dengan standar 5% senilai 0,400. Jadi R hitung > R tabel atau 0,739 > 0,400 yang berarti kuisioner pada penelitian ini bisa dianggap terbukti reliabel. Nilai cronbach alpha = 0,739 terletak diantara 0,80 hingga 1,000 sehingga tingkat reliabilitasnya adalah reliabel. Pengujian validitas dilihat pada bagian tabel item total statistic, dimana nilai masingmasing R hitung 12 butir pertanyaan kuisioner skripsi ini terlihat pada kolom corrected item total correlation semuanya berada diatas atau lebih besar daripada 0,400. Sehingga disimpulkan dalam penelitian skripsi ini 12 butir pertanyaan bisa dianggap valid dan layak dipakai.
Uji F dan Uji t Tujuan uji F untuk mengetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan mampu menjelaskan variabel tidak bebasnya, atau dapat diartikan apakah model regresi berganda yang digunakan sesuai atau tidak. Sedangkan untuk membuktikan kebenarannya hipotesis kedua digunakan uji t yaitu menguji kebenaran koefisien regresi partial. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Pengujian uji reliabilitas dari hasil output tabel reliability statistic didapatkan nilai cronbach’s alpha atau R hitung sebesar 0,739 sedangkan nilai R tabel pada dengan jumlah
Tabel 2.
Tabel 1.
.
Uji Asumsi Klasik Normalitas Data Hasil perhitungan tabel test of normality diatas didapatkan nilai signifikan KolmogorovSmirnov dan Shapiro-Wilk > 0,05 sehingga dalam penelitian skripsi ini memiliki data distribusi yang normal. Tabel 3.
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
Multikolinieritas Dari tabel matrik pearson correlation menunjukkan bahwa penelitian ini dengan model analisis regresi linier berganda tidak terdapat permasalahan multikolinieritas, karena koefisien korelasi antar variabel bebas relationship marketing dan promosi sebesar – 0,052 atau masih dibawah 0,800. Tabel 4.
17
Heteroskedastisitas Tabel 5.
Pada tabel diatas diketahui bahwa nilai dari standard residual rata-rata (mean) adalah 0,000, ini berarti bahwa model analisis linier berganda dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji linearitas Hasil perhitungan uji linearitas pada tabel coefficient bagian kolom t didapatkan nilai kedua variabel independen relationship marketing dan promosi memiliki nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05, sehingga dalam penelitian skripsi ini data perhitungan yang ada dapat dikatakan linear.
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi berganda dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut : 1.Dari hasil analisis antara variabel relationship marketing dan promosi terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong, diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut Y = - 0,287 + 0,592X1 + 0,507X2. Dari hasil persamaan tersebut dapat diketahui nilai kontanta (a) sebesar – 0,287 menyatakan bahwa jika X1 dan X2, sama dengan nol atau jika variabel relationship marketing dan promosi tidak ada sama sekali maka loyalitas pelanggan akan selalu tetap constant menurun sebesar - 0,287. Sehingga untuk dapat meningkatkan loyalitas pelanggan pada tempat ini maka variabel relationship marketing dan promosi harus diperhatikan dengan baik, karena kedua variabel ini terbukti mempunyai kontribusi nilai positif terhadap peningkatan loyalitas pelanggan. 2.Koefisien regresi X1 relationship marketing bertanda positif (+) sebesar 0,592 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan dari variabel relationship marketing akan meningkatkan loyalitas pelanggan sebesar 0,592 dan sebaliknya jika relationship marketing menurun maka loyalitas pelanggan juga akan ikut menurun. Koefisien regresi X2
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
promosi bertanda positif sebesar 0,507 menyatakan bahwa bahwa jika ada penambahan 1 satuan dari variabel promosi akan meningkatkan loyalitas pelanggan sebesar 0,507 dan sebaliknya jika promosi menurun maka loyalitas pelanggan akan ikut menurun pula. 3.Hasil perhitungan uji F didapat F hitung adalah 191,360 sedangkan nilai F tabel diperoleh nilai sebesar 2,82 hal ini berarti bahwa (Fhitung 191,360 > Ftabel 2,82), sehingga dapat dikatakan variabel relationship marketing dan promosi secara bersama-sama mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan. Maka hipotesis pertama pada penelitian ini yang menyatakan “relationship marketing dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong” diterima. 4.Kedua variabel bebas yaitu relationship marketing dan promosi secara simultan berpengaruh secara bermakna (nyata) terhadap loyalitas pelanggan. Kedua variabel bebas tersebut mampu menerangkan perubahan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 89,9 % (Adjusted R square = 0,899) sedangkan sisanya sebesar 10,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini misal pelayanan, lokasi, selera dan lain sebagainya. 5.Variabel relationship marketing memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Kemam-puan variabel ini menjelaskan loyalitas pelanggan sebesar 66,1%. Berdasarkan uji t (t test) ternyata variabel relationship marketing berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan (thitung > ttabel) atau 14,310 > 1,681. 6.Variabel promosi memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Kemampuan variabel ini menjelaskan loyalitas pelanggan sebesar 64,8%. Berdasarkan uji t (t test) ternyata variabel promosi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan (thitung > ttabel) atau 14,061 > 1,681. 7.Hasil perhitungan uji F didapat F hitung adalah 191,360 sedangkan nilai F tabel diperoleh nilai sebesar 2,82 hal ini berarti bahwa (Fhitung 191,360 > Ftabel 2,82), sehingga dapat dikatakan variabel relationship marketing dan promosi secara bersama-sama mampu menunjukkan pengaruhnya terhadap loyalitas pelanggan. Maka hipotesis pertama pada
18
penelitian ini yang menyatakan “relationship marketing dan promosi berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong” diterima. 8.Kedua variabel bebas yaitu relationship marketing dan promosi secara simultan berpengaruh secara bermakna (nyata) terhadap loyalitas pelanggan. Kedua variabel bebas tersebut mampu menerangkan perubahan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 89,9 % (Adjusted R square = 0,899) sedangkan sisanya sebesar 10,1 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini misal pelayanan, lokasi, selera dan lain sebagainya. 9.Variabel relationship marketing memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Kemampuan variabel ini menjelaskan loyalitas pelanggan sebesar 66,1%. Berdasarkan uji t (t test) ternyata variabel relationship marketing berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan (thitung > t tabel) atau 14,310 > 1,681. 10.Variabel promosi memiliki pengaruh positif terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang di Tenggarong. Kemampuan variabel ini menjelaskan loyalitas pelanggan sebesar 64,8%. Berdasarkan uji t (t test) ternyata variabel promosi berpengaruh secara parsial terhadap loyalitas pelanggan (thitung > ttabel) atau 14,061 > 1,681. berarti bahwa model analisis linier berganda dalam penelitian ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Dan terakhir dari uji linearitas Hasil perhitungan uji linearitas didapatkan nilai kedua variabel relationship marketing dan promosi memiliki nilai signifikansi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05, sehingga dalam penelitian skripsi ini data perhitungan dapat dikatakan linear. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.Hasil dari persamaan regresi yang dihasilkan menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan atau searah antara variabel relationship mar-keting dan promosi terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang Tenggarong. Maksud-nya, apabila variabel independen (bebas) ada penambahan maka variabel dependen (terikat) juga mengalami penambahan dan sebaliknya.
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
2.Dari hasil uji F didapatkan hasil bahwa kedua variabel relationship marketing dan promosi berpengaruh simultan terhadap loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang sehingga hipotesis pertama diterima. 3.Hubungan antara variabel relationship marketing dan promosi terhadap loyalitas pelanggan sangat kuat hubungannya. Kedua variabel bebas tersebut mampu menerangkan perubahan terhadap loyalitas pelanggan sebesar 89,9 % sedangkan sisanya sebesar 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini misal pelayanan, lokasi, selera konsumen. 4.Dari kedua hasil korelasi parsial terlihat nilai variabel relationship marketing yang paling besar dibandingan variabel promosi, sehingga variabel relationship marketing merupakan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pelanggan pada CV. Surya Terang Tenggarong, sehingga hipotesis kedua diterima. DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa, edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung. Assauri, Sofjan, 2007, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dharmmesta, 1999, Riset Dan Pengukuran Kepuasan Pelanggan, PT. Gramedia Pustaka, Jakarta. Kotler, Philip, 2005, Manajemen Pemasaran II, edisi kesebelas, alih bahasa Benyamin Molan, PT. Gramedia, Jakarta Mursid, M, 2006, Manajemen Pemasaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta Swastha Basu DH., Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Penerbit Liberty, Yogyakarta Sugiyono, 2007, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh Penerbit PT. Gramedia, Jakarta. Wibowo. S. 2006. Manajemen Customer Loyalty. Edisi Kedua. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
19
JEMI Vol 15/ No.1/Juni/2015
20